PENGARUH FAKTOR KELUARGA, LINGKUNGAN TEMAN DAN SEKOLAH TERHADAP KENAKALAN PELAJAR SEKOLAH LANJUTAN TINGKAT ATAS (SLTA) DI KOTA BOGOR Oleh: HERIEN PUSPITAWATI GMK 995135
Copy right: Herien Puspitawati Dept. Ilmu Keluarga dan Konsumen Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor Email :
[email protected] http://herienpuspitawati.files.word press.com.
Di bawah bimbingan: PROF.DR.IR. UJANG SUMARWAN, M.SC. DR. IR. RATNA MEGAWANGI, M.SC. PROF. DR. PANG S. ASNGARI
SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2006
PENDAHULUAN Era Globalisasi & Otda Diperlukan SDM berkualitas
Perkembangan teknologi & ekonomi
Muncul dampak negatif
Kenakalan remaja
Mengarah pada kehancuran generasi penerus bangsa
Peningkatan tekanan ekonomi keluarga & konflik antar anggota keluarga Penting mengetahui praktek pengasuhan orangtua terhadap anak & pengaruh lingkungan teman terhadap kenakalan pelajar
Format Penulisan Disertasi : 3 Artikel 1. Pengaruh Keadaan Sosial-ekonomi Keluarga dan Pengasuhan Anak Serta Lingkungan Teman Terhadap Kenakalan Pelajar Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) Di Kota Bogor 2. Pengaruh Hubungan Diadik Dalam Keluarga dan Psikososial Terhadap Kenakalan Pelajar Sekolah Menengah Kejuruan Tehnik Industri (SMK-TI) Di Kota Bogor
3. Pengaruh Komunikasi Keluarga, Lingkungan Teman dan Sekolah Terhadap Kenakalan Pelajar Sekolah Menengah Kejuruan Tehnik Industri (SMK-TI) Di Kota Bogor
TUJUAN Umum Menganalisis pengaruh antara faktor keluarga dan lingkungan teman serta sekolah terhadap kenakalan remaja.
Khusus (1) Mengetahui secara umum permasalahan umum pelajar dan sekolah, keadaan umum sarana dan prasarana sekolah titik-titik rawan dan matriks tawuran pelajar di Kota Bogor.
(2) Mengetahui karakteristik contoh, dan keadaan sosialekonomi keluarganya.
Tujuan Khusus (Lanj.) (3) Mengetahui pengaruh keadaan sosial-ekonomi keluarga dan pengasuhan anak serta lingkungan teman terhadap kenakalan pelajar Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) di Kota Bogor. (ARTIKEL 1) (4) Mengetahui pengaruh hubungan diadik dalam keluarga terhadap outcome psiko-sosial pelajar Sekolah Menengah Kejuruan Tehnik Industri (SMK-TI) di Kota Bogor. (ARTIKEL 2) (5) Mengetahui pengaruh komunikasi keluarga, lingkungan teman dan sekolah terhadap kenakalan pelajar Sekolah Menengah Kejuruan Tehnik Industri (SMK-TI) di Kota Bogor. (ARTIKEL 3)
(6) Merumuskan strategi kebijakan sebagai implikasi hasil penelitian terhadap model pencegahan dan penanggulangan terpadu kenakalan pelajar di Kota Bogor.
HIPOTESIS PENELITIAN (1)Hipotesis 1 (Artikel 1): Tekanan ekonomi keluarga berpengaruh secara nyata tidak langsung terhadap perilaku kenakalan pelajar. (2) Hipotesis 2 (Artikel 1): Gaya pengasuhan yang dilakukan baik oleh ibu maupun ayah merupakan variable mediator antara keadaan sosial-ekonomi dan outcome pelajar (tingkat penghargaan diri, tingkat kecerdasan emosi, dan perilaku kenakalan pelajar). (3) Hipotesis 3 (Artikel 1): Keterikatan hubungan dengan teman berpengaruh secara langsung terhadap perilaku kenakalan pelajar.
