PENGARUH ECONOMIC VALUE ADDED DAN PRICE EARNING RATIO TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi Pada PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk Periode 2006-2015)
Nurhasni Fauziah Jalan Sukamulya Aboh Rt 01 Rw 015 Panglayungan, Cipedes, Tasikmalaya, Jawa Barat (
[email protected])
Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi Jalan Siliwangi No. 24 Tasikmalaya Dibawah Bimbingan: Deden Mulyana Nana Sahroni
ABSTRACT
This research was to know and analyze about The Influence of Economic Value Added and Price Earning Ratio on Firm Value at The Company PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. The main purpose of company’s built was to maximize stockholder wealth. In this research firm’s value were measured by Price to Book Value (PBV). The method of this research used descriptive method and correlational method. To analyze the data, the researcher used multiple regression linear and determination coefficient. Partially, based on the result, Economic Value Added had significant effect toward firm value and Price Earning Ratio had not significant effect toward firm value. And simultaneously, there was significant effect between Economic Value Added and Price Earning Ratio had significant effect on Firm Value at The Company PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. So, the Hipotesis was Verified.
Keyword: economic value added, price earning ratio, firm value, price to book value.
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Economic Value Added dan Price Earning Ratio Terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. Tujuan utama penelitian ini untuk mengetahui perusahaan yang memaksimalkan kekayaan pemegang sahamnya. Pada penelitian ini Nilai Perusahaan diukur dengan Price to Book Value (PBV). Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dan metode korelasional. Alat analisis yang digunakan adalah Regresi Linier Berganda dan Koefisien Determinasi. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa secara parsial, Economic Value Added berpengaruh signifikan terhadap Nilai Perusahaan dan Price Earning Ratio berpengaruh tidak signifikan terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. Dan secara simultan terdapat pengaruh signifikan antara Economic Value Added dan Price Earning Ratio berpengaruh signifikan terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. Dengan demikian, Hipotesis yang diajukan dapat di Verifikasi.
Kata Kunci: economic value added, price earning ratio, nilai perusahaan, price to book value
PENDAHULUAN Tujuan utama dari keputusan-keputusan keuangan yang diambil oleh perusahaan adalah untuk meningkatkan nilai perusahaan atau menambah kemakmuran pemilik perusahaan/pemegang saham. Pada umumnya perusahaan yang mengalami pertumbuhan yang cepat akan mendapatkan hasil positif dari pemantapan posisi di dalam persaingan selain keuntungan dari penjualan yang meningkat perusahaan juga mendapatkan citra positif dari publik, namun apabila perusahaan tidak mampu untuk terus mempertahankan dan mengembangkannya akan menimbulkan isu negatif, maka dari itu perusahaan harus mampu
membangun kecocokan dengan harapan konsumen atau dalam hal ini para calon investor agar tertarik untuk menginvestasikan sejumlah dananya. Nilai perusahaan merupakan cerminan dari penambahan dari jumlah ekuitas perusahaan dengan hutang perusahaan. Nilai perusahaan dapat mencerminkan nilai asset yang dimiliki perusahaan seperti surat-surat berharga..
Dalam
penelitian ini penulis mengambil PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. sebagai objek penelitian. Berikut gambaran Economic Value Added, Price Earning Ratio dan Nilai Perusahaan ( Price to Book Value ) PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. Selama 5 tahun terakhir dapat dilihat pada Table 1.1 Tabel 1.1 Rata-rata Nilai Perusahaan (PBV), EVA dan PER pada perusahaan PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. Tahun 2011-2015 Variabel
2011
Economic Value Added (X1) (dalam jutaan rupiah) 1.149.646
2012
3.371.088,6
9,92
2,72
2013
5.593.274
15,26
2,80
2014
4.409.560
18,92
3,57
2015
4.747.260
20,21
3,35
Tahun
Price Earning Ratio (X2)
Nilai Perusahaan (Price to Book Value) (Y)
9,81
2,33
Sumber : www.idx.co.id (data primer yang telah diolah oleh peneliti, 2016) Berdasarkan Tabel 1.1 di atas diketahui bahwa rata-rata PBV, EVA dan PER mengalami fluktuasi dari 2011-2015, namun dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa setiap terjadi naik turunnya Economic Value Added dan Price Earning Ratio tidak selalu diikuti oleh perubahan naik turunnya Price to Book Value (PBV) atau Nilai Perusahaan. Hal tersebut terjadi pada tahun 2014 dan 2015, bahwa tingginya Economic Value Added dan Price Earning Ratio tidak selalu berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.
