ANALISIS PENGEMBANGAN INDUSTRI KECIL TERHADAP PENINGKATAN PENDAPATAN MASYARAKAT (Studi Kasus : Kecamatan Medan Sunggal)
TESIS
Oleh : JANNES PARLINDUNGAN SIMBOLON 982103017 / PWD
PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2002
Jannes Parlindungan Simbolon : Analis Pengembangan Industri Kecil Terhadap Peningkatan…, 2002 USU Repository © 2007
RINGKASAN JANNES PARLINDUNGAN SIMBOLON, Analisis Pengembangan industri Kecil Terhadap Peningkatan Pendapatan Masyarakat, Studi Kasus Kecamatan Medan Sunggal (dibawah bimbingan Prof Bachtiar Hassan Miraza sebagai ketua, Drs. Robinson Tarigan, MRP dan Dr. Parapat Gultom, MSIE sebagai anggota). Pola Dasar Pembangunan Propinsi Sumatera Utara yang sejalan dengan Pola Umum Jangka Panjang dalam Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN) menetapkan sektor industri sebagai prioritas utama yang akan membawa perubahan fundamental dan dapat mendorong terwujudnya struktur ekonomi yang seimbang dan kokoh antara sektor industri maju dan sektor pertanian yang tangguh sehingga produksi nasional yang berasal dari luar pertanian menjadi semakin besar. Proses industrialisasi ini harus mampu mendorong berkembangnya industri sebagai penggerak utama terhadap peningkatan laju pertumbuhan ekonomi dan perluasan lapangan kerja. Dengan demikian industrialisasi merupakan instrumen yang harus mampu mentransformasikan sektor pertanian, pariwisata, pertambangan dan energi, perhubungan dan jasa menjadi sektor yang semakin produktif Kedudukan Kota Medan yang strategis dengan dasar kebijaksanaan Pembangunan daerah meletakkan pembangunan sektor industri melalui peningkatan dan pengembangan industri yang mempunyai daya saing kuat dengan mengelola sumber daya alam Sumatera Utara, terutama dari hasil pertanian, peningkatan kemampuan rancang bangunan/ pembangunan industri melalui inovasi teknologi dan kegiatan penelitian terapan guna peningkatan permesinan dan barang-barang modal.
Jannes Parlindungan Simbolon : Analis Pengembangan Industri Kecil Terhadap Peningkatan…, 2002 USU Repository © 2007
Pelaksanaan pembangunan tersebut perlu diusahakan keterkaitan yang semakin erat dan dikembangkan dengan dasar saling menguntungkan dan menunjang antara industri besar/menengah dan industri kecil, serta antara industri hilir dan industri hulu. Untuk itu sektor industri kecil dan kerajinan rumah tangga perlu dikembangkan untuk mendukung pembangunan sektor industri tersebut yang akan memperhias kesempatan kerja dan kesempatan berusaha, meningkatkan eksport, menghemat devisa serta dapat memanfaatkan sumber daya alam secara terencana sehingga akan memberikan kontribusi terhadap peningkatan pendapatan asli daerah dan memberikan dampak terhadap pembangunan wilayah. Hal ini dapat dilihat melalui pendekatan Model Ekonomi Basis, yaitu mencari dampak yang ditimbulkan oleh kegiatan sektor basis dan non basis terhadap pembangunan wilayah, yang dapat diukur melalui konsep Multiplier pendapatan. Tujuannya adalah Untuk mengetahui faktor-faktor apakah yang dapat mempengaruhi keberhasilan industri kecil terhadap peningkatan pendapatan masyarakat dan kegiatan cabang industri kecil manakah yang merupakan sektor basis didalam perekonomian serta apakah sektor industri kecil ini dapat memberikan sumbangan terhadap pengembangan suatu wilayah tersebut Kecamatan Medan Sunggal adalah salah satu kecamatan di Kota Medan yang memiliki sektor industri kecil dan kerajinan rumah tangga. Perkembangan sektor industri kecil dan kerajinan rumah tangga di wilayah ini menunjukkan perkembangan yang tetap baik berdasarkan jumlah unit usaha maupun penyerapan tenaga kerja. Dan hasil analisis yang dilakukan dengan menggunakan persamaan regresi berganda maka diperoleh gambaran bahwa faktor–faktor yang mempengaruhi keberhasilan sektor industri kecil di Kecamatan Medan Sunggal adalah Modal Kerja (MK), sistem pemasaran (SP) dan harga bahan baku (HBB). Sementara variable tenaga kerja (TK),
Jannes Parlindungan Simbolon : Analis Pengembangan Industri Kecil Terhadap Peningkatan…, 2002 USU Repository © 2007
pendidikan tenaga kerja (PTK) dan Fasilitas Kredit (FK) kurang mempunyai pengaruh terhadap keberhasilan sektor industri kecil di Kecamatan Medan Sunggal. Hasil analisis metode kuesion lokasi ditemukan bahwa berdasarkan indikator pendapatan, sub sektor industri kecil dan kerajinan rumah tangga secara keseluruhan merupakan sektor non basis dalam perekonomian wilayah di Kecamatan Medan Sunggal. Ini ditunjukkan dengan indeks kuesien lokasi pada tahun 1995 sebesar 0,36%, tahun 1996 sebesar 0,33%, tahun 1997 sebesar 0,20%, tahun 1998 sebesar 0,24% dan pada tahun 1999 sebesar 0,24%. Kemudian berdasarkan indikator tenaga kerja, sub sektor industri kecil dan kerajinan rumah tangga secara keseluruhan juga merupakan sektor non basis. Hal ini dibuktikan dengan indeks kuesien lokasi ( LQ ) < 1 yaitu 0,82% pada tahun 1995, 0.86% tahun 1996, 0,53% tahun 1997, 0,78% tahun 1998 dan 0,79% pada tahun 1999. Dari hasil perhitungan Indeks kuesion lokasi untuk masing-masing cabang sub sektor industri kecil melalui pendekatan indikator pendapatan, yang merupakan sektor basis untuk tahun 1995 hingga 1999 di Kecamatan Medan Sunggal adalah cabang sub sektor industri kecil kimia dan bahan bangunan dan cabang sub sektor industri kecil logam dan jasa. Sementara cabang sub sektor industri kecil makanan dan minuman serta kerajinan umum merupakan sektor non basis. Dari hasil analisis koefisien penggandaan ditemukan bahwa jika pertumbuhan pendapatan mengalami perkembangan akan mengakibatkan perkembangan pertumbuhan penyerapan tenaga kerja. Hal ini disadari karena dengan adanya pertumbuhan pendapatan maka peluang untuk meningkatkan invesatsi wilayah akan semakin lebih besar dan selanjutnya akan menyebabkan kebutuhan penyerapan tenaga kerja akan maningkat.
Jannes Parlindungan Simbolon : Analis Pengembangan Industri Kecil Terhadap Peningkatan…, 2002 USU Repository © 2007
Dan hasil perhitungan sumbangan setiap sektor baik berdasarkan pendapatan dan penyerapan tenaga kerja belum memberikan kontribusi terhadap peningkatan perekonomian di Kecamatan Medan Sunggal dimana indeks perubahan dari tiap sektor tersebut untuk tahun 1995 hingga 1999 lebih kecil dari 0. Sehubungan dengan hasil yang diperoleh maka dalam pengembangan sektor industri kecil dan kerajinan rumah tangga tersebut perlu perhatian yang serius dari pihak pengambil keputusan dan instansi terkait dengan bantuan penyediaan dana dan permodalan atau kredit dengan syarat tingkat bunga yang relatif rendah. Demikian pula perlu lebih ditingkatkan pemberian latihan dan penyuluhan terhadap pengusaha dan pengrajin baik secara langsung maupun tidak langsuna terutama yang berkenaan dengan pengelolaan perusahaan, sistem pemasaran dan kualitas produk yang dihasilkan, serta melakukan kerja sama dalam pola hubungan Bapak angkat guna menampung dan mencarikan pasar baru untuk penyaluran produk tersebut. Upaya pengembangan sektor industri kecil ini hendaknya dilakukan berdasarkan keunggulan komperatif wilayah dengan memperhatikan cabang sektor industri kecil yang mana merupakan sektor basis yang dapat meningkatkan pendapatan masyarakat maupun menyerap tenaga kerja. Untuk memperlancar pemasaran hasil produksi industri kecil tersebut diperlukan suatu pasar khusus dengan peningkatan sarana dan prasaranya serta pengembangan sentrasentra industri kecil dan kerajinan rumah tangga yang dilakukan dengan pertimbangan cabang sektor industri yang mana yang memberikan basis yang lebih besar.
Jannes Parlindungan Simbolon : Analis Pengembangan Industri Kecil Terhadap Peningkatan…, 2002 USU Repository © 2007