perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PENGARUH CAR, NPF, NIM, FDR DAN PENGUNGKAPAN CSR TERHADAP ROA PADA PERBANKAN UMUM SYARIAH DI INDONESIATAHUN 2008-2012
TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Magister Manajemen
Minat Utama Manajemen Keuangan Syariah
DisusunOleh ; BAKTI SRI RAHAYU NIM S4111054
PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014 commit to user
i
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PENGARUH CAR, NPF, NIM, FDR DAN PENGUNGKAPAN CSR TERHADAP ROA PADA PERBANKAN UMUM SYARIAH DI INDONESIA TAHUN 2008-2012
Disusun oleh : BAKTI SRI RAHAYU NIM S4111054
Telah disetujui Pembimbing
Pada tanggal ............................ Pembimbing
Prof. Dr. Hartono, M.S NIP. 19531221 198003 1 004
Mengetahui, Ketua Program Studi Magister Manajemen
Prof. Dr. Hartono, M.S NIP. 19531221 198003 1 004 commit to user
ii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ARUH CAR, NPF, NIM, FDR DAN PENGUNGKAPAN CSR TERHADAP ROA PADA PERBANKAN UMUM SYARIAH DI INDONESIA TAHUN 2008-2012
Disusun oleh : BAKTI SRI RAHAYU NIM S4111054
Telah disetujui dan disahkan oleh Tim Penguji
Pada tanggal ............................ Ketua Tim Penguji : Prof. Drs.Djoko Suhardjanto,M.Com .…………….
(Hons) Ph.D., Ak . Anggota Penguji
: Dr. Bandi. M.Si., Ak
………………
Pembimbing
:Prof. Dr. Hartono, M.S
………………
Mengetahui, Direktur PPS UNS
Ketua program Studi Magister Manajemen
Prof. Dr. Ir.Ahmad Yunus, M.S
Prof. Dr. Hartono, M.S
NIP.19610717198601 1 001
NIP. 19531221 198003 1 004 commit to user
iii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PERNYATAAN
Nama
: Bakti Sri Rahayu
NIM
: S 4111054
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa tesis berjudul “Pengaruh CAR, NPF, NIM, FDR dan Pengungkapan CSR terhadapROA pada Perbankan Umum Syariah di Indonesia Tahun 2008-2012” adalah betul-betul karya saya sendiri. Hal-hal yang bukan karya saya dalam tesis ini diberi tanda citasidan ditunjukkan dalam daftar pustaka. Apabila dikemudian hari terbukti pernyataan saya ini tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan tesis dan gelar yang saya peroleh atas tesis tersebut
Surakarta, 8 April 2014
Bakti Sri Rahayu
commit to user
iv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
HALAMAN PERSEMBAHAN Puji Syukur Alhamdullillah Pada Allah SWT, Atas Limpahan Rahmat dan Karunianya mengiringi setiap perjuanganku menyelesaikan tulisan ini. Almarhum Bapakku, Bp. Subagyo yang selalu memotivasi dimasa hidupnya dulu untuk selalu sabar dan selalu semangat ditengahkeputusasaanku dalam menyelsaikan tulisan ini. Ibuku terkasih atas doa dan dukungannya untuk keberhasilanku. Suamiku yang telah banyak membeikan dukungan dan motivasi untuk tidak putus asa dalam menyelesaikan tulisan ini. Anak-anakku Aliim dan Hanum, yang telah menjadi inspirasi semangatku untuk selalu berjuang menuju keberhasilanku. Pembimbingku, yang teleh dengan sabar,memberikan bimbingan dan masukan dalam tulisan ini, serta motivasi untuk selalu sabar dan berusaha dalam keputusasaanku. Teman-temanku di Politama, Himpaudi, dan di PKBM Kab. Karanganyar trimakasih atas dukungannya. commit to user
v
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
HALAMAN MOTTO Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan) kerjakanlah dengan sungguh-sungguh urusan yang lain. Dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap. (Q.S : 94, Alam Nasyrah 6-8) Keberhasilan adalah buah dari kesabaran (Penulis)
commit to user
vi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRAK PENGARUH CAR, NPF, NIM, FDR DAN PENGUNGKAPAN CSR TERHADAP ROA PADA PERBANKAN UMUM SYARIAH DI INDONESIATAHUN 2008-2012 BAKTI SRI RAHAYU NIM. S4111054 Penelitian dilaksanakan berdasar atas survei data sekunder, yaitu Laporan Tahunan (2008-2012) Perbankan Umum Syariah yang sudah berbentuk PT dan terdaftar di Bank Indonesia.Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Financing (NPF), Net Interest Margin (NIM), Financial to Deposit Ratio (FDR), danpengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) terhadap Return On Asset (ROA) pada Perbankan Umum Syariah di Indonesia.Populasi yang digunakan adalah keseluruhan dari obyek yang diteliti. Adapun populasi yang diteliti dalam penelitian ini adalah seluruh PT.Perbankan Umum Syariah yang sudah terdaftar di Bank Indonesia.Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan metode sensus sampling dengan tujuan untuk memperoleh sampel yang sesuai dengan tujuan penelitian. Analisis Statistika yang dilakukan untuk mencapai tujuan penelitian meliputi ujiuji kenormalan data, uji non-parametrik (Kruskal-Wallis), uji-uji model regresi linier ganda, yang meliputi uji t, uji F (Anova).Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Capital AdequacyRatio (CAR), Corporate Social Responsibility (CSR)berpengaruh signifikan terhadap Return On Asset(ROA), R2adj43,83% ,sedangkan Non Performing Financing (NPF), Net Interest Margin (NIM), Financial to Deposit Ratio (FDR) berpengaruh tidak nyata terhadap Return On Asset(ROA). Kata kunci: Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Financing (NPF), Net Interest Margin (NIM), Financial to Deposit Ratio (FDR), Moderasi Corporate Social Responsibility (CSR)
commit to user
vii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRACT THE EFFECT CAR, NPF, NIM, AND PERFORMANCE CSR ON ROA FOR PERBANKAN UMUM SYARIAH INDONESIA DURING 2008-2012 BAKTI SRI RAHAYU NIM. S4111054 This research is based on survey to the secondair data from the Annual Report (2008 – 2012 ) of PT. Bank Syariah Umum that have been listed by Bank Indonesia. The aims of this research is to know the effect of Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Financing (NPF), Net Interest Margin (NIM), Financial to Deposit Ratio (FDR), and Corporate Social Resposibility (CSR) on the effect on the Return On Asset (ROA) for Perbankan Umum Syariah Indonesia. The sampling technique of the research is done by sensus sampling method to obtain sample that adequate with the aims of the research. The population technique is the all of PT. Perbankan Umum Syariah that have been listed by Bank Indonesia. The analysis of the research is multiple Regression. The result shows that Capital Adequacy Ratio (CAR), Corporate Social Resposibility (CSR) significant effect on Return On Asset (ROA) and R2adjust43,83%.Non Performing Financing (NPF), Net Interest Margin (NIM), Financial to Deposit Ratio (FDR) no significant effect on Return On Asset ( ROA).
Key words : Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Financing (NPF), Net Interest Margin (NIM), Financial to Deposit Ratio (FDR), Corporate Social Responsibility (CSR).
commit to user
viii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
Subhanalloh walhamdulillah wa la illa ha illalloh wallohu akbar. Akhirnya dengan ridho Alloh SWT penulis dapat menyelesaikan tesis ini dalam rangka menyelesaikan studi pada Program Magister Manajemen di Universitas Sebelas Maret.Dengan selesainya tesis ini penulis juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat : 1. Prof. Dr. A Ravik Karsidi, MS, selaku Rektor Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan segala fasilitas pembelajaran. 2.
Prof. Dr. Ir. Achmad Yunus, MS, selaku Pengelola Pasca Sarjana Universitas Sebelas Maret, yang telah memberikan kesempatan dan sarana-sarana kepada penulis
3. Dr. Wisnu Untoro, MS, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan segala fasilitas pendidikan dan pembelajaran di Fakultas Ekonomi 4. Prof. Dr. Hartono, MS, selaku Pembimbing, yang telah banyak memberikan bimbingan, pengarahan dan saran-saran. 5. Staf Pengajar Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret yang telah benyak memberikan ilmu yang bermanfaat. 6. Bapak, Ibu, suami, anak-anak, serta handai taulan, yang telah memberikan dorongan dan bantuan. Semoga tesis ini bermanfaat bagi mereka yang menaruh minat pada masalah ini. Penulis menyadari bahwa tesis ini masih jauh dari sempurna sehingga dengan segala kerendahan hati dan lapang dada penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun.
Surakarta, 8 April 2014 Penulis,
commit to user
ix
Bakti Sri Rahayu
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
Halaman Halaman Judul................................................................................................
i
Halaman persetujuan Pembimbing ................................................................
ii
Halaman persetujuan Penguji .........................................................................
iii
Halaman Pernyataan.......................................................................................
iv
Halaman Persembahan……………………………………………………...
v
Halaman Motto……………………………………………………………...
vi
Abstrak ...........................................................................................................
vii
Abstract ..........................................................................................................
viii
Kata Pengantar ...............................................................................................
ix
Daftar isi .........................................................................................................
x
Daftar Tabel ...................................................................................................
xiii
Daftar Gambar ................................................................................................
xiv
Daftar Lampiran…………………………………………………………….
xv
BAB I
BAB II
PENDAHULUAN A.
Latar Belakang Masalah .....................................................
1
B.
Rumusan Masalah ...............................................................
10
C.
Tujuan Penelitian ................................................................
11
D.
Manfaat Penelitian ..............................................................
12
E.
Orisinalitas Penelitian .........................................................
13
TINJAUAN PUSTAKA A.
Bank Syariah ......................................................................
15
B.
Kinerja Keuangan…………………………………….. ....
19
C.
Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Syariah .......................
22
D.
Profitabilitas .......................................................................
27
E.
Capital Adequancy Ratio(CAR) .........................................
29
F.
Non Performing Financial(NPF) ...................................... commit to user Net Interest Margin (NIM) .................................................
32
G.
x
36
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
H.
Financial Deposit Ratio (FDR) .........................................
37
I.
Corporate Social Responsibility (CSR) .............................
39
J.
Islamic Social Reporting (ISR) ..........................................
47
K. Kerangka Konseptual dan Perumusan Hipotesis 1.
Pengaruh Capital Adequancy Ratio (CAR) Terhadap Return On Asset (ROA) ...................................................
2.
Pengaruh Non Performing Financing (NPF) Terhadap Return On Asset (ROA) ...................................................
3.
6.
BAB III
58
Pengaruh Financing Deposit Ratio (FDR) Terhadap Return On Asset (ROA) ...................................................
5.
57
Pengaruh Net Interest Margin (NIM) Terhadap Return On Asset (ROA) ...............................................................
4.
56
Pengaruh
Corporate
Social
59
Responsibility
(CSR),Terhadap Return On Asset (ROA)……………….
60
Kerangka Pikir………………………………………. ....
61
METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian ....................................................
62
B. Populasi dan Sampel .............................................................
62
C. Jenis dan Sumber Data ..........................................................
63
1. Jenis Data ........................................................................
63
2. Sumber Data ....................................................................
64
D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel ........
65
1. Variabel Penelitian………………………………………
64
a. Variabel Independen………………………………….
64
b Variabel Dependen………………………………… ...
64
2. Definisi Operasional Variabel…………………………..
65
a.Capital Adequancy Ratio (CAR)………………………..
65
b.Non Performing Financing (NPF)………………………
65
c. Net Interest Margin (NIM)……………………………… commitRatio to user d. Financing Deposit (FDR)……………………..
66
xi
67
perpustakaan.uns.ac.id
BAB IV
digilib.uns.ac.id
e Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR)…
67
f.Return On Asset (ROA)…………………………………...
67
E. Teknik dan Analisis Data ......................................................
68
1. Uji Kenormalan Data ......................................................
68
2. Uji Non Parametrik (Kruskal –Wallis) ............................
69
3. Analisis Regresi Ganda ...................................................
70
4. Uji t..................................................................................
71
5. Uji F………………………………………………….....
72
6. Koefisien Determinan (R2) ..............................................
73
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum dan Deskriptif Data Obyek Penelitian .
BAB V
1. Gambaran Umum Obyek Penelitian ...............................
74
2. Deskripsi Statistik Variabel Penelitian ............................
77
B. Proses dan Hasil Analisis .....................................................
81
1. Uji Kenormalan Data .....................................................
81
2. Uji Uji Kolmogorov – Smirnov…………………… .....
82
3. Uji Non Parametrik (Kruskal –Wallis)...........................
86
4. Analisis Regresi Linier Berganda ..................................
87
C. Pengujian Hipotesis ……………………………………… ...
89
1. Uji t…………………………………………………. ....
89
2. Uji F…………………………………………………... .
90
3. R2 (Koefisien Determinan)…………………………… ..
91
D. Pembahasan………………………………………………. ...
93
KESIMPULAN DAN IMPLIKASI A. Kesimpulan ..........................................................................
98
B. Implikasi Hasil Penelitian ....................................................
99
C. Keterbatasan Penelitian………………………………… ....
101
D. Agenda Penelitian Mendatang………………………… .....
102
Daftar Pustaka……………………………………………………………....
103
Lampiran ………………………………………………………………….. commit to user
107
xii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL Tabel
Halaman
1
Data BUS dan UUS sampai tahun 2012...........................................
2
Pengungkapan Index CSR................................................................ 55
3
Rerata CAR, NPF, NIM, FDR,ROA ........................................... …. 75
4
Hasil Analisis DeskrptifVariabel ................................................ … 78
5
Uji Kruskal-Wallis ...................................................................... … 87
6
Uji-t ………………………………………………... ................. … 89
7
Uji F ………………………………………………………………
91
8
R2 Koefisien Determinan …………………………………………
92
commit to user
xiii
3
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR Gambar
Halaman
1 Skema Konseptual ...........................................................................
61
2 Grafik kenormalan data CAR .........................................................
83
3 Grafik kenormalan data NPF ..........................................................
83
4 Grafik kenormalan data NIM ...........................................................
84
5 Grafik kenormalan data FDR ………...………………….. ………
84
………………………………..
85
6 Grafik kenormalan data CSR
7 Grafik kenormalan data ROA ………….. ………………....……...
commit to user
xiv
85
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR LAMPIRAN Halaman 1 Data tansformasi………………………………………………............... 2 Hasil Analisis Data dengan menggunakan Minitab R 16 ...........................
commit to user
xv
107 108
1 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Perbankan syariah di Indonesia merupakan bagian Integral dari perkembangan sebuah sistem perbankan nasional dalam kerangka Arsitektur Perbankan Indonesia, yang merupakan suatu kerangka dasar sistem perbankan Inonesia yang bersifat menyeluruh dan memberikan arah, bentuk dan tatanan industri perbankan untuk rentang waktu lima sampai sepuluh tahun ke depan. Arah kebijakan tersebut tentu dilandasi oleh sebuah misi untuk mencapai sistim perbankan yang sehat,kuat dan efisien guna menciptakan kesetabilan sistim keuangan dalam rangka membantu mendorong pertumbuhan perekonomian nasional. Visi yang akan dicapai dari perkembangan perbankan syariah adalah terwujudnya sistim perbankan syariah yang kompetitif,efisien dan memenuhi prinsip kehati-hatian serta mampu mendukung sektor riil secara nyata melalui kegiatan pembiayaan berbasis bagi hasil dan transaksi riil, dalam rangka keadilan, tolong- menolong dan menuju kebaikan guna mencapai kemaslahatan masyarakat. Pengembangan sistem perbankan berbasis Islam secara politis di Indonesia juga diakui sebagai bagian dari upaya pembangunan nasional yaitu untuk mencapai terciptanya masyarakaat adil dan makmur berdasarkan demokrasi ekonomi. Hal ini antara lain ditandai dengan peran aktif pemerintah dalam mengembangkan industri perbankan syariah yang diharapkan akan mampu menjadi langkah awal bagi pengembangan sistem ekonomi yang berlandaskan commit to user
1
2 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
pada nilai keadilan dan kebersamaan, pemerataan dan kemanfaatan yang sesuai dengan prinsip syariah. Bank Islam atau selanjutnya disebut dengan Bank Syariah adalah bank yang beroperasi dengan tidak mengandalkan pada bunga. Bank Islam atau biasa disebut dengan Bank Tanpa Bunga adalah lembaga keuangan/perbankan yang beroperasional dan produknya dikembangkan berlandaskan pada Al-Quran dan Hadist Nabi SAW,atau dengan kata lain, Bank Islam adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan pembiayaan dan jasa-jasa lainnya dalam lalu lintas pembayaran serta peredaran uang yang pengoperasiaannya disesuaikan dengan prinsip syariat Islam. Pada tanggal 17 Juni 2008, DPR-RI telah mengesahkan Undang-Undang Perbankan Syariah.Dengan diberlakukannya undang-undang yang memiliki pasal khusus tentang pengaturan sistem perbankan syariah tersebut, maka semakin besar peluang usaha bagi perbankan syariah untuk berkembang di Indonesia.UndangUndang baru ini diharapkan dapat meningkatkan akselerasi pertumbuhan perbankan syariah menjadi lebih signifikan. Perbankan syariah di Indonesia pertama kali muncul di tanggal 1 Mei 1992 yaitu sejak berdirinya Bank Muamalat Indonesia Tbk (BMI). Terbitnya UU No 10 tahun 1998 serta dikeluarkannya ketentuan Bank Indonesia yang memberikan ijin untuk pembukaan bank syariah yang baru maupun pendirian Unit Usaha Syariah (USS). Berikut tabel perkembangan pertumbuhan perkembangan bank umum syariah di Indonesia. commit to user
3 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Tabel 1 Data BUS dan UUS sampai tahun 2012 Tahun
BUS
UUS
1992
1
-
1999
2
1
2000
2
3
2001
2
3
2002
2
3
2003
3
6
2004
3
15
2005
3
19
2006
3
20
2007
3
26
2008
5
27
2009
6
25
2010
11
23
2011
11
24
2012
11
24
Sumber : BI, Statistik Perbankan Syariah, 2012 Tingkat kinerja bank dapat dilihat dan dinilai laporan keuanga bank yang bersangkutan.Laporan keuangan bank diharapkan dapat memberikan informasi tentang kinerja keungan dan pertanggungjawaban manajemen bank kepada seluruh stakeholder bank (Achmad dan Kusuno,2003).Penilaian terhadap kinerja suatu bank pada dasarnya dapat dilakukan dengan menganalisis laporan keuangan bank. Berdasarkan laporan keuangan bank tersebut dapat diperoleh berbagai informasi tentang posisikeuangan, aliran kas, dan informasi lain yang berkaitaan commit to user dengan kinerja bank. Berdasarkan laporan tersebut akan dapat dihitung sejumlah
perpustakaan.uns.ac.id
4 digilib.uns.ac.id
rasio keuangan yang biasa digunakan sebagai dasar penilaian tingkat kinerja bank. Informasi tentang kondisi suatu bank dapat digunakan oleh pihak-pihak terkait baik oleh pihak perbankan sendiri maupun oleh pihak diluar bank seperti (kreditur, investor dan nasabah) dan Bank Indonesia selaku pengawasan bank untuk mengevaluasi kinerja bank dalam menerapkan prinsip kehati-hatian, kepatuan terhadap ketentuan-ketentuan yang berlaku. Tingkat kesehatan bank dapat dinilai dari beberapa indikator. Salah satu Indikator utama yang dijadikan dasar penilaian adalah laporan keuangn bank yang bersangkutan. Berdasarkan laporan keuangan akan dapat dihitung jumlah rasio keuangan yang lazim dijadikan dasar penilaian penilaian tingkat kesehatan bank. Hasil analisis keuangan akan dapat membantu menginterpestasikan berbagai hubungan kunci serta kecenderungan yang dapat memberikan dasar pertimbangan mengenai potensi keberhasilan perusahaan dimasa mendatang (Almilia dan Herdiningtyas, 2005) Analisis laporan keuangan dapat membantu para pelaku bisnis, baik pemerintah maupun pemakai laporan keuangan lainnya dalam menilai kondisi keuangan suatu perusahaan tidak terkecuali perusahaan perbankan. Untuk menilai kinerja keuangan perbankan umumnya digunakan lima aspek penilaian yaitu CAMEL (Capital, Asset, Management,Earning dan Liquidity). Aspek capital meliputi CAR, aspek asset meliputi NPF, aspek earning meliputi NIM dan BOPO sedangkan aspek likuiditas meliputi FDR. Aspek-aspek tersebut dinilai dengan menggunakan rasio keuangan. Hal ini menunjukkan bahwa rasio keuangan bermanfaat dalam menilai kondisi keuangan perusahaan perbankan. commit to user
5 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Profitabilitas merupakan indikator yang paling tepat untuk mengukur kinerja suatu bank.
