perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PENGARUH DIMENSI SERVQUAL PADA CUSTOMER LOYALTY MELALUI CUSTOMER SATISFACTION
SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta
Oleh : BOWO PRIH HARTONO NIM. F1207544
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
MOTTO
Apabila kamu tidak dapat memberikan kebaikan kepada orang lain dengan kekayaanmu, berilah mereka kebaikan dengan wajahmu yang berseri-seri, disertai akhlak yang baik (Nabi Mohammad SAW)
Kata yang paling indah dibibir umat manusia adalah “ibu” dan panggilan paling indah adalah “ibuku”. Ini adalah kata yang penuh harapan dan cinta, kata manis dan baik, yang keluar dari kedalaman hati. (Khahlil Gibran)
Tidak ada rahasia untuk menggapai sukses. Sukses itu dapat terjadi karena persiapan, kerja keras, dan mau belajar dari kegagalan. (General Colin Powell)
Sukses sering kali datang kepada mereka yang berani bertindak, dan jarang menghampiri penakut yang tidak berani mengambil konsekuensi. (Jawaharlal Nehru)
Perbedaan dalam hambatan dan kesempatan. Selalu ada kesulitan dalam setiap kesempatan dan selalu ada kesempatan dalam setiap kesulitan. (Penulis)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PERSEMBAHAN
Kupersembahkan karya ini kepada : 1.
Ayah dan ibu tercinta, terima kasih atas kasih sayang yang tak dapat dinilai dengan apapun….
2.
Adik-adikku yang selalu membuatku tersenyum
3.
Seseorang yang telah mengisi hatiku
4.
Sahabat-sahabatku
5.
Almamaterku
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Allah SWT atas segala nikmat dan karunia yang telah diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul “PENGARUH DIMENSI SERVQUAL
PADA CUSTOMER LOYALTY MELALUI CUSTOMER
SATISFACTION” ini. Skripsi ini tidak akan terselesaikan dengan baik tanpa adanya bantuan berbagai pihak. Dengan segenap kerendahan dan ketulusan hati, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada: 1. Prof. Dr. Bambang Sutopo, MCom, Ak. Selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Drs. Wiyono, MM selaku Sekretaris Jurusan Manajemen S1 Non Reguler Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta. 3. Dr. Budhi Haryanto, MM selaku pembimbing skripsi yang telah bersedia meluangkan waktu sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. 4. Segenap Dosen Fakultas Ekonomi, khususnya para dosen yang telah membekali ilmu pengetahuan kepada penulis.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Sehingga dengan tangan terbuka, penulis menerima segala kritik dan saran yang bersifat membangun. Akhirnya, semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat, baik bagi penulis maupun pembaca pada umumnya. Surakarta, 14 Januari 2011
commit to user
Penulis, Bowo Prih Hartono
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL………………………………………………………………. i ABSTRAK………………………………………………………………………… ii HALAMAN PERSETUJUAN…………………………………………………….. iii HALAMAN PENGESAHAN…………………………...………………………... iv HALAMAN MOTO.................………………………………………………….... v KATA PERSEMBAHAN..……………………………………………………….. vi DAFTAR ISI ……………………………………………………………………. viii DAFTAR GAMBAR ……………………………………………………………... x DAFTAR TABEL…………………………………………………………………. xi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah…………………………………………………… 1 B. Permasalahan …………………………………………………………… 5 C. Tujuan Penelitian…………………………………………………………... 7 D. Manfaat Penelitian………………………………………………………… 8 E. Justifikasi Penelitian………………………………………………………. 10 BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS A. Pengertian Customer Loyalty…. ………………………………………… 12 B. Posisi Studi………………………………………………………………
13
C. Pembahasan Teori dan Proporsi…………………………………………
15
D. Model Penelitian…………………………………………………………
17
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB III METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian………………………………………………… 19 B. Metode Pengambilan Sampel dan Teknik Pengumpulan Data…………… 20 C. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel…………………………
21
D. Pengujian Statistik………………………………………………………… 22 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif……………………………………………….. 28 B. Pengujian Statistik………………………………………………………… 29 C. Analisis Structural Equation Model (SEM)………………………………. 33 D. Analisis Uji Hipotesis dan Pembahasan Hasil Penelitian…………………. 40 BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI A. Kesimpulan………………………………………………………………
46
B. Implikasi…………………………………………………………………
47
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………
50
LAMPIRAN
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id DAFTAR GAMBAR
GAMBAR
HALAMAN
II.1 Model Penelitian……………………………………………………………… 18
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id DAFTAR TABEL
TABEL
HALAMAN
II.1 Posisi Studi……………………………………………………………………. 14 III.1 Goodness of fit Indices………………………………………………………... 27 IV.1 Statistik Deskriptif……………………………………..…………………….. 28 IV.2 Hasil Uji Validitas……………………..……………………….…………….. 30 IV.3 Hasil Uji Validitas (seluruh item valid)……..……………………………….. 31 IV.4 Hasil Uji Reliabilitas…………………..……………………………………... 32 IV.5 Hasil Uji Normalitas………………………………………………………….. 34 IV.6 Jarak Mahalanobis Data……………………………………………………….36 IV.7 Goodness of fit Indices……………..…….……………………………………37 IV.8 Hasil Goodness of fit model……………...……………………………………38 IV.9 Regression Weights…………..…………….………………………………….41
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Customer loyalty masih menjadi isu yang menarik untuk diteliti karena mampu memberikan keuntungan kompetitif jangka panjang pada perusahaan. Loyalitas yang tinggi mampu memberikan beberapa keuntungan antara lain rendah biaya pemasaran, rendah biaya promosi dan rendahnya sensitifitas harga pada pelanggan (Lihat Kotler dan Keller, 2009). Mempertahankan pelanggan lama menjadi pilihan yang lebih baik daripada mencari pelanggan baru karena disamping biaya yang lebih murah juga karena mampu menciptakan hubungan emosional antara perusahaan dan pelanggan, salah satu cara yang bisa dilakukan adalah membuat pelanggan puas dengan pelayanan yang dilakukan sehingga pada gilirannya kepuasan akan menumbuhkan loyalitas pelanggan pada perusahaan. Model yang dibangun dalam penelitian ini bertumpu pada tiga variabel yaitu : SERVQUAL, customer satisfaction, dan customer loyalty. Customer loyalty merupakan variabel tujuan, untuk mencapai upaya tersebut ada dua variabel yang diperkirakan dapat meningkatkan customer loyalty. Customer satisfaction merupakan variabel kunci pertama untuk mencapai customer loyalty. Hal ini didasarkan pada studi yang dilakukan Jamal dan Anastasiadou (2009). Yang menjelaskan bahwa semakin tinggi customer satisfaction semakin tinggi pula customer loyalty. Variabel kunci kedua adalah SERVQUAL, Jamal dan Anastasiadou (2009) menjelaskan bahwa semakin tinggi SERVQUAL semakin tinggi pula customer loyalty. commit to user
28
nilai dari dimensi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Berikut ini adalah penjelasan secara detail tentang pengertian masing-masing variabel yang diamati: Customer loyalty. Didefinisikan sebagai suatu komitmen untuk membeli kembali suatu produk dimasa depan (Lihat Jamal dan Anastasiadou, 2009). Variabel ini diukur dengan menggunakan niat untuk membeli kembali. Y1u et al. (2006) dalam studinya menjelaskan bahwa customer loyalty mempunyai hubungan yang signifikan dengan kualitas pelayanan dan kepuasan pelanggan. Dengan mengetahui seberapa besar tingkat customer loyalty diharapkan mampu memberikan
gambaran
stimulus
yang
sebaiknya
dilakukan
untuk
mempertahankan dan meningkatkan customer loyalty. Customer
satisfaction.
Studi
terdahulu
mendefinisikan
customer
satisfaction sebagai tingkat kepuasan pelanggan setelah membandingkan antara kinerja dan harapan (Lihat Jamal dan Anastasiadou, 2009; Koc, 2006; Yu et al., 2006; Ruyter dan Bloemer, 1998). Ruyter dan Bloemer (1998) menjelaskan bahwa kepuasan pelanggan berpengaruh positif terhadap loyalitas. Hal ini mengindikasi semakin tinggi kepuasaan yang dicapai oleh pelanggan, semakin tinggi loyalitas. Sebaliknya, semakin rendah kepuasan, semakin rendah loyalitas. Dalam penelitiannya, Jamal dan Anastasiadou (2009) mengukur customer satisfaction dengan dimensi SERVQUAL. Berikut ini adalah penjelasan secara detail tentang variabel SERVQUAL : Tangibility.
