PENGARUH HARGA DAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMILIHAN SMA PLUS PGRI CIBINONG SEBAGAI TEMPAT MELANJUTKAN PENDIDIKAN
Oleh M. IKHSAN NURHADIANSYAH H24104121
PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2013
PENGARUH HARGA DAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMILIHAN SMA PLUS PGRI CIBINONG SEBAGAI TEMPAT MELANJUTKAN PENDIDIKAN
SKRIPSI Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA EKONOMI pada Program Sarjana Alih Jenis Manajemen Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor
Oleh M. IKHSAN NURHADIANSYAH H24104121
PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2013
Judul Skripsi
: Pengaruh Harga Dan Promosi Terhadap Keputusan Pemilihan SMA Plus PGRI Cibinong Sebagai Tempat Melanjutkan Pendidikan
Nama
: Muhammad Ikhsan Nurhadiansyah
NIM
: H24104121
Menyetujui, Dosen Pembimbing
Dr. Ir. Abdul Basith, Ms NIP. 19570907 198503 1 006
Mengetahui, Ketua Departemen,
Dr. Ir. Jono M. Munandar, M.Sc NIP. 19610123 198601 1 002
Tanggal lulus :
RINGKASAN
MUHAMMAD IKHSAN NURHADIANSYAH. H24104121. Pengaruh harga dan promosi terhadap keputusan pemilihan SMA Plus PGRI Cibinong sebagai tempat melanjutkan pendidikan. Di bawah bimbingan ABDUL BASITH. Dewasa ini pertumbuhan sekolah-sekolah di Indonesia semakin bertambah, hal ini ditandai dari munculnya sekolah-sekolah baru yang ada di Indonesia. Dengan meningkatnya jumlah sekolah yang ada maka persaingan sekolah-sekolah khususnya sekolah swasta untuk mendapatkan siswa-siswa baru semakin ketat. Hal ini membutuhkan strategi pemasaran yang baik agar sekolah swasta mampu bertahan. Salah satu sekolah swasta yang ikut dalam persaingan adalah SMA Plus PGRI Cibinong, sekolah tersebut merupakan salah satu sekolah dibawah Yayasan PGRI yang berada di Kecamatan Cibinong Kabupaten Bogor Jawa Barat. Dalam strategi pemasaran ada beberapa hal yang harus diperhatikan, diantaranya adalah harga dan promosi. Dalam menentukan strategi harga ada beberapa aspek penting, diantaranya aspek pelanggan, aspek pasar dan pesaing dan aspek citra dan kualitas. Dalam menentukan strategi promosi terdapat bauran promosi yang bisa dijadikan strategi yang baik, diantaranya promosi langsung, periklanan dan media interaktif. Selain strategi pemasaran yang harus disiapkan, sekolah juga harus mampu memenuhi kebutuhan pelangganya, agar para siswa mau memutuskan pemilihan sekolah yang mereka tuju. Hal yang harus diperhatikan dalam hal keputusan pelanggan adalah faktor budaya, faktor social, faktor individu. Dari semua strategi yang ada maka peneliti akan menganalisis apakah ada pengaruh harga dan promosi terhadap keputusan pemilihan SMA Plus PGRI Cibinong sebagai tempat melanjutkan pendidikan. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Menganalisis pengaruh harga terhadap keputusan pemilihan SMA Plus PGRI Cibinong sebagai tempat untuk melanjutkan pendidikan. (2) Menganalisis pengaruh promosi terhadap keputusan pemilihan SMA Plus PGRI Cibinong sebagai tempat untuk melanjutkan pendidikan. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dan regresi linier berganda yang menggunakan bantuan software SPSS version 15.0 for Windows dan Microsoft Excel 2010. Dari hasil pengolahan data diperoleh bahwa harga dan promosi secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen, nilai F hitung sebesar 32,612 dengan nilai p-value sebesar 0,006 atau < level of significant. Dari kedua variable yang ada, harga (p-value 0,000 < level of significant) dan promosi ( p-value 0,027 < level of significant) yang secara parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan pemilihan SMA Plus PGRI Cibinong sebagai tempat melanjutkan pendidikan.
ABSTRACT
MUHAMMAD IKHSAN NURHADIANSYAH. H24104121. The effect of price and promotion on selection decisions SMA Plus PGRI Cibinong as a place to continue their education. Under the guidance ABDUL BASITH. Today the growth of schools in Indonesia are increasing rapidly, it is marked on the emergence of new schools in Indonesia. With the increasing number of schools that are so competitive schools, especially private schools to get new students is getting tougher. It requires a good marketing strategy in order to private schools to survive. One of the private schools participating in the competition is SMA PGRI Cibinong Plus, the school is one of the schools under the Foundation PGRI residing in District Cibinong Bogor regency of West Java. In the marketing strategies there are a few things to consider, such as price and promotion. In determining the pricing strategy there are several important aspects, including aspects of customer, competitor and market aspects and aspects of the image and quality. In determining promotion strategies promotional mix there could be a good strategy, including direct promotion, advertising and interactive media. In addition to marketing strategy should be prepared, the school must also be able to meet the needs of their customer, so that the students would decide the selection of the school they go to. It should be considered in terms of customer decisions are cultural factors, social factors, individual factors. Of all the existing strategies, the researchers will analyze whether there is the influence of price and promotion on selection decisions SMA Plus PGRI Cibinong as a place to continue their education. The purpose of this study was (1) to analyze the effect of price on the decision SMA Plus PGRI Cibinong election as a place to continue their education. (2) analyze the effect of the decision of the election campaign PGRI Cibinong Plus High School as a place to continue their education. Analysis tools used in this research is descriptive analysis and multiple linear regression using statistical software SPSS version 15.0 for Windows and Microsoft Excel 2010. From the data processing obtained that price and promotion are jointly significant effect on consumer decisions, calculated F value of 32.612 with a p-value of 0.006 or
RIWAYAT HIDUP
Muhammad Ikhsan Nurhadiansyah lahir pada tanggal 8 Juli 1989 di Langsa (Aceh Timur). Penulis merupakan anak pertama dari 5 (lima) bersaudara dari keluarga Bapak Uya Suryadi dan Ibu Tuti Susiawati. Pada tahun 1993-1995 memulai pendidikan di TK Kebun Baru. Setelah itu melanjutkan pendidikan formal di Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Paya Bujok 444 pada tahun 1995-2001. Pada tahun 2001-2002 penulis melanjutkan ke Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Langsa, lalu pindah ke SMP Negeri 12 Bandung. Sekolah Menengah Atas (SMA) dilalui selama 3 tahun di SMA Negeri 1 Pandeglang dan lulus pada tahun 2007. Penulis kemudian melanjutkan pendidikan di Program Diploma Institut Pertanian Bogor program keahlian Manajemen Informatika dan lulus tahun 2010. Pada Tahun 2010 penulis melanjutkan ke Program Sarjana Alih Jenis Manajemen, Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor sebagai Angkatan 8 (delapan). Penulis juga aktif dalam berbagai kegiatan organisasi. Mulai tingkat SMP penulis aktif sebagai Ketua OSIS (Organisasi Siswa Intra Sekolah) SMP Negeri 1 Langsa, kemudian di tingkat SMA penulis akitf sebagai Ketua OSIS SMA Negeri 1 Pandeglang. Di tingkat Diploma penulis aktif sebagai Ketua Departemen Olahraga, Seni dan Budaya Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Diploma IPB dan membawa Diploma IPB menjadi juara umum IPB Art Contest. Di tingkat alih jenis Manajemen IPB penulis aktif sebagai anggota Eksekutif Of Management dan menjadi ketua di acara feel Trip. Di dunia pekerjaan, pada tahun 2010 penulis pernah menjadi asisten dosen di Diploma IPB. Pada tahun 2011 sampai dengan sekarang penulis bekerja di SMA Plus PGRI Cibinong sebagai staff IT.
iii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur dipanjatkan kehadirat Allah YME atas limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Skripsi ini berjudul Pengaruh Harga Dan Promosi Terhadap Keputusan Pemilihan SMA Plus PGRI Cibinong Sebagai Tempat Melanjutkan Pendidikan. Skripsi merupakan salah satu syarat guna mencapai gelar kesarjanaan pada Program Sarjana Alih Jenis Manajemen, Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih sangat jauh dari sempurna. Untuk itu penulis mengarapkan saran dan kritik dari pembaca sekalian agar skripsi ini lebih baik lagi pada masa mendatang.
Bogor, Mei 2013
Penulis
iv
UCAPAN TERIMA KASIH
Dalam penulisan skripsi ini, banyak pihak yang telah memberikan saran, bimbingan, bantuan dan dukungan baik secara langsung maupun tidak langsung sejak awal penulisan sampai skripsi ini terselesaikan. Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan ungkapan terima kasih kepada: 1. Dr. Ir. Abdul Basith, M.Si. Sebagai pembimbing yang telah meluangkan waktu dengan penuh kesabaran memberikan bimbingan, memberikan ilmu, motivasi, saran dan pengarahan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 2. Ibu dan Bapak serta adik-adikku; Ikhwan Muzzaki Syahbani, Annisa Faradilla, Indri Septiani Surya, dan (Alm) Muhammad Dafa yang telah memberikan dukungan moril maupun materiil kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini. 3. Kepala Sekolah SMA Plus PGRI Cibinong, Bapak Dr. H. Basyarudin Thayib, Mpd. Tim IT SMA Plus PGRI Cibinong, Bapak Bahman, M.Si. Beserta kawankawan yang telah memebrikan pengertian, motivasi, saran dan pengarahan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 4. Anggota RPL Kopasus IT SMA Plus PGRI Cibinong baik kelas 10 maupun kelas 11 yang telah membantu dan memberi dorongan dalam pengerjaan skripsi ini. 5. Sahabat-sahabat kuliah yang telah membantu, memberi dorongan serta masukan dalam pengerjaan skripsi ini. 6. Pihak-pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah berkontribusi dalam penyusunan skripsi ini.
v
DAFTAR ISI Halaman RINGKASAN RIWAYAT HIDUP ........................................................................................... iii KATA PENGANTAR ....................................................................................... iv UCAPAN TERIMA KASIH .............................................................................. v DAFTAR ISI ..................................................................................................... vi DAFTAR GAMBAR....................................................................................... viii DAFTAR TABEL ............................................................................................. ix DAFTAR LAMPIRAN………………..………………………………...……….x I PENDAHULUAN ............................................................................................ 1 1.1 1.2 1.3 1.4 1.5
Latar Belakang ....................................................................................... 1 Rumusan Masalah .................................................................................. 5 Tujuan Penelitian ................................................................................... 5 Ruang Lingkup Penelitian ...................................................................... 6 Manfaat Penelitian ................................................................................. 6
II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................. 7 2.1 2.2
Definisi Pemasaran ................................................................................. 7 Strategi Pemasaran ................................................................................. 7 2.2.1 Bauran Pemasaran ......................................................................... 7 2.3 Definisi Promosi .................................................................................... 8 2.4 Bauran Promosi ...................................................................................... 8 2.5 Harga ................................................................................................... 11 2.6 Proses Keputusan Konsumen Jasa ........................................................ 12 2.7 Yayasan ............................................................................................... 14 2.8 Definisi Pendidikan .............................................................................. 14 2.9 Jalur-Jalur Pendidikan .......................................................................... 14 2.10 Tingkat atau Jenjang Pendidikan .......................................................... 15 2.11 Hipotesis .............................................................................................. 16 2.12 Hasil Penelitian Terdahulu ................................................................... 17 III METODE PENELITIAN ........................................................................... 18 3.1 3.2 3.3 3.4 3.5 3.6 3.7
Kerangka Pemikiran Penelitian............................................................. 18 Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................................ 20 Jenis dan Metode Pengumpulan Data ................................................... 20 Teknik Penetuan Skor .......................................................................... 21 Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel ........................................... 21 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel ......................... 23 Pengolahan dan Analisis Data .............................................................. 24 3.7.1 Uji Validitas ................................................................................ 24 3.7.2 Uji Reliabilitas............................................................................. 25 vi
3.8
3.7.3 Analisis Deskriptif ....................................................................... 26 3.7.4 Uji Normalitas ............................................................................. 26 3.7.5 Uji Asumsi Klasik ....................................................................... 27 3.7.6 Analisis Regresi Linear Berganda ................................................ 28 3.7.7 Analisis Koefisien Determinasi .................................................... 29 Uji Hipotesis ........................................................................................ 30
IV HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................... 31 4.1 4.2 4.3 4.4
Sejarah Perusahaan ............................................................................... 31 Visi ...................................................................................................... 31 Misi...................................................................................................... 31 Deskripsi Karakteristik Responden ....................................................... 32 4.4.1 Asal SMP (Sekolah Menengah Pertama) ...................................... 32 4.4.2 Daerah Tinggal Siswa .................................................................. 33 4.4.3 Pekerjaan Orang Tua ................................................................... 34 4.4.4 Pendapatan Orang Tua ................................................................. 35 4.5 Uji Normalitas ...................................................................................... 35 4.5.1 Nilai Skewness ............................................................................ 35 4.5.2 Histogram Kurva Normal ............................................................ 36 4.5.3 Kurva Normal P-Plot ................................................................... 38 4.6 Uji Validitas dan Reliabilitas ................................................................ 40 4.6.1 Validitas ...................................................................................... 40 4.6.2 Reliabilitas .................................................................................. 40 4.7 Uji Regresi ........................................................................................... 41 4.8 Uji Asumsi Klasik ................................................................................ 41 4.8.1 Uji Multikolineritas ..................................................................... 41 4.8.2 Uji Heteroskedastisitas ................................................................ 42 4.8.3 Uji Autokorelasi .......................................................................... 43 4.9 Koefisien Determinasi .......................................................................... 43 4.10 Uji Hipotesis ........................................................................................ 44 4.10.1 Uji Simultan Dengan F-Test ...................................................... 45 4.10.2 Uji Parsial Dengan T-Test.......................................................... 45 4.10.3 Persamaan Pada Model Regresi ................................................. 47 KESIMPULAN DAN SARAN......................................................................... 48 1 2
Kesimpulan .......................................................................................... 48 Saran .................................................................................................... 48
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 49 LAMPIRAN ..................................................................................................... 51
vii
DAFTAR GAMBAR
No
Halaman
1. Proses terjadinya keputusan pemilihan sekolah (Kotler dan Keller, 2009) .... 12 2. Kerangka pikiran penelitian.......................................................................... 19 3. Kurva normal variabel harga ........................................................................ 36 4. Kurva normal variabel promosi .................................................................... 37 5. Kurva normal variabel keputusan ................................................................. 37 6. Normal P-Plot harga..................................................................................... 38 7. Normal P-Plot promosi................................................................................. 39 8. Normal P-Plot keputusan.............................................................................. 39 9. Gambar scatterplot ....................................................................................... 42 10. Kerangka pemikiran hipotesis ...................................................................... 45
viii
DAFTAR TABEL
No Halaman 1. Perkembangan sekolah di Provinsi Jawa Barat ............................................... 2 2. Perbandingan jumlah pendaftar SMA Plus PGRI Cibinong per ...................... 3 3. Perbandingan biaya sekolah tahun 2011/2012 ................................................ 4 4. Biaya Promosi SMA Plus PGRI Cibinong Tahun 2010-2012 ......................... 5 5. Skala Likert.................................................................................................. 21 6. Kelompok jumlah sampel ............................................................................. 22 7. Variabel dan definisi operasional variabel .................................................... 23 8. Asal SMP siswa ........................................................................................... 32 9. Daerah tinggal siswa .................................................................................... 34 10. Pekerjaan orang tua siswa ............................................................................ 34 11. Pendapatan orang tua siswa .......................................................................... 35 12. Nilai skewness ............................................................................................. 35 13. Reabilitas kuesioner ..................................................................................... 40 14. Hasil uji multikolineritas ............................................................................. 42 15. Hasil uji atukorelasi ..................................................................................... 43 16. Hasil uji determinasi .................................................................................... 43 17. Uji simultan F-test........................................................................................ 45 18. Hasil uji parsial dengan t-test ....................................................................... 46
ix
DAFTAR LAMPIRAN
No
Halaman
1. Validitas dan reliabilitas ................................................................................. 52 2. Kuesioner penelitian ...................................................................................... 53 3. Data responden .............................................................................................. 59 4. Output SPSS .................................................................................................. 67