HIPOTESIS (LANJ.) (4)
Hipotesis 4 (Artikel 2): Hubungan diadik dalam keluarga yang baik berpengaruh secara nyata terhadap membaiknya keadaan psikologi.
(5)
Hipotesis 5 (Artikel 2): Hubungan diadik dalam keluarga yang baik berpengaruh secara nyata terhadap penurunan perilaku agresif dan nakal.
(6)
Hipotesis 6 (Artikel 3): Keluarga yang mempunyai komunikasi baik dalam keluarga berpengaruh secara nyata terhadap menurunnya perilaku agresif dan kenakalan dan meningkatkan nilai pelajaran.
(7)
Hipotesis 7 (Artikel 3): Hubungan keeratan dengan teman yang bermasalah secara nyata berpengaruh terhadap meningkatnya perilaku agresif dan kenakalan dan menurunkan nilai pelajaran.
PENDEKATAN TEORITIS
Teori Struktural-Fungsional (Klein & White 1996; Megawangi 1999, Winton 1995; Macionis 1995).
Teori Perkembangan Manusia (Papalia & Old 1986; Kaluger & Kaluger 1979;Seifert & Hoffnung 1987; Santrock & Yussen 1989, Bee 1994).
Teori Sistem/ Ekologi/ Ekosistem dalam keluarga (Bronfenbrenner 1981; Deacon & Firebaugh 1988; Vosler 1996; Kantor & Lehr 1975 )
METODE PENELITIAN Tempat 5 (lima) Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) : 4 SMK- TI (1 negeri, 3 swasta)
Laki-laki
1 SMU (swasta)
Perempuan
Waktu penelitian: 1. Juni-Desember 2001 : Penjajagan lokasi dan uji coba kuesioner
2. Januari-Juni 2002
: Pengambilan data sekunder, mengikuti razia senjata tajam di Kota dan Kab. Bogor serta penyempurnaan kuesioner
3. Juni 2002-Juni 2003
: Pengambilan data primer
4. Juli-Desember 2004
: Data entry, data cleaning dan data analisys
Metode Pengambilan Contoh Contoh adalah pelajar putra dan putri yang terpilih. Unit analisis (merujuk pada ketentuan Rossi et al.; Babbie, 1989) bertahap, yaitu unit analisis tingkat individu ( individuals) dan tingkat keluarga (groups). Pengambilan contoh secara acak sederhana pada sekolah-sekolah yang bermasalah.
Jumlah Sampel
Tabel contoh
Proses contoh
667 orang terdiri dari 550 SMK-TI dan 117 SMU
Kontrol Kualitas Data
Normalitas
Uji beda
Data
Kontrol data dilakukan melalui dua hal dasar dalam pengukuran empiris, yaitu Reliabilitas (Reliability) dan Validitas (Validity)
Ukur
Validitas
Analisis Data Pengolahan data dengan berbagai macam uji, yaitu: 1. Analisa Deskriptif (mean, modus, median, minimum, dan maksimum) (Paler-Calmorin, 1994; Norusis, 1997). 2. Uji Analysis of Covariance (MANCOVA) (Fraenkel & Wallen, 1993) Model 1: E (Y1,Y2) = α1 + δ1Z1 + δ2Z2 + β1 X1 + β2 X2 + β3 X3 + β 4 X4 + β 5 X 5 + β 6 X6 + β 7 X7 + β 8 X8 + β9 X9 + β10 X10 + ε1
3. Uji Analysis of Structural Equation Model (SEM) Program LISREL W8.3 (Joreskog dan Sorbom, 1989, 1996,1999) η = βη + + ; X = x + ; Y = y +
KERANGKA BERPIKIR (Kerangka Teoritis) KARAKTERISTIK REMAJA Jml Sdr Sifat Intro/Extro Cita-Cita
INTERAKSI DALAM KELUARGA Pengasuhan Komunikasi Hubungan/Bonding
KARAKTERISTIK KELUARGA Sosial Ekonomi Demografi
KARAKTERISTIK LINGKUNGAN Teman Sekolah
INTERAKSI DENGAN LINGKUNGAN
Hub dgn Guru Hub dgn Teman
OUTPUT PELAJAR
Penghargaan Diri Emotional Inttl. Prestasi Belajar Perilaku Agresif Kenakalan
HASIL TUJUAN 1: Mengetahui secara umum permasalahan pelajar dan sekolah, keadaan umum sarana dan prasarana sekolah, titik-titik rawan dan matriks tawuran pelajar di Kota Bogor.
