PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN FAKTOR EKSTERNAL TERHADAP PROFITABILITAS (ROA) BANK UMUM SYARIAH PERIODE 2012-2015
SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy)
Oleh : NIA HUSNIA NIM: 1112046100036
KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI MUAMALAT FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1437 H/ 2016 M
PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN FAKTOR EKSTERNAL TERHADAP PROFITABILITAS (ROA) BANK UMUM SYARIAH PERIODE 2012-2015
SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy)
Oleh : NIA HUSNIA NIM: 1112046100036 Pembimbing
Dwi Nur’aini Ihsan, S.E., M.M. NIP: 19771021 2014112001
KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI MUAMALAT FAKULTAS SYARIAH DAH HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1437 H/ 2016 M
LEMBAR PENGESAHAN Skripsi berjudul “Pengaruh Faktor Internal dan Faktor Eksternal terhadap Profitabilitas (ROA) Bank Umum Syariah Periode 2012-2015” yang ditulis oleh Nia Husnia, NIM, 1112046100036, telah diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada Kamis, 25 Agustus 2016. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy) pada Program Studi Muamalat (Ekonomi Islam). Jakarta,
Agustus 2016
Mengesahkan Dekan Fakultas Syariah dan Hukum,
Dr. Asep Saepudin Jahar, M.A. NIP: 19691216 199603 1 001 Panitia Sidang: Ketua
: AM. Hasan Ali, M.A. NIP. 19751201 200501 1 005
(.............................................)
Sekretaris
: Dr. Abdurrauf, M.A. NIP. 19731215 200501 1 002
(.............................................)
Pembimbing : Dwi Nur’aini Ihsan, S.E.M.M. NIP. 19771021 2014112001
(.............................................)
Penguji I
: Dr. Gustian Djuanda, S.E
(.............................................)
Penguji II
: Yuke Rahmawati, S.Ag., M.A. NIP. 19750903 200701 2 023
(.............................................)
LEMBAR PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa: 1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 (S-1) di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya saya atau merupakan jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. Jakarta,
Agustus 2016
NIA HUSNIA
ABSTRAK Nia Husnia. NIM: 1112046100036. Pengaruh Faktor Internal dan Faktor Eksternal Terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah Periode 2012-2015. Konsentrasi Perbankan Syariah, Program Studi Muamalat, Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, 2016.
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh pembiayaan murabahah, pembiayaan bagi hasil, tingkat suku bunga, dan inflasi terhadap profitabilitas bank umu syariah periode 2012-2015. Pemilihan sampel dalam penelitian ini mengguankan metode purposive sampling dan didapatkan 7 bank umum syariah yang sesuai kriteria. Data penelitian ini adalah analisis regresi data panel dan didapatkan bahwa model yang lebih tepat adalah analisis regresi data panel dan didapatkan bahwa model yang lebih tepat digunakan adalah fixed effect. Dari hasil penelitian didapatkan nilai adjusted R-Square sebesar 76,11%. Secara parsial menunjukkan bahwa variabel pembiayaan murabahah berpengaruh signifikan positif terhadap ROA dengan koefisien regresi sebesar 0.803566. Pembiayaan bagi hasil secara parsial berpengaruh signifikan positif terhadap ROA dengan koefisien regresi sebesar 1.846070. Tingkat suku bunga secara parsial berpengaruh signifikan negatif terhadap ROA dengan koefisien regresi sebesar 4.760165. Inflasi secara parsial berpengaruh signifikan positif terhadap ROA dengan koefisien regresi sebesar 1.295960. variabel yang berpengaruh paling besar terhadap ROA adalah pembiayaan bagi hasil.
Kata kunci
: Pembiayaan Murabahah, Pembiayaan Bagi Hasil, Tingkat Suku Bunga, Inflasi, dan Return on Asset.
Pembimbing : Dwi Nur’aini Ihsan, S.E., M.M.
v
KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim. Alhamdulillahirabbil’alamin. Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat, nikmatm serta pertolongan-Nya yang tiada terhingga kepada semua makhluk-Nya, khususnya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Shalawat dan salam senantiasa dipanjatkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah mengantarkan manusia dari zaman kegelapan ke zaman yang terang benderang ini. Penyusunan skripsi ini diamksudkan sebagai salah satu syarat kelulusan strata 1 (S-1) Konsentrasi Perbankan Syariah Program Studi Muamalat Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Penulisan skripsi ini tidak akan terselesaikan tanpa benyak pihak yang terulur memberikan bantuan. Ucapan rasa hormat dan terima kasih atas segala kepedulian mereka yang telah memberikan bantuan, baik moril, kritik, saran, masukan, dorongan semangat, doa, dukungan finansial maupun pemikiran dalam penulisan ini. Oleh karena itu, perkenankan penulis secara khusus mengucapkan terima kasih kepada: 1. Bapak Dr. Asep Sepudin Jahar, MA., selaku Dekan Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarih Hidayatullah Jakarta. 2. Bapak A.M. Hasan Ali, M.A., dan Bapak Abdurrauf, Lc., M.A., selaku Ketua dan Sekertaris Program Studi Muamalat Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
vi
3. Ibu Dwi Nur’aini, S.E.,M.M., selaku dosen pembimbing skripsi yang telah memberikan arahan, saran, ilmu, pikiran, semangat, solusi, serta melungkan waktunya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. 4. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah dengan sabar memberikan bekal ilmu yang tak terhingga nilainya. Semoga menjadi ilmu yang bermanfaat, sehingga menjadi amal kebaikan bagi kita semua. 5. Segenap pimpinan dan karyawan Perpustakaan Fakultas Syariah dan Hukum, serta perpusatakaan Umum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah memberikan fasiltas untuk melakukan stuidi kepustakaan. 6. Kedua orang tua, yaitu Bapak H. Otib Syatibi dan Ibu Hj. Ernih, yang selalu memberikan dukungan dan doa tidak hentinya. Memberikan nasihat dan semangat untuk tetap melalui proses kehidupan ini dengan baik, semoga karya tulis ini dapat memberikan sedikit kebanggan. Tidak lupa juga, kakak-kakak dan adik-adik penulis yang selalu memberikan dorongan agar penulis mampu menyelesaikan skripsi ini dengan baik. 7. Terimakasih kepada sahabat-sahabat terbaik penulis yaitu Ais, Lala, Eva, Mulki, Ifa, Deti, Ayu, Mentari, Nada, Iffat, Friska, Rahmi, Rani, Mutiatus, Putri, Yufa, dan nisa. Yang telah menemani selama empat tahun perjalanan kuliah penulis, dan telah mendukung baik secara moril dan memotivasi penulis untuk segera menyelesaikan skripsi ini.
vii
8. Terima kasih kepada sahabat-sahabat seperjuangan, KKN Simpati, keluarga besar Perbankan Syariah 2012 khususnya PS A 2012, mahasiswa bimbingan pak Nadra dan Ibu Dwi, yang senantiasa telah membantu, memberikan motivasi dan mendoakan yang terbaik kepada penulis. Terima kasih atas semua kenangan yang tidak terlupakan, semoga silaturrahim kita dapat tetap terjalin sampai kapanpu. Akhir kata kepada semua pihak yang telah membantu selesainya skripsi ini, penulis ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya. Semog Allah SWT mencatatnya sebagai amal yang baik dan membalasnya lebih baik lagi. Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi semua kalangan. Aamiin. Jakarta,
Agustus 2016
Nia Husnia
viii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN .............................................................................................. iii LEMBAR PERNYATAAN .............................................................................................. iv ABSTRAK ......................................................................................................................... v KATA PENGANTAR ...................................................................................................... vi DAFTAR ISI..................................................................................................................... ix DAFTAR TABEL ............................................................................................................ xii DAFTAR GAMBAR ...................................................................................................... xiii BAB I ...............................................................................................................................14 PENDAHULUAN ...........................................................................................................14 A.
Latar Belakang .....................................................................................................14
B.
Identifikasi ...........................................................................................................20
C.
Pembatasan dan Perumusan Masalah ...................................................................21
D.
Tujuan dan Manfaat Penelitian .............................................................................21
E.
1.
Tujuan Penelitian..............................................................................................21
2.
Manfaat Penelitian............................................................................................22 Sistematika Penulisan ...........................................................................................22
BAB II .............................................................................................................................24 TINJAUAN PUSTAKA...................................................................................................24 A.
Landasan Teori .....................................................................................................24 ix
1.
Faktor Internal ..................................................................................................24
2.Faktor Eksternal ....................................................................................................31 B.
Penelitian Terdahulu ............................................................................................41
C.
Kerangka Berpikir ................................................................................................47
BAB III ............................................................................................................................49 METODE PENELITIAN .................................................................................................49 A.
Jenis Penelitian .....................................................................................................49
B.
Pendekatan Penelitian ..........................................................................................49
C.
Populasi dan Sampel ............................................................................................50
D.
Jenis Data/Sumber Data .......................................................................................51
E.
Teknik Pengumpulan Data ...................................................................................52
F.
Objek Penelitian ...................................................................................................52
G.
Definisi Operasional Variabel ..............................................................................53
H.
Metode Analisis Data ...........................................................................................53 1.
Pengolahan Data Panel (Pooled Data) .............................................................54
2.
Estimasi Model Data Panel ..............................................................................55
3.
Uji Aumsi Klasik ..............................................................................................58
4.
Pengujian Model ..............................................................................................65
5.
Uji Signifikansi ................................................................................................67
BAB IV ............................................................................................................................71
x
ANALISIS DAN PEMBAHASAN ..................................................................................71 A.
Analisis Deskriptif Statistik ..................................................................................71
B.
Analisis dan Pembahasan .....................................................................................72 1.
Uji Asumsi Klasik ............................................................................................72
2.
Pemilihan Model Regresi Data Panel ...............................................................79
3.
Pemiliham Model Regresi Data Panel ..............................................................83
4.
Uji Signifikansi ................................................................................................87
C.
Analisis Regresi ...................................................................................................93
D.
Interpretasi ...........................................................................................................94 1.
Pengaruh pembiayaan murabahah terhadap profitbailitas (ROA) ....................94
2.
Pengaruh pembiayaan bagi hasil terhadap profitbailitas (ROA) .......................95
3.
Pengaruh tingkat suku bunga terhadap profitbailitas (ROA) ............................95
4.
Pengaruh inflasi terhadap profitbailitas (ROA) ................................................96
BAB V .............................................................................................................................97 PENUTUP .......................................................................................................................97 A.
Kesimpulan ..........................................................................................................97
B.
Saran ....................................................................................................................98
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................100 LAMPIRAN-LAMPIRAN DATA PENELITIAN .........................................................103
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 3. 1 Daftar Sampel Bank Umum Syariah ............................................................... 51 Tabel 4. 1 Hasil Uji Multikolinieritas............................................................................... 73 Tabel 4. 2 Hasil Uji Heteroskedastisitas ........................................................................... 75 Tabel 4. 3 Hasil Uji Autokorelasi ..................................................................................... 77 Tabel 4. 4 Hasil Data Panel dengan Metode Common Effect ........................................... 80 Tabel 4. 5 Hasil Data Panel dengan Metode Fixed Effect ................................................ 81 Tabel 4. 6 Hasil Data Panel dengan Metode Random Effect ............................................ 82 Tabel 4. 7 Hasil Uji Chow ................................................................................................ 84 Tabel 4. 8 Hasil Uji Hausman .......................................................................................... 86 Tabel 4. 9 Hasil Estimasi Fixed Effect Model ................................................................. 88
xii
DAFTAR GAMBAR Gambar 1. 1 Perkembangan Bank Umum Syariah (BUS) .................................... 15 Gambar 1. 2 Perkembangan ROA Perbankan Syariah.......................................... 19 Gambar 2. 1 Skema Pembiayaan Murabahah....................................................... 26 Gambar 2. 2 Skema Pembiayaan Mudharabah..................................................... 27 Gambar 2. 3 Skema Pembiayaan Musyarakah ..................................................... 28 Gambar 2. 4 Kerangka Berpikir ............................................................................ 48 Gambar 3. 1 Kerangka Penelitian .........................................................................71 Gambar 4. 1 Hasil Uji Normalitas......................................................................... 79
xiii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Secara Internasional perkembangan perbankan Islam pertama kali diperkarsai oleh Mesir pada Tahun 1963, dengan berdirianya Mit Ghamar Local Saving Bank. Sementara di Indonesia inisisatif pendirian bank Islam dimulai pada tahun 1980 melalui diskusi-diskusi bertemakan bank Islam sebagai pilar ekonomi Islam. Baru pada tahun 1991 pertama kali berdirinya bank syariah di indonesia yaitu PT. Bank Muamalat Indonesia (BMI). Pada awal operasinya, keberadaan bank syariah belumlah memperoleh perhatian yang optimal dalam tatanan sektor perbankan nasional. Namun demikian mulai dikembangkannya sistem perbakan syariah di Indoneisa, dalam dua dekade pengembangan keuangan syariah nasional, sudah banyak kemajuan, baik dari aspek lembagaan dan infrastruktut penunjang, perangkat regulasi dan sistem pengawasan, maupun awareness dan literasi masyarakat terhadap layanan jasa keuangan syariah. Sistem keuangan syariah kita menjadi salah satu sistem terbaik dan terlengakap yang diakui secara internasional. Perkembangan bank syariah di Indonesia dapat digambarkan dengan pertumbuhan jumlah Bank Umum Syariah (BUS) maupun Unit Usaha Syariah (UUS), pada tahun 2005 hanya terdapat 3 BUS yaitu Bank Muamalat, Bank Syariah Mandiri dan Bank Mega Syariah. Seiring dengan operasioanl bank syariah yang semakin baik jumlah BUS di Indonesia semakin meningkat, tercatat 14
15
di Statistik Perbankan Syariah yang dikeluarkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) hingga pada Juni 2015 tercatat sudah terdapat 12 BUS yang beroperasi dengan total kenaikan jumlah kantor dari 711 pada tahun 2009 menjadi 2.121 kantor BUS pada Juni 2015. Gambar 1. 1 Perkembangan Bank Umum Syariah (BUS)
Jaringan Kantor BUS 15 2,1492,1752,1742,1742,1572,1472,1512,1452,1442,1382,1352,1212,121 1,998 13
2200
1,745 1700
12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 11 1,401 11 11 11 11 1,215
11 9
1200 7
700
711 6
5 Juni Juli Agus Sep Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Juni
20092010201120122013
2014 Jumlah Kantor
2015 Jumlah Bank
Sumber data: SPS Juni 2015, OJK. Pada grafik di atas menjelaskan kenaikan jaringan Kantor BUS di Indonesia. Setiap tahunnya selalu mengalami peningkatan dan lagi pada kenaikan jumlah kantor BUS yang setipa bulannya pada tahun 2014 dan 2015 mengalami penambahan angka. Ini menunjukkan eksistensi BUS di Indoneisa, setiap BUS yang ada berlomba-lomba untuk meningkatan dan memperluas jaringan kantor dengan tujuan agar mudah menjangkau nasabah maupun caloh nasabah yang dapat memberikan keuntungan bagi bank. 15
16
Tumbuh dan berkembangnya BUS dalam perekonomian, sangat ditentukan oleh besarnya tingkat keuntungan yang diperoleh dalam kegitan operasionalnya. Dalam hal ini tingkat keuntungan mencerminkan besarnya insentif yang diperoleh oleh bank dalam menjalankan fungsi intermediasinya. Semakin tinggi tingkat keuntungan yang diperoleh semakin besar pula kemampuan bank dalam mengembangkan usahanya. Bank dengan tingkat perolehan keuntungan yang semakin besar, memiliki kecenderungan untuk dapat mengembangkan usahanya secara luas. Rasio
profitabilitas
merupakan
rasio
untuk
menilai
kemampuan
perusahaan dalam mendapatkan keuntungan. Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat efektivitas manajemen suatu perusahaan1. Ada beberapa indikator rasio yang digunakan untuk mengukur rasio profitabilitas. Dalam hal ini Berdasarkan penelitian oleh San dan Heng
2
ROA merupakan model atau indikator terbaik
dibandingkan dengan ROE dan NIM untuk menjelaskan profitabilitas bank syariah. Karena berdasarkan hasil olah data ROA memiliki nilai F-Value dan nilai R Squares yang lebih tinggi dibandingkan model atau indikator lainnya. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Almazari3 bahwa variabel internal seperti bank size, likuiditas, kredit, investasi, modal, dan manajemen risiko memliki pengaruh terhadap profitabilitas dengan model ROA. Dalam 1
Kasmir, Analisis Laporan Keungan Perusahaan, (Jakarta: Rajawali Grafindo, 2014),
hal. 196 2
Ong Tze San dan Teh Boon Heng, Factors Affecting the Profitability of Malaysian Commercial Banks, African Journal of Business Management Vol. 7(8), (February: 2013), h:656 3 Ahmad Aref Almazari, Impact of Internal Factors on Bank Profitability Comparative Study between Saudi Arabia and Jordan, Journal of Applied Finance & Banking Vol.4, No. 1, (2014), h:138
16
17
penelitiannya membandingkan profitabilitas dari dua bank dengan beda negara yaitu Saudi Arabia dan Jordan. Hasil penelitiannya menunjukkan profitabilitas bank Saudi Arabia lebih tinggi tingkat profitabilitasnya dibandingkan dengan bank Jordan dengan pengaruh ROA yang signifikan terhadap keseluruhan variabel independen. Jaber dan Al-Khawaldeh4 meneliti bahwa terdapat faktor intenal dan eksternal yang mempengaruhi profitabilitas bank. Faktor intenal yaitu karekteristik bank yaitu capital adequacy, EQAS (equity tot total assets ratio), COST, Lquick (Loans to costumers and short term funding). Dan faktor eksterna yaitu INF, ASSGDP, MACPASS (ratio stock market capitalization to total assets of the deposit in banks). Dengan indikator profitabilitas adalah ROA. Berdasarkan hasil olah data dengan analisis multivariat bahwa faktor intenal berpengaruh signifikan terhadap ROA kecuali CAR dan likuiditas, sedangkan faktor eksternal berpengaruh signifikan terhadap ROA. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Haq5 tingkat profitabilitas bank syariah tidak terlepas dari kegiatan operasionalnya yakni menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa giro, tabungan, dan deposito baik dengan menggunakan prinsip wadiah ataupun mudharabah. Kemudian bank syariah menyalurkan kembali dana tersebut kepada masyarakat melalui pembiayaan. Sehingga pada penelitiannya yang menggunakan ROA sebagai 4
Jamil J. Jaber dan Abdullah A. Al-Khawaldeh, The Impact of Internal and External Factors on Commercial Bank Profitability in Jordan, Journal of Business Management Vol. 9, No. 4, (March:2014), h: 28. 5 Rr. Nadia Arini Haq, Pengaruh Pembiayaan dan Efisiensi Terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah, Jurnal Perbanas Review Volume 1, Nomor 1, (November: 2015), h.121
18
variabel dependen dan variabel independen pembiayaan murabahah, musyarakah, mudaharabah, NPF, dan efisiensi operasional memiliki hasil bahwa murabahah dan efisiensi operasiona berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas. Sedangkan musyarakah,
mudaharabah
dan
NPF
berpengaruh
signifikan
terhadap
profitabilitas. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Hanania6 dengan variabel independen terdiri dari pembiayaan, DPK, NPF, tingkat suku bunga acuan (BI rate), dan inflasi, dan variabel dependen adalah ROA. Berdasarkan hasil penelitiannya menunjukkan bahwa pembiayaan yang dilakukan bank syariah berpengaruh signifikan, tingkat DPK berpngaruh signifikan dalam jangka pendek operasional bank syariah, NPF tidak berpengaruh signifikan baik dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang, tingkat suku bunga acuan berpengaruh signifikan negatif baik dalam jangka panjang maupun jangka pendek, inflasi tidak berpengaruh signifikan sama halnya denga NPF terhadap profitabilitas bank syariah. Adanya berbagai faktor yang dapat mempengaruhi profitabilitas bank memberikan pesan kepada manajemen bank untuk lebih memperhatikan faktor internal yang dapat mempengaruhi profitabilitas dari bank tersebut. Selain itu faktor eksternal perusahaan yang tidak secara langsung dialami pengaruhnya tetap harus dalam pantaun manajemen perusahaan. Sehingga kedua faktor tersebut tidak
6
Luthfia Hanania, Faktor Internal dan Eksternal yang Mempengaruhi Profitabilitas Perbankan Syariah dalam Jangka Pendek dan Jangka Panjang, Jurnal Perbanas Review Vol. 1, No. 1, (November: 2015), h:163-164
19
mempengaruhi kelancaran dari perolehan keuntungan bank yang akhirnya akan berdampak pada kinerja bank. Berdasarkan hasil Statistik Perbankan Syariah dipublikasi oleh OJK yang merupakan data gabungan dari BUS dan UUS menunjukakn bahwa ROA perbankan syairah mengalami kenaikan pada tahun 2012 dan penurunan pada Juni 2014, berikut Grafik Kenaikan dan Penurunan ROA Perbankan Syariah. Gambar 1. 2 Perkembangan ROA Perbankan Syariah
ROA Perbankan Syariah 2.50% 2.14% 2.00% 2.00%
1.79% 1.67% 1.48%
1.50% 1.15% 1.13% 1.09% 1.12% 1.07% 1.08% 1.03% 0.92% 0.86% 0.90% 0.89% 0.76% 0.79%
1.00%
0.50%
0.00% Juni Juli Agus Sep Okt Nov Des Jun Feb Mar Apr Mei Juni 2010201120122013
2014
2015 Series1
Sumber data: SPS Juni 2015, OJK. Berdasarkan penelitian di atas terdapat beberapa variabel yang berbeda dalam mempengerahui profitbalitas perusahaan dan juga memiliki nilai yang
20
berbeda-berbeda. Untuk itu dalam penelitian ini peneliti ingin kembali menguji profitabilitas dengan indikator ROA yang dipengaruhi oleh variabel indpenden sabagai berikut pembiayaan murabahah, pembiayaan bagi hasil, tingkat suku bunga, dan inflasi. Apakah keempat variabel independen tersebut memiliki pengaruh signifikan positif dan negatif terhadap ROA Bank Umum Syariah. Dengan demikian peneliti mengajukan judul sebagai berikut “PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN FAKTOR EKSTERNAL
TERHADAP
PROFITABILITAS (ROA) BANK UMUM SYARIAH PERIODE 2013-2015 (LAPORAN BULANAN)”. B. Identifikasi Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat diidentifikasikan masalahmasalah sebagai berikut: 1. Terdapat beberapa faktor-faktor baik faktor internal dan faktor eksternal yang dapat mempengaruhi profitabilitas BUS di Indonesia. 2. Tingkat pengaruh dari setiap faktor-faktor yang dapat mempengaruhi profitabilitas BUS di Indonesia berbeda-beda sehingga dilakukan pengujian kembali dengan perkembangan variabel, periode, dan objek bank yang diteliti. 3. Tingkat profitabilitas BUS mengalami penuruan pada tahun 2014 dan selanjutnya mengalami fluktuatif.