x
I. PENDAHULUAN 1.1.
Latar Belakang Di setiap perusahaan baik itu Koperasi, Usaha Dagang (UD), Comanditaire
Venootschap (CV) dan Perseroan Terbatas (PT) yang bertindak sebagai pelaku ekonomi secara terus menerus melakukan kegiatan bisnisnya dengan berbagai strategi. Tujuannya adalah utuk mendapatkan konsumen yang optimal sehingga menghasilkan keuntungan yang optimal pula. Begitu juga dengan yayasan yang bertindak sebagai salah satu badan hukum yang bergerak di bidang sosial, keagamaan dan kemanusiaan. Dalam melaksanakan tugasnya yayasan menggunakan modal sendiri yang dikeluarkan oleh pendirinya. Tugasnya yang bergerak dibidang kemanusiaan membutuhkan dana yang cukup banyak untuk melakukan aktifitasnya, namun kenyataanya yayasan yang ada hanya mendapatkan sumber dana dari para donatur dan modal pribadi pemilik yayasannya. Hal ini dapat menyebabkan ketergantungan yang kurang baik. Jika donatur dan pemilik yayasan tidak memiliki modal yang cukup, maka yayasan tersebut akan bangkrut. Maka dari itu diperlukanya sikap mandiri pengurus yayasan itu sendiri agara selalu bisa bertahan walaupun tanpa bantuan pemilik modal. Untuk menjadi yayasan yang mandiri diperlukan strategistrategi yang baik agar mampu menghasilkan modal yang diinginkan. Jenis yayasan yang ada di Indonesia sangat banyak, salah satunya adalah yayasan yang bergerak dibidang pendidikan. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi manusia. Namun dewasa ini pendidikan yang ada di Indonesia membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Banyak masyarakat Indonesia yang tidak mampu menikmati pendidikan dikarenakan biaya yang sangat mahal. Di sinilah yayasan berperan sebagai penyedia layanan pendidikan yang terjangkau. Namun demikian yayasan pendidikan juga harus mampu bersaing dengan banyaknya sekolah swasta maupun negeri yang banyak diminati oleh masyarakat. Kalau tidak mampu bersaing maka yayasan akan tertinggal dari sekolah lainnya, di tambah pertumbuhan sekolah dewasa ini semakin meningkat dari tahun ke tahun.
2
Tabel 1. Perkembangan sekolah di Provinsi Jawa Barat Sekolah No Provinsi 2008/2009 2009/2010 1
Jawa Barat
1274
1287
2010/2011 1304
Sumber: www.bps.go.id Dari Tabel 1 pertumbuhan sekolah swasta yang ada di Jawa Barat membuktikan bahwa persaingan sekolah-sekolah khususnya tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) semakin meningkat. Dengan demikian masing-masing sekolah harus memiliki strategi yang baik. Pada kasus sekolah yang bernaung dibawah yayasan merupaka sekolah yang berstatus swasta, hal ini semakin menambah beban persainganya dikarenakan harus besaing dengan sekolah-sekolah negeri. Keunggulan yang dimiliki oleh sekolah negeri adalah sudah dijaminnya akan selalu ada jatah murid yang masuk dan ditambah bantuan-bantuan pemerintah dalam memajukan sekolahnya. Dengan demikian sumber dana yang ada mampu membuatnya bersaing, namun beda dengan sekolah swasta. Mereka harus mampu mencari sendiri murid-muridnya. Dalam pencarian murid tersebut dibutuhkan strategi yang baik, agar murid memutuskan masuk ke sekolah tersebut. Diantara strategi yang bisa disiasati adalah tentang harga dan promosi. Penerapan strategi harga dan promosi tidak hanya dilakukan di perusahaan komersial saja, namun bisa digunakan di semua jenis usaha dan badan hukum yang ingin tetap bertahan dalam persaingan termasuk Yayasan. Salah satu Yayasan yang berkecimpung dibidang pendidikan adalah YPLP PGRI (Yayasan Pembinaan Lembaga Pendidikan Persatuan Guru Republik Indonesia). Salah satu sekolah swasta yang berdiri dibawah Yayasan YPLP PGRI adalah SMA Plus PGRI Cibinong. Di sekolah tersebut setiap tahunnya harus mampu mendatangkan siswa baru untuk sekolahnya. Persaingan yang ada memaksa sekolah tersebut untuk terus berfikir mengatur strategi agar bisa bertahan dan mengembangkan sekolahnya.
3
Perjalanan yang dihadapi selalu tidak mulus, selalu ada peningkatan dan penurunan jumlah pendaftar yang masuk ke SMA Plus PGRI Cibinong. Bisa terlihat pada tabel terdapat penurunan jumlah penerimaan siswa baru yang terjadi pada tahun 2012. Hal inilah yang akan diteliti apakah ada pengaruh harga dan promosi terhadap keputusan pemilihan SMA Plus PGRI Cibinong sebagai tempat melanjutkan pendidikan. Tabel 2. Perbandingan jumlah pendaftar SMA Plus PGRI Cibinong per Tahun Tahun penerimaan siswa Jumlah peneriamaan (siswa) 2010
960
2011
1154
2012
856
Sumber: Arsip SMA Plus PGRI Cibinong Tahun (2012) Di dalam penentuan strategi harga, terdapat beberapa aspek-aspek yang dapat mempengaruhi penentuan harga, diantaranya adalah aspek laba, aspek pelanggan, aspek pasar dan pesaing, aspek pengadaan barang, aspek citra kualitas, aspek merek dan aspek hukum. Dari hal-hal yang berhubungan dengan harga semuanya harus mampu mempengaruhi keputusan konsumen untuk memilih produk/jasa atau jasa perusahaanya. Penetapan indikator harga dalam penelitian ini disesuaikan dengan aspekaspek yang sesuai dengan strategi yang digunakan oleh SMA Plus PGRI Cibinong. Aspek-aspek terebut diantaranya aspek pelanggan, aspek pasar dan pesaing serta aspek citra kualitas. Sekolah memilih aspek pelanggan dalam strategi penentuan harganya dimaksudkan untuk memberikan kepuasan kepada konsumen. Laba memang penting bagi sekolah untuk meningkatkan kualitas, namun laba juga harus bisa seimbang dengan kepuasan konsumen. Aspek pasar dan pesaing memiliki peran untuk mampu meningkatkan persaingan dengan sekolah lain. Penentuan harga yang kompetitif mampu membuat sekolah melakukan penetrasi pasar yang berguna untuk meningkatkan persaingan. Dalam penetapan harga harus memperhatikan kepantasan antara nilai uang yang dikeluarkan dengan kualitas pelayanan dan pengajaran yang didapat, oleh karena itu aspek citra dan kualitas perlu diadakan juga.
4
Tabel 3. Perbandingan biaya sekolah tahun 2011/2012 No
1
2
3
Nama Sekolah
SMA Plus YPHB Bogor SMA Indosemen Cibinong SMA Plus PGRI Cibinong
Jumlah
Biaya Masuk
SPP
(Rp)
(Rp)
9.000.000
400.000
±500
5.000.000
200.000
±600
4.500.000
350.000
±1154
Pendaftar (Siswa)
Sumber: Wawancara dengan pihak sekolah yang bersangkutan Di dalam penentuan strategi promosi, terdapat beberapa bauran promosi yang bisa dijadikan indikator. Bauran promosi tersebut mencakup penjualan personal, periklanan, promosi penjualan, pemasaran langsung, hubungan masyarakat dan interaktif media. Penetapan indikator promosi dalam penelitian ini disesuikan dengan strategi bauran promosi yang digunakan oleh SMA Plus PGRI Cibinong. Indikator bauran promosi tersebut diantaranya adalah promosi langsung, periklanan dan interaktif media. Strategi promosi langsung dilakukan dengan cara mendatangi Sekolah Menengah Pertama (SMP) lalu melakukan promosi dengan cara memaparkan profil SMA Plus PGRI Cibinong. Strategi periklanan dilakukan dengan cara membuat iklan-iklan dengan menggunakan beberapa media promosi. Untuk media cetak sekolah menggunakan brosure dan spanduk, sedangkan pada media elektronik sekolah menggunakan media radio. Pada strategi promosi dengan media interaktif, sekolah menggunakan web sebagai media promosinya. Hal ini dilakukan karena semakin berkembangnya teknologi yang ada di masyarakat dan banyaknya jumlah pengguna internet. Di media web juga konsumen mampu melakukan interaktif dengan pihak sekolah, dan biaya yang dikeluarkan juga lebih terjangkau.
5
Tabel 4. Biaya Promosi SMA Plus PGRI Cibinong Tahun 2010-2012 Tahun Ajaran
Biaya Promosi (Rp)
2010-2011
6.750.000
2011-2012
7.000.000
2012-2013
6.400.000
Sumber: Arsip SMA Plus PGRI Cibinong Tahun 2012 Dari masing-masing jenis bauran promosi tersebut harus berjalan secara optimal agar tujuan yang ingin dicapai dapat diraih. Tujuan tersebut adalah bagaimana bauran promosi mampu mempengaruhi konsumen untuk memilih barang atau jasa perusahaannya, untuk itu perusahaan harus mengetahui apa saja yang mesti diperhatikan dalam mempengaruhi keputusan konsumen. Faktor-faktor yang mampu mempengaruhi keputusan konsumen diantaranya adalah faktor budaya (sub budaya, kelasa sosial), faktor sosial (kelompok referensi, keluarga) dan faktor ekonomi (pertumbuhan ekonomi, pendapatan perkapita, dan tingkat inflasi). Agar semua strategi berjalan dengan lancar maka penerapan bauran promosi untuk mempengaruhi keputusan pembelian harus optimal. 1.2. Rumusan Masalah Rumusan masalah yang di angkat dalam penelitian ini adalah 1.
Adakah pengaruh harga terhadap keputusan pemilihan SMA Plus PGRI Cibinong sebagai tempat untuk melanjutkan pendidikan?
2.
Adakah pengaruh promosi terhadap keputusan pemilihan SMA Plus PGRI Cibinong sebagai tempat untuk melanjutkan pendidikan?
1.3. Tujuan Penelitian Setelah melihat rumusan masalah dalam penelitian ini, maka tujuan dari penelitian ini adalah 1.
Menganalisis pengaruh harga terhadap keputusan pemilihan SMA Plus PGRI Cibinong sebagai tempat untuk melanjutkan pendidikan.
2.
Menganalisis pengaruh promosi terhadap keputusan pemilihan SMA Plus PGRI Cibinong sebagai tempat untuk melanjutkan pendidikan.
6
1.4. Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup dalam penelitian ini adalah a.
Tempat penelitian dilakukan di SMA Plus PGRI Cibinong.
b.
Responden penelitian orang tua siswa-siswi kelas reguler SMA Plus PGRI Cibinong tahun penerimaan 2012 - 2013.
1.5. Manfaat Penelitian Manfaat dalam penelitian ini adalah a.
Bagi sekolah, penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi untuk sekolah dalam melakukan kegiatan pemasaran di masa mendatang.
b.
Bagi pembaca dan peneliti selanjutnya, penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan ilmu dan informasi serta dapat menjadi bahan referensi bagi penelitian selanjutnya.
7
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1.
Definisi Pemasaran Pemasaran merupakan ujung tombak dalam kemajuan perusahaan. Menurut
Kotler dan Keller (2009), pemasaran adalah fungsi organisasi dan serangkaian proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan dan menghantarkan nilai kepada pelanggan dan untuk mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang menguntungkan organisasi dan pemegang kepentingan. Sedangkan dibuku lainya menyebutkan bahwa pemasaran sebagai suatu proses sosial dan menejerial dengan mana individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan cara menciptakan serta mempertukarkan produk/jasa dan nilai dengan pihak lain (Kotler dan Armstrong, 2008). 2.2.
Strategi Pemasaran Di dalam pelaksanaan kegiatan pemasaran terdapat beberapa strategi yang
bisa dilaksanakan. Menurut Tull dan Kahle dalam Tjipono (2008) menyebutkan bahwa strategi pemasaran adalah alat fundamental yang direncanakan untuk mencapai tujuan perusahaan dengan mengembangkan keunggulan bersaing yang berkesinambungan melalui pasar yang dimasuki dan program pemasaran yang digunakn untuk melayani pasar sasaran tersebut. 2.2.1 Bauran Pemasaran Jasa Menurut Payne (2000) bauran pemasaran adalah unsur-unsur atau elemenelemen internal penting yang membentuk program pemasaran sebuah organisasi. Dalam penjelasanya terdapat tujuh hal dalam bauran pemasaran, khususnya bauran pemasaran jasa, yaitu: a.
Produk/jasa merupakan produk atau jasa yang sedang ditawarkan.
b.
Harga merupakan sesuatu yang dibayar dan cara-cara atau syarat-syarat yang berhubungan dengan penjualan.
c.
Tempat merupakan fungsi distribusi dan logistik yang dilibatkan dalam rangka menyediakan produk dan jasa sebuah perusahaan.
d.
Promosi merupakan program komunikasi yang behubungan dengan pemasaran produk/jasa.
8
e.
Orang merupakan bagian diferensiasi yang mana perusahaan-perusahaan jasa mencoba menciptakan nilai tambahan dan memperoleh keunggulan kompetitif.
f.
Proses merupakan seluruh prosedur, mekanisme dan kebiasaan di mana sebuah jasa diciptakan dan disampaikan kepada pelanggan, termasuk keputusan - keputusan kebijakan tentang beberapa keterlibatan pelanggan dan persoalan-persoalan keleluasan karyawan.
g.
Pelayanan merupakan suatu cara untuk memenuhi kebutuhan pelanggan demi membangun hubungan yang dekat dan lebih langgeng dengan pelanggan.
2.3. Definisi Promosi
Menurut
Tjiptono
(2008)
promosi
merupakan
menginformasikan,
mempengaruhi dan membujuk, serta mengingatkan pelanggan sasaran tentang perusahaan dan bauran pemasarannya. 2.4. Bauran Promosi Dalam melakukan promosi, ada beberapa hal yang bisa dijadikan seperangkat alat untuk plaksanaanya, diantaranya yaitu: 1.
Penjualan Personal (Personal Selling) Menurut Tjiptono (2008), penjualan personal adalah suatu bentuk komunikasi
langsung antara penjualan dengan calon pelanggan dan membentuk pemahaman pelanggan terhadap produk/jasa sehingga mereka kemudian akan mencoba dan membelinya. 2.
Periklanan Periklanan adalah segala bentuk komunikasi non-personal mengenai suatu
organisasi, produk/jasa, servis atau ide yang dibayar oleh sponsor yang diketahui (Morissan, 2010). Menurut Tjiptono (2008), media periklanan terdiri dari tiga bentuk, yaitu: a.
Media Cetak Media cetak terdiri dari lembaran dengan sejumlah kata, gambar, atau foto
dalam tata warna dan halaman putih. Jenis media cetak terdiri atas surat kabar dan majalah, tetapi juga brosure (Tjiptono, 2008).
9
b.
Media Elektronik
Menurut Tjiptono (2008), media elektronik adalah media dengan teknologi elektronik dan hanya bisa digunakan jika ada jasa transmisi siaran. Bentuk-bentuk iklan dalam media elektronik biasanya berupa sponsor, iklan partisipasi dan iklan layanan masyarakat. Jenis media elektronik terdiri dari televise dan radio. c.
Media Luar Ruangan Menurut Tjiptono (2008), media luar ruangan adalah media iklan yang
dipasang ditempat terbuka seperti di pinggir jalan, pusat keramaian, angkutan umum, pagar tembok dan sebagainya. Jenis-jenis media luar ruangan di antara poster, papan nama, spanduk dan balon raksasa. Kelebihan dari media luar ruang adalah murah, penampilannya menarik, persaingan sedikit, dan menayangkan pesan iklan yang sama berkali-kali. Kelemahannya adalah membahayakan pengemudi, kreatifitas terbatas, dan hanya efektif jika khalayak menggunakan kendaraan yang memiliki ruang pandang luas, misalnya sepeda, sepeda motor, dan mobil pribadi. 3.
