Manajemen Keuangan
PENGARUH ECONOMIC VALUE ADDED, ROA, ROE DAN EPS TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DALAM INDEKS LQ-45 PERIODE AGUSTUS 2008-JULI 2010 Ady Setiawan Abdullah Rakhman* Yosef Dema Program Studi Manajemen, Institut Bisnis dan Informatika Indonesia, Jalan Yos Sudarso Kav. 87, Jakarta 14350
Abstract This research would like to see the influence of Economic Value Added(EVA), Return on Assets(ROA), Return on Equity(ROE) and Earning Per Share(EPS)on Stock Return In Companies listed In LQ-45 Index. In general, investors see the profitability ratios. By using the ratio of profitability (in this study represented a return on assets, return on equity, and earnings per share), it will be known the effectiveness of the company. Without ignoring the cost of capital, then the variable is added Economic Value Added. Based on the existing theory, EVA, ROA, ROE, and EPS have positive influences on stock returns. By implementing judgment sampling method, sample of this study consist of 27 listed companies for the period of 2008 to 2010. Data analysis of this study employs multiple linear regression and classic assumption test. In this study, EVA has sufficient evidence of negatively affects stock returns, ROA and ROE do not have sufficient evidence of effects on stock returns. While EPS has enough proof positive effects on stock returns. Key Words: Economic Value Added, Return on Assets, Return on Equity, Earning Per Share, Stock Return .
Pendahuluan
P
asar modal merupakan salah satu sarana untuk mengatasi permasalahan liquiditas perusahaan sekaligus sebagai salah satu sarana investasi bagi pihak – pihak yang mempunyai kelebihan dana. Salah satu instrumen utama dalam menganalisis kondisi fundamental perusahaan adalah informasi keuangan, karena didalamnya mencerminkan kondisi kesehatan serta prospek perusahaan pada masa yang akan datang. Investasi pada pasar modal termasuk dalam kategori investasi yang likuiditasnya tinggi serta convertible (mudah dikonversikan) sehingga penting bagi emiten untuk memperhatikan kepentingan pemilik modal yaitu dengan memaksimalkan nilai perusahaan. Karena nilai *
perusahaan merupakan ukuran keberhasilan atas fungsi-fungsi keuangan. Kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dalam kegiatan operasionalnya merupakan fokus utama dalam penilaian prestasi perusahaan, karena dari laba perusahaan akan dapat diketahui kemampuan perusahaan dalam pemenuhan kewajiban bagi para investornya dan juga merupakan elemen penting dalam penciptaan nilai perusahaan yang menunjukkan prospeknya pada masa yang akan datang. Secara umum ada dua pendekatan dalam analisis pasar modal, yaitu analisis teknikal dan analisis fundamental. Analisis teknikal didasarkan pada pergerakan saham baik dalam skala harian, mingguan, maupun bulanan serta informasi lain
Alamat kini Institut Bisnis dan Informatika Indonesia, Jln Yos Sudarso Kav. 87 Sunter , Jakarta 14350 Penulis untuk Korespondensi: Telp. (021) 65307062 Ext. 709. E-mail:
[email protected]
ISSN: 0854 - 8153
165
Volume 17 No. 2 September 2010
Manajemen Keuangan yang relevan, sedangkan analisis fundamental menjadikan informasi keuangan perusahaan sebagai dasar analisis.
mengatasi persoalan ini dikembangkan suatu konsep baru yaitu EVA (Economic Value Added) yang mencoba mengukur nilai tambah (value creation) yang dihasilkan perusahaan dengan cara mengurangi beban biaya (cost of capital) yang timbul sebagai akibat dari investasi yang dilakukan. EVA juga merupakan ukuran kinerja yang secara langsunf berhubungan dengan kekayaan pemegang saham dari waktu ke waktu, oleh karena itu meskipun melibatkan perhitungan yang tidak sederhana sangat penting bagi investor untuk memahami konsep EVA. EVA memperbaiki kesalahan ini dengan cara eksplisit mengakui bahwa pada saat para manajer menggunakan modal, termasuk biaya ekuitas, EVA menunjukan jumlah kekayaan berupa uang yang diciptakan atau dihabiskan oleh perusahaan dalam periode pelaporan.
