PENGARUH CITRA SEKOLAH TERHADAP KEPUTUSAN MEMILIH SEKOLAH PADA SISWA SMK KRISTEN 1 SURAKARTA Wulan Merdeka Sari* Salman Alfarisy Totalia Sudarno Progam Studi Pendidikan Ekonomi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Email:
[email protected] Abstrak. Wulan Merdeka Sari. PENGARUH CITRA SEKOLAH TERHADAP KEPUTUSAN MEMILIH SEKOLAH PADA SISWA SMK KRISTEN 1 SURAKARTA. Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. Nopember 2015. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) ada tidaknya pengaruh variabel produk, harga, tempat,promosi, orang, sarana dan prasarana, serta proses sebagai dimensi utama citra sekolah, secara simultan terhadap keputusan memilih sekolah pada siswa SMK Kristen 1 Surakarta, (2)ada tidaknya pengaruh variabel produk, harga, tempat,promosi, orang, sarana dan prasarana, serta proses sebagai dimensi utama citra sekolah,secara parsial terhadap keputusan memilih sekolah pada siswa SMK Kristen 1 Surakarta. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode deskriptif dan menggunakan analisis regresi berganda. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMK Kristen 1 Surakarta tahun Pelajaran 2014/ 2015 yang berjumlah 449 siswa. Jumlah sampel yang ditetapkan sebanyak 113 responden. Penetapan responden dengan menggunakan Nonprobability sampling yaitu Proportionate stratified random sampling. Validitas data diperoleh melalui hasil tryout yang dilakukan kepada 30 responden. Dari hasil analisis yang dilakukan, diperoleh persamaan regresi sebagai berikut: Y= 3,597 + 0,465 X1 + 0,220 X2 + 0,017 X3 + 0,422 X4 + 0,074 X5 + 0,006 X6 + 0,558 X7. Melalui hasil uji F diperoleh nilai probabilitas sebesar (0,000). Hal ini berarti terdapat pengaruh secara simultan antara variabel produk, harga, tempat, promosi, orang, sarana dan prasarana, serta proses sebagai dimensi utama citra sekolah terhadap keputusan memilih sekolah pada siswa SMK Kristen 1 Surakarta. Hasil uji t variabel produk diperoleh nilai probabilitas sebesar (0,001), uji t variabel promosi sebesar (0,022), uji t variabel proses sebesar (0,011). Hal ini berarti terdapat pengaruh secara parsial antara variabel produk, promosi, dan proses terhadap keputusan memilih sekolah pada siswa SMK Kristen 1 Surakarta. Kata Kunci: Citra Sekolah, Produk, Harga, Tempat, Promosi, Orang, Sarana dan Prasarana, Proses, Keputusan Memilih Sekolah. Abstract. Wulan Merdeka Sari. THE EFFECT OF SCHOOL IMAGE TOWARD DECISION TO CHOOSE THE SCHOOL AT STUDENTS OF SMK KRISTEN 1 SURAKARTA. Thesis, Teacher Training and Education Faculty of Surakarta Sebelas Maret University. November 2015.
1
The purposes of research was to find out: (1) whether or not there was an effect of product, price, place, promotion, people, physical evidence, process as main dimension of school image as simultaneously on the decision to choose the school at students of SMK Kristen 1 Surakarta (2) whether or not there was an effect of product, price, place, promotion, people, physical evidence, process as main dimension of school image as partially on the decision to choose the school at students of SMK Kristen 1 Surakarta. This research is quantitative research using descriptive methods and multiple regression analysis. The population in this research is class X, XI and XII SMK Kristen 1 Surakarta amount to 449 students. The samples amount are 113 samples, respondent determination is by using nonprobability sampling that is proportionate stratified random sampling. The data validity was obtained from the result of tryout conducted with 30 respondents. From the analysis results, regression equation is obtained, that is: Y= 3,597 + 0,465 X1 + 0,220 X2 + 0,017 X3 + 0,422 X4 + 0,074 X5 + 0,006 X6 + 0,558 X7. Seen from the result of F-test obtaining probability value of (0,000). It mean that there was a simultaneous effect of product, price, place, promotion, people, physical evidence, process as main dimension of school image on the decision to choose the school at students of SMK Kristen 1 Surakarta. The result of t-test on product variables obtaining probability values of (0,001) respectively, t-test on promotion variables values of (0,022) respectively, t-test on process variables values of (0,011) respectively. It meant that there was a partial effect of product, promotion, process variables on the decision to choose the school at students of SMK Kristen 1 Surakarta. Keywords: School Image, Product, Price, Place, Promotion, People, Physical Evidence, Process, Decision to Choose the School.
