EKUITAS Akreditasi No.395/DIKTI/Kep/2000
ISSN 1411 – 0393
PENGARUH FAKTOR PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA PRODUKSI PADA PT SIWI Teman Koesmono*)
ABSTRAK Perbedaan masing masing kondisi individu akan mempengaruhi kinerja seseorang dalam usaha menjalankan tugasnya. Khususnya faktor pengembangan Sumber Daya Manusia (Skill, Knowledge, Attitude, Behavior) berpengaruh terhadap produktivita tenaga kerja produksi, untuk itu keempat faktor tersebut memerlukan pengamatan secara cermat sedini mungkin dalam usaha untuk mempertahankan kelangsungan proses produksi. Perilaku manusia akan dipengaruhi oleh motivasi atau dorongan dan ability atau kemampuan yang muncul dari dalam dirinya berkaitan dengan usaha untuk memenuhii kebutuhan hidupnya. Pada dasarnya kemampuan kinerja seseorang akan mengalami peningkatan apabila potensi yang ada diperhatikan untuk dikembangkan, Tentunya hasil pengembangan diharapkan dapat menunjang semua aspek yang ada dalam perusahaan. Pada akhirnya perubahan yang dialami dapat memenuhi kebutuhan secara moril maupun materiil, sehingga tujuan bersama yang diinginkan akan tercapai, dan hal ini benar benar dapat terwujud jika semua pihak mempunyai kesepakatan yang tinggi terhadap keberhasilan perusahaan. Kata kunci : Produksi, Dorongan, Kemampuan, Produktivitas
1. PENDAHULUAN Latar belakang masalah Salah satu masalah Nasional yang dihadapi oleh bangsa Indonesia saat ini adalah penanganan terhadap Sumber Daya Manusia. Melimpahnya Sumber Daya Manusia yang ada saat ini mengharuskan kita untuk berfikir secara makro yaitu bagaimana dapat *)
Drs. Teman Koesmono, MM adalah dosen Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya.
Pengaruh Faktor Pengembangan Sumber Daya Manusia (Teman Koesmono) 389
menmanfaatkan Sumber Daya Manusia seefektif dan seefisien mungkin sesuai dengan skill yang mereka miliki. Dari sisi lain tentunya agar di masyarakat tersedia Sumber Daya Manusia yang handall memerlukan pendidikan yang berkualitas, penyediakan pangan dan gizi serta fasilitas sosial serta lapangan kerja yang memadai. Kelemahan dalam penyediaan berbagai fasilitas tersebut akan menimbulkan tekanan sosial yang mengarah kepada keresahan sosial dan akan berpengaruh terhadap aspek politik dan keamanan masyarakat. Khususnya lapangan pekerjaan yang jumlahnya tidak sebanding dengan angkatan tenaga kerja merupakan masalah tersendiri yang sampai saat ini belum dapat teratasi dengan tuntas dan menyeluruh. Disamping itu kondisi kualitas Sumber Daya Manusia masih rendah baik dilihat dari segi kemampuan intelektualnya maupun mental pribadinya serta ketrampilan yang dimiliki. Sehubungan dengan hal tersebut perlu adanya peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia melalui berbagai metode untuk memenuhi kebutuhan Tenaga Kerja yang siap dan trampil sesuai dengan kebutuhan. Produktivitas kerja merupakan tuntutan utama bagi pengusaha untuk menjaga kelangsungan operasional perusahaan. Banyak hal yang mempengaruhi produktivitas kerja; tentunya Pengusaha harus berusaha untuk menjaga agar faktor yang berpengaruh terhadap produktivias dapat dipenuhi semaksimal mungkin. Kualitas Sumber Daya Manusia akan terpenuhi jika unsur pembentuknya terpenuhi sejak awal yaitu : Knowledge, Skill, Attitude dan Behavior. Pada prinsipnya bahwa setiap individu akan selalu mengharapkan adanya perubahan perubahan baik secara moril maupun materiil. Produktivitas dapat terpenuhi apabila perbandingan antara input dan outputnya menunjukkan perubahan yang positif dari waktu kewaktu. Agar selalu terdapat perubahan baik secara materiil maupun materiil maka usaha yang tepat adalah melakukan pengembangan pada masing masing individu, karena dari pengembangan tersebut akhirnya dapat diperoleh Sumber Daya Manusia yang berkualitas sehingga produktivitas Tenaga Kerja dapat terjamin untuk memenuhi target yang telah ditetapkan oleh Perusahaan. Pengembangan Sumber Daya Manusia dimulai sejak seseorang diterima menjadi karyawan sampai berakhirnya tugas yang bersangkutan di Perusahaan, oleh karena itu pengembangan Sumber Daya Manusia tidak pernah berhenti selama perusahaan masih beroperasi. Tentang produktivitas itu sendiri akan dapat tercapai apabila faktor yang mempengaruhi telah diperhatikan sedini mungkin dan faktor tersebut adalah : 1. Knowledge (Pengetahuan) Pengetahuan dapat diperoleh.secara formal maupun non formal. Pada umumnya seseorang yang mempunyai pendidikan lebih tinggi akan mempunyai wawasan yang lebih luas terutama terhadap penghayatan akan pentingnya produktivitas. Tingginya kesadaran terhadap produktivitas dapat mendorong tenaga kerja yang bersangkutan untuk melakukan tindakan yang produktif.
390 Ekuitas Vol.5 No.4 Desember 2001
2. Skill (Ketrampilan) Ketrampilan seseorang merupakan hal penting dalam menunjang kegiatan produksi dan khususnya untuk mencapai produktivitas, karena dalam kenyataannya ketrampilan yang dimiliki oleh sebagian besar Tenaga Kerja kita masih rendah mutunya, hal ini merupakan masalah tersendiri yang memerlukan perhatian khusus bagi dunia usaha yang bergerak dibidang manufacturing. 3. Attitude (Sikap) Sikap sesorang tentunya akan mempengaruhi segala aktivitas yang dilakukan, karena sikap merupakan bagian yang hakiki dari kepribadian seseorang. Oleh karena itu besar kecilnya hasil kerja seseorang akan dipengaruhi pula oleh sikap yang dimiliki dalam berbagai kondisi yang ada. 4. Behavior (Perilaku) Didalam organisasi tentunya banyak faktor yang mempengaruhi sesorang untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, sedangkan jalannya organisasi tentunya diwarnai oleh perilaku perilaku individu yang merasa berkepentingan dalam kelompoknya masing masing. Perilaku individu yang berada dalam organisasi tentunya sangat mempengaruhi organisasi baik secara langsung maupun tidak langsnung, hal ini akibat adanya kemampuan individu yang berbeda dalam menghadapi tugas atau aktivitasnya. Perilaku akan timbul atau muncul akibat adanya pengaruh atau rangsangan dari lingkungan yang ada (baik internal maupun eksternal) begitu pula perilaku individu akan didorong oleh serangkaian kebutuhannya (Kebutuhan seseorang dapat dipenuhi melalui peilakunya masing masing). Perlu kiranya bahwa manusia atau seseorang selalu mempertimbangkan perilakunya pada setiap saat, segala apa yang diinginkan dapat dicapai tanpa menimbulkan konflik baik secara individu maupun kelompok, sehingga kepentingan bersama dapat dicapai. Berkaitan dengan produktivitas kerja menurut DLKD Daerah tingkat I Jawa timur (1994 : 3 ) dapat dibuat model sebagai berikut : P = f (K, S, A, B) Dimana : P = K = S = A = B =
Productivity Knowledge (berhubungan dengan pengetahuan seseorang) Skill (berhubungan dengan ketrampilan) Attitude (berhubungan dengan sikap) Behavior (berhubungan dengan perilaku)
Model tersebut diatas akan penulis gunakan sebagai dasar pembahasan selanjutnya.
Pengaruh Faktor Pengembangan Sumber Daya Manusia (Teman Koesmono) 391
Dalam membicarakan masalah produktivitas tentunya banyak faktor faktor yang dapat mempengaruhi, namun demikian dalam pembahasan ini hanya terbatas pada empat faktor yaitu Knowledge, Skill, Attitude, dan Behavior, sesuai dengan yang telah diuraikan oleh DLKD Daerah Tingkat I Jawa Timur mengenai faktor faktor yang berpengaruh terhadap produktivita.. Mengingat betapa pentingnya pengembangan sumber daya manusia dalam usaha untuk menaikkan produktivitas, tentunya harus dihilangkan anggapan bahwa manusia merupakan alat produksi tetapi sebagai mitra usaha bagi pengusaha (perusahaan). Produktivitas akan tercapai dengan baik apabila dilakukan koordinasi yang tepat terhadap sumberdaya yang ada baik manusianya sebagai pelaku organisasi maupun barang barang modalnya yang dipergunakan untuk menjalankan proses produksi. Yang paling utama adalah bagaimana caranya untuk mengembangkan sumberdaya yang dimiliki khususnya sumber daya manusianya sehingga tujuan utama perusahaan dapat tercapai sesuai dengan yang telah ditetapkan. Dari uraian tersebut tentunya telah jelas bahwa produktivitas akan tercapai apabila sumber daya manusianya selalu siap menghadapi perubahan perubahan yang diakibatkan oleh faktor eksternal maupun internal perusahaan. Khususnya terhadap perusahaan manufacturing yang hasil produksinya untuk keperluan ekspor diperlukan perhatian yang istimewa terhadap kualitas produknya, oleh karena itu agar dapat bersaing di luar negeri tentunya harus mempunyai tenaga kerja yang cukup dapat diandalkan baik secara teknik maupun non teknik. Demikian halnya PT. Sura Indah Wood Industries (SIWI) yang bergerak dalam pengolahan kayu keperluan ekspor, tentunya harus selalu dapat meningkatkan produktivitasnya dalam usaha untuk memenuhi kebutuhan konsumen dan khususnya bagi kepentingan Nasional sendiri adalah menyumbangkan perolehan devisa negara. Gambaran tentang Input dan Output produksi yang dicapai oleh perusahaan tersebut dapat dilihat pada table 1. Dari table tersebut nampak setiap sub section yang ada diproduksi memberikan kontribusi atau output yang bebeda-beda sesuai dengan jenis kegiatan yang dilakukan. Dari gambaran terhadap kegiatan yang ada, output yang dihasilkan masih dibawah target yang telah ditetapkan yaitu 15.200 m3 pertahun. Mengingat begitu pentingnya produktivitas tenaga kerja bagi perusahaan maupun negara dan untuk kemakmuran masyarakat maka dalam penelitian ini penulis tertarik untuk menganalisa “Beberapa Faktor Pengembangan Sumber Daya Manusia yang berpengaruh terhadap Produktivitas Tenaga Kerja Produksi pada PT. Sura Indah Wood Industries di Gresik Jawa Timur”. Permasalahan Dalam perusahaan manufacturing masalah produktivitas tenaga kerja merupakan bagian yang penting untuk diperhatikan secara khusus, karena dapat mempengaruhi hasil akhir perusahaan secara keseluruhan. Produktivitas tenaga kerja akan dipengaruhi oleh
392 Ekuitas Vol.5 No.4 Desember 2001
Knowledge, Skill, Attitude, Behavior oleh karena itu faktor tersebut memerlukan perhatian khusus. Berdasarkan uraian tersebut dapat dibuat perumusan masalah pokok yang perlu dibahas : 1. Apakah knowledge, skill, attitude, dan behavior sebagai faktor pengembangan sumber daya manusia berpengaruh terhadap produktivitas tenaga kerja produksi pada PT.Sura Indah Wood Industries ? 2. Dari keempat factor tersebut, manakah yang paling berpengaruh terhadap produktivitas tenaga kerja produksi pada PT.Sura Indah Wood Industries ?
SECTION
PREPARATION PROCESS
LAMINATER PROCESS SOLID WOOD PROCESS
PAINT COATING PROCESS
TABEL 1 INPUT DAN OUTPUT DALAM PROSES PRODUKSI NO SUB SECTION INPUT (MAN HAOURS) 1 SAWN TIMBER 696.977 PROCESS 2 GRADING AND 286.932 CUTTING 3 FINGER 436.646 SHAPER/JOINTING 4 LAMINATING 125.559
OUTPUT (M3) 2.800,2001 830,7826 1.827,7106 456,1984
5
FANCY OVERLAY
31..978
268,8531
6
MOULDING
121.538
464,7946
7
214.699
1.094,3394
8
DOOR/CLOSET ASSEMBLING SANDING
406.112
1.694,1783
9 10
FINISH CUTTING PAINT MIXING
171.905 18..902
611,6736 611,6736
11
MANUAL SPRAY
212.362
963,0203
12
MACHING COATING
593.705
2.173,8623
13
POLISHING
87.375
738,5044
14
GRADING
26.532
139,3712
15
PACKING
214.626
874,7093
3.645.868
15.018,8006
TOTAL Sumber : Intern Perusahaan
Pengaruh Faktor Pengembangan Sumber Daya Manusia (Teman Koesmono) 393
Tujuan Penelitian dan Kegunaanya 1. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah : a. Untuk mengetahui apakah knowledge, skill, attitude dan behavior sebagai faktor pengembangan sumber daya manusia mempunyai pengaruh yang bermakna terhadap produktivitas tenaga kerja produksi. b. Selain itu untuk mengetahui faktor mana yang paling berpengaruh terhadap produktivitas tenaga kerja produksi 2. Kegunaan dari penelitian ini adalah : a. Sebagai masukan bagi perusahaan untuk mengetahui faktor apa saja yang berpengaruh terhadap produktivitas tenaga kerja produksi sehingga dapat mengambil langkah jalan keluarnya untuk menaikkan hasil produksinya. b. Untuk meningkatkan daya saing perusahaan bagi hasil produksinya, karena dilaksanakan oleh tenaga tenaga yang berkualitas dimana dalam era globalisasi ini persaingan sangat ketat dan khususnya terhadap barang barang ekspor, sehingga dituntut untuk memiliki sumber daya yang berkulaitas. c. Diharapkan dapat digunakan sebagai sumbangan pemikiran bagi dunia ilmu pengetahuan dan memperbanyak kepustakaan dalam bidang sumber daya manusia. d. Diharapkan dapat dipakai sebagai bahan informasi bagi pihak pihak yang berkepentingan. Lingkup Analisis Sesuai dengan judul yang ada yaitu Beberapa Faktor Pengembangan Sumberdaya Manusia yang berpengaruh terhadap Produktivitas Tenaga Kerja Produksi, maka ruang lingkup bahasannya adalah mengenai analisa faktor pengembangan individu pekerja dalam usaha untuk meningkatkan produktivitas kerja. Yang dimaksud tenaga kerja produksi meliputi : Worker, Operator, dan Supervisor sedangkan produktivitas yang digunakan adalah produktivitas tenaga kerja dengan formula sebagai berikut : Jumlah produk yang dihasilkan Produktivitas Tenaga Kerja = ---------------------------------------Jumlah jam kerja tenaga kerja Faktor pengembangan sumber daya manusia yang dimaksud adalah knowledge, skill, attitude dan behavior.
394 Ekuitas Vol.5 No.4 Desember 2001
2. TINJAUAN PUSTAKA Berbagai macam penelitian atau tulisan tentang faktor pengembangan sumberdaya manusia telah banyak dilakukan oleh berbagai pihak, namun sepanjang pengetahuan penulis belum ada peneliti atau tulisan yang membahas faktor pengembangan sumberdaya manusia yaitu knowledge, skill, attitude dan behavior yang berpengaruh terhadap produktivitas tenaga kerja produksi. Penelitihan terdahulu Salah satu penelitian tentang produktivitas tenaga kerja yang penulis ketahui adalah oleh Yunan Budiarsih (1990) mengenai : “ Pengaruh Pengembangan Sumberdaya Manusia terhadap produktivitas Tenaga kerja Industri Korek Api Di Jawa Timur “ dengan memakai unsur penting yang mendasari yaitu : Ability, Motivation, dan Opportunity. Penelitian tersebut dimaksudkan untuk mengetahui sampai sejauh mana ketiga unsur tersebut (ability, motivation, dan opportunity) dapat mempengaruhi produktivitas tenaga kerja. Hasilnya adalah bahwa faktor Pengembangan Sumberdaya Manusia tersebut mempunyai pengaruh yang berarti terhadap produktivitas tenaga kerja dalam industri Korek Api di Jawa Timur. Pengertian pokok Sesuai dengan judul penelitian ini yaitu : Beberapa Faktor Pengembangan Sumberdaya Manusia Yang Berpengaruh terhadap Produktivitas Tenaga Kerja Produksi pada PT.Sura Indah Wood Industries di Gresik Jawa Timur, maka diuraikan beberapa pengertian pokok yang perlu diketahui antara lain tentang : 1. SUMBERDAYA MANUSIA Moh.Agus Tulus (1993 :2) mengemukakan : Sumberdaya Manusia adalah : salah satu unsur masukan (input) yang bersama dengan unsur yang lainnya seperti bahan, modal, mesin, dan teknologi diubah melalui proses manajemen menjadi keluaran (output) berupa barang atau jasa dalam usaha mencapai tujuan organisasi atau perusahaan. 2. PENGEMBANGAN SUMBERDAYA MANUSIA Susilo Martoyo (1992 : 53) menjelaskan sebagai berikut : Arti pentingnya pengembangan bagi organisasi apapun bentuknya tentunya berupaya untuk dapat mencapai tujuan dengan efektif dan efisiennya. Efektif dan efisiennya organisasi akan bergantung pada baik buruknya pengembangan sumberdaya manusia/ anggota organisasi itu sendiri. Ini berarti bahwa sumberdaya manusia yang ada dalam Pengaruh Faktor Pengembangan Sumber Daya Manusia (Teman Koesmono) 395
organisasi tersebut secara professional harus diberikan latihan dan pendidikan yang sebaik baiknya, bahkan harus sesempurnakan mungkin. Latihan dan pendidikan ini dilaksanakan baik untuk karyawan baru (agar dapat menjalankan tugas tugas baru yang dibebankan) maupun untuk karyawan lama (guna meningkatkan mutu pelaksanaan tugasnya sekarang maupun masa datang). Dengan demikian jelaslah bahwa program latihan dan pendidikan karyawan dalam organisasi/perusahaan sangat penting artinya dalam rangka memajukan organisasi/perusahaan yang bersangkutan, lebib lebih pengetahuan dan teknologi makin berkembang dengan pesatnya. Pada dasarnya latihan dan pendidikan itu merupakan proses yang berkelanjutan dan bukan proses sesaat. Nilson (1990 : 1) menjelaskan sebagai berikut : The importance of training : Training is one major approach to helping people control or manage change. This happens because taining is designed to load the trained to master new knowledge, attitude and skill. (Pentingnya dari Pelatihan : Pelatihan adalah suatu orientasi utama membantu penguasaan sesorang atau memperlakukan perubahan. Hal ini karena pelatihan adalah pola petunjuk siswa untuk memiliki pengetahuan baru, sikap dan ketrampilan). T. Hani Handoko (1992 : 104) menjelaskan sebagai berikut : Pengertian latihan dan pengembangan adalah berbeda. Latihan (training) dimaksudkan untuk memperbaiki penguasaan berbagai ketrampilan dan teknik pelaksanaan tertentu, terinci dan rutin. Latihan menyiapkan para karyawan untuk melakukan pekerjaanpekerjaan sekarang. Dilain pihak bila manajemen ingin menyiapkan para karyawan untuk memegang tanggung jawab pekerjaan diwaktu yang akan datang, kegiatan ini disebut pengembangan sumberdaya manusia. Pengembangan (Development) mempunyai ruang lingkup lebih luas dalam upaya untuk memperbaiki dan meningkatkan pengetahuan, kemampuan, sikap dan sifat-sifat kepribadian. Jadi training lebih mengarah kepada pekerjaan atau tugastugas yang ada sekarang sedangkan development lebih mengarah kepada pekerjaan yang akan datang. 3. PRODUKTIVITAS Mengenai pengertian produktivitas banyak para ahli mengemukakan pendapatnya antara lain : Dewan Latihan kerja (DLKD) Propinsi Tingkat I Jawa Timur (1994 : 3) mengutip Dewan Produktivitas Nasional yang mengatakan bahwa : Produktivitas mengandung pengertian sikap mental yang selalu mempunyai pandangan mutu kehidupan hari ini harus lebih baik dari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini.. 396 Ekuitas Vol.5 No.4 Desember 2001
Secara umum Produktivitas mengandung pengertian perbandingan antara hasil yang dicapai (output) dengan keseluruhan sumberdaya yang digunakan (input). Formula produktivitas dapat dinyatakan sebagai berikut : Output Input DLKD Propinsi Tingkat I Jawa Timur (1994 : 10) menyatakan bahwa : Produktivitas individu menunjukkan produktivitas pada tingkatan individu antara lain adalah tenaga kerja. Adapun yang dipakai sebagai ukuran keluarannya : jumlah fisik barang. Untuk mengetahui produktivitas tingkat individu khususnya tenaga kerja pada perusahaan manufacturing dapat dipakai formula : Produktivitas Tenaga Kerja : Jumlah Produk Yang dihasilkan --------------------------------------Jumlah tenaga kerja Atau kalau dinyatakan dalam jam kerja formulanya menjadi : Produktivitas Tenaga Kerja : Jumlah produk yang dihasilkan -------------------------------------Jumlah jam kerja tenaga kerja Gaither (1990 : 627) menjelaskan sebagai berikut : Productivity means the amaount of producs or services produced with the resources used. Productivity in a time period is usually measured with formulas such as : Productivity : Quality of products or services produced ------------------------------------------------Amount of resources used (Produktivitas diartikan jumlah dari produk atau jasa yang dihasilkan melalui sumbersumber yang digunakan. Produktivitas dalam satu periode waktu biasanya terukur dengan formula sebagai berikut :
Pengaruh Faktor Pengembangan Sumber Daya Manusia (Teman Koesmono) 397
Produktivitas : Jumlah dari produk atau jasa yang dihasilkan ------------------------------------------------Jumlah dari sumber yang digunakan Stevenson (1990 : 14) menjelaskan sebagai berikut : Productivity measures the reletionship between outputs (goods or services) and input (labour, capital, materials, or other resources) used to produce them. Productivity is usually expressed as the ratio of quantity of output to quantity of input. Output Productivity = --------Input (Produktivitas diukur hubungan diantara keluaran (barang atau jasa) dan masukan (tenaga kerja, modal, bahan-bahan atau sumber yang lainnya) yang digunakan untuk menghasilkannya. Produktivitas selalu dijelaskan oleh perbandingan dari jumlah keluaran dengan jumlah masukan) Keluaran Produktivitas = ------------Masukan 4. PRODUKSI Sofjan Assauri (1980:7) menjelaskan sebagai berikut : Produksi adalah segala kegiatan dalam menciptakan kegunaan (Utility) sesuatu barang atau jasa, untuk kegiatan mana dubutuhkan faktor-faktor produksi yang dalam ilmu ekonomi berupa tanah, modal, tenaga kerja dan skill (Organzational managerial dan technical skill). Agus Ahyari (1986:4) menjelaskan sebagai berikut : Produksi diartikan sebagai kegiatan yang dapat menimbulkan manfaat atau penciptaan faedah baru. Faedah atau mnfaat ini dapat terdiri dari beberapa macam; misalnya bentuk, faedah waktu, faedah tempat serta kombinasi dari faedah-faedah tersebut. Jadi produksi tidak lain adalah suatu kegiatan untuk merubah bentuk dan menambah kegiatan suatu barang atau jasa sehingga dapat dimanfaatkan sesuai dengan kebutuhannya dan pengertian produksi tidak hanya digunakan dalam kegiatan manufacturing saja. 5. TENAGA KERJA Soesanto Ismadi (1993:7) menjelaskan sebagai berikut :
398 Ekuitas Vol.5 No.4 Desember 2001
Tenaga kerja adalah tiap orang yang mampu melakukan pekerjaan baik didalam maupun diluar hubungan kerja guna menghasilkan jasa atau barang untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Pengertian tenaga kerja tersebut tidak lain adalah tenaga kerja yang bekerja didalam maupun diluar hubungan kerja dengan alat produksi utamanya dalam proses produksi adalah tenaganya sendiri baik tenaga fisik maupun pikiran Landasan teori Didalam mengembangkan sumberdaya manusia tentunya akan didasarkan kepada faktorfaktor yang ada dalam diri manusia dan faktor-faktor tersebut menurut teori adalah Knowledge, Skill, Attitude dan Behavior, yang nantinya akan diuraikan dalam penulisan ilmiah ini. Manusia bertindak untuk memenuhi kebutuhan hidupnya akan dipengaruhi oleh kemampuan individu untuk berinteraksi dengan individu-individu yang lainnya dalam suatu lingkungan. Dalam konsep pengembangan Sumber Daya Manusia tentunya mempunyai tujuan akhir adalah ingin memiliki kualitas sumber daya manusia yang handal dan pada akhirnya produktivitas dapat ditingkatkan. Sedangkan pengembangan sumber manusia itu sendiri dapat dilakukan melalui bermacam-macam cara dan perencanaan misalnya : melalui pelatihan dan pendidikan. Penulis mengambil hubungan faktor-faktor pengembangan sumber daya manusia dengan produktivitas kelompok atau individu tenaga kerja dalam bidang produksi. DLKD Tingkat I Jawa Timur mengkaitkan produktivitas dengan berbagai faktor yang mempengaruhi antara lain : pengetahuan, ketrampilan, sikap dan perilaku. Dalam teoriteori yang ada, tentang faktor yang dapat mempengaruhi seseorang dalam tindakannya telah banyak dikemukakan oleh para ahlinya, tentunya tindakan itu pada akhirnya menghasilkan prestasi bagi orang yang bersangkutan (umumnya prestasi tersebut pada perusahaan disebut produktivitas). Hal ini yang harus diperhatikan agar perusahaan selalu mempunyai tenaga kerja yang berkualitas dalam usaha untuk meningkatkan produktivitasnya. Dasar utama yang dipergunakan untuk memilih keempat faktor tersebut adalah karena faktor-faktor tersebut dapat dikendalikan selain itu diduga mempunyai hubungan yang kuat terhadap produktivitas tenaga kerja produksi. Beberapa variable tersebut dapat penulis uraikan sebagai berikut : Pengetahuan (Knowledge) berhubungan dengan segenap apa yang kita ketahui baik melalui pendidikan formal maupun nonformal. Jujun S,Suriasumantri (1996 : 104) mengemukakan bahwa Pengetahuan pada hakekatnya merupakan segenap apa yang kita ketahui tentang suatu obyek tertentu, termasuk kedalamannya ilmu, jadi ilmu merupakan bagian dari pengetahuan yang diketahui oleh manusia disamping berbagai pengetahuan lainnya seperti seni dan agama. Dalam mengaplikasikan pengetahuan tentunya seseorang memerlukan ketrampilan (Skill), sedangkan ketrampilan orang yang satu dengan yang lainnya berbeda beda, menurut Gibson, Ivancevich dan Donnely (1985 : 59) Pengaruh Faktor Pengembangan Sumber Daya Manusia (Teman Koesmono) 399
dikemukakan bahwa Skill : a job related competence that a person possesses and used when appropriate. (Ketrampilan : kecakapan yang berhubungan dengan tugas yang dimiliki dan dipergunakan oleh seseorang pada waktu yang tepat). Dalam kegiatan sehari hari tentunya orang akan mempunyai sikap terhadap apa yang menjadi pilihan dalam bertindak karena sikap seseorang dipelajari pada suatu periode waktu dan diorganisasi oleh pengalaman dan menimbulkan pengaruh tertentu terhadap perilaku seseorang, Gibson, Ivancevich dan Donelly (1985 : 68) mengemukakan bahwa : An attitude is mental state of readiness, learned and organized through experience, Exerting a specific influence on a person’s response to people, obyect and situation with which it is related. (Sikap adalah kesiap siagaan mental, yang dipelajari dan diorganisasi melalui pengalaman dan mempunyai pengaruh tertentu atas cara tanggap sesorang terhadap orang lain, obyek dan situasi yang berhubungan dengannya). Tidak kalah pentingnya faktor lain yang mempengaruhi produktivitas adalah Behavior (perilaku), Miftah thoha (1993 : 34) mengemukakan bahwa Perilaku adalah sebagai suatu fungsi dari interaksi antara person atau individu dengan lingkungannya. Jadi perilaku seseorang akan muncul apabila melakukan interaksi dengan lingkungannya.
3. HIPOTESIS Hipotesis Kerja 1. Diduga bahwa Knowledge, Skill, Attitude, dan Behavior sebagai faktor pengembangan sumber daya manusia berpengaruh terhadap produktivitas tenaga kerja produksi pada P.T.Sura Indah Wood Industries. 2. Diduga Behavior adalah faktor yang mempunyai pengaruh dominan terhadap produktivitas tenaga kerja produksi pada P.T.Sura Indah Wood Industries Hipotesis Statistik Dinyatakan dalam dua bentuk yaitu hipotesis nol/nihil (Ho) dan hipotesis alternatif (Ha). Hipotesis nol berlandaskan dugaan tak berpengaruh dan hipotesis alternatif dugaan terdapat pengaruh. Yang mana Ho dan Ha bersifat antagonistic artinya bila Ho diterima otomatis dan Ha ditolak dan demikian sebaliknya. Kriteria penerimaan atau penolakan hipotesis berdasarkan kepada harga (alfa) yaitu besarnya kesalahan dalam menolak Ho dan besarnya (alfa) disebut taraf signifikansi atau taraf nyata.
4. METODE PENELITIAN Sampel dan data Sampel dalam penelitian ini mengambil 4 (empat) section dengan jumlah 15 Sub section dalam proses produki dengan menyampaikan daftar pertanyaan kepada tenaga kerja 400 Ekuitas Vol.5 No.4 Desember 2001
sejumlah 206 orang (sesuai lampian 1); sedangkan data yang digunakan adalah output berupa hasil produksi dalam satuan m dan inputnya adalah jumlah jam kerja dari tenaga kerja (sesuai table 1). Pengukuran Variabel Analisis Dalam penelitian ini melakukan analisa terhadap hubungan peubah tak bebas (dependent variable) dengan sejumlah peubah bebas (independent variable) menggunakan linier berganda (melakukan analisa terhadap faktor pengembangan sumber daya manusia yang berpengaruh terhadap produktivitas). Pengukuran pengukurannya : 1. Variabel tersebut dapat digambarkan sebagai berikut : Y Y X X X X a b,c,d.e f
= a + bX+cX+dX+eX+f = Productivity = Knowledge = Skill = Attitude = Behavior = Konstanta = Koefisien regresi = Error tem
Sedangkan productivity
=
Output -----------Input
2. Untuk mengetahui X, X, X, X secara serempak mempunyai pengaruh terhadap Y dilakukan analisis dengan menggunakan uji F dan besarnya pengaruhnya digunakan Korelasi linier multiple (=R). Hasil korelasi multiple tidak bermakna bila pada uji F nilai p > α 3. Untuk mengetahui mana yang paling berpengaruh dari X, X, X, X digunakan uji t dan besarnya pengaruh dilihat dari koefisien korelasi parsiil. Hasil korelasi parsiil tidak bermakna bila p α 4. Variabel bebasnya diberikan skor dengan menggunakan skala likert dimana masing masing variabel mempunyai beberapa sub varibel sebagai berikut : Knowledge -. Pendidikan formal -. Non formal Skill -. Interpersonal skill Pengaruh Faktor Pengembangan Sumber Daya Manusia (Teman Koesmono) 401
-. Technical skill Attitude -. Lingkungan kerja -. Pengalaman kerja Behavior -. Motivation (Dorongan) -. Ability (Kemampuan)
5. PEMBAHASAN ANALISA HASIL PENELITIAN Dalam pembahasan analisa hasil penelitian ini akan diuraikan menjadi dua bagian yaitu : 1. PENGARUH KNOWLEDGE, SKILL, ATTITUDE DAN BEHAVIOR SEBAGAI FAKTOR PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA PRODUKSI. Untuk mengetahui beberapa faktor pengembangan Sumber daya manusia yang berpengaruh terhadap produktivitas tenaga kerja produksi digunakan uji F Dan besarnya pengaruh digunakan korelasi liner multiple (=R) diperoleh persamaan garis regresinya sebagai berikut : Y = a + bX + cX + dX + eX4 + f Dari hasil pengolahan data penelitian, maka diperoleh persamaan regresinya : Y = 0.0492314 + 0,0015561 X + 0,0012473 X + 0,0010693 X + 0,0005241 X a b c d e
= 0,0492314 = 0,0015561 = 0,0012473 = 0,0010693 = 0,0005241
Dari hasil pengolahan menunjukkan F ratio = 43,330 dan probability = 0,000002766 sedangkan F ratio dalam tabel dengan taraf nyata 10% adalah F, = 2,6053. Jadi F hitung lebih besar dari F tabel (43,330 2,6053) maka tolak Ho dan menerima Ha berarti model signifikan. Sedangkan korelasi multiple (R) = 0,972346 (p0,1), hal ini berarti korelasi multiple tersebut sangat bermakna atau dengan kata lain keempat variabel (Konwledge, Skill, Attitude dan Behavior) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap produktivitas tenaga kerja produksi sebesar 97,23%. Jadi dengan hasil pengujian tersebut dapat menerima hipotesis pertama yang berbunyi :
402 Ekuitas Vol.5 No.4 Desember 2001
Diduga bahwa Knowledge, Skill, Attitude dan Behavior sebagai faktor pengembangan sumber daya manusia berpengaruh terhadap produktivitas tenaga kerja produksi. Namun karena terjadi multikolinieritas dari hasil analisa korelasi antara variable predictor (tabel 2) TABEL 2 MULTIKOLENIERITAS
Knowledge Skill Attitude Behavior
Kowledge I 0,804 0,858 0,831
Skill
Attitude
Behavior
I 0,907 0,952
I 0,928
I
Maka terdapat kombinasi linier anatara variabel predictor tersebut, sehingga tidak dapat langsung menggunakan regresi multiple (dalam menginterprestasikan). Untuk mengatasi masalah Multikolenieritas maka diperlukan anaisis principal component regresi dengan program Minitab yang hasilnya sebagai berikut : Y W4
= 0,00481 + 0,000797 W4 = mewakili variabel knowledge, skill, attitude dan behavior
Dalam persamaan tersebut dapat diketahui bahwa setiap penambahan satu satuan variabelnya (W4) akan menambah poduktivitas sebesar = 0,000797 dalam perhitungan selanjutnya dimana : W4 = 0,478307 Z + 0,50351 Z + 0,507371 Z + 0,510164 Z dan X - 9,0261 Z = ---------------------0,50114
Z
X - 27,316 =---------------------0,65948
Z
X - 50,795 =---------------------1,3392
Z
X - 91,289 =---------------------3,2086
Pengaruh Faktor Pengembangan Sumber Daya Manusia (Teman Koesmono) 403
Sehingga jika dikembalikan ke variabel asalnya diperoleh persamaan sebagai berikut : Y
= 0,04549 + 0,00076 X + 0,00061 X + 0,000302 X + 0,000126 X
R²
= 78,3 %
Jadi setiap penambahan satu satuan variabel (knowledge, skill, attitude, behavior) akan menambah produktivitas sebesar : Untuk Knowledge Untuk Skill Untuk Attitude Untuk Behavior
= 0,00076 = 0,00061 = 0,000302 = 0,000126
Sedangkan koefiien determinasinya (R²) = 78,3 % mempunyai arti sumbangan faktor W4 terhadap produktivitas sebesar 78,3 % hal ini menunjukkan model cukup signifikan. 2. PENGUJIAN VARIABEL YANG PALING BERPENGARUH TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA PRODUKSI. Untuk mengetahui variabel mana yang paling berpengaruh dari keempat variabel yang ada terhadap produktivitas tenaga kerja produksi maka dapat dilihat dari koefisien korelasi parsiilnya (tabel 2) yaitu : a. Variabel X1 yaitu Knowledge Dari hasil perhitungan diperoleh koefisien regresi parsial sebesar = 0,0016 sedangkan koefisien determinasi (R²) = 0,4903 dan korelasi parsialnya sebesar = 0,6895 (p > 0,1) artinya variabel knowledge secara parsial mempunyai pengaruh terhadap produktivitas tenaga produksi. b. Variabel X2 yaitu Skill Dari hasil perhitungan diperoleh koefisien regresi parsial sebesar = 0,0012 sedangkan koefisien determinasi = 0,2718 dan korelasi parsialnya sebesar = 0,8442 (p < 0,1) artinya variabel skill secara parsial mempunyai pengaruh terhadap produktivitas tenaga kerja produksi. c. Variabel X3 yaitu Attitude Dari hasil perhitungan diperoleh koefisien regresi parsial = 0,0011 sedangkan koefisien determinasi = 0,5829 dan korelasi parsialnya sebesar = 0,9174 (p < 0,1) artinya variabel attitude secara parsial mempunyai pengaruh terhadap produktivitas tenaga kerja produksi.
404 Ekuitas Vol.5 No.4 Desember 2001
d. Variabel X4, yaitu Behavior Dari hasil perhitungan diperoleh koefisien regresi parsial = 0,000524 sedangkan koefisien determinasi = 0,5446 dan korelasi parsialnya sebesar = 0,9183 (p < 0,1) artinya variabel behavior secara parsial mempunyai pengaruh terhadap produktivita tenaga kerja produksi. TABEL 2 UJI t VARIA BEL
X1 X2 X3 X4 KOSNT
KOEFISIEN REGRESI
0,0016 0,0012 0,0011 0,000524 0,0492
STANDARD ERROR
t HITUNG
t TABEL
0,000501723 0,000645640 0,000286026 0,000151557
3,102 1,932 3,738 3,458
1,372 1,372 1,372 3,458
PROBA BILITY
KOEFISIEN DETERMINASI PARTIAL R²
0,01122 0,08218 0,00386 0,00614
0,4903 0,2718 0,5829 0,5446
Kesimpulan dari tabel tesebut : 1. d,c sangat signifikan dengan P < 0,1 2. b signifikannya mempunyai urutan ketiga P < 0,1 3. a signifikannya mempunyai urutan keempat P < 0,1 Artinya keempat variabel tersebut mempunyai pengaruh terhadap produktivitas tenaga kerja produksi dan jika dilihat dari korelasi parsialnya diperoleh : X1 (Knowledge) = 0,6895 (P < 0,1) X2 (Skill) = 0,8442 (P < 0,1) X3 (Attitude) = 0,9174 (P < 0,1) variabel X4 (Behavior) = 0,9183 (P < 0,1)
Menyatakan hubungan masing masing terhadap produktivitas.
Hal ini dapat diartikan bahwa kontribusi terbesar adalah behavior kemudian berturut turut attitude, skill, dan knowledge terhadap produktivitas tenaga kerja produksi. Jadi dapat disimpulkan bahwa variabel behavior yang paling berpengaruh terhadap produktivitas tenaga produksi. Dengan demikian hasil pengujian ini dapat menerima hipotesis yang kedua berbunyi : “Diduga behavior adalah faktor yang mempunyai pengaruh dominan terhadap produktivitas tenaga kerja produksi.” Pengaruh Faktor Pengembangan Sumber Daya Manusia (Teman Koesmono) 405
Disamping itu karena variabel behavior masih mempunyai dua sub variabel lain yaitu : Motivasi dan Ability maka perlu melakukan pengujian terhadap kedua sub variabel tersebut dan mana yang paling berpengaruh terhadap variabel Behavior, untuk itulah sebagai alat pengujinya adalah menggunakan uji X² (kai kuadrat) dengan bantuan program SPSS/PC+ dan hasilnya sebagai berikut : 1. Kedua variabel (motivasi dan ability tersebut mempunyai pengaruh terhadap behavior karena didalam perhitungan didapatkan : X²hitung = 29,12372 dan p = 0,00062 sedangkan X²tabel = 14,68 dan α = 0,1 dimana : a. X²hitung > X² tabel (29,12372 > 14,64) b. P < α (o,00062 < 0,1) 2. Demikian pula dalam hasil perhitungannya ternyata motivasi yang paling beperngaruh terhadap behavior (P = 0,0094 < α = 0,1) dan setelah itu ability (p = 0,00896 < α = 0.1)
6. KESIMPULAN Dalam bagian ini diuraikan beberapa hal yang berkaitan dengan pembahasan analisa hasil penelitian antara lain : 1. BEBERAPA FAKTOR PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA YANG BERPENGARUH TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA PRODUKSI. Dari hasil analisa dalam pengujian terhadap keempat faktor yang ada (knowledge, skill, attitude dan behavior) ternyata mempunyai pengaruh terhadap produktivitas tenaga kerja produksi. Tentunya produktivitas merupakan tuntutan utama dari suatu usaha agar tujuan yang telah ditetapkan baik dalam jangkla pendek maupun jangka panjang dapat tercapai,, untuk itu kepentingan kepentingan karyawan memerlukan perhatian khusus yang digambarkan oleh variabel variabel yang ada sehingga dapat memenuhi kebutuhannya. Dalam keinginan untuk meningkatkan produktivitas tidak akan terlepas dari permasalahan keempat variabel tersebut oleh karena itu perusahaan dengan sedini mungkin memantaunya dengan seksama. Dari perhitungan diperoleh koefisien determinasi (R²) = 78,3 % dan p < 0,1 hal ini menunjukkan bahwa keempat variabel cukup signifikan untuk mempengaruhi produktivitas tenaga kerja produksi. Khususnya pada P.T.Sura Indah Wood Industries yang mengutamakan kualitas produk dengan Grade A, tidak terlepas dengan adanya pengembangan sumber daya manusia dari waktu ke waktu melalui keempat variabel dalam penelitian ini antara lain : 1.1. Pengetahuan baik secara formal maupun non formal tentunya akan melandasi kemampuan seseorang dalam melaksanakan kegiatannya. 406 Ekuitas Vol.5 No.4 Desember 2001
1.2. Untuk melaksanakan tugas yang telah ditetapkan tentunya seseorang dituntut memiliki ketrampilan baik secara teknis maupun nonteknis sesuai dengan persyaratan pekerjaannya. Ketrampilan seseorang dapat diperoleh melalui pembinaan dari pimpinan maupun karena adanya komunikasi yang baik dengan rekan sekerjanya; begitu pula kemampuan pribadinya untuk melakukan tugas sehari harinya. 1.3. Sikap merupakan faktor yang akan mempengaruhi perbuatan seseorang terhadap sesuatu masalah atau keadaan yang dihadapi. Mengingat sikap terbentuk dalam perkembangan individu seseorang, maka akan berpengaruh juga terhadap kelompok kerjanya dan sikap akan dipengaruhi pula oleh lingkungan kerja serta pengalaman kerja yang dialami. Begitupula ada faktor lain yang akan mempengaruhi juga terhadap sikap seseorang antara lain : kepemimpinan seseorang, emosional pribadi, tunjangan sosial serta adanya kesempatan untuk mengembangkan pribadinya baik jasmani maupun rohaninya. 1.4. Disamping pengetahuan, ketrampilan dan sikap bahwa kemampuan seseorang untuk menghasilkan sesuatu pada akhirnya akan dipengaruhi oleh perilakunya. Perilaku seseorang tidak timbul dengan sendirinya tetapi sebagai akibat adanya stimulus baik dari internal maupun eksternal (sebagian besar perilaku manusia, merupakan perilaku yang dibentuk, diperoleh dan dipelajari melalui proses belajar). Seseorang akan berperilaku apabila ada dorongan dan kemampuan untuk melaksanakan kegiatan yang diinginkan dan pada umumnya dorongan akan timbul karena adanya kebutuhan baik berupa materi maupun non materi. Begitu pula kemampuan seseorang dapat berupa phisik maupun rohani misalnya : kesehatan rohani dan jasmani, keamanan kerja serta disiplin pribadi yang tinggi). Dari uraian tersebut dapat diartikan bahwa untuk memperoleh kualitas sumber daya manusia yang baik, perusahaan harus memperhatikan beberapa faktor pengembangan sumber daya manusia dengan penuh kesadaran yang tinggi terutama dari pimpinannya. 2. BEHAVIOR SEBAGAI VARIABEL YANG MEMPUNYAI PENGARUH CUKUP BERARTI TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA PRODUKSI. Dari analisa hasil penelitian keempat variabel bebas ternyata secara parsial yang paling berpengaruh terhadap produktivitas tenaga kerja produksi adalah Behavior, dalam hal ini variabel behavior mempunyai dua sub variabel dan ternyata motivasi yang paling berpengaruh terhadap behavior di perusahaan yang bersangkutan. Dapat diartikan bahwa tenaga kerja produksi dalam melakukan pekerjaan dan perilakunya terlebih dahulu, karena adanya dorongan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya antara lain upah merupakan faktor yang penting namun ada sub faktor lain yang juga mempengaruhi misalnya : keselamatan dan keamanan terhadap pekerjaan yang dimilikinya untuk menunjang kebutuhan hidup atau kebutuhan sosial lainnya yang berhubungan dengan Pengaruh Faktor Pengembangan Sumber Daya Manusia (Teman Koesmono) 407
penghargaan atas prestasi kerjanya, yang pada akhirnya dapat menambah penghasilannya. Tidak dapat dipungkiri bahwa masalah pengupahan adalah cukup penting karena menyangkut kepentingan semua pihak dalam hubungannya untuk memenuhi kebutuhan hidup dan dalam kenyataannya upah minimum regional masih belum mencapai kebutuhan hidup yang layak khususnya di Gresik dimana lokasi perusahan berada. Disamping itu pul;a Ability merupakan unsur yang berpengaruh juga terhadap behavior perlu memperoleh perhatian karena kemampuan seseorang menjalankan tugasnya merupakan modal yang penting. Agar terlaksananya suatu kegiatan dan kemampuan seseorang dapat diandalkan, maka terdapat beberapa hal yang harus dipenuhi antara lain., pendidikan, kesehatan jasmani, maupun rohani, keamanan diri selama menjalankan pekerjannya beserta disiplin dan pengalaman kerja yang dimiliki oleh setiap individu. 3. Hasil dari wawancara langsung dengan responden mengenai pengembangan sumber daya manusia baik jangka pendek maupun jangka panjang diperoleh informasi sebagai berikut : 3.1. Pada umumnya jawaban yang diperoleh mengarah kepada pemenuhan kebutuhan hidup, keselamatan dan keamanan pekerja terhadap pekerjaannya serta perbaikan terhadap manfaat manfaat yang dapat dinikmati selama melaksanakan tugas perusahaan. 3.2. Komunikasi antara pimpinan dan bawahan diharapkan lebih baik agar dapat menunjang semangat kerja yang dimiliki oleh masing masing individu. 3.3. Perlunya penghargaan terhadap yang berprestasi dengan bentuk kenaikan upah Dari wawancara yang dilakukan dapat menggambarkan bahwa umumnya kebutuhan hidup merupakan masalah yang paling utama, hal ini kiranya dapat diterima mengingat tingkatan sosial dari responden masih dalam batasan menengah kebawah.
7. DAFTAR PUSTAKA
Agus Ahyari, 1980, Manajemen Produksi Cetakan I, BPFE, Yogyakarta DLKD Dati I Jawa Timur, 1994, Pengantar Produktivitas Cetakan I Surabaya Gaither, Norman, 1990, Production And Operation Management Fourth dition, Rinehart And Winston Inc, United States of America Gibson, James L., John M.Ivancevich And James H.Donnely, 1985, Organization, Fith edition, Business Publications Inc, United States of America
408 Ekuitas Vol.5 No.4 Desember 2001
Jujun S. Suriasumantri, 1993, Filsafat Ilmu sebuah pengantar popular Cetakan VII, Karya Uni Press, Jakarta Miftah Thoha, 1993, Perilaku Organisai, Cetakan VI, Radar Jaya Offset, Jakarta. Muh Agus Tulus, 1993, Manajemen Sumber Daya Manusia Cetakan II, Jakarta Nilson, Carolyn 1990, Training For Non Trainers, Fisrt edition, American Management Association, New York Soesanto Ismadi, 1993, Kebijaksanaan Ketenagakerjaan dibidang pengupahan, Rufa Gempita, Jakarta Sofyan Assauri, 1980, Manajemen Produksi, Cetakan III, FEUI, Jakarta Stevenson, Wlliam J, 1990, Production/Operation Management, Third Edition, Toppan Company Limited, Tokyo. Susilo Martoyo, 1992, Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi II, Cetakan II, BPFE Yogyakarta T. Hani Handoko, 1992, Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia Cetakan IV, BPFE, Yogyakarta Yunan Budiarsi, 1990, Pengaruh Pengembangan Sumber Daya Manusia terhadap Produktivitas Tenaga Kerja Industri Korek Api, Thesis Universitas Airlangga.
Pengaruh Faktor Pengembangan Sumber Daya Manusia (Teman Koesmono) 409