PENGARUH INDUSTRI KECIL (home industry)KRUPUK RAJUNGAN TERHADAP PENDAPATAN MASYARAKAT NELAYAN DESA WONOREJO KECAMATAN RUNGKUT KOTA SURABAYA ENDAH SIH PRIHATINI Dosen Manajemen Sumber Daya Perairan ABSTRAKSI Sampai saat ini usaha penangkapan ikan di laut belum banyak yang membicarakan tentang pengolahan atau pemanfaatan hasil ikutan, sehingga diperoleh nilai tambah.Salah satu pemanfaatan atau pengolahan hasil perikanan adalah industri kecil (home industry) krupuk rajungan. Pengolahan krupuk berbahan dasar rajungan dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat secara optimal karena secara tidak langsung dengan meningkatnya produksi krupuk rajungan dapat menmbah pendapatan sekaligus membuka sebuah lapangan pekerjaan.Metode yang digunakan untuk penentuan sampel yaitusampel populasi.Metode ini dilakukan manakala anggota populasi kurang dari 100 jadi populasi diambil semua sebagai sampel.Analisis data hasil penghitungan analisis regresi dengan tehnik komputerasi SPSS 21.00 yaitu uji Pearson product moment, test signifikasi serta koefisien determinasi, dan didapatkan hasil sig 2 tailed sebesar 0,001 yang menunjukkan adanya pengaruh antara industri krupuk rajungan terhadap pendapatan masyarakat selain itu didapat R square sebesar 0,616 yang berarti bahwa 61,6% dari pendapatan masyarakat dipengaruhi oleh indutri krupuk rajungan. Kata kunci : Industri Krupuk Rajungan, Pendapatan Masyarakat Nelayan PENDAHULUAN Latar Belakang Berhasilnya pembangunan nasional sebagai pengamalan Pancasila tergantung pada partisipasi seluruh masyarakat Indonesia serta pada sikap mental, tekad
dan semangat, ketaatan dan disiplin para penyelenggara negara serta seluruh rakyat Indonesia.Pembangunan yang lazim juga diungkapkan sebagai modernisasi menurut terjadinya perubahan dan pembaharuan sistem dan nilai.Pembangunan berarti mengubah nilai – nilai yang tidak berfungsi lagi dalam perkembangan masyarakat serta nilai yang menghambat perkembangan itu.Perkembangan haruslah bersifat integral dan tidak hanya terbatas pada perubahan aspek kehidupan sosio kultural, tetapi juga mencakup aspek teknis, ekonomis, politis dan lainnya. Berbagai upaya tentunya telah dilakukan oleh pemerintah, diantaranya dengan melakukan peningkatan dibidang ekonomi yang salah satunya adalah membangkitkan usaha kecil dan menengah (UKM). Sebagai sub sektor ekonomi, peranan industri kecil dan menengah sangat penting khususnya bagi negara Indonesia yang sedang giat – giatnya melakukan pembangunan oleh karena itu usaha kecil menengah (UKM) perlu dikembangkan agar dapat memberikan sumbangan yang cukup tinggi bagi pendapatan keluarga, masyarakat dan Negara. Sumber daya laut yang didukung oleh sumber daya manusia yang berkualitas, maju dan profesional dengan iklim usaha yang sehat serta pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga terwujud kemampuan untuk mendayagunakan potensi laut, guna meningkatkan kesejahteraan rakyat secara optimal, salah satunya adalah dengan mengolah komoditas laut berupa rajungan menjadi krupuk. Krupuk memang bagian yang tidak dapat dilepaskan dari tradisi masyarakat Indonesia dan hampir setiap orang menyukai krupuk, selain rasanya yang enak harganya juga relatif terjangkau. Secara umum krupuk adalah bahan kering yang berupa lempengan tipis yang terbuat dari bahan baku seperti ikan, kulit dan dapat juga berasal dari udang atau rajungan (kepiting). Usaha kecil krupuk rajungan adalah salah satu usaha yang tepat bagi masyarakat Wonorejo, karena letaknya 1
disekitar daerah pesisir pantai.Selain itu mayoritas masyarakat di daerah ini yang bermata pencarian sebagai nelayan.Dengan semakin menjamurnya usaha – usaha kecil seperti usaha krupuk rajungan ini maka secara tidak langsung juga membuka sebuah lapangan pekerjaan. Rumusan Masalah Perumusan masalah penelitiaan ini adalah Bagaimana Pengaruh Industry Kecil (home industry) Krupuk Rajungan Terhadap Masyarakat Nelayan Desa Wonorejo Kecamatan Rungkut Kota Surabaya? Tujuan Tujuan dari penelitian ini dilakukan adalah untuk mengetahui dan meneliti lebih dalam tentang “Pengaruh Industri Kecil (home industry) Krupuk Rajungan terhadap