PENDAHULUAN Kualitas
selalu mempertimbangkan kualitas atau
atau
mutu
dipilihnya.
pendidikan /lembaga pendidikan saat
dalam
ini menjadi perhatian oleh para
dunia
akan
utama
di
pendidikan/sekolah
kualitas atau mutu yang terbaik.
yang dimaksud adalah pemerintah,
Demikian juga dengan calon siswa,
dinas terkait, guru, orang tua siswa,
tentu akan memilih sekolah dengan
maupun siswa itu sendiri. Seperti produk,
Konsumen
yang
tentu akan memilih produk dengan
pendidikan. Pemangku kepentingan
sebuah
sekolah
yaitu siswa itu sendiri. Konsumen
pemangku kepentingan di sektor
halnya
mutu
kualitas yang terbaik pula. Oleh
lembaga
karena itu, sekolah berlomba-lomba
pendidikan, dalam hal ini adalah
untuk menunjukkan kualitasnya serta
sekolah, memiliki konsumen yang 2
mempertahankan kualitas yang sudah
product, price, place, promotion,
terbentuk.
people,
Kualitas
inilah
yang
disebut sebagai image atau citra.
physical
evidence,
dan
process. Pemasaran yangberdasarkan
Sebagai sebuah produk, citra
pada 7P inilah yang saat ini gencar
sekolah juga dapat dibentuk melalui
dilakukan
oleh
semua
pemasaran yang efektif. Pemasaran
pendidikan/sekolah.
lembaga
mungkin memang masih asing di
Pemasaran yang efektif akan
dalam dunia pendidikan, namun
sangat membantu sekolah dalam
seiring
zaman,
menjaring siswa/calon siswa untuk
pemasaran adalah hal yang wajib
memilih sekolah tersebut. Pemasaran
dilakukan
sekolah saat ini banyak dilakukan
berkembangnya
oleh
pendidikan/sekolah.
lembaga Pemasaran
terutama
oleh
sekolah-sekolah
dalam dunia pendidikan menjadi
swasta.
sebuah keharusan mengingat sekolah
senantiasa
sebagai suatu produk yang terus
mendapatkan tempat yang terbaik.
bersaing di pasar serta untuk selalu
Sekolah swasta ini harus selalu
meningkatkan kualitas produk dan
menerapkan pemasaran yang efektif
jumlah konsumennya, dalam hal ini
agar
adalah citra sekolah dan jumlah
mempertahankan citra atau image
siswa yang masuk setiap tahunnya.
mereka di mata konsumen, yaitu
Seperti
oleh
siswa/calon siswa. Dengan citra atau
&Prabowo
image yang baik diharapkan akan
yang
Muhaimin,
diungkapkan Suti’ah,
Sekolah-sekolah
swasta
berlomba-lomba
dapat
meningkatkan
untuk
serta
(2009:101) bahwa:
mampu mempengaruhi
Fungsi pemasaran di lembaga pendidikan adalah untuk membentuk citra baik terhadap lembaga dan menarik minat sejumlah calon siswa. Oleh karena itu, pemasaran harus berorientasi kepada pelanggan yang dalam konteks ini adalah siswa. Kotler et al (2002:9) dalam Riduwan
siswa dalam memilih sekolah. Sama
(2009)
dalam
cara yang ditempuh oleh sekolah-
elemen pemasaran pendidikan yaitu;
sekolah tersebut seperti melakukan
memaparkan
7P
halnya
dengan
keputusan
sekolah-sekolah
swasta lain yang ada di Indonesia, sekolah-sekolah swasta yang ada di Kota Surakarta juga aktif untuk membangun image positif melalui pemasaran yang dilakukan. Banyak
3
promosi melalui berbagai media,
tampung 250 siswa setiap tahun
memberikan
di
ajaran baru. Berikut data jumlah
sekolah yang lengkap, memberikan
siswa SMK Kristen 1 tahun ajaran
kemudahan
pembayaran
biaya
2014/2015:
pendidikan,
beasiswa
bagi
Tabel 1.1 Data Siswa SMK
siswa/calon siswa berprestasi. Hal ini
Kristen 1 Surakarta Tahun Ajaran
dilakukan
2014/2015
fasilitas
agar
belajar
sekolah-sekolah
swasta tetap diminati oleh calon siswa serta dapat bersaing dengan sekolah-sekolah
negeri
maupun
sekolah-sekolah swasta yang lain dalam hal perekrutan siswa. Membangun mendapatkan
image
untuk
kepercayaan
calon
siswa juga selalu dilakukan oleh SMK Kristen 1 Surakarta, dengan cara-cara seperti ; (1) melakukan presentasi mengenai SMK Kristen 1 Surakarta di SMP negeri maupun swasta yang ada di Kota Surakarta, (2) memasang spanduk di wilayah Kota
Surakarta
dan
sekitarnya.
Meskipun setiap tahun SMK Kristen 1
Surakarta
telah
melakukan
promosi, namun jumlah siswa di SMK Kristen 1 Surakarta tidak memenuhi daya tampung sekolah. Rata-rata siswa masuk setiap tahun hanya 150 siswa (berdasarkan ratarata dari data jumlah siswa tahun pelajaran 2014/2015). Padahal SMK Kristen 1 Surakarta memiliki daya 4
NO
KELAS
JUMLAH SISWA
1 2
X MULTIMEDIA 1 X MULTIMEDIA 2 X 3 KEPERAWATAN 4 X AKUNTANSI X ADMINISTRASI 5 PERKANTORAN 6 X PEMASARAN JUMLAH TOTAL KELAS X XI MULTIMEDIA 7 1 XI MULTIMEDIA 8 2 XI MULTIMEDIA 9 3 XI 10 KEPERAWATAN 11 XI AKUNTANSI XI 12 ADMINISTRASI PERKANTORAN 1 XI 13 ADMINISTRASI PERKANTORAN 2 14 XI PEMASARAN JUMLAH TOTAL KELAS XI XII MULTIMEDIA 15 1 XII MULTIMEDIA 16 2 XII 17 KEPERAWATAN 18 XII AKUNTANSI XII 19 ADMINISTRASI PERKANTORAN 20 XII PEMASARAN JUMLAH TOTAL KELAS XII JUMLAH TOTAL SISWA TA 2014/2015
Sumber
Data:
24 22
apakah kurangnya jumlah siswa dari
15
daya tampung sekolah di SMK
24
Kristen 1 Surakarta adalah sebagai
30
akibat dari image atau citra sekolah
13
di mata calon siswa. Penelitian ini
128
juga ingin mengungkapkan seberapa
26
besar pengaruh citra sekolah yang
26
memuat
24
terhadap keputusan memilih sekolah
Berdasarkan uraian dari latar
29
belakang di atas, peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian yang
24
berkaitan dengan citra sekolah yang
16
ada di SMK Kristen 1 Surakarta
196
terhadap keputusan siswa dalam 28
memilih sekolah.