Jamal
dan
Anastasiadou
(2009)
dan
Koc
(2006)
mendefinisikan tangibility sebagai fasilitas fisik, penampilan karyawan, perlengkapan dan peralatan yang digunakan. Semakin menarik penampilan fisik
1
SERVQUAL adalah lima dimensi yang digunakan untuk mengukur kualitas pelayanan. Variable ini commit to user terdiri dari reliability, responsiveness, assurance, empathy dan tangibility (Lihat Jamal dan Anastasiadou, 2009) yang diadopsi dari Parasuraman et al., (1988)
29
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
perusahaan, semakin tinggi kecenderungan pelanggan untuk puas. Sebaliknya, semakin
tidak
menarik
penampilan
fisik
perusahaan,
semakin
rendah
kecenderungan pelanggan untuk puas. Dalam penelitian yang dilakukan Koc (2009), tangibility diukur dengan sarana dan prasarana fisik perusahaan. Reliability. Kajian literatur mendefinisi reliability sebagai kemampuan perusahaan untuk melaksanakan jasa yang dijanjikan (Lihat Jamal dan Anastasiadou, 2009). Semakin baik kemampuan perusahaan untuk menepati janji, semakin tinggi kecenderungan pelanggan untuk puas. Sebaliknya, semakin buruk kemampuan perusahaan untuk menepati janji, semakin rendah kecenderungan pelanggan untuk puas. Koc (2006) mengukur dimensi ini dengan keakuratan personal maupun perusahaan dalam memberikan pelayanan yang sesuai dengan yang dijanjikan. Responsiveness. Variabel ini didefinisikan sebagai keinginan untuk membantu pelanggan dan memberikan layanan superior (Lihat Jamal dan Anastasiadou, 2009). Semakin cepat dan tepat perusahaan dalam membantu pelanggan, semakin tinggi kecenderungan pelanggan untuk puas. Sebaliknya, semakin lambat dan buruk kemampuan perusahaan untuk membantu, semakin rendah kecenderungan pelanggan untuk puas. Koc (2006) mengukur dimensi ini dengan kecepatan dan ketepatan dalam menanggapi keluhan, memenuhi permintaan, menjawab pertanyaan, dan menyelesaikan masalah pelanggan. Empathy. Jamal dan Anastasiadou (2009) mendefinisikan variabel empathy sebagai kepedulian dan perhatian yang diberikan oleh perusahaan jasa. Semakin tinggi perhatian yang diberikan perusahaan pada pelanggan, semakin tinggi kecenderungan pelanggan untuk puas. Sebaliknya, semakin rendah perhatian user kecenderungan pelanggan untuk perusahaan pada pelanggan, commit semakintorendah
30
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
puas. Jamal dan Anastasiadou (2009) mengukur dimensi ini dengan kepedulian dan perhatian personal yang diberikan oleh perusahaan pada pelanggan. Assurance. Jamal dan Anastasiadou (2009), Koc (2006) mendefinisikan assurance sebagai tingkat pengetahuan, kesopanan dan kemampuan pelayanan karyawan dalam membangun komunikasi yang baik dan kepercayaan kepada pelanggan. Semakin kuat kemampuan karyawan dalam membangun hubungan dan komunikasi pada pelanggan, semakin tinggi kecenderungan pelanggan untuk puas. Sebaliknya lemah kemampuan karyawan dalam membangun hubungan dan komunikasi pada pelanggan, semakin rendah kecenderungan pelanggan untuk puas. Jamal dan Anastasiadou (2009) mengukur dimensi ini dengan tingkat kepercayaan pelanggan kepada karyawan dan perusahaan. Objek penelitian yang dipilih oleh peneliti adalah sebuah coffee shop yang terkenal di daerah Surakarta yaitu Rocketz Coffee Shop. Alasan pemilihan Rocketz adalah karena coffee shop ini mempunyai pelayanan yang bagus, tidak pernah sepi pengunjung serta mempunyai sebuah konsep yang menarik yaitu “More Than Just Enjoying A Cup Of Coffee”. Berdiri pada 27 juli 2008, CV. Rocketz Menjulang Angkasa atau lebih dikenal dengan Rocketz coffee shop semakin menambah deretan coffee shop yang saat ini sangat digemari bahkan menjadi sebuah life style bagi sebagian anakanak muda dan masyarakat. Kata dasar “Rock” adalah konsep pemberian nama usaha ini dengan maksud agar bisa tetap terus kuat dan maju ditengah riuhnya persaingan coffee shop di kota solo. Sedangkan apabila digabung menjadi nama Rocketz diharapkan akan terus kuat ke melaju ke atas seperti Rocketz dalam arti sebenarnya. commit to user
31
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
B. Permasalahan Kajian pustaka mengindikasikan bahwa antar variabel mempunyai hubungan yang signifikan. Berikut penjelasan hubungan antar variabel yang mengarah pada customer loyalty sebagai variabel tujuan: Customer Satisfaction diteliti karena merupakan salah satu variabel kunci untuk mencapai customer loyalty. Dalam studi ini customer satisfaction digunakan untuk menjelaskan penilaian konsumen terhadap customer loyalty (Lihat Jamal dan Anastasiadou, 2009; Yu et al., 2006). Hubungan yang terjadi adalah semakin tinggi customer satisfaction semakin tinggi pula customer loyalty. Sehingga permasalahan pertama dirumuskan adalah: Apakah customer satisfaction berpengaruh pada customer loyalty? Dalam studi ini
tangibility digunakan untuk menjelaskan penilaian
konsumen terhadap customer satisfaction (Lihat Jamal dan Anastasiadou, 2009; Yu et al., 2006). Hubungan yang terjadi adalah semakin tinggi nilai tangibility semakin tinggi pula customer satisfaction. Sehingga permasalahan kedua yang dirumuskan adalah: Apakah tangibility berpengaruh pada customer satisfaction?
Dalam studi ini reliability digunakan untuk menjelaskan penilaian konsumen terhadap customer satisfaction (Lihat Jamal dan Anastasiadou, 2009; Yu et al., 2006). Hubungan yang terjadi adalah semakin tinggi nilai reliability semakin tinggi pula customer satisfaction. Sehingga permasalahan ketiga yang dirumuskan adalah: Apakah reliability berpengaruh pada customer satisfaction? commit to user
32
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Dalam studi ini responsiveness digunakan untuk menjelaskan penilaian konsumen terhadap customer satisfaction (Lihat Jamal dan Anastasiadou, 2009; Yu et al., 2006). Hubungan yang terjadi adalah semakin tinggi nilai responsiveness
semakin
tinggi
pula
customer
satisfaction.
Sehingga
permasalahan keempat yang dirumuskan adalah: Apakah responsiveness berpengaruh pada customer satisfaction?
Dalam studi ini empathy digunakan untuk menjelaskan penilaian konsumen terhadap customer satisfaction (Lihat Jamal dan Anastasiadou, 2009; Yu et al., 2006). Hubungan yang terjadi adalah semakin tinggi nilai empathy semakin tinggi pula customer satisfaction. Sehingga permasalahan kelima yang dirumuskan adalah: Apakah empathy berpengaruh pada customer satisfaction?
Dalam studi ini assurance digunakan untuk menjelaskan penilaian konsumen terhadap customer satisfaction (Lihat Jamal dan Anastasiadou, 2009; Yu et al., 2006). Hubungan yang terjadi adalah semakin tinggi nilai assurance semakin tinggi pula customer satisfaction. Sehingga permasalahan keenam yang dirumuskan adalah: Apakah assuranse berpengaruh pada customer satisfaction?
C. Tujuan Penelitian Tujuan umum dalam studi ini adalah untuk mengkonstruksi model yang dapat menjelaskan loyalitas pelanggan . Hal ini dikarenakan studi-studi terdahulu commit user masih mengindikasi keragaman modeltodan masing-masing studi bersifat terbatas
33
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
generalisasinya (Lihat Jamal dan Anastasiadou, 2009;
Yu et al., 2004; Zhou,
2004; Koc, 2006; Ruyter dan Bloemer, 1998; Yang dan Peterson, 2004). Dengan demikian, untuk menjelaskan fenomena loyalitas pelanggan dengan setting Indonesia (khususnya Rocketz Coffee Solo), diperlukan konstruksian model yang dapat menjelaskan goodness of fit yang tinggi terhadap setting yang diamati.
Secara spesifik, tujuan yang diharapkan adalah dapat menjelaskan : 1. Pengaruh tangibility terhadap customer satisfaction pada Rocketz Coffee. 2. Pengaruh reliability terhadap customer satisfaction pada Rocketz Coffee. 3. Pengaruh responsiveness terhadap customer satisfaction pada Rocketz Coffee. 4. Pengaruh empathy terhadap customer satisfaction pada Rocketz Coffee. 5. Pengaruh assurance terhadap customer satisfaction pada Rocketz Coffee. 6. Pengaruh customer satisfaction terhadap customer loyalty pada Rocketz Coffee.
D. Manfaat Penelitian Kemanfaatan teoritis. Pertama, loyalitas pelanggan yang menjadi objek tujuan dalam studi ini diuji melalui prosedur yang rigid. Hal ini bertujuan agar keakuratan dalam prediksinya dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Dengan demikian, studi ini diharapkan dapat digunakan sebagai kajian yang dapat dikembangkan dan diuji lagi dengan menggunakan pendekatan dan konteks yang berbeda. Kedua, kerangka model yang dikembangkan dalam studi ini yang to user bertumpu pada tujuh variabelcommit amatan diharapkan mempunyai keunikan yang
34
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
berbeda dari studi-studi sebelumnya. Keunikan ini terindikasi melalui pola hubungan yang dikembangkan antara variabel penelitian, sehingga model yang dihasilkan diharapkan dapat menjadi model alternatif yang dapat menjelaskan fenomena loyalitas pelanggan. Ketiga, setting yang dikembangkan dalam studi ini adalah pelanggan Rocketz Coffee Surakarta. Hal ini dimaksud untuk membatasi lingkup studi sehingga model yang digunakan dapat menjelaskan fenomena yang diteliti. Pemilihan setting ini diharapkan dapat memberikan keunikan yang berbeda dari studi sebelumnya. Dengan demikian, studi ini diharapkan dapat digunakan sebagai referensi dalam pendesainan metode riset di masa mendatang. Selain kemanfaatan teoritis, berikut ini aspek kemanfaatan studi yang diharapkan dapat digunakan untuk penelitian di masa mendatang. Kemanfaatan untuk studi lanjutan. Model dalam studi ini bertumpu pada metode riset yang terbatas ruang lingkupnya yang meliputi kualitas pelayanan pada Rocketz Coffee dan setting penelitian yang berlatarbelakang pelanggan Rocketz Coffee di Surakarta. Hal ini diperkirakan berdampak pada penerapan model yang hanya dapat digeneralisasi pada konteks setting dan pelayanan yang diteliti. Keterbatasan ini mengisyaratkan perlunya studi lanjutan untuk mengembangkan model yang berbeda sehingga hasilnya dapat digeneralisasi pada konteks yang lebih luas. Berikut ini aspek kemanfaatan praktis yang diharapkan sehingga memberikan implikasi bagi pemasar terkait dengan upaya untuk meningkatkan loyalitas pelanggan. Kemanfaatan praktis. Model yang dikembangkan dalam studi ini commit toloyalitas user bertujuan untuk mengungkap fenomena pelanggan pada Rocketz Coffee.
