PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL BANK TERHADAP PROFITABILITAS BANK PERSERO Hedwigis Esti Riwayati Dosen Tetap Institut Perbanas
[email protected] Dwiningtyas Anggraeni Alumni S1 Manajemen Institut Perbanas Abstract The purpose of this research is to analyze the influence of internal factors of banks consisting of Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loans, Operating Expenses Operating Income, Loan to Deposit Ratio, and external factors of banks consisting of the value exchange rate of rupiah against the US dollar, interest rate (SBI 1 month), and the inflation rate to Return On Asset of the state-owned banks. It used the secondary data from Indonesia Economic and Financial Statistic which published by Bank Indonesia monthly. The samples took from Return On Asset of state-owned banks as series, Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loans, Operating Expenses Operating Income, Loan to Deposit Ratio, inflation rate, exchange rate rupiah to US dollar, and SBI rate with period 2008-2011. The result shows, Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loans, Loan to Deposit Ratio and interest rate (SBI 1 month) are have significantly influence to the Return On Asset of state-owned banks, while Operating Expenses Operating Income, exchange rate and inflation rate are not significantly influence to Return On Asset stateowned banks. As the simultaneous, the seven variables have positive significant influence to the Return On Asset state-owned banks. And all of the independence variables have influenced for 81.1 percent to the Return On Asset state-owned banks. Keywords :internal factor, external factor, profitability. Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh faktor internal bank yang terdiri dari: Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Loan (NPL), Biaya Operasiona Pendapatan Operasional (BOPO), Loan to Deposit Ratio (LDR), dan factor eksternal yang meliputi: nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika, suku bunga SBI (1 bulan), serta inflasi terhadap profitabilitas bank persero periode Januari 2008-Desember 2011. Sebagai proksi dari profitabilitas bank, digunakan Return On Asset (ROA). Data yang digunakan adalah data sekunder yang dipublikasikan oleh Bank Indonesia dan Badan Pusat Statistik. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah statistik deskriptif dan inferensial dengan uji hipotesis t test dan F test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial CAR, NPL, LDR dan suku bunga SBI (1 bulan) berpengaruh signifikan terhadap ROA bank persero sedangkan, BOPO, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika, dan inflasi tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA bank persero. Secara simultan semua variabel bebas signifikan terhadap ROA bank persero. Kontribusi seluruh variabel bebas terhadap ROA bank pesero sebesar 81,1 persen Kata Kunci: faktor internal, faktor eksternal, profitabilitas
1
Pendahuluan Arsitektur Perbankan Indonesia (API) memaparkan desain perbankan Indonesia menuju bank sehat yang terus berkelanjutan. Salah satu ukuran perbankan yang sehat adalah kinerja yang baik secara terus-menerus. Kinerja bank dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satunya adalah struktur perbankan itu sendiri. Menurut Rose dan Hudgins,2005 dalam Viota dkk (2008), faktor yang mempengaruhi penilaian kesehatan bank dapat diukur secara kualitatif maupun kuantitatif. Berbagai macam aspek yang berpengaruh terhadap kinerja suatu bank melalui penilaian CAMEL atau kuantitatif merupakan penilaian terhadap posisi, perkembangan, dan proyeksi rasio keuangan pada bank. Menurut Subanidja,2006 dalam Viota dkk. (2008) indikator kinerja keuangan secara kuantitatif yang biasa digunakan diantaranya adalah kinerja, tingkat pengembalian, besarnya dana pihak ketiga yang terkumpul, dan pangsa pasar yang mampu dikuasai. Mediasi sektor keuangan suatu negara terkait dengan efisiensi pada perekonomian. Semakin baik tingkat mediasi suatu perbankan dalam pengumpulan serta penyaluran dananya maka perekonomian suatu negara akan berkembang lebih cepat.