23
Tujuan penelitian ini adalah 10
untuk menganalisis dan mengetahui
24
pengaruh
citra
sekolah
terhadap
29
keputusan siswa memilih sekolah
11
SMK Kristen 1 Surakarta secara
125
parsial dan simultan. TINJAUAN PUSTAKA
449
Kesiswaan
dilakukan
7P
Surakarta.
28
Tinjauan tentang Citra
SMK
Definisi citra dikemukakan oleh Alma dan Hurriyati (2008) sebagai berikut:
Berdasarkan uraian tersebut, akan
pemasaran
pada siswa di SMK Kristen 1
23
Kristen 1 Surakarta.
maka
strategi
penelitian 5
Citra adalah merupakan impresi, perasaan, atau konsepsi yang ada pada publik mengenai perusahaan, mengenai suatu object, orang atau mengenai lembaga. Citra ini tidak dapat dicetak seperti mencetak barang di pabrik, tetapi citra ini adalah kesan yang diperoleh sesuai dengan pengetahuan pemahaman seseorang tentang sesuatu. Oleh sebab itu, penting sekali organisasi memberi informasi kepada publik agar dapat membentuk citra yang baik (hlm. 54-55).
yang akan membawa hasil yang diinginkan kepada penerima, obyek, maupun asset-aset lainnya yang menjadi tanggungjawab dari pembeli. Sebagai pertukaran dari uang, waktu, dan upaya, pelanggan jasa berharap akan mendapatkan nilai (value) dari suatu akses ke barangbarang, tenaga kerja, tenaga ahli, fasilitas, jejaring dan system tertentu; tetapi para pelanggan biasanya tidak akan mendapatkan hak milik dari unsur-unsur fisik yang terlibat dalam penyediaan jasa tersebut. (hlm. 16).
Tinjauan tentang Pemasaran
Tinjauan tentang Pemasaran Jasa Daryanto (2011) berpendapat, “pemasaran merupakan kegiatan bagaimana agar produksi terjual dan dapat memuaskan keinginan pembeli sehingga pembeli akan membeli produk perusahaan yang sama setelah merasa cocok dan puas akan produk yang bersangkutan “(hlm. 77).
Pendidikan Definisi pemasaran pendidikan diungkapkan Riduwan (2009):
jasa oleh
Pemasaran pendidikan merupakan langkah pembaharuan ketika sebuah lembaga pendidikan harus mengikuti ketatnya persaingan untuk memperoleh costumer. Bagi lembaga pendidikan yang telah memiliki image atau citra yang bagus di masyarakat (katakanlah sekolah favorit),implementasi pemasaran pendidikan hanya membutuhkan planning yang lebih menyempurnakan keberadaan sekolah tersebut dengan melakukan improvement quality yang berkesinambungan dengan inovasi sebagai terobosan baru dalam mengantisipasi
Tinjauan tentang Jasa Jasa bukan merupakan barang melainkan suatu proses atau aktivitas yang tidak berwujud (Lupiyoadi, 2001). Seperti halnya diungkapkan oleh Lovelock, Wirtz, dan Musry (2010): Jasa adalah suatu aktivitas ekonomi yang ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak yang lain. Sering kali kegiatan yang dilakukan dalam jangka waktu tertentu (time-based), dalam bentuk suatu kegiatan(performances) 6
permintaan dunia kerja sebagai relevansi dari pendidikan (hlm. 348). Tinjauan
tentang
7P
dalam
Pemasaran Jasa Pendidikan 1. Product (Produk) Product
(produk)
yang
dimaksudkan adalah mutu dari lembaga
4.
pendidikan/sekolah.
Sekolah
melakukan
upaya-upaya
pemasaran jasa berarti objek atau
memperkenalkan
proses
nilai
kepada masyarakat luas (Lie,
konsumen,
Andriono dan Prasasti,2014).
yang
memiliki
kepada
(Lupiyoadi, 2001).
Oleh
Price (Harga) Harga
menurut
karena
untuk dirinya
itu,
sekolah
harus menemukan cara/upaya Riduwan
yang tepat dalam usahanya
(2009):
untuk memperkenalkan diri Price (harga) merupakan elemen yang berjalan sejajar dengan mutu produk, dimana apabila mutu produk baik, maka calon siswa/ mahasiswa berani membayar lebih tinggi sepanjang dirasa dalam batas kejangkauan pelanggan pendidikan (hlm. 343).
