Vol. 12 No.2 Apr-Jun 2017 [Jurnal Capacity STIE AMKOP Makassar] ISSN : 1907-3313
PENGARUH HUBUNGAN INTERPERSONAL DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PT. ZURICH TOPAS LIFE CABANG GALAXY MAKASSAR NYAMIN SUCIPTO STIE Tri Dharma Nusantara Makassar email:
[email protected] Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Hubungan Interpersonal dan Lingkungan Kerja terhadap Kepuasan Kerja Karyawan PT. Zurich Topas Life Cabang Galaxy Makassar. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara langsung masingmasing variabel yaitu Hubungan Interpersonal terhadap Kepuasan Kerja yaitu positif signifikan dengan nilai t hit > t table (2,670>1,662) dan Lingkungan Kerja berpengaruh positif signifikan dengan nilai t-hit > t- table (2,943 > 1,662) pada taraf signifikansi 0,05 terhadap kepuasan kerja PT.Zurich Topas Life Cabang Galaxy Makassar. Sedangkan secara simultan Hubungan Interpersonal dan Lingkungan Kerja, juga menunjukkan hubungan yang positif siginifikan terhadap Kepuasan Kerja Karyawan PT Zurich Topas Life Cabang Galaxy Makassar dengan nilai F-hitung lebih besar dari F- table (11,221 > 2,71). Lingkan Kerja lebih besar pengaruhnya dari pada Hubungan Interpersonal. Kata kunci: Hubungan Interpersonal, Lingkungan Kerja dan Kepuasan Kerja. Abstract This study aims to determine the effect of Interpersonal Relations and Work Environment on Job Satisfaction Employees PT. Zurich Topas Life Branch Galaxy Makassar. The results of this study indicate that directly each variable that is Interpersonal Relationship to Job Satisfaction is positive significant with the value of t hit> t table (2.670> 1.662) and Work Environment positively significant positive with the value of t-hit> t-table (2.943> 1,662) at the 0.05 significance level of job satisfaction PT.Zurich Topas Life Branch Galaxy Makassar. While simultaneously Interpersonal Relations and Work Environment, also shows a significant positive relationship to Employee Satisfaction PT Zurich Topas Life Branch Galaxy Makassar with F-count larger than F-table (11,221> 2.71). Lingk Kerja greater influence than the Interpersonal Relationship. Keywords: Interpersonal Relations, Work Environment and Job Satisfaction. kerja dalam suatu organisasi besar sangat mempengaruhi kepuasan kerja. Bahkan lingkungan kerja kadang kala dapat menghambat kinerja karyawan dalam suatu perusahaan. Orang-orang yang bekerja dalam organisasi ini lebih dikenal dengan sebutan karyawan atau pegawai. Karyawan atau pegawai adalah makhluk sosial yang mempunyai pikiran, perasaan dan keinginan yang dapat mempengaruhi sikap mereka terhadap pekerjaannya. Sikap ini akan menentukan prestasi kerja, dedikasi dan
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemajuan suatu perusahaan tidak terlepas dari faktor lingkungan kerja dimana karyawan suatu perusahaan menjalankan kewajibannya dalam mencapai tujuan organisasi. Organisasi merupakan sebuah sistem yang mengkoordinasi aktivitas untuk mencapai tujuan bersama, organisasi terbentuk apabila suatu usaha memerlukan usaha lebih dari satu orang untuk menyelesaikannya. Lingkungan 806
Website http://journal.stieamkop.ac.id/
Vol. 12 No.2 Apr-Jun 2017 [Jurnal Capacity STIE AMKOP Makassar] ISSN : 1907-3313
kecintaan terhadap pekerjaannya. Sikap itu dapat berupa positif dan negatif, sikap positif harus dibina dan sikap negatif harus dihindarkan. Sikap positif ini disebut juga dengan kepuasan kerja (Job Statisfaction). Kepuasan kerja merupakan salah satu faktor yang sangat penting untuk mendapatkan hasil kerja yang optimal. Pegawai yang merasakan kepuasan dalam bekerja tentunya akan berupaya semaksimal mungkin dengan segenap kemampuan yang dimilikinya untuk menyelesaikan tugas pekerjaannya, sehingga prestasi kerja dapat dicapai. Menurut Robbins (2002:36) kepuasan kerja pegawai dipengaruhi oleh banyak faktor, antara lain : pekerjaan yang menantang, penghargaan, kondisi lingkungan dan hubungan interpersonal. Salah satu cara untuk mewujudkan hasil dari mutu dan kualitas sebuah instansi kerja adalah dengan menjaga dan memelihara lingkungan kerja agar tetap mendukung kepuasan kerja para karyawan didalam suatu perusahaan agar kepuasan kerja di setiap lini individu akan terwujud dan tujuan instansi dalam unit kerja pun dapat tercapai. Berdasarkan pengamatan penulis, terdapat beberapa faksi atau biasa disebut pengelompokkan. Pengelompokkan biasa terjadi oleh karena adanya perbedaan status baik dari sisi jabatan atau tingkatan maupun dari sisi tingkat kemakmuran. Segi lingkungan kerja khususnya tata ruang, terdapat sedikit kelemahan terutama pada meja karyawan dan dokumentasi yang belum cukup teratur, pemeliharaan pendingin udara yang kurang mendapat perhatian juga cukup mengganggu kenyamanan kerja. Selain itu waktu dan tempat berkaitan dengan kegiatan intrakorikuler mahasiswa yang menimbulkan kebisingan dan cukup mengganggu konsentrasi dalam melaksanakan pekerjaan.