Pendapatan Masyarakat Nelayan Desa Wonorejo Kecamatan Rungkut Kota Surabaya”. Dengan mengetahui keadaan tersebut, diharapkan dapat diusahakan langkah – langkah pemecahan guna menanggulangi masalah yang ada. Hipotesa Hipotesa yang dapat diambil adalah diduga industri krupuk rajungan di Desa Wonorejo Kecamatan Rungkut Surabaya mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan pendapatan masyarakat nelayan setempat. METODE PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian dilakukan pada bulan Januari 2013 di Desa Wonorejo Kecamatan Rungkut Kota Surabaya yang letaknya disekitar daerah pantai dan sebagian masyarakatnya bermata pencaharian sebagai nelayan serta terdapat industry kecil (home industry) krupuk rajungan tepatnya bertempat di Jl. Wonorejo Timur RT.04 RW.07 Rungkut, Surabaya. Metode Pengambilan Sampel
Responden pada penelitian ini menggunakan sampel populasi karena populasi kurang dari 100, maka sampel diambil semua. Yaitu semua masyarakat yang ikut memproduksi krupuk Rajungan di Desa Wonorejo Kecamatan Rungkut sebanyak 15 orang Teknik Pengumpulan Data Penelitian menggunakan data Primer dan skunder.Data primer yaitu data yang diusahakan sendiri oleh penulis untuk memperoleh data premier penulis harus melakukan penelitian secara langsung di lapangan dan berhubungan langsung dengan obyek yang diteliti.Data primer bersumber pada responden langsung. Sedangkan data sekunder yaitu pengumpulan data yang diinginkan diperoleh dari orang lain atau tempat lain dan bukan dilakukan oleh peneliti sendiri yang sifatnya hanya sebagai penunjang. Data sekunder bersumber pada instansi pemerintah yang terkait. Analisis Data Untuk analisis data menggunakan analisis regresi dengan tehnik komputerasi SPSS 21.00 yaitu uji Pearson product moment, test signifikasi serta koefisien determinasi. HASIL DAN PEMBAHASAN Letak Geografis dan Anatomis Surabaya terletak di 07o Lintang Selatan dan 112o Bujur Timur dengan luas wilayah 33.306,30 m2. Kelembapan ratarata minimum di wilayah Surabaya adalah 47%dan kelembapan rata-rata maksimum adalah 88%, tekanan udara rata-rata adalah 928,7 dan temperatur rata-rata mínimum 22,1oC dan maksimum 33,5oC. Industri Kecil Rajungan Industri kecil krupuk rajungan berdiri tahun 2009 pendirinya adalah Pak Mohson, perusahaan ini awalnya memproduksi sirup mangrove saja dan memiliki 15 karyawan. Setelah produk dari mangrove cukup diminati pasar akhirnya merambah inovasi-inovasi baru produk perikanan yaitu berupa krupuk rajungan. Pemilihan produk dari rajungan karena 2
banyaknya hasil rajungan – rajungan hasil tangkapan nelayan yang tidak memenuhi standart yang ditentukan oleh pengepul rajungan (tubuh rajungan terlalu kecil). Dalam memanfaatkan limbah tersebut Bapak Mohson akhirnya memiliki ide untuk memanfaatkannya menjadi olahan berupa krupuk dengan tujuan meningkatkan harga jual rajungan kecil. Proses Produksi Sistem yang digunakan dalam mengelola usaha ini sedikit banyak menggunakan pola sistem kemitraan dimana para pekerja diberi kebebasan memproduksi dirumah masing – masing dikarenakan pekerja adalah istri-istri nelayan, yang pada waktu tertentu harus menjual hasil tangkapan suaminya dan pada saat musim tertentu pula suami membantu membuat krupuk istri. Pemasaran Pemasaran produk krupuk rajungan untuk saat ini dipasarkan di kota-kota besar di Jawa Timur. Sebab kalau dilihat dari pangsa pasar untuk krupuk rajungan masih banyak peluang yang dapat diraih karena kebutuhan masyarakat (permintaan pasar) akan krupuk rajungan sama banyak dan melebihi persediaan yang di produksi. Rencanaya apabila krupuk rajungan dari industri kecil ini sudah mengalami kemajuan yang begitu pesat dan proses produksinya sudah dapat menghasilkan hasil produksi yang dapat memenuhi permintaan pasar yang lebih bayak, baru akan melakukan pemasaran krupuk rajungan ini keseluruh daerah-daerah yang permintaannya banyak tetapi masih belum dapat dipenuhi. Krupuk rajungan di pasarkan dengan 2 macam kemasan yaitu : ½ kg dengan harga Rp. 14.000 dan 1 kg seharga Rp. 28.000. Analisis Model dan Pembuktian Hipotesis Untuk mendapatkan korelasi digunakan uji statistic dengan tehnik komputerisasi SPSS 21.00 yaitu uji pearson product moment dan uji statistik yaitu koefesien determinasi (r) dan uji signifikan t test. Analisa tersebut digunakan dengan tujuan untuk
mengetahui sampai seberapa besar pengaruh industri kecil krupuk rajungan terhadap peningkatan pendapatan masyarakat desa Wonorejo kecamatan Rungkut Surabaya. Pembahasan Pengujian terhadap 15 (lima belas) karyawan industri kecil krupuk rajungan sesuai inisial nama pada lampiran, Setelah dilakukan uji statistik menggunakan pearson product momentdengan sig 2 tailed sebesar 0,001 maka < (< 0,05) jadi H0 ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa ada Pengaruh Industri Kecil (home industry) Krupuk Rajungan terhadap pendapatan masyarakat nelayan Desa Wonorejo Kecamatan Rungkut Kota Surabaya. Sedangkan menurut koefesien determinasi ternyata memiliki R Square sebesar 0,616 yang berarti bahwa 61,6% dari pendapatan masyarakat dipengaruhi oleh industri krupuk rajungan, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain. Dari hasil perhitungan regresi sederhana ternyata pendapatan industri krupuk rajungan mempunyai pengaruh kuat terhadap peningkatan pendapatan masyarakat Desa Wonorejo Kecamatan Rungkut Surabaya yaitu sebesar 61,6%. Dengan hasil yang diperoleh dapat dikatakan bahwa pengaruh pendapatan industri kecil krupuk rajungan, terhadap peningkatan pendapatan masyarakat nelayan Desa Wonorejo Kecamatan Rungkut Surabaya adalah kuat. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan 1. Industri krupuk rajungan Desa Wonorejo Kecamatan Rungkut Surabaya berpengaruh kuat terhadap peningkatan pendapatan masyarakat nelayan sekitarnya. 2. Pengaruh Industri Kecil (home industry) Krupuk Rajungan terhadap peningkatan pendapatan masyarakat Desa Wonorejo Kecamatan Rungkut Surabaya adalah signifikan, dengan nilai sig 2 tailed sebesar 0,001 berarti semakin tinggi pendapatan industri krupuk rajungan maka jumlah pendapatan masyarakat Wonorejo 3
Kecamatan Rungkut akan semakin besar pula. 3. Besar Pengaruh Industri Kecil (home industry) Krupuk Rajungan terhadap peningkatan pendapatan masyarakat Desa Wonorejo Kecamatan Rungkut adalah sebesar 61,6%. Saran 1. Untuk lebih meningkatkan usaha industri krupuk rajungan, maka perusahaan harus lebih berani meluaskan daerah pemasaran. 2. Diversifikasi (penganekaragaman) produk juga diperlukan untuk meningkatkan suatu usaha. 3. Mempererat hubungan dengan dinas terkait dalam hal pembinaan tentang usaha krupuk rajungan.
Sugiyono. 2008.Statistik Non ParametrisUntuk Penelitian. Jakarta: Alfabeta, IKAPI. Sunyoto, D. 2012. Dasar – Dasar Manajemen Pemasaran. Yogyakarta: CAPS. Suparmoko. 2001. Ekonomi Sumber Daya Alam dan Lingkungan. Yogyakarta: Balai Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Mada. Swasta BASA.DH. 2000. Saluran Pemasaran Konses dan Strategi Analisa Kuantitatif. Edisi kesatu Yogyakarta: Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Mada. Tegar, H. 2012. Pengertian Nelayan. Diakses tanggal 20 Agustus 2013.http://tegarhakim.blogspot.co m/2012/04/pengertian-nelayan.h
DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S. 2002. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Bintaro. 2002. Perindustrian. Jakarta: Industri Pengolahan Indonesia. Dahuri. 2002. Kepulauan dan Pesisir. Edisi Kesatu. Jakarta: Kementerian Perikanan Kelautan. Darus. 2001. Sumber Daya Alam Indonesia. Edisi Lima. Surabaya: Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Timur. Efendi. 2002. Produk Perikanan. Edisi Dua. Jakarta: DKP. Fauzi, A. 2010. Ekonomi Perikanan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Gufran dan Kordi. 2001. Budidaya Kepiting Bakau. Jakarta: Gramedia. Hadi, S. 2005. Metode Penelitian. Surabaya: Penerbit Airlangga University Press. Irawan dan Suparmoko. 1992. Ekonomi Pembangunan. Jakarta: BPFE. Mashuri. 2002. Nelayan Tradisional dan Modern. Surabaya: Pelayaran Indonesia. Nursalam. 2003. Metodologi Penelitian Kesehatan. Edisi Kedua. Jakarta: Rineka Cipta. Statistik Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan 2010, Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Timur.
4
5
GROUPER 4.1
5