PENGARUH FAKTOR BUDAYA, SOSIAL, PRIBADI, DAN PSIKOLOGIS TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN TAS FURLA DI KOTA PADANG
1
Ori Rahmadhani1, Nelmida2, Irda2 Mahasiswa Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Bung Hatta E-mail :
[email protected] 2 Dosen Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Bung Hatta Abstract
One of the fashion items never apart of women are handbags. Furla is one of the leading brand of Italian fashion mainly engaged in women's fashion. This research was conducted to determine the influence of cultural, social, personal, and psychological Furla handbags on purchase decisions in the city of Padang. Variables consisted of the cultural, social, personal, and psychological independent variables and the dependent variable for a purchase decision. The sampling technique used was purposive sampling, where the spread of the questionnaire distributed to 100 consumers who buy or use a Furla bag in the city of Padang. The method used in this research is the analysis of linear regression. The survey results revealed that the variable factor of cultural, social, personal, and psychological positive and significant impact on purchasing decisions in the city of Padang Furla bag with respective significance value of 0.048 for maing cultural factors, social factors 0.043 for, 0.002 to personal factors, and 0.002 to psychological factors. Said to be significant because of the small value of 0.05 alpha sig. Key word : purchase decision, cultural, social, personal, psychology
Pendahuluan
Furla merupakan salah satu brand
Salah satu benda fashion yang tak
ternama dari Italia yang bergerak di bidang
pernah terpisahkan dari wanita adalah tas.
fashion terutama fashion wanita. Trend tas
Tas merupakan benda yang tak pernah luput
dengan brand furla sebenarnya sudah di
dari serbuan para kaum wanita, dan kalau
mulai sejak akhir tahun 2011 akan tetapi baru
sudah begini, sepertinya harga tidak menjadi
mencapai puncaknya di pertengahan tahun
satu masalah yang sangat berarti lagi.
2012 ini.
Terbukti dengan banyaknya tas dari merekmerek terkenal dengan harga selangit, tetap saja laris diserbu para kaum penggemarnya. Dan yang lebih menarik lagi, tas sekarang sudah menjadi simbol status sosial seseorang. Baik pria maupun wanita.
Model tas yang menjadi model favorit masyarakat Indonesia adalah Furla Candy dengan berbagai motif dan variasinya. Tas model ini selalu ludes dalam jangka waktu singkat dan harganya pun bukannya turun akan tetapi terus naik sejak awal 2012 kemarin walaupun saat ini harganya bisa di
bilang sudah mulai stabil. Tas Furla Candy
perusahaan itu tahu bagaimana memberikan
pun banyak variasinya seperty motif two
kepuasan lebih dari pada yang diberikan oleh
tone, three tone, dalmation, snake, picnic dan
kompetitornya.
lain-lain. Bahan tas Furla KW secara umum terbagi 2 yaitu bahan rubber atau sering di sebut Jelly dan bahan kulit glossy. Dari segi kualitas banyak pakai yang beredar akan tetapi secara umum sama seperti tas replika lainnya tas furla terbagi atas 3-5 tingkatan kualitas (KW).
Pemasar harus melihat lebih jauh bermacam-macam
faktor
mempengaruhi mengembangkan
yang
konsumen pemahaman
dan bagaimana
konsumen melakukan keputusan pembelian untuk
meraih
keberhasilan.
Perilaku
konsumen sangat dipengaruhi faktor budaya,
Pengambilan keputusan konsumen
faktor sosial, faktor pribadi dan faktor
dalam pembelian tas furla dipengaruhi oleh
psikologis dari konsumen. Sebagian besar
adanya
adalah
kebutuhan
Kebutuhan
mencari
mencari
faktor-faktor
yang
tidak
dapat
merupakan
dikendalikan oleh pemasar, tetapi harus
komitmen secara sadar untuk membeli merek
benar-benar diperhitungkan. Peran faktor-
lain karena individu terdorong untuk menjadi
faktor tersebut berbeda untuk produk yang
terlibat, terdorong ingin mencoba hal baru,
berbeda. Dengan kata lain, ada faktor yang
memiliki rasa ingin tahu yang tinggi terhadap
dominan pada pembelian suatu produk
hal baru yang tujuannya adalah untuk
sementara faktor lain kurang berpengaruh.
mencari kesenangan atau untuk melepaskan
Dengan
kejenuhan dari merek yang biasa dipakainya
melalui faktor-faktor yang mempengaruhi
(Setiyaningrum,2005). Carpenter dkk dalam
konsumen,
(Prasetijo & Ihalauw, 2005) mengatakan
konsumennya dan
mengerti dan memahami seluk beluk perilaku
konsumennya yang tujuan utamanya ialah
konsumen
untuk mempengaruhi keputusan konsumen
penting
variasi
variasi.
untuk
mencapai
keunggulan kompetitif. Perusahaan
yang
memahami
perusahaan
memenangkan
mempengaruhi konsumen ataupun prospek
kompetitornya.
menjatuhkan
pilihan
pada
produknya.