35
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Hasilnya diharapkan dapat memberikan pemahaman bagi pemasar tentang faktorfaktor yang mempengaruhi loyalitas pelanggan. Dengan demikian, pemasar dapat merencanakan stimulus-stimulus pemasaran terkait dengan variabel-variabel yang dapat meningkatkan loyalitas. Sedangkan untuk memahami arti penting studi dan relevansinya, maka pembahasan berikut ini mengungkap tentang justifikasi penelitian.
E. Justifikasi Penelitian Justifikasi penelitian meliputi: pemilihan isu, pendekatan penelitian, pemilihan metode pengujian dan prinsip generalisasi model. Berikut ini penjelasan dari justifikasi penelitian. Isu penelitian. Studi ini mengungkap tentang loyalitas pelanggan sebagai objek tujuan. Sedangkan pelayanan yang diteliti adalah pelayanan pada Rocketz Coffee. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan pemahaman kepada pemasar terkait stimulus-stimulus yang dapat digunakan untuk meningkatkan loyalitas pelanggan. Selain itu, pemilihan setting tempat tersebut dimaksudkan untuk membatasi lingkup penelitian sehingga faktor eksternal yang tidak dimodelkan dapat direduksi pengaruhnya. Dengan demikian model yang digunakan dapat menjelaskan fenomena yang terjadi. Pendekatan penelitian. Studi ini bertumpu pada pendekatan konatif sebagai dasar untuk memahami loyalitas pelanggan. Melalui pendekatan ini, diharapkan dapat menghasilkan model yang mempunyai daya prediksian yang tinggi terhadap loyalitas pelanggan pada Rocketz Coffee. Pemilihan metode pengujian. Structural equation model merupakan commit tomampu user untuk menjawab permasalahan metode statistik yang diperkirakan
36
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
penelitian yang dirumuskan. Alat analisis ini digunakan karena memungkinkan peneliti untuk menguji hubungan antara untuk memperoleh gambaran menyeluruh mengenai keseluruhan model dimana SEM dapat menguji model struktural dan model pengukuran. Prinsip generalisasi model. Studi ini bertumpu pada metode riset yang terbatas ruang lingkupnya, sehingga model yang digunakan hanya mampu digeneralisasi pada konteks setting dan pelayanan yang diteliti. Dengan demikian, perlu dilakukan pengkajian ulang apabila digunakan pada penelitian dengan konteks yang berbeda.
commit to user
37
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id BAB II
KAJIAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS
Bab ini mengungkap kajian literatur yang dapat menjelaskan fenomena tentang loyalitas pelanggan. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui posisi studi ini dibandingkan dengan studi-studi sebelumnya terkait dengan variabel-variabel yang menjadi objek amatan dan hubungan antar variabel yang terbentuk. Selain itu, posisi studi ini juga digunakan untuk mendesain rumusan hipotesis yang selanjutnya juga digunakan untuk mengkonstruksi model penelitian. Secara keseluruhan, bab ini menjelaskan pengertian tentang customer loyalty, posisi studi, pembahasan teori dan proporsi, serta pengembangan model penelitian.
A. Pengertian Customer Loyalty Customer loyalty didefinisi sebagai
komitmen mendalam untuk membeli
kembali atau berlangganan kembali suatu produk atau jasa secara konsisten dimasa depan pada merek yang sama, meskipun ada pengaruh situasi dan upaya pemasaran yang berpotensi menyebabkan perilaku switching (Lihat Jamal dan Anastasiadou, 2009). Definisi ini menjelaskan bahwa untuk meningkatkan dan mempertahankan loyalitas pelanggan maka kepuasan pelanggan perlu mendapat perhatian agar tercipta hubungan jangka panjang dengan pelanggan dan pelanggan tidak mudah beralih ke perusahaan lain. Hal ini memberikan pemahaman bagi pemasar terkait dengan stimulus-stimulus yang didesain untuk mempengaruhi loyalitas pelanggan. Oleh karena penelitian tentang loyalitas pelanggan sangat beragam maka pembahasan berikutnya akan diungkap tentang posisi studi ini untuk menjelaskan commit to user perbedaan dengan studi sebelumnya.
38
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
B. Posisi Studi Posisi studi ini dimaksudkan untuk menjelaskan posisi studi ini dibandingkan dengan studi-studi pendahulu melalui variabel-variabel yang teridentifikasi. Adapun variabel tujuan yang digunakan dalam penelitian ini adalah customer loyalty (Lihat Jamal dan Anastasiadou, 2009; Yu et al., 2006; Koc, 2006; Ruyter dan Bloemer, 1998). Selanjutnya, studi ini juga menggunakan enam variabel amatan yang diadopsi dari kajian literatur, yaitu: (1) tangibility yang diadopsi dari penelitian Jamal dan Anastasiadou (2009), Yu et al. (2006), Zhou (2004); (2) reliability yang diadopsi dari penelitian Jamal dan Anastasiadou (2009), Yu et al. (2006), Zhou (2004); (3) responsiveness yang diadopsi dari penelitian Jamal dan Anastasiadou (2009), Yu et al. (2006), Zhou (2004); (4) empathy yang diadopsi dari penelitian Jamal dan Anastasiadou (2009), Yu et al. (2006), Zhou (2004); (5) assurance yang diadopsi dari penelitian
Jamal dan Anastasiadou (2009), Yu et al. (2006), Zhou (2004); (6)
customer satisfaction yang diadopsi dari penelitian Jamal dan Anastasiadou (2009), Yu et al. (2006), Zhou (2004). Berikut Tabel II.1 yang menjelaskan posisi studi melalui variabel yang teridentifikasi dari studi pilot.
commit to user
39
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id Tabel II.1 Posisi Studi
Peneliti (tahun) Ruyter dan Bloemer (1998)
Variabel Independen Satisfaction
Yang dan Peterson (2004) Zhou (2004)
Customer value
Perceived satisfaction
· · · · ·
Customer satisfaction
Koc (2006)
· Images · Expectations · Perceived quality (hard) · Perceived quality (soft)
· Perceived value · Customer satisfaction
Yu et al. (2006)
Demographis
· · · · · ·
Jamal dan Anastasiadou (2009)
· · · · ·
Tangibility Reliability Responsiveness Empathy Assurance
Satisfaction
Studi ini
· · · · ·
Tangibility Reliability Responsiveness Empathy Assurance
Customer satisfaction
Variabel Mediasi
Tangibility Reliability Responsiveness Empathy Assurance
Variabel Moderator · Positive mood · Value attainment
Variabel Dependen Loyalty
Alat Analisis SPSS
Switching cost
Customer loyalty
SEM
Behavioral intentions
SEM
Loyalty
SPSS
Customer loyalty
SPSS
Customer loyalty
SEM
Customer loyalty
SEM
Tangibility Reliability Responsiveness Empathy Assurance Satisfaction Expertise
Sumber : Hasil olahan penulis, 2011
commit to user
40
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
C. Pembahasan Teori dan Proporsi Berikut ini dijelaskan landasan teori dan hubungan kausalitas variabel yang menjadi objek amatan yang selanjutnya digunakan untuk merumuskan hipotesis sebagai dasar dalam pengembangan model yang dikonstruksi. Tangibility. Jamal dan Anastasiadou (2009), Koc (2006) mendefinisikan tangibility sebagai fasilitas fisik, penampilan karyawan, perlengkapan dan peralatan yang digunakan. Variabel ini diperkirakan mampu untuk menjelaskan proses terbentuknya kepuasan pelanggan. Dalam studi yang dilakukan Yu et al. (2006) mengindikasi bahwa tangibility berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan. Hal tersebut berarti semakin menarik penampilan fisik perusahaan, semakin tinggi kecenderungan pelanggan untuk puas. Sebaliknya, semakin tidak menarik penampilan fisik perusahaan, semakin rendah kecenderungan pelanggan untuk puas. Dengan demikian hipotesis yang dirumuskan adalah : H1: semakin tinggi tangibility, semakin tinggi customer satisfaction
Berikutnya, Jamal dan Anastasiadou (2009) mendefinisikan reliability sebagai kemampuan perusahaan untuk melaksanakan jasa yang dijanjikan. Dalam studi yang dilakukan Yu et al. (2006) mengindikasi bahwa reliability berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan. Hal tersebut berarti semakin baik kemampuan perusahaan untuk menepati janji, semakin tinggi kecenderungan pelanggan untuk puas. Sebaliknya, semakin buruk kemampuan perusahaan untuk menepati janji, semakin rendah kecenderungan pelanggan untuk puas. Dengan demikian, hipotesis yang dirumuskan adalah : H2: semakin tinggi reliability, semakin tinggi customer satisfaction commit to user
41
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Berikutnya, Jamal dan Anastasiadou (2009) mendefinisikan responsiveness sebagai keinginan untuk membantu pelanggan dan memberikan layanan superior. Hal tersebut berarti semakin cepat dan tepat perusahaan dalam membantu pelanggan, semakin tinggi kecenderungan pelanggan untuk puas. Sebaliknya, semakin lambat dan buruk kemampuan perusahaan untuk membantu, semakin rendah kecenderungan pelanggan untuk puas. Dengan demikian, hipotesis yang dirumuskan adalah: H3: semakin tinggi responsiveness, semakin tinggi customer satisfaction
Empathy. Jamal dan Anastasiadou (2009) mendefinisikan variabel empathy sebagai kepedulian dan perhatian yang diberikan oleh perusahaan jasa. Dalam studi yang dilakukan Yu et al. (2006) mengindikasi bahwa empathy berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan. Hal ini mengindikasi bahwa semakin tinggi perhatian yang diberikan perusahaan pada pelanggan, semakin tinggi kecenderungan pelanggan untuk puas. Sebaliknya, semakin rendah perhatian
perusahaan pada pelanggan,
semakin rendah kecenderungan pelanggan untuk puas. Dengan demikian, hipotesis yang dirumuskan adalah: H4: semakin tinggi empathy, semakin tinggi customer satisfaction
Jamal dan Anastasiadou (2009), Koc (2006) mendefinisikan assurance sebagai tingkat pengetahuan, kesopanan dan kemampuan pelayanan karyawan dalam membangun komunikasi yang baik dan kepercayaan kepada pelanggan. Hal ini mengindikasi bahwa semakin baik kemampuan karyawan dalam membangun hubungan dan komunikasi pada pelanggan, semakin tinggi kecenderungan pelanggan untuk puas.