PERMASALAHAN UMUM SEKOLAH Minimnya keuangan SPP, terbatasnya kemampuan ekonomi siswa Kurangnya sarana dan prasarana sekolah Minimnya koordinasi antara orangtua dan sekolah
GAMBAR 1. TITIK-TITIK RAWAN TAWURAN PELAJAR SMK-TI DI KOTA BOGOR
Tabel. Matriks Tawuran Antar Pelajar SMK-TI Di Kota Bogor (15 sekolah, 2003). A A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
K
L
M
N
O
P
JML
-
-
-
-
-
-
-
-
3
-
-
-
3
3
-
9
3
3
-
-
-
-
-
3
-
3
3
3
3
-
21
-
-
1
-
-
1
-
-
1
1
-
-
-
6
-
-
-
-
-
-
-
-
3
1
-
-
7
-
-
2
-
1
-
-
1
3
3
-
10
-
-
-
3
-
-
-
3
3
-
10
-
-
-
1
-
-
-
-
-
1
-
3
-
-
-
2
1
-
8
-
-
-
-
-
-
-
1
-
-
3
3
3
-
24
-
1
-
-
-
2
-
-
-
-
4
-
-
-
13
-
-
18
YK MK
-
18
YA
B
-
C
-
3
D
-
3
-
E
-
-
-
-
F
-
-
1
-
-
G
-
-
-
-
-
-
H
-
-
-
-
2
-
-
I
-
-
1
-
-
-
-
-
J
3
3
-
-
3
3
-
3
-
K
-
-
-
-
-
-
1
-
-
-
L
-
3
1
-
-
-
-
-
-
-
-
3
1
3
1
1
-
-
3
1
-
M N
3
3
-
1
3
3
-
2
-
3
-
-
-
O
3
3
-
-
3
3
-
1
-
3
-
-
-
2
P
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
0
P2
TD
TUJUAN 2 Mengetahui karakteristik contoh, dan keadaan sosial-ekonomi keluarganya
Karakteristik Contoh SMU 17.6%
Sebaran Contoh Berdasarkan Umur SMK-TI 82.4%
Sebaran Contoh Berdasarkan Asal Sekolah
100% 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0
93.2%
6.8%
SMK-TI
0
SMU
16'-18 > 18
Karakteristik Contoh Kota Bogor (35%)
Kab. Bogor (65%)
Sebaran Contoh Berdasarkan Pendapatan Orangtua 54.7
60 50
Sebaran Contoh Berdasarkan Tempat Tinggal
40
% 30
38.9 36.7
33.5 22.6
20 5.0
10
2.6
6.0
0
SMK-TI < Rp 500 rb Rp 750 rb - Rp 1.5 jt
SMU Rp 500 rb - Rp 750 rb > 1.5 jt
TUJUAN 3 Mengetahui pengaruh keadaan sosial-ekonomi keluarga dan pengasuhan anak serta lingkungan teman terhadap kenakalan pelajar Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) di Kota Bogor (ARTIKEL 1)
Ψ21
Personalitas Anak η1
y1
β62
Pengasuhan Anak η2
Ψ31
Ly 11
γ21
Ly 32 Ly 22
Pendidikan Org Tua ξ1 Lx 21
β42
y3
y2
Lx 31
β32
x3
x2
β64
Keadaan Psikologi Anak η4
Kenakalan Pelajar η5
Ly 74
γ22
γ31
Tekanan Ekon. Kel. ξ2
Lx 42
Ly 96
Ly 64
Ly 86
y7
y6
y8
β43 γ32 β63
Kualitas Hubungan dalam Keluarga η3
x4
Ly 53 Ly 43 Hubungn dg Teman ξ3
x5
Lx 53
y4
y5
Gambar 3. Model Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kenakalan Pelajar n=667
γ63 Baris Ke-1: Total Baris Ke-2: SMK-TI Baris ke-3: SMU
y9
HIPOTESIS ARTIKEL 1
Hipotesis 1: Tekanan ekonomi keluarga berpengaruh secara nyata tidak langsung terhadap perilaku kenakalan pelajar.
