ISSN : 0853-2516 PENGARUH FINANSIAL, AKTIFITAS DAN KENAKALAN TERHADAP DAYA KREATIFITAS REMAJA Oleh : Nungky Viana Feranita, ST, MM ABSTRAK Perekonomian rumah tangga dapat diidentikkan dengan kesejahteraan, yang memberikan tingkatan fasilitas terhadap anggota rumah tangga. Mengatasi permasalahan hidup yang serba kekurangan maka manusia harus berusaha membuka kreatifitas untuk mencari bagaimana dapat menghasilkan uang. Sesuai pepatah waktu sama dengan uang, maka manusia yang punya aktifitas tinggi pasti punya daya kreatifitas untuk segera menyelesaikan semua pekerjaannya. Anak nakal selalu berkelit bila dituduh negatif, bila terjepit pasti punya ide untuk terbebas dari masalah. Hasil penelitian mengatakan bahwa semakin meningkat kesulitan remaja dalam finansial, semakin aktif perilaku remaja dan semakin nakal remaja tersebut maka semakin tinggi daya kreatifitasnya. Kata kunci : Finansial, Aktifitas, Kenakalan dan Daya Kreatifitas Remaja.
Majalah Ilmiah “DIAN ILMU”
Vol.12 No.2
April 2013
120
ISSN : 0853-2516 I.
Biasanya
PENDAHULUAN Perekonomian rumah tangga
dapat
diidentikkan
kesejahteraan,
dengan
yang
memberikan
selalu
tingkatan
fasilitas
manusia
super
sibuk
mempunyai daya kreatifitas untuk segera
menyelesaikan
semua
pekerjaannya segera mungkin. Apabila waktu
sama
dengan
uang
maka
terhadap para anggota rumah tangga.
pastilah manusia yang punya aktifitas
Berdasarkan
tinggi pasti punya daya kreatifitas
segi
ekonomi
maka
semakin rendah tingkat perekonomian
yang tinggi pula. Ini perlu dikaji.
rumah tangga maka semakin sulit rumah
tangga
tersebut
Anak nakal sangatlah dibenci
untuk
oleh orang banyak. Apakah itu benar?
memenuhi segala fasilitas hidupnya
Apakah anak nakal harus dibersihkan
atau dapat dikatakan semakin kurang
dari muka bumi? Itu adalah pertanyaan
sejahtera dalam kehidupannya. Dan
yang konyol. Anak nakal pasti punya
semakin sejahtera tingkat kehidupan
pikiran, dia pasti dapat berargumentasi
suatu rumah tangga maka semakin
bila dia terjepit. Dia dapat berkelit bila
leluasa
dalam
dia dituduh negatif. Dia dapat mencari
menyediakan fasilitas untuk anak-
tempat untuk berteduh dari masalah.
anaknya. Maka apabila manusia hidup
Dia mampu menelorkan ide untuk
kurang sejahtera, apakah manusia
terbebas dari masalah.
para
tersebut
orang
dapat
tua
menyelesaikan
Manusia
untuk
permasalahan hidupnya yang serba
daya
kekurangan. Maka untuk memenuhi
diperoleh dari manusia yang pendiam
segala kekurangan dalam hidupnya
dan yang tidak berani bermasalah.
maka
berusaha
Dari kondisi ini maka muncul ide
membuka kreatifitasnya untuk mencari
penelitian untuk membahas tantang
bagaimana dapat menghasilkan uang.
masalah ini.
manusia
harus
kreatifitas
mempunyai
pastilah
Sementara bagi manusia yang
Dari
mempunyai aktifitas yang padat, bisa
dirumuskan
permasalahan
dikatakan
“Bagaimana
pengaruh
Apakah
manusia manusia
super
sibuk.
tersebut
banyak
daya
besar
Selanjutnya
khalayak
manusia.