.Berdasarkan dari hasil analisis data yang telah dilakukan mengenai pengaruh Economic Value Added dan Price Earning Ratio terhadap Nilai Perusahaan pada PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut Pengaruh: Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa secara parsial, Economic Value Added berpengaruh signifikan terhadap Nilai Perusahaan dan Price Earning Ratio berpengaruh tidak signifikan terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. Dan secara simultan terdapat pengaruh signifikan antara Economic Value Added dan Price Earning Ratio berpengaruh signifikan terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk.
LANDASAN TEORI Menerima penciptaan nilai sebagai tujuan utama perusahaan hanyalah merupakan suatu permulaan. Para manajer juga harus dapat mengukur kemajuan mereka dalam mencapainya. Investor sebagai pihak yang memiliki kelebihan dana dapat menginvestasikan dananya pada berbagai sekuritas dengan harapan memperoleh imbalan (return). Sedangkan perusahaan sebagai pihak yang memelukan dana dapat memanfaatkan dana tersebut untuk mengembangkan proyek-proyeknya. Maka dari itu manajemen perusahaan dituntut untuk selalu menjaga kinerja perusahaan yang salah satunya tercermin nilai yang diciptakan perusahaan, sehingga para investor tetap tertarik dan bertahan untuk berinvestasi. Tujuan keputusan-keputusan keuangan adalah untuk meningkatkan nilai perusahaan atau menambah kemakmuran pemilik perusahaan. Semakin tinggi nilai perusahaan, semakin besar kemakmuran yang akan diterima pemilik perusahaan. Turunnya nilai perusahaan bisa memengaruhi pada turunnya nilai saham perusahaan. Bagi perusahaan yang menerbitkan saham di pasar modal, harga saham yang diperjual belikan di bursa merupakan indikator nilai perusahaan. Pendekatan berdasarkan nilai yang komprehensif bagi bisnis manajemen salah satunya adalah dengan menggunakan pengukuran kinerja perusahaan
dengan economic value added. Economic value added mengukur antara pengembalian atas modal perusahaan dan biaya modal. Economic value added membantu para manajer untuk memahami tujuan keuangan, dan dengan demikian menbantu mereka mencapai tujuannya yakni nilai perusahaan. EVA bermanfaat sebagai penilai kinerja yang berfokus pada penciptaan nilai (value creation). Dengan alat ukur kinerja ini para manajer akan bertindak dan berpikir layaknya pemegang saham yang akan memilih investasi yang memaksimumkan tingkat pengembalian dan meminimumkan tingkat biaya modal sehingga nilai perusahaan dapat dimaksimumkan. Price Earning Ratio yang tinggi menggambarkan harga saham yang tinggi pula maka hal tersebut sejalan dengan nilai perusahaan juga yang tinggi karena perusahaan yang mendapatkan laba harga per lembar saham yang tinggi. Dengan kedua variabel yang menjadi ukuran kinerja perusahaan yang bisa memengaruhi kemakmuran suatu perusahaan atau pemegang saham yang diwujudkan melalui nilai perusahaan, dianggap memiliki keunggulan untuk mengukur secara akurat berapa besar keuntungan yang akan didapatkan perusahaan setelah proses operasi perusahaan berjalan. Berdasarkan kerangka pemikiran yang telah diuraikan di atas maka paradigma penelitian sebagai berikut:
Economic Value Added (EVA) Nilai Perusahaan (PBV) Price Earning Ratio (PER) Gambar 2.2 Paradigma Penelitian
Hipotesis Berdasarkan kerangka pemikiran diatas, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah “Terdapat pengaruh Economic Value Added dan Price Earning Ratio
terhadap
Nilai
Perusahaan
(Studi
Pada
Perusahaan
PT
Telekomunikasi Indonesia Tbk. Periode 2006-2015) baik secara parsial maupun simultan”.
METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Menurut Sugiyono (2014: 53) Rumusan Deskriptif adalah rumusan masalah yang berkenaan dengan pertanyaan terhadap keberadaan variabel mandiri, baik hanya pada satu variabel atau lebih (variabel mandiri adalah variabel yang berdiri sendiri, bukan variabel independen, karena kalau variabel independen selalu dipasangkan dengan variabel dependen). Jadi dalam penelitian ini peneliti tidak membuat perbandingan itu pada sampel yang lain, dan mencari hubungan variabel itu dengan variabel yang lain. Penelitian semacam ini untuk selanjutnya dinamakan penelitian deskriptif. Operasionalisasi Variabel Dalam penelitian ini penulis menggunakan tiga variabel yang disesuaikan dengan judul penelitian yaitu “Pengaruh Kinerja Perusahaan Berdasarkan Economic Value Added, Price Earning Ratio terhadap Nilai Perusahaan (PBV)”. Variabel independen adalah variabel yang dapat mempengaruhi perubahan dalam variabel dependen dan mempunyai hubungan yang positif ataupun yang negatif bagi variabel dependen nantinya (Mudrajat Kuncoro, 2013: 50). Variabel dalam variabel dependen merupakan hasil dari variabel independen. Variabel independen ini adalah Economic Value Added sebagai X1, Price Earning Ratio sebagai X2. Sedangkan variabel dependen adalah variabel yang menjadi perhatian utama dalam sebuah pengamatan (Mudrajat Kuncoro, 2013: 50). Pengamatan akan memprediksi ataupun menerangkan variabel dalam variabel
dependen beserta perubahannya yang terjadi kemudian. Dalam kaitannya dengan masalah yang diteliti, maka yang menjadi
variabel dependen adalah Nilai
Perusahaan sebagai Y. Untuk lebih jelasnya, tabel operasionalisasi variabel penelitian dapat disajikan sebagai berikut: Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel 1 No 1.
2 Variabel Economic Value Added (EVA) (X1)
3 4 Definisi Operasional Indikator Ukuran kinerja yang -biaya operasi menggabungkan perolehan nilai dan - biaya modal biaya untuk memperoleh nilai tambah tersebut (Mamduh Hanafi, 2013: 52) pada Perusahaaan Telekomunikasi Indonesia Tbk periode 2006-2015.
2.
Price Earning Ratio (X2)
Perbandingan antara Market Price Pershare (harga pasar perlembar saham) dengan Earning Pershare (laba perlembar saham) (Irham Fahmi, 2014: 336) pada Perusahaaan Telekomunikasi Indonesia Tbk periode 2006-2015. PBV adalah rasio atas harga pasar saham terhadap nilai bukunya (Fakhruddin dan Hadianto, 2001: 68 dalam Dwi Ayuningtyas dan Kurnia, 2013) pada
3.
Nilai Perusahaan (PBV) (Y)
-harga saham
5 Satuan Rupiah
6 Skala Rasio
Kali
Rasio
Kali
Rasio
-laba bersih perusahaan
-harga saham -nilai buku perlembar saham
Perusahaaan Telekomunikasi Indonesia Tbk periode 2006-2015.
PEMBAHASAN Analisis Regresi Berganda Hasil penelitian pada analisis regresi berganda dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Regresi Berganda Coefficientsa Model
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B
Std.
t
Sig.