Menurut Kunt dan
Huizinga,1998 dalam Fadjar dkk. (2013) sektor keuangan juga sangat peka dan terpengaruh erat dengan kebijakan pemerintah serta kondisi ekonomi makro dan mikro negara yang bersangkutan. Secara teoritis ada berbagai faktor yang dapat mempengaruhi kinerja bank baik faktor dari dalam (internal) maupun dari luar (eksternal) bank itu sendiri. Faktor dari dalam (internal) antara lain kegiatan operasional bank, manajemen resiko, dan lain-lain. Sedangkan faktor dari luar bank menurut Arsani,2008 dalam Fadjar dkk. (2013) meliputi kebijakan moneter, fluktuasi nilai tukar dan inflasi, volatilitas tingkat bunga, persaingan antar bank maupun lembaga keuangan non bank dan lain-lain.
2
Bank sebagai lembaga yang penting dalam perekonomian perlu adanya pengawasan kinerja yang baik oleh regulator perbankan. Salah satu indikator untuk menilai kinerja keuangan suatu bank adalah melihat tingkat profitabilitasnya (Fadjar dkk.,2013). Hal tersebut terkait sejauh mana bank menjalankan usahanya secara efisien. Efisiensi perbankan dapat diukur dengan membandingkan laba yang diperoleh dengan aktiva atau modal yang menghasilkan laba (profitabilitas). Semakin tinggi profitabilitas suatu bank, maka semakin baik pula kinerja bank tersebut. Profitabilitas merupakan tingkat kemampuan bank dalam meningkatkan labanya. Tingkat profitabilitas dapat diukur menggunakan rasio return on asset (ROA), yang merupakan rasio untuk mengukur kemampuan manajemen dalam mengelola aktiva untuk menghasilkan laba. Rasio ini merupakan salah satu unsur dalam mengukur tingkat kesehatan bank (CAMEL) yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. Rasio ROA yang tinggi menunjukkan bank telah menyalurkan kredit dan memperoleh pendapatan (Anjarsari,2012). ROA digunakan untuk mengukur efektifitas perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan aktiva yang dimilikinya. ROA merupakan rasio antara laba sesudah pajak terhadap total asset. Menurut Husnan,1998 dalam Anjarsari (2012) semakin besar ROA menunjukkan kinerja perusahaan semakin baik, kerena tingkat pengembalian (return) semakin besar. Kondisi ekonomi yang semakin stabil akan meningkatkan kepercayaan masyarakat dan investor terhadap perbankan yang pada akhirnya dapat memacu pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan. Pemantauan berkelanjutan terhadap indikator-indikator makro dapat memberikan informasi awal adanya permasalahan pada perbankan. Perbankan dapat secara tepat mengantisipasi dampak negatif dan manfaatkan dampak positif yang muncul sebagai penunjang kinerja perbankan secara keseluruhan.
3
Berdasarkan latar belakang di atas tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh faktor internal dan eksternal bank secara parsial dan simultan terhadap profitabilitas bank persero. Serta untuk menganalisis faktor yang paling berpengaruh terhadap profitabilitas bank persero.
Landasan Teori dan Kajian Empiris
Menurut Athanasoglou et al. 2006 dalam Dwijayanthi dan Naomi (2009:87) menyatakan faktor internal merupakan faktor mikro atau faktor spesifik bank yang menentukan profitabilitas. Faktor internal yang dipakai dalam penelitian ini antara lain Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Loan (NPL), Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO), dan Loan to Deposit Ratio (LDR). Capital Adequacy Ratio (CAR) Permodalan (Capital Adequacy Ratio) menunjukkan kemampuan bank dalam mempertahankan modal yang mencukupi dan kemampuan manajemen bank dalam mengidentifikasi, mengawasi dan mengontrol resiko-resiko yang timbul yang dapat berpengaruh terhadap besarnya modal bank menurut Sufa
dalam Ponco (2008). CAR digunakan untuk mengukur kemampuan
permodalan yang ada untuk menutup kemungkinan kerugian dalam kegiatan perkreditan dan perdagangan surat-surat
berharga. CAR menurut Achmad dan Kusumo,2003 dalam Ponco
(2008) merupakan rasio permodalan yang menunjukkan kemampuan bank dalam menyediakan dana untuk keperluan pengembangan usaha serta meminimumkan risiko kerugian yang diakibatkan dalam operasional bank. Rasio CAR yang semakin besar, maka semakin baik posisi modal. Perbankan diwajibkan memenuhi Kewajiban Penyertaan Modal Minimum atau dikenal dengan CAR (Capital Adequacy Ratio) yang diukur dari persentase tertentu terhadap aktiva
4
tertimbang menurut risiko (ATMR). Sejalan dengan standar yang ditetapkan Bank of International Settlements (BIS), seluruh bank yang ada di Indonesia diwajibkan untuk menyediakan modal minimum sebesar 8 persen dari ATMR. Perhitungan CAR menurut Loen dan Ericson (2011:107) sebagai berikut: CAR =
…………………..
