PENGARUH KOMPONEN-KOMPONEN ECONOMIC VALUE ADDED TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN PERTAMBANGAN YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2010 – 2014
JURNAL
Disusun Oleh: HARTITO ADITYA 01110070
PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA 2016
PENGARUH KOMPONEN-KOMPONEN ECCONOMIC VALUE ADDED TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN PERTAMBANGAN YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2010 – 2014 Hartito Aditya Fakultas Ekonomi Universitas Narotama Surabaya
[email protected] ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh komponen-komponen economic value added yang terdiri dari NOPAT, Invested Capital, dan WACC terhadap Return Saham. Kegiatan investasi pada sektor saham mulai marak di Indonesia. Investasi ini mulai dikenalkan kepada masyarakat melalu media cetak dan elektronik. Investasi pada sektor pasar modal memang memiliki tingkat return yang cukup tinggi tetapi juga dibarengi dengan resiko yang tinggi pula. Oleh karena itu investor diharapkan tidak berinvestasi tanpa mengetahui apa-apa, diperlukan suatu pemahaman tentang apa saja yang mempengaruhi return saham agar resiko berinvestasi pada sektor ini dapat diperkecil. Salah satu faktor yang mungkin dapat diperhitungkan adalah EVA. Konsep EVA diperkenalkan oleh Stren Steward & Co. Pada tahun 1989 dimana konsep ini menitik beratkan pada pertambahan nilai pada perusahaan. Beberapa komponen dari EVA adalah NOPAT, Invested Capital, dan WACC. Kita perlu mengetahui bagai mana return saham dipengaruhi oleh komponen-komponen ini. Sehingga didapatkan pemahaman yang cukup dalam berinvestasi pada sektor pasar modal.
Kata Kunci: EVA, NOPAT, Invested Capital, WACC, Return saham, Capital Gain.
ABSTRACT
This study aims to determine the effect of the components of the economic value added consists of NOPAT , Invested Capital , Return on Equity and WACC to stock return. Investment activity in the stock sector begins to bloom in Indonesia . This investment was introduced to the public through print and electronic media . Investment in the capital markets sector does have a fairly high level of return but also coupled with a high level of risk. Therefore, investors are expected to not invest without knowing anything , we need an understanding of what influences stock returns so that the risks of investing in this sector can be minimized . One factor that may be taken into account is the EVA . EVA concept introduced by Stren Stewart & Co. In 1989 where this concept focuses on value to the company. Some parts of the EVA is NOPAT , Invested Capital , and WACC . We need to know how where stock returns are influenced by these components . To obtain a sufficient understanding of investing in the capital markets sector .
KeyWords: EVA, NOPAT, Invested Capital, WACC, Return saham, Capital Gain.
PENDAHULUAN
tidak perlu membayar bagi saham
Suatu perusahaan memerlukan ketersediaan dana yang baik untuk kelangsungan operasional perusahaan
biasa. Selain itu saham merupakan salah
satu
bentuk
investasi
bagi
masyarakat.
tersebut selain itu tambahan dana juga
Perusahaan
pertambangan
diperlukan ketika perusahaan tersebut
merupakan salah satu jenis perusahaan
ingin berekspansi. Saham merupakan
yang
salah satu cara perusahaan untuk
sahamnya. Industri pertambangan dari
memperoleh pendanaan dari sumber
dahulu hingga sekarang tetap menjadi
eksternal selain dari utang. Saham
primadona di pasar modal. Perusahaan
sendiri di bagi menjadi dua jenis yaitu
pertambangan juga merupakan salah
saham biasa dan saham preferen.
satu
Saham menjadi salah satu pilihan yang
nasional.
terbaik
ketika
indonesia dapat melakukan ekspor
membutuhkan
sehingga pertumbuhan industri ini
modal pada waktu bunga bank sedang
tidak begitu di pengaruhi oleh keadaan
tinggi.
terlalu
ekonomi indonesia tetapi lebih kepada
karena
keadaan ekonomi global.
bagi
perusahaan
perusahaam
tersebut
Saham
memberatkan
tidak
perusahaan,
ketika perusahaan mengalami kerugian maka
perusahaan
dapat
menunda
pembayaran bagi saham preferen dan
menarik
pilar
untuk
pembangunan Disektor
dimiliki
ekonomi
pertambangan
Dalam mengambil keputusan bisnis pada umumnya investor kerap kali
melakukan
penilaian
dan
pengamatan pada beberapa aspek yang
dengan melihat laporan keuangan saja
ada.
dalam
seseorang akan sulit untuk dapat
penelitiannya menerangkan analisis
memahami keadaan suatu perusahaan
investasi
saham
merupakan
hal
dan
mendasar
untuk
diketahui
para
Wibisono
(2010)
membandingkannya
perusahaan
lain
untuk
dengan dapat
investor, mengingat tanpa analisis
mengambil suatu keputusan ekonomi
yang baik dan rasional para investor
yang baik.