Promosi Penjualan (Sales Promotion)
Menurut Tjiptono (2008) promosi penjualan adalah bentuk persuasi langsung melalui penggunaan berbagai insentif yang dapat diatur untuk merangsang pembelian produk/jasa dengan segera dan/atau meningkatkan jumlah barang yang dibeli pelangga. Kegiatan promosi penjualan di antaranya adalah: a.
Consumer
Promotion,
promosi
penjualan
yang
bertujuan
untuk
merangsang/mendorong pelanggan untuk membeli. b.
Trade Promotion, promosi penjualan yang promosi penjualan yang bertujuan untuk merangsang/mendorong pedagang grosir, pengecer, eksportir, dan importir untuk memperdagangkan barang/jasa dari sponsor.
c.
Sales Force Promotion, promosi penjualn yang bertujuan untuk memotivasi armada penjual.
d.
Business promotion, promosi penjualan yang bertujuan untuk memperoleh pelanggan baru, mempertahankan kontak hubungan dengan pelanggan, memperkenalkan produk/jasa baru, menjual lebih banyak kepada pelanggan lama, dan ‘mendidik’ pelanggan.
10
Secara keseluruhan teknik-teknik promosi penjualan merupakan taktik pemasaran yang berdampak pada jangka sangat pendek. Bahkan kadang-kadang penjualan hanya meningkat selama kegiatan promosi penjualan berlangsung. 4.
Pemasaran Langsung (Direct Marketing) Pemasaran langsung adalah sistem pemasaran yang bersifat interaktif yang
menggunakan satu atau beberapa media iklan untuk menghasilkan tanggapan dan atau transaksi yang dapat diukur pada suatu lokasi (Kotler, 2005). Dalam pemasaran langsung, komunikasi promosi ditujukan langsung kepada konsumen tingkat individual, dengan tujuan agar pesan-pesan tersebut ditanggapi konsumen yang bersangkutan. 5.
Hubungan Masyarakat (Public Relations) Masyarakat (public) adalah kelompok apapun yang memiliki kepentingan
aktual atau potensial atau pengaruh terhadap kemampuan perusahaan untuk mencapai tujuannya. Hubungan masyarakat (Public Relation) melibatkan berbagai program yang dirancang untuk mempromosikan dan atau menjaga citra perusahaan atau tiap produk/jasanya (Kotler, 2005). 6.
Interaktif Media Morissan (2007), menyatakan bahwa tidak ada media yang mampu
mengalahkan internet dalam hal pertumbuhan jumlah penggunaannya. Interaktif media saat ini digunakan oleh perusahaan dalam rangka mempromosikan produk/jasa sehingga konsumen bisa mendapatkan informasi yang jelas dan akurat tentang produk/jasa mereka. Perubahan ini didorong oleh kemajuan teknologi komunikasi yang memungkinkan dilakukannya komunikasi secara interaktif melalui media masa. Dalam hal ini yang utama adalah internet, khususnya melalui fasilitas yang dikenal World Wide Web (WWW). Selain berfungsi sebagai media promosi, internet juga dipandang sebagai suatu instrumen komunikasi pemasaran yang bersifat mandiri. Keuntungan yang diperoleh dalam memiliki situs web adalah: a.
Pelanggan atau calon pelanggan akan dapat dengan mudah menemukan lokasi usaha atau nomor telepon perusahaan.
b.
Penyampaian informasi yang cepat dan praktis mengenai suatu produk/jasa.
11
c.
Mengurangi jumlah tenaga pemasaran karena staff penjualan tidak perlu harus membuat janji dengan calon pelanggan sekedar untuk menjelaskan produk/jasa.
d.
Membangun hubungan dengan pelanggan melalui program seperti penawaran khusus, kuis, dan secara online.
2.5. Harga Harga adalah jumlah uang yang harus dibayar oleh pelanggan untuk memperoleh produk/jasa. Tjiptono (2008) mengemukakan bahwa harga adalah merupakan satuan moneter atau ukuran lainnya termasuk barang dan jasa lainnya yang dapat ditukarkan agar memperoleh hak kepemilikan atau penggunaan suatu barang atau jasa. Menurut Tjiptono (2008) tujuan penetapan harga pada dasarnya ada empat jenis, yaitu: 1.
Tujuan berorientasi pada laba, Asumsi teori ekonomi klasik menyatakan bahwa setiap perusahaan selalu memilih harga yang dapat menghasilkan laba yang paling tinggi.
2.
Tujuan berorientasi pada volume, harga ditetapkan sedemikian rupa agar dapat mencapai target volume penjualan, nilai penjualan atau pangsa pasar.
3.
Tujuan berorientasi pada citra, perusahaan dapat menentukan harga tinggi atau rendah untuk menentukan citra yng prestisius atau citra nilai tertentu.
4.
Tujuan stabilisasi harga, tujuan stabilisasi dilakukan dengan jalan menetapkan harga untuk mempertahankan hubungan yang stabil antara harga suatu perusahaan dan harga pemimpin industri. Sedangkan menurut Hendri (2005) aspek-aspek yang berkaitan dengan
penetapan harga adalah: 1.
Aspek laba, seperti halnya perusahaan lainnya usaha ritel juga menginginkan maksimalisasi laba. Laba dapat dicapai dalam jangka pendek dan jangka panjang.
2.
Aspek pelanggan, maksimalisasi laba adalah salah satu sisi dari selembar mata uang. Sisi lainnya adalah kepuasan pembeli. Tujuan pemasaran adalah kepuasan pelanggan melalui operasional perusahaan yang akan memberi laba
12
yang pantas. Itu berarti kedua belah pihak sama-sama manfaat dari interaksi penjual dan pembeli. 3.
Aspek pasar dan pesaing, untuk melakukan penetrasi pasar diperlukan penetapan harga rendah atau bersaing.
4.
Aspek pengadaan barang, barang persediaan yang menumpuk dengan tempo kadaluarsa yang dekat memungkinkan penjualan segera dengan penetapan harga diskon.
5.
Aspek citra kualitas, masih berlakunya anggapan bahwa terdapat korelasi antara harga dan kualitas.
6.
Aspek merek, label harga disesuaikan keunggulan masing-masing merek.
7.
Aspek hukum dan peraturan, kurangnya peraturan yang mengikat dalam penetapan harga sehingga peritel cukup memiliki ruang yang luas menetapkan harga.
2.6. Proses Keputusan Konsumen Jasa Kotler dan Keller (2009) menyatakan bahwa proses psikologis dasar memainkan peran penting dalam memahami bagaimana konsumen secara aktual mengambil keputusan pembelian. Para konsumen melewati lima tahap dalam proses keputusan pembelian, seperti terlihat dalam gambar berikut ini:
Gambar 1. Proses terjadinya keputusan pemilihan sekolah (Kotler dan Keller, 2009) 1.
Pengenalan masalah. Penganalisaan ini ditujukan untuk mengetahui adanya masalah atau
kebutuhan yang belum terpenuhi atau terpuaskan. Jika kebutuhan tersebut diketahui maka konsumen akan segera memahami adanya kebutuhan yang belum terpenuhi atau masih bisa ditunda pemenuhannya, serta kebutuhan yang sama-sama harus dipenuhi. Jadi dari tahap inilah proses pembelian itu mulai dilakukan. Adanya kebutuhan uang belum terpenuhi tersebut sering diketahui secara tiba-tiba pada saat
13
memperoleh informasi dari sebuah iklan, media lain, tetangga ataupun kawankawan. 2.
Pencarian informasi dan penilaian sumber Dalam kedua proses pembelian ini sangat berkaitan dengan pencarian
informasi tentang sumber-sumber dan nilainya, untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan yang dirasakan. Pencarian informasi dapat bersikap aktif atau pasif internal atau eksternal. Pencarian informasi yang bersifat aktif dapat berupa kunjungan ke beberapa toko untuk membuat perbandingan harga dan kualitas produk/jasa, sedangkan pencarian informasi pasif mungkin hanya dengan membaca suatu iklan di majalah atau surat kabar tanpa mempunyai tujuan khusus dalam pikirannya tentang gambaran produk/jasa yang diinginkan. Dari penilaian sumber-sumber pembelian ini akan diperoleh beberapa alternatif pembelian yang dapat dilakukan konsumen. 3.
Penilaian dan seleksi terhadap alternatif pembelian. Tahap ini meliputi: - Menetapkan tujuan pembelian dan menilai. Tujuan pembelian bagi
masing-masing konsumen tidak selalu sama, tergantung pada jenis produk/jasa kebutuhannya. Setelah tujuan ditetapkan, konsumen perlu mengidentifikasikan alternatif-alternatif pembeliannya. - Mengadakan seleksi terhadap alternatif pembelian berdasarkan tujuan
pembeliannya. 4.
Keputusan untuk memilih Keputusan untuk memilih merupakan proses dalam pemilihan yang nyata.
Jadi setelah tahap-tahap dimuka dilakukan, maka konsumen harus mengambil keputusan memilih atau tidak. Bila konsumen memutuskan untuk memilih, konsumen akan menjumpai serangkaian keputusan yang diambil menyangkut jenis
produk/jasa,
merek,
penjual,
kuantitas,
waktu
pemilihan
dan
pembayarannya. 5.
Perilaku sesudah pembelian Semua tahap yang ada pada proses pembelian sampai pada tahap kelima
adalah bersifat operatif. Bagi perusahaan, perasaan dan perilaku sesudah pembelian juga sangat penting. Perilaku sesudah pembelian dapat mempengaruhi
14
penjualan ulang dan juga mempengaruhi ucapan-ucapan pembeli kepada pihak lain. Ada berbagai macam faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen dalam setiap kali melakukan pembelian. Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian menurut Kotler (2009), yaitu faktor budaya (sub budaya, kelasa sosial), faktor sosial (kelompok referensi, keluarga), faktor individu (pertumbuhan ekonomi, pendapatan perkapita, dan tingkat inflasi) dan faktor psikolog (motivasi, persepsi, pembelajaran dan keyakinan diri). 2.7. Yayasan Yayasan adalah suatu badan hukum yang mempunyai maksud dan tujuan bersifat sosial, keagamaan dan kemanusiaan didirikan dengan memperhatikan persyaratan formal yang ditentukan dalam undang-undang. Di Indonesia, yayasan diatur dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2004 tentang Perubahan atas Undang-Undang
Nomor
16
Tahun
2001
tentang
yayasan.
Rapat
Paripurna DPR pada tanggal 7 September 2004 menyetujui Undang-Undang ini, dan Presiden RI Megawati Soekarnoputri mengesahkannya pada tanggal 6 Oktober 2004. 2.8. Definisi Pendidikan Menurut Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yang dimaksud pendidikan adalah usaha sadar untuk mempersiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan/atau latihan bagi peranannya di masa yang akan datang. Pendidikan nasional bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan negara dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan ketrampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. 2.9. Jalur-Jalur Pendidikan Menurut Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003, pendidikan dilaksanakan melalui dua jalur, yaitu :
15
1. Jalur pendidikan sekolah Merupakan pendidikan yang diselenggarakan di sekolah melalui kegiatan belajar mengajar secara berjenjang dan berkesinambungan. Terdiri dari : a. Pendidikan Umum, adalah pendidikan yang mengutamakan perluasan pengetahuan
dan
peningkatan
ketrampilan
peserta
didik
dengan
pengkhususan yang diwujudkan pada tingkat-tingkat akhir pendidikan. b. Pendidikan Kejuruan, adalah merupakan pendidikan yang mempersiapkan peserta didik untuk dapat bekerja dalam bidang tertentu. c. Pendidikan Luar Biasa, merupakan pendidikan yang khusus diselenggarakan untuk peserta didik yang menyandang kelainan fisik atau mental. d. Pendidikan Kedinasan, merupakan pendidikan yang berusaha meningkatkan kemampuan dalam pelaksanaan tugas kedinasan untuk pegawai atau calon pegawai suatu Departemen Pemerintah atau Lembaga Pemerintah non Departemen. e. Pendidikan Keagamaan, merupakan pendidikan yang mempesiapkan peserta didik untuk dapat menjalankan peranan yang menuntut penguasaan pengetahuan khusus tentang ajaran agama yang bersangkutan. f. Pendidikan Akademik, merupakan pendidikan yang diharapkan terutama pada penguasaan ilmu pengetahuan. g. Pendidikan Profesional, merupakan pendidikan yang diharapkan terutama pada kesiapan penerapan keahlian tertentu. 2. Jalur Pendidikan Luar Sekolah Merupakan pendidikan yang diselenggarakan di luar sekolah melalui kegiatan belajar mengajar yang tidak harus berjenjang dan berkesinambungan. Pendidikan luar sekolah yang diselenggarakan dalam keluarga dan memberikan keyakinan agama, nilai budaya, nilai moral dan ketrampilan. 2.10. Tingkat atau Jenjang Pendidikan Tingkat atau jenjang pendidikan adalah tahapan pendidikan yang ditetapkan berdasarkan tingkat perkembangan peserta didik, tujuan yang akan dicapai, dan kemampuan yang dikembangkan. Jadi yang dimaksud dalam hal ini adalah pendidikan formal atau akademis. Tingkat atau jenjang pendidikan di Indonesia meliputi:
16
a.
Pendidikan Usia Dini Mengacu Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003, pasal 1 butir 14 tentang
sistem pendidikan nasional, Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Dalam hal ini dapat berbentuk sekolah play group atau taman kanak-kanak. b.
PendidikanDasar Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan awal selama 9 (sembilan)
tahun pertama masa sekolah anak-anak yang melandasi jenjang pendidikan menengah, yaitu meliputi Sekolah Dasar (SD) dan sederajat serta Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan sederajat. c.
Pendidikan Menengah Pendidikan menengah merupakan jenjang pendidikan lanjutan pendidikan
dasar yang harus dilaksanakan minimal 9 tahun, yaitu meliputi Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan sederajatnya. d.
Pendidikan Tinggi Pendidikan tinggi adalah jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah
yang mencakup program pendidikan Diploma, Sarjana, Magister, Doktor dan spesialis yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi. Mata pelajaran pada perguruan tinggi merupakan penjurusan dari SMA, akan tetapi semestinya tidak boleh terlepas dari pelajaran SMA. 2.11. Hipotesis Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah, maka peneliti dapat merumuskan hipotesis sebagai berikut: H01 : Promosi tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pemilihan SMA Plus PGRI Cibinong sebagai tempat melanjutkan pendidikan. Ha1 : Promosi berpengaruh signifikan terhadap keputusan pemilihan SMA Plus PGRI Cibinong sebagai tempat melanjutkan pendidikan. H02 : Harga tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pemilihan SMA Plus PGRI Cibinong sebagai tempat melanjutkan pendidikan.
17
Ha2 : Harga berpengaruh signifikan terhadap keputusan pemilihan SMA Plus PGRI Cibinong sebagai tempat melanjutkan pendidikan. 2.12. Hasil Penelitian Terdahulu Jayadi (2012), tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kualitas produk/jasa, harga, promosi dan layanan purna jual terhadap keputusan pembelian sepeda motor Yamaha yang diambil secara accidental sampling. Pengumpulan datanya dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Hasil penelitian membuktikan bahwa tiga variabel independen yaitu kualitas produk/jasa, harga, dan layanan purna jual mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap variabel dependen yaitu keputusan pembelian sepeda motor Yamaha. Sedangkan satu variabel independen yaitu promosi tidak memiliki pengaruh yang signifikan bagi responden dalam menentukan keputusan membeli sepeda motor Yamaha. Lembang (2010), penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh faktor kualitas produk/jasa, harga, promosi, dan cuaca terhadap keputusan pembelian teh siap minum dalam kemasan merek Teh Botol Sosro. Hasil uji regresi menunjukkan bahwa variabel kualitas produk/jasa berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian terhadap Teh Botol Sosro. Variabel harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Variabel promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.Variabel cuaca berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Erwin (2011), penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh faktor harga, promosi dan pelayanan terhadap keputusan konsumen untuk belanja di Alfamart Surabaya. Hasil dari penelitian tersebut membuktian bahwa hipotesis yang diajukan yaitu harga, promosi penjualan dan pelayanan mempunyai pengaruh serempak dan signifikan terhadap keputusan konsumen untuk berbelanja.