(1)
Non Performing Loan (NPL) Risiko kredit menurut Susilo, et al.,1999 dalam Ponco (2008), merupakan risiko yang dihadapi bank karena menyalurkan dananya dalam bentuk pinjaman kepada masyarakat. Debitur dimungkinkan tidak memenuhi kewajibannya kepada bank seperti pembayaran pokok pinjaman, pembayaran bunga dan lain-lain. Rasio keuangan yang digunakan sebagai proksi terhadap nilai suatu resiko kredit adalah Non Performing Loan (NPL). Rasio ini menunjukkan kemampuan manajemen bank dalam mengelola kredit bermasalah yang diberikan oleh bank. NPL mencerminkan risiko kredit, semakin kecil NPL, maka semakin kecil pula resiko kredit yang ditanggung pihak bank. Perhitungan NPL menurut Riyadi (2006:160) sebagai berikut: NPL
……. ....(2)
Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) Rasio Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) sering disebut rasio efisiensi yang digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam mengendalikan biaya operasional terhadap pendapatan operasional. Semakin kecil rasio BOPO berarti semakin efisien biaya operasional yang dikeluarkan bank yang bersangkutan (Almilia dan Herdiningtyas,2005). Bank Indonesia menetapkan angka terbaik untuk rasio BOPO adalah dibawah 90 persen, karena
5
jika rasio BOPO melebihi 90 persen hingga mendekati angka 100 persen maka bank tersebut dapat dikategorikan tidak efisien dalam menjalankan operasinya. Loan To Deposit Ratio (LDR) Menurut Almilia dan Herdaningtyas (2005), Loan to Deposit Ratio (LDR) digunakan untuk menilai likuiditas suatu bank dengan cara membagi jumlah kredit dengan jumlah dana. LDR merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan suatu bank dalam menyediakan dana kepada debiturnya dengan modal yang dapat dikumpulkan dari masyarakat. Bank Indonesia menetapkan rasio LDR sebesar 110 persen atau lebih diberi nilai 0 (nol), artinya likuiditas bank tersebut dinilai tidak sehat. Rrasio LDR di bawah 110 persen diberi nilai kredit 100, artinya likuiditas bank tersebut dinilai sehat. Walaupun demikian para praktisi perbankan berpendapat bahwa batas aman LDR suatu bank adalah sekitar 80 persen sampai 100 persen. Rumus perhitungan LDR adalah sebagai berikut: LDR
……………………….
