UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI MEDAN SKRIPSI
PENGARUH ECONOMIC VALUE ADDED, MARKET VALUE ADDED DAN ARUS KAS OPERASI TERHADAP RETURN SAHAM
OLEH :
NAMA
: YOGI MARSHAL
NIM
: 040503140
DEPARTEMEN
: AKUNTANSI
Guna Memenuhi Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi MEDAN 2009
Yogi Marshal : Pengaruh Economic Value Added, Market Value Added Dan Arus Kas Operasi Terhadap Return Saham, 2010.
PERNYATAAN Dengan ini saya menyataan bahwa skripsi yang berjudul ”Pengaruh Economic Value Added, Market Value Added Dan Arus Kas Operasi Terhadap Return Saham” adalah benar hasil karya saya sendiri dan judul yang dimaksud belum pernah dimuat, dipublikasikan, atau diteliti oleh mahasiswa lain dalam konteks penulisan skripsi untuk Program Reguler S-1 Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Semua sumber data dan informasi yang diperoleh telah dinyatakan dengan jelas dan benar adanya. Apabila di kemudian hari pernyataan ini tidak benar, saya bersedia menerima sanksi yang ditetapkan oleh Universitas Sumatera Utara.
Medan, 2 Juli 2009 Yang membuat pernyataan,
(Yogi Marshal) NIM : 040503140
Yogi Marshal : Pengaruh Economic Value Added, Market Value Added Dan Arus Kas Operasi Terhadap Return Saham, 2010.
KATA PENGANTAR Segala puji bagi Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat dan karuniaNya sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi yang berjudul ”Pengaruh Economic Value Added, Market Value Added Dan Arus Kas Operasi Terhadap Return Saham”. Penulisan skripsi ini bermanfaat untuk menambah wawasan dan pengetahuan penulis khususnya mengenai masalah yang diangkat dalam penelitian ini. Selain itu, penelitian ini dilaksanakan juga untuk memenuhi salah satu syarat untuk meraih gelar sarjana ekonomi pada Universitas Sumatera Utara. Selama penulisan dan penyusunan skripsi ini penulis banyak mendapatkan dukungan, bimingan, dan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, dengan hati yang tulus penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. 2. Bapak Drs. Arifin Akhmad, M.Si, Ak. selaku Ketua Departemen Akuntansi dan Bapak Fahmi Natigor Nasution, SE, M.Acc., Ak. selaku Sekretaris Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. 3. Bapak Drs. Hasan Sakti Siregar, M.Si, Ak. selaku dosen pembimbing yang telah banyak memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Yogi Marshal : Pengaruh Economic Value Added, Market Value Added Dan Arus Kas Operasi Terhadap Return Saham, 2010.
4. Ibu DR. Erlina, SE, MSi selaku dosen pembanding/penguji I dan Bapak Drs.Chairul Nazwar, MSi, Ak. selaku dosen pembanding/penguji II yang telah banyak memberikan arahan bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 5. Orang tua penulis, terima kasih atas doa, dukungan, dan kasih sayang yang telah diberikan. Skripsi ini ananda persembahkan sebagai wujud pengabdian yang tulus. Kakanda penulis, terima kasih atas dukungannya. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan dari para pembaca untuk penulisan selanjutnya. Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi para pembacanya. Medan, 2 Juli 2009 Yang membuat pernyataan,
(Yogi Marshal) NIM : 040503140
Yogi Marshal : Pengaruh Economic Value Added, Market Value Added Dan Arus Kas Operasi Terhadap Return Saham, 2010.
ABSTRAK Penelitian ini menganalisis pengaruh economic value added, market value added dan arus kas operasi terhadap return saham. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui tolok ukur mana yang mempunyai pengaruh paling signifikan terhadap return saham. Penelitian ini merupakan penelitian eksplanatif asosiatif yang variabelnya bersifat kausalitas. Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan yang masuk dalam indeks LQ – 45 periode Februari – Agustus 2008 yang dipilih dengan metode purposive sampling. Data yang digunakan bersifat time series, dan diambil dari laporan keuangan tahunan perusahaan 2004 - 2007. Pengujian hipotesis dilakukan dengan metode statistik melalui analisis regresi berganda dengan program SPSS 16. Hasil penelitian menunjukkan bahwa economic value added, market value added dan arus kas operasi tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham. Korelasi arus kas operasi terhadap return saham lebih besar dibanding variabel independen lainnya. Kata Kunci : return saham, economic value added, market value added, arus kas operasi, regresi berganda.
Yogi Marshal : Pengaruh Economic Value Added, Market Value Added Dan Arus Kas Operasi Terhadap Return Saham, 2010.
ABSTRACT
This research analyzed the influence of economic value added, market value added and operating cash flow to stock return. The objective of this research also to get which performance have the most significant effect to stock return. This research was an associative explanation research where the variables had causality characteristic. The companies were list in LQ-45 index February – August 2008 period were the sample of this research. They were chose by purposive sampling method. Time series data were used in this research, it was obtained from company’s financial statementt at year 2004 – 2007. Statistic method through multiple regression analysis was used in hypothesis testing with SPSS 16 program. The result showed that economic value added, market value added, and operating cash flow haven’t significant influence toward stock return. Operating cash flow have a good correlation to stock return more than another independent variable.
Keywords : stock return, economic value added, market value added, operating cash flow, multiple regression.
Yogi Marshal : Pengaruh Economic Value Added, Market Value Added Dan Arus Kas Operasi Terhadap Return Saham, 2010.
DAFTAR ISI
PERNYATAAN .............................................................................................
i
KATA PENGANTAR ....................................................................................
ii
ABSTRAK ..................................................................................................... iv ABSTRACT ...................................................................................................
v
DAFTAR ISI .................................................................................................. vi DAFTAR GAMBAR...................................................................................... ix DAFTAR TABEL ..........................................................................................
x
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xi BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah .......................................................
1
B. Perumusan Masalah ............................................................ 12 C. Tujuan Penelitian ................................................................ 12 D. Manfaat Penelitian .............................................................. 12 BAB II
TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Return Pemegang saham ............................................... 14 2. Economic Value Added................................................. 15 3. Market Value Added ..................................................... 21 4. Arus Kas Operasi .......................................................... 22 B. Tinjauan Penelitian Terdahulu ............................................ 23
Yogi Marshal : Pengaruh Economic Value Added, Market Value Added Dan Arus Kas Operasi Terhadap Return Saham, 2010.
C. Kerangka Konseptual dan Hipotesis 1. Kerangka Konseptual .................................................... 27 2. Hipotesis Penelitian....................................................... 29 BAB III
METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian ................................................................... 30 B. Populasi dan Sampel Penelitian........................................... 30 C. Jenis Data dan Sumber Data................................................ 33 D. Metode Pengumpulan Data ................................................. 33 E. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ................... 33 F. Metode Analisis Data ......................................................... 35 G. Jadwal Penelitian ................................................................ 40
BAB IV
ANALISIS HASIL PENELITIAN A. Data Penelitian ........................................................ 41 B. Analisis Hasil Penelitian 1. Analisis Statistik Deskriptif............................................. 43 2. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas ......................................................... 44 b. Uji Multikolonieritas ............................................... 46 c. Uji Heterokedastisitas .............................................. 48 d. Uji Autokorelasi ...................................................... 49 3. Pengujian Hipotesis a. Persamaan Regresi .................................................. 50 b. Pengujian Secara Parsial .......................................... 51
Yogi Marshal : Pengaruh Economic Value Added, Market Value Added Dan Arus Kas Operasi Terhadap Return Saham, 2010.
c. Pengujian Secara Simultan ...................................... 53 C. Pembahasan Hasil Penelitian............................................... 54 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ........................................................................ 56 B. Keterbatasan Penelitian ....................................................... 57 C. Saran .................................................................................. 58
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 59 LAMPIRAN ................................................................................................... 61
Yogi Marshal : Pengaruh Economic Value Added, Market Value Added Dan Arus Kas Operasi Terhadap Return Saham, 2010.
DAFTAR GAMBAR
Nomor
Judul
Halaman
Gambar 2.1
Kerangka Konseptual Penelitian ............................................ 27
Gambar 4.1
Grafik Scatterplot .................................................................. 48
Yogi Marshal : Pengaruh Economic Value Added, Market Value Added Dan Arus Kas Operasi Terhadap Return Saham, 2010.
DAFTAR TABEL
Nomor
Judul
Halaman
Tabel 2.1
Tinjauan Penelitian Terdahulu ..................................................... 23
Tabel 3.1
Daftar Sampel Penelitian ............................................................. 31
Tabel 3.3
Jadwal Penelitian ......................................................................... 40
Tabel 4.1
Sampel Penelitian ........................................................................ 41
Tabel 4.2
Statistik Deskriptif Variabel Penelitian ........................................ 42
Tabel 4.3
Uji Normalitas Sebelum Data Ditransformasi OneSample Kolmogorov-Smirnov Test.............................................. 45
Tabel 4.4
Uji Normalitas Setelah Data Ditransformasi OneSample Kolmogorov-Smirnov Test.............................................. 46
Tabel 4.5
Uji Multikolonieritas ................................................................... 46
Tabel 4.6
Coefficient Correlations .............................................................. 46
Tabel 4.7
Hasil Uji Autokorelasi ................................................................. 49
Tabel 4.8
Coefficient ................................................................................... 50
Tabel 4.9
Model Summary .......................................................................... 50
Tabel 4.9
Hasil Uji – t ................................................................................. 51
Tabel 4.10 Hasil Uji – F ................................................................................ 53
Yogi Marshal : Pengaruh Economic Value Added, Market Value Added Dan Arus Kas Operasi Terhadap Return Saham, 2010.
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
Judul
Lampiran i
Perusahaan yang masuk dalam indeks LQ-45
Halaman
Periode Februari – Agusturs 2008 .......................................
60
Lampiran ii
Economic Value Added ......................................................
62
Lampiran iii
Market Value Added ...........................................................
63
Lampiran iv
Arus Kas Operasi ................................................................
64
Lampiran v
Jumlah Saham Beredar .......................................................
65
Lampiran vi
Return Saham .....................................................................
66
Lampiran vii
Hasil Uji Normalitas ...........................................................
67
Lampiran vii
Hasil Uji Multikolonieritas .................................................
71
Lampiran viii
Hasil Uji Heterokedastisitas ................................................
72
Lampiran ix
Hasil Uji Hipotesis (Uji – t) ................................................
73
Hasil Uji Hipotesis (Uji – F) ...............................................
73
Tabel – t .............................................................................
75
Lampiran x
Yogi Marshal : Pengaruh Economic Value Added, Market Value Added Dan Arus Kas Operasi Terhadap Return Saham, 2010.
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Bursa Efek Indonesia telah menjadi bagian penting dari berkembangnya perekonomian Indonesia. Pasar modal dapat menjadi alternatif pendanaan bagi perusahaan di Indonesia selain melalui perbankan. Kehadiran pasar modal juga dapat dijadikan sarana berinvestasi bagi masyarakat selain investasi pada properti, emas dan deposito. Imbal hasil (return) investasi saham selama 2001 – 2006 mencapai 338,47%. Angka itu jauh di atas imbal hasil dari obligasi, pasar uang, emas, valuta asing, maupun suku bunga deposito. Bila suku bunga deposito rata-rata 11,68% per tahun, dalam lima tahun instrumen itu hanya menghasilkan keuntungan 58,41%. Melonjaknya tingkat keuntungan investasi pada saham itu seiring dengan kenaikan indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Jakarta yang mencapai 360,6%. Pada akhir Desember 2001, indeks berada pada posisi 392,036, sedangkan per akhir Desember 2006 menjadi 1.805,523. Berdasarkan penelitian PT.Finansial Bisnis Informasi (FBI) per 28 Desember 2006, saham menjadi pencetak return tertinggi untuk investasi jangka pendek dengan imbal hasil 5,78% per bulan. Angka itu memang turun dibandingkan bulan sebelumnya. Namun, untuk jangka waktu lima tahun, saham masih memberikan return yang lebih baik. Pada kurun waktu sama, emas menjadi peraih return tertinggi kedua dengan imbal hasil 97,51%, diikuti pasar uang 72,39%, dan deposito 58,41.
Yogi Marshal : Pengaruh Economic Value Added, Market Value Added Dan Arus Kas Operasi Terhadap Return Saham, 2010.
Selama tahun 2005, investasi di pasar saham memberi keuntungan cukup besar bagi investor. Dari 332 saham yang sudah tercatat lebih setahun di BEJ, sebanyak 163 saham (50,46 %) mampu memberi keuntungan berupa capital gain selama setahun (29 Desember 2004 – 29 Desember 2005). Diantara 163 saham sebanyak 23 saham menghasilkan capital gain diatas 100 %. Saham Delta Djakarta misalnya, pada 29 Desember 2004 diperdagangkan dengan harga Rp. 14.500, harga terus naik hingga menjadi Rp. 36.000 pada 29 Desember 2005, atau mencetak capital gain 148 %. Begitu juga dengan perusahaan gas, pada 29 Desember 2004 harganya tercatat Rp. 1.900 per saham. Setahun kemudian harganya naik menjadi Rp. 6.900 per saham. Berarti pemegang saham Perusahaan Gas, bisa mendapatkan keuntungan Rp. 5.000 per saham atau 263 % apabila ia menjualnya pada saat itu. Fakta tersebut menunjukkan daya tarik pasar modal di Indonesia yang memberikan return berupa capital gain. Return saham tidak hanya tercermin dari capital gain tapi juga ditambah dengan dividen. Dividen merupakan bagian laba perusahaan yang dibagikan kepada pemegang saham. Investor yang hanya berharap mendapatkan deviden biasanya investor yang melakukan investasi saham untuk jangka panjang. Investor perlu melakukan evaluasi atau analisis terhadap kinerja perusahaan. Dalam Husnan (1993:12), salah satu proses investasi adalah evaluasi kinerja. Evaluasi kinerja perlu dilakukan karena investasi di pasar saham juga mengandung resiko. Investor melakukan analisis kinerja terhadap perusahaan untuk mengambil keputusan dalam investasi saham, saham itu akan ia beli atau jual. Bapepam-LK melalui keputusan Ketua Bapepam-LK no.KEP-134/BL/2006 mewajibkan kepada
Yogi Marshal : Pengaruh Economic Value Added, Market Value Added Dan Arus Kas Operasi Terhadap Return Saham, 2010.
emiten atau perusahaan publik untuk menyampaikan laporan tahunan, laporan tahunan tersebut diantaranya adalah laporan keuangan. Analisis kinerja perusahaan dapat dilakukan dengan memanfaatkan laporan keuangan. Informasi laporan keuangan digunakan memiliki fungsi sebagai dasar pengambilan keputusan, baik oleh investor maupun calon investor, sebagaimana dinyatakan dalam Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan paragraf 9 dan paragraf 28 Standar Akuntansi Keuangan. Paragraf 9 menyatakan : Pengguna laporan keuangan meliputi investor sekarang dan investor potensial, karyawan, pemberi pinjaman, pemasok dan kreditor usaha lainnya, pelanggan, pemerintah serta lembaga – lembaganya dan masyarakat. Mereka menggunakan laporan keuangan untuk memenuhi beberapa kebutuhan informasi yang berbeda…
Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan – Standar Akuntansi Keuangan, paragraf 28 menyatakan sebagai berikut : Informasi posisi keuangan dan kinerja di masa lalu seringkali digunakan sebagai dasar untuk memprediksi posisi keuangan dan kinerja masa depan dan hal – hal lain yang langsung menarik perhatian pemakai, seperti pembayaran dividen dan upah, pergerakan harga sekuritas dan kemampuan perusahaan untuk memenuhi komitmennya ketika jatuh tempo.