21
C. Pembatasan dan Perumusan Masalah 1. Pembatasan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka penulis membatasi masalah yang akan diteliti yaitu penulis hanya akan fokus untuk meniliti masalah pengaruh faktor internal (pembiayaan murabahah dan pembiayaan bagi hasil) dan faktor eksternal (tingkat suku bunga BI dan inflasi) terhadap profitabilitas dengan indikator ROA BUS di Indonesia yang diwakili oleh 7 (tujuh) BUS yaitu Bank Negara Indonesia Syariah (BNIS), Bank Mandiri Syariah (BSM), Bank Mega Syariah (BMS), Bank Jabar Banten Syariah (BJBS), Bank Panin Syariah, dan Bank Victoria Syariah, Bank Central Asia Syariah (BCA). 2. Perumusan Masalah Melalui pembatasan masalah di atas, maka mempermudah penulisan skripsi ini, penulis merumusakan masalah penelitian sebagai berikut: 1. Bagaimana faktor internal dan faktor eksternal berpengaruh secara simultan terhadap profitabilitas BUS di Indonesia? 2. Bagaimana faktor internal berpengaruh secara parsial terhadap profitabilitas BUS di Indonesia? 3. Bagaimana faktor eksternal berpengaruh secara parsial terhadap profitabilitas BUS di Indonesia? D. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Tujuan utama yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:
22
a.
Untuk mengetahui pengaruh faktor internal dan faktor eksternal secara simultan terhadap profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia.
b. Untuk mengetahui pengaruh faktor internal secara parsial terhadap profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia. c. Untuk mengetahui pengaruh faktor eksternal secara parsial terhadap profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia. 2. Manfaat Penelitian Manfaat penelitian adalah: a. Penelitian ini dapat memberikan pengetahuan bagi pembaca maupun peneliti pribadi. b. Penelitian ini dapat menjadi sumber referensi bagi penelitian sejenis dan dapat dijadikan sebagai bahan perbandingan dari penelitian yang telah ada maupun yang akan dilakukan. c. Penelitian ini dapat digunakan sebagai gambaran bagaimana faktor internal dan faktor eksternal dapat mempengaruhi profitabilitas BUS. d. Penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi bagi pihak-pihak yang ingin mengadakan penelitian di bidang serupa di kemudian hari. E. Sistematika Penulisan Untuk memberikan gambaran secara sederhana agar memudahkan penulisan skripsi maka disusun sistematika penulisan yang terdiri dari lima bab dengan rincian sebagai berikut :
23
BAB I : PENDAHULUAN Pada bab ini akan dijelaskan latar belakang, identifikasi masalah, batasan dan rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitan, dan sistematika penulisan. BAB II : TINJAUAN TEORITIS Pada bab ini akan disajikan pengertian faktor internal dan apa saja yang termasuk di dalamanya, pengertian faktor eksternal dan apa saja yang termasuk di dalamnya, pengertian profitabilitas bank umum syariah, studi terdahulu, dan kerangka pemikiran. BAB III : METODE PENELITIAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai jenis penelitian, pendekatan penelitian, jeni data/sumber data, teknik pengumpulan data, objek penelitian, metode analisis data, definisi operasional variabel, estimasi model, pengolahan data panel, estimasi model data panel. BAB IV : ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dijelaskan hasil dari pengolahn data yang dilakukan, analisis pada hasil olahan data, dan pembahasannya. BAB V : PENUTUP Pada bab ini memuat kesimpulan yang merupakan jawaban dari perumusan masalah yang telah dijabarkan sebelumnya dan juga saran untuk beberapa pihak.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori Ada beberpa variabel yang dapat mempengaruhi profitabilitas suatu perusahaan dalam hal ini adalah bank syariah yang beroperasi dengan salah satu tujuannya adalah untuk mendapatkan profit. Pada penelitian ini diteliti variabelvariabel yang dapat mempengaruhi profitabilitas bank syariah dengan indikator profitabilitas yaitu ROA. Variabel-variabel yang dapat mempengaruhi ROA tersebut dikelompokkan dalam dua faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal dengan penjelasan sebagai berikut : 1. Faktor Internal Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam perusahaan dalam hal ini adalah Bank Umum Syariah. Pada penelitian ini beberapa faktor yang termasuk dalam faktor internal yaitu pembiayaan murabahah dan pembiayaan bagi hasil (mudharabah dan musyarkah) yang mempengaruhi keuntungan (profitabilitas) Bank Umum Syariah. a. Murabahah 1. Pengertian Murabahah Murabahah adalah istilah dalam Fikih Islam yang berarti suatu bentuk jual beli tertentu ketika penjual menyatakan biaya perolehan barang, meliputi harga
24
25
untuk memperoleh barang tersebut, dan tingkat keuntungan (margin) yang diinginkan1. Tingkat keuntungan ini bisa dalam bentuk lumpsum atau persentase tertentu dari biaya perolehan. Pembayaran bisa dilakukan secara spot (tunai) atau bisa dilakukan dikemudian hari yang disepakati bersama. Oleh karena itu, murabahah tidak dengan sendirinya mengandung konsep pembayaran tertentuda (deffered payment), seperti yang secara umum dipahami oleh sebagian orang yang mengetahui murabahah hanya dalam hubungannya dengan pembiayaan transaksi pembiayaan di perbankan syariah, tetapi tidak memahami Fikih Islam 2. Murabahah pada awalnya merupakan konsep jual beli yang sama sekali tidak ada hubungannya dengan pembiayaan. Namun demikian, bentuk jual beli ini kemudian digunakan oleh perbankan syariah dengan menambah beberapa konsep lain, sehingga menjadi bentuk pembiayaan. Akan tetapi validitas transaksi seperti ini tergantung pada beberapa syarat yang benar-benar harus diperhatikan agar transaksi tersebut diterima. 2. Skema Pembiayaan Murabahah Dalam pembiayaan murbahah, sekurang-kurangnya terdapat dua pihak yang melakukan transaksi jual beli, yaitu bank syariah sebagai pembeli barang 3.
1
Ascary, Akad & Produk Bank Syariah, (Jakarta: PT. Raja Grafindo, 2008), h. 81 Ascary, Akad & Produk Bank Syariah, h. 82 3 Ismail, Perbankan Syariah, (Jakarta: Kencana Prenada M edia Group, 2013) h. 139 2
26
Gambar 2. 1 Skema Pembiayaan Murabahah 1.Negosiasi dan persyaratan 2. Akad jual beli Bank Syariah
Nasabah
6.Bayar
5.Terima barang & dokumen 3.Beli barang
Supplier
4.Kirim barang
penjual
b. Mudharabah 1. Pengertian Pembiayaan Mudharabah Pembiayaan mudharabah merupakan akad pembiayaan antara bank syariah sebagai shahibul maal dan nasabah sebagai mudharib untuk melaksanakan kegiatan usaha, di mana bank syariah memberikan modal sebanyak 100% dan nasabah menjalankan usahanya. Hasil usaha atas pembiayaan mudharabah akan dibagi antara bank syariah dan nasabah dengan nisbah bagi hasil yang telah disepakati pada saat akad. Dalam pembiayaan mudharabah, terdapat dua pihak yang melaksanakan perjanjian kerja sama yaitu: a. Bank syariah Bank yang menyedaikan dana untuk membiayai proyek atau usaha yang memerlukan pembiayaan. Bank syariah menyediakan dana 100% disebut dengan shahibul maal.
27
b. Nasabah/pengusaha Nasabah yang memerlukan modal dan menjalankan proyek yang dibiyai oleh bank syariah. Nasabah pengeloala usaha yang dibiayai 100% oleh bank syariah dalam akad mudharabah disebut dengan mudharib. 2. Skema Pembiayaan Mudharabah4
Gambar 2. 2 Skema Pembiayaan Mudharabah
Mudharib
Shahibul maal
1.Akad pembiayaan mudharabah 3.Modal 0%
2.Modal 100% Kerja sama usaha
4.Pengelola usaha 5. Pendapatan
% Nisbah bagi hasil
% Nisbah bagi hasil 6. Modal (100%)
c. Musyarakah 1. Pengertian Musyarakah Al-musyarakah merupakan akad kerja sama usaha antara dua pihak atau lebih dalam menjalankan usaha, di mana masing-masing pihak menyertakan modalnya sesuai dengan kesepakatan, dan bagi hasil atas usaha bersama diberikan 4
Ismail, Perbankan Syariah, h.173
28
sesuai dengan kontribusi dana atau sesuai kesepakatan bersama. Musyarakah disebut juga dengan syirkah, merupakan aktivitas berserikat dalam melaksanakan usaha bersama antara pihak-pihak yang terkait. Dalam syirkah, dua orang atau lebih mitra menyumbang untuk memberikan modal guna menjalankan usaha atau melakukan investasi untuk suatu usaha. Hasil usaha atas mitra usaha dalam syirkah akan dibagi sesuai dengan nisbah yang telah disepakati oleh pihak-pihak yang berserikat. 2. Skema Pembiayaan Musyarakah5 Gambar 2. 3 Skema Pembiayaan Musyarakah 1.Akad pembiayaan musyarakah
Nasabah
3.Modal 30%
Kerja sama usaha
Bank
2.Modal 70%
4. Pengelola usaha 5. pendapatan
Bagi hasil 60% Modal 30%
Bagi hasil 40% Modal 70%
6. Modal (100%)
Dalam menyalurkan dana kepada masyarakat, bank syariah akan memperoleh balas jasa berupa margin keuntungan atau bagi hasil. Pendapatan
5
Ismail, Perbankan Syariah,h.188
29
margin keuntungan dan/atau bagi hasil yang diperoleh bank dari nasabah yang memperoleh pembiayaan akan dibandingkan dengan bonus dan bagi hasil yang dibayar oleh bank kepada nasabah yang menyimpan atau menginvestasikan dananya di bank syariah. Perbedaan antara pendapatan yang diterima dari nasabah pengguna dana atau nasabah pembiayaan dengan biaya yang dibayar nasbah disebut dengan spread. Dalam bank syariah pendapatan bagi hasil dan/atau margin keuntungan akan selalu lebih besar dibanding dengan biaya bagi hasil dan bonus yang dibayarkan kepada nasabah investor. Dengan demikian bank syariah tidak akan mengalami negatif spread6. Dari ketiga fungsi tersebut dapat disimpulkan bahwa bank dapat memperoleh keuntungan berupa margin atas akad pembiayaan yang diberikan dan mendapatkan keuntungan berupa bagi hasil dari akad kerja sama usaha yang diberikan. Menurut Rivai (2007)7 pada dasarnya terdapat dua tujuan yang saling berkaitan dari kredit, yaitu sebagai berikut: 1. Profitability, yaitu tujuan untuk memperoleh hasil kredit berupa keuntungan yang diraih dari bunga yang harus dibayar oleh debitur. Oleh karena itu, bank hanya akan menyalurkan kredit kepada usaha yang diyakini mampu dan mau mengembalikan kredit yang telah diterimanya. Dalam faktor kemampuan dan kemauan ini tersimpul unsur keamanan (safety) dan sekaligus juga unsur
6
Ismail, Perbankan Syariah, h.44 Veithzal Rivai,dkk.,Bank and Financial Institution Management Conventioanl and Syariah System, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2007), h. 439 7
30
keuntungan (profitability) suatu kredit sehingga kedua unsur tersebut saling berkaitan. Dengan demikian, keuntungan merupakan tujuan dari pemberi kredit yang terjelma dalam bentuk bunga yang diterima. 2. Safety, keamanan dari prestasi atau fasilitas yang diberikan harus benar-benar terjamin sehingga tujuan profitability dapat benar-benar tercapai tanpa hambatan yang berarti. Keamanan ini dimaksudkan agar prestasi yang diberikan dalam bentuk uang, barang atau jasa itu betul-betul terjamin pengembaliannya sehingga keuntungan (profitability) yang diharapkan dapat menjadi kenyataan. Sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Olson dan Zoubi 8 bahwa LOAN dapat berpengaruh positif terhadap profitabilitas, selama bank tidak mengambil tingkat risiko yang tidak bisa diterima. Dan olah data pada penelitian ini menunjukkan bahwa LOAN beperngaruh positif terhadap profitabilitas. Penelitian yang dilakukan oleh Haq9 bahwa hasil dari kegiatan pembiayaan yang dilakukan bank syariah akan memperoleh keuntungan yang berpengaruh pada bertambahnya jumlah pendapatan. Keuntungan yang diterima dari pembiayaan murabahah berasal dari mark up yang telah disepakati antara nasabah dan bank, sedangkan pada pembiayaan musyarakah dan mudharabah, keuntungan yang dihasilakan berdasarkan kesepakatan besarnya nisbah. Dan hasil
8
Dennis Olson dan Taisier A. Zoubi, Efficiency and BankProfitability in MENA Countries, Emerging Market Review 12, (February:2011), h.99 9 Rr. Nadia Arini Haq, Pengaruh Pembiayaan dan Efisiensi Terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah, Jurnal Perbanas Review Volume 1, Nomor 1, (November: 2015), h.111
31
analisis olah data
menunjukkan bahwa pembiayaan berpengaruh signifikan
terhadap profitabilitas. Penelitian yang dilakukan oleh Riyadi dan Yulianto10 menjelaskan bahwa pembiayaan bagi hasil dan pembiayaan jual beli berpengaruh terhadap profitabilitas karena tinggi rendahnya nilai pembiayaan bagi hasil akan berpengaruh terhadap return yang dihasilkan dan akan mempengaruhi profitabilitas (laba) yang di dapat. Berdasarkan hasil olah data yang dilakukan bahwa pembiayaan bagi hasil berpengaruh negatif terhadap profitabilitas dan pembiayaan jual beli tidak berpengaruh terhadap profitabilitas. Berikutnya dijelaskan variabel-variabel yang dikelompokkan dalam faktor eksternal perusahaan karena pengaruhnya tidak berpengaruh secara langsung terhadap perusahaan, sebagai berikut : 2.Faktor Eksternal Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar perusahaan, dalam penelitian ini beberapa faktor eksternal yang mempengaruhi profitabilitas Bank Umum Syariah yaitu suku bunga dan inflasi. a. Suku Bunga 1. Teori Suku Bunga
10
Selamet Riyadi dan Agung Yulianto, Pengaruh Pembiayaan Bagi hasil, Pembiayaan Jual Beli, FDR, dan NPF Terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia, Accounting Analysis Journal 3(4), (November: 2014),h.468-469
32
Bunga adalah tanggungan pada pinjaman uang, yang biasanya dinyatakan dengan persentase dari uang yang dipinjamkan11. Suku bunga adalah tingkat bunga yang dinyatakan dalam persen, jangka waktu tertentu (perbulan atau pertahun)12. Para ekonom menyebutkan tingkat bunga terbagi menjadi dua yaitu tingkat bunga yang dibayarkan bank sebagai tingkat bunga nominal (nominal interest rate) dan kenaikan dalam daya beli seseorang disebut dengan tingkat suku bunga riil (real interest rate)13. Ada beberapa teori yang mencoba menjelaskan tentang faktor-faktor apa yang menentukan tingkat bunga di dalam sistem finansial, di antaranya adalah: 14 a. teori klasik tentang tingkat bunga (the classical theory of interest), b. teori pereferensi likuiditas (the liquidity preference theory), c. the loanable fund theory of interest rate, dan d. the rational expectation theory. Masing-masing teori tentang penentuan tingkat bunga melihat lebih dalam berfungsinya sistem finansial. Teori klasik menegaskan kebutuhan saving dan kebutuhan investment sebagai penentu tingkat bunga. Teori preferensi likuiditas menunjuk pada kebutuhan (demand) dan total supply kredit, the expectation theory menekankan peranan yang dimainkan oleh pengharapan masyarakat
11
Muhammad, Manajemen Bank Syariah, (Yogyakarta: UPP AMPYKPN,2002), h.40 Robert Marshall dan Miranda (eds), Kamus Populer Uang dan Bank, (Jakarta: Ladang Pustaka dan Intimedia), h.134 13 N. Gregory Mankiw, Teori Makroekonomi Edisi Kelima, (Jakarta: Erlangga, 2003), h. 86 14 Herman Darmawi, Pasar Finansial dan Lembaga-lembaga Finansial, (Jakrta: PT. Bumi Aksara, 2006), h.182 12
33
berkenaan dengan tingkat bunga dan perekonomian serta oleh dampak informasi terbaru dalam menggerakkan tingkat bunga suatu ekuilibirium. 2. Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat bunga Menurut Darmawi15 ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan terkait faktor yang mempengaruhi tingkat bunga atas suatu sekuritas atau pinjaman yang menyebabkan tingkat bunga sekuritas berbeda-beda satu sama lainnya. Faktor-faktor tersebut antara lain : a. harapan akan inflasi, b. jatuh tempo sekuritas atau kredit, c. keberadaan risiko pada pinjaman, d. risiko tentang penarikan sekuritas sebelum jatuh tempo, e. kemampuan pemasaran, f. pajak, dan g. security convertibility 3. Fungsi Tingkat Bunga dalam perekonomian Tingkat bunga melaksanakan beberapa peranan penting atau fungsi dalam perekonomian, yaitu sebagai berikut16 : a. Menjamin hubungan akan mengalir ke dalam investasi untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
15 16
Herman Darmawi, Pasar Finansial dan Lembaga-Lembaga Finansial, h.182 Herman Darmawi, Pasar Finansial dan Lembaga-Lembaga Finansial, h.181
34
b. Menjatahkan penawaran kredit kepada proyek investasi dengan harapan penghasilan paling tinggi. c. Membawa penawaran uang ke dalam keseimbangan dengan kebutuhan uang masyarakat. d. Merupakan alat kebijaksanaan pemerintah yang penting untuk mempengaruhi volume tabungan dan investasi. Jika pertumbuhan ekonomi berjalan lambat dan pengangguran meningkat, pemerintah biasa melakukkan kebijakan moneter untuk menurunkan tingkat bunga, serta merangsang peminjaman dan investasi. Peranan tingkat suku bunga dalam perbankan syariah berdampak secara tidak langsung seperti dalam pengambilan keputusan untuk menentukan marjin keuntungan. Yang dimaksud dengan referensi marjin keuntungan adalah marjin keuntungan yang ditetapkan dalam rapat ALCO Bank Syariah 17. Penetapan marjin keuntungan pembiayaan berdasarkan
rekomendasi, usul dan saran dari Tim
ALCO Bank Syariah, yang salah satunya berdasarkan Indirect Competitor’s Market Share (ICMR). Yang dimaksud dengan Indirect Competitor’s Market Share (ICMR) adalah tingkat suku bunga rata-rata perbankan konvensional, atau tingkat rata-rata suku bunga beberapa bank konvensional yang dalam rapat ALCO ditetapkan sebagai kelompok kompetitor tidak langsung, atau tingkat rata-rata suku bunga
17
Adiwarman Karim, Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan, (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2013), h.280
35
bank konvensional tertentu yang dalam rapat ALCO ditetapkan sebagai kompetitor tidak langsung yang terdekat18. Penelitian yang dilakukan oleh Haron19menjelaskan bahwa tingkat suku bunga tidak berpengeruh secara langsung terhadap bank Islam tapi meskipun begitu bank Islam sebagai institusi dengan sistem keuangan dalam negara diharapkan tingkat profitabilitasnya dapat dipengaruhi oleh total capital yang tersedia di pasar. Berdasarkan hasil dari olah data penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat suku bunga berpengaruh terhadap profitasbilitas bank Islam. Pengaruh tingkat suku bunga terhadap profitabilitas bank syariah dijelaskan dalam penelitian Hanania
20
berpengaruh negatif signifikan terhadap
profitabilitas bank syariah kerena apabila tingkat suku bunga naik maka akan berdampak pada naiknya suku bunga deposito yang akan diberikan oleh bank konvensional kepada nasabah. Hal ini akan menyebabkan berkurangnya sumber dana pihak ketiga (DPK) bank syariah yang menerapkan sistem bagi hasil. b. Inflasi 1. Teori inflasi Konvensional Menurut Douglas Greenwald (1982)21 secara umum inflasi berarti kenaikan tingkat harga secara umum dari barang/komoditas dan jasa selama suatu 18
Adiwarman Karim, Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan, h.280 Sudin Haron, Competition and Other External Determinants of the Profitability of Islamic Bank, Journal Islamic Economic Studies, Vol, 4, No.1, (December : 1996),h:55 20 Luthfia Hanania, Faktor Internal dan Eksternal yang Mempengaruhi Profitabilitas Perbankan Syariah dalam Jangka Pendek dan Jangka Panjang, Jurnal Perbanas Review Volume 1, Nomor 1, (November: 2015), h: 155 21 Adiwarman A. Karim, Ekonomi Makro Islami, (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2007), h.135 19
36
periode waktu tertentu. Inflasi dapat dianggap sebagai fenomena moneter karena terjadinya penurunan nilai unit penghitungan moneter terhadap suatu komoditas. Definisi inflasi oleh para ekonom modern adalah kenaikan yang menyeluruh dari jumlah uang yang harus dibayarkan (nilai unit penghitungan moneter) terhadap barang-barang/komoditas dan jasa. Sebaliknya jika yang terjadi adalah penurunan nilai unit penghitungan moneter terhadap barang-barang/komoditas dan jasa didefinisikan sebagai deflasi. 2. Inflasi dapat digolongkan karena penyebab-penyebabnya yaitu sebagai berikut22: a. Natural Inflation dan Human Error Inflation. Natural Inflation adalah inflasi yang terjadi karena sebab-sebab alamiah yang manusia tidak mempunyai kekuasaan dalam mencegahnya. Human Error Inflation adalah inflasi yang terjadi karena kesalahan-kesalahan yang dilakukan manusia itu sendiri. b. Actual/Anticipated/Expected
Inflation
dan
Unanticipated/Uunexpected
Inflation. Pada Expected Inflation tingkat suku bunga pinjaman riil akan sama dengan tingkat suku bunga pinjaman nominal dikurangi inflasi, sedangkan pada Uunexpected Inflation tingkat suku bunga pinjaman nominal belum atau tidak merefleksikan kompensasi terhadap efek inflasi. c. Demand Pull dan Cost Pull Inflation. Demand Pull Inflation diakibatkan oleh perubahan-perubahan yang terjadi pada sisi Permintaan Agregat (AD) dari barang dan jasa pada suatu perekonomian. Cost Pull Inflation adalah inflasi
22
Adiwarman A. Karim, Ekonomi Makro Islami, h.138
37
yang terjadi karena adanya perubahan-perubahan pada sisi Penawaran Agregatif (AS) dari barang dan jasa pada suatu perekonomian. d. Spiralling Inflation. Jenis inflasi ini adalah inflasi yang diakibatkan oleh inflasi yang terjdi sebelumnya yang mana inflasi yang sebelumnya itu terjadi sebagai akibat dari inflasi yang terjadi sebelumnya lagi dan seterusnya. e. Imported Inflation dan Domestic Inflation. Imported Inflation bisa dikatakan adalah inflasi dinegara lain yang ikut dialami oleh suatu negara karena harus menjadi price taker dalam pasar perdagangan internasional. Domestic Inflation bisa dikatakan inflasi yang hanya terjadi di dalam negeri suatu negara yang tidak begitu mempengaruhi negara-negara lainnya. 3. Teori Inflasi Islam Pada penelitian Al-Masri (1996)23 menurut para ekonom Islam, inflasi berakibat sangat buruk bagi perekonomian karena: a. Menimbulkan gangguang terhadap fungsi uang, terutama terhadap fungsi tabungan (nilai simpan), fungsi dari pembayaran di muka, dan fungsi dari unit penghitungan. Orang harus melepaskan diri dari uang dan aset keuangan akibat dari beban inflasi tersebut. Inflasi juga telah mengakibatkan terjadinya inflasi kembali, atau dengan kata lain ‘self feeding inflation’; b. Melemahkan semangat menabung dan sikap terhadap menabung dari masyarakat (turunnya Marginal Propensity to Save); c. Meningkatkan kecendrungan untuk berbelanja terutama untuk non primer dan barang-barang mewah (naiknya Marginal Propensity to Consume); 23
Adiwarman A. Karim, Ekonomi Makro Islami, h.139
38
d. Mengarahkan investasi pada hal-hal yang non-produktif yaitu penumpukan kekayaan (hoarding) seperti: tanah, bangunan, logam mulia, mata uang asing, dengan mengorbankan investasi ke arah produktif seperti: pertanian, industrial, perdagangan, transportasi, dan lainnya. Selain dampak inflasi di atas, dampak lainnya dapat dirasakan pula oleh para penabung, oleh kreditur atau debitur, dan oleh para produsen. Dampak inflasi bagi debitur atau yang meminjam uang kapada bank, inflasi ini justru menguntungkan karena pada saat pembayaran utang kepada kreditur, nilai uang lebih rendah dibanding pada saat meminjam, tetapi sebaliknya bagi kreditur atau pihak yang meminjamkan uang akan mengalami kerugian karena nilai mata uang pengembalian lebih rendah dibandingkan pada saat peminjaman. Begitu pun bagi produsen, inflasi bisa menguntungkan bila pendapatan yang diperoleh lebih tinggi daripada kenaikan biaya produksi 24. Pada penelitian yang dilakukan oleh Abduh dan Idrees25 menurut mereka inflasi dihubungkan dengan semakin tinggi biaya semkin tinggi pendapatan. Jika pendapatan bank bertamah lebih cepat dibandingkan dengan biayanya, inflasi diharapkan dapat memberikan efek positif terhadap profitabilitas bank. Dan berdasarkan hasil olah data pada penelitian ini inflasi berpengaruh signifikan positif terhadap profitabilitas bank.