(3)
Faktor-Faktor Eksternal Bank yang Mempengaruhi Return On Asset (ROA) Bank Persero Faktor eksternal menurut Athanasoglou et al.,2006 dalam Dwijayanthi dan Naomi (2009:87), merupakan variabel-variabel yang tidak memiliki hubungan langsung dengan manajemen bank, tetapi faktor tersebut secara tidak langsung memberikan efek bagi perekonomian dan hukum yang akan berdampak pada kinerja lembaga keuangan. Nilai Tukar (kurs) Menurut Mankiw (2011:128) kurs (exchange rate) di antara dua negara adalah harga dimana kedua penduduk saling melakukan perdagangan. Sedangkan menurut Sukirno (2011) kurs valuta asing atau kurs mata uang asing menunjukkan harga atau nilai mata uang suatu negara yang dinyatakan dalam nilai mata uang negara lain. Kurs valuta asing juga dapat didefinisikan sebagai
6
jumlah uang domestik (rupiah) yang dibutuhkan, yaitu banyaknya rupiah yang dibutuhkan, untuk memperoleh satu unit mata uang asing (dalam hal ini dolar Amerika). Suku bunga SBI (Sertifikat Bank Indonesia) Sertifikat Bank Indonesia (SBI) menurut Siamat (2005:220) merupakan surat berharga atas unjuk yang diterbitkan oleh Bank Indonesia (BI) sebagai pengakuan hutang berjangka waktu pendek dan dapat diperjual belikan dengan sistem diskonto (bunga). Sebagai otoritas moneter, BI berkewajiban memelihara kestabilan nilai rupiah. Menurut Fahmi,1997 dalam Fadjar dkk. (2013), pergerakan suku bunga SBI menjadi tolak ukur bagi suku bunga lainnya sehingga kenaikan suku bunga SBI diikuti oleh kenaikan suku bunga dana antar bank dan suku bunga deposito. Inflasi Inflasi menurut Downes & Goodman,1994 dalam Dwijayanthi dan Naomi (2009) merupakan kenaikan harga barang dan jasa, yang terjadi jika pembelanjaan bertambah dibandingkan dengan penawaran barang di pasar. Menurut Sukirno (2011) inflasi dapat di artikan sebagai suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus. Inflasi merupakan proses menurunnya nilai mata uang secara kontinu. Profitabilitas Perbankan Profitabilitas menurut Munawir,2004 dalam Anjarsari (2012:22), merupakan kemampuan perusahaan
untuk
menghasilkan
laba
selama
periode
tertentu.
Sedangkan
menurut
Hasibuan,2009 dalam Anjarsari (2012:22) profitabilitas adalah suatu kemampuan bank untuk memperoleh laba yang dinyatakan dalam persentase. Profitabilitas sering digunakan untuk mengukur efisiensi penggunaan modal dalam suatu perusahaan dengan cara membandingkan antara laba (setelah pajak) dengan modal (modal inti). Menurut Kasmir (2008:196), rasio
7
profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan. Profitabilitas memberikan ukuran tingkat efektifitas manajemen suatu perusahaan yang ditunjukkan oleh laba yang dihasilkan dari penjualan dan pendapatan investasi. Pada dasarnya rasio ini menunjukkan tingkat efesiensi suatu perusahaan. Jenis-jenis Rasio Profitabilitas Rasio profitabilitas menurut Riyadi (2006:155) adalah perbandingan laba (setelah pajak) dengan modal (modal inti) atau laba (sebelum pajak) dengan total aset yang dimiliki oleh bank pada periode tertentu. Menurut Riyadi (2006) rasio profitabilitas dapat diukur melalui: 1) Return On Asset (ROA) adalah rasio profitabilitas yang menunjukan perbandingan antara laba (sebelum pajak) dengan total aset bank, rasio ini menunjukan tingkat efisiensi pengelolaan aset yang dilakukan oleh bank yang bersangkutan; 2) Return On Equity (ROE) adalah rasio profitabilitas yang menunjukkan perbandingan antara laba (setelah pajak) dengan Modal (Modal inti) bank, rasio ini menunjukan tingkat persentase yang dapat dihasilkan; 3) Net Interest Margin (NIM) menurut Riyadi (2006:158) merupakan perbandingan antara interest income (pendapatan bunga bank yang diperoleh) dikurangi interest expense (biaya bunga bank yang menjadi beban) dibagi dengan average interest earning assets (rata-rata aktiva produktif yang digunakan).
