PENGARUH PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN DAN IMPLEMENTASI MANAJEMEN STRATEGI TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN (PERUSAHAAN MANUFAKTUR GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA)
SKRIPSI Program Studi Akuntansi
NAMA : FATTUR RUDIN NIM : 03202-038
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2008
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
Nama
: FATTUR RUDIN
Nim
: 03202-038
Program Studi
: Akuntansi S-1
Judul Skripsi
: PENGARUH PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNG JAWABAN DAN IMPLEMENTASI MANAJEMEN STRATEGI TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN (PERUSAHAAN MANUFAKTUR GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA)
Tanggal Ujian Skripsi
: 5 Desember 2008
Disahkan Oleh, Pembimbing
(Drs. Syahril Djaddang, Ak, M.Si) Tanggal :
Dekan,
Ketua Jurusan Akuntansi S-1
(Dra. Yuli harwani, MM)
(Nurul Hidayah, SE,Ak, M.Si)
Tanggal :
Tanggal :
FAKULTAS ILMU EKONOMI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA LEMBAR LULUS SIDANG
Nama
: Fattur Rudin
Nim
: 03202-038
Fakultas
: Ekonomi
Jurusan
: Akuntansi
Judul
: Pengaruh Penerapan Akuntansi Pertanggung Jawaban dan Implementasi Manajemen Strategi Terhadap Kinerja Perusahaan ( Perusahaan manufaktur yang go public di Bursa Efek Indonesia )
Jakarta, 05 Desember 2008
1. Pembimbing Nama: Drs. Syahril Djaddang, AK, M.Si
(…………………….)
2. Penguji I Nama : Hari Setiawati, SE,AK,M.Si
(…………………….)
3. Penguji II Nama : Marsyaf,M.Si
(…………………….)
PENGARUH PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNG JAWABAN DAN IMPLEMENTASI MANAJEMEN STRATEGI TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN (Perusahaan Manufaktur yang Go Publik di Bursa Efek Indonesia) Fatur Rudin Fakultas Ekonomi Universitas Mercu Buana Jl. Kp. Pluis No. 17 Jakarta 12210
Abstrak Penelitian ini bertujuan (1) untuk mengetahui pengaruh penerapan akuntansi pertanggung jawaban terhadap implementasi manajemen strategi, (2) untuk mengetahui pengaruh penerapan akuntansi pertanggung jawaban, dan implementasi manajemen strategi baik secara parsial maupun simultan terhadap kinerja perusahaan. Alat analisis yang digunakan adalah analisis jalur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) penerapan akuntansi pertanggung jawaban berpengaruh positif dan signifikan terhadap implementasi manajemen strategi pada perusahaan industri manufaktur aneke industri yang menjual saham ke public (go Public) di Bursa Efek Indonesia, (2) penerapan akuntansi pertanggung jawaban dan implementasi manajemen strategi baik secara parsial maupun simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja perusahaanindustri manufaktur aneka industri yang menjual saham ke public (go public) di Bursa Efek Indonesia.
Keywords : akuntansi pertanggung jawaban, implementasi manajemen strategi, kinerja perusahaan
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI………………………………………………………………………
i
DAFTAR TABEL……………………………………………………………….
v
DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………………………
vi
BAB I : PENDAHULUAN………………………………………………………..
1
A. Latar Belakang Penelitian………………………………………………..
1
B. Perumusan Masalah……………………………………………………
4
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian……………………………………….
4
1. Tujuan Penelitian…………………………………………………...
4
2. Kegunaan Penelitian………………………………………………..
4
D. Pembatasan Masalah……………………………………………………
5
BAB II : LANDASAN TEORI…………………………………………………..
6
A. Akuntansi Pertanggungjawaban……………………………………..
6
1. Pengertian Akuntansi Pertanggungjawaban………………………..
6
2. Jenis-jenis Pusat Pertanggungjawaban……………………………..
9
a. Pusat Pendapatan………………………………………………..
9
b. Pusat Biaya………………………………………………………
10
c. Pusat Laba………………………………………………………
11
d. Pusat Investasi…………………………………………………..
11
3. Tujuan Akuntansi Pertanggungjawaban…………………………….
11
B. Implementasi Manajemen Strategi…………………………………...
11
1. Pengertian Implementasi Manajemen Strategi………………………
11
2. Tujuan Implementasi manajemen Strategi…………………………..
16
C. Kinerja Perusahaan…………………………………………………….
16
1. Pengertian Kinerja Perusahaan……………………………………
16
2. Pengertian Penilaian kinerja Perusahaan…………………………….
18
3. Tinjauan dan Manfaat Penilaian Kinerja Perusahaan………………..
18
4. Aspek-aspek yang diukur dalam Kinerja Perusahaan………………..
18
a. Aspek Keuangan…………………………………………………
19
b. Aspek Pelanggan…………………………………………………
19
c. Aspek Proses Bisnis Internal…………………………………….
19
d. Aspek Pembelajaran dan Pertumbuhan…………………………..
20
5. Penilaian Kinerja dengan Balanced Scorecards……………………..
20
a. Kelahiran Konsep Balanced Scorecards………………………….
20
b. Pengertian Balanced Scorecards…………………………………. 21 c. Hubungan Balanced Scorecards dengan Misi,Visi, dan Strategi… 23 d. Keuntungan Balanced Scorecards……………………………….
25
e. Prosedur Perancangan Balanced Scorecards……………………… 27
BAB III : METODOLOGI PENELITIAN…………………………………….
28
A. Gambaran Umum Perusahaan…………………………………………
28
B. Metode Penelitian………………………………………………………
35
C. Hipotesis………………………………………………………………..
35
D. Sampel Penelitian………………………………………………………
36
E. Variabel dan Pengukurannya…………………………………………...
41
F. Metode Pengumpulan Data……………………………………………..
42
G. Metode Analisis Data…………………………………………………...
43
1. Statistik Deskriptif………………………………………………….
43
2. Uji Validitas Data…………………………………………………..
43
3. Uji Riabilitas Data………………………………………………….
43
4. Analisis Regresi linear Berganda…………………………………..
44
5. Uji Statistik F (ANOVA)…………………………………………..
45
6. Uji Statistik t……………………………………………………….
45
BAB IV : ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN………………………….
47
A. Hasil Penelitian…………………………………………………………
47
B. Analisis Statistik………………………………………………………..
49
1. Statistik Deskriptif…………………………………………………
49
2. Uji Kualitas Data…………………………………………………..
50
a. Uji Validitas……………………………………………………
53
b. Uji Reliabilitas…………………………………………………
54
3. Uji Regresi Linear Berganda………………………………………
54
4. Uji Statistik F (ANOVA)………………………………………….
56
5. Uji Statistik T (Uji Hipotesis)……………………………………..
57
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN……………………………………….
62
A. Kesimpulan…………………………………………………………….
62
B. Saran……………………………………………………………………
63
LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR PUSTAKA SURAT KETERANGAN RISET DAFTAR RIWAYAT HIDUP
DAFTAR TABEL Halaman 1. Tabel 3.1 Nama Perusahaan Manufaktur Yang Dijadikan Sampel……………..36 2. Tabel 3.2 Laporan Neraca Tahun 2004-2005…………………………………...38 3. Tabel 3.3 Laporan Laba Rugi Tahun 2004-2005………………………………..40 4. Tabel 4.4 Deskriptif Statistik…………………………………………………...49 5. Tabel 4.5 Reliabilility Analysis………………………………………………...50 6. Tabel 4.6 Validitas Butir-butir Pertanyaan……………………………………..51 7. Tabel 4.7 Reliability Analysis…………………………………………………..53 8. Tabel 4.8 Uji koefisien Determinasi……………………………………………55 9. Tabel 4.9 ANOVA………………………………………………………………56 10. Tabel 4.10 Uji t Statistik………………………………………………………..47
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran I
Hasil Kuesioner perusahaan manufaktur
Lampiran II
Hasil Nilai Akuntansi pertanggungjawaban,Implementasi Manajemen Strategi,dan kinerja Perusahaan
Lampiran III Laporan keuangan PT. Semen Gresik tahun 2004-2005 Lampiran IV
Output SPSS 13.0 For Windows
Lampiran V
Tabel Distribusi F (ANOVA)
Lampiran VI Tabel Distribusi T
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Perkembangan teknologi yang sangat cepat menuntut pelaku ekonomi untuk mengikuti perkembangan tersebut agar tidak menjadi tertinggal dengan perubahan jaman. Untuk mengikuti perkembangan ini diperlukan suatu strategi bisnis yang baru.
Keberhasilan suatu organisasi bisnis di era yang sangat dengan persaingan tergantung dari persiapan organisasi tersebut menghadapi ancaman dan tantangan yang timbul, yaitu melalui formulasi dan implementasi strategi yang tepat, yang menyelaraskan pada keunggulan inti ( Core Competencies ) perusahaan. Untuk mencapai keberhasilan, perusahaan hendaknya melakukan pengukuran kinerja secara komprehensif yang didasarkan pada pentingnya pemenuhan kepuasan pelanggan sebagai tujuan yang harus dicapai. Dalam lingkungan bisnis memiliki pengaruh yang kuat terhadap organisasi perusahaan, terlebih saat kondisi dunia bisnis sudah tidak mengenal batas Negara maka suatu perusahaan di harapkan akan tetap eksis dan berkembang dengan baik.Perusahaan yang memiliki strategi proaktif, inovatif, dan berani berkonfrotasi dengan pesaing menunjukkan kinerja lebih baik dibandingkan dengan perusahaan yang pasif.
1
Namun pada prakteknya, saat ini informasi keuangan masih memiliki dominasi yang kuat sebagai tolak ukur untuk menilai keberhasilan perusahaan karena pengukuran keuangan mudah dilakukan. Pengukuran kinerja yang hanya berorientasi pada keuangan ini, dianut oleh manajeman tradisional. Dalam
manajemen
tradisional,
manajemen
hanya
melakukan
pengukuran terhadap hal-hal yang mudah diukur. Pengukuran tersebut hanya menjelaskan berbagai peristiwa masa lalu dan tidak memadai untuk menuntun dan mengevaluasi perjalanan yang harus dilalui perusahaan dalam menciptakan nilai masa depan melalui investasi
yang ditanamkan pada
pelanggan, pemasok,pekerja,proses,teknologi, dan inovasi. Dalam perjalanan dan perkembangannya, mereka menetapkan visi, misi tujuan dan strategi yang selalu disempurnakan guna memberikan arah bagi usahanya yang tidak terlepas akan pemuasan stakeholder, seperti pemegang saham, kreditur, pelanggan, pemerintah, maupun karyawannya. Praktek penerapan strategi yang biasa digunakan kebanyakan perusahaan saat ini dalam menjalankan operasi, berupa Total Quality Management
(TQM),
Aktivity Based Cost Management ( ABC ), Just In Time ( JIT ), Business Process Reengineering ( BPR ) dan sebagainya. Tujuannya adalah agar dapat berhasil dalam persaingan dan memiliki kinerja yang berkesinambungan. Namun dalam pelaksanaannya banyak perusahaan yang mendapatkan hasil yang mengecewakan hal ini disebabkan peralatan tersebut disusun secara terpisah, tidak dikaitkan dengan misi dan strategi perusahaan maupun hasil keuangan secara lebih spesifik.
2
Untuk sampai pada harapan tersebut perusahaan harus memiliki keunggulan kompetitif yang didasarkan pada strategi yang unik. Faktor keberhasilan tersebut meliputi ukuran yang bersifat financial seperti laba dan yang bukan bersifat financial seperti pengembangan produk baru, kualitas produk, dan kepuasan pelanggan. Menyikapi fenomena pada 51 perusahaan aneka industry yang menjual saham ke umum dengan berdasarkan perolehan laba operasi kurun waktu 2004 sampai 2005 menunjukkan bahwa kinerja aneka industry pad tahun 2004 sebesar 53% (27 perusahaan ) memperoleh laba dan 47% (24 perusahaan) mengalami kerugian. Sedangkan tahun 2005 jumlah perusahaan yang memperoleh laba operasi menjadi 51% (26 perusahaan) dan sisanya sebasar 49% (25 perusahaan) mengalami kerugian Dari gambaran tersebut memberikan pernyataan bahwa secara normative, menunjukkan kinerja perusahaan aneka industry yang menjual saham ke umum dalam kurun waktu tahun 2004 sampai 2005 berfluktuasi yang cenderung menurun. Oleh karena itu alasan diatas penulis melakukan penelitian dengan judul: PENGARUH PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNG JAWABAN DAN IMPLEMENTASI MANAJEMEN STRATEGI TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN “(Pada perusahaan manufaktur yang go Public di Bursa Efek Indonesia). Sebagai skripsi penulis.
3
B. Perumusan Masalah Berdasarkan
latar
belakang
penelitian
diatas,
penulis
mengidentifikasikan permasalahan sebagai berikut : “Apakah penerapan akuntansi pertanggung jawaban dan implementasi manajemenstrategi berpengaruh terhadap kinerja perusahaan baik secara parsial maupun simultan” C. Tujuan Dan Kegunaan Penelitian 1. Tujuan penelitian Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui dan menganalisis besarnya
pengaruh penerapan akuntansi pertanggung jawaban, dan implementasi manajemen strategi baik secara parsial maupun simultan. 2. Kegunaan Penelitian Hasil penelitian yang diperoleh penulis diharapkan dapat diambil manfaatnya oleh pihak-pihak sebagai berikut : a. Bagi penulis, Dari
penelitian
pemahaman Implementasi
ini
diharapkan
mengenai manajemen
menambah
Akuntansi
pengetahuan
pertanggung
strategi terhadap
jawaban
Kinerja
dan dan
perusahaan,
sekaligus sebagai penerapan ilmu yang diperoleh selama perkuliahan dan untuk mendapatkan pengalaman lapangan dalam penelitian.