Ukuran profitabilitas yang digunakan adalah Return On
Equity (ROE) untuk perusahaan pada umumnya dan Return On Asset (ROA) pada industri perbankan. Return On Asset (ROA) memfokuskan perusahaan untuk memperoleh earning dalam operasi perusahaan, sedang Return On Equity (ROE) hanya mengukur return yang diperoleh dari investasi pemilik perusahaan dalam bisnis tersebut. Sehingga dalam penelitian ini ROA digunakan sebagai ukuran kinerja perbankan. Return On Asset (ROA) digunakan untuk mengukur efektifitas perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan aktiva yang dimilikinya. ROA merupakan rasio antara laba sebelum pajak terhadap total asset. Semakin besar ROA menunjukan kinerja keuangan semakin baik karena tingkat kembalian (return) semakin besar. Kinerja keuangan perbankan syariah dapat dilihat dari rasio keuangan bank seperti rasio Capital Adequasy Ratio (CAR), Non Performinf Financing (NPF), Net Interest Margin (NIM), Financial Deposit Ratio (FDR). Rasio CAR digunakan untuk mengukur kecukupan modal yang dimiliki oleh bank untuk menunjang aktiva yang mengandung atau menghasilkan risiko misalnya kredit yang diberikan. Semakin tinggi CAR maka semakin kuat kemampuan bank tersebut untuk menanggung risiko dari setiap kredit atau aktiva produktif yang berisiko. Jika CAR tinggi (sesuai ketentuan Bank Indonesia sebesar 8 %) berarti bahwa bank tersebut mampu membiayai operasi bank dan commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
6 digilib.uns.ac.id
keadaan yang menguntungkan tersebut dapat memberikan kontribusi yang cukup besar pada profitabilitas Bank (ROA) tersebut (Dendawijaya,2003). Rasio NPF digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam mengelola kredit bermasalah yang diberikan oleh bank Risiko kredit yang diterima oleh bank merupakan salah satu risiko usaha bank yang diakibatkan ketidakpastian dalam pengembaliannya atau akibat dari tidak dilunasinya kembali kredit yang diberikan oleh pihak bank kepada debitur (Hasibuan,2007). Semakin tinggi rasio ini maka akan semakin buruk kualitas kredit bank yang menyebabkan jumlah kredit bermasalah semakin besar dan menyebabkan kerugian, sebaliknya jika semakin rendah NPF maka laba atau profitabilitas bank (ROA) tersebut akan semakin meningkat. Rasio NIM mencerminkan rasio pasar yang timbul akibat berubahnya kondisi pasar dimana hal tersebut dapat merugikan bank (Hasibuan, 2007). Rasio NIM juga digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam menghasilkan pendapatan dari bunga dengan melihat kinerja bank dalam menyalurkan kredit, mengikat pendapatan bank juga tergantung dari selisih bunga kredit yang disalurkan. Semakin besar NIM yang dicapai oleh suatu bank maka akan meningkat pendapatan bunga atas aktiva produktif yang dikelola oleh bank, sehingga profitabilitas bank (ROA) akan meningkat. Rasio FDR digunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam membayar hutang-hutangnya dan membayar kembali kepada deposannya serta dapat memenuhi permintaan kredit yang diajukan.FDR adalah rasio antara seluruh jumlah kredit yang diberikan kepada pihak ketiga. Besarnya jumlah kredit yang commit to user
7 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
disalurkan akan menentukan
keuntungan bank. Jika Bank tidak mampu
menyalurkan kredit sementara dana yang terhimpun banyak maka akan menyebabkan bank tersebut rugi (Kasmir, 2004). Hasil penelitian Mawardi (2005), Suyono (2005), Aswir (2006) dan Merkusiwati (2007) mengenai pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR) terhadap Return On asset (ROA) menunjukkan pengaruh yang signifikan. Non Performing Financing (NPF) menunjukkan kemampuan kolektibilitas sebuah bank dalam mengumpulkan kembali kredit yang dikeluarkan oleh bank sampai lunas. Tingkat kesehatan pembiayaan (NPF) ikut mempengaruhi pencapaian laba bank (Suhada 2009). NPF mencermikan risiko pembiayaan semakin tinggi rasio ini menunjukkan kualitas pembiayaan bank syariah semakin buruk.Pengelolaan pembiayan sangat diperlukan, mengingat fungsi pembiayaan sebagai penyumbang pendapatan terbesar bagi bank syariah.Net Interest Margin (NIM) yaitu selisih pendapatan bunga dengan biaya bunga. Dengan demikian besarnya NIM akan mempengaruhi laba rugi bank yang akhirnya mempengaruhi kinerja bank tersebut. Penelitian yang dilakukan Mawardi (2005) dan Sudarini (2005) menunjukkan hasil bahwa NIM berpengaruh positif terhadap ROA, sementara menurut penelitian syarifudin (2005) dan Suyono (2005) memperlihatkan hasil bahwa NIM berpengaruh negatif dan tidak signifikant terhadap ROA. Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan salah satu kewajiban yang harus dilaksanakan oleh suatu poerusahaan yang sesuai dengan isi pasal 74 Undang-Undang perseroan terbatas No. 40 tahun 2007. Undang-undang tersebut mewajibkan perusahaan yang melakukan kegiatan usaha dibidang/berkaitan commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
8 digilib.uns.ac.id
dengan sumber daya alam melakukan tanggung jawab sosial dan lingkungan. Dalam pasal 66 ayat 2c Undang-undang Perseroan Terbatas No. 40 tahun 2007 juga dinyatakan bahwa semua perusahaan wajib melaporkan pelaksanaan tanggung jawab sosial dan lingkuan dalam laporan tahunan. Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan pengaplikasian berupa kepedulian perusahaan dalam menyisihkan sebagian keuntungannya bagi kepentingan pembangunan manusia dan lingkunga, serta CSR dilaksanakan secara berkelanjutan berdasarkan prosedur yang tepat dan professional. Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai bagian dari strategis bisnisnya. Penelitian Basalamah dan Jermais (2005) dalam Yuniasih dan Wirakusuma (2008) menunjukkan bahwa salah satu alasan manajemen melakukan pelaporan sosial adalah untuk alasan stategis. Di Indonesia, wacana tentang tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) di kalangan perbankan juga sudah cukup berkembang. Kepedulian sosial perbankan mulai tampak nyata. Fungsi sosial dari Bank Syariah itu sendiri sesuai dengan UU No. 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah. Selain menjalankan bisnis Perbankan, Bank syariah juga diperbolehkan menjalankan fungsi sosial yaitu menerima dana yang berasal dari zakat, infak, sedekah atau dana sosial lainnya dan menyalurkannya kepada organisasi-organisasi penyalur zakat, waqaf uang, serta dana CSR. Selain perkembangan yang sangat pesat, perlu diketahui bahwa dalam pelaksanaannya banyak tantangan yang harus dihadapi agar perbankan syariah mampu menjaga kestabilan kualitasnya dan berdiri kokoh. Perkembangan saat ini menunjukkan bahwa perbankan syariah telah diterima oleh masyarakat dan harus terus ditingkatkan melalui kegiatan-kegiatan commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
9 digilib.uns.ac.id
sosial agar legitimasi bank syariah di tengah-tengah masyarakat terus diakui. Salah satu cara yang dilakukan oleh perusahaan untuk menyampaikan aktivitas sosialnya (CSR) adalah dengan melakukan pengungkapan (disclosure) pada laporan tahunan. Penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan Return on Asset (ROA) sebagai proksi dari kinerja keuangan bank memrikan hasil antara lain sebagai berikut. Hasil penelitian mengenai pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR) terhadap menunjukkan hasil yang berbeda-beda.Hasil penelitian Werdaningtyas (2002) menunjukkan bahwa Capital Adequacy Ratio (CAR) berpengaruh positif signifikan terhadap Return On Asset (ROA). Hasil penelitian tersebut berbeda dengan penelitian Mawardi (2005) yang menunjukkan bahwa Capital Adequacy Ratio (CAR) tidak berpengaruh terhadap Return On Asset (ROA). Penelitian mengenai pengaruh Non Performing Loan/Financing (FDR) menurut Mawardi (2005) menunjukkan bahwa Non Performing Loan/Financing (FDR) memiliki pengaruh negatif signifikan terhadap Return On Asset (ROA) berbeda dengan penelitian Supatra (2007) yang menunjukkan bahwa Non Performing Loan/Financing (FDR) berpengaruh positif terhadap Return On Asset (ROA). Penelitian mengenai Net Interest Margin (NIM) menurut hasil penelitian Mawardi (2005) menunjukkan bahwa Net Interest Margin (NIM) berpengaruh signifikan terhadap Return On Asset (ROA) hasil penelitian tersebut berbeda dengan penelitian Syarifudin (2005) dan Suyono (2005) memoerlihatkan hasil commit to user
10 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
bahwa Net Interest Margin (NIM) berpegaruh negatif tidak signifikan terhadap Return On Asset (ROA). Penelitian mengenai Financing/Loan Deposit Ratio (FDR) menurut hasil penelitian Werdaningtyas (2005) menunjukkan bahwa Financing/Loan Deposit Ratio (FDR) berpengaruh negatif signifikan terhadap Return On Asset (ROA), berbeda dengan penelitian Suyono (2005) dan Mahardian (2008) yang menunjukan bahwa Financing/Loan Deposit Ratio (FDR) berpengaruh positif signifikan terhadap Return On Asset (ROA). Mengingat industri perbankan syariah di dunia termasuk di Indonesia dan Malaysia saat ini sedang tumbuh dengan cukup pesat, ditambah dengan isu praktek dan pengungkapan CSR yang makin marak, maka penting dilakukan penelitian mengenai praktek pengungkapan tanggungjawab sosial (social disclosure) pada bank syariah di Indonesia ditinjau dari perspektif yang sesuai dengan kaidah Islam yaitu Islamic Social Reporting (ISR) Berdasarkan materi dan latar belakang tersebut di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan mengambil judul “Pengaruh CAR, NPF, NIM, FDR dan Pengungkapann CSR Terhadap ROA Pada Perbankan Umum Syariah di Indonesia” B. Rumusan Masalah Hasil penelitian terdahulu yang meneliti pengaruh CAR, NPF,NIM,FDR terhadap ROA masih banyak pada perbankan konvensional, pengungkapan CSR sebagai salah satu indikator yang mempunyai peran terhadap perolehan laba perbankan karena CSR sebagai bentuk pengungkapan sosial bisnis yang dapat commit to user
11 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
mempengaruhi masyarakat untuk berinvestasi maupun menggunakan jasa perbankan syariah.Peneliti tertarik melakukan penelitian tentang pengaruh kinerja keuangan perbankan syariah yang meliputi rasio CAR, NPF,NIM,FDR dan pengungkapan CSR terhadap profitabilitas bank (ROA). Oleh karena itu pertanyaan penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Apakah Capital Adequacy Ratio(CAR), Non Performing Financing (NPF), Net Interest Margin(NIM),Financial to Deposit Ratio (FDR)berpengaruh terhadap Return On Asset(ROA)pada perbankan umum syariah di Indonesia ? 2. Apakah pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) berpengaruh terhadap Return On Asset(ROA)pada perbankan umum syariah di Indonesia ?
C. TujuanPenelitian Berdasarkan perumusan masalah yang telah dikemukakan, maka tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Mengetahui pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Financing (NPF), Net Interest Margin (NIM), Financial to Deposit Ratio (FDR ) terhadap Return On Asset (ROA) pada perbankan umum syariah di Indonesia. 2. Mengetahui pengaruh pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) terhadap Return On Asset ( ROA) pada perbankan umum syariah di Indonesia.
commit to user
12 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
D. Manfaat Penelitian Berdasarkan dari tujuan dilakukannya penelitian ini, penulis berharap bahwa penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan data yang bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan dan membutuhkannya. Adapun penelitian yang dilakukan diharapkan dapat berguna sebagai berikut: 1. Kegunaan Akademis a. Bagi Pengembangan Manajemen Keuangan Syariah Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan keilmuan di bidang manajemen keuangan syariah dan memberikan referensi
tentang
keterkaitan
pengaruh
kinerja
keuangan
dan
pengungkapan CSR terhadap profitabilitas pada lembaga perusahaan Bank Umum Syariah di Indonesia. b. Bagi Peneliti Lain Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberitambahan pengetahuan dan dapat menjadi referensi bagi peneliti lain yang ingin mengkaji dalam bidang yang sama. c. Bagi Peneliti Penelitian ini dapat menambah wawasan pengetahuan dan pemahaman khususnya mengenai kinerja keuangan perbankan syariah, profitabilitas perbankan syariah dan pengungkapan CSRbank syariah di Indonesia. 2. Kegunaan Praktis a. Bagi Perbankan Syariah di Indonesia commit to user
13 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Diharapkan dapat berguna sebagai bahan masukan atau saran dalam meningkatkan kinerja keuangan perbankan syariah untuk mendapatkan penilaian yang baik berdasarkan kinerja keuangganya, khususnya dengan melibatkanCorporate Social Responsibility(CSR) dalam aktivitas kegiatan sosialnya sehingga berpengaruh terhadap kinerja keuangan dan profitabilitas pada perbankan syariah di Indonesia. b. Bagi Nasabah Dapat dijadikan sebagai bahan tambahan informasi mengenai kondisi dan kredibilitas perbankan syariah kaitannya dengan perannya di lingkungan dan masyarakat dengan aksi kegiatan sosialnya serta pengaruhnya terhadap kinerja perbankan syariah yang berdampak pada keunungan dan manfaat bagi nasabah. E. Orisinalitas Penelitian Penelitian tentang pengaruh kinerja keuangan terhadap profitabilitas telah banyak dilakukan namun sebagian besar masih pada obyek penelitian pada perbankan konvensional yang sudah go public diantaranyaoleh Mawardi (2005), Suyono (2005), Aswir (2006), Merkusiwati (2007) Werdaningtyas(2002),Diana Puspitasari (2009). Sementara untuk penelitian yang mengkaji tentang keuangan dan perbankan syariah masih terbatas pada penunjukan pada salah satu bank syariah misalnya penelitian Novianto (2007), Imam M (2012),
Edhi dan M.
Syaicu (2013). Berdasarkan referensi dari beberapa penelitian tersebut di atas peneliti tertarik untuk meneliti hal-hal yang berkaitan dengan keuangan dalam perbankan syariah di Indonesia khususnya untuk Bank Umum Syariah yang sudah commit to user
14 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
berbentuk Perseroan Terbatas. Penelitian ini memfokuskan pada
kinerja
keuangan perbankan syariah dengan melibatkan pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR). Penelitian ini akan lebih menekankan pada unsur kinerja keuangan dengan melibatkan rasio keuangan yang berkaitan secara eksplisit dengan pembiayaan dalam perbankan syariah sering diistalahkan dengan Mudharobah, yaitu dengan melibatkan rasio keuangan yang berhubungan dengan pembiayaan meliputi Performing Financing (NPF),Net Interest Margin(NIM) danFinancial to Deposit Ratio (FDR). Tentang kinerja keuangan perbankansyariah terutama berkaitan dengan profitabilitas perbankan syariah masih sangat terbatas, sebagian besar para peneliti lain masih banyak memfokuskan pada penilaian kinerja perbankan konvensionalsaja. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumya dalah peneliti melibatkan pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR). Karena dalam aspek pembiayaan dan penyertaan modal pihak ke tiga dalam perbankanakan mempengaruhi persepsi masyarakatsehingga sangat penting untuk diamati dan dijadikan sebagai salah satu unsur dalam penelitian ini kaitannya dengan tingkat profitabilitas perbankan syariah.
commit to user
15 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Bank Syariah Bank adalah lembaga perantara keuangan atau biasa disebut financial intermediary. Artinya, lembaga bank adalah lembaga yang dalam aktivitasnya berkaitan dengan masalah uang. Kegiatan dan usaha bank akan selalu terkait dengan komoditas, antara lain sebagai berikut: a.
Memindahkan uang.
b.
Menerima dan membayarkan kembali uang dalam rekening koran.
c.
Mendiskonto surat wesel, surat order, maupun surat berharga lainnya.
d.
Membeli dan menjual surat-surat berharga.
e.
Membeli dan menjual cek, surat wesel, kertas dagang.
f.
Memberi jaminan bank. Bank Islam atau selanjutnya disebut dengan Bank Syari‟ah adalah bank
yang beroperasi dengan tidak mengandalkan pada bunga. Bank Islam atau biasa disebut dengan Bank Tanpa Bunga adalah lembaga keuangan/perbankan yang beroperasional dan produknya dikembangkan berlandaskan pada Al-Quran dan Hadist Nabi SAW. Atau dengan kata lain, Bank Islam adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan pembiayaan dan jasa-jasa lainnya dalam lalu lintas pembayaran serta peredaran uang yang pengoperasiaannya disesuaikan dengan prinsip syariat Islam.
commit to user
15
16 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Antonio dan Perwataatmadja membedakan menjadi dua pengertian, yaitu Bank Islam dan Bank yang beroperasi dengan prinsip syari‟ah Islam. Bank Islam adalah: (1) bank yang beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip syari‟ah Islam, dan (2) bank yang tata cara beroperasinya mengacu kepada ketentuan-ketentuan AlQuran dan Hadist. Untuk menghindari pengoperasian bank dengan sistem bunga, Islam memperkenalkan prinsip-prinsip muamalah Islam. Dengan kata lain, Bank Syari‟ah lahir sebagai salah satu solusi alternatif terhadap persoalan pertentangan antara bunga bank dengan riba. Bank Islam lahir di Indonesia, yang gencarnya pada sekitar tahun 90-an atau tepatnya setelah ada Undang-Undang No.7 tahun 1992, yang direvisi dengan Undang-Undang Perbankan No.10 tahun 1998 dalam bentuk sebuah bank yang beroperasinya dengan sistem bagi hasil atau bank syari‟ah. Perkembangan perbankan syariah di beberapa Negara Islam di dunia memberikan dampak yang positif terhadap perkembangan bank syariah di Indonesia. Hal ini terbukti pada awal 1980 an telah banyak didiskusikan tentang keberadaan bank syariah ebagai alternatif perbankan yang berbasis syariah sekaligus juga sebagai penopang kekuatan ekonomi islam di Indonesia. Pembentukan bank syariah di Indonesia diprakarsai oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) melalui lokakarya tentang bunga bank. Lokakarya tersebut mengasilkan terbentuknya sebuah tim perbankan yang bertugas melakukan pendekatan dan commit to user
17 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
konsultasi manfaat bank syariah. Hal inilah yang memprakarsai berdirinya PT Bank Muamalat Indonesia (BMI) pada tahun 1991. Perbankan syariah memiliki tujuan yang sama seperti bank konvensional yaitu agar lembaga perbankan dapat menghasilkan keuntungan dengan meminjamkan modal, menyimpan dana, membiayai kegiatan usaha atau kegiatan lainnya yang sesuai, akan tetapi perbedaan terdapat pada prinsip pelaksanaannya yaitu berdasarkan prinsip hukum Islam yang melarang unsure-unsur di bawah ini. a. Perniagaan atas barang-barang haram. b. Bunga (riba). c. Perjudian atau spekulasi yang disengaja (maisir). d. Ketidakjelasan dan manipulatif. Menurut Antonio (2001) prinsip-prinsip bank syariah sebagai berikut: a. Prinsip Simpanan Murni (al-Wadi’ah) Prinsip simpanan murni merupakan fasilitas yang diberikan oleh Bank Islam untuk memberikan kesempatan kepada pihak yang kelebihan dana untuk menyimpan dananya dalam bentuk al-Wadiah. b. Bagi hasil (syirkah) Sistem ini adalah suatu sistem yang meliputi tata cara pembagian hasil usaha antara penyedia dana dengan pengelola dana. Pembagian hasil usaha ini dapat terjadi antar bank dengan penyimpanan dana, maupun antara bank dengan nasabah penerima dana. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
c.