akan mengalami kerugian. Salah satu aspek yang di pertibangkan adalah laporan keuangan. Laporan keuangan tersebut
dapat
menggambarkan
keadaan perusahaan dan kemampuan atau kinerja perusahaan sehingga dapat membantu investor dalam mengambil keputusannya. Rasio-rasio keuangan dan alat ukur tertentu seperti EVA selain
dipergunakan
untuk
menegetahui keadaan dari perusahaan juga
dipergunakan
memperbandingkan
kinerja
untuk antara
perusahaan yang satu dan yang lain. Alat ukur ini diperlukan karena hanya
Rasio
yang
menunjukkan
kemampuan perusahaan menghasilkan laba, solvabilitas dan likuiditas masih sering dipergunakan oleh investor. Kartini
dan
Hermawan
(2008)
menyatakan kinerja dan prestasi yang diukur dengan rasio-rasio keuangan tidak dapat dipertanggung jawabkan, karena rasio keuangan yang dihasilkan sangat bergantung pada metode atau perlakuan akuntansi yang digunakan. Cara lain untuk mengetahui kinerja perusahaan
adalah
dengan
menggunakan Residual Income dan
cara menghitungnya adalah dengan
tersebut
menggunakan Economic Value Added
instrumen
(EVA). Tidak seperti ukuran kinerja
dengan deskripsi tersebut. Menurut
konvensional,
dapat
Wild dan Subramanyam (2010: 227)
berdiri sendiri tanpa perlu analisis
modal saham merupakan saham yang
perbandingan
diterbitkan kepada pemegang ekuitas
sejenis
konsep
EVA
dengan
ataupun
perusahaan
maka
saham
ekuitas
termasuk
karena
sesuai
membuat
analisis
(Wibisono,
2010).
Saham terdiri dari dua jenis
EVA merupakan hasil perhitungan dari
yaitu saham biasa dan saham preferen.
Net
kecenderungan
Operating
After
Tax
Menurut
Capital,
dan
(2010: 228) saham biasa merupakan
Weighted Average Cost of Capital
kelompok saham yang mencerminkan
(WACC).
hak kepemilikan serta memiliki risiko
(NOPAT),
Profit
sebagai pembayaran aset dan jasa.
Invested
kinerja Saham
Subramanyam
perusahaan.
saham
biasa
memiliki risiko yang lebih tinggi di (PSAK adalah
56:07)
Instrumen
kontrak
yang
memberikan hak residu atas aset suatu entitas
dan
tinggi dan pengembalian tinggi atas
TINJAUAN PUSTAKA
ekuitas
Wild
setelah
dikurangi
dengan
seluruh liabilitasnya. Atas definisi
bandingkan dengan saham preferen oleh karena risiko yang tinggi tersebut return saham ini juga lebih tinggi dari saham preferen.
biasa
Harga Saham Vice Law dan Lauw Tjun (2011)
berpendapat
terbentuknya
harga saham tidak hanya disebutkan saja, melainkan dibentuk berdasarkan suatu dasar tertentu. Dalam sebuah saham terdapat berbagai macam harga. Harga tersebut timbul berdasarkan landasan apa yang digunakan didalam menentukan harga saham tersebut. Selembar
saham
mempunyai
tiga
nilai
nominal ini. 2. Harga Perdana Harga ini merupakan harga saham di pasar primer. Harga perdana biasanya
ditetapkan
kesepakatan
antara
melalui penjamin
emisi dan emiten. 3. Harga Pasar Harga pasar merupakan harga yang terbentuk akibat mekanisme
tersebut
1. Harga Nominal Harga yang tercantum didalam sertifikat saham yang ditetapkan oleh emiten. Besarnya nilai saham ini berdasarkan nilai dari aset dikurangi
pada
permintaan dan penawaran saham
macam nilai atau harga, yaitu:
perusahaan
didasarkan
sertifikat saham yang beredar. Pembagian dividen pada saham
pasar
sekunder.
Fluktuasi harga ini lah yang merupakan salah satu return yang di harapkan oleh investor. Return Saham
liabilitas
yang dibagi dengan banyaknya
di
Menurut Raden Tinneke (2007) return
saham
keuntungan
yang
adalah dinikmati
tingkat oleh
pemodal atas suatu investasi yang
dilakukan.
Return
memiliki
dua
saham
sendiri
komponen
yang
menyusunnya, yaitu:
Dalam hal ini yang dimaksud sebagai pasar adalah pasar modal.
1. Dividen
Pasar modal efisien adalah sebuah
Dividen merupakan pembagian keuntungan
yang
perusahaan
dan
keuntungan Dividen
Teori Pasar Efisien
diberikan
berasal
yang
dihasilkan.
diberikan
mendapatkan
dari
setelah
persetujuan
dari
pemegang saham dalam RUPS. Dividen dapat diberikan dalam bentuk uang tunai atau dapat pula dalam bentuk dividen saham. 2. Capital Gain Capital Gain merupakan selisih antara harga beli dan harga jual saham. Capital Gain terbentuk dari adanya aktivitas perdagangan saham yang ada di pasar Sekunder
pasar modal dimana harga sahamnya secara cepat meyesuaikan terhadap datangnya informasi baru dan oleh karena itu harga saham saat ini merefleksikan
semua
informasi
tentang saham tersebut (Reilly dan Brown, 2012: 149). Atas dasar teori ini banyak dilakukan penelitian tentang bagaimana terhadap
harga suatu
saham
bereaksi
informasi.
Dari
penelitian penelitian tersebut memiliki hasil yang bercampur antara yang mendukung hipotesis pasar efisien dimana harga saham bereaksi terhadap suatu infomasi dan yang menolak hipotesis pasar efisien dimana harga
saham tidak bereaksi tehadap suatu
Subhipotesis ini
informasi.
bahwa
Sebuah artike yang ditulis oleh
percaya
harga
saham
menyesuaikan
terhadap
Fama pada tahun 1970 membagi
semua
Hipotesis Pasar Efisien menjadi 3
yang dikeluarkan dengan
subhipotesis berdasarkan kumpulan
cepat. Oleh karena itu harga
infomasi yang mempengaruhi, yaitu:
saham
1. Weak-Form
Efficient
informasi
publik
saat
ini
merefleksikan sepenuhnya
Market Hypotesis
seluruh informasi publik.