Hipotesis 2: Gaya pengasuhan yang dilakukan baik oleh ibu maupun ayah merupakan variable mediator antara keadaan sosial-ekonomi dan outcome pelajar (tingkat penghargaan diri, tingkat kecerdasan emosi, dan perilaku kenakalan pelajar).
Hipotesis 3: Keterikatan hubungan dengan teman berpengaruh secara langsung terhadap perilaku kenakalan pelajar.
-.08* -.03 -.26*
Personalitas Anak η1 y1
.00 .02 -.07
1.00 1.00 1.00
x2
.68* .61* .40*
x4
Hubungn dg Teman ξ3 x5
1.00 1.00 1.00
y2
.53* .53* .51*
-.16* -.12* -.20*
.07* .09* .07
.00 .01 .08*
1.00 1.00 1.00
1.00 1.00 1.00
x3
Tekanan Ekon. Kel. ξ2
-.28* -.14* .01
Pengasuhan Anak η2 .03 .02 -.07
Pendidikan Orgtua ξ1 1.00 1.00 1.00
-.36* -.27* -.37*
.47* .46* .49*
y3
Keadaan Psikologi Anak η4 .03 .09* -.25*
y6
1.00 1.00 1.00
.39* .42* .31*
1.00 1.00 1.00
Kenakalan Pelajar η5
.60* .62* .40*
.71* .70* .56*
1.00 1.00 1.00
y7
-.09* -.13* -.04
y5
Gambar 3. Model Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kenakalan Pelajar n=667 Baris Ke-1: Total Baris Ke-2: SMK-TI Baris ke-3: SMU
.03 -.12* .02
y9
y8
Kualitas Kualitas Hubungan Hubungan dalam dalam Keluarga Keluarga η3
y4
.42* .45* .39*
.13* .12* -.01
efek X2 =411.45; 356.99; 127.80 p = 0.0 df = 59 GFI =0.91; 0.91 & 0.87 AGFI =0.87; 0.86 & 0.80 RMSE=0.094; 0.98; 0.089 n = 667; 550; 117
Tabel 10. Hasil Analisis MANCOVA (Multivariate of Covariance) Faktor-Faktor yang Berpengaruh terhadap Kenakalan TEST T10 Pelajar (n total 667; n SMK-TI = 550; n SMU = 117). Y (KU=Y1;KK=Y2)
Test Beetween Subject
Variabel
F-KU (17 btr)
F-KK (34 btr)
F
P
B
t
P (sig)
B
t
P (sig)
1. Jenis Sekolah (0=SMU; 1=SMK-TI) FIXED FACTOR
24.613
0.000*
-7.129
-6.955
.000*
-11.396
-4.884
.000*
2. Pendidikan ayah (X1) COV
0.877
0.417
0.255
.674
.501
1.138
1.319
.188
3. Pendidikan ibu (X2)COV
0.136
0.873
.210
.521
.603
.249
.271
.786
4. Tekanan ekonomi (11) (X3) COV
0.234
0.791
-.005
-.094
.925
-.079
-.603
.547
5. Sifat kepribadian (66) (X4) COV
8.337
0.000*
.080
4.041
.000*
.085
1.894
.059*
6. Pengasuhan ayah (40) (X5) COV
3.286
0.038*
-.051
-2.439
.015*
-.038
-.798
.425
7. Pengasuhan ibu (40) (X6) COV
12.908
0.000*
-.107
-5.063
.000*
-.162
-3.368
.001*
8. Kualitas hubungan dalam Keluarga (8)STD (X7) COV