Penelitian Sebelumnya Penelitian Fadjar dkk. (2013) mengenai pengaruh faktor internal dan eksternal bank terhadap profitabilitas bank umum di Indonesia tahun 2007-2010 menunjukkan bahwa secara parsial faktor eksternal bank tidak berpengaruh signifikan terhadap Return On Asset (ROA) bank umum, sedangkan CAR sebagai faktor internal berpengaruh terhadap ROA bank umum. Secara simultan
8
faktor internal dan eksternal bank memiliki pengaruh yang signifikan terhadap ROA bank umum dengan kontribusi sebesar 52.9 persen. Viota dkk. (2009) melakukan penelitian mengenai pengaruh variabel internal (Rasio Biaya Operasional, Capital Adequacy Ratio, Loan to Deposit Ratio, dan size) dan variabel eksternal (Gross Domestic Product, Inflasi, Stock Market Capitalization, and concentration) terhadap profitabilitas (ROA) Bank Go Public di Indonesia tahun 2004-2007. Analisis data menggunakan multiple regresi linear dan hasil penelitiannya menunjukkan bahwa secara parsial hanya CAR, NPL, Size, dan GDP yang berpengaruh signifikan terhadap ROA. Hasil dari uji F test menunjukkan variabel bebas berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat. Penelitian Dwijayanthy dan Naomi (2009) mengenai pengaruh inflasi, BI rate, dan nilai tukar mata uang terhadap profitabilitas bank periode 2003-2007. Penelitian tersebut bertujuan untuk menemukan pengaruh tingkat inflasi, suku bunga dan nilai tukar terhadap profitabilitas bank. Populasi dari penelitian ini adalah bank yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia dan masuk dalam daftar LQ 45 pada bulan Februari- Juli 2008. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan negatif antara inflasi, nilai tukar dan profitabilitas bank, sedangkan BI Rate tidak mempunyai hubungan yang signifikan dengan profitabilitas bank.
Metode Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian asosiatif kausal, yang dimaksudkan untuk menguji hubungan sebab-akibat antara variabel. Variabel bebas terdiri dari faktor internal yang meliputi Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Loan (NPL), Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) dan Loan to Deposit Ratio (LDR) dan faktor eksternal yang meliputi nilai
9
tukar rupiah, suku bunga (SBI 1 bulan), dan tingkat inflasi. Sedangkan sebagai variabel terikat adalah profitabilitas bank yang diproksikan dengan ROA.
Variabel
Profitabilitas
CAR
NPL
BOPO
LDR
Nilai tukar rupiah terhadap Dolar Amerika
Suku Bunga (SBI)
Tingkat Inflasi
Tabel 1 Operasional Variabel Konsep Variabel Indikator Kemampuan perusahaan dalam meningkatkan pendapatan, atau dalam mendapatkan laba yang dinyatakan secara tertulis dalam SPI (Statistik Perbankan Indonesia) dalam data perkembangan dan sebagai data perbulan. Rasio kewajiban pemenuhan modal minimum yang harus dimiliki bank. Perbandingan antara jumlah kredit yang diberikan dengan tingkat kolektibilitas 3 sampai dengan total kredit yang diberikan oleh bank rasio yang mengukur tingkat efisiensi dan kemampuan bank dalam melakukan kegiatan operasinya. Perbandingan antara total kredit yang diberikan dengan total dana pihak ketiga (DPK) yang dapat dihimpun oleh bank. Rasio pertukaran (harga yang menggambarkan berapa banyak suatu mata uang (IDR) harus dipertukarkan untuk memperoleh satu unit mata uang (USD). surat berharga atas unjuk yang sebagai pengakuan hutang berjangka waktu pendek dan dapat diperjual belikan dengan sistem diskonto (bunga). Meningkatnya atau menurunnya harga barang dan jasa yang diukur dalam IHK (Indeks Harga Konsumen)
Rumus
Laba Sebelum pajak Total Asset (Rata-rata)
Modal ATMR Kredit yang diberikan dengan kolektibilitas 3 s/d 5 Total kredit yang diberikan Biaya operasional Pendapatan operasional Total kredit yang diberikan Total DPK Kurs tengah dolar Amerika terhadap Rupiah di Indonesia Suku bunga SBI 1 bulan per Annum
Dalam laporan SEKI (Statistik Ekonomi Keuangan Indonesia)
Suku bunga SBI 1 bulan per bulan
Tingkat harga (t) Tingkat harga (t-1)
Sumber: Fadjar dkk. (2013)
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data sekunder. Sumber data diperoleh dari media internet berupa laporan keuangan bank yang dipublikasikan oleh 10
Observation and Research of Taxation, Badan Pusat Statistik (BPS), Statistik Ekonomi dan Keuangan Indonesia (SEKI) dan Statistik Perbankan Indonesia (SPI) periode Januari 2008Desember 2011.