3.
selalu
Produk (product) dalam konsep
manfaat
2.
dimana jasa disampaikan merupakan bagian dari nilai dan manfaat jasa yang dipersepsikan cukup berperan sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan pilihan. (hlm. 343). Promotion (Promosi)
kepada masyarakat luas. Hal
ini
seperti
yang
diungkapkan Departement School
oleh of
in
Doctoral Marketing,
Transilvania University of Brasov (2011) bahwa:
Place (Tempat) Riduwan (2009) menyatakan: Place atau tempat letak lokasi sekolah mempunyai peranan yang sangat penting, karena lingkungan
5.
Lembaga pendidikan harus dapat menemukan cara yang efisien untuk mendapatkan pelanggan, pelanggan dalam hal ini adalah siswa. (hlm. 27). People (Orang) People disini
7
yang dimaksudkan adalah
peranan
pemimpin
dan
jadwal, pekerjaan, mekanisme, aktivitas dan hal-hal rutin, dimana jasa dihasilkan dan disampaikan kepada konsumen” (hlm. 64).
civitas
akademika
dalam
meningkatkan citra lembaga, dalam
arti
semakin
berkualitas unsur pemimpin dan civitas akademika dalam
Tinjauan
melakukan
Memilih Sekolah
pelayanan
pendidikan
maka
meningkatkan
Proses keputusan pembelian
jumlah
(Daryanto,2011):
(Riduwan, 2009).
a) Pengenalan Kebutuhan
Physical Evidence (Sarana
Merupakan
Prasarana)
pertama
Physical merupakan
Evidence bentuk
tahap proses
keputusan pembeli, yaitu
dari
ketika
konsumen
penyediaan penyampaian jasa
mengenali
tersebut, dimana bangunan,
masalah atau kebutuhan.
sarana dan prasarana, desain
adanya
b) Pencarian Informasi
interior dan eksterior serta
Tahap yang merangsang
fasilitas
konsumen untuk mencari
sangat
7.
Keputusan
akan
costumer/pelanggan.
6.
tentang
penting
lainnya
mempengaruhi
terhadap
peningkatan
costumer
pendidikan
informasi lebih banyak. c) Evaluasi Alternatif Tahap ketika konsumen
(Riduwan, 2009).
menggunakan informasi
Process (Proses)
untuk
Lupiyoadi
(2001)
mengungkapkan process
dalam
merek
pengertian
mengevaluasi alternatif
dan
perangkat pilihan.
konsep
d) Keputusan Membeli
pemasaran jasa:
Tahap ketika konsumen
Process merupakan gabungan semua aktivitas, umumnya terdiri dari prosedur,
benar-benar produk.
8
membeli
e) Tingkah
Laku
Pasca
Pembelian Tahap ketika konsumen mengambil lebih
tindakan
lanjut
membeli
setelah
berdasarkan
pada rasa puas dan tidak puas.
CITRA (X) Product (X1)
CITRA (X)
Price (X2)
Place (X3) Promotion
Product (X1)
(X4) People (X5)
Keputusan Memilih Sekolah (Y)
Physical evidence (X6) Process
Keputusan Memilih Sekolah (Y)
Price (X2)
(X7)
Place (X3) Promotion (X4) People (X5)
Physical evidence (X6) Process (X7) Keterangan: : pengaruh secara simultan (bersama-sama) : pengaruh secara parsial (sendiri-sendiri) Gambar : Kerangka Berpikir 9
POPULASI DAN SAMPEL
digunakan hasilnya akan sebaik baik
Populasi
sehingga
peneliti
mengambil
prosentase terbanyak. Penelitian ini
Sunyoto (2011) menjelaskan
mengambil sampel yaitu sejumlah
tentang populasi yaitu:
113 siswa.
Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang memiliki kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk diteliti dan kemudian ditarik kesimpulan. Sedangkan yang dimaksud dengan sampel adalah bagian kecil dari suatu populasi. (hlm. 202-203).
Teknik Pengambilan Sampel Dalam penelitian ini, penulis menggunakan pengambilan contoh berstrata atau proportionate stratified random
sampling.
Teknik
ini
digunakan untuk menentukan sampel pada tiap tingkatan kelas. Menurut
Sedangkan dalam penelitian
Riduwan (2009: 60) rumus yang
ini terdapat populasi sebanyak 449
digunakan
siswa (jumlah seluruh siswa SMK
proporsional adalah sebagai berikut:
Kristen
1
tahun
𝑛𝑖 =
𝑁
𝑥𝑛
ni = jumlah sampel yang
Dikemukakan oleh Arikunto
diambil untuk strata i
(2006) bahwa jika jumlah populasi dari
100
maka
seluruhnya,
sampel
Ni = ukuran populasi strata i
sehingga N = jumlah populasi total
menjadi penelitian populasi. Apabila jumlah populasi lebih dari 100 maka
n = sampel total yang diambil
diambil sampel antara 10-15% atau 20-25%
𝑁𝑖
Keterangan:
Sampel
diambil
alokasi
pelajaran
2014/2015).
kurang
untuk
atau
lebih.