6.496
0.002*
-.287
-3.257
.001*
-.636
-3.175
.002*
9. Esteem (32) (X8) COV
1.806
0.165
-.050
-1.665
.096*
-.118
-1.725
.085*
10. EI (51) (X9) COV
10.080
0.000*
-.185
-3.881
.000*
-.447
-4.119
.000*
11. Hubungan Anak dg Teman (21) (X ) COV
5.718
0.003*
.203
-3.321
.001*
.347
-2.487
.013*
RINGKASAN HASIL ARTIKEL 1 1. Adanya pengaruh tidak langsung dari karakteristik sosial ekonomi orangtua seperti pendidikan ayah dan ibu yang berhubungan erat dengan tekanan ekonomi keluarga terhadap tingkat kenakalan pelajar (sesuai dengan Thonberry, et al., 2000). Dengan demikian Hipotesis 1 diterima, yaitu tekanan ekonomi keluarga berpengaruh tidak langsung pada kenakalan pelajar melalui variabel antara pengasuhan, terutama yang dilakukan oleh ibu (konsisten dengan Simons, 1996; Conger & Elder, 1994; Chodorow, 1978).
2. Hipotesis 2 diterima, yaitu gaya pengasuhan yang dilakukan baik oleh ibu maupun ayah merupakan variabel mediator antara keadaan sosial-ekonomi keluarga dan outcome pelajar (tingkat penghargaan diri, tingkat kecerdasan emosi dan perilaku kenakalan pelajar (konsisten dengan Stephan & Stephan, 1985).
1.0*
1.0* EI η1
y1
.51*
.60*
Agresif η4
- .69*
y5
.49*
y2 .81*
Esteem η2
y3
OUTCOME PSIKO-SOSIAL ANAK ξ1
y6
.47*
.81* -.64*
Stres η3
y4
- .83*
Kenakalan η5
1.0* PS 21= .49*
Gambar . Validitas Konstruk Outcome PsikoSosial Anak (n=550)
.86*
y7
X2 = 126.75 p = 0.0 df = 12 GFI = 0.94 AGFI = 0.86 RMSE=0.13
Hubungan Diadik Keluarga η1 .67* .67*
.45*
y1
y2
.74*
.80*
.55*
Kualitas Hub Dlm Keluarga η2
.36*
Outcome Psikologi Anak η3 .80*
-.10 y4
.17*
.01
.75*
y5
-. 35* .36*
- .41* .65* Outcome Nakal η5
y6 .81*
.44*
Outcome Agresifitas Pelajar η4
.58*
.46*
y8
.34*
.87 * y9
.25*
1.00
1.00 y7 y3
.00
Gambar .
.00
X2 = 180.96 p = .0 df = 21 GFI = 0.93 AGFI = 0.85 RMSE= 0,12 n = 550
Model Pengaruh Faktor Keluarga dan Psiko-Sosial Terhadap Kenakalan Pelajar (n=550)
y1= Hangat y2= Kasar y3= Kual. Hub. Dlm Kelg y4= EI y5= Esteem y6= Stres y7= Agresif y8= Kenakalan Umum y9= Kenakalan Kriminal
Tabel . Hasil Regresi Logistik Faktor-faktor yang Berpengaruh pada Kenakalan Kriminal (1= rendah; 2= tinggi) (n= 550)
Variabel
Koefisien B
SIG.