Hasil Penelitian dan Pembahasan Hasil pengujian asumsi klasik terhadap data yang digunakan dalam penelitian ini, diperoleh hasil bahwa seluruh data dinyatakan layak untuk dilakukan pengujian hipotesis. Hasil pengujian hipotesis secara parsial diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 2 Hasil Uji Signifikansi Parsial (Uji t) a
Coefficients
Model 1 (Constant)
Unstandardized Coefficients B Std. Error -,003 ,010
CAR ,153 ,019 NPL -,251 ,057 BOPO ,003 ,002 LDR ,051 ,008 KURS -125,399 70,735 SBI -,122 ,030 INFLASI -,106 ,056 a. Dependent Variable: ROA Bank Persero
Standardized Coefficients Beta ,693 -,399 ,101 ,542 -,267 -,409 -,146
T -,348
Sig. ,729
7,913 -4,416 1,510 6,100 -1,773 -4,112 -1,891
,000 ,000 ,139 ,000 ,084 ,000 ,066
Sumber: data diolah (2013)
Berdasarkan hasil pengujian secara parsial dengan menggunakan uji t seperti pada tabel 2, maka pengaruh dari masing-masing variabel diperoleh hasil sebagai berikut: 1) CAR memiliki thitung > ttabel (7,913 > 2,011) dengan probabilitas signifikansi sebesar 0,000 maka secara parsial Capital Adequacy Ratio (CAR) berpengaruh positif signifikan terhadap Return On Asset (ROA) bank persero; 2) NPL diperoleh hasil -thitung < -ttabel (-4,416 < -2,011) dengan probabilitas signifikansi sebesar 0,000 maka secara parsial NPL berpengaruh negatif signifikan terhadap ROA bank persero; 3) BOPO diperoleh hasil thitung < ttabel (1,510 < 2,011) dengan probabilitas signifikansi
11
sebesar 0,139 maka secara parsial BOPO tidak berpengaruh terhadap ROA bank persero; 4) Loan to Deposit Ratio (LDR) memiliki thitung > ttabel (6,100 > 2,011) maka secara parsial LDR berpengaruh positif signifikan terhadap ROA bank persero; 5) Variabel nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika (KURS) diperoleh -thitung > -ttabel (-1,773 > -2,011) dengan probabilitas signifikansi sebesar 0,084 maka secara parsial variabel nilai tukar rupiah terhadap Dollar Amerika (KURS) tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA bank persero; 6) Suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI) diperoleh hasil -thitung < -ttabel (-4,112 < -2,011) dengan probabilitas signifikansi sebesar 0,000 maka secara parsial suku bunga SBI berpengaruh negatif signifikan terhadap ROA bank persero; 7) Variabel inflasi diperoleh hasil -thitung > -ttabel (-1,891 > -2,011) dengan probabilitas signifikansi sebesar 0,066 maka secara parsial inflasi tidak berpengaruh terhadap ROA bank persero. Pengujian hipotesis secara simultan (Uji F) digunakan untuk menunjukkan apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikatnya. Tabel 3 Hasil Uji Simultan (Uji F) b
Model
1
Regression Residual
Sum of Squares ,001 ,000
Total
,001
ANOVA df
7 40
Mean Square ,000 ,000
F 29,824
Sig. a ,000
47
a. Predictors: (Constant), INFLASI, BOPO, SBI, CAR, NPL, LDR, KURS b. Dependent Variable: ROA
Sumber: Data Diolah (2013)
Hasil uji simultan diperoleh Fhitung sebesar 29,824 > Ftabel sebesar 2,021 dengan tingkat probabilitas signifikansi sebesar 0,000. Hal ini menunjukkan bahwa secara simultan variabel Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Loan (NPL), Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO), Loan to Deposit Ratio (LDR), nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika,
12
suku bunga SBI, dan tingkat inflasi dalam penelitian ini berpengaruh terhadap variabel Return On Asset (ROA) bank persero. Tabel 4 Hasil Uji Koefisien Determinasi Berganda Model Summary
Model 1
R a
,916
R Square ,839
Adjusted R Square ,811
Std. Error of the Estimate ,0017851
a. Predictors: (Constant), INFLASI, BOPO, SBI, CAR, NPL, LDR, KURS b. Dependent Variable: ROA bank persero
Sumber: Data Diolah (2013)
Nilai koefisien determinasi (adjusted R2) sebesar 0,811 hal ini menunjukkan bahwa variabel bebas yang terdiri dari Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Loan (NPL), Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO), Loan to Deposit Ratio (LDR), nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika, suku bunga SBI, dan tingkat inflasi mampu menjelaskan variasi dari variabel terikat yaitu Return On Asset (ROA) bank persero 81,1 persen dan sisanya 18,9 persen adalah variasi dari variabel bebas lain yang tidak dimasukkan ke dalam model persamaan.