18 digilib.uns.ac.id
Prinsip Jual Beli (at-Tijarah) Prinsip ini merupakan suatu sistem yang menerapkan tata cara jual beli, dimana bank akan membeli terlebih dahulu barang yang dibutuhkan atau mengangkat nasabah sebagai agen bank melakukan pembelian barang atas nama bank, kemudian bank menjual barang tersebut kepada nasabah dengan harga sejumlah harga beli ditambah keuntungan.
d. Prinsip Sewa (al-Ijarah) Prinsip ini secara garis besar terbagi kepada dua jenis, yaitu yang pertama Ijarah, sewa murni, seperti halnya penyewaan traktor dan alat-alat produk lainnya.Yang kedua Bai‟al takjiri merupkan penggabungan sewa dan beli, diman si penyewa memunyai hak untuk memliki barang pada akhirnya masa sewa. e. Prinsip Jasa/fee (al-Ajr walumullah) Prinsip ini meliputi seluruh layanan non-pembiayan yang diberikan bank. Bentuk produk yang berdasarkan prinsip ini antara lain Bank Garansi, kliring, Jasa dan lain-lain. Prospek perkembangn produk bank syariah masih terbuka lebar, jika bank syariah melakukan kajian mendalam untuk pengembangan produk baru di bidang perbankan , bank harus memunculkan inovasi dalam membuat produk-produk baru. Pemahaman akan produk (product knowledge) dan skim-skim syariah menjadi dasar dalam pengembangan produk bank syariah. Minimnya pengetahuan mengenal aspek fiqh dalam perbankan syariah juga menjadi salah satu kendala dalam pengembangan produk di bank syariah. Berdasarkan perkembangan commit to user
19 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
perkembangan secara nasional maka ada kecenderungan ke depan trennya adalah kepeminjaman konsumen. Disisi lain pemberian pinjaman kepada kelompok UKM (Usaha Kecil Menengah) juga menjadi salah satu pilihan karena hal ini dapat mengurangi risiko kemacetan kredit yang biasanya disebabkan oleh debiturdebitur besar, jika satu debitur besar mengalami kemacetan maka akan mempengaruhi posisi CAR suatu bank secara signifikan. Mengingat pentingnya perkembangan bank syariah di Indonesia, maka pihak perbankan syariah di Indonesia perlu meningkatkan kinerjanya agar tercipta perbankan dengan prinsip syariah yang sehat. Profitabilitas merupakan indikator yang paling tepat untuk mengukur kinerja keuangan bank.
B . Kinerja Keuangan Kinerja (performance) dalam kamus istilah akuntansi adalah kuantifikasi dari keefektifan dalam pengoperasian bisnis selama periode tertentu. Kinerja bank secara umum merupakan gambaran prestasi yang dicapai oleh bank dalam operasionalnya. Kinerja keuangan bank merupakan gambaran kondisi keuangan bank pada suatu periode tertentu baik mencakup aspek penghimpunan dana maupun penyaluran dananya. Kinerja menunjukkan sesuatu yang berhubungan dengan kekuatan serta kelemahan suatu perusahaan. Kinerja perusahaan dapat di ukur dengan menganalisa dan mengevaluasi laporan keuangan. Informasi posisi keuangan dan kinerja keuangan di masa lalu seringkali di gunakan sebagai dasar untuk memprediksi posisi keuangan dan kinerja di masa depan dan hal lain yang langsung menarik perhatian pemakai seperti pembayaran commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
20 digilib.uns.ac.id
dividen, upah, pergerakan harga sekuritas dan kemampuan perusahaan untuk memenuhi komitmennya ketika jatuh tempo. Informasi kinerja perusahaan terutama profitabilitas diperlukan untuk menilai perubahan potensi sumber daya ekonomi yang mungkin di kendalikan di masa depan. Informasi fluktuasi kinerja bermanfaat untuk memprediksi kapasitas perusahaan dalam menghasilkan arus kas dari sumber daya yang ada, disamping itu informasi tersebut juga dapat berguna dalam perumusan pertimbangan tentang efektifitas perusahaan dalam memanfaatkan tambahan sumber daya. Rasio merupakan alat ukur yang digunakan dalam perusahaan untuk menganalisis laporan keuangan. Rasio menggambarkan suatu hubungan atau pertimbangan antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain. Dengan menggunakan alat analisa yang berupa rasio keuangan dapat menjelaskan dan memberikan gambaran kepada penganalisa tentang baik dan buruknya keadaan atau posisi keuangan dari suatu periode ke periode berikutnya. Kinerja keuangan dapat dinilai melalui beberapa variabel atau indikator antara lain melalui laporan keuangan. Berdasarkan laporan keuangan dapat dihitung sejumlah rasio keuangan yang digunakan sebagai dasar dalam penilaian kinerja keuangan (Merkusiwati, 2007), penilaian kinerja keuangan
bagi
manajemen dapat diartikan sebagai penilaian terhadap prestasi yang dapat dicapai. Dalam hal ini laba dapat dijadikan sebagai ukuran dari prestasi yang dicapai dalam suatu perusahaan. Manajemen adalah faktor utama yang mempengaruhi laba atau return suatu bank. Seluruh manajemen suatu bank baik yang mencakup manajemen permodalan (CAR), Manajemen kualitas aktiva (NPF), Manajemen commit to user
21 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
rentabilitas (NIM), dan manajemen likuiditas (FDR) pada akhirnya mempengaruhi dan bermuara pada perolehan laba atau return perusahaan perbankan (Puspitasari, 2009). Kinerja keuangan bank merupakan gambaran kondisi keuangan bank pada suatu periode tertentu dimana informasi posisi keuangan dan kinerja keuangan di masa lalu sering dipakai dasar untuk memprediksin posisi keuangan dan kinerja dimasa depan. Penilaian kinerja keuangan bank dapat dinilai dengan pendekatan analisa rasio keuangan dari semua laporan keuangan yang dilaporkan dimasa depan (Febriyani dan Zulfadin, 2003). Penilaian kinerja keuangan perbankan dimaksudkan untuk menilai keberhasilan manajemen didalam mengelola suatu badan usaha. Penilaian ini dapat dipoksi dengan (Achmad dan Kusuno, 2003): a. Idikator Financial Ratio, b. Ketentuan penilaian kesehatan perbankan (peratuaran Bank Indonesia), dan c. Fluktuasi harga saham. Dalam riset-riset yang berkaitan dengan penilaian kinerja keuangan perbankan pada umumnya peneliti dalam memilih proksi kinerja perusahaan berdasarkan pertimbangan (Achmad dan Kusuno, 2003): a. Hasil-hasil riset sejenis pada masa sebelumnya b. Menggunakan tolak ukur yang telah ditetapkan oleh otoritas yang berwenang. c. Kelaziman dalam praktek. d. Mengembangan model pengukuran melalui pengujian secara statistik untuk memilih tolak ukur yang sesuai dengan ujuan risetnya. commit to user
22 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
C. Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Syariah 1. Pengertian Tingkat Kesehatan Bank Kesehatan bank merupakan kepentingan semua pihak yang terkait, baik pemilik, manajemen, masyarakat pengguna jasa bank dan pemerintah dalam hal ini Bank Indonesia selaku otoritas pengawasan perbankan, karena kegagalan
dalam
industri
perbankan
akan
berdampak
buruk
pada
perekonomian Indonesia. Penilaian tingkat kesehatan bank mencakup penilaian terhadap faktor-faktor sebagai berikut: 1) Permodalan (Capital). 2) Kualitas Asset (Asset Quality). 3) Manajemen (Management) 4) Rentabilitas (Earning), dan 5) Likuiditas (Liquidity). Bank syariah dan Unit Usaha Syariah (UUS) wajib memelihara tingkat kesehatan yang meliputi sekurang-kurangnya mengenai kecukupan modal, kualitas asset, likuiditas, rentabilitas, solvabilitas, kualitas manajemen yang menggambarkan kapabilitas dalam aspek keuangan, kepatuhan terhadap prinsip syariah dan prinsip manajemen Islami, serta aspek lainnya yang berhubungan dengan usaha Bank Syariah dan UUS (UU No. 21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah) 2. Pentingnya Tingkat Kesehatan Bank Tingkat kepercayaan masyarakat Indonesia untuk menggunakan bank syariah masih terbilang belum banyak, maka perlu adanya sosialisasi kepada masyarakat mengenai keberadaan bank syariah. Selain itu perlu juga adanya penilaian tingkat kesehatan bank syariah agar masyarakat mengetahui kinerja suatu bank syariah. Bank yang sehat adalah bank yang mampu commit to user
23 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
menjalankan usahanya dengan lancar, sanggup memenuhi kewajibannya dan menjamin dana yang dipercayakan masyarakat kepada bank tersebut aman serta mampu mengembangkan sumber daya yang sudah dipercayakan pemilik pada manajemen. Menyadari pentingnya kesehatan bank bagi pembentukan kepercayaan dalam dunia perbankan serta untuk melaksanakan prinsip kehati-hatian dalam dunia perbankan, maka Bank Indonesia merasa perlu untuk menerapkan aturan tentang kesehatan bank. Dengan adanya aturan tentang kesehatan bank ini perbankan diharapkan selalu dalam kondisi sehat, sehingga tidak merugikan masyarakat yang berhubungan dengan bank. Aturan tentang kesehatan bank yang diterapkan oleh bank Indonesia mencakup berbagai aspek dalam kegiatan bank, mulai dari penghimpunan dana sampai pada penggunaan dan penyaluran dana. Berdasarkan peraturan Bank Indonesia No. 9/1/2007 yang diakses dari http://www.bi,go.id tentang sistim penilaian tingkat kesehatan bank syariah. Tingkat kesehatan bank adalah hasil penilaian kuantitatif dan kualitatif atas berbagai aspek yang berpengaruh terhadap kondisi kinerja suatu bank atau UUS melalui: 1) Penilaian kuantitatif dan kualitatif terhadap faktor-faktor permodalan, kualitas aset, rentabilitas, likuiditas, sensitivitas terhadap risiko pasar. 2) Penilaian kualitatif terhadap faktor manajemen. Dalam penelitian ini analisis yang digunakan untuk menilai tingkat kesehatan bank adalah melalui analisis rasio keuangan dari faktor permodalan, kualitas aset, Rentabilitas dan Likuiditas.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
24 digilib.uns.ac.id
3. Faktor-Faktor untuk Menilai Tingkat Kesehatan Bank. a.
Faktor Permodalan (Capital) Modal merupakan faktor yang penting dalam rangka pengembangan usaha dan untuk menampung resiko kerugiannya. Modal berfungsi untuk membiayai operasi, sebagai instrument untuk mengantisipasi rasio dan sebagai alat untuk ekspansi usaha. Penelitias aspek permodalan suatu bank lebih dimaksudkan untuk mengetahui bagaimana atau berapa modal bank tersebut lebih memadai untuk menunjang kebutuhan (Merkusiwati, 2007). Menurut peraturan Bank Indonesia No.9/1/PBI/2007 tentang sistim Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum berdasarkan prinsip syariah “ Penilaian permodalan dimaksudkan untuk menilai kecukupan modal bank dalam mengamankan eksposur risiko posisi dan mengantisipasi eksposur risiko yang akan muncul”. Dalam penelitian ini rasio yang digunakan untuk menilai faktor permodalan adalah Capital Adequacy Ratio (CAR). Berdasarka surat edaran BI No. 9/24/DPbs/2007 tujuan rasio CAR adalah untuk mengukur kecukupan modal bank dalam menyerap kerugian dan pemenuhan ketentuan CAR yang belaku. Bank wajib memelihara rasio kewajiban penyediaan modal minimum.
b. Faktor Kualitas aset ( Asset Quality) Penilaian kualitas aset dimaksudkan untuk mengevaluasi kondisi aset bank kecukupan manajemen risiko kredit (Bank Indonesia, 2004). Aspek ini menunjukkan kualitas aset sehubungan dengan risiko kredit yang dihadapi bank akibat pemberian kredit dan investasi dana bank pada portofolio yang commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
25 digilib.uns.ac.id
berbeda. Setiap penanaman dana bank dalam aktiva produktif dinilai kualitasnya dengan menentukan tingkat kolektibilitas yaitu apakah lancar, kurang lancar, diragukan atau macet. Pembidaan tingkat kolektibilitas tersebut diperlukan untuk mengetahui besarnya cadangan minimum penghapusan aktiva produktif yang harus disediakan oleh bank untuk memutupi risiko kemungkinan kerugian terjadi (Kuncoro, 2002). Dalam penilitian ini rasio yang digunakan untuk menilai faktor kualitas aset adalah rasio Non Performing Financing (NPF). Penilaian kualitas aset dimaksudkan untuk menilai kondisi aset bank termasuk antisipasi atas resiko gagal bayar dari pembiayaan/kredit yang akan mincul. Berdasarka surat edaran BI No. 9/24/DPbs/2007 tujuan dari rasio NPF adalah untuk mengukur tingkat permasalahan pembiayaan yang dihadapi oleh bank. Semakin tinggi rasio NPF, menunjukkan kualitas pembiayaan bank syariah semakin buruk.. c. Faktor Rentabilitas (Earnings) Penilaian Earning dimaksudkan untuk mengevaluasi kondisi dan kemampuan earning atau rentabilitas bank dalam mendukung kegiatan operasional dan permodalan. Earning digunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam menetapkan harga yang mampu menutup seluruh biaya. Laba memungkinkan bank untuk bertumbuh, laba yang dihasilkan secara setabil akan memberikan nilai tambah (Bank Indonesia, 2004). Analisis rasio rentabilitas bank adalah alat ukur untuk menguku tingkat efisiensi usaha dan profitabilitas yang dicapai bank yang bersangkutan. commit to user
26 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Selain itu rasio dalam kategori ini dapat pula digunakan untuk mengukur tingkat kesehatan bank (Dendawijay, 2003). Dalam penelitian ini rasio rentabilitas yang digunakan adalah Net Interest margin (NIM). NIM merupakan rasio antara pendapatan bunga terhadap rata-rata aktiva produktif. Pendapatan diperoleh dari bunga yang diterima dari pi jaman yang diberikan dikurangi dengan biaya bunga dari sumber dana yang dikumpulkan. Untuk dapat meningkatkan perolehan NIM maka perlu menekan biaya dana, biaya dana adalah bunga yang dibayarkan oleh bank kepada
masing-masing
sumber
dana
yang
bersangkutan.
Secara
keseluruhan biaya yang dikeluarkan oleh bank akan mementukan berapa porsen bank harus menetapkan tingkat bunga kredit yang diberikan kepada nasabah untuk memperoleh pendapatan netto bank. Dalam hal ini tingkat suku banga menentukan NIM. Semakin besar rasio ini maka meningkatnya pendapatan bunga atas aktiva produktif yang dikelola bank sehingga kemungkinan bank dalam kondisi bermasalah semakin kecil (Almilia dan Herdiningtyas, 2005). d. Faktor Likuiditas (Liquidity) Penilaian likuiditas dimaksudkan untuk mengevaluasi kemampuan bank dalam memelihara tingkat likuiditas yang memadai dan kecukupan manajemen risiko likuiditas (Bank Indonesia, 2004). Analisis Likuiditas dimaksudkan untuk mengukur seberapa besar kemampuan bank tersebut mampu membayar utang-utangnya dan membayar kembali kepada deposannya serta dapat memenuhi permintaan kredit yang diajukan tanpa commit to user
27 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
terjadi penangguhan (Merkusiwati, 2007). Ketersediaan dana dan sumber dana bank pada saat ini dan dimasa yang akan datang, merupakan pemahaman konsep likuiditas dalam indicator ini. Pengaturan likuiditas terutama dimaksudkan agar bank setiap saat dapat memenuhi kewajibankewajibannya yang harus segera dibayar (Kuncoro, 2002). Dalam penelitian ini rasio yang digunakan untuk menilai faktor likuiditas adalah rasio Financing to Deposit Ratio (FDR). Semakin tinggi rasio FDR akan memberikan indikasi semakin rendahnya kemampuan bank yang bersangkutan hal ini disebabkan karena jumlah dana yang diperlukan untuk pembiayaan menjadi semakin besar.
D. Profitabilitas Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva ataupun modal sendiri (Sartono 2001).Rasio profitabiitas dimaksudkan untuk mengukur efisiensi penggunaan aktiva perusahaan.Profitabilitas begitu penting untuk mengetahui apakah perusahaan telah menjalankan usahanya secara efisien atau tidak.Efisiensi sebuah usaha baru bisa diketahui setelah membandingkan laba yang diperoleh dengan aktiva atau modal yang menghasilkan laba tersebut. Tujuan analisis profitabilitas sebuah bank adalah untuk mengukur tingkat efisiensi usaha dan profitabilitas yang dicapai oleh bank yang bersangkutan (Kuncoro, 2002). Pencapaian laba merupakan indikator yang dominan karena hasil akhir kinerja operasi usaha selalu mengarah kepada laba bersih sebelum commit to user
28 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
pajak yang tinggi Karena semakin tinggi laba perusahaan semakin fleksibel perusahaan dalam menjalankan aktivitas operasionalnya. Manajemen Perkreditan (1996), Profitabilitas Perbankan adalah suatu kesanggupan atau kemampuan bank dalam memperoleh laba. Masalah profitabilitas atau pendapatan bagi bank merupakan masalah penting karena pendapatan bank ini menjadi sasaran utama yang harus dicapai sebab bank didirikan untuk mendapatkan profit/laba.Laba ini menjadi kunci utama pendukung kontinuitas dan perkembangan bank bersangkutan. Laba yang diperoleh dari kegiatan perkreditan itu berupa selisih antara biaya dana dengan pendapatan bunga yang diterima dari para debitur. Laba merupakan tujuan utama dari suatu bank sehingga harus benar-benar diperhatikan secara serius. Dalam penelitian ini menggunakan Return On Asset (ROA). Return On Asset (ROA) digunakan untuk mengukur profitabilitas bank karena bank Indonesia Pembina dan pengawas perbankan lebih mengutamakan nilai profitabilitas suatu bank, diukur dengan asset yang danaya sebagian besar dari dana simpanan masyarakat (Dendawijaya, 2005).ROA digunakan untuk mengukur kemampuan perusahan menghasilkan laba secara keseluruhan.Semakin besar ROA suatu bank semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank tersebut dan semakin membaik pula posisi bank tersebut dari sisi penggunaan aset.Rasio ini dapat dituliskan dengan rumus formula sebagai berikut:
ROA =
x 100 % commit to user
29 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Di Indonesia Bank Indonesia menetapkan angka ROA ≥ 2 % agar sebuah bank dapat dikatakan sehat. Return On Asset (ROA) dipilih sebagai indikator pengukur kinerja keuangan perbankan karena ROA digunakan untuk mengukur efektifitas perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan aktiva yang dimilikinya. Analisis profitabilitas bertujuan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba, baik dalam hubungannya dengan penjualan, assets, maupun modal sendiri. Jadi hasil profitabilitas dapat dijadikan sebagai tolak ukur ataupun gambaran tentang efektivitas kinerja manajemen ditinjau dari keuntungan yang diperoleh dibandingkan dengan hasil penjualan dan investasi perusahaan.