Tingkat profitabilitas perusahaan pada analisis fundamental biasanya diukur dari beberapa aspek, pada perusahaan publik yang listing pada Bursa Efek Jakarta, rasio keuangan yang sering dipakai dalam menganalisis perubahan harga suatu saham adalah ROE (Return on Equity), ROA (Return on Assets), dan EPS (Earning Per Share) Penggunaan rasio keuangan dalam penentuan kebijakan investasi telah dipakai secara luas namun demikian penggunaan analisis rasio keuangan sebagai alat pengukur akuntansi konvensional memiliki kelemahan utama yaitu mengabaikan adanya biaya modal sehingga sulit untuk mengetahui apakah perusahaan telah mampu menciptakan nilai atau tidak. Untuk Rumusan Masalah Penelitian Dengan latar belakang permasalahan di atas, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Economic Value Added, ROA (return on assets), ROE (return on equity) , dan EPS (earning per share) terhadap return saham kategori LQ 45, serta untuk mengetahui apakah variabel-variabel independen secara bersama-sama mempengaruhi return saham. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Economic Value Added, ROA, ROE, dan EPS terhadap return saham perusahaan kategori LQ 45 periode Agustus 2008-Juli 2010. Tinjauan Pustaka dan Hipotesis Hubungan EVA terhadap Return Saham EVA merupakan penilai kinerja perusahaan dengan fokus penciptaan nilai. jika EVA positif (EVA >0) terdapat penambahan nilai ekonomis pada perusahaan dan menciptakan nilai tambah
ISSN: 0854 - 8153
bagi pemegang saham sehingga akan direspon baik oleh investor dengan membeli saham tersebut yang berakibat harga saham meningkat sehingga tingkat return saham pun meningkat. Bila EVA negatif (EVA<0) maka tidak terdapat nilai tambah bagi perusahaan karena dana yang tersedia tidak memenuhi harapan-harapan kreditor dan terutama para pemegang saham sehingga akan direspon negatif oleh pasar (investor) dengan menjual saham yang dimiliki. H1: EVA berpengaruh positif terhadap return saham kategori LQ 45 Hubungan ROA terhadap Return Saham Return On Assets (ROA) merupakan rasio antara earning after tax (EAT) terhadap total aset. ROA menunjukkan kinerja keuangan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih dari aktiva yang digunakan untuk operasional perusahaan. Return On Assets berguna untuk mengukur keuntungan investasi dan sebagai evaluasi akhir untuk menentukan keputusan investasi dalam perusahaan. Return On Assets yang semakin tinggi
166
Volume 17 No. 2 September 2010
Manajemen Keuangan menunjukkan kinerja perusahaan yang semakin baik dan para investor akan memperoleh keuntungan dari deviden yang diterima semakin meningkat. Dapat disimpulkan bahwa semakin besar ROA semakin baik, karena tingkat return semakin besar dan menjadi daya tarik bagi investor untuk membeli saham tersebut karena manajemen perusahaan mampu mengoptimalkan laba bagi pemegang saham dengan aset yang dimiliki oleh perusahaan. H2: ROA berpengaruh positif terhadap return saham kategori LQ 45. Hubungan ROE terhadap Return Saham Return On Equity (ROE) merupakan rasio yang membandingkan antara earning after tax (EAT) dan total modal (equity). ROE menunjukkan kinerja keuangan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih dari modal yang digunakan untuk operasional perusahaan. ROE memiliki hubungan yang positif dengan harga saham, sehingga semakin besar ROE semakin besar pula harga saham karena besarnya ROE memberikan indikasi bahwa pengembalian yang akan diterima investor akan tinggi sehingga investor akan tertarik untuk membeli saham tersebut dan hal itu menyebabkan harga pasar saham cenderung naik. H3: ROE berpengaruh positif terhadap return saham kategori LQ 45. Hubungan EPS terhadap Return Saham EPS adalah rasio untuk mengukur laba bersih per lembar saham (maksimum) yang mungkin diperoleh pemegang saham. Dikatakan maksimum, karena yang dibagi biasanya adalah kurang dari EPS. Rasio ini adalah satu-satunya rasio yang muncul di laporan keuangan, biasanya dicantumkan di bawah laba bersih. Jika EPS meningkat, dapat diindikasikan bahwa Laba bersih naik akan membuat EPS naik. Kenaikan EPS akan direspon baik oleh investor dengan membeli saham tersebut yang berakibat harga saham meningkat dan tingkat return saham meningkat.