18
III. METODE PENELITIAN
3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Jenis yayasan yang ada di Indonesia sangat banyak, salah satunya adalah yayasan yang bergerak dibidang pendidikan. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi manusia. Namun dewasa ini pendidikan yang ada di Indonesia membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Banyak masyarakat Indonesia yang tidak mampu menikmati pendidikan dikarenakan kuota sekolah negeri yang tidak sebanding dengan jumlah siswanya. Di sinilah yayasan berperan sebagai penyedia layanan pendidikan yang mampu menampung siswa yng tidak masuk ke sekolah negeri. Namun demikian yayasan pendidikan juga harus mampu bersaing dengan banyaknya sekolah swasta maupun negeri yang banyak diminati oleh masyarakat. Kalau tidak mampu bersaing maka yayasan akan tertinggal dari sekolah lainnya, di tambah pertumbuhan sekolah dewasa ini semakin meningkat dari tahun ke tahun. Seiring pertumbuhan sekolah-sekolah khususnya tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) semakin meningkat, maka persaingan untuk mendapatkan siswa tiap tahunya semakin meningkat. Dengan demikian masing-masing sekolah harus memiliki strategi yang baik. Pada kasus sekolah yang bernaung di bawah yayasan merupaka sekolah yang berstatus swasta. Hal ini semakin menambah beban persainganya dikarenakan harus besaing dengan sekolah-sekolah negeri. Keunggulan yang dimiliki oleh sekolah negeri adalah sudah dijaminnya akan selalu ada jatah murid yang masuk dan ditambah bantuan-bantuan pemerintah dalam memajukan sekolahnya. Dengan demikian sumber dana yang ada mampu membuatnya bersaing, namun beda dengan sekolah swasta. Mereka harus mampu mencari sendiri murid-muridnya. Dalam pencarian murid tersebut dibutuhkan strategi yang baik, agar murid memutuskan masuk ke sekolah tersebut. Diantara strategi yang bisa disiasati adalah tentang harga dan promosi. Perjalanan yang dihadapi selalu tidak mulus, selalu ada peningkatan dan penurunan jumlah pendaftar yang masuk ke SMA Plus PGRI Cibinong. Saat ini terdapat penurunan jumlah penerimaan siswa baru yang terjadi pada tahun 2012. Hal inilah yang akan diteliti apakah ada pengaruh harga dan promosi terhadap
19
keputusan pemilihan SMA Plus PGRI Cibinong sebagai tempat melanjutkan pendidikan. Berikut gambaran kerangka pemikiran penelitian: SMA Plus PGRI Cibinong Strategi Pemasaran SMA Plus PGRI Cibinong
Produk/ jasa Pelayanan
Bukti Fisik
Tempat
Promosi
Proses
Harga
Indikator Harga: 1. Aspek Pelanggan 2. Aspek Pesaing 3. Aspek Kualitas
Orang Konsumen
Indikator Promosi: 1. Promosi langsung 2. Periklanan 3. Interaktif Media
Indikator Keputusan Pembelian: 1. Faktor Budaya 2. Faktor Sosial 3. Faktor Individu
Analisis Regresi Berganda Uji Asumsi Klasik Uji Derteminasi Uji Hipotesis Pengaruh harga dan promosi terhadap keputusan pemilihan SMA Plus PGRI Cibinong sebagai tempat melanjutkan pendidikan
Rekomendasi
= Kajian yang tidak diteliti
Gambar 2. Kerangka pikiran penelitian
20
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian Subjek penelitian ini adalah SMA Plus PGRI Cibinong yang berlokasi di Jl. Golf Ciriung Cibinong Kabupaten Bogor. Penelitian tersebut dilaksanakan pada bulan Desember 2012 sampai dengan Maret 2013. 3.3. Jenis dan Metode Pengumpulan Data Sumber data terdiri dari data primer dan data sekunder. Sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data. Sumber sekunder adalah sumber yang tidak langsung kepada pengumpul data, misalnya melalui orang lain atau melalui dokumen (Sugiyono 2009). Adapun data yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari: 1.
Data Primer Data primer, yaitu data yang diperoleh secara langsung dari hasil wawancara
dengan pihak manajemen SMA Plus PGRI Cibinong untuk mengetahui jumlah pendaftar siswa setiap tahunnya, selain itu melakukan penyebaran kuisioner kepada orang tua siswa-siswi SMA Plus PGRI Cibinong yang dijadikan responden dan dianggap mewakili populasi, dimana responden memberikan tanggapan mengenai pengaruh harga dan promosi terhadap keputusan pemilihan SMA Plus PGRI Cibinong sebagai tempat melanjutkan pendidikan. 2.
Data Sekunder Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari pihak lain, antara lain dari data-
data yang pernah disajikan dalam beberapa artikel-artikel, literature, buku-buku dan lain-lain. Data sekunder dengan mencari data-data mengenai sejarah perusahaan, organisasi dan mekanisme kerja, dan informasi mengenai kegiatan sekolah berasal dari dokumen yang dibuat oleh SMA Plus PGRI Cibinong. Untuk dapat mengumpulkan data dan fakta di lapangan, peneliti menggunakan penelitian sebagai berikut: a.
Penelitian kepustakaan (library research). Penelitian ini, penulis melakukan penelitian terhadap bahan-bahan bacaan berupa buku yang bersifat ilmiah yang berkaitan dengan penelitian ini.
b.
Penelitian lapangan (field research). Dalam penelitian ini yang dilakukan di lapangan dengan pengumpulan data secara langsung dari lokasi penelitian
21
yang bertujuan untuk mendekati kebenaran sesuai dengan penulisan karya ilmiah dengan cara : 1.
Kuesioner (angket) yaitu dengan menyebarkan angket kepada responden yang dijadikan sampel penelitian yang dimana responden memilih salah satu jawaban yang telah tersedia dalam daftar pertanyaan.
2.
Wawancara (interview) adalah suatu kegiatan tanya jawab dimana responden kita ajak untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang telah disediakan.
3.4. Teknik Penentuan Skor Dalam penelitian ini variabel-variabel diukur dengan menggunakan skala likert. Skala likert merupakan skala yang dipakai untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2009). Dengan skala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Skala likert yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala likert 1-5 dengan keterangan sebagai berikut: Tabel 5. Skala Likert Pernyataan
Singkatan
Skor
Sangat setuju
SS
5
Setuju
S
4
Tidak Ada Pendapat
TAP
3
Tidak setuju
TS
2
Sangat Tidak Setuju
STS
1
3.5. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel Populasi adalah gabungan dari seluruh elemen yang berbentuk peristiwa, hal atau orang yang memiliki karakteristik yang serupa yang menjadi pusat perhatian peneliti karena dipandang sebagai sebuah semesta penelitian (Sugiyono, 2009). Populasi yang
akan menjadi unit penelitian atau responden dalam penelitian ini adalah orang tua siswa-siswi kelas reguler SMA Plus PGRI Cibinong. Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengambilan sampel menurut Slovin yaitu:
22
n= n=
𝑁 1+𝑁.𝑑 2
……………………………………………………………(1)
530 1 + 530 (0,12)
n = 84,13 n dibulatkan menjadi 84 (sampel minimal), Dimana: n
= jumlah sampel
N
= jumlah populasi
d
= tingkat kesalahan maksimum adalah 10% Untuk menentukan sampel dalam penelitian, terdapat berbagai teknik yang
bisa digunakan. Teknik menentukan sampel pada dasarnya dapat dikelompokan menjadi dua yaitu Probability Sampling dan Nonprobability Sampling. Probability Sampling
meliputi,
simple
random,
proportionate
stratified
random,
disproportionate stratified random, dan area random. Nonprobability Sampling meliputi, quota sampling, network sampling, convenience sampling, purposive sampling, dan snowball sampling. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah dengan metode quota sampling, yaitu metode penetapan sampel dengan menentukan kuota terlebih dahulu pada masing-masing kelompok. Sebelum kuota masing-masing kelompok terpenuhi maka penelitian belum dianggap selesai. Kelompok dalam pengambilan sampel tersebut adalah: Tabel 6. Kelompok jumlah sampel Kelas
Jumlah (Siswa)
X1
10
X2
10
X3
10
X4
10
X5
10
X6
10
23
Lanjutan Tabel 5 Kelas
Jumlah (Siswa)
X7
10
X8
10
X9
10
X10
10
3.6. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel Penjelasan tentang variabel dan definisi operasional variabel akan dijelaskan pada Tabel 6. Tabel 7. Variabel dan definisi operasional variabel Variabel Definisi Operasional Indikator Jumlah uang yang
Aspek Pelanggan
dibutuhkan untuk Harga (X1)
memperoleh beberapa
Aspek Pesaing
kombinasi sebuah produk/jasa dan pelayanan
Aspek Kualitas
yang menyertainya
aktivitas pemasaran yang
Promosi Langsung
berusaha menyebarkan
Periklanan
informasi, mempengaruhi, dan/atau mengingatkan siswa sasaran atas sekolah Promosi (X2)
dan produk/jasanya agar bersedia menerima, membeli, dan loyal pada produk/jasa yang ditawarkan perusahaan
Interaktif Media
Ket
24
Lanjutan Tabel 6 Variabel Definisi Operasional
Indikator
Ket
Faktor Budaya
Keputusan Pemilihan
Proses penentuan pilihan dari
Sekolah
suatu alternatif yang ada.
(Y)
Faktor Sosial Faktor Individu
3.7. Pengolahan dan Analisis Data Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan beberapa metode, yaitu pada tahap awal akan diuji validitas dan reliabilitas kuesioner, kemudian akan diuji dengan metode analisis deskriptif, uji normalitas, uji asumsi klasik dan regresi linier berganda (multiple regression). 3.7.1 Uji Validitas Sebelum pengumpulan data dilakukan, perlu dilakukan uji coba instrumen terlebih dahulu guna mengetahui tingkat validitas dan reliabilitasnya, maka dapat diketahui apakah instrumen tersebut layak atau tidak untuk digunakan. Salah satu teknik dalam menguji validitas kuisioner adalah dengan mengkorelasikan masing-masing item (pertanyaan) dengan total skor untuk masing-masing variabel menggunakan rumus korelasi Pearson (Product Moment), Husein (2003). Langkah dalam melakukan uji validitas adalah sebagai berikut: 1.
Menentukan hipotesis: a. Ho Skor item pernyataan (indikator) berkorelasi positif dengan total skor. b. H1 Skor item pernyataan tidak berkorelasi positif dengan total skor.
2.
Menentukan nilai r-tabel.
3.
Menghitung nilai r-hitung dengan menggunakan rumus korelasi pearson sebagai berikut:
…………..(2) Dimana: rxy = Koefisien korelasi item yang dicari (antara X dan Y) X = Skor yang diperoleh dari subjek dalam tiap item pertanyaan
25
Y = Skor total item instrumen ∑X = Jumlah skor dalam distribusi X ∑Y = Jumlah skor dalam distribusi Y ∑X2 = Jumlah kuadrat pada masing-masing skor X ∑Y2 = Jumlah kuadrat pada masing-masing skor Y n
= Jumlah responden Jika rhitung ≥ rtabel pada = 0,05 berarti data tersebut signifikan (valid) dan
layak digunakan dalam pengujian hipotesis penelitian. Sebaliknya jika r hitung < rtabel berarti data tersebut tidak signifikan (tidak valid) dan tidak dapat diikutsertakan dalam pengujian hipotesis penelitian. 3.7.2 Uji Reliabilitas Setelah dilakukan pengujian validitas, maka langkah selanjutnya adalah melakukan pengujian reliabilitas. Menurut Sugiyono (2009) menyatakan bahwa pengujian reliabilitas instrumen dapat dilakukan secara eksternal maupun internal. Secara eksternal pengujian dapat dilakukan dengan test-retest (stability), equivalent, dan gabungan keduanya. Secara internal reliabilitas instrument dapat diuji dengan menganalisis konsistensi butir-butir yang ada dengan teknik tertentu. Dalam penelitian ini pengujian reliabilitas menggunakan instrumen internal consistency di mana instrumen dicobakan sekali saja. Menurut Sugiyono (2009), pengujian reliabilitas dengan internal consistency, dilakukan dengan cara mencobakan instrumen sekali saja, kemudian data yang diperoleh dianalisis dengan teknik tertentu. Data yang diperoleh kemudian dianalisis, dalam hal ini digunakan teknik belah dua dan Spearman Brown (Split half) Sugiyono (2009). Adapun langkah-langkah kerjanya sebagai berikut: 1.
Membagi pernyataan-pernyataan menjadi dua belah.
2.
Skor untuk masing-masing pernyataan pada tiap belahan dijumlahkan, sehingga menghasilkan dua skor total untuk masing-masing responden.
3.
Mengkorelasikan skor total belahan pertama dengan belahan kedua, dengan menggunakan teknik korelasi product moment.
4.
Angka korelasi yang diperoleh adalah angka korelasi dan alat pengukur yang dibelah (split half), maka angka korelasi yang lebih rendah dan pada angka yang diperoleh jika alat ukur itu tidak dibelah, seperti nada teknik test-retest,
26
oleh karena itu dicari angka reliabilitasnya untuk keseluruhan item tanpa dibelah dengan rumus Spearman Brown, Sugiyono (2009) sebagai berikut :
ri
2rb 1 rb
….…………………….…..(3)
Dimana: ri = reliabilitas internal seluruh instrumen rb = koefisien korelasi product moment antara belahan pertama dengan belahan kedua Keputusan uji reliabilitas ditentukan dengan menggunakan ketentuan, jika reliabilitas internal seluruh item (ri) ≥ rtab (taraf signifikan 5%) maka item Instrumen dinyatakan reliabel. Tetapi jika reliabilitas internal seluruh item (r i) < rtab (taraf signifikan 5%) maka instrumen dinyatakan tidak reliabel. 3.7.3 Analisis Deskriptif Analisis deskriptif merupakan analisis yang berguna untuk menggambarkan besar kecilnya tingkat variabel (independen dan dependen) dalam suatu penelitian. Statistik deskriptif yang digunakan antara lain rata-rata (mean), maksimum, minimum dan standar deviasi. Deskripsi variabel penelitian dalam penelitian ini mengenai asal sekolah, tempat tinggal, bidang pekerjaan dan pendapatan (gaji). 3.7.4 Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel terikat, variabel bebas, atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal, sedangkan distribusi normal dapat diketahui dengan melihat penyebaran data statistik pada sumbu diagonal dari grafik distribusi normal (Ghozali, 2001). Pengujian normalitas dalam penelitian ini digunakan dengan melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari data sesungguhnya dengan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Sedangkan dasar pengambilan keputusan untuk uji normalitas data adalah (Ghozali, 2001) :
27
a.
Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
b.
Jika data menyebar jauh dari diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya tidak menunjukkan distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
3.7.5 Uji Asumsi Klasik Uji asumsi klasik bertujuan untuk mengetahui kondisi data yang dipergunakan dalam penelitian. Hal tersebut dilakukan agar diperoleh model analisis yang tepat. a.
Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas digunakan untuk menguji ada atau tidaknya korelasi
antara variabel bebas (independen). Dilakukan dengan cara menganalisis matrik korelasi variabel-variabel independen. Jika variabel-variabel independen saling berkorelasi (diatas 0,9) dan nilai R2 yang dihasilkan oleh estimasi model regresi empiris sangat tinggi, dan nilai tolerance < 0,10 atau sama dengan nilai VIF (Variance Inflation Faktor) > 10 maka mengindikasikan adanya multikolinieritas, (Ghozali, 2001). b.