B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan pada bagian latar belakang, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: 1. Apakah hubungan interpersonal berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan PT. Zurich Topas Life Cabang Galaxy Makassar ? 2. Apakah lingkungan kerja berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan PT. Zurich Topas Life Cabang Galaxy Makassar? 3. Apakah variabel Hubungan Interpersonal dan Lingkungan Kerja secara simultan berpengaruh terhadap Kepuasan Kerja Karyawan PT. Zurich Topas Life Cabang Galaxy Makassar? 4. Variabel manakah yang berpengaruh dominan terhadap kepuasan kerja karyawan PT. Zurich Topas Life Cabang Galaxy Makassar Makassar? C. Tujuan Penelitian Sejalan dengan perumusan masalah tersebut, tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah: 1. Untuk menganalisa pengaruh hubungan interpersonal terhadap karyawan PT. Zurich Topas Life Cabang Galaxy Makassar. 2. Untuk menganalisa pengaruh lingkungan kerja terhadap kepuasan kerja karyawan PT. Zurich Topas Life Cabang Galaxy Makassar. 3. Untuk mengetahui pengaruh secara simultan Hubungan Interpersonal dan Lingkungan Kerja terhadap Kepuasan Kerja karyawan PT. Zurich Topas Life Cabang Galaxy Makassar. 4. Untuk menentukan variabel yang berpengaruh dominan terhadap kepuasan kerja karyawan PT. Zurich Topas Life Cabang Galaxy Makassar.
807
Website http://journal.stieamkop.ac.id/
Vol. 12 No.2 Apr-Jun 2017 [Jurnal Capacity STIE AMKOP Makassar] ISSN : 1907-3313
3. Satu unit kerja akan memberikan hasil yang terbaik bagi proses berikutnya untuk dikerjakan oleh unit kerja yang lain. 4. Setiap masalah dapat diselesaikan dengan penuh kekeluargaan. 5. Pelaksanaan pekerjaan diliputi oleh suasana santai dan keakraban, bukan suasana mencekam penuh ancaman. 6. Adanya saling menghargai dan percaya antar karyawan. Lingkungan adalah keseluruhan atau setiap aspek dan gejala fisik dan sosial kultur yang mempengaruhi individu.Kerja adalah aktifitas manusia baik fisik maupun mental yangdidasarkan adalah bawaan dan mempunyai tujuan yaitu mendapatkan kepuasan, As’ad (1991:47). Lingkungan kerja bisa dipahami sebagai lingkungan dimana pegawai melakukan pekerjaannya sehari - hari. Menurut Sedarmayanti (2001:21), menyatakan bahwa secara garis besar, jenis lingkungan kerja terbagi menjadi dua, yaitu : a. Lingkungan Kerja Fisik b. Lingkungan Kerja Non Fisik C. Faktor-faktor yang mempengaruhi lingkungan kerja Berikut ini beberapa faktor yang diuraikan Sedarmayanti (2001:21-31) yang dapat mempengaruhi terbentuknya suatu kondisi lingkungan kerja dikaitkan dengan kemampuan karyawan, diantaranya adalah : 1. Penerangan/cahaya ditempat kerja 2. Temperatur/suhu udara di tempat kerja 3. Sirkulasi udara di tempat kerja 4. Kebisingan di tempat kerja 5. Getaran mekanis di tempat kerja 6. Bau tidak sedap di tempat kerja 7. Tata warna di tempat kerja 8. Dekorasi di tempat kerja 9. Musik di tempat kerja 10. Keamanan di tempat kerja Mangkunegara (2004:117), mendefinisikan kepuasan kerja adalah