ISSN: 0854 - 8153
H4: EPS berpengaruh positif terhadap return saham. Metodologi Penelitian Teknik Pengambilan Sampel teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah nonprobability sampling yaitu judgment sampling. Peneliti menggunakan judgment sampling karena mempertimbangkan beberapa kriteria, yang ditetapkan sebagai berikut: a. Perusahaan sampel yang digunakan adalah perusahaan-perusahaan LQ 45 yang telah terdaftar pada Bursa Efek Jakarta (BEJ) pada tahun 2008-2010. b. Perusahaan sampel adalah perusahaan LQ 45 yang selalu terdaftar setiap 6 bulan sekali pada pengumuman perusahaan LQ 45 pada tahun 2008-2010. c. Tahun buku perusahaan adalah 31 Desember. d. Laporan keuangan perusahaan tahun 2008-2010 tersedia di Bursa Efek Jakarta (BEJ). Variabel Penelitian Variabel terikat pada penelitian ini adalah return saham perusahaan. Variabel bebas pada penelitian ini meliputi Economic Value Added (EVA), Return on Asset (ROA), Return on Equity (ROE), dan Earning Per Share (EPS). 1. Return Saham Menurut Brigham (2001) total pengembalian yang diharapkan (expected return) adalah jumlah hasil dividen yang diharapkan dan hasil keuntungan modal yang diharapkan. Arti dari hasil modal diharapkan adalah keuntungan modal selama tahun tertentu dibagi dengan harga awal saham
Pt = Harga saham pada periode t Pt-1 =Harga saham pada periode t-1 (periode sebelumnya) rt = Return saham pada pada periode t
167
Volume 17 No. 2 September 2010
Manajemen Keuangan dana investasi pertumbuhan
2. Economic Value Added (EVA) Menurut Mirza (1997) EVA adalah keuntungan operasional setelah pajak dikurangi dengan biaya modal (cost of capital). Dengan kata lain EVA merupakan pengukuran pendapatan sisa residual (residual income) yang mengurangkan biaya modal terhadap laba operasi. EVA = NOPAT – Capital Charges Dimana : NOPAT = Net Operating Profit After Tax Capital Charges = WACC x Invested Capital 3. Return on Asset (ROA) ROA memberikan penjelasan manajemen yang efisien dalam menggunakan aset untuk menghasilkan laba. Dihitung dengan membagi laba tahunan perusahaan dengan total aset, ROA ditampilkan sebagai persentase. ROA = Laba bersih setelah pajak x 100% Total aktiva 4. Return on Equity (ROE) ROE mengukur tingkat pengembalian atas kepemilikan(ekuitas pemegang saham) dari para pemilik saham biasa. Ini langkah-langkah efisiensi suatu perusahaan untuk menghasilkan keuntungan dari setiap unit ekuitas pemegang saham(juga dikenal sebagai aktiva bersih atau aset dikurangi kewajiban). ROE menunjukkan seberapa baik suatu perusahaan menggunakan
untuk
menghasilkan pendapatan.
EAT = Earning After Tax 5. Earning Per Share (EPS). EPS adalah bagian dari keuntungan perusahaan yang dialokasikan untuk setiap saham yang beredar dari saham biasa. Laba per saham berfungsi sebagai indikator profitabilitas perusahaan EPS = Laba bersih setelah bunga dan pajak Jumlah saham yang beredar Teknik Analisis Data Data yang siap diolah akan diuji statistic meliputi: Uji Time Effect: The Dummy Variable Approach Sebelum melakukan pengujian atas pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen, harus diketahui apakah pooling data penelitian (penggabungan antara data cross-sectional dengan data time-series) dapat dilakukan atau tidak. Untuk mengetahuinya, digunakan salah satu alat analisis yaitu uji chow. Berikut persamaannya:
Y = α0+ β1 EVA + β2 ROA + β3 ROE + β4 EPS + β5D1+ β6D2+ β7D1. EVA + β8D2 EVA + β9D1 ROA + β10D2 ROA + β11D1 ROE + β12D2 ROE + β13D1 EPS + β14D2 EPS + e
e
Keterangan: Y : Return Saham EVA : Economic Value Added ROA : Return on Asset ROE : Return on Equity EPS : Earning per Share D1 :Variabel Dummy(1=2008,0=selain 2008) : Variabel Dummy(1=2009,0=selain 2009) D2 α0 : konstanta βi : koefisien regresi
ISSN: 0854 - 8153
: Variabel pengganggu
Analisis Statistik Deskriptif Analisis statistik deskriptif dilakukan untuk memberikan deskripsi atas variabel-variabel penelitian secara statistik. Statistik deskriptif yang digunakan dalam penelitian ini adalah nilai minimum, maximum, mean, dan standar deviasi.