Uji Heteroskedastisitas Uji heterokedastisitas dilakukan untuk menganalisis apakah dalam model
regresi terdapat ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Kita dapat melihatnya dari grafik plot antara nilai prediksi variabel dependen dengan residualnya. Dasar membentuk pola tertentu atau teratur maka mengidentifikasi telah terjadi heterokedastisitas. Sebaliknya apabila titik-titik yang ada menyebar di atas dan di bawah angka 0 sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas, (Ghozali, 2001). c.
Uji Autokorelasi Menurut Algifari (2000), uji autokorelasi digunakan untuk mengetahui
apakah terjadi korelasi antar anggota serangkaian observasi yang diurutkan, menurut waktu (data time series) atau ruang (data cross section). Pengujian autokorelasi digunakan untuk mengetahui apakah terjadi korelasi antara kesalahan penganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya).
28
Konsekuensi dari adanya autokorelasi dalam suatu model regresi adalah varians sampel tidak dapat menggambarkan varians populasinya. Salah satu cara untuk mengetahui ada tidaknya autokorelasi pada model regresi adalah dengan melakukan Uji Durbin Watson (DW). Gujarati (1997), pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi dengan menggunakan tabel statistik Durbin Watson dengan kategori sebagai berikut: 1.
Bila nilai DW terletak antara batas atas atau Upper Buond (du) dan (4-du), maka koefisien korelasi sama dengan nol, berarti tidak ada autokorelasi.
2.
Bila nilai DW lebih rendah dari pada batas bawah atau Lower Bound sebesar (dl), maka koefisien autokorelasi lebih besar daripada nol, berarti ada masalah autokorelasi positif.
3.
Bila nilai DW lebih besar daripada (4-dl), maka koefisien autokorelasi lebih kecil dari pada nol, berarti ada autokorelasi negatif.
4.
Bila nilai DW terletak antara batas atas (du) dan batas bawah (dl) atau DW terletak antara (4-du dan 4-dl), maka hasilnya tidak dapat disimpulkan.
3.7.6 Analisis Regresi Linear Berganda Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan analisis regresi linear berganda, karena tidak menjelaskan ada atau tidaknya hubungan antara variabel secara jelas, sehingga dalam hal ini peneliti menarik kesimpulan adanya keterhubungan antara variabel tersebut secara nalar. Untuk mengetahui besarnya pengaruh suatu variabel terhadap variabel lainnya maka dapat dilakukan analisis regresi. Persamaan regresi digunakan untuk mengetahui elastisitas variabel independent terhadap variabel dependent. Persamaan ini akan digunakan untuk melihat seberapa besar perubahan pada variabel independent yang akan mempengaruhi variabei dependent-nya. Adapun persamaan yang akan digunakan adalah sebagai berikut : Y = b0 + b1X1 + b2X2 +
...........................................(4)
Keterangan : Y
= Keputusan pemilihan sekolah
X1
= Harga (Aspek pelanggan, Aspek pesaing, Aspek kualitas)
29
X2
= Promosi (Promosi langsung, Periklanan, Interaktif media)
b0 = konstanta bi = koefisien regresi, r~ = 1,2.3 = epsilon/variabel kontrol Rumus yang dapat digunakan untuk mencari nilai b0… bn menurut Gujarati (1997) adalah sebagai berikut : bi = (x1 x)-1 (x1 y)
………...………………….(5)
3.7.7 Analisis Koefisien Determinasi Sedangkan menurut Gujarati (1997) yang diterjemahkan untuk mengetahui besarnya koefisien determinasi (R2) atau besarnya pengaruh antara variabel independent terhadap variabel dependent digunakan rumus sebagai berikut R2 =
b1 x1 y y1 y
………….………………….(6)
Dimana analisis koefisien determinasi ini adalah untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel independent terhadap variabel dependent. Secara verbal R2 digunakan untuk mengukur proporsi atau presentasi variasi total dalam variabel dependent (Y) yang dijelaskan oleh variabel independent (X). Adapun dua sifat dan R2, yaitu: 1) Merupakan besaran non negatif 2) Batasannya adalah 0 ≤ R2 ≤ 1 Dalam penelitian ini menggunakan program Statistical Program for Social Science (SPSS 15.0 for windows) dan Excel 2010 for windows. Hal ini dimaksud agar memudahkan dalam pengolahan dan anlisis data. Sehingga penghitungan terhadap konstanta, koefisisen regresi masing-masing variabel, koefisien korelasi (r), koefisien determinasi (R2) dan perhitungan lainnya yang diperlukan dapat dilakukan dengan cepat dan lebih teliti dibandingkan dengan perhitungan secara manual.
30
3.8. Uji Hipotesis Untuk mengetahui signifikansi dari hipotesis dalam penelitian ini maka perlu dilakukan beberapa uji sebagai berikut : a.
Uji t Uji t digunakan untuk menguji signifikansi variasi hubungan antara variabel
X dan Y, apakah variabel X1 (harga) dan X2 (promosi) benar-benar berpengaruh secara parsial terhadap variabel Y (keputusan pembelian). Dalam melakukan uji t, digunakan penyusunan hipotesis yang akan diuji, berupa hipotesis nol (Ho) dan hipotesis alternatif (Ha) : H01 = Variabel harga tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pemilihan SMA Plus PGRI Cibinong sebagai tempat melanjutkan pendidikan. Ha1 = Variabel harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pemilihan SMA Plus PGRI Cibinong sebagai tempat melanjutkan pendidikan. H02 = Variabel promosi tidak berpengaruh positif dan signifikan keputusan pemilihan SMA Plus PGRI Cibinong sebagai tempat melanjutkan pendidikan. Ha2 = Variabel promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pemilihan SMA Plus PGRI Cibinong sebagai tempat melanjutkan pendidikan.
31
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Sejarah Perusahaan SMU PGRI Cibinong berdiri atau mulai menerima siswa baru pada tahun pelajaran 1978/1979 atas instruksi kepala kantor Depdikbud Kabupaten Bogor (Drs. E. Djarkasih), untuk menampung lulusan SMP yang tidak tertampung oleh SMA Negeri Cibinong. Kegiatan belajar mengajar (KBM) menggunakan ruang kelas milik SMA Negeri Cibinong termasuk guru-gurunya. Jumlah siswa angkatan pertama adalah 35 orang, sebagai pejabat kepala sekolah di tunjuk Drs. E. Sanusi (Alm) yang ketika itu sebagai wakil kepala sekolah SMA Negeri Cibinong, dan berakhir tanggal 31 Desember 1980. Pada tanggal 20 Desember 1980 mendapat pengesahan pengurus yayasan persekolahan PGRI daerah V Jawa Barat, dengan surat keputusan No. 052/YP-PGRI/V/Kpt/1980. Sedangkan izin pendidikan dari Kanwil Depdikbud Propinsi Jawa Barat pada tanggal 22 Februari 1982 dengan surat keputusan No. 4/I02/Kep/E.82. Sebagai kepala sekolah ke dua diangkat Sri Yosep Suwitahantoro, BA, pada tanggal 1 Januari 1981, kemudian bersangkutan mengundurkan diri pada tanggal 15 Oktober 1982 dan pada tanggal 1 Februari 1983 Basyarudin Thayib, BA, selaku wakil kepala sekolah bidang keuangan diangkat sebagai kepala sekolah yang ketiga sampai sekarang. Langkah pertama adalah mencanangkan program jangka panjang 25 tahun dengan visi SMU PGRI Cibinong sebagai salah satu SMU swasta terkemuka di Jawa Barat. Pada tahun 2002/2003 tanggal 11 Desember 2003 diresmikan sebagai SMA Plus PGRI Cibinong oleh Bapak Prof. Dr. H. Iim Wasliman, M.Pd, M.Si Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat. 4.2.
Visi Unggul dalam mutu dan prestasi, berwawasan global, religius, entrepreneur,
sebagai agen perubahan dan pendidikan budaya bangsa. 4.3. Misi Misi SMA Plus PGRI Cibinong adalah: 1.
Pengelolaan sekolah secara professional.
32
2.
Peningkatan kuantitas dan kualitas sarana dan prasarana pendukung pembelajaran.
3.
Peningkatan dan pengembangan kompetensi professional guru.
4.
Pengembangan keterampilan belajar siswa (learning skill).
5.
Penggunaan teknologi informasi dalam mendukung proses pembelajaran.
6.
Penanaman nilai-nilai iman dan taqwa bagi seluruh warga sekolah, dan menampilkan dalam segala aspek kegiatan.
7.
Penerapan metode pembelajaran modern sesuai dengan konsep dan paradigma baru pendidikan.
8.
Pemantapan jati diri sebagai lembaga pendidikan PGRI.
9.
Pemantapan pelaksanaan Panca Budaya sekolah yakni: Budaya belajar, Budaya disiplin, Budaya bersih, Budaya persatuan dan persaudaraan, dan budaya menabung.
4.4. Deskripsi Karakteristik Responden Karakteristik responden dikelompokan dalam empat kelompok, yaitu: 1.
Asal SMP siswa.
2.
Daerah tinggal siswa.
3.
Pekerjaan orang tua.
4.
Pendapatan orang tua.
4.4.1 Asal SMP (Sekolah Menengah Pertama) Responden dalam penelitian ini adalah orang tua siswa-siswi kelas 10 (sepuluh) reguler SMA Plus PGRI Cibinong, berikut persentase asal Sekolah Menengah Pertama (SMP). Tabel 8. Asal SMP siswa ASAL SEKOLAH MTS DARUL FUDOLA SMP PGRI 1 CIBINONG MTS AL-ASIAH CIBINONG SMPN 3 CIBINONG SMP PGRI 1 DEPOK SMP PUSPANEGARA SMPN 1 CITEUREUP SMP PGRI KALIMULYA SMPN 16 DEPOK
JUMLAH (Siswa) 2 8 1 6 1 5 3 1 4
PERSENTASI (%) 2 8 1 6 1 5 3 1 4
33
Lanjutan Tabel 8 ASAL SEKOLAH SMPN 4 CIBINONG SMPN 1 CIBINONG SMPN 6 DEPOK SMPN 4 DEPOK SMPN 2 SUKARAJA SMPN 2 CIBINONG SMP AMAL MULYA SMP CITRA NUSA SMP MARDI WALUYA SMP 3 CITEUREUP SMPN 8 DEPOK SMPN IT NURURRAHMAN SMP AL-NUR SMPN 2 DEPOK SMPN 1 DEPOK SMPN 3 DEPOK SMPN 7 DEPOK SMPN 11 DEPOK SMP SEMEN CIBIINONG SMPN 1 KLAPANUNGGAL SMP TAMA REJEKI SMPN 12 DEPOK MTS RAFAH ISLAMIC SMPN 1 BABAKAN MADANG SMPN 1 CILENGSI SMP ISLAM KARYA MUKTI SMP SEJAHTERA SMP DA'ARULFIKRI SMP SEGAR CIMANGGIS MTS AL ISLAM SMPIT AL-MADINA JUMLAH
JUMLAH (Siswa) 2 19 3 2 1 6 1 3 1 1 2 1 1 2 1 2 3 3 1 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 100
PERSENTASI (%) 2 19 3 2 1 6 1 3 1 1 2 1 1 2 1 2 3 3 1 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 100
Sumber: Hasil pengolahan kuesioner penelitian Dari Tabel 8 dapat dilihat bahwa siswa yang berasal dari SMPN 1 Cibinong memiliki jumlah terbanyak yaitu 19 siswa. 4.4.2 Daerah Tinggal Siswa Persentase daerah tinggal siswa pada penelitian ini ditunjukan pada Tabel 9.
34
Tabel 9. Daerah tinggal siswa ASAL CIBINONG SUKMAJAYA CITEUREUP PONDOK RAJEG PAKANSARI TAPOS CILODONG NAMBO HARAPAN JAYA BOJONG GEDE DEPOK KRANGGAN CIRIUNG KLAPANUNGGAL TANJUNG UDIK GUNUNG PUTRI CIMANGGIS KALIBAN PABUARAN
JUMLAH (Siswa)
PERSENTASI (%) 35 4 7 1 2 16 14 1 1 2 2 2 1 2 1 5 2 1 1 100
35 4 7 1 2 16 14 1 1 2 2 2 1 2 1 5 2 1 1 100
Sumber: Hasil pengolahan kuesioner penelitian Dilihat dari Tabel 9, siswa yang tinggal di daerah Cibinong memiliki jumlah yang paling tinggi yaitu sebanyak 35 siswa. 4.4.3 Pekerjaan Orang Tua Jenis pekerjaan orang tua siswa pada penelitian ini dijelaskan pada Tabel 10. Tabel 10. Pekerjaan orang tua siswa PEKERJAAN SWASTA PNS BUMN WIRASWASTA IBU RUMAH TANGGA WARTAWAN POLRI PEDAGANG TNI Jumlah
JUMLAH (Siswa)
PERSENTASI (%) 45 34 7 8 1 1 1 1 2 100
Sumber: Hasil pengolahan kuesioner penelitian
45 34 7 8 1 1 1 1 2 100
35
Pada Tabel 10 dapat dilihat bahwa jenis pekerjaan swasta memiliki jumlah terbanyak sebesar 45 siswa. Selanjutnya diikuti pekerjaan Pegawai Negri Sipil (PNS) dan Wiraswasta yang berada di posisi ke dua dan tiga. 4.4.4 Pendapatan Orang Tua Pendapatan orang tua siswa dalam penelitian ini dijelaskan pada tabel 10. Tabel 11. Pendapatan orang tua siswa Pendapatan (Juta) <2 2–5 >5 Jumlah
Jumlah (Siswa)
Persentasi (%) 70 14 16 100
70 14 16 100
Sumber: Data kuesioner Dilihat dari Tabel 11 dapat dilihat bahwa pendapatan yang kurang dari Rp. 2.000.000 memiliki jumlah terbanyak sejumlah 70 siswa. Diikuti oleh pendapatan yang lebih dari Rp. 5.000.000 dan pendapatan di antara Rp. 2.000.000 – Rp. 5.000.000. 4.5. Uji Normalitas Syarat data yang layak untuk diuji adalah data tersebut harus terdistribusi normal. Uji ini digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, variabel dependent, variabel independent, ataupun keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah terdistribusi normal atau mendekati normal. 4.5.1 Nilai Kemiringan (Skewness) Normalitas data dapat dilihat dari nilai skewness. Skewness adalah nilai kecondongan (kemiringan) suatu kurva. Data yang terdistribusi mendekati normal akan memiliki niali skewness yang mendekati angka 0 sehingga memiliki kemiringan yang cenderung seimbang, lihat Tabel 9. Tabel 12. Nilai skewness N Harga Promosi Keputusan Valid N (listwise)
Skewness
Kurtosis
Statistic 100 100
Statistic .260 -.428
Std. Error .241 .241
Statistic -.501 .575
Std. Error .478 .478
100 100
.009
.241
-.081
.478
36
Dilihat dari output SPSS terlihat bahwa variabel harga memiliki nilai skewness 0,260, variabel promosi memiliki nilai skewness -0,428 dan variabel keputusan memiliki nilai skewness sebesar 0.009. Pada variabel harga memiliki nilai skewness positif (+), ini menandakan bahwa skewness memiliki kecondongan menjulur ke arah nilai positif (ekor kurva sebelah kanan lebih panjang). Pada variabel promosi memiliki nilai skewness negatif (-), ini menandakan bahwa skewness memiliki kecondongan menjulur ke arah nilai negatif (ekor kurva sebelah kiri lebih panjang). Dari semua variabel memiliki skewness mendekati angka nol sehingga data masing-masing variabel memiliki kecenderungan terdistribusi secara normal. 4.5.2 Histogram Kurva Normal Normalitas data bila dilihat dengan cara histogram kurva normal dapat ditentukan berdasarkan bentuk gambar kurva. Data dikatakan normal jika bentuk kurva memiliki kemiringan yang cendrung imbang, baik pada sisi kiri maupun sisi kanan, dan kurva memiliki bentuk menyerupai lonceng yang hampir sempurna. Semakin mendekati 0 nilai skewness, gambar kurva cendrung memiliki kemiringan yang seimbang.