Majalah Ilmiah “DIAN ILMU”
ini
dapat yaitu
finansial,
aktifitas dan kenakalan terhadap
menghasilkan uang? Itu tanda tanya bagi
Penelitian
bukan
Vol.12 No.2
kreatifitas secara
remaja”. partial
April 2013
maka 121
ISSN : 0853-2516 dapatlah dirumuskan beberapa tahapan
serta karakteristik dari masing-masing
permasalahan diantaranya :
remaja tersebut secara pribadi.
1. Bagaimana pengaruh tingkat kesulitan dialami
finansial remaja
yang
Hasil penelitian ini diharapkan dapat
berguna
untuk
program
terhadap
pemberdayaan atas pribadi masing-
tingkat daya kreatifitas remaja
masing remaja sehingga tepat dalam
tersebut.
menentukan
2. Bagaimana pengaruh tingkat
sikap
pada
proses
pembelajaran.
aktifitas terhadap tingkat daya kreatifitas remaja tersebut
II.
TINJAUAN PUSTAKA
3. Bagaimana pengaruh tingkat
Kehidupan itu kompleks, dan
kenakalan yang dialami remaja
kadang-kadang
terhadap
untuk menganggap banyak fenomena
tingkat
daya
menggoda
pikiran
kreatifitas remaja
di dalamnya sebagai sebuah kebetulan,
Mengacu pada permasalahan
kerandoman, bahkan keajaiban. Tiap
diatas, maka tujuan penelitian ini
manusia memiliki kehendak bebas
adalah untuk mengetahui:
(free will) untuk menentukan apa dan
1. Pengaruh
tingkat
kesulitan
bagaimana
ia
menjalani
hidup.
finansial yang dialami remaja
Pengambilan keputusan dan perilaku
terhadap
adalah
tingkat
daya
kreatifitas remaja. 2. Pengaruh terhadap
tingkat
permainan”
(game
theory). Dimana perilaku manusia aktifitas
tingkat
daya
kreatifitas remaja 3. Pengaruh tingkat
“teori
“permainan”.
adalah
menganggap
dinamika
Dengan perilaku
manusia sebagai bentuk permainan kenakalan
diharapkan
dapat
memberikan
remaja terhadap tingkat daya
kesederhanaan perspektif, sehingga
kreatifitas remaja
ilmu pengetahuan dapat memberikan
Dari penelitian ini maka dapat
kontribusi
nyata,
bagaimana
menjalani
hidup
yang
diharapkan
bahwa
untuk
meningkatkan daya kreatifitas remaja
kita
demikian
kompleks tersebut.
harus dilihat bagaimana latar belakang
Melalui Teori Permainan ini, telah begitu banyak fenomena sosial
Majalah Ilmiah “DIAN ILMU”
Vol.12 No.2
April 2013
122
ISSN : 0853-2516 dapat diterangkan, dan lebih jauh lagi,
sosialnya.
Teknologi
web
ia memberikan insight yang baik dan
site, wikipedia,
Facebook,
Twitter,
komprehensif tentang bagaimana kita
telah
membantu
budaya
menyikapi kompleksitas dalam hidup
Indonesia untuk menjadi sebuah media
bermasyarakat, mulai dari fenomena
“komunikasi” antar pekerja kreatif di
terkait persaingan antar negara, proses
Indonesia.
pemilihan dan voting, konflik dan
sangat
Masa
kini
bangsa-bangsa
dilema sosial, pasar modal, hingga
memperebutkan sumber daya alam,
interaksi dinamis antara dua orang
namun di masa depan, bangsa-bangsa
kekasih. Salah satu hal terpenting yang
akan saling memperebutkan sumber
bisa dipelajari dari gagasan Teori
daya kreativitas manusia. Hari ini,
Permainan yang matematis ini adalah
makin sering kita dengar berbagai
hal terkait koordinasi dalam kehidupan
“keributan”
sosial.