Helfert (2001) dalam Pradhono (2004), membagi kinerja perusahaan dalam tiga kategori, antara lain: 1. earning measures, yang mendasarkan pada accounting profit,seperti earning per share (EPS), return on investment (ROI), return on net assets (RONA), return on capital on capital employed (ROCE), dan return on equity (ROE), 2. cash flow measures, yang mendasarkan pada kinerja arus kas operasi, seperti free cash flow, cash flow return on investment (CFROI), 3. value measures, yang mendasarkan kinerja berdasarkan nilai (value based management), seperti economic value added (EVA) dan market value added (MVA). Yogi Marshal : Pengaruh Economic Value Added, Market Value Added Dan Arus Kas Operasi Terhadap Return Saham, 2010.
Bennet Stewart dan Joel M.Stern seorang analis keuangan dari perusahaan Stern Stewart & Co memperkenalkan salah satu cara menilai kinerja perusahaan yaitu Economic value added (EVA). Economic value added (EVA) adalah alat ukur kinerja keuangan untuk memperhitungkan keuntungan ekonomis perusahaan sebenarnya. EVA dapat diperhitungkan dengan laba bersih setelah pajak dikurang biaya modal yang diinvestasikan. EVA yang bernilai positif berarti perusahaan dianggap telah mampu menciptakan nilai bagi pemegang saham karena mampu menghasilkan laba operasi diatas biaya modal. EVA berbeda dengan perhitungan kinerja yang berbasis rasio. EVA mengikutsertakan perhitungan biaya modal yang dimiliki perusahaan. Biaya modal merupakan biaya yang dikeluarkan dalam rangka memperoleh modal untuk menjalankan kegiatan operasionalnya sehingga tercapai tujuan perusahaan. Laba operasi diatas biaya modal menunjukkan perusahaan telah mampu menciptakan nilai bagi pemegang saham. Djawahir (2005) “makin besar value added yang mereka (perusahaan) ciptakan, potensi keuntungan bagi investor juga makin tinggi”. SWA melakukan pemeringkatan terhadap 100 perusahaan publik pada tahun 2003 hingga 2006. Hasilnya ada 24 perusahaan mencetak EVA positif pada tahun 2003, 31 perusahaan pada tahun 2004, 56 perusahaan pada tahun 2005, dan 33 perusahaan pada tahun 2006. Hasil pemeringkatan ini menunjukkan bahwa masih sedikit perusahaan publik dalam negeri yang mampu menciptakan nilai bagi pemegang saham. Nilai bagi pemegang saham merupakan keuntungan yang ia dapatkan atas investasi yang dilakukannya.
Yogi Marshal : Pengaruh Economic Value Added, Market Value Added Dan Arus Kas Operasi Terhadap Return Saham, 2010.
Laporan arus kas menyediakan informasi kegiatan perusahaan tentang kegiatan operasi, investasi dan pembiayaan perusahaan atas dasar kas. Investor, kreditor maupun pengguna laporan keuangan lainnya dapat menggunakan laporan arus kas untuk menilai transaksi investasi dan pembiayaan yang melibatkan kas maupun non kas, dan menilai kemampuan entitas menghasilkan arus kas dimasa depan. Informasi arus kas operasi diungkapkan dalam laporan arus kas. Arus kas operasi merupakan indikator kemampuan perusahaan untuk menghasilkan kas untuk melunasi pinjaman, melakukan pembayaran dividen dan melakukan investasi baru tanpa mengandalkan sumber pendanaan dari luar. Investor dapat melihat kemampuan perusahaan membayar dividen dari informasi arus kas tersebut. Pradhono dan Yulius Jogi Christiawan (2004), dalam penelitiannya memberi kesimpulan bahwa EVA tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap return yang diterima pemegang saham. Arus kas operasi mempunyai pengaruh signifikan terhadap return yang diterima pemegang saham. Ninna Daniati dan Suhairi (2006) dalam penelitiannya memberi kesimpulan bahwa arus kas operasi dan size perusahaan mempunyai pengaruh yang berlawanan terhadap expected return dan arus kas investasi mempuyai pengaruh yang signifikan terhadap expected return. Wibowo (2005) dalam penelitiannya menemukan bahwa EVA dan rasio profitabilitas tidak berpengaruh terhadap return pemegang saham. Wibowo menggunakan sampel perusahaan manufaktur tahun 2001 – 2003. Bila perusahaan mampu mengelola dana investor dengan baik dengan memperoleh laba sebesar – besarnya, maka akan menarik perhatian dan
Yogi Marshal : Pengaruh Economic Value Added, Market Value Added Dan Arus Kas Operasi Terhadap Return Saham, 2010.
meningkatkan permintaan investor yang mengharapkan adanya dividen yang dibagikan dari laba tersebut. Adanya laba yang besar menunjukkan perusahaan mampu menciptakan nilai bagi pemegang saham. Terciptanya nilai bagi pemegang saham akan direspon dengan meningkatnya permintaan saham yang akhirnya menaikkan harga saham. Dengan demikian kinerja yang positif, memberi pengaruh yang positif bagi return saham. Hasil pemeringkatan EVA terhadap 100 perusahaan yang dilakukan SWA juga mendorong peneliti untuk melakukan penelitian ini. Hasil pemeringkatan menunjukkan masih banyak perusahaan yang belum mampu menciptakan nilai bagi pemegang saham. Sementara itu, IHSG mengalami pertumbuhan yang didorong dengan kinerja perusahaan yang cukup baik. Peneliti tertarik untuk meneliti apakah ada pengaruh EVA, MVA dan arus kas operasi terhadap return yang diterima pemegang saham. Penelitian ini diberi judul “Pengaruh Economic value added, Market Value Added Dan Arus Kas Operasi Terhadap Return Saham”. Bursa Efek Indonesia telah menjadi bagian penting dari berkembangnya perekonomian Indonesia. Pasar modal dapat menjadi alternatif pendanaan bagi perusahaan di Indonesia selain melalui perbankan. Kehadiran pasar modal juga dapat dijadikan sarana berinvestasi bagi masyarakat selain investasi pada properti, emas dan deposito. Imbal hasil (return) investasi saham selama 2001 – 2006 mencapai 338,47%. Angka itu jauh di atas imbal hasil dari obligasi, pasar uang, emas, valuta asing, maupun suku bunga deposito. Bila suku bunga deposito rata-rata 11,68%
Yogi Marshal : Pengaruh Economic Value Added, Market Value Added Dan Arus Kas Operasi Terhadap Return Saham, 2010.
per tahun, dalam lima tahun instrumen itu hanya menghasilkan keuntungan 58,41%. Melonjaknya tingkat keuntungan investasi pada saham itu seiring dengan kenaikan indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Jakarta yang mencapai 360,6%. Pada akhir Desember 2001, indeks berada pada posisi 392,036, sedangkan per akhir Desember 2006 menjadi 1.805,523. Berdasarkan penelitian PT.Finansial Bisnis Informasi (FBI) per 28 Desember 2006, saham menjadi pencetak return tertinggi untuk investasi jangka pendek dengan imbal hasil 5,78% per bulan. Angka itu memang turun dibandingkan bulan sebelumnya. Namun, untuk jangka waktu lima tahun, saham masih memberikan return yang lebih baik. Pada kurun waktu sama, emas menjadi peraih return tertinggi kedua dengan imbal hasil 97,51%, diikuti pasar uang 72,39%, dan deposito 58,41. Selama tahun 2005, investasi di pasar saham memberi keuntungan cukup besar bagi investor. Dari 332 saham yang sudah tercatat lebih setahun di BEJ, sebanyak 163 saham (50,46 %) mampu memberi keuntungan berupa capital gain selama setahun (29 Desember 2004 – 29 Desember 2005). Diantara 163 saham sebanyak 23 saham menghasilkan capital gain diatas 100 %. Saham Delta Djakarta misalnya, pada 29 Desember 2004 diperdagangkan dengan harga Rp. 14.500, harga terus naik hingga menjadi Rp. 36.000 pada 29 Desember 2005, atau mencetak capital gain 148 %. Begitu juga dengan perusahaan gas, pada 29 Desember 2004 harganya tercatat Rp. 1.900 per saham. Setahun kemudian harganya naik menjadi Rp. 6.900 per saham. Berarti pemegang saham Perusahaan Gas, bisa mendapatkan keuntungan Rp. 5.000 per saham atau 263 % apabila ia
Yogi Marshal : Pengaruh Economic Value Added, Market Value Added Dan Arus Kas Operasi Terhadap Return Saham, 2010.
menjualnya pada saat itu. Fakta tersebut menunjukkan daya tarik pasar modal di Indonesia yang memberikan return berupa capital gain. Return saham tidak hanya tercermin dari capital gain tapi juga ditambah dengan dividen. Dividen merupakan bagian laba perusahaan yang dibagikan kepada pemegang saham. Investor yang hanya berharap mendapatkan deviden biasanya investor yang melakukan investasi saham untuk jangka panjang. Investor perlu melakukan evaluasi atau analisis terhadap kinerja perusahaan. Dalam Husnan (1993:12), salah satu proses investasi adalah evaluasi kinerja. Evaluasi kinerja perlu dilakukan karena investasi di pasar saham juga mengandung resiko. Investor melakukan analisis kinerja terhadap perusahaan untuk mengambil keputusan dalam investasi saham, saham itu akan ia beli atau jual. Bapepam-LK melalui keputusan Ketua Bapepam-LK no.KEP-134/BL/2006 mewajibkan kepada emiten atau perusahaan publik untuk menyampaikan laporan tahunan, laporan tahunan tersebut diantaranya adalah laporan keuangan. Analisis kinerja perusahaan dapat dilakukan dengan memanfaatkan laporan keuangan. Informasi laporan keuangan digunakan memiliki fungsi sebagai dasar pengambilan keputusan, baik oleh investor maupun calon investor, sebagaimana dinyatakan dalam Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan paragraf 9 dan paragraf 28 Standar Akuntansi Keuangan. Paragraf 9 menyatakan : Pengguna laporan keuangan meliputi investor sekarang dan investor potensial, karyawan, pemberi pinjaman, pemasok dan kreditor usaha lainnya, pelanggan, pemerintah serta lembaga – lembaganya dan masyarakat. Mereka menggunakan laporan keuangan untuk memenuhi beberapa kebutuhan informasi yang berbeda…
Yogi Marshal : Pengaruh Economic Value Added, Market Value Added Dan Arus Kas Operasi Terhadap Return Saham, 2010.
Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan – Standar Akuntansi Keuangan, paragraf 28 menyatakan sebagai berikut : Informasi posisi keuangan dan kinerja di masa lalu seringkali digunakan sebagai dasar untuk memprediksi posisi keuangan dan kinerja masa depan dan hal – hal lain yang langsung menarik perhatian pemakai, seperti pembayaran dividen dan upah, pergerakan harga sekuritas dan kemampuan perusahaan untuk memenuhi komitmennya ketika jatuh tempo.
Helfert (2001) dalam Pradhono (2004), membagi kinerja perusahaan dalam tiga kategori, antara lain: 4. earning measures, yang mendasarkan pada accounting profit,seperti earning per share (EPS), return on investment (ROI), return on net assets (RONA), return on capital on capital employed (ROCE), dan return on equity (ROE), 5. cash flow measures, yang mendasarkan pada kinerja arus kas operasi, seperti free cash flow, cash flow return on investment (CFROI), 6. value measures, yang mendasarkan kinerja berdasarkan nilai (value based management), seperti economic value added (EVA) dan market value added (MVA).
Bennet Stewart dan Joel M.Stern seorang analis keuangan dari perusahaan Stern Stewart & Co memperkenalkan salah satu cara menilai kinerja perusahaan yaitu Economic value added (EVA). Economic value added (EVA) adalah alat ukur kinerja keuangan untuk memperhitungkan keuntungan ekonomis perusahaan sebenarnya. EVA dapat diperhitungkan dengan laba bersih setelah pajak dikurang biaya modal yang diinvestasikan. EVA yang bernilai positif berarti perusahaan dianggap telah mampu menciptakan nilai bagi pemegang saham karena mampu menghasilkan laba operasi diatas biaya modal. EVA berbeda dengan perhitungan kinerja yang berbasis rasio. EVA mengikutsertakan perhitungan biaya modal yang dimiliki perusahaan. Biaya Yogi Marshal : Pengaruh Economic Value Added, Market Value Added Dan Arus Kas Operasi Terhadap Return Saham, 2010.
modal merupakan biaya yang dikeluarkan dalam rangka memperoleh modal untuk menjalankan kegiatan operasionalnya sehingga tercapai tujuan perusahaan. Laba operasi diatas biaya modal menunjukkan perusahaan telah mampu menciptakan nilai bagi pemegang saham. Djawahir (2005) “makin besar value added yang mereka (perusahaan) ciptakan, potensi keuntungan bagi investor juga makin tinggi”. SWA melakukan pemeringkatan terhadap 100 perusahaan publik pada tahun 2003 hingga 2006. Hasilnya ada 24 perusahaan mencetak EVA positif pada tahun 2003, 31 perusahaan pada tahun 2004, 56 perusahaan pada tahun 2005, dan 33 perusahaan pada tahun 2006. Hasil pemeringkatan ini menunjukkan bahwa masih sedikit perusahaan publik dalam negeri yang mampu menciptakan nilai bagi pemegang saham. Nilai bagi pemegang saham merupakan keuntungan yang ia dapatkan atas investasi yang dilakukannya. Laporan arus kas menyediakan informasi kegiatan perusahaan tentang kegiatan operasi, investasi dan pembiayaan perusahaan atas dasar kas. Investor, kreditor maupun pengguna laporan keuangan lainnya dapat menggunakan laporan arus kas untuk menilai transaksi investasi dan pembiayaan yang melibatkan kas maupun non kas, dan menilai kemampuan entitas menghasilkan arus kas dimasa depan. Informasi arus kas operasi diungkapkan dalam laporan arus kas. Arus kas operasi merupakan indikator kemampuan perusahaan untuk menghasilkan kas untuk melunasi pinjaman, melakukan pembayaran dividen dan melakukan investasi baru tanpa mengandalkan sumber pendanaan dari luar. Investor dapat
Yogi Marshal : Pengaruh Economic Value Added, Market Value Added Dan Arus Kas Operasi Terhadap Return Saham, 2010.
melihat kemampuan perusahaan membayar dividen dari informasi arus kas tersebut. Pradhono dan Yulius Jogi Christiawan (2004), dalam penelitiannya memberi kesimpulan bahwa EVA tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap return yang diterima pemegang saham. Arus kas operasi mempunyai pengaruh signifikan terhadap return yang diterima pemegang saham. Ninna Daniati dan Suhairi (2006) dalam penelitiannya memberi kesimpulan bahwa arus kas operasi dan size perusahaan mempunyai pengaruh yang berlawanan terhadap expected return dan arus kas investasi mempuyai pengaruh yang signifikan terhadap expected return. Wibowo (2005) dalam penelitiannya menemukan bahwa EVA dan rasio profitabilitas tidak berpengaruh terhadap return pemegang saham. Wibowo menggunakan sampel perusahaan manufaktur tahun 2001 – 2003. Bila perusahaan mampu mengelola dana investor dengan baik dengan memperoleh laba sebesar – besarnya, maka akan menarik perhatian dan meningkatkan permintaan investor yang mengharapkan adanya dividen yang dibagikan dari laba tersebut. Adanya laba yang besar menunjukkan perusahaan mampu menciptakan nilai bagi pemegang saham. Terciptanya nilai bagi pemegang saham akan direspon dengan meningkatnya permintaan saham yang akhirnya menaikkan harga saham. Dengan demikian kinerja yang positif, memberi pengaruh yang positif bagi return saham. Hasil pemeringkatan EVA terhadap 100 perusahaan yang dilakukan SWA juga mendorong peneliti untuk melakukan penelitian ini. Hasil pemeringkatan menunjukkan masih banyak perusahaan yang belum mampu menciptakan nilai
Yogi Marshal : Pengaruh Economic Value Added, Market Value Added Dan Arus Kas Operasi Terhadap Return Saham, 2010.
bagi pemegang saham. Sementara itu, IHSG mengalami pertumbuhan yang didorong dengan kinerja perusahaan yang cukup baik. Peneliti tertarik untuk meneliti apakah ada pengaruh EVA, MVA dan arus kas operasi terhadap return yang diterima pemegang saham.
