Pengaruh Cash Position terhadap Dividen Payout Rasio pada Perusahaan Asuransi yang Listing diVisioner Bursa Efek Indonesia Jurnal & Strategis Volume 1, Nomor 1, Maret 2012 ISSN: 2338-2864 p. 1-8
Pengaruh Cash Position terhadap Dividen Payout Rasio pada Perusahaan Asuransi yang Listing di Bursa Efek Indonesia
This research is to analyze the influence of Cash Position on Divident Pay Out Ratio at Insurance Corperate that listed at Bursa Efek Indonesia. The secondary data used in this research and collected by using Porposive sampling since 2006 to 2009. Data was analyze used single regression. The result of the research conclude that Cash Position has relationship with Devident Payout Ratio where adjusted R2 is 30,8% remain is infleunced by other varibles.
Azhari
Dosen Sekolah Tinggi Ekonomi Bumi Persada, Lhokseumawe
Keywords: Cash position, dividen, insurance
Volume 1, Nomor 1, Maret 2012
Azhari
PENDAHULUAN Setiap investor yang menanamkan modalnya pada perusahaan akan mengharapkan pembagian dividen yang tinggi. Sementara perusahaan akan menentukan bagimana pembagian dividen yang ideal. Besar kecilnya dividend payout ratio akan mempengaruhi keputusan investasi para pemegang saham dan di sisi lain berpengaruh pada kondisi keuangan perusahaan. Perkembangan mengenai dividend payout ratio ini diduga sangat berkaitan dengan kinerja keuangan perusahaan. Bila kinerja keuangan perusahaan bagus maka keuangan perusahaan tersebut akan mampu menetapkan besarnya dividend payout ratio sesuai dengan harapan pemegang saham dan tentu saja tanpa mengabaikan kepentingan perusahaan untuk tetap sehat dan tumbuh. Posisi kas atau likuiditas dari suatu perusahaan merupakan faktor penting yang harus dipertimbangkan sebelum mengambil keputusan untuk menetapkan besarnya deviden yang akan dibayarkan kepada para pemegang saham. Oleh karena deviden merupakan cash outflow, maka makin kuatnya posisi kas atau likuiditas perusahaan berarti makin besar kemampuannya membayar deviden (Riyanto, 2001:202). Di samping itu, pernyataan dari pemerintah bahwa kepemilikan saham pihak asing terbatas hanya sebesar 80% ketika pendirian perusahaan asuransi. Namun, kepemilikan asing dapat ditingkatkan tanpa batasan langsung sesuai dengan operasi perusahaan. Oleh karena itu, menurutnya perusahaan asuransi lokal harus lebih kreatif dan pemerintah juga perlu mempersiapkan strategi khusus untuk mengembangkan perusahaan-perusahaan lokal agar dapat mempertahankan posisi kasnya untuk menutupi kewajiban-kewajiban perusahaan, meningkatkan laba perusahaan, dan meningkatkan jumlah pembagian deviden yang menjadi faktor utama seorang investor menanamkan modalnya pada perusahaan tersebut. Tujuan dari kajian ini untuk menganalisis pengaruh Cash Position (CP), terhadap Dividen Payout Ratio pada perusahaan asuransi di Bursa Efek Indonesia (BEI).