4
b. Bagi pembaca, Menambah khasanah ilmu pengetahuan di perpustakaan Universitas Mercu Buana sehingga dapat menjadi bahan referensi bagi Mahasiswa/Mahasiswi untuk penelitian lebih lanjut, serta memberikan sumbangan pemikiran untuk memperkaya ilmu pengetahuan di bidang Akuntansi pertanggung jawaban. c. Bagi pihak perusahaan-perusahaan Untuk menilai kinerja dan prestasi perusahaan berdasarkan Akuntansi pertanggung jawaban dan Strategi Perusahaan. D. Pembatasan Masalah Karena terdapat keterbatasan dalam penelitian ini, maka penelitian dibatasi sebagai berikut : a. Dalam penelitian ini penulis hanya membatasi masalah tentang Perusahaan Manufaktur Aneka Industri go Public di Bursa Efek Indonesia. b. Data yang dianalisis berupa hasil kuesioner yang
diperoleh dari
perusahaan Manufaktur Aneka Industri go Publik di Bursa Efek Indonesia
5
BAB II LANDASAN TEORI
Pada bab ini akan diuraikan beberapa pengertian yang terkait dengan permasalahan, mengingat pembahasan Akuntansi pertanggungjawaban dan Implementasi manajemen strategi dalam skripsi ini adalah sehubungan dengan peningkatan kinerja perusahaan A. Akuntansi Pertanggung Jawaban 1. Pengertian Akuntansi Pertanggung jawaban Akuntansi pertanggung jawaban merupakan identifikasi bagian organisasi yang mempunyai tanggung jawab untuk setiap tujuan, mengembangkan ukuran dan target untuk dicapai, dan menciptakan laporan ukuran oleh bagian kecil dari organisasi atau pertanggung jawaban. Secara logis dalam kondisi perusahaan tumbuh, manajemen puncak biasanya menciptakan berbagai wilayah tanggung jawab yang dikenal sebagai pusat pertanggung jawaban dan menugaskan manajer dibawahnya untuk menangani wilayah tersebut. Akuntansi pertanggung jawaban berjalan baik untuk semua jenis organisasi terdesentralisasi, terlepas dari apakah segmen bisnisnya didasarkan pada fungsi, produk, pelanggan, atau wilayah geografis.
6
Menurut Anthony dan Govindarajan (2004 :11) Pengertian akuntansi pertanggung jawaban adalah : Akuntansi pertanggung jawaban bagian dari system pengontrol akunting yang merupakan salah satu factor yang mendukung implementasi strategi, sedangkan strategi itu sendiri merupakan rencana untuk pencapaian tujuan organisasi. Penerapan akuntansi pertanggung jawaban memerlukan syarat atau criteria tertentu agar dapat mencapai tujuan yang ditetapkan secara efektif. Asumsi dasar menurut Hansen dan Mowen (2005) meliputi : 1. Struktur organisasi yang mengidentifikasikan pusat pertanggung jawaban. 2. Penetapan
standar
pengukuran
kinerja
berdasarkan
pusat
pertanggung jawaban. 3. Penggolongan atas keterkendalian dan tidak keterkendalian pendapatan dan biaya pusat pertanggung jawaban. 4. Adanya laporan prestasi atau akuntabilitas pusat pertanggung jawaban. Menurut
Mulyadi
(
2001
:
193)
pengertian
akuntansi
pertanggungjawaban adalah sebagai berikut: Akuntansi pertanggungjawaban merupakan system akuntansi yang disusun sedemikian rupa sehingga pengumpulan dan pelaporan biaya
dan
pendapatan
dilakukan
sesuai
dengan
pusat
pertanggungjawaban dalam organisasi, dengan tujuan agar dapat
7
ditunjuk orang atau kelompok orang yang bertanggungjawab atas penyimpangan biaya dan pendapatan yang dianggarkan.
Menurut
Krismiaji
(2002:298)
pengertian
Akuntansi
pertanggungjawaban adalah sebagai berikut : “Akuntansi pertanggungjawaban adalah system pengumpulan dan pelaporan data biaya dan pendapatan olah pusat-pusat tanggungjawab” S. Munawir (2002:419) akuntansi pertanggungjawaban (rasponsibiliti accounting) adalah sebagai berikut: Responsibiliti accounting adalah system akuntansi yang mengukur hasil masing-masing pusat pertanggungjawaban sesuai dengan informasi
yang
dibutuhkan
untuk
mengoperasikan
pusat
pertanggungjawaban tersebut Menurut
Loran
Tambunan
(2000:258)
akuntansi
pertanggungjawaban adalah sebagai berikut: Akuntansi pertanggungjawaban merupakan suatu system akuntansi yang digunakan untuk mengukur kinerja setiap pusat perertanggungjawaban sesuai dengan informasi yang dibutuhkan manajer untuk mengoperasikan pusat pertanggungjawaban mereka sebagai bagian dari system pengendalian manajemen. Dari pengertian diatas dijelaskan bahwa penerapan Akuntansi pertanggung
jawaban berpengaruh positif terhadap kinerja divisional
maupun organisasional dan manajemen puncak berkewajiban untuk
8
menciptakan pengendalian yang mampu memberikan hasil terbaik dalam mewujudkan strategi perusahaan. Manajemen
puncak
berkewajiban
untuk
menciptakan
pengendalian yang mampu memberikan hasil terbaik dalam mewujudkan strategi perusahaan, Karena manajemen puncak tidak hanya mempunyai pengaruh yang kuat terhadap arah dan implementasi strategi, tetapi secara langsung dapat mempengaruhi kinerja perusahaan melalui tindakan dan pernyataannya.
Dan
konsep
desentralisasi
(penerapan
akuntansi
pertanggung jawaban) dan diversifikasi perusahaan berpengaruh positif terhadap efektivitas implementasi strategi. 2. Jenis-jenis pusat pertanggungjawaban Pada saat perusahaan bertumbuh, manajemen puncak biasanya menciptakan berbagai wilayah tanggungjawab yang dikenal sebagai pusat pertanggungjawaban dan menugaskan manajer dibawahnya untuk menangani wilayah tersebut “Pusat pertanggungjawaban merupakan suatu unit
organisasi
yang
dipimpin
oleh
manajer
yang
bertanggungjawab”(Mulyadi 2001:422) Ada empat jenis pusat pertanggungjawaban yang digolongkan menurut sifat input dalam bentuk uang dan ouput yang diukur dengan tujuan pengendalian yaitu: a. Pusat pendapatan Pusat
pendapatan
adalah
pusat
pertanggungjawaban
yang
manajernya diberi wewenang untuk mengendalikan pendapatan pusat
9
pertanggungjawaban tersebut. Manajer pusat pendapatan diukur kinerjanya dari pendapatan yang diperoleh pusat pertanggungjawaban dan tidak dimintai pertanggungjawaban mengenai masukannya, karena dia tidak dapat mempengaruhi pemakaian masukan tersebut. Contoh pusat pendapatan adalah departmen pemasaran. b. Pusat biaya Pusat biaya adalah pusat pertanggungjawaban yang manajernya diukur prestasinya atas dasar biayanya(nilai masukannya). Dalam pusat biaya keluarannya tidak dapat atau tidak perlu diukur dalam wujud pendapatan. Oleh karena itu departemen produksi biasanya diperlakukan sebagai pusat biaya. Berdasarkan karakteristik hubungan antara masuksn dengan keluarannya, pusat biaya dibagi lebih lanjut menjadi pusat biaya teknik (engineere / expense center) dan pusat biaya kebijakan (discretionary expense center). 1) Pusat Biaya Teknik Pusat biaya teknik adalah pusat pertanggungjawaban yang sebagian besar masukannya mempunyai hubungan yang nyata dan erat dengan keluarannya. Contoh pusat biaya teknik adalah departemen produksi. Manajer pusat biaya teknik diukur prestasinya atas dasar seberapa jauh dia dapat mempertahankan dan mengembangkan efisiensinya.
10
2) Pusat Biaya kebijakan Pusat Biaya Kebijakan adalah pusat pertanggungjawaban yang sebagian besar masukannya tidak mempunyai hubungan dengan keluarannya. Contoh pusat biaya kebijakan adalah departemen akuntansi, departemen pemasaran, departemen personalia, dan departemen hubungan masyarakat. Karena pada umumnya biaya-biaya yang terjadi dalam pusat pendapatan merupakan biaya kebijakan, maka pusat pendapatan pada umumnya juga merupakan pusat biaya kebijakan. c. Pusat Laba Pusat laba adalah pusat pertanggungjawaban yang manajernya diberi wewenang untuk mengendalikan pendapatan dan biaya pusat pertanggungjawaban tersebut. Manajer pusat laba diukur kinerjanya dari selisih antara pendapatan dan biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh pendapatan tersebut. d. Pusat Investasi Pusat investasi adalah pusat laba yang manajernya diukur prestasinya dengan menghubungkan laba yang diperoleh pusat pertanggungjawaban tersebut dengan investasi yang bersangkutan. Ukuran prestasi manajer pusat investasi dapat berupa ratio antara laba dengan investasi yang digunakan untuk memperoleh laba tersebut. Ukuran ini disebut dengan kembalian investasi (return on investment disingkat ROI) yang rumus perhitungannya adalah laba dibagi
11
investasi. Dapat pula manajer pusat inveatasi diukur prestasinya dengan menggunakan residual income, yang merupakan laba dikurangi dengan beban modal (capital charge), atas produktivitas yang merupakan ratio antara keluaran dan masukan 3. Tujuan Akuntansi Pertanggung Jawaban Tujuan Akuntansi Pertanggung Jawaban Menurut Anthony dan Govindarajan (2005:11) sebagai berikut: 1. Memotifasi manajer untuk mencapai tujuan manajemen puncak. 2. Memberikan insentif kepada manajer untuk membuat keputusan yang konsisten dengan tujuan manajemen puncak. 3. Secara adil menentukan penghargaan yang diperoleh masing-masing manajer atas usaha dan ketrampilan mereka atas efektifitas pembuatan keputusan. 4. Akuntansi pertanggung jawaban berperan dalam upaya mencapai tujuan jangka pendek dan secara keseluruhan perusahaan memiliki tujuan jangka panjang. B. Implementasi Manajemen Strategi 1. Pengertian Implementasi Manajemen Strategi Implementasi manajemen strategi merupakan alat untuk melakukan adaptasi dan merupakan penentu kinerja perusahaan, Sedangkan kinerja merupakan jantung dari keunggulan bersaing dan bagaimana perusahaan mengimplementasikan strategi untuk beradaptasi dengan lingkungan.
12
Implementasi manajemen strategi juga berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan dan memiliki ketidak pastian lingkungan yang secara signifikan berpengaruh terhadap kinerja perusahaan itu sendiri.
Untuk menjamin strategi sesuai dengan output (kinerja) yang diharapkan, manajemen perlu membangun pengendalian yang merupakan suatu proses dimana manajer mampu mempengaruhi anggota organisasi yang lain untuk mengimplementasikan strategi. Pemilihan strategi yang proaktif dan berani mengambil resiko merupakan strategi yang baik untuk menghadapi kompleksitas lingkungan dalam relevansinya mempertahankan kinerja perusahaan. Menurut Hunger dan Wheelen (2004) Implementasi strategi adalah : Proses dimana manajemen mewujudkan strategi dan kebijakannya dalam tindakan melalui pengembangan program, anggaran, dan prosedur. Dengan Implementasi manajemen strategi perusahaan akan mampu untuk memastikan bahwa suatu perusahaan mempunyai kendali strategis. Buruknya implementasi manajemen sebuah strategi yang baik dapat menyebabkan strategi tersebut gagal, namun implementasi strategi yang sempurna tidak hanya akan membuat strategi yang tepat berhasil, tetapi dapat juga menyelamatkan strategi yang awalnya meragukan.
13
Menurut Hunger dan Wheelen (2004) Manajemen strategi dibagi dalam beberapa proses, meliputi : a. Penyeleksian Lingkungan 1. Lingkungan eksternal yaitu lingkungan-lingkungan yang berada diluar organisasi 2. Limgkungan Internal yaitu lingkungan-lingkungan yang ada didalam organisasi tetapi biasanya tidak dalam pengendalian jangka pendek dari manajemen puncak. b. Perumusan strategi. Perumusan strategi adalah pengembangan rencana jangka panjang untuk manajemen efektif dari kesempatan,ancaman, dan lingkungan. c. Penerapan strategi, dan Penerapan strategi adalah proses dimana manjemen mewujudkan strategi dan
kebijakannya
dalam
tindakan
melalui
pengembangan
program,anggaran, dan prosedur. d. Evaluasi dan Kontrol. Evaluasi dan Kontrol adalah proses yang melalui aktivitas-aktivitas perusahaan dan hasil kinerja di monitor dan kinerja sesungguhnya dibandingkan dengan kinerja yang lain.
14
Didalam struktur organisasi terdapat tingkatan dalam manajemen perusahaan yang meliputi : b. Manajemen Puncak (Top Management). Manajemen puncak dalam suatu organisasi mempunyai pengaruh yang
kuat
terhadap
kinerja
perusahaan
melalui
tindakan
dan
pernyataannya, serta berkewajiban untuk menciptakan pengendalian yang mampu
memeberikan
hasil
terbaik
dalam
mewujudkan
strategi
perusahaan.dan manajer puncak membawahi manajer menengah serta manajemen bawah. c. Manajemen Menengah (Middle Manajemen) Manajemen menengah dapat meliputi beberapa tingkatan dalam suatu organisasi. Para manajer menengah memebawahi dan mengarahkan kegiatan – kegiatan para manajer lainnya dan kadang – kadang juga karyawan operasional. Sebutan lain bagi manajer menengah adalah manajer departemen, kepala pengawas (superintendent) dan sebagainya. d. Manajemen Bawah (Lower Manajemen) Tingkatan paling rendah dalam suatu organisasi yang memimpin dan mengawasi tenaga – tenaga operasional, disebut manajemen lini/ garis pertama (first line/first level). Para manajer ini sering disebut dengan kepala atau pimpinan (leader), mandor (foremen). Dan penyelia (supervisors). Penggolongan tingkatan manajemen atas dasar tingkatan yang bersifat penyederhanaan saja. Dengan demikian maka dalam prakteknya,
15
setiap tingkatan pimpinan tersebut dapat saja terdiri atas beberapa tingkatan. 2. Tujuan Implementasi manajemen Strategi Tujuan Implementasi Manajemen Strategi menurut Anthony dan Govindarajan (2004) : Dalam implementasi strategi tujuan yang harus dicapai adalah memperoleh sinergi di antara berbagai fungsi dan unit bisnis yang ada sehingga akan tercipta budaya organisasi yang harmonis dan selaras dalam mencapai tujuan. C Kinerja Perusahaan Pihak manajemen dan pihak diluar manajemen serta semua pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan selalu membutuhkan laporan keuangan tersebut, karena laporan keuangan merupakan salah satu jalan penting untuk kinerja dari perusahaan tersebut.