24
M. Nur Rinato Al-Arif, Teori Makroekonomi Islam, (Bandung: Alfabeta, 2010), h.93 Muhammad Abdul dan Yameen Idrees, Determinants of islamic Banking Profitability in Malaysia, Journal of Basic and Applied Sciences, 7(2), (2014), h:207 25
39
Berdasarkan penelitian oleh Hanania26 inflasi dapat mempengaruhi profitabilitas bank karena kinerja keuangan dan tingkat suku bunga dipengaruhi oleh inflasi. Dan hasil olah data dalam penelitian ini menunjukkan bahwa inflasi tidak berpengaruh signifikan tehadap profitabilitas bank syariah dalam jangka pendek, sedangkan dalam jangak panjang berpengaruh signifikan positf.
1. Profitabilitas
Rasio
profitabilitas
merupakan
rasio untuk
menilai
kemampuan
perusahaan dalam mencari keuntungan. Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat efektivitas manejemen suatu perusahaan27. Analisis profitabilitas dilakukan untuk mengetahui:28
a. Tingkat pengembalian atas investasi (return on invetment-ROI). Untuk menilai kompensasi keuangan kepada penyedia pendanaan ekuitas dan utang. b. Kinerja operasi. Untuk mengevaluasi margin laba dari aktivitas operasi. c. Pemanfaatan aset (asset utilization). Untuk menilai efektivitas dan otensitas aset dalam menghasilkan penjualan, disebut pula perputaran (turnover).
Dalam praktiknya ada beberapa rasio yang digunakan untuk mengukur tingkata profitabilitas, dalam penelitian ini peneliti menggunakan ROA (Return on Asset) sebagai indikator untuk mengukur tingkat profitabilitas. Munawir menyebutkan 26
Return
on Asset
adalah
rasio profitabilitas
yang dapat
Luthfia Hanania, Faktor Internal dan Eksternal yang Mempengaruhi Profitabilitas Perbankan Syariah dalam Jangka Pendek dan Jangka Panjang, h:25 27 Kasmir, Analisis Laporan Keungan Perusahaan, h.196 28 Subramanyam, ,Analsisi Laporan Kuangan1, (Jakarta: Salemba Empat, 2010), h.43
40
menggambarkan kemampuan perubahan dalam mengelola aset yang dimilikinya. Rasio ini menjadi gambaran dari tingkat priduktivitas yang dimiliki perusahaan. Munawir kemudia menjelaskan bahwa ROA tidak hanya berguna sebagai ukuran kinerja perusahaan, kegunaan ROA dapat dikembangkan menjadi sebagai berikut:29
1. Sifat ROA yang menyeluruh (komprehensif) dapat digunakan oleh pihak manajemen untuk mengukur efisiensi penggunaan modal, efisiensi produksi, dan efisiensi penjualan. 2. ROA dapat dijadikan sebagai indikator pembanding antara satu perusahaan dengan perusahaan lain. Sehingga satu perusahaan dapat mengetahui kelemahan maupun kelebihan dari pesaingnya dengan melakukan analisis ROA. 3. Analisis ROA juga dapat berguna untuk mengukur keuntungan dari masingmasing produk yang dihasilkan oleh perusahaan bersangkutan. 4. ROA dapat digunakan sebagai kontrol dan perencenaan, dapat digunakan sebagai beban pertimbangan pembuatan keputusan.
Berdasarkan ketentuan Bank Indonesia, standar ROA yang baik adalah sekitar 1,5%. Semakin besar ROA menunjukkan kinerja perusahaan semakin baik, karena return yang semkain baik. Perhitungan rasio ROA adalah sama dengan Laba Sebelum Pajak / Total Aktiva dalam periode yang sama.
29
Situ Yuhanah, Pengaruh Struktur Pasar Terhadap Profitabilitas Perbankan Syariah di Indonesia, Jurnal Bisnis dan Manajemen Vol. 6 No.1, (April:2016), h. 35-36
41
ROA sebagai indikator pengukur profitabilitas bank syariah ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh San dan Heng
30
ROA merupakan model
atau indikator terbaik dibandingkan dengan ROE dan NIM untuk menjelaskan profitabilitas bank syariah. Karena berdasarkan hasil olah data ROA memiliki nilai F-Value dan nilai R Squares yang lebih tinggi dibandingkan model atau indikator lainnya.
B. Penelitian Terdahulu 1. Sudin Haron (1996) “Competition and Other External Determinants of the Profitability of Islamic Banks”. Journal Islamic Economic Studies, Vol. 4, No.1, December. Pada penelitian ini menunjukkan tentang pengaruh-pengaruh profitabilitas Bank Islam. Di mana tingkat suku bunga, inflasi, dan size berpengaruh signifikan positif terhadap profits bank konvensional dan juga bank Islam. Pada kasus pangsa pasar dan jumlah uang beredar memiliki efek berlawanan terhadap keuntungan
bank Islam. Dengan variabel dependen
adalah beberapa rasio di antaranya TITA (Total income as a percentage of total assets ratio), BITA (Bank’s portion of income as a percentage of total assets), BTTA (Net profit before tas as a percentage of total assets), BTCR ( Net profit before tax as a percetage of capital and reserves). Dan variabel independen adalah market place (MKTPL), Market share (MKTSH), Money supply (MON), Interest rate (INT), Consumer price index (CPI). Metode
30
Ong Tze San dan Teh Boon Heng, Factors Affecting the Profitability of Malaysian Commercial Banks, African Journal of Business Management Vol. 7(8), (February: 2013), h:656
42
penelitian yang digunakan adalah regresi dengan model OLS (Ordinary Least Squares). 2. Efficiency and Bank Profitability in MENA Countries oleh Dennis Olson and Taisier
A.
Zoubi.
Elsevier.Variabel
Emerging
Market
Review
12
(2011),
Journal
dependen terdiri dari ROA, ROE, total cost, dan net
operating profit. Variabel independen terdiri dari faktor internal: size, loan, secur (security specialization ratio), depliab (deposit specialization ratio). Penilaian efisiensi bank: inef (inefficiency ratio), over (ratio of overhead to total assets), niba (ratio of non-interest bearing assets to total assets), LCI (labor cost to income), Penilaian risiko bank: credit risk, capital strength. Faktor eksternal: CGDP,
inflation, concentration ratio, government
ownership, foreign ownership, islamic, GCG, traded. Pada penelitian ini menggunakan unbalanced panel dengan estimasi generalized least squares dan model terbaiknya adalah random effect. Pada penelitian ini menunjukkan bahwa bank-bank MENA lebih profitable dan menunjukan kurangnya ketidaksesuaian antara biaya dan penilaian efisiensi keuntungan yang telah ditemukan di beberapa negara, dimana bank Islam di wilayah tersebut lebih tinggi profitabilitasnya tetapi kurang efisiensi biaya dibandingkan dengan bank-bank konvensional MENA. Bank-bank MENA dapat lebih efisiensi biaya jika bank-bank tersebut lebih besar (size). Asumsi ini berdasarkan bahwa bank size dan perhitungan profitabilitas memiliki korelasi positif. 3. Determinants of Islamic Banking Profitability in Malaysia, oleh Muhammad Abduh dan Yameen Idrees. Australian Journal of Basic and Applied Sciences,
43
7(2), 2013. Variabel dependen adalah ROAA (the return on average total assets of the bank). Variabel independen: Bank specific: capital ratio, liquidity ratio, credit risk, financial risk, operation effieciency, bank size. Industry specific: Financial development, concentration. Macroeconomic: GDP. Pada penelitian ini menggunakan regresi data panel dengan model estimasi terbaik adalah fixed effect. Pada penelitian ini menunjukkan bahwa total aset, perkembangan pasar, pemusatan pasar, dan inflasi berpengaruh terhadap profitabilitas bank Islam di Malaysia. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa hanya bank size dan kemampuan bank untuk memprediksi inflasi yang akan datang yang berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas. Berdasarkan bank size yang berpengaruh signifikan maka bank Islam Malaysia harus lebih fokus pada perluasan bank untuk memperoleh keuntungan penuh dalam skala ekonomi. 4. Factors Affecting the Profitability of Malaysian Commercial Banks, oleh Ong Tze San and Teh Boon Heng. African Journal of Business Management Vol. 7(8), pp.649-660, 28 February, 2013. Variabel dependen penelitian ini adalah ROA, ROE, dan NIM. Varibel independennya: Bank specific: capital, assets quality, efficiency, liquidity, and size. Macroeconomic variabel: GDP, and inflation. Dengan menggunakan model regresi berganda. Pada penelitian ini memilih mana yang yang lebih baik diantara vairabel dependen yang menjelaskan variabel independe dan didapatkan hasil bahwa ROA merupakan model yang lebih tepat dibandingkan dengan model lainnya. Karena memiliki
44
nilai R square yang lebih tinggi dan ini akan lebih baik dalam menjelaskan pengaruhnya terhadap variabel independen. 5. Impact of Internal Factors on Bank Profitability Comparative Study between Saudi Arabia and Jordan, oleh Ahmad Aref Almazari. Journal of Appplied Finance & Banking vol. 4, no.1, 2014. Variabel dependen adalah ROA. Variabel independen adalah risiko likuiditas (LQR), fasilitas kredit terhadap rasio total aset (NCA), total investasi terhadap rasio total aset (TIA), total modal terhadap rasio total aset (TEA), total fasilitas kredit terhadap rasio total deposito (CDR), rasio biaya pendapatan (CIR), dan bank size.(SZE). Metode yang digunakan adalah regresi dengan tools statistic percentages, averages, the natural logaritm, correlation analysism of variance (ANOVA). Pada penelitian ini untuk melihat faktor internal mana yang lebih mempengaruhi ROA antara Bank Saudi dan Jordan. Hasilnya bahwa bank Saudi lebih tinggi tingkat profitabilitiasnya dari bank Jordan dan lebih efisien. SZE pada kedua memiliki pengaruh yang negatif sehingga dapat dilihat bahwa pertumbuhan bank mungkun dapat mengakibatkan berkurangnya tingkat pengembalian margin dengan begitu rata-rata keuntungan dapat menurun dengan bank size. 6. The Impact of Internal and External Factors on Commercial Bank Profitability in Jordan, oleh Jamil J. Jaber dan Abdullah A. Al-Khawaldeh. International Journal of Busieness Management, Vol. 9, No. 4;2014. Variabel dependen adalah ROAA. Variabel independen terdiri dari: Fakor internal: capital adequacy, EQAS (equity tot total assets ratio), COST, Lquick (Loans to costumers and short term funding). Faktor eksternal: INF, ASSGDP,
45
MACPASS (ratio stock market capitalization to total assets of the deposit in banks). Metode yang digunakan adalah analisis regresi multivariat. Model pertama yaitu ROAA dengan faktor internal, model kedua yaitu ROAA dengan faktor eksternal, model yang ketiga yaitu ROAA dengan keseluruhan faktor internal dan faktor eksternal. Dengan model statistik OLS. Pada penelitian ini digunakan analisis multivariat untuk menunjukkan gamabaran hasil analisis yang lebih komprehensif. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan pada faktor internal kecuali capial adequacy dan likuiditas, dan untuk faktor eksternal yaitu inflasi dan ASSGDP berpengaruh signifikan. 7. The Profitability of Islamic and Conventional Bank : Case Study in Malaysia, oleh Hamidah Ramlan dan Mohd Sharrizat Adnan. 7th International Economics & Business Management Conference, 5th &6th October 2015. Journal Elsevier. Variabel dependen adalah ROA dan ROE. Variabel independen terdiri dari total equity to total assets, total loans to total assets, and deposits to total assets. Metode yang digunakan adalah T-Test Model, regresi dan correlation. Pada penrlitian ini menunjukkan bahwa bank Islam di Malaysia lebih profitable dibandingkan dengan bank konvensional di Malaysia. Hasil tersebut berdasarkan nilai T-test untuk total loan to total assets bank Islam lebih tinggi dibandingakan dengan bank Konvensional. Di mana diantara variabel independen hanya tota loan to total assets yang berpengaruh signifikan baik untuk bank Islam maupun bank Konvensional di Malaysia.
46
8. Pengaruh Pembiayaan dan Efisiensi Terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah, oleh Rr. Nadia Arini Haq. Jurnal Perbanas Review Volume 1, Nomor 1, November 2015. Variabel dependen adalah ROA. Variabel independen adalah pembiayaan murabahah, pembiayaan bagi hasil, pembiayaan bermasalah, efisiensi operaional. Metode analisis data yang digunakan adalah regresi data panel dengan model terbaik adalah random effect model. Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan bahwa pembiayaan murabahah dan efisiensi bank berpengaruh positif terhadap ROA, sedangkan pembiayaan bagi hasil dan NPF berpengaruh negatif terhadap ROA. Dengan meningkatnya pembiayaan bagi hasil relatif menurunkan laba bank syariah. 9. Faktor Internal dan Eksternal yang Mempengaruhi Profitabilitas Perbankan Syariah dalam Jangka Pendek dan Jangka Panjang, oleh Luthfia Hanamia. Jurnal Perbanas Review Volume 1, Nomor 1, November 2015. Variabel dependen adalah ROA. Variabel independen terdiri dari DPK, Pembiayaan, NPF, Tingkat suku bunga acuan, inflasi. Penelitian ini menggunakan model koreksi kesalahan (Error Correction Model). Pada hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hanya pertumbuhan pembiayaan dan tingkat suku bunga yang berpengaruh signifikan baik dalam jangka penden maupun dalam jangka panjang. Sedangkan NPF tidak berpengaruh signifikan baik dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang. Dan untuk DPK berpngaruh signifikan dalam jangka panjang sedangkan inflasi berpengaruh signifikan dalam jangka pendek.
47
10. Pengaruh Pembiayaan Bagi Hasil, Pembiayaan Jual Beli, Financing to Deposit Rati (FDR) dan Non Performing Financing (NPF) Terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah, oleh Slamet Riyadi dan Agung Yulianto). Accounting Analysisi Journal AAJ 3(4) (2014). Variabel dependen adalah ROA. Variabel independen terdiri dari pembiayaan bagi hasil, pembiayaan jual beli, FDR, dan NPF. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembiayaan bagi hasil berpengaruh negatif terhadap ROA, pembiayaan jual beli dan NPF tidak berpengaruh, sedangkan FDR berpengaruh positif terhadap profitabilitas (ROA). C. Kerangka Berpikir
Salah satu tujuan Bank pada umumnya adalah memperoleh keuntungan dari kegiatan operasional yang dilakukannya, begitu juga dengan Bank Umum Syariah beroperasi sesuai tntunan syariah dengan tujuan kemaslahatan dan keuntungan.
Karena
dengan
keuntungan
yang
diperoleh
bank
dapat
mengoptimalkan dan meningkatkan kinerja bank syariah tersebut. Salah satu cara untuk mengukur tingkat efektivitas dan perolehan keuntungan suatu bank dapat dilakukan dengan menganalisis rasio profitabilits, ada beberapa cara untuk mengukur tingkat rasio profitabilitas salah satunya adalah dengan indikator rasio ROA.
Berdasarkan penelitian terdahulu yang telah dicantumkan oleh peneliti dalam tabel penelitian terdahulu terdapt variabel-variabel yang berbeda yang
48
berpengaruh terhadap ROA. Berdasarkan penelitian terdahulu dan kajian teori yang telah dilakukan, pada penelitian ini peneliti mengaalisis pengaruh dari pembiayaan yang diberikan yaitu murabahah, mudharabah, dan musyarakah, tingkat suku bunga, dan inflasi terhadap tingkat profitabilitas Bank Umum Syariah (BUS) dengan indikator ROA, digambarkan dengan kerangka pemikiran sebagai berikut:
Gambar 2. 4 Kerangka Berpikir
Pembiayaan Murbahah
Pembiayaan Bagi Hasil
Mudharabah Musyarakah
Tingkat Suku Bunga
Inflasi
ROA (Returun on Asset)
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian Jenis peneiltian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif, menurut Sugiyono metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positif, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu. Teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan1. B. Pendekatan Penelitian Pada penelitian ini memakai pendekatan statistik parametrik, maksudnya adalah bagian statistik yang parameter populasinya harus memenuhi syarat-syarat tertentu seperti syarat data berskala interval/rasio, syarat pengambilan sampel harus random, berdistribusi normal atau normalitas, model regresi linear, dan lainlain. Dalam statistik parametrik, indikator-indikator yang dianalisis adalah parameter-parameter dari ukuran objek yang bersangkutan2.