KAJIAN PUSTAKA Pengertian Cash Position Posisi kas mempunyai kedudukan sentral dalam usaha menjaga kelancaran operasi perusahaan. Jumlah kas yang memadai sangat penting bagi kelancaran usaha sehari-hari maupun bagi keperluan menunjang pelaksanaanpelaksanaan keputusan-keputusan strategi jangka panjang. Posisi kas atau likuiditas perusahaan merupakan faktor yang penting yang harus dipertimbangkan sebelum mengambil keputusan untuk menetapkan besarnya deviden yang akan dibayarkan kepada para pemegang saham. Oleh karena deviden merupakan “Cash Outflow”, maka makin kuat posisi kas perusahaan, berarti makin besar kemampuan perusahan untuk membayar deviden (Riyanto 2001:267). Ada pula suatu perusahaan yang posisi kasnya sangat baik tetapi membayar dividen yang rendah karena laba yang diperoleh perusahaan diinvestasikan dalam bentuk mesin dan peralatan, persediaan dan barang-barang lainnya, bukan disimpan dalam bentuk uang tunai. Posisi kas merupakan rasio kas akhir tahun dengan Earning After Tax. Bagi perusahan yang memiliki posisi kas semakin kuat akan semakin besar kemampuannya untuk membayar deviden. Faktor ini merupakan faktor internal yang dapat dikendalikan oleh manajemen sehingga pengaruhnya dapat dirasakan secara langsung bagi kebijakan deviden (Sudarsi 2002:79). Hal serupa juga diungkapkan oleh (Stanley dan Geoffrey, 1987 dalam Prihantoro, 2003: 10). “Posisi kas suatu perusahaan merupakan faktor penting yang harus dipertimbangkan, sebelum membuat keputusan menentukan besarnya dividen yang akan dibayarkan kepada para pemegang saham. Pembayaran dividen merupakan arus kas keluar. Semakin kuat posisi kas perusahaan, berarti semakin besar kemampuannya untuk membayar dividen . Posisi kas dihitung berdasarkan perbandingan antara saldo kas akhir tahun dengan laba bersih setelah pajak”. Rumus cash position dapat dinyatakan sebagai berikut : Jurnal Visioner & Strategis
Pengaruh Cash Position terhadap Dividen Payout Rasio pada Perusahaan Asuransi yang Listing di Bursa Efek Indonesia
Kas akhir tahun CP= EAT
Dimana : CP : Cash Position (posisi kas) EAT : Earning After Tax (laba setelah pajak) Dari beberapa pengertian diatas dapat diketahui bahwa cash position mempunyai hubungan terhadap deviden payout ratio. Dimana jika semakin kuat cash position yang dimiliki oleh perusahaan maka kemampuan perusahaan untuk membayarkan deviden juaga akan semakin tinggi. Deviden Payout Ratio Kebijakan terhadap pembayaran dividen merupakan keputusan yang sangat penting dalam suatu perusahaan. Kebijakan ini melibatkan dua pihak yang mempunyai kepentingan yang berbeda, yaitu pihak pertama para pemegang saham dan pihak kedua perusahaan itu sendiri. Dividen diartikan sebagai pembayaran kepada para pemegang saham oleh pihak perusahaan atas keuntungan yang diperolehnya. Kebijakan dividen adalah kebijakan yang berhubungan dengan pembayaran dividen oleh pihak perusahaan, berupa penentuan besarnya pembayaran dividen dan besarnya laba ditahan untuk kepentingan pihak perusahaan (Alexander, et.al, 1993 dalam Prihantoro,2003:8). Keputusan mengenai dividen payout ratio adalah keputusan yang menyangkut bagaimana cara dan dalam bentuk apa dividen dibayarkan kepada pemegang saham. Deviden Payout Ratio merupakan indikasi atas persentase jumlah pendapatan yang diperoleh yang didistribusikan kepada pemilik atau pemegang saham dalam bentuk kas (Gitman, 2003). Deviden Payout Ratio (DPR) ini ditentukan perusahaan untuk membayar dividen kepada para pemegang saham setiap tahun, penentuan DPR berdasarkan besar kecilnya laba setelah pajak. Deviden per share Deviden Payout Ratio = Earnings per share Kebijakan