Perbandingan Hasil Penelitian dengan Penelitian Terdahulu Berdasarkan beberapa penelitian yang telah dilakukan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi profitabilitas bank persero, tabel berikut ini merupakan ringkasan hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya:
13
Tabel 5 Ringkasan Hasil Penelitian No
Peneliti
1
Viota, dkk., 2008
a. b. c. d. e. f. g. h. i.
Operation Cost Ratio Capital Adequacy Ratio Loan to Deposit Ratio Non Performing Loan Size Gross Domestic Product Tingkat inflasi Stock Market Capitalization Concentration
Profitabilitas (ROA)
a. b. c. d. e. f. g. h. i.
Tidak Signifikan Signifikan Tidak Signifikan Signifikan Signifikan Signifikan Tidak Signifikan Tidak Signifikan Tidak Signifikan
2
Dwijayanthi dan Naomi, 2009
a. b. c.
Inflasi BI Rate Nilai Tukar Mata Uang
Profitabilitas (ROA)
a. b. c.
Signifikan Tidak Signifikan Signifikan
3
Fadjar, dkk., 2013
a. b. c.
Capital Adequacy Ratio Non Performing Loan Biaya Operasional Pendapatan Operasional Loan to Deposit Ratio Nilai Tukar Sertifikat Bank Indonesia Inflasi Capital Adequacy Ratio Non Performing Loan Biaya Operasional Pendapatan Operasional Loan to Deposit Ratio Nilai tukar Sertifikat Bank Indonesia Inflasi Simultan
Profitabilitas (ROA) Bank umum
a. b. c.
Tidak Signifikan Signifikan Signifikan
Profitabilitas (ROA) Bank Pesero
d. e. f. g. a. b. c.
Signifikan Tidak Signifikan Tidak Signifikan Tidak Signifikan Signifikan Signifikan Tidak Signifikan
d. e. f. g.
Signifikan Tidak Signifikan Signifikan Tidak Signifikan Signifikan
4
Esti & Anggraeni, 2013
Variabel Bebas
d. e. f. g. a. b. c. d. e. f. g.
Variabel Terikat
Hasil Penelitian
Sumber: Peneliti (2013)
Kesimpulan dan Rekomendasi Secara parsial CAR dan LDR berpengaruh positif signifikan terhadap Return On Asset (ROA) bank persero sedangkan NPL dan suku bunga SBI berpengaruh negatif signifikan terhadap ROA bank persero. BOPO tidak berpengaruh positif signifikan terhadap ROA bank persero sedangkan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika, dan inflasi tidak berpengaruh negatif signifikan terhadap ROA bank persero. Variabel yang paling dominan mempengaruhi
14
ROA bank pesero dalam penelitian ini adalah variabel Capital Adequacy Ratio karena memiliki uji t paling tinggi sebesar 7,913. Secara simultan variabel Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Loan (NPL), Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO), Loan to Deposit Ratio (LDR), nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika, suku bunga SBI (1 bulan), dan inflasi berpengaruh signifikan terhadap Return On Asset (ROA) bank persero. Kontribusi seluruh variabel bebas (Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Loan (NPL), Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO), Loan to Deposit Ratio (LDR), nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika, suku bunga SBI 1 bulan, dan inflasi) terhadap ROA Bank Pesero sebesar 81,1 persen sisanya 11,9 persen dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
Rekomendasi Penelitian selanjutnya sebaiknya dapat menambahkan faktor internal selain Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Loan (NPL), Loan to Deposit Ratio (LDR), contohnya dana pihak ketiga (DPK) dan ekspansi kredit. Sedangkan untuk faktor ekternal dapat menambahkan selain suku bunga SBI (1 bulan), contohnya kebijakan moneter di Indonesia, perkembangan teknologi, dan inovasi instrument keuangan. Pada bagian profitabilitas peneliti selanjutnya juga bisa memasukkan proxy lain selain Return On Asset (ROA), contohnya Return On Equity (ROE), atau Net Interest Margin (NIM).