Kekayaan Intelektual (HaKI), yang
Oleh
para
matematikawan
tentang
Hak
atas
disebut sebagai kondisi “permainan
menunjukkan
koordinasi” (coordination game). Ada
bahkan
dua kunci utama dalam penyelesaian
menunjukkan
yang
kehidupan sosial ekonomi modern di
mesti
dipegang
dalam
bahwa
inovasi
kreativitas
tradisional maknanya
makin dalam
menghadapi koordinasi sosial yaitu
masa yang akan dating.
fokus
depan adalah masa kreativitas dan
serta
komunikasi
dan
resiprokalitas. Fokus pada apa yang
Masa
inovasi.
harus dikerjakan dan komunikasikan
Setiap
orang
memiliki
apa yang diinginkan dan baru dibuat
kesempatan yang sama untuk memiliki
keputusan apa yang harus diperbuat.
kreatifitas tinggi.
Kreatifitas tiada
Komunikasi dan resiprokalitas
kaitannya dengan tingkat pendidikan,
dalam interaksi sosial bahkan bisa
tiada hubungannya dengan keadaan
membantu menajamkan fokus akan
dimana ia dilahirkan, atau dimana ia
interaksi sosial yang kita hadapi. Dan
berkegiatan
di masa kini dan di masa depan,
formal.
teknologi telah sangat membantu umat
ditandai
berkomunikasi
berimajinasi
interaksi
Majalah Ilmiah “DIAN ILMU”
maupun
non
Kreativitas atau daya mencipta,
manusia untuk lebih intensif dalam dalam
formal
Vol.12 No.2
dengan
kemampuan
dan
mewujudkan
April 2013
123
ISSN : 0853-2516 imajinasi
itu
menghasilkan
kedalam sesuatu
kenyataan, baru,
kreasi. Setelah selesai dengan upaya
original. Sesuatu temuan, dapat berupa
merealisasikan impian, itulah saat
teori,
kebendaan,
yang baik untuk mendengarkan kritik
pemahaman, dalam berbagai bidang
bagi perbaikan penemuan. Kondisi ini
seperti
dapat digunakan sebagai motivasi diri
kepandaian,
keilmuan,
kesenian,
yang
menghentikan langkah kita dalam ber
perdagangan,
kesehatan,
kepribadian,
untuk inovasi.
pertanian, kerohanian, hubungan antar sesama, dan sebagainya.
tiada
Kecenderungan arus,
trend,
mengikuti
melemahkan
daya
Daya cipta, dengan demikian,
kreatifitas. Menjiplak karya orang
bergantung
kepada
tingkat
berarti mematikan daya kreatifitas
(kepandaian)
dari
sendiri. Kegagalan demi kegagalan
seseorang. Bahkan lebih jauh, berbeda
harus dialami, tiada pilihan lain,
dengan pengetahuan yang dapat di
sebelum
share kan; daya cipta tidak dapat
Kegagalan
diajarkan oleh seorang kepada yang
meningkatkan kreatifitas, kegagalan
lain, melainkan terbentuk pada diri
yang
seorang yang mau menyatu dengan
mendekatkan kita kepada pencapaian
kegiatan keseharian lingkungan serta
membawa impian kedalam kenyataan.
intelligence
mencapai
lain
yang
keberhasilan. satu
menambah
selalu
peluang,
memiliki kepedulian dan pemikiran
Impian adalah hak dari setiap
yang mendukung kepada kemajuan
orang, yang membedakan seorang
atau pensejahteraan hidup, diri sendiri
dengan yang lainnya ialah bagaimana
atau
ia
orang
banyak.
Kreatifitas
merealisasikan
imajinasi
nya
bukanlah mengenai siapa diri kita,
kedalam realita, menjadi kan impian
melainkan
mengenai
itu suatu kenyataan yang bermanfaat
dikerjakan
dan
apa
yang
bagaimana
bagi diri sendiri dan orang banyak.
mengerjakannya.