25
Frequency
20
15
10
5 Mean =55.19 Std. Dev. =6.575 N =100 0 40
45
50
55
60
65
70
Harga
Gambar 3. Kurva normal variabel harga
37
20
Frequency
15
10
5
Mean =37.98 Std. Dev. =8.354 N =100 0 10
20
30
40
50
60
Promosi
Gambar 4. Kurva normal variabel promosi
20
Frequency
15
10
5
Mean =34.12 Std. Dev. =4.764 N =100 0 20
25
30
35
40
45
Keputusan
Gambar 5. Kurva normal variabel keputusan Data pada variabel yang baik adalah data yang memiliki bentuk kurva dengan kemiringan seimbang sisi kiri dan kanan, atau tidak condong ke kiri atau ke kanan, melainkan ke tengah dengan bentuk seperti lonceng, dengan nilai skewness mendekati 0. Gambar kurva normal variabel harga, promosi dan keputusan pada output SPSS mendukung hasil dari nilai skewness yang mendekati 0. Kurva variabel harga, promosi dan keputusan tidak condong (miring) ke kiri maupun ke
38
kanan, namun cendrung di tengah dan berbentuk seperti lonceng. Jadi data harga, promosi dan keputusan memiliki kecendrungan distribusi secara normal. 4.5.3 Kurva Normal P-Plot Pada normalisasi data dengan Normal P-Plot, data pada variabel yang digunakan akan dinyatakan terdistribusi normal atau mendekati normal. Suatu variabel dinyatakan normal jika sekitar garis diagonal dan penyebaran titik-titik data searah mengikuti garis diagonal. Normal P-P Plot of Harga
1.0
Expected Cum Prob
0.8
0.6
0.4
0.2
0.0 0.0
0.2
0.4
0.6
0.8
1.0
Observed Cum Prob
Gambar 6. Normal P-Plot harga Hasil dari output SPSS Normal P-Plot dari variabel harga memperlihatkan bahwa distribusi dari titik-titik data variabel harga menyebar di sekitar garis diagonal dan penyebaran titik-titik data searah dengan garis diagonal, jadi data pada variabel harga dapat dikatakan normal.
39
Normal P-P Plot of Promosi
1.0
Expected Cum Prob
0.8
0.6
0.4
0.2
0.0 0.0
0.2
0.4
0.6
0.8
1.0
Observed Cum Prob
Gambar 7. Normal P-Plot promosi Hasil dari output SPSS normal P-Plot dari variabel promosi memperlihatkan bahwa distribusi dari titik-titik data variabel promosi menyebar di sekitar garis diagonal dan penyebaran titik-titik data searah dengan garis diagonal, jadi data pada variabel promosi dapat dikatakan normal. Normal P-P Plot of Keputusan
1.0
Expected Cum Prob
0.8
0.6
0.4
0.2
0.0 0.0
0.2
0.4
0.6
0.8
1.0
Observed Cum Prob
Gambar 8. Normal P-Plot keputusan Hasil dari output SPSS normal P-Plot dari variabel keputusan memperlihatkan bahwa distribusi dari titik-titik data variabel keputusan menyebar
40
di sekitar garis diagonal, dan penyebaran titik-titik data searah dengan garis diagonal. Jadi data pada variabel keputusan dapat dikatakan normal. 4.6. Uji Validitas dan Reliabilitas Uji validitas dan reliabilitas digunakan untuk memastikan tentang kelayakan butir kuesioner. Berikut hasil validitas dan reabilitas yang terdapat dalam kuesioner penelitian. 4.6.1 Validitas Uji validitas digunakan untuk mengetahui kelayakan butir-butir dalam suatu daftar konstruk pertanyaan dalam mendefinisikan suatu variabel. Daftar pertanyaan ini pada umumnya mendukung suatu variabel tertentu. Sebuah kuesioner dinyatakan valid jika r-hit > r-tabel atau sig < dari alpha. Dari Lampiran 1 terlihat bahwa pertanyaan 1 sampai 34 memiliki r-hit yang lebih besar dari r-tabel. Dapat disimpulkan bahwa kuisioner tersebut dapat dinyatakan valid. 4.6.2 Reliabilitas Reliabilitas (keandalan) merupakan ukuran suatu kestabilan dan konsistensi responden dalam menjawab hal yang berkaitan dengan konstruk-konstruk pertanyaan yang merupakan dimensi suatu variabel dan disusun dalam suatu bentuk kuisioner. Uji reabilitas dapat dilakukan secara bersama-sama terhadap seluruh butir pertanyaan untuk lebih dari satu variabel, namun sebaiknya uji reliabilitas sebaliknya dilakukan pada masing-masing variabel pada lembar kerja yang berbeda sehingga dapat dapat diketahui konstruk variabel mana yang tidak reliabel. Reabilitas suatu konstruk variabel dikatakan baik jika memiliki nilai cronbach’a alpha > 0,60. Tabel 13. Reabilitas kuesioner Variabel
Reabilitas
Harga
0,946
Promosi
0,952
Keputusan
0,843
Sumber: Hasil pengolahan kuesioner penelitian
41
Tabel 13 tersebut menunjukan variabel harga, promosi dan keputusan nilainya lebih dari 0,60. Dapat disimpulkan bahwa konstruk pertanyaan adalah reliabel. 4.7. Uji Regresi Regresi bertujuan untuk menguji hubungan pengaruh antara satu variabel terhadap variabel lain. Model uji regresi yang digunakan adalah menggunakan model regresi linier berganda, hal ini karena penelitian memiliki variabel independen lebih dari satu. Suatu model regresi berganda dikatakan linier jika memenuhi syarat-syarat linieritas seperti normalitas data, bebas dari asumsi klasik statistik model multikolineritas, autokorelasi dan heteroskesedatisitas. Regresi linier berganda dikatakan model yang baik jika model tersebut memenuhi syaratsyarat linieritas seperti normalitas data, bebas dari asumsi klasik statistik model multikolineritas, autokorelasi dan heteroskesedatisitas. 4.8. Uji Asumsi Klasik Proses pengujian asumsi klasik statistik dilakukan bersama-sama dengan proses uji regresi sehingga langkah-langkah yang dilakukan dalam pengujian asumsi klasik statistik mengunakan media kotak kerja yang sama dengan uji regresi SPSS. 4.8.1 Uji Multikolineritas Uji multikolineritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Uji multikolineritas juga bertujuan untuk menghindari kebiasaan dalam proses pengambilan kesimpulan mengenai pengaruh pada uji parsial masing-masing variabel independent terhadap variabel dependent. Uji multikolineritas menggunakan nilai tolerance dan variance inflation faktor (VIF). Berdasarkan hasil perhitungan data dengan SPSS didapat hasil sebagai berikut.
42
Tabel 14. Hasil uji multikolineritas Coefficientsa
Model 1
Unstandardized Coefficients B Std. Error 8.973 3.181 .379 .063 .112 .050
(Constant) Harga Promosi
Standardized Coefficients Beta
t 2.821 5.974 2.243
.523 .196
Sig. .006 .000 .027
Collinearity Statistics Tolerance VIF .805 .805
1.242 1.242
a. Dependent Variable: Keputusan
Dari Tabel 14 terlihat bahwa nilai tolerance dan nilai VIF menunjukkan tidak ada satu variabel bebas yang memiliki nilai VIF lebih dari 10 dan nilai tolerance tidak kurang dari 10%. Hasil ini menandakan bahwa model regresi yang dihasilkan tidak terjadi multikolineritas dan baik untuk digunakan. 4.8.2 Uji Heteroskedastisitas Uji Heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apabila muncul kesalahan dan residual dari model regresi yang dianalisis tidak memiliki varian yang konstan dari suatu observasi. Berdasarkan hasil analisis dengan SPSS didapatkan grafik scatter plot sebagai berikut: Scatterplot
Regression Studentized Residual
Dependent Variable: Keputusan
2
0
-2
-4 -2
-1
0
1
2
3
Regression Standardized Predicted Value
Gambar 9. Gambar scatterplot Output SPSS pada gambar scatterplot menunjukan penyebaran titik-titik sebagai berikut: 1.
Titik-titik data menyebar di atas dan di bawah atau sekitar angka 0
2.
Titik-titik data tidak mengumpul hanya di atas atau di bawah saja
3.
Penyebaran titik-titik data tidak membentuk pola bergelombang melebar kemudian menyempit dan melebar kembali
4.
Penyebaran titik-titik tidak berpola.
43
Maka dapat disimpulkan bahwa model regresi linier berganda terbebas dari asumsi klasik heteroskedastisitas dan layak digunakan dalam penelitian. 4.8.3 Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linear berganda ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t-1. Cara mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi dapat dilakukan dengan Uji Durbin Watson. Jika nilai Durbin Watson hitung mendekati atau disekitar angka 2, maka model tersebut terbebas dari asumsi klasik autokorelasi. Tabel 15. Hasil uji autokorelasi Model Summary(b)
Model 1
Std. Error of the Estimate 3.721
Durbin-Watson 2.234
a Predictors: (Constant), Promosi, Harga b Dependent Variable: Keputusan
Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan terhadap uji autokorelasi didapatkan nilai Durbin Watson sebesar 2,234. Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel-variabel independent ini terbebas dari pengujian asumsi klasik autikorelasi. 4.9. Koefisien Determinasi Koefisien determinasi (R2) bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel independent menjelaskan variabel dependent. Dalam output SPSS, koefisien determinasi terletak pada tabel hasil koefisien determinasi dan tertulis R Square, namun untuk regresi linier berganda sebaiknya menggunakan R Square yang sudah disesuaikan atau tertulis Adjusted R Square, karena disesuaikan dengan jumlah variabel independent yang digunakan dalam penelitian. Nilai R Square dikatakan baik jika diatas 0,5 karena nilai R Square berkisar antara 0 - 1. Tabel 16. Hasil uji determinasi Model 1
R .745(a)
R Square .555
Adjusted R Square .545
Output SPSS tersebut memiliki nilai koefisien determinasi yang sudah disesuaikan (Adjusted R Square) sebesar 0,545. Artinya 54,5% variabel dependen keputusan dijelaskan oleh variabel independent harga dan promosi, dan sisanya
44
45,5% dijelaskan oleh variabel lain diluar variabel yang digunakan, jadi dapat disimpulkan bahwa model regresi linier berganda layak dipakai untuk penelitian. 4.10. Uji Hipotesis Berkaitan dengan uji yang akan dilakukan dalam uji regresi yang dilakukan secara simultan dengan F-test dan secara individu (parsial) dengan T-test, maka hipotesis alternatif (Ha) yang diusulkan dalam uji regresi linier berganda adalah sebagai berikut :
H01 = Diduga harga tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pemilihan SMA Plus PGRI Cibinong sebagai tempat melanjutkan pendidikan. Ha1 = Diduga harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pemilihan SMA Plus PGRI Cibinong sebagai tempat melanjutkan pendidikan. H02 = Diduga promosi tidak berpengaruh positif dan signifikan keputusan pemilihan SMA Plus PGRI Cibinong sebagai tempat melanjutkan pendidikan. Ha2 = Diduga promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pemilihan SMA Plus PGRI Cibinong sebagai tempat melanjutkan pendidikan. Pedoman yang digunakan untuk menerima atau menolak hipotesis jika hipotesis nol (H0) yang diusulkan: a. H0 diterima jika F atau t-hitung < F atau t-tabel, atau nilai p-value pada kolom sig. > level of significant (α). b. H0 ditolak jika F atau t-hitung > F atau t-tabel, atau nilai p-value pada kolom sig. < level of significant (α). Pedoman yang digunakan untuk menerima atau menolak hipotesis jika hipotesis alternatif (Ha) yang diusulkan: a. Ha diterima jika F atau t-hitung > F atau t-tabel, atau nilai p-value pada kolom sig. < level of significant (α). b. Ha ditolak jika F atau t-hitung < F atau t-tabel, atau nilai p-value pada kolom sig. > level of significant (α). Kerangka pemikiran hipotesis tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :
45
Harga
Keputusan Konsumen Promosi
Gambar 10. Kerangka pemikiran hipotesis 4.10.1 Uji Simultan Dengan F-Test Uji simultan dengan F-test ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh bersama-sama variabel independent terhadap variabel dependent. Hasil F-test ini pada output SPSS dapat dilihat pada table ANOVA. Hasil F-test menunjukan variabel independent secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependent, jika p-value (pada kolom Sig.) lebih kecil dari level of significant yang ditentukan atau F-hitung (pada kolom F) lebih besar dari F-tabel. Tabel 17. Uji simultan F-test ANOVA(b) Sum of Squares Regression 903.261 Residual 1343.299 Total 2246.560 a Predictors: (Constant), Promosi, Harga b Dependent Variable: Keputusan Model 1
df 2 97 99
Mean Square 451.631 13.848
F 32.612
Sig. .000(a)
Output SPSS tersebut menunjukan p-value (pada kolom Sig.) 0,000 < 0,05, artinya signifikan. Signifikan di sini berarti Ha diterima dan H0 ditolak. Artinya harga dan promosi secara bersama-sama berpengaruh terhadap keputusan konsumen.
4.10.2 Uji Parsial Dengan T-Tes Uji t dilakukan dengan tujuan untuk menguji signifikansi nilai parameter hasil regresi serta melihat kecocokan tanda antara hipotesis alternatif dan hasil pengujian. Hipotesis untuk uji t adalah sebagai berikut: H01 = Harga tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pemilihan SMA Plus PGRI Cibinong sebagai tempat melanjutkan pendidikan. Ha1 = Harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pemilihan SMA Plus PGRI Cibinong sebagai tempat melanjutkan pendidikan.
46
H02 = Promosi tidak berpengaruh positif dan signifikan keputusan pemilihan SMA Plus PGRI Cibinong sebagai tempat melanjutkan pendidikan. Ha2 = Promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pemilihan SMA Plus PGRI Cibinong sebagai tempat melanjutkan pendidikan. Uji t dilakukan dengan membandingkan nilai t-hitung dengan nilai t-tabel. Kesimpulan yang dapat diambil dari uji t ini adalah: a. Jika t-hitung lebih kecil dari t-tabel dengan p-value > 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak. b. Jika t hitung lebih besar dari t tabel dengan p-value < 0,05 maka Ha diterima dan Ho ditolak. Tabel 18. Hasil uji parsial denganCoefficients t-test a Model 1
(Constant) Harga Promosi
Unstandardized Coefficients B Std. Error 8.973 3.181 .379 .063 .112 .050
Standardized Coefficients Beta .523 .196
t 2.821 5.974 2.243
Sig. .006 .000 .027
Collinearity Statistics Tolerance VIF .805 .805
1.242 1.242
a. Dependent Variable: Keputusan
Dari perhitungan uji parsial yang terlihat pada Tabel 18 dapat dijelaskan pengaruh variabel bebas secara parsial terhadap veriabel terikat yaitu perubahan laba sebagai berikut: a. Pengaruh harga terhadap keputusan konsumen Berdasarkan hasil uji SPSS yang teerdapat pada Tabel 18 diperoleh hasil t hitung sebesar 5,974 dengan p-value sebesar 0,000 atau p-value < level of significant 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa Ha1 diterima dan H01 ditolak. Hal ini berarti harga berpengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen. b. Pengaruh promosi terhadap keputusan konsumen. Berdasarkan hasil uji SPSS yang terdapat pada Tabel 18 diperoleh hasil t hitung sebesar 2,243 dengan p-value sebesar 0,027 atau p-value < level of significant 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa hipotesisi Ha2 diterima dan hipotesis H02 ditolak. Hal ini berarti promosi berpengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen.