E. Capital Adequancy Ratio (CAR) Capital Adequacy Ratio (CAR) adalah rasio kecukupan modal yang berfungsi menampung risiko kerugian yang kemungkinan dihadapi oleh bank. Semakin tinggi CAR maka semakin baik kemampuan bank tersebut untuk menanggung risiko dari setiap kredit/aktiva produktif yang berisiko.Jika nilai CAR tinggi maka bank tersebut mampu membiayai kegiatan operasional dan memberikan kontribusi yang cukup besar bagi profitabilitas.Capital Adequacy Ratiomenurut Dendawijaya (2005) adalah Rasio yang memperlihatkan seberapa jauh seluruh aktiva bank yang mengandung risiko (kredit, penyertaan, surat berharga, tagihan pada bank lain) ikut di biayai dari dana modal sendiri bank disamping memperoleh dana – dana dari sumber – sumber di luar bank, seperti commit to user
30 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
dana dari masyarakat, pinjaman, dan lain – lain. CAR merupakan indikator terhadap kemampuan bank untuk menutupi penurunan aktivanya sebagai akibat dari kerugian – kerugian bank yang di sebabkan oleh aktiva yang berisiko. Ratio CAR merupakan rasio permodalan yang menunjukkan kemampuan bank dalam menyediakan dana untuk keperluan pengembangan usaha serta menampung kemungkinan risiko kerugian yang diakibatkan dalam operasional bank. Semakin besar rasio tersebut akan semakin baik posisi modal (Achmad dan Kusuno, 2003). Menurut Peraturan Bank Indonesia Nomor 10/15/PBI/2008 pasal 2 ayat 1 tercantum bank wajib menyediakan modal minimum sebesar 8% dari aset tertimbang menurut risiko (ATMR), CAR adalah rasio yang memperlihatkan seberapa besar jumlah seluruh aktiva bank yang mengandung risiko (kredit, penyertaan, surat berharga, tagihan pada bank lain) ikut dibiayai dari modal sendiri disamping memperoleh dana-dana dari sumber-sumber diluar bank (PBI, 2008). Ratio merupakan rasio permodalan yang menunjukkan kemampuan bank dalam menyediakan dana untuk keperluan pengembangan usaha serta menampung kemungkinan risiko kerugian yang diakibatkan dalam operasional bank. Semakin besar rasio tersebut akan semakin baik posisi modal (Achmad dan Kusuno, 2003). Menurut Peraturan Bank Indonesia Nomor 10/15/PBI/2008 pasal 2 ayat 1 tercantum bank wajib menyediakan modal minimum sebesar 8% dari aset tertimbang menurut risiko (ATMR). CAR adalah rasio yang memperlihatkan seberapa besar jumlah seluruh aktiva bank yang mengandung risiko (kredit, penyertaan, surat berharga, tagihan commit to user
31 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
pada bank lain) ikut dibiayai dari modal sendiri disamping memperoleh dana-dana dari sumber-sumber diluar bank (PBI, 2008). Capital AdequacyRatio adalah kecukupan modal yang menunjukkan kemampuan bank dalam mempertahankan modal yang mencukupi dan kemampuan manajemen bank dalam mengidentifikasi, mengukur, mengawasi, dan mengontrol risiko-risiko yang timbul yang dapat berpengaruh terhadap besarnya modal (Almilia, 2005). Perhitungan Capital AdequacyRatiodidasarkan pada prinsip bahwa setiap penanaman yang mengandung risiko harus disediakan jumlah modal sebesar persentase tertentu terhadap jumlah penanamannya. Sejalan dengan standar yang ditetapkan Bank of International Settlements (BIS), seluruh bank yang ada di Indonesia diwajibkan untuk menyediakan modal minimum sebesar 8% dari ATMR (Kuncoro dan Suhardjono, 2002). Rumus Capital Adequacy Ratio (CAR) sebagai berikut:
Jika nilai CAR tinggi maka bank tersebut mampu membiayai kegiatan operasional dan memberikan kontribusi yang cukup besar bagi profitabilitas.CAR merupakan indikator terhadap kemampuan bank untuk menutupi penurunan aktivanya sebagai akibat dari kerugian – kerugian bank yang di sebabkan oleh aktiva yang berisiko.
commit to user
32 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
F. Non Performing Financial (NPF) Menurut Kamus Bank Indonesia, Non Performing loan (NPL) atau Non Performing Financing (NPF) adalah kredit bermasalah yang terdiri dari kredit yang berklasifikasi kurang lancar, diragukan dan macet. Termin NPL diperuntukkan bagi bank umum, sedangkan NPF untuk bank syariah. Luh Gede Meydianawathi (2007) menyatakan bahwa NPLmenunjukkan kemampuan kolektibilitas sebuah bank dalam mengumpulkan kembali kredit yang dikeluarkan oleh bank sampai lunas. NPL merupakan persentase jumlah kredit bermasalah (dengan kriteria kurang lancar, diragukan, dan macet) terhadap total kredit yang dikeluarkan bank. NPL mempunyai hubungan negatif dengan penawaran kredit.Oleh kebanyakan bank sentral, kredit bermasalah dikategorikan sebagai aktivaproduktif bank yang diragukan kolektabilitasnya. Untuk menjaga keamanan dana para deposan, bank sentral mewajibkan bank umum menyediakan cadangan penghapusan kredit bermasalah. Dengan demikian, semakin besar jumlah saldo kredit bermasalah yang dimiliki bank, akan semakin besar jumlah dana cadangan yang harus segera disediakan, serta semakin besar pula biaya yang harus mereka tanggung untuk mengadakan dana cadangan itu. Sudah barang tentu hal ini mempengaruhi profitabilitas usaha bank yang bersangkutan. Sebuah bank yang dirongrong oleh kredit bermasalah dalam jumlah besar cenderung menurun profitabilitasnya.Return on Assets (ROA) yang merupakan salah satu tolok ukur profitabilitas mereka akan menurun (Sutojo, 2008). Termin NPL diperuntukkan bagi bank umum, sedangkan NPF untuk bank syariah Non Performing Financial (NPF) pada perbankan syariah merupakan kredit commit to user
33 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
bermasalah merupakan salah satu indikator kunci untuk menilai kinerja fungsi bank. Salah satu fungsi bank adalah sebagai lembaga intermediary atau penghubung antara pihak yang memiliki kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana.Pendapatan terbesar suatu bank berasal dari pendapatan bunga atas kredit yang diberikan kemasyarakat dan sumber dana terbesar suatu bank juga berasal dari masyarakat atau Dana Pihak Ketiga (DPK), sehingga aktivitas penghimpunan dana masyarakat yang memiliki kelebihan dana dan kemudian menyalurkan dana tersebut kembali kemasyarakat dalam bentuk kredit merupakan aktivitas atau fungsi utama suatu bank. Kredit yang diberikan kemasyarakat bukannya tidak berisiko gagal atau macet.Bank Indonesia (BI) melalui Peraturan Bank Indonesia (PBI) menetapkan bahwa rasio kredit bermasalah (NPL/NPF) adalah sebesar 5%. Rumus perhitungan NPF adalah sebagai berikut:
NPF =
x 100%
beberapa hal yang mempengaruhi atau dapat menyebabkan naik turunnya NPF suatu bank, diantaranya dalah sebagai berikut: a. Kemauan atau itikad baik debiturKemampuan debitur dari sisi financial untuk melunasi pokok dan bunga pinjaman tidak akan ada artinya tanpa kemauan dan itikad baik dari debitur itu sendiri. b. Kebijakan pemerintah dan Bank Indonesia. commit to user
34 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Kebijakan pemerintah dapat mempengaruhi tinggi rendahnya NPL suatu perbankan, misalnya kebijakan pemerintah tentang kenaikan harga BBM akan menyebabkan perusahaan yang banyak menggunakan BBM dalam kegiatan produksinya akan membutuhkan dana tambahan yang diambil dari laba yang dianggarkan untuk pembayaran cicilan utang untuk memenuhi biaya produksi yang tinggi, sehingga perusahaan tersebut akan mengalami kesulitan dalam membayar utang-utangnya kepada bank. Demikian juga halnya dengan PBI, peraturan-peraturan Bank Indonesia mempunyai pengaruh lansung maupun tidak lansung terhadap NPL suatu bank. Misalnya BI menaikan BI Rate yang akan menyebabkan suku bunga kredit ikut naik, dengan sendirinya kemampuan debitur dalam melunasi pokok dan bunga pinjaman akan berkurang. c. Kondisi perekonomian Kondisi
perekonomian
mempunyai
pengaruh
yang
besar
terhadap
kemampuan debitur dalam melunasi utang-utangnya. Indikator-indikator ekonomi makro yang mempunyai pengaruh terhadap NPL diantaranya adalah sebagai berikut: Inflasi Inflasi adalah kenaikan harga secara menyeluruh dan terus menerus.Inflasi yang tinggi dapat menyebabkan kemampuan debitur untuk melunasi utang-utangnya berkurang.
commit to user
35 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Kurs rupiah Kurs rupiah mempunayai pengaruh juga terhadap NPL suatu bank karena aktivitas debitur perbankan tidak hanya bersifat nasioanal tetapi juga internasional. Ketua Umum Asosiasi Perbankan Syariah Indonesia (Asbisindo) Ahmad Riawan Amin menilai, peningkatan rasio NPF industri perbankan syariah merupakan imbas dari ekonomi dunia yang belum pulih.Sekarang, pertumbuhan di sektor riil melambat.Itu menyebabkan penyaluran pembiayaan ikut tersendat. Penyaluran pembiayaan baru yang seret serta buruknya kualitas pembiayaan yang ada otomatis meningkatkan persentase NPF. Perlambatan penyaluran pembiayaan, bisa dilihat dari menurunnya financing to deposit ratio (FDR) perbankan syariah.Tahun-tahun sebelumnya FDR selalu di atas 100%, sekarang posisinya di bawah 100%. Menurut data BI, FDR perbankan syariah hanya 99,71%. Masih menurut data yang sama, perbankan syariah selalu mencatatkan FDR di atas 100% sejak Maret 2008. Cara termudah memperbaiki NPF adalah memperbesar lagi penyaluran pembiayaan.Tapi, pendekatan ini harus diimbangi dengan memperbaiki kualitas pembiayaan bermasalah yang ada.Dalam kondisi sekarang perbankan jangan hanya memperhatikan peningkatan segi bisnis saja, tetapi juga harus melakukan pengawasan yang optimal. Jangan sampai, bankir mengabaikan prinsip kehatihatian sehingga rasio NPF naik.
commit to user
36 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
G. Net Interest Margin (NIM) Pengertian marjin bunga bersih atau Net Interest Margin (NIM) adalah ukuran perbedaan antara bunga pendapatan yang dihasilkan oleh bank atau lembaga keuangan lain dan nilai bunga yang dibayarkan kepada pemberi pinjaman mereka (misalnya, deposito), relatif terhadap jumlah mereka (bunga produktif ) aset. Hal ini mirip dengan margin kotor perusahaan non-finansial. Hal ini biasanya dinyatakan sebagai persentase dari apa lembaga keuangan memperoleh pinjaman dalam periode waktu dan aset lainnya dikurangi bunga yang dibayar atas dana pinjaman dibagi dengan jumlah rata-rata atas aktiva tetap pada pendapatan yang diperoleh dalam jangka waktu tersebut (yang produktif rata-rata aktiva). Margin bunga bersih mirip dalam konsep untuk menyebarkan bunga bersih, namun penyebaran bunga bersih adalah selisih rata-rata nominal antara pinjaman dan suku bunga pinjaman, tanpa kompensasi untuk kenyataan bahwa aktiva produktif dan dana yang dipinjam dapat menjadi alat yang berbeda dan berbeda dalam volume. Margin bunga bersih sehingga dapat lebih tinggi (atau kadang-kadang lebih rendah) daripada penyebaran bunga bersih. Net Interest Margin (NIM) merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan manajemen bank dalam mengelola aktiva produktifnya untuk menghasilkan pendapatan bunga bersih. Pendapatan bunga bersih diperoleh dari pendapatan bunga dikurangi beban bunga, semakin besar rasio ini maka meningkatnya bunga atas aktiva produktif yang dukelola bank sehingga commit to user
37 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
kemungkinan bank dalam kondisi bermasalah semakin kecil.(Almilia dan Herdiningtyas, 2005). Rumus Perhitungan NIM adalah sebagai berikut:
NIM =
X 100 %
H. Financial Deposit Ratio (FDR) Adalah perbandingan antara pembiayaan yang diberikan oleh bank dengan dana pihak ke tiga yang berhasil yang dikerahkan oleh bank . Rasio FDR pada bank syariah yang analog dengan
Loan to Deposit Ratio (LDR) pada bank
konvensional adalah rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat likuiditas bank yang menunjukkan kemampuan bank untuk memenuhi permintaan kredit dengan menggunakan total aset yang dimiliki oleh bank (Dendawijaya, 2003) Nilai Financial Deposit Ratio (FDR) yang diperkenankan oleh bank Indonesia adalah pada kisaran 78 % hingga 100%. Rasio ini merupakan indikator kerawanan dan kemampuan suatu bank. Formula FDR dapat dihitung sebagai berikut:
FDR =
X 100 %
Menurut Peraturan Bank Indonesia No.9/1/PBI/2007 Tentang Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum Beradasarkan Prinsip Syariah, perhitungan kinerja keuangan bank dari segi rasio likuiditas. Untuk menghitung rasio likuiditas digunakan beberapa komponen sebagai berikut: commit to user
38 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
a. Besarnya aset jangka pendek dibandingkan dengan kewajiban jangka pendek, sebagai rasio utama. Rasio ini bertujuan untuk mengukur kemampuan bank dalam memenuhi likuiditas jangka pendek. b. Kemampuan bank dalam memenuhi kebutuhan likuiditas jangka pendek dengan menggunakan aset jangka pendek, kas dan secondary reserve (Short Term Mismatch/ STMP), sebagai rasio penunjang. Rasio ini brtujuan untuk mengukur kemampuan bank dalam memenuhi likuiditas jangka pendek dengan menggunakan aktiva jangka pendek, kas dan secondary reserve. c. Ketergantungan bank terhadap deposan inti (Rasio Deposan Inti/ RDI), sebagai rasio penunjang. Rasio ini bertujuan untuk mengukur besarnya ketergantungan bank syariah terhadap dana dari deposan inti. d. Pertumbuhan dana deposan inti dibandingkan dengan pertumbuhan total dana pihak ketiga (Pertumbuhan Rasio Deposan Inti/ PRDI), sebagai rasio penunjang. Rasio ini bertujuan untuk mengukur tingkat ketergantungan bank syariah terhadap deposan inti. e. Kemampuan bank dalam memperoleh dana dari pihak lain apabila terjadi mismatch (Ratio Contingency Plan/ RCP), sebagai rasio observed. Rasio ini bertujuan untuk mengukur kecukupan sumber dana apabila terjadi short term mismatch dan penarikan dana deposan inti. f. Ketergantungan pada dana antar bank (Rasio Antar Bank Pasiva/ RAPB), sebagai rasio observed. Rasio ini bertujuan untuk mengukur tingkat ketergantungan bank terhadap dana antar bank. commit to user
39 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
I. Corporate Social Responsibility (CSR) Tanggung jawab sosial atau yang biasa disebut dengan Corporate Social Reporting (CSR) berdasarkan pengertian dari World Business Council Sustainable Development (WBCSD) adalah komitmen berkelanjutan perusahaan untuk berkontribusi pada perkembangan ekonomi dan juga meningkatkan kualitas kehidupan tenaga kerja dan keluarganya serta komunitas dan masyarakat secara umumnya. Tanggung jawab sosial sebagai upaya perusahaan menjadi akuntabel atas segala aktivitas yang mempengaruhi masyarakat, komunitas, dan lingkungan tempat perusahaan berada. Tatakelola perusahaan yang baik dilakukan dengan memenuhi kebutuhan seluruh pemangku kepentingan yakni dengan memaparkan laporan mengenai kinerja keuangan, sosial dan juga lingkungan. Berbeda dengan CSR dalam pandangan umum yang motivasi utama pelaksanaannya adalah untuk meningkatkan profit, dalam Islam hal tersebut tidak menjadi motivasi utama, karena motivasinya adalah ketaqwaan pada Allah SWT. Landasan utama pelaksanaan CSR dalam Islam adalah dari Al-Quran dan hadist Rasulullah sedangkan landasan pelaksanaan CSR secara umum bersumber dari standard yang dibuat oleh berbagai lembaga Internasional.Islam
memberi
penekanan pada tanggung jawab sosial. Hal ini terlihat dari adanya terminologi „Ukhuwah‟ (persaudaraan) yang biasa digunakan dalam masyarakat Islam. Rasulullah SAW bersabda “Sesama muslim bagaikan satu tubuh, jika yang satu sakit maka yang lainpun turut merasakan” (Sahih Al Bukhari No 2699). Seluruh muslim adalah bersaudara maka setiap muslim harus memperlakukan muslim commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
40 digilib.uns.ac.id
lainnya dengan baik dan tidak diperbolehkan adanya eksploitasi satu sama lain, apapun alasannya. Definisi Corporate Social Responsibility (CSR) sangatlah beragam bergantung pada visi dan misi perusahaan, berikut beberapa definisi tentang CSR: 1. Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan suatu komitmen berkelanjutan oleh dunia usaha untuk bertindak etis dan memberikan kontribusi kepada pengembangan ekonomi dari komunitas setempat ataupun masyarakat luas, bersamaan dengan peningkatan taraf hidup pekerja besrta keluarganya (Wibisono, 2007) 2. Menurut CSR Forum (Wibisono, 2007) Corporate Social Responsibility (CSR) didefinisikan sebagai bisnis yang dilakukan secara transparan dan terbuka serta berdasarkan pada nilai-nilai moral dan menjunjung tinggi rasa hormat kepada karyawan, komunitas dan lingkungan. 3. Menurut The Organization for Ekonomic Cooperation and Development (OECD) “Corporate Social Responsibility is business contribution to sustainable development and that corporate behavior must not only esure return to shareholder, wages to employes, product and service to consumers, but they must respond to sociak and environmental concern and value”.(Tanggung jawab sosial adalah kontribusi bisnis bagi pembangunan berkelanjutan serta adanya perilaku kooperasi yang tidak semata-mata menjamin adanya pengembalian bagi para pemegang saham, upah bagi para karyawan, dan pembuatan produk serta bagi para pelanggan, melainkan perusahaan bisnis yang harus memberi perhatian terhadap berbagai hal yang dianggap penting serta nilai-nilai masyarakat). Program CSR sudah mulai bermunculan di Indonesia seiring telah disahkannya Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal, adapun isi Undang-Undang tersebut yang berkaitan dengan CSR, yaitu: Pada pasal 74 di Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007, berbunyi: commit to user
41 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
1) Perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang dan/atau berkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan. 2) Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan kewajiban Perseroan yang dianggarkan dan diperhitungkan sebagai
biaya
Perseroan
yang
pelaksanaannya
dilakukan
dengan
memperhatikan kepatutan dan kewajaran. 3) Perseroan yang tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan. 4) Ketentuan lebih lanjut mengenai Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan diatur dengan Peraturan Pemerintah. Terdapat manfaat yang didapatkan dari pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan, baik bagi perusahaan sendiri, bagi masyarakat, pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya. Wibisono (2007) menguraikan manfaat yang akan diterima dari pelaksanaan CSR, diantaranya: a. Bagi Perusahaan. Terdapat
empat
manfaat
yang
diperoleh
perusahaan
dalam
mengimplementasikan CSR. Pertama, keberadaan perusahaan dapat tumbuh dan berkelanjutan dan perusahaan mendapatkan citra yang positif dari masyarakat luas.Kedua, perusahaan lebih mudah memperoleh akses terhadap modal (capital).Ketiga, perusahaan dapat mempertahankan sumber daya manusia (human resources) yang berkualitas.Keempat, perusahaan dapat meningkatkan pengambilan keputusan pada hal-hal yang kritis (critical decision making) dan mempermudah pengelolaan manajemen risiko (risk management).
commit to user
42 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
b. Bagi masyarakat Praktik CSR yang baik akan meningkatkan nilai-tambah adanya perusahaan di suatu daerah karena akan menyerap tenaga kerja, meningkatkan kualitas sosial di daerah tersebut. Pekerja lokal yang diserap akan mendapatkan perlindungan akan hak-haknya sebagai pekerja. Jika terdapat masyarakat adat atau masyarakat lokal, praktek CSR akan mengharagai keberadaan tradisi dan budaya lokal tersebut. c. Bagi lingkungan Praktik CSR akan mencegah eksploitasi berlebihan atas sumber daya alam, menjaga kualitas lingkungan dengan menekan tingkat polusi dan justru perusahaan terlibat mempengaruhi lingkungannnya. d. Bagi Negara Praktik CSR yang baik akan mencegah apa yang disebut “corporate misconduct” atau malpraktik bisnis seperti penyuapan pada aparat negara atau aparat hukum yang memicu tingginya korupsi. Selain itu, negara akanmenikmati pendapatan dari pajak yang wajar (yang tidak digelapkan) oleh perusahaan. Bank Syariah memang sudah seharusnya melakukan kegiatan CSR seperti yang tercantum pada UU No.40/2007 tersebut sebagai bagian dari kegiatan bisnis utamanya yang berarti dilaksanakan sebaik-baiknya dengan tujuan sustainability Bank
Syariah,
lingkungan
dan
komunitas
di
sekitarnya.