EXP (B)
1. Tekanan ekonomi Keluarga
-0.002
0.939
0.998
2. Kehangatan
0.001
0.918
1.001
3. Kekasaran
0.029
0.005
1.029
4. Kead. Psikologi anak
-0.020
0.000
0.981
5. Agresifitas anak
0.054
0.002
1.056
6. Asal sekolah (1=n; 2=s)
0.912
0.001
2.490
7. Konstanta
-1.396
0.443
0.248
Negelkerke R2 X2 model (p)
n
0.447 204.332 (.000) 550
Y (KRIMINAL)
YT= 0.309 X1 Komunikasi orangtua dan anak KURANG (298) BAIK (252)
YT= 0.286 X1 Y2
Komunikasi orangtua dan anak BAIK
Y1
0
Gambar .
X1
X (IKAT TMN)
Persamaan Regresi Linear Sederhana Pengaruh Keterikatan Contoh dengan Teman terhadap Perilaku Kenakalan Kriminal pada Kelompok Komunikasi Orangtua & Anak yang Baik dan yang Kurang Baik
RINGKASAN HASIL ARTIKEL 3 Hipotesis 6 diterima, bahwa komunikasi dalam keluarga yang baik berpengaruh terhadap menurunnya perilaku agresif dan kenakalan dan meningkatkan nilai pelajaran (sesuai dengan Winton, 1995, Macionis, 1995).
Hipotesis 7 diterima, bahwa keeratan hubungan dengan teman yang bermasalah berpengaruh terhadap meningkatnya perilaku agresif dan kenakalan dan menurunkan nilai pelajaran (sesuai dengan Rohner, 1986; Muuss, 1990).
PEMBAHASAN UMUM • Kenakalan merupakan perilaku penyimpangan atau deviance yang melibatkan kekerasan dan pelanggaran norma. • Pendekatan Teori Struktural-Fungsional berhasil membuktikan adanya peran orangtua dan keluarga sebagai institusi awal dan paling kuat dalam membimbing, mensosialisasikan dan mendidik anak nya agar berperilaku baik sehingga mewujudkan keadaan psiko-sosial yang baik dan melindungi anak dari perilaku menyimpang. • Pengasuhan yang dilakukan oleh orangtua, terutama oleh ibu mempunyai peran untuk melindungi anak dari perilaku kenakalan.
KARAKTERISTIK REMAJA YANG CENDERUNG BERPERILAKU NAKAL BERKEPRIBADIAN TERLALU KASAR DAN KERAS; BERPERILAKU TERLALU AGRESIF KURANG DAPAT MENGENALI DIRI; KURANG DAPAT MENGENDALIKA N EMOSI DAN AMARAH DAN KEINGINAN EGONYA; MERASA STRES; SECARA UMUM BELUM PUNYA KECERDASAN EMOSI YANG BAIK
KURANG PERCAYA DIRI; KURANG MENGHARGAI DIRI; MERASA RENDAH DIRI; MERASA STRES; DAN BELUM PUNYA MASA RENCANA MASA DEPAN YANG PASTI DAN TERJAMIN DENGAN BAIK
SEKOLAH DI SMK-TI; TERUTAMA SWASTA; TINGGAL DI KAB. BOGOR; BERGABUNG DENGAN BARISAN SISWA DAN SANGAT SOLIDER DENGAN TEMAN
KARAKTERISTIK KELUARGA YANG CENDERUNG PUNYA REMAJA NAKAL KELUARGA GOLONGAN EKONOMI MENENGAH KE BAWAH YANG MENGALAMI TEKANAN EKONOMI DAN TINGGAL DI KABUPATEN BOGOR
HUBUNGAN DALAM KELUARGA YANG TIDAK HARMONIS; KURANG KOMUNIKASI DAN KEBERSAMAAN SEHINGGA TIDAK PUAS DAN BAHAGIA
ORANGTUA MENGASUH ANAK REMAJANYA DENGAN KERAS DAN KASAR; TIDAK MENGHARGAI DAN MENDUKUNG REMAJANYA KELUARGA YANG ORANGTUANYA KURANG BERKOMUNIKASI DENGAN SEKOLAH DAN YANG KURANG MEMONITOR ANAK REMAJANYA BAIK DI SEKOLAH MAUPUN DI LINGKUNGAN RUMAH; ORANGTUA TIDAK MEMONITOR SIAPA TEMAN-TEMAN ANAK REMAJANYA