168
Volume 17 No. 2 September 2010
Manajemen Keuangan
Uji Asumsi Klasik Pengujian asumsi klasik dilakukan terlebih dahulu sebelum melakukan pengujian regresi berganda. Terdapat empat pengujian yang dilakukan, yaitu uji normalitas, multikolinearitas, heteroskedastisitas, dan autokorelasi. Analisis Regresi Linear Berganda Analisis regresi linear berganda merupakan analisis regresi yang melibatkan hubungan dari dua atau lebih variabel independen. Tujuan dari pengujian ini adalah untuk menguji variabel Perubahan harga saham sebagai variabel dependen yang dijelaskan oleh EVA, ROE, ROA, dan EPS sebagai variabel independen. Berikut model regresinya: Y = β0+ β1 EVA + β2 ROA + β3 ROE + β4 EPS + e Keterangan: Y : Return Saham EVA : Economic Value Added ROA : Return on Asset ROE : Return on Equity EPS : Earning per Share β0 : konstanta βi : koefisien regresi e : Error Langkah selanjutnya adalah melakukan pengolahan data menggunakan program Statistical Package for Social Science (SPSS) 19.0 dengan melakukan uji F, uji t, dan melihat koefisien determinasi (R2) untuk model regresi berganda yang telah dibuat.
Perusahaan yang selalu masuk dalam kategori LQ 45 selama periode tersebut serta dengan pertimbangan kelengkapan data yang dibutuhkan. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik observasi karena peneliti mengumpulkan data yang berasal dari dokumen-dokumen. Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang terdiri dari: Laporan laba rugi, dan rasio keuangan yang telah terdaftar di Bursa Efek Jakarta (BEJ) dari Agustus 2008 sampai Juli 2010.Menurut waktu pengumpulannya, data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data panel, karena data yang dikumpulkan merupakan gabungan dari data time-series dan cross-sectional dimana data-data tersebut dikumpulkan selama periode waktu tertentu dan dalam satu waktu tertentu. Analisis dan Pembahasan Uji Time Effect: The Dummy Variable Approach EVA.d1 sebesar (0.237), nilai Sig. untuk EVA.d2 sebesar (0.961), nilai Sig. untuk ROA.d1 sebesar (0.870), nilai Sig. untuk ROA.d2 sebesar (0.652), nilai Sig. untuk ROE.d1 sebesar (0.528), nilai Sig. untuk ROE.d2 sebesar (0.578), nilai Sig. untuk EPS.d1 sebesar (0.375), nilai Sig. untuk EPS.d2 sebesar (0.219). Semua variable dummy memiliki nilai signifikansi diatas α (0.05) yang berarti bahwa adanya kesamaan kemiringan dan titik potong pada regresi tersebut. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa dapat dilakukan penggabungan data periode 2008 sampai dengan 2010. Analisis Statistik Deskriptif
Objek Penelitian Objek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan perusahaan yang masuk dalam kategori LQ 45 dari Agustus 2008 sampai Juli 2010. Setelah dilakukan Pengolahan dari 45 Perusahaan yang masuk selama Agustus 2008 sampai Juli 2010, diperoleh sampel sebanyak 27
ISSN: 0854 - 8153
Dari hasil Statistik Deskriptif yang dilakukan, jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 81 sampel. Untuk variabel Economic Value Added (EVA) nilai minimumnya sebesar 5.13E12 dan nilai maksimumnya 1.37E13 dengan nilai rata-ratanya sebesar 1.4489E12 serta memiliki standar deviasi sebesar 13.17514E12. untuk
169
Volume 17 No. 2 September 2010
Manajemen Keuangan variabel Return on Asset (ROA) nilai minimumnya -11.44 dan nilai maksimumnya 40.35 dengan nilai rata-ratanya 10.5796 serta memiliki standar deviasi sebesar 9.55082. Untuk variabel Return on Equity (ROE) nilai minimumnya -46.24 dan nilai maksimumnya 53.09 dengan nilai rata-ratanya 21.2254 serta memiliki standar deviasi sebesar
Variabel EVA ROA ROE EPS
tolerance .575 .434 .432 .523
VIF 1.739 2.305 2.313 1.910
15.70399. Untuk variabel Earning Per Share (EPS) nilai minimumnya -449.00 dan nilai maksimumnya 3548.60 dengan nilai rata-ratanya 522.5588 serta memiliki standar deviasi sebesar 684.92516
Tabel 1 Uji Asumsi Klasik Spearman’s rho .933 Durbin Watson .545 1.764 .779 .833
sig.(2 tailed) dari variabel EVA, ROA, ROE, dan EPS adalah sebesar (0.933), (0.545), (0.779), dan (0.833) ≥ α (0.05). Maka dapat disimpulkan bahwa antar variabel tidak terjadi heteroskedastisitas.