Menurut pengamatan penulis di lapangan, pelaksanaan CSR akan menjadi strategi
bisnis
yang
bagus
bagi bank syariah commit to user
untuk
menjaga
atau
43 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
meningkatkan daya saing melalui reputasi dan kesetiaan merk produk (loyalitas) atau citra Bank Syariah. Jika Bank Syariah ingin tetap mempertahankan eksistensinya dalamdunia perbankan nasional, selain mengejar keuntungan (profit) BankSyariah juga harus memperhatikan dan terlibat dalam pemenuhankesejahteraan masyarakat ekonomi lemah (miskin) khususnya dilingkungan disekitarnya. Strategi pelaksanaan CSR yang paling bagus bagi Bank Syariah adalahtentu saja dengan membentuk lembaga Baitul Maal. Dengan lembagaBaitul Maal ini Bank Syariah akan tetap fokus pada kegiatan fungsibisnisnya tanpa mengabaikan fungsi sosialnya. Namun yang terpentingdalam pelaksaan kegiatankegiatan Baitul Maal Bank Syariah adalahtidak terjebak kepada hanya kegiatan amal (philanthropy) saja. Karena
kegiatan
CSR
berbeda
dengan
kegiatan
amal
(philanthropy).Sebuah kegiatan amal tidak memerlukan komitmen berkelanjutan dari Bank Syariah.CSR adalah suatu komitmen bersama dari seluruh Stakeholder Bank Syariah (pemegang saham, manajemen, karyawan, nasabah bahkan pemerintah) untuk bersama-sama bertanggungjawab terhadap masalah-masalah sosial.Jika dalam melakukan kegiatan amal setelah sejumlah uang disumbangkan atau
suatu
kegiatan
memilikitanggungjawab
sosial lagi,
dilakukan maka
Bank
dalam
Syariah
melakukan
CSR
tidak
lagi
komitmen
dantanggungjawab Bank Syariah dibuktikan dengan adanya keterlibatanlangsung dan
kontinuitas
Bank
Syariah
dalam
setiap
kegiatan
CSR
yangdilakukannya.Contohnya kegiatan CSR yang bisa dilakukan Bank Syariah commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
44 digilib.uns.ac.id
yaitu Baitul Maal Bank Syariah melakukan pemberdayaan masyarakat kecil (lemah) dilingkungan sekitar bank syariah
misalnya dengan menyalurkan
pinjamantanpa margin (bagi hasil) atau bunga kepada para pedagang ataupengusaha kecil dan juga melakukan pembinaan secara kontinuitas denganmemberikan pelatihan kewirausahaan terhadap pedagang (pengusaha) keciltersebut. Selain manfaat yang telah diuraikan sebelumnya, tidak ada satu perusahaan pun yang menjalankan CSR tanpa memiliki motivasi.Karena bagimanapun tujuan perusahaan melaksanakan CSR terkait erat dengan motivasi yang dimiliki.Sulit untuk menentukan benefit perusahaan yang menerapkan CSR, karena tidak ada yang dapat menjamin bahwa bila perusahaan yang telah mengimplementasikan CSR dengan baik akan mendapat kepastian benefit-nya. Oleh karena itu terdapat beberapa motif dilaksanakanya CSR, diantaranya: a. Mempertahankan dan mendongkrak reputasi dan brand image perusahaan. Perbuatan destruktif akan menurunkan reputasi perusahaan. Begitupun sebaliknya, konstribusi positif akan mendongkrak reputasi perusahaan. Inilah yang menjadi modal non-financial utama bagi perusahaan dan bagi stakeholdes-nya yang menjadi nilai tambah bagi perusahaan untuk dapat tumbuh secara berkelanjutan. b. Layak mendapatkan social licence to operate. Masyarakat sekitar perusahaan merupakan komunitas utama perusahaan. Ketika mereka mendapatkan benefit dari keberadaan perusahaan, maka pasti dengan sendirinya mereka ikut merasa memiliki perusahaan. Sebagai imbalan yang diberikan ke perusahaan commit to user
45 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
paling tidak adalah keleluasaan perusahaan untuk menjalankan roda bisnisnya di wilayah tersebut. Jadi program CSR diharapkan menjadi bagian dari asuransi sosial (social insurance) yang akan menghasilkan harmoni dan persepsi positif dari masyarakat terhadap eksistensi perusahaan. c. Mereduksi risiko bisnis perusahaan. Perusahaan mesti menyadari bahwa kegagalan untuk memenuhi ekspektasi stakeholders akan menjadi bom waktu yang dapat memicu risiko yang tidak diharapkan. Bila itu terjadi, maka disamping
menanggung
opportunity
loss,
perusahaan
juga
harus
mengeluarkan biaya yang mungkin berlipat besarnya dibandingkan biaya untuk mengimplementasikan CSR. d. Melebarkan akses sumber daya. Track record yang baik dalam pengelolaan CSR merupakan keunggulan bersaing bagi perusahaan yang dapat membantu untuk memuluskan jalan menuju sumber daya yang diperlukan perusahaan. e. Membentangkan akses menuju market. Investasi yang ditanamkan untuk program CSR ini dapat menjadi tiket bagi perusahaan menuju peluang pasar yang terbuka lebar. Termasuk didalamnya akan memupuk loyalitas konsumen dan menembus pangsa pasar baru. f. Mereduksi biaya. Banyak contoh yang dapat menggambarkan keuntungan perusahaan yang didapat dari penghematan biaya yang merupakan buah dari implementasi dari penerapan program tanggung jawab sosialnya. Contohnya adalah upaya untuk mereduksi limbah melalui proses recycle atau daur ulang kedalam siklus produksi. commit to user
46 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
g. Memperbaiki hubungan dengan stakeholders.Implementasi program CSR tentunya akan menambah frekuensi komunikasi dengan stakeholders. Nuansa seperti itu dapat membentangkan karpet merah bagi terbentuknya trust kepada perusahaan. h. Memperbaiki hubungan dengan regulator. Perusahaan yang menerapkan program CSR pada dasarnya merupakan upaya untuk meringankan beban pemerintah
sebagai
penanggungjawab
regulator. utama
untuk
Sebab
pemerintahlah
mensejahterakan
yang
menjadi
masyarakat
dan
melestarikan lingkungan. Tanpa bantuan dari perusahaan, umumnya terlalu berat bagi pemerintah untuk menanggung beban tersebut. i. Meningkatkan semangat dan produktivitas karyawan. Kesejahteraan yang diberikan para pelaku CSR umumnya sudah jauh melebihi standar normatif kewajiban yang dibebankan kepada perusahaan. Oleh karenanya wajar bila karyawan menjadi terpacu untuk meningkatkan kinerjanya. j. Peluang mendapatkan penghargaan. Banyak reward ditawarkan bagi penggiat CSR, sehingga kesempatan untuk mendapatkan penghargaan mempunyai kesempatan yang cukup tinggi. Salah satu motif perusahaan dalam melaksanakan CSR dan menjadi bagian penting adalah menjalin hubungan yang baik dengan regulator.Perusahaan berdiri berdasarkan izin yang diberikan pemerintah, dan diharapkan mampu berkontribusi dalam pembangunan melalui pembayaran kewajiban berupa pajak dan lainnya, juga secara sadar turut membangun kepedulian terhadap meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan lingkungan. commit to user
47 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
J. Islamic Social Reporting (ISR) ISR adalah standar pelaporan kinerja sosial perusahaan-perusahaan yang berbasis syariah. Indeks ini lahir dikembangkan dengan dasar dari standar pelaporan berdasarkan AAOIFI yang kemudian dikembangkan oleh masingmasing peneliti berikutnya. Secara khusus indeks ini adalah perluasan dari standar pelaporan kinerja sosial yang meliputi harapan masyarakat tidak hanya mengenai peran perusahaan dalam perekonomian, tetapi juga peran perusahaan dalam perspektif spiritual. Selain itu indeks ini juga menekankan pada keadilan sosial terkait mengenai lingkungan, hak minoritas, dan karyawan (Fitria dan Hartati, 2010). Indeks ISR adalah item-item pengungkapan yang digunakan sebagai indikator dalam pelaporan kinerja sosial institusi bisnis syariah. Haniffa (2002) dalam (Fahri dan Rina, 2013) membuat lima tema pengungkapan Indeks ISR, yaitu Tema Pendanaan dan Investasi, Tema Produk dan Jasa, Tema Karyawa, Tema Masyarakat, dan Tema Lingkungan Hidup. Kemudian dikembangkan oleh Othman et al. (2009) dengan menambahkan satu tema pengungkapan yaitu tema Tata Kelola Perusahaan. Setiap tema pengungkapan memiliki sub-tema sebagai indikator pengungkapan tema tersebut. Beberapa peneliti Indeks ISR sebelumnya memiliki perbedaan dalam hal jumlah sub-tema yang digunakan, tergantung objek penelitian yang digunakan.
commit to user
48 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
1. Pendanaan dan Investasi (Finance & Investment) Konsep dasar pada tema ini adalah tauhid, halal &haram, dan wajib. Beberapa informasi yang diungkapkan pada tema ini adalah praktik operasional yang mengandung riba, gharar, dan aktivitas pengelolaan zakat. Riba adalah tambahan, artinya setiap tambahan atas suatu pinjaman baik yang terjadi dalam transaksi utang-piutang maupun perdagangan adalah riba. Kegiatan yang mengandung riba dilarang dalam Islam, sebagaimana ditegaskan Allah dalam Al-Quran surat Al-Baqarah ayat 278-279. Salah satu bentuk riba di dunia perbankan adalah pendapatan dan beban bunga. Kegiatan yang mengandung gharar pun merupakan yang terlarang dalam Islam. Gharar adalah situasi dimana terjadi incomplete information karena adanya uncertainty to both parties. Praktik gharar dapat terjadi dalam empat hal, yaitu kuantitas, kualitas, harga, dan waktu penyerahan. Contoh transaksi modern yang mengandung riba adalah transaksi lease and purchace, karena adanya ketidak jelasan antara transaksi sewa atau beli yang berlaku. Bentuk lain dari gharar adalah future on delivery trading atau margin trading, jual-beli valuta asing bukan transaksi komersial (arbitage baik spot maupun forward, melakukan penjualan melebihi jumlah yang dimiliki atau dibeli (short selling), melakukan transaksi pure swap, capital lease, future, warrant, option, dan transaksi derivatif lainnya. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
49 digilib.uns.ac.id
Aspek lain yang harus diungkapkan oleh entitas syariah adalah praktik pembayaran dan pengelolaan zakat. Entitas syariah berkewajiban untuk mengeluarkan zakat dari laba yang diperoleh, dalam fikh kontemporer di kenal dengan istilah zakat perusahaan. Berdasarkan AAOIFI, perhitungan zakat bagi entitas syariah dapat menggunakan dua metode. Metode pertama, dasar perhitungan zakat perusahaan dengan menggunakan metode net worth (kekayaan bersih).Artinya seluruh kekayaan perusahaan, termasuk modal dan keuntungan harus dihitung sebagai sumber yang harus dizakatkan. Metode kedua, dasar perhitungan zakat adalah keuntungan dalam setahun. Selain itu bagi bank syariah berkewajiban untuk melaporkan laporan sumber dan penggunaan dana zakat selama periode dalam laporan keuangan. Bahkan jika bank syariah belum melakukan fungsi zakat secara penuh, bank syariah tetap menyajikan laporan zakat (PSAK 101, 2011). Pengungkapan selanjutnya yang merupakan penambahan dari Othman etal. (2009)adalah kebijakan atas keterlambatan pembayaran piutang dan kebangkrutan klien, neraca dengan nilai saat ini (Current Value BalanceSheet), dan laporan nilai tambah (Value added statement).Terkait dengan kebijakan atas keterlambatan pembayaran piutang dan kebangkrutan klien Untuk meminimalisir risiko pembiayaan, Bank Indonesia mengharuskan bank untuk mencadangkan penghapusan bagi aktiva-aktiva produktif yang mungkin bermasalah, praktik ini disebut pencadangan penghapusan piutang tak tertagih (PPAP). Dalam fatwa DSN MUI ditetapkan bahwa pencadangan harus diambil dari dana (modal/keuntungan) bank. Sedang menurut AAOIFI, pencadangan commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
50 digilib.uns.ac.id
disisihkan dari keuntungan yang diperoleh bank sebelum dibagikan ke nasabah. Ketentuan PPAP bagi bank syariah juga telah diatur dalam PBI No.5 Tahun 2003. Pengungkapan lainya adalah Neraca menggunakan nilai saat ini (current value balance sheet/CVBS) dan laporan nilai tambah (value added statement/VAS). Menurut Nurhayati dan Wasilah (2009) metode CVBS digunakan untuk mengatasi kelemahan dari metode historical cost yang kurang cocok dengan perhitungan zakat yang mengharuskan perhitungan kekayaan dengan nilai sekarang. Sedang VAS adalah berfungsi untuk memberikan informasi tentang nilai tambah yang diperoleh perusahaan dalam periode tertentu dan kepada pihak mana nilai tambah itu disalurkan. Dua sub-tema ini tidak digunakan dalam penelitian ini, karena belum diterapkan di Indonesia. 2. Produk dan Jasa (Products and Services) Beberapa aspek yang perlu diungkapkan pada tema ini adalah status kehalalan produk yang digunakan dan pelayanan atas keluhan konsumen. Dalam konteks perbankan syariah, maka status kehalalan produk dan jasa baru yang digunakan adalah melalui opini yang disampaikan oleh DPS untuk setiap produk dan jasa baru. Dewan Pengawas Syariah (DPS) adalah badan independen yang ditempatkan oleh Dewan Syariah Nasional (DSN) pada bank syariah. Anggota DPS harus terdiri dari para pakar di bidang syariah muamalah dan pengetahuan umum bidang perbankan. Tugas utama DPS adalah mengawasi kegiatan usaha bank agar tidak menyimpang dari ketentuan dan prinsip syariah yang telah commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
51 digilib.uns.ac.id
difatwakan oleh DSN. DPS juga memiliki fungsi sebagai mediator antara bank dan DSN dalam pengkomunikasian dalam pengembangan produk baru bank syariah. oleh karena itu, setiap produk baru bank syariah harus mendapat persetujuan dari DPS. Hal ini penting bagi pemangku kepentingan Muslim untuk mengetahui apakah produk bank syariah terhindar dari hal-hal yang dilarang syariat. Selain itu pelayanan atas keluhan nasabah harus juga menjadi prioritas bank syariah dalam rangka menjaga kepercayaan nasabah. Saat ini hampir seluruh bisnis mengedepankan aspek pelayanan bagi konsumen atau nasabah mereka. Karena pelayanan yang baik akan berdampak pada tingkat loyalitas nasabah. Hal lain yang harus diungkapkan oleh bank syariah menurut adalah glossary atau definisi setiap produk serta akad yang melandasi produk tersebut. Hal ini mengingat akad-akad di bank syariah menggunakan istilah-istilah yang masih asing bagi masyarakat, sehingga perlu informasi terkait definisi akadakad tersebut agar mudah dipahami oleh pengguna informasi. 3. Karyawan (Employees) Dalam ISR, segala sesuatu yang berkaitan dengan karyawan barasal dari konsep etika amanah dan keadilan. Masyarakat Muslim ingin mengetahui apakah karyawan-karyawan perusahaan diperlakukan secara adil dan wajar melalui informasi-informasi yang diungkapkan. Beberapa informasi yang berkaitan dengan karyawan diantaranya jam kerja, hari libur, tunjangan untuk karyawan, dan pendidikan dan pelatihan karyawan. Beberapa aspek lainya commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
52 digilib.uns.ac.id
adalah kebijakan remunerasi untuk karyawan, kesamaan peluang karir bagi seluruh karyawan baik pria maupun wanita, kesehatan dan keselamatan kerja karyawan, keterlibatan karyawan dalam beberapa kebijakan perusahaan, karyawan dari kelompok khusus seperti cacat fisik atau korban narkoba, tempat ibadah yang memadai, serta waktu atau kegiatan keagamaan untuk karyawan. 4. Masyarakat (Community Involvement) Konsep dasar yang mendasari tema ini adalah ummah, amanah, dan „adl. Konsep tersebut menekankan pada pentingnya saling berbagi dan saling meringankan beban masyarakat. Islam menekankan kepada umatnya untuk saling tolong-menolong antar sesama. Bentuk saling berbagi dan tolongmenolong bagi bank syariah dapat dilakukan dengan sedekah, wakaf, dan qard. Jumlah dan pihak yang menerima bantuan harus diungkapkan dalam laporan tahuanan bank syariah. Hal ini merupakan salah satu fungsi bank syariah yang diamanahkan oleh Syariat dan Undang-Undang. Beberapa aspek pengungkapan tema masyarakat yang digunakan dalam penelitian ini adalah sedekah, wakaf, dan pinjaman kebajikan. Sedang beberapa aspek lainyadiantaranya adalah sukarelawan dari kalangan karyawan, pemberian beasiswa pendidikan, pemberdayaan kerja para lulusan sekolah atau mahasiswa berupa magang, pengembangan generasi muda, peningkatan kualitas hidup bagi masyarakat miskin, kepedulian terhadap anak-anak, kegiatan amal atau sosial, dan dukunga terhadap kegiatan-kegiatan kesehatan, hiburan, olahraga, budaya, pendidikan dan agama. 5. Lingkungan Hidup (Environment) commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
53 digilib.uns.ac.id
Konsep yang mendasari tema ini adalah mizan, i’tidal, khilafah, dan akhirah. Konsep-konsep tersebut menekankan pada prinsip keseimbangan, kesederhanaan, dan tanggung jawab dalam menjaga lingkungan. Islam mengajarkan kepada umatnya untuk senantiasa menjaga, memelihara, dan melestasikan bumi. Allah menyediakan bumi dan seluruh isinya termasuk lingkungan adalah untuk manusia kelola tanpa harus merusaknya. Namun watak dasar manusia yang rakus telah merusak lingkungan ini. Hal ini telah Allah isyaratkan dalam firmannya: “telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusi, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).” (Q.S Ar Ruum: 41). Informasi yang diungkapkan dalam tema lingkungan diantaranya adalah konservasi lingkungan hidup, tidak membuat polusi lingkungan hidup, pendidikan mengenai lingkungan hidup, penghargaan di bidang lingkungan hidup, dan sistem manajemen. 6. Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance) Konsep yang mendasari tema ini adalah konsep khilafah. Hal ini sesuai dengan firman Allah: “ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada Para Malaikat: "Sesungguhnya aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, Padahal Kami Senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui." (Q.SAlBaqarah:30). Tema tata kelola perusahaan dalam ISR merupakan penambahan dari Othman to user etal.(2009) dimana tema ini commit tidak bisa dipisahkan dari perusahaan guna
perpustakaan.uns.ac.id
54 digilib.uns.ac.id
memastikan pengawasan pada aspek syaraiah perusahaan. Secara formal corporate governance dapat didefinisikan sebagai sistem hak, proses, dan kontrol secara keseluruhan yang ditetapkan secara internal dan eksternal atas manajemen sebuah entitas bisnis dengan tujuan untuk melindungi kepentingankepentingan stakeholder. Menurut Muhammad (2005) Corporate governance bagi perbankan syariah memiliki cakupan yang lebih luas, karena memiliki kewajiban untuk mentaati seperangkat peraturan yang khas yaitu hukum syariat dan harapan kaum muslim. Informasi yang diungkapkan dalam tema tata kelola perusahaan adalah status kepatuhan terhadap syariah, rincian nama dan profil direksi, DPS dan komisaris, laporan kinerja komisrais, DPS, dan direksi, kebijakan remunerasi komisaris, DPS, dan direksi, laporan pendapatan dan penggunaan dana non halal, laporan perkara hukum, struktur kepemilikan saham, kebijakan anti korupsi, dan anti terorisme. Dalam implementasinya di Indonesia prinsip GCG di dunia perbankan telah diatur dalam PBI No. 8 Tahun 2006 mengenai Implementasi Tata Kelola Perusahaan oleh Bank Komersial termasuk bank berbasis syariah. Konsep dan praktek CSR saat ini bukan lagi dipandang sebagai suatu cost center tetapi juga sebagai strategi perbankan yang dapat memacu dan menstabilkan pertumbuhan usaha secara jangka panjang. Perbankan syariah sebagi bank yang berpegang pada nilai-nilai Islam tidak semata-mata mencari keuntungan, namun memiliki misi untuk mensejahterakan umat. Praktek pengungapan CSR merupakan praktek yang dibentuk berdasarkan nilai-niai, norma yang berlaku di masyarakat. Pengungkapan CSR menjadi suatu hal yang commit to user
55 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
sangat penting dalam menunjang kinerja keuangan perbankan syariah di Indonesia.Berikut
adalah
tabel
pengungkapan
Corporate
Social
Responsibility(CSR) berdasarkan Islamic Social Reporting (ISR) dalam Khusnul dan Prabowo (2013). Tabel 2 Pengungkapan CSR No
ITEM PENGUNGKAPAN
A.