deviden
Volume 1, Nomor 1, Maret 2012
dengan
penetapan
deviden payout ratio yang konstan. Perusahaan yang menjalankan kebijakan ini menetapkan deviden payout ratio yang konstan misalnya 50%. Ini berarti bahwa jumlah deviden per lembar saham setiap tahunnya yang dibayarkan akan berfluktuatif sesuai dengan perkembangan keuntungan netto yang diperoleh tiap tahunnya. KERANGKA BERPIKIR Kebijakan deviden tersebut dapat dilihat dari rasio pembayaran deviden dengan laba yang dihasilkan perusahaan. Adapun faktor yang diduga mempengaruhi rasio pembayaran deviden salah satunya adalah Cash Pasisition dimana Posisi kas atau likuiditas perusahaan merupakan faktor yang penting yang harus dipertimbangkan sebelum mengambil keputusan untuk menetapkan besarnya deviden yang akan dibayarkan kepada para pemegang saham. Oleh karena deviden merupakan “Cash Outflow”, maka makin kuat posisi kas perusahaan, berarti makin besar kemampuan perusahaan untuk membayar Deviden. Berdasarkan pernyataan di atas maka dapat disusun kerangka berpikir penelitian sebagai berikut :
Cash Position
Dividend Pay out Ratio
HIPOTESIS Untuk dapat mengarahkan hasil penelitian, disampaikan suatu hipotesis penelitian. Hipotesis ini akan diuji kebenarannya dan hasil ujian ini akan dapat dipakai sebagai masukan dalam menentukan kebijakan perbankan pemerintah. Hipotesis adalah suatu pernyataan yang dikemukakan dan masih lemah kebenarannya. Hipotesis juga dipandang sebagai konklusi yang sifatnya sementara. Sesuai dengan masalah di atas dapat diambil hipotesis sebagai berikut : Ho : Cash Position (CP) tidak berpengaruh signifikan terhadap Deviden ayout Ratio (DPR) Ha : Cash Position terdapat pengaruh signifikan terhadap Deviden Payout Ratio (DPR)
Azhari
METODE PENELITIAN Populasi yang di gunakan dalam penelitian ini adalah semua perusahaan Asuransi yang terdaftar (listing) di Bursa Efek Indonesia periode 2006-2009 yaitu sebanyak 11 perusahaan. Dari populasi tersebut, maka metode penarikan sampel menggunakan Non-Probability Random Sampling atau pemilihan sampel secara tidak acak dengan metode Purposive Sampling yaitu sampel dipilih berdasarkan kriteria tertentu (Sugiyono, 2003:61). Dengan tujuan untuk mendapatkan sampel yang representative sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan. Yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan asuransi yang memenuhi kriteria sebagai berikut : 1. Perusahaan Asuransi yang yang telah go public di Bursa Efek Indonesia. 2. Perusahaan Asuransi yang telah listing sebelum periode penelitian. 3. Perusahaan Asuransi yang menerbitkan laporan keuangannya secara berkala selama tahun 2006-2009. Berdasarkan kriteria di atas maka yang dijadikan sampel pada penelitian ini adalah: Tabel 1 Nama-Nama Perusahan Asuransi No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Nama-Nama Perusahaan Asuransi Asuransi Bina Dana Arta Tbk Asuransi Bintang Tbk Asuransi Dayin Mitra Tbk Asuransi Harta Aman Pratama Tbk Asuransi Jasa Tania Tbk Asuransi Multi Artha Guna Tbk Lippo General Insurance Tbk Maskapai Reasuransi Ind. Tbk Panin Insurance Tbk Panin Life Tbk
Sumber : www.idx.co.id
Jenis Data dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan data sekunder yang diperoleh melalui directory pasar modal yang dikeluarkan oleh Indonesia Stock Excange (Bursa Efek Indonesia) yang dimuat pada webside www.idx.co.id. Data yang diambil dari laporan keuangan adalah laba bersih setelah pajak, total