(ukuran sampel)
Mengacu
pendapat ahli maka akan diambil sampel sebanyak 25% dari populasi, karena semakin banyak sampel yang 10
HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Regresi Berganda Tabel hasil analisis regresi berganda: Coefficientsa Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients Std. Model B Error Beta 1 (Constant) 3,597 3,376
Collinearity Statistics Toleran T Sig. ce VIF 1,065 0,289
Product 0,465 0,131 0,306 3,553 0,001 0,479 2,087 Price 0,220 0,161 0,111 1,363 0,176 0,534 1,873 Place 0,017 0,153 0,009 0,113 0,910 0,593 1,686 Promotion 0,422 0,182 0,214 2,321 0,022 0,417 2,396 People 0,074 0,114 0,054 0,649 0,518 0,509 1,965 Physical 0,006 0,243 0,003 0,025 0,980 0,235 4,261 Evidence Process 0,558 0,214 0,265 2,605 0,011 0,343 2,916 a. Dependent Variable: Keputusan Memilih Sekolah Berdasarkan tabel koefisien, 0, maka besarnya keputusan maka
persamaan
regresi
yang
memilih sekolah (Y) nilainya
diperoleh adalah sebagai berikut:
sebesar 3,597 satuan. b.
Y= 3,597 + 0,465 X1 + 0,220 X2
product
+ 0,017 X3 + 0,422 X4 +
artinya
0,074 X5 + 0,006 X6 + 0,558 Persamaan regresi di atas dapat diinterpretasikan sebagai berikut: Konstanta
sebesar
(X2),
place
(X1)
variabel
sebesar
product
(produk)
pengaruh
positif
terhadap
memilih
sekolah
0,465
yang
keputusan dan
setiap
peningkatan satu satuan variabel
3,597
product/produk dengan asumsi
menyatakan jika product (X1), price
regresi
mempunyai
X7
a.
Koefisien
variabel bebas lainnya konstan,
(X3),
maka
promotion (X4), people (X5),
kenaikan
physical evidence (X6), process (X7), secara matematika adalah 11
akan
menyebabkan
keputusan
memilih
sekolah
c.
pada
siswa
sebesar
peningkatan satu satuan variabel
0,465 satuan.
promotion/promosi
Koefisien regresi variabel price
asumsi variabel bebas lainnya
(X2) sebesar 0,220 artinya price
konstan,
(harga) mempunyai pengaruh
menyebabkan
yang positif terhadap keputusan
keputusan memilih sekolah pada
memilih
siswa sebesar 0,422 satuan.
sekolah
dan
setiap
peningkatan satu satuan variabel price/harga
asumsi
akan kenaikan
Koefisien regresi variabel people (X5)
sebesar
0,074
maka
pengaruh yang positif terhadap
akan
menyebabkan
keputusan pada
siswa
(orang)
artinya
people
sekolah
mempunyai
memilih
keputusan memilih sekolah dan
sebesar
setiap peningkatan satu satuan
0,220 satuan.
variabel people/orang dengan
Koefisien regresi variabel place
asumsi variabel bebas lainnya
(X3) sebesar 0,017 artinya place
konstan,
(tempat) mempunyai pengaruh
menyebabkan
yang positif terhadap keputusan
keputusan memilih sekolah pada
memilih
siswa sebesar 0,074 satuan.
sekolah
dan
setiap
peningkatan satu satuan variabel place/tempat
Koefisien
akan kenaikan
regresi
variabel
physical evidence (X6) sebesar
variabel bebas lainnya konstan,
0,006 artinya physical evidence
maka
(sarana prasarana) mempunyai
sekolah
dengan
g.
maka
asumsi
akan
kenaikan
menyebabkan
keputusan pada
siswa
memilih
pengaruh yang positif terhadap
sebesar
keputusan memilih sekolah dan
0,017 satuan. e.
maka
variabel bebas lainnya konstan,
kenaikan
d.
dengan
f.
dengan
Koefisien
setiap peningkatan satu satuan regresi
variabel
variabel
physical
promotion (X4) sebesar 0,422
evidence/sarana
artinya
dengan asumsi variabel bebas
promotion
mempunyai
(promosi)
pengaruh
positif
terhadap
memilih
sekolah
yang
lainnya konstan, maka akan
keputusan dan
prasarana
menyebabkan
setiap 12
kenaikan
h.
keputusan memilih sekolah pada
kenaikan
siswa sebesar 0,006 satuan.
sekolah
Koefisien
0,558 satuan.
process
regresi (X7)
artinya
variabel
sebesar
process
mempunyai
0,558
terhadap
memilih
sekolah
pada
memilih
siswa
sebesar
Uji F
(proses) yang
Jika Fhitung > Ftabel dan nilai
keputusan
probabilitas < 0,05, maka Ho ditolak
pengaruh
positif
keputusan
setiap
dan Ha diterima. Jika Fhitung ≤ Ftabel
peningkatan satu satuan variabel
dan nilai probabilitas > 0,05, maka
process/proses dengan asumsi
Ho diterima dan Ha ditolak.
dan
variabel bebas lainnya konstan, maka
akan
Tabel hasil uji F:
menyebabkan ANOVAb Sum of Squares
Model 1
df
Mean Square
Regression
2035,383
7
290,769
Residual
1212,900
105
11,551
F
Sig. 0,000a
25,172
Total 3248,283 112 a. Predictors: (Constant), Process, Price, Place, Promotion, People, Product, Physical Evidence b. Dependent Variable: Keputusan Memilih Sekolah bersama-sama terhadap keputusan memilih sekolah (Y).