TINJAUANPUSTAKA A. Hubungan Interpersonal Menurut Robbins (2002:85), hubungan interpersonal adalah interaksi antara seseorang dengan orang lain dalamsituasi kerja dan dalam organisasi sebagai motivasi untuk bekerja sama secara produktif,sehingga dicapai kepuasan ekonomi, psikologis dan sosial. Sedangkan menurut Siagian (2000:112), hubungan antarmanusia adalah keseluruhan hubungan baik yang bersifat formal maupun informal yang perludiciptakan dan dibina dalam suatu organisasi sedemikian rupa sehingga tercipta suatu teamwork yang intim dan harmonis dalam rangka pencapaian tujuan yang ditetapkan. Menurut Sujanto (1996:35), terdapat beberapa jenis hubungan interpersonal, yaitu : 1. Hubungan interpersonal berdasarkan jumlah individu yang terlibat. 2. Hubungan interpersonal berdasarkan tujuan yang ingin dicapai. 3. Hubungan interpersonal berdasarkan jangka waktu 4. Hubungan interpersonal yang didasarkan atas tingkat kedalaman atau keintiman. B. Faktor-faktor yang Menumbuhkan Hubungan Interpersonal Menurut Rakhmat (2009:129), ada beberapa faktor yang menumbuhkan hubungan interpersonal, yaitu : 1. Percaya (Trust) 2. Sikap Suportif 3. Sikap Terbuka Manfaat yang timbul dengan adanya hubungan yang baik antar karyawan menurut Saydam (1996:423) adalah sebagai berikut : 1. Tidak terdapat konflik antar karyawan. 2. Setiap karyawan bersemangat dan bergairah dalam menyelesaikan pekerjaan yang menjadi tugasnya.
808
Website http://journal.stieamkop.ac.id/
Vol. 12 No.2 Apr-Jun 2017 [Jurnal Capacity STIE AMKOP Makassar] ISSN : 1907-3313
suatu perasaan yang menyokong atau merupakan kunci pendorong moral tidak menyokong dari karyawan yang kerja, kedisiplinan dan prestasi kerja berhubungan dengan kondisi dirinya. karyawan dalam mendukung Kepuasan kerja adalah erat kaitannya terwujudnya tujuan perusahaan. dengan apa yang diharapkan karyawan METODE PENELITIAN dari pekerjaannya sesuai dengan Jenis penelitian yang digunakan kebutuhan yang dirasakan. Perasaan dalam penelitian ini adalah jenis yang berhubungan dengan pekerjaan penelitian kuantitatif. Adapun melibatkan aspek-aspek upah atau gaji pendekatan penelitian yang digunakan yang diterima, kesempatan adalah dengan eksplanatori, yakni suatu pengembangan karir, hubungan dengan pendekatan penelitian dengan kuantitatif karyawan lainnya, penempatankerja, untuk menjelaskan pengaruh antara jenis pekerjaan, struktur organisasi hubungan interpersonal dan lingkungan instansi, mutu pengawasan, sedangkan kerja terhadap kepuasan kerja karyawan perasaan yang berhubungan dengan PT. Zurich Topas Life Cabang Galaxy dirinya antara lain umur, kondisi Makassar,. kesehatan, kemampuan, pendidikan dan Analisis regresi yang diterapkan sebagainya. dalam penelitian ini adalah regresi berganda untuk memeriksa dan D. Faktor-Faktor yang memodelkan hubungan antara variabelMempengaruhi Kepuasan Kerja Menurut Hasibuan (2007:149) variabel, serta mencari ada atau tidak kepuasan kerja karyawan dipengaruhi pengaruh variabel bebas dari masingoleh faktor-faktor sebagai berikut : masing tinjauan terhadap variabel terikat 1. Balas jasa yang adil dan layak. dan mengukur seberapa besar 2. Penempatan yang tepat sesuai pengaruhnya. dengan keahlian. Analisis dilakukan untuk 3. Berat ringannya pekerjaan. mengetahui pengaruh atau hubungan 4. Suasana dan lingkungan pekerjaan. antara variabel independen dengan 5. Peralatan yang menunjang variabel dependen, baik secara parsial pelaksanaan pekerjaan. maupun secara simultan. Analisis regresi 6. Sikap pimpinan dalam juga dilakukan pada tingkat 95% (α = kepemimpinannya. 