Strategi kompetitif yang mengharuskan suatu perusahaan menyelidiki perilaku konsumen secara
keseluruhan
telah
membuat
dapat
konsumen
mengenal
memuaskan keinginan
serta mempertahankan konsumennya dan
mempunyai keunggulan kompetitif dapat
(calon pelanggan) untuk dengan mantap
perilaku
persaingan
dengan
Menurut Kotler dan Keller (2009) terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi keputusan
pembelian
konsumen
yaitu
rangsangan pemasaran yang terdiri dari produk dan jasa, harga, distribusi dan 2
komunikasi,
kemudian
rangsangan
lain
pasca konsumsi produk, jasa maupun ide
berupa ekonomi, tekonologi, politik dan
yang
budaya, selanjutya dipengaruhi psikologi
kebutuhannya. Jadi dapat dikatakan bahwa
konsumen
perilaku konsumen merupakan studi tentang
yang
dilihat
dari
motivasi,
diharapkan
bisa
memenuhi
persepsi, pembelajaran dan memori serta
bagaimana pembuat keputusan
karakteristik konsumen yang dilihat dari
units), baik individu, kelompok ataupun
faktor budaya, sosial, pribadi dan psikologis
organisasi, membuat keputusan-keputusan
dan
beli atau melakukan transaksi pembelian
proses
pengambilan
keputusan
pembelian yang menimbulkan keputusan pembelian
tertentu
yang
terdiri
(decisions
suatu produk dan mengkonsumsinya.
dari
pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi alternartif, keputusan pembelian, serta perilaku pasca pembelian. Lebih
lanjut
mengatakan
(2009)
Kotler
dan
faktor-faktor
Keller yang
mempengaruhi perilaku pembelian konsumen dapat diukur melalui : faktor budaya, faktor sosial, pribadi, dan psikologis. Faktor-faktor Kerangka Konseptual
yang mempengaruhi perilaku konsumen akan mendasari variasi hasil proses keputusan konsumen. Namun untuk tiap produk atau
Hipotesis H1 : faktor
budaya
berpengaruh
positif
jasa memiliki faktor-faktor yang berbeda
signifikan
pula tergantung dari perilaku konsumennya.
Pembelian tas furla di Kota Padang
Menurut Setiadi (2003), perilaku konsumen
H2 : faktor
terhadap
sosial
keputusan
berpengaruh
positif
adalah tindakan yang langsung terlibat dalam
signifikan
mendapatkan,
Pembelian tas furla di Kota Padang
mengkonsumsi
dan
terhadap
keputusan
menghabiskan produk atau jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan menyusuli tindakan ini. Schiffman dan Kanuk (2007) menyatakan bahwa perilaku konsumen
adalah
seseorang
dalam
proses
dilalui
mencari,
oleh
membeli,
menggunakan, mengevaluasi dan bertindak
H3 : faktor
pribadi
signifikan
berpengaruh
terhadap
positif
keputusan
Pembelian tas furla di Kota Padang H4 : faktor psikologis berpengaruh positif signifikan
terhadap
keputusan
Pembelian tas furla di Kota Padang 3
Metodologi
(uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas),
Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen yang membeli atau menggunakan tas Furla di Kota Padang. Penentuan jumlah sampel
menurut
Sekaran (2000),
yang
memegang peranan penting dalam estimasi dan interpretasi hasil maka ukuran sampel yang
ideal
dan
respresentatif
adalah
tergantung pada jumlah variabel dikalikan 15 sampai 20 . Dengan demikian sampel minimal untuk penelitian ini yang memiliki variabel bebas dan variabel terikat sebanyak 5 adalah 5 x 20 = 100 orang. Dalam penelitian ini akan digunakan jumlah sampel minimal sebesar 100 responden. Untuk menentukan responden dalam penelitian ini di gunakan purposive sampling. Dimana purposive sampling adalah teknik
model regresi, uji koefisien determinasi, uji kelayakan model (uji F) dan uji hipotesis (uji T). Adapun rumus persamaan regresi linear berganda yang digunakan yaitu: Y = a + b1 X1 + b2 X2 + b3 X3 + b4 X4 + e Dimana: a
= Konstanta
y
= keputusan pembelian
b1,b2,b3,b4 = Koefisien Regresi Masingmasing variabel X1
= faktor budaya
X2
= faktor sosial
X3
= faktor pribadi
X4
= faktor psikologis
e
= Term Error
Hasil dan Pembahasan
penentuan sampel dengan pertimbangan
Berdasarkan hasil penelitian responden yang
terntentu. Dengan kriteria responden yaitu
terbanyak adalah yang berumur 36 sampai 46
berumur > 17 tahun, telah menggunakan tas
tahun dimana didapatkan sebanyak 45 orang
Furla lebih kurang 6 bulan, mengetahui
atau
perkembangan tas Furla.