aktiva, modal sendiri, Jumlah arus kas dan setara kas tahunan, arus kas operasional, arus kas investasi, arus kas pendanaan, jumlah pelunasan hutang, dan pembayaran deviden . Pengumpulan data dilakukan dengan cara Cross Section Pooling dan Time Series data dari perusahaan asuransi. Cross Section Pooling data dilakukan dengan cara menjumlahkan perusahaan asuransi yang mampu memenuhi kriteria sampel yang telah ditentukan selama periode penelitian yaitu pada tahun 2006-2009. Data keuangan yang digunakan adalah laporan keuangan tahunan dari perusahaan asuransi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Teknik Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode dokumentasi dengan mengambil data laporan keuangan perusahaan asuransi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2006-2009 dalam tahunan. Data diperoleh melalui penggunaan fasilitas internet dengan situs resmi Bursa Efek Indonesia, www.idx.co.id. Definisi Operasional Variabel Pada penelitian ini terdapat dua variabel yaitu variabel terikat (dependen) dan variabel bebas (independen). Variabel terikat (Y) adalah Devidend Payout Ratio (DPR), sedangkan variabel bebas X terdiri atas Cash Position (CP), Dept to Equiti Ratio (DER) dan Return on Assets (ROA). 1. Cash Posisition (X ). Cash Posisition dihitung berdasarkan perbandingan antara saldo kas akhir dengan laba bersih setelah pajak (skala pengukuran dengan skala rasio). 2. Deviden Payout Ratio (Y). Deviden Payout Ratio diukur dengan membandingkan dividen kas perlembar saham terhadap laba yang diperoleh perlembar saham (skala pengukuran dengan skala rasio) Uji Normalitas Suatu model dikatakan baik untuk alat prediksi apabila mempunyai sifat-sifat tidak bias linier terbaik suatu penaksir. Disamping itu suatu model dikatakan cukup baik dan dapat dipakai untuk memprediksi apabila sudah lolos dari Jurnal Visioner & Strategis
Pengaruh Cash Position terhadap Dividen Payout Rasio pada Perusahaan Asuransi yang Listing di Bursa Efek Indonesia
serangkaian uji asumsi klasik yang melandasinya. Uji asumsi klasik digunakan uji normalitas yaitu untuk melihat bahwa suatu data terdistribsi dengan normal atau tidak. Penulis melakukan uji normalitas dengan melihat nilai KS (Kolmogorov Smirnnov), (Ghozali,2011:84). Metode Analisis Data Penelitian ini akan mengggunakan analisis regresi linier sederhana untuk analisis pengaruh dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Model ini dipilih karena penelitian ini dirancang untuk menentukan variabel bebas yang mempunyai pengaruh terhadap variabel terikat. Persamaan yang digunakan : Y = a + bX + e Dimana : Y = Deviden Payout Ratio (DPR) a = Konstanta X = Cash Position (CP) e = error term Pengujian Hipotesis Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah variabel bebas mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat. Pada penelitian akan dibandingkan antara nilai t hitung dengan t tabel pada tingkat signifikan (α) = 5%. Kriteria pengambilan keputusan pada uji t ini adalah :
Ho : diterima jika : t hitung ≤ t tabel Ha : diterima jika : t hitung > t tabel HASIL PENELITIAN Cash Position merupakan rasio kas akhir tahun dengan Earning After Tax. Deskriptif data dari cash position yang meliputi nilai mean, maximum, dan minimum dapat dilihat pada Tabel IV-1 berikut ini : Dari Tabel 2 dapat dilihat gambaran bahwa angka Cash Position tahun 2006 nilai maximum sebesar adalah 4,31 dengan perusahaan Asuransi Bina Dana Arta, nilai minimum adalah 0,12 dengan perusahaan Panin Life Tbk. Tahun 2007 nilai maximum sebesar 5,16 dengan perusahaan Asuransi Harta Aman Pratama, nilai minimum sebesar -0,79 pada Perusahaan Asuransi Jasa Tania Tbk. Tahun 2008 nilai maximum sebesar 0,11 pada Perusahaan Asuransi Harta Aman Pratama Tbk, nilai minimum sebesar 0,000 pada perusahaan Panin Insurance Tbk dan Panin Life Tbk. Dan pada tahun 2009 nilai maximum sebesar 0,12 pada perusahaan Maskapai Reasuransi Ind. Tbk, nilai minimum sebesar 0,000 pada perusahaan Lippo General Insurance Tbk, Panin Insurance Tbk dan Panin Life Tbk. Rata-rata Cash Position perusahaan asuransi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2006 sebesar 1,52, tahun 2007 dengan nilai