0,05) signifikansi, yaitu semua variabel 7. Sifat pekerjaan monoton atau tidak. independen dimasukkan secara bersama Kepuasan kerja karyawan banyak dalam model perhitungan, kemudian dipengaruhi oleh sikap pimpinan dalam melihat nilai t hitung untuk kepemimpinan. Kepemimpinan dibandingkan dengan angka kritis pada partisipasi memberikan kepuasan kerja tabel t atau dengan melihat angka bagi karyawan, karena karyawan ikut signifikannya dan membandingkannya aktif dalam memberikan pendapatnya dengan nilai α = 0,05. untuk menentukan kebijaksanaan Model regresi untuk kepuasan perusahaan. Kepemimpinan otoriter kerja pegawai adalah analisis persamaan mengakibatkan ketidakpuasan kerja regresi linear berganda: karyawan. Kepuasan kerja karyawan Y = a + b1x1+ b2x2 + ε Keterangan : Y = Kepuasan Kerja X1 = Hubungan Interpersonal X2 = Lingkungan Kerja a = Konstanta
809
Website http://journal.stieamkop.ac.id/
Vol. 12 No.2 Apr-Jun 2017 [Jurnal Capacity STIE AMKOP Makassar] ISSN : 1907-3313
b1 dan b2
=
Koefisien regresi masing-masing hubungan antara variabel dependen dan variabel independen ε = Faktor Pengganggu Dalam analisis regresi berganda Untuk uji signifikansi simultan ini selain mengukur kekuatan hubungan (Uji Statistik F), pengambilan antara dua variabel atau lebih, juga keputusannya adalah dengan menunjukkan arah hubungan antara membandingkan nilai F hasil variabel dependen dengan variabel perhitungan dengan F menurut tabel. independen. Apabila nilai F hitung > nilai F tabel Untuk uji signifikansi parameter maka hipotesis alternatif yang individual (uji statistik T), pengambilan menyatakan bahwa semua variabel dilakukan dengan membandingkan nilai independen secara bersamastatistik dengan titik kritis menurut tabel. sama/serentak dan signifikan Apabila nilai statistik t hitung > nilai t mempengaruhi variabel dependen. tabel, maka kita menerima hipotesis Dalam hal ini untuk kepuasan kerja alternatif yang menyatakan bahwa suatu hipotesis yang akan diselidiki adalah : variabel independen secara individual mempengaruhi variabel dependen. H0: Tidak adapengaruhyang signifikan H1: Terdapat pengaruh yang dari variabel signifikan dari variabel independenterhadapvariabel independen terhadapvariabel dependen (kepuasan kerja). dependen (kepuasan kerja). 2. Uji Koefisien Determinasi HASIL PENELITIAN DAN Untuk melihat pengaruh variabel PEMBAHASAN independent (X1 dan X2) terhadap A. Analisis Regresi Berganda 1. Uji Koefisien Korelasi variabel dependen (Y) dapat dilihat Untuk mengetahui bagaimana besarnya koefisien determinasi (R2). keterkaitan antara variable independen dimana besarnya koefisien determinasi dengan variabel dependen dapat dilihat (R2) atau R-square sebesar = 0,203. dari hasil uji koefisien korelasi (R) dan Nilai ini menunjukkan bahwa besarnya koefisien determinasi (R2). Berdasarkan pengaruh variabel independen (X1 pada tabel 1, dapat diketahui bahwa danX2) terhadap variabel Dependen (Y) besarnya nilai korelasi (R) menunjukkan adalah sebesar 20,3% sedangkan sisanya hubungan antara variabel independen sebesar 79,7% dipengaruhi oleh variabel (X1 dan X2) terhadap variabel dependen bebas lainnya yang tidak diamati dalam (Y) sebesar 0,451 (45,1%). Berarti penelitian ini. Untuk lebih jelasnya dapat hubungan antara hubungan interpersonal dilihat pada tabel 1 berikut: dan lingkungan kerja terhadap kepuasan kerja dapat dikatakan tidak kuat. Tabel 1 Hasil Uji Koefisien Model Summaryb Mode Adjusted R l R R Square Square a 1 .451 .203 .185 a. Predictors: (Constant), Lingkungan Kerja, Hub. Interpersonal b. Dependent Variable: Kepuasan Kerja 810
