IMPACT OF INTERNAL AND EKSTERNAL FACTOR TO INTEREST OF INVEST LOAN ON BUMN BANK Fiyan Octy Fairuz
Undergraduate Program, Faculty of Economics, 2010 Gunadarma University http://www.gunadarma.ac.id Keyword: CAR (capital adequency ratio); ROA (return on asset); LDR (loan to deposit ratio); investment credit rate of interest
ABSTRACT In the banking world in 2010 is expected back in Indonesia can increase its role as intermediary optimally. Intermediation function is not optimal causes interest rates is not stable. Therefore, interest rate developments have a fairly close relationship with various factors that can influence it is there are internal factors and external factors. Internal factors which affect mortgage interest rates associated with the company's financial condition, such as CAR (Capital Adequacy Ratio), ROA (Return on Assets), and LDR (Loan to Deposits Ratio). And external factors that affect interest rates on loans related to the rate of inflation, money supply. The purpose of this study is to analyze jointly and partial the influence of internal factors and external factors on the investment loan interest rates at state banks and identify variable dominant. The secondary data used in the form of financial statements (balance sheet and income statement) in January 2007 until September 2009 to calculate the CAR (Capital Adequency ratio), ROA (Return On Assets), LDR (Loan to Deposit Ratio); and Statistics Economic and Financial Indonesia (Seki) to obtain an investment credit interest rate futures twelve months, the growth rate of inflation, and the money supply. Data were analyzed using multiple regression analysis. The results showed that jointly CAR, ROA, LDR, inflation and money supply affect interest rates on investment loans owned banks. Partially CAR and the money supply affect interest rates on investment loans owned banks. From both of these variables that affect most is the money supply. Reference (2000–2009)
Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi . Universitas Gunadarma (2010) 10206380
PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN FAKTOR EKSTERNAL TERHADAP SUKU BUNGA KREDIT INVESTASI PADA BANK BUMN Fiyan Octy Fairuz, 10206380 Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma
ABSTRAK Pada tahun 2010 diharapkan dunia perbankan di Indonesia dapat kembali meningkatkan perannya sebagai lembaga intermediasi secara optimal. Fungsi intermediasi belum optimal menyebabkan tingkat suku bunga tidak stabil. Oleh karena itu perkembangan tingkat suku bunga mempunyai kaitan yang cukup erat dengan berbagai faktor yang dapat mempengaruhinya yaitu terdapat faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yang mempengaruhi suku bunga kredit berkaitan dengan kondisi keuangan perusahaan, seperti CAR (Capital Adequacy Ratio), ROA (Return of Asset), dan LDR (Loan to Deposits Ratio). Dan faktor eksternal yang mempengaruhi tingkat suku bunga kredit berkaitan dengan tingkat inflasi, jumlah uang beredar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis secara bersama-sama dan parsial pengaruh faktor internal dan faktor eksternal terhadap suku bunga kredit investasi pada bank BUMN dan mengidentifikasi variabel paling dominan. Data sekunder yang digunakan berupa laporan keuangan (neraca dan laporan laba-rugi) periode Januari 2007 sampai September 2009 untuk menghitung CAR (Capital Adequency Ratio), ROA (Return On Assets), LDR (Loan to Deposit Ratio); dan Statistika Ekonomi dan Keuangan Indonesia (SEKI) untuk memperoleh tingkat suku bunga kredit investasi berjangka dua belas bulan, perkembangan tingkat inflasi, dan jumlah uang beredar. Data dianalisis menggunakan analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara bersama-sama CAR, ROA, LDR, tingkat inflasi, dan jumlah uang beredar berpengaruh terhadap tingkat suku bunga kredit investasi pada Bank BUMN. Secara parsial CAR dan jumlah uang beredar berpengaruh terhadap tingkat suku bunga kredit investasi pada Bank BUMN. Dari kedua variabel tersebut yang berpengaruh paling besar adalah jumlah uang beredar. Kata kunci: CAR (capital adequency ratio); ROA (return on assets); LDR (loan to deposit ratio); suku bunga kredit investasi