Dengan pekerjaan terbanyak sebagai pegawai
Variabel
yang
digunakan
45%
dari keseluruhan responden.
dalam
swasta yaitu sebanyak 36 orang atau 36%
penelitian ini adalah variabel dependen dan
dari keseluruhan responden, berpenghasilan
variabel independen. Variabel dependennya
terbanyak besar dari Rp 3.000.000 yaitu
adalah keputusan pembelian. Faktor budaya,
sebanyak
sosial, pribadi dan psikologi merupakan
keseluruhan responden.
37
orang
atau
37%
dari
variabel independen. Sebelum melakukan analisis regresi linear berganda, terlebih dahulu di lakukan uji
instrumen
(uji
validitas
dan
uji
realibilitas), uji normalitas, uji asumsi klasik 4
Uji Validitas
dapat Tabel 1
Hasi Uji Validitas Faktor Budaya
dijadikan
acuan
untuk
analisis
selanjutnya Tabel 3 Hasil Uji Validitas Faktor Pribadi
Berdasarkan Tabel 1 diatas, dapat dilihat bahwa 3 butir item pernyataan untuk
Untuk variabel faktor pribadi, dapat
variabel factor budaya seluruhnya dinyatakan
dilihat bahwa 4 butir item pernyataan untuk
valid karena nilai
variabel faktor pribadi seluruhnya dinyatakan
r hitung dilihat dari
Correted Item Total Correlation lebih besar
valid karena nilai
dibanding 0,30 seperti yang dijelaskan oleh
Correted Item Total Correlation lebih besar
Sugiyono dan Wibowo (2004). Dimana Item
dibanding 0,30. Dimana Item kuesioner
kuesioner faktor budaya yang valid dapat
faktor budaya yang valid dapat dijadikan
dijadikan acuan untuk analisis selanjutnya.
acuan untuk analisis selanjutnya.
r hitung dilihat dari
Tabel 2
Tabel 4
Hasil Uji Validitas Faktor sosial
Hasil Uji Validitas Faktor Psikologis
Pada Tabel 2 untuk variabel faktor sosial dapat dilihat bahwa 3 butir item pernyataan untuk variabel faktor social seluruhnya dinyatakan valid karena nilai r hitung dilihat dari Correted Item Total Correlation lebih besar dibanding 0,30 seperti yang dijelaskan oleh Sugiyono dan Wibowo (2004). Dimana Item kuesioner faktor budaya yang valid
Untuk variabel faktor psikologis, dapat dilihat bahwa 4 butir item pernyataan untuk variable faktor psikologis seluruhnya dinyatakan valid karena nilai r hitung dilihat dari Correted Item Total Correlation lebih besar dibanding 0,30. Dimana Item kuesioner faktor budaya yang valid dapat dijadikan acuan untuk analisis selanjutnya. 5
Tabel 5
digunakan dinyatakan reliabel atau handal,
Hasil Uji Validitas Keputusan Pembelian
seperti yang dijelaskan oleh Ghozali (2005). Uji Normalitas Tabel 7 Uji Normalitas One sample KolmogorovSmirnov
Untuk variabel keputusan pembelian, dapat dilihat bahwa 5 butir item pernyataan untuk
variable
keputusan
pembelian
Dengan
pengujian
One
Sample
Kolmogorov Smirnov Test dapat diketahui
seluruhnya dinyatakan valid karena nilai r
bahwa
hitung dilihat dari Correted Item Total
kumpulkan berdistribusi normal, dengan nilai
Correlation lebih besar dibanding 0,30
Asymp.Sig. (2-tailed) untuk variabel faktor
seperti yang dijelaskan oleh Sugiyono dan
budaya sebesar 0,165, faktor sosial sebesar
Wibowo (2004). Dimana Item kuesioner
0,183, faktor pribadi sebesar 0,239, faktor
faktor budaya yang valid dapat dijadikan
psikologis sebesar 0,071 dan keputusan
acuan untuk analisis selanjutnya.
