PENGARUH IKLIM ORGANISASI TERHADAP PRESTASI KERJA PEGAWAI PADA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN HALMAHERA TENGAH
FATMAWATI UMASANGADJI FLORENCE. DAICY. J. LENGKONG MARTHA OGOTAN
ABSTRACT : This researchmoved from themain problems, namely: the extent to which organizational climate on the performanceof employeesat the District Secretariatof Central Halmahera. Thus, this researchaims: toanalyze the influence oforganizational climateon the performanceof employeesat the District Secretariatof Central Halmahera. This study uses aquantitative approach to the application of descriptive and explanatory. And information collected through questionnaires distributed to the technique 72 respondents, and is equipped with observation and documentation techniques, and then analyzed by applying a frequency table analysis technique, the product moment correlation and simple linear regression. Based on the analysisof data, it is known that: the results of a descriptive analysis of the technique of analysis tables (frequency tables) it is known that the distribution of respondents' answers to the Organizational Climate variables are in the category of "medium" to "low", but the dominant categorized "moderate" or medium with mean average performance of 56.09%, while the performance varies from moderateto high,but it tends to be inthe category of "moderate" with an average performance of 69.40%. Thus, it can be concluded that the Organization Climate has the positive and significant effecton the performance of employees and are contributive. This means that it is empirically Climate organizations contribute significantly and substantially to the work performance of employees, particularly at the Regional Secretary (Secda) of Central Halmahera. Keywords: Organizational Climate, Employee Job Performance
sendiri,
PENDAHULUAN Dengan otonomi
diberlakukannya
daerah
yang
berbasis
yakni
meningkatkan
antara
lain,
untuk
kesejahteraan
hidup
masyarakat daerah.
maka
Dengan demikian, pegawai negeri
pemerintah daerah dituntut untuk lebih
sipil sebagai unsur aparatur pemerintah
mendorong peningkatan prestasi seluruh
merupakan salah satu elemen penting dalam
aparat pemerintah termasuk pegawai
mendukung
negeri sipil yang ada didaerah yang
daerah, terutama pelaksanaan tugas-tugas
bersangkan. Hal ini dimaksudkan untuk
pemerintahan dan pembangunan. Hal ini
meningkatkan kinerja pemerintahan dan
ditegaskan di dalam Undang-Undang Nomor
pembangunan
43 Tahun 1999 tentang Perubahan UU. No.
sumberdaya
lokal
(daerah),
daerah
konsekuensi
logis
diterapkannya
otonomi
sebagai
dari
tujuan
daerah
itu
8
Tahun
penyelenggaraan
1974
Kepegawaian,
tentang
disebutkan
otonomi
Pokok-Pokok bahwa
untuk
mewujudkan penyelenggaraan tugas-tugas
diselesaikan sesuai jadwal waktu yang telah
pemerintahan dan pembangunan diperlukan
ditentukan
pegawai negeri sipil yang profesional,
mengganggu
bertanggung jawab, jujur dan adil melalui
lainnya, terutama tugas-tugas yang langsung
pembinaan yang dilaksanakan berdasarkan
bersentuhan dengan pelayanan masyarakat.
sistem prestasi kerja dan sistem karier yang
Masyarakat sering mengeluh karena jadwal
dititik beratkan pada sistem prestasi kerja.
penyelesaian urusan pelayanan kepada para
Penegasan dalam Undang-Undang sebagaimana
disebutkan
di
atas
mengisyaratkan bahwa di satu sisi, pegawai
seebelum.
pengguna
Hal
ini
kesinambungan
layanan
sering
dapat
ugas-tugas
mengalami
penundaan atau keterlambatan dari jadwal waktu yang telah disepakati bersama.
negeri sipil, --termasuk pegawai negeri sipil
Fenomena ini diduga ada kainnya
daerah--, sebagai bagian integral dari aparat
dengan iklim organisasi Sekretariat Daerah
pemerintah memiliki peranan yang sangat
Kabupaten Halmahera Tengah yang kurang
menentukan untuk mencapai tujuan-tujuan
kondusif dalam mendorong kegairahan kerja
penyelenggaraan
dan
para pegawai sehingga berdampak pada
pembangunan, khususnya di tingkat daerah,
menurunnya prestasi kerja mereka. Dalam
dan di sisi yang lain, pegawai negeri
konteks
diharuskan untuk meningkatkan prestasi
mengamati lebih jauh melalui penelitian
kerja mereka. Untuk itu, perlu dilakukan
dalam rangka penyusunan skripsi sarjana
upaya-upaya peningkatan kualitas sumber
strata satu (S-1) dengan mengangkat judul :
daya manusia dikalangan pegawai negeri
Pengaruh
sipil itu sendiri guna meningkatkan prestasi
Prestasi Kerja Pegawai Pada Sekretariat
kerja mereka.