PENDAHULUAN Pada tahun 2010 diharapkan dunia perbankan di Indonesia dapat kembali meningkatkan perannya sebagai lembaga intermediasi secara optimal. Banyak kalangan dunia usaha dan pemerintah mengharapkan kontribusi perbankan yang lebih besar dalam menggerakkan perekonomian. Karena kurang optimal dalam menjalankan fungsi intermediasi, karena sistem perbankan menerapkan strategi suku bunga yang tinggi untuk dapat mempertahankan tingkat keuntungan. Dan pertumbuhan kredit masih belum menunjukkan meningkatnya fungsi intermediasi perbankan yang optimal (Adhy dan Ihsan, 2009). Fungsi intermediasi belum optimal menyebabkan tingkat suku bunga tidak stabil. Oleh karena itu tingkat suku bunga mempunyai kaitan yang cukup erat dengan berbagai faktor
yang dapat mempengaruhinya yaitu terdapat faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yang mempengaruhi suku bunga kredit berkaitan dengan kondisi keuangan perusahaan, seperti CAR (Capital Adequacy Ratio), ROA (Return of Asset), dan LDR (Loan to Deposits Ratio). Dan faktor eksternal yang mempengaruhi tingkat suku bunga kredit berkaitan dengan tingkat inflasi, jumlah uang beredar, nilai tukar rupiah dan lain-lain. Pada saat ini permasalahan tingkat inflasi, jumlah uang beredar, nilai tukar rupiah serta sumber pembiayaan lain yang menjadi suku bunga kredit meningkat tanpa di imbangi dengan adanya permintaan kredit.Faktor yang mempengaruhinya yang dapat menciptakan suatu kesesuaian antara sektor perbankan yang baik dan kondisi perekonomian yang stabil.
Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi . Universitas Gunadarma (2010) 10206380
Tujuan Penelitian Sesuai dengan permasalahan yang diajukkan, tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Untuk menganalisis secara bersamasama pengaruh faktor internal seperti CAR (Capital Adequency Ratio), ROA (Return On Assets) dan LDR (Loan to Deposit Ratio) serta faktor eksternal seperti tingakat inflasi dan jumlah uang beredar terhadap tingkat suku bunga kredit investasi berjangka dua belas bulan pada Bank BUMN. 2. Untuk menganalisis secara parsial pengaruh faktor internal seperti CAR (Capital Adequency Ratio), ROA (Return On Assets) dan LDR (Loan to Deposit Ratio) dan faktor eksternal seperti tingkat inflasi dan jumlah uang beredar terhadap tingkat suku bunga kredit investasi berjangka dua belas bulan pada Bank BUMN. 3. Untuk mengidentifikasi variabel yang dominan terhadap tingkat suku bunga kredit investasi berjangka dua belas bulan pada Bank BUMN.
CAR, ROA, LDR CAR (Capital Adequency Ratio) adalah rasio kinerja bank untuk mengukur kecakupan modal yang dimiliki bank untuk menunjang aktiva yang mengandung atau menghasilkan resiko yang dinyatakan dalam persen (%). Berdasarkan ketentuan Bank Indonesia, bank yang dinyatakan sebagai bank yang sehat harus memiliki CAR paling sedikit 8%.
TELAAH PUSTAKA Tingkat Suku Bunga Menurut Boediono (2001) pengertian dasar dari tingkat bunga yaitu sebagai harga dari penggunaaan uang untuk jangka tertentu. Pengertian tingkat bunga sebagai “ harga” ini bisa juga dinyatakan sebagai harga yang harus dibayar apabila terjadi “pertukaran” antara satu rupiah sekarang dan satu rupiah nanti (misalnya setahun lagi). Hutang piutang timbul karena terjadi “pertukaran” semacam ini, “pembeli” dari satu rupiah sekarang dan sekaligus “penjual” dari satu rupiah nanti dalah peminjam (debitur), sedangkan “penjual” dari satu rupiah sekarang yang sekaligus juga “pembeli” satu rupiah nanti, adalah orang yang meminjamkan (kreditur).Sebagaimana yang kita ketahui suku bunga kredit mempunyai andil yang besar terhadap jumlah alokasi kredit. Semakin tinggi suku bunga kredit maka akan menyebabkan beban masyarakat dalam melunasi pinjaman kreditnya semakin berat, dan cendrung untuk mengurangi pinjaman kredit sehingga jumlah alokasi kredit menurun (Darmawi, 2006).