Tabel 2 Cash Position Tahun 2006-2009 NO
Nama Perusahaan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Asuransi Bina Dana Arta Tbk Asuransi Harta Aman Pratama Tbk Asuransi Bintang Tbk Asuransi Dayin Mitra Tbk Asuransi Jasa Tania Tbk Asuransi Multi Artha Guna Tbk Lippo General Insurance Tbk Maskapai Reasuransi Ind. Tbk Panin Insurance Tbk Panin Life Tbk Mean Maximum Minimum
Cash Position 2006
2007
2008
2009
4,31 1,32 2,81 3,57 0,81 0,92 1,02 0,13 0,17 0,12 1,52 4,31 0,12
1,50 5,16 -0,47 1,57 -0,79 0,98 0,06 0,04 0,17 0,11 0,83 5,16 -0,79
0,03 0,11 0,03 0,02 0,02 0,03 0,01 0,02 0,00 0,00 0,03 0,11 0,00
0,04 0,06 0,02 0,07 0,03 0,02 0,00 0,12 0,00 0,00 0,04 0,12 0,00
Sumber : Microsoft Excel (Diolah), 2011 Volume 1, Nomor 1, Maret 2012
Azhari
sebesar 0,83 (turun 0,69), tahun 2008 dengan nilai sebesar 0,03 (turun 0,80), dan pada tahun 2009 dengan nilai sebesar 0,04 (naik 0,01). Cash Position perusahaan asuransi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2006-2009 bernilai positif dan nilai rata-rata Cash Position tertinggi terjadi pada tahun 2006 sebesar 1,52 artinya kemampuan kas perusahaan asuransi untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya pada tahun 2006 sebesar 1,52.
Pengujian normalitas data juga dilakukan menggunakan uji Kolmgorov-Smirnov Test. Hasil pengujian normalitas dapat dilihat pada Tabel 3. PEMBAHASAN Analisis Regresi Linier Sederhana Dalam uji ini model regresi yang digunakan adalah model regresi linear sederhana, di mana cash position (X ) sebagai variabel bebas (independen) dan dividen payout ratio (Y) sebagai variabel terikat (dependen). Pengaruh variabel bebas dan variabel terikat seperti yang terlihat pada Tabel 4, dapat diketahui bahwa persamaan regresi linear sederhana pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linier variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Cara untuk melihat normalitas adalah dengan melihat histogram yang membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal. Namun demikian dengan hanya dengan melihat histogram hal ini dapat menyesatkan khususnya untuk sampel yang kecil jumlahnya. Metode yang lebih handal adalah dengan melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi komulatif dari data sesungguhnya dengan distribusi kumulatif dari distribusi normal.
Y = 0,178 + 00,192 X + e Dari persamaan regresi linear sederhana di atas, dapat dijelaskan bahwa a = intersept sebesar 0,178 artinya apabila variabel independen (cash position dianggap konstan (bernilai 0), maka dividen payout ratio sebesar 0,178. Koefisien (b) nilai cash position (X1) sebesar 0,192, artinya apabila nilai cash position mengalami kenaikan sebesar 1 %, maka dividen payout ratio akan
Tabel 3 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N Normal Parameters(a,b) Most Extreme Differences
40 ,0000000 ,31863849 ,113 ,113 -,066 ,713 ,690
Mean Std. Deviation Absolute Positive Negative
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) Tabel 4 Hasil Regresi Liner Sederhana Nama Variabel
B
Konstanta 0,178 Cash Position (x) 0,192 Koefisien Korelasi (R) = 60,1% Koefisien Determinasi (R2) = Adjusted (R2) = 30,8%
thitung
ttabel
sig (t)
1,385 4,504
2,021
0,175 0,000 36,1%