Berdasarkan hasil uji F pada tabel ANOVA, didapat nilai Fhitung>Ftabel
Uji t
yaitu sebesar 25,172 > 2,10 dan
Uji
probabilitas jauh lebih kecil dari 0,05
mengetahui
yaitu sebesar 0,000 (p < 0,05),
signifikan
sehingga dapat disimpulkan bahwa
secara
Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini
t
digunakan
untuk
pengaruh antara
yang
variabel
sendiri-sendiri
bebas
(parsial)
terhadap variabel terikat.
berarti ada pengaruh yang signifikan
Jika thitung > ttabel dan nilai
antara variabel citra sekolah secara
probabilitas < 0,05, maka Ho ditolak 13
dan Ha diterima. Jika thitung ≤ ttabel dan
Nilai
ttabel
menggunakan
nilai probabilitas > 0,05, maka Ho
tingkat signifikansi 5% dengan nilai
diterima dan Ha ditolak.
df = n – k = 113 – 7 = 106, sehingga diperoleh hasil sebesar 1,983.
Tabel hasil uji t Coefficientsa Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients Std. Model B Error Beta 1 (Constant) 3,597 3,376
Collinearity Statistics Toleran T Sig. ce VIF 1,065 0,289
Product 0,465 0,131 0,306 3,553 Price 0,220 0,161 0,111 1,363 Place 0,017 0,153 0,009 0,113 Promotion 0,422 0,182 0,214 2,321 People 0,074 0,114 0,054 0,649 Physical 0,006 0,243 0,003 0,025 Evidence Process 0,558 0,214 0,265 2,605 a. Dependent Variable: Keputusan Memilih Sekolah
0,001 0,176 0,910 0,022 0,518 0,980
0,479 0,534 0,593 0,417 0,509 0,235
2,087 1,873 1,686 2,396 1,965 4,261
0,011
0,343 2,916
a. Nilai thitung product (X1) sebesar
sehingga diperoleh hasil bahwa
3,553 dan nilai ttabel sebesar 1,983,
1,363 < 1,983. Nilai probabilitas
sehingga diperoleh hasil bahwa
price (X2) lebih besar dari 0,05
3,553 > 1,983. Nilai probabilitas
yaitu sebesar 0,176. Nilai t dan
product (X1) lebih kecil dari 0,05
probabilitas menunjukkan bahwa
yaitu sebesar 0,001. Nilai t dan
Ho diterima dan Ha ditolak,
probabilitas menunjukkan bahwa
sehingga dapat disimpulkan tidak
Ho ditolak dan Ha diterima,
ada pengaruh secara parsial antara
sehingga dapat disimpulkan ada
variabel
pengaruh secara parsial antara
keputusan memilih sekolah (Y).
variabel product (X1) terhadap
c. Nilai thitung place (X3) sebesar
price
(X2)
terhadap
keputusan memilih sekolah (Y).
0,113 dan nilai ttabel sebesar 1,983,
b. Nilai thitung price (X2) sebesar
sehingga diperoleh hasil bahwa
1,363 dan nilai ttabel sebesar 1,983,
0,113 < 1,983. Nilai probabilitas 14
place (X3) lebih besar dari 0,05
variabel people (X5) terhadap
yaitu sebesar 0,910. Nilai t dan
keputusan memilih sekolah (Y).
probabilitas menunjukkan bahwa
f. Nilai thitung physical evidence (X6)
Ho diterima dan Ha ditolak,
sebesar 0,025 dan nilai ttabel
sehingga dapat disimpulkan tidak
sebesar 1,983, sehingga diperoleh
ada pengaruh secara parsial antara
hasil bahwa 0,025 < 1,983. Nilai
variabel
probabilitas
place
(X3)
terhadap
keputusan memilih sekolah (Y).
physical
evidence
(X6) lebih besar dari 0,05 yaitu
d. Nilai thitung promotion (X4) sebesar
sebesar
0,980.
Nilai
t
dan
2,321 dan nilai ttabel sebesar 1,983,
probabilitas menunjukkan bahwa
sehingga diperoleh hasil bahwa
Ho diterima dan Ha ditolak,
2,321 > 1,983. Nilai probabilitas
sehingga dapat disimpulkan tidak
promotion (X4) lebih kecil dari
ada pengaruh secara parsial antara
0,05 yaitu sebesar 0,022. Nilai t
variabel physical evidence (X6)
dan
terhadap
probabilitas
bahwa
Ho
diterima,
menunjukkan
ditolak sehingga
dan
Ha
keputusan
memilih
sekolah (Y).
dapat
g. Nilai thitung process (X7) sebesar
disimpulkan ada pengaruh secara
2,605 dan nilai ttabel sebesar 1,983,
parsial antara variabel promotion
sehingga diperoleh hasil bahwa
(X4) terhadap keputusan memilih
2,605 > 1,983. Nilai probabilitas
sekolah (Y).
process (X7) lebih kecil dari 0,05
e. Nilai thitung people (X5) sebesar
yaitu sebesar 0,011. Nilai t dan
0,649 dan nilai ttabel sebesar 1,983,
probabilitas menunjukkan bahwa
sehingga diperoleh hasil bahwa
Ho ditolak dan Ha diterima,
0,649 < 1,983. Nilai probabilitas
sehingga dapat disimpulkan ada
people (X5) lebih besar dari 0,05
pengaruh secara parsial antara
yaitu sebesar 0,518. Nilai t dan
variabel process (X7) terhadap
probabilitas menunjukkan bahwa
keputusan memilih sekolah (Y).