Kreativitas dapat memecahkan
Alangkah
bijaksana
hampir semua masalah. Sebenarnya,
dalam
sejak dilahirkan setiap orang memiliki
menampung kritik adalah hal yang
daya kreativitas yang cukup tinggi
positip,
dalam
mempelajari
akan
membiarkan
pengalaman
tetapi kritik,
janganlah
DNA-nya,
cuma
untuk
cemooh,
Majalah Ilmiah “DIAN ILMU”
Vol.12 No.2
April 2013
124
ISSN : 0853-2516 mengasah ada beberapa tip, antara lain
kepuasan.
adalah :
berpikir lebih jenius maka mampu
1.
menciptakan dan menghasilkan
menakhlukkan
ide-ide yang jelas. Betapapun
berhasil menciptakan kreativitas.
cemerlang ide-ide kreatif yang
2.
3.
4.
dengan
tantangan
dan
Dalam menciptakan kreativitas
dihasilkan, nantinya tidak akan
perlu ketekunan,
bernilai jika belum dilaksanakan
kedisiplinan,
atau diuji.
Dengan menyiasati keterbatasan,
Fokus pada satu aktivitas kreatif
mencari solusi bekerja dan lebih
setiap
efisien
hari,
dengan
seiring
semangat, dan
kegigihan.
hingga
berhasil
bertambahnya pengalaman maka
menciptakan karya luar biasa atau
ilmu juga bertambah.
ide-ide cemerlang
kreativitas seketika muncul pada
8.
Kepercayaan bahwa Anda kreatif.
saat
9.
Selalu
seseorang dalam
kondisi
mengevaluasi
ide-ide
terdesak.
secara jujur sehingga mampu
Dengan berimajinasi maka timbul
menghasilkan karya yang bernilai
kreativitas. Imajinasi seringkali
tinggi atau benar-benar dapat
memunculkan ide-ide sederhana,
memecahkan suatu masalah 10. Kreativitas
tetapi unik dan bernilai tinggi. 5.
7.
Sehingga
Meningkatkan
yang
positif
artinya tidak keluar dari nilai-
pengalaman
nilai moralitas,
derngan menerima kegagalan dan belajar dari kegagalan tersebut. Perasaan senang itu merupakan kunci 6.
meningkatkan
III.
METODE PENELITIAN Metode
daya
penelitian
kreativitas
digunakan
Motivasi non material merupakan
analitik. Deskriptif untuk membuat
kekuatan
gambaran secara sitematis, faktual dan
untuk
menciptakan
kreativitas. Sebab motivasi bukan
akurat
didasari
hubungan
keinginan
untuk
adalah
yang
mengenai antar
deskriptif
fakta-fakta fenomena
dan
serta untuk
mendapatkan imbalan atau karena
mendapatkan kebenaran.(Nasir,1989).
kompetisi,
Analitik untuk menghitung korelasi
mendapatkan
melainkan kesenangan
Majalah Ilmiah “DIAN ILMU”
untuk dan
antara
Vol.12 No.2
tingkat
kesulitan
April 2013
finansial, 125
ISSN : 0853-2516 aktifitas remaja serta kenalakan remaja
sebagai
terhadap tingkat daya kretifitas remaja.
sedangkan pada remaja ditetapkan
Model
untuk
setara dengan 5 kecamatan yang
kuantitatif
sekaligus sebagai cluster sampling.
tersebut
menganalisis
digunakan secara
cluster
mengenai besar hubungan pengaruh
Metode
terhadap daya kreatifitas remaja.
karena hemat biaya penelitian dan
Metode pengambilan populasi
tidak
ini
lebih
samplingnya,
menguntungkan
memerlukan
list
populasi.
dan sampel dalam penelitian ini adalah
Menurut Umar (2003) ukuran sampel
menggunakan
yang disarankan oleh Slovin dengan
Sampling
Two
(Nasir,
Stage
Cluster
2003).