1 2
Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis, (Bandung: Pusat Bahasa Depdikknas, 2009), h.14 Supardi, Aplikasi Statistika dalam Penelitian, (Jakarta: Change Publication, 2013), h.8
49
50
C. Populasi dan Sampel Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karekteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. 3 Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik sampling purposive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Berdasarkan pengertian di atas peneliti menentukan kriteria bank yang digunakan sebagai objek dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut: 1. Bank umum syariah yang tercatat di website BI dan OJK selama periode penelitian yaitu tahun 2012 sampai dengan 2015. 2. Bank umum syariah yang memiliki kelengkapan data yang dibutuhkan yaitu laporan keuangan bulanan untuk periode 1 Januari 2012 sampai dengan Desember 2015. Berdasarkan populasi pada bank syariah yang tercatat di website BI dan OJK selama periode 2012-2015 yang berjumlah 12 bank syariah. Di dapatkan sampel 7 bank syariah yang sesuai dengan kriteria-kriteria di atas. Berikut ini adalah tabel sampel bank syariah yang digunakan dalam penelitian ini:
3
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kuanlitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2010), h. 80
51
Tabel 3. 1 Daftar Sampel Bank Umum Syariah No.
Nama Bank Umum Syariah
1.
Bank BNI Syariah
2.
Bank Syariah Mega Indonesia
3.
Bank Mandiri Syariah
4.
Bank Victoria Syariah
5.
PT. Bank Bukopin Syariah
6.
Bank Jawa Barat Banten Syariah
7.
Bank Panin Syariah
D. Jenis Data/Sumber Data Data yang diperoleh dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang diporoleh dari website BI dan OJK. Berikut ini teknik pengumpulan data: 1. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan dari sumbersumber yang telah ada. Data itu biasanya di peroleh dari perpustakaan atau dari laporan-laporan/dokumen penelitian terdahulu4. Data tersebut berupa data Laporan Keuangan Bank Umum Syariah yaitu data Bulanan Bank BNI Syariah, Bank Syariah Mandiri, Bank Mega Syariah, Bank Victoria Syariah,
4
Supardi, Aplikasi Statistika dalam Penelitian, h.16
52
BCA Syariah, Bank Jabar Banten Syariah, Bank Panin Syariah tahun 20132015. 2. Studi Dokumentasi Teknik pengumpulan data dilengkapi juga dengan membaca dan mempelajari serta menganalisis literatur yang bersumber dari buku-buku dan jurnal-jurnal yang berkaitan dengan penelitian ini. Hal ini dialakukan untuk mendapatkan landasan teori dan konsep yang tersusun. Penulis melakukan penelitian dengan membaca, mengutip bahan-bahan yang berkenaan dengan penelitian. E. Teknik Pengumpulan Data 1. Studi lapangan (field research) yaitu pengumpulan data sekunder yang diperoleh dari laporan keuangan bank. 2. Studi dokumentasi yaitu metode yang digunakan untuk mengumpulkan data dan menganalisis data-data dari literatur yang berkenaan dengan masalah yang diteliti berupa buku, jurnal, majalah, artikel, dan lain-lain. F. Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah data pembiayaan murabahah, pembiayaan bagi hasil, tikat suku bunga, dan inflasi. Dan objek penelitian bank adalah pada tujuh bank syariah yaitu Bank BNI Syariah, Bank Syariah Mandiri, Bank Mega Syariah, Bank Victoria Syariah, BCA Syariah, Bank Jabar Banten Syariah, Bank Panin Syariah dengan melihat laporan keuangan bulanan yang dipublikasikan oleh BI dan OJK selama periode 2013-2015.
53
G. Definisi Operasional Variabel Variabel pada penelitian ini dibedakan menjadi dua jenis yaitu, dependent variabel dan independent variabel. Independent variabel yang merupakan variabel yang berdiri sendiri dan tidak terikat dengan variabel manapun. Sedangkan dependent variabel yang merupakan variabel terkait yang keberadaannya dipengaruhi oleh independent variabel. Tabel 4.1 Variabel-Variabel Penelitian Independent variabel
Dependent variabel
Pembiayaan murabahah Pembiayaan bagi hasil ROA Tingkat suku bunga Inflasi ROA dunakan untuk mengukur kemampuan manajemen. Rasio yang memperhitungkan laba sebelum pajak dengan rata-rata total aset.
H. Metode Analisis Data Dalam penelitian ini metode analisis yang digunakan adalah analisis regresi data panel. Data panel merupakan gabungan dari data cross section dan
54
deret waktu (time series) yakni sejumlah variabel diobservasi atas sejumlah kategori dan dikumpulkan dalam suatu jangka waktu tertentu5. Uji regresi data panel ini digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel independen (bebas) yang terdiri dari pembiayaan murabahah, pembiayaan bagi hasil, tingkat suku bunga, dan inflasi. Untuk membantu penelitian digunakan software Microsoft Excel dan pengolah data statistik Eviews 8.0. 1. Pengolahan Data Panel (Pooled Data) Data panel merupakan gabungan dari data cross section dan deret waktu (time series) yakni sejumlah variabel diobservasi atas sejumlah kategori dan dikumpulkan dalam suatu jangka waktu tertentu6. Kegunaan serta kelebihan data panel menurut Gujarati (2003) adalah sebagai berikut 7: 1. Karena data panel terdiri dari data individual dalam suatu priode waktu, oleh karena itu terdapat kontrol terhadap heterogenitas di dalam unit tersebut. 2. Data panel menyajikan data yang lebih memberikan banyak informasi, lebih bervariasi mengurangi kolinearitas antara variabel, serta lebih banyak derajat kebebasan dan lebih efisien. 3. Data panel lebih tepat dalam mempelajarai dinamika dalam perubahan. 5
Dedi osadi, Ekonometrika dan Analisis Runtun Waktu Terapan dengan Eviews, Edisi Pertama (Yogyakarta: CV. ANDI OFFSET ANDI, 2012), h.271 6 Dedi Rosadi, Ekonometrika dan Analisis Runtun Waktu Terapan dengan Eviews, Edisi Pertama (Yogyakarta : C.V ANDI OFFSET ANDI, 2012),h.271 7 Gujarati, N. Damodor dan Dawn C Porter, Basic Econometrics, Fifth Edition (Singapore: Mc Grow Hill International Edition, 2009), h. 278
55
4. Data panel dapat lebih baik mendeteksi dan mengukur akibat-akibat yang secara sederhana tidak dapat diobservasikan dalam data cross section atau time series saja. 5. Data panel dapat membuat model perilaku yang lebih kompleks. Data panel dapat menyediakan data lebih dari ribuan unit, sehingga dapat meminimalkan bias yang mungking terjadi. Terdapat 2 jenis data panel, yaitu balanced panel dan unbalanced panel. Yang dimaksud dengan balanced panel adalah setiap unit cross section memiliki jumlah observasi time series yang sama, sedangkan yang dimaksud dengan unbalanced panel adalah jumlah observasi time series berbeda untuk setiap unit. 2. Estimasi Model Data Panel Model yang menjadi dasar penelitian ini merupakan kombinasi dari beberapa penelitian sebelumnya. Persamaan yang digunakan dalam menganalisis penelitian ini adalah sebagai berikut : Untuk mengetahui pengaruh pembiayaan murabahah, pembiayaan bagi hasil, tingkat suku bunga, dan inflasi terhadap ROA. ROA = β0 + β1PMit + β2PBHit + β3TSit + β4INFit + εit
56
Metode estimasi model regresi dengan mengguanakan data panel dapat dilakukan melalaui tiga pendekatan antara lain8: a. Metode Common Effect atau Pooled Least Square (PLS) Pooled Least Square model merupakan metode estimasi model regresi data panel yang paling sederhana dengan asumsi intercept dan koefesien slope yang konstan antara waktu dan cross section (common effect). Dalam pendekatan ini tidak memperhatikan dimensi maupun waktu sehingga perilaku data antar perusahaan diasumsukan sama dalam berbagai kurun waktu. Pada dasarnya model common effect sama seperti OLS dengan meminimumkan jumlah kuadrat, tetapi data yang digunakan bukan data time series atau data cross section saja melainkan data panel yang diterapkan dalam bentuk pooled. Bentuk untuk model ordinary least square adalah : Yit = β0 + β1X1it + β2X2it +εit Dimana i = 1,2,......,n dan t = 1,2,...........,t b. Metode Fixed Effect Model (FEM) Teknik model fixed effect model adalah teknik mengestimasi data panel dengan menggunakan variabel dummy untuk menangkap adanya perbedaan intersep. Pengertian fixed effect ini didasarkan adanya perbedaan intersep antar perusahaan namun intersepnya sama antar waktu (time in variant). Disamping itu,
8
Agus Widarjono, Ekonometrika Pengantar dan Aplikasinya : Disertai Panduan Eviews, Edisi Keempat (Yogyakarta: UPP STIM YKPN, 2013), h. 353.
57
model ini juga mengasumsikan bahwa intersep adalah berbeda antar perusahaan sedangkan slopenya tetap sama antar perusahaan. Pendekatan dengan variabel dummy ini dikenal dengan sebutan fixed effect model atau least square dummy (LSDV) atau disebut juga covariance model. Persamaan pada estimasi dengan menggunakan fiexed effect model dapat ditulis dalam bentuk sebagai berikut : Yit = β0 + β1X1it + β2X2it +β3X3i +β4X4i + β5X5i +........+ εit Dimana i = 1,2,......,n dan t = 1,2,...........,t D= dummy c.
Metode Random Effect Model (REM) Random effect model merupakan metode estimasi regresi data panel
dengan asumsi koefisien slope dan intecept berbeda antar individu dan antar waktu (random effect). Dimasukannya variabel dummy di dalam fixed effect model bertujuan untuk mewakili ketidaktahuan tentang model yang sebenarnya. Namun, ini juga membawa konsekuensi berkurangnya derajat kebebasan (degree of freedom) yang pada akhirnya mengurangi efisiensi parameter. Masalah ini bisa diatasi dengan menggunakan variabel gangguan (error term) yang dikenal dengan metode random effect. Model ini akan mengestimasi data panel dimana variabel gangguan mungkin saling berhubungan antara waktu dan antar individu. Model yang tepat digunakan untuk mengestimasi random effet adalah Generalized Least Square (GLS) sebagai estimasinya, karena dapat meningkatkan efisiensi dari least square. Bentuk umum random effect adalah : Yit = α1 + bjXjit + εit dengan εit = ut + vt + wt
58
Diman : ut merupakan error cross section vt merupakan error time series wt merupakan error gabungan 3. Uji Aumsi Klasik Model regresi berganda dibangun atas beberapa asumsi klasik yang diperlukan untuk mendapatkan estimator OLS yang bersifat BLUE (Best Linier Unbiased Estimator)9. Berikut beberapa uji yang dilakukan dalam penelitian dan penjelasannya. a. Uji Multikolinearitas Dalam model regresi diasumsikan tidak memuat hubungan dependensi linier antar variabel. Jika terjadi hubungan dependensi linier yang kuat di antara variabel indpenden maka dinamakan terjadi problem multikolinearitas. Masalah multikolinearitas sering muncul dalam model ekonometrika karena pada dasarnya variabel-variabel ekonomi saling terkait10. Ada beberapa cara untuk mendeteksi multikolinearitas, anatar lain11: 1. Apabila memperoleh R2 yang tinggi (0,7) dalam model, tetap sedikit sekali atau bahkan tidak satupun parameter regresi yang signifikan jika diuji secara individual dengan menggunakan statistik uji t.
9
Dedi Rosadi, Ekonometrika dan Analisi Runtun Waktu Terapan dengan Eviews,h.52 Setiawan dan Dwi Endah Kusrini, Ekonometrika, (Yogyakarta: Andi, 2010), h. 82 11 Setiawan dan Dwi Endah Kusrini, Ekonometrika, h. 92 10
59
2. Apabila memperoleh koefisien korelasi sederhana yang tinggi di antara sepasang-sepasang variabel penjelas. Tingginya koefisien yang rendah pun belum dapat dikatakan terbebas dari multikolinearitas sehingga koefisien korelasi parsial maupun korelasi serentak di antara semua variabel penjelas perlu dilihat lagi. 3. Apabila dalam model regresi memperoleh koefisien regresi ( ̂ ) dengan tanda yang berbeda dengan keofisien korelasi antara Y dengan X j. korelasi antara Y dengan Xj bertanda positif (r
YX j
Misalnya,
> 0 ), tetapi koefisien
regresi untuk koefesiesn regresi yang berhubungan dengan Xj bertanda negatif ( ̂ < 0) atau sebaliknya. 4. Nilai indeks kondisi
Indeks kondisi = IK = √ Dengan ketentuan sebagai berikut= {
5. Tolareance (TOL) dan Variance Inflation Factor (VIF) Sebagai contoh, terdapat satu variabel respon Y dan p buah variabel penjelas, maka kita regresikan setiap variabel penjelas dengan variabel penjelas lainnya sehingga akan memperoleh koefesien determinasi.
60
Xj = A0 + A1X1 + A2X2 + .... + Ap-1Xp + ε TOLj = 1 – R2j VIFj =
=
–
Pada penelitian ini peneliti menggunakan metode korelasi parsial antar variabel independen untuk menguji multikolineritas. Karena multikolinearitas adalah hubungan linier antar variabel independen di dalam regresi. Oleh karena itu, untuk menguji multikolineritas menggunakan uji koefisien korelasi antar variabel. Mengikuti aturan yang ada jika nilai koefisien korelasi di atas 0,85 maka diduga ada multikolinieritas dalam model. Sebaliknya jika nilai koefisien korelasi relatif rendah maka kita duga model tidak mengandung unsur multikoliniearitas. Uji multikolinearitas ini secara singkat dapat dinyatakan dengan hipotesis berikut: H0 : Tidak terjadi multikolinearitas dalam model H1 : Terjadi multikolinearitas dalam model Untuk menyelesaikan masalah kolinearitas dapat dilakukan dengan beberapa cara, seperti : 1. Menambah lebih banyak oberservasi. 2. Mengeluarkan salah satu variabel yang memiliki hubungan korelasi yang kuat. 3. Mentransformasi variabel independen, seperti misalnya mengkombinasikan variabel-variabel independen kedalam satu indeks. b. Uji Heteroskedastisitas
61
Uji ini bertujuan untuk menganalisis apakah variansi dari error bersifat tetap/konstan (homoskedastik) atau berubah-ubah (heteroskedastik). Deteksi adanya heteroskedastisitas dapat dilakukan secara grafis dengan melihat apakah terdapat suatu variabel independen X atau terhadap nilai fitted variabel dependen ̂ (dengan model yang telah diestimasi). Secara formal, dapat juga dilakukan dengan melakukan uji hipotesis : H0 : Asumsi homoskedastisitas terpenuhi H1 : Asumsi homoskedastisitas tidak terpenuhi Untuk mendeteksi adanya masalah heteroskedastisitas dapat digunakan beberapa metode berikut12: a. Uji Heteroskedastisitas dengan metode analisis grafik b. Uji heteroskedastisitas dengan metode glejser c. Uji heteroskedastisitas dengan metode park d. Uji heteroskedastisitas dengan uji white e. Uji heteroskedastisitas dengan metode rank spearman f. Uji heteroskedastisitas dengan metode Bresch-Pegan-Godfrey (BPG) Pada penelitian ini peneliti menggunakan metode uji park untuk menguji heteroskedastisitas. Menurut Park, variabel gangguan yang tidak konstan atau masalah heteroskedastisitas muncul karena residual ini tergantung dari variabel independen yang ada di dalam model. Keputusan ada tidaknya masalah
12
Suliyanto, Ekonometrika Terapan : Teori & Aplikasi dengan SPSS, (Yogyakarta: Andi, 2011), h.94
62
heteroskedastisitas berdasarkan uji statistik estimator (β). Jika β tidak signifikan melalui uji t maka dapat disimpulkan tidak ada hetertoskedastisitas karena varian residualnya tidak tergantung dari variabel independen. Sebaliknya jika signifikan secara statistik maka model mengandung unsur heteroskedastisitas karena besar kecilnya varian residual ditentukan oleh variabel independen. 13. Uji heteroskedastisitas menggunakan Park ini dilakukan dengan langkah sebagai berikut : 1. Melakukan regresi terhadap model yang ada dengan metode OLS dan kemudian mendapatkan residualnya 2. Selanjutnya adalah melakukan regresi terhadap residual kuadrat. 3. Jika nilai statistik t hitung lebih kecil dari nilai kritis tabel t maka tidak ada masalah heteroskedastiasitas dan jika sebaliknya maka mengandung masalah heteroskedastisitas. a. Uji Autokorelasi Dalam asumsi OLS klasik diasumsikan bahwa residual bersifat independen satu dengan yang lain. Untuk uji asumsi ini digunkana uji hipotesis : H0 : Tidak terdapat korelasi serial pada residual H1 : Terdapat korelasi serial pada residual Uji untuk korelasi serial dapat dilakukan di antaranya dengan menggunakan uji Durbin Watson (DW) dan uji Breusch Godfrey Lagrange 13
Agus Widarjono, Ekonometrika Pengantar dan Aplikasinya : Disertai Panduan Eviews, Edisi Keempat, h. 118
63
Multiplier (BGLM). Khusus untuk model runtun waktu, korelasi serial dapat juga diuji menggunakan uji Portmanteu Q-Ljung Box terhadap residual. Pada penelitian ini peneliti menggunakan uji DW untuk uji autokorelasi. Uji DW pertama kali diperkenalkan oleh J. Durbin dan GS. Watson tahun 1951. Untuk menarik kesimpulan melalui uji DW untuk ada atau tidaknya masalah autokorelasi digunakan kriteria sebagai berikut14 : 1. Terjadi autokorelasi positif jika nilai DW dibawah -2 (DW < -2). 2. Tidak terjadi autokorelasi jika nilai DW berada di antara -2 dan +2 atau -2 < DW <+2. 3. Terjadi autokorelasi negatif jika nilai DW di atas +2 atau DW > +2. Masalah autokorelasi sendri dapat diatasi dengan 3 cara yaitu First Difference, Auto Regressive (AR), atau dengan menggunakan lag dari variabel dependen atau variabel independen. Pada data panel, cara yang pertama dan kedua tidak dapat langsung dilakukan di dalam Eviews, oleh karena itu perbaikan ini dapat dilakukan dengan penambahan variabel lag pada model dan kemudian meregresikannya. b. Uji Normalitas Salah satu asumsi lain yang penting untuk inferensi statistika dalam analisis regresi adalah asumsi normalitas dari error. Dalam menguji kenormalan dari data maka dapat digunakan metode/pendekatan grafik dan pendekatan
14
Danang Sunyoto, : Uji KHI Kuadrat dan Regresi untuk Penelitian,(Yogyakarta:Graha Ilmu, 2010), h.110
64
inferensi statistik dengan uji hipotesis15. Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk mendekteksi apakah residual mempunyai distribusi normal atau tidak, di antaranya adalah16: 1. Histogram Residual Histogram residual merupakan metode grafis yang paling sederhana digunakan untuk mengetahui apakah bentuk dari probability distribution function (PDF) dari variabel random berbentuk distribusi normal atau tidak. Jika histogram menyerupai grafik distribusi normal maka bisa dikatakan bahwa residual mempunyai distribusi normal. Bentuk-bentuk grafik distribusi normal ini menyerupai lonceng seperti distribusi t sebelumnya dimana jika grafik distribusi normal tersebut dibagi dua akan mempunyai bagian yang sama. 2. Uji Jarque-Bera Uji normalitas residual metode OLS secara formal dapat dideteksi dari metode yang dikembangkang oleh Jarque-Bera (J-B). Metode JB ini didasarkan pada sampel besar yang diasumsikan bersifat asymptotic. Uji statistik dari J-B ini menggunakan perhitungan skewness dan kurtosis. Adapun formula uji statistik JB adalah sebagai berikut:
[
]
Di mana S= koefisisen skewness dan K= koefisien kurtosis 15
Dedi Rosadi, Ekonometrika dan Analisis Runtun WaktuTerapan dengan Eviews, h. 27 Agus Widarjono, Ekonometrika Pengantar dan Aplikasinya : Disertai Panduan Eviews, Edisi Keempat, h.49 16
65
Jika suatu variabel didistribusikan secara normal maka nilai koefisien S = 0 dan K=3. Oleh karena itu, jika residual terdistribusi secara normal maka diharapkan nilai statistik JK akan sama dengan nol. Nilai statistik JB ini didasarkan padadistribusi Chi Squares dengan derajat kebebasan (df) 2. Jika nilai probabilitas ρ dari statistik JB besar atau dengan kata lain jika nilai statistik JB ini tidak signifikan maka diterima hipotesis bahwa residual mempunyai distribusi normal karena nilai statistik JB mendeketi nol. Sebaliknya jika nilai probabilitas ρ dari statistik JB kecil atau signifikan maka ditolak hipotesis bahwa residual mempunyai distribusi normal karena nilai statistik JB tidak sama dengan nol. 4. Pengujian Model Untuk memilih model mana yang paling tepat digunakan untuk pengolah data panel, terdapat beberapa pengujian yang dapat dilakukan, antar lain17: c. Uji Chow Uji chow adalah pengujian untuk memilih apakah model digunakan pooled least square model atau fixed effect model. Dalam pengujian ini dilakukan dengan hipotesis sebagai berikut : H0 = Pooled Least Square (PLS) H1 = Fixed Effect Model (FEM) Dasar penolakan terhadap hipotesis di atas adalah dengan membandingkan nilai probabilitas α = 5% jika nilai probabilitas lebih kecil dari 0.05 maka H 0 ditolak artinya model yang lebih tepat digunakan adalah fixed effect dan sebalikanya. Atau dengan membandingkan perhitungan F hitung dengan F tabel. 17
Agus Widarjono, Ekonometrika Pengantar dan Aplikasinya : Disertai Panduan Eviews,h. 362.
66
Perabandingan dipakai apabila hasil F hitung lebih besar (>) dari F tabel, maka H 0 ditolak yang berarti model yang lebih tepat digunakan adalah fixed effect model. Begitu sebalinya, jika F hitung lebih kecil (<) dari F tabel, maka H 0 diterima model yang lebih tepat digunakan adalah common effect model18. Perhitungan F statstic dengan Uji Chow dapat dilakukan dengan rumus :
Dimana : RRSS = Restricted Residual Sums of Square error dari model common effect URSS = Unrestricted Residual Sums of Squares dari model fixed effect N
= Junlah individual (cross section)
T
= Jumlah seris waktu (time series)
K
= Jumlah variabel independen dan dependen
Sedangkan
F
tabel
menggunakan
rumus
=
FINV
(Prob;deg_freedom1;deg_freesom2) d. Uji Hausman Uji hausman adalah pengujian statistik untuk memilih apakah model fixed effect atau random effect lebih tepat digunakan dalam regresi data panel. Uji ini
18
Gujarat, N Damodor dan Dawn C Porter, Basic Econometrics, h.278
67
dikembangkan oleh Hausman dengan didasarkan pada ide waktu LSDV di dalam model fixed effect dan GLS adalah efisien sedangkan OLS adalah tidak efisien, di lain pihak alternatifnya metode OLS efisien dan GLS tidak efisien. Karen itu uji hipotesis nolnya adalah hasil estimasi keduanya tidak berbeda sehingga uji hausman dilakukan berdasarkan perbedaan estimasi tersebut. Pengujian dilakukan dengan hipotesis berikut19. H0 = Random effect model H1 = Fixed effect model Uji ini menggunakan distribusi chi square diman jika probabilitas dari hausman lebih kecil dari α (hasil hausman tes signifikan) maka H0 ditolak dan model fixed effet digunakan dan dengan membandingakan nilai chi square hitung dan chi square tabel jika chi square hitung lebih kecil (<) dari chi square tabel maka model yang tepat adalah random effect, dan sebalilknya. 5.
Uji Signifikansi
a. Uji Signifikansi Model (F-stat) Uji F berguna untuk menguji apakah koefisien regresi signifikan (berbeda nyata). Koefisisen regresi yang signifikan adalah koefisien regresi yang secara statistik tidak sama dengan nol. Uji F yang dipakai dalam penelitian ini adalah : H0 : β1, β2, β3, β4, β5, = 0 H1 : β1, β2, β3, β4, β5, ≠ 0 (paling tidak ada satu slope yang ≠ 0) 19
Agus Widarjono, Ekonometrika Pengantar dan Aplikasinya : Disertai Panduan Eviews, h. 364
68
Beta merupakan slope dari variabel bebas model. 1. Pengujian ini dialkukan dengan membandingkan nilai F hitung dan F tabel. a) Bila F statistik > F ɑ;(k,n-k-1) maka H0 ditolak b) Bila F statistik < F ɑ;(k,n-k-1) maka H0 diterima 2. berdasarkan probabilitas a) jika probabilitas (p-value) > 0,05, maka H0 diterima b) jika probabilitas (p-value) < 0,05, maka H0 ditolak b. Pengujian Signifikansi Variabel Bebas (t-stat) Pengujian ini dilakukan untuk melihat signifikansi pengaruh individual dari variabel-variabel bebas dalam model terhadap variabel dependennya. Dengan melakukan pengujian ini nilai-nilai statistik setiap variabel bebas. H0 : βt = 0, tidak berpengaruh signifikan H1 : βt ≠ 0, berpengaruh signifikan Nilai beta menunjukkan slope variabel bebas. Bila nilai statistik beta sama dengan nol maka variabel bebas tidak memiliki hubungan signifikan dengan variabel terikat. Kriteria penerimaan H0 adalah sebagai berikut : 1. Berdasarkan perbandingan t statistik dengan t-tabel Kita membandingkan nilai t hitung dengna t tabel, dengan derajat bebas n-2, di mana n adalah banyaknya jumlah pengamatan serta tingkat signifikansi yang dipakai. a) bila t statistik < t tabel maka H0 diterima b) bila t statistik > t tabel maka H0 ditolak
69
2. berdasarkan probabilitas a) jika probabilitas (p-value) > 0,05, maka H0 diterima b) jika probabilitas (p-value) < 0,05, maka H0 ditolak c. R Squared (R2) Nilai R Squared (R2) mengukur tingkat bagaiman model dapat dijelaskan dengan baik. uji ini dilakukan untuk melihat sejauh mana variasi variabel terikat mampu dijelaskan oleh variabel bebasnya. Nilai R 2 merupakan fraksi dari variasi yang mampu dijelaskan oleh variabel bebas terhadap variabel terikat. Nilai R 2 terletak antara 0-1, semakin mendekati 1 maka model semakin baik. Adjusted R2 adalah koefisien determinasi yaitu koefisien yang menjelaskan seberapa besar proporsi variasi dalam dependen yang dapat dijelaskan oleh variabel-variabel independen secara bersama-bersama. Penggunaan Adjusted R2 dianggap lebih baik dari R2 , karena nilai Adjuteds R Square dapat naik atau turun dengan adanya penambahan variabel baru, tergantung dari korelasi antara variabel bebas tambahan tersebut dengan variabel terikatnya. Nilai koefesiesn determinasi yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel-variabel dependen20.
20
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan program SPSS, (Semarang: BP Universitas Diponogoro, 2005), h.88.
70
Gambar 3. 1 Kerangka Penelitian
Bank Umum Syariah Variabel Kontrol Profitabilitas
Faktor Internal: Pembiayaan Murabahah Pembiayaan Bagi Hasil
Faktor Eksternal Tingkat Suku Bunga Inflasi
Uji Asumsi Klasik
Uji Multikolinearitas
Uji Autokorelasi
Uji Heteroskedastisitas
Uji Normalitas
Metode Estimasi Data Panel
Common Effect
Fixed Effect
Fixed Effect
Uji Chow
Random Effect
Uji Hausman Model Estimasi Terpilih
Uji Signifikansi
Uji F
Uji T
Interpretasi
Adjusted R2
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Analisis Deskriptif Statistik Bab ini menganalisis data yang akan digunakan. Data yang digunakan berupa variabel-varibael return on assets, pembiayaan murabahah, pembiyaan bagi hasil, tingkat suku bunga, dan inflasi. Objek penelitian ini adalah Bank Umum Syariah periode 2012-2015 dengan data laporan keuangan bulanan. Pemilihan BUS sesuai dengan kriteria yang dibutuhkan guna penerapan operasional variabel dengan teknik puposive sampling yang cocok digunakan bagi penelitian ini. Bank umum syariah yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah : Tabel 4.1 Daftar Sampel Bank Umum Syariah No.
Nama Bank Umum Syariah
1.
Bank BNI Syariah
2.
Bank Syariah Mega Indonesia
3.
Bank Mandiri Syariah
4.
Bank Victoria Syariah
5.
PT. Bank Bukopin Syariah
6.
Bank Jawa Barat Banten Syariah
7.
Bank Panin Syariah
71
72
Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari Laporan Publikasi Bank Umum Syariah oleh Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Laporan Tingkat Suku Bunga, dan Inflasi oleh BI. B. Analisis dan Pembahasan 1. Uji Asumsi Klasik Pada prinsipnya model regresi yang dibangun sebaliknya tidak boleh menyimpang dari asumsi BLUE (Best Linear Unbiased Estimator). Selanjutnya akan dilakukan uji asumsi klasik sebagai berikut: a. Uji Multikolinearitas Dalam model regresi diasumsikan tidak memuat hubungan dependensi linier antar variabel. Jika terjadi hubungan dependensi linier yang kuat di antara variabel indpenden maka dinamakan terjadi problem multikolinearitas. Masalah multikolinearitas sering muncul dalam model ekonometrika karena pada dasarnya variabel-variabel ekonomi saling terkait. Pada penelitian ini peneliti menggunakan metode korelasi parsial antar variabel independen untuk menguji multikolineritas. Karena multikolinearitas adalah hubungan linier antar variabel independen di dalam regresi. Oleh karena itu, untuk menguji multikolineritas menggunakan uji koefisien korelasi antar variabel. Mengikuti aturan yang ada jika nilai koefisien korelasi di atas 0,85 maka diduga ada multikolinieritas dalam model. Sebaliknya jika nilai koefisien korelasi relatif rendah maka kita duga model tidak mengandung unsur multikoliniearitas. Uji multikolinearitas ini secara singkat dapat dinyatakan dengan hipotesis berikut:
73
H0 : Tidak terjadi multikolinearitas dalam model H1 : Terjadi multikolinearitas dalam model Tabel 4. 1 Hasil Uji Multikolinieritas LOG(PM)
LOG(PBH)
LOG(TS)
LOG(INF)
LOG(PM)
1.000000
0.424252
0.136460
0.140112
LOG(PBH)
0.424252
1.000000
0.178634
0.141110
LOG(TS)
0.136460
0.178634
1.000000
0.452635
LOG(INF)
0.140112
0.141110
0.452635
1.000000
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat nilai koefisien korelasi antar variabel dalam penelitian. Nilai korelasi tertinggi terdapat pada hubungan antar LOG(TS) dengan LOG(INF) sebesar 0.452635 < 0.85. Berdasarakan dari nilai korelasi antar variabel dan masih lebih kecil dari 0,85 diketahui nilai korelasi antar
variabel
adalah
rendah
maka
diduga
tidak
terdapat
masalah
multikolinearitas. Berikut analisisnya: a. LOG Pembiayaan Murabahah – LOG Pembiayaan Bagi Hasil :
r(0.424252)
< (0,85), maka H0 diterima dan H1 ditolak. b. LOG Pembiayaan Murabahah – LOG Tingkat Suku Bunga
:
r(0.136460)
< (0,85), maka H0 diterima dan H1 ditolak. c. LOG Pembiayaan Murabahah – LOG Inflasi H0 diterima dan H1 ditolak.
: r(0.140112) < (0,85), maka
74
d. LOG Pembiayaan Bagi Hasil – LOG Tingkat Suku Bunga :r(0. 178634) < (0,85), maka H0 diterima dan H1 ditolak. e. LOG Pembiayaan Bagi Hasil – LOG Inflasi
: r(0.141110) < (0,85), maka
H0 diterima dan H1 ditolak. f. LOG Tingkat Suku Bunga – LOG Inflasi
: r(0.452635) < (0,85), maka
H0 diterima dan H1 ditolak. b. Uji Heteroskedastisitas dengan Uji Park Uji ini bertujuan untuk menganalisis apakah variansi dari error bersifat tetap/konstan (homoskedastik) atau berubah-ubah (heteroskedastik). Deteksi adanya heteroskedastisitas dapat dilakukan secara grafis dengan melihat apakah terdapat suatu variabel independen X atau terhadap nilai fitted variabel dependen ̂ (dengan model yang telah diestimasi). Secara formal, dapat juga dilakukan dengan melakukan uji hipotesis : H0 : Asumsi homoskedastisitas terpenuhi H1 : Asumsi homoskedastisitas tidak terpenuhi Pada penelitian ini peneliti menggunakan metode uji park untuk menguji heteroskedastisitas. Menurut Park, variabel gangguan yang tidak konstan atau masalah heteroskedastisitas muncul karena residual ini tergantung dari variabel independen yang ada di dalam model. Keputusan ada tidaknya masalah heteroskedastisitas berdasarkan uji statistik estimator (β). Jika β tidak signifikan melalui uji t maka dapat disimpulkan tidak ada hetertoskedastisitas karena varian residualnya tidak tergantung dari variabel independen. Sebaliknya jika signifikan
75
secara statistik maka model mengandung unsur heteroskedastisitas karena besar kecilnya varian residual ditentukan oleh variabel independen. Tabel 4. 2 Hasil Uji Heteroskedastisitas dengan Uji Park Dependent Variable: LNRESID Method: Panel Least Squares Date: 07/27/16 Time: 10:36 Sample: 2012M01 2015M12 Periods included: 48 Cross-sections included: 7 Total panel (balanced) observations: 336 Variable
Coefficient
Std. Error
t-Statistic
Prob.
LOG(PM) LOG(PBH) LOG(TS) LOG(INF) C
0.636977 -0.181322 -4.617684 -0.799994 -27.93764
0.734097 0.480968 2.605169 1.062160 30.04629
0.867700 -0.376993 -1.772509 -0.753176 -0.929820
0.3862 0.7064 0.0772 0.4519 0.3532
Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) R-squared Adjusted R-squared S.E. of regression Sum squared resid Log likelihood F-statistic Prob(F-statistic)
0.169058 0.143490 4.514584 6623.977 -977.6285 6.612234 0.000000
Mean dependent var S.D. dependent var Akaike info criterion Schwarz criterion Hannan-Quinn criter. Durbin-Watson stat
0.056944 4.878110 5.884693 6.009658 5.934508 1.203170
Berdasarkan tabel di atas akan dilihat hasil uji heteroskedastisitas dengan melihat nilai t statistik setiap variabel yang ada. Dengan nilai t hitung uji satu sisi pada α = 5% dengan df 44 yaitu 2,015368. Hasil regresi menunjukkan bahwa variabel independen PM, PBH, TS, dan INF, secara statistik tidak signifikan mempengaruhi residual kuadrat dilihat dari kecilnya nilai statistik t hitung.
76
Dengan demikian hasil regresi tidak mengandung masalah heteroskedastisitas. dengan rincian sebagai berikut: a.
t statistik LOG Pembiayaan Murabahah = 0.867700 < 2,015368 tidak terdapat masalah heteroskedastisitas
b. t statistik LOG Pembiayaan Bagi Hasil = -0.376993 < 2,015368 tidak terdapat masalah heteroskedastisitas c. t statistik LOG Tingkat Suku Bunga = -1.772509 < 2,015368 tidak terdapat masalah heteroskedastisitas d. t statistik LOG Inflasi = -0.753176 < 2,015368 tidak terdapat masalah heteroskedastisitas c. Uji Autokorelasi Dalam asumsi OLS klasik diasumsikan bahwa residual bersifat independen satu dengan yang lain. Untuk uji asumsi ini digunkana uji hipotesis : H0 : Tidak terdapat korelasi serial pada residual H1 : Terdapat korelasi serial pada residual Pada penelitian ini peneliti menggunakan uji DW untuk uji autokorelasi. Uji DW pertama kali diperkenalkan oleh J. Durbin dan GS. Watson tahun 1951. Untuk menarik kesimpulan melalui uji DW untuk ada atau tidaknya masalah autokorelasi digunakan kriteria sebagai berikut1 : 1. Terjadi autokorelasi positif jika nilai DW dibawah -2 (DW < -2). 1
Danang Sunyoto, : Uji KHI Kuadrat dan Regresi untuk Penelitian,(Yogyakarta:Graha Ilmu, 2010), h.110
77
2. Tidak terjadi autokorelasi jika nilai DW berada di antara -2 dan +2 atau -2 < DW <+2. 3. Terjadi autokorelasi negatif jika nilai DW di atas +2 atau DW > +2. Tabel 4. 3 Hasil Uji Autokorelasi Dependent Variable: LOG(ROA) Method: Panel Least Squares Date: 07/27/16 Time: 07:23 Sample: 2012M01 2015M12 Periods included: 48 Cross-sections included: 7 Total panel (balanced) observations: 336 Variable
Coefficient
Std. Error
t-Statistic
Prob.
C LOG(PM) LOG(PBH) LOG(TS) LOG(INF)
-86.65200 0.803566 1.846070 -4.760165 1.295960
7.902346 0.193072 0.126497 0.685174 0.279354
-10.96535 4.162004 14.59374 -6.947379 4.639128
0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000
Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) R-squared Adjusted R-squared S.E. of regression Sum squared resid Log likelihood F-statistic Prob(F-statistic)
0.768196 0.761064 1.187361 458.1938 -528.8738 107.7048 0.000000
Mean dependent var S.D. dependent var Akaike info criterion Schwarz criterion Hannan-Quinn criter. Durbin-Watson stat
-4.000924 2.429081 3.213534 3.338499 3.263349 0.676454
Pada hasil olah data di atas diketahui nilai statistik hitung d = 0.676454. Karena nilai d berada diantar -2 dan +2 atau -2 < DW < +2 maka dapat disimpulkan tidak ada masalah autokorelasi.
78
d. Uji Normalitas Salah satu asumsi lain yang penting untuk inferensi statistika dalam analisis regresi adalah asumsi nomalitas dari error. Dalam menguji kenormalan dari data maka dapat digunakan metode/pendekatan grafik dan pendekatan inferensi statistik dengan uji hipotesis. Uji normalitas residual metode OLS secara formal dapat dideteksi dari metode yang dikembangkang oleh Jarque-Bera (J-B). Metode JB ini didasarkan pasa sampel besar yang diasumsikan bersifat asymptotic. Uji statistik dari J-B ini menggunakan
perhitungan
skewness
dan
kurtosis.
Jika
suatu variabel
didistribusikan secara normal maka nilai koefisien S = 0 dan K=3. Oleh karena itu, jika residual terdistribusi secara normal maka diharapkan nilai statistik JK akan sama dengan nol. Nilai statistik JB ini didasarkan padadistribusi Chi Squares dengan derajat kebebasan (df) 2. Jika nilai probabilitas ρ dari statistik JB besar atau dengan kata lain jika nilai statistik JB ini tidak signifikan maka diterima hipotesis bahwa residual mempunyai distribusi normal karena nilai statistik JB mendeketi nol. Sebaliknya jika nilai probabilitas ρ dari statistik JB kecil atau signifikan maka ditolak hipotesis bahwa residual mempunyai distribusi normal karena nilai statistik JB tidak sama dengan nol. Berikut hasil dari hasil histogram residual didapatkan nilai probability sebesar 0.201788 dan nilai JB sebesar 3.201075 maka nilai probabilitas ρ dari statistik JB besar atau dengan kata lain nilai statistik JB ini tidak signifikan maka diterima hipotesis bahwa residual mempunyai distribusi normal karena nilai statistik JB mendeketi nol dan nilai probability lebih besar dari 0,05.
79
Gambar 4. 1 Hasil uji Normalitas 32
Series: RESID Sample 2012M01 2015M12 Observations 272
28 24 20 16 12 8 4
Mean Median Maximum Minimum Std. Dev. Skewness Kurtosis
-0.181371 -0.185901 2.436755 -3.851393 1.213039 -0.264040 2.940178
Jarque-Bera Probability
3.201075 0.201788
0 -4
-3
-2
-1
0
1
2
2. Pemilihan Model Regresi Data Panel Regresi data panel dapat dilakukan dengan tiga model analisis yaitu dengan common, fiexed, dan random effect. Masing-masing model tergantung pada asumsi yang diapakai peneliti dan pemenuhan syarat-syarat pengolahan data statistik yang benar. data penelitian yang terdapat penelitian ini diolah untuk melihat ketiga dari modal regresi data penel tersebut seperti pada tabel di bawah ini : a. Metode Common Effect atau Pooled Least Square (PLS) Pooled Least Square model merupakan metode estimasi model regresi data panel yang paling sederhana dengan asumsi intercept dan koefesien slope yang konstan atara waktu dan cross sectio (common effect). Dalam pendekatan ini tidak memperhatikan dimensi individu maupun waktu. Diasumsikan bahwa perilaku data antar perusahaan sama dalam berbagai kurun waktu.
80
Tabel 4. 4 Hasil Data Panel dengan Model Common Effect Dependent Variable: LOG(ROA) Method: Panel Least Squares Date: 07/28/16 Time: 10:57 Sample: 2012M01 2015M12 Periods included: 48 Cross-sections included: 7 Total panel (balanced) observations: 336 Variable
Coefficient
Std. Error
t-Statistic
Prob.
LOG(PM) LOG(PBH) LOG(TS) LOG(INF) C
-1.028053 0.369238 2.654084 1.592128 26.96651
0.076284 0.064826 0.777970 0.438779 3.171204
-13.47663 5.695790 3.411550 3.628539 8.503557
0.0000 0.0000 0.0007 0.0003 0.0000
R-squared Adjusted R-squared S.E. of regression Sum squared resid Log likelihood F-statistic Prob(F-statistic)
0.390861 0.383500 1.907254 1204.051 -691.1878 53.09759 0.000000
Mean dependent var S.D. dependent var Akaike info criterion Schwarz criterion Hannan-Quinn criter. Durbin-Watson stat
-4.000924 2.429081 4.143975 4.200777 4.166618 0.362602
b. Metode Fixed Effect Model (FEM) Teknik model fixed effect model adalah teknik mengestimasi data panel dengan menggunakan variabel dummy untuk menangkap adanya perbedaan intersep. Pengertian fixed effect ini didasarkan adanya perbedaan intersep antar perusahaan namun intersepnya sama antar waktu (time in variant). Disamping itu, model ini juga mengasumsikan bahwa intersep adalah berbeda antar perusahaan sedangkan slopenya tetap sama antar perusahaan.
81
Tabel 4. 5 Hasil Regresi Data Panel Model Fixed Effect Dependent Variable: LOG(ROA) Method: Panel Least Squares Date: 07/28/16 Time: 10:58 Sample: 2012M01 2015M12 Periods included: 48 Cross-sections included: 7 Total panel (balanced) observations: 336 Variable
Coefficient
Std. Error
t-Statistic
Prob.
LOG(PM) LOG(PBH) LOG(TS) LOG(INF) C
0.803566 1.846070 -4.760165 1.295960 -86.65200
0.193072 0.126497 0.685174 0.279354 7.902346
4.162004 14.59374 -6.947379 4.639128 -10.96535
0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000
Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) R-squared Adjusted R-squared S.E. of regression Sum squared resid Log likelihood F-statistic Prob(F-statistic)
c.
0.768196 0.761064 1.187361 458.1938 -528.8738 107.7048 0.000000
Mean dependent var S.D. dependent var Akaike info criterion Schwarz criterion Hannan-Quinn criter. Durbin-Watson stat
-4.000924 2.429081 3.213534 3.338499 3.263349 0.676454
Metode Random Effect Model (REM) Random effect model merupakan metode estimasi regresi data panel
dengan asumsi koefisien slope dan intecept berbeda antar individu dan antar waktu (random effect). Model ini akan mengestimasi data panel dimana variabel gangguan mungkin saling berhubungan anta waktu dan antar individu. Model yang tepat digunakan untuk mengestimasi random effet adalah Generalized Least
82
Square (GLS) sebagai estimasinya, karena dapat meningkatkan efisiensi dari least square. Tabel 4. 6 Hasil Regresi Data Panel dengan Random Effect Dependent Variable: LOG(ROA) Method: Panel EGLS (Cross-section random effects) Date: 07/28/16 Time: 10:59 Sample: 2012M01 2015M12 Periods included: 48 Cross-sections included: 7 Total panel (balanced) observations: 336 Swamy and Arora estimator of component variances Variable
Coefficient
Std. Error
t-Statistic
Prob.
LOG(PM) LOG(PBH) LOG(TS) LOG(INF) C
0.376643 1.628294 -3.393542 1.367743 -64.59787
0.176548 0.120090 0.652836 0.279080 7.158945
2.133373 13.55900 -5.198154 4.900907 -9.023378
0.0336 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000
S.D.
Rho
1.651959 1.187361
0.6594 0.3406
Effects Specification
Cross-section random Idiosyncratic random Weighted Statistics R-squared Adjusted R-squared S.E. of regression F-statistic Prob(F-statistic)
0.420660 0.413659 1.258861 60.08506 0.000000
Mean dependent var S.D. dependent var Sum squared resid Durbin-Watson stat
-0.412856 1.644004 524.5463 0.596568
Unweighted Statistics R-squared Sum squared resid
-1.854553 5642.440
Mean dependent var Durbin-Watson stat
-4.000924 0.076309
83
3. Pemiliham Model Regresi Data Panel Dari model regresi data panel yang terdapat pada tabel di atas selanjutnya dari ketiga model tersebut akan dipih mana yang lebih baik digunakan dalam penelitian ini. Ada dua uji untuk memilih model regresi data panel yang digunakan pada penelitian ini yaitu Uji Chow dan Uji Hausman. Uji Chow digunakan untuk mengetahui model yang terbaik dari model common dan fixed, sedangkan Uji Hausman digunakan untuk mengetahui model yang terbaik antara model fixed dan random. Pengujian dilakukan sehingga model yang digunakan dalam penelitian ini tepat dan akurat karena mengikuti syarat-syarat statistik yang berlaku. Seperti pada tabel di bawah ini : a. Uji Chow Uji chow adalah pengujian untuk memilih apakah model digunakan pooled least square model atau fixed effect model. Dalam pengujian ini dilakukan dengan hipotesis sebagai berikut : H0 = Pooled Least Square (PLS) H1 = Fixed Effect Model (FEM) Dasar penolakan terhadap hipotesis di atas adalah dengan membandingkan nilai probabilitas α = 5% jika nilai probabilitas lebih kecil dari 0.05 maka H0 ditolak artinya model yang lebih tepat digunakan adalah fixed effect dan sebalikanya. Atau dengan membandingkan perhitungan F statistik dengan F tabel. Perabandingan dipakai apabila hasil F hitung lebih besar (>) dari F tabel, maka H0 ditolak yang berarti model yang lebih tepat digunakan adalah fixed effect model.
84
Begitu sebalinya, jika F hitung lebih kecil (<) dari F tabel, maka H 0 diterima model yang lebih tepat digunakan adalah common effect model. Tabel 4. 7 Hasil Uji Chow Redundant Fixed Effects Tests Equation: Untitled Test cross-section fixed effects Effects Test
Statistic
d.f.
Prob.
Cross-section F Cross-section Chi-square
88.173594 324.627972
(6,325) 6
0.0000 0.0000
Cross-section fixed effects test equation: Dependent Variable: LOG(ROA) Method: Panel Least Squares Date: 07/28/16 Time: 11:10 Sample: 2012M01 2015M12 Periods included: 48 Cross-sections included: 7 Total panel (balanced) observations: 336 Variable
Coefficient
Std. Error
t-Statistic
Prob.
LOG(PM) LOG(PBH) LOG(TS) LOG(INF) C
-1.028053 0.369238 2.654084 1.592128 26.96651
0.076284 0.064826 0.777970 0.438779 3.171204
-13.47663 5.695790 3.411550 3.628539 8.503557
0.0000 0.0000 0.0007 0.0003 0.0000
R-squared Adjusted R-squared S.E. of regression Sum squared resid Log likelihood F-statistic Prob(F-statistic)
0.390861 0.383500 1.907254 1204.051 -691.1878 53.09759 0.000000
Mean dependent var S.D. dependent var Akaike info criterion Schwarz criterion Hannan-Quinn criter. Durbin-Watson stat
-4.000924 2.429081 4.143975 4.200777 4.166618 0.362602
Hasil uji Chow pada tabel di atas menunjukkan bahwa probabilitas cross section adalah sebesar 0.0000 < 0,05, dan berdasarkan perbandingan perhitungan
85
F statistik dengan F tabel diketahui F tabel yaitu 2,816466 dan F statistik 87.9022993 yang artinya F hitung lebih besar (>) dari F tabel, maka H0 ditolak. Artinya H1 diterima model fixed effect lebih tepat dibandingkan dengan model common effect atau PLS. b. Uji Hausman Uji hausman adalah pengujian statistik untuk memilih apakah model fixed effect atau random effect lebih tepat digunakan dalam regresi data panel. Uji ini dikembangkan oleh Hausman dengan didasarkan pada ide waktu LSDV di dalam model fixed effect dan GLS adalah efisien sedangkan OLS adalah tidak efisien, di lain pihak alternatifnya metode OLS efisien dan GLS tidak efisien. Karen itu uji hipotesis nolnya adalah hasil estimasi keduanya tidak berbeda sehingga uji hausman dilakukan berdasarkan perbedaan estimasi tersebut. Pengujian dilakukan dengan hipotesis berikut. H0 = Random effect model H1 = Fixedeffect model Uji ini menggunakan distribusi chi square diman jika probabilitas dari hausman lebih kecil dari α (hasil hausman test signifikan) maka H0 ditolak dan model fixed effet digunakan dan dengan membandingakan nilai chi square hitung dan chi square tabel jika chi square hitung lebih kecil (<) dari chi square tabel maka model yang tepat adalah random effect, dan sebalilknya.
86
Tabel 4. 8 Hasil Uji Hausman Correlated Random Effects - Hausman Test Equation: Untitled Test cross-section random effects
Test Summary
Chi-Sq. Statistic
Cross-section random
44.064266 4
Chi-Sq. d.f. Prob. 0.0000
Cross-section random effects test comparisons: Variable
Fixed
Random
Var(Diff.) Prob.
LOG(PM) LOG(PBH) LOG(TS) LOG(INF)
0.803566 1.846070 -4.760165 1.295960
0.376643 1.628294 -3.393542 1.367743
0.006108 0.001580 0.043269 0.000153
0.0000 0.0000 0.0000 0.0000
Cross-section random effects test equation: Dependent Variable: LOG(ROA) Method: Panel Least Squares Date: 07/28/16 Time: 11:17 Sample: 2012M01 2015M12 Periods included: 48 Cross-sections included: 7 Total panel (balanced) observations: 336 Variable
Coefficient Std. Error
t-Statistic
Prob.
C LOG(PM) LOG(PBH) LOG(TS) LOG(INF)
-86.65200 0.803566 1.846070 -4.760165 1.295960
-10.96535 4.162004 14.59374 -6.947379 4.639128
0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000
7.902346 0.193072 0.126497 0.685174 0.279354
Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables)
87
R-squared Adjusted R-squared S.E. of regression Sum squared resid Log likelihood F-statistic Prob(F-statistic)
0.768196 0.761064 1.187361 458.1938 -528.8738 107.7048 0.000000
Mean dependent var S.D. dependent var Akaike info criterion Schwarz criterion Hannan-Quinn criter. Durbin-Watson stat
-4.000924 2.429081 3.213534 3.338499 3.263349 0.676454
Hasil dari uji Hausman pada tabel di atas menunjukkan bahwa probabilitas cross section random adalah sebesar 0,0000 <0,05. Karena memiliki nilai probalilitas yang lebih kecil dari nilai siginifikan α, sehingga dapat disimpulkan bahwa model yang terbaik yang dapat digunakan dalam penelitian ini adalah model fixed effect. Dan berdasarkan hasil uji antara chi square yaitu chi square hitung 44.064266 dan chi square tabel 9.488 yang artinya chi square htiung > chi square tabel sehingga model yang tepat digunakan adalah fixed effect. 4. Uji Signifikansi Berdasarkan hasil uji chow dan Hausman, model estimasi data panel yang terpilih adalah fixed effect. Maka selanjutnya dilakukan uji signifikansi dari model yang terpilih.
88
Tabel 4. 9 Hasil Estimasi Fixed Effect Model Dependent Variable: LOG(ROA) Method: Panel Least Squares Date: 07/28/16 Time: 11:19 Sample: 2012M01 2015M12 Periods included: 48 Cross-sections included: 7 Total panel (balanced) observations: 336 Variable
Coefficient
Std. Error
t-Statistic
Prob.
LOG(PM) LOG(PBH) LOG(TS) LOG(INF) C
0.803566 1.846070 -4.760165 1.295960 -86.65200
0.193072 0.126497 0.685174 0.279354 7.902346
4.162004 14.59374 -6.947379 4.639128 -10.96535
0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000
Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) R-squared Adjusted R-squared S.E. of regression Sum squared resid Log likelihood F-statistic Prob(F-statistic)
0.768196 0.761064 1.187361 458.1938 -528.8738 107.7048 0.000000
Mean dependent var S.D. dependent var Akaike info criterion Schwarz criterion Hannan-Quinn criter. Durbin-Watson stat
-4.000924 2.429081 3.213534 3.338499 3.263349 0.676454
a. Uji Signifikan Simultan (Uji F) Uji F berguna untuk menguji apakah koefisien regresi signifikan (berbeda nyata). Koefisisen regresi yang signifikan adalah koefisien regresi yang secara statistik tidak sama dengan nol. Uji F yang dipakai dalam penelitian ini adalah : H0 : β1, β2, β3, β4, β5, = 0
89
H1 : β1, β2, β3, β4, β5, ≠ 0 (paling tidak ada satu slope yang ≠ 0) Beta merupakan slope dari variabel bebas model. 3. Pengujian ini dialkukan dengan membandingkan nilai F hitung dan F tabel. a) Bila F statistik > F ɑ;(k,n-k-1) maka H0 ditolak b) Bila F statistik < F ɑ;(k,n-k-1) maka H0 diterima 4. berdasarkan probabilitas a) jika probabilitas (p-value) > 0,05, maka H0 diterima b) jika probabilitas (p-value) < 0,05, maka H0 ditolak Berdasarkan hasil F-statistik yang diperoleh dari model nilai F-hitung sebesar 107.7048 sementara dengan n = 44 dan k = 4, nilai pada F-tabel diperoleh nilai 2.816466 dengan df (k-1) dan df2 (n-k) sebsar 3 dan 44, nilai probabilitas 5%. Berdasarkan hasil di atas nilai F-hitung > F-tabel (107.7048 > 2.816466) dengan hasil tersebut berarti H0 ditolak dan H1 diterima. Jadi dapat disimpulkan bahwa variabel PM, PBH, TS, dan INF, berpengaruh secara simultan terhadap profitabilitas Bank Umum Syariah Periode Januari 2012- Desember 2015. b. Uji Signifikan Parsial (Uji t) Pengujian ini dilakukan untuk melihat signifikansi pengaruh individual dari variabel-variabel bebas dalam model terhadap variabel dependennya. Dengan melakukan pengujian ini nilai-nilai statistik setiap variabel bebas. H0 : βt = 0, tidak berpengaruh signifikan H1 : βt ≠ 0, berpengaruh signifikan
90
Kriteria penerimaan H0 adalah sebagai berikut : 3. Berdasarkan perbandingan t statistik dengan t-tabel. Kita membandingkan nilai t hitung dengna t tabel, dengan derajat bebas n-2, di mana n adalah banyaknya jumlah pengamatan serta tingkat signifikansi yang dipakai. a) bila t statistik < t tabel maka H0 diterima b) bila t statistik > t tabel maka H0 ditolak 4. berdasarkan probabilitas a) jika probabilitas (p-value) > 0,05, maka H0 diterima b) jika probabilitas (p-value) < 0,05, maka H0 ditolak Membandingkan nilai t-hitung dengan t-tabel sebesar 2.036933 dan melihat nilai probabilitas masing-masing variabel independen, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: a. Uji t terhadap Variabel Pembiayaan Murabahah (PM) Hasil pengujian analisis regresi data penel menunjukkan, hasil uji t-hitung untuk variabel pembiayaan murabahah sebasar 4.162004, sementara nilai t-tabel dengan α=5% dan df (n-k) 48-4=44 adalah sebesar 2.015368, yang berarti diperoleh bahwa nilai t-hitung lebih besar dari nilai t-tabel (4.162004 > 2.015368), dan nilai probabilitasnya sebesar 0.0000 yang berarti lebih kecil dari nilai signifikansi yang digunkan 0,05 (0.0000 < 0,05). Berdasarkan hasil tersebut maka H0 ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel pembiayaan murabahah berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas BUS.
91
b. Uji terhadap Variabel Pembiayaan Bagi Hasil (PBH) Hasil pengujian analisis regresi data penel menunjukkan, hasil uji t-hitung untuk variabel pembiayaan murabahah sebasar 14.59374, sementara nilai t-tabel dengan α=5% dan df (n-k) 48-4=44 adalah sebesar 2.015368, yang berarti diperoleh bahwa nilai t-hitung lebih besar dari nilai t-tabel (14.59374 > 2.015368), dan nilai probabilitasnya sebesar 0.0000 yang berarti lebih kecil dari nilai signifikansi yang digunkan 0,05 (0.0000 < 0,05). Berdasarkan hasil tersebut maka H0 ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel pembiayaan bagi hasil berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas BUS. c. Uji terhadap Variabel Tingkat Suku Bunga (TS) Hasil pengujian analisis regresi data penel menunjukkan, hasil uji t-hitung untuk variabel tingkat suku bunga
sebasar 6.947379, sementara nilai t-tabel
dengan α=5% dan df (n-k) 48-4=44 adalah sebesar 2.015368, yang berarti diperoleh bahwa nilai t-hitung lebih besar dari nilai t-tabel (6.947379 > 2.015368), dan nilai probabilitasnya sebesar 0.0000 yang berarti lebih kecil dari nilai signifikansi yang digunkan 0,05 (0.0000 < 0,05). Berdasarkan hasil tersebut maka H0 ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel tingkat suku bunga berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas BUS. d. Uji terhadap Variabel Inflasi (INF) Hasil pengujian analisis regresi data penel menunjukkan, hasil uji t-hitung untuk variabel inflasi sebasar 4.639128, sementara nilai t-tabel dengan α=5% dan df (n-k) 48-4=44 adalah sebesar 2.015368, yang berarti diperoleh bahwa nilai t-
92
hitung lebih besar dari nilai t-tabel (4.639128
> 2.015368), dan nilai
probabilitasnya sebesar 0.0000 yang berarti lebih kecil dari nilai signifikansi yang digunkan 0,05 (0.0000 < 0,05). Berdasarkan hasil tersebut maka H0 ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel inflasi berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas BUS. c. Uji Adjusted R2 Nilai R Squared (R2) mengukur tingkat bagaimana model dapat dijelaskan dengan baik. uji ini dilakukan untuk melihat sejauh mana variasi variabel terikat mampu dijelaskan oleh variabel bebasnya. Nilai R 2 merupakan fraksi dari variasi yang mampu dijelaskan oleh variabel bebas terhadap variabel terikat. Nilai R 2 terletak antara 0-1, semakin mendekati 1 maka model semakin baik. Adjusted R2 adalah koefisien determinasi yaitu koefisien yang menjelaskan seberapa besar proporsi variasi dalam dependen yang dapat dijelaskan oleh variabel-variabel independen secara bersama-bersama. Berdasarkan hasil uji regresi dapat diperoleh nilai Adjusted R-squared sebesar 0.761064 artinya menunjukkan bahwa kemampuan variabel independen (PM, PBH, TS, dan INF) dalam menjelaskan variabel dependen (ROA) sebesar 76,11%, sisanya yaitu sebesar 23,89% dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian.
93
C. Analisis Regresi Berdasarkan model estimasi yang terpilih yaitu fixed effect model, diperoleh persamaan model regresi data panel dengan menggunakan perangkat lunak Eviews 8 adalah sebagai berikut : ROAit = -86.65200 + 0.803566Pembiayaan Murabahahit + 1.846070Pembiayaan Bagi Hasilit + -4.760165Tingkat Suku Bungait + 1.295960Inflasiit Dari persamaan regresi di atas dapat dinyatakan nilai koefesien regresinya sebagai berikut: a. Nilai konstanta sebesar -86.65200, berarti jika setiap variabel independen konstanta bernnilai nol atau tidak ada pengaruh dari varibel independen, maka akan menurunkan profitabilitas (ROA) sebesar -86.65200. b. Nilai koefisien variabel pembiayaan murabaha sebesar 0.803566, berarti setiap
peningkatan
1%
pembiayaan
murabaha
akan
meningkatkan
profitabilitas (ROA) sebesar 0.803566 dengan asumsi variabel lainnya diabaikak dan konstan. c. Nilai koefisien variabel pembiayaan bagi hasil sebesar 1.846070 , berarti setiap peningkatan 1% pembiayaan
bagi
hasil
akan meningkatkan
profitabilitas (ROA) sebesar 1.846070 dengan asumsi variabel lainnya diabaikan dan konstan. d. Nilai koefisien variabel tingkat suku bunga sebesar -4.760165 , berarti setiap peningkatan 1% tingkat suku bunga akan menurunkan profitabilitas (ROA) sebesar -4.760165 dengan asumsi variabel lainnya diabaikan dan konstan.
94
e. Nilai koefisien variabel inflasi sebesar 1.295960, berarti setiap peningkatan 1% tingkat suku bunga akan menaikan profitabilitas (ROA) sebesar 1.295960 dengan asumsi variabel lainnya diabaikan dan konstan. D. Interpretasi 1. Pengaruh pembiayaan murabahah terhadap profitbailitas (ROA) Berdasarkan hasil uji t-hitung untuk variabel pembiayaan murabahah sebesar 4.162004, sementara nilai t-tabel dengan α=5% dan df (n-k) 48-4=44 adalah sebesar 2.015368, yang berarti diperoleh bahwa nilai t-hitung lebih besar dari nilai t-tabel (4.162004 > 2.015368), dan nilai probabilitasnya sebesar 0.0000 yang berarti lebih kecil dari nilai signifikansi yang digunkan 0,05 (0.0000 < 0,05). Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel pembiayaan murabahah berpengarh signifikan terhadap profitabilitas BUS. Sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Haq (2015) bahwa hasil dari kegiatan pembiayaan yang dilakukan bank syariah akan memperoleh keuntungan
yang
berpengaruh
pada
bertambahnya
jumlah
pendapatan.
Keuntungan yang diterima dari pembiayaan murabahah berasal dari mark up yang telah disepakati antara nasabah dan bank, sedangkan pada pembiayaan musyarakah dan mudharabah, keuntungan yang dihasilakan berdasarkan kesepakatan besarnya nisbah. Dan hasil analisis olah data menunjukkan bahwa pembiayaan berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas.