Subhipotesis ini berasumsi
Subhipotesis
ini
bahwa harga saham saat ini
mencakup
Weak-Form
merefleksikan sepenuhnya
Efficient Market Hypotesis,
seluruh
pasar
karena seluruh informasi
termasuk
yang tergandung didalam
informasi
saham,
pergerakan harga dimasa
Weak-Form
lalu, rate of return, data
Market
volume pendagangan, dan
termasuk
informasi yang dihasilkan
informasi
oleh pasar lainnya.
dari
2. SemiStrong-Form Efficient Market Hypotesis
juga
Efficient
Hypotesis
juga
kedalam publik.
informasi
termasuk
Selain yang
Weak-Form
Efficient Market Hypotesis juga
terdapat
informasi
earnings dan pengumuman
dalam mengambil keputusan investasi
deviden, PER, PBV, berita
bagi investor. (PSAK1:10) laporan
tentang perekonomian, dan
keuangan
politik.
terstruktur dari posisi keuangan dan
3. Strong-Form
Efficient
Market Hypotesis Subhipotesis
adalah
suatu
penyajian
kinerja keuangan suatu entitas. Tujuan laporan keuangan adalah memberikan
ini
informasi mengenai posisi keuangan,
beranggapan bahwa harga
kinerja keuangan, dan arus kas entitas
saham
yang bermanfaat bagi sebagian besar
merefleksikan
seluruh
informasi
dari
kalangan pengguna laporan keuangan
publik dan private source,
dalam pembuatan keputusan ekonomi.
hal ini berarti tidak ada
Laporan keuangan juga menunjukkan
kelompok
yang
hasil pertanggung jawaban manajemen
memonopoli
akses
atas penggunaan sumber daya yang
informasi
yang
dipercayakan kepada mereka.
investor
berhubungan
dengan
pembentukan harga.
Diantara berbagai laporan yang diterbitkan
perusahaan
kepada
pemegang saham, laporan tahunan (annual report) adalah yang paling
Laporan Keuangan Laporan
dapat
penting (Wibisono, 2010). Laporan
menunjukkan kondisi dari perusahaan
keuangan tahunan ini yang lebih
dan
cenderung
dapat
keuangan
menjadi
pertimbangan
dijadikan
pertimbangan
bagi investor jangka panjang dalam
memberikan tolak ukur yang baik
mengambil keputusan investasi. Dalam
tentang
menggunakan
memberikan
diperlukan
laporan
keuangan
kemampuan
menganalisis
laporan
dalam keuangan
tersebut.
apakah nilai
pemegang
tambah
saham.
telah kepada
EVA
lebih
memfokuskan pada apakah perusahaan memberikan
EVA (Economic Value Added)
perusahaan
pemegang
nilai saham
tambah di
bagi
bandingkan
dengan memperbandingkan variabelKonsep EVA pertama kali
variabel yang tersedia.
diperkenalkan pada tahun 1989 oleh Joel Stern dan Bennett Steward. Joel dan Bennett adalah pendiri perusahaan konsultan Stern Stewat & Company. Konsep ini diciptakan untuk mengatasi kelemahan
dari
analisis
laporan
keuangan yang sebelumnya banyak digunakan.
ekonomi usaha yang sebenarnya untuk tahun tertentu dan sangat jauh berbeda dari
laba
akuntansi
dimana
laba
akuntansi tidak dikurangi dengan biaya ekuitas sementara dalam perhitungan EVA biaya ini akan dikeluarkan (Brigham & Houston, 2007:86). Jadi,
EVA dapat digunakan sebagai indikator
EVA merupakan estimasi laba
keberhasilan
manajemen
dalam memilih dan mengelola sumbersumber dana perusahaan. menurut Nieke Arwiyati Shidiq (2012) EVA
nilai EVA dapat dihitung dengan menggunakan
perhitungan
sebagai
berikut: EVA = NOPAT – (Invested capital X WACC)
NOPAT
Invested Capital
Net operating profit after tax
Invested Capital
merupakan
(NOPAT) adalah laba usaha setelah
pinjaman jangkat pendek ditambah
pajak sebelum beban bunga. NOPAT
pinjaman jangka panjang ditambah
merupakan
ekuitas pemegang saham atau total
laba
yang
didapatkan
perusahaan dari kegiatan operasional.
hutang
NOPAT merupakan laba bersih setelah
pinjaman jangka panjang tanpa bunga.
pajak
dan
diperoleh
mengukur perusahaan
laba dan
yang
can survive (Hansen dan Mowen, 2007:438). Perhitungan NOPAT tidak faktor
non-
operasional, misalnya laba/rugi atas penjualan aktiva tetap, penghentian dan
penjualan
WACC sama dengan jumlah
kegiatan
perusahaan
tidak
NOPAT.
biaya dari setiap komponen modal. Utang jangka pendek, utang jangka panjang, dan ekuitas pemegang saham ditimbang relatifnya
operasional
termasuk
dalam
berdasarkan dalam
struktur
proporsi modal
perusahaan pada nilai pasar. WACC merupakan perhitungan
investasi.
