PENGARUH DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP PERILAKU IBU DALAM BERSALIN KE BIDAN Dwi Wahyu Wulan S, SST., M.Keb Prodi Kebidanan Bangkalan Poltekkes Kemenkes Surabaya
[email protected]
ABSTRAK Setiap jam terdapat 2 orang ibu bersalin meninggal dunia (SDKI, 2007). Kurangnya dukungan keluarga merupakan salah satu penyebabnya, namun kenyataan di masyarakat masih banyak perilaku ibu bersalin ke tenaga non kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari dukungan keluarga terhadap perilaku ibu dalam bersalin ke bidan di wilayah kerja Puskesmas Jaddih Kabupaten Bangkalan. Desain penelitian ini adalah cross sectional dimana populasinya adalah semua ibu bersalin di wilayah kerja Puskesmas Jaddih Kabupaten Bangkalan sebanyak 40 orang secara simple random sampling. Variabel independen berupa dukungan keluarga, sedangkan variabel dependennya adalah perilaku ibu dalam bersalin ke bidan. Metode pengumpulan data menggunakan kuesioner yang dijabarkan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan narasi, dan dianalisa dengan uji regresi logistic sederhana, dengan tingkat kemaknaan =0,05. Hasil tabulasi silang diperoleh hasil 19 ibu mempunyai dukungan rendah berperilaku tidak melakukan bersalin ke bidan. Sedangkan 8 ibu mempunyai dukungan keluarga tinggi berperilaku melakukan bersalin ke bidan. Dari hasil analisa uji Regresi Logistic Sederhana didapatkan hasil p= 0.001, dengan demikian ada pengaruh dukungan keluarga terhadap perilaku ibu dalam bersalin ke bidan Dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh dukungan keluarga terhadap perilaku ibu dalam bersalin ke bidan, diharapkan kepada setiap bidan memberikan penyuluhan tentang pentingnya dukungan keluarga untuk bersalin ke bidan sehingga dapat terlaksana persalinan dengan aman dan nyaman serta bersih Kata kunci : Dukungan keluarga, perilaku ibu, bersalin ke bidan
meninggal dunia karena berbagai sebab dan target yang diharapkan dapat dicapai pada tahun 2010 adalah angka kematian ibu menjadi 125 per 100.000 kelahiran hidup (Depkes RI, 2004). Secara operasional melakukan kunjungan K1 yakni satu kali dalam kunjungan pemeriksaan kehamilan pada trimester I, kunjungan 1 kali pada trimester II dan 2 kali melakukan
PENDAHULUAN Angka kematian ibu (AKI) adalah jumlah kematian ibu karena kehamilan, persalinan, dan nifas pada tiap 1000 kelahiran hidup dalam wilayah dan waktu tertentu. Angka kematian ibu di Indonesia masih tinggi yakni berada pada angka 248 per 100.000 kelahiran hidup (SDKI, 2007). Setiap jam terdapat 2 orang ibu bersalin
ii
kunjungan pada trimester ke III. Melihat kondisi tersebut seorang ibu hamil mulai semester pertama sampai semester tiga seharusnya aktif memeriksakan kehamilan ke bidan sehingga persiapan persalinan dapat direncanakan secara matang, namun kenyataannya di masyarakat masih banyak perilaku ibu bersalin minta pertolongan ke tenaga non kesehatan Target secara nasional pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan sampai pada tahun 2015 yaitu sebesar 90% (Depkes RI, 2009) sedangkan target cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan di Kabupaten Bangkalan menurut Standar Pelayanan Minimum setiap Kabupaten atau Kota yakni sebesar 90%. Menurut data yang didapat di Puskesmas Jaddih Kabupaten Bangkalan target pencapaian persalinan oleh tenaga kesehatan tahun 2010 juga sebesar 90%, sedangkan pencapaian pelayanan persalinan oleh tenaga kesehatan dari bulan Januari sampai dengan bulan Desember tahun 2010 masih di bawah target 90% dengan hasil pencapaian sebagai berikut : Desa Jaddih (88%), Desa Bilaporah (80%), Desa Parseh (77%), dan Desa Sanggra Agung (76%). Kurangnya dukungan keluarga merupakan salah satu penyebab rendahnya cakupan pelayanan persalinan oleh tenaga kesehatan. Dukungan keluarga adalah suatu bentuk dari terapi keluarga yang termasuk pada penatalaksanaan strategi kebijakan pelaksanaan program penurunan AKI dan AKB tahun 2008 yang difokuskan pada Program Perencanaan Persalinan dan Persiapan Komplikasi (P4K) dengan Stiker di seluruh wilayah Puskesmas (Depkes RI, 2008).
Berdasarkan pada kondisi diatas bahwa perilaku ibu yang bersalin ke Bidan dipengaruhi oleh faktor instrinsik dan faktor ekstrinsik, faktor instrinsik meliputi : 1) Pengetahuan, merupakan hasil tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu. 2) Persepsi, ibu yang mempunyai anggapan yang salah terhadap arti pentingnya persalinan cenderung tidak akan bersalin ke tenaga kesehatan karena mereka beranggapan bahwa bersalin ke dukun biaya murah dan terjangkau. 3) Sikap, merupakan respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulus atau obyek. 4) Pengalaman, merupakan suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan, dengan melihat pengalaman keberhasilan orang lain dalam persalinan ke bidan, maka ibu akan menggunakan cara yang sama bagi dirinya yaitu mau melakukan persalinan ke bidan. Sedangkan faktor eksternal terdiri dari faktor petugas meliputi : 1) Pemberian KIE, Jika petugas kesehatan kurang dalam memberikan KIE (komunikasi, informasi dan edukasi) tentang persalinan yang bersih, aman, dan nyaman demi keselamatan ibu dan bayi. 2) Keterampilan petugas, keterampilan petugas yang baik akan menjadi faktor yang sangat menentukan sebagai pertimbangan pertama bagi ibu untuk memilih persalinan. Faktor eksternal lainnya yakni faktor lingkungan meliputi : 1) dukungan keluarga, setiap anggota keluarga selalu siap memberikan dukungan yang terus menerus dan memberikan pertolongan serta bantuan jika diperlukan, 2) sosial budaya, 3) Sarana dan prasarana yang baik dan lengkap sesuai dengan standar operasional prosedur maka
iii
pelaksanaan persalinan dapat dilaksanakan dengan baik Pengawasan antenatal atau yang sering disebut pemeriksaan kehamilan adalah pelayanan antenatal yang diberikan oleh tenaga ahli profesional yaitu dokter spesialis kebidanan, bidan, dengan melakukan pemanfaatan jenis pelayanan ANC diharapkan dapat menghasilkan atau memperbaiki status kesehatan ibu hamil. Dalam hal ini pemanfaatan pelayanan ANC yang tepat akan meningkatkan derajat kesehatan ibu dan janin yang akan di lahirkannya sehingga menuju ke keluarga yang sehat dan sejahtera (Prawirohardjo, 2002). Untuk meningkatkan persalinan tenaga kesehatan dengan cara yakni 1) dukungan keluarga, ibu akan merasa masih ada yang memperhatikan, ikut merasakan mau membantu mengatasi beban hidupnya. Jadi dengan adanya dukungan keluarga yang mempunyai ikatan emosional setidaknya akan memberikan kekuatan pada ibu untuk melaksanakan persalinan ke tenaga kesehatan. 2) memberikan penyuluhan kesehatan tentang ibu hamil, ibu bersalin yang normal maupun risiko tinggi, mulai tingkat posyandu, PKK, MMD, Kelompok Tahlil, Pengajian, dll. 3) Bekerjasama dengan kader, tokoh masyarakat setempat serta perangkat desa untuk menginformasikan kepada masyarakat tentang persalinan aman oleh tenaga kesehatan yakni bidan, 4) melakukan pembinaan terhadap dukun bayi dimana persalinan yang ditolong oleh dukun harus didampingi oleh bidan, 5) pencanangan kemitraan bidan dan dukun bayi di kecamatan, dihadiri oleh kepala puskesmas, camat, bidan dan dukun bayi, sehingga diharapkan dapat menurunkan AKB dan AKI
serta meningkatkan cakupan peertolongan persalinan oleh Bidan selaku ujung tombak pelayanan kesehatan di desa. Berdasar situasi diatas maka penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh dukungan keluarga terhadap perilaku ibu bersalin ke Bidan di Puskesmas Jaddih. METODE PENELITIAN. Desain penelitian adalah keseluruhan dari perencanaan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dan mengantisipasi beberapa kesulitan yang mungkin timbul selama proses penelitian (Nursalam, 2008). Adapun desain penelitian menurut jenis penelitiannya merupakan penelitian analitik yaitu penelitian yang mencoba menggali bagaimana dan mengapa fenomena kesehatan ini terjadi kemudian melakukan analisis (Notoatmodjo S, 2005). Sedangkan berdasarkan waktunya desain penelitian yang digunakan adalah Cross Sectional, dimana peneliti melakukan pendekatan, observasi atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat (point time approach). Artinya tiap subyek penelitian hanya diobservasi sekali saja dan pengukuran variabel independen dan dependen dilakukan pada saat pemeriksaan atau pengkajian data. Populasi dalam penelitian adalah subyek yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan (Nursalam, 2008). Pada penelitian ini populasinya adalah semua ibu bersalin di wilayah kerja Puskesmas Jaddih Kabupaten Bangkalan sebanyak 40 jiwa (merupakan populasi estimasi yang didapat pada bulan Pebruari sampai bulan April 2012). Cara pemilihan sampel adalah merupakan cara-cara yang ditempuh dalam pengambilan sampel agar
iv
memperoleh sampel yang benar-benar yang sama dalam pemilihan responden sesuai dengan keseluruhan subjek setelah dilakukan pengundian penelitian (Nursalam, 2008). Cara sebanyak 36 responden. pemilihan sampel yang digunakan HASIL & PEMBAHASAN. dalam penelitian ini adalah simple A. Hasil. random sampling, dimana semua ibu 1. Dukungan keluarga. bersalin mendapatkan kesempatan Tabel 1 Distribusi frekuensi dukungan keluarga ibu di wilayah kerja Puskesmas Jaddih Kabupaten Bangkalan Bulan Juni Tahun 2014. Dukungan Frekuensi (f) Persentase (%) Keluarga Rendah 20 55,6 Sedang 7 19,4 Tinggi 9 25 Total 36 100 Dari hasil pengumpulan data dukungan keluarga ibu adalah rendah seperti tabel 1 menunjukkan bahwa (55,6%). 2. Perilaku. Tabel 2 Distribusi frekuensi perilaku ibu dalam bersalin ke bidan di wilayah kerja Puskesmas Jaddih Kabupaten Bangkalan Bulan Juni Tahun 2014 Perilaku Tidak Melakukan Melakukan Total
Frekuensi (f) 25 11 36
Dari hasil pengumpulan data seperti tabel 2 menunjukkan bahwa
Persentase (%) 69,4 30,6 100
sebagian besar perilaku ibu adalah tidak melakukan (69,4%).
3. Hasil tabulasi silang dukungan keluarga dengan perilaku Tabel 3 Tabulasi silang dukungan keluarga dengan perilaku ibu dalam bersalin ke bidan di wilayah kerja Puskesmas Jaddih Kabupaten Bangkalan Bulan Juni Tahun 2014
Dukungan Keluarga Rendah Sedang Tinggi Total
Perilaku Tidak Melakukan Melakukan f % f % 19 100 1 0 5 71,4 2 28,6 1 11,1 8 88,9 25 69,4 11 30,6
Dari hasil tabulasi silang seperti pada tabel 3 menunjukkan
Total f 20 7 9 36
% 100,0 100,0 100,0 100,0
bahwa dari 20 ibu dengan dukungan keluarga rendah sebanyak 19 ibu
v
berperilaku tidak melakukan bersalin ke bidan dan 1 ibu berperilaku melakukan. Dari 7 ibu dengan dukungan keluarga sedang sebanyak 5 ibu berperilaku tidak melakukan dan 2 ibu berperilaku melakukan, sedangkan 9 ibu dengan dukungan keluarga tinggi sebanyak 1 ibu berperilaku tidak melakukan dan 8 ibu berperilaku melakukan Hal ini berarti ada kecenderungan dukungan keluarga mempengaruhi perilaku responden dalam bersalin ke Bidan. Dari hasil Uji Regresi Logistic Sederhana menunjukkan nilai = 0,001 lebih kecil dari pada nilai =0,05 yang berarti Ho ditolak.
ke bidan karena petugasnya baik, ramah dan memuaskan. Disamping itu dengan adanya sosialisasi dari petugas kesehatan akan dapat menambah wawasan ibu tentang pentingnya bersalin ke bidan, hal ini diharapkan banyak ibu yang mau melakukan bersalin ke bidan. Menurut Depkes RI (2008), seseorang dapat berperilaku positif terhadap obyek demi pemenuhan kebutuhannya, dan sebaliknya bila objek tidak dapat memenuhi kebutuhannya maka ia akan berperilaku negatif. Dari hasil tabulasi silang juga didapatkan ada ibu yang mempunyai dukungan keluarga tinggi, sebagian besar responden berperilaku melakukan bersalin ke bidan sebanyak 9 (90%). Hal ini bisa dikarenakan pengalaman ibu dalam bersalin ke bidan, sehingga ibu mau melakukan persalinan ke bidan (pada tabel 4.4 menunjukkan bahwa sebanyak 30,6% adalah ibu yang mau bersalin ke bidan Ibu yang sudah pengalaman bersalin kebidan sudah terasa manfaatnya, sehingga akan menimbukan keyakinan ibu untuk melakukan persalinan yang selanjutnya ke tenaga kesehatan yakni bidan. Menurut Depkes RI (2001), Asuhan Persalinan Nornal (APN) adalah suatu proses penerapan manajemen pertolongan persalinan yang bersih dan aman sesuai dengan standar yang sudah ditentukan sehingga diharapkan mampu atau kompeten melakukan upaya-upaya pencegahan terhadap komplikasi obstetrik yang dapat mengancam keselamatan ibu hamil, bersalin termasuk bayinya.
PEMBAHASAN Dari hasil tabulasi silang seperti pada tabel 5.8 menunjukkan bahwa responden yang mempunyai dukungan rendah, sebagian besar responden berperilaku tidak melakukan bersalin ke bidan sebanyak 19 (100%). Hal ini berarti ada kecenderungan dukungan keluarga mempengaruhi perilaku responden dalam bersalin ke bidan. Dari hasil Uji Regresi Logistic Sederhana menunjukkan nilai = 0,001 lebih kecil dari pada nilai =0,05 yang berarti Ho ditolak. Dalam hal ini jika petugas kesehatan dalam hal ini bidan harus mampu memberikan penyuluhan kepada ibu-ibu dan keluarga tentang persalinan yang aman, nyaman dan bersih yang bertujuan untuk pencegahan terhadap komplikasi obstetrik yang dapat mengancam keselamatan ibu hamil, bersalin termasuk bayinya. Selain itu juga sikap petugas yang baik dalam melakukan penyuluhan kesehatan akan memberikan motivasi terhadap ibu untuk mau melakukan persalinan
KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan.
iii
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat peneliti menarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Dukungan keluarga dalam bersalin ke bidan sebagian besar adalah kurang (55,6%) 2. Perilaku ibu dalam bersalin ke bidan sebagian besar ibu tidak melakukan persalinan ke bidan (69,4%) 3. Ada pengaruh dukungan keluarga dalam bersalin ke bidan diteliti dengan Uji Regresi Logistic Sederhana dengan = 0,001 lebih kecil dari pada nilai =0,05 yang berarti Ho ditolak. B. Saran. Saran yang dapat peneliti berikan berdasarkan hasil penelitian adalah sebagai berikut: 1. Bagi Ibu : Hendaknya ibu diharapkan untuk meningkatkan pengetahuan dan memperluas pola pikir tentang bersalin ke bidan dengan cara lebih aktif mengikuti penyuluhan yang diadakan petugas kesehatan, media cetak atau media elekronik atau melihat dan membaca leaflet dan brosur yang diberikan petugas kepada ibu tentang pentingnya bersalin ke bidan 2. Bagi Profesi Bidan Hendaknya petugas terutama Bidan lebih meningkatkan kemampuan untuk melaksanakan persalinan dengan aman dan nyaman dengan mengikuti pelatihan asuhan persalinan normal yang diadakan oleh Dinas Kesehatan, sehingga dapat memberikan pelayanan yang profesional kepada masyarakat dan menjadi motivator untuk dapat bersalin ke tenaga kesehatan. 3. Bagi lahan praktek Hendaknya dijadikan sumber bagi Puskesmas untuk lebih meningkatkan cakupan persalinan oleh
tenaga kesehatan sehingga memenuhi target pencapaian dan mencegah terjadinya kematian ibu dan anak pasca persalinan 4. Bagi Institusi Pendidikan Hendaknya dijadikan masukan bagi institusi pendidikan sehingga hasil penelitian ini dapat dikembangkan sebagai bahan penelitian selanjutnya oleh temanteman mahasiswa, sehingga hasil yang diharapkan lebih bagus untuk penyempurnaan penelitian ini DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta, PT Rineka Cipta. Depkes RI. (2004). Bayi Baru Lahir. Jakarta, Direktorat Jenderal Pembinaan Kesehatan Masyarakat Direktorat Bina Kesehatan Keluarga. Depkes RI. (2000). Pelatihan Asuhan Persalinan bersih dan aman. Jakarta. Depkes RI Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Timur. (2001). Pelatihan Asuhan Persalinan Normal Bersih dan Aman, Jakarta, Depkes RI. Dinkes Prop. Jatim. (2007). Asuhan Persalinan Normal. Surabaya, Depertemen Kesehatan. Effendy N, (1998). Dasar-dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat. Jakarta, EGC Notoatmodjo, S. (2002). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta, PT Rineka Cipta.
iv
_______. (2003). Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta, PT Rineka Cipta.
Prawirohardjo, (2002). Ilmu Kebidanan. Jakarta, EGC
Nursalam. (2001). Metode Riset Keperawatan. Surabaya, Universitas Airlangga.
Saifuddin B, (2005). Buku Acuan Nasional Pelayanan Maternal dan Neonatal. Jakarta, Yayasan Bina Pustaka.
Nursalam. (2008). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta, Salemba Medika.
Soetjiningsih. (2004). Kembang Anak. EGC.
Perencanaan Tingkat Puskesmas (POA) Puskesmas Jaddih Kabupaten Bangkalan Tahun (2010)
Tumbuh Surabaya,
Widiatin R, (1999), Ilmu Prilaku Mata Ajar 104, Jakarta, CV. Sagung Seto
v