1
81.570
17.679
EVA
-5.625
1.385
PER
1.827
1.877
Collinearity Statistics
Beta
Zero-
Error (Constant)
Correlations
Partial
Part
Tolerance
VIF
order 4.614
.002
-1.027
-4.063
.005
-.857
-.838
-.742
.522 1.916
.246
.973
.363
-.464
.345
.178
.522 1.916
a. Dependent Variable: Nilai Perusahaan
Berdasarkan hasil penghitungan pada tabel coefficients (lampiran VIII) dapat menghasilkan bentuk persamaan regresi sebagai berikut: Y = a + b1 X1 + b2 X2 Y = 81.570 -5.625X1 + 1.827X2 Dari persamaan di atas menunjukkan bahwa ketika Economic Value Added (EVA) dan Price Earning Ratio (PER) berada pada nilai nol maka kemampuan perusahaan menaikan Price to Book Value (PBV) sebesar
81.570. Maka
perusahaan menggambarkan seberapa besar pasar menghargai nilai buku sahamnya dan berarti pasar percaya akan prospek perusahaan tersebut dengan nilai perusahaan atau PBV yang positif. Koefisien regresi economic value added sebesar -5.625. Hal ini berarti setiap penambahan 1 satuan economic value added akan menurunkan nilai perusahaan sebesar -5.625, bahwa perusahaan tidak sepenuhnya menambah nilai terhadap para pemilik perusahaan, karena proyek
yang memiliki EVA positif menambah nilai perusahaan dan yang memiliki EVA negatif mengurangi nilai perusahaan. Untuk koefisien regresi PER sebesar 1.827 artinya koefisien PER menunjukkan sebuah pengaruh positif yang searah antara variabel PER dengan variabel dependennya yaitu PBV. Ketika PER naik sebesar 1
maka akan
meningkatkan PBV sebesar 1.827 dengan asumsi variabel-variabel yang lain konstan. PER mengindikasikan besarnya rupiah yang harus dibayarkan investor untuk memperoleh suatu rupiah earning perusahaan. Dengan PER yang positif menunjukan bahwa investor mampu membayar besarnya rupiah untuk earning perusahaan. Karena semakin tinggi Price Earning Ratio (PER) maka pertumbuhan laba yang diharapkan juga akan mengalami kenaikan. PER yang tinggi menunjukan harga saham yang mahal dan hal itu sejalan dengan tingginya nilai perusahaan. Koefisien Determinasi Hasil penelitian pada koefisien determinasi dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Model Summaryb Model
R
R Square
Adjusted R Std. Error of the Square
Estimate
Change Statistics R Square
F Change
df1
Durbin-Watson
df2
Change 1
.875a
.766
.700
1.24983
.766
Sig. F Change
11.479
2
7
.006
a. Predictors: (Constant), PER, EVA b. Dependent Variable: Nilai Perusahaan
Berdasarkan hasil penghitungan (lampiran IX) diperoleh angka R2 (R Square) sebesar 0,766 atau 76,6%. Hal ini menunjukan bahwa persentase pengaruh economic value added dan price earning ratio terhadap nilai perusahaan sebesar 76,6% atau variasi economic value added dan price earning ratio yang digunakan dalam model mampu menjelaskan sebesar 76,6% variasi nilai perusahaan, sedangkan sisanya sebesar 23,4% dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukan dalam penelitian ini. Jadi dapat disimpulkan
2.200
bahwa economic value added dan price earning ratio memiliki pengaruh terhadap nilai perusahaan sebesar 76,6% sedangkan 23,4% dipengaruhi oleh faktor lain. Pengujian Hipotesis Uji Signifikansi Simultan (Uji F) Hasil penelitian pada uji signifikansi simultan dapat dilihat pada tabel dibawah ini. ANOVAa Model
1
Sum of Squares
df
Mean Square
F
Regression
35.863
2
17.931
Residual
10.935
7
1.562
Total
46.797
9
Sig.
11.479
.006b
a. Dependent Variable: Nilai Perusahaan b. Predictors: (Constant), PER, EVA
Hasil perhitungan uji simultan pada tabel anova (lampiran X) diperoleh tingkat signifikansi sebesar 0,006 sedangkan tingkat kesalahan sebesar 5% (α 0,05) sehingga sig < α atau 0,006 < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak atau economic value added dan price earning ratio secara simultan berpengaruh
signifikan
terhadap
nilai
perusahaan.
Maka
hal
tersebut
menunjukkan bahwa melalui economic value added perusahaan telah mampu menciptakan nilai tambah bagi perusahaan karena peningkatan economic value added secara terus-menerus akan membawa peningkatan nilai bagi perusahaan dan peningkatan yang terjadi pada price earning ratio menunjukkan bahwa perusahaan memiliki potensi pertumbuhan yang tinggi yang ditunjukkan dengan harga saham yang tinggi yang sejalan dengan nilai perusahaan yang dapat dimaksimumkan begitu pula sebaliknya. Hal ini mengindikasikan bahwa naik turunnya economic value added dan price earning ratio memengaruhi perubahan nilai perusahaan. Penelitian ini senada dengan penelitian yang dilakukan Cut Sarah Syahirah, Maya Febrianty, Lantania (2016) dan Priscilia Gizela Frederik, Sientje C. Nangoy, Victoria N. Untu (2015) bahwa economic value added dan price earning ratio berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Uji Parsial (Uji t) Hasil penelitian pada uji parsial dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Coefficientsa Model
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B
Std.
t
Sig.