Daerah Kabupaten Halmahera Tengah.
Namun prestasi
kerja
pemerintahan
demikian, pegawai,
sejauh khususnya
inilah
sebagai
lokasi
penelitian
Iklim
tertarik
Organisasi
ini
METODE PENELITIAN
di
A. Jenis Penelitian
Sekretariat Daerah Kabupaten Halmahera Tengah
penulis
untuk
Terhadap
Mengacu pda rumusan masalah
ini
dan hipotesis penelitian sebagaimana
berdasarkan hasil pengamatan awal belum
telah dirumuskan sebelumnya, maka
memperlihatkan prestasi kerja yang optimal.
metode yang yang relevan digunakan
Kondisi ini diindikasikan dengan adanya
dalam
penumpukan tugas-tugas yang belum dapat
deskriptif
penelitian
adalah
(Nazir,
metode 1988;
Koentjaraningrat,
1997)
dengan
pendekatan kuantitatif. Metode ini digunakan
karena
pegawai, Dimensi hubungan antar personal.
peneliti
ingin
permasalahan
yang
pegawai didefinisikan sebagai hasil
aktual dan faktual, juga
kerja yang dicapai oleh pegawai
bertujuan untuk mengungkapkan dan
dalam rangka merealisasikan tujuan
menggambarkan gejala-gejala sosial
ataupun berbagai sasaran yang telah
yang berkaitan dengan pengaruh iklim
ditentukan. Secara kongkrit variabel
organisasi
kerja
ini dapat diukur melalui beberapa
Daerah
indikator antara lain : Kesanggupan
mengungkap sifatnya
pegawai
terhadap pada
prestasi
Sekretariat
Kabupaten Halmahera Tengah.
2. Prestasi
kerja,
pegawai
B. Variabel dan Rumusan Operasional
Prestasi
dalam
kerja
menyelesaikan
pekerjaan dengan sebaik-baiknya,
perumusan
Kesanggupan pegawai mengambil
masalah dan hipotesis penelitian yang
keputusan-keputusan dan tindakan-
telah dirumuskan sebelumnya, maka
tindakan
variabel-variabel yang akan diteliti
pekerjaan
dalam penelitian ini adalah sebagai
mengambil resiko atas tindakan
berikut :
yang
1. Iklim organisasi, dikonsepsikan
keterampilan,
kecakapan
sebagai sifat-sifat atau ciri-ciri
melaksanakan
pekerjaan,
yang
dalam
Kejujuran,
hati
timbul
kesungguhan
Sesuai
dengan
dirasa
lingkungan
terdapat
kerja
atau
dalam
melaksanakan
serta
diambilnya,
keberanian
Kemampuan,
ketulusan
dan
melaksanakan
karena kegiatan organisasi yang
pekerjaan,
dilakukan secara sadar atau tidak
tanggungjawab
sadar. Variabel ini diukur melalui
melaksanakan pekerjaan, Disiplin
beberapa dimensi/komponen iklim
atau ketaatan terhadap peraturan
kerja
kedinasan maupun terhadap atasan.
sekaligus
indikatornya
masing-masing, sebagai berikut : Dimensi
motivasi,
Dimensi
komunikasi, Dimensi sikap/perilaku
Kerjasama
dan dalam
C. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah
semua
terkait
dengan
karakteristik
yang
pengaruh
iklim
organisasi terhadap prestasi kerja pegawai
di
Kabupaten
Sekretariat Halmahera
1.