1. Pengertian Kinerja Keuangan Perusahaan Menurut Mulyadi (2001:3) Kinerja Keuangan adalah bagian dari hasil ataupun prestasi yang telah dicapai oleh perusahaan dalam usahanya dalam jangka waktu tertentu. Prestasi yang dimaksud adalah efektivitas opoerasi perusahaan baik dilihat dari segi keuangan maupun non keuangan. Jadi pengertian kinerja perusahaan adalah “ suatu penilaian yang dilakukan atas suatu perusahaan yang menilai keuntungan dari laporan keuangan yang diterbitkan perusahaan”.
16
Secara periodik manajemen melakukan pertanggung jawaban kepada owner atau pemegang saham mengenai hasil kegiatannya selama satu periode. Laporan pertanggung jawaban ini terdiri dari beberapa bentuk laporan keuangan, yaitu : a. Neraca Merupakan laporan keuangan yang menyajikan posisi keuangan perusahaan pada suatu tanggal tertentu. b. Laporan Laba Rugi Merupakan laporan keuangan yang menyajikan hasil operasional selama satu periode. c. Laporan Arus Kas Merupakan laporan keuangan yang menyajikan arus kas keluar dan masuk selama satu periode tertentu. Rasio keuangan membantu kita mengidentifikasikan beberapa kekuatan dan kelemahan keuangan perusahaan. Rasio keuangan memberikan dua cara untuk membuat perbandingan dari data perusahaan menjadi lebih berarti, yaitu: a. Kita dapat meneliti rasio antar waktu (missal 5 tahun terakhir) untuk meniliti arah pergerakannya. b. Kita dapat membandingkan rasio keuangan perusahaan dengan perusahaan lain.
17
2. Pengertian Penilaian Kinerja Perusahaan Penilaian kinerja perusahaan adalah “penentuan secara periodic efektivitas operasional suatu organisasi, bagian organisasi dan karyawannya berdasarkan
sasaran
standart
dan
criteria
yang
telah
ditetapkan
sebelumnya”(Mulyadi,2001:4). 3. Tinjauan dan Manfaat Penilaian Kinerja Perusahaan Tujuan pokok penilaian kinerja perusahaan menurut Mulyadi (2001:4) adalah “untuk memotivasi karyawan dalam mencapai sasaran organisasi dan dalam mematuhi standar penilaian yang telah ditetapkan sebelumnya agar dapat membuahkan hasil yang diinginkan”. Manfaat informasi kinerja menurut PSAK (2002:5) dalam kerangka dasar adalah
informasi kinerja perusahaan , terutama profitabilitas
diperlukan untuk menilai peubahan potensial sumber dayaekonomi yang mungkin dikendalikan dimasa depan. Informasi kinerja bermanfaat untuk memprediksi kapasitas perusahaan dalam menghasilkan arus kas dan sumber daya yang ada. Disamping itu, informasi ini juga berguna dalam perumusan pertimbangan tentang efektivitas perusahaan dalam memanfaatkan sumber daya yang 4. Aspek-Aspek yang Diukur dalam Kinerja Perusahaan Menurut Mulyadi (2001:60 aspek-aspek yang diukur dalam kinerja perusahaan adalah:
18
a. Aspek Keuangan Aspek keuangan didalam kinerja perusahaan tetap menjadi perhatian utama, karena ukuran keuangan merupakan suatu ikhtisar dari konsekuensi ekonomi yang terjadi, yang disebabkan oleh keputusan dan tindakan yang diambil. Pengukuran kinerja keuangan menunjukkan apakah perencanaan, implementasi dan pelaksanaan dari strategi member perbaikan yang mendasar. b. Aspek Pelanggan Bagian ini merupakan sumber pendanaan yang merupakan salah satu komponen dari sasaran keuangan perusahaan. Suatu perusahaan tidak hanya mengkonsentrasikan diri pada kemampuan internal yang member penekana pada kinerja produk, inovasi dan teknologi, tapi juga perusahaan harus mengerti mengenai kebutuhan konsumen. Jika perusahaan sudah memiliki segmen pelanggan dan pasar dimana perusahaan ingin bersaing, maka selanjutnya perusahaan dapat menilai kinerja perusahaan dalam memenuhi kebutuhan pelanggan. c. Aspek Proses Bisnis Internal Fokus pasa kepuasan pelanggan eksternal harus dibarengi dan ditindaklanjuti dengan sasaran yang mesti dicapai oleh pihak internal perusahaan. Setiap perusahaan harus memiliki seperangkat proses penciptaan nilai yang unik bagi pelanggannya.
19
d. Aspek Pembelajaran dan Pertumbuhan Menggambarkan upaya perusahaan untuk terus menerus melakukan inovasi. Tujuannya adalah untuk mendorong perusahaan organisasi belajar sekaligus mendorong perusahaan. 5. Penilaian Kinerja dengan Balanced Scorecard. a. Kelahiran Konsep Balanced Scorerard Ide tentang Balanced Scorerard pertama kali dipublikasikan dalam artikel Robert S. Kaplan dan David P. Norton di Harvard Business Review tahun 1992 dalam sebuah artikel berjudul “ Balanced Scorerard – Measures that drive Performance “. Artikel tersebut merupakan laporan dari serangkaian riset dan eksperimen terhadap beberapa perusahaan di amerika serta diskusi rutin dengan wakil dari berbagai bidang perusahaan untuk mengembangkan suatu model pengukuran kinerja baru. Balance Scorecard dikembangkan sebagai system pengukuran kinerja yang memungkinkan para eksekutif memandang perusahaan dari berbagai perspektif secara simultan. Scorecard terdiri atas tolak ukur keuangan yang menunjukkan hasil dari tindakan yang diambil sebagaimana ditunjukkanpada tiga perspektif tolak ukur operasional lainnya yaitu kepuasan pelanggan, proses internal, dan kemempuan berorganisasi untuk belajar dan melakukan perbaikan. Balance Scorecard mendidik manajemen dan organisasi pada umumnya untuk memandang perusahaan dari empat perspektif yaitu
20
keuangan,
pelanggan,
proses
bisnis
internal
pembelajaran
dan
pertumbuhan yang menghubungkan pengendalian operasional jangka pendek kedalam visi dan strategi bisnis jangka panjang. Gambar 1.1 Proses Balanced Scorecard ke dalam 4 perspektif.
FINANSIAL
PELANGGAN
VISI dan STRATEGI
PROSES BISNIS INTERNAL
PEMBELAJARAN & PERTUMBUHAN Sumber : Robert S. Kaplan dan David P. Norton (2000:28) b. Pengertian Balanced Scorecard Munculnya
gagasan
untuk
menyeimbangkan
antara
aspek
keuangan dengan aspek non keuangan, melahirkan apa yang dinamakan dengan Balanced Scorecard. Pengertian Balanced Scorecard telah didefinisikan oleh banyak ahli. Beragam yang dilontarkan,tetapi pengarahannya hamper serupa. Menurut Amin Wijaya Tunggal (2001:2) Balanced Scorecard di definisikan sebagai berikut : Merupakan
system
pengukuran
kinerja
dan
pelaporan
yang
mengusahakan suatu keseimbangan antara tolak keuangan dan operasi,
21
mengaitkan kinerja terhadap ganjaran, dan memberikan pengakuan yang eksplisit terhadap diversitas dan tujuan organisasional. Sedangkan menurut Sony Yuwono, Edy Sukarno, Muhammad Ichsan (2003:7) memberikan definisi Balanced Scorecard sebagai berikut : Suatu system manajemen, pengukuran, dan pengendalian yang secara tepat, cepat, dan komprehensif dapat memberikan pemahaman tentang performance bisnis. Menurut Robert S. Kaplan dan David P. Norton (2000:20) mendefinisikan Balanced Scorecard sebagai berikut : Suatu pengukuran dan system manajemen yang memeperlihatkan suatu kinerja dari unit usaha kedalam empat perspektif : keuangan, konsumen, proses bisnis internal, belajar, dan bertumbuh. Dengan demikian, Balance Scorecard merupakan suatu system pengukuran kinerja yang secara komprehensif dapat memberikan pemahaman kepada manajer tentang performance bisnis. Pengukuran kinerja tersebut memandang unit bisnis dari empat perspektif, yaitu perpektif keuangan, pelanggan, proses bisnis dalam perusahaan, serta proses pembelajaran dan pertunbuhan. Melalui mekanisme sebab akibat (cause and effect), perspektif keuangan menjadi tolak ukur utama yang dijelaskan oleh tolak ukur operasional pada tiga perpektif lainnya. Balance Scorecard juga kerap dianalogikan sebagai semacam “dashboard mobil” cokpit pesawat terbang”, untuk menggambarkan
22
bagaimana seorang manajer perlu diberi data yang rel time, akurat dan relevan dengan tujuan perusahaan. Dimasa lalu, perhatian organisasi yang tertumpu pada kepentingan pemilik modal mengakibatkan perpektif keuangan sering digunakan untuk mengukur keberhasilan kinerja perusahaan dan mengabaikan kinerja apek non-keuangan. Dalam berbagai riset dan penelitian yang mendalam, pengambilan keputusan yang berbasis keuangan ternyata banyak menggiring perusahaan untuk berorientasi pada kepentingan jangka pendek. c. Hubungan Balanced Scorecard dengan visi misi dan Strategi Perusahaan Sistem pengukuran kinerja harus dapat memotivasi manajer dan karyawan untuk mengimplementasikan strategi unit bisnisnya. Perusahaan yang dapat menerjemahkan strateginya ke dalam system pengukuran akan memiliki kemampuan yang lebih baik dalam menjalankan strategi tersebut, sebab mereka telah mengkomunikasikan tujuan dan targetnya kepada para pegawai. Komunikasi ini akan memfokuskan mereka pada pemicu-pemicu kritis, memungkinkan mereka untuk mengarahkan investasi, inisiatif dan tindakan – tindakan dengan menyempurnakan tujuan – tujuan strategis. Kaplan dan Norton (2000:149) mengemukakan tiga prinsip yang memungkinkan balanced Scorecard perusahaan terhubung dengan
23
strategi yaitu : Cause and effect relationship, performance driver dan linkage to financial. 1. Cause and effect relationships Prinsip ini sangat penting bagi Balanced Scorecard karena prinsip inilah yang membedakan balanced Scorecard dengan konsepkonsep yang lain. Dengan prinsip ini, Balanced Scorecard mampu menjabarkan tujuan dan pengukuran masing-masing perspektif dengan baik dalam satu kesatuan yang padu. Menurut
Kaplan
dan
Norton,
sebuah
strategi
adalah
seperangkat model yang dapat diekspresikan melalui kaitan antara pernyataan if-then. Pengembangan Balanced scorecard yang baik harus dapat dijelaskan rangkaian cerita dari seluruh strategi unit bisnis dalam hubungan cause and effect. Melalui model cayse and effect ini pula, suatu strategi dapat dianimasikan dan dikritisi bersama.
2. Performance drivers Sebuah Balance Scorecard yang baik harus memiliki bauran hasil (lagging indicator) yang memadai dan pemicu kinerja (leading indicators) yang digunakan oleh strategi bisnis. Outcomes (lagging indicators) mencerminkan tujuan umum dari berbagai strategi yang dimiliki oleh kebanyakan perusahaan, seperti profitability, market share, costumer satisfaction, costumer retension dan employee skills. Sedangkan performance drivers (leading indicators) mencerminkan
keunikan
strategi
24
bisnis.
Pemahaman
mengenai
pertumbuhan segmen pasar (outcomes measure) akan lebih bermanfaat jika
diketahui
factor-faktor
yang
menyebabkan
pergerakannya
(performance drivers). 3. Linkage to Financial Adanya kritik terhadap pengukuran kinerja berbasis laporan keuangan tidak serta merta ikut menghasilkan rekomendasi untuk membuang tolok ukur keuangan. Keberhasilan perusahaan dalam pencapaian berbagai tujuan seperti kualitas, kepuasan pelanggan, inovasi dan pemberdayaan karyawan tidak akan memberikan perbaikan terhadap perusahaan apabila hal tersebut hanya dianggap sebagai tujuan akhir. Semua pengukuran yang berkaitan dengan pencapaian tujuan perusahaan harus dikaitkan dengan tujuan keuangan sebagai tujuan akhir. Sebagai ilustrasi adalah pertandingan sepakbola. Adapun strategi yang digunakan pemenang pertandingan adalah tim yang lebih banyak mencetak gol. Mencetak gol diumpamakan sebagai outcome measures, stretegi permainan itulah yang dikenal dalam Balaned Scorecard dengan performance drive. d. Keuntungan Balance Scorecard Balance Scorecard digunakan sebagai alat untuk mengukur kinerja karena memiliki beberapa keuntungan dari pengukuran yang ada, pengukuran menggunakan Balance Scorecard
dianggap menyeluruh
karena menyangkut bidang keuangan dan non keuangan. Beberapa keuntungan Balance scorecard menurut Mulyadi (2001:18) adalah sebagai berikut :
25
a) Komprehensif Balance scorecard biasanya tidak hanya terbatas pada perspektif keuangan saja, tetapi meluas pada perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal, dan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan. b) Koheren Balance scorecard mewajibkan personel untuk membangun hubungan sebab akibat diantara berbagai sasaran strategi yang dihasilkan . setiap sasaran strategi yang ditetapkan dalam perspektif non keuangan harus mempunyai hubungan kausal dengan sasaran keuangan, baik secara langsung maupun tidak langsung. c) Seimbang Tolak ukur dalam balance scorecard memungkinkan keempat perspektof dalam balance scorecard dilaksanakan secara seimbang, untuk menghasilkan kinerja keuangan berjangka panjang. d) Terukur Balance Scorecard mengukur sasaran-sasaran strategic yang sulit diukur. Sasaran-sasaran pada perspektif pelanggan, perspektif proses bisnisinternal serta pembelajaran dan pertumbuhan merupakan sasaran yang tidak mudah diukur, namun dalam Balance Scorecard ketiga perspektif non keuangan tersebut ditentukan ukurannya agar dapat dikelola, dan diketahui ukuran keberhasilan.