B. Perumusan Masalah Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah economic value added, market value added dan arus kas operasi berpengaruh terhadap return saham baik secara simultan maupun parsial.
C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah economic value added, market value added dan arus kas operasi berpengaruh terhadap return yang diterima pemegang saham baik secara simultan maupun parsial.
D. Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini adalah bagi peneliti, investor, manajemen perusahaan dan bagi peneliti selanjutnya. 1. Bagi peneliti, sebagai bahan masukan apabila dimintai pendapat mengenai pengaruh EVA, MVA dan arus kas operasi terhadap return yang diterima pemegang saham sebagai salah satu sumber informasi untuk mengambil keputusan dalam kebijakan berinvestasi.
Yogi Marshal : Pengaruh Economic Value Added, Market Value Added Dan Arus Kas Operasi Terhadap Return Saham, 2010.
2. Bagi investor, salah satu sumber masukan informasi untuk mengambil keputusan dalam kebijakan berinvestasi. 3. Bagi manajemen, dapat dijadikan masukan bagaimana menciptakan nilai bagi perusahaan, sehingga memiliki daya tarik bagi investor. 4. Bagi peneliti selanjutnya, menjadi referensi dan dasar pengembangan penelitian sejenis selanjutnya.
Yogi Marshal : Pengaruh Economic Value Added, Market Value Added Dan Arus Kas Operasi Terhadap Return Saham, 2010.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teoritis 1. Return pemegang saham Return atau imbal hasil yang diperoleh pemegang saham bisa berupa capital gain ataupun dividen. Capital gain diperoleh dari kegiatan jual beli saham. Capital gain akan tercipta apabila terjadi kenaikan harga saham, dan capital loss tercipta bila terjadi penurunan harga saham. Return merupakan hasil yang diperoleh dari investasi. Return dapat berupa return realisasi yang sudah terjadi atau return ekspektasi yang belum terjadi tetapi yang diharapkan terjadi di masa yang akan datang. (Hartono,2003:107). Investor akan mempertimbangkan tingkat imbalan yang diharapkannya (expected return) dimasa yang akan datang untuk suatu investasi yang diakukannya saat ini. Imbal hasil yang direalisasikannya belum tentu sesuai dengan yang diharapkannya, ketidakpastian ini disebut resiko. Resiko dan return mempunyai hubungan positif, semakin tinggi resiko semakin tinggi semakin tinggi return yang dihasilkan, begitu pula sebaliknya (Hartono, 2003:144). Return realisasi (realized return) dapat diukur dengan 3 cara. a) Return total (total return), yaitu return keseluruhan dari suatu investasi dalam suatu periode yang tertentu. Return total terdiri dari capital gain (loss) dan yield. Capital gain (loss) merupakan selisih harga investasi sekarang dan masa lalu. Yield merupakan persentase penerimaan kas
Yogi Marshal : Pengaruh Economic Value Added, Market Value Added Dan Arus Kas Operasi Terhadap Return Saham, 2010.
periodik terhadap harga investasi periode tertentu dari suatu investasi. Yield saham merupakan persentase dividen terhadap harga saham periode sebelumnya.
Pt - Pt-1 + Yield Pt-1 Pt - Pt-1 Dt + Return saham = Pt-1 Pt-1 Pt - Pt-1 + Dt Return saham = Pt-1
Return =
Hartono (2003:09) b) Return Relatip (relative return) yaitu return total return ditambah 1. c) Return kumulatif (cumulative return) yaitu untuk mengukur akumulasi return dari return awal. IKK = KK0(1+R1)(1+R2)…(1+Rn) IKK = indeks kemakmuran kumulatif KK0 = kekayaan awal Rt
= return peruode t
2. Economic Value Added EVA (Economic value added) adalah ukuran nilai tambah ekonomis (value creation) yang dihasilkan perusahaan sebagai akibat dari aktifitas atau strategi manajemen. EVA yang positif menandakan perusahaan berhasil menciptakan nilai bagi pemilik modal karena perusahaan mampu menghasilkan tingkat penghasilan yang melebihi tingkat biaya modalnya. Hal ini sejalan dengan tujuan untuk memaksimalkan nilai perusahaan. Sebaliknya EVA yang negatif menunjukkan
Yogi Marshal : Pengaruh Economic Value Added, Market Value Added Dan Arus Kas Operasi Terhadap Return Saham, 2010.
bahwa nilai perusahaan menurun karena tingkat pengembalian lebih rendah daripada biaya modalnya. Definisi Economic value added (EVA) yang dikemukakan beberapa ahli dalam Tunggal (2008:1) adalah sebagai berikut : a. Anjar V. Thakor (2000, hal 9) Economic Value (Also Called Economic value added) = Revenue – Direct cost (including taxes) – opportunity cost of using capital = after tax profit –opportunity cost of using capita, b. S.David Young EVA = NOPAT – Capital Charges EVA is just another term for “Economic Profit”, c. Glen Arnold (2000 : 23) Economic value added (EVA was trademarked by Stern Stewart and Co.) is a variant of economic profit, which is the modern term for residual income. Economic profit for a period is the amount earned by business after deducting all operating expenses and a charge for the opportunity cost of capital employed, d. Frank K. Reillly dan Keith C. Brown (2000: 831, 832 dan 1021) Economic value added (EVA) is an internal management performance measure that compares net operating profit to total cost of capital. Indicates how profitable company projects are as sign of management performance, e. Erich A. Helfert (2000 : 406) Economic value added (EVA) represent a yardstick for measuring whether a business is earning above cost of capital of resources (capital base) it employs,
Kesimpulan dari definisi di atas adalah bahwa EVA merupakan laba operasi setelah pajak dikurangi biaya modal. EVA merupakan salah satu ukuran kemampuan manajemen untuk mengelola modal yang mereka peroleh dari investor. Tunggal (2008 : 6) menyimpulkan definisi diatas: 1) EVA merupakan tujuan korporat untuk meningkatkan nilai (value) dari modal (capital) yang investor telah tanamkan dalam operasi usaha, 2) EVA merupakan selisih dari laba operasi bersih setelah pajak (Net Operating After Tax) dikurangi dengan biaya modal (cost of capital), 3) apabila perusahaan memiliki nilai EVA positif, maka dapat dikatakan bahwa manajemen telah menciptakan nilai (creating value). Yogi Marshal : Pengaruh Economic Value Added, Market Value Added Dan Arus Kas Operasi Terhadap Return Saham, 2010.
Sebaliknya, apabila nilai EVA negatif, dinamakan distructing atau destroying value.
Dalam Tunggal (2008:6): Angka NOPAT dan Capital tidak dapat begitu saja diambil dari laba rugi perusahaan, karena ada beberapa penyesuaian. G.Bennet Stewart menamakannya equity equivalents. Equity equivalents merupakan penyesuaian nilai akuntansi menjadi nilai ekonomi. Nilai ekonomi merupakan nilai kas sebenarnya yang dikorbankan oleh investor dan yang mereka harapkan untuk mendapatkan return.
Stewart (1991) dalam Prahono (2004), Penyesuaian untuk NOPAT dan capital base (invested capital) terutama dilakukan untuk: a) operating lease expenses dimana semua transaksi sewa guna usaha, baik operating lease maupun capital lease, akan diperlakukan dengan cara yang sama, yaitu mengakui adanya hutang atau modal yang diinvestasikan (invested capital), b) biaya penelitian dan pengembangan, dimana semua pengeluaran yang berkaitan dengan penelitian dan pengembangan diperlakukan sebagai “successful efforts”, sehingga akan dikapitalisasi atau ditangguhkan selama periode tertentu, c) biaya iklan dan promosi, dimana pengeluaran untuk iklan dan promosi ini juga diperlakukan sama dengan penelitian dan pengembangan di atas, karena juga dianggap bermanfaat pada periode yang akan datang, d) penyesuaian nilai persediaan (LIFO), dimana penerapan perhitungan biaya persediaan berdasarkan LIFO akan menyebabkan nilai perusahaan yang terlalu rendah, yang kemudian pada gilirannya akan mengakibatkan modal yang diinvestasikan juga terlalu rendah, e) pajak penghasilan ditangguhkan, dimana pajak penghasilan yang ditangguhkan seharusnya diabaikan karena bukan merupakan suatu biaya tunai, f) amortisasi goodwill, dimana amortisasi goodwill periode berjalan dikeluarkan dari laporan laba rugi dan ditambahkan kembali ke modal yang diinvestasikan, untuk menghilangkan asumsi yang salah tentang masa manfaat aktiva, g) provisi untuk piutang ragu-ragu, dimana provisi untuk piutang yang diragukan bersifat non tunai dan terlalu konservatif sehingga akan menyebabkan laba dan aktiva dicatat terlalu rendah.
EVA dapat dihitung dengan rumus : Yogi Marshal : Pengaruh Economic Value Added, Market Value Added Dan Arus Kas Operasi Terhadap Return Saham, 2010.
EVA = NOPAT – Capital charges Unsur – unsur EVA antara lain NOPAT dan cost of capital. Laba Operasi Sesudah Pajak (NOPAT/ Net Operating Profit After Tax) merupakan sejumlah laba perusahaan yang akan dihasilkan jika perusahaan tersebut tidak memiliki utang dan tidak memiliki aset finansial. NOPAT dapat dihitung dengan rumus: NOPAT = EBIT ( 1- Tarif Pajak) Biaya modal (capital charges) adalah aliran kas yang dibutuhkan untuk mengganti dana para investor atas resiko dari modal yang ditanamkannya. (Tunggal, 2008 : 3). Formulanya adalah : Capital charges = WACC x Invested Capital (1) Biaya modal rata – rata (WACC) WACC atau biaya modal rata – rata tertimbang adalah biaya ekuitas dan biaya utang dikalikan presentase ekuitas dan utang dalam struktur modal perusahaan. Dalam Houston (2006:484), WACC dihitung dengan rumus : WACC = WdKd (1 – T) + WpsKps + WcsKcs a. Biaya Utang Menurut Young (2001:150), biaya utang adalah tingkat sebelum pajak yang dibayar perusahaan kepada pemberi pinjamannya. Jika perusahaan memiliki beberapa sumber pembiayaan utang, masing – masing dengan tingkat berbeda, biaya utang yang digunakan dalam rumus WACC adalah suatu rata – rata tertimbang. Tingkat pajak
Yogi Marshal : Pengaruh Economic Value Added, Market Value Added Dan Arus Kas Operasi Terhadap Return Saham, 2010.
korporasi penting untuk tujuan WACC karena pembayaran bunga adalah dapat memotong pajak. Brigham dan Houston (2006:470), biaya utang setelah pajak, Kd(1 – T), digunakan untuk menghitung rata – rata tertimbang biaya modal, dan merupakan tingkat suku bunga utang, Kd, dikurangi pajak yang terjadi, karena bunga adalah pengurang pajak. Cara ini dirumuskan dengan: Kt = Kd (1 – T) Alasan
menggunakan
biaya
utang
setelah
pajak
dalam
menghitung rata- rata tertimbang biaya modal adalah karena nilai perusahaan yang ingin dimaksimalkan akan bergantung pada arus kas setelah pajak, karena bunga adalah biaya yang dapat dikurangkan, bunga akan memberikan pengurangan pajak yang mengurangi biaya utang bersih(Eugene, 2006:470). b. Biaya Ekuitas CAPM merupakan model yang menggambarkan hubungan antara resiko dengan tingkat pengembalian yang diharapkan. Rumus yang digunakan adalah: (Husnan,1993:92) E ( R ) = Rf + β [ E (Rm) – Rf ] E ( R ) adalah harapan pengembalian dari aktiva beresiko manapun, Rf adalah pengembalian atas aktiva bebas resiko, dan E(Rm) adalah harapan pengembalian atas pasar saham. β merupakan ukuran yang berasal dari hubungan antara tingkat keuntungan suatu
Yogi Marshal : Pengaruh Economic Value Added, Market Value Added Dan Arus Kas Operasi Terhadap Return Saham, 2010.
saham dengan pasar. Resiko ini berasal dari beberapa faktor fundamental perusahaan dan karakteristik pasar saham perusahaan. β dapat dihitung dengan pendekatan regresi yang dirumuskan sebagai berikut:
β=
n ∑ xy ∑- x ∑ y n ∑ x 2 - ( ∑ x ∑ y) 2
n = Jumlah observasi x = Tingkat portofolio pasar (Rm) y = Tingkat keuntungan saham individu (Ri)
Ri dihitung dengan menjumlahkan nilai return pasar selama 1 tahun sedangkan Rm dengan menjumlahkan tingkat keuntungan pasar. it-1 + Dit Ri = Pit - P Pit-1 IHSGt - IHSGt-1 Rm = IHSGt-1
Market risk premium (Rm – Rf ) merupakan selisih antara return pasar dengan return bebas resiko yang artinya investor akan memiliki tambahan sebesar risk premium atau dengan kata lain market risk premium sebagai faktor tambahan resiko perusahaan. Penentuan tingkat bunga bebas resiko (Rf) menggunakan rata – rata SBI 1 tahun. (2) Modal yang diinvestasikan Menurut Young (2006:39 ) modal yang diinvestasikan adalah jumlah seluruh keuangan perusahaan terlepas dari kewajiban jangka pendek,
Yogi Marshal : Pengaruh Economic Value Added, Market Value Added Dan Arus Kas Operasi Terhadap Return Saham, 2010.
passiva yang tidak menanggung bunga (non interest bearing liabilities), seperti utang upah yang akan jatuh tempo dan pajak jatuh tempo. Young (2006:50), memformulasikan modal yang investasikan = kelebihan kas + WRC + aktiva tetap = total aktiva – kewajiban jangka pendek, tanpa mengandung bunga = utang jangka pendek + utang jangka panjang + kewajiban jangka panjang lain + ekuitas pemegang saham Young (2006:50), modal yang diinvestasikan yang didefinisikan sebagai jumlah kelebihan kas, WCR, dan aktiva tetap dinamakan pendekatan operasi (operating approach) dan menjumlahkan dalam bentuk
pembiayaan
dinamakan
pendekatan
keuangan
(financing
approach). Young (2006:46), WCR (working capital requirement) merupakan investasi bersih perusahaan dalam siklus operasi. WCR dihitung dengan rumus: WCR = (persediaan + piutang + aktiva lancar lain + kas operasi) – (utang + biaya yang akan jatuh tempo + uang muka pelanggan) 3. Market Value Added Sasaan utama dari kebanyakan perusahaan adalah untuk memaksimalkan kekayaan pemegang saham. Sasaran ini tentu menguntungkan pemegang saham. MVA sama dengan nilai perusahaan dikurang dengan nilai buku modal. Dalam Tunggal (2008 : 12), MVA menyatakan seberapa besar kemakmuran yang diciptakan atau dihilangkan oleh perusahaan. MVA menunjukkan berapa besar kekayaan atau keuntungan yang mampu dihasilkan perusahaan bagi pemegang
Yogi Marshal : Pengaruh Economic Value Added, Market Value Added Dan Arus Kas Operasi Terhadap Return Saham, 2010.
saham, apabila ia menjual sahamnya pada saat itu. Dalam Houston (2006: 68), MVA dihitung dengan rumus : MVA = Nilai pasar saham – Ekuitas modal yang diberikan oleh pemegang saham MVA = (saham beredar)(harga saham) – Total ekuitas saham biasa 4. Arus kas operasi Informasi arus kas berguna untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas. Laporan arus kas melaporkan arus kas selama periode tertentu dan diklasifikasikan menurut aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Aktivitas operasi meliputi segala transaksi dan kejadian yang masuk dalam ketentuan laba bersih. SAK No.2 paragraf 12: Jumlah arus kas yang berasal dari aktivitas operasi merupakan indikator yang menentukan apakah operasi perusahaan dapat menghasilkan arus kas yang cukup untuk melunasi pinjaman, memelihara kemampuan operasi perusahaan, membayar dividen, dan melakukan investasi baru tanpa mengandalkan sumber pendanaan dari luar. Informasi mengenai unsur arus kas historis bersama dengan informasi lain, berguna dalam memprediksi arus kas operasi masa depan.