Daerah
persentase),
Tengah.
ini
adalah
keseluruhan
digunakan
mendeskripsikan
Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian
Analisis tabel frekuensi (analisis untuk
variabel-
variabel penelitian; Analisis
korelasi
Pegawai yang berkerja di Sekretariat
moment
digunakan
Daerah Kabupaten Halmahera Tengah,
mengukur
keeratan
sesuai hasil prasurvei berjumlah 143
antar
orang. Dengan demikian besar sampel
menghitung besarnya pengaruh
yang akan diteliti dalam penelitian ini
variabel
bebas
ditetapkan sebesar 50 % dari besar
variabel
terikat
populasi, sehingga besar sampel dalam
koefisien determinasi (r2 ).
penelitian ini sebanyak 71,5 kemudian
Nilai koefisien korelasi terletak
dibulatkan menjadi 72 orang pegawai
antara -1 ≤ rxy ≤ 1. Nilai rxy yang
sebagai responden.
bertanda
D. Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data Mengingat
2.
korelasi
product untuk hubungan
variabel
sekaligus
(X)
positif X
terhadap
(Y)
melalui
menunjukkan
dan
Y
positif.
Sebaliknya nilai rxy yang bertanda
pendekatan
yang
negatif menunjukkan korelasi X
kuantitatif,
maka
dan Y negatif. Sedangkan untuk rxy
instrumen utamanya adalah kuesioner
yang bernilai 0, menunjukkan tidak
(daftar
adanya korelasi antara X dan Y.
digunakan
ialah
pertanyaan
penelitian)
dan
dibantu dengan panduan wawancara
Korelasi
(interview guide). Untuk menjaring data
kenaikan/penurunan nilai variabel
sekunder digunakan teknik penelitian
bebas
dokumenter. Semua data dikumpulkan
kenaikan/penurunan variabel terikat
melalui teknik survei dan observasi
(Y). Sebaliknya korelasi dikatakan
langsung (lapangan).
negatif, bila kenaikan/penurunan
yang
akan
(X)
akan
positif
analisis
digunakan
penelitian ini terdiri dari :
data dalam
bila
menyebabkan
nilai variabel bebas
E. Teknik Analisis Data Teknik-teknik
dikatakan
(X) akan
menyebabkan penurunan/kenaikan pada nilai variabel terikat (Y).
3.
4.
5.
Analisis regresi sederhana untuk
iklim
mengukur hubungan fungsional
sekitar 4,17 % menyatakan bahwa
antara variabel bebas (X dengan
kondisi iklim organisasi Sekretariat
Y); sekaligus menguji hipotesis
Daerah Kabupaten Halmahera Tengah
yang telah diajukan sebelumnya.
berada pada kategori “tinggi”.
Untuk
menguji
organisasi,
hanya
signifikansi
Dari data dapat menggambarkan
hubungan antara dua variabel (uji
bahwa penciptaan iklim organisasi guna
hipotesis), maka nilai koefisien
meningkatkan prestasi kerja pegawai
korelasi
langsung
cukup bervariasi, di mana skor tertinggi
dikonsultasikan dengan nilai kritik
(skor teoritis) untuk setiap responden
r (r-tabel) pada taraf signifikansi
pegawai
1% dengan derajad kebebasan
responden 72, maka skor tertinggi yang
(dk) = n.
merupakan skor kriterium adalah 60 x
Aturan penerimaan Hipotesis :
72 = 4320; sementara total skor variabel
Hipotesis
dapat
Iklim Organisasi (ΣX) = 2423. Dengan
uji
demikian, rata-rata skor Iklim organisasi
menunjukkan signifikan pada taraf
yang dicapai perindividu responden
uji 1 % (α : 0,01).
adalah
(r-hitung)
dinyatakan
diterima
apabila
hasil
adalah
56,09%
A. Deskripsi Variabel Penelitian
ditentukan
Distribusi
data
menunjukkan
bahwa sebanyak 58 responden pegawai atau sebesar 80,56 % dari 72 orang pegawai
yang
menyatakan
bahwa
diwawancarai kondisi
Sekretariat
iklim Daerah
Kabupaten Halmahera Tengah berada pada
kategori
dari
=
bila
jumlah
0,5609
atau
yang
telah
kriteria
berdasarkan
indikator
variabel tersebut. Apabila kita coba
Iklim Organisasi
organisasi
60,
2423/4320
HASIL DAN PEMBAHASAN
1.