Ho diterima dan Ha ditolak, sehingga dapat disimpulkan tidak ada pengaruh secara parsial antara
15
yang diterangkan variabel bebas
Koefisien Determinasi (Adjusted 2
secara
R) Uji
ini
bertujuan
bersama-sama.
Hasil
perhitungan Adjusted R Square dapat
untuk
dilihat pada output Model Summary.
menentukan proporsi atau presentase
Hasil uji koefisien determinasi dapat
total variasi dalam variabel terikat
dilihat pada tabel berikut:
Model Summaryb Model
R
1
0,792a
Adjusted R Square
R Square 0,627
Std. Error of the Estimate Durbin-Watson
0,602
3,399
1,879
a. Predictors: (Constant), Process, Price, Place, Promotion, People, Product, Physical Evidence b. Dependent Variable: Keputusan Memilih Sekolah
Berdasarkan
hasil
uji
(X2), place (X3), promotion (X4),
koefisien determinasi pada tabel 4.7
people (X5), physical evidence
di atas, dapat dilihat bahwa nilai
(X6), process (X7) memiliki
koefisien determinasi (Adjusted R
pengaruh yang signifikan secara
Square) sebesar 0,602 atau 60,2%.
bersama-sama
Hal ini dapat diartikan bahwa 60,2%
terhadap
keputusan
variabel keputusan memilih sekolah
sekolah
pada
dipengaruhi oleh citra sekolah yang
Kristen 1 Surakarta.
terdiri atas product, price, place, promotion,
people,
2.
physical
(simultan) memilih
siswa
SMK
Variabel product (X1) memiliki pengaruh secara parsial yang
evidence, process, sedangkan sisanya
signifikan
sebesar
keputusan memilih sekolah pada
39,8%
(100%-60,2%)
dipengaruhi faktor lain selain faktor 3.
Variabel
price
(X2)
tidak
memiliki pengaruh secara parsial
SIMPULAN Variabel
terhadap
siswa SMK Kristen 1 Surakarta.
yang diteliti dalam penelitian ini.
1.
terhadap
yang citra
sekolah
yang
signifikan
terhadap
keputusan memilih sekolah pada
terdiri dari product (X1), price
siswa SMK Kristen 1 Surakarta. 16
4.
5.
Variabel
place
(X3)
tidak
SMK
7.
9.
Surakarta
dipengaruhi oleh citra sekolah
yang
yang terdiri dari product, price,
signifikan
terhadap
keputusan memilih sekolah pada
place,
siswa SMK Kristen 1 Surakarta.
physical
Variabel
sedangkan
promotion
(X4)
promotion,
people,
evidence,
process,
sisanya
sebesar
memiliki pengaruh secara parsial
39,8%
yang
terhadap
dipengaruhi faktor lain selain
memilih
faktor
signifikan
terhadap
keputusan
sekolah
pada
siswa
SMK
Variabel
people
(100%-60,2%)
yang
diteliti
dalam
penelitian ini. Implikasi
(X5)
tidak
1.
Hasil
penelitian
memiliki pengaruh secara parsial
digunakan
yang
mengembangkan
signifikan
terhadap
ini
dapat untuk
mengenai
siswa SMK Kristen 1 Surakarta.
aspek-aspek di dalamnya yang
Variabel physical evidence (X6)
mempengaruhi keputusan siswa
tidak memiliki pengaruh secara
memilih sekolah. 2.
citra
pengetahuan
keputusan memilih sekolah pada
parsial yang signifikan terhadap
8.
1
memiliki pengaruh secara parsial
Kristen 1 Surakarta. 6.
Kristen
sekolah
dan
Setelah mengetahui aspek-aspek
keputusan memilih sekolah pada
apa saja yang mempengaruhi
siswa SMK Kristen 1 Surakarta.
keputusan siswa dalam memilih
Variabel process (X7) memiliki
sekolah,
pengaruh secara parsial yang
digunakan
signifikan
mengembangkan
terhadap
terhadap
selanjutnya
dapat untuk
aspek-aspek
keputusan memilih sekolah pada
tersebut agar dapat menarik
siswa SMK Kristen 1 Surakarta.
minat siswa
Berdasarkan hasil uji koefisien
sekolah.
determinasi (Adjusted R Square)
3.
Penelitian
ini
dalam memilih
menunjukkan
diperoleh angka sebesar 0,602
bahwa citra sekolah memiliki
atau
pengaruh
60,2%.
diartikan
Hal
bahwa
ini
dapat
keputusan
terhadap
keputusan
memilih sekolah pada siswa.
memilih sekolah pada siswa 17
Citra sekolah yang baik akan
mampu
mempengaruhi persepsi calon
aspek tersebut agar mampu
siswa untuk memilih sekolah
menarik minat siswa lebih
tersebut. Oleh karena itu, pihak
banyak
sekolah harus dapat menciptakan
dengan
citra yang baik melalui aspek-
anggaran
aspek product, price, place,
menambah media promosi
promotion,
sekolah.
people,
physical
evidence, process agar calon
4.