LDR (Loan to Deposit Ratio) adalah rasio antara seluruh jumlah kredit yang diberikan bank dengan dana yang diterima oleh bank yang dinyatakan dalam persen (%). LDR menyatakan seberapa jauh kemampuan bank dalam membayar kembali penarikkan dana yang dilakukan deposan dengan mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya. Semakin tinggi rasio tersebut memberikan indikasi semakin rendahnya kemampuan likuidatas bank yang bersangkutan.
=
100%
ROA (Return on Assets), rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan menajemen bank dalam memperoleh keuntungan (laba sebelum pajak) secara keseluruhan yang dinyatakan dalam persen (%). Rasio ini juga memberikan ukuran yang lebih baik atas profitabilitas perusahaan karena menunjukkan efektifitas manejemen dalam menggunakan aktiva untuk memperoleh pendapatan (Darsono dan Ashari, 2005). =
=
100%
100%
Inflasi dan Penawaran Uang Inflasi menurut Boediono (2001) bahwa adalah kecenderungan dari harga-harga untuk naik secara umum dan terus menerus. Akan tetapi bila kenaikan harga hanya dari satu atau dua barang saja tidak disebut inflasi, kecuali bila kenaikan tersebut meluas atau menyebabkan kenaikan sebagian dari barang-barang lain. Kenaikan harga inflasi diukur dengan menggunakan indeks harga. Beberapa indeks
Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi . Universitas Gunadarma (2010) 10206380
harga yang digunakan untuk mengukur inflasi adalah: a. Indeks biaya hidup (consumer price index) b. Indeks Harga Konsumen (IHK) c. Indeks Implisit Produk Domestik Bruto (GDP Deflator) atau Indeks harga perdagangan besar (wholesale price index) Menurut Darmawi (2006) Penawaran uang (JUB) dapat didefinisikan sebagai M1 yang merupakan seluruh jumlah uang kartal yang dipegang anggota masyarakat (the non bank public) dan “demand deposit” yang dimiliki oleh perseorangan pada bank umum (m1= kartal+DD). M2 yang merupakan penjumlahan dari M1 dengan “time deposit “ deposito berjangka” (M2= M1+TD), sedangkan definisi M3 yang merupakan penjumlahan dari M2 dengan semua deposit pada lembaga-lembaga keuangan lainnya (non Bank). METODE PENELITIAN Objek penelitian ini adalah Bank BUMN di Indonesia. Objek tersebut terdiri dari PT Bank Nasional Indonesia (BNI) Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Tbk, PT Bank Tabungan Negara (BTN) dan PT Bank Mandiri Tbk. Selama periode Januari 2007 sampai dengan September 2009 per dua belas bulan dalam satu tahun, laporan keuangan yang dianalisis dalam penelitian ini adalah neraca dan laporan laba-rugi dari masing-masing bank. Objek lain yang digunakan dalam ini adalah perkembangan 11 bank papan atas, tingkat inflasi dan jumlah uang beredar. Mod el
Unstandardized Coefficients
Std. Beta Error (Constant) 108,927 34,025 CAR - ,251 ,106 -1,029 ROA - ,285 ,107 -,264 LDR - ,011 ,024 -,128 INFLASI - ,051 ,039 -,222 JUB - 6,245 2,302 -1,264 Jenis dan Teknik Pengumpulan Data Penelitian ini mengambil data sekunder, di mana data yang telah dipublikasikan di website milik Bank Indonesia yaitu www.bi.co.id., kemudian diolah dengan B
1
Standardize d Coefficients