commit to user
42
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Dengan demikian, hipotesis yang dirumuskan adalah: H5: semakin tinggi assurance, semakin tinggi customer satisfaction
Customer Satisfaction. Studi yang dilakukan Ruyter dan Bloemer (1998) menjelaskan bahwa kepuasan pelanggan berpengaruh terhadap loyalitas. Hal ini mengindikasi semakin tinggi kepuasaan, semakin tinggi loyalitas. Sebaliknya, semakin rendah kepuasan, semakin rendah loyalitas. Dengan demikian, hipotesis yang dirumuskan adalah: H6: semakin tinggi customer satisfaction, semakin tinggi customer loyalty
commit to user
43
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
D. Model Penelitian Berdasarkan 6 hipotesis yang dirumuskan, hubungan antar variabel yang dikonsepkan dapat digambarkan dalam bentuk model yang mendeskripsikan proses pengaruh reliability, responsiveness, assurance, empathy, tangibility, serta customer satisfaction terhadap customer loyalty (Lihat gambar II.1).
Gambar II.1 Model Penelitian
SERVQUAL : Tangibility H1
Reliability H2
Responsiveness
Customer satisfaction
H3
H6
Customer loyalty
H4
Empathy H5
Assurance
Sumber: Hasil Konstruksian Peneliti Keterangan: Gambar II.1 menjelaskan bahwa H1 mengindikasi pengaruh tangibility pada customer satisfaction, H2 mengindikasi pengaruh reliability pada customer satisfaction,
H3
mengindikasi
pengaruh
responsiveness
pada
customer
satisfaction, H4 mengindikasi pengaruh empathy pada customer satisfaction, H5 commit to user
44
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
mengindikasi pengaruh assurance pada customer satisfaction, H6 mengindikasi pengaruh customer satisfaction pada customer loyalty.
commit to user
45
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id BAB III METODE PENELITIAN
Bab ini bertujuan untuk memberikan landasan yang valid dan reliabel untuk menghasilkan data yang dapat diyakini kebenarannya, sehingga informasi yang dihasilkan dapat dipercaya dari segi metode dan prosedur pengujiannya. Secara keseluruhan, bab ini berisi tentang ruang lingkup penelitian, metode pengambilan sampel dan teknik pengumpulan data, definisi operasional dan pengukuran variabel,
serta
pengujian statistik.
A. Ruang Lingkup Penelitian Berdasarkan tujuannya, penelitian ini berjenis penelitian terapan (applied research) yaitu penelitian yang bertumpu pada permasalahan yang muncul dari setting yang diamati. Sedangkan berdasarkan tingkat penjelasannya, penelitian ini berjenis kausal yaitu tipe penelitian yang menjelaskan hubungan sebab akibat dari suatu fenomena. Penelitian yang berjenis ini berusaha untuk memahami hubungan antar variabel yang dapat dibedakan menjadi variabel independen yang merupakan suatu penyebab dan variabel dependen yang merupakan akibat dari suatu fenomena. Dengan demikian, penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan yang memberikan pemahaman, penjelasan dan prediksian. Studi ini bersifat cross sectional yang pengujiannya bertumpu pada data yang terjadi pada satu titik waktu (one point in time / snapshot), sehingga model yang dikonstruksi tidak didesain untuk menangkap perubahan yang terjadi yang dikarenakan oleh pergeseran waktu. Fenomena ini kemungkinan berdampak pada commit to sebagai user ketidakmampuan model untuk digunakan alat prediksi pada model yang
46
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
menangkap perubahan pada pergeseran waktu (longitudinal study). Oleh karena itu, untuk menggeneralisasi studi ini pada waktu yang berbeda diperlukan kehati-hatian dalam mencermati faktor eksternal yang berubah yang dapat mempengaruhi model. Hal lain yang perlu dicermati adalah teknik pengumpulan data yang digunakan. Dalam studi ini, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah survei yang dipandu dengan kuesioner, sehingga data yang terkumpul merupakan informasi yang bersumber pada fenomena riil yang diamati. Teknik ini dipandang relevan untuk memberikan dukungan terhadap pengujian konsep yang bersifat konfirmasi sebab datanya berkecenderungan untuk memberikan dukungan atau penolakan terhadap hipotesis yang dirumuskan.
B. Metode Pengambilan Sampel dan Teknik Pengumpulan Data Target populasi adalah pelanggan Rocketz Coffee yang mempunyai niat untuk loyal. Sampel diambil sebanyak 200 pelanggan dengan menggunakan teknik convenience sampling yaitu dimana sample dipilih secara acak dari konsumen atau pelanggan yang mudah untuk diakses datanya dengan memberikan kuesioner kepada konsumen namun dengan tetap memperhatikan kriteria. Penentuan jumlah sampel diharapkan memenuhi kriteria maximum likelihood dalam pengujian hipotesis sesuai dengan metode statistik yang dipilih yaitu structural equation modeling. Sedangkan teknik convenience random sampling dipilih dengan tujuan untuk menghindari bias persepsian dalam pengisian kuesioner. Adapun kriteria responden yang dipilih adalah sebagai berikut: (1) sebelumnya pernah melakukan pembelian di Rocketz coffee shop, (2) mempunyai niat untuk loyal kepada Rocketz coffee shop, (3) setiap responden bebas menerima atau menolak survei, dan tidak ada commit to user
47
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ikatan kekerabatan, intimidasi atau hadiah-hadiah dalam bentuk apapun yang dapat menurunkan derajat keyakinan terhadap kualitas data yang diperoleh. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui survei dengan cara mewawancarai responden secara langsung yang dipandu dengan kuesioner yang didesain. Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan tingkat keseriusan responden dalam pengisian kuesioner sehingga diharapkan data yang terkumpul mempunyai keakurasian yang tinggi.
C. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Tangibility. Variabel ini didefinisikan sebagai fasilitas fisik dan produk yang disediakan perusahaan. Masing-masing item diukur dengan 5 poin skala Likert (1 = sangat tidak setuju sampai dengan 5 = sangat setuju). Reliability. Variabel ini didefinisikan sebagai kehandalan perusahaan dalam menepati janji. Masing-masing item diukur dengan 5 poin skala Likert (1 = sangat tidak setuju sampai dengan 5 = sangat setuju). Responsiveness. Variabel ini didefinisikan sebagai kecepatan dan ketepatan karyawan dalam memberikan pelayanan. Masing-masing item diukur dengan 5 poin skala Likert (1 = sangat tidak setuju sampai dengan 5 = sangat setuju). Empathy. Variabel ini didefinisikan sebagai kepedulian dan perhatian perusahaan kepada pelanggan. Masing-masing item diukur dengan 5 poin skala Likert (1 = sangat tidak setuju sampai dengan 5 = sangat setuju). Assurance. Variabel ini didefinisikan sebagai jaminan kemampuan perusahaan dalam menangani pelanggan. Masing-masing item diukur dengan 5 poin skala Likert (1 = sangat tidak setuju sampai dengan 5 = sangat setuju). commit to user
48
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Customer Satisfaction. Variabel ini didefinisikan sebagai tingkat kepuasan pelanggan setelah merasakan pelayanan dari perusahaan. Masing-masing item diukur dengan 5 poin skala Likert (1 = sangat tidak setuju sampai dengan 5 = sangat setuju). Customer loyalty. Variabel ini didefinisikan sebagai keinginan pelanggan untuk loyal kepada perusahaan. Masing-masing item diukur dengan 5 poin skala Likert (1 = sangat tidak setuju sampai dengan 5 = sangat setuju).