2.
mempertahankan
lagi.
Contohnya menyediakan
Aspek-aspek
khusus
yang
untuk
belum
siswa memilih untuk bersekolah
mempengaruhi keputusan siswa
di SMK Kristen 1 Surakarta.
memilih sekolah yaitu harga
Selain itu berdasarkan hasil
(price), tempat (place), orang
analisis penelitian menunjukkan
(people), dan sarana prasarana
bahwa
(physical
variabel
product,
evidence),
sekolah
promotion, process berpengaruh
hendaknya
positif terhadap keputusan siswa
kualitas aspek tersebut sehingga
memilih
membuat calon siswa lebih
sekolah
di
SMK
Kristen 1 Surakarta.
tertarik.
meningkatkan
Misalnya
Saran
menambah
1.
untuk semua program jurusan
Bagi Sekolah a. Sekolah
hendaknya
meningkatkan
fasilitas
dengan belajar
lebih
(wifi, komputer, laboratorium).
strategi
Biaya pendidikan hendaknya
pemasaran yang tepat guna
juga
meningkatakan image atau
peningkatan sarana prasarana
citra sekolah agar dapat
serta pelayanan bagi siswa.
menyaring lebih banyak lagi
Selain itu perlu juga diberikan
siswa.
beasiswa bagi siswa berprestasi
b. Berkaitan dengan produk,
diimbangi
dengan
secara rutin serta kemudahan
promosi, proses yang paling
fasilitas
berpengaruh
sekolah.
terhadap
keputusan siswa memilih sekolah hendaknya sekolah 18
pembayaran
biaya
3.
Bagi Masyarakat a. Masyarakat maupun
yang baru diharapkan dapat (calon orang
siswa
memperkaya
tua)
pengetahuan.
diharapkan dapat memilih
b. Peneliti
selanjutnya
sekolah yang memiliki citra
sebaiknya
baik, hal ini dapat dilihat
mengandalkan
dari bagaimana cara sekolah
jawaban dari kuesioner tetapi
tersebut
juga
memperkenalkan
diri kepada masyarakat.
tidak
dapat
hanya
pada
hasil
melakukan
pengamatan
untuk
b. Untuk mengetahui apakah
memeriksa kembali jawaban
sekolah memiliki citra yang
siswa pada kuesioner dengan
baik, masyarakat/calon siswa
keadaan
maupun
sebenarnya.
orang
hendaknya
tua mencari
informasi
sebanyak-
banyaknya
mengenai
sekolah
yang
DAFTAR REFERENSI Alma ,B. &Hurriyati, R. (Ed).(2008). Manajemen Corporate dan
sekolah tersebut yang dapat
Strategi Pemasaran Jasa
dilihat dari aspek product,
Pendidikan :Fokus Pada
price,
Mutu dan Layanan Prima.
place,
promotion,
people, physical evidence,
Bandung: Alfabeta.
process. 4.
ilmu
Arikunto, S. (2006).Prosedur
Bagi Peneliti Selanjutnya
Penelitian: Suatu Pendekatan
a. Peneliti
Praktik. Jakarta: PT Rineka
selanjutnya
diharapkan dalam
lebih
variatif
Cipto.
mengembangkan
Daryanto.(2011). Sari Kuliah
penelitian tentang variabel-
Manajemen Pemasaran.
variabel lain yang dapat
Bandung: PT Sarana Tutorial
mempengaruhi
Nurani Sejahtera.
keputusan
memilih sekolah pada siswa,
Enache, I.C. (2011). Marketing
tidak hanya terbatas pada
Higher Education Using The
variabel citra sekolah, dari
7 PS Framework. Bulletin of
hasil
the Transilvania University of
penelitian-penelitian 19
Brasov, 4 (53) 24-30.
Sunyoto, D. (2011). Praktik SPSS
Lie, A., Andriono, T., &Prasasti, S. (2014).
Menjadi
Terbaik:
untuk
Sekolah
MuhaMedika.
Praktik-praktik
Strategis Dalam Pendidikan. Jakarta: Tanoto Foundation. Lovelock, C., Wirtz, J.,&Mussry, J. (2010).
Pemasaran
Jasa:
Manusia, Teknologi, Strategi Perspektif
Indonesia.
Terj.Dian Wulandari& Devri Barnadi Putera. Jilid 1 (edisi 7). Jakarta: Erlangga. Lupiyoadi, R. (2001). Manajemen Pemasaran Jasa: Teori dan Praktik.
Jakarta:
Salemba
Empat. Muhaimin, Suti’ah, &Prabowo, S.L. (2010). Manajemen Pendidikan: Aplikasinya dalam Penyusunan Rencana Pengembangan Sekolah/Madrasah. Jakarta: Prenada Media Group. Riduwan.(Ed). (2008). Manajemen Pendidikan.
Bandung:
Alfabeta. ____________.
(2009).
Kasus.Yogyakarta:
Belajar
Mudah Penelitian. Bandung: Alfabeta.
20