sementara
Sedang;
15,28
%
responden menyatakan “tinggi” kondisi
bandingkan antara jumlah responden yang
terkategori
“sedang”
yaitu
sebanyak 58 orang atau 80,56 % dari jumlah
responden
dengan
rata-rata
persentase variabel Iklim Organisasi yang telah dicapai, yaitu sebesar 56,09 %, maka dapatlah disimpulkan bahwa sebanyak 58 orang saja yang masuk dalam kategori “sedang” itu rupanya hanya mencapai 56,09 % dari indikator
Iklim Organisasi yang dapat dicapai,
pegawai dapat dijelaskan melalui hasil
dan masih menyisakan sekitar 43,91%
perhitungan
dari kriteria yang belum dicapai.
koefisien determinasi sebesar 0,457
2.
mengindikasikan bahwa rata-rata variasi
Prestasi Kerja Pegawai Distribusi jawaban responden
perubahan
determinasi,
prestasi
di
kerja
mana
pegawai
sebagaimana ditunjukkan melalui Tabel
sebesar 45,7% turut dipengaruh oleh
6, mengindikasikan bahwa prestasi kerja
iklim organisasi dan sisanya sebesar
pegawai
54,3 % ditentukan faktor lain.
pada
Sekretariat
Daerah
Kabupaten Halmahera Tengah rata-rata
Dengan
terujinya
hipotesis
dapat
dilakukan
terkategori sedang atau moderat, yakni
penelitian,
sebesar 55,56 % dari 72 responden
prediksi prestasi kerja pegawai ke depan
pegawai yang diwawancarai, sementara
dengan memasukkan nilai skor tertinggi
40,28 % lainnya berada pada kategori
dari variabel iklim organisasi, yakni
“tinggi” dan sisanya sebesar 4,17 %
sebesar 45 skor, maka diperoleh nilai Ŷ
terkategori “rendah”. Hasil penelitian
= 11,855 + 0,885(45) = 51,68 atau
ini mengindikasikan bahwa prestasi
86,13%.
kerja pegawai belum dicapai secara
diinterpretasikan bahwa apabila iklim
optimal, terutama berkaitan dengan
organisasi ditingkatkan lebih kondusif
indikator-indikator
waktu
hingga mencapai nilai skor 45 atau 75%
penyelesaian pekerjaan, disiplin waktu,
dari kriteria iklim organisasi yang
seperti datang dan pulang kantor kurang
ditentukan sebesar 60 skor, maka
tepat waktu dan lain-lain.
prestasi kerja pegawai pada Sekretariat
ketepatan
Hasil
ini
dapat
Daerah Kabupaten Halmahera Tengah
B. Pembahasan Hasil analisis regresi sederhana menunjukkan bahwa iklim organisasi punya keterkaitan sekaligus pengaruh yang positif dan signifikan terhadap prestasi kerja pegawai, khususnya pada Sekretariat
maka
Daerah
Kabupaten
Halmahera Tengah. Besarnya pengaruh iklim organisasi terhadap prestasi kerja
diharapkan akan meningkat hingga mencapai
86,13%
dari
kriteria/indikator prestasi kerja pegawai yang ditetapkan. Angka ini naik sekitar 16,73 % dari capaian prestasi kerja pegawai yang rata-rata sebesar 69,4%. Berdasarkan hasil penelitian ini, maka dapat dikatakan bahwa
keterkaitan
dan
pengaruh
organisasi terhadap
prestasi
iklim
atas melakukan segala usaha untuk
kerja
bersikap
demokratis
atau
pegawai, baik secara empiris maupun
mementingkan pegawai. Hal penting
teoritis dapat diterima, karena hal ini
yang kedua adalah anggapan adanya
sejalan
iklim
hubungan antara ciri dan kegiatan
organisasi itu sendiri, antara lain
lainnya dari organisasi dan iklim.
dikemukakan
(1985)
Umumnya dipercaya bahwa ciri yang
dengan mengatakan bahwa apabila
unik dari organisasi tertentu, bersama
kita
dengan
dengan
konsep
oleh
Steers
membahas
konsep
iklim
kegiatan
dan
perilaku
organisasi, kita sebenarnya sedang
manajemen, sangat menentukan iklim
berbicara mengenai sifat-sifat atau
organisasi
ciri
dalam
Redding, dalam Pace dan Faules
lingkungan kerja atau timbul karena
(1998) menekankan bahwa “Iklim
kegiatan organisasi yang dilakukan
organisasi jauh lebih penting daripada
secara sadar atau tidak, dan dianggap
keterampilan
mempengaruhi
perilaku
dalam
Dengan
lain,
yang
dirasa
kata
dipandang
kemudian.