Std. Error of the Estimate .60414
Website http://journal.stieamkop.ac.id/
Vol. 12 No.2 Apr-Jun 2017 [Jurnal Capacity STIE AMKOP Makassar] ISSN : 1907-3313
Sumber : data primer diolah 3. Uji Simultan (Uji – F) Dari hasil pengujian terhadap uji simultan ANOVA atau F test seperti yang ditampilkan pada tabel 2, diperoleh nilai F-hitung sebesar 11,221. Nilai Fhitung dibandingkan dengan F-tabel dimana jika F-hitung > F-tabel maka secara simultan variabel-variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Pada taraf α = 0,05 dengan derajat kebebasan pembilang/df1 (k) = 3 (jumlah variabel independen) dan derajat kebebasan penyebut/df3 (n-k-1) = 89, diperoleh
Model 1 Regression Residual
nilai F-tabel 2,71. Dengan demikian, nilai F-hitung 11,221 lebih besar dari nilai F-tabel (2,71). Nilai probabilitas diperoleh sebesar 0,000. Karena probabilitas jauh lebih kecil dari nilai signifikan 0,05 maka model regresi dapat digunakan untuk memprediksi kepuasan kerja karyawan diinterpretasikan bahwa variabel hubungan interpersonal dan lingkungan kerja secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel kepuasan kerja. Tabel 2 Hasil Uji F ANOVAb
Sum of Squares
df
Mean Squar e
8.191
2
4.096
F
Sig.
11.22 1
.000 a
8 .365 8 Total 9 40.310 0 a. Predictors: (Constant), Lingkungan Kerja, Hub. Interpersonal b. Dependent Variable: Kepuasan Kerja Sumber : data primer diolah 4. Uji Parsial (Uji – t) variabel hubungan interpersonal Untuk mengetahui besarnya berpengaruh positif dan signifikan pengaruh masing-masing variabel terhadap kepuasan kerja. Besarnya independen (X1danX2) terhadap pengaruh variabel hubungan variabel dependen (Kepuasan Kerja) interpersonal terhadap kepuasan secara parsial, dapat dilakukan dengan kerja adalah sebesar 20,7% dengan melihat nilai beta standardized, t-hitung tingkat signifikansi sebesar 0,05. > t-tabel (1,662) dan α < 0,05 Dengan demikian hipotesis yang sebagaimana yang terlihat pada tabel 3. diajukan dapat diterima. Untuk mengetahui lebih jelasnya dapat b. Hasil pengujian terhadap variabel diuraikan sebagai berikut : Lingkungan Kerja (X2) a. Hasil pengujian terhadap variabel menunjukkan bahwa nilai beta Hubungan Interpersonal (X1) standardized adalah sebesar 0,293; menunjukkan bahwa nilai beta nilai t-hitung 2,943> t-tabel 1,662; standardized adalah sebesar 0,266; dan tingkat signifikan sebesar 0,05. nilai t-hitung 2,670> t-tabel 1,662; Hasil penelitian menunjukkan bahwa dan tingkat signifikan sebesar 0,05. variabel lingkungan kerja Hasil penelitian menunjukkan bahwa berpengaruh positif dan signifikan 32.119
811
Website http://journal.stieamkop.ac.id/
Vol. 12 No.2 Apr-Jun 2017 [Jurnal Capacity STIE AMKOP Makassar] ISSN : 1907-3313
terhadap pengaruh terhadap sebesar
Model
kepuasan kerja. Besarnya signifikansi sebesar 0,04. Dengan variabel lingkungan kerja demikian hipotesis yang diajukan kepuasan kerja adalah dapat diterima. 33,9% dengan tingkat Tabel 3 Hasil Uji Parsial Coefficientsa Standardize Unstandardized d Coefficients Coefficients B Std. Error Beta
t
Sig.