26
e. Prosedur Perancangan Balanced Scorecard Perbedaan Visi, misi strategi dan jenis usaha pada setiap perusahaan mengakibatkan
terjadinya
perbedaan
pengembangan
perancangan
Balanced Scorecard. Robert S. Kaplan dan David P. Norton menyebutkan ada empat proses atau langkah dalam perancangan Balanced Scorecard, yaitu: a. Menentuikan arsitektur pengukuran, mencangkup pemilihan unit organisasi yang sesuai dan mengedentifikasi keterkaitan strategi unit bisnis. b. Membangun
consensus
seputar
tujuan
strategis,
mencangkup
interview, sesi sintesis dan lokakerya eksekutif tahap pertama. c. Memilih dan merancang tolok ukur, mencangkup pertemuan subgroup dan lokakarya eksekutif tahap kedua. d. Membangun rencana Implementasi, mencangkup pengembangan rencana pelaksan, likakarya eksekutif tahap ketiga dan penyelesaian rencana pelaksana. Proses penilaian kinerja dengan balanced scorecard dimulai dengan penyusunan visi dan misi dari perusahaan. Kemudian visi dan misi tersebut diturunkan ke dalam tujuan perusahaan. Tujuan tersebut ditranformasikan ke dalam sasaran strategic yang diwujudkan ke dalam keempat perspektof. Kemudian dalam setiap sasaran strategic disusun suatu ukuran strategic yang terdiri dari ukuran hasil dan ukuran pemacu kinerja.
27
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Gambaran Umum Perusahaan Gambaran umum dari 30 perusahaan tersebut secara singkat adalah sebagai berikut : 1. PT. Sepatu Bata, Tbk (BATA) Perusahaan ini didirikan di Indonesia pada tanggal 15 Oktober 1931. Tergabung dalam anggota Bata Shoe Organization (BSO) sebagai produsen terbesar penghasil sepatu di dunia yang beroperasi dibanyak dunia. 2. PT. Gudang garam, Tbk (GGRM) Perusahaan Rokok Tjap “Gudang Garam” Kediri didirikan tanggal 13 Oktober 1971. Sesuai dengan pasal 2 Anggaran dasarnya perusahaan bergerak dibidang Industri rokok dan yang terkait dengan Industri rokok. Dengan izin Menteri Keuangan No. SI/126/SHM/KMK.10/1990, pada tanggal 27 Agustus 1990 telah dicatat dan mulai diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia. 3. PT. Semen Cibinong, Tbk (SMCB) PT. Semen Cibinong, Tbk didirikan dalam rangka undang-undang Penanaman Modal Asing No.1 tahun 1967 berdasarkan akte Notaris Abdul Latief, SH,No.53 tanggal 15 Juni 1971.
28
4. PT. Komatsu Indonesia, Tbk (KOMI) PT. Komatsu Indonesia, tbk didirikan pada tanggal 13 desember 1982. Berdasarkan Undang-Undang penanaman Modal Asing No.1 tahun 1967. Perusahaan bergerak dibidang perakitan produksi dan penjualan crawler-tractor, motor-grader, wheel-loader dan mesin kontruksi lain beserta komponen-komponennya serta pembuatan dan penjualan produk baja cor (casting product). Perusahaan mulai beroperasi secara komersial sejak tahun 1983 dan berkedudukan di Jakarta. 5. PT. Intikeramik Alamasri Industri, Tbk (IKAI) PT. Itikeramik Alamasri Industri, Tbk didirikan pada tanggal 14 Desember 1981. Ruang Lingkup kegiatan perusahaan bergerak di bidang industry ubin porselen dan mulai produksi komersial tanggal 1 Mei 1993. 6. PT. Aqua Golden Mississippi, Tbk (AQUA) PT. Aqua Golden Mississippi, Tbk (Perusahaan) didirikan tanggal 23 Februari 1973. Perusahaan bergerak dalam industry air minum dalam kemasan, Perusahaan berkedudukan di Jakarta dan pabriknya berlokasi di Bekasi, Citeurup dan Mekarsari. Perusahaan memulai kegiatan usaha komersialnya pada tahun 1974. 7. PT. Sari Husada, Tbk (SHDA) PT. Sari Husada Tbk (SHDK), Perusahaan ini berkedudukan di Daerah Istimewa Yogyakarta dengan lokasi kantor dan pabrik di Jalan Kusumanegara, Yogyakarta dan fasilitas pengepakan dan gudang di Klaten, Jawa Tengah. Perusahaan bergerak dalam bidang industry
29
makanan dan minuman bayi, anak dan orang dewasa. Perusahaan mulai berproduksi secara komersial pada tanggal 1 oktober 1972. 8. PT. BAT Indonesia, Tbk (BATI) PT. BAT Indonesia (Perseroan) didirikan tanggal 23 september 1979. Perusahaan bergerak dibidang Industri, pemasaran dan penjualan cerutu sigaret dan produk-produk lain yang dibutuhkan
dengan atau dari
tembakau dan memulai kegiatan komersial pada tanggal 7 agustus 1917 dengan nama N.V. Indo-Egyptian Cigarette company. Pabrik dan kantor pusat perseroan masing-masing berlokasi di Cirebon dan Jakarta. 9. PT. Bumi Resources, Tbk (BUMI) PT. Bumi Resources Tbk didirikan pada tanggal 26 Juni 1973. Ruang lingkup perusahaan meliputi kegiatan eksprorasi dan eksploitasi kandungan batu bara, eksplorasi minyak dan usaha perhotelan. 10. PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk PT. Indocement Tunggal Prakarsa,Tbk didirikan pada tahun 1973 dengan nama PT. Distinct Indonesia Cement Enterprise. Perusahaan ini bergerak dibidang pembuatan semen dan memulai kegiatan komersialnya pada tahun 1975. 11. PT. Barito Pacific Timber , Tbk (BRPT) PT. Barito Pacific Timber,Tbk didirikan pada tanggal 4 April 1979 dengan nama PT. Bumi Raya Mas Kalimantan. Ruang lingkup kegiatan perusahaan
bergerak
dibidang
30
industri
dan
perdagangan
serta
pengusahaan/eksploitasi hasil hutan dan perdagangan ekspor dan impor. Perusahaan ini mulai produksi komersial pada tahun 1983 dan berkedudukan di Banjarmasin. . 12. PT. Astra Internasional, Tbk (BSII) PT. Astra Internasional, Tbk (perseroan) didirikan tahun 1957 dengan nama PT. Astra Internasional Incorporated. Perseroan saat ini berdomisili di Jakarta dan memulai kegiatan komersialnya pada tahun 1957. 13. PT. Argo Pantes, Tbk (ARGO) PT. Argo Pantes, Tbk didirikan tanggal 12 Juli 1977. Perusahaan berdomisili
di
Jakarta
dengan
pabrik
di
Tanggerang, Banten.
Perusahaan bergerak dibidang manufaktur produk tekstil dan mulai berproduksi secara komersial pada tahun 1977. 14. PT. Panasia Filament Inti, Tbk (PAFI) PT. Panasia Filament Inti, Tbk (Perseroan) didirikan tanggal 31 desember 1987. Perseroan saat ini bergerak dibidang Industri tekstil. 15. PT. Unilever Indonesia, Tbk (UNVR) PT. Unilever Indonesia, Tbk (Perseroan) didirikan pada tanggal 5 September 1933 dengan nama Lever’s zeepabreken N.V. dan menjadi PT. Unilever Indonesia tanggal 22 Juli 1980. Kegiatan usaha meliputi pembuatan sabun, deterjen, serta produk kosmetik.
31
16. PT. United Tractors, tbk (UNTR) PT. United Tractors, Tbk didirikan di Indonesia pada tanggal 13 Oktober 1972. Ruang lingkup kegiatan perusahaan meliputi penjualan dan penyewaan alat-alat berat, pertambangan batubara, dan kontraktor pertambangan. 17. PT. Astra Otoparts, Tbk (AUTO) PT. Astra Otoparts Tbk didirikan tanggal 20 September 1991. Kegiatan perusahaan terutama bergerak dalam perdagangan suku cadang kendaraan bermotor baik impor maupun ekspor dan memulai kegiatan komersialnya pada tahun 1991. 18. PT. Voksel Electric, Tbk (VOKS) PT. Voksel Electric, Tbk didirikan tanggal 19 April 1971. Ruang lingkup kegiatan perusahaan adalah bidang usaha produksi dan distribusi kabel listrik, kabel telekomunikasi, dan kawat enamel serta peralatan listrik dan telekomunikasi. 19. PT. Berlina, Tbk (BRNA) PT. Berlina, Tbk didirikan tanggal 18 agustus 1968 berdomisili di Pandaan, Pasuruan, Jawa Timur. Kegiatan perusahaan meliputi industry plastic dan fiber glass. Perusahaan mulai berproduksi secara komersial tahun 1970.
32
20. PT. Betonjaya Manunggal, Tbk (BTON) PT. Betonjaya Manunggal, Tbk didirikan pada tanggal 27 Februari 1995 dan bergerak dibidang industry besi dan baja yang sebagian besar dipasarkan di dalam negeri. 21. PT. Chaeron Polkphand Indonesia, Tbk (CPIN) PT. Chaeron Polkphand Indonesia, Tbk didirikan pada tanggal 7 Januari 1972 dan produksi dalam bidang pakan ternak. Perusahaan mulai beroperasi sejak tahun 1972. 22. PT. Eratex Djaja LTD, Tbk (ERTX) PT. Eratex Djaja LTD, Tbk didirikan pada tanggal 12 Oktober 1972 bergerak dalam bidang industry tekstil. Perusahaan beroperasi secara komersial pada tahun 1974. 23. PT. Medco Energi Internasional, Tbk (MEDC) PT. Medco Energi Internasional, Tbk didirikan tanggal 9 Juni 1980 dengan menjalankan usaha dibidang eksplorasi, produksi dan jasa penunjamg industry pertambangan, minyak dan gas bumi. Usaha komersial perusahaan dimulai sejak tanggal 13 Desember 1980. 24. PT. Rig tender Indonesia, Tbk (RIGS) PT. Rig Tender Indonesia, Tbk didirikan tanggal 22 januari 1974 dan bergerak dibidang penyewaan kapal, terutama untuk kegiatan minyak dan gas bumi lepas pantai. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1974.
33
25. PT. Millennium Pharmacon Internasional, Tbk (SDPC) PT. Millennium Pharmacon Internasional, Tbk didirikan di Jakarta pada tanggal 20 Oktober 1952 dengan nama N.V. Perusahaan Dagang Soedarpo corporation. Kegiatan perusahaan meliputi bidang usaha perdagangan dan jasa distribusi produk farmasi. 26. PT. Mustika Ratu, Tbk PT. Mustika ratu, Tbk didirikan pada tanggal 10 Juni 1994, perusahaan ini berdomisili di Jakarta dengan pabrik di Bogor, Jawa barat. Perusahaan ini bergerak dibidang kosmetik dan keperluan rumah tangga. 27. PT. Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk (BNI) PT. Bank Negara Indonesia (PErsero), Tbk didirikan tanggal 5 Juli 1946 dan statusnya menjadi bank umum milik Negara. Ruang lingkup usaha di bidang perbankan, termasuk melakukan kegiatan berdasarkan prinsip syariah. 28. PT. Semen Gresik, Tbk PT. Semen Gresik, Tbk didirikan pada tanggal 25 Maret 1953. Perusahaan ini bergerak dibidang pembuatan semen dan mulai berproduksi secara komersial pada tahun 1960. 29. PT. Ultra Jaya Milk Industry & Trading Company, Tbk PT. Ultra Jaya Milk Industry & Trading Company,Tbk. Memulai produksinya pada tahun 1975 dan bergerak dalam bidang pembuatan susu dan keju. Perusahaan ini berdomisili di Bandung, Jawa Barat.
34
30. PT. Kalbe Farma, Tbk PT. Kalbe Farma, Tbk. Didirikan pada tanggal 10 september 1966, perusahaan ini bergerak dibidang farmasi (obat-obatan) dan memulai produksinya secara komersial pada tahun 1969. B. Metode Penelitian. Dalam penulisan ini dilakukan penelitian kausal untuk mengetahui pengaruh
penerapan
akuntansi
pertanggungjawaban
sebagai
variabel
independen pertama (X1), implementasi manajemen strategis merupakan sebagai variabel independen kedua (X2) terhadap kinerja perusahaan sebagai variabel tertentu (variabel dependen). Penelitian ini memerlukan pengujian hipotesis dengan uji statistik.
C. Hipotesis Hipotesis merupakan pernyataan sementara terhadap permasalahan yang diteliti kebenarannya. Perlu diuji secara Empiris. Hipotesis yang akan diuji dalam penelitian klausal yaitu hipotesis tentang hubungan yaitu untuk menyatakan hubungan x terhadap y. Hipotesis yang akan diuji diberi symbol Ho (Hipotesis nol) dengan alternative (Ha). Adapun rumusan hipotesis dalam penelitian ini adalah : Ho : Tidak terdapat hubungan penerapan akuntansi
pertanggungjawaban
yang mempengaruhi implementasi manajemen strategis terhadap kinerja perusahaan.