Caranya
rumusan :
adalah setelah menentukan populasi (Remaja
di
31
Kecamatan
atau
203.522 orang di Kabupaten Jember) maka ditahap awal menentukan secara random sebuah sampel dengan sample fraction
sebesar
45%
yaitu
5
kecamatan atau 5 desa dengan 36.061 orang, dan dilanjutkan kembali dengan penarikan
sampel
dengan
dengan
sebesar
1%
Selanjutnya
ditahap sample
dari
kedua
remaja.
diambil
dari
remaja yang bersekolah yang dibagi secara
proporsional
Keterangan : n : Ukuran sampel N : Ukuran Populasi (Jumlah remaja se Kabupaten Jember orang) E : Kelonggaran / ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang dapat ditolerir (maksimal: 0, 1 %).
dalam
setiap
Dalam rangka mengetahui hubungan pengaruh dilakukan uji korelasi dengan rumus Korelasi Product Moment sebagai berikut : r
kecamatan atau desa yang dipilih dan pengambilan
sampelnya
N 1 Ne 2
fraction
jumlah
sampel
n=
dilakukan
secara acak atau random (Istijanto, 2005). Berkait dengan hal tersebut banyaknya desa dalam satu kecamatan
n x
n( xy ) ( x y ) 2
Keterangan : Γxy x independen) y dependen) n
( x) 2 n y 2 ( y ) 2
: Koefisien korelasi : nilai data (variabel : nilai data (variabel : banyaknya data
dianggap sebagai cluster group dan dipilih
sebuah
desa
secara
Perhitungan diatas akan lebih
acak
mudah bila digunakan alat bantu Majalah Ilmiah “DIAN ILMU”
Vol.12 No.2
April 2013
126
ISSN : 0853-2516 dengan program SPSS 16. Adapun
3. Ada hubungan antara kenakalan
dasar pengambilan keputusan agar
remaja
setiap pertanyaan dinyatakan valid
kreatifitas remaja (Y)
(Sugiyono,
2003)
apabila
dengan
(X3)
4. Tidak
ada
terhadap
hubungan
daya
secara
tingkat signifikansi 95% berkorelasi
simultan antara finansial (X1),
positif dengan koefisien korelasi lebih
aktifitas
besar atau sama dengan 0,2.
kenakalan remaja (X3) terhadap
Sesuai dengan permasalahan
remaja
(X2)
dan
daya kreatifitas remaja (Y)
diatas maka dapat disusun hipotesa sebagai berikut :
Menurut Supranto (1993) dan
Hipotesa Nihil (Ho) 1. Tidak
Sugiyono (2003) uji t
Koefisien Korelasi dengan Level of
finansial (X1) terhadap daya
significant pada confidence interval
kreatifitas remaja (Y)
95% (α = 0,05) dengan derajat antara
kebebasan atau degree of freedom (df)
aktifitas remaja (X2) terhadap
adalah n-2. Jika t hitung < t tabel,
daya kreatifitas remaja (Y)
maka Ho diterima dan menolak dan
3. Tidak
ada
hubungan
atau Uji
antara
2. Tidak
ada
:
ada
hubungan
hubungan
antara
kenakalan remaja (X3) terhadap
sebaliknya.
ada
hubungan
aktifitas
remaja
(X2)
r
t
dan
kenakalan remaja (X3) terhadap
t
n3 1 r2
secara
simultan antara finansial (X1),
nilai
menurut Sugiyono adalah :
daya kreatifitas remaja (Y) 4. Tidak
Perhitungan
Keterangan :
r ditemukan n t
:
korelasi
yang
: banyaknya sampel : nilai t hitung
daya kreatifitas remaja (Y) Hipotesa Alternatif (Hi)
III.