MASALAH UMUM SEKOLAH
* Minimnya sarana, dana * Kurangnya disiplin pelajar * Sulitnya transportasi * Kesulitan ekonomi * Kurangnya koordinasi Sekolah dan keluarga •Basis menjadi wadah tawuran
ARTIKEL KE-1 * Pelajar SMK-TI mayoritas laki-laki lebih banyak tawuran dan kenakalan kriminal • Peran Pengasuhan terutama ibu adalah vital
ARTIKEL KE-2 * Hubungan diadik orangtua dan anak membentuk psiko- sosial remaja * Pelajar sekolah SMK-TI swasta 2.5 kali lebih nakal dibandingkan negeri
A N A L I S I S
ARTIKEL KE-3 * Kompetensi pengaruh antara orangtua dan teman thd perilaku remaja * Komunikasi orangtua dan anak mencegah pengaruh negatif teman * Perilaku agresif dan nakal berpengaruh negatif pada prestasi belajar pelajar
S W O T
R E K O M E N D A S I
Gambar. Rekomendasi terhadap Strategi Pencegahan Kenakalan Pelajar di Kota Bogor Berdasarkan Hasil Penelitian.
REKOMENDASI * Peningkatan disiplin dan karakter pelajar * Kebijakan Transportasi pada pelajar dari Pemda * Strategi pencegahan kenakalan pelajar melalui koordinasi antar sekolah * Perhatian pada pelajar sekolah swasta harus lebih diprioritaskan daripada pelajar negeri * Koordinasi antara sekolah dan orangtua pelajar harus diintensifkan * Pemanfaatan Basis sebagai wadah yang berpotensi * Peningkatan kerjasama holistik di bidang pendidikan melalui pendekatan Community Based Education (CBE) diantaranya peningkatan kinerja dan operasional SATGAS SMK-TI
TAHAPAN STRATEGI PENCEGAHAN KENAKALAN PELAJAR SMU DAN SMK-TI INPUT
URAIKAN Masalah Siswa Masalah Sekolah Usaha yang telah dilakukan URAIKAN Manajemen Sekolah Kharakteristik Guru Kompetensi Guru Sarana & Prasarana Sekolah; KBK
URAIKAN Kegiatan Kebersamaan Kegiatan Pembinaan
URAIKAN Kerjasama antar Sekolah Kerjasama dgn Dinas Kerjasama dgn instansi lain Kerjasama dgn Orang Tua Siswa Pendekatan dengan Masyarakat
PROSES 1 PERENCANAAN STRATEGI
PROSES 2 PELAKSANAAN & MONITORING
BERSAMA ANTAR GURU DAN ANTAR SEKOLAH Menganalisa data/ informasi Kenakalan Menentukan alternatif
PELAKSANAAN STRATEGI Monitoring Aktivitas Pelajar di sekolah & luar sekolah & Basis
BERSAMA DGN GURU & ORANG TUA SISWA Meningkatkan Komunikasi Memantapkan Strategi Pengawasan Perilaku Pelajar
PENGAWASAN OLEH KELUARGA & MASYARAKAT
BERSAMA DGN GURU DAN PELAJAR Peningkatan kegiatan Pembinaan pelajar, Pengembangan Kepribadian BERSAMA DGN MASYARAKAT Menggalang Partisipasi Masyarakat (donasi, volunteer) Terhadap Perencanaan Strategi Pencegahan Kenakalan Pelajar
PENGAWASAN STRATEGI Peningkatan Koord. Antara guru & Orgtua Home Visits
PELAKSANAAN STRATEGI OLEH KELUARGA DENGAN MENINGKATKAN KETAHANAN KELUARGA
OUTCOME EVALUASI STRATEGI
EVALUASI STRATEGI SETIAP ENAM BULAN