35
Ha : Tehadap hubungan penerapan akuntansi pertanggungjawaban yang mempengaruhi implementasi manajemen strategis terhadap kinerja perusahaan. D. Sampel Penelitian Populasi yang digunakan didalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, yaitu sebanyak 135 perusahaan manufaktur. Metode pengambilan sampel yag digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah Random sampling Methods, dimana pengambilan sampel dilakukan secara acak. Berdasarkan metode pengambilan sampel sebanyak 30 Perusahaan dari jumlah seluruh populasi perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI (Bursa Efek Indonesia). Alasan penulis mengambil sampel sebanyak 30 perusahaan dikarenakan dengan 30 sampel yang diambil sudah mewakili dari populasi yang ada. Sehingga dengan jumlah sampel sebanyak 30 perusahaan manufaktur tersebut penulis menganggap telah memenuhi jumlah minimal sampel dalam penelitian yang baik. Daftar Perusahaan manufaktur dapat dilihat dan terdapat dalam table 3.1 Tabel 3.1 Daftar Perusahaan Sampel No
Nama Perusahaan
Kelompok industri
1
PT. Sepatu Bata,Tbk
Sepatu
2
PT. Gudang Garam,Tbk
Rokok
3
PT. Semen Cibinong,Tbk
Semen
36
4
PT. Komatsu Indonesia,Tbk
Otomotif
5
PT. Inti Keramik Alamasri Industri,Tbk
Keramik,Porcelen, dan Kaca
6
PT. Aqua Golden Mississipi,Tbk
Makanan dan Minuman
7
PT. Sari Husada,Tbk
Makanan dan Minuman
8
PT. BAT Indonesia,Tbk
Rokok
9
PT. Bumi Resources,Tbk
Pertambangan
10
PT. Indocement Tunggal Prakarsa,Tbk
Semen
11
PT. Barito Pacific Timber, Tbk
Pertambangan
12
PT. Astra Internasional, Tbk
Otomotif
13
PT. Argo Pantes, Tbk
Tekstil dan Garment
14
PT. Panasia Filament Inti, Tbk
Tekstil dan Garment
15
PT. Unilever Indonesia,Tbk
Kosmetik dan Keperluan Rumah Tangga
16
PT. United Tractor, Tbk
Peralatan Berat
17
PT. Astra Otopart, Tbk
Otomotif
18
PT. Voksel Electrik, Tbk
Kabel Listrik
19
PT. Berlina ,Tbk
Plastik dan Fiber Glass
20
PT. Betonjaya Manunggal, Tbk
Logam
21
PT. Chaeron Polkphand Indonesia, Tbk
Makanan Ternak
22
PT. Eratex Djaja LTD,Tbk
Tekstil dan Garment
23
PT. Medco Energi Internasional,Tbk
Pertambangan
24
PT. Rig Tender Indonesia,Tbk
Penyewaan kapal
25
PT. Millennium Pharmacon Internasional,Tbk
Farmasi
26
PT. Mustika Ratu, Tbk
Kosmetik dan Keperluan Rumah Tangga
27
PT. Semen Gresik,Tbk
Semen
28
PT. Selamat Sempurna, Tbk
Otomotif
29
PT. Ultra Jaya Milk Industry & Trading Company, Tbk
Makanan dan Minuman
30
PT. Kalbe Farma,Tbk
Farmasi
Sumber : Pusat Data Pasar Modal BEI
37
Dimana dalam penelitian ini penulis mengambil data laporan keuangan (dua tahun) yaitu Laporan Laba Rugi dan Neraca Yang berakhir 31 Desember 2004-2005. Tabel 3.2 Laporan Neraca Yang berakhir 31 Desember 2004 dan 2005 Nama Perusahaan
Aktiva
Ekuitas
No
1
PT. Sepatu Bata,Tbk
2
PT.Gudang Garam,Tbk
2004
2005
2004
2005
232.263
262.235
158.430
174.643
17.338
20.591
10.970
12.183
67.647
83.843
1.709
2.918
197.492.
221.594.
28.251
40.351
390.345
426.476
46.394
48.810
523.301.710
671.108.819
270.763.518
354.497.290
235.382.302
1.472.678.076
73.977.181
42.421.686
637.155.664
800.611.619
62.495.681
82.492.058
2.151.505
2.092.4581
206.308
223.158
10.145.065.834
9.771.011.818
4.533.457.796
4.655.793.210
5.449.940
6.067.557
372.508
520.589
27.404
39.145
11.710
16.485
155.412.965
213.725.811
1.473.676
7.573.921
PT.Semen Cibinong,Tbk 3 PT.Komatsu Indonesia,Tbk 4 PT. Inti Keramik Alamasri Industri,Tbk 5 PT. Aqua Golden Mississipi,Tbk 6 PT. Sari Husada,Tbk 7 PT.BAT Indonesia,Tbk 8 PT. Bumi Resources,Tbk 9 PT. Indocement Tunggal Prakarsa,Tbk 10 PT. Barito Pacific Timber, Tbk 11 PT. Astra Internasional, Tbk 12 PT. Argo Tbk 13
Pantes,
38
PT. Panasia Filament Inti, Tbk 14
1.235.382
1.472.678
73.977
42.421
3.416
3.663
2.095
2.296
2.889.209
3.413.097
322.884
372.335
1.957
2.436
1.194
1.389
373.559
431.173
273.479
319.027
266.556.398
406.984.397
138.223.859
142.606.954
23.460.767
28.780.075
21.268.242
23.063.907
34.162.617
42.747.950
12.717.246
17.480.109
1.151.280
1.352.091
502.209
510.587
530.998
533.484
282.527
313.120
165.424
190.599
113.234
126.808
386.344.093
472.364.307
342.566.946
397.729.241
274.634.214
294.415.332
233.853.845
247.602.312
6.559.495
6.640.561
3.333.774
3.660.355
632.609.649
650.930.144
357.327.605
343.158.403
1.120.850.814
1.300.239.863
560.705.259
809.937.908
2.448.390.202
2.198.384.258
1.219.193.865
2.889.209.192
PT. Unilever Indonesia,Tbk 15 PT. United Tractor, Tbk 16 PT. Astra Otopart, Tbk 17 PT. Voksel Electrik, Tbk 18 PT. Berlina ,Tbk 19 PT. Betonjaya Manunggal, Tbk 20 PT. Chaeron Polkphand Indonesia, Tbk 21 PT. Eratex LTD,Tbk
Djaja
22 PT. Medco Energi Internasional,Tbk 23 PT. Rig Tender Indonesia,Tbk 24 PT. Millennium Pharmacon Internasional,Tbk 25 PT. Mustika Ratu, Tbk 26 PT. Gresik,Tbk
Semen
27 PT. Selamat Sempurna, Tbk 28 PT. Ultra Jaya Milk Industry & Trading Company, Tbk 29 PT. Farma,Tbk 30
Kalbe
Sumber : Data Pasar Modal BEI Tabel 3.3 Laporan Laba Rugi
39
Yang berakhir 31 Desember 2004 dan 2005 No Nama Perusahaan
1 2 3 4
5 6 7 8 9
10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
21
22 23
PT. Sepatu Bata, Tbk PT. Gudang Garam, Tbk PT. Semen Cibinong, Tbk PT. Komatsu Indonesia, Tbk PT. Inti Keramik Alamasri Industri, Tbk PT. Aqua Golden Mississipi, Tbk PT. Sari Husada, Tbk PT. BAT Indonesia, Tbk PT. Bumi Resources, Tbk PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk PT. Barito Pacific Timber, Tbk PT. Astra International, Tbk PT. Argo Pantes, Tbk PT. Panasia Filament Inti, Tbk PT. Unilever Indonesia, Tbk PT. United Tractor, Tbk PT. Astra Otopart, Tbk PT. Voksel Electric, Tbk PT. Berlina, Tbk PT. Betonjaya Manunggal, Tbk PT. Chaeron Polkphand Indonesia, Tbk
PT. Eratex Djaja LTD, Tbk PT. Medco Energi
Penjualan bersih
Laba bersih
2004
2005
2004
2005
407.804.
440.924.
35.930.553
35.062.540
23.137.376
24.291.692
1.838.673
1.790.209
14.675.125
17.646.694
1.406.844
1.991.852
302.646.636
353.480.502
38.147.770
38.696.202
365.638.549
375.206.519
16.107.132
25.883.660
1.077.222.269.
1.333.147.424.
62.071.103
91.639.950
844.712.486
946.876.586
413.140.569
6.641.023
1.235.382.302
1.472.678.076
73.977.181
42.421.686
407.594.269
748.865.268
6.294.727.
10.066.524
4.157.683.466
4.615.507.373
670.289.725
116.023.426
264.224.821
307.309.212
5.822.248
8.552.902
31.512.954
44.344.572
4.421.583
5.405.506
142.698.128
188.189.584
14.008.100
20.440.713
337.002
600.895
2.777
965
8.123.625
8.984.822
1.296.711
1.468.445
247.886.313
379.927.729
11.421.584
62.485.352
2.151.505
2.092.4581
206.308
223.158
390.345 214.496.403
426.476 267.545.823
46.394 8.915.404
48.810 16.037.301
18.543.320
45.812.476
52.076.
2.335.664
793.395.269
748.865.268
6.294.727
10.066.524
637.155.664
800.611.619
62.495.681
82.492.058
207.633.609
222.256.430
3.611.650
27.309.604
40
24
25 26 27 28
29 30
Internasional, Tbk PT. Rig tender Indonesia, Tbk PT. Millennium Pharmacon Internasional PT. Mustika Ratu, Tbk PT. Semen Gresik, Tbk PT. Selamat Sempurna, Tbk PT. Ultrajaya Milk Industry & Trading Company, Tbk PT. Kalbe Farma, Tbk
197.492.
221.594.
28.251
40.351
155.412.965
213.725.811
1.473.676
7.573.921
229.778.883
243.879.130
10.765.904
13.150.786
5.449.940
6.067.557
372.508
520.589
637.589.163
730.962.293
47.898.402
57.371.201
490.631.571
546.325.458
7.484.699
4.414.264
2.889.209.192
3.413.097.280
322.884.550
372.335.218
Sumber : Data Pasar Modal BEI E.
Variabel dan Pengukurannya Dalam penulisan skripsi ini penulis menggunakan dua variabel yang berkaitan erat dan saling mempengaruhi. Penulis membedakan dua variabel tersebut kedalam variabel independen dan variabel dependen. 1. Variabel independen Variabel Independen merupakan variabel yang berdiri sendiri, tetapi
hasilnya
sangat
mempengaruhi
terhadap
variabel
yang
mengikutinya. Dalam hal ini yang merupakan variabel independen adalah penerapan akuntansi pertanggung jawaban sebagai variabel pertama (X1), dan implementasi strategi sebagai variabel kedua (X2), Skala pengukuran yang dgunakan adalah skala interval
41
2. Variabel Dependen Variabel dependen merupakan variabel yang tidak dapat berdiri sendiri tanpa adanya variabel independen. Variabel dependen ini selalu terpengaruh oleh variabel independen. Dalam hal ini yang merupakan variabel dependen adalah kinerja perusahaan pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Skala pengukuran yang digunakan untuk variabel tersebut adalah skala interval. Skala Interval adalah : Perbedaan diantara angka yang diberikan untuk suatu kejadian berhubungan erat dengan derajat superioritas. Jika skala interval dihubungkan dengan variabel-variabel, pengukuran yang paling tepat adalah pearson’s product moment correlation (r). Hal ini didasarkan pada estimasi nilai suatu variabel yang saling diketahui satu dengan yang lainnya. F.
Metode Pengumpulan Data Untuk memperoleh data yang dapat diuji kebenarannya serta relevan engan permasalahan yang dibahas dalam skripsi ini, penulis berusaha untuk mendapatkan data-data sebagai berikut : 1. Riset Lapangan (Field Research) Dalam riset lapangan ini penulis mendapatkan data secara langsung dengan observasi di Bursa Efek Indonesia. Hal ini dilakukan dengan maksud untuk mendapatkan data sekunder baik yang bersifat kuantitatif mapun kualitatif. Dengan memperoleh data tertulis dengan cara mengutif hal-hal yang dianggap perlu dari laporan keuangan dan perspektif masingmasing perusahaan.
42
2 Riset Kepustakaan (Library research) Dalam riset kepustakaan ini penulis mengumpulkan sumber data yang relevansi dengan pokok permasalahan yang penulis bahas. Dalam riset kepustakaan penulis mengumpulkan data dengan menelaah pada bukubuku,artikel-artikel dan referensi pada berbagai sumber khususnya pada Pusat Referensi Pasar Modal (PRPM) di BEI, hal ini dimaksudkan agar pembahasan dan pemecahan masalah dalam penelitian ini bersifat ilmiah dan bernilai objektif serta dapat di pertanggung jawabkan. G.
Metode Analisis Data Metode analisis data yang penulis gunakan adalah metode analisis statistic parametric, karena data yang digunakan adalah data normal. Metode ini digunakan dalam penelitian Deskriftif yang dapat menerangkan mengenai berapa rata-rata (mean), berapa standar deviasinya dengan pengumpulan informasi dan data yang berkaitan dengan tujuan penelitian dan relevan dengan masalah yang akan dibahas. Untuk menguji data yang digunakan, penulis menggunakan uji validitas dan uji reabilitas yaitu dimana keputusan yang diambil dapat dipercaya (relialibel). Untuk menguji hipotesis tentang penerapan akuntansi pertanggung jawaban
dan
implementasi
manajemen
strategi
terhadap
kinerja
perusahaan,digunakan uji validitas, uji reabilitas, analisis kofisien korelasi dan kofisien determinan, uji atau analisis regresi dan pengujian hipotesis dengan uji F.
43
Implementasi data diperoleh dengan perhitungan statistic yang dilakukan dalam penulisan skripsi ini, menggunakan analisis regresi linear dalam program SPSS (Statistical Product and Service Solution) Versi 13.0 Dalam penelitian ini untuk menganalisis data yang digunakan teknik deskriftif kuantitatif. Sedangkan untuk menjawab perumusan masalah “Pengaruh penerapan akuntansi pertanggungjawaban dan implementasi manajemen strategi terhadap kinerja perusahaan di Bursa Efek Indonesia” dilakukan dengan perhitungan matematis. Rumus perhitungan, analisis regresi, ,perhitungan uji F menggunakan Analisis of Variance (ANOVA),dan koefisien korelasi dan Koefisien determinan perhiyungan uji t dengan menggunakan unstandartized Coeficients atau Standartized Coeficients digambarkan sebagai berikut : 1. Analisis Regresi Berganda Analisis
regresi
linier
berganda
digunakan
terutama
untuk
memaksimalkan nilai Y yang didasarkan pada nilai X. Dalam analisa regresi hanya ada 2 (dua) variabel didalamnya, yaitu variabel dependen yang digunakan dengan Y dan variabel independen yang digunakan dengan X. Adapun persamaan regresi sederhana tersebut adalah sebagai berikut : Y = a + b1X1 + b2X2 +……….+Σ
Analisa regresi dilakukan untuk melihat seberapa besar pengaruh variabel bebas terhadaap variabel tidak bebas.