:
PROGRAM
1. Ada hubungan antara finansial
Program
(X1) terhadap daya kreatifitas
2. Ada hubungan antara aktifitas (X2)
Kreatifitas
Mahasiswa Penelitian tahun 2012
remaja (Y)
remaja
PELAKSANAAN
terhadap
kreatifitas remaja (Y)
daya
yang dimulai pada bulan Januari 2012 sampai dengan bulan Maret 2012. Daerah penelitian adalah Kabupaten Jember
Majalah Ilmiah “DIAN ILMU”
Vol.12 No.2
dengan
masyarakat
April 2013
yang 127
ISSN : 0853-2516 dijadikan obyek penelitian adalah
80 orang, dan selebihnya 20% dengan
mereka para pelajar tingkat SLTP dan
nilai 6 s/d 8 serta 15 s/d 19 yaitu 20
SLTA
orang (7 + 12).
se
Kabupaten
Jember.
Sementara responden adalah sampel
Responden yang mempunyai
yang digunakan untuk pencarian data,
tingkat
yang
adalah
ditunjukkan secara berurutan oleh
berdasarkan metode two stage cluster
mereka yang punya tingkat kenakalan
sampling (Nasir, 1989).
yang tinggi, baru menyusul oleh
penentuannya
Instrumen Pelaksanaan, data primer
diperoleh
dari
wawancara
daya
yang tinggi serta selanjutnya baru mereka
lokasi penelitian dengan menggunakan
financial.
daftar pertanyaan. Adapun data yang adalah
tentang
tingkat
tinggi
mereka yang punya tingkat aktifitas
langsung terhadap para remaja di
diambil
kreatifitas
yang
bermasalah
dalam
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
semakin
tinggi
tingkat
kesulitan finansial yang dihadapi para
kenakalan responden maka tingkat
remaja,
yang
kreatifitasnya juga tinggi. Menyusul
dilakukan dan kenakalan yang sering
kemudian semakin tinggi aktifitas
dilakukan
yang
responden maka menunjukkan daya
mengenai
kreatifitasnya juga tinggi. Barudengan
aktifitas
sehari-hari
para
bersekolah.
remaja
Sementara
tingkat daya kreatifitas remaja adalah
semakin
meliputi
responden
daya
kreatifitas
yang
meningkat dalam
kesulitan
finansial
maka
memperoleh prestasi, daya kreatifitas
menunjukkan daya kreatifitasnya juga
yang memperoleh material dan daya
tinggi.
kreatifitas
yang
memperoleh
penghargaan.
Sehingga
HASIL
DAN
semakin
mengalami penelitian
tinggi
daya
kreatifitasnya. Hal ini ditunjukkan dengan
PEMBAHASAN
Data
diketahui
bahwa semakin nakal para remaja maka
IV.
dapat
adanya
mereka
yang
permasalahan
maka
mempunyai
dengan kenakalannya dapat berkelit
kisaran nilai kuestioner antara 9 s/d 14
untuk segera lepas dari permasalahan.
mencapai sekitar 80% responden yaitu
Dengan
Majalah Ilmiah “DIAN ILMU”
Vol.12 No.2
daya
imajinasi
April 2013
dan 128
ISSN : 0853-2516 argumentasinya
mereka
dapat
daya
kreatifitas
remaja
dapat
membuat daya kreasi untuk lepas dari
dikatakan sangat besar atau sangat
permasalahan.
berpengaruh dimana koefisien korelasi
Aktifitas para remaja sangat
menunjukkan angka 0,908. Sementara
membantu dalam pertumbuhan daya
hubungan
kreasinya.
aktifitas
Sementara
dengan
antara terhadap
permasalahan daya
kreatifitas
kurangnya financial, pasti mereka
remaja dapat dikatakan cukup besar
berusaha
atau
untuk
menutup
segala
sangat
berpengaruh
kekurangan. Untuk memperoleh apa
menunjukkan
yang mereka butuhkan maka mereka
koefisien korelasi.