Indikator Keberhasilan: 1. Penurunan Kenakalan dan Perilaku Negatif 2. Peningkatan Perilaku Positif dan kepribadian pelajar 3. Peningkatan prestasi Pelajar
Sekolah SMK-TI Swasta lebih diberikan perhatian dibandingkan dengan SMK-TI Negeri Pemda harus lebih memberikan perhatian transportasi
KETERBATASAN PENELITIAN Termasuk penelitian noneksperimen sehingga tidak dapat mengontrol secara langsung variabel bebasnya
Mayoritas adalah single-source; hanya beberapa dari contoh yang dikonfirmasi jawabannya dengan jawaban orang tua & walikelas (multi-sources). Keadaan lingkungan sosial secara makro seperti masalah kemiskinan tidak dibahas pada penelitian, cukup diwakili oleh tekanan ekonomi yang dirasakan oleh remaja dan keluarganya. Contoh laki-laki dari SMK-TI mendominasi penelitian
SIMPULAN DAN SARAN SIMPULAN 1.
Permasalahan umum sekolah dan pelajar
2.
Tekanan ekonomi keluarga merupakan variabel antara yang berpengaruh secara nyata terhadap perilaku kenakalan pelajar melalui pengasuhan
3.
Pengasuhan yang dilakukan oleh orangtuanya (terutama ibu) berpengaruh langsung pada peningkatan penghargaan diri, peningkatan kecerdasan emosi & penurunan perilaku kenakalan
4.
Hubungan diadik yang baik antara orangtua dan remaja akan Meningkatkan keadaan psikologi remaja & Menurunan perilaku agresif dan nakal.
5.
Orangtua dan teman bersama-sama berpengaruh pada baik kenakalan remaja maupun prestasi akademik. Keterikatan yang erat antara remaja dengan teman ditambah dengan kebiasaan teman yang nakal, akan berpengaruh secara langsung terhadap peningkatan perilaku agresif dan kenakalan pelajar secara tidak langsung menurunkan nilai-nilai pelajarannya
6.
JADI … KELUARGA MERUPAKAN BUFFER ATAU PENYARING PENGARUH TEMAN YANG NEGATIF, ORANGTUA BERFUNGSI SEBAGAI PELINDUNG, DAN KELUARGA MERUPAKAN INSTITUSI UTAMA DAN PERTAMA
HUBUNGAN DENGAN TEORI
Analisa tentang peran dan fungsi orangtua dalam pengasuhan remaja merupakan aplikasi teori struktural-fungsional (Klein & White, 1996).
Ketidakstabilan remaja akan emosi dan pencarian identitas diri merupakan aplikasi teori psikologi sosial dan teori perkembangan manusia (Papalia & old, 1986; Kaluger & Kaluger, 1979).
Kebutuhan remaja akan bantuan orangtua dan lingkungan teman disekitarnya merupakan aplikasi dari teori sistem/ ekosistem dalam keluarga (Bronfenbrenner, 1999; Deacon & Firebaugh, 1988)
SARAN 1. Penelitian dengan metoda longitudinal, pendekatan multi-
methods & multi-sources
2. Peningkatan koordinasi antara sekolah dan orangtua dalam menjalankan fungsi sosialisasi dan pendidikan anak 3. Pihak BP di sekolah harus mempunyai catatan yang lebih rapi, penanganan kasus kenakalan yang lebih intensif dan berkesinambungan serta meningkatkan kunjungan ke rumah siswa