44
2. Analisis Koefisien Korelasi dan Koefisien Determinan Analisa korelasi adalah analisa mengukur variabel dan menguji hubungan-hubungan antara variabel-variabel. Analisa ini diajukan sebagai pelengkap analisa regresi dan berguna untuk mengetahui keeratan hubungan yang terjadi antara variabel dependen Y dan variabel independen X. Kuadrat dari koefisien korelasi merupakan koefisien determinan ,merupakan suatu ukuran porsi dari total varian dalam variabel y yang dijelaskan dengan pengantar variabel X. Besar ketepatan perhitungan dari suatu persamaan regresi yang telah dibuat dapat diketahui dengan perhitungan besarnya koefisien korelasi. Koefisien determinan menerangkan mengenai keyakinan dan keandalan
yang
diberikan
oleh
persamaan
regresi
yang
telah
diperhitungkan sebelumnya. Nilai koefisien determinan berkisar antara 0 hingga 1 (ketepatan sempurna). Semakin tinggi nilai koefisien deter minan maka semakin tinggi pula derajat keyakinan yang diberikan suatu persamaan regresi. Koefisien korelasi dapat dihitung sebagai berukut :
R= r2 (koefisien determinan)
3. Uji F menggunakan Analiysis of Variance (ANOVA) Uji statistic f pada dasarnya menunjukkan apakah variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh terhadap variabel terkait. 45
Hipotesis nol (Ho) yang hendak diuji adalah apakah semua parameter dalam model sama dengan nol,atau : Ho: b1 = b2 = ………….=bk = 0
Artinya,apakah suatu variabel independen bukan merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen. Hipotesis alternatifnya adalah (Ha) tidak semua parameter secara simultan sama dengan nol,atau : Ha: b1 ≠ b2 ≠…………≠ bk ≠ 0
Artinya semua variabel independen secara simultan merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen. Untuk menguji hipotesis ini digunakan statistic F dengan criteria pengambilan keputusan sebagai berikut : Probabilitas > 0,06 maka Ho diterima Probabilitas < 0,06 maka Ho ditolak.
46
BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian Dari kuesioner yang disebarkan kepada responden baik melaui pos maupun datang secara langsung ke perusahaan-perusahaan yang ada di wilayah Jakarta, penulis mengambil sebanyak 30 responden perusahaan manufaktur. Kuesioner tersebut diberikan tentang sejumlah pertanyaan mengenai akuntansi pertanggung jawaban,implementasi manajemen strategi yang berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil kinerja perusahaan. Dari hasil jawaban kuesioner tersebut penulis mengolah data kedalam bentuk data kuantitatif. Dalam pembahasan ini variabel akuntansi pertanggungjawaban merupakan variabel independen pertama (X1),yang dilihat responden sebagai system akuntansi yang terdapat pada suatu perusahaan.sedagkan implementasi manajemen strategi merupakan sebagai variabel independen kedua (X2), yang dilihat responden sebagai suatu rencana untuk pencapaian tujuan organisasi. Implementasi manajemen strategi disini dapat berupa kegiatan-kegiatan atau proses manajemen strategic yang diawali dengan tahap perumusan strategi, penyeleksian lingkungan,evaluasi, dan kontrol. Selain proses manajemen strategi tersebut diatas,penerapan tersebut juga diberikan oleh manajemen puncak kepada manajemen menengah dan manajemen bawah yang juga dianggap sebagai salah satu tujuan manajemen
47
strategi. Adapun closed ended questionnaire akan digunakan untuk menanyakan tentang hasil kinerja perusahaan tersebut. Dikaitkan dengan akuntansi pertanggung jawaban dan implementasi manajemen strategi , penulis mengajukan kuesioner tersebut kepada karyawan perusahaan dan diminta menyatakan pendapatnya dalam empat jenis jawaban dengan format penilaian yang penulis beri nilai yaitu : 1. Sangat setuju
=4
2. Setuju
=3
3. Tidak setuju
=2
4. Sangat tidak setuju
=1
Untuk mengukur variabel terikat berupa perhatian pada penilaian kinerja perusahaan, responden diminta untuk menyatakan seberapa besar pengaruh penerapan akuntansi pertanggungjawaban dan implementasi manajemen strategi terhadap kinerja perusahaan. Penulis memberikan pertanyaan seberapa besar pengaruh akuntansi pertanggung jawaban dan implementasi manajemen strategi terhadap kinerja perusahaan. Setelah mendapat data-data yang telah diubah menjadi data-data kuantitatif, maka penulis dapat merangkum semua hasil jawaban kedalam bentuk matrik. Untuk proses penelitian selanjutnya penulis memasukkan hasil angka dari kuesioner kedalam Program Statistik Parametrik dengan memakai program SPSS 13.0 for windows.
48
Penulis melakukan pengujian terlebih dahulu dengan menggunakan analisis pendahuluan untuk diteruskan kepada analisa regresi. Adapun hasil dari penelitian penulis dapatkan adalah sebagai berikut : B. Analisa statistik 1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif berhubungan dengan pengumpulan dan peringkasan data,statistik deskriptif untuk menjelaskan hubungan antara Akuntansi pertanggungjawaban dan implementasi manajemen strategi terhadap kinerja perusahaan. Dalam hal ini dapat terlihat pada output yang ditampilkan dibawah ini yaitu : Tabel 4.4 Descriptive Statistics N
Akuntansi Pertanggungjawa Implementasi Manajemen Strat Kinerja Perusaha Valid N (listwise)
MinimumMaximum Mean td. Deviation 30
17
34
26.00
5.010
30
17
34
24.87
5.029
30 30
16
34
24.73
5.699
Sumber Data sampel perusahaan manufaktur Analisa dari statistik deskriptif terdapat 30 sampel penelitian yaitu terdiri dari 30 sampel perusahaan manufaktur. Dalam penelitian ini Akuntansi pertanggungjawaban mempunyai nilai mean sebesar 26.00 dengan nilai standar deviasi sebesar 5.010 dan nilai minimum sebesar 17 dengan nilai maximum sebesar 34. Untuk Implementasi manajemen strategi mempunyai nilai mean sebesar 24.87 dengan nilai standar deviasi sebesar 5.029 dan nilai minimum sebesar 17 dengan nilai maximum sebesar 34. Untuk Kinerja perusahaan
49
mempunyai nilai mean sebesar 24.73 dengan nilai standar deviasi 5.699 dan nilai minimum sebesar 16 dengan nilai maximum 34 2.
Uji Kualitas Data
Tabel 4.5 Reliability Analysis – Scale (ALPHA) Item-Total Statistics
butir1 butir2 butir3 butir4 butir5 butir6 butir7 butir8 butir9 butir10 butir11 butir12 butir13 butir14 butir15 butir16 butir17 butir18 butir19 butir20 butir21 butir22 butir23 butir24 butir25 butir26 butir27 butir28 butir29 butir30
Scale Mean if Item Deleted 72.80 73.27 73.30 72.73 73.03 73.10 72.67 72.93 73.27 72.90 73.00 73.33 73.27 73.40 73.20 72.90 73.07 73.00 72.73 73.23 73.23 72.77 73.27 73.27 73.07 73.23 73.20 72.77 73.17 73.30
Scale Variance if Item Deleted 216.234 204.685 206.562 225.651 210.999 212.576 219.126 213.237 207.375 215.748 220.414 207.057 207.030 205.490 212.924 217.679 211.168 228.276 218.271 208.254 208.944 217.220 207.926 207.513 218.409 204.116 210.372 217.220 209.730 208.424
Corrected Item-Total Correlation .449 .693 .656 .022 .552 .470 .307 .475 .646 .424 .213 .668 .635 .664 .460 .365 .501 -.080 .349 .568 .610 .413 .603 .641 .304 .710 .554 .413 .600 .638
Sumber output Reliabel analysis N of Cases = 30.0
N of Item = 30
Alpha = 0.915
50
Cronbach's Alpha if Item Deleted .913 .908 .909 .918 .911 .912 .914 .912 .909 .913 .916 .909 .909 .909 .912 .914 .912 .921 .914 .911 .910 .913 .910 .909 .915 .908 .911 .913 .910 .910
Tabel 4.6 Validitas Butir‐butir pertanyaan Corrected
item-total
Correlation (R hitung)
R tabel
Validitas
Butir 1
0.449
0.2407
Valid
Butir 2
0.693
0.2407
Valid
Butir 3
0.656
0.2407
Valid
Butir 4
0.022
0.2407
Non Valid
Butir 5
0.552
0.2407
Valid
Butir 6
0.470
0.2407
Valid
Butir 7
0.307
0.2407
Valid
Butir 8
0.475
0.2407
Valid
Butir 9
0.646
0.2407
Valid
Butir 10
0.424
0.2407
Valid
Butir 11
0.213
0.2407
Non Valid
Butir 12
0.668
0.2407
Valid
Butir 13
0.635
0.2407
Valid
Butir 14
0.664
0.2407
Valid
Butir 15
0.460
0.2407
Valid
Butir 16
0.365
0.2407
Valid
Butir 17
0.501
0.2407
Valid
Butir 18
-0.080
0.2407
Non Valid
Butir 19
0.349
0.2407
Valid
Butir 20
0.568
0.2407
Valid
Butir 21
0.610
0.2407
Valid
Butir 22
0.413
0.2407
Valid
Butir 23
0.603
0.2407
Valid
Butir 24
0.641
0.2407
Valid
51
Butir 25
0.304
0.2407
Valid
Butir 26
0.710
0.2407
Valid
Butir 27
0.554
0.2407
Valid
Butir 28
0.413
0.2407
Valid
Butir 29
0.600
0.2407
Valid
Butir 30
0.638
0.2407
Valid
Pembahasan : Dari 30 butir pertanyaan yang dibuat pada kuesioner, ternyata butir 4,11, dan butir 18 tidak valid sehingga butir yang tidak valid tersebut perlu dibuang. Selanjutnya akan diuji lagi ke-27 pertanyaan valid maka akan didapat output sebagai berikut :
52
Tabel 4.7 Reliability Analysis – Scale (ALPHA) Item-Total Statistics
butir1 butir2 butir3 butir5 butir6 butir7 butir8 butir9 butir10 butir12 butir13 butir14 butir15 butir16 butir17 butir19 butir20 butir21 butir22 butir23 butir24 butir25 butir26 butir27 butir28 butir29 butir30
Scale Mean if Item Deleted 64.73 65.20 65.23 64.97 65.03 64.60 64.87 65.20 64.83 65.27 65.20 65.33 65.13 64.83 65.00 64.67 65.17 65.17 64.70 65.20 65.20 65.00 65.17 65.13 64.70 65.10 65.23
Scale Variance if Item Deleted 209.444 197.269 199.840 203.551 205.551 212.179 205.499 200.579 208.764 200.409 199.614 198.230 206.533 211.040 203.448 211.471 201.040 202.282 210.424 200.510 200.786 211.241 196.626 203.706 210.424 202.507 201.840
Corrected Item-Total Correlation .436 .712 .649 .570 .471 .299 .503 .642 .421 .658 .653 .677 .437 .345 .528 .335 .577 .599 .400 .620 .634 .306 .732 .542 .400 .611 .624
Cronbach's Alpha if Item Deleted .924 .920 .921 .922 .924 .926 .923 .921 .924 .921 .921 .921 .924 .925 .923 .925 .922 .922 .925 .922 .921 .926 .920 .923 .925 .922 .922
Sumber output Reliabel analysis N of Cases = 30
N of Item =27
Alpha = 0.922 a. Uji Validitas Data Karena butir 4,8, dan 18 sudah dikeluarkan maka r Tabel dilihat pada α 0,05 dengan derajat bebas 27-2 = 25 sehingga akan didapat r Tabel sebesar 0,2546.
53
Pada output dapat dilihat bahwa nilai Corrected Item-Total Correlation (r Hitung) semuanya lebih dari r Tabel sehingga dapat disimpulkan bahwa ke-27 butir pertanyaan tersebut valid. b. Uji Reliabilitas Data Setelah semua butir pertanyaan tersebut dinyatakan valid
maka uji
selanjutnya adalah menguji reliabilitas kuesioner tersebut. Cara pengambilan keputusan : • Jika r Alpha positif dan lebih besar dari r Tabel maka reliable. • Jika r Alpha negatif atau r Alpha lebih kecil dari r Tabel maka tidak realibel. R alpha dapat dilihat pada akhir analisis , yaitu bernilai 0,922, sedangkan r Tabel seperti sudah kita cari sebelumnya adalah sebesar 0,2546. Keputusan : Terlihat bahwa r Alpha > r Tabel (0,922 > 0,2546) maka kuesioner tersebut dinyatakan reliable. Oleh karena kuesioner tersebut telah dinyatakan valid dan reliable, maka penelitian dapat dilanjutkan ke penelitian berikutnya. 3. Analisis Regresi Berganda
Hasil analisis regresi adalah koefisien untuk masing-masing variabel independen. Koefisien ini diperoleh dengan cara memprediksi nilai variabel dependen dengan suatu persamaan. Koefisien regresi dihitung dengan tujuan
54
meminimumkanpenyimpangan antara nilaiestimasi variabel dengan data yang ada. Dalam analisis regresi, selain mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel atau lebih, juga menunjukkan arah hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen. Variabel dependen diansumsikan random, yang berarti mempunyai probabilistic. Variabel independen diasumsikan memiliki nilai tetap.
a) Model Summary Uji Koefisien Determinasi (R Square)
Tabel 4.8 Model Summary Model 1
R R Square .947a .896
Adjusted R Square .888
Std. Error of the Estimate 1.903
a. Predictors: (Constant), Implementasi Manajemen Strategi, Akuntansi Pertanggungjawaban
Sumber Output hipotesis Analisis Regresi Berganda
Pembahasan : Dari hasil pengolahan regresi berganda diketahui bahwa koefisien determinasi (R2 ) = 0.896 artinya bahwa variasi dari variabel independen Akuntansi pertanggungjawaban dan Implementasi manajemen strategi mampu menjelaskan variasi dari variabel dependen yaitu Kinerja perusahaan sebesar 8.9% sedangkan sisanya 91.1%(100%-8.9%) adalah disebabkan oleh factorfaktor lain. Dalam hasil penelitian ini diperoleh Standar Error Of The Estimate sebesar 1.903 yang dipakai dependen variabel yaitu Kinerja perusahaan,
55
makin kecil nilai SEE makin tepat model regresi untuk memprediksi variabel independen. b) Uji Signifikansi Simultan / Uji Statistik F (ANOVA) Tabel 4.9 b ANOVA
Sum of Mode Squares 1 Regressio844.040 Residual 97.826 Total 941.867
df 2 27 29
Mean Square F 422.020 116.477 3.623
Sig. .000a
a.Predictors: (Constant), Implementasi Manajemen Strategi, Ak Pertanggungjawaban b.Dependent Variable: Kinerja Perusahaan
Sumber Output Hipotesis Analisis Regresi Linear Berganda
Digunakan untuk menguji apakah secara bersama-sama seluruh variable independen mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variable dependen. Dari uji ANOVA atau F test, didapat F hitung adalah : 1.