pembelian
data
kuesioner
sebesar
yang
0,091.
penulis
Hasil
ini
menunjukkan nilai Asymp.Sig. (2-tailed)
Uji Realibilitas
seluruh variabel besar dari 0,05 seperti yang Tabel 6 Hasil Pengujian Realibilitas
dikemukakan
Santoso
(2001).
Ini
menunjukkan bahwa secara umum data yang ditemukan
sudah
memenuhi
asumsi
kenormalan data sehingga pengujian statistik parametrik
dapat
dilakukan
untuk
membuktikan kebenaran hipotesis yang telah Berdasarkan Tabel 6 diatas, nilai cronbach’s
diajukan dalam penelitian ini.
alpha untuk variabel faktor budaya sebesar 0,675, faktor sosial sebesar 0,709, faktor pribadi sebesar 0,702, faktor psikologis sebesar 0,828 dan keputusan pembelian sebesar 0,770 adalah besar dari 0.60 dan ini menunjukkan
seluruh
variabel
yang 6
Uji Asumsi Klasik
Tabel 10 Hasil Analisis Regresi
1. Uji Multilinearitas Tabel 8 Hasil Uji Multikolinearitas
Pada Tabel 4.10, maka dapat dijelaskan Dari hasil analisis, didapat empat variabel
bebas
(independent)
dalam
penelitian ini nilai VIF-nya di bawah 10 dan tolerance nya mendekati 1. Ini berarti bahwa tidak terjadi multikolinearitas antara variabel bebas tersebut. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa variabel-variabel bebas (independent) berupa faktor budaya, faktor
dari hasil pengolahan data diperoleh hasil penelitian bahwa R square adalah sebesar 0.238 hal ini berarti 23,8% dari keputusan pembelian tas furla di kota Padang yang dapat dijelaskan oleh faktor budaya, sosial, pribadi, dan psikologis sedangkan sisanya sebesar 76,2% dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
sosial, faktor pribadi, faktor psikologis
Nilai
uji
kelayakan
model
(uji
tersebut memenuhi persyaratan asumsi klasik
statistik F) menghasilkan tingkat signifikansi
tentang multikolinieritas.
0,000 karena probabilitasnya signifikansi
2. Uji Heterokedastisitas
jauh lebih kecil dari sig kecil dari 0,05, maka
Tabel 9 Hasil Uji Heterokedastisitas
dapat dikatakan bahwa faktor budaya, faktor sosial,faktor pribadi, dan faktor psikologis secara bersama-sama memiliki kelayakan model dalam mempengaruhi
keputusan
pembelian tas furla di kota Padang. Dari hasil analisis, didapat empat Berdasarkan hasil perhitungan pada
variabel bebas (independent) berupa faktor budaya, faktor sosial, faktor pribadi, faktor psikologis
dalam
penelitian
ini
nilai
signifikansinya di atas tingkat kepercayaan 5% (0.05) maka disimpulkan model regresi tidak mengandung adanya heteroskedastisitas seperti yang dikemukakan Gujarati, (2003) dalam Ghozali (2005).
Tabel 4.10 di atas dengan menggunakan ttest,
diperoleh
budaya
koefisien regresi
berslope positif
sebesar
faktor 0,167,
dengan nilai signifikansi sebesar 0,048 lebih kecil dari alpha 0,05. Berdasarkan analisis di atas
dikatakan
bahwa
faktor
budaya
berpengaruh signifikan terhadap keputusan 7
pembelian tas furla di kota Padang, sehingga
keputusan pembelian tas furla di kota
Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini
Padang, sehingga Ho ditolak dan Ha
menjelaskan bahwa jika faktor budaya yang
diterima. Hal ini menjelaskan bahwa jika
ada dipikiran konsumen akan tas furla adalah
faktor pribadi yang ada dipikiran konsumen
bagus
akan tas furla adalah bagus maka keputusan
maka keputusan konsumen untuk
melakukan
pembelian
tas
furla
akan
konsumen untuk melakukan pembelian tas
meningkat dengan asumsi faktor lain dari
furla akan meningkat dengan asumsi faktor
faktor budaya di anggap konstan atau tetap.
lain dari faktor pribadi di anggap konstan
Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil
atau tetap. Hasil penelitian ini konsisten
penelitian Malaihollo (2007).
dengan hasil penelitian Malaihollo (2007).
Berdasarkan hasil perhitungan pada
Pada Tabel 4.10 di atas dengan
Tabel 4.10 di atas dengan menggunakan t-
menggunakan t-test,
test, diperoleh koefisien regresi faktor sosial
regresi faktor psikologis berslope positif
berslope positif sebesar 0,166 dengan nilai
sebesar 0,273 dengan nilai signifikansi
signifikansi sebesar 0,043 lebih kecil dari
sebesar 0,002 lebih kecil dari alpha 0,05.
alpha 0,05. Berdasarkan analisis di atas
Berdasarkan analisis di atas dikatakan bahwa
dikatakan bahwa faktor sosial berpengaruh
faktor psikologis berpengaruh signifikan
signifikan terhadap keputusan pembelian tas
terhadap keputusan pembelian tas furla di
furla di kota Padang, sehingga Ho ditolak
kota Padang, sehingga Ho ditolak dan Ha
dan Ha diterima. Hal ini menjelaskan
diterima. Hal ini menjelaskan bahwa jika
bahwa jika faktor sosial yang ada dipikiran
faktor
konsumen akan tas furla adalah bagus maka
konsumen akan tas furla adalah bagus maka
keputusan
keputusan
konsumen
untuk
melakukan
psikologis
diperoleh koefisien
yang
konsumen
ada
untuk
dipikiran
melakukan
pembelian tas furla akan meningkat dengan
pembelian tas furla akan meningkat dengan
asumsi faktor lain dari faktor sosial di anggap
asumsi faktor lain dari faktor psikologis di
konstan atau tetap.
anggap konstan atau tetap. Hasil penelitian
Pada Tabel 4.10 di atas dengan menggunakan t-test,
diperoleh koefisien
regresi faktor pribadi berslope positif sebesar
ini konsisten dengan hasil penelitian Semuel (2007). Kesimpulan
0,279, dengan nilai signifikansi sebesar 0,002
Dari hasil pengujian hipotesis yang
lebih kecil dari alpha 0,05. Berdasarkan
telah dilakukan maka dapat disimpulkan
analisis di atas dikatakan bahwa faktor
sebagai berikut:
pribadi
berpengaruh signifikan terhadap 8
1.
Faktor budaya berpengaruh positif
5.3
dan signifikan terhadap keputusan pembelian tas furla di kota Padang. 2.
Faktor sosial berpengaruh positif dan signifikan
terhadap
keputusan
pembelian tas furla di kota Padang. 3.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor budaya, sosial, pribadi dan psikologi mempengaruhi keputusan konsumen untuk membeli
atau
menggunakan
tas
furla,
hendaknya para penjual tas furla betul-betul
Faktor pribadi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian tas furla di kota Padang.
4.
Implikasi Penelitian
Faktor psikologis berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian tas furladi kota Padang.
memperhatian faktor tersebut supaya dalam penjualan unit tas furla bisa sesuai dengan target yang diinginkan. Dari segi faktor budaya, agar perusahaan menjaga citra/ atau pandangan yang baik terhadap perusahaan dengan memberikan pelayanan yang baik
Keterbatasan Penelitian
terhadap konsumen dan menjaga mutu
Hasil penelitian yang ditemukan dalam
produk dengan kualitas yang baik pula. Dari
proses pengujian hipotesis belum sempurna,
segi faktor sosial, jika ada konsumen yang
adanya
dalam
telah membeli tas furla toko-toko yang
pembuatan penelitian ini mempengaruhi hasil
menjual tas bisa meminta konsumen untuk
yang ditemukan yaitu :
menyarankan kepada teman atau keluarga
1.
beberapa
Penelitian ini hanya menganalisis
jika ada yang ingin membeli tas furla. Dari
faktor budaya, social, pribadi dan
segi
psikologis
untuk
spesifikasi
dapat
disesuaikan
peneliti
2.
keterbatasan
jadi
disarankan
berikutnya
agar
faktor
pribadi, type
tas
dengan
dalam furla
membuat hendaknya
kemampuan
beli
menambah variabel lainnya yang
konsumen dengan kata lain harga tas furla
dapat menjelaskan lebih mendalam
terjangkau
tentang keputusan pembelian.
psikologi, bisa dilakukan dengan menjaga
Masih sedikit jumlah responden yang
citra perusahaan, dan melalui iklan yang
dijadikan sampel sehingga hasil yang
menarik sehingga menimbulkan motivasi dan
ditemukan
menambah pengetahuan konsumen.
dalam
penelitian
ini
oleh
konsumen.
Dari
segi
memiliki tingkat keakuratan yang lemah.
9
Saran
Daftar Pustaka Penelitian ini
memiliki
beberapa
saran, yang apabila diatasi pada penelitian selanjutnya,
dapat
memperbaiki
hasil
penelitian yaitu:
Ghozali, Imam 2005. Analisis Multivariate dengan program SPSS. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro Gujarati, Damodar. 2001. Ekonometrik Dasar. Erlangga, Jakarta
1. Distributor hendaknya dapat terus memperhatikan faktor budaya dengan cara
memperhatikan
penawaran
Kotler, Philip dan Keller, Kevin, Kevin Lane. 2007. Manajemen Pemasaran. Jilid 1. Edisi Indonesia. Edisi Milenium. Edisi Kesepuluh. Penerbit PT Prenhallindo. Jakarta.
produknya dari segi budaya, sub budaya, dan kelas sosial agar dimasa mendatang
keputusan
pembelian
konsumen akan lebih meningkat lagi 2. Pihak distributor hendaknya dapat terus memperhatikan faktor social dalam menawarkan produknya baik
--------------------------------------------------------. 2009. Manajemen Pemasaran. Jilid 1. Edisi 13. Jakarta : Erlangga. Malaihollo, Jonathan. 2007. Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan Membeli Produk Air Minum Dalam Kemasan (Studi Pada Konsumen Di Kota Ambon) . Junal Eksekutif, volume 4 Nomor 2 Agustus
dari segi kelompok, keluarga dan peran status agar dimasa mendatang keputusan pembelian konsumen akan lebih meningkat lagi. 3. Distributor
hendaknya
memperhatikan
faktor
dapat pribadi
konsumen itu sendiri baik dari segi situasi ekonomi, kepribadian, konsep diri, umur dan tahap daur hidup serta
Santoso, Singgih. 2001. Buku latihan SPSS. Edisi kedua. Jakarta : PT. Elex Media Komputindo Schiffman, Leon G. and Leslie Lazar Kanuk. 2007. Perilaku Konsumen . Edisi Ketujuh. Jakarta: Indeks Kelompok Gramedia. Sekaran, Uma. 2000.Reserch methods for Business. New York
meningkatkan psikologis baik dari
Semuel, Hatane. 2007. Perilaku dan Keputusan Pembelian Konsumen Restoran Melalui Stimulus 50% discount di Surabaya. Fakultas Ekonomi, Universitas Kristen Petra – Surabaya. Jurnal Manajemen Pemasaran, vol. 2, no. 2, Oktober 2007: 73-80
motivasi, persepsi, pembelajaran serta
Setiadi,
pekerjaan sehingga diharapkan pada masa mendatang dapat meningkatkan keputusan pembelian konsumen. 4. Distributor
keyakinan kedepannya
hendaknya
dan
sikap
keputusan
akan lebih meningkat lagi.
dapat
sehingga konsumen
Nugroho J. 2003. Perilaku Konsumen : Perspektif Kontemporer Pada Motif, Tujuan, dan Keinginan Konsumen. Edisi Revisi, Cetakan ke4. Jakarta : Kencana.
10
Sugiyono, 2003. Metode Penenlitian Bisnis. Cetakan Kelima. Penerbit CV. Alfabeta. Bandung. Sugiyono, Eri Wibowo, 2004, Statistik Untuk Penelitian dan Aplikasinya Dengan SPSS 10.0 For Windows, Cetakan Keempat, ALFABETA, Bandung
11