berupaya untuk membuat hasil karya dengan
menumbuhkan
daya
kreatifitasnya.
dari hubungan antara permasalahan
yang
menunjukkan 0,892
untuk koefisien korelasi. Hal tersebut
Permasalahan
daya
untuk
kenakalan terhadap daya kreatifitas
4.1. Hasil Analisa
sangat
pengaruhnya
0,869
Kondisi tersebut lebih rendah
remaja,
remaja
angka
dimana
yang
besar
terhadap
kreatifitas
dialami
menunjukkan
hubungan
antara
hubungan
permasalahan kenakalan terhadap daya
tumbuhnya
kreatifitas remaja cukup besar atau
remaja
itu.
sangat berpengaruh.
Berdasarkan analisa program SPSS 16
Ketiga
hubungan
pengaruh
menunjukkan 0,947 untuk koefisien
tersebut menunjukkan angka positif
korelasinya
pada koefisien korelasinya, artinya
hubungan
antara
remaja
dengan
permasalahan
semakin
tinggi
tingkat
kenakalan
tumbuhnya daya kreatifitas renaja.
remaja, aktifitas remaja dan kesulitan
Angka positif dari koefisien korelasi
financial maka semakin tinggi pula
menunjukkan bahwa semakin tinggi
pertumbuhan
permasalahan remaja maka semakin
mahasiswa tersebut.
tinggi
4.2. Pembahasan
pula
pertumbuhan
daya
kreatifitas remaja.
daya
kreatifitas
Analisis hipotesa dengan uji t
Berdasarkan analisa program
dapat dilihat dengan menggunakan
SPSS 16 diperoleh bahwa hubungan
analisis
antara permasalahan financial terhadap
menunjukkan bahwa t-hitung untuk
Majalah Ilmiah “DIAN ILMU”
Vol.12 No.2
program
SPSS
April 2013
16
yang
129
ISSN : 0853-2516 hubungan antara permasalahan remaja
kreatifitas remaja itu. Kondisi ini
terhadap
ditunjukkan oleh 0,000 pada angka
daya
kreatifitas
remaja
adalah sebesar 29,167 yang berada
signifikansi.
Artinya
semakin
diatas 2,26 yaitu nilai t-tabel. Hal ini
meningkat permasalahan yang dialami
berarti menerima hipotesa alternative
remaja maka semakin meningkat pula
dimana permasalahan yang dialami
perkembangan daya kreatifitas remaja
remaja sangat berpengaruh signifikan
itu.
terhadap berkembangnya tingkat daya
Tabel 1. Uji t Hubungan Antara Permasalahan Remaja Terhadap Daya Kreatifitas Remaja Unstandardized Coefficients
Model
B 1
(Constant) Permasalahan Remaja
Corelation
Standardized Coefficients
Std. Error
t
Sig
Beta
-.513
.433
-1.185
.239
.352
.012
.947 29.167
.000
Zero Partial Part order
.947
.947 .947
a. Dependent Variable: Kreatifitas
Sumber : Hasil Analisis Program SPSS 16 Secara partial dengan menggunakan analisis program SPSS 16 menunjukkan bahwa : Hubungan antara kesulitan
-
financial
dengan
daya
kreatifitas
pertumbuhan
remaja
menunjukkan
t-hitung
4,790 yang lebih besar dari t-tabel yaitu 2,26 -
remaja
Hubungan dengan
antara
kenakalan
pertumbuhan
daya
menunjukkan t-hitung 3.014 yang
kreatifitas remaja menunjukkan t-
lebih besar dari t-tabel yaitu 2,26
hitung 6,848 yang lebih besar dari
Hubungan antara aktifitas dengan
t-tabel yaitu 2,26
pertumbuhan
daya
kreatifitas
Majalah Ilmiah “DIAN ILMU”
Vol.12 No.2
April 2013
130
ISSN : 0853-2516 Tabel 2. Uji t Hubungan Antara Kesulitan Finansial, Aktifitas dan Kenakalan Remaja Terhadap Daya Kreatifitas Remaja Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients
Model
Std. Error
B 1
(Constant)
-.531
.435
Finansial
.290
.096
Aktivitas
.331
Kenakalan
.432
Correlations t
Sig.