95
2. Pengaruh pembiayaan bagi hasil terhadap profitbailitas (ROA) Berdasarkan hasil uji t-hitung untuk variabel pembiayaan bagi hasil sebesar 14.59374, sementara nilai t-tabel dengan α=5% dan df (n-k) 48-4=44 adalah sebesar 2.015368, yang berarti diperoleh bahwa nilai t-hitung lebih besar dari nilai t-tabel (14.59374 > 2.015368), dan nilai probabilitasnya sebesar 0.0000 yang berarti lebih kecil dari nilai signifikansi yang digunkan 0,05 (0.0000 < 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel pembiayaan bagi hasil berpengarh signifikan terhadap profitabilitas BUS. Penelitian yang dilakukan oleh Haq (2015) bahwa hasil dari kegiatan pembiayaan yang dilakukan bank syariah akan memperoleh keuntungan yang berpengaruh pada bertambahnya jumlah pendapatan. Keuntungan yang diterima dari pembiayaan murabahah berasal dari mark up yang telah disepakati antara nasabah dan bank, sedangkan pada pembiayaan musyarakah dan mudharabah, keuntungan yang dihasilakan berdasarkan kesepakatan besarnya nisbah. Dan hasil analisis olah data
menunjukkan bahwa pembiayaan berpengaruh signifikan
terhadap profitabilitas. 3. Pengaruh tingkat suku bunga terhadap profitbailitas (ROA) Hasil uji t-hitung untuk variabel tingkat suku bunga sebesar 6.947379, sementara nilai t-tabel dengan α=5% dan df (n-k) 48-4=44 adalah sebesar 2.015368, yang berarti diperoleh bahwa nilai t-hitung lebih besar dari nilai t-tabel (6.947379 > 2.015368), dan nilai probabilitasnya sebesar 0.0000 yang berarti lebih kecil dari nilai signifikansi yang digunkan 0,05 (0.0000 < 0,05). Sehingga
96
dapat disimpulkan bahwa variabel tingkat suku bunga berpengarh signifikan terhadap profitabilitas BUS. Pengaruh tingkat suku bunga terhadap profitabilitas bank syariah dijelaskan dalam penelitian Hanania (2015) berpengaruh negatif signifikan terhadap profitabilitas bank syariah kerena apabila tingkat suku bunga naik maka akan berdampak pada naiknya suku bunga deposito yang akan diberikan oleh bank konvensional kepada nasabah. Hal ini akan menyebabkan berkurangnya sumber dana pihak ketiga (DPK) bank syariah yang menerapkan sistem bagi hasil. 4. Pengaruh inflasi terhadap profitbailitas (ROA) Hasil uji t-hitung untuk variabel inflasi sebesar 4.639128, sementara nilai t-tabel dengan α=5% dan df (n-k) 48-4=44 adalah sebesar 2.015368, yang berarti diperoleh bahwa nilai t-hitung lebih besar dari nilai t-tabel (4.639128
>
2.015368), dan nilai probabilitasnya sebesar 0.0000 yang berarti lebih kecil dari nilai signifikansi yang digunkan 0,05 (0.0000 < 0,05). Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel inflasi berpengarh signifikan terhadap profitabilitas BUS. Berdasarkan penelitian oleh Hanania (2015) inflasi dapat mempengaruhi profitabilitas bank karena kinerja keuangan dan tingkat suku bunga dipengaruhi oleh inflasi. Dan hasil olah data dalam penelitian ini menunjukkan bahwa inflasi tidak berpengaruh signifikan tehadap profitabilitas bank syariah dalam jangka pendek, sedangkan dalam jangak panjang berpengaruh signifikan positif.
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah pembiayaan murabahah, pembiayaan bagi hasil, tingkat suku bunga, dan inflasi berpengaruh baik secara simultan maupun parsial terhadap profitabilitas dengan indikator ROA pada Bank Umum Syariah (BUS) periode bulanan 2012 sampai dengan 2015. Berdasarkan data yang telah dikumpulkan dan analisa yang telah dilakukan terhadap 7 (tujuh) sampel BUS dengan menggunakan model regresi data panel, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Berdasarkan hasil uji statistik F, variabel independen (pembiayaan murabahah, pembiyaan bagi hasil, tingkat suku bunga, dan inflasi) secara simultan
berpengaruh
signifikan
terhadap
variabel
dependen
yaitu
profitabilitas dengan indikator Return on Asset (ROA) Bank Umum Syariah (BUS) periode 2012-2015. 2. Berdasarkan hasil pengujian statistik t (secara parsial) pada faktor internal adalah : a. Pembiayaan Murabahah berpengaruh signifikan dan berhubungan positif terhadap Return on Asset (ROA) Bank Umum Syariah (BUS) periode 2012-2015. b. Pembiayaan Bagi Hasil berpengaruh signifikan dan berhubungan positif terhadap Return on Asset (ROA) Bank Umum Syariah (BUS) periode 2012-2015. 97
98
3. Berdasarkan hasil pengujian statistik t (secara parsial) pada faktor eksternal adalah : a. Tingkat suku bunga berpengaruh signifikan dan berhubungan negatif terhadap Return on Asset (ROA) Bank Umum Syariah (BUS) periode 2012-2015. b. Inflasi berpengaruh signifikan dan berhubungan positif terhadap Return on Asset (ROA) Bank Umum Syariah (BUS) periode 2012-2015. B. Saran Adapun saran yang dapat diberikan melalui penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Keuntungan merupakan salah satu tujuan dari operasional bank umum syariah, dan berdasarkan hasil uji penelitian ini bahwa setiap variabel dalam penelitian yaitu periode 2012-2015 baik itu faktor intenal maupun faktor eksternal memiliki pengaruh terhadap kenaikan ataupun penuruan rasio profitabilitas dengan indikator ROA. Dengan begitu, maka pihak manajemen operasional bank umum syariah harus lebih memperhatikan dan melakukan evaluasi terhadap setiap kenaikan ataupun jika ada penurunan terhadap rasio profitabilitas bank. Berdasarkan hasil olah data pada penelitian ini bahwa tingkat suku bunga berpengaruh signifikan negatif terhadap ROA BUS, artinya kenaikan tingka suku bunga dapat menunrukan ROA BUS. Maka pihak manajemen BUS harus lebih sigap dalam menanggapi turun atau naiknya tingkat suku bunga BUK (Bank Umum Konvensional) sebagai ICMR (Indirect Competitor’s Market Share). Karena dengan mengetahui faktor apa
99
saja yang mempengaruhi keuntungan bank umum syariah maka diharapkan dapat menjaga dan meningkatkan rasio profitabilitas bank umum syariah yang akan berdampak pada peningkatkan kinerja bank umum syariah dan dalam skala besar akan meningkatkan market share
bank umum syariah secara
nasional. 2. Baik nasabah simpanan maupun pinjaman akan lebih memilih bank umum syariah yang memiliki tingkat profitabilitas yang tinggi karena dengan begitu nasabah dapat lebih yakin dan merasa aman melakukan kegiatan simapanan atau pinjaman terhadap bank umum syariah tersebut. Dan karena bank umum syariah yang memiliki tingat proftiabilitas yang tinggi berrati memiliki kinerja yang baik dan dapat memberikan tingkat bagi hasil atau margin yang lebih baik. 3. Peneltian selanjutnya sabaiknya dapat menambakan faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi profitabilitas bank umum syariah karena masih banyak lagi faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi profitabilias bank umum syariah. Dan dapat menambahkan periode penelitian dan mempernbyak sampel peneltian untuk penelitian yang akan datang. Sehigga hasil yang didapatkan akan lebih menggambarkan kondisi sesungguhnya.
DAFTAR PUSTAKA
Abdul, M., & Idrees, Y. (2014). Determinants of Islamic Banking Profitability ini Malaysia. Basic and Applied Sciences Vol. 7 No.2, 207. Al-Arif, M. N. (2010). Teori Makroekonomi Islam. Bandung: Alfabeta. Almazari, A. A. (2014). Impact of Internal Factors on Bank Profitability Comparative Study between Saudi Arabia and Jourdan. Journal of Applied Finance & Banking Vol. 4 No. 1, 138. Ascary. (2008). Akad & Produk Bank Syariah. Jakarta: Raja Grafindo. Damodor, G. N., & Porter, D. C. (2009). Basic Econometrics Fifth Edition. Singapore: Mc Grow Hill International Edition. Darmawi, H. (2006). Pasar Finansial dan Lembaga-Lembaga Finansial. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Ghozali, I. (2005). Aplikasi dan Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: BP Universitas Diponogoro. Hanania, L. (November 2015). Faktor Internal dan Eksternal yang Mempengaruhi Profitabilitas Perbankan Syariah dalam Jangka Pendek dan Jangka Panjang. Perbanas Review Vol. 1 No. 1, 163-164. Haq, R. A. (November 2015). Pengruh Pembiayaan dan Efisiensi Terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah. Perbanas Review Vo. 1 No. 1, 121. Haron, S. (December 1996). Competition and Other External Determinants of the Profitability of Islamic Bank. Islamic Economic Studies Vol. 4 No. 1 , 55. Ismail. (2013). Perbankan Syariah. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
100
101
Jaber, J. J. (March 2014). The Impact of Internal and External Factors on Commercial
Bank
Profitability in
Jordan.
Journal
of
Business
Management Vol. 9 No. 8, 28. Karim, A. (2013). Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan. Jakarta: PT. Raja Grafindo. Karim, A. A. (2007). Ekonomi Makro Islam. Jakarta: PT. Raja Grafindo. Kasmir. (2014). Analisis Laporan Keuangan Perusahaan. Jakarta: Rajawali Grafindo. Mankiw, N. G. (2003). Teori Makroekonomi Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga. Marshall, R., & Miranda. (t.thn.). Kamus Populer Uang dan Bank. Jakarta: Ladang Pustaka dan Intimedia. Muhammad. (2002). Manajemen Bank Syariah. Yogyakarta: UPP AMPYKPN. Olson, D., & Zoubi, T. A. (February 2011). Efficiency and Bank Profitability in MENA Countries. Emerging Market Review 12, 99. Rivai, V., & dkk. (2007). Bank and Financial Institution Management Conventional and Syariah System. Jakarta: Raja Grafindo. Riyadi, S., & Yulianto, A. (November 2014). Pengaruh Pembiayaan Bagi Hasil, Pembiayaan Jual Beli, FDR, dan NPF Terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia. Accounting Analysis Journal Vol. 3 No. 4, 468-469. Rosadi, D. (2012). Ekonometrika dan Analisis Runtun Waktu Terapan dengan Eviews Edisi Pertama. Yogyakarta: C.V ANDI OFFSET . San, O. T., & Heng, T. B. (February 2013). Factors Affecting the Profitability of Malaysian Commersial Banks. African Journal of Business Management Vol. 7 No. 8 , 656. Setiawan, & Kusrini, D. E. (2010). Ekonometrika. Yogyakarta: Andi.
102
Subramanyam. (2010). Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Salemba Empat. Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Pusat Bahasa Depdiknas. Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Suliyanto. (2011). Ekonometrika Terapan : Teori dan Aplikasi dengan SPSS. Yogyakarta: Andi. Sunyoto, D. (2010). Uji KHI Kuadrat dan Regresi untuk Penelitian. Yogyakarta: Graha Ilmu. Supardi. (2013). Aplikasi Statistika dalam Penelitian. Jakarta: Change Publication. Widarjono, A. (2013). Ekonometrika Pengantar dan Aplikasinya Disertai Panduan Eviews Edisi Keempat. Yogyakarta: UPP STIM YKPN. Yuhanah, S. (2016). Pengaruh Struktur Pasar Terhadap Profitabilitas Perbankan Syariah di Indonesia. Bisnis dan Manajemen Vol.6 No.1, 35-36. Otkoritas Jasa Keuangan, “Laporan Keuangan Bank Umum Syariah”, artikel diakses 1 Juli 2016 dari http://www.ojk.go.id. Bank Indonesia, “Laporan Keuangan Bank Umum Syariah”, artikel diakses 1 Juli 2016 dari http://www.bi.go.\id
LAMPIRAN-LAMPIRAN DATA PENELITIAN Cross
Time
LOG
LOG
LOG
LOG
LOG
Section
Series
ROA
PM
PBH
TS
INF
BNIS
Jan-12
-2,46665
12,50283
12,00217
-1,43771
-1,22185
BNIS
Feb-12
-3,11681
12,51495
12,00537
-1,44855
-1,24033
BNIS
Mar-12
-2,81362
12,53346
12,02726
-1,40121
-1,24033
BNIS
Apr-12
-2,43649
12,54425
12,03297
-1,34679
-1,24033
BNIS
Mei-12
-3,08045
12,55931
12,03551
-1,35164
-1,24033
BNIS
Jun-12
-2,48255
12,57269
11,99966
-1,3439
-1,24033
BNIS
Jul-12
-2,28058
12,58931
12,00242
-1,34104
-1,24033
BNIS
Agust12 -2,22153
12,60364
12,02241
-1,33913
-1,24033
BNIS
Sep-12
-2,0285
12,62328
12,0504
-1,36552
-1,24033
BNIS
Okt-12
-1,95763
12,64392
12,06367
-1,3363
-1,24033
BNIS
Nop-12
-1,87257
12,66852
12,06826
-1,36452
-1,24033
BNIS
Des-12
-1,83455
12,68185
12,10486
-1,36653
-1,24033
BNIS
Jan-13
-2,92227
12,69125
12,11985
-1,24033
-1,34008
BNIS
Feb-13
-2,66254
12,71278
12,13344
-1,24033
-1,27491
BNIS
Mar-13
-2,42033
12,73194
12,15574
-1,24033
-1,22915
BNIS
Apr-13
-2,32376
12,75327
12,14765
-1,24033
-1,25414
BNIS
Mei-13
-3,38616
12,77789
12,16708
-1,24033
-1,26201
BNIS
Jun-13
-2,23777
12,80071
12,19938
-1,22185
-1,22915
BNIS
Jul-13
-2,18469
12,82429
12,23035
-1,18709
-1,065
103
104
BNIS
Agust13 -2,11447
12,83702
12,23985
-1,18709
-1,05601
BNIS
Sep-13
-2,08355
12,86271
12,24042
-1,13966
-1,07572
BNIS
Okt-13
-2,02283
12,87627
12,24319
-1,12494
-1,07988
BNIS
Nop-13
-2,02365
12,88507
12,26294
-1,12494
-1,07727
BNIS
Des-13
-1,96537
12,907
12,26305
-1,12494
-1,07676
BNIS
Jan-14
-2,94923
12,91688
12,26225
-1,12494
-1,08513
BNIS
Feb-14
-2,85981
12,92969
12,27524
-1,12494
-1,1107
BNIS
Mar-14
-2,52768
12,95155
12,29591
-1,12494
-1,13549
BNIS
Apr-14
-2,46407
12,96664
12,31199
-1,12494
-1,13966
BNIS
Mei-14
-2,36181
12,98142
12,31959
-1,12494
-1,13549
BNIS
Jun-14
-2,2909
12,99877
12,32493
-1,12494
-1,17393
BNIS
Jul-14
-2,22475
13,01392
12,35209
-1,12494
-1,3439
BNIS
Agust14 -2,17809
13,02062
12,35418
-1,12494
-1,39903
BNIS
Sep-14
-2,1243
13,02822
12,34753
-1,12494
-1,3439
BNIS
Okt-14
-2,08751
13,03785
12,36616
-1,12494
-1,31605
BNIS
Nop-14
-2,0566
13,04521
12,38643
-1,1107
-1,20551
BNIS
Des-14
-1,94719
13,05973
12,38412
-1,1107
-1,07779
BNIS
Jan-15
-3,02182
13,06678
12,39742
-1,1107
-1,15739
BNIS
Feb-15
-2,65072
13,07403
12,3921
-1,12494
-1,20135
BNIS
Mar-15
-2,52476
13,28962
12,41559
-1,12494
-1,19518
BNIS
Apr-15
-2,38437
13,30062
12,43535
-1,12494
-1,16813
BNIS
Mei-15
-2,28575
13,30847
12,44071
-1,12494
-1,14569
105
BNIS
Jun-15
-2,19138
13,31677
12,46996
-1,12494
-1,13906
BNIS
Jul-15
-2,10896
13,31635
12,47211
-1,12494
-1,13906
BNIS
Agust15 -2,07027
13,32101
12,47936
-1,12494
-1,14388
BNIS
Sep-15
-2,03555
13,3228
12,4873
-1,12494
-1,16558
BNIS
Okt-15
-1,9756
13,32578
12,48412
-1,12494
-1,20412
BNIS
Nop-15
-1,94226
13,33068
12,49916
-1,12494
-1,31069
BNIS
Des-15
-1,88975
13,33795
12,53766
-1,12494
-1,47496
BSM
Jan-12
-2,72661
13,29214
12,9907
-1,22185
-1,43771
BSM
Feb-12
-2,43419
13,30797
12,99009
-1,24033
-1,44855
BSM
Mar-12
-2,27991
13,32816
12,9962
-1,24033
-1,40121
BSM
Apr-12
-2,13025
13,34345
12,99783
-1,24033
-1,34679
BSM
Mei-12
-2,03275
13,35662
13,00432
-1,24033
-1,35164
BSM
Jun-12
-1,96703
13,37196
13,01515
-1,24033
-1,3439
BSM
Jul-12
-1,89706
13,38034
13,00162
-1,24033
-1,34104
BSM
Agust-
-1,84652
13,38966
12,99579
-1,24033
-1,33913
12 BSM
Sep-12
-1,80735
13,40329
13,01871
-1,24033
-1,36552
BSM
Okt-12
-1,66396
13,41388
13,02134
-1,24033
-1,3363
BSM
Nop-12
-1,72557
13,42559
13,02458
-1,24033
-1,36452
BSM
Des-12
-1,69734
13,43685
13,01962
-1,24033
-1,36653
BSM
Jan-13
-2,68677
13,43678
13,00693
-1,24033
-1,34008
BSM
Feb-13
-2,38806
13,4478
13,0087
-1,24033
-1,27491
106
BSM
Mar-13
-2,20866
13,4609
13,02173
-1,24033
-1,22915
BSM
Apr-13
-2,14515
13,47065
13,03051
-1,24033
-1,25414
BSM
Mei-13
-2,14466
13,4777
13,03464
-1,24033
-1,26201
BSM
Jun-13
-2,07361
13,48553
13,04377
-1,22185
-1,22915
BSM
Jul-13
-2,06798
13,50012
13,04248
-1,18709
-1,065
BSM
Agust13 -2,03189
13,50483
13,01517
-1,18709
-1,05601
BSM
Sep-13
-1,98498
13,50888
13,03958
-1,13966
-1,07572
BSM
Okt-13
-1,96702
13,51261
13,05586
-1,12494
-1,07988
BSM
Nop-13
-1,94939
13,51702
13,06059
-1,12494
-1,07727
BSM
Des-13
-1,76241
13,5182
13,04584
-1,12494
-1,07676
BSM
Jan-14
-2,8548
13,51377
13,02215
-1,12494
-1,08513
BSM
Feb-14
-2,55674
13,51134
13,02827
-1,12494
-1,1107
BSM
Mar-14
-2,36886
13,52209