Hipotesis : Hipotesis dalam penelitian ini :
2.
Ho
: Koefisien Regresi tidak signifikan
Ha
: Koefisien Regresi signifikan
Dasar pengambilan keputusan :
a. Berdasarkan perbandingan F hitung dengan F table • Jika statistik hitung (Angka F output) > statistik table (Tabel F), maka Ho ditolak.
56
• Jika statistik hitung ( Angka F output) < statistik table (Tabel F), maka Ho diterima.
F hitung dari output adalah 116.447 sedangkan statistik table bisa dihitung pada table F : • Tingkat signifikan α adalah 5% • (df1) Numerator adalah (jumlah variable – 1) atau 3 – 1 = 2 • (df2) Denumerator adalah (jumlah sample – jumlah variable) atau 30 –
3 = 27
• Dari table F didapat angka = 3.3541
b. Berdasarkan nilai probabilitas (tingkat signifikan) • Jika probabilitas > 0,05, maka Ho diterima • Jika probabilitas < 0,05, maka Ho ditolak
Keputusan : Terlihat bahwa F hitung adalah 116.447 dengan tingkat signifikan 0.000, karena probabilitas > 0.05 maka Ho ditolak atau dapat disimpulkan bahwa koefisien regresi signifikan.
c) Uji Signifikansi Parameter Individual )Uji t Statistik) Tabel 4.10 a Coefficients
Model 1 (Constant) Akuntansi Pertanggungjawab Implementasi Manajemen Strateg
Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients B Std. Error Beta -3.951 1.914
t -2.065
Sig. .049
.790
.124
.695
6.373
.000
.327 57
.124
.289
2.647
.013
a. Dependent Variable: Kinerja Perusahaan
Sumber : Output hipotesis Analisis Regresi Linear Berganda
Dari table diatas menunjukkan persamaan regresi linear berganda dengan persamaan regresi : Y = a + β1X + β2X2 + β3X3 +………….+βnXn Y = -1.121 + -0.039 X1 + 0.209 X2 Dimana : X1 = Akuntansi Pertanggungjawaban X2 = Implementasi Manajemen strategi N = Konstanta β = Koefisien Regresi Y = Kinerja Perusahaan
• Konstanta sebesar –3.951 menyatakan bahwa jika tidak ada Akuntansi pertanggungjawaban
dan
Implementasi
manajemen
strategi
maka
perubahan Kinerja perusahaan sebesar –3.951%. • Koefisien regresi X1 sebesar 0.790 menyatakan bahwa setiap ada peningkatan Akuntansi pertanggungjawaban maka akan meningkatkan Kinerja perusahaan sebesar 0.79%. •
Koefisien regresi X2 sebesar 0.327 menyatakan bahwa setiap ada peningkatan Implementasi manajemen strategi maka akan meningkatkan Kinerja perusahaan sebesar 0.327%.
Uji
t untuk menguji signifikansi konstanta dan variabel dependen, yaitu
persamaan regresi yang didapat diatas selanjutnya akan diuji apakah memang valid untuk memprediksi variabel dependen. Dengan kata lain, akan dilakukan
58
pengujian
apakah
Akuntansi
pertanggungjawaban
dan
implementasi
manajemen strategi berpengaruh terhadap variabel dependen yaitu kinerja perusahaan. A. Akuntansi pertanggungjawaban Uji t untuk menguji signifikansi konstanta dan variabel dependen (Kinerja Perusahaan) adalah :
1. Hipotesis Hipotesis untuk kasus ini : Ho
: Koefisien regresi tidak signifikan
Ha
: Koefisien regresi signifikan
2. Dasar pengambilan keputusan : a. Dengan menbandingkan statistik hitung dengan statistik table • Jika statistik t Hitung (angka t output) > Statistik t table (table t), maka Ho
ditolak
• Jika statistik t Hitung (angka t output) > Statistik t table (table t), maka Ho
diterima
dari table output diatas bahwa t hitung adalah 6.373. Sedangkan statistik table bisa dihitung pada table T : • Tingkat Signifikansi (α) adalah 5% • df (derajat kebebasan) = jumlah data – jumlah variabel atau 30- 3 = 27 • Uji dilakukan 2 (dua) sisi / pihak Dari t table 2 (dua) sisi / pihak didapat angka 2.052 Berdasarkan data diatas , T hitung < F table maka Ho ditolak dan dapat disimpulkan bahwa koefisien regresi signifikan.
59
b. Berdasarkan nilai probabilitas (tingkat signifikan) • Jika probabilitas > 0.05 maka Ho diterima • Jika probabilitas < 0.05 maka Ho ditolak Keputusan.: Terlihat bahwa pada kolom signifikan adalah 0.000 karena probabilitas < 0.05 maka Ho ditolak atau dapat disimpulkan bahwa koefisien regresi atau Akuntansi pertanggungjawaban berpengaruh secara signifikan terhadap Kinerja perusahaan. B. Implementasi Manajemen Strategi Uji t untuk menguji signifikansi konstanta dan variabel dependen (Kinerja Perusahaan) adalah : 1. Hipotesis Hipotesis untuk kasus ini : Ho
: Koefisien regresi tidak signifikan
Ha
: Koefisien regresi signifikan
2 Dasar pengambilan keputusan : a. Dengan menbandingkan statistik hitung dengan statistik table • Jika statistik t Hitung (angka t output) > Statistik t table (table t), maka Ho
ditolak
• Jika statistik t Hitung (angka t output) > Statistik t table (table t), maka Ho
diterima
dari table output diatas bahwa t hitung adalah 2.647. Sedangkan statistik table bisa dihitung pada table T : • Tingkat Signifikansi (α) adalah 5% • df (derajat kebebasan) = jumlah data – jumlah variabel atau 30- 3 = 27
60
• Uji dilakukan 2 (dua) sisi / pihak Dari t table 2 (dua) sisi / pihak didapat angka 2.052 Berdasarkan data diatas , T hitung < F table maka Ho diterima dan dapat disimpulkan bahwa koefisien regresi tidak signifikan. b. Berdasarkan nilai probabilitas (tingkat signifikan) • Jika probabilitas > 0.05 maka Ho diterima • Jika probabilitas < 0.05 maka Ho ditolak Keputusan.: Terlihat bahwa pada kolom signifikan adalah 0.013 karena probabilitas < 0.05 maka Ho ditolak atau dapat disimpulkan bahwa koefisien regresi atau Implementasi Manajemen Strategi berpengaruh secara signifikan terhadap Kinerja perusahaan. Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan pengujian secara statistik antara lain : Uji Validitas , uji reliabilitas, analisis regresi berganda dengan uji determinasi ,uji signifikan simultan atau uji F statistik (ANOVA) dan uji hipotesis atau uji t statistik utuk menguji pengaruh penerapan Akuntansi pertanggungjawaban dan implementasi manajemen strategi terhadap kinerja perusahaan ,sehingga atas dasar analisis yang dilakukan dalam penelitian ini dapat ditarik kesimpulan bahwa : Akuntansi pertanggungjawaban
dan
Implementasi
berpengaruh terhadap kinerja perusahaan
manajemen yang
sangat
dapat meningkatkan
perolehan laba operasi perusahaan dari tahun sebelumnya.
61
strategi
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan Berdasarkan data yang dikumpulkan dan dilakukannya analisis dengan menggunakan pengujian secara statistik antara lain : Uji Validitas data,Uji Reabilitas data,analisis regresi berganda, uji signufukan simultan atau uji F statistik (ANOVA),dan uji t statistik .Untuk menguji pengaruh Akuntansi pertanggungjawaban dan Implementasi manajemen strategi terhadap kinerja perusahaan,sehingga atas dasar analisis yang dilakukan dalam penelitian ini dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Dari hasil analisis pendahuluan yaitu Uji Validitas data, pada output dapat dilihat bahwa nilai Corrected Item-total Correlation (rhitung) semuanya lebih dari rtabel (0.2546) sehingga dapat disimpulkan ke-27 pertanyaan tersebut dinyatakan valid. 2. Dari hasil analisis pendahuluan yaitu Uji Reabilitas data, dapat dilihat bahwa r Alpha pada akhir analisis sebesar 0.922 sedangkan r Tabel seperti sudah kita cari sebelumnya adalah sebesar 0.2546. karena r Alpha > r Tabel maka kuesioner tersebut telah dinyatakan reliable. Uji hipotesis atau uji t statistik 3. Dari hasil uji t didapat 2.052 dengan tingkat signifikan untuk variabel Akuntansi pertanggungjawaban sebesar 0.000 < 0.5,maka dapat dinyatakan Akuntansi pertanggungjawaban berpengaruh terhadap Kinerja perusahaan (Ho ditolak),sedangkan tingkat signifikan Implementasi manajemen strategi sebesar 0.013 < 0.5 maka dapat dinyatakan
62
Implementasi
manajemen
strategi
berpengaruh
terhadap
kinerja
perusahaan (Ho ditolak),uji signifikan ini juga dapat dilakukan dengan cara menganilisis perbandingan t hitung dengan t Tabel adalah 2.647 dibandingkan dengan t Tabel sebesar 2.052 (T hitung > t Tabel) maka Ho ditolak,
ini
berarti
bahwa
hubungan
atau
pengaruh
Akuntansi
pertanggungjawaban dan implementasi manajemen strategi terhadap kinerja perusahan itu signifikan.
B.Saran 1. Sangat perlu diadakannya pemahaman serta penerapan pelaksanaan Akuntansi pertanggung jawaban dan Implementasi manajemen strategi untuk dapat meningkatkan hasil Kinerja perusahaan. 2. Untuk penelitian selanjutnya dengan tema yang masih berkaitan dengan penelitian ini,pemilihan sample pada penelitian selanjutnya sebaiknya ditingkatkan dengan jumlah sample yang lebih banyak. Mengingat Akuntansi pertanggung jawaban dan Implementasi manajemen strategi mempunyai pengaruh yang
positif terhadap
kinerja perusahaan, maka disarankan untuk menyakinkan pendapat tersebut perlu perluasan pada wilayah penelitian dalam hal ini responden dan wilayah responden itu sendiri. 3. Sangat perlu Arus informasi komunikasi yang jelas. Hal ini sangat bermanfaat bagi proses pembelajaran dan pemberdayaan setiap pegawai sehingga akhirnya akan memberikan dampak yang positif terhadap proses pencapaian kinerja perusahaan industri manufaktur aneka industri yang menjual saham ke publik. Dan Disarankan
63
perusahaan harus melihat dari aspek penyusunan program kerja dan pelaksanaanya, apakah telah berjalan dengan baik sesuai dengan mekanisme yang ditetapkan, sehingga hal tersebut sangat berpengaruh efektifitas pencapaian kinerja.
64
DAFTAR PUSTAKA
Anthony & Govinda rajan. 2004. Management Control System. Eleven Edition. Mcgraw Hill. Amin. Wijaya Tunggal. Auditing Manajemen Kontemporer, Harvarindo, Jakarta. Hansen And Mowen. 2005. Management Accounting. South Western, International Thomson Publishing. Robert S Kaplan and David Norton 2000. The Strategy Focussed Organisation, Loston Massachuset, Harvard Business school Pres. Hunger And Wheelen, 2004. Strategic Management an Bussiness POLICY, Ninth Edition, Practice Hall Upper Saddle River, New Jersey. IKATAN AKUNTANSI INDONESIA, 2004, Standart Akuntansi Keuangan, Salemba Empat, Jakarta. S. Munawir 2004, Analisis Laporan Keuangan, BPFE, Yogyakarta. Sugiyono, 2004, Statistik Untuk Penelitian dan Aplikasinya, Cetakan Ketiga Alfabeta,Bandung. Slamet Sugiri, 2004, Analisis Laporan Keuangan, Jakarta Ridwan, Dasar-Dasar Statistik, Alfabeta, Bandung
Lampiran I
KUESIONER
DAFTAR RESPONDEN 1. Jabatan / Pangkat anda
……………………………………………………..
2. Jenis Kelamin
……………………………………………………..
3. Pendidikan Terakhir
…………………………………………………….