15
DAFTAR PUSTAKA
Anjarsari, Vina (2012) Pengaruh Pendapatan Bunga terhadap Profitabilitaspada Bank Jabar Banten, (online), (http://repository.upi.edu/operator/upload/s_pak_0704683_table_of_content.pdf, diakses 3 Agustus 2012). Almilia dan Herdaningtyas (2005) Analisis rasio camel terhadap prediksi kondisi bermasalah pada lembaga perbankan 2000-2002, Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol 7, No.2. Aris Fadjar, Hedwigis Esti dan Tri Prihatini (2013) Analisis faktor internal dan eksternal bank yang mempengaruhi profitabilitas bank umum di Indonesia, Journal of Management and Business Review, Jakarta: PPM School of Management, Vol. 10 No. 1 Badan Pusat Statistik (2012) http://www.bps.go.id/aboutus.php?inflasi=1, diakses 2 November 2012. Bank Indonesia ( 2012) Statistik Perbankan Indonesia, http://www.bi.go.id/web/id/statistik/statistik+perbankan/statistik+perbankan+indonesia/, diakses 2 November 2012. --------- (2012) Statistik Ekonomi Keuangan Indonesia Januari 2008-Desember 2011, http://www.bi.go.id/web/id/statistik/statistik+ekonomi+dan+keuangan+indonesia/versi+ HTML/sektor+moneter, diakses 2 November 2012. Dwijayanthy, Febrina dan Prima Naomi (2009) Analisis Pengaruh Inflasi, BI Rate, dan Nilai Tukar Mata Uang terhadap Profitabilitas Bank Periode 2003-2007, Jurnal Karisma, Vol 3 (2): 87-98. Dahlan Siamat (2005) Manajemen Lembaga Keuangan, Jakarta: Lembaga Penerbit FEUI. Kasmir (2008) Dasar-dasar Perbankan, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada . Loen, Boy dan Sonny Ericson (2011) Manajemen aktiva pasiva Non Devisa, Jakarta: STIE press. Mankiw, Gregory N. (2011) Makroekonomi, Edisi 6, Jakarta: Erlangga, Observation and Research of Taxation. http:// www.ortax.org/ortax/?mod=kursbi&search=2008-12-17, diakses 2 November 2012. Ponco, Budi (2008) Analisis Pengaruh CAR, NPL, BOPO, NIM, terhadap ROA, (Online), http://eprints.undip.ac.id/16854/1/BUDI_PONCO.pdf, diakses 10 Agustus 2012). Selamet Riyadi (2006) Banking Assets and Liability Managemen, Jakarta: Lembaga Penerbit FEUI.
16
Sadono Sukirno (2011) MakroekonomiTeoriPengantar, EdisiKetiga, Jakarta: PT Raja Grafindo. Viota Sarah, Ahmad Rodoni, dan Titi Dewi Warnida (2008) Analisis Pengaruh Variabel Internal dan Eksternal terhadap Kinerja Bank Go Public di Indonesia, JurnalAkuntabilitas, (Online), (http://journal.aktfebuinjkt.ac.id/?page_id=191, diakses 24 mei 2012.
17