INVESTASI DAN KEUANGAN
1. 2. 3. 4. 5. 6. B.
Aktivitas Riba Gharar Zakat Kebijakan dalam mengatasi keterlambatan Current Value Balance Sheet Value Added Statement PRODUK DAN JASA
7. Status halal dan syariah dalam produk 8. Pengembangan produk 9. Peningkatan pelayanan 10 Keluhan pelanggan/kejadian timbul karena ketidaktaatan terhadap peraturan yang berlaku C. TENAGA KERJA 11. Karaktristik pekerjaan 12. Pendidikan dan pelatihan 13. Kesematan yang sama 14. Kesehatan dan keselamatan kerja 15. Lingkungan Kerja 16. Rekrutmen kusus D. SOSIAL 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26.
Sodaqoh donasi wakaf Qord hasan Sumbangan dari karyawan Pendidikan Bantuan kesehatan Pemberdayaan ekonomi Kepedulian terhadap anak yatim piatu Pembangunan/Renovasi masjid commit to user Kegiatan kepemudaan
56 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
27. 28.
Keguatan sosial lain (pemberian buku, mudik bareng,dll) Sponsor acara kesehatan, olahraga,edukasi, dll
Lanjutan tabel 2 E.
LINGKUNGAN
29. 30. 31. 32. 33. 34. 35.
Kampanye go green Konservasi lingkungan Perlindungan terhadap flora dan fauna lain/terancam punah Polusi Perbaikan dan pembuatan sarana umum Audit lingkungan Kebijakan manajemen lingkungan
F. TATA KELOLA ORGANISASI 36. 37. 38. 39. 40. 41. 42. 43. 44. 45. 46. 47. 48. 49. 50.
Profil dan strategi organisasi Struktur Organisasi Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan komesaris pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi Kelengkapan dan pelaksanaan tugas komite Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Pengawas Syariah Penghimpunan penyaluran dana serta pelayanan jasa Penanganan benturan kepentingan Penerapan fungsi kepatuhan bank Penerapan fungsi audit intern Penerapan fungsi audit ekstern Batas maksimem penyaluran danan Transparasi kondisi keuangan & non keuangan Kebijakan anti pencucian uang dan praktek penyimpangan lain Etika perusahaan
K. Kerangka Konseptual dan Perumusan Hipotesis 1. Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR) terhadap Return On Asset (ROA). Capital Adequacy Ratio (CAR) merupakan rasio kecukupan modal yang berarti jumlah modal sendiri yang diperlukan untuk menutup risiko kerugian yang timbul dari penanaman aktiva-aktiva yang mengandung risiko serta membiayai seluruh benda tetap dan inventaris bank.Seluruh bank yang ada di Indonesia commit to user diwajibkan untuk menyediakan modal minimum 8%.dari ATMR semakin
57 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
besar Capital Adequacy Ratio (CAR) maka keuntungan bank juga semakin besar. Dengan kata lain semakin kecil risiko suatu bank maka semakin besar keuntungan yang diperoleh bank (Kuncoro dan Suharjono,2002). Oleh karena itu besarnya modal suatu bank akan mempengaruhi jumlah aktiva produktif sehingga semakin tinggi asset utilization makamodal harus semakin besar. Berdasarkan pernyataan tersebut, sehingga dapat disimpulkan bahwa semakin besar Capital Adequacy Ratio (CAR), maka Return On Asset (ROA) juga semakin besar, dalam hal ini kinerja perbankan menjadi semakin meningkat atau membaik. Menurut hasil penelitian Mawardi (2005), Azwir (2006) Merkusiwati (2007) Yuliani (2007), menunjukkan hasil bahwa Capital Adequacy Ratio (CAR) berpengaruh positif dan significant terhadap maka Return On Asset (ROA). Berdasarkan uraian di atas maka diperoleh hipotesis yaitu: H1: Capital Adequacy Ratio(CAR)berpengaruh signifikan terhadap Return On Asset (ROA). 2.
Pengaruh
Non
Performing
Financing
(NPF)terhadapReturn
On
Asset(ROA). Non Performing Financing (NPF) menyatakan besarnya risiko kredit yang dihadapi oleh bank, semakin kecil Non Performing Financing (NPF), maka semakin kecil pula risiko kredit yang ditanggung pihak bank.Bank dalam memberikan kredit harus melakukan analisis terhadap kemampuan debitur untuk membayar kembali kewajibannya.Setelah kredit diberikan maka bank wajib melakukan pemantauan terhadap penggunaan kredit serta kemampuan commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
58 digilib.uns.ac.id
dan kepatuhan debitur dalam memenuhi kewajibannya.Bank perlu melakukan peninjauan, penilaian dan pengikatan terhadap anggunan untuk memperkecil risiko kredit. Berdasarkan pernyataan tersebut maka apabila
suatu bank
mempuyai Non Performing Financing (NPF) yang tinggi maka akan memperbesar biaya baik biaya pencadangan aktiva produktif maupun biaya lainnya, sehingga berpengaruh terhadap kinerja bank. Semakin besar Non Performing Loan (NPL) maka akan mengakibatkan menurunnya Return On Asset (ROA) yang juga berarti kinerja keuangan bank dapat dikatakan semakin baik. Hasil penelitian yang dilakukan Mawardi (2005) dan Meydianawati (2007) menunjukkan hasil bahwaNon Performing Financing (NPF)berpengaruh negatif terhadap Return On Asset (ROA). Berdasarkan uraian di atas maka diperoleh hipotesis yaitu: H2:Non Performing Financing (NPF) berpengaruh signifikan terhadap Return On Asset (ROA). 3. Pengaruh Net Interest Margin (NIM) terhadap Return On Asset(ROA). Menurut peraturan BI no 5/8 tahun 2003 risiko pasar merupakan risiko yang ada pada industri perbankan.Risiko pasar merupakan risiko gabungan yang terbentuk akibat perubahan suku bunga,perubahan nilai tuar serta hal-hal lain yang menentukan harga pasar saham maupun ekuitas dan komuditas. Net Interest Margin(NIM) merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan manajemen bank dalam mengelola aktiva produktifnya untuk menghasilkan pendapatan bunga bersih. Pendapatan bunga bersih diperoleh dari pendapatan bunga dikurangi beban bunga. Semakin besar rasio ini maka meningkatnya commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
59 digilib.uns.ac.id
pendapatan bunga atas aktiva produktif yang dikelola oleh bank sehingga kemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah semakin kecil. Semakin besar perubahan NetInterest Margin (NIM) suatu bank maka semakin besar profitabilitas bank (ROA) yang diperoleh bank tersebut,yang berarti kinerja keuangan tersebut semakin membaik atau meningkat, begitu sebaliknya jika perubahan NetInterest Margin (NIM) semakin kecil profitabilitas bank (ROA) juga semakin kecil dengan demikian kinerja keuangan bank menurun. Penelitian yang dilakukan Mawardi (2005) dan Sudarini (2005) menunjukkan hasil bahwa NetInterest Margin (NIM)berpengaruh positif terhadap Return On Asset (ROA). Berdasarkan uraian di atas maka diperoleh hipotesis yaitu: H3: NetInterest Margin (NIM)berpengaruh signifikanterhadap Return On Asset (ROA). 4.PengaruhFinancing to Deposit Ratio (FDR) terhadap Return On Asset (ROA). Financing to Deposit Ratio (FDR)digunakan untuk mengukur seberapa besar kemampuan bank dalam memenuhi permintaan kredit yang diajukan tanpa terjadi penangguhan.Menurut bank Indonesia kemampuan likuiditas bank dapat diproksikan dengan
Financing to Deposit Ratio (FDR)
yaitu
perbandingan kredit dengan dana pihak ketiga (DPK). Rasio ini digunakan untuk menilai likuiditas bank dengan cara membagi jumlah kredit yang diberikan oleh bank terhadap pihak ketiga. Standar yang digunakan Bank Indonesia untuk rasio FDR adalah 80 % sampai 110 %. Jika angka rasio FDR suatu bank dibawah 80 % maka dapat disimpulkan bahwa bank tersebut commit to user
60 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
hanya dapat menyalurkan 70 % dari seluruh dana yang berhasil dihimpun. Jika rasio FDR bank mencapai 110 % berarti total kredit yang diberikan bank tersebut melebihi dana melebihi dan menunjukkan bahwa kinerja bank syariah dalam memenuhi kewajiban jangka pendek dan pengelolaan dana pihak ke tiga cukup baik dengan prosentase 93,81 %. Penelitian yang dilakukan oleh Suyono (2005) dan Merkusiwati (2007) menyatakan bahwa Loan to deposit Ratio (LDR) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Return On Asset (ROA).Berdasarkan uraian di atas maka diperoleh hipotesis yaitu: H4: Financing Deposit Ratio(FDR)berpengaruh signifikanterhadap Return On Asset( ROA) 5. Pengaruh Pengungkapan CSR berengaruh signifikan terhadap Return On Asset(ROA). Pokok pikiran yang memprediksikan bahwa tanggung jawab sosial berdampak positif terhadap profitabilitas dalam Herremans at al (1995) Bruyn (1987) mengamati bahwa seluruh investasi memiliki dasar sosial, sehingga pencarian
informasi
mengenai
faktor-faktor
sosial
akan
menambah
kemampuan para investor untuk memprediksi hasil-hasil ekonomi. Selain itu kebijakan sosial yang proaktif mensyaratkan manajemen Perusahaan yang memiliki tanggung jawab
yang superior
sosial lebih tinggi cenderung
memiliki maajemen yang trampil atau berkualitas dan pada akhirnya akan m menghasilkan kierja ekonomi yang lebih baik. commit to user
61 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Alokasi dana untuk melaksanakan tanggung jawab sosial akan menghasilkan dampak netral terhadap profitabilitas. Hal ini disebabkan tambahan dana yang dikeluarkan akan tertutupi oleh keuntungan efisiensi yang ditimbulkan oleh pengeluaran dana tersebut.
H5: Pengungkapan CSR berpengaruh signifikan terhadapReturn On Asset ( ROA)
Kerangka pikir dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Gambar 1 Skema Konseptual
CAR (X1)
NPF (X2)
ROA (Y)
Profitabilitas NIM (X3)bank syariah
FDR (X4)
CSR (X5)
Sumber : Hasil pengkajian teoritis dari berbagai sumber yang diolah.aiolah commit to user
62 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
BAB III METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini merupakan studi kasus pada perbankan umum syariah di Indonesia. Penelitian inimerupakan penelitian survei, dengan menggunakan survei data sekunder,yaitu perbankan umum syariah yang sudah berbentuk PT yang terdaftar di Bank Indonesia. Penelitian survei memfokuskan pada penelitian yang mempelajari hubungan variabel-variabel. Penelitian ini secara langsung ataupun tidak langsung mempertanyakan hipotesis-hipotesis dalam penelitian B. Populasi dan Sampel Populasi adalah jumlah keseluruhan dari obyek yang diteliti. Adapun populasi yang diteliti dalam penelitian ini adalah Perbanan Umum Syariah di Indonesia sebagai berikut: 1. PT. Bank Syariah Mandiri 2. PT. Bank Muamalat Indonesia Syariah 3. PT. Bank BNI Syariah 4. PT. Bank BRI Syariah 5. PT. Bank Mega Syariah 6. PT. Bank Syariah Bukopin 7. PT. Panin Bank Syariah 8. PT. BCA Syariah
commit to user
62
63 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
9. PT. Bank Victoria Syariah
Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah sensus sampling dengan tujuan untuk memperoleh sampel yang sesuai dengan tujuan penelitian. Berdasarkan kriteria dengan menggunakan sensus sampling, maka banyaknya sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sembilan perusahaan perbankan syariah. Adapun yang menjadi sampel dalam penelitian ini memiliki kriteria: a. Perbankan Umum Syariah yang ada di Inonesia sampai kurun waktu sekarang yang menerbitkan laporan tahunan (annual report) secara berturut-turut. b. Perbankan yang menjadi sampel penelitian melakukan pengungkapan CSR dalam laporan tahunan selama tahun 2008-2012. C. Jenis dan Sumber Data 1. Jenis Data Dalam penelitian ini jenis data yang digunakan adalah data sekunder untuk semua variabel yaitu data rasio-rasio keuangan
perbankan syariah
sebagai tolok ukur kinerja keuangan yang meliputi Capital Adequancy Ratio (CAR),Non performing Financing (NPF), Net Interest Margin(NIM),dan Financing to Deposit Ratio (FDR),serta data profitabilitas perbankan syariah yaitu dari tingkat Return On Asset (ROA). Data sekunder ini diperoleh dari pengamatan iktisar Laporan Keuangan Bank Umum Syariah yang dimuat di Laporan Tahunan (Annual Report) dari Tahun 2008 -2012 pada masing-masing bank.
commit to user
64 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
2. Sumber Data Sumber data dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang diperoleh secara historis dari laporan tahunan yang dipublikasikan oleh masing masingmasing
bank melalui website resmi bank-bank tersebut dari kurun waktu
Tahun 2008-2012. D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel 1. Variabel Penelitian dan Pengukurannya Variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari variabel independen, variabel dependen dan variabel moderasi. a. Variabel independen Variabel independen adalah variabel yang menjelaskan atau mempengaruhi variabel yang lain,penelitian ini menggunakan variabel independen berupa kinerja keuangan yang meliputi Capital Adiquancy Ratio (CAR) sebagi X1, Non Performing Financing (NPF) sebagai X2, Net Interest Margin (NIM) sebagai X3, Financing Deposit Ratio (FDR) sebagaiX4, Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai X5. b.Variabeldependen Variabeldependen adalah variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel independen, variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Return on Asset (ROA).Rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat kekuatan
maupun
kelemahan perusahaan commit to user
dalam
menghasilkan
laba
65 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
operasionalnya
secara
keseluruhan.Dimana
ROA
dihitung
dengan
menggunakan rumus laba bersih setelah pajak dibagi total aktiva. 2. Difinisi Operasional Variabel dan Pengukurannya Definisioperasional yang akan digunakan dalam penelitian ini secara garis besar dapat digambarkan sebagai berikut: a. Capital Adiquancy Ratio (CAR) Adalah kecukupan modal yang dimiliki oleh bank untuk menunjang aktiva yang mengandung atau yang menghasilkan risiko. CAR pada bank syariah dihitung dengan membandingkan antara modal sendiri terdiri dari modal inti dan modal pelengkap (maksimal 100%) dari modal inti disbanding dengan aktiva tertimbang menurut risikorasio CAR untuk mengukur rasio yang memperlihatkan seberapa besar jumlah seluruh aktiva bank yang mengandung risiko (kredit, penyertaan, surat berharga, tagihan pada bank lain) ikut dibiayai dari modal sendiri disamping memperoleh dana-dana dari sumber di luar bank. Pengukuran rasio ini dengan rumus formula: CAR =
X 100 %
b. Non Performing Financing (NPF) dalam penelitian ini aktiva produktif diukur dengan rasio Non Performing Ratio (NPF) yang biasa disebut NPL dalam bank konvensional.Menurut peraturan Bank Indonesia salah satu risiko bank adalah risiko kredit yang artiya risiko yang timbul akibat kegagalan dari counterparty memenuhi commit to usertidak bisa kewajibannya sehingga kewajiban karena berbagai sebab debitur
66 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
pihak bank menderita kerugian dengan tidak diterimanya penerimaan yang seharusnya diterima. Oleh karena itu untuk mengantisipasi kemungkinan risiko yang timbul maka risiko kredit harus diperhitungkan.Pengukuran NPF merupakan
perbandingan
antara
pembiayaan
bermasalah
dengan
totalpembiayaan. NPF dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan skala pengukuran rasio dengan data yang ada di laporan taunan bank umum syariah adapun formulanya adalah:
NPF =
X 100 %
c. Net Interest Margin (NIM) adalah ukuran perbedaan antara bunga pendapatan yang dihasilkan oleh bank atau lembaga keuangan lain dan nilai bunga yang dibayarkan kepada pemberi pinjaman mereka (misalnya, deposito), relatif terhadap jumlah mereka (bunga produktif). Net Interest Margin (NIM) merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan manajemen bank dalam mengelola aktiva produktifnya untuk menghasilkan pendapatan bunga bersih. Pendapatan bunga bersih diperoleh dari pendapatan bunga dikurangi beban bunga, semakin besar rasio ini maka meningkatnya bunga atas aktiva produktif yang dikelola bank sehingga kemungkinan bank dalam kondisi bermasalah semakin kecil.(Almilia dan herdiningtyas, 2005). Rumus formulanya adalah sebagai berikut:
NIM =
commit to user
67 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
d. Financing Deposit Ratio (FDR) Adalah ukuran perbandingan antara pembiayaan yang diberikan oleh bank dengan dana pihak ke tiga yang berhasil yang dikerahkan oleh bank. Rasio FDR pada bank syariah yang analog denganLoan to Deposit Ratio (LDR) pada bank konvensional adalah rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat likuiditas bank yang menunjukkan kemampuan bank untuk memenuhi permintaan kredit dengan menggunakan total aset yang dimiliki oleh bank (Dendawijaya, 2003) Rumus formulanya adalah sebagai berikut:
x 100 %
FDR =
e. Return On Asset (ROA) Pengukuran tingkat profitabilitas dalam penelitian ini menggunakan rasio Return On Asset (ROA). ROA digunakan untuk mengukur kemampuan perusahan menghasilkan laba secara keseluruhan.Semakin besar ROA suatu bank semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank tersebut dan semakin membaik pula posisi bank tersebut dari sisi penggunaan asset. Rasio ini dapat dituliskan dengan rumus formula sebagai berikut: ROA =
X 100 %
f. PengungkapannCorporate Social responsibility (CSR) commit to user
68 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Pengungkapan CSR adalah pengungkapan informasi yang berkaitan dengan tanggung jawab sosial perusahaan di dalam laporan tahunan.Pengukuran CSR mengacu pada 50 item pengungkapan yang digunakan oleh Khusnul dan Prabowo (2013).Pengukuran variabel ini dengan indeks pengungkapan sosial selanjutnya
di
tulis
dengan
CSR
dengan
membandingkan
jumlah
pengungkapan yang diharapkan. Pengungkapan CSR perbangkan berkaitan dengan kegiatan sosialnya yang meliputi 6 item investasi dan keuangan, 4 item produk dan jasa, 6 item tenaga kerja, 12 item sosial, 7 item lingkungan, 15 item tata kelola organisasi. Analisis data pengungkapan CSR menggunakan analisis isi dengan metode skoring berdasarkan ISR indeks yang terdiri dari 6 indikator yaitu investasi dan keuangan, produk dan jasa, tenaga kerja, sosial, lingkungan, dan tata kelola organisasi, dikembangkan menjadi 50 item pertanyaan. Penilaian dilakukan dengan menggunakan scoring 0 dan 1 dimana nilai 0 diterapkan jika sama sekali tidak ada pengungkapan terkait item tersebut, nilai 1 diterapkan jika pengungkapan dilakukan CSR =
E. Teknik dan Analisis Data 1. Uji Kenormalan Data Uji kenormalan data digunakan untuk menentukan macam Uji Statistika pengujian pengaruh variabel bebas terhadap variabel tergantungnya. Jika datanya berdistribus normal maka uji statistikanya menggunakan Uji Parametrik, dan commit to user
69 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
kalau datanya tidak berdistribus normal menggunakan Uji Non-Parametrik, sebab Uji Parametrik mensyaratkan data berdistribusi normal, galat (error) bebas, varian homogen, rerata proporsional terhadap standard deviasinya, sedangkan Uji NonParametrik tidak mensyaratkannya (Gomez dan Gomez, 1984; McClave dan Sincich, 2000). Uji Statistika kenormalan data yang biasa digunakan adalah uji grafik kenormalan sebaran data dari Kolmogorov-Smirnov. Pada penelitian ini analisis data dengan menggunakan aplikasi statistik minitab release16.00. 2. Uji Non Parametrik (Kruskal-Wallis) Uji
Kruskal-Wallis
adalah
uji
nonparametrik
yang
digunakan
untuk
membandingkan tiga atau lebih kelompok data sampel.Uji Kruskal-Wallis digunakan
ketika
asumsi
ANOVA
(Analysis
of
Variance)
tidak
terpenuhi.ANOVA adalah teknik analisis data statistik yang digunakan ketika kelompok-kelompok variabel bebas lebih dari dua. Pada ANOVA, kita asumsikan bahwa distribusi dari masing-masing kelompok harus terdistribusi secara normal. Dalam uji Kruskal-Wallis, tidak diperlukan asumsi tersebut, sehingga uji KruskalWallis adalah uji distribusi bebas. Jika asumsi normalitas terpenuhi, Penyusunan hipotesis dalam uji Kruskal- Wallisadalahsebagaiberikut: a. H0: sampel berasal dari populasi yang sama (µ1 = µ2 = … = µk), dan b. Ha:sampel berasal dari populasi yang berbeda (µi = µj). Uji Kruskal Wallis harus memenuhi asumsi berikut ini: a.