iklim
dapat
atau
rangka
organisasi
Sementara
teknik-teknik
menciptakan
yang
itu,
efektif”.
suatu Artinya
“kepribadian“
bahwa apabila pimpinan organisasi
organisasi seperti yang dilihat oleh
mampu menciptakan iklim organisasi
para anggotanya. Lanjut Steers (1985)
yang
ada
terbentuknya
dua
sebagai
terdapat
itu.
hal
penting,
berkenaan
lebih
kondusir suasana
kerja
bagi yang
dengan definisi tersebut. Pertama,
harmonis
dan
dapat
kita sedang berurusan dengan bidang
semangan
serta
kegairahan
persepsi, iklim organisasi tertentu
maka pada gilirannya akan memacu
adalah iklim yang dilihat oleh para
peningkatan prestasi kerja pegawai
pekerjanya, jadi tidak selalu iklim
itu sendiri.
yang sebenarnya. Jika para pekerja merasa
iklimnya
terlalu
otoriter,
mendorong kerja,
Hasil penelitian berimplikasi perlunya
pimpinan
organisasi,
misalnya dapat diduga bahwa mereka
khususnya Sekretaris Daerah (Sekda)
akan
Kabupaten
Halmahera
berupaya
menciptakan
bertindak
sesuai
dengan
anggapan ini, sekalipun manajemen
Tengah iklim
organisasi yang lebih kondusif lagi,
perlu ditarik beberapa kesimpulan sebagai
terutama menjaga komunikasi yang
berikut :
sifatnya dua arah sehingga terjalin
1.
Hasil analisis deskriptif melalui teknik
hubungan yang harmonis. Artinya
analisis tabel (tabel frekuensi) diketahui
bahwa dengan terciptanya komunikasi
bahwa distribusi jawaban responden
yang efektif, baik dari atasan ke pada
terhadap
bawahan
kebawah)
berada pada kategori “sedang” ke
melalui (1) pemberian petunjuk, (2)
“rendah”, namun dominan terkategori
pemberian
(3)
“sedang” atau menengah dengan rata-
pemberian perintah (4) pemberian
rata capaian sebesar 56,09%, sementara
teguran;
pujian;
prestasi kerja bervariasi antara sedang
maupun dari bawahan kepada atasan
ke tinggi, namun cenderung berada pada
(komunikasi ke atas) melalui : (1)
kategori
penyampaian
laporan;
(2)
capaian sebesar 69,40 %.
penyampaian
pendapat;
(3)
2. Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa
(4)
Iklim Organisasi berpengaruh positif dan
yang
signifikan terhadap prestasi kerja pegawai
dilakukan, baik secara formal maupun
dan bersifat kontributif. Artinya bahwa
informal,
secara
(komunikasi
keterangan
(5)
penyampaian
umum;
pemberian
keluhan
penyampaian
dan
saran-saran
maka
diharapkan
akan
variabel
Iklim
“sedang”
empirik
Organisasi
dengan
Iklim
rata-rata
organisasi
menciptakan suasana kondisi iklim
memberikan kontribusi yang nyata dan
organisasi
menyenangkan
cukup besar terhadap prestasi kerja
sehingga melahirkan kegairahan dan
pegawai, khususnya pada Sekretaris
semangat kerja yang tinggi, yang
Daerah
dapat
Halmahera Tengah.
yang
mendorong
peningkatan
prestasi kerja pegawai.
Bertolak dari hasil-hasil temuan dalam
A. Kesimpulan pada
Kabupaten
B. Saran-Saran
KESIMPULAN DAN SARAN Mengacu
(Sekda)
urian-uraian
penelitian
ini,
maka
perlu
dikemukakan beberapa saran, antara lain :
sebelumnya yang berkaitan dengan hasil
1. Untuk memacu peningkatan prestasi
penelitian dan pengujian hipotesis, maka
kerja pegawai pada Sekretaris Daerah (Sekda)
Kabupaten
Halmahera
Tengah, diperlukan pemimpin yang
Drucker, H. Peter, 1982, The Executive in
mampu menciptakan iklim organisasi
Action, Helper Businnes, A Division
yang
of Herper Collins Publisher, New
kondusif
untuk
mendorong
semangat dan kegairahan kerja bagi pegawai sehingga dapat meningkatkan prestasi kerja mereka.