47
4.10.3 Persamaan Pada Model Regresi Berdasarkan output SPSS pada tabel 18 maka persamaan regresi dapat dirumuskan sebagai berikut:
Y= 8,973 + 0,379X1 + 0,112X2 + e
..…….(7)
Interpretasi dari persamaan regresi linier berganda adalah sebagai berikut: a. Jika segala sesuatu pada variabel-variabel independen X1 dan X2 dianggap nol (0) maka nilai keputusan konsumen (Y) adalah sebesar 8,973. b. Jika terjadi prningkatan X1 sebesar 1000, maka keputusan konsumen (Y) akan meningkat sebesar 379. c. Jika terjadi peningkatan X2 sebesar 1000, maka keputusan konsumen (Y) akan meningkat sebesar 112. d. Nilai (e) merupakan variabel-variabel lain yang tidak digunakan dalam penelitian ini.
48
KESIMPULAN DAN SARAN
1.
Kesimpulan Harga dan promosi merupakan dua variabel yang mempengaruhi keputusan
pemilihan SMA Plus PGRI Cibinong sebagai tempat melanjutkan pendidikan. Pada penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa harga dan promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan konsumen. Ini berarti apabila harga dan promosi ditingkatkan maka keputusan konsumen akan meningkat dan sebaliknya, jika harga dan promosi diturunkan maka keputusan konsumen juga akan menurun. Tanda + (positif) pada variabel harga dan promosi menunjukkan hubungan searah artinya apabila harga dan promosi ditingkatkan maka keputusan konsumen juga akan meningkat, maka dapat disimpulkan bahwa harga dan promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pemilihan SMA Plus PGRI Cibinong sebagai tempat melanjutkan pendidikan. 2.
Saran SMA Plus PGRI Cibinong mampu meningkatkan ekspektasi keputusan
konsumen dengan cara meningkatkan strategi harga dan promosi. Hal tersebut telah dibuktikan melalui penelitian yang dilakukan. Jadi pihak manajerial SMA Plus PGRI Cibinong sebaiknya menimbang lebih dalam untuk melakukan kebijakan peningkatan harga dan promosi.
49
DAFTAR PUSTAKA Algifari. 2000. Analisis Teori Regresi.Yogyakarta (ID): BPFE. [DPN] Departemen Pendidikan Nasional. Ikhtisar Data Pendidikan Nasional 2007/2008. Jakarta (ID): Departemen Pendidikan Nasional. Engel F et al. 2004. Perilaku Konsumen. Jakarta (ID): Binarupa Aksara. Erwin RT. 2011. Pengaruh Faktor Harga, Promosi Dan Pelayanan Terhadap Keputusan Konsumen Untuk Belanja Di Alfamart Surabaya. Jurnal Kewirausahaan. Vol. 5 No. 2 Tahun 2011. Ghozali I. 2001. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang (ID) : Universitas Diponegoro. Gujarati D. 1997. Ekonometrika Dasar. Jakarta (ID): PT. Erlangga. Hendri M. 2005. Pemasaran Ritel. Jakarta (ID): PT Gramedia Pustaka Utama. Husein U. 2003. Metodologi Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta (ID): PT. Gramedia Pustaka. Jayadi D. 2012. Analisis Pengaruh Kualitas Produk/jasa, Harga, Promosi Dan Layanan Purna Jual Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Yamaha [skripsi]. Semarang (ID): Universitas Diponogoro. Kasali R. 2007. Manajemen Periklanan: Konsep Dan Aplikasinya. Jakarta (ID): Pustaka Utama Grafiti. Kotler P, Armstrong G. 2008. Manajemen Pemasaran. Jakarta (ID): PT Indeks. Kotler P. 2009. Manajemen Pemasaran. Jakarta (ID): Erlangga.
Kotler P, Keller K. 2009. Manajemen Pemasaran. Jakarta (ID): PT. Indeks. Lembang RD. 2010. Analisi Pengaruh Kualitas Produk/jasa, Harga, Promosi Dan Cuaca Terhadap Keputusan Teh Siap Minum Dalam Kemasan Merek Teh Botol Sosro (Studi Kasus Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi S1 Reguler II Universitas Diponogoro) [skripsi]. Semarang (ID): Universitas Diponogoro. Morissan A. 2007. Periklanan Komunikasi Pemasaran Terpadu. Jakarta (ID): Ramdina Prakarsa.
50
[PRI] Presiden Republik Indonesia. 2004. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2004 tentang Yayasan. Jakarta (ID): Presiden Republik Indonesia. [PRI] Presiden Republik Indonesia. 2003. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta (ID): Presiden Republik Indonesia. Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung (ID): CV. Alfabeta. Anggota IKAPI. Tjiptono F. 2002. Strategi Pemasaran. Yogyakarta (ID): Andi.
51
LAMPIRAN
52
Lampiran 1. Validitas dan reliabilitas Soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
r-hit 0.389 0.428 0.525 0.583 0.718 0.654 0.611 0.591 0.558 0.665 0.665 0.671 0.698 0.672 0.710 0.655 0.649 0.482 0.698 0.809 0.791 0.804 0.714 0.742 0.809 0.479 0.548 0.535 0.506 0.537 0.443 0.603 0.595 0.638
r-tab(5%) 0.197 0.197 0.197 0.197 0.197 0.197 0.197 0.197 0.197 0.197 0.197 0.197 0.197 0.197 0.197 0.197 0.197 0.197 0.197 0.197 0.197 0.197 0.197 0.197 0.197 0.197 0.197 0.197 0.197 0.197 0.197 0.197 0.197 0.197
r-tab(1%) 0.256 0.256 0.256 0.256 0.256 0.256 0.256 0.256 0.256 0.256 0.256 0.256 0.256 0.256 0.256 0.256 0.256 0.256 0.256 0.256 0.256 0.256 0.256 0.256 0.256 0.256 0.256 0.256 0.256 0.256 0.256 0.256 0.256 0.256
Validitas (5%) Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Validitas (1%) Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
53
Lampiran 2. Kuesioner penelitian
KUESIONER Kuesioner ini ditujukan untuk kelengkapan dalam penyusunan skripsi penelitian “Pengaruh Harga dan Promosi Terhadap Keputusan Pemilihan SMA Plus PGRI Cibinong Sebagai Tempat Melanjutkan Pendidikan“. Hasil dari kuesioner ini akan digunakan sebagai instrument penelitian untuk menyusun skripsi di Program Sarja Alih Jenjang Institut Pertanian Bogor (IPB). Petunjuk Pengisian Kuesioner: 1. Mohon diisi titik-titik sesuai dengan pertanyaan yang tersedia (Untuk Identitas Responden). 2. Mohon diberi tanda silang ( X ) pada pilihan tanggapan yang paling sesuai dengan keadaan yang Bpk/Ibu/Saudara rasakan atau alami. 3. Mohon dijawab tanpa pengaruh apapun, peneliti menjamin kerahasiaan jawaban Bapak/Ibu/Saudara. BAGIAN I IDENTITAS RESPONDEN 1. Nama Orang Tua Murid : ………………………………………..................... 2. Nama Murid : ……………………………………………………. 3. Asal Sekolah Murid : (SMP/MTS):……………………………………… : …………………………………………………… 4. Umur 5. Alamat :.................................................................................. Kecamatan:.......................Kabupaten:...................... 6. Pekerjaan : PNS/BUMN/SWASTA*) Lain-lain:................... : Kurang dari Rp.2.000.000/bulan 7. Gaji/Bulan Rp. 2.000.000/bln s/d Rp. 5.000.000/bln Lebih dari Rp. 5.000.000/bulan*) 8. No HP (Murid) :...................................................................................
Coret yang tak perlu *)
54
Lanjutan Lampiran 2. HARGA (X1) Aspek Pelanggan SS=Sangat Setuju, S= Setuju, TAP=Tidak Ada Pendapat, TS=Tidak Setuju, STS=Sangat Tidak Setuju NO PERTANYAAN SS S TAP TS STS
1
2
3
4
5
6
Saya memutuskan anak saya untuk sekolah di SMA Plus PGRI Cibinong karena fasilitasnya sesuai dengan yang saya inginkan Saya memutuskan anak saya untuk sekolah di SMA Plus PGRI Cibinong karena pelayanannya sesuai dengan yang saya inginkan Saya memutuskan anak saya untuk sekolah di SMA Plus PGRI Cibinong karena sistem pengajaranya sesuai dengan yang saya inginkan Saya memutuskan anak saya untuk sekolah di SMA Plus PGRI Cibinong karena kegiatan ekstrakulikulernya sesuai dengan yang saya inginkan Saya memutuskan anak saya untuk sekolah di SMA Plus PGRI Cibinong karena biaya pendaftaranya terjangkau Saya memutuskan anak saya untuk sekolah di SMA Plus PGRI Cibinong karena biaya Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) perbulanya terjangkau Aspek Pasar dan Pesaing
SS=Sangat Setuju, S= Setuju, TAP=Tidak Ada Pendapat, TS=Tidak Setuju, STS=Sangat Tidak Setuju NO PERTANYAAN SS S TAP TS STS
7
8
Biaya yang dikeluarkan untuk membayar uang pembangunan di SMA Plus PGRI Cibinong tergolong murah bila dibandingkan dengan sekolah lain yang sejenis Biaya yang dikeluarkan setiap bulanya untuk membayar uang Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) di SMA Plus PGRI Cibinong tergolong murah bila dibandingkan dengan sekolah lain yang sejenis
55
Lanjutan Lampiran 2. NO
9
PERTANYAAN Saya memutuskan anak saya untuk sekolah di SMA Plus PGRI Cibinong karena kegiatan ekstrakulikulernya lebih baik bila dibandingkan dengan sekolah lain yang sejenis
SS
S
TAP
TS
STS
Aspek Citra dan Kualitas SS=Sangat Setuju, S= Setuju, TAP=Tidak Ada Pendapat, TS=Tidak Setuju, STS=Sangat Tidak Setuju NO PERTANYAAN SS S TAP TS STS
10
11
12
13
14
Saya memutuskan anak saya untuk sekolah di SMA Plus PGRI Cibinong karena kualitas fasilitasnya lengkap Saya memutuskan anak saya untuk sekolah di SMA Plus PGRI Cibinong karena kualitas pelayanannya baik Saya memutuskan anak saya untuk sekolah di SMA Plus PGRI Cibinong karena kualitas sistem pengajaranya baik Saya memutuskan anak saya untuk sekolah di SMA Plus PGRI Cibinong karena kualitas kegiatan ekstrakulikulernya baik Saya memutuskan anak saya untuk sekolah di SMA Plus PGRI Cibinong karena kualitas lulusannya banyak diterima di perguruan tinggi
PROMOSI (X2) Promosi Langsung SS=Sangat Setuju, S= Setuju, TAP=Tidak Ada Pendapat, TS=Tidak Setuju, STS=Sangat Tidak Setuju NO PERTANYAAN SS S TAP TS STS
15
16
17
Saya mengenal SMA Plus PGRI Cibinong melalui persentasi yang diadakan di SMP anak saya Isi persentasi yang disampaikan di SMP membuat anak saya tertarik memilih SMA Plus PGRI Cibinong Narasumber yang memberika penjelasan tentang SMA Plus PGRI Cibinong membuat anak saya tertarik memilih SMA Plus PGRI Cibinong
56
Lanjutan Lampiran 2. Periklanan SS=Sangat Setuju,S=Setuju,TAP=Tidak Ada Pendapat,TS=Tidak Setuju,STS=Sangat Tidak Setuju NO PERTANYAAN SS S TAP TS STS
18
19
20
21
22
Saya mengenal SMA Plus PGRI Cibinong melalui brochure (selebaran) yang saya baca Saya mengenal SMA Plus PGRI Cibinong melalui spanduk yang saya lihat. Pesan yang disampaikan di spanduk yang saya lihat membuat saya tertarik memilih SMA Plus PGRI Cibinong Saya mengenal SMA Plus PGRI Cibinong melalui iklan radio yang saya dengar. Pesan yang disampaikan di radio yang saya dengar membuat saya tertarik memilih SMA Plus PGRI Cibinong
Media Interaktif SS=Sangat Setuju, S= Setuju, TAP=Tidak Ada Pendapat, TS=Tidak Setuju, STS=Sangat Tidak Setuju NO PERTANYAAN SS S TAP TS STS
23
24
25
Saya mengenal SMA Plus PGRI Cibinong melalui website yang saya baca Informasi yang ada di dalam website membuat saya tertarik memilih SMA Plus PGRI Cibinong Media interaktif yang ada di web membantu saya untuk menanyakan informasi yang kurang jelas
57
Lanjutan Lampiran 2. KEPUTUSAN (Y) Faktor Budaya SS=Sangat Setuju,S=Setuju, TAP=Tidak Ada Pendapat, TS=Tidak Setuju, STS=Sangat Tidak Setuju NO PERTANYAAN SS S TAP TS STS
26 27
28
29
Pendidikan anak merupakan hal yang penting di keluarga kami Memilihkan sekolah untuk anak yang baik pendidikanya merupakan keharusan di keluarga kami Memilihkan sekolah untuk anak yang baik pelayanannya merupakan keharusan di keluarga kami Memilihkan sekolah untuk anak yang baik fasilitasnya merupakan keharusan di keluarga kami Faktor Sosial
SS=Sangat Setuju, S= Setuju, TAP=Tidak Ada Pendapat, TS=Tidak Setuju, STS=Sangat Tidak Setuju NO PERTANYAAN SS S TAP TS STS
30
31
Saya memutuskan anak saya untuk sekolah di SMA Plus PGRI Cibinong karena saudara dan anak-anak saya semuanya sekolah di SMA Plus PGRI Cibinong Saya memutuskan anak saya untuk sekolah di SMA Plus PGRI Cibinong karena anak tetangga saya juga sekolah di SMA Plus PGRI Cibinong Faktor Ekonomi
SS=Sangat Setuju, S= Setuju, TAP=Tidak Ada Pendapat, TS=Tidak Setuju, STS=Sangat Tidak Setuju NO PERTANYAAN SS S TAP TS STS
32
33
Saya memutuskan anak saya untuk sekolah di SMA Plus PGRI Cibinong karena biaya pendaftaranya murah Saya memutuskan anak saya untuk sekolah di SMA Plus PGRI Cibinong karena biaya Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) setiap bulanya murah
58
Lanjutan Lampiran 2. NO 34
PERTANYAAN Saya memutuskan anak saya untuk sekolah di SMA Plus PGRI Cibinong karena biaya transportasinya murah
SS
S
TAP
TS
STS
59
Lampiran 3. Data responden Variable harga Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
1 4 5 5 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 5 5 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 2 4 4
2 4 4 5 4 4 5 5 4 4 4 3 3 4 5 4 5 4 4 5 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 5 3 4
3 4 4 5 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 5 3 4
4 4 4 5 4 4 3 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 3 4 4 4 3 3 5 5 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4