menggunakan alat analisis, jurnal dan internet yang berkaitan dengan penelitian ini. Metode Analisis Data Analisis data yang digunakan adalah analisis rasio keuangan dan analisis statistik. Analisis rasio keuangan dalam penelitian ini adalah CAR, ROA, dan LDR. Analisis Statistik menggunakan Regresi Linier Berganda. HASIL PENELITIAN Uji Asumsi Klasik Pengujian normalitas dapat dilihat dari grafik Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual, deteksi normalitas dapat dilihat dari titik-titik pada sumbu diagonal dari grafik. Terlihat titik-titik menyebar disekitar garis diagonal atau tidak terpencar jauh dari garis diagonal serta penyebarannya mengikuti arah garis diagonal yang menandakan data berdistribusi normal. Yang kedua pengujian ada tidaknya multikolinearitas dapat dilihat dari nilai tolerance lebih besar dari 0,10 dan VIF lebih kecil dari 10, maka dapat diartikan bahwa tidak terdapat multikolinieritas. Dan hasil dari tersebut diketahui bahwa model regresi tidak terjadi gejala multikolinearitas, karena nilai Tolerance yang ditunjukan lebih besar dari 0.10 dan nilai VIF lebih kecil dari 10. Ketiga pengujian heterokedastisitas yang menunjukkan titik menyebar acak, tidak membentuk pola tertentu serta tersebar baik diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi sehingga model regresi layak digunakan. Pengujian ada tidaknya autokorelasi dapat dilihat dari besarnya nilai Durbin Waston. Dalam pengolahan data diidak membentuk peroleh nilai Durbin Waston sebesar 0,390, jika nilai Durbin Watson berada pada selang 1,127 sampai dengan 1,813 maka tidak terjadi autokorelasi. Maka diketahui (diluar selang 1,127 sampai dengan 1,813) menandakan adanya autokorelasi. Analisis Regresi Linier Berganda Tabel 1.1 Hasil Regresi Linier Berganda Dengan melihat pada tabel 1.1, didapat persamaan regresinya adalah: Y = 108,927 - 0,251 XI - 0,285 X2 - 0,011 X3 0,051 X4 - 6,245 X5
Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi . Universitas Gunadarma (2010) 10206380
Variabel X1 X2 X3 X4
Sig. t ,026 ,120 ,655 ,200
Nilai Probabilitas
Keterangan
0,05
Signifikan
0,05
Tidak Signifikan
0,05
Tidak Signifikan
0,05
Tidak Signifikan
,011 0,05 Signifikan X5 Dapat diketahui bahwa konstanta sebesar 108,927 jika CAR, ROA, LDR tingkat inflasi, jumlah uang beredar nilainya adalah 0, maka tingkat suku bunga kredit investasi nilainya adalah 108,927. Dimana persamaan regresi linier berganda dimana CAR, ROA, LDR, tingkat inflasi dan jumlah uang beredar berpengaruh secara negatif terhadap tingkat suku bunga kredit investasi pada Bank BUMN. Sehingga jika variabel independent lain nilainya tetap dan CAR, ROA, LDR, tingkat inflasi dan jumlah uang beredar mengalami penurunan maka tingkat suku bunga kredit investasi akan meningkat. Pengaruh secara Simultan Tabel 1.2 Anova Berdasarkan Tabel 1.2 dapat diketahui bahwa dari nilai probabilitasnya sebesar 0,015 < 0,05. Sehingga dapat diambil keputusan yaitu, H0 ditolak. Artinya, CAR, ROA, LDR, tingkat inflasi dan jumlah uang beredar berpengaruh secara bersama-sama terhadap tingkat suku bunga kredit investasi. Tabel 1.3 Hasil Analisis Determinasi Dan dapat diketahui bahwa persentase sumbangan pengaruh variabel independen (X1, X2, X3) secara serentak terhadap variabel dependen (Y) sebesar nilai R Square adalah 0,393, sehingga dalam hal ini menunjukan bahwa persentase sumbangan pengaruh variabel independen tingkat suku bunga kredit investasi pada Bank BUMN dipengaruhi oleh CAR, ROA, LDR, tingkat inflasi, dan jumlah uang beredar secara bersama-sama sebesar 39,3% sedangkan 60,7% dipengaruhi oleh faktor lain diantaranya, pertumbuhan ekonomi, kondisi politik, nilai tukar dollar Amerika terhadap rupiah, likuiditas bank dan tingkat suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI) seperti yang diungkapkan oleh