Beta
Zero-order
Partial
Part
-1.219
.226
.259
3.014
.003
.908
.294 .098
.069
.320
4.790
.000
.869
.439 .156
.063
.431
6.848
.000
.892
.573 .223
a. Dependent Variable: Kreatifitas
Sumber : Hasil Analisis Program SPSS 16 Sementara angka signifikansi semuanya
menunjukkan
angka
dibawah 0,05 artinya bahwa hubungan
koefisien
0,908
dan
3,014untuk uji t-hitungdan tingkat signifikansi 0,003.
dengan pertumbuhan daya kreatifitas remaja sangat tinggi dan signifikan.
korelasi
Secara partial hubungan antara aktifitas remaja terhadap pertumbuhan daya kreatifitas remaja adalah sangat
V.
berpengaruh yang signifikan yang
KESIMPULAN Dari
hasil
analisis
data
penelitian maka diperoleh hasil bahwa secara
simultan
kesulitan
hubungan
financial,
kenakalan
remaja
antara
aktifitas
sangat
terhadap
berpengaruh
yang
signifikan yang ditunjukkan dengan koefisien
korelasi
0,947
0,869 dan 4,790untuk uji t-hitungdan tingkat signifikansi 0,000. Secara partial hubungan antara
dan
pertumbuhan daya kreatifitas remaja adalah
ditunjukkan dengan koefisien korelasi
dan
29,167untuk uji t-hitung dan tingkat
kenakalan
remaja
terhadap
pertumbuhan daya kreatifitas remaja adalah
sangat
berpengaruh
yang
signifikan yang ditunjukkan dengan koefisien
korelasi
0,892
dan
6,848untuk uji t-hitungdan tingkat signifikansi 0,000.
signifikansi 0,000. Secara partial hubungan antara kesulitan financial remaja terhadap
VI.
DAFTAR PUSTAKA
pertumbuhan daya kreatifitas remaja adalah
sangat
berpengaruh
yang
Luce,
signifikan yang ditunjukkan dengan Majalah Ilmiah “DIAN ILMU”
Vol.12 No.2
R.D. & Raiffa, H. (1957). Games and Decisions: An Introduction and Critical Survey. Wiley & Sons April 2013
131
ISSN : 0853-2516 Khanafiah, D., & Situngkir, H. (2009). “Memetics of EthnoClustering Analysis”. Journal of Social Complexity 4(1): 1825 Nazir, Moh, Ph.D. 2003. Metode Penelitian. Jakarta; Ghalia Indonesia Schelling, T. (1978). Micromotives and Macrobehavior. Norton. Situngkir, H. & Dahlan, R. M. (2009). Fisika Batik: Jejak Sains Modern dalam Seni Tradisi Indonesia. Gramedia Pustaka Utama Situngkir, H. (2008). “Platform Komputasi untuk Preservasi Budaya Tradisional Secara Partisipatif”. BFI Working
Majalah Ilmiah “DIAN ILMU”
Paper Series WP-XII-2008. Bandung Fe Institute Situngkir, H. (2009). “Evolutionary Economics Celebrates Innovation and CreativityBased Economy”. The Icfai University Journal of Knowledge Management 7(2):7-17 Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Administrasi. Bandung; Alfabeta.. Supranto, J. 2002. Statistik Teori Dan terapan. Jakarta; Erlangga. Suyanto, Bagong dan Sutinah. 2005. Metode Penelitian Sosial – Berbagai Alternatif Pendekatan. Jakarta; Prenada Media Goup Kencana..
Vol.12 No.2
April 2013
132