D. Pengujian Statistik Pengujian statistik diawali dengan pengujian validitas dan reliabilitas data penelitian. Hal ini bertujuan untuk mengetahui ketepatan dan keandalan data, sehingga data tersebut dapat diuji dengan menggunakan metode statistik apapun jenisnya. Dengan demikian, hasil yang diperoleh mampu menggambarkan fenomena yang diukur. 1. Analisis Deskriptif Analisis deskriptif adalah analisis data dengan cara mengubah data mentah menjadi bentuk yang lebih mudah dipahami dan diinterprestasikan. Analisis ini menggambarkan profil dan tanggapan responden terhadap kuesioner yang diberikan. 2. Pengujian Statistik Pengujian statistik diawali dengan pengujian validitas dan reliabilitas data penelitian. Hal ini bertujuan untuk mengetahui ketepatan dan keandalan data, sehingga data tersebut dapat diuji dengan menggunakan metode statistik apapun jenisnya. Dengan demikian, hasil yang diperoleh mampu menggambarkan fenomena yang diukur. commit to user
49
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
a. Uji Validitas Uji validitas bertujuan mengetahui ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya (Sekaran, 2006). Dalam penelitian ini akan digunakan uji validitas dengan Confirmatory Factor Analysis dengan bantuan software SPSS for windows versi 15, di mana setiap item pertanyaan harus mempunyai factor loading >0,50. b. Uji Reliabilitas Selain validitas, reliabilitas juga merupakan prosedur pengujian statistik yang dianggap relevan untuk mengukur sejauh mana kehandalan atau konsistensi internal dari suatu instrumen penelitian. Untuk menguji reliabilitas digunakan Cronbach Alpha dengan bantuan SPSS for windows 15. Sekaran (2006) mengatakan bahwa nilai Cronbach Alpha dapat dikatakan reliabel apabila nilainya > 0,60. Selanjutnya, tingkatan reliabilitas dibagi menjadi tiga kriteria sebagai berikut : jika alpha atau r hitung (1) 0,8-1,0 = Reliabillitas baik, (2) 0,6-0,799 = Reliabilitas diterima, (3) Kurang dari 0,6 = Reliabilitas kurang baik. Dengan demikian, prosedur pengujian ini dapat memberikan jaminan bahwa datanya memenuhi kriteria kelayakan untuk dianalisis dengan menggunakan metode-metode statistik yang lain. Berikut ini adalah pemilihan metode statistik yang digunakan untuk pengujian hipotesis. c. Analisis Structural Equation Model (SEM) Analisis stuctural equation model bertujuan untuk mengestimasi beberapa persamaan regresi terpisah akan tetapi masing masing mempunyai hubungan simultan atau bersaman. Dalam analisis ini dimungkinkan terdapat beberapa variabel dependen, dan variabel ini dimungkinkan menjadi variabel commit toyang userlainnya. independen bagi variabel dependen
50
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Pada prinsipnya, model struktural bertujuan untuk menguji hubungan sebab akibat antar variabel sehingga jika salah satu variabel diubah, maka terjadi perubahan pada variabel yang lain. Dalam studi ini, data diolah dengan menggunakan Analysis of Moment Structure atau AMOS versi 16. Analisis
SEM
memungkinkan
perhitungan
estimasi
seperangkat
persamaan regresi yang simultan, berganda dan saling berhubungan. Karakteristik penggunaan model ini: (1) untuk mengestimasi hubungan dependen
ganda
yang
saling
berkaitan,
(2)
kemampuannya
untuk
memunculkan konsep yang tidak teramati dalam hubungan serta dalam menentukan kesalahan pengukuran dalam proses estimasi, dan (3) kemampuannya untuk mengakomodasi seperangkat hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen serta mengungkap variabel laten (Ghozali, 2005). a. Evaluasi Asumsi SEM 1) Ukuran Sampel. Disarankan lebih dari 100 atau minimal 5 kali jumlah observasi. Namun apabila jumlah sampel yang terlalu banyak dan tidak memungkinkan
untuk dilakukan penarikan sampel
seluruhnya, maka penelitian akan menggunakan rekomendasi untuk menggunakan maksimun likelihood yaitu penarikan sampel antara 100-200 sampel. 2) Normalitas. Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah distribusi data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Normalitas univariate dilihat dengan nilai critical ratio (cr) pada skewness dan kurtosis dengan nilai batas di bawah + 2,58. Normalitas multivariate commit to user
51
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
dilihat pada assessment of normality baris bawah kanan, dan mempunyai nilai batas + 2,58. 3) Outliers. Data outlier adalah data yang secara nyata berbeda dengan data-data yang lain. Nilai kritis sebenarnya adalah nilai chi-square pada degree of freedom sebesar jumlah sampel pada taraf signifikansi sebesar 0,001. Asumsi terpenuhi jika tidak terdapat observasi yang mempunyai nilai Z-score di atas + 3 atau 4 4) Multicollinearity. Multikolinearitas dilihat pada determinant matriks kovarians.
Nilai
yang
terlalu
kecil
menandakan
adanya
multikolinearitas atau singularitas. b. Evaluasi Atas Kriteria Goodness of Fit 1) Likelihood ratio chi-square statistic (χ2). Merupakan ukuran fundamental dari overall fit. Nilai chi square yang tiggi terhadap degree of freedom menunjukkan bahwa korelasi yang diobservasi dengan yang diprediksi berbeda secara nyata dan ini menghasilkan probabilitas lebih kecil dari tingkat signifikansi. Sebaliknya, nilai chi square yang rendah terhadap degree of freedom menunjukkan bahwa korelasi yang diobservasi dengan yang diprediksi tidak berbeda secara signifikan. Oleh sebab itu maka nilai yang diharapkan adalah kecil, atau lebih kecil dari pada chi square tabel. 2) Probabilitas. Diharapkan nilai probabilitas lebih dari 0,05 (5%) 3) Root Mean Square Error Approximation (RMSEA). Merupakan ukuran yang mencoba memperbaiki kecenderungan statistik chi square yang menolak model dengan jumlah sampel yang besar. Hasil usermenguji model konfirmatori dengan uji empiris RMSEAcommit sesuai to untuk
52
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
jumlah sampel besar. Nilai yang diharapkan adalah sama atau kurang dari 0,08. 4) Goodness of Fit Index (GFI). Nilai GFI yang tinggi menunjukkan fit yang lebih baik. Nilai yang diharapkan adalah sama atau lebih besar dari 0,9. 5) Adjusted Goodness of Fit Index (AGFI). Nilai yang diharapkan adalah sama atau lebih besar dari 0,9. 6) The Minimum Sampel Discrepancy Function atau Degree of Freedom (CMIN/DF). Merupakan nilai yang dihasilkan dari pembagian nilai chi square oleh degree of freedom. Nilai yang diharapkan adalah lebih kecil dari 2 atau 3. 7) Tucker Lewis Index (TLI). Nilai yang diharapkan adalah sama atau lebih besar dari 0,90. 8) Comparative Fit Index (CFI). Nilai yang diharapkan adalah sama atau lebih besar dari 0,90. Tabel III.1 Goodness-of-fit Indicies Goodness-of-fit Indicies
Cut-off Value Diharapkan tidak siqnifikan probabilitasnya > 0,05
x 2 - Chi Square Probabilitas CMIN/df
<2/<3
GFI
> 0,9
AGFI
≥ 0,90
TLI
≥ 0,90
CFI
≥ 0,90
RMSEA commit to user
53
≤ 0,08
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Bab ini bertujuan untuk mengungkap hasil analisis data penelitian dan pembahasannya. Pengujian statistik diawali dengan pengujian validitas dan reliabilitas data penelitian. Hal ini bertujuan untuk mengetahui ketepatan dan keandalan data, sehingga data tersebut dapat diuji dengan menggunakan metode statistik apapun jenisnya. Dengan demikian, hasil yang diperoleh mampu menggambarkan fenomena yang diukur. Secara lengkap, bab ini berisi tentang analisis deskriptif, uji validitas dan uji reliabilitas, analisis data penelitian (analisis model struktural), dan analisis hipotesis serta pembahasannya. Berikut ini adalah penjelasan mengenai analisis statistik deskriptif.
A. Analisis Deskriptif Analisis statistik deskriptif dimaksudkan untuk mengetahui karakteristik responden yang dijelaskan melalui tabel IV.1 di bawah ini. Tabel IV.1 Statistics
N
JK 200
Valid Missing
Usia 200
Pendidikan 200
Pendapatan 200
0
0
0
0
Mean
1.69
2.65
2.75
2.37
Median
2.00
2.00
3.00
2.00
Mode
2 .466
2 .850
3 .538
2 .974
Minimum
1
1
1
1
Maximum
2
4
4
5
Std. Deviation
Sumber : hasil analisis data primer 2011.
commit to user
54
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Dari Tabel IV.1 dapat disimpulkan bahwa responden didominasi oleh laki-laki. Hal itu dapat dilihat dari nilai mean gender yaitu 1,53 yang lebih mendekati 2. Dari segi usia didominasi oleh responden yang berusia diantara 21 hingga 25 tahun yang dapat dilihat dari nilai mean sebesar 2,65. Dari segi tingkat pendidikan didominasi oleh responden dengan pendidikan S1 yang dapat dilihat dari mean pendidikan sebesar 2,75. Sedangkan Dari segi tingkat pendapatan didominasi oleh responden dengan pendapatan 1,1-2 juta perbulan yang dapat dilihat dari mean pendapatan sebesar 2,37 B. Hasil Uji Intrumen Penelitian 1. Uji Validitas Uji validitas bertujuan mengetahui ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya (Sekaran, 2006). Dalam penelitian ini akan digunakan
uji
validitas
dengan
Confirmatory
Factor
Analysis
dengan
menggunakan software SPSS for windows versi 15 setiap item pertanyaan harus mempunyai factor loading >0,50. Confirmatory Factor Analysis (CFA) harus dipenuhi, karena merupakan salah satu syarat untuk dapat menganalisis model dengan Structural Equation Modelling (SEM). Cara termudah untuk mengetahui adalah dengan melihat output dari rotated component matrix yang harus terekstrak secara sempurna
commit to user
55
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id Tabel IV.2
Validitas Konstruk (Confirmatory Factor Analysis) Awal Component 1
2
3
4
EM1
.674
EM2
.740
EM3
.736
EM4
.718
EM5
.596
RS1
.700
RS2
.787
RS3
.710
RS4
.550
5
6
7
RS5 A1
.758
A2 A3
.655
A4
.717
R1 R2
.667
R3
.756
R4
.698
R5
.516
R6
.729
T1
.797
T2
.744
T3
.681
T4
.551
T5
.600
T6
.554
T7
.646
S1
.742
S2
.673
S3 S4
.517
S5
.519
L1
.874
L2
.842
L3
.776
L4
.759
Sumber : hasil analisis data primer 2011.