Informasi dalam laporan arus kas dapat membantu para pemegang saham, kreditor, pihak lainnya untuk menilai hal – hal berikut: a. Kemampuan entitas untuk menghasilkan arus kas dimasa depan b. Kemampuan perusahaan membayar dividend an memenuhi kewajibannya. c. Penyebab perbedaan antara laba bersih dan arus kas bersih dari kegiatan operasi. d. Transaksi investasi dan pembiayaan yang melibatkan kas dan non kas dalam suatu periode. (Kieso,2002:373)
Yogi Marshal : Pengaruh Economic Value Added, Market Value Added Dan Arus Kas Operasi Terhadap Return Saham, 2010.
Pemegang saham dapat melihat kemampuan perusahaan untuk membayar dividen atas saham yang dipegangnya serta dapat memprediksi arus kas operasi perusahaan dimasa depan, yang berarti juga dapat memprediksi kemampuan perusahaan membayar dividen dimasa depan.
B. Tinjauan penelitian terdahulu Penelitian terdahulu yang berkaitan dengan return saham dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu Peneliti (Tahun) Judul Penelitian Variabel Pradhono dan Yulius Pengaruh Dependen = Jogi Cristiawan Economic Value Return saham (2004) Added, Residual Independen = Income, Arus EVA, Residual Kas Operasi dan Income, Arus Earnings Kas Operasi, terhadap Return Earnings yang Diterima oleh Pemegang Saham (studi pada perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta)
I.G.K.A Ulupui (2005)
Analisis Pengaruh Rasio Likuiditas, Leverege, Aktivitas Dan Profitabilitas Terhadap Return Saham (Studi
Dependen = Return Saham Independen = Current Ratio, Debt To Equity Ratio, Total Asset Turn Over, Return
Kesimpulan EVA dan Residual Income tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap return yang diterima oleh pemegang saham, dan earnings bersama arus kas operasi mempunyai pengaruh nyata terhadap return yang diterima pemegang saham. CR dan ROA berpengaruh signifikan terhadap retrurn saham, sedangkan DER dan ATO tidak berpengaruh
Yogi Marshal : Pengaruh Economic Value Added, Market Value Added Dan Arus Kas Operasi Terhadap Return Saham, 2010.
Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Dengan Kategori Industri Barang Konsumsi Di BEJ) Pengaruh Economic Value Added Dan Profitabilitas Perusahaan Terhadap Return Pemegang Saham
On Asset.
signifikan terhadap return saham
Dependen = Return Saham Independen = ROA, ROE, EVA
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa rasio profitabilitas dan EVA tidak menunjukkan pengaruh yang signifikan.
Ninna Daniati dan Suhairi (2006)
Pengaruh Kandungan Informasi Komponen Laporan Arus Kas, Laba Kotor, dan Size Perusahaan terhadap Expected Return Saham (survey pada industri textile dan automotive yang terdaftar di BEJ)
Dependen = Expected return Independen = Arus Kas Operasi, Arus Kas Invesatsi, Arus Kas Pendanaan, Size Perusahaan
Arus kas operasi dan size perusahaan memiliki hubungan yang berlawanan terhadap expected return sedangkan arus kas investasi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap expected return.
Rahman Hakim (2006)
Perbandingan Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Metode EVA, ROA, Dan Pengaruhnya Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Yang Tergabung Dalam Indeks
Dependen = Return Saham Independen = EVA, ROA
Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode ROA memiliki pengaruh yang positif dan signufikan terhadap Return Saham, sedangkan metode EVA tidak memiliki
Lucky Bani Wibowo (2005)
Yogi Marshal : Pengaruh Economic Value Added, Market Value Added Dan Arus Kas Operasi Terhadap Return Saham, 2010.
LQ-45 Di Bursa Efek Jakarta
pengaruh.
Pradhono dan Yulius Jogi Cristiawan (2004) dalam penelitiannya yang berjudul Pengaruh Economic value added, Residual Income, Arus Kas Operasi dan Earnings terhadap Return yang Diterima oleh Pemegang Saham (studi pada perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta). Penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa EVA dan Residual Income tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap return yang diterima oleh pemegang saham, dan earnings bersama arus kas operasi mempunyai pengaruh nyata terhadap return yang diterima pemegang saham. Pradhono menggunakan sampel sebanyak 34 perusahaan manufaktur yang termasuk dalam sub kelompok consumers good (barang kosumsi) dan pengujian dilakukan untuk periode 2000 – 2002. I.G.K.A Ulupui (2005) menemukan variabel current ratio memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap return saham satu periode ke depan. Variabel return on asset berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham satu periode ke depan. Variabel debt to equity rasio menunjukkan hasil yang positif, tetapi tidak signifikan. Hal ini mengindikasikan bahwa rasio utang tidak menyebabkan perubahan return saham satu tahun ke depan. Variabel total asset turn over menunjukkan hasil yang negatif dan tidak signifikan. Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan industri konsumsi. Michell Suharli (2005) meneliti secara empiris terhadap faktor yang mempengaruhi return (tingkat pengembalian) saham. Objek penelitian adalah perusahaan publik di bidang industri food and beverages yang terdaftar di Bursa Yogi Marshal : Pengaruh Economic Value Added, Market Value Added Dan Arus Kas Operasi Terhadap Return Saham, 2010.
Efek Jakarta (BEJ) dengan periode laporan keuangan tahun 2001-2004. Return saham dihitung dari persentase perubahan harga saham penutupan setiap akhir tahun. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa rasio hutang (DER) dan tingkat risiko (beta) tidak memberikan pengaruh signifikan terhadap return saham. Wibowo (2005) menganalisis pengaruh pengukuran kinerja dengan metode tradisional dan metode EVA terhadap Return Saham pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Jakarta. Sampel yang digunakan adalah perusahaan manufaktur yang aktif di perdagangan Bursa Efek Jakarta dari tahun 2001-2003 dan selalu membagikan deviden selama periode pengamatan. Penelitian ini menggunakan variabel dependen Return Saham, sedangkan variabel independennya adalah Economic Value Added (EVA), Return on Assets (ROA), dan Return on Equity (ROE). Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa rasio profitabilitas dan EVA tidak menunjukkan pengaruh yang signifikan. Ninna Daniati dan Suhairi (2006) dalam penelitiannya yang berjudul Pengaruh Kandungan Informasi Komponen Laporan Arus Kas, Laba Kotor, dan Size Perusahaan terhadap Expected Return Saham (survey pada industri textile dan automotive yang terdaftar di BEJ). Penelitiannya menggunakan sampel 34 perusahaan industri textile dan automotive yang terdaftar di BEJ. Penelitiannya menghasilkan kesimpulan arus kas investasi, laba kotor dan size perusahaan memiliki berhubungan terhadap expected return sedangkan arus kas operasi dan arus kas pendanaan tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap expected return.
Yogi Marshal : Pengaruh Economic Value Added, Market Value Added Dan Arus Kas Operasi Terhadap Return Saham, 2010.
Hakim (2006) meneliti perbandingan kinerja keuangan perusahaan dengan metode EVA, ROA, dan pengaruhnya terhadap return saham pada perusahaan yang tergabung dalam indeks LQ- 45 di Bursa Efek Jakarta. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa metode ROA memiliki pengaruh yang positif dan signufikan terhadap Return Saham, sedangkan metode EVA tidak memiliki pengaruh.
C. Kerangka Konseptual Dan Hipotesis 1. Kerangka Konseptual Kerangka konseptual penelitian ini dapat dilihat pada gambar berikut ini :
Variabel Dependen (Y)
Variabel Independen (X) EVA
MVA
RETURN SAHAM
ARUS KAS OPERASI
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Penelitian
Yogi Marshal : Pengaruh Economic Value Added, Market Value Added Dan Arus Kas Operasi Terhadap Return Saham, 2010.
Seseorang melakukan investasi saham adalah untuk mendapatkan keuntungan berupa deviden atau keuntungan lain yaitu capital gain. Investasi saham juga mengandung resiko. Resiko dan return mempunyai hubungan positif, semakin tinggi resiko semakin tinggi semakin tinggi return yang dihasilkan, begitu pula sebaliknya
(Hartono,2003:144).
Pemegang saham perlu melakukan analisis
kinerja terhadap perusahaan terlebih dahulu untuk menentukan kebijakan investasinya, sehingga ia dapat mengambil keputusan investasi sesuai dengan return yang diharapkannya (expected return) dan resiko yang ia toleransi. Pemegang saham dapat memanfaatkan
laporan keuangan sebagai sumber
informasi untuk menilai kinerja perusahaan. Stern dan Stewart memperkenalkan EVA dan MVA sebagai salah satu cara untuk menilai kinerja perusahaan. Stern dan Steward mengatakan EVA positif berarti perusahaan telah mampu menciptakan nilai bagi pemegang saham. Nilai bagi pemegang saham adalah keuntungan yang ia peroleh dari investasi saham itu. Kemampuan perusahaan untuk menciptakan nilai pemegang saham akan berdampak pada permintaan saham. Permintaan saham akan meningkatkan harga saham yang berarti akan menciptakan return bagi pemegang saham. Perhitungan kinerja melalui EVA perusahaan akan berusaha menghasilkan laba yang sebesar – besarnya diatas biaya modal. Laba diatas modal menunjukkan keberhasilan perusahaan menciptakan nilai bagi pemegang saham. Kemampuan perusahaan menciptakan nilai akan menarik perhatian pemegang saham yang berharap adanya pembagian dividen.
Yogi Marshal : Pengaruh Economic Value Added, Market Value Added Dan Arus Kas Operasi Terhadap Return Saham, 2010.
MVA menunjukkan berapa besar kekayaan yang diciptakan oleh perusahaan. MVA positif menunjukkan kemampuan perusahaan menciptakan kekayaan bagi pemegang saham. Djawahir (2007:32) menyatakan value added yang makin besar maka potensi keuntungan juga makin tinggi. Meningkatnya nilai MVA akan maka potensi keuntungan pemegang saham juga makin tinggi. Arus kas operasi merupakan indikator kemampuan perusahaan menghasilkan kas untuk melunasi pinjaman dan membayar dividen kepada pemegang saham. Adanya arus kas yang tersedia, menunjukkan tersedianya kas untuk membayar dividen. Bagi investor yang melakukan investasi jangka panjang, dividen yang ia dapatkan merupakan return atas investasi yang ia lakukan.
2. Hipotesis Penelitian Adapun hipotesis yang diajukan dalam penelitian adalah economic value added, market value added dan arus kas operasi berpengaruh terhadap return saham baik secara simultan maupun parsial.
Yogi Marshal : Pengaruh Economic Value Added, Market Value Added Dan Arus Kas Operasi Terhadap Return Saham, 2010.
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian asosiatif kausal yaitu penilitian yang bertujuan untuk menganalisis hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya. Hubungan antarvariabelnya bersifat kausalitas. “Desain Kausal berguna untuk mengukur hubungan-hubungan antara variabel riset atau berguna untuk menganalisis bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lain”. (Umar, 2003:63). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan yang signifikan antara economic value added, market value added dan arus kas operasi terhadap return saham. Variabel yang akan diteliti adalah EVA, MVA dan AKO sebagai variabel independen (X) mempunyai hubungan yang signifikan terhadap retrun saham sebagai variabel dependen (Y).
B. Populasi dan Sampel Penelitian Menurut Sugiyono (2005:72), “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan
oleh
peneliti
untuk
dipelajari
dan
kemudian
ditarik
kesimpulannya”. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang masuk dalam indeks LQ-45 Bursa Efek Indonesia periode Februari – Agustus 2008 yaitu sebanyak 45 perusahaan.
Yogi Marshal : Pengaruh Economic Value Added, Market Value Added Dan Arus Kas Operasi Terhadap Return Saham, 2010.
“Sampel adalah bagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut” (Sugiyono, 2005:73). Teknik penentuan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan metode purposive sampling, yaitu teknik pengambilan sampel dengan beberapa kriteria tertentu. Adapun kriteria yang ditentukan oleh penulis adalah : 1) perusahaan tersebut masuk dalam indeks LQ-45 di BEI periode Februari – Agustus 2008, 2) perusahaan tersebut telah terdaftar di BEI sebelum tahun 2004, 3) perusahaan tersebut melaporkan laporan keuangannya dalam mata uang rupiah. Tabel 3.1 Kriteria Sampel Kriteria Sampel
No. 1)
perusahaan tersebut masuk dalam indeks LQ-45 di BEI periode
Jumlah 45
Februari – Agustus 2008 2)
perusahaan tersebut telah terdaftar sebelum tahun 2004
(7)
3)
perusahaan yang melaporkan laporan keuangannya tidak dalam
(2)
mata uang rupiah Jumlah sampel
36
Sumber: Penulis,2009. Berdasarkan kriteria tersebut, penulis menetapkan sebanyak 36 sampel perusahaan yang masuk dalam dalam indeks LQ-45. Daftar nama perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian ini akan disajikan dalam Tabel 3.2 berikut ini:
Yogi Marshal : Pengaruh Economic Value Added, Market Value Added Dan Arus Kas Operasi Terhadap Return Saham, 2010.
Tabel 3.2 Daftar Sampel Penelitian No Kode Nama Perusahaan 1 AALI Astra Agro Lestari Tbk 2 ANTM Aneka Tambang Tbk 3 ASII Astra Internasional Tbk 4 BBCA Bank Central Asia Tbk 5 BBNI Bank Nasional Indonesia Tbk 6 BBRI Bank Republik Indonesia Tbk 7 BDMN Bank Danamon Tbk 8 BHIT Bhakti Investama Tbk 9 BKSL Bukit Sentul Tbk 10 BLTA Berlian Laju Tanker Tbk 11 BMRI Bank Mandiri Tbk 12 BMTR Global Mediacom Tbk 13 BNBR Bakrie & Brothers Tbk 14 BNGA Bank Niaga Tbk 15 BNII Bank Internasional Indonesia Tbk 16 BRPT Barito Pacific Tbk 17 BUMI Bumi Resources Tbk 18 CPIN Charoen Pokphand Indonesia Tbk 19 CTRA Ciputra Development Tbk 20 ELTY Bakrieland Development Tbk 21 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk 22 INKP Indah Kiat Pulp & Paper Tbk 23 ISAT Indosat Tbk 24 KIJA Kawasan Industri Jababeka Tbk 25 KLBF Kalbe farma Tbk 26 PGAS Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk 27 PNLF Panin Life Tbk 28 PTBA Tambang Batubara Bukit Asam Tbk 29 SMCB Holcim IndonesiaTbk 30 SULI Sumalindo Lestari Jaya Tbk 31 TBLA Tunas Baru Lampung Tbk 32 TINS Timah Tbk 33 TLKM Telekomunikasi Indonesia Tbk 34 UNSP Bakrie Sumatera Plantation Tbk 35 UNTR United Tractors Tbk 36 UNVR Unilever Indonesia Tbk Sumber : Penulis,2009.