13,03329
-1,12494
-1,13549
BSM
Apr-14
-2,26114
13,52516
13,03543
-1,12494
-1,13966
BSM
Mei-14
-2,62379
13,5233
13,03597
-1,12494
-1,13549
BSM
Jun-14
-2,48798
13,52285
13,03449
-1,12494
-1,17393
BSM
Jul-14
-2,41533
13,52047
13,03088
-1,12494
-1,3439
BSM
Agust14 -2,31453
13,51739
13,03344
-1,12494
-1,39903
BSM
Sep-14
-2,24352
13,51695
13,04655
-1,12494
-1,3439
BSM
Okt-14
-2,21545
13,51924
13,03224
-1,12494
-1,31605
BSM
Nop-14
-2,19586
13,51658
13,04537
-1,1107
-1,20551
BSM
Des-14
-2,78516
13,52774
13,02897
-1,1107
-1,07779
107
BSM
Jan-15
-2,96859
13,51583
13,01699
-1,1107
-1,15739
BSM
Feb-15
-2,72423
13,51512
13,02796
-1,12494
-1,20135
BSM
Mar-15
-2,71063
13,67517
13,04401
-1,12494
-1,19518
BSM
Apr-15
-2,69058
13,67235
13,05527
-1,12494
-1,16813
BSM
Mei-15
-2,62088
13,67647
13,06689
-1,12494
-1,14569
BSM
Jun-15
-2,5613
13,68085
13,1128
-1,12494
-1,13906
BSM
Jul-15
-2,55052
13,67794
13,09804
-1,12494
-1,13906
BSM
Agust15 -2,54363
13,67984
13,10221
-1,12494
-1,14388
BSM
Sep-15
-2,50668
13,68802
13,11427
-1,12494
-1,16558
BSM
Okt-15
-2,4598
13,6831
13,11611
-1,12494
-1,20412
BSM
Nop-15
-2,41999
13,68415
13,10902
-1,12494
-1,31069
BSM
Des-15
-2,30821
13,69822
13,12968
-1,12494
-1,47496
BMS
Jan-12
-2,69259
12,54017
10,78652
-1,22185
-1,43771
BMS
Feb-12
-2,27669
12,54822
10,77195
-1,24033
-1,44855
BMS
Mar-12
-2,06529
12,55792
10,7558
-1,24033
-1,40121
BMS
Apr-12
-1,89832
12,55897
10,67437
-1,24033
-1,34679
BMS
Mei-12
-1,77299
12,56176
10,64995
-1,24033
-1,35164
BMS
Jun-12
-1,70051
12,57632
10,63236
-1,24033
-1,3439
BMS
Jul-12
-1,63372
12,61733
10,62556
-1,24033
-1,34104
BMS
Agust12 -1,59163
12,64782
10,62012
-1,24033
-1,33913
BMS
Sep-12
-1,59096
12,67373
10,60208
-1,24033
-1,36552
BMS
Okt-12
-1,5535
12,69539
10,59281
-1,24033
-1,3363
108
BMS
Nop-12
-1,49602
12,71252
10,57982
-1,24033
-1,36452
BMS
Des-12
-1,50495
12,72917
10,56052
-1,24033
-1,36653
BMS
Jan-13
-2,59912
12,75045
10,55936
-1,24033
-1,34008
BMS
Feb-13
-2,2505
12,77279
10,54798
-1,24033
-1,27491
BMS
Mar-13
-2,06008
12,79703
10,52979
-1,24033
-1,22915
BMS
Apr-13
-1,97968
12,81493
10,51942
-1,24033
-1,25414
BMS
Mei-13
-1,9016
12,82284
10,51044
-1,24033
-1,26201
BMS
Jun-13
-1,84363
12,82497
10,48837
-1,22185
-1,22915
BMS
Jul-13
-1,79852
12,82762
10,49421
-1,18709
-1,065
BMS
Agust13 -1,76503
12,83124
10,50346
-1,18709
-1,05601
BMS
Sep-13
-1,72483
12,83621
10,49488
-1,13966
-1,07572
BMS
Okt-13
-1,70327
12,84087
10,48493
-1,12494
-1,07988
BMS
Nop-13
-1,66859
12,8416
10,49296
-1,12494
-1,07727
BMS
Des-13
-1,64054
12,83706
10,63914
-1,12494
-1,07676
BMS
Jan-14
-3,18642
12,83267
10,6373
-1,12494
-1,08513
BMS
Feb-14
-2,79588
12,82349
10,62234
-1,12494
-1,1107
BMS
Mar-14
-2,53387
12,81704
10,59786
-1,12494
-1,13549
BMS
Apr-14
-2,35047
12,81439
10,59762
-1,12494
-1,13966
BMS
Mei-14
-2,29568
12,80522
10,58978
-1,12494
-1,13549
BMS
Jun-14
-2,3114
12,80215
10,57029
-1,12494
-1,17393
BMS
Jul-14
-2,52462
12,79485
10,56446
-1,12494
-1,3439
BMS
Agust14 -2,75105
12,78623
10,55961
-1,12494
-1,39903
109
BMS
Sep-14
-2,73802
12,77544
10,54501
-1,12494
-1,3439
BMS
Okt-14
-2,57106
12,76057
10,58564
-1,12494
-1,31605
BMS
Nop-14
-2,59877
12,74369
10,57776
-1,1107
-1,20551
BMS
Des-14
-2,47018
12,72613
10,61719
-1,1107
-1,07779
BMS
Jan-15
-2,55752
12,61622
10,61325
-1,1107
-1,15739
BMS
Feb-15
-2,49894
12,69703
10,60621
-1,12494
-1,20135
BMS
Mar-15
-2,50585
12,77749
10,58364
-1,12494
-1,19518
BMS
Apr-15
-2,39254
12,75704
10,57707
-1,12494
-1,16813
BMS
Mei-15
-2,3851
12,73353
10,56828
-1,12494
-1,14569
BMS
Jun-15
-1,3886
12,71801
10,54389
-1,12494
-1,13906
BMS
Jul-15
-2,4023
12,69809
10,49849
-1,12494
-1,13906
BMS
Agust15 -2,40012
12,69013
10,59874
-1,12494
-1,14388
BMS
Sep-15
-2,5376
12,68704
10,52101
-1,12494
-1,16558
BMS
Okt-15
-2,79588
12,6942
10,36372
-1,12494
-1,20412
BMS
Nop-15
-4,39254
12,69387
10,35557
-1,12494
-1,31069
BMS
Des-15
-2,56431
12,69989
10,68557
-1,12494
-1,47496
BCAS
Jan-12
-3,26924
11,51919
11,33419
-1,22185
-1,43771
BCAS
Feb-12
-3,195
11,50962
11,356
-1,24033
-1,44855
BCAS
Mar-12
-3,02207
11,49873
11,40311
-1,24033
-1,40121
BCAS
Apr-12
-2,8666
11,48872
11,38702
-1,24033
-1,34679
BCAS
Mei-12
-2,73506
11,48917
11,38207
-1,24033
-1,35164
BCAS
Jun-12
-2,43515
11,49788
11,45201
-1,24033
-1,3439
110
BCAS
Jul-12
-2,39813
11,51047
11,4728
-1,24033
-1,34104
BCAS
Agust12 -2,35296
11,56982
11,53321
-1,24033
-1,33913
BCAS
Sep-12
-2,29417
11,56656
11,59811
-1,24033
-1,36552
BCAS
Okt-12
-2,23562
11,56191
11,59737
-1,24033
-1,3363
BCAS
Nop-12
-2,21734
11,60888
11,66417
-1,24033
-1,36452
BCAS
Des-12
-2,16493
11,6434
11,67011
-1,24033
-1,36653
BCAS
Jan-13
-1,17088
11,64697
11,66738
-1,24033
-1,34008
BCAS
Feb-13
-0,83795
11,65599
11,71575
-1,24033
-1,27491
BCAS
Mar-13
-0,64111
11,65581
11,71236
-1,24033
-1,22915
BCAS
Apr-13
-0,51984
11,61595
11,73202
-1,24033
-1,25414
BCAS
Mei-13
-0,42363
11,61688
11,76443
-1,24033
-1,26201
BCAS
Jun-13
-0,3359
11,6228
11,79389
-1,22185
-1,22915
BCAS
Jul-13
-0,26467
11,64074
11,86008
-1,18709
-1,065
BCAS
Agust13 -0,2136
11,6439
11,86592
-1,18709
-1,05601
BCAS
Sep-13
-0,1708
11,67092
11,85766
-1,13966
-1,07572
BCAS
Okt-13
-0,12299
11,70499
11,85006
-1,12494
-1,07988
BCAS
Nop-13
-0,10602
11,72975
11,84725
-1,12494
-1,07727
BCAS
Des-13
-0,08312
11,78295
11,86978
-1,12494
-1,07676
BCAS
Jan-14
-1,16339
11,807
11,86765
-1,12494
-1,08513
BCAS
Feb-14
-0,85003
11,81049
11,86751
-1,12494
-1,1107
BCAS
Mar-14
-0,68171
11,83249
11,86554
-1,12494
-1,13549
BCAS
Apr-14
-0,60371
11,83042
11,89323
-1,12494
-1,13966
111
BCAS
Mei-14
-0,53674
11,82846
11,90891
-1,12494
-1,13549
BCAS
Jun-14
-0,50931
11,84051
11,90316
-1,12494
-1,17393
BCAS
Jul-14
-0,50532
11,8299
11,899
-1,12494
-1,3439
BCAS
Agust14 -0,44392
11,82378
11,92112
-1,12494
-1,39903
BCAS
Sep-14
-0,3718
11,87098
11,92605
-1,12494
-1,3439
BCAS
Okt-14
-0,3267
11,89976
11,92795
-1,12494
-1,31605
BCAS
Nop-14
-0,27842
11,94503
11,97224
-1,1107
-1,20551
BCAS
Des-14
-0,22555
11,98184
12,00318
-1,1107
-1,07779
BCAS
Jan-15
-1,51769
11,98927
12,03152
-1,1107
-1,15739
BCAS
Feb-15
-0,81768
12,00699
12,03231
-1,12494
-1,20135
BCAS
Mar-15
-0,84679
12,1519
12,05952
-1,12494
-1,19518
BCAS
Apr-15
-0,74247
12,18621
12,05781
-1,12494
-1,16813
BCAS
Mei-15
-0,62622
12,18977
12,07559
-1,12494
-1,14569
BCAS
Jun-15
-0,44831
12,18911
12,0824
-1,12494
-1,13906
BCAS
Jul-15
-0,34751
12,1916
12,05445
-1,12494
-1,13906
BCAS
Agust15 -0,27082
12,19956
12,06015
-1,12494
-1,14388
BCAS
Sep-15
-0,25629
12,22892
12,08728
-1,12494
-1,16558
BCAS
Okt-15
-0,18961
12,23745
12,09166
-1,12494
-1,20412
BCAS
Nop-15
-0,14197
12,2615
12,09804
-1,12494
-1,31069
BCAS
Des-15
-0,13564
12,28569
12,12975
-1,12494
-1,47496
BJBS
Jan-12
-3,05436
11,92294
11,63606
-1,22185
-1,43771
BJBS
Feb-12
-2,97972
11,92549
11,62881
-1,24033
-1,44855
112
BJBS
Mar-12
-2,75412
11,9395
11,67163
-1,24033
-1,40121
BJBS
Apr-12
-2,47653
11,94851
11,69561
-1,24033
-1,34679
BJBS
Mei-12
-2,41593
11,96095
11,74374
-1,24033
-1,35164
BJBS
Jun-12
-3,30368
11,97525
11,81368
-1,24033
-1,3439
BJBS
Jul-12
-2,71759
12,00879
11,84954
-1,24033
-1,34104
BJBS
Agust12 -2,49112
12,0299
11,89636
-1,24033
-1,33913
BJBS
Sep-12
-2,3474
12,04868
11,96013
-1,24033
-1,36552
BJBS
Okt-12
-2,24263
12,07528
11,96623
-1,24033
-1,3363
BJBS
Nop-12
-2,75654
12,10514
12,01543
-1,24033
-1,36452
BJBS
Des-12
-2,3123
12,13733
12,03975
-1,24033
-1,36653
BJBS
Jan-13
-2,66815
12,158
12,03105
-1,24033
-1,34008
BJBS
Feb-13
-2,62105
12,18056
12,06257
-1,24033
-1,27491
BJBS
Mar-13
-2,33655
12,20607
12,03256
-1,24033
-1,22915
BJBS
Apr-13
-2,31874
12,22558
12,04641
-1,24033
-1,25414
BJBS
Mei-13
-2,38823
12,24653
12,07192
-1,24033
-1,26201
BJBS
Jun-13
-2,3282
12,27347
12,09243
-1,22185
-1,22915
BJBS
Jul-13
-2,21141
12,29267
12,12658
-1,18709
-1,065
BJBS
Agust13 -2,11539
12,30619
12,1302
-1,18709
-1,05601
BJBS
Sep-13
-2,17546
12,3306
12,14024
-1,13966
-1,07572
BJBS
Okt-13
-2,09198
12,34834
12,13248
-1,12494
-1,07988
BJBS
Nop-13
-2,13776
12,3388
12,11726
-1,12494
-1,07727
BJBS
Des-13
-2,06343
12,33141
12,10682
-1,12494
-1,07676
113
BJBS
Jan-14
-3,90691
12,33601
12,04964
-1,12494
-1,08513
BJBS
Feb-14
-3,37177
12,34197
12,06015
-1,12494
-1,1107
BJBS
Mar-14
-3,4628
12,346
12,10015
-1,12494
-1,13549
BJBS
Apr-14
-3,47584
12,35524
12,05992
-1,12494
-1,13966
BJBS
Mei-14
-3,37172
12,36182
12,06396
-1,12494
-1,13549
BJBS
Jun-14
-3,50081
12,38345
12,0984
-1,12494
-1,17393
BJBS
Jul-14
-3,30203
12,39312
12,09514
-1,12494
-1,3439
BJBS
Agust14 -2,90992
12,39763
12,09395
-1,12494
-1,39903
BJBS
Sep-14
-2,50046
12,42468
12,12517
-1,12494
-1,3439
BJBS
Okt-14
-2,43124
12,43317
12,09131
-1,12494
-1,31605
BJBS
Nop-14
-2,45946
12,45144
12,09188
-1,1107
-1,20551
BJBS
Des-14
-2,23408
12,47109
12,11153
-1,1107
-1,07779
BJBS
Jan-15
-3,08773
12,48591
12,02968
-1,1107
-1,15739
BJBS
Feb-15
-3,83948
12,50658
12,02642
-1,12494
-1,20135
BJBS
Mar-15
-3,98215
12,75561
12,04786
-1,12494
-1,19518
BJBS
Apr-15
-3,22843
12,77888
12,05001
-1,12494
-1,16813
BJBS
Mei-15
-2,92685
12,80394
12,07015
-1,12494
-1,14569
BJBS
Jun-15
-3,46181
12,80375
12,08224
-1,12494
-1,13906
BJBS
Jul-15
-2,41138
12,80097
12,07253
-1,12494
-1,13906
BJBS
Agust15 -1,91879
12,80169
12,06911
-1,12494
-1,14388
BJBS
Sep-15
-2,15791
12,80455
12,05867
-1,12494
-1,16558
BJBS
Okt-15
-2,18145
12,80528
12,05212
-1,12494
-1,20412
114
BJBS
Nop-15
-2,37593
12,64556
12,05168
-1,12494
-1,31069
BJBS
Des-15
-2,97348
12,81231
12,04636
-1,12494
-1,47496
PANIN
Jan-12
-2,58878
11,58822
11,4818
-1,22185
-1,43771
PANIN
Feb-12
-2,29587
11,59121
11,48775
-1,24033
-1,44855
PANIN
Mar-12
-2,26114
11,57997
11,51891
-1,24033
-1,40121
PANIN
Apr-12
-2,05438
11,61489
11,5733
-1,24033
-1,34679
PANIN
Mei-12
-1,99024
11,60437
11,5585
-1,24033
-1,35164
PANIN
Jun-12
-1,89942
11,63441
11,69292
-1,24033
-1,3439
PANIN
Jul-12
-1,93989
11,80476
11,7191
-1,24033
-1,34104
PANIN
Agust12 -1,84932
11,79875
11,7506
-1,24033
-1,33913
PANIN
Sep-12
-1,80066
11,8335
11,82245
-1,24033
-1,36552
PANIN
Okt-12
-1,75345
11,89783
11,82786
-1,24033
-1,3363
PANIN
Nop-12
-1,70143
11,89517
11,83615
-1,24033
-1,36452
PANIN
Des-12
-1,7256
11,88609
11,87127
-1,24033
-1,36653
PANIN
Jan-13
-0,46184
11,9253
11,86442
-1,24033
-1,34008
PANIN
Feb-13
-0,30051
11,96999
11,85742
-1,24033
-1,27491
PANIN
Mar-13
-0,18171
12,07638
11,83971
-1,24033
-1,22915
PANIN
Apr-13
-0,07805
12,0989
11,83761
-1,24033
-1,25414
PANIN
Mei-13
-0,0104
12,11445
11,83221
-1,24033
-1,26201
PANIN
Jun-13
0,021407 12,09774
11,96777
-1,22185
-1,22915
PANIN
Jul-13
0,083459 12,10849
12,01373
-1,18709
-1,065
PANIN
Agust13 0,074574 12,13071
12,02661
-1,18709
-1,05601
115
PANIN
Sep-13
0,117545 12,15842
12,05787
-1,13966
-1,07572
PANIN
Okt-13
0,152776 12,13891
12,06596
-1,12494
-1,07988
PANIN
Nop-13
0,114805 12,12099
12,10263
-1,12494
-1,07727
PANIN
Des-13
0,072805 12,09954
12,13109
-1,12494
-1,07676
PANIN
Jan-14
-1,03819
12,08166
12,13342
-1,12494
-1,08513
PANIN
Feb-14
-0,81042
12,06204
12,14554
-1,12494
-1,1107
PANIN
Mar-14
-0,48186
12,03957
12,2838
-1,12494
-1,13549
PANIN
Apr-14
-0,38894
12,00631
12,37007
-1,12494
-1,13966
PANIN
Mei-14
-0,28194
11,9833
12,4563
-1,12494
-1,13549
PANIN
Jun-14
-0,14092
11,96137
12,51238
-1,12494
-1,17393
PANIN
Jul-14
-0,05964
11,93954
12,54921
-1,12494
-1,3439
PANIN
Agust14 0,005247 11,91109
12,54733
-1,12494
-1,39903
PANIN
Sep-14
0,063706 11,87828
12,54791
-1,12494
-1,3439
PANIN
Okt-14
0,11405
12,56841
-1,12494
-1,31605
PANIN
Nop-14
0,148405 11,83158
12,59267
-1,1107
-1,20551
PANIN
Des-14
0,169701 11,79685
12,61779
-1,1107
-1,07779
PANIN
Jan-15
-0,76728
11,76687
12,63136
-1,1107
-1,15739
PANIN
Feb-15
-0,55558
11,73738
12,63321
-1,12494
-1,20135
PANIN
Mar-15
-0,41748
11,79025
12,63188
-1,12494
-1,19518
PANIN
Apr-15
-0,35017
11,7837
12,65307
-1,12494
-1,16813
PANIN
Mei-15
-0,29363
11,79588
12,66066
-1,12494
-1,14569
PANIN
Jun-15
-0,23548
11,79193
12,68772
-1,12494
-1,13906
11,8605
116
PANIN
Jul-15
-0,17528
11,76463
12,69797
-1,12494
-1,13906
PANIN
Agust15 -0,13753
11,66589
12,71078
-1,12494
-1,14388
PANIN
Sep-15
-0,10262
11,65178
12,71116
-1,12494
-1,16558
PANIN
Okt-15
-0,07189
11,65458
12,71477
-1,12494
-1,20412
PANIN
Nop-15
-0,01115
11,72893
12,71582
-1,12494
-1,31069
PANIN
Des-15
0,017728 11,78573
12,71407
-1,12494
-1,47496
VICTORIA
Jan-12
-3,8004
11,36301
10,25554
-1,22185
-1,43771
VICTORIA
Feb-12
-3,10603
11,42762
10,24527
-1,24033
-1,44855
VICTORIA
Mar-12
-2,66348
11,53494
10,23459
-1,24033
-1,40121
VICTORIA
Apr-12
-2,61471
11,53867
10,22355
-1,24033
-1,34679
VICTORIA
Mei-12
-2,50537
11,53002
10,41967
-1,24033
-1,35164
VICTORIA
Jun-12
-2,32589
11,58514
10,4735
-1,24033
-1,3439
VICTORIA
Jul-12
-2,12797
11,57732
10,46255
-1,24033
-1,34104
VICTORIA
Agust12 -2,07321
11,58629
10,45163
-1,24033
-1,33913
VICTORIA
Sep-12
-2,00276
11,57283
10,67677
-1,24033
-1,36552
VICTORIA
Okt-12
-1,88918
11,5865
10,8713
-1,24033
-1,3363
VICTORIA
Nop-12
-1,84804
11,57238
10,88231
-1,24033
-1,36452
VICTORIA
Des-12
-1,86184
11,59859
10,90071
-1,24033
-1,36653
VICTORIA
Jan-13
-1,14084
11,5947
10,88973
-1,24033
-1,34008
VICTORIA
Feb-13
-0,80026
11,61117
10,94337
-1,24033
-1,27491
VICTORIA
Mar-13
-0,51228
11,62691
10,98127
-1,24033
-1,22915
VICTORIA
Apr-13
-0,35153
11,63304
11,0137
-1,24033
-1,25414
117
VICTORIA
Mei-13
-0,8626
11,63215
11,01242
-1,24033
-1,26201
VICTORIA
Jun-13
-0,20843
11,64319
11,11722
-1,22185
-1,22915
VICTORIA
Jul-13
-0,09695
11,6662
11,17547
-1,18709
-1,065
VICTORIA
Agust13 -0,01487
11,67895
11,17542
-1,18709
-1,05601
VICTORIA
Sep-13
0,01449
11,7023
11,15971
-1,13966
-1,07572
VICTORIA
Okt-13
-0,00446
11,7164
11,29756
-1,12494
-1,07988
VICTORIA
Nop-13
-0,17116
11,75458
11,31471
-1,12494
-1,07727
VICTORIA
Des-13
-0,42934
11,76478
11,44352
-1,12494
-1,07676
VICTORIA
Jan-14
-1,46597
11,76595
11,45301
-1,12494
-1,08513
VICTORIA
Feb-14
-1,13948
11,75725
11,48412
-1,12494
-1,1107
VICTORIA
Mar-14
-0,94958
11,78453
11,58785
-1,12494
-1,13549
VICTORIA
Apr-14
-0,91491
11,77453
11,58797
-1,12494
-1,13966
VICTORIA
Mei-14
-1,91775
11,76948
11,59395
-1,12494
-1,13549
VICTORIA
Jun-14
-1,96324
11,76222
11,64852
-1,12494
-1,17393
VICTORIA
Jul-14
0,284981 11,76092
11,64264
-1,12494
-1,3439
VICTORIA
Agust14 0,152046 11,74726
11,62812
-1,12494
-1,39903
VICTORIA
Sep-14
0,035502 11,72929
11,71106
-1,12494
-1,3439
VICTORIA
Okt-14
-0,25793
11,70712
11,68791
-1,12494
-1,31605
VICTORIA
Nop-14
-0,30685
11,69567
11,70344
-1,1107
-1,20551
VICTORIA
Des-14
-0,31791
11,68154
11,77538
-1,1107
-1,07779
VICTORIA
Jan-15
-0,07787
11,67049
11,78004
-1,1107
-1,15739
VICTORIA
Feb-15
0,004346 11,65477
11,78374
-1,12494
-1,20135
118
VICTORIA
Mar-15
-0,37019
11,79783
11,81027
-1,12494
-1,19518
VICTORIA
Apr-15
0,154016 11,79068
11,80473
-1,12494
-1,16813
VICTORIA
Mei-15
-0,22587
11,78291
11,79548
-1,12494
-1,14569
VICTORIA
Jun-15
-0,16742
11,74184
11,78511
-1,12494
-1,13906
VICTORIA
Jul-15
-0,37486
11,75363
11,77223
-1,12494
-1,13906
VICTORIA
Agust15 -0,55936
11,74285
11,76956
-1,12494
-1,14388
VICTORIA
Sep-15
-1,38662
11,73267
11,80117
-1,12494
-1,16558
VICTORIA
Okt-15
0,0338
11,73049
11,74767
-1,12494
-1,20412
VICTORIA
Nop-15
0,054628 11,72185
11,80862
-1,12494
-1,31069
VICTORIA
Des-15
-0,24036
11,85281
-1,12494
-1,47496
11,70855