Tabel IV.2 menjelaskan hasil uji validitas dengan beberapa item pernyataan yang tidak valid yaitu: EM5, RS5, A2, R1, R5, R6, T6, T7, S3, S4, dan S5. Dalam analisis, item yang tidak valid dikeluarkan karena menyebabkan commit to user
56
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
pembiasan hasil penelitian. Selanjutnya dilakukan proses trial and error dalam pereduksian sehingga dapat mereduksi item pertanyaan seminim mungkin. Tabel IV.3 merupakan hasil uji validitas dengan item-item yang valid. Tabel IV.3 Validitas Konstruk (Confirmatory Factor Analysis) Rotated Component Matrix
1 EM1 EM2 EM3 EM4 RS1 RS2 RS3 RS4 A1 A3 A4 R2 R3 R4 T1 T2 T3 T4 T5 S1 S2 L1 L2 L3 L4
2
Component 4
3
a
5
6
7
.739 .830 .734 .759 .770 .809 .724 .514 .798 .714 .774 .766 .808 .750 .756 .816 .835 .663 .665 .722 .817 .869 .851 .793 .768
Extraction Method: Principal Component Analysis. Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization. a. Rotation converged in 6 iterations.
Sumber : hasil analisis data primer 2011.
Berdasarkan hasil pengujian validitas CFA kedua diperoleh nilai hitung > 0,50 dengan output memiliki rotasi yang terekstrak secara sempurna, hal tersebut mengindikasi bahwa seluruh pertanyaan pada masing-masing variabel dinyatakan valid.
commit to user
57
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas bertujuan untuk mengukur kehandalan atau konsistensi internal dari suatu instrumen penelitian. Untuk menguji reliabilitas digunakan Cronbach Alpha yang dianalisis dengan menggunakan SPSS for windows 15. Berikut tabel output hasil pengukuran alpha cronbach. Tabel IV.4 Hasil Reliabilitas Variabel Variabel
Cronbach Alpha
EM RS A R T S L Sumber : data primer yang diolah, 2011 Nilai Cut Off = 0,6
0,817 0,782 0,765 0,754 0,831 0,623 0,859
Tabel IV.4 menjelaskan bahwa nilai koefisien Cronbach’s Alpha untuk variabel empathy, responsiveness, assurance, reliability, tangibility, customer satisfaction dan customer loyalty berturut-turut adalah sebesar 0,817; 0,782; 0,765; 0,754; 0,831; 0,623; 0,859. Nilai-nilai tersebut membuktikan bahwa variabel empathy, responsiveness, assurance, reliability, tangibility, customer satisfaction dan customer loyalty memiliki nilai reliabilitas yang baik. Sub bahasan berikut akan menjelaskan analisis data penelitian yang menggunakan metode analisis Structural Equation Model (SEM)
C. Analisis Structural Equation Model (SEM) Analisis dalam penelitian ini menggunakan metode statistik stuctural equation model (SEM). Pada prinsipnya, model struktural bertujuan untuk commit to user variabel sehingga jika salah satu menguji hubungan sebab akibat dari hubungan
58
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
variabel diubah, maka terjadi perubahan pada variabel yang lain. Dalam studi ini, data diolah dengan menggunakan Analysis of Moment Structure atau AMOS versi 16. Ada beberapa asumsi yang harus dipenuhi sebelum melakukan pengujian dengan pendekatan structural equation model, yaitu: 1. Ukuran Sampel Jumlah responden dalam penelitian ini sebanyak 200 dan dari seluruh kuesioner yang disebar, seluruhnya kembali serta dapat diolah. Jumlah ini memenuhi prosedur Maximum Likelihood Estimation yaitu penarikan sampel antara 100-200 sampel (Lihat Ghozali, 2005). 2. Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah distribusi data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Normalitas univariate dilihat dengan nilai critical ratio (cr) pada skewness yaitu di bawah 2.58 dan nilai kritis C.R kurtosis di bawah 7 (Lihat Ghozali, 2005). Normalitas multivariate dilihat pada assessment of normality baris bawah kanan, dan mempunyai nilai di bawah + 2,58. Normalitas univariate dan multivariate terhadap data yang digunakan dalam analisis ini diuji dengan menggunakan AMOS 16. Hasil Uji asumsi normalitas secara lengkap dapat dilihat pada Tabel IV.4 berikut ini.
Tabel IV.5 Hasil Uji Normalitas Variable L4 L3 L2 L1 S2 S1 A4
min 2.000 2.000 2.000 2.000 3.000 3.000 2.000
max skew c.r. 5.000 .289 1.668 5.000 .228 1.318 5.000 .177 1.019 5.000 .275 1.590 5.000 commit.148 to user.856 5.000 .259 1.495 5.000 .128 .741
59
kurtosis -.387 -.379 -.373 -.382 -1.036 -.646 -.692
c.r. -1.116 -1.094 -1.075 -1.104 -2.990 -1.865 -1.999
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Variable min max skew A3 3.000 5.000 .018 A1 2.000 5.000 .111 EM4 2.000 5.000 -.055 EM3 2.000 5.000 -.111 EM2 2.000 5.000 .000 EM1 3.000 5.000 .010 RS4 3.000 5.000 -.019 RS3 3.000 5.000 -.139 RS2 3.000 5.000 -.327 RS1 2.000 5.000 -.458 R4 3.000 5.000 .105 R3 2.000 5.000 .018 R2 2.000 5.000 -.102 T5 2.000 5.000 .041 T4 2.000 5.000 .110 T3 2.000 5.000 .058 T2 2.000 5.000 .091 T1 2.000 5.000 .211 Multivariate Sumber : data primer yang diolah, 2011
c.r. .103 .641 -.317 -.641 .002 .059 -.110 -.804 -1.889 -2.646 .609 .103 -.589 .234 .636 .335 .526 1.216
kurtosis -.801 -.485 -.642 -.475 -.468 -.674 -.618 -.896 -.821 -.147 -.486 -.431 -.142 -.328 -.497 -.344 -.370 -.525 19.345
c.r. -2.313 -1.399 -1.854 -1.371 -1.350 -1.946 -1.784 -2.587 -2.371 -.425 -1.403 -1.243 -.409 -.946 -1.434 -.994 -1.067 -1.515 3.723
Dari tabel IV.5 terlihat hasil pengujian normalitas data dalam penelitian ini. Evaluasi normalitas diidentifikasi baik secara univariate maupun multivariate yang ditunjukkan dengan nilai skewness >2 dan nilai kurtosis >7. Analisis terhadap data yang tidak normal dapat mengakibatkan pembiasan intrepretasi karena nilai chi-square hasil analisis cenderung meningkat sehingga nilai probability level akan mengecil. Namun demikian, teknik Maximum Likelihood Estimates (MLE) yang digunakan dalam penelitian ini tidak terlalu terpengaruh (robust) terhadap penyimpangan multivariate normality (Ghozali, 2005). Selain itu, data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data yang disajikan apa adanya dari data primer berdasarkan jawaban responden yang sangat beragam, sehingga sulit untuk memperoleh data yang mengikuti distribusi normal secara sempurna. Nilai yang tertera di pojok kanan bawah pada tabel IV.5 menandakan commit to user bahwa data dalam penelitian ini tidak terdistribusi normal secara multivariate
60
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
dengan nilai C.R kurtosis 7 > 3,723. Dikarenakan secara multivariate data tidak terdistribusikan normal, maka pengujian outlier perlu dilakukan. 3. Outliers Data outlier adalah data yang memiliki karakteristik unik yang terlihat jauh berbeda dari data observasi lainnya. Outliers dapat dievaluasi dengan nilai mahalanobis distance dengan nilai degree of freedom sejumlah variabel pada tingkat p < 0.001. Dalam hal ini variabel yang dimaksud adalah jumlah item pengukuran pada model. Mahalanobis distance dapat dilihat pada tabel IV.6.
Tabel IV.6 Hasil Pengujian Outlier Observation number 105 30
Mahalanobis d-squared 48.557 46.096
p1 .003 .006
p2 .473 .356
179 101
43.409 43.248
.013 .013
.463 .270
102 68
40.622 40.252
.025 .027
.567 .471
184 90
40.149 40.117
.028 .028
.334 .210
93
39.915
.030
.145
122 163
39.853 38.960
.030 .037
.083 .128
111 37
38.827 38.685
.038 .040
.085 .056
108
38.073
.046
.074
164 200
37.570 37.098
.051 .057
.088 .103
. .
. .
. .
. .
.
.
.
. Sumber : Data Primer yang diolah , 2011
Tabel IV.6 menjelaskan bahwa 14 data dikategorikan sebagai outliers. Hal ini tampak dari nilai-nilai mahalanobis distance dapat diketahui terdapat indikasi 14 nilai observasi yang mengalami outlier karena nilai p1 < 0,05, commit to user
61
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
sedangkan dari 14 nilai observasi tersebut memiliki nilai p2 > 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa 14 nilai observasi tersebut masih dapat diterima.