C. Jenis Data dan Sumber Data
Yogi Marshal : Pengaruh Economic Value Added, Market Value Added Dan Arus Kas Operasi Terhadap Return Saham, 2010.
Jenis data dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu data yang dikumpulkan oleh lembaga pengumpul data (Kuncoro,2003:127). Data yang digunakan yaitu laporan keuangan tahunan dari setiap perusahaan yang merupakan sampel penelitian tahun 2004-2007, SBI dan harga saham.. Data yang dibutuhkan dalam penelitian adalah: 1. neraca, 2. laporan laba rugi, 3. laporan arus kas, 4. catatan atas laporan keuangan,, 5. SBI, 6. harga saham.
D. Metode Pengumpulan Data Data yang digunakan adalah data eksternal yang didapat dari luar perusahaan. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan metode dokumentasi atas data sekunder berupa laporan keuangan masing-masing perusahaan. Data dalam penelitian ini diperoleh dari situs resmi www.idx.co.id, finance.yahoo.com dan www.bi.go.id untuk memperoleh data SBI.
E. Defenisi Operasional dan Pengukuran Variabel Penelitian Definisi operasional memberikan pengertian terhadap konstruk atau memberikan variabel dengan menspesifikasikan kegiatan atau tindakan yang
Yogi Marshal : Pengaruh Economic Value Added, Market Value Added Dan Arus Kas Operasi Terhadap Return Saham, 2010.
diperlukan peneliti untuk mengukur. Variabel yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah variabel dependen dan variabel independen. 1. Variabel independen merupakan variabel yang
mempengaruhi atau yang
menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat) variabel lain (Sugiyono, 2006 :3). Variabel independen dalam penelitian ini ada 3. a. Economic value added, adalah selisih antara adjusted NOPAT selama satu tahun buku dan capital charge, yang didasarkan pada cost of capital dikalikan dengan adjusted net operating assets. EVA diukur dengan satuan Rupiah per lembar saham EVA disini sama dengan formula : EVA = NOPAT – Cost of capital b. Market Value Added, adalah selisih nilai pasar perusahaan dikurang nilai buku perusahaan. MVA dihitung dengan rumus : MVA = Nilai pasar saham – Ekuitas modal yang diberikan oleh pemegang saham MVA = (saham beredar)(harga saham) – Total ekuitas saham biasa c. Arus kas operasi, adalah selisih bersih antara penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas yang berasal dari aktivitas operasi selama satu tahun buku, sebagaimana tercantum dalam Laporan Arus Kas. Arus kas operasi diukur dengan satuan Rupiah per lembar saham.
2. Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat adanya variabel bebas (Sugiyono, 2006:3). Variabel dependen yang digunakan
Yogi Marshal : Pengaruh Economic Value Added, Market Value Added Dan Arus Kas Operasi Terhadap Return Saham, 2010.
dalam penelitian ini adalah return saham. Return saham adalah pengembalian yang diterima oleh para pemegang saham atas investasi yang telah dilakukan, yang bisa berupa dividen kas dan selisih perubahan harga saham (capital gain/loss). Dividen kas yang digunakan adalah dividen yang dibagikan setelah tanggal laporan keuangan tahunan dipublikasikan sampai dengan tanggal publikasi laporan keuangan tahun berikutnya. Demikian juga dengan harga saham, mengikuti tanggal publikasi laporan keuangan. Return diukur dengan satuan persen. Penggunaan satuan persen untuk mengukur return bertujuan menyetarakan (ekuivalensi) dari semua saham yang diobservasi, yang mana saham-saham tersebut memiliki harga yang berbeda-beda. Dalam Hartono (2003:9), return dihitung dengan rumus :
Pt - Pt-1 + Yield Pt-1 Pt - Pt-1 Dt + Return saham = Pt-1 Pt-1 Pt - Pt-1 + Dt Return saham = Pt-1 Return =
F. Metode Analisis Data Metode analisis data dalam penelitian ini adalah metode analisis statistik. Pengujian dilakukan dengan menggunakan software statistik dan pengujian dilakukan setelah uji asumsi klasik. Pengujian dalam penelitian ini menggunakan model regresi linier berganda, yaitu: Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3+ e
Yogi Marshal : Pengaruh Economic Value Added, Market Value Added Dan Arus Kas Operasi Terhadap Return Saham, 2010.
Dimana: Y
= return saham
α
= konstanta
X1
= EVA
X2
= MVA
X3
= Arus kas operasi
β1,2,3 = koefisien regresi e
= error
Model persamaan yang baik adalah model yang memiliki sifat penduga yang tidak bias, linear dan varian minimum (Nachrowi, 2006: 11). Sebelum melakukan uji hipotesis, dilakukan pengujian asumsi klasik yang tujuannya untuk mendapatkan model persamaan yang BLUE (Best Linear Unbiased Estimator). 1. Pengujian asumsi klasik a. Uji Normalitas Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah data dalam bentuk distribusi normal atau tidak. Peneliti menggunakan uji Kolmogorov Smirnov untuk menguji normalitas data. Apabila probabilitas > 0,05, maka distribusi data normal dan dapat digunakan regresi berganda. b. Uji Heteroskedastisitas Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika varians dari residual dari satu pengamatan
Yogi Marshal : Pengaruh Economic Value Added, Market Value Added Dan Arus Kas Operasi Terhadap Return Saham, 2010.
ke pengamatan yang lain tetap maka disebut Homoskedastisitas, demikian sebaliknya jika varians berbeda disebut Heteroskedastisitas. Untuk mengetahui ada atau tidaknya heteroskedastisitas dalam model regresi dapat dilihat pada grafik Scatterplot. Jika titik-titik dalam grafik menyebar tidak membentuk pola tertentu (bergelombang, melebar kemudian menyempit), serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi heteroskedastisitas, sehingga model regresi layak dipakai untuk memprediksi variabel dependen berdasarkan masukan variabel independennya. c. Uji Autokorelasi Uji ini bertujuan untuk menganalisis apakah dalam model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan tingkat kesalahan pada periode t-1. Auto korelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang tahun yang berkaitan satu dengan yang lainnya, hal ini sering ditemukan pada time series. Keputusan ada tidaknya autokorelasi adalah : 1) Bila nilai DW (Durbin Watson) terletak antara batas atas (DU) dan 4 – DU, maka koefisien autokorelasi sama dengan nol artinya tidak ada autokorelasi. 2) Bila nilai DW < DL (batas bawah), maka koefisien autokorelasi lebih besar dari nol, maka ada autokorelasi positif.
Yogi Marshal : Pengaruh Economic Value Added, Market Value Added Dan Arus Kas Operasi Terhadap Return Saham, 2010.
3) Bila nilai DW > 4- DL, maka koefisien autokorelasi lebih kecil dari nol artinya ada autokorelasi negatif. 4) Bila nilai DW terletak antara DU dengan DL atau DW terletak diantara 4-DU dan 4-DL, maka tidak ada kesimpulan. d. Uji Multikoloniearitas Uji ini bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi di antara variabel independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Deteksi adanya multikolinearitas dapat dilihat pada hasil Collinearity Statistics pada tabel Coefficients. Pada Collinearity Statistics tersebut terdapat nilai Variance Inflation Factor (VIF) dan Tolerance. Jika nilai VIF ada di sekitar angka 1 dan nilai Tolerance mendekati angka 1, maka tidak terjadi multikolonieritas. 2. Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis dilakukan dengan uji-t dan uji-F. Uji –t dilakukan untuk mengetahui signifikan tidaknya pengaruh masing – masing variabel bebas terhadap variabel terikat, atau dengan kata lain untuk menguji pengaruh variabel independen dan variabel dependen secara parsial. Apabila t hitung menunjukkan nilai lebih besar dibandingkan dengan t tabel, maka koefesien regresi variabel independen adalah signifikan. Uji – F dilakukan untuk menguji pengaruh variabel EVA, MVA dan arus kas operasi secara bersama – sama berpengaruh terhadap return saham yang diterima pemegang saham.
Yogi Marshal : Pengaruh Economic Value Added, Market Value Added Dan Arus Kas Operasi Terhadap Return Saham, 2010.
Hipotesis : Ho:β1 = β2 = β3 = 0, tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel – variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependennya. Ha: β1 ≠ β2 ≠ β3 ≠ 0, terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel variabel
independen
secara
bersama-sama
terhadap
variabel
dependennya. Pada uji ini dilakukan uji satu sisi dengan tingkat signifikan sebesar 5% untuk mendapatkan nilai F tabel, sedangkan untuk menarik kesimpulan dari persamaan yang didapat digunakan pedoman sebagai berikut : •
Jika F hitung lebih kecil dari F tabel, atau terletak di daerah penerimaan Ho, maka Ho diterima.
•
Jika F hitung lebih besar dari F tabel, atau terletak di daerah penolakan Ho, maka Ho ditolak.
Yogi Marshal : Pengaruh Economic Value Added, Market Value Added Dan Arus Kas Operasi Terhadap Return Saham, 2010.
G. Jadwal Penelitian Jadwal penelitian ini akan disajikan pada tabel 3.3. Tabel 3.3 Jadwal Penelitian Tahapan Penelitian Maret April Mei
Juni
Pengajuan Judul Penyelesaian Proposal Pengumpulan Data Seminar Proposal Penulisan Laporan Penyelesaian Laporan
Yogi Marshal : Pengaruh Economic Value Added, Market Value Added Dan Arus Kas Operasi Terhadap Return Saham, 2010.
BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN
A. DATA PENELITIAN Dalam bab ini penulis akan menganalisis data yang telah terkumpul. Data yang telah dikumpulkan tersebut berupa laporan keuangan dari perusahaan LQ-45 yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta Periode Februari – Agustus 2008 tahun 2004 - 2007. Hasil pengolahan data berupa informasi untuk mengetahui hubungan antara economic value added, market value added dan arus kas operasi terhadap return saham. Sesuai dengan permasalahan dan perumusan model yang telah dikemukakan, serta kepentingan pengujian hipotesis, maka teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini meliputi analisis statistik. Analisis statistik merupakan analisis yang mengacu pada perhitungan data penelitian yang berupa angka-angka yang dianalisis dengan bantuan komputer melalui program SPSS. Variabel penelitian yang telah terkumpul dari sumber data yang telah dijelaskan pada bab tiga. Data variabel penelitian akan disajikan pada lampiran yang menyajikan variabel economic value added, market value added, arus kas operasi dan return saham. Sampel yang memenuhi kriteria seperti yang diungkapkan dalam bab tiga diperoleh sebanyak 36 perusahaan. Adapun perusahaan yang menjadi sampel adalah.
Yogi Marshal : Pengaruh Economic Value Added, Market Value Added Dan Arus Kas Operasi Terhadap Return Saham, 2010.
NO KODE EMITEN 1 AALI 2 ANTM 3 ASII 4 BBCA 5 BBNI 6 BBRI 7 BDMN 8 BHIT 9 BKSL 10 BLTA 11 BMRI 12 BMTR 13 BNBR 14 BNGA 15 BNII 16 BRPT 17 BUMI 18 CPIN 19 CTRA 20 ELTY 21 INDF 22 INKP 23 ISAT 24 KIJA 25 KLBF 26 PGAS 27 PNLF 28 PTBA 29 SMCB 30 SULI 31 TBLA 32 TINS 33 TLKM 34 UNSP 35 UNTR 36 UNVR Sumber : diolah penulis, 2009.
Tabel 4.1 Sampel Perusahaan NAMA PERUSAHAAN Astra Agro Lestari Tbk Aneka Tambang Tbk Astra Internasional Tbk Bank Central Asia Tbk Bank Nasional Indonesia Tbk Bank Republik Indonesia Tbk Bank Danamon Tbk Bhakti Investama Tbk Bukit Sentul Tbk Berlian Laju Tanker Tbk Bank Mandiri Tbk Global Mediacom Tbk Bakrie & Brothers Tbk Bank Niaga Tbk Bank Internasional Indonesia Tbk Barito Pacific Tbk Bumi Resources Tbk Charoen Pokphand Indonesia Tbk Ciputra Development Tbk Bakrieland Development Tbk Indofood Sukses Makmur Tbk Indah Kiat Pulp & Paper Tbk Indosat Tbk Kawasan Industri Jababeka Tbk Kalbe farma Tbk Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk Panin Life Tbk Tambang Batubara Bukit Asam Tbk Holcim IndonesiaTbk Sumalindo Lestari Jaya Tbk Tunas Baru Lampung Tbk Timah Tbk Telekomunikasi Indonesia Tbk Bakrie Sumatera Plantation Tbk United Tractors Tbk Unilever Indonesia Tbk
Yogi Marshal : Pengaruh Economic Value Added, Market Value Added Dan Arus Kas Operasi Terhadap Return Saham, 2010.
B. Analisis Hasil Penelitian 1. Analisis Statistik Deskriptif Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi (Sugiyono, 2005:142). Deskripsi suatu data dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, maksimum, minimum. Berikut ini akan dijelaskan hasil statistik deskriptif data keuangan dan variabel penelitian tahun dari tahun 2004 - 2007. Statistik deskriptif variabel penelitian dari sampel perusahaan selama periode pengamatan 2004 sampai dengan tahun 2007 disajikan pada tabel 4.2 berikut ini Tabel 4.2 Statistik Deskriptif Variabel Penelitian Descriptive Statistics N
Minimum Maximum
Mean
Std. Deviation
RETURN_SAH AM
144
-.70
5.70
.6183
1.02581
EVA
144
-751.04
1396.69
90.6411
268.90972
MVA
144 -2551.10 75874.15 4367.8353 10699.75633
AKO
144 -1510.94
4779.99
297.1052
666.89630
Valid N 144 (listwise) Sumber : Hasil Olah Data SPSS oleh Penulis, 2009
Tabel 4.2 menunjukkan hasil output SPSS mengenai statistik deskriptif variabel penelitian tahun 2004 – 2007 dengan jumlah sampel keseluruhan
Yogi Marshal : Pengaruh Economic Value Added, Market Value Added Dan Arus Kas Operasi Terhadap Return Saham, 2010.
sebanyak 144 (36 perusahaan selama 4 tahun). Dari tabel tersebut, dapat dijelaskan statistik deskriptif masing-masing variabel, bahwa. a. Variabel return saham memiliki nilai maksimum sebesar 5,70, nilai minimum sebesar -0,70, nilai mean (rata-rata) sebesar 0,6183, dengan standar deviasi sebesar 1,02581 dan jumlah sampel sebanyak 144. b.
Variabel EVA memiliki nilai maksimum sebesar 1396,96, nilai minimum sebesar -751,04, nilai mean (rata-rata) sebesar 90,411, dengan standar deviasi sebesar 268,90972 dan jumlah sampel sebanyak 144.
c. Variabel MVA memiliki nilai maksimum sebesar 75874,15, nilai minimum sebesar -2551,10, nilai mean (rata-rata) sebesar 4367,8353, dengan standar deviasi sebesar 10699,75633 dan jumlah sampel sebanyak 144. d. Variabel AKO memiliki nilai maksimum sebesar 4779,99, nilai minimum sebesar -1510,94, nilai mean (rata-rata) sebesar 297,1052, dengan standar deviasi sebesar 666,8963 dan jumlah sampel sebanyak 144.
2. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas Pengujian normalitas data dalam penelitian ini menggunakan uji statistik non parametrik Kolmogorov-Smirnov (K-S) dengan membuat hipotesis : H0 : data residual berdistribusi normal Ha : data residual tidak berdistribusi normal Apabila nilai signifikansinya lebih besar dari 0,05 maka H0 diterima, sedangkan jika signifikansinya lebih kecil dari 0,05 maka H0 ditolak.
Yogi Marshal : Pengaruh Economic Value Added, Market Value Added Dan Arus Kas Operasi Terhadap Return Saham, 2010.
Tabel 4.3 Uji Normalitas Sebelum Data Ditransformasi One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardiz ed Residual N
144
Normal Parametersa
Mean Std. Deviation
Most Extreme Differences
.0000000 .98049743
Absolute
.175
Positive
.175
Negative
-.139
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed)
2.102 .000
a. Test distribution is Normal. Sumber: data yang diolah penulis,2009
Dari hasil pengolahan data tersebut, besarnya nilai Kolmogorov-Smirnov adalah 2,102 dan signifikan pada 0,000 maka disimpulkan data tidak terdistribusi secara normal karena p = 0,000 < 0,05. Menurut Situmorang (2008:62), ada beberapa cara yang dapat dilakukan jika data menyebar secara tidak normal. Diantaranya melakukan transformasi data menjadi bentuk Logaritma natural (Ln). Oleh karena itu, penulis
memutuskan untuk melakukan transformasi data
terhadap semua variabel menjadi bentuk Logaritma natural (Ln), agar variabelvariabel dalam penelitian ini memenuhi asumsi normalitas. Setelah itu, dilakukan pengujian ulang dengan metode statistik.
Yogi Marshal : Pengaruh Economic Value Added, Market Value Added Dan Arus Kas Operasi Terhadap Return Saham, 2010.
Hasil output SPSS pengujian normalitas setelah transformasi data akan disajikan pada tabel 4.3 berikut ini: Tabel 4.3 Hasil uji normalitas setelah transformasi One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardiz ed Residual N
49 a
Normal Parameters
Mean Std. Deviation
Most Extreme Differences
.0000000 .95134228
Absolute
.125
Positive
.085
Negative
-.125
Kolmogorov-Smirnov Z
.872
Asymp. Sig. (2-tailed)
.432
a. Test distribution is Normal. Sumber : data diolah penulis, 2009.
Berdasarkan hasil pengujian K-S diatas, nilai K- S yang diperoleh adalah 0,872, dan signifikan pada 0,432, sehingga dapat disimpulkan bahwa data terdistribusi normal dimana nilai p lebih besar dari 0,05 (p=0,432 > 0,05). Dengan demikian secara keseluruhan bahwa nilai observasi telah terdistribusi normal. Pada grafik histogram, dapat dilihat bahwa distribusi data tidak menceng (skewnes) ke kiri atau ke kanan. Pada grafik normal plot, dapat dilihat titik – titik menyebar disekitar garis diagonal dan agak mendekati garis diagonal sehingga dapat disimpulkan data berdistribusi normal. b. Uji Multikolonieritas
Yogi Marshal : Pengaruh Economic Value Added, Market Value Added Dan Arus Kas Operasi Terhadap Return Saham, 2010.
Dalam penelitian ini, untuk mendeteksi ada tidaknya gajala multikolonieritas adalah dengan melihat besaran korelasi anatara variabel independen dan besarnya tingkat kolonieritas yang masih dapat ditolerir, yaitu Tolerance > 0,10 dan Variance Inflation Factor (VIF) < 10. Berikut disajikan tabel hasil pengujian: Tabel 4.5 Uji multikolonieritas untuk LN_RETURN_SAHAM=f(LN_EVA,LN_MVA,LN_AKO) Coefficientsa Collinearity Statistics Model 1
Tolerance
VIF
LN_EV A
.678
1.476
LN_MV A
.776
1.288
LN_AK O
.568
1.760
a. Dependent Variable: LN_RETURN_SAHAM Sumber : Data yang diolah penulis, 2009.
Hasil pengujian menunjukkan angka tolerance untuk LN_EVA lebih besar dari 0,1 (0,678 > 0,1), LN_MVA lebih besar dari 0,1 (0,776 > 0,1) dan LN_AKO lebih besar dari 0,1 (0,568 > 0,1). Angka VIF untuk LN_EVA lebih kecil dari 10 (1,476 < 10), LN_MVA lebih kecil dari 10 (1,288 < 10 ) dan LN_AKO lebih kecil dari 10 (1,760 < 10 ).Berdasarkan hasil pengujian tersebut diperoleh kesimpulan tidak terdapat multikolonieritas. Hasil ini menunjukkan tidak ada hubungan antar variabel bebas (independen). Tingkat korelasi antar variabel bebas antara LN_EVA terhadap LN_MVA menunjukkan angka -0,005 atau -5%, tingkat ini masih jauh dibawah 95 %. Yogi Marshal : Pengaruh Economic Value Added, Market Value Added Dan Arus Kas Operasi Terhadap Return Saham, 2010.
Tingkat korelasi antara LN_EVA terhadap LN_AKO menunjukkan angka -0,518 atau -51,8 %. Tingkat korelasi antara LN_AKO terhadap LN_MVA menunjukkan angka -0,402 atau -40,2 %. Berdasarkan hasil perhitungan tersebut dapat dibuktikan bahwa tidak terdapat korelasi antar variabel bebas atau tidak terdapat multikolonieritas. Tingkat korelasi antar variabel bebas dapat dilihat dari tabel berikut : Tabel 4.5 Cofficient correlations Coefficient Correlationsa LN_AK O LN_MVA LN_EVA
Model 1
Correlations LN_AK O
1.000
-.402
-.518
LN_MV A
-.402
1.000
-.005
LN_EV A
-.518
-.005
1.000
Covariances LN_AK O
.030
-.008
-.010
LN_MV A
-.008
LN_EV A
-.010 -5.777E-5
.012 -5.777E-5 .012
a. Dependent Variable: LN_RETURN_SAHAM
c. Uji Heterokedastisitas Untuk pengujian heteroskedastisitas, penulis menggunakan alat analisis grafik (Scatterplot).
Pada
analisis
grafik
Scatterplot,.
deteksi
ada
tidaknya
heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat jika tidak ada pola tertentu
Yogi Marshal : Pengaruh Economic Value Added, Market Value Added Dan Arus Kas Operasi Terhadap Return Saham, 2010.
pada grafik Scatterplot maka tidak terjadi heteroskedastisitas dengan kata lain homoskedastisitas. Hasil pengujian dapat ditunjukkan grafik scatterplot antara ZPRED dan SRESID sebagai berikut. Dari grafik scatterplot terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka nol pada sumbu Y. Maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada persamaan regresi.
Gambar 4.1 Grafik Scatterplot Sumber: diolah penulis, 2009
d. Uji Autokorelasi
Yogi Marshal : Pengaruh Economic Value Added, Market Value Added Dan Arus Kas Operasi Terhadap Return Saham, 2010.
Uji ini bertujuan untuk menganalisis apakah dalam model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan tingkat kesalahan pada periode t-1. Auto korelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang tahun yang berkaitan satu dengan yang lainnya, hal ini sering ditemukan pada time series. Metode yang digunakan penulis telah diungkapkan dalam bab tiga. Hasil pengujian pada tabel memperlihatkan nilai statistik Durbin – Watson sebesar 2,146. Nilai ini akan dibandingkan dengan nilai tabel Durbin – Watson dengan nilai signifikan 5 %, jumlah sampel =50, jumlah variabel independen 3 (k=3), maka di tabel Durbin – Watson akan didapat nilai dl = 1,421 dan du = 1,674. Nilai DW sebesar 2,146 terletak diatas batas atas du lebih kecil dari 2,362 (4 – 1,674), maka diperoleh kesimpulan tidak ada autokorelasi.
Tabel 4.6 Hasil Uji Autokorelasi Model Summaryb Model
R
1
.267a
R Square .071
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
.009
.98254
DurbinWatson 2.146
a. Predictors: (Constant), LN_AKO, LN_MVA, LN_EVA b. Dependent Variable: LN_RETURN_SAHAM Sumber : data yang dioleh penulis, 2009.
3. Pengujian Hipotesis Hasil uji asumsi klaik memperlihatkan data observasi tidak memenuhi asumsi normalitas, kemudian dilakukan transformasi ke dalam bentuk logaritma natural
Yogi Marshal : Pengaruh Economic Value Added, Market Value Added Dan Arus Kas Operasi Terhadap Return Saham, 2010.
(LN). Sehingga persamaan yang baru memenuhi asumsi klasik dan dapat dianalisis lebih lanjut untuk pengujian hipotesis. Penulis menggunakan analisis regresi berganda untuk melakukan pengujian hipotesis dengan bantuan program SPSS 16. a. Persamaan Regresi Hasil pengolahan data untuk analisis regresi linier berganda adalah sebagai berikut :
Tabel 4.7 Model Summary Model Summaryb Model
R
1
.267a
R Square .071
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
.009
.98254
Durbin-Watson 2.146
a. Predictors: (Constant), LN_AKO, LN_MVA, LN_EVA b. Dependent Variable: LN_RETURN_SAHAM Sumber: data diolah penulis, 2009.
Pada tampilan ouput SPSS model summary , nilai koefisien korelasi (R) sebesar 0,267 yang berarti bahwa korelasi atau hubungan antara EVA, MVA dan AKO (variabel independen) terhadap return saham (variabel dependen) lemah. Koefisien korelasi dikatakan kuat apabila nilai R berada diatas 0,5 dan mendekati 1. Angka adjusted R Square atau koefisien determinasi adalah 0,009. Korelasi dikatakan kuat Angka ini berarti 0,9% variasi atau perubahan dalam variabel dependen dapat dijelaskan oleh variabel independen, sedangkan sisanya 91,9 % dijelaskan oleh faktor – faktor lain. Standar Error of Estimate (SEE) adalah
Yogi Marshal : Pengaruh Economic Value Added, Market Value Added Dan Arus Kas Operasi Terhadap Return Saham, 2010.
0,98254, semakin kecil nilai SEE maka akan membuat model regresi semakin tepat dalam memprediksi variabel dependen.
b. Pengujian Secara Parsial Uji – t digunakan untuk menguji signifikansi konstanta dan setiap variabel independennya. Hasil pengolahan dapat dilihat pada tabel 4.8.
Tabel 4.8 Hasil Uji - t Coefficientsa Unstandardized Coefficients Model 1
B
Standardized Coefficients
Std. Error
(Constant)
-2.374
.927
LN_EVA
-.021
.111
LN_MVA
.109
Beta
t
Sig.
-2.561
.014
-.034
-.194
.847
.111
.159
.976
.334
LN_AKO .154 .174 a. Dependent Variable: LN_RETURN_SAHAM Sumber : data yang diolah penulis,2009.
.170
.889
.378
Dari tabel hasil pengolahan SPSS dapat dilihat besarnya t hitung untuk variabel EVA sebesar -0,194 dengan nilai signifikan 0,847. Hasil uji tersebut dapat menunjukkan t hitung adalah lebih kecil dari t tabel (0,194 < 2,0117). Dilihat signifikansinya, nilai signifikansi EVA adalah sebesar 0,847, lebih besar dari nilai signifikan sebesar 0,05. Hasil perhitungan baik melalui t hitung maupun nilai signifikannya, menunjukkan EVA tidak mempengaruhi variabel return
Yogi Marshal : Pengaruh Economic Value Added, Market Value Added Dan Arus Kas Operasi Terhadap Return Saham, 2010.
saham. Nilai t tabel, dimana level of significance (α) = 0,05 (5%) dan derajat kebebasan (df) = (n – k – 1) atau (36 – 3 – 1). Nilai t hitung untuk variabel MVA adalah 0,976 dengan nilai signifikan 0,334. Hasil uji tersebut dapat menunjukkan t hitung adalah lebih kecil dari t tabel (0,976 < 2,0117). Dilihat signifikansinya, nilai signifikansi MVA adalah sebesar 0,334 lebih besar dari nilai signifikan sebesar 0,05. Hasil perhitungan baik melalui t hitung maupun nilai signifikannya, menunjukkan MVA tidak mempengaruhi variabel return saham. Nilai t hitung untuk variabel AKO adalah 0,889 dengan nilai signifikan 0,378. Hasil uji tersebut dapat menunjukkan t hitung adalah lebih kecil dari t tabel (0,889 < 2,0117). Dilihat signifikansinya, nilai signifikansi AKO adalah sebesar 0,378 lebih besar dari nilai signifikan sebesar 0,05. Hasil perhitungan baik melalui t hitung maupun nilai signifikannya, menunjukkan AKO tidak mempengaruhi variabel return saham. Nilai t tabel, dimana level of significance (α) = 0,05 (5%) dan derajat kebebasan (df) = (n – k – 1) atau (36 – 3 – 1). Berdasarkan tabel uji – t dapat disimpulkan bahwa return saham dipengaruhi variabel EVA, MVA dan AKO dengan persamaan matematis : LN_RETURN_SAHAM = - 2,374 – 0,21 LN_EVA + 0,109 LN_MVA + 0,154 LN_AKO c. Uji - F Uji – F dilakukan untuk menunjukkan pengaruh EVA, MVA dan AKO terhadap return saham secara simultan. Hasil pengolahan data dengan program SPSS, maka diperoleh hasil sebagai berikut.
Yogi Marshal : Pengaruh Economic Value Added, Market Value Added Dan Arus Kas Operasi Terhadap Return Saham, 2010.
Tabel 4.9 Hasil Uji – F ANOVAb Sum of Squares
Model 1
Regression
df
Mean Square
3.335
3
1.112
Residual
43.443
45
.965
Total
46.777
48
F 1.152
Sig. .339a
a. Predictors: (Constant), LN_AKO, LN_MVA, LN_EVA b. Dependent Variable: LN_RETURN_SAHAM Sumber: data yang diolah penulis, 2009. Dari uji ANOVA atau uji –F, diperoleh F hitung sebesar 1,152 dengan tingkat signifikan 0,399, sedangkan F tabel sebesar 2,79. F hitung lebih kecil dari F tabel (1,152 < 2,79). Dilihat dari nilai signifikan, signifikan pengujian (0,339) lebih besar dari nilai signifikan 0,05. Hasil perhitungan baik melalui F hitung maupun nilai signifikannya, menunjukkan variabel independen secara simultan tidak mempengaruhi variabel return saham.
C. Pembahasan Hasil Penelitian Nilai Adjusted R Square sebesar 0,009. Hal ini berarti bahwa 0,9 % variasi atau perubahan dalam harga saham dapat dijelaskan oleh variasi EVA, MVA dan AKO, sedangkan sisanya sebesar 91,9 % dijelaskan oleh sebab – sebab lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian. Dari persamaan regresi yang diperoleh, diketahui EVA mempunyai koefisien regresi bertanda negatif sebesar 0,21, artinya apabila terjadi perubahan variabel EVA sebesar 1 % akan menurunkan return saham sebesar 21 %. Koefisien regresi MVA bertanda positif sebesar 0,109, artinya apabila terjadi perubahan variabel Yogi Marshal : Pengaruh Economic Value Added, Market Value Added Dan Arus Kas Operasi Terhadap Return Saham, 2010.
MVA sebesar 1 % akan menaikkan return saham sebesar 10,9 %. Koefisien regresi AKO bertanda positif sebesar 0,154, artinya apabila terjadi perubahan variabel AKO sebesar 1 % akan menaikkan return saham sebesar 15,4 %. Berdasarkan hasil penelitian ini arus kas operasi menjadi tolok ukur yang lebih signifikan dibanding EVA dan MVA. Berdasarkan hasil pengujian diketahui secara parsial EVA, MVA dan AKO tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham. Hasil ini tidak membuktikan pernyataan Djawahir (2005) yang menyatakan semakin besar value added yang perusahaan ciptakan, potensi keuntungan investor juga makin tinggi. Tidak signifikannya pengaruh economic value added, market value added dan arus kas operasi perusahaan terhadap return pemegang saham perusahaan kemungkinan disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain kondisi sosial, politik, serta ekonomi Indonesia yang tidak stabil sehingga mengakibatkan tingginya resiko bisnis serta ketidakpastian tingkat pendapatan yang akan diterima oleh investor, pelaku pasar dalam mengambil keputusan investasi di Bursa Efek Indonesia kurang memperhatikan aspek fundamental perusahaan yang dalam penelitian ini diwakili oleh EVA, MVA dan AKO, kemungkinan praktek window dressing terhadap laporan keuangan tersebut agar kinerja perusahaan tampak lebih baik. Akibatnya investor kurang percaya karena informasi tersebut seringkali tidak menggambarkan kondisi perusahaan yang sebenarnya. Hasil penelitian Pradhono dan Yulius (2004) menunjukkan EVA tidak berpengaruh secara signifikan dan AKO berpengaruh secara signifikan. Sedangkan dalam penelitian ini EVA dan AKO tidak berpengaruh. Perbedaan
Yogi Marshal : Pengaruh Economic Value Added, Market Value Added Dan Arus Kas Operasi Terhadap Return Saham, 2010.
hasil penelitian ini kemungkinan karena perbedaan sampel dan periode penelitian. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Wibowo (2005) dan Hakim (2006) dimana EVA tidak berpengaruh terhadap return saham. Hasil penelitian ini juga sesuai dengan hasil penelitian Ninna Daniati dan Suhairi (2006), dimana arus kas operasi tidak mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap
return
saham.
Perbedaannya
adalah
penelitian
ini
menggunakan return total sedangkan Ninna Daniati dan Suhairi (2006) menggunakan expected return.
Yogi Marshal : Pengaruh Economic Value Added, Market Value Added Dan Arus Kas Operasi Terhadap Return Saham, 2010.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis apakah terdapat hubungan yang signifikan antara economic value added (EVA), market value added (MVA) dan arus kas operasi (AKO) terhadap return saham. Sampel yang dipilih sebanyak 36 perusahaan. Pengujian hipotesis dilakukan dengan metode statistik inferensial setelah sebelumnya dilakukan pengujian asumsi klasik. Dari persamaan regresi yang diperoleh, diketahui EVA mempunyai koefisien regresi bertanda negatif sebesar 0,21, artinya apabila terjadi perubahan variabel EVA sebesar 1 % akan menurunkan return saham sebesar 21 %. Koefisien regresi MVA bertanda positif sebesar 0,109, artinya apabila terjadi perubahan variabel MVA sebesar 1 % akan menaikkan return saham sebesar 10,9 %. Koefisien regresi AKO bertanda positif sebesar 0,154, artinya apabila terjadi perubahan variabel AKO sebesar 1 % akan menaikkan return saham sebesar 15,4 %. Berdasarkan hasil penelitian ini arus kas operasi menjadi tolok ukur yang lebih signifikan dibanding EVA dan MVA. 1. Penelitian ini menyimpulkan bahwa EVA tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap return saham dan memiliki arah pengaruh yang negatif. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Pradhono dan Yulius (2004), Wibowo (2005) dan Hakim (2006).
Yogi Marshal : Pengaruh Economic Value Added, Market Value Added Dan Arus Kas Operasi Terhadap Return Saham, 2010.
2. MVA tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap return saham, memiliki arah pengaruh yang positif. Artinya meningkatnya MVA akan meningkatkan return saham, namun tidak signifikan. 3. AKO tidak mempunyai pengruh yang signifikan terhadap return saham dan memiliki arah pengaruh yang positif. Artinya meningkatnya AKO akan meningkatkan return saham, namun tidak signifikan. 4. EVA, MVA dan AKO secara simultan tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap return saham.
B. KETERBATASAN PENELITIAN Beberapa keterbatasan dalam penelitian ini antara lain. 1. Variabel dalam penelitian ini hanya berkisar antara dua set variabel yaitu EVA, MVA dan AKO sebagai set variabel independen dan return saham sebagai set variabel dependen, namun sebenarnya masih banyak variabel lain yang dapat mempengaruhi return saham. 2. Periode pengamatan dalam penelitian ini dibatasi hanya dari tahun 2004 – 2007. 3. Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan yang masuk dalam indeks LQ45, sehingga hasil penelitian tidak dapat digeneralisasi.
Yogi Marshal : Pengaruh Economic Value Added, Market Value Added Dan Arus Kas Operasi Terhadap Return Saham, 2010.
C. SARAN Berdasarkan penelitian ini, penulis memberikan beberapa saran kepada peneliti selanjutnya, manajemen perusahaan, investor. 1. Bagi peneliti selanjutnya, disarankan untuk memperluas set variabel yang digunakan, misalnya melibatkan tingkat inflasi dalam penelitian, atau menambah variabel moderat serta disarankan untuk memperbanyak sampel yang digunakan. Selain itu disarankan juga untuk memperpanjang periode penelitian. 2. Bagi manajemen perusahaan, agar dapat mengelola dana investor sebaik mungkin sehingga dapat menciptakan nilai bagi investor. Kinerja yang baik, akan meningkatkan return bagi investor, sehingga investor tidak ragu untuk berinvestasi pada perusahaan. 3. Bagi investor, agar dapat memanfaatkan informasi dengan sebaik mungkin. Investor dapat menilai kinerja perusahaan melalui informasi yang beredar.
Yogi Marshal : Pengaruh Economic Value Added, Market Value Added Dan Arus Kas Operasi Terhadap Return Saham, 2010.
DAFTAR PUSTAKA Brigham dan Houston,2006. Dasar – Dasar Manajemen Keuangan. Diterjemahkan oleh Herman Wibowo.. Salemba Empat. Jakarta. Daniati, Ninna dan Suhairi, 2006. Pengaruh Kandungan Informasi Komponen Laporan Arus Kas, Laba Kotor Dan Size Perusahaan Terhadap Expected Return Saham, Simposium Nasional Akuntansi 9 Padang. Darmawan, Komang, 2006. “Cara cerdas mengelola portofolio 2006”, Investor. Edisi 138. 10 – 23 Januari 2006. Hal 14 ____________, 2008. “Top Performers” di Tengah Badai, Investor. Vol X. No.79 Hal 29. Djawahir, Kusnan M, 2007, Para Pencetak Kekayaan Dipasar Modal.. SWA 26/XXIII/ 6 – 17 Desember 2007. Hal 32 Garrison, Norren, Brewer, 2007. Managerial Accounting, Buku 2, diterjemahkan oleh Nuri Hinduan dan Edward Tanujaya, Salemba Empat. Jakarta Hakim, Rahman, 2006.Perbandingan Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Metode Eva, Roa, Dan Pengaruhnya Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Yang Tergabung Dalam Indeks LQ 45 Di Bursa Efek Jakarta.Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia Yogyakarta Hartono, Jogiyanto, 2003. Teori Portofolio Dan Analisis Investasi, Edisi ke-3, BPFE-Yogyakarta, Yogyakarta. Husnan,Suad dan Enny Pudjiastuti,1993.Dasar – Dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas, Unit Penerbit dan Percetakan AMP YKPN.Yogyakarta. Ikatan Akuntan Indonesia, 2007. Standar Akuntansi Keuangan, per 1 September 2007,Salemba Empat, Jakarta. Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, 2004. Buku Petunjuk Teknis Penulisan Proposal Penelitian dan Penulisan Skripsi. Medan. Kieso, Donald E., Jerry Weygandt, Terry Warfield.2002.Akuntansi Intermediate, Edisi 10, Buku 3, alih bahasa Herman Dkk, Erlangga. Jakarta
Kuncoro, Mudrajad, 2003. Metode Riset Untuk Bisnis Dan Ekonomi, Erlangga, Jakarta. Yogi Marshal : Pengaruh Economic Value Added, Market Value Added Dan Arus Kas Operasi Terhadap Return Saham, 2010.
Pradhono, dan Yulius Jogi Christiawan, 2004.Pengaruh Economic value added, Residual Income, Earnings dan Arus Kas Operasi Terhadap Return Yang Diterima Pemegang Saham (Studi Pada Perusahaan Manufaktur Yang terdaftar di bursa efek Jakarta), Jurnal Akuntansi dan Keuangan vol.6 no.2, November 2004, Hal 140 – 166. Rahayu, Eva Martha, 2004, Tumbuh Tidak Signifikan Tapi Patut Diapresiasi. SWA 23/XX/ 7 – 24 November 2004. Hal 30. _______, 2005, Protret SWA100 2005 : Trennya Membaik, Tapi Seharusnya Bisa Lebih Bagus, SWA 21/XXI/ 13 – 23 Oktober 2005. Hal 32. Sasongko, Noer dan Nila Wulandari, 2006. Pengaruh EVA dan Rasio – Rasio Profitabilitas Terhadap Harga Saham, Empirika Vol.19 No.1, Juni 2006,Hal 64 – 80. Surakarta. Suharli Michell, 2005. Studi Empiris Terhadap Dua Faktor Yang Mempengaruhi Return Saham Pada Industri Food & Beverages Di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Akuntansi & Keuangan,Vol. 7, No. 2, November 2005: 99-116 Umar, Husein,2001. Riset Akuntansi: Metode Riset Sebagai Cara Penelitian Ilmiah, Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Waluya, Purwatmo Hadi, 2005. Pengaruh ROA Dan EVA Terhadap Tingkat Pengembalian Saham (Rate of Return), Thesis. Program Pasca Sarjana Universitas Sumatera Utara. Medan
Wibowo, Lucky Bani,2005. Pengaruh Economic value added Dan Profitabilitas Perusahaan Terhadap Return Pemegang Saham, Skripsi. Universitas Islam Indonesia.Yogyakarta. Young, S.David, Stephen F. O’Byrne, 2001. EVA dan Manajemen Berdasarkan Nilai: Panduan Praktis untuk Implementasi, Diterjemahkan oleh Lusy Widjaja, MBA., edisi pertama. Salemba Empat.Jakarta.
Yogi Marshal : Pengaruh Economic Value Added, Market Value Added Dan Arus Kas Operasi Terhadap Return Saham, 2010.
Lampiran i Perusahaan yang masuk dalam indeks LQ-45 peiode Februari – Agustus 2008 NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
Kode Emiten AALI ADHI ANTM ASII BBCA BBNI BBRI BDMN BHIT BKSL BLTA BMRI BMTR BNBR BNGA BNII BRPT BTEL BUMI CPIN CPRO CTRA ELTY ENRG FREN INCO INDF INKP ISAT KIJA KLBF MEDC PGAS PNLF PTBA SMCB SULI TBLA TINS TLKM
Nama Perusahaan Astra Agro Lestari Tbk Adhi Karya (Persero) Tbk Aneka Tambang Tbk Astra Internasional Tbk Bank Central Asia Tbk Bank Nasional Indonesia Tbk Bank Republik Indonesia Tbk Bank Danamon Tbk Bhakti Investama Tbk Bukit Sentul Tbk Berlian Laju Tanker Tbk Bank Mandiri (Persero) Tbk Global Mediacom Tbk Bakrie & Brothers Tbk Bank Niaga Tbk Bank Internasional Indonesia Tbk Barito Pacific Tbk Bakrie Telecom Tbk Bumi Resources Tbk Charoen Pokphand Indonesia Tbk Central Proteinaprima Tbk Ciputra Development Tbk Bakrieland Development Tbk Energi Mega Persada Tbk Mobile – 8 Telecom Tbk International Nickel Indonesia Tbk Indofood Sukses Makmur Tbk Indah Kiat Pulp & Paper Tbk Indosat Tbk Kawasan Industri Jababeka Tbk Kalbe farma Tbk Medco Energi Internasional Tbk Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk Panin Life Tbk Tambang Batubara Bukit Asam Tbk Holcim IndonesiaTbk Sumalindo Lestari Jaya Tbk Tunas Baru Lampung Tbk Timah Tbk Telekomunikasi Indonesia Tbk
Yogi Marshal : Pengaruh Economic Value Added, Market Value Added Dan Arus Kas Operasi Terhadap Return Saham, 2010.
41 42 43 44 45
TOTL TRUB UNSP UNTR UNVR
Total Bangun Persada Tbk Truba Alam Manunggal Tbk Bakrie Sumatera Plantation Tbk United Tractors Tbk Unilever Indonesia Tbk
Yogi Marshal : Pengaruh Economic Value Added, Market Value Added Dan Arus Kas Operasi Terhadap Return Saham, 2010.
Lampiran ii
No KODE 1 AALI 2 ANTM 3 ASII 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
BBCA BBNI BBRI BDMN BHIT BKSL BLTA BMRI BMTR BNBR BNGA
15 16 17 18 19 20 21
BNII BRPT BUMI CPIN CTRA ELTY INDF
22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
INKP ISAT KIJA KLBF PGAS PNLF PTBA SMCB SULI TBLA TINS TLKM UNSP UNTR UNVR
Economic Value Added (dalam jutaan rupiah) 2004 2005 2006 668,317.10 586,820.13 783,998.73 570,214.78 599,858.07 1,063,985.06 4,889,677.68 4,533,973.93 706,775.11 -1,562,142.92 1,778,300.20 -1,923,026.24 2,180,674.09 714,044.83 -4,937,836.27 3,775,670.60 1,050,836.25 17,160,319.66 2,431,800.72 2,353,327.06 1,592,136.61 -43,627.52 -42,310.09 -229,220.62 -179,089.62 -127,327.67 -258,359.62 123,198.62 541,557.91 859,611.61 6,960,470.53 4,564,359.83 3,830,251.76 -149,846.35 -95,484.56 34,331.04 -506,987.90 -946,181.91 -347,952.32 1,907,209.80 983,344.47 921,102.90 819,227.25 2,738,603.95 20,273,265.19 -27,962.28 196,120.48 -117,685.69 1,244,347.52 1,403,629.94 2,153,322.36 -190,117.38 51,489.89 -115,957.69 -10,249.03 113,932.35 -238,727.31 5,252.17 3,646.68 -81,148.31 465,772.02 162,803.26 321,420.74 2,232,097.76 1,547,615.56 -4,108,931.21 810,274.07 759,361.37 -233,792.53 -60,889.51 81,551.73 -175,698.18 421,410.23 532,293.40 306,079.04 184,475.97 772,704.65 1,334,416.20 119,200.46 -22,519.15 -208,573.08 304,157.63 271,829.27 154,984.92 -716,496.03 -474,098.05 -65,458.69 -80,321.98 -47,611.03 -104,678.72 1,543.05 -5,051.79 -24,910.70 48,182.53 -18,187.96 25,818.40 7,082,816.81 9,097,216.58 9,566,823.21 71,630.03 96,289.97 -29,533.11 968,791.81 852,381.32 527,557.12 1,298,540.70 1,304,184.74 1,496,097.87
2007 705,222.17 -180,332.60 3,446,860.92 -3,746,018.26 -2,933,401.01 1,161,597.89 274,794.93 -1,473,731.42 -302,316.87 -414,463.50 4,104,863.14 -1,034,900.78 -1,118,015.83 543,821.53 -499,904.47 -1,179,286.56 84,663.19 -1,249,586.84 -562,281.98 -351,947.38 -57,442.23 1,878,567.00 6,791.25 -114,893.83 197,361.83 -385,506.36 -125,224.21 105,692.68 -786,532.72 -89,677.27 -43,150.05 -155,904.12 4,219,840.40 -237,458.79 546,404.10 1,279,070.49
Yogi Marshal : Pengaruh Economic Value Added, Market Value Added Dan Arus Kas Operasi Terhadap Return Saham, 2010.