Sampel ditarik dari populasi secara acak,
b.
Kasus masing-masing kelompok independen, dan
c.
Skala pengukuran yang digunakan biasanya ordinal. commit to user
70 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Rumus umum yang digunakan pada Uji Kruskal Wallis adalah:
…………………………… ……….
(1)
Statistik Uji Kruskal Wallis menggunakan nilai distribusi Chi-kuadrat dengan derajat bebas k-1,dan dengan jumlah sampel harus lebih dari 5. Jika nilai uji Kruskal Wallis lebih kecil daripada nilai chi-kuadrat tabel, atau P-Value > 0,05 maka hipotesis null diterima, berarti sampel berasal dari populasi yang sama, demikian pula sebaliknya. 3. Analisis Persamaan Regresi Berganda Uji persamaan regresi digunakan untuk mengetahui signifikasi dari pengaruh data variabel bebas (X) atau lebih secara bersama-sama (silmutan) dengan variabel terkait (Y). Uji ini dipakai sebagai bukti kelayakan atas persamaan tersebut. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah persamaan regresi linier berganda. Bentuk persamaan linier, dengan model sebagai berikut : 1. Y =α + β1X1………………………………………………………………..
(2)
2.Y = α + β1X1 + β2X2 + ε……………………………………………………
(3)
3. Y = α + β1X1 + β2X2 +β3X3 + ε……………………………………….......
(4)
4.Y = α + β1X1 + β2X2 +β3X3 + β4X4+ ε……………………………………
(5)
5. Y = α + β1X1 + β2X2 +β3X3 + β4X4+ β5X5+ε………………………….....
(6)
Keterangan: Y
commit to user = Variabel tergantung,
71 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
α
= Konstanta,
β1-β5
= Koefisien Regresi,
X1, X2, X3, X4, X5
= Variabel bebas.
uji persamaan regresi digunakan untuk mengetahui signifikasi dari pengaruh data variabel bebas (X) terhadap variabel tergantung (Y). Uji ini dipakai sebagai bukti kelayakan atas persamaan tersebut. Untuk melakukan tujuan penelitian ini maka dilakukan pengujian statistik sebagai berikut: Merumuskan hipotesis H0 : b1 = b2 = 0, diduga tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel X1 dan X2 secara bersamaan terhadap variabel Y. H1 : b1 ≠ b2 ≠ 0, diduga terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel X1 dan X2 secara bersamaan terhadap Y. 4. Uji t Uji t untuk menguji pengaruh variabel bebas secara parsial terhadap variabel yang terikat, digunakan pengujian koefisien regresi secara parsial (uji t), yaitu dengan membandingkan t tabel dan t hitung.Uji t berfungsi untuk menguji signifikasi koefisien regresi secara individual.
H 0 : i 0
H i : i 0atauHi : i 0 1. Artinya tidak ada pengaruh yang signifikan dari variabel dependen terhadap variabel independen. commit to user
72 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
2. Artinya ada pengaruh yang signifikan dari variabel dependen terhadap variabel independen.
Nilai t-hitung dapat dihitung dengan rumus:
t
ˆi s ˆi
…………………………. … ……………….
(8)
Jika t-hitung > t-tabel maka H0 ditolak dan Hi diterima. Jika t-hitung < t-tabel maka H0 diterimadan Hi ditolak. 5. Uji F Uji F bertujuan untuk mengetahui apakah variabel X secara bersamaan (simultan) mampu menjelaskan variabel Y. Untuk mengukur besarnya hubungan dari variabel bebas terhadap variabel terikat dapat dilihat melalui koefisien determinasi (R2) semakin tinggi nilai R2 atau regresi maka semakin baik regresi tersebut demikian pula sebaliknya. Analisis Ragam (Analysis of variance)
H 0 : 1 2 3 4 5 0 H i : palingtida k i 0
Uji Statistik-F
( SS yy SSE / k SSE /[ n (k 1)]
R2 / k (1 R 2 ) /[ n (k 1)] ……………… (9)
MeanSquare Model = MeanSquare (Error )
n adalah ukuran sampel dan k adalah banyaknya populasi dalam model. Daerah tertolak: F > Fα dengan numerator derajad bebas dan [n(k+1)derajadbebas denominat.
commit to user
73 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
6. Uji Koefisien Determinan (R2) Koefisien Determinasi adalah statistik suatu sampel yang menjelaskan seberapa baik model fit data, serta merupakan ukuran keberartian model (McClave dan Sincich, 2000). Koefisien Determinan didefinisikan dengan:
R2 1
SSE SS yy SSE Penjelasan var iabilita SS yy SS yy Variabilit astotal
………………………. (10)
Sebagai alternatif digunakannya R2 sebagai ukuran kesesuaian model, adalah R2 yang disesuaikan dan disingkat dengan R2adj yang dirumuskan dengan : (n 1) SSE 2 Radj n (k 1) S yy
…………………................................................... (11)
(n 1) 1 R2 n (k 1) ………………………………………………………… (12)
Radj R 2 2
commit to user
74 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
BAB IV ANALIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum dan Deskriptif Data Obyek Penelitian 1. Gambaran Umum Obyek Penelitian Obyek penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah seluruh perusahaanPerbankan Umum Syariah di Indonesia yang sudah berbentuk PT yang telah membuat laporan tahunan rutin yang dipublikasikanmasing-masing bank periode 2008 – 2012. Perbankan tersebut meliputi : Bank Muamalat Indonesia, Bank Syariah Mandiri, Bank Mega Syariah, BRI Syariah, Bank Syariah Bukopin, BNI Syariah, BCA Syariah, Panin Bank Syariah dan Bank Victoria Syariah. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan metode sensus sampling dengan tujuan untuk memperoleh sampel yang sesuai dengan tujuan penelitian. Berdasarkan kriteria dengan menggunakan sensus sampling, maka banyaknya sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sembilan perusahaan perbankan syariah di Indonesi. Data yang digunakan dalam penelitian diambil dari Laporan Tahunan Publikasi bank-bank syariah kurun waktu 2008-2012 yang menjadi sampel penelitian, khususnya pada Laporan Perhitungan Rasio Keuangan. Faktor yang dijadikan sebagai variabel tergantungnya adalah Return On Asset (ROA), sedangkan untuk variabel bebas dalam penelitian ini adalah commit to user
75 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Financing (NPF),Net Interest Margin (NIM),Finance Deposit Ratio (FDR),Corporate Social Responsibility (CSR). Data yang digunakan nadalah data sekunder yang diperoleh dari Laporan tahunan Masing-masing bank yang dipublikasikan melalui website Bank Indonesia. Dalam analisis data penulis menggunakan program aplikasi program Minitam Release 16.00. Selanjutnya, secara lebih rinci dinamika Capital Adequasy Ratio (CAR), Non Performing Financing (NPF), Net Interest Margin (NIM), Finance Deposit Ratio (FDR), Return On Asset (ROA), dan Corporate Social Responsibility (CSR) disajikan pada Tabel 3. Tabel 3 Rerata CAR,NPF,NIM, FDR,ROA,CSR Bank Muamalat Syariah
Syariah Mandiri
Mega Syariah
BRI Syariah
Tahun CAR
NPF
NIM
FDR
ROA
CSR
13,7327 14,1852 14,3529 14,4599 16,8615
61,111 59,362 62,542 63,394 67,042
75,527748 76,766241 79,318825 80,641717 81,318825
6,9113 8,8334 9,1304 9,1669 10,933
2008 2009 2010 2011 2012
20,09174 9,5941 20,25975 9,6462 22,17767 12,2699949 21,1343 12,7173 20,75702 13,0465
2008 2009 2010 2011 2012
21,68188 21,45579 19,90467 23,23096 22,63261
10,573842 8,79557557 8,70036072 8,02392441 8,40845171
16,07165 16,01776 15,96371 16,92326 16,68537
64,651 67,45 68,038 68,864 69,584
80,527748 81,766241 81,527748 80,641717 81,641717
9,6807967 10,349402 10,316959 9,8859323 10,381749
2008 2009 2010 2011 2012
22,35727 20,22447 22,07922 21,15132 22,38167
9,09377593 10,1036482 12,2699949 11,5760791 11,0401206
16,27496 20,59236 23,94911 23,8254 22,72917
64,827 69,162 68,82 68,458 71,422
79,127655 49,583491 50,748053 81,108726 83,108726
8,0858215 10,333193 9,8009605 9,2393859 12,66383
2008 2009 2010
8,106352 8,08582152 8,106352 8,1064 42,688535 5,5615333 25,12379 8,26880703 17,24944 84,227 44,981895 4,1732094 commit to user 27,69733 10,2026297 16,94381 79,696 46,127655 3,3902799
76 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Syariah Bukopin
2011 2012
23,36493 10,1697384 16,41277 73,071 48,42656 2,5621688 20,56626 9,69805053 16,58099 89,964 55,527748 6,2601751
2008 2009 2010
8,065241 8,06524054 8,085822 8,1064 45,55466 1,2807639 22,01339 11,8923498 16,75808 89,964 47,275255 1,4030299 20,70514 12,6504408 16,211 89,964 44,981895 4,932883
Lanjutan Tabel 3
BNI Syariah
BCA Syariah
Panin Syariah
Victoria Syariah
Tertinggi Terendah Rerata
2011 2012
23,79439 9,52415941 15,67998 66,131 49,583491 4,1335828 21,78175 13,645584 16,63325 74,957 54,309603 4,2513623
2008 2009 2010 2011 2012
8,085822 8,044608 32,36732 27,78767 22,95324
2008 2009 2010 2011 2012
8,065241 6,54432757 8,065241 8,0652 42,688535 4,2124658 8,044608 6,286529 8,085822 8,0446 44,409129 4,3659884 61,59017 8,52637877 18,89964 62,63 44,981895 6,0178817 43,2053 6,286529 20,52271 63,267 48,42656 5,4415512 34,74236 6,01788168 18,99286 64,059 48,42656 5,1294833
2008 2009 2010 2011 2012
8,106352 8,085822 48,31697 52,44867 35,16916
6,01788168 9,97020879 6,54432757 7,75014448 6,26017507
8,065241 8,085822 14,55428 16,42333 16,07165
8,0652 8,0446 57,243 81,837 81,837
39,799101 40,959591 42,688535 42,688535 42,688535
3,8448587 3,9711522 4,5867196 7,5987436 10,446155
2008 2009 2010 2011 2012
8,044608 8,023924 8,065241 42,80343 32,62006 61,59017 8,023924 22,87354
6,286529 6,792513 7,26394971 9,86899416 10,6371369 13,645584 6,01788168 9,21487652
8,044608 8,065241 8,106352 10,16974 10,55796 23,94911 8,044608 14,6381
8,0858 8,0652 8,0858 43,309 59,824 89,964 8,0446 54,074
39,799101 40,959591 42,688535 44,981895 46,127655 83,108726 39,799101 55,967072
3,8448587 4,2899087 5,6790123 15,256789 6,865251 15,256789 1,2807639 6,7086327
8,02392441 8,0446083 9,88593232 10,6529046 8,94587768
8,085822 8,106352 14,25729 17,5205 16,74771
8,0652 8,0446 56,716 63,124 67,992
44,409129 45,55466 49,583491 51,922371 51,922371
4,3281145 4,3659884 4,4777032 6,5189988 6,98483
Sumber : Laporan tahunan masing-masing bank (diolah) Pada Tabel 3 di atas terlihat bahwa Capital Adequasy Ratio (CAR), Non commit to user Performing Financing (NPF), Net Interest Margin (NIM), Finance Deposit Ratio
77 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
(FDR), Return On Asset (ROA), dan Corporate Social Responsibility (CSR) dari Perusahaan Perbankan Syariah yang tercatat dalam Laporan Tahunan selama periode penelitian yaitu pada tahun 2008 – 2012 menunjukkan terjadinya fluktuasi. Keadaan ini dapat diketahui dari fluktuasi besarnya masing-masing variabel pada periode tahun 2008 – 2012. Pada periode tahun 2011 Perusahaan Perbankan Syariah memperlihatkan bahwa Return On Asset (ROA) tertinggi yaitu sebesar 15,256789dan terendah 1,2807639terjadi pada periode tahun 2008 – 2010. Capital Adequasy Ratio (CAR), tertinggi yaitu sebesar 61,59017terjadi pada periode tahun 2010, sedangkan terendah8,023924 yaitu sebesar terjadi pada periode tahun 2008 – 2009. Non Performing Financing (NPF), tertinggi yaitu sebesar 13,6456 terjadi pada periode tahun 2012, sedangkan terendah yaitu sebesar6,01788168 terjadi pada periode tahun 2008 – 2010. Net Interest Margin (NIM), tertinggi yaitu sebesar 23,94911terjadi pada periode tahun 2010, sedangkan terendah yaitu sebesar8,044608 terjadi pada periode tahun 2008 – 2009. Finance Deposit Ratio (FDR), tertinggi yaitu sebesar89,964 terjadi pada periode tahun 2012, sedangkan terendah yaitu sebesar8,0446 terjadi pada periode tahun 2008 – 2009. Corporate Social Responsibility (CSR), tertinggi yaitu sebesar83,108726 terjadi
pada
periode
tahun
2012,
sedangkan
39,799101terjadi pada periode tahun 2008 – 2009. commit to user
terendah
yaitu
sebesar
78 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
2. Deskripsi Statistik Variabel Penelitian Berdadasarkan hasil analisis deskreptif statistik, berikut disajikan dalam tabel 4. Karakteristik sampel yang digunakan didalam penelitian ini meliputi: jumlah sampel (N), rata-rata sampel (mean), Nilai maksimum,nilai minimum dan standar deviasi masing-masing variabel. Tabel 4 Hasil Analisis Deskrptif Transformasi Data Variabel Variabel
N
Mean
StDev
Minimum
Median
Maximum
CAR
45
22,87
12,46
8,02
21,78
61,59
NPF
45
9,215
2,101
6,018
9,094
13,646
NIM
45
14,638
4,588
8,045
16,072
23,949
FDR
45
55,49
28,83
8,04
66,04
89,96
CSR
45
55,97
16,05
39,80
48,43
83,11
ROA
45
6,709
3,107
1,281
6,018
15,257
Sumber : data sekunder diolah Dari Tabel 4 terlihat bahwa banyaknya pengamatan perusahaan Perbankan Syariah pada Laporan Tahunan Periode Tahun 2008 – 2012 dalam penelitian ini adalah sebanyak 45 data. Nilai (Return On Asset ROA) tertinggi sebesar 15,257 dicapai oleh Panin Bank Syariah dan nilai terendahnya sebesar1,281 dicapai oleh Bank Syariah Bukkopin, pada Periode Tahun 2008 – 2009. Nilai Mean (rerata) dari Return On Asset (ROA) adalah sebesar 6,709 dengan Standart Deviation (simpangan baku) sebesar 3,107. Oleh karena standart deviasi dari Return On commit to user
79 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Asset (ROA) lebih kecil dari reratanya, maka berarti bahwa simpangan dari data Return On Asset (ROA) relatif kecil, dan menjukkan bahwa data Return On Asset (ROA) relatif baik. Capital Adequacy Ratio (CAR) terlihat mempunyai nilai rerata sebesar 22,87 tertinggi 61,59 terendah 8,02dengan standart deviasi 12,46. Keadaan ini
mempunyai arti bahwa pada periode tahun penelitian, besarnya Capital Adequacy Ratio (CAR) Perusahaan Perbankan Syariah di Indonesia mempunyai nilai lebih besar dari yang dipersyaratkan oleh Bank Indonesia yaitu sebesar minimal 8%, sebab nilai minimum dari Capital Adequacy Ratio (CAR) Perusahaan Perbankan Syariah di Indonesia pada periode tahun penelitian sebesar8,02, demikian pula standart deviasianya 12,46 yang mempunyai nilai lebih kecil dari reratanya yang mempunyai nilai22,87. Oleh karena itu, data Capital Adequacy Ratio (CAR) tersebut dikatakan baik, karena mempunyai simpangan relatif kecil. Non Performing Financing (NPF), mempunyai nilai rerata sebesar 9,215 tertinggi 13,646 terendah6,018dengan standart deviasi 2,101. Menurut Bank Indonesia, Non Performing Financing (NPF)adalah kredit bermasalah yang terdiri dari kredit yang berklasifikasi kurang lancar, diragukan dan macet. Sebuah Bank yang dirongrong oleh kredit bermasalah dalam jumlah besar cenderung menurun profitabilitasnya. Return on Assets (ROA) yang merupakan salah satu tolok ukur profitabilitas mereka akan menurun. Non Performing Financing (NPF) pada Perbankan Syariah merupakan kredit bermasalah dan merupakan salah satu indikator kunci untuk menilai kinerja fungsi Bank. Bank Indonesia (BI) melalui commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
80 digilib.uns.ac.id
Peraturan Bank Indonesia (PBI) menetapkan bahwa rasio kredit bermasalah (NPL/NPF) adalah sebesar 5%. Net Interest Margin (NIM) pada periode penelitian mempunyai nilai maksimum sebesar23,949, minimum 8,045rerata14,638dan standart deviasi 4,588. Net Interest Margin (NIM) merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan manajemen Bank dalam mengelola aktiva produktifnya untuk menghasilkan pendapatan bunga bersih. Pendapatan bunga bersih diperoleh dari pendapatan bunga dikurangi beban bunga, semakin besar rasio ini maka meningkatnya bunga atas aktiva produktif yang dikelola Bank, sehingga kemungkinan Bank dalam keadaan bermasalah semakin kecil. Besarnya nilai maksimum, minimum dan rerata Finance Deposit Ratio (FDR) dari Perbankan Indonesia pada periode tahun 2008 – 2012, berturut-turut adalah89,96, 8,04 dan 55,49dengan standart deviasi28,83. Finance Deposit Ratio(FDR) adalah rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat likuiditas Bank yang menunjukkan kemampuan Bank untuk memenuhi permintaan kredit dengan menggunakan total aset yang dimiliki oleh Bank. Nilai FDR yang diperkenankan oleh Bank Indonesia adalah pada kisaran 78 % hingga 100%. Rasio ini merupakan indikator kerawanan dan kemampuan suatu Bank untuk memenuhi permintaan kredit dengan menggunakan total aset yang dimiliki oleh Bank tersebut. Pada periode tahun 2008 – 2012 Perbankan Syariah Indonesia mempunyai nilai minimum Finance Deposit Ratio (FDR) sebesar 8,045yang berarti bahwa Perbankan Syariah di Indonesia mampu memenuhi permintaan kredit dengan menggunakan total aset yang dimiliki oleh Bank commit to user
81 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
tersebut. Pada periode tahun tersebut Perbankan Syariah mempunyai nilai standart deviasi yang lebih kecil dari nilai reratanya, sehingga data Finance Deposit Ratio (FDR)nya dapat dikatakan baik karena mempunyai simpangan yang relatif kecil. Corporate Social Responsibility (CSR) dari Perbankan Syariah Indonesia pada periode tahun 2008 – 2012 mempunyai nilai maksimum sebesar83,11 Minimum 39,80, rerata55,97 dengan standart deviasi16,05. Corporate Social Responsibility (CSR) adalah suatu tindakan atau konsep yang dilakukan oleh perusahaan (sesuai kemampuan perusahaan tersebut) sebagai bentuk tanggung jawab mereka terhadap sosial dan lingkungan sekitar tempat perusahaan itu berada. Organisasi Perbankan yang beroperasi dengan prinsip syariah diarahkan pada adanya permintaan tambahan terkait dengan CSR mereka menyatakan bahwa perusahaan yang menerapkan CSRdapat menjamin bahwa bila perusahaan yang telah melaksanakan CSR dengan baik akan mendapat kepastian benefit-nya. Pada periode tahun 2008 – 2012 Perbankan Syariah Indonesia mempunyai nilai Corporate Social Responsibility (CSR) cukup tinggi karena mempunyai nilai minimum Corporate Social Responsibility (CSR) sebesar 39,80 tetapi keadaan ini tidak dapat menjamin benefit yang tinggi, tetapi harapannya adalah nasabahnya menjadi banyak.Nilai standart deviasi Corporate Social Responsibility (CSR) pada periode tahun tersebut lebih kecil daripada nilai reratanya, sehingga data Corporate Social Responsibility (CSR) dapat dikatakan datanya wajar karena standart deviasinya relatif kecil .