Sumber : Hasil Penelitian, Tahun 2011 (data diolah)
Jurnal Visioner & Strategis
Pengaruh Cash Position terhadap Dividen Payout Rasio pada Perusahaan Asuransi yang Listing di Bursa Efek Indonesia
mengalami kenaikan sebesar 0,192 atau 19,2%. Sementara nilai koefisien determinasi (adjusted R2) sebesar 0,308 atau 30,8%. Hasil ini menunjukkan Cash Position, dapat mempengaruhi Dividen Payout Ratio sebesar 30,8%. Sedangkan sisanya 69,2% (100% - 30,8%) dipengaruhi oleh variabel lainnya . Pengujian Hipotesis (Uji t) Uji – t digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel tidak bebas secara satu per satu. Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa cash position (X ) diperoleh nilai thitung > ttabel sebesar 4,504 > 2,021 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000. jika nilai thitung > ttabel dengan tingkat signifikansi > α = 0,05, maka hipotesis menyatakan menerima Ha dalam artian Cash Position mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap dividen payout ratio (Y) pada perusahaan asuransi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa Cash Position berpengaruh secara signifikan terhadap Dividen
Volume 1, Nomor 1, Maret 2012
Payout Ratio pada perusahaan asuransi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan nilai thitung > ttabel sebesar 4,504 > 2,021 nilai signifikansi sebesar 0,000. Sementara koefisien korelasi (R) sebesar 60,1% yang menunjukkan bahwa derajat hubungan (korelasi) antara variabel bebas (Cash Position) dengan variabel terikat yaitu Dividen Payout Ratio sebesar 60,1%. Sedangkan nilai koefisien determinasi (adjusted R2) sebesar 0,308 atau 30,8%. Hasil ini menunjukkan Cash Position dapat mempengaruhi dividen payout ratio sebesar 30,8%. Sedangkan sisanya 69,2% (100% - 30,8%) dipengaruhi oleh variabel lain. Saran Adapun saran yang dapat diberikan dalam penelitian ini adalah agar manajemen perusahaan asuransi, perlu memperhatikan faktor cash position (posisi kas) dalam menentukan kebijakan deviden. Sehingga dapat membantu manajemen untuk menentukan kebijakan deviden yang optimal. Bagi penelitian selanjutnya, perlu menambahkan variabel-variabel lain yang secara teoritis dapat mempengaruhi kebijakan dividen pada perusahaan.
Azhari
REFERENSI Arikunto, S. (2002), Prosedur Suatu Penelitian: Pendekatan Praktek. Edisi Revisi Kelima. Penerbit Rineka Cipta. Jakarta. Ghozali, Imam. (2011), Aplikasi Multivariate Dengan Program SPSS. Badan Penerbit UNDIP. Semarang. Halim, Abdul. (2005), Analisis investasi, Edisi Kedua. Jakarta : Salemba Empat. Harahap, Sofyan Syafri. (2006), “Analisis Kritis atas Laporan Keuangan”. PT Raja Grafindo Persada, Jakarta. Hartadi, Happy S. (2006). Analisa Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Deviden Payout Ratio Pada Perusahaan Go Public yang Listed di Bursa Efek Jakarta Periode Tahun 2001-2003. Skripsi Fakultas Ekonomi, Universitas Gajah Mada. Riyanto, Bambang. (2001), Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Yogyakarta: BPFE. Sartono, R. Agus. (2001), Manajemen Keuangan, Edisi 3. BPFE. Yogyakarta. Sudarsi, Sri. (2002), Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Devident Payout Ratio pada Industri Perbankan yang Listed Di Bursa Efek Jakarta (BEJ). Sugiyono, (2003). Metode Penelitian Bisnis, Edisi 1, Cetakan Satu. CV Alfabeta. Bandung. Wild, John, K.R. Subramanyan, and Robert F. Halsey. (2004), Financial Statement Analysis. Alih Bahasa Yanivi Bachtiar, Analisis Laporan Keuangan, Edisi Delapan, Buku I. PT Salemba Empat. Jakarta. www.commlife.co.id, diakses 22 Januari 2011 www.idx.co.id, diakses 05 Februari 2011
Jurnal Visioner & Strategis