peneliti sebelumnya. Dengan tingkat kesalahan dalam memprediksi variabel dependen dilihat dari Standard Error of the Estimate sebesar 0,52733. Yang berarti banyaknya kesalahan dalam prediksi suku bunga kredit investasi adalah sebesar 0, 52733 %. Pengaruh secara Parsial Tabel 1.4 Analisis Secara parsial CAR dan jumlah uang yang beredar secara parsial memiliki pengaruh yang signifikan, hal ini kemungkinan disebabkan karena perbankan mempertimbangkan faktor penawaran kredit meletakkan dasar perhitungannya pada analisis cost dan benefit. Sehingga ringkasnya fungsi penawaran kredit oleh perbankan umum adalah fungsi dari suku bunga kredit yang merupakan benefit bagi Sum Mo of Mean df F Sig. del Squa Square res Regressi 1 on 4,856 5 ,969 3,4 ,015 Residu 7,508 27 ,278 93 al 12,36 32 Total 4 Std. Adjusted R Error of Model R R Square the Square Estimate 1 ,627(a) ,393 ,280 ,52733 perbankan, sedangkan fungsi cost dalam hal ini direpresentasikan dengan suku bunga SBI, sementara faktor lain yang mempengaruhi fungsi penawaran kredit ialah struktur keuangan internal perbankan. Menurut Keynes, berpendapat bahwa uang dipengaruhi oleh permintaan dan penawaran uang sebagaimana komoditas lainnya. Tingkat bunga menjadi harga yang menyeimbangkan permintaan dan penawaran uang. Keynes mendefinisikan permintaan uang sebagai jumlah uang yang ingin dipegang oleh masyarakat. Dan bunga merupakan biaya dari memiliki uang, sehingga kenaikannya akan mengurangi permintaan uang yang memberikan kepuasan optimal. Sedangkan ROA, LDR, dan tingkat inflasi ternyata tidak memiliki pengaruh yang signifikan. Hal ini bearti setiap kali ada perubahan pada, ROA, LDR dan tingkat inflasi maka bank BUMN harus segera melakukan perubahan pada tingkat
Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi . Universitas Gunadarma (2010) 10206380
bunga kredit investasi di bandingkan apabila terjadi perubahan pada CAR dan jumlah uang beredar. Menurut penelitian Luciana Spica Amilia dan Anton Wahyu Utomo yang disitasi Umi Yaumiddin mengatakan bahwa tingkat inflasi mempunyai pengaruh yang rendah terhadap jumlah uang yang beredar sehingga sasaran penurunan angka inflasi itu sendiri diajukkan untuk menjaga kestabilan perekonomian Indonesia dan meredam laju inflasi yang tinggi, bukan untuk menggurangi jumlah uang beredar. Sebab tanpa menaikkan atau menurunkan tingkat bunga kredit jumlah uang yang beredar akan selalu bertambah karena permerintah (Bank Indonesia) selalu mencetak uang. Pengaruh Dominan Dan variabel yang dominan dari ke lima variabel terdapat dua variabel yang berpengaruh terhadap suku bunga kredit investasi pada bank BUMN adalah CAR dan jumlah uang yang beredar. Dimana dengan mengetahui nilai Standardized Cofficients Beta sebesar CAR sebesar 1,029, dan jumlah uang yang beredar 1,264. Jumlah uang yang beredar merupakan variabel berpengaruh dominan terhadap tingkat suku bunga kredit investasi pada bank BUMN. Dimana besarnya pengaruh jumlah uang beredar terhadap suku bunga kredit investasi pada bank BUMN adalah 1,264. Hal ini menunjukkan bahwa jumlah uang beredar bertambah maka akan menurunnya tingkat bunga akan tetapi tidak menggubah kesejahteraan masyarakat. Penurunan tingkat bunga menyebabkan kenaikkan investasi. Sebaliknnya, jika suku bunga terlalu rendah, jumlah uang yang beredar di masyarakat akan bertambah karena orang akan lebih senang memutarkan uangnya pada sektor-sektor produktif. Suku bunga yang tinggi akan mendorong investor untuk menanamkan danannya di bank daripada menginvestasikkannya pada sektor produksi (Khalwaty, 2000). Dengan demikian bahwa jumlah uang yang beredar dapat menaikkan atau menurunkan tingkat suku bunga kredit investasi pada bank-bank pemerintah. Karena tingkat suku bunga merupakan daya tarik masyarakat untuk melakukan pinjaman di bank. Sedangkan bagi bank, semakin besar dana yang disalurkan
untuk masyarakat maka akan meningkatnya kemampuan bank dalam membiyai operasional aktivanya.