a. Uji Normalitas Berdasarkan pengujian normalitas dengan menggunakan One Sample KolmogorovSmirnov test, diperoleh nilai Asymp. Sig( 2(0.698)≥(0.05), sehingga dapat tailed) disimpulkan bahwa data berdistribusi Normal b. Uji Multikolinearitas nilai Tolerance dari setiap Variabel lebih besar dari 0.1 dan nilai Variance Inflation Factor (VIF) yang lebih kecil dari 10. Ini menunjukkan bahwa tidak terjadi multikolinearitas antar variable independen
KolmogorovSmirnov Z Asymp. Sig. (2tailed) .698
d. Uji Autokorelasi dengan menggunakan Durbin Watson method, diperoleh hasil D-W hitung sebesar 1.764. dengan menggunakan table Durbin-Watson diperoleh DL sebesar 1.5372 dan DU sebesar 1.7438. Maka hasil D-W hitung terletak diantara DU dan 4-DU yang berarti terima HO dan tidak terjadi autokorelasi.
c. Uji Heteroskedastisitas hasil pengujian heteroskedastisitas dengan menggunakan Spearman’s rho diperoleh nilai
Variabel (constant) EVA ROA ROE EPS
Sig .411 .013 .907 .955 .005
Tabel 2 Hasil Regresi Linear Berganda β .127 -9.483E-14 R Square .118 -.002 .000 .001
Sig. .046a
F 2.541
Model persamaan regresi linear berganda yang diperoleh dalam penelitian ini sesuai: Y = 0.127 - 9.483E-14 EVA – 0.002 ROA + 0.000489 ROE + 0.001 EPS
ISSN: 0854 - 8153
170
Volume 17 No. 2 September 2010
Manajemen Keuangan Keterangan: Y : Return Saham EVA : Economic Value Added ROA : Return on Asset ROE : Return on Equity EPS : Earning per Share Uji F-test diperoleh hasil nilai signifikansi sebesar (0.046). Karena nilai signifikansi lebih kecil daripada nilai α (0.05), maka dapat disimpulkan bahwa model persamaan regresi linear berganda dalam penelitian ini layak digunakan Uji T 1. Pengaruh EVA terhadap Return Saham diperoleh nilai signifikansi untuk variabel Economic Value Added (EVA) adalah sebesar (0.0065-one tailed) yang berarti lebih kecil daripada α (0.05), sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel Economic Value Added (EVA) cukup bukti berpengaruh terhadap Return saham. Kemudian dilihat dari koefisien regresi untuk variabel Economic Value Added (EVA) terdapat nilai sebesar -9.483E-14. Hasil ini menunjukkan bahwa Economic Value Added (EVA) cukup bukti berpengaruh negatif terhadap Return saham. Hal ini tidak sesuai dengan hipotesis penelitian. 2. Pengaruh ROA terhadap Return Saham diperoleh nilai signifikansi untuk variabel Return On Asset (ROA) adalah sebesar (0.4535one tailed) yang berarti lebih besar daripada α (0.05), sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel Return On Asset (ROA) tidak cukup bukti berpengaruh terhadap Return saham. Hal ini tidak sesuai dengan hipotesis penelitian. 3. Pengaruh ROE terhadap Return Saham Berdasarkan tabel 4.10, diperoleh nilai signifikansi untuk variabel Return On Equity (ROE) adalah sebesar (0.4775-one tailed) yang berarti lebih besar daripada α (0.05), sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel Return On
ISSN: 0854 - 8153
Equity (ROE) tidak cukup bukti berpengaruh terhadap Return saham. Hal ini tidak sesuai dengan hipotesis penelitian. 