1
(Constant) 1.870 .427 4.380 .000 Hub. .207 .078 .266 2.670 .009 Interpersonal Lingkungan .339 .115 .293 2.943 .004 Kerja a. Dependent Variable: Kepuasan Kerja Sumber : Data primer diolah Berdasarkan hasil uji – t, bahwa variabel yang paling dominan diketahui bahwa faktor yang dominan adalah variabel lingkungan kerja. mempengaruhi kepuasan kerja (Y) Dengan memperhatikan nilai adalah variabel faktor lingkungan kerja koefisien dari tiap variabel dimana (X2), hal ini dilihat dari nilai koefisien hubungan interpersonal (X1 = unstandarized coefficient faktor 0,207), koefisien lingkungan kerja (X2 = lingkungan kerja (0,339) yang lebih 0,339) serta nilai konstanta adalah 1,870, besar dari hubungan interpersonal dengan demikian persamaan regresi (0,207). Sehingga dapat disimpulkan linier berganda adalah : Y = 1,870 + 0,207 X1 + 0,339 X2 Penjelasan dari tiap nilai di atas adalah sebagai berikut : a. Koefisien regresi pengaruh hubungan interpersonal terhadap kepuasan kerja (b1) sebesar 0,207 dan bertanda positif. Ini berarti bahwa setiap peningkatan hubungan interpersonal karyawan akan cenderung meningkatkan pula kepuasan kerja karyawan yang bersangkutan, demikian pula sebaliknya, dengan asumsi faktor lain yang mempengaruhi kepuasan kerja karyawan dianggap konstan. b. Koefisien regresi pengaruh lingkungan kerja terhadap kepuasan kerja (b2) sebesar 0,339 dan bertanda positif. Ini berarti bahwa
setiap peningkatan lingkungan kerja karyawan akan cenderung meningkatkan pula kepuasan kerja karyawan pegawai yang bersangkutan, demikian pula sebaliknya, dengan asumsi faktor lain yang mempengaruhi kepuasan kerja dianggap konstan. SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, maka kesimpulan hasil penelitian ini dirumuskan sebagai berikut : 1. Hubungan interpersonal berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan PT. Zurich Topas Life Cabang Galaxy Makassar.
812
Website http://journal.stieamkop.ac.id/
Vol. 12 No.2 Apr-Jun 2017 [Jurnal Capacity STIE AMKOP Makassar] ISSN : 1907-3313
2. Lingkungan kerja berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan PT. Zurich Topas Life Cabang Galaxy Makassar. 3. Secara simultan hubungan interpersonal dan Lingkungan Kerja berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan PT. Zurich Topas Life Cabang Galaxy Makassar. 4. Variabel Lingkungan Kerja adalah berpengaruh dominan terhadap kepuasan kerja karyawan PT. Zurich Topas Life Cabang Galaxy Makassar. B. Saran Berdasarkan kesimpulan, maka diajukan saran dalam penelitian ini sebagai berikut : 1. Variabel yang paling dominan adalah variabel lingkungan kerja dalam penelitian ini dan merupakan variabel yang memiliki pengaruh dominan untuk diperhatikan pihak Perusahaan dalam meningkatkan kepuasan karyawan dalam bekerja. 2. Variabel hubungan interpersonal bukan variabel yang paling dominan terhadap kepuasan karyawan, tetapi sangat penting untuk selalu dijaga keharmonisannya dalam menunjang produktivitas karyawan sehingga disarankan agar pihak pimpinan terus memperhatikan variabel ini dalam meningkatkan kepuasan karyawan dalam bekerja. DAFTAR PUSTAKA As’ad, M. 1991. Psikologi Industri. Liberty, Yogyakarta.
Hasibuan, H. Malayu S.P . 2007, Manajemen Sumber Daya Manusia, Bumi Aksara, Jakarta Indonesia. Mangkunegara, A.A Anwar Prabu. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan: PT. Remaja Rosdakarya. Bandung. Muhammad, Arni. (2000). Komunikasi Organisasi.Bumi Aksara : Jakarta. Nasir, Moh.1999. Metode Penelitian, Ghalia : Indonesia. Nitisemito, Alex. (2000). Manajemen Suatu Dasar dan Pengantar. Ghalia,Jakarta Indonesia. Rakhmat, Jalaludin (2009). Psikologi Komunikasi. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya. Bandung. Rivai, Veithzal. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan: RajaGrafindo Persada. Jakarta. Robbin Stephen. 2002. Prinsip-prinsip Perilaku Organisasi. (Penerjemah; Halida, Dewi Sartika) : Erlangga.Jakarta. Robbins and Judge. 2007. Perilaku Organisasi, Jilid 2. (Penerjemah; Benyamin Molan). Salemba Empat : Jakarta. Saydam. (1996). Manajemen Sumber Daya Manusia. Djambatan : Jakarta. Sedarmayanti. 2001. Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja: Mandar Maju, Bandung. Siagian, Sondang P. (2000). Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi 1 : Bumi Aksara. Jakarta.
813
Website http://journal.stieamkop.ac.id/