Lampiran iii Market Value Added (dalam jutaan rupiah) 2005 2006 2007 6,928,877.50 19,054,414.00 43,305,487.00 -953,845.98 -953,845.98 -953,845.98 39,269,046.20 61,535,000.43 108,495,922.07 40,345,057.10 62,325,524.40 88,117,749.60 -7,042,194.00 -7,042,194.00 -7,042,194.00 30,390,144.01 57,131,859.73 84,992,823.70 19,804,999.50 29,802,180.75 36,639,246.20 381,439.92 1,825,255.42 6,874,446.34 -1,115,400.00 -836,907.50 4,345,770.00 4,064,478.92 6,974,327.76 10,761,439.50 23,091,517.48 49,514,921.65 62,248,655.10 -648,436.00 -1,300,788.00 13,061,401.78 -2,231,248.03 -1,287,288.29 2,353,699.30 3,862,554.24 151,062.28 10,118,535.70 4,201,159.72 8,352,689.06 10,633,155.28 -1,177,853.91 -942,285.73 12,563,806.80 5,045,040.00 1,383,251,322.00 1,284,290,922.00 -140,767.00 -140,767.00 3,317,407.09 -322,500.00 1,656,105.75 2,550,832.70 -196,000.00 -28,000.00 9,643,382.70 7,649,793.09 11,805,236.25 23,374,367.78
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
KODE AALI ANTM ASII BBCA BBNI BBRI BDMN BHIT BKSL BLTA BMRI BMTR BNBR BNGA BNII BRPT
2004 4,089,512.45 -953,845.98 36,840,033.01 35,064,158.16 -7,042,194.00 28,143,965.19 -3,562,261.00 678,115.42 -1,115,400.00 2,642,045.74 28,689,318.63 -648,183.00 4,204,418.40 2,866,245.95 5,623,727.05 -1,439,599.89
17 18 19 20 21
BUMI CPIN CTRA ELTY INDF
22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
INKP ISAT KIJA KLBF PGAS PNLF PTBA SMCB SULI TBLA TINS TLKM UNSP UNTR UNVR
5,821,200.00 -140,767.00 -48,375.00 -308,000.00 6,610,932.30 16,282,398.41 -15,981,494.34 29,861,992.88 29,191,151.48 248,653.26 -95,868.56 5,179,727.93 7,532,583.28 6,333,677.23 27,974,011.85 239,650.47 119,825.40 2,187,663.13 2,995,371.33 574,717.50 -191,572.50 -457,748.83 -168,266.13 169,615.66 121,154.04 792,700.65 664,358.64 92,231,996.53 113,903,995.75 489,510.00 734,265.00 5,768,369.95 9,766,761.44 25,102,700.00 32,541,950.00
-16,747,431.96 36,135,658.13 799,888.16 11,577,856.44 48,419,634.89 958,600.20 6,969,998.77 1,302,693.00 1,880,239.88 474,283.70 1,975,460.35 197,380,390.08 2,027,970.00 17,965,137.61 50,281,700.00
-17,294,530.25 46,460,131.78 1,833,453.60 12,288,777.45 67,417,304.20 1,682,171.18 26,497,516.20 9,578,625.00 2,733,336.82 2,102,405.14 14,193,116.40 197,099,876.62 8,238,628.13 30,369,637.19 51,426,200.00
Yogi Marshal : Pengaruh Economic Value Added, Market Value Added Dan Arus Kas Operasi Terhadap Return Saham, 2010.
Lampiran iv Arus Kas Operasi (dalam jutaan rupiah) No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
KODE AALI ANTM ASII BBCA BBNI BBRI BDMN BHIT BKSL BLTA
11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
BMRI BMTR BNBR BNGA BNII BRPT BUMI CPIN CTRA ELTY INDF INKP ISAT KIJA KLBF PGAS PNLF PTBA SMCB SULI TBLA TINS TLKM UNSP UNTR UNVR
2004 2005 2006 2007 1,290,850.00 803,373.00 1,029,222.00 2,596,413.00 768,536.56 742,341.96 1,711,300.25 6,182,805.91 3,224,415.00 2,482,997.00 8,945,292.00 11,244,269.00 17,917,735.00 8,446,710.00 7,091,823.00 8,806,087.00 -1,483,103.00 566,384.00 3,911,613.00 5,324,810.00 -5,373,463.00 1,742,554.00 13,964,318.00 23,986,231.00 -7,414,044.00 -6,164,372.00 1,594,143.00 -4,925,871.00 43,333.96 129,302.39 148,248.00 233,179.00 14,530.90 -17,609.88 -493,320.67 -119,069.13 336,304.18 920,824.58 608,677.30 689,546.79 20,043,133.00 9,553,788.00 12,240,390.00 5,803,964.00 -513,258.00 146,048.00 125,189.00 237,602.00 71,470.18 83,766.15 177,643.39 648,925.96 -1,654,001.00 1,602,452.00 1,463,974.00 -1,071,176.00 -4,602,791.00 2,434,685.00 1,645,688.00 1,344,107.00 87,901.18 -308,805.95 -244,015.00 -54,786.00 1,043,908.00 1,611,457.00 994,092.68 1,899,595.46 -106,755.00 299,154.00 -244,015.00 -24,786.00 227,902.04 455,531.10 11,076.96 178,029.75 45,269.47 -1,085,979.12 -214,361.64 -1,679,444.25 1,838,794.01 821,907.00 1,542,143.00 2,502,001.00 962,684.09 1,726,484.28 4,188,568.75 4,187,978.32 5,988,991.00 5,416,566.00 8,273,929.00 5,669,623.00 43,810.87 196,645.59 74,807.36 47,872.61 1,780,762.32 2,530,786.00 705,672.75 362,898.24 838,620.61 1,605,088.33 2,341,911.32 2,926,542.62 303,628.00 -158,083.00 597,448.00 513,893.00 701,751.00 622,613.00 337,497.00 1,367,801.00 115,041.00 213,564.00 452,822.00 864,468.00 81,994.16 40,471.97 -69,476.88 -66,752.44 143,292.38 219,863.66 380,692.44 -55,829.32 67,557.00 152,304.00 -183,581.00 2,405,781.00 16,051,480.00 21,102,680.00 26,695,188.00 27,727,272.00 50,962.09 175,125.57 117,057.27 184,247.29 2,063,081.00 1,048,518.00 1,623,773.00 2,657,778.00 1,415,869.00 1,665,735.00 2,174,808.00 2,250,013.00
Yogi Marshal : Pengaruh Economic Value Added, Market Value Added Dan Arus Kas Operasi Terhadap Return Saham, 2010.
Lampiran v Jumlah Saham Beredar (dalam jutaan lembar) No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
KODE AALI ANTM ASII BBCA BBNI BBRI BDMN BHIT BKSL BLTA BMRI BMTR BNBR BNGA BNII BRPT BUMI CPIN CTRA ELTY INDF INKP ISAT KIJA KLBF PGAS PNLF PTBA SMCB SULI TBLA TINS TLKM UNSP UNTR UNVR
2004 1,572.89 1,907.69 4,048.36 12,303.21 13,281.67 11,850.09 4,906.92 4,238.22 5,434.00 4,144.39 20,132.85 1,296.37 38,750.40 7,858.35 47,783.35 2,617.46 19,404.00 1,407.67 1,612.50 1,400.00 9,444.19 5,470.98 5,285.31 13,780.87 10,156.01 4,485.95 11,982.51 2,134.31 7,662.90 782.48 1,615.39 503.30 20,160.00 2,331.00 2,848.58 7,630.00
2005 1,574.75 1,907.69 4,048.36 12,319.10 13,281.69 12,035.70 4,920.89 4,238.22 5,434.00 4,157.21 20,255.72 1,296.87 26,970.28 11,882.34 47,865.86 2,617.46 19,404.00 1,407.67 1,612.50 5,600.00 9,444.19 5,470.98 5,356.17 13,780.87 8,121.60 4,379.27 11,982.51 2,304.13 7,662.90 841.33 1,615.39 503.30 20,160.00 2,331.00 2,851.61 7,630.00
2006 1,574.75 1,907.69 4,048.36 12,282.01 13,281.69 12,286.42 4,945.76 4,803.31 9,509.50 4,157.57 20,631.22 2,601.58 26,970.28 1,206.46 48,247.15 2,617.46 19,404.00 1,407.67 6,369.64 5,600.00 9,444.19 5,470.98 5,433.93 13,780.87 10,156.01 4,369.67 23,965.01 2,304.13 7,662.90 1,089.99 4,124.21 503.30 20,041.62 2,331.00 2,851.61 7,630.00
2007 1,574.75 9,538.46 4,048.36 12,282.01 15,273.94 12,317.80 5,033.07 7,236.26 9,509.50 4,159.01 20,749.55 13,748.84 26,970.28 12,322.60 48,663.70 6,979.89 19,404.00 3,284.56 6,540.60 19,621.89 9,444.19 5,470.98 5,433.93 13,780.87 10,156.01 4,539.89 24,031.01 2,304.13 7,662.90 1,228.47 4,163.18 503.30 19,915.26 3,787.88 2,851.61 7,630.00
Yogi Marshal : Pengaruh Economic Value Added, Market Value Added Dan Arus Kas Operasi Terhadap Return Saham, 2010.
Lampiran vi Return Saham
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
KODE AALI ANTM ASII BBCA BBNI BBRI BDMN BHIT BKSL BLTA BMRI BMTR BNBR BNGA BNII BRPT BUMI CPIN CTRA ELTY INDF INKP ISAT KIJA KLBF PGAS PNLF PTBA SMCB SULI TBLA TINS TLKM UNSP UNTR UNVR
2004 88.41% -9.37% 99.40% -6.62% 30.69% 136.72% 128.15% -24.29% 0.00% 43.00% 92.50% -25.00% 0.00% 2.22% 68.18% 66.67% 60.00% -19.40% 14.63% 460.00% 0.00% 78.26% -61.67% 109.09% 48.65% 26.58% -6.45% 88.13% 41.98% 277.27% 46.88% -13.65% -24.04% -46.09% 83.60% -3.45%
2005 68.55% 115.95% 7.29% 14.29% -16.54% 10.54% 10.10% -25.00% -8.00% 48.57% -14.81% 9.38% -35.50% -11.96% -16.22% 22.22% -3.13% 16.67% -36.17% -41.07% 15.94% 5.37% -3.48% -21.74% 80.00% 265.84% 3.45% 31.80% -17.39% 92.77% -11.74% -4.48% 25.43% 35.81% 63.08% 35.61%
2006 163.78% 132.88% 58.24% 52.94% 50.23% 75.40% 46.38% 152.63% 0.00% 67.31% 76.83% 36.00% 41.67% 127.16% 58.25% 16.36% 20.53% 80.95% 153.33% 18.18% 48.90% -12.96% 21.62% 72.22% 20.20% 69.62% 22.22% 95.83% 41.05% 240.63% 20.50% 148.68% 74.90% 135.90% 82.45% 59.06%
2007 123.73% -44.06% 74.90% 40.38% 9.25% 47.03% 20.49% 119.79% 473.91% 52.30% 20.69% -70.42% 87.10% -2.17% 20.93% 337.50% 570.33% 85.96% 17.11% 217.95% 93.04% -10.64% 28.15% 48.39% 5.88% 34.12% 18.18% 240.43% 161.19% 18.35% 164.17% 553.27% 3.88% 136.08% 68.63% 5.53%
Yogi Marshal : Pengaruh Economic Value Added, Market Value Added Dan Arus Kas Operasi Terhadap Return Saham, 2010.
Lampiran vii Hasil Uji Normalitas
SEBELUM TRANSFORMASI
Yogi Marshal : Pengaruh Economic Value Added, Market Value Added Dan Arus Kas Operasi Terhadap Return Saham, 2010.
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardiz ed Residual N
144 a
Normal Parameters
Mean Std. Deviation
Most Extreme Differences
.0000000 .98049743
Absolute
.175
Positive
.175
Negative
-.139
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed)
2.102 .000
a. Test distribution is Normal.
Yogi Marshal : Pengaruh Economic Value Added, Market Value Added Dan Arus Kas Operasi Terhadap Return Saham, 2010.
SESUDAH TRANSFORMASI
Yogi Marshal : Pengaruh Economic Value Added, Market Value Added Dan Arus Kas Operasi Terhadap Return Saham, 2010.
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardiz ed Residual N Normal Parametersa
49 Mean Std. Deviation
Most Extreme Differences
.0000000 .95134228
Absolute
.125
Positive
.085
Negative
-.125
Kolmogorov-Smirnov Z
.872
Asymp. Sig. (2-tailed)
.432
a. Test distribution is Normal.
Yogi Marshal : Pengaruh Economic Value Added, Market Value Added Dan Arus Kas Operasi Terhadap Return Saham, 2010.
Lampiran viii Uji Multikolonieritas Coefficientsa Collinearity Statistics Model 1
Tolerance
VIF
LN_EV A
.678
1.476
LN_MV A
.776
1.288
LN_AK O
.568
1.760
a. Dependent Variable: LN_RETURN_SAHAM
Coefficient Correlationsa LN_AK O LN_MVA LN_EVA
Model 1
Correlations LN_AK O
1.000
-.402
-.518
LN_MV A
-.402
1.000
-.005
LN_EV A
-.518
-.005
1.000
Covariances LN_AK O
.030
-.008
-.010
LN_MV A
-.008
LN_EV A
-.010 -5.777E-5
.012 -5.777E-5 .012
a. Dependent Variable: LN_RETURN_SAHAM
Yogi Marshal : Pengaruh Economic Value Added, Market Value Added Dan Arus Kas Operasi Terhadap Return Saham, 2010.
Lampiran ix Uji Heterokedastisitas
Yogi Marshal : Pengaruh Economic Value Added, Market Value Added Dan Arus Kas Operasi Terhadap Return Saham, 2010.
Lampiran x
Uji Hipotesis (Uji – t ) Coefficientsa Unstandardized Coefficients Model 1
B
Standardized Coefficients
Std. Error
(Constant)
-2.374
.927
LN_EVA
-.021
.111
LN_MVA
.109
LN_AKO
.154
Beta
t
Sig.
-2.561
.014
-.034
-.194
.847
.111
.159
.976
.334
.174
.170
.889
.378
a. Dependent Variable: LN_RETURN_SAHAM
Uji Hipotesis (Uji – F) ANOVAb Sum of Squares
Model 1
Regression
df
Mean Square
3.335
3
1.112
Residual
43.443
45
.965
Total
46.777
48
F 1.152
Sig. .339a
a. Predictors: (Constant), LN_AKO, LN_MVA, LN_EVA b. Dependent Variable: LN_RETURN_SAHAM
Yogi Marshal : Pengaruh Economic Value Added, Market Value Added Dan Arus Kas Operasi Terhadap Return Saham, 2010.
Lampiran xi Tabel - t
Yogi Marshal : Pengaruh Economic Value Added, Market Value Added Dan Arus Kas Operasi Terhadap Return Saham, 2010.