Beberapa akun yang tidak behubungan dengan
dikurangi
operasi
companies creating capital or wealth
usaha,
ekuitas
WACC
bersih. Over the long term, only those
mengikutsertakan
dengan
cost of capital berdasarkan porsi utang dan ekuitas dari perusahaan. Metode ini
umumnya
menguji
digunakan
kelayakan
untuk
investasi
ke
perusahaan berdasarkan struktur modal
data-data yang berbentuk angka/data
yang bervariasi, biasanya melibatkan
kualitatif yang diskorkan.
utang dan ekuitas. Pada perusahaan
Dalam penelitian ini penulis
yang hanya menggunakan pendanaan
menggunakan pendekatan deskriptif
ekuitas, maka cost of capital setara
kuantitatif
cost of equity begitu pula dengan
keuangan
perusahaan yang hanya menggunakan
perusahaan yang tercatat pada Bursa
pendanaan utang, maka cost of capital
Efek Indonesia (BEI) pada tahun
setara cost of debt
2010-2014.
METODE PENELITIAN
dan
melakukan sebuah
data
harga
laporan
saham
dari
Jenis dan Sumber Data Penulis
Pendekatan Penelitian Dalam
berupa
dalam
skripsi
penelitian
ini
mengenai
penelitian hubungan antara komponen-komponen
metode merupakan faktor yang penting EVA terhadap return saham. Teknik dalam
menentukan
berhasil
atau pengumpulan data dilakukan dengan
gagalnya sebuah penelitian. Suatu penelitian
kepustakaan
dan
metode yang tepat akan mempermudah pengambilan data sekunder. peneliti
dalam
menjalankan 1. Penelitian kepustakaan, penelitian
penelitiannya.
penelitian
kuantitatif ini dilakukan untuk memperoleh
adalah penelian yang menggunakan referensi-refrensi yang berisi data atau penelitian yang menunjang
penelitian ini yang di peroleh
beberapa
perusahaan
dengan cara membaca, mencatat,
membagikan
deviden.
dan mempelajari textbook dan
penelitian jenis seperti ini juga di
penelitian-penelitian terdahulu
gunakan oleh beberapa peneliti seperti
2. Pengambilan
data
sekunder
keuangan
dan
fluktuasi
harga
saham
rekap
itu
Return Saham dapat di hitung dengan cara sebagai berikut:
dari
perusahaan-perusahaan
Rit
yang
merupakan sampel penelitian.
( Pit Pi (t 1) ) Pi (t 1)
Dimana:
Return Saham (Y)
Rit Variabel
Selain
Wulandari (2012) dan Desiani (2011)
berasal dari BEI yang berisi laporan
tidak
dependen
= Return saham i pada
dalam saat t
penelitian ini adalah return saham. Pir
= Harga saham i pada
Return merupakan salah satu faktor saat t yang memotivasi investor berinvestasi Pi(t-1)
= Harga saham i pada
dan merupakan imbalan atas investasi saat t-1 investor dan resiko atas investasinya tersebut.
Return
saham
yang
NOPAT(X1)
digunakan dalam penelitian ini adalah
Laba operasi bersih setelah pajak atau
capital
tidak
net operating profit after tax (NOPAT)
menggunakan expected return, karena
adalah laba yang dihasilkan suatu
gain
saja
dan
perusahaan jika perusahaan tersebut
biaya-biaya komponen utang, saham
tidak memiliki hutang dan hanya
preferen dan ekuitas biasa.
memiliki aset operasi (Brigham & WACC = wdrd(1-T)+were Houston, 2007: 84). NOPAT = EBIT (1-T) Persensate Hutang (wd) Untuk melihat persentase hutang dari total
Invested Capital(X2)
hutang dan ekuitas
Total modal operasi dari investor
wd= Total hutang/ Total hutang + total
adalah total modal dari perusahaan
ekuitas
yang meliputi modal sendiri dan Menghitung biaya hutang/ cost of debt hutang
jangka
panjang.
Untuk (rd)
menghitung Invested Capital adalah Brigham
sebagai berikut: Invested Capital =Modal saham + Kewajiban Jangka Panjang
WACC(X3) WACC (weighted average cost of capital) atau rata-rata tertimbang biaya
&
Houston
(2007:333)
mengemukakan bahwa biaya hutang adalah tingkat bunga atas hutang baru, bukan atas hutang yang sudah jatuh tempo. Biaya hutang setelah pajak = rd (1-T)
modal adalah rata-rata tertimbang Dimana, rd adalah tingkat bunga atas hutang dan T adalah tarif pajak. Tarif pajak yang dihitung dengan
membandingkan antara beban pajak dengan laba sebelum 3.1 Teknik Analisis Data Teknik analisis data digunakan
Bebankewajiban (1 T ) TotalKewaj iban
rd
sebelum pajak.
untuk mengolah data-data yang telah terkumpul
yang
menghasilkan
kemudian
interpretasi,
dapat dimana
hasil pengolahan data digunakan untuk Persensate Ekuitas (we) membuktikan hipotesis yang telah Untuk melihat persentase ekuitas dari total hutang dan ekuitas
wd= Total ekuitas/ Total hutang + total ekuitas
dirumuskan. Analisis data ini dibantu dengan program SPSS statistic 21.0.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Menghitung biaya ekuitas (re) Biaya saham biasa atau biaya ekuitas
Deskripsi Objek Penelitian
didefinisikan sebagai tingkat pengembalian yang diminta investor atas saham biasa suatu perusahaan ( Brigham & Houston, 2007:333)
re Dimana:
1 PER
Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh
perusahaan
dalam
industri pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Selama tahun 2010 hingga tahun 2014 yang berjumlah
31
perusahaan
pertambangan.