1
81.570
17.679
EVA
-5.625
1.385
PER
1.827
1.877
Collinearity Statistics
Beta
Zero-
Error (Constant)
Correlations
Partial
Part
Tolerance
order 4.614
.002
-1.027
-4.063
.005
-.857
-.838
-.742
.522 1.916
.246
.973
.363
-.464
.345
.178
.522 1.916
a. Dependent Variable: Nilai Perusahaan
a.
VIF
Pengaruh economic value added terhadap nilai perusahaan Hasil perhitungan uji parsial pada tabel coefficient (lampiran XI) diperoleh
tingkat signifikansi sebesar 0,005 sedangkan tingkat kesalahan sebesar 5% (α 0,05) sehingga sig > α atau 0,005 < 0,05 Ho ditolak atau Economic Value Added secara parsial berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan dengan indikator PBV. Hal ini menunjukan bahwa naik turunnya economic value added memengaruhi perubahan nilai perusahaan maka dengan kemampuan perusahaan untuk memenuhi semua biaya operasi dan biaya modal sejalan dengan nilai perusahaan yang dapat dimaksimumkan, karena setiap peningkatan economic value added akan meningkatkan nilai perusahaan begitupula sebaliknya. Penelitian ini senada dengan penelitian yang dilakukan Putu Mertayasa, Wayan Cipta, I Wayan Suwendra (2014) bahwa economic value added berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. a. Pengaruh price earning ratio terhadap nilai perusahaan Hasil perhitungan uji parsial pada tabel coefficient (lampiran XI) diperoleh tingkat signifikansi sebesar 0,363 sedangkan tingkat kesalahan sebesar 5% (α 0.05) sehingga sig > α atau 0,363 > 0,05 Ho diterima atau Price Earning Ratio secara parsial berpengaruh tidak signifikan terhadap nilai perusahaan (PBV). Maka kenaikan price earning ratio yang menunjukkan prospek baik pada harga saham, dan begitupula risikonya tidak selalu diikuti oleh perubahan yang positif dari nilai perusahaan namun mungkin hanya meningkatkan risiko bagi perusahaan begitupula sebaliknya. Hal ini menunjukan bahwa naik turunnya price earning ratio tidak terlalu berarti terhadap perubahan nilai perusahaan. Penelitian ini
senada dengan penelitian yang dilakukan Octavia Languju, Marjam Mangantar, dan Hizkia H.D.Tasik (2015) bahwa price earning ratio
berpengaruh tidak
signifikan terhadap nilai perusahaan.
PENUTUP Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka penulis menyimpulkan hal-hal sebagai berikut: 1.
Economic Value Added (EVA) PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. periode 2006-2015 mengalami perubahan yang fluktuatif. Semakin tinggi EVA maka nilai perusahaan akan mengalami kenaikan.
2.
Price Earning Ratio (PER) PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. 2006-2015 mengalami perubahan yang fluktuatif. Semakin tinggi PER maka akan semakin tinggi pula nilai perusahaannya, akan tetapi nilai perusahaan tidak harus di tentukan oleh besar kecilnya PER tetapi laba bersih setelah pajak dan risiko perusahaan.
3.
Nilai perusahaan dengan indikator Price to Book Value (PBV) PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. 2006-2015 mengalami perubahan yang fluktuatif. Peningkatan nilai perusahaan tertinggi terjadi pada tahun 2014 dan terendah pada tahun 2013. Nilai perusahaan PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. 2006-2015 dengan tinggi rendahnya disebabkan oleh harga saham dan nilai buku per lembar saham yang ada di perusahaan
4.
Hasil pengujian secara simultan menunjukan bahwa Economic Value Added dan Price Earning Ratio berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan pada PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. 2006-2015, sedangkan secara parsial bahwa Economic Value Added (EVA) berpengaruh signifikan dan Price Earning Ratio (PER) berpengaruh tidak signifikan terhadap nilai perusahaan dengan indikator Price to Book Value (PBV) pada PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. 2006-2015.
SARAN Dengan melihat hasil penelitian sebagaimana dijelaskan sebelumnya, maka saran yang dapat disampaikan adalah sebagai berikut: 1.
Perusahaan harus meningkatkan nilai Economic Value Added sebagai bukti bahwa perusahaan mampu untuk memenuhi semua biaya operasi dan biaya modal sehingga nilai perusahaan dapat dimaksimumkan, dengan cara meningkatkan keuntungan (profit) tanpa menambah modal namun mengefektifkan penggunaan modal yang telah ada, dan melakukan investasi pada proyek-proyek dengan tingkat pengembalian yang tinggi.
2.
Perusahaan harus meningkatkan Price Earning Ratio (PER) karena PER yang tinggi menunjukan prospek yang baik bagi harga saham sebagai indikator nilai perusahaan, semakin tinggi harga saham maka akan semakin tinggi pula nilai perusahaan. Untuk meningkatkan PER salah satunya dapat dilakukan dengan cara meningkatkan Dividend Payout Ratio (DPR) dan meningkatkan harga saham.
3.
Apabila perusahaan ingin meningkatkan PBV sebaiknya perusahaan benarbenar memutuskan apa yang menjadi tujuan utama perusahaan, apakah memakmurkan kekayaan pemegang saham melalui nilai perusahaan atau tidak, salah satu cara untuk meningkatkannya adalah dengan meningkatkan economic value added dan price earning ratio.
4.
Perusahaan memperhatikan pasar modal pada era globalisasi, dengan meningkatkan nilai perusahaan melalui nilai Price to Book Value (PBV) yang tinggi, sehingga investor dapat tertarik untuk berinvestasi karena perusahaan-perusahaan yang memiliki nilai tertinggi cenderung juga menghasilkan pengembalian bagi pemegang saham yang lebih baik dibandingkan pesaingnya. Prospek perusahaan di masa yang akan datang akan baik salah satunya dengan pendanaan dari para investor. Untuk meningkatkan PBV dapat dilakukan dengan cara meningkatkan asupan modal baru, meningkatkan harga saham.
5.
Penelitian terhadap nilai perusahaan tidak hanya dari variabel Economic Value Added dan Price Earning Ratio tetapi dapat dilihat dari variabel lainnya, karena EVA dan PER bukan faktor yang utama yang bisa menentukan dan meningkatkan nilai perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA
Buku Irham Fahmi. 2014. Manajemen Investasi, edisi 1. Jakarta: Salemba Empat. Mamduh M. Hanafi. 2013. Manajemen Keuangan, Edisi Pertama. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta Mudrajat Kuncoro. 2013. Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi. Edisi 4. Jakarta: Erlangga. Sugiyono. 2006. Metodologi Kuantitatif dan Kualitatif dan R&D. Bandung: ALFABETA. Sugiyono. 2014. Metodologi Penelitian Bisnis, Cetakan kedelapan belas. Bandung: ALFABETA. Jurnal Cut Sarah Syahirah, Maya Febrianty, Lantania. 2016. Pengaruh Market Value Added, Economic Value Added, Kebijakan Dividen dan Kepemilikan Manajerial Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2014. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Akuntansi, Vol. 1, No. 1, 2016. Octavia Languju, Marjam Mangantar, dan Hizkia H.D.Tasik. 2016. Pengaruh Return On Equity, Ukuran Perusahaan, Price Earning Ratio dan Struktur Modal Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Property And Real Estate Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi, Vol. 16, No. 02, Tahun 2016. Putu Mertayasa, Wayan Cipta, I Wayan Suwendra. 2014. Pengaruh Return On Asset dan Economic Value Added Terhadap Market Value Added Pada Perusahaan Perbankan Go Public. e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Manajemen, Vol. 2, Tahun 2014. Priscilia Gizela Frederik, Sientje C. Nangoy, Victoria N. Untu. 2015. Analisis Profitabilitas, Kebijakan Hutang dan Price Earning Ratio Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Retail Trade Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal EMBA 1242, Vol.3, No.1, Maret 2015, Hal. 1242-1253.
Rika Nurlela dan Islahudin. 2008. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Price Earning Ratio Sebagai Salah Satu Kriteria Keputusan Investasi Saham Perusahaan Real Estate Dan Property Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal dan Prosiding SNA-Simposium Nasional Akuntansi, Vol. 11, nomor 1, April 2010. Website www.idx.co.id. 22 September 2016.