5 4 3 5 4 4 4 4 5 4 4 3 3 4 3 5 5 5 4 1 3 3 2 4 3 4 2 3 3 3 3 4 4 4 2 2 4
6 4 3 5 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 5 4 4 4 1 3 3 2 4 5 4 2 4 3 3 3 4 4 4 2 3 4
7 3 3 5 3 4 3 3 4 5 5 3 3 4 1 4 5 4 3 1 1 3 3 3 5 3 2 4 2 3 3 5 5 5 2 3 3
8 4 3 5 3 3 3 3 3 5 4 3 3 4 2 4 4 4 3 1 1 3 4 4 4 4 2 4 2 3 3 5 5 5 2 3 4
9 10 11 12 13 14 JML 4 4 4 5 4 5 57 4 4 4 4 3 4 52 5 5 5 5 5 5 70 3 3 3 3 3 3 48 3 3 3 3 3 3 49 3 4 4 4 4 4 53 5 5 5 5 5 5 64 5 5 5 5 5 5 63 5 4 4 5 5 5 64 4 5 4 4 5 5 60 4 4 4 4 3 3 49 3 4 4 4 3 3 48 4 4 4 4 4 4 56 4 4 4 4 4 5 53 4 4 4 4 4 4 58 4 5 4 5 5 4 63 5 5 4 5 5 4 63 4 4 4 4 4 4 53 3 5 5 5 5 5 50 4 4 4 4 4 4 51 4 4 4 4 4 4 52 3 5 4 4 3 5 51 3 5 5 5 5 5 59 4 4 4 4 4 4 61 5 5 4 4 5 4 62 5 4 4 4 4 4 50 5 4 4 5 5 4 59 4 4 4 5 4 4 53 4 5 4 4 4 4 54 3 4 4 4 4 4 52 5 5 5 4 4 4 61 5 4 5 4 5 5 62 5 4 4 4 4 4 59 3 5 5 5 4 3 49 4 3 3 3 4 3 45 3 4 4 4 4 4 54
60
Lanjutan Lampiran 3. Responden 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72
1 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 3 5 5 5 1 4 5 5 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4
2 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 5 5 1 4 5 5 4 5 4 4 4 4 3 4 4 4 4 5 4 5 4 3
3 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 5 5 4 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 5 5 4 4 2 4 4 4 4 4 5 5 3 3 4 5 5 4 5 5 5 3 3 4 3 4 5 4 4 4 4 5 4 3 3 5
5 2 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 5 3 3 4 5 4 3 5 5 3 3 2 3 2 4 3 2 4 4 4 3 4 4 2 4
6 2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 1 3 3 4 5 5 3 5 5 3 3 1 3 1 4 3 2 4 4 4 3 4 5 2 4
7 5 4 4 5 3 5 5 5 5 3 4 5 3 3 3 5 5 2 5 3 3 3 2 3 2 4 2 3 3 3 3 2 3 5 2 3
8 1 4 4 5 2 5 5 5 4 3 4 5 3 3 4 5 4 2 5 3 3 3 3 3 2 4 3 4 4 3 3 3 4 4 2 3
9 10 11 12 13 14 JML 5 5 5 5 5 5 60 5 5 5 5 5 5 66 4 4 4 4 4 4 57 5 4 4 4 4 4 59 3 4 4 4 3 4 48 5 4 4 5 5 5 62 5 4 4 4 4 4 59 5 5 5 5 5 5 64 4 5 5 5 5 5 62 4 4 4 4 4 4 52 5 5 4 4 4 4 60 3 5 4 4 4 4 57 3 4 3 3 3 3 44 3 3 3 3 3 3 44 5 5 5 5 4 5 62 5 5 5 5 5 5 70 3 5 5 5 5 5 58 4 4 4 4 4 5 51 5 5 5 5 5 5 70 5 5 5 5 5 5 66 4 4 4 4 4 4 53 3 4 4 4 3 3 50 4 4 4 4 4 4 47 5 5 4 5 4 5 58 3 3 4 4 3 4 43 4 4 4 4 4 4 57 5 3 4 4 5 4 52 4 4 4 4 4 4 51 4 4 4 4 4 5 56 4 4 4 4 4 3 53 4 4 4 4 4 4 54 5 4 5 4 5 4 57 4 4 4 4 4 3 55 5 4 4 4 3 4 58 4 3 3 3 3 3 42 5 4 4 5 5 4 57
61
Lanjutan Lampiran 3. Responden 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100
1 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 2 2 5 4 4 5 5 5 5 4 4 5 4 4 4
2 5 5 4 4 4 4 4 2 3 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 4 5 4 4 5 4 4 3
3 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 5 4 4 5 4 4 4 5 4 5 4 4 5 5 5 4
4 4 5 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 5 3 5 3 4 5 4 4 4
5 4 4 3 3 3 4 3 1 4 3 3 4 5 2 2 4 1 3 2 5 1 2 3 4 5 2 2 3
6 4 5 3 4 4 4 3 1 4 3 4 4 5 2 2 4 1 3 2 5 2 2 3 4 4 2 2 3
7 2 4 5 3 3 3 4 1 3 3 3 3 2 3 3 4 2 3 4 1 2 5 3 4 5 3 3 3
8 2 5 5 3 4 4 2 4 4 2 3 3 4 2 2 4 2 3 3 1 2 2 4 3 5 1 1 3
9 10 11 12 13 14 JML 3 5 4 4 4 4 54 5 5 5 5 5 5 68 3 5 5 5 5 5 60 4 4 4 3 3 3 50 4 4 4 4 4 4 54 4 4 4 4 4 4 55 4 3 4 3 4 4 50 4 4 4 4 4 4 45 4 3 4 4 4 4 52 4 4 4 4 4 4 51 4 4 3 4 5 4 52 5 5 4 4 5 3 56 4 4 5 4 5 4 62 5 3 4 4 4 3 46 5 3 4 4 4 3 46 4 5 4 4 4 4 60 4 4 4 3 4 4 45 4 4 4 4 4 4 52 4 4 3 4 3 5 52 5 5 5 5 5 5 62 5 4 4 4 3 3 46 5 5 5 4 5 5 60 3 4 4 4 3 3 49 3 3 3 3 3 3 49 5 5 5 5 5 5 69 4 5 4 5 5 4 52 4 5 4 5 5 4 52 4 3 4 3 4 4 49
Variable promosi Responden 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 JML 1 3 3 4 3 3 3 3 3 5 5 5 40 2 2 2 4 4 3 3 2 4 4 4 4 36 3 2 2 2 5 5 5 2 2 2 5 2 34 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 5 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 6 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44 7 1 2 2 5 3 4 1 1 1 1 1 22 8 5 4 5 5 5 5 3 3 5 4 5 49
62
Lanjutan Lampiran 3. Responden 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 JML 9 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 47 10 4 4 4 5 5 4 4 4 5 5 5 49 11 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44 12 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44 13 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44 14 3 2 3 2 2 2 4 4 4 4 4 34 15 4 4 4 4 3 3 2 2 4 4 4 38 16 5 4 5 4 4 5 5 5 4 5 4 50 17 3 5 4 5 5 3 3 3 3 4 4 42 18 2 2 2 4 4 4 3 3 4 4 4 36 19 4 3 3 1 1 1 1 1 5 5 1 26 20 1 5 5 4 2 2 2 2 4 4 2 33 21 2 2 2 4 4 2 2 2 4 4 4 32 22 5 4 3 5 3 5 4 3 4 3 3 42 23 3 4 4 4 3 5 3 4 3 4 4 41 24 4 4 4 5 5 5 5 5 4 5 4 50 25 1 1 1 5 5 4 1 1 4 4 4 31 26 2 2 2 4 2 2 2 2 4 4 2 28 27 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 35 28 3 3 4 4 4 4 2 2 2 2 2 32 29 4 4 4 5 4 4 2 2 2 2 2 35 30 4 3 3 4 4 4 2 2 2 2 2 32 31 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 45 32 5 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5 50 33 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 47 34 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 34 35 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 36 2 3 4 4 3 3 3 3 2 3 3 33 37 3 5 5 5 1 1 1 1 1 1 1 25 38 5 5 5 4 3 5 4 5 5 5 5 51 39 2 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 37 40 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 47 41 4 4 4 2 4 4 2 2 4 4 2 36 42 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 49 43 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 49 44 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44 45 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 49 46 3 3 3 4 4 4 2 2 2 2 2 31 47 1 1 1 4 4 2 1 1 4 4 4 27 48 2 5 4 4 3 5 3 4 5 4 3 42
63
Lanjutan Lampiran 3. Responden 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 JML 49 3 3 3 1 2 2 2 2 2 3 3 26 50 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 51 3 4 4 5 3 4 3 3 5 5 5 44 52 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 47 53 1 5 1 3 2 2 4 3 4 3 3 31 54 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 55 5 5 5 5 5 5 3 3 5 5 5 51 56 3 3 3 4 3 3 3 3 5 5 5 40 57 3 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 39 58 1 3 3 4 3 3 1 1 4 4 4 31 59 4 4 4 5 4 3 3 3 3 4 3 40 60 2 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 39 61 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 62 3 3 4 5 4 4 3 3 3 3 3 38 63 3 4 3 4 3 4 2 3 5 5 3 39 64 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 37 65 5 5 5 3 3 5 3 3 5 5 5 47 66 3 4 4 4 4 4 2 2 3 3 4 37 67 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 40 68 3 4 3 4 4 4 3 3 4 4 3 39 69 3 3 4 4 3 3 2 2 2 3 2 31 70 4 3 3 2 2 3 2 3 2 2 3 29 71 2 4 4 5 2 2 1 1 5 3 3 32 72 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 42 73 4 4 3 5 4 4 2 2 3 4 4 39 74 5 5 5 5 5 5 2 2 5 5 5 49 75 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 55 76 1 3 3 3 3 1 1 1 1 1 1 19 77 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 40 78 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 36 79 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 42 80 2 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 35 81 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 3 40 82 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 39 83 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 40 84 2 2 3 4 3 3 2 2 2 2 2 27 85 4 4 4 5 4 5 5 5 4 4 5 49 86 5 2 3 4 3 3 3 3 4 4 3 37 87 5 2 3 4 3 3 3 3 4 4 3 37 88 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 36
64
Lanjutan Lampiran 3. Responden 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 JML 89 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 36 90 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 22 91 5 4 3 5 4 5 4 5 5 5 5 50 92 1 1 1 5 5 5 5 5 5 5 5 43 93 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 35 94 1 1 1 5 1 1 1 1 1 1 1 15 95 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 33 96 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 42 97 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 55 98 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 36 99 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 36 100 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 34
Variable keputusan Responden 26 27 28 29 30 31 32 33 34 JML 1 5 5 5 5 5 3 4 4 4 40 2 5 5 5 5 2 4 3 3 4 36 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27 5 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27 6 5 5 5 5 3 3 3 3 4 36 7 5 5 5 5 1 1 2 3 3 30 8 4 4 4 4 5 5 4 4 4 38 9 4 4 4 4 5 5 5 5 5 41 10 4 4 4 4 5 5 4 4 4 38 11 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 12 4 5 4 4 4 4 4 4 4 37 13 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 14 4 5 4 5 4 5 2 2 5 36 15 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 16 4 5 5 4 5 5 5 4 5 42 17 5 5 5 5 3 5 4 4 4 40 18 4 4 4 4 2 2 3 3 3 29 19 5 5 5 5 1 4 1 1 1 28 20 4 4 4 4 4 4 3 1 3 31 21 5 3 3 3 2 2 3 3 3 27 22 5 5 5 5 2 3 1 1 3 30 23 5 5 5 5 3 4 4 4 4 39 24 5 5 4 4 4 4 4 4 4 38
65
Lanjutan Lampiran 3. Responden 26 27 28 29 30 31 32 33 34 JML 25 5 5 5 5 1 5 4 4 4 38 26 4 2 2 2 2 2 2 2 2 20 27 5 5 4 4 4 5 3 3 3 36 28 4 4 4 4 3 2 3 3 3 30 29 5 4 5 4 4 3 3 3 3 34 30 5 5 5 4 3 3 3 3 3 34 31 5 5 4 4 4 4 5 5 5 41 32 4 4 5 5 3 3 3 4 3 34 33 5 4 4 4 3 3 4 4 4 35 34 5 4 5 5 3 3 2 2 4 33 35 4 4 4 4 3 3 3 3 3 31 36 5 5 5 5 3 4 3 3 3 36 37 5 5 5 5 1 1 3 5 3 33 38 5 5 5 5 2 5 4 5 5 41 39 5 5 5 4 3 4 4 4 4 38 40 5 5 5 5 3 3 4 4 4 38 41 4 4 4 4 4 2 3 3 4 32 42 4 4 4 4 3 2 3 3 4 31 43 5 5 5 5 3 2 4 4 4 37 44 5 5 5 5 4 4 4 4 4 40 45 4 4 4 4 2 2 4 4 4 32 46 5 5 4 4 2 3 3 3 3 32 47 5 4 4 4 2 4 4 4 4 35 48 5 4 4 5 5 5 5 4 5 42 49 5 5 5 5 4 1 3 3 3 34 50 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27 51 5 5 5 5 3 4 2 3 3 35 52 5 4 5 4 5 5 4 5 5 42 53 3 3 4 3 1 3 3 4 3 27 54 5 5 5 5 5 5 3 3 3 39 55 5 5 5 5 5 3 5 5 5 43 56 5 5 5 5 3 4 3 3 5 38 57 5 5 5 5 3 4 2 2 3 34 58 5 5 5 5 1 1 1 1 2 26 59 5 5 5 5 3 4 2 3 4 36 60 5 4 4 4 4 3 3 2 2 31 61 5 5 5 5 2 2 2 3 4 33 62 5 5 5 4 3 4 3 4 3 36 63 5 5 5 5 2 1 3 2 2 30 64 4 4 4 4 3 4 3 3 4 33
66
Lanjutan Lampiran 3. Responden 26 27 28 29 30 31 32 33 34 JML 65 5 5 5 5 3 3 4 4 4 38 66 4 4 4 4 3 4 4 4 4 35 67 4 5 4 4 3 3 3 3 3 32 68 5 5 4 4 3 5 3 4 2 35 69 4 4 4 4 2 2 3 3 3 29 70 4 4 4 4 4 5 2 2 2 31 71 5 5 4 4 1 1 2 2 3 27 72 5 5 5 3 4 3 3 3 4 35 73 5 5 5 5 4 4 3 2 5 38 74 5 5 5 5 5 4 4 4 4 41 75 5 5 3 3 3 1 3 3 3 29 76 5 5 5 4 1 1 4 4 5 34 77 5 5 5 5 4 3 4 4 4 39 78 3 4 3 3 3 4 3 4 3 30 79 4 4 3 4 3 4 3 4 3 32 80 4 4 4 4 4 4 2 4 5 35 81 3 4 3 4 3 3 4 3 4 31 82 4 3 4 3 3 3 4 4 3 31 83 4 4 3 3 4 4 3 4 3 32 84 5 5 5 5 2 2 1 2 2 29 85 5 5 5 4 5 5 4 5 5 43 86 3 2 2 3 2 4 3 3 3 25 87 4 3 3 3 2 4 3 3 3 28 88 5 5 5 5 3 4 3 3 3 36 89 4 4 4 4 3 3 2 2 3 29 90 5 5 4 4 2 5 3 3 3 34 91 3 4 4 4 4 4 3 4 2 32 92 5 5 5 5 1 5 1 1 1 29 93 5 5 5 5 3 3 2 2 3 33 94 5 5 5 5 1 1 4 1 5 32 95 5 5 5 5 3 3 3 3 3 35 96 4 4 4 4 3 2 3 3 3 30 97 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45 98 5 5 5 5 3 2 2 2 4 33 99 5 5 5 5 3 2 2 2 4 33 100 4 4 4 4 3 4 3 3 3 32
67
Lampiran 4. Output SPSS Collinearity Diagnosticsa
Model 1
Dimension 1 2 3
Condition Index 1.000 10.693 21.166
Eigenvalue 2.967 .026 .007
Variance Proportions (Constant) Harga Promosi .00 .00 .00 .13 .04 .93 .87 .96 .06
a. Dependent Variable: Keputusan Residuals Statisticsa Predicted Value Std. Predicted Value Standard Error of Predicted Value Adjusted Predicted Value Residual Std. Residual Stud. Residual Deleted Residual Stud. Deleted Residual Mahal. Distance Cook's Distance Centered Leverage Value
Minimum 28.46 -1.875
Maximum 41.25 2.362
Mean 34.12 .000
Std. Deviation 3.021 1.000
.384
1.361
.612
.202
100
28.18 -11.038 -2.966 -3.004 -11.325 -3.138 .063 .000 .001
41.06 9.485 2.549 2.722 10.817 2.818 12.261 .347 .124
34.11 .000 .000 .001 .011 -.001 1.980 .014 .020
3.041 3.684 .990 1.010 3.834 1.022 2.218 .039 .022
100 100 100 100 100 100 100 100 100
a. Dependent Variable: Keputusan Histogram
Dependent Variable: Keputusan
Frequency
30
20
10
Mean =1.21E-16 Std. Dev. =0.99 N =100
0 -3
-2
-1
0
1
Regression Standardized Residual
2
3
N 100 100
68
Lanjutan Lampiran 4. Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Dependent Variable: Keputusan
Expected Cum Prob
1.0
0.8
0.6
0.4
0.2
0.0 0.0
0.2
0.4
0.6
Observed Cum Prob
0.8
1.0