Sedangkan
sampel
dalam penelitian ini adalah perusahaan
Statistik Deskriptif
pertambangan yang tercatat di papan Tabel 4.2 utama pada bursa efek indonesia dan Statistik Deskriptif menerbitkan laporan keuangan tahun
Descriptive Statistics N
2010 hingga 2014 dan sahamnya aktif
Rang e
Mini
Maxi
Mean
mum mum
Deviati
diperdagangkan yang berjumlah 8 perusahaan dalam kurun waktu 5
on 40 6529 NOPAT
-
4509
482 2020
481
Invested
40 2672 1215
capital
2987 40
WACC
Tabel 4.1 Daftar Perusahaan Sampel
1 2 3 4 5 6
Aneka Tambang (Persero) Tbk. Ratu Prabu Energi Tbk. Bayan Resource Tbk. Vale Indonesia Tbk. Indo Tambang raya Megah Tbk. Medco Energi Internasional Tbk. 7 Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk. 8 Timah (Persero) Tbk.
Kode Indeks ANTM ARTI BYAN INCO ITMG MEDC PTBA
21.39 10.515
2793
11993
.236 -.036
.200 .06590 .05214
ReturnS
40
aham
2.72 -.543
2.18 .01349 .47493
9
6
7
40
(listwise)
Sumber: data sekunder diolah, 2016
Tabel 4.2 menunjukkan hasil pengukuran deskriptif statistik dari masing-masing
variabel
baik
independen maupun dependen yang berjumlah 40 data pengamatan. Pada
dan Pembahasan
75632
346 8333 795.99 93.658
TINS
Analisa Data, Pengujian Hipotesis,
12725
1
Valid N
No Nama Perusahaan
12902
001
tahun, sehingga diperoleh sebanyak 40 sampel.
Std.
variabel
dependen,
return
saham
memiliki range nilai sebesar 2.729. Nilai minimum -0.0543 dimiliki oleh
BYAN (Bayan Resource Tbk.) pada tahun
2012
sedangkan
Uji Normalitas
nilai Tabel 4.3
maksimumnya 2.186 dimiliki oleh Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
BYAN pada tahun 2010. Variabel
independen
yang
berupa NOPAT, Invested Capital, dan
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
WACC memiliki range masing-masing
Unstand ardized
sebesar 6,529,482; 26,722,867; 0.236
Residual
nilai minimum -2,020,001; 1.215,346;
N
40 Mean
-0.36 dan nilai maksimum masingNormal
masing sebesar 4,509,481; 27,938,333;
Parameters
a,b
Std.
.000000 0 .444880
Deviatio n
0.2. sedangkan stardar deviasi dari
Absolut
masing-masing
variabel
adalah Most Extreme
1,272,510.515; 7,563,293.658; 0.052 yang menunjukkan nilai yang lebih kecil dari mean (nilai rata-rata) sebesar
72
Differences
S
.152
e Positive
.152
Negativ
-.129
e
Kolmogorov-Smirnov Z
.963
Asymp. Sig. u (2-tailed)
.311
a. Test distribution is Normal.
1,290,221.39; 11,993,795.99; 0.066.
m from data. b. Calculated
Data tersebut menunjukkan hasil yang sumber: Data Sekunder diolah, 2016 baik, karena standar deviasi yang merupakan penyimpangan dari data lebih kecil dari nilai rata-ratanya. .:
Berdasarkan tabel 4.3, dapat diketahui bahwa normalitas model regresi memiliki nilai signifikansi
sebesar 0.311> 0.05, Sehingga Ho
Uji
heteroskedastisitas
pada
Diterima yang menunjukkan bahwa
penelitian ini menggunakan uji glejser,
distribusi variabel independen atau
dari pengujian tersebut diperoleh hasil
dependen dari penelian ini memiliki
yang menunjukkan bahwa variabel
distribusi data yang normal. Selain
NOPAT, Invested Capital, dan WACC
menggunakan
memilki nilai sig > 0.05, hal ini
uji
One-Sample
Kolmogorov-Smirnov Test dapat grafik
menunjukkan
tidak
P-P Plot dengan dasar analisis:
heteroskedastisitas.
Uji Heteroskedastisitas
Uji Autokorelasi
terjadinya
Tabel 4.6 Hasil Pengujian Autokorelasi Tabel 4.4 Hasil uji Heteroskedastisitas
Model Summary Mo
Variabel
Sig
Keputusan
R
del
R
Adjuste
Squa
dR
re
Square
b
Std.
Durbin-
Error of Watson the Estimat
NOPAT
0.947
e
Ho Diterima 1
Invested
0.646
Ho Diterima
.123
a
.049
.46304
2.054
7
a. Predictors: (Constant), WACC, NOPAT, Investedcapital
Capital WACC
.350
b. Dependent Variable: ReturnSaham
0.159
Ho Diterima
Sumber: data sekunder diolah, 2016
Sumber: data sekunder diolah, 2016
Dari hasil uji autokorelasi diatas
Model
diketahui jumlah observasi sebesar 40,
Unstandar
Standar
dized
dized
Coefficien
Coeffici
ts
ents
dengan variabel bebas sebayak 3. Hasil B
Std
DW Test diperoleh 2.054 yang akan dibandingkan
dengan
nilai
t
Si
Collinearity
g.
Statistics
Beta
Tolera
VI
nce
F
.868
1.1
. Err
tabel
or
menggunakan nilai signifikansi 5%
(Constant
.243
)
1.2
6
maka pada tabel Durbin Watson akan NOPAT
di dapatkan nilai dl 1,338 dan du 1,659
.19
4.81
.00
8E-
0
.2
39 23 .129
.77
.4
0
46
-
.6
53
008
Oleh karena nilai DW 2.054
-
.00
Investedc
5.56
0
apital
5E-
-.089
.799
1.2
1
lebih besar dari batas atas (du) 1.659
7
WACC
-
1.5
3.41
54
-.374
0
2.662, maka dalam penelitian ini kita tidak
dapat
menolak
Ho
yang
51
009
dan kurang dari 4- 1.338 (4-du) yang merupakan batas bawah yang besarnya
.50 15
-
.0
.838
2.1 35
1.1 94
95
a. Dependent Variable: ReturnSaham
Sumber: data sekunder diolah 2016
menyatakan tidak ada autokorelasi Pada tabel 4.8 terlibat bahwa
positif atau negatif. dari
ketiga
variabel
independen
Uji Multikolonieritas memiliki nilai VIF < 10, Sehingga Tabel 4.8
dapat diambil kesimpulan bahwa tidak
Hasil Uji Multikolonieritas Variabel Independen
terjadi multikolonieritas antara ketiga variabel independen.
Coefficients
a
Uji Hipotesis
Persamaan regresi dari model di atas
Uji Secara Parsial (Uji Statistik t)
dapat ditulis sebagai berikut :
Tabel 4.9
Return Saham = 0,243 + 0,
Hasil Analisis Regresi Berganda –
00000004818NOPAT -
Uji t
0,000000005565InvestedCapital –
Coefficients Model
3,41WACC
a
Unstandardize
Stan
d Coefficients
dardi
t
Si
Interpretasi:
g.
zed
1. Konstanta
sebesar
0,243
Coeff
menunjukkan
icient s B
Std.
nilai
rata-rata
return saham apabila variabel
Beta
Erro
independen dianggap konstan.
r (Con
.243
.196
1.2 .22
stant) NOP AT 1
39 .000000
.000
0
Inves
-
tedca
.000000
.50
pital
005565
7
WAC C
-3.410
1.55 4
positif terhadap Return Saham
.129 .77 .44
04818 .000
3
2. Variabel NOPAT berpengaruh
-.089
6
dengan nilai koefisien sebesar
- .61
-.374
5
0,00000004818. Artinya jika NOPAT naik 1% maka Return
- .03 2.1
5
Saham
akan
mengalami
95
a. Dependent Variable: ReturnSaham
Sumber: data sekunder diolah, 2016
kenaikan
sebesar
0,000004818%
atau
0,00000004818 satuan 3. Variabel
Invested
Capital
berpengaruh negatif terhadap
Return Saham dengan nilai koefisien
sebesar
-
Hipotesis pertama menyatakan bahwa
“NOPAT
berpengaruh
0,000000005565. Artinya jika
signifikan terhadap Return saham”.
Invested Capital naik sebesar
Berdasarkan table 4.9 diatas, Variabel
1% maka Return Saham akan
NOPAT memiliki nilai koefisiensi
mengalami penurunan sebesar
regresi (B) +0,00000004818 dengan
0,0000005565%
signifikansi
atau
0,000000005565 satuan. 4. Variabel WACC berpengaruh
0,446
(p>
0,05).
Berdasarkan hasil penelitian ini berarti tingkat
NOPAT
suatu perusahaan
negatif terhadap Return Saham
berpengaruh positif terhadap Return
dengan nilai koefisien sebesar
Sahamnya,
3,41. Yang memiliki makna
signifikan (H1 ditolak).
apabila
WACC
namun
tidak
secara
mengalami
Hasil ini tidak sesuai dengan
kenaikan 1% maka Return
hasil penelitian dari Ismail (2006)
Saham
yang
akan
mengalami
menyatakan
penurunan sebesar 314% atau
berpengaruh
sebesar 3,14 satuan.
terhadap return saham. Hasil ini juga
Hipotesis
1
:
Ada
signifikan
signifikan
NOPAT positif
pengaruh
bertentangan dengan penelitian dari
NOPAT
Desiani (2011) yang menyimpulkan
terhadap Return Saham
bahwa
NOPAT
secara
perusahaan
berpengaruh
pertambangan
terhadap Return saham
signifikan
parsial negatif
Hasil
dari
penelitian
ini
disebabkan oleh perbedaan jumlah
menunjukkan bahwa return saham
sampel dan jenis industi dimana
perusahaan
tidak
penelitian ini hanya mengambil 40
dipengaruhi secara signifikan oleh
sampel dan hanya berfokus pada
NOPAT
perusahaan pertambangan saja.
pertambangan
dan
NOPAT
memiliki
pengaruh yang sangat kecil terhadap
Berdasarkan penelitian Sumiya
return saham. Hal ini dapat dilihat
dan Hendrian (2011) yang menyatakan
pada perusahaan ITMG dimana pada
bahwa ROE berpengaruh signifikan
saat membukukan nilai NOPAT yang
terhadap return saham sedang EVA
besar return saham pada perusahaan
tidak berpengaruh signifikan maka hal
tersebut
ini dapat kita kaitkan dengan NOPAT
cenderung
kecil
bahkan
terdapat nilai minus. Pada tahun 2012
yang merupakan
ITMG mencatat nilai NOPAT terbesar
dimana return saham tidak bereaksi
kedua dalam penlitian ini tetapi pada
terhadap
tahun tesebut return saham yang
bereaksi kepada laba berih yang
dihasilkan hanya sebesar 8%. Pada
merupakan
tahun 2011 pada saat ITMG memiliki
dimana pada beberapa perusahaan
nilai NOPAT terbesar pada penelitian
yang memiliki NOPAT positif tetapi
ini yaitu sebesar 4.509.481.000.000
membukukan rugi pada perhitungan
return
laba bersihnya.
saham
ITMG pada
tahun
tersebut malah menunjukkan nilai 24%.
Perbedaan
ini
juga
dapat
laba
komponen
operasional
indikator
dari
EVA
tetapi
ROE,
Hipotesis
2
:
Ada
pengaruh
signifikan
Invested
Capital terhadap Return Saham
dan
(2012)
juga
Hasil
dari
penelitian
ini
menunjukkan bahwa Invested Capital
Hipotesis kedua menyatakan Capital
Mohanram
menyatakan hal yang sama.
perusahaan
pertambangan
“Invested
return saham. Dimana Balachandran
tidak berpengaruh banyak terhadap
berpengaruh
return saham. Perusahaan belum dapat
signifikan terhadap Return saham”.
mengelola Invested Capital dengan
Berdasarkan hasil analisa di atas
efektif dan efisien sehingga dapat
variabel Invested Capital memiliki
mendongkrak
koefisien
-
Perusahaan ARTI pada tahun 2012
0,000000005565 dengan signifikansi
memiliki Invested Capital sebesar Rp
0,615
1.214.346.000.000
regresi
(p>0,05).
(B)
Sehingga
dapat
return
sahamnya.
memiliki
return
disimpulkan bahwa Invested Capital
saham 2% tetapi pada tahun 2014
memiliki pengaruh negatif terhadap
ketika ARTI memiliki nilai Invested
return saham tetapi tidak signifikan
Capital Rp 1.538.005.000.000 nilai
(H2 ditolak)
return
Hasil ini tidak sesuai dengan penelitian (2015)
Fadayi
dan
Moghadam
yang menyatakan
sahamnya
merosot
tajam
menjadi -44%. Pebedaan hasil ini juga dapat
disebabkan
oleh
perbedaan
terdapat
jumlah sampel, jenis perusahaan, dan
hubungan yang signifikan positif dari
negara dilakukanya penelitian. Dimana
variabel Invested Capital terhadap
penelitian ini memiliki 40 sampel yang
merupakan perusahaan pertambangan
terhadap return saham. Makna dari
di Indonesia sementara penelitian yang
hasil tersebut adalah semakin besar
lain dilakukan di Tehran dan USA.
cost dari capital maka semakin kecil return saham yang didapatkan dengan
Hipotesis
3
:
Ada
pengaruh
signifikan
Hasil
WACC
penelitian
ini
sesuai
terhadap Return Saham
dengan Frank dan Shen (2013) dalam
perusahaan
tulisannya yang berjudul Investment
pertambangan
and Weighted Average Cost of Capital
Hipotesis ketiga menyebutkan bahwa
asumsi variabel yang lain konstan.
“WACC
yang menerangkan bahwa WACC
berpengaruh
adalah sebuah discount factor, jadi
signifikan terhadap return saham”.
semakin tinggi nilai WACC semakin
Dari Tabel 4.9 di atas, WACC
berkurangnya
memiliki koefisien regresi (B) sebesar
investasi saat ini. Pada dasarnya nilai
-3,14 dengan signifikansi 0,035 (p <
dari Cost of Debt yang tinggi akan
0,05). Sehingga dapat disimpulkan
memberi efek negatif pada investasi.
bahwa WACC memiliki pengaruh
Nilai
signifikan negatif terhadap
memiliki efek negatif pada investasi.
return
Leverage
keuntungan
yang tinggi
saham (H3 diterima) Koefisien
regresi
tersebut
menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan
negatif
antara
WACC
Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)
dari
juga
Uji Statistik F digunakan untuk
ditunjukkan dengan nilai signifikansi
menguji pengaruh variabel-variabel
sebesar
0,189
independen secara simultan terhadap
mempunyai F hitung sebesar 1,676.
variabel dependen. Dari hasil uji
Hasil ini menunjukkan bahwa secara
stastistik F maka diperoleh hasil
simultan NOPAT, Invested Capital,
sebagai berikut:
dan
WACC
(p>0,05)
tidak
dan
berpengaruh
signifikan terhadap return saham (H4 Tabel 4.10 Hasil Analisa Regresi Berganda – Uji F
ditolak). a
ANOVA Model
Sum
Sumber: data sekunder diolah 2014
df
Mean
of
Squar
Squar
e
F
Sig.
1.6
.18
76
9
es Regr
1.078
3
.359
essio
H4: Ada Pengaruh signifikan secara
n 1
simultan NOPAT, Invested Capital, dan WACC terhadap
b
Resid
7.719
36
8.797
39
.214
ual Total
a. Dependent Variable: ReturnSaham
return saham perusahaan
b. Predictors: (Constant), WACC, NOPAT, Investedcapital
Berdasarkan table 4.10, ketiga variabel independen yaitu NOPAT,
Sumiyana dan Hendrian (2011)
Invested Capital, dan WACC tidak
dalam penelitiannya membandingkan
berpengaruh secara simultan/bersama-
antara
sama terhadap return saham yang
mendapatkan hasil ROE berpengaruh
ROE
dengan
EVA
dan
signifikan saham
positif
terhadap
return
EVA
tidak
sedangkan
berpengaruh signifikan. Dari penelitian tersebut
dapat
kesimpulan
di
bahwa
ambil investor
sebuah
Berikut
adalah
kesimpulan
yang dapat diberikan berdasarkan hasil pengujian dari seluruh hipotesis: 1. Dari
pengujian hipotesis
lebih
pertama, NOPAT memiliki
menggunakan infomasi tentang laba
pengaruh positif terhadap
bersih dari pada infomasi tentang
return saham, tetapi tidak
pertambahan nilai perusahaan yang
signifikan
dilihat dari kegiatan operasionalnya.
2. Dari
pengujian hipotesis
kedua,
Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk
Invested
Capital
memiliki pengaruh negatif
menganalisis pengaruh komponen –
terhadap
komponen EVA yang berupa NOPAT,
tertapi tidak signifikan
Invested Capital, dan WACC terhadap return
pengujian hipotesis
ketiga, WACC memiliki
pertambangan yang terdaftar di Bursa
pengaruh yang signifikan
Efek Indonesia pada tahun 2010
negatif
sampai dengan 2014, Dengan katagori
saham
tercatat pada papan utama Bursa Efek
4. Pengujian
dan
diperdagangkan.
pada
saham
perusahaan
Indonesia
saham
3. Dari
return
sahamnya
aktif
terhadap
return
hipotesis
keempat yaitu pengujian variabel
independen
NOPAT, Invested Capital,
dan
WACC
secara
bersama-sama
tidak
memiliki
yang
pengaruh
signifkan terhadap return saham. Kontribusi 5.
ketiga variabel dependen tersebut
terhadap
return
saham hanya sebera 4,9%, sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak ada dalam penelitian ini.
Daftar Pustaka Anggrahini, Yunita. (2014). Pengaruh ROI, ROE, EPS, Dan EVA Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2011 APBN 2014 (2016) http://www.kemenkeu.go.id/sites/default/files/NK%20dan%20APBN%202014%20full_0.p df Balachandran, Sudhakar dan Mohanram, Partha (2012). Using residual income to revine the relationship between earning growth and stock return Brigham, Eugene F. Dan Houston, Joel F. (2007). Fundamental of Financial Management (11th Edition). USA, Thomson South-Western Desiani, Ema. (2011). Analisis pengaruh Ecconomic Value Added, Net Income, Net Operating Profit After Tax, dan Operating Cash Flow terhadap return saham Ehrhardt, Michael C. dan Brigham Eugene F. (2011) Financial Management L Theory and Practice (13 th Edition), USA, South-western Cengage Learning Fadayi, Saeed dan Moghadam, Abdolkarim (2015). Studying the relation between dividends and stock return changes through residual income analysis of accepted firms in tehran stock market. Frank, Murray Z dan Shen Tao. (2013) Investment and the Weighted Average Cost of Capital. Ghozali, Imam. (2013) Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 21, Semarang, Badan Penerbit Universitas Diponegoro Hansen, Don R. Dan Mowen, Maryanne M. (2007). Managerial Accounting (8th Edition). USA, Thomson South-Western Ikatan Akuntan Indonesia. (2012). Pernyataan Standart Akuntansi Keuangan (PSAK). Jakarta Ismail, Ahmad. (2006). Is Economic Value Added more associated with stock return than accounting earning? The UK evidence. Kartini. Dan Hermawan, Gatot. (2008). Economic Value Added Dan Market value added terhadap Return Saham. Peranan Sektor Pertambangan Dalam Mendorong Perekonomian Nasional (2016) http://www.esdm.go.id/berita/37-umum/601-peranan-sektor-pertambangan-dalammendorong-perekonomian-nasional.html Rahayu, Ury Tri. dan Aisjah. Siti. (2013). Economic Value Added Dan Market value added terhadap Return Saham. Reilly Frank K. dan Brown Keith C. (2012) Investment Analysis & Portfolio Management (10th Edition), USA, South-western Cengage Learning
Shidiq, Nieke Arwiyati. (2012). Pengaruh EVA, Rasio Profitabilitas Dan EPS Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Asuransi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 20062010 Sia, Vice Law Ren. Dan Tjun, Law Tjun. (2011). Pengaruh Current Ratio, Earning Per Share, Dan Price Earning Ratio Terhadap Harga Saham Subramanyam, K.R. dan Wildm John. (2013). Analisis Laporan Keuangan (Edisi 10). (Yanti Dewi, Penerjemah.). Jakarta, Salemba Empat. Sumiyana dan Hendrian (2011) ROE dan EVA : Could They Explain Concurrently in Stock Return Association Model? Tinneke, Raden. (2007). Analisis Pengaruh Economic Value Added (EVA) Dan Faktor-Faktor Fundamental Perusahaan Lainnya Terhadap Return Saham. UU No. 8 tahun 1995 pasal 86 tentang pasar modal (http://www.ojk.go.id/dl.php?i=310&f=1) West, Tracey. Dan Worthington Andrew. (2006). The Usefulness of Economic Value Added (EVA) and Its Components in the Australian Context. Wibisono, Harry. (2010). Analisis Pengaruh Economic Value Added (EVA) Dan Rasio Profitabilitas Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Dalam Indeks LQ-45 Selama Periode 2004-2007 Wulandari, Vicki (2012) Pengaruh ROA, DER, EPS, dan Inventory Turnover terhadap Return Saham Perusahaan Food and Beverages Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2007-2011.