4. Kriteria Goodness of Fit Berikut tabel IV.7 menjelaskan kriteria goodness of fit yang harus dipenuhi. Tabel IV.7 Goodness-of-fit Indicies Goodness-of-fit Indicies x 2 - Chi Square
Cut-off Value Diharapkan tidak siqnifikan probabilitasnya > 0,05 Probabilitas positif df < 2/<3 CMIN/df > 0,9 GFI ≥ 0,90 AGFI ≥ 0,90 TLI ≥ 0,90 CFI ≤ 0,08 RMSEA < 0.03 RMR > 0.90 NFI Sebelum melakukan pengujian hipotesis, langkah pertama adalah menilai kesesuaian goodness of fit. Hasil evaluasi nilai goodness of fit dari model penelitian yang dilakukan dapat dilihat pada tabel IV.8 berikut ini:
Tabel IV.8 Hasil Goodness-of-Fit Model Goodness of Fit Nilai yang Diharapkan Hasil indeks Diharapkan tidak siqnifikan 288,883 x 2 - Chi Square probabilitasnya 0,095 Probabilitas > 0,05 259 df Positif 1,115 CMIN/df <2/<3 0,028 RMR < 0,03 0,892 GFI > 0,90 0,865 AGFI > 0,90 0,980 TLI > 0,90 0,983 CFI > 0,90 0,024 RMSEA commit to user < 0,08 0.86 NFI > 0.90
62
Keterangan Baik Baik Baik Baik Marginal Marginal Baik Baik Baik Marginal
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Sumber: Data primer yang diolah, 2011
Dalam pengujian Chi-Square, nilai x2 yang tinggi menunjukkan korelasi yang diobservasi dengan yang diprediksi berbeda secara nyata sehingga menghasilkan probabilitas yang tidak siqnifikan. Sebaliknya, nilai chi-square yang rendah dan menghasilkan tingkat signifikansi lebih besar dari 0,05 akan mengindikasikan tidak ada perbedaan yang signifikan antara observasi dengan prediksi. Chi-Square sangat sensitif terhadap ukuran sampel. Nilai x2 pada penelitian ini sebesar 288,883 dengan probabilitas 0,095 menunjukkan bahwa model penelitian yang diajukan dapat diterima. Normed Chi-Square (CMIN/DF) adalah nilai yang diperoleh dari pembagian nilai chi-square terhadap degree of freedom. Indeks ini mengukur hubungan goodness-of-fit model dengan jumlah koefisien-koefisien estimasi yang diharapkan untuk mencapai tingkat kesesuaian. Nilai CMIN/DF pada model ini adalah 1,115 menunjukkan bahwa model penelitian ini bagus. Goodness of Fit Index (GFI) mencerminkan tingkat kesesuaian model secara keseluruhan yang dihitung dari residual kuadrat dari model yang diprediksi dibandingkan data yang sebenarnya. Nilai GFI berkisar antara 0 – 1, dimana 0 menunjukkan poor fit dan 1 menunjukkan perfect fit. Dengan tingkat penerimaan yang direkomendasikan > 0,9 dapat disimpulkan bahwa model penelitian ini memiliki tingkat kesesuaian yang moderat dengan nilai GFI sebesar 0,892. Adjusted Goodness of Fit Index (AGFI) adalah pengembangan dari GFI yang disesuaikan dengan rasio degree of freedom dari model yang diusulkan dan degree of freedom dari null model. Nilai AGFI dalam model ini adalah to usermoderat. 0,865 menunjukkan bahwacommit model dinilai
63
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Tucker Lewis Index (TLI) adalah indeks kesesuaian incremental yang membandingkan model yang diuji dengan null model. Nilai yang direkomendasikan > 0,9. Dapat disimpulkan bahwa model yang diajukan menunjukkan tingkat kesesuaian yang baik dengan nilai TLI sebesar 0,980. Comparative Fit Index (CFI) adalah indeks kesesuaian incremental yang membandingkan model yang diuji dengan null model. Besaran indeks ini dalam rentang 0 sampai 1 dan nilai yang mendekati 1 mengindikasikan model memiliki tingkat kesesuaian yang baik. Indeks ini sangat dianjurkan untuk dipakai karena indeks ini relatif tidak sensitif dengan besarnya sampel dan kurang dipengaruhi oleh kerumitan model. Dengan memperhatikan nilai yang direkomendasikan yaitu > 0,9; maka nilai CFI sebesar 0,983 menunjukkan bahwa model ini memiliki kesesuaian yang baik. The Root Mean Square Error of Approximation (RMSEA) adalah ukuran yang digunakan untuk memperbaiki kecenderungan statistik chisquare yang sensitif terhadap jumlah sampel yang besar. Nilai penerimaan yang direkomendasikan < 0,08; nilai RMSEA model sebesar 0,024 menunjukkan tingkat kesesuaian yang baik. Berdasarkan keseluruhan pengukuran goodness-of-fit model penelitian mengindikasikan bahwa model yang diajukan dalam penelitian ini dapat diterima. Setelah model penelitian dapat diterima, sub bahasan berikutnya akan menjelaskan analisis uji hipotesis dan pembahasan hasil penelitian. D. Analisis Uji Hipotesis dan Pembahasan Hasil Penelitian Uji Hipotesis Setelah kriteria goodness of fit model struktural yang diestimasi dapat commit to user terpenuhi, maka tahap selanjutnya adalah analisis terhadap hubungan-hubungan
64
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
struktural model (pengujian hipotesis). Hubungan antar konstruk dalam hipotesis ditunjukkan oleh nilai regression weights. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menganalisis tingkat signifikansi hubungan kausalitas antar konstruk dalam model yang didasarkan pada nilai C.R (z-hitung) lebih besar dari atau sama dengan nilai z-tabel (z-hitung ³ z-tabel). Tabel IV.9 menunjukkan nilai regression weights dari variabel-variabel yang diuji hubungan kausalitasnya.
Tabel IV.9 Hasil Pengujian Kausalitas Hubungan Variabel Customer_Satisfaction <--- Tangibility Customer_Satisfaction <--- Reliability Customer_Satisfaction <--- Empathy Customer_Satisfaction <--- Responsiveness Customer_Satisfaction <--- Assurance Customer_Loyalty <--- Customer_Satisfaction Sumber: data primer diolah, 2011 Keterangan: *** sigifikan pada level 1% ** signifikan pada level 5% * signifikan pada level 10%
Estimate .555 .104 -.014 .338 -.161 .474
S.E. .115 .114 .101 .132 .123 .126
C.R. 4.821 .906 -.136 2.564 -1.303 3.756
P *** .365 .892 .010 .193 ***
Pembahasan Hasil Penelitian a.
Hubungan antara tangibility dengan customer satisfaction Hasil analisis model struktural menunjukkan terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara tangibility dengan customer satisfaction (CR = 4,821, SE = 0,115). Artinya bahwa H1 terdukung pada tingkat signifikansi α = 0,01. Dengan demikian temuan didalam studi ini mendukung studi yang dilakukan oleh Yu et al. (2006) bahwa tangibility berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan. Hal tersebut berarti semakin menarik penampilan fisik commit to user pelanggan untuk puas. Sebaliknya, perusahaan, semakin tinggi kecenderungan
65
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
semakin tidak menarik penampilan fisik perusahaan, semakin rendah kecenderungan pelanggan untuk puas. Dalam konteks objek studi hubungan positif dan signifikan memberikan pemahaman bahwa tampilan fisik, keragaman produk serta layanan akan memberikan pengaruh tersendiri bagi kepuasan konsumen, terutama bagi sebuah coffee shop dimana merupakan salah satu tempat untuk mengadakan pertemuan informal yang santai ataupun sekedar berkumpul maka penampilan dan keragaman produk menjadi salah satu hal yang mendapatkan perhatian penting bagi pelanggan selain kenyamanan dan keamanan yang ditawarkan oleh tempat tersebut. Namun demikian walaupun hipotesis terdukung, konsep ini masih memerlukan penelitian lanjutan untuk meningkatkan generalisasi. b.
Hubungan antara reliability dengan customer satisfaction Hasil analisis model struktural menunjukkan tidak terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara reliability dengan customer satisfaction (CR = 0,906, SE = 0,114). Artinya bahwa H2 tidak terdukung pada tingkat signifikansi α = 0,05. Dalam konteks objek studi hubungan yang tidak signifikan antara reliability dengan customer satisfaction memberikan pemahaman bahwa kehandalan
pelayanan
serta
konsisten
citarasa
bukan
variabel
yang
dipertimbangkan pelanggan dalam mencapai kepuasan. Secara praktis reliability perlu ditingkatkan agar menjadi variabel yang dipertimbangkan pelanggan untuk mencapai kepuasan. Namun demikian walaupun hipotesis tidak terdukung, konsep ini masih memerlukan penelitian lanjutan untuk meningkatkan generalisasi. c.
Hubungan antara responsiveness dengan customer satisfaction commit to user
66
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Hasil analisis model struktural menunjukkan terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara responsiveness dengan customer satisfaction (CR = 2,564, SE = 0,132). Artinya bahwa H3 terdukung pada tingkat signifikansi α = 0,05. Dengan demikian temuan didalam studi ini mendukung studi yang dilakukan oleh Jamal dan Anastasiadou (2009) bahwa responsiveness berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan. Hal tersebut berarti semakin cepat dan
tepat
perusahaan
dalam
membantu
pelanggan,
semakin
tinggi
kecenderungan pelanggan untuk puas. Sebaliknya, semakin lambat dan buruk kemampuan perusahaan untuk membantu, semakin rendah kecenderungan pelanggan untuk puas. Dalam konteks objek studi hubungan positif dan signifikan memberikan pemahaman bahwa semakin cepat dan tepat coffee shop dalam membantu keluhan pelanggan, semakin tinggi kecenderungan pelanggan untuk puas karena merasa diakui sebagai salah satu pelanggan di tempat tersebut. Namun demikian walaupun hipotesis terdukung, konsep ini masih memerlukan penelitian lanjutan untuk meningkatkan generalisasi. d.