B. Proses dan Hasil Analisis commit to user
82 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
1. Uji kenormalan data Uji kenormalan data digunakan untuk menentukan macam Uji Statistika pengujian pengaruh variabel bebas terhadap variabel tergantungnya. Jika datanya berdistribus normal maka uji statistikanya menggunakan Uji Parametrik, dan kalau datanya tidak berdistribus normal menggunakan Uji Non-Parametrik, sebab Uji Parametrik mensyaratkan data berdistribusi normal, galat (error) bebas, varian homogen, rerata proporsional terhadap standard deviasinya, sedangkan Uji NonParametrik tidak mensyaratkannya (Gomez dan Gomez, 1985; McClave dan Sincich, 2000). Dari hasil olah data pada penelitian ini data dinyatkan tidak normal, dan karena data tersebut dinyatakan dalam %, maka untuk menormalkan distribusinya harus ditransformasikan dalam Arc Sin, transformasi hanya boleh dilakukan sekali dan jika data tetap tidak normal, uji kenormalan distribusi dataharus menggunakan Uji Non-Parametrik (Gomez dan Gomez, 1985; Steel dan Torrie, 1985; McClave dan Sincich, 2000). Uji Statistika kenormalan data yang biasa digunakan adalah uji grafik kenormalan sebaran data dari Kolmogorov-Smirnov. 2. Uji Kolmogorov – Smirnov Uji Kolmogorov – Smirnovsatu sampel digunakan untuk menguji distribusi data kontinyu dengan beberapa parameter khusus, yang secara konservatif menghipotesiskan P(H0 ditolak|H0 benar) < αtabel atau P-Value < 0,05, dan uji ini dapat pula digunakan untuk menguji distribusi data diskret (Steel dan Torrie, 1985). Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov terhadap sebaran data variabel trasformasi, disajikan pada Gambar sebagai berikut: commit to user
83 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
a. Uji kenormalan data CAR UJI KENORMALAN DATA CAR Normal
99
Mean StDev N KS P-Value
95 90
22,87 12,46 45 0,204 <0,010
Percent
80 70 60 50 40 30 20 10 5
1
-10
0
10
20
30 CAR
40
50
60
70
Gambar 2.Grafik Kenormalan data CAR Gambar 2 menunjukkan bahwa distribusi data CAR tidak normal, karena nilai P-Value = 0,010< 0,05 sehingga untuk menguji pengaruh variael bebas CAR terhadap ROA adalah dengan uji Non-Parametrik, yaitu uji KruskalWallis. b. Uji kenormalan data NPF
commit to user
84 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
UJI KENORMALAN DATA NPF Normal
99
Mean StDev N KS P-Value
95 90
9,215 2,101 45 0,076 >0,150
Percent
80 70 60 50 40 30 20 10 5
1
5,0
7,5
10,0 NPF
12,5
15,0
Gambar 3. Grafik Kenormalan data NPF Gambar 3terlihat bahwa data Transformasi NPF tidak normal karena nilai P-Value = 0,150 < 0,05 sehingga untuk menguji pengaruh variael bebas NPF terhadap ROA adalah dengan uji Non-Parametrik, yaitu uji KruskalWallis. c. Uji kenormalan data NIM UJI KENORMALAN DATA NIM Normal
99
Mean StDev N KS P-Value
95 90
Percent
80 70 60 50 40 30 20 10 5
1
5
10
15 NIM
20
Gambar 4.Grafik Kenormalan data
commit to user
25
14,64 4,588 45 0,169 <0,010
85 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Gambar 4terlihat bahwa data Transformasi NIM tidak normal karena nilai P-Value = 0,010< 0,05 sehingga untuk menguji pengaruh variael bebas NIM terhadap ROA adalah dengan uji Non-Parametrik, yaitu uji Kruskal-Wallis. d. Uji kenormalan data FDR UJI KENORMALAN DATA FDR Normal
99
Mean StDev N KS P-Value
95 90
55,49 28,83 45 0,264 <0,010
Percent
80 70 60 50 40 30 20 10 5
1
0
20
40
60 FDR
80
100
120
140
Gambar 5. Grafik Kenormalan data FDR Gambar 5 terlihat bahwa data Transformasi FDR tidak normal karena nilai P-Value = 0,010< 0,05 sehingga untuk menguji pengaruh variael bebas FDR terhadap ROA adalah dengan uji Non-Parametrik, yaitu uji Kruskal-Wallis. e. Uji kenormalan data CSR UJI KENORMALAN DATA CSR Normal
99
Mean StDev N KS P-Value
95 90
Percent
80 70 60 50 40 30 20 10 5
1
10
20
30
40
50
60
70
80
90
CSR
Gambar 6. Grafik Kenormalan data CSR commit to user
100
55,97 16,05 45 0,266 <0,010
86 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Gambar 6 terlihat bahwa data Transformasi CSR tidak normal karena nilai P-Value = 0,010< 0,05 sehingga untuk menguji pengaruh variael bebas CSR terhadap ROA adalah dengan uji Non-Parametrik, yaitu uji Kruskal-Wallis. f. Uji kenormalan data ROA UJI KENORMALAN DATA ROA Normal
99
Mean StDev N KS P-Value
95 90
6,709 3,107 45 0,130 0,053
Percent
80 70 60 50 40 30 20 10 5
1
0
2
4
6
8 ROA
10
12
14
16
Gambar 7. Grafik Kenormalan data ROA Gambar 7 terlihat bahwa data Transformasi ROA tidak normal
karena
nilai P-Value = 0,053< 0,05. 3. Uji Non - Parametrik (Kruskal-Wallis) Uji pengaruh variabel bebas Capital Adequasy Ratio (CAR), Non Performing Financing (NPF), Net Interest Margin (NIM), Finance Deposit Ratio (FDR), dan Corporate Social Responsibility (CSR) terhadap Return On Asset (ROA) menggunakan Uji Non-Parametrik Kruskal-Wallis k-Sampel (Steel dan Torrie, 1985; Mendenhall et al. 1989; McClave dan Sincich, 2000) dengan kriteria: H0: Distribusi k populasi identik. Hi: Paling tidak distribusi dua populasi berbeda. commit to user
87 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
2
12 k Ri H n(n 1 i 1 ni ni =
………………………………………………..
(13)
Banyaknya pengukuran pada sampel populasi,
Ri = Jumlah peringkat sampel ke i. Pengukuran sesuai dengan besar relatif ukuran dari seluruh set n = n1 + n2 + ...+nk pengamatan yang dibuat dengan mengkombinasikan data dari seluruh k sampel.Daerah Penolakan : H0 ditolak jika H > dengan derajad bebas (k – 1) 2
Hasil dari uji Kruskal-Wallis dengan Minitab Release 16 adalah sebagai berikut:
Tabel 5 Uji Kruskal-Wallis Variabel
df
H
H adjusted
P-value
CAR
38
41,59
41,60
0,317
NPF
38
40,99
40,99
0,341
NIM
36
42,87
42,88
0,200
FDR
33
38,99
38,99
0,218
CSR
25
30,27
30,27
0,214
Sumber : data sekunder diolah Dari Tabel 5 terlihat bahwa P-value variabel-variabel bebas Capital Adequasy Ratio (CAR), Non Performing Financing commit to user (NPF), Net Interest Margin
88 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
(NIM),Finance Deposit Ratio (FDR), Corporate Social Responsibility (CSR) masing-masing lebih besar dari P>0,05 yang berarti bahwa variabel-variabel bebas tersebut berpengaruh tidak nyata terhadap variabel tergantungReturn On Asset (ROA). 4. Analisis Regresi Linier Berganda Sebagian besar aplikasi praktis dari model regresi yang digunakan dalam penelitian adalah model regresi yang lebih komplek daripada model sederhana garis lurus. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan regresi linier ganda dengan variabel tegantung (y) adalah Return On Asset (ROA), dan variabel bebas(x) berturut-turut adalah Capital Adequasy Ratio (CAR) sebagai x1, Non Performing Financing (NPF) sebagai x2, Net Interest Margin (NIM), sebagai x3, Finance Deposit Ratio (FDR) sebagai x4, dan Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai X5. Bentuk umum model regresi ini adalah:
y 0 1 x1 2 x 2 3 x3 4 x 4 5 x5 .....................(14) x1, x2, x3,x4,x5 merupakan variabel-variabel kuantitatif yang bukan merupakan fungsi dari variabel-variabel bebas yang lain. β0 menyatakan intercept y dari garis regresi, dan β1 menyatakan kemiringan garis regresi. 2 Estimator untuk Model Regresi Ganda dengan k(5) Variabel
Bebas s2
SSE SSE n Banyaknyaparameteryangdiestimasi n (k 1) …………………(15)
Persamaan regresi linier berganda yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut sebagai berikut: commit to user
89 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Keterangan: ROA = α + β1CAR+ β2NPF+β3NIM + β4FDR+ β5CSR+ ε ROA
= Profitabilitas,
CAR
= Capital Adequasy Ratio,
NPF
= Non Performing Financing,
NIM
= Net Interest Margin,
FDR
= Finance Deposit Ratio,
CSR
= Corporate Social Responsibility,
α
= Konstanta,
β
= Koefisien variabel bebas, dan = Error.
ROA (Y) = -3,54748 + 0,100551 CAR + 0,113192 NPF + 0,0820793 NIM – 0,0364378 FDR + 0,13818 CSR......................................(16) C. Pengujian Hipotesis 1. Uji t
H 0 : i 0 H i : i 0atauHi : i 0 H0 : βi = 0, berarti bahwa variabel bebas berpengaruh tidak signifikan terhadap variabel tergantungnya, Hi :βi< 0[atau Hi : βi> 0], berarti variabel bebas berpengaruh signifikan terhadap variabel tergantungnya. Tabel 6 commit berganda to user parsial (Uji t) Hasil pengujian regresi
90 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Variabel Bebas
Coef
SE Coef
T
P
Constant
3,54748
2,20693
-1,60742
0,116
CAR (X1)
0,10055
0,04022
2,50032
0,017
NPF (X2)
0,11319
0,21294
0,53157
0,598
NIM (X3)
0,08208
0,12942
0,63421
0,530
FDR (X4)
-0,03644
0,02414
-1,50921
0,139
CSR (X5)
0,13818
0,02748
5,02890
0,000
Sumber: Data sekunder diolah 2013 Dari hasil uji t dapat disimpulkan bahwa variabel bebas Capital Adequasy Ratio(CAR) berpengaruh signifikan pada pada Return On Asset (ROA) karena (p =0,017<0,05), Non Performing Financing (NPF)berpengaruh tidak signifikan pada Return On Asset (ROA) karena (p = 0,598< 0,05), Net Interest Margin(NIM)berpengaruh tidak signifikanpada Return On Asset (ROA) karena ( p = 0,530> 0,05), Finance Deposit Ratio (FDR)berpengaruh tidak signifikan pada Return On Asset (ROA) karena (p =0,139>0,05), Corporate Social Responsibility (CSR)berpengaruh signifikan terhadap Return On Asset (ROA) karena (p =0,000<0,05). Berdasarkan uji t tersebut di atas maka dari kelima hipotesis yang diajukan di atas yang diterima adalah
hipetesis ke 1 variabel Capital Adequasy
Ratio(CAR) terbukti signifikan terhadap Return On Asset (ROA) karena p = 0,018<0,05. Serta Hipotesis ke 5 Corporate Social Responsibility (CSR)terbukti
signifikan terhadap Return On Asset (ROA) karena ( p =0,000< 0,05). commit to user
91 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
2. Uji F Uji F bertujuan untuk mengetahui apakah variabel X secara bersamaan (simultan) mampu menjelaskan variabel Y. Untuk mengukur besarnya hubiungan dari variabel bebas terhadap variabel terikat dapat dilihat melalui koefisien determinasi (R2) semakin tinggi nilai R2 atau regresi maka semakin baik regresi tersebut demikian pula sebaliknya.
H 0 : 1 2 3 4 5 0 H i : palingtida k i 0
Uji Statistik-F
( SS yy SSE / k
SSE /[ n (k 1)]
R2 / k (1 R 2 ) /[ n (k 1)] ……………….. (17)
MeanSquare Model = MeanSquare (Error )
n adalah ukuran sampel dan k adalah banyaknya populasi dalam model. Daerah tertolak : F > Fα dengan numerator derajad bebas dan [n-(k+1)derajad bebas denominator. Tabel 7 Hasil Uji F Model
DF
Seq SS
Adj SS
Adj MS
Regression
5
213,276
213,276 42,655
Total
44
F
P
7,8661
0,000034
Sumber: Data sekunder diolah 2013 Dari hasil uji F dapat di ketahui bahwa secara bersama – sama variabel bebas memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat, hal ini dapat dibuktikan dari uji F hitung sebesar 7,8661 dengan nilai signifikasi P=0,000034< commit to user
92 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
0.05sehingga dapat dikatakan bahwa Capital Adequasy Ratio(CAR),Non Performing Financing (NPF), Net Interest Margin(NIM), Finance Deposit Ratio (FDR),Corporate Social Responsibility (CSR)secara bersama – sama berpengaruh nyata terhadap Return On Asset (ROA). 3. R2 (Koefisien Determinan) Koefisien Determinasi adalah statistik suatu sampel yang menjelaskan seberapa baik model fit data, serta merupakan ukuran keberartian model (McClave dan Sincich, 2000). Koefisien Determinan didefinisikan dengan :
R2 1
SSE SS yy SSE Penjelasan var iabilita SS yy SS yy Variabilit astotal
………………………
(18)
Sebagai alternatif digunakannya R2 sebagai ukuran kesesuaian model, Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi model dependennya. Nilai R2 yang mendekati satu berarti variabel-variabel independennya memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. (Ghozali, 2006). Hasil perhitungan koefisien determinasi adalah sebagai berikut:
Tabel 8 R2 (Koefisien Determinan) Variabel Bebas
T-Value
P-Value
R-Sq(adj)
CAR (X1)
5,49096
0,000
4,44%
NPF (X2)
0,81001
0,422
9,19%
NIM (X3)
0,63617
0,528
11,91%
commit to user
93 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
FDR (X4)
0,51502
0,609
9,72%
CSR (X5)
-1,60742
0,116
43,83%
Sumber: Data sekunder diolah 2013 Dari tabel 8 terlihat bahwa nilai R2adjdari hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat mempunyai nilai tertinggi pada hubungan antara variabel bebasCorporate Social Responsibility (CSR) denganvariabel terikat Return on Asset (ROA) yang mempunyai nilai R2adj43,83%,artinya bahwa variabel bebasCorporate Social Responsibility(CSR)lebih dapat menjelaskan variasi nilai variabel terikat Return On Asset (ROA).Hasil darim perhitungan tersebut juga dapat diartikan bahwa pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat yang dapat diterangkan sebesar 43,83% dan sisanya sebesar 56,17 % dipengaruhi oleh faktor-faktor lain di luar model yang merupakan kontribusi variabel bebas yang lain di luar kelima variabel bebas tersebut.
D. Pembahasan Capital Adequacy Ratio (CAR) dari hasil analisis uji t diketahui bahwa Capital Adequacy Ratio (CAR) berpengaruh positif signifikan terhap Return On commit Asset (ROA) dengan nilai signifikan ujitot user P-value =0,017 (P < 0,05) dengan
perpustakaan.uns.ac.id
94 digilib.uns.ac.id
koefisien beta berarah positif. CAR berpengaruh positif terhadap ROA artinya semakin tinggi kecukupan modal bank maka semakin tinggi laba bank sehingga ROA juga meningkat.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa semakin besar Capital Adequacy Ratio (CAR) maka Return On Asset (ROA) yang diperoleh bank akan semakin besar, karena semakin besar Capital Adequacy Ratio (CAR) maka semakin tinggi kemampuan permodalan bank dalam menjaga kemungkinan timbulnya risiko kerugian kegiatan usahanya, sehingga kinerja bank juga akan meningkat. Selain itu semakin tinggi permodalan bank maka bank dapat melakukan ekspansi usahanya dengan lebih aman. Adanya ekspansi usaha pada akhirnya akan mempengaruhi kinerja keuangan bank yang bersangkutan. sehingga bank lebih leluasa dan memiliki peluang yang cukup besar untuk melakukan ekspansi kredit. Disisi lain tingginya CAR juga dapat menambah kepercayaan masyarakat terhadap bank, karena jaminan dana masyarakat semakin tinggi. Dengan bertambahnya modal bank dan bertambahnya kepercayaan masyarakat terhadap bank, maka bank dapat melakukan ekspansi kredit untuk meningkatkan pendapatan operasionalnya Semakin besar CAR maka keuntungan bank juga akan semakin besar. Dengan kata lain semakin kecil resiko suatu bank maka semakin besar keuntungan yang diperoleh bank.Dari hasil uji t-statistik pada Bank Umum Syariah diperoleh hasil yang signifikan yang berarti CAR dapat dijadikan sebagai tolak ukur sebagai meningkatkan keuntungan.Semakin tinggi CAR maka semakin kuat kemampuan bank tersebut untuk menanggung resiko dari setiap kredit / aktiva produktif yang beresiko.jika nilai CAR tinggi berarti bank tersebut mampu membiayai operasi commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
95 digilib.uns.ac.id
bank, keadaan yang menguntungkan bank tersebut akan memberikan kontribusi yang cukup besar bagi profitabilitas. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian Suyono (2005), Merkusiwati (2007) menunjukkan bahwa Capital Adequacy Ratio (CAR) berpengaruhn positif dan signifikan terhadap Return On Asset (ROA) dan tidak didukung oleh penelitian Wisnu Mawardi (2005) Non Performing Financing (NPF)dari hasil analisis penelitian uji t diketahui bahwa Non Performing Financing (NPF) berpengaruh tidak signifikan terhap Return On Asset (ROA) dengan nilai signifikan uji t P-value = 0,598 (P >0,05) Kondisi ini berarti bahwa NPF yang lebih besar dalam satu periode tidak secara langsung memberikan penuruna pada laba untuk periode yang sama.NPF yang tinggi akan mengganggu perputaran modal kerja dari bank, maka apabila bank syariah memiliki jumlah pembiayaan macet yang tinggi maka bank akan terlebih dahulu akan mengevaluasi kinerja bank dengan sementara menghentikan penyaluran pembiayaan sehingga NPF berkurang. Berdasarkan data yang diperoleh NPF bank syariah relatif kecil atau sedikit yang macet sehingga NPF tidak mempengaruhi profitabilitas bank syariah. Hasil yang sama ditunjukkan oleh penelitian Yacub Azwir (2006) dan Edy Satrio Wibowo (2013)yang menyatakan bahwa NPL/NPF tidak berpengaruh terhadap ROA. Hal ini dapat dilihat dari nilai NPL/NPF relative rendah hal tersebut sangat dimungkinkan bahwa kredit macet di bