PENGARUH DUKUNGAN KELUARGA IBU BERSALIN DENGAN LAMA PERSALINAN THE INFLUENCE OF PARTUM MOTHER FAMILY’S SUPPORT WITH PARTUM PERIOD Betty Purwaningtyas Akademi Kebidanan Pamenang, Pare, Kediri ABSTRAK Dukungan yang diberikan oleh keluarga kepada ibu bersalin akan menciptakan kondisi fisiologis dan psikologis yang ideal dalam persalinan sehingga persalinan akan berjalan lebih normal dan lancar. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh dukungan keluarga ibu bersalin dengan lama persalinan di Wilayah Kerja Puskesmas Purwoasri Kediri. Desain penelitian yang digunakan adalah analitik korelasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian adalah seluruh ibu bersalin di Wilayah Kerja Puskesmas Purwoasri Kediri sejumlah 20 orang dengan menggunakan teknik accidental sampling diperoleh sampel 20 responden. Pengukuran menggunakan lembar partograf dan kuesioner. Hasilnya kemudian dianalisa dengan menggunakan uji Mann Whitney U. Hasil penelitian menunjukkan dukungan keluarga ibu bersalin di Wilayah Kerja Puskesmas Purwoasri Kediri sebagian besar (90%) adalah baik, sedangkan lama persalinan sebagian besar (80%) normal. Hasil analisis diketahui nilai U=16 dengan nilai P = 0,004 pada taraf signifikan (α)= 0,05. Karena P < α, maka H0 ditolak dan H1 diterima yang berarti ada pengaruh dukungan keluarga ibu bersalin dengan lama persalinan di Wilayah Kerja Puskesmas Purwoasri Kediri dan Z hitung = -2,906. Disarankan untuk lebih meningkatkan informasi terutama tentang pentingnya dukungan keluarga dalam persiapan persalinan dan persalinan itu sendiri.melalui kelas ibu hamil dimana dalam kegiatan tersebut ibu hamil dan keluarga seluruhnya dilibatkan. Kata Kunci : dukungan keluarga, lama persalinan ABSTRACT The Family support mother on delevery process could make ideal physiology and psychology condition and made the delivery process successful. The purpose of this research is to know the effect of family support to the length of partum period in the territory of Purwoasri Public Health Care Kediri. The research design was analytic correlation research with cross sectional approach. The population was all partum mother in The Territory of Purwoasri Public Health Care Kediri, using accidental sampling to get 20 respondents. The technique of measurement uses partograf and questionnaire. The result is analyzed by using Mann Whitney U. The result of the research shows the family support toward the partum mother in The Territory of Purwoasri Public Health Care Kediri mostly was good, amount 18 people (90%) and the partum period mostly was normal, 16 people (80%). The Analysis known calculated Z = -2,906 with P-Value = 0,004 on significant level (α) = 0,05. Because P < α than H0 refused and H1 accepted its mean there was the influence of partum mother family support with partum period in the territory of Purwoasri Public Health Care Kediri. It is suggested to raise the information much, especcially the importance of the family’s support in preparing labour. That can be conducted through pregnancy class Keywords : Family Support, Partum Period
PENDAHULUAN Tingginya angka kematian ibu dan bayi pada saat persalinan disebabkan oleh beberapa hal diantaranya adalah kesiapan ibu dan keluarga dalam menghadapi persalinan, baik kesiapan fisik maupun psikis selain tentunya kondisi fasilitas
kesehatan. Persiapan dalam menghadapi persalinan ini sangat tergantung dengan peran keluarga, kondisi ini membuat ketergantungan yang besar dari ibu terhadap keluarga. Proses persalinan dengan mendapat dukungan keluarga tentunya akan membuat ibu menjadi lebih nyaman (Prawirohardjo, 2006). Peran keluarga
sangat berarti pada proses persalinan, baik bagi kondisi psikis ibu hamil sehingga proses pembukaan pada persalinan kala I lebih lancar dan kelancaran proses persalinan karena keluarga telah menyediakan kebutuhan-kebutuhan persalinan dengan baik (Suririnah, 2007). Kondisi ini akan memperlancar proses persalinan dan tentunya akan mempercepat durasi persalinan. Persalinan adalah sesuatu hal yang fisiologis yang akan terjadi pada setiap wanita di dunia ini. Wanita akan melewati masa kehamilan 9 bulan dan setelah itu akan mengalami proses persalinan. Sekalipun sebagian persalinan dapat berjalan lancar, tetapi bukanlah berarti tanpa bahaya karena perubahan keadaan dapat terjadi setiap saat yang membahayakan ibu maupun janin. Oleh sebab itu persalinan selalu memerlukan pengawasan yang ketat sehingga pertolongan yang tepat dapat diberikan. Faktor-faktor yang berpengaruh dalam persalinan seperti power, passenger, passage, psikis, dan penolong dapat menimbulkan ketegangan sehingga dapat menyebabkan gangguan his (Ida Bagus Gede Manuaba, 2002). Persalinan lama yang tercatat dalam hasil penelitian oleh Sitompul (2007), terjadi pada 1,7% dari seluruh persalinan normal. Sedangkan data di Jawa Timur, menurut Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Timur (2006) diketahui bahwa 2,1%. Menurut Penelitian Triasih (2009) yang dilakukan di Kabupaten Kediri kejadian persalinan lama adalah 2,7%. Hasil penelitian yang dilakukan Simanjuntak (2003), di 5 rumah sakit umum daerah propinsi di pulau jawa, menunjukkan bahwa 53% ibu bersalin tidak siap dalam melakukan persalinan dan 17% diantaranya berkembang dan menimbulkan penyulit persalinan. Studi pendahuluan yang dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas Purwoasri Kediri pada 10 ibu bersalin, menunjukkan bahwa 8 (80%) ibu merasa tidak didukung oleh keluarga dalam menjalani persalinan. Dari kedelapan ibu tersebut 6 ibu (60%) membutuhkan waku lebih dari 10 jam untuk mencapai pembukaan lengkap,sedangkan 2
ibu multigravida (20%) membutuhkan waktu 5 jam. Dukungan keluarga sangat diperlukan dalam sebuah persalinan, dukungan tersebut dapat berupa dukungan instrumental, dukungan informasional, dukungan emosional dan dukungan harga diri. Dukungan yang diberikan oleh keluarga kepada ibu bersalin akan menciptakan kondisi fisiologis dan psikologis yang ideal dalam persalinan sehingga persalinan akan berjalan lebih lancar. Berdasarkan kondisi diatas akan diteliti ”Pengaruh Dukungan Keluarga Ibu Bersalin dengan Lama Persalinan di Wilayah Kerja Puskesmas Purwoasri Kediri”. METODE PENELITIAN Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah analitik korelasional. Dengan pendekatan Cross sectional dimana peneliti menekankan penelitian pada waktu observasi data variabel independent dan dependent hanya satu saat, jadi tidak ada follow up. Penelitian ini menggunakan instrument berupa kuesioner untuk dukungan keluarga dan lembar observasi serta partograf untuk lama persalinan. Setelah data terkumpul kemudian dilakukan coding, scoring dan tabulating. Setelah itu data dianalisa dengan uji statistik Mann Whitney U. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu yang menjadi aksptor KB di BPS Ny. Riche Susanti. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu bersalin di Wilayah Kerja Puskesmas Purwoasri Kediri berjumlah 20 orang. Besar sampel dalam penelitian ini adalah 20 orang didapat dengan menggunakan teknik accidental sampling. HASIL PENELITIAN Tabel 4.1.
Distribusi Frekuensi Dukungan Keluarga Ibu Bersalin di Wilayah Kerja Puskesmas Purwoasri Kediri Tahun 2012
Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Lama Persalinan di Wilayah Kerja Puskesmas Purwoasri Kediri Tahun 2012
Tabel 4.3. Tabulasi Silang Pengaruh Dukungan Keluarga Ibu Bersalin dengan Lama Persalinandi Wilayah Kerja Puskesmas Purwoasri Kediri Tahun 2012
Hasil analisa data dengan menggunakan bantuan software program SPSS metode Mann Whitney U diperoleh hasil nilai Mann Whitney U = 16 dengan nilai P = 0,004 pada taraf signifikan (α)= 0,05. Karena P < α, maka H0 ditolak dan H1 diterima yang berarti ada pengaruh dukungan keluarga ibu bersalin dengan lama persalinan di Wilayah Kerja Puskesmas Purwoasri Kediri. Nilai Z hitung negatif menunjukkan bahwa ibu bersalin yang memperoleh dukungan baik mengalami lama persalinan lebih pendek dari pada ibu bersalin yang dukungan keluarganya lebih rendah. PEMBAHASAN
1.
Dukungan Keluarga Ibu Bersalin di Wilayah Kerja Puskesmas Purwoasri Kediri Berdasarkan tabel 4.1 didapatkan sebanyak 18 ibu bersalin (90%) mendapatkan dukungan yang baik dari keluarganya saat menghadapi proses persalinan di Wilayah Kerja Puskesmas Purwoasri Kediri. Hal ini dapat dijelaskan bahwa dalam pelaksanaan pertolongan persalinan saat ini tenaga kesehatan (bidan) sudah sangat memberikan keleluasaan kepada keluarga untuk mendampingi ibu bersalin sebagai salah satu bentuk dukungan pada ibu bersalin. Seperti yang diungkapkan oleh Siegel dalam Niven (2002) bahwa dukungan
merupakan informasi dari orang lain bahwa ia dicintai, diperhatikan dan dihargai oleh orang lain melalui beberapa bentuk dukungan yang diberikan meliputi dukungan instrumental, dukungan emosional, dukungan informasional, dukungan harga diri dan dukungan dari kelompok social. Berdasarkan teori tersebut bentuk – bentuk dukungan yang dapat diberikan oleh keluarga selama proses persalinan dapat secara fisik maupun emosi. Secara fisik antara lain adalah mengusap wajah ibu saat berkeringat, memberikan tindakan relaksasi dengan pijatan lembut pada punggung ibu dan membantu mengingatkan untuk mengatur napas saat his (kontraksi) muncul, memberikan minum serta membantu merikan posisi yang nyaman pada ibu. Sedangkan secara emosi dengan memberikan ucapan dorongan/semangat, dan menyampaikan pada ibu tentang proses yang sedang terjadi. Seperti yang diungkapkan oleh Lesser dan Keane dalam Varney (2004) bahwa ada lima kebutuhan wanita dalam persalinan yaitu perawatan fisik, kehadiran manusia di sekelilingnya secara terus-menerus, kelegaan dari rasa nyeri, penerimaan akan sikap dan tingkah lakunya serta informasi dan kepastian hasil yang aman untuk dirinya dan bayinya. Kehadiran keluarga saat ibu menghadapi persalinan adalah hal yang paling penting dari semua tindakan dukungan dan kenyamanan. Keluarga yang dimaksud adalah orang – orang terdekat yang diinginkan oleh ibu untuk mendampinginya selama proses kelahiran. Orang-orang tersebut antara lain suami, anak, orang tua, saudara atau bahkan teman selama yang bersangkutan memang diinginkan oleh ibu. Dalam pelaksanaannya ibu memilih siapa yang diinginkan diantara orang-orang tersebut karena jumlah pendamping dibatasi hanya satu orang. Menurut Varney (2004) pendamping (keluarga) tersebut harus dibuat merasa diterima dan diinginkan di ruang persalinan oleh tenaga kesehatan (bidan) dan dipandang sebagai seseorang yang penting pada proses persalinan. Sehingga dalam memposisikannya diberikan tempat di samping ibu. Dengan demikian keluarga
dapat memberikan dukungan yang terus menerus pada ibu. Dari pemaparan tersebut dukungan keluarga akan dapat terlaksana dengan baik apabila ada kerjasama dari berbagai pihak, baik keluarga maupun bidan sebagai tenaga kesehatan yang memberikan pertolongan persalinan. Kebutuhan akan informasi dari bidan kepada keluarga yang mendampingi tentang hal- hal yang akan dilakukan saat proses persalinan sangat diperlukan. Sehingga keberadaannya memang memberikan peran yang penting saat proses persalinan.
2.
Lama Persalinan di Wilayah Kerja Puskesmas Purwoasri Kediri Lama persalinan di Wilayah Kerja Puskesmas Purwoasri Kediri sebagian besar (80%) normal. Hal ini dapat dijelaskan bahwa sebagian besar responden menjalani proses persalinannya dengan normal. Pengukuran lamanya persalinan pada responden dinilai dengan menggunakan partograf. Partograf adalah alat bantu untuk memantau kemajuan persalinan dan informasi bagi bidan untuk membuat keputusan klinik (JNPKKR, 2008). Sehingga dengan menggunakan partograf ini, bidan dapat mencatat kemajuan persalinan, mencatat kondisi ibu dan janin, mencatat auhan/tindakan yang telah diberikan selama persalinan dan kelahiran serta dapat digunakan untuk mengetahui penyulit persalinan yang pada akhirnya membantu bidan memberikan keputusan klinik yang sesuai dan tepat waktu. Menurut Rustam Mochtar (2002) bahwa lamanya persalinan dapat dipengaruhi oleh paritas atau jumlah kelahiran. Pada penelitian ini lebih separuh dari responden (65%) adalah ibu multigravida. Lamanya kala I pada primigravida lebih lama dari pada pasien multigravida, karena mekanisme pembukaan serviks/leher rahim yang berbeda antara keduanya. Apabila terdapat kelambatan kemajuan persalinan harus diperiksa untuk cefalo pelvik disproporsi (CPD) atau kesempitan panggul (Mochtar, 2002: 380 ). Pada ibu grandemulti karena
sering melahirkan banyak ditemukan gangguan kesehatan seperti anemia, kurang gizi, kekenduran dinding perut dan dinding rahim yang dapat mengakibatkan komplikasi kelain letak, robekan rahim, persalinan lama dan perdarahan pasca persalinan (Rochjati, P. 2003). Disamping factor diatas kemungkinan lamanya persalinan juga dipengaruhi oleh usia ibu yang sebagian besar (95%) yaitu berusia 20-34 tahun. Pada usia tersebut secara fisiologis organ reproduksi wanita berada pada tahap yang optimal untuk terjadinya kehamilan dan persalinan. Sedangkan pada usia lebih dari 35 tahun sudah termasuk dalam usia yang beresiko untuk persalinan. Menurut Pudji Rochayati (2003) bahwa pada usia lebih dari 35 tahun telah terjadi perubahan pada jaringan alat-alat kandungan dan jalan lahir yang tidak lentur lagi sehingga dapat membahayakan ibu maupun janin seperti persalinan macet dan perdarahan setelah bayi lahir. Selain itu ada kemungkinan ibu cepat lelah. Dan hal itu juga akan dapat mempengaruhi lamanya persalinan.
3.
Pengaruh Dukungan Keluarga Ibu Bersalin Dengan Lama Persalinan di Wilayah Kerja Puskesmas Purwoasri Kediri Berdasarkan analisis data terdapat pengaruh antara dukungan keluarg aibu bersalin dengan lamanya persalinan di Wilayah Kerja Puskesmas Purwoasri Kabupaten Kediri. dengan nilai P = 0,004 pada taraf signifikan (α)= 0,05. Hal ini sesuai dengan pendapat Enkin,et al, 2000 dalam buku Acuan Pelatihan Klinik Asuhan Persalina Normal (2008) bahwa jika para ibu diperhatikan dan diberikan dukungan selama persalinan dan kelahiran bayi serta mengetahui dengan baik mengenai proses persalinan dan asuhan yang akan mereka terima, mereka akan mendapatkan rasa aman dan hasil yang lebih baik sehingga dapat mengurangi terjadinya persalinan dengan tindakan (vacum,Sectio cesaria) dan persalinan berlangsung lebih cepat. Menurut Farer (2002), kondisi psikologis ibu bersalin akan mempengaruhi seluruh kinerja tubuh, bahkan akan sangat
membahayakan jiwa ibu bersalin. Pada ibu bersalin yang mengalami kecemasan akan mengalami disekresi epinefrin yang akan menghambat miometrial dan pelepasan norepinefrin dan berdampak pada aktivitas uterus yang tidak terkoordinir dengan baik. Kehadiran pendamping juga dapat menyebabkan pengurangan rasa nyeri persalinan. Selain mengurangi rasa nyeri persalinan, kehadiran pendamping yang dipercaya dapat membantu ibu dalam mengatur posisi ibu atau mendamping ibu berjalan-jalan untuk mempercepat pembukaan. Kondisi psikis ibu yang merasa mantap jika dapat melakukan persalinan dengan didampingi suami tentunya akan membawa dampak pada terjadinya percepatan dalam persalinan kala I (Manuaba, 2002 : 69). Melalui dukungan keluarga maka psikologis ibu akan sangat terbantu, ibu lebih tenang dan rileks akibatnya jalan lahir tidak tegang kondisi ini akan sangat membantu kelancaran persalinan. Suasana psikologis ibu yang tidak mendukung ternyata ikut andil mempersulit proses persalinan. Seperti ibu dalam kondisi cemas yang berlebihan, khawatir dan takut tanpa sebab, hingga akhirnya berujung pada stres. Kondisi stres inilah yang mengakibatkan otot tubuh menegang, terutama otot-otot yang berada di jalan lahir ikut menjadi kaku dan keras sehingga sulit mengembang. Tak hanya itu, emosi yang tidak stabil hanya akan menyebabkan peningkatan nyeri persalinan.
SARAN
KESIMPULAN
Depkes RI. 2004. Asuhan Persalinan Normal. Jakarta : Depkes RI. Effendy, Nasrul. 2004. Keperawatan Kesehatan Masyarakat. Jakarta : EGC. Manuaba, IBG. 2002. Kesehatan Reproduksi Wanita. Jakarta : EGC. Mochtar, Rustam. 2002. Sinopsis Obstetri. Jakarta : EGC. Mubarak, Wahidin Iqbal. 2007. Propmosi Kesehatan. Jakarta : Graha Ilmu. Notoatmodjo,S. 2002. Metodologi Penelitian Masyarakat. Jakarta : Rineka Cipta. Nursalam. 2003. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.
1. Dukungan keluarga ibu bersalin di Wilayah Kerja Puskesmas Purwoasri Kediri sebagian besar adalah baik, yaitu 18 orang (90%). 2. Lama di Wilayah Kerja Puskesmas Purwoasri Kediri sebagian besar adalah normal, yaitu 16 orang (80%). 3. Ada pengaruh dukungan keluarga ibu bersalin dengan lama persalinan di Wilayah Kerja Puskesmas Purwoasri Kediri Hasil analisis menunjukkan P < α, nilai P = 0,004 pada taraf signifikan (α)= 0,05.0,336 yaitu tingkat hubungan adalah rendah.
1.
Bagi Peneliti Disarankan bagi peneliti selanjutnya untuk mengembangkan penelitian yang telah dilakukan dan menjadikan penelitian ini sebagai data dasar bagi penelitian selanjutnya. 2. Bagi Bidan Disarankan untuk meningkatkan informasi terutama bagi ibu hamil terkait dengan pentingnya dukungan keluarga dalam persiapan persalinan dan persalinan itu sendiri, khususnya dalam mempersiapkan pendamping persalinan. 3. Bagi Pasien Disarankan untuk mempersiapkan persalinan sebaik mungkin termasuk dalam mempersiapkan dukungan keluarga dalam proses persalinan sehingga dapat membantu proses persalinan dengan baik DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2007. Metodologi Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta. Azis Alimul. 2007. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisa Data. Jakarta : Salemba Medika. Bobak, I.M. 2004. Ginekologi dan Maternitas. Jakarta : Salemba Medika. Cunningham, F. Gary. 2005. Obstetri William. Jakarta : EGC. Darwis, Sudarwan Danim. 2003. Metode Penelitian Kebidanan. Jakarta : Buku Kedokteran EGC.
Rochjati, P. 2003. Skrining Antenatal pada Ibu Hamil, Pengendalian Faktor Risiko, Deteksi Dini Ibu Hamil Risiko Tinggi. Surabaya : Airlangga University Press Sheridan, C. L., & Radmacher, C. H., 1992. Psikologi Kesehatan. New York: John Willey and Son. Simanjutak, Dian. 2003. Persalinan Normal Pada Masyarakat Urban. Jakarta : Litbang Depkes RI. Sitompul, Marulli. 2001. Resiko Kejadian Partus Lama pada Kehamilan Usia < 20 tahun. Jakarta : Jurnal Cermin Dunia Kedokteran.
Sugiyono.2001. Statistik Untuk Penelitian. Bandung : Penerbit Tarsito. Suririnah. 2007. Kehamilan Sehat, Persalinan Normal. Jakarta : Gramedia Pustaka. Triasih. 2009. Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Persalinan di RSIA Aura Syifa. Kediri : Poltekes Malang. Trismiati. 2006. Perbedaan Tingkat Kecemasan Antara Pria dan Wanita Akseptor Kontrasepsi Mantap Di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta. Palembang : Fakultas Psikologi Universitas Bina Darma Palembang. Wiknjosastro, H. 2002. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Tridasa Printer