Hubungan antara empathy dengan customer satisfaction Hasil analisis model struktural menunjukkan tidak terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara empathy dengan customer satisfaction (CR = 0,136, SE = 0,101). Artinya bahwa H4 tidak terdukung pada tingkat signifikansi α = 0,05. Dalam konteks objek studi hubungan yang tidak signifikan antara empathy dengan customer satisfaction memberikan pemahaman bahwa kesabaran, perhatian, dan pemahaman keinginan pelanggan bukan variabel yang dipertimbangkan pelanggan dalam mencapai kepuasan. commit to user
67
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Secara praktis empathy perlu ditingkatkan agar menjadi variabel yang dipertimbangkan pelanggan untuk mencapai kepuasan. Namun demikian walaupun hipotesis tidak terdukung, konsep ini masih memerlukan penelitian lanjutan untuk meningkatkan generalisasi.
e.
Hubungan antara assurance dengan customer satisfaction Hasil analisis model struktural menunjukkan assurance tidak berpengaruh signifikan negatif terhadap customer satisfaction (CR = 1,303, SE = 0,123). Artinya bahwa H5 tidak terdukung pada tingkat signifikansi α = 0,05. Dalam konteks objek studi hubungan yang tidak signifikan antara assurance dengan customer satisfaction memberikan pemahaman bahwa jaminan produk yang enak, jaminan kecepatan pelayanan serta jaminan suasana bukan variabel yang dipertimbangkan pelanggan dalam mencapai kepuasan. Secara praktis assurance perlu ditingkatkan agar menjadi variabel yang dipertimbangkan pelanggan untuk mencapai kepuasan. Namun demikian walaupun hipotesis tidak terdukung, konsep ini masih memerlukan penelitian lanjutan untuk meningkatkan generalisasi.
f.
Hubungan antara customer satisfaction dengan customer loyalty Hasil analisis model struktural menunjukkan terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara customer satisfaction dengan customer loyalty (CR = 3,756, SE = 0,0,126). Artinya bahwa H6 didukung pada tingkat signifikansi α = 0,01. Dengan demikian temuan didalam studi ini mendukung studi yang dilakukan Ruyter dan Bloemer (1998) yang menjelaskan bahwa kepuasan pelanggan berpengaruh terhadap loyalitas. commit to userHal ini mengindikasi semakin tinggi
68
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
kepuasaan yang dicapai oleh pelanggan, semakin tinggi loyalitas. Sebaliknya, semakin rendah kepuasan, semakin rendah loyalitas. Dalam konteks objek studi hubungan positif dan signifikan memberikan pemahaman bahwa semakin tinggi kepuasaan semakin tinggi loyalitas pelanggan Rocketz Coffee Shop. Dengan perasaan puas pelanggan atas kualitas layanan yang telah diterima dengan sendirinya mendorong pelanggan tersebut untuk melakukan pembelian ulang di Rocketz Coffee Shop. Bahkan pelanggan yang telah merasa puas cenderung akan merekomendasikan tempat yang pernah dikunjunginya kepada orang-orang yang dekat dengan kehidupannya. Namun demikian walaupun hipotesis terdukung, konsep ini masih memerlukan penelitian lanjutan untuk meningkatkan generalisasi.
commit to user
69
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI
Bab ini bertujuan untuk menjelaskan kesimpulan yang diikuti dengan implikasi penelitian dan keterbatasan penelitian. Berikut ini adalah penjelasannya. A. Kesimpulan Hasil pengujian yang diperoleh mengindikasi hubungan yang positif dan signifikan antar variabel dalam tiga interaksi hubungan. Hubungan antar variabel yang dimaksud antara lain: (1) tangibility dengan customer satisfaction, hal ini mengindikasi bahwa keunikan makanan dan minuman, cita rasa serta ragam kopi mampu meningkatkan kepuasan pelanggan. (2) responsiveness dengan customer satisfaction, hal ini mengindikasi bahwa kecepatan, keramahan serta kemampuan mendengarkan mampu meningkatkan kepuasan pelanggan. (3) customer satisfaction dengan customer loyalty,
hal ini mengindikasi bahwa suasana,
pelayanan serta rasa dari produk mampu meningkatkan loyalitas pelanggan. Sedangkan tiga variabel yang tidak signifikan adalah (1) reliability dengan customer satisfaction, hal ini mengindikasi bahwa kehandalan pelayanan serta kekonsistenan citarasa masih perlu ditingkatkan untuk mencapai kepuasan pelanggan. (2) empathy dengan customer satisfaction, hal ini mengindikasi bahwa kesabaran, kesediaan membantu, serta pemahaman terhadap pelanggan masih perlu ditingkatkan untuk mencapai kepuasan pelanggan. (3) assurance dengan customer satisfaction, hal ini mengindikasi bahwa jaminan produk yang enak,
commit to user 70
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
jaminan kecepatan pelayanan serta jaminan suasana yang nyaman masih perlu ditingkatkan untuk mencapai kepuasan pelanggan. B. Implikasi Berikut ini beberapa implikasi penelitian: 1. Implikasi studi pada studi lanjutan Ruang lingkup studi ini difokuskan pada pelayanan pada Rocketz Coffe Shop sehingga berdampak pada generalisasi studi yang terbatas. Keterbatasan ini mengisyaratkan perlunya studi-studi lanjutan untuk menggeneralisasi hasil-hasil yang diperoleh pada konteks yang berbeda dan lebih luas, sehingga konsep-konsep yang diuji dalam model dapat ditingkatkan validitas eksternalnya. 2.
Implikasi studi secara teoritis Studi ini mengkompilasi tujuh variabel amatan, sehingga model yang dihasilkan diharapkan mempunyai keunikan yang memberikan perspektif yang berbeda dari studi-studi sebelumnya. Seperti Jamal dan Anastasiadou (2009) yang mengukur kualitas pelayanan menggunakan lima dimensi SERVQUAL. Customer loyalty merupakan variabel tujuan, untuk mencapai upaya tersebut ada tiga variabel yang diperkirakan dapat meningkatkan customer loyalty yaitu lima dimensi SERVQUAL sebagai variabel independen, expertise sebagai variabel moderasi dan customer satisfaction sebagai variabel mediasi. Hal ini diharapkan memberikan perspektif yang berbeda dari studi-studi sebelumnya, sehingga studi ini dapat dipakai sebagai acuan dalam mendiskusikan teori marketing yang terkait dengan loyalitas dan
commit to user 71
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
studi mendatang dapat memanfaatkan studi ini untuk dikembangkan dan diuji lagi dengan menggunakan pendekatan dan metode yang berbeda. 3. Implikasi studi secara metodologis Metode yang didesain dalam studi ini yang meliputi alat pengukuran dan pengujian statistik telah teruji melalui prosedur yang rigid, sehingga sumber dan kebenarannya dapat ditelusuri secara ilmiah. Hal ini memberikan perspektif yang berbeda kepada studi mendatang untuk memanfaatkannya sebagai dasar pendesainan metode riset yang digunakan untuk pengujian model yang dikembangkan. 4. Implikasi studi di bidang pemasaran Studi ini dapat memberikan pemahaman pada praktisi terhadap upayaupaya untuk meningkatkan customer loyalty melalui program pemasaran. Hal ini dapat dilakukan melalui upaya-upaya berikut ini: a. Meningkatkan variabel tangibility yang terdiri dari tampilan fisik, keragaman produk serta layanan agar meningkatkan kepuasan pelanggan. b. Meningkatkan variabel reliability yang terdiri dari kehandalan pelayanan serta kekonsistenan citarasa agar mampu menjadi variabel yang dipertimbangkan pelanggan untuk mencapai kepuasan. c. Meningkatkan variabel responsiveness yang terdiri dari kecepatan dan ketepatan perusahaan
dalam membantu keluhan pelanggan
meningkatkan kepuasan pelanggan.
commit to user 72
agar
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
d. Meningkatkan variabel empathy yang terdiri dari kesabaran, perhatian, dan pemahaman keinginan pelanggan agar mampu menjadi variabel yang dipertimbangkan pelanggan untuk mencapai kepuasan. e. Meningkatkan variabel assurance yang terdiri dari jaminan produk yang enak, jaminan kecepatan pelayanan serta jaminan suasana agar mampu menjadi variabel yang dipertimbangkan pelanggan untuk mencapai kepuasan. f. Meningkatkan variabel customer satisfaction yang terdiri dari pelayanan, suasana serta harga agar meningkatkan loyalitas pelanggan.
commit to user 73
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR PUSTAKA
Ghozali, I. 2005. Model Persamaan Struktural. Semarang: UNDIP Jamal, A and K. Anastasiadou. 2009. Investigating the effects of service quality dimensions and expertise on loyalty. European Journal of Marketing, Vol. 43 No. 3/4, 2009 pp. 398-420 Koc, E. 2006. Total Quality Management and Business Excellence in Services Implications of All-Inclusive Pricing System on Internal and External Customer Satisfaction in the Turkhis Tourism Market. Total Quality Management, Vol. 7 No. 7, pp 857–877 Kotler, P. dan K. L. Keller. 2009. Manajemen Pemasaran. Edisi Ketiga Belas Jilid 1. Jakarta: Erlangga Ruyter, K. and J. Bloemer. 1998. Customer loyalty in extended service settings. The interaction between satisfaction, value attainment and positive mood. International Journal of Service Industry Management, Vol. 10 No. 3, pp. 320-336 Sekaran, U. 2006. Research Methods For Business. Jakarta: Salemba Empat Yang, Z. and R. T. Peterson. 2004. Customer perceived value, satisfaction, and loyalty: The role of switching costs. Psychology and Marketing. Vol. 21, Issue 10, pp 799–822 Yu, H. C, H. C. Chang, and G. L . Huang. 2006. A Study of Service Quality, Customer Satisfaction and Loyalty in Taiwanese Leisure Industry. The Journal of American Academy of Bisnis, Vol 2, pp. 126-132 Zhou, L. 2004. A Dimension-spesific Analysis of Performance-only Measurement of Service Quality and Satisfaction in China’s Retail Banking. The Journal of Services Marketing, Vol. 18, No. 7, pp 534-546
commit to user 74