4. Pengalaman Bekerja a. 1-5 tahun
c. 10-15 tahun
b. 5-10 tahun
d. 15-20 tahun
e. < 20 tahun
Berikan tanda trick mark (V) pada satu jawaban yang sesuai dengan pendapat saudara : . Sangat Setuju
. Tidak Setuju
. Setuju
. Sangat Tidak Setuju
pada pertanyaan berikut ini : A. Akuntansi Pertanggung jawaban 1. Menurut anda didalam membuat laporan keuangan harus ada pemisahan tugas dan tanggung jawab masing-masing. . Sangat Setuju
. Tidak Setuju
. Setuju
. Sangat Tidak Setuju
2. Apakah menurut anda struktur penyusunan anggaran dan pelaksanaan pada perusahaan secara umum sudah berjalan dengan baik. . Sangat setuju
. Tidak Setuju
. Setuju
. Sangat Tidak Setuju
3. Apakah semua hasil kerja anda harus dilaporkan kepada atasan anda yang bertanggung jawab pada bagian tersebut. . Sangat setuju
. Tidak Setuju
. Setuju
. Sangat tidak setuju
4. Apakah manajer pusat pertanggung jawaban hanya mengakui setiap aktivitas yang berada dibawah otorisasi dan tanggung jawabnya. . Sangat Setuju
. Tidak setuju
. Setuju
. Sangat tidak Setuju
5. Setujukah anda apabila laporan keuangan yang dibuat akuntan tidak sesuai dengan standar Akuntansi keuangan untuk menekan jumlah pajak yang dibayar. . Sangat setuju
. Tidak Setuju
. Setuju
. Sangat tidak setuju
6. Apakah tindakan anda harus dibatasi dalam melakukan verifikasi dan klasifikasi laporan keuangan kepada atasan. . Sangat setuju
. Tidak Setuju
. Setuju
. Sangat tidak setuju
7. Apakah anda setuju jika laporan keuangan yang telah diaudit digunakan untuk menilai hasil prestasi perusahaan. . Sangat setuju
. Tidak Setuju
. Setuju
. Sangat tidak setuju
8. Setujukah anda apabila tenaga audit diluar perusahaan diperlukan untuk memeriksa hasil laporan keuangan perusahaan. . Sangat setuju
. Tidak Setuju
. Setuju
. Sangat tidak setuju
9. Setujukah anda apabila tenaga audit diperusahaan dalam memeriksa laporan keuangan bukan lulusan ilmu pendidikan Akuntansi. . Sangat setuju
. Tidak Setuju
. Setuju
. Sangat tidak setuju
10. Apakah seorang akuntan harus bertanggung jawab dalam menggambarkan dan mengungkapkan hasil laporan keuangan kepada atasan. . Sangat setuju
. Tidak Setuju
. Setuju
. Sangat tidak setuju
B. Implementasi Manajemen Strategi 1. Apakah anda setuju dengan system manajemen yang ada pada perusahaan sekarang ini. . Sangat setuju
. Tidak Setuju
. Setuju
. Sangat tidak setuju
2. Menurut anda apakah implementasi manajemen strategi berpengaruh terhadap hasil kinerja perusahaan. . Sangat setuju
. Tidak Setuju
. Setuju
. Sangat tidak setuju
3. Apakah struktur organisasi diperusahaan anda hasrus memberikan gambaran yang jelas mengenai wewenang,tugas, dan tanggung jawab antar bagian. . Sangat setuju
. Tidak Setuju
. Setuju
. Sangat tidak setuju
4. Apakah perlu terdapat kebijakan dengan criteria tertentu dalam penerapan implementasi manajemen strategi. . Sangat setuju
. Tidak Setuju
. Setuju
. Sangat tidak setuju
5. Apakah penting implementasi strategi dalam upaya pencapaian kinerja perusahaan yang diharapkan. . Sangat setuju
. Tidak Setuju
. Setuju
. Sangat tidak setuju
6. Apakah anda setuju dengan system manajemen yang terdapat pada perusahaan. . Sangat setuju
. Tidak Setuju
. Setuju
. Sangat tidak setuju
7. Apakah selama ini anda merasa kesulitan dalam menerapkan implementasi manajemen strategi yang ada pada perusahaan. . Sangat setuju
. Tidak Setuju
. Setuju
. Sangat tidak setuju
8. Apakah anda memberi diam saja jika manajemen perusahaan tidak berjalan dengan baik sebagaimana mestinya. . Sangat setuju
. Tidak Setuju
. Setuju
. Sangat tidak setuju
9. Menurut anda implementasi strategi perusahaan sudah sesuai dengan mekanisme yang ditetapkan. . Sangat setuju
. Tidak Setuju
. Setuju
. Sangat tidak setuju
10. Menurut anda dengan implementasi manajemen strategi mampu memastikan bahwa suatu perusahaan mempunyai kendali strategis. . Sangat setuju
. Tidak Setuju
. Setuju
. Sangat tidak setuju
C. Kinerja Perusahaan. 1. Apakah anda memilih perusahaan ini karena dipengaruhi oleh hasil kinerja yang baik. . Sangat setuju
. Tidak Setuju
. Setuju
. Sangat tidak setuju
2. Apakah semua tim kerja anda memiliki keahlian dan pengetahuan didal bidangnya masing-masing. . Sangat setuju
. Tidak Setuju
. Setuju
. Sangat tidak setuju
3. Menurut anda apakah perlu adanya arus komunikasi yang baik antara bawahan dan atasan sehingga memberikan dampak positif terhadap pencapaian kinerja perusahaan. . Sangat setuju
. Tidak Setuju
. Setuju
. Sangat tidak setuju
4. Menurut anda praktek kerja selama satu tahun diperusahaan sudah cukup untuk menilai kinerja seseorang. . Sangat setuju
. Tidak Setuju
. Setuju
. Sangat tidak setuju
5. Apakah penyususnan program kerja dan pelaksanaannya telah berjalan dengan baik sesuai dengan mekanisme yang ditetapkan perusahaan. . Sangat setuju
. Tidak Setuju
. Setuju
. Sangat tidak setuju
6. Apakah anda setuju dengan system kinerja yang ada pada perusahaan sekarang ini. . Sangat setuju
. Tidak Setuju
. Setuju
. Sangat tidak setuju
7. Menurut anda hasil laporan Laba/Rugi tahunan selama tahun 2004-2005 sudah menunjukkan peningkatan. . Sangat setuju
. Tidak Setuju
. Setuju
. Sangat tidak setuju
8. Apakh anda merasa kinerja perusahaan ini sudah sesuai dengan apa yang anda harapkan selama ini. . Sangat setuju
. Tidak Setuju
. Setuju
. Sangat tidak setuju
9. Apakah selama ini hubungan anda dengan atasan terjalin komunikasi yang baik didalam menjalankan pekerjaan. . Sangat setuju
. Tidak Setuju
. Setuju
. Sangat tidak setuju
10. Apakah proses sistem penyusunan standar ukuran kinerja cukup memadai yang terdapat pada perusahaan. . Sangat setuju
. Tidak Setuju
. Setuju
. Sangat tidak setuju
Tabel 4.7 Reliability Analysis – Scale (ALPHA) Item-Total Statistics
butir1 butir2 butir3 butir5 butir6 butir7 butir8 butir9 butir10 butir12 butir13 butir14 butir15 butir16 butir17 butir19 butir20 butir21 butir22 butir23 butir24 butir25 butir26 butir27 butir28 butir29 butir30
Scale Mean if Item Deleted 64.73 65.20 65.23 64.97 65.03 64.60 64.87 65.20 64.83 65.27 65.20 65.33 65.13 64.83 65.00 64.67 65.17 65.17 64.70 65.20 65.20 65.00 65.17 65.13 64.70 65.10 65.23
Scale Variance if Item Deleted 209.444 197.269 199.840 203.551 205.551 212.179 205.499 200.579 208.764 200.409 199.614 198.230 206.533 211.040 203.448 211.471 201.040 202.282 210.424 200.510 200.786 211.241 196.626 203.706 210.424 202.507 201.840
Corrected Item-Total Correlation .436 .712 .649 .570 .471 .299 .503 .642 .421 .658 .653 .677 .437 .345 .528 .335 .577 .599 .400 .620 .634 .306 .732 .542 .400 .611 .624
Cronbach's Alpha if Item Deleted .924 .920 .921 .922 .924 .926 .923 .921 .924 .921 .921 .921 .924 .925 .923 .925 .922 .922 .925 .922 .921 .926 .920 .923 .925 .922 .922
Sumber output Reliabel analysis N of Cases = 30 Alpha = 0.922
N of Item =27
Tabel 4.4
Descriptive Statistics N
Akuntansi Pertanggungjawaba Implementasi Manajemen Strateg Kinerja Perusahaan Valid N (listwise)
Minimum Maximum
Mean Std. Deviation
30
17
34
26.00
5.010
30
17
34
24.87
5.029
30 30
16
34
24.73
5.699
Sumber Data sampel perusahaan manufaktur
a) Model Summary Uji Koefisien Determinasi (R Square)
Tabel 4.7
Model Summary Model 1
R .947a
R Square .896
Adjusted R Square .888
Std. Error of the Estimate 1.903
a. Predictors: (Constant), Implementasi Manajemen Strategi, Akuntansi Pertanggungjawaban Sumber Output hipotesis Analisis Regresi Berganda
b)Uji Signifikansi Simultan / Uji Statistik F (ANOVA) Tabel 4.8 ANOVAb Sum of Squares Model 1 Regression 844.040 Residual 97.826 Total 941.867
df
Mean Square 2 422.020 27 3.623 29
F 116.477
Sig. .000a
a. Predictors: (Constant), Implementasi Manajemen Strategi, Akuntansi Pertanggungjawaban b. Dependent Variable: Kinerja Perusahaan Sumber Output Hipotesis Analisis Regresi Linear Berganda
c)Uji Signifikansi Parameter Individual )Uji t Statistik) Tabel 4.9
a Coefficients
Model 1 (Constant) Akuntansi Pertanggungjawaban Implementasi Manajemen Strategi
Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients B Std. Error Beta -3.951 1.914
t -2.065
Sig. .049
.790
.124
.695
6.373
.000
.327
.124
.289
2.647
.013
a. Dependent Variable: Kinerja Perusahaan
Sumber : Output hipotesis Analisis Regresi Linear Berganda
Tabel Validitas Butir-butir Pertanyaan
Butir 1 Butir 2 Butir 3 Butir 4 Butir 5 Butir 6 Butir 7 Butir 8 Butir 9 Butir10 Butir11 Butir12 Butir13 Butir14 Butir15 Butir16 Butir17 Butir18 Butir19 Butir20 Butir21 Butir22 Butir23 Butir24 Butir25 Butir26 Butir27 Butir28 Butir29 Butir30
Corrected item-total Correlation (R hitung
R tabel
Validitas
0.449 0.693 0.656 0.022 0.552 0.470 0.307 0.475 0.646 0.424 0.213 0.668 0.635 0.664 0.460 0.365 0.501 -0.080 0.349 0.568 0.610 0.413 0.603 0.641 0.304 0.710 0.554 0.413 0.600 0.638
0.2407 0.2407 0.2407 0.2407 0.2407 0.2407 0.2407 0.2407 0.2407 0.2407 0.2407 0.2407 0.2407 0.2407 0.2407 0.2407 0.2407 0.2407 0.2407 0.2407 0.2407 0.2407 0.2407 0.2407 0.2407 0.2407 0.2407 0.2407 0.2407 0.2407
Valid Valid Valid Non Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Non Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Non Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
TABEL DISTRIBUSI F (Analisis of Varians / ANOVA) Tingkat Signifikansi 5% Df 1 Df 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 29 29 30 40 60 120
1 161.4462 18.5128 10.128 7.7086 6.6079 5.9874 5.5915 5.3176 5.1174 4.9646 4.8443 4.7472 4.6672 4.6001 1.5431 4.494 4.4513 4.4139 4.3808 4.3513 4.3248 4.3009 4.2793 4.2597 4.2417 4.2252 4.21 4.196 4.183 4.7109 4.08 4 3.92
2 199.4995 19 9.5521 6.9443 5.7861 5.1432 4.374 4.459 4.2565 4.1028 3.9823 3.8853 3.8056 3.7389 3.6823 3.6337 3.5915 3.5546 3.5219 3.4928 3.4668 3.4434 3.4221 3.4028 3.3852 3.369 3.3541 3.3404 3.3277 3.3158 3.23 3.15 3.07
3 215.7067 19.1642 9.2766 6.5914 5.4094 4.7571 4.3468 4.0662 3.8625 3.7083 3.5874 3.4903 3.4105 3.3439 3.2874 3.2389 3.1968 3.1599 3.1274 3.0984 3.0725 3.0491 3.028 3.0088 2.9912 2.9752 2.903 2.9467 2.934 2.9223 2.84 2.76 2.68
4 224.5833 19.2467 9.1172 6.3882 5.1922 4.5337 4.1203 3.8379 3.6331 3.478 3.3567 3.2592 3.1791 3.1122 2.0556 3.0069 2.9647 2.9277 2.8951 2.8661 2.8401 2.8167 2.7955 2.7763 2.7587 2.7426 2.7278 2.7141 2.7014 2.6896 2.61 2.53 2.45
5 230.1604 19.2963 9.0134 6.2561 5.0503 4.3874 3.9715 3.6875 3.4817 3.3258 3.2039 3.1059 3.0254 2.9582 2.9013 2.8524 2.81 2.7729 2.7401 2.7109 2.6848 2.6613 2.64 2.6207 2.603 2.5868 25719 2.5581 2.5454 2.5336 2.45 2.37 2.29
TABEL DISTRIBUSI T (table t) Tingkat Signifikansi 5%
Df 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 40 60 120 ∞
0.40 0.325 0.289 0.277 0.271 0.267 0.265 0.263 0.262 0.261 0.260 0.260 0.259 0.259 0.258 0.288 0.258 0.257 0.257 0.257 0.257 0.257 0.256 0.256 0.256 0.256 0.256 0.256 0.256 0.256 0.256 0.255 0.254 0.254 0.253
Probabilitas 0.30 0.20 3.078 0.727 1.886 0.617 1.638 0.584 1.533 0.569 1.476 0.559 1.440 0.553 1.415 0.549 1.397 0.546 1.383 0.543 1.372 0.542 1.363 0.540 1.356 0.539 1.350 0.538 1.345 0.537 1.341 0.536 1.337 0.535 1.333 0.534 1.330 0.534 1.328 0.533 1.325 0.533 1.323 0.532 1.321 0.532 1.319 0.532 1.318 0.531 1.316 0.531 1.315 0.531 1.314 0.531 1.313 0.531 1.311 0.530 1.310 0.530 1.303 0.529 1.296 0.527 1.289 0.526 1.282 0.524
0.10 6.314 2.920 2.353 2.132 2.015 1.943 1.895 1.860 1.833 1.812 1.796 1.782 1.771 1.761 1.753 1.746 1.740 1.734 1.729 1.725 1.721 1.717 1.714 1.711 1.708 1.706 1.703 1.701 1.699 1.697 1.684 1.671 1.658 1.645
0.05 12.706 4.303 3.182 2.776 2.571 2.447 2.365 2.306 2.262 2.228 2.201 2.179 2.160 2.145 2.131 2.120 2.110 2.101 2.093 2.086 2.080 2.074 2.069 2.064 2.060 2.056 2.052 2.048 2.045 2.042 2.021 2.000 1.980 1.960
Tabel r untuk α 0.05 dan Uji Satu Sisi
df 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
r 0,9511 0,8000 0,6870 0,6084 0,5509 0,5067 0,4716 0,4428 0,4187 0,3981 0,3802 0,3646 0,3507 0,3383 0,3271 0,3170 0,3077 0,2992 0,2914 0,2841 0,2774 0,2711 0,2653 0,2598 0,2546 0,2497 0,2451 0,2407
df 29 30 40 50 60 70 80 90 100 130 160 200
r 0,2366 0,2327 0,2018 0,1806 0,1650 0,1528 0,1430 0,1348 0,1279 0,1123 0,1012 0,0905