PENUTUP Kesimpulan Dari hasil dan pembahasan dalam penelitian ini, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut. 1. Secara bersama-sama bahwa CAR, ROA, LDR, tingkat inflasi, dan jumlah uang beredar berpengaruh terhadap tingkat suku bunga kredit investasi pada bank BUMN. 2. Dari ke lima variabel tersebut terdapat dua variabel yang berpengaruh terhadap tingkat suku bunga kredit investasi pada bank BUMN secara parsial adalah CAR dan jumlah uang beredar. 3. Dari kedua variabel tersebut pengaruh paling dominan terhadap tingkat suku bunga kredit investasi pada bank BUMN adalah jumlah uang beredar. Implikasi Penelitian ini memberikan informasi bahwa suku bunga kredit investasi dipengaruhi oleh CAR, ROA, LDR, tingkat inflasi, dan jumlah uang beredar. Dan jumlah uang beredar berpengaruh dominan terhadap suku bunga kredit investasi pada bank BUMN. PT Bank Nasional Indonesia (BNI) Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Tbk, PT Bank Tabungan Negara (BTN), dan PT Bank Mandiri Tbk, sebaiknya mempertahankan dan meningkatkan CAR minimum 8% yang ditentukan oleh Bank Indonesia dan ROA, LDR yang terus meningkat sehingga dapat menghasilkan rasio kinerja keuangan yang baik. DAFTAR PUSTAKA Almilia, Luciana dan Anton Wahyu Utomo. 2006. “Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat suku bunga deposito berjangka pada bank umun di Indonesia”. Jurnal Ekonomi dan
Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi . Universitas Gunadarma (2010) 10206380
Bisnis. Vol 10. No 1. STIE Perbanas Surabaya. Bank Indonesia. 2010. “Data Tingkat Inflasi”. http://www.bi.go.id/biweb/Template s/Statistik/Default_SEKI_ID.aspx (diakses pada 17 Juni 2010) .2010. “Data Tingkat Jumlah Uang Beredar”. http://www.bi.go.id/biweb/Template s/Statistik/Default_SEKI_ID.aspx (diakses pada 17 Juni 2010) .2010. “Laporan Keuangan Bank Persero”. http://www.bi.go.id/web/id/Publikas i/Laporan+Keuangan+Publikasi+Ba nk/Bank/Bank+Umum+Konvension al/ (diakses pada 17 Juni 2010). .2010. “Data Suku Bunga Kredit Investasi”. http://www.bi.go.id/biweb/Template s/Statistik/Default_SEKI_ID.aspx (diakses pada 17 Juni 2010) Bank Mandiri. 2010. “Profil Perusahaan Bank Mandiri”. http://www.bankmandiri.co.id/corpo rate01/about_direksi.aspx (diakses pada 28 Juni 2010). Basar, Adhy P dan Ihsan Ismadi P. 2009. “Latar Belakang”. http://www.bni.co.id/Portals/0/Docu ment/Ulasan%20Ekonomi/perbanka n.pdf (diakses pada tanggal 30 Juni 2010). BNI. 2010. “Profil Perusahaan BNI”. http://www.bni.co.id/Tentang BNI/Visi Misi/Tabid/188 Default. aspx (diakses pada 28 Juni 2010). Boediono. 2001. Ekonomi Moneter. BPFE UGM. Yogyakarta. BRI. 2010. “Profil Perusahaan BRI”. http://www.bri.co.id/TentangKami/
VisidanMisi/tabid/60/Default.aspx (diakses pada 28 Juni 2010). BTN.2010. “Profil Perusahaan BTN”. http://www.btn.co.id/TentangKami/Visi—Misi.aspx (diakses pada 28 Juni 2010). Darmawi, Herman. 2006. “Pasar Finansial dan Lembaga Finansial. Bumi Aksara”. Jakarta. Darsono dan Ashari.2005. Pedoman Praktis Memahami Laporan Keuanngan. Andi.Yogyakarta. Mangani, Ktut Silvanita.2009. Bank dan Lembaga Keuangan Lain. Erlangga. Jakarta. Meydianawathi, Luh Gede. 2007. ”Analisis Perilaku Penawaran Kredit Perbankan Kepada Sektor UMKM di Indonesia (2002-2006)”. Jurnal Buletin Studi Ekonomi. Vol 12. No 2. Fakultas Ekonomi. Universitas Udayana. Haryanto, M. Y. Dedi dan Riyatno. 2007. “Pengaruh Suku bunga Sertifikat Bank Indonesia dan Nilai Kurs Terhadap Risiko Sistematik Saham Perusahaan di BEJ”. Jurnal Keuangan dan Bisnis. Vol 5 No 1. Jurusan Ekonomi. STIE Musi Palembang. Ibrahim, Johannes. 2004. Bank Sebagai Lembaga Intermediasi dalam Hukum Positif. CV Utomo. Bandung. Irianto, Agus. 2004. Statistik Konsep Dasar & Aplikasinya. Prenada Media. Jakarta. Kasmir. 2003. Dasar-Dasar Perbankan. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta. .2000. Manajemen Perbankan. PT Rja Grafindo Persada. Jakarta. .2008. Analisis Laporan Keuangan. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi . Universitas Gunadarma (2010) 10206380
Khalwaty, Tanjul. 2000. Inflasi dan Solusinya. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Kompas. 2010. “ Pengamatan Perbankan”. http://bisniskeuangan.kompas.com/read/ 2010/08/05/14183153/Akhir.2010.BI.Ra te.Diperkirakan.Naik (diakses pada tanggal 15 September 2010). Mahrinasari MS. 2003. “Pengelolaan Kredit pada Bank Perkreditan Rakyat di Kota Bandar Lampung”. Jurnal Ekonomi dan Bisnis. No 3. Jilid 3. Fakultas Ekonomi. Universitas Lampung. Makaryanawati. 2009. “Pengaruh Tingkat Suku Bunga dan Tingkat Likuiditas Perusahaan terhadap risiko Investasi Saham yang terdaftar pada Jakarta Islamic Index”. Jurnal Ekonomi Bisnis. No 1. Fakultas Ekonomi. Universitas Negeri Malang. Munawir S. 2002. Analisis Informasi Keuangan. Liberty. Yogyakarta. Rosdiana, Eka dan Sri Handayani.2007. “Perkembangan Bank Papan Atas”. http://www.bni.co.id/Portals/0/Docu ment/Ulasan%20Ekonomi/Artikel% 20Ekonomi%20dan%20Bisnis/11% 20bank.pdf (diakses pada tanggal 30 Juni 2010). Sarwono, Jonathan. 2007. Analisis Jalur untuk Riset Bisnis dengan SPSS. CV ANDI: Yogyakarta.
Sukirno, Sadono. 2000. MakroEkonomi Teori Pengantar. Raja Grafindo Persada: Jakarta. Soeratno. 2000. Pengantar Ekonomi Makro. STIE YKPN: Yogyakarta. Tuti. 2006. Analisis Permintaan Deposito Berjangka dalam Negeri Pada Bank Umum di Indonesia Skripsi Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia. Utomo, Yuni Prihadi. 2009. Eksplorasi Data dan Analisis Regresi dengan SPSS. Muhammadiyah University Press. Surakarta. Vidyani, Ratna. 2006. Analisis Pengaruh Perubahan Giro Wajib Minimum Jumlah Uang Beredar Kredit dan Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Skripsi Departemen Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi Institut Pertanian Bogor. Wibowo, Arief. 2007. Pengararuh Jumlah Penghimpun Dana Bank Suku Bunga Kredit Modal Kerja dan Tingkat Laju Inflasi Terhadap Alokasi Kredit Modal Kerja Pada Bank-bank Umum di Indonesia Skripsi Jurusan EkonomiPembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia.
Sugiono. 2004. Metode Penelitian Bisnis. Alfabeta. Bandung.
Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi . Universitas Gunadarma (2010) 10206380