PENGARUH HOME INDUSTRY SANDAL TERHADAP PEREKONOMIAN MASYARAKAT DI KELURAHAN CIGANTANG KECAMATAN MANGKUBUMI KOTA TASIKMALAYA The Influences’s Home Industry Sandals To Economy Society in Cigantang’s Political District Administered Mangkubumi’s Subdistrict Tasikmalaya City. H. Nedi Sunaedi, Drs., M.Si (
[email protected]) Nadya Asri Aprianti (
[email protected]) Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi ABSTRAK Industri merupakan salah satu kegiatan ekonomi manusia yang sangat penting. Melalui kegiatan industri akan dihasilakan berbagai kebutuhan manusia, mulai alat-alat sederhana sampai peralatan modern. Sentra industri sandal salah satunya terdapat di Kelurahan Cigantang Kecamatan Mangkubumi Kota Tasikmalaya. Industri sandal di Kelurahan Cigantang cukup banyak namun masih dalam skala industri rumah tangga (home industry). Home industry sandal merupakan salah satu home industry yang sudah cukup lama ada di Kelurahan Cigantang Kecamatan Mangkubumi Kota Tasikmalaya, dan cukup banyak menyerapa tenaga kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor perkembangan home industry sandal dan mengetahui seberapa besar manfaat home industry sandal terhadap perekonomian masyarakat. Metode analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif untuk mengidentifikasi seberapa besar pengaruh keberadaan home industry sandal di Kelurahan Cigantang terhadap perekonomian masyarakat. Hasil dari identifikasi tersebut menunjukan bahwa keberadaan home industry sandal di Kelurahan Cigantang Kecamatan Mangkubumi Kota Tasikmalaya berpengaruh positif terhadap perekonomian masyarakat karena dari hasil penelitian home industry sandal dapat menyerap tenaga kerja dari daerah sekitar Kelurahan Cigantang sebesar 21,74% berusia 35 – 39 tahun atau sebanyak 5 orang, dan 17,39% dengan usia 20 – 24 tahun dan 40 – 44 tahun sebanyak 4 orang. Pendapatan masyarakatpun menjadi meningkat, dari hasil penelitian sebesar 95,65% bahwa hampir sebagian besar pekerja home industry sandal di Kelurahan Cigantang pendapatannya meningkat.
Kata Kunci: Perekonomian Masyarakat, Home Industry Sandal, Kelurahan Cigantang.
ABSTRACT The industries are member economy activity the people’s very important. Throught it activity will produced many people necessity. Such as the simple instrument until the modern instrument. Slippers indsutry sentra there in Cigantang’s Political indsutry many enough, but many still home industry scale. Slippers home industry are the home industry is very long times in Cigantang, and many pervaved the worker. This research for knowing factors in development of the home industry slippers and society. Methods of analysis what the used in this research are the quantitative descriptive to indentifications how man influnece of the existence of home industry, to economy society the result it identification showed that the existence home industry slippers in Cigantang very positive influenced for economy society because of the result of research slippers home industry could absorb labor from the area around the village of Cigantang as a big as 21,74% attain the age of 35 – 39 year or as many 5 people, and 17,39% in the age of 20 – 24 years and 40 – 44 year as many 4 people. People’s income in increased, the result of research by 95,65% that mose of the workers in the villages slippers home industry revenue increased Cigantang.
Keyword: Economy Society, Slippers home Industry in Cigantang Political District
A. Latar Belakang Masalah Industri merupakan salah satu kegiatan ekonomi manusia yang sangat penting. Melalui kegiatan industri akan dihasilakan berbagai kebutuhan manusia, mulai alat-alat sederhana sampai peralatan modern. Jadi pada dasarnya kegiatan industri sebenarnya sudah dikenal sejak manusia ada. Walaupun sudah pasti awal perkembangannya masih sangat sederhana dan terbatas hanya untuk memenuhi kebutuhan sendiri dan dalam lingkup terbatas pula. Di kota Tasikmalaya terdapat beberapa jenis kegiatan industri, mulai dari industri yang berskala besar seperti industri plastik, industri gula, industri sabun dan sebagainya, dan sampai industri kecil seperti , industri bordir, industri payung geulis, industri kelom geulis industri kerupuk, industri pemintalan benang, dan industri sandal. Sentra industri sandal salah satunya terdapat di Kelurahan Cigantang Kecamatan Mangkubumi Kota Tasikmalaya. Industri sandal di Kelurahan Cigantang cukup banyak namun masih dalam skala industri rumah tangga (home industry). Home industry sandal merupakan salah satu home industry yang sudah cukup lama ada di Kelurahan Cigantang Kecamatan Mangkubumi Kota Tasikmalaya, dan cukup banyak menyerapa tenaga kerja. Karena tenaga kerja yang dibutuhkan tidak harus memiliki keahlian khusus, tidak ada ketentuan atau persyaratan tertentu, sehingga home industry di Kelurahan Cigantang tersebut dapat merekrut tenaga kerja lokal yang terdapat di wilayah itu sendiri. Jadi dengan adanya home industry sandal dapat memberikan peluang kerja bagi masyarakat sekitar yang pada akhirnya secara tidak langsung akan menyokong atau membantu kehidupan ekonomi masyarakat ke arah yang lebih baik. Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk meneliti lebih jauh mengenai hal tersebut dengan melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Home Industry Sandal Terhadap Perekonomian Masyarakat di Kelurahan Cigantang Kecamatan Mangkubumi Kota Tasikmalaya.”
B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.
Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi perkembangan home industry sandal di
Kelurahan Cigantang
Kecamatan
Mangkubumi
Kota
Tasikmalaya? 2.
Seberapa besar manfaat keberadaan home industry sandal terhadap perekonomian
masyarakat
di
Kelurahan
Cigantang
Kecamatan
Mangkubumi Kota Tasikmalaya? C. Kajian Teori 1.
Ruang Lingkup Industri Istilah industri sesungguhnya meliputi seluruh kegiatan ekonomi, mulai dari asal bahan baku, pelaksanaan hingga tahap dimana suatu barang mempunyai nilai lebih. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1984 tentang Perindustrian menyebutkan bahwa industri adalah kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah, bahan baku, barang setengah jadi, dan atau barang jadi menjadi barang dengan nilai yang lebih tinggi penggunaannya, termasuk kegiatan rancang bangun dan perekayasaan industri. Menurut Abdurachmat (1983:2) industri memiliki dua pengertian, yaitu pengertian secara luas dan pengertian secara sempit. Dalam pengertian secara luas, industri mencakup semua usaha dan kegiatan bidang ekonomi yang bersifat produktif. Sedangkan dalam pengertian sempit, Industri adalah usaha dan kegiatan yang sifatnya mengubah dan mengolah bahan-bahan mentah menjadi barang jadi atau barang setengah jadi. Jumlah dan macam industri berbeda-beda untuk tiap daerah atau negara, tergantung pada sumber daya yang tersedia, tingkat teknologi serta perkembangan ekonomi daerah atau negara itu. Pada umumnya makin maju tingkat perkembangan perindustrian di suatu daerah, makin
banyak jumlah dan macam industri, makin kompleks pula sifat kegiatan dan usaha tersebut (Abdurachmat 1983:5). Abdurachmat (1983:5) mengemukakan bahwa di Indonesia, macam dan usaha kegiatan industri dikelompokan kedalam empat golongan, yaitu : 1)
Kelompok I : Aneka Industri dan kerajinan, yang terdiri atas : a)
Industri makanan dan minuman
b) Industri kerajinan logam seperti emas, perak, tembaga, dan lain-lain. c)
Industri kerajinan bukan logam seperti anyaman, kulit, tembikar, dan lain-lain.
2)
Kelompok II : Industri logam dan elektronika, yang terdiri atas : a)
Industri logam dasar seperti besi/baja (termasuk industri pipa, kawat baja, dan lain-lain) dan industri logam non-ferro (timah, kabel, dan lain-lain)
b) Industri mesin seperti kendaraan, mesin-mesin, dan industri kapal. c)
Industri elektronika seperti radio, TV dan alat-alat listrik lainnya.
3)
Kelompok III : Industri kimia, termasuk kedalamnya :Industri pupuk, industri ban, industri gelas, industri garam, industri gas.
4)
Kelompok IV : Industri sandang dan tekstil, termasuk kedalamnya: a)
Industri serat sintetis (rayon)
b) Industri permintalan dan pertenunan c)
Industri perajutan
d) Industri pakaian jadi. Menurut Abdurachmat (1983:2) home industry dapat diartikan sebagai suatu kegiatan dibidang ekonomi yang produktif. atau mencakup segala usaha dan kegiatan yang sifatnya mengubah dan mengolah bahanbahan mentah menjadi barang jadi atau setengah jadi.
Home Industry merupakan jenis kegiatan yang mengolah bahan mentah menjadi barag setengah jadi atau barang jadi, biasanya mempergunakan bahan-bahan yang ada di sekelilingnya dengan modal terbatas, dengan jumlah tenaga kerja tidak lebih dari 5 orang, dan keterampilan yang terbatas, karena biasanya modal yang disediakan juga modal sendiri. Home industry sandal adalah suatu industri yang mengolah bahanbahan spon, lem, latek, fiber, benang sol dan lain-lain menjadi sebuah kerajinan tangan yaitu alas kaki atau sandal. Sandal yang masyarakat ketahui merupakan alas kaki yang sering digunakan untuk melindungi kaki dari berbagai macam benda yang ada di jalan. D. Hipotesis Hipotesis yang diajukan penulis dalam penelitian ini adalah sebagi berikut:
1.
Faktor-faktor yang mempengaruhi Home Industry sandal di Kelurahan Cigantang Kecamatan Mangkubumi Kota Tasikmalaya, yaitu: kualitas, desain, harga jual, modal, bahan, tenaga kerja, dan wilayah pemasaran.
2.
Keberadaan home industry sandal di Kelurahan Cigantan Kecamatan Mangkubumi
Kota
Tasikmalaya
perekonomian
masyarakat,
yaitu:
berpengaruh
positif
penyerapan tenaga
terhadap kerja
dan
meningkatkan pendapatan masyarakat. E. Metode Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini metode yang digunakan yaitu metode deskriptif kuantitatif. Dengan menggunakan medote deskriftip kuantitatif, penulis mencoba memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai pengaruh home industry sandal terhadap perekonomian masyarakat di Kelurahan Cigantang Kecamatan Mangkubumi Kota Tasikmalaya. Selain teknik tersebut penulis juga menggunakan teknik yang lain yaitu teknik observasi, wawancar, kuesioner, studi litelatur dan teknik dokumentasi.
F. Populasi dan Sampel Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh pelaku home industry sandal yang terdiri dari pengusaha dan pekerja yang nekrja di home indutry sandal. Adapun jumlah home industry sandal di kelurahan Cigantang kecamatan Mangkubumi kota Tasikmalaya sebanyak 41 home industry sandal dan 436 jumlah tenaga kerja yang diserap. Sampel pengusaha dan pekerja home industry sandal diambil menggunakan teknik sampel kuota (quota sampling), adapun sampel yang diambil sebanyak 5% dari jumlah populasi yaitu 41 pemilik home industtry menjadi 14 orang pemilik home industry sandal dan 5% dari seluruh pekerja yaitu 436 menjadi 23 pekerja yang diambil dari masing-masing home industry sandal. G. Teknik Pengilahan dan Analisi Data Analisis data dilakukan dengan klasifikasi persentase, apabila telah diperoleh maka penulis akan mengolah data tersebut sehingga dapat bermanfaat bagi pembuatan penulis. Analisi persentase digunakan dengan melihat angka jumlah responden dengan angka persentase dengantujuan untuk mengetahui kecenderungan responden dan fenomena-fenomena di lapangan. H. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian
ini
dilakukan
di
Kelurahan
Cigantang
Kecamatan
Mangkubumi Kota Tasikmalaya. Dilaksanakan mulai bulan November 2015 hingga selesai. I.
Pembahasan 1.
Home Industry Sandal di Kelurahan Cigantang Home industry sandal adalah rumah usaha produk barang atau perusahaan kecil yang memproduksi alas kaki yang kegiatan ekonominya masih berskala rumahan (industri rumah tangga). Hal-hal yang sangat erat kaitannya dengan home industry sandal ini yaitu dalam aspek
kualitas, desain, harga jual, modal, bahan, tenaga kerja dan wilayah pemasaran. Keberadaan home industry sandal ini sangat berpengaruh positif bagi masyarakat di Kelurahan Cigantang karena dapat menyerap tenaga kerja sehingga
mengurangi
tingkat
pengangguran
dan
meningkatkan
pendapatan masyarakat. Home industry yang ada di Kelurahan Cigantang ini terbilang sudah cukup lama kira-kira sekitar tahun 1990 awal berdirinya industri rumah tangga ini di Kelurahan Cigantang, awal mulanya para pengusaha yang sudah lama berbisnis sandal ini mendirikan usaha kecil dengan jumlah tenaga kerja hanya 1 – 3 orang dan wilayah pemasarannya pun terbilang masih sangat sempit hanya di daerah Kota Tasikmalaya. Semakin lama home industry sandal ini berkembang dengan berjalannya waktu banyak pemesanan dari luar daerah pula seperti Jawa Timur, Jawa Tengah, Banten, Jakarta dan masih banyak kota-kota lainnya sampai ke Kota
Medan
sehingga
pengusaha
industri
rumah
tangga
ini
menambahkan jumlah pekerja dari yang tadinya 1 – 3 orang kini sudah bertambah menjadi 5 – 15 orang, dan diantara para pekerja tersebut sebagian darinya ada yang masih keterkaitan keluarga atau masih saudara dengan pemilik industri rumah tangga tersebut. Bahan Bahan untuk membuat sandal umumnya dari bahan lembaran, sandal yang dibuat terutama untuk industri kecil atau home industry kebanyakan menggunakan bahan spon. Bahan baku untuk pembuatan sandal merupakan hasil membeli dari toko-toko bahan sandal yang ada di Kota Tasikmalaya, sedangkan toko-toko bahan sandal mendapatkan bahan-bahan sandal yaitu dikirim dari Jakarta dan Tanggerang. Pemilik home industry sandal membeli bahan-bahan sandal tersebut seminggu sekali dengan biaya pengeluaran rata-rata Rp. 20.000.000,00/minggu, dari biaya bahan tersebut dapat menghasilkan sandal sebanyak 50 kodi/minggu atau 1500 kodi/bulan.
Penghasilan bersih para pemilik home industry sandal yaitu berkisar Rp. 10.000.000,00/minggu dan dalam satu bulan menjadi Rp. 40.000.000,00. Orang yang bekerja di home industry tersebut tidak harus punya keahlian khusus pada waktu itu, hanya melihat contoh dari pekerja yang sudah ahli, dan sampai sekarang home industry di Kelurahan Cigantang Kecamatan Mangkubumi berkembang lebih pesat dengan sistem pemasaran yang lebih modern dari sebelumnya, tenaga kerja yang diserapnya pun lebih banyak. Tasikmalaya merupakan salah satu daerah yang potensi industrinya cukup beragam mulai dari industri bordisr, kelom geulis, payung geulis, alas kaki, aneka anyaman, tikar mendong, dan makanan. 2.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Home Industry Sandal di Kelurahan Cigantang Kecamatan Mangkubumi Kota Tasikmalaya Berdasarkan data yang diperoleh dari responden pengusaha home industry sandal di Kelurahan Cigantang Kecamatan Mangkubumi Kota Tasikmalaya. Adapun
faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan home
industry sandal, berikut hasil penelitian: a.
Kualitas Kualitas sandal yang diproduksi oleh home industry sandal di Kelurahan Cigantang Kecamatan Mangkubumi Kota Tasikmalaya rata-rata umur pakai nya akan bertahan 4 – 6 bulan saja itu semua tergantung pemakaian, kalau kualitas nya bagus dan pemakaian nya pun tidak jorok maka sandal tersebut akan bertahan lama namun sebaliknya
apabila
sandal
tersebut
kualitasnya
buruk
dan
pemakaiannya pun jorok maka umur pakai sandal tersebut tidak akan bertahan lama.
b. Desain Desain yang dibuat oleh home industry sandal di Kelurahan Cigantang Kecamatan Mangkubumi Kota Tasikmalaya berasal dari internet atau majalah karena dari situ pengrajin atau pengusaha dapat menemukan ide baru untuk membuat desain sandal terbaru dan terupdate yang sedang trend pada masa itu. Adapun pembuatan desain sandal tergantung permintaan konsumen , baru barang itu akan dibuat atau diproduksi oleh pabrik.
Gambar 4.35 Salah Satu Desain Sandal Laki-Laki Harga Jual Rp. 320.000 Perkodi
Gambar 4.36 Salah Satu Desain Sandal Wanita Harga Jual Rp. 250.000 Perkodi
Gambar 4.37 Salah Satu Desain Sandal Anak-Anak Harga Jual Rp. 230.000 Perkodi c.
Harga Jual Harga jual merupakan faktor yang sangat menetukan laku atau tidaknya suatu barang yang akan dipasarkan, menurut hasil penelitian dari para responden pengusaha home industry sandal di Kelurahan Cigantang Kota Tasikmalaya ini harga jual dari sandal Home industry sandal di Kelurahan Cigantang memberi harga perkodi nya untuk sandal anak-anak sekitar Rp. 200.000 – Rp. 240.000, untuk sandal Tanggung atau anak-anak yang berumuran 10 – 13 tahun dengan harga Rp. 220.000 – Rp. 300.000, untuk sandal laki-laki berkisar antara Rp. 320.000 – Rp. 350.000 sedangkan untuk sandal wanita berkisar Rp. 250.000 – Rp. 280.000,-.
d. Modal Modal yang didapat para pengusaha hampir 50% berasal dari pinjaman Bank, 42,86 dari modal milik pribadi dan 7,14 berasal dari pinjaman saudara. Modal yang dimiliki oleh para pengusaha home industry sandal di Kelurahan Cigantang ini masih mengalami kekurangan karena bahan-bahan yang harus dipesan cukup banyak untuk pemenuhan pesanan konsumen sehingga dibutuhkan modal tambahan yang cukup besar.
e.
Bahan Baku Bahan merupakan kebutuhan pokok dalam dalam berbagai industri terutama dalam pembuatan sandal beragam bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan sandal diantaranya yaitu benang jahit, benang sol, imitasi, latek, spon, gesper, dan slang plastik. Pemenuhan bahan-bahan untuk pembuatan sandal di Kelurahan Cigantang Kecamatan Mangkubumi Kota Tasikmalaya berasal dari daerah lokal yakni dari toko bahan-bahan sandal yang ada di dareah Kota Tasikmalaya, sehingga tidak perlu mengimpor barang dari luar darerah. Bahan-bahan sandal yang ada di toko merupakan kiriman dari daerah Jakarta dan Tanggerang.
f.
Tenaga Kerja Tenaga kerja merupakan salah satu penggerak industri, karena kalau tidak ada tenaga kerja industri tersebut tidak akan berjalan. Dalam industri tenaga kerja yang dibutuhkan yaitu tenaga kerja yang berkualitas dan mempunyai skill yang memuaskan. Para pengrajin yang bekerja di home industry di Kelurahan Cigantang Kecamatan Mangkubumi Kota Tasikmalaya ini tidak harus mempunyai keahlian khusus , para pekerja dapat dengan mudah mempelajari semua proses pembuatan sandal dengan cara otodidak atau melihat kepada pekerja yang sudah handal dalam membuat sandal dan juga para pekerja tidak dilihat dari latar belakang pendidikan.
g.
Wilayah Pemasaran Wilayah pemasaran sandal yang ada di Kelurahan Cigantang Kecamatan Mangkubumi Kota Tasikmalaya ini sudah merambat ke luar Pulau Jawa yaitu Banten, Jakarta, Solo, Medan, Depok dan Bogor. Adapun pemasaran didalam derah lokal yaitu ke pasar cikurubuk yang berada di Kota Tasikmalaya, pemasaran sandal di Kelurahan Cigantang Kecamatan Mangkubumi Kota Tasikmalaya sudah menyebar ke luar kota sekitar 85,71%.
Sistem pemasaran produksi sandal dengan cara mengirim langsung ke konsumen apabila diluar kota dengan cara paket dan menunggu konsumen yang mengambil pesanan ke pabrik. Hambatan dalam pemasaran yaitu penumpukan barang akibat para konsumen telat membayar barang yang sudah dipesan. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada Gambar 4.38 berikut ini:
Gambar 4.38 Peta Pemasaran Produksi Sandal 3.
Hubungan Home Industry Sanda dalam Menyerap Tenaga Kerja, Mengurangi Pengangguran Serta Dapat Meningkatkan Pendapatan Masyarakat di Kelurahan Cigantang Berdasarkan data yang diperoleh dari responden pemilik dan pekerja dengan adanya home industry sandal di Kelurahan Cigantang Kecamatan Mangkubumi Kota Tasikmalaya. a.
Menyerap Tenaga Kerja Para pekerja home industry sandal ini berasal dari daerah lokal yakni masih di Kelurahan Cigantang , Penerimaan tenaga kerja di home industry sandal ini tidak dibatasi umur dan juga tidak melihat latar belakang pendidikan yang terpenting masyarakat yang ingin bekerja di home industry sandal harus mempunyai keterampilan
yang baik, apakah bisa membuat pola sandal dengan sistem memenuhi target. Tenaga kerja yang bekerja di home industry sandal Kelurahan Cigantang 95,65% berasal dari daerah sekitar Kelurahan Cigantang dan 4,35% berasal dari luar Kecamatan Mangkubumi. b. Meningkatkan Pendapatan Masyarakat Home indsutry sandal di Kelurahan Cigantang dapat membuka lapangan pekerjaan bagi Masyarakat Kelurahan Cigantang, salah satu faktor produktivitas kerja meningkat yaitu faktor penghasilan atau pengupahan, dengan penghasilan yang cukup dapat memotivasi para pekerja untuk lebih semangat dalam bekerja dan menghasilkan kualitas yang baik supaya pemenuhan target pemasaran tercapai. Upah yang diterima para pekerja macam-macam tergantung kemampuan untuk menyelesaikan target yang di inginkan, rata-rata para pekerja mengerjakan maksimum 100 kodi/minggu dan minimum mengerjakan kurang dari 50 kodi/minggu. Pekerja home industry sandal di Kelurahan Cigantang Kecamatan Mangkubumi Kota Tasikmalaya dapat meningkatkan pendapatan para pekerja diketahui bahwa hampir sebagian besar pekerja home industry sandal di Kelurahan Cigantang sebesar 95,65% pendapatannya meningkat. Dengan rata-rata pendapatan > Rp. 500.000/minggu. J.
SIMPULAN DAN SARAN A. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang menulis di bab IV, tentang Pengaruh Home Industry Sandal Terhadap Perekonomian Masyarakat di Kelurahan Cigantang Kecamatan Mangkubumi Kota Tasikmalaya, dapat disimpulkan sebagai berikut:
1.
Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan home industry sandal di Kelurahan Cigantang adalah kualitas dari segi umur pakai dan kenyamanan sandal dapat dikategorikan bagus karena umur pakai sandal dapat bertahan sekitar 4 – 6 bulan itu pun tergantung pemakaian, dari segi kenyamanan nya pun para konsumen cukup puas dengan hasil produksi sandal di Kelurahan Cigantang. Dari desainnya pun cukup beragam dan dapat memesan sesuai keinginan, desain yang dibuat di home industry sandal di Kelurahan Cigantang Kecamatan Mangkubumi Kota Tasikmalaya tidak begitu kuno karena sudah mengikuti perkembangan desain yang laku dipasaran, untuk harga jualnya pun relatif sangat terjangkau untuk sandal anak-anak dipatok harga Rp.200.000-Rp. 240.0000, untuk sandal tanggung (ABG) diberi harga Rp. 220.000-Rp. 300.000, untuk sandal wanita dewasa Rp. 250.000-Rp.280.000, untuk harga sandal laki-laki dewasa Rp. 320.000Rp.350.000. Modal yang diperoleh oleh pemilik home industry sandal hampir keseluruhan dapat pinjaman dari Bank, sebagian ada yang milik pribadi dan hasil pinjaman dari saudaranya. Untuk bahanbahan sandal para pemilik home industry sandal tidak usah pesan jauh-jauh keluar kota karena di Kota Tasikmalaya sudah tersedia toko bahan-bahan sandal, toko-toko bahan sandal tersebut barangnya dipasok dari luar kota, seperti Jakarta dan Tanggerang, tenaga kerja yang dimiliki di home industry sandal di Kelurahan Cigantang cukup banyak karena hampir semua pekerja berasal dari daerah lokal yaitu masih didalama Kelurahan Cigantang Kecamatan Mangkubumi. Semua pekerja merupakan usia
yang produktif dan tidak
memperkerjakan anak usia dibawah umur.
Wilayah pemasaran hasil produksi dipasarkan didalam kota yaitu Pasar Cikurubuk, dan untuk Luar Kota yaitu Medan, Jakarta, Solo, Banten, dan Depok. 2.
Keberadaan Home Industry Sandal di Kelurahan Cigantang Kecamatan Mangkubumi Kota Tasikmalaya Berpengaruh Positif Terhadap Perekonomian Masyarakat, yaitu menyerap tenaga kerja sehingga mengurangi jumlah pengangguran yang ada di Kota Tasikmalaya khususnya yang ada di Kelurahan Cigantang itu sendiri. Para pengarjin yang bekerja di home industry sandal ini hampir 95,65% berasal dari daerah sekitar Kelurahan Cigantang dan 4,35% berasal dari luar Kecamatan Mangkubumi, dan mampu menyerap sebanyak 21,74% usia 35 – 39 atau sebanyak 5 orang , 17,39% usia 20 -24 dan 40 – 44 atau sebanyak 4 orang. Home industry
sandal di Kelurahan Cigantang hampir
keseluruhan merupakan usia produktif dan tidak mempekerjakan anak usia dibawah usia produktif atau anak usia sekolah. Dari bekerja di home industry sandal pendapatan para pekerja home industry sandal di Kelurahan Cigantang meningkatkan diketahui bahwa hampir sebagian besar pekerja home industry sandal di Kelurahan Cigantang sebesar 95,65% pendapatannya meningkat. Dengan rata-rata pendapatan >Rp. 500.000/minggu. B. SARAN Berdasarkan hasil penelitian maka penulis memberi saran kepada berbagai pihak dalam kajian Pengaruh Home Industry Sandal Terhadap Perekonomian
Masyarakat
Di
Kelurahan
Cigantang
Kecamatan
Mangkubumi Kota Tasikmalaya adalah sebagai berikut: 1.
Keberadaan home industry sandal di Kelurahan Cigantang Kecamatan Mangkubumi Kota Tasikmalaya dapat menyerap tenaga kerja
dan
meningkatkan
pendapatan
pengangguran semakin berkurang.
masyarakat
sehingga
2.
Diharapkan para pemilik home industry sandal lebih meningkatkan mesin jahit yang digunakan agar kualitas yang dihasilkan akan lebih memuaskan konsumen.
3.
Untuk peneliti yang akan datang agar lebih spesifik dalam menjelaskan permasalahan yang berhubungan dengan kegiatan industri supaya dapat memberikan masukan terhadap pengusaha dalam kemajaun industri rumah tangga (Home Industry).
K. DAFTAR PUSTAKA Abdurachmat, Idris. 1983. Geografi Industri. Bandung : IKIP Ginting, Perdana. 2009. Perkembangan Industri Indonesia. Bandung : Yrama Widya ----------- Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1984 tentang Perindustrian