4. Pengaruh EPS terhadap Return Saham Berdasarkan tabel 4.10, diperoleh nilai signifikansi untuk variabel Earning Per Share (EPS) adalah sebesar (0.0025-one tailed) yang berarti lebih kecil daripada α (0.05), sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel Earning Per Share (EPS) cukup bukti berpengaruh terhadap Return saham. Kemudian dilihat dari koefisien regresi untuk variabel Earning Per Share (EPS) terdapat nilai sebesar 0.001. Hasil ini menunjukkan bahwa Earning Per Share (EPS) cukup bukti berpengaruh positif terhadap Return saham. Hal ini sesuai dengan hipotesis penelitian Uji R2 Nilai koefisien determinasi (R2) = (0.118), artinya variasi return saham dipengaruhi oleh variasi variabel EVA, ROA, ROE, dan EPS sebesar 11.8%. Sedangkan sisanya sebesar 88.2% dipengaruhi oleh variasi variabel-variabel lainnya. Simpulan Economic Value Added memiliki cukup bukti berpengaruh negatif signifikan terhadap return saham. Return On Asset tidak memiliki cukup bukti berpengaruh terhadap return saham. Return On Equity tidak memiliki cukup bukti berpengaruh terhadap return saham. Earning Per Share memiliki cukup bukti berpengaruh positif terhadap return saham. Saran 1. Bagi investor yang ingin melakukan investasi di bidang saham, maka perlu lebih memperhatikan rasio-rasio keuangan seperti Economic Value Added dan Earning Per Share. Sebab dalam penelitian ini, kedua rasio tersebut memiliki cukup bukti berpengaruh terhadap return saham. Dengan demikian, diharapkan
171
Volume 17 No. 2 September 2010
Manajemen Keuangan para investor lebih mendapatkan kepastian dalam melakukan investasi. Selain itu, masih banyak faktor-faktor yang mempengaruhi para investor untuk melakukan pengambilan keputusan investasi di bidang saham seperti kondisi pasar saham, analisis tekhnikal dan fundamental perusahaan, serta rasio-rasio keuangan lainnya yang dinilai memiliki pengaruh terhadap return saham. 2. Bagi peneliti selanjutnya, dalam melakukan penelitian disarankan untuk memperluas kriteria sampel, memperluas Periode Pengamatan, tidak hanya 3 tahun saja, memperluas Variabelvariabel independen lain yang berpotensi memiliki pengaruh terhadap return saham seperti Current Ratio, Total Asset Turnover, Debt Ratio, Firm size, DER, dan lain-lain, serta dapat menambah variabel-variabel independen lain diluar rasio keuangan yang masih memiliki pengaruh terhadap return saham seperti kondisi pasar saham, tingkat inflasi, suku bunga, kebijakan politik dan lain-lain. Daftar Pustaka A.W. Tunggal . 2001. Memahami Konsep (EVA) dan VBM (Value Based Management). Harvindo, Jakarta. Bambang Riyanto . 1995. Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan. Gajah Mada University Press, Yogyakarta. Brigham, Eugene dan Houston Joel .2001. Manajemen Keuangan, Edisi Kedelapan, Jilid I, Terjemahan oleh Dodo Suharto dan Herman Wibowo, Jakarta : Penerbit Erlangga
ISSN: 0854 - 8153
Bursa Efek Jakarta (BEJ) .2010. Indonesian Capital Market Directory (ICMD), ECFIN, Jakarta _______. 2009. Indonesian Capital Market Directory (ICMD), ECFIN, Jakarta Indonesia Stock Exchange .2010. Buku Panduan Indeks Harga Saham Bursa Efek Indonesia, sumber : http://www.idx.co.id Indonesia Stock Exchange .2009. Buku Panduan Indeks Harga Saham Bursa Efek Indonesia, sumber : http://www.idx.co.id Mirza Teuku dan Imbuh, S . 1997. Konsep Economic Value Added: Pendekatan Menentukan Nilai Riil Perusahaan dan Kinerja Riil Manajemen. Usahawan, No. 01 th XXVIII, Januari hal 37-40. Noer Sasongko dan Nila Wulandari .2006. Pengaruh EVA dan Rasio-Rasio Profitabilitas Terhadap Harga Saham. Surakarta Wahyu Handoko.2008. Pengaruh EVA, ROA, ROE, dan EPS terhadap Perubahan Harga Saham Kategori LQ 45 Pada Bursa Efek Jakarta. Surakarta Young, S. David and Stephen F. O Byrne .2001. EVA dan Manajemen Berdasarkan Nilai : Panduan Praktis untuk Implementasi. Terjemahan Lusy Widjaja. Cetakan pertama, Salemba Empat, Jakarta.
172
Volume 17 No. 2 September 2010