Handoko,
T.H.,
1996,
Manajemen
Personalia dan Sumberdaya Manusia,
2. Untuk lebih meningkatkan semangat dan kegairahan
York.
bekerja bagi
BPFE, UGM, Yogyakarta.
para
Hasibuan, H. Malayu S.P, 2000, Manajemen
pegawai, maka dimensi-dimensi Iklim
Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi,
Organisasi yang berkaitan langsung
Bumi Aksara, Jakarta.
dengan perubahan perilaku pegawai perlu ditingkatkan, seperti : dimensi motivasi
dengan
berupaya
untuk
Koentjaraningrat,
1997,
Penelitian
Metode-Metode
Masyarakat,
P.T.
Gramedia, Jakarta.-
meningkatkan kesejahteraan pegawai Manullang, 1982, Manajemen Personalia,
itu sendiri.
Bandung : Alumni. DAFTAR PUSTAKA Anonimous,
2014,
Martoyo, E, 1992, Manajemen Sumber Daya http://jurnal-sdm-
olif.blogspot.com/2009/06/iklim-
Manusia, BPFE UGM, Yogyakarta. Nazir, M, 1988. Metodologi Penelitian
organisasi-definisi-pendekatan.html
Kwalitatif, Ghalia, Jakarta. Ndraha, T.,
(diunduh pada hari Rabu, 20 Maret
1987, Pembangunan Masyarakat, Bina
2014, Jam : 03.16 Wita)
Aksara, Jakarta.
Atmosudirjo, Prajudi. 1976. Dasar-dasar
Pace. W. R. dan D.F. Faules, 1998,
Administrasi dan Office Management.
Komunikasi
Ghalia. Jakarta
Rosdakarya, Bandung.
Organisasi,
Remaja
Bernadin, H. J., dan E. A. Russel, 1993,
Poerwadarminta, W, J, S. 1991, Kamus Umum
Human Resources Management, Mc
Bahasa Indonesia. Cetakan ke 3. Pusat
Grow-Hill International, Singapore.
Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.
Dharma, Agus. 1991. Managemen Prestasi Kerja. CV Rajawali. Jakarta.
Departemen
Pendidikan
dan
Kebudayaan. Balai Pustaka. Jakarta.
Rivai, Veithzal & Ahmad Fawzi Mohd.
1980,
Basri, 2005, Performance Appraisal,
Pembinaan
Sistem yang Tepat untuk Menilai
Berdasarkan
Kinerja Karyawan dan Meningkatkan
Sistem
Daya
Yogyakarta.
Saing
Perusahaan,
PT
RajaGrafindo Persada, Jakarta.
Wirawan,
Sarwoto. 1991, Dasar-Dasar Organisasi dan Managemen. Ghalia Indonesia, Jakarta. Sedarmayanti, 2001, Sumber Daya Manusia Dan Produktivitas Kerja. Mandar Maju, Bandung. Simamora,
Henry,
2004,
Manajemen
Sumber Daya Manusia, STIE-YPKN, Yogyakarta. Siswanto Redjo, 1989, Manajemen Tenaga Kerja, Bandung : Sinar Baru. Steers,
Richard.
M,
1985,
Efektifitas
Organisasi (diterjemahkan oleh Dra. Magdalena Jamin) dari Judul Asli : Organizational
Effectiveness,
A
Behavioral View, Kerjasama LP2M dan Penerbit Erlangga, Jakarta. Sudjana, 1989, Metode Statistika, Edisi ke6, Tarsito, Bandung. Sujak, A. 1990. Kepemimpinan Manajer. RAJAWALI. Jakarta. The
Wirasaputra,
Liang
Gie.
Perkantoran Yogyakarta.
1996. Modern.
Administrasi LIBERTI.
Beberapa
Pegawai
Negeri
Sipil
Sistem
Karier
Dan
Prestasi
2008,
Gagasan
Kerja.
Budaya
BPAAN.
dan
Iklim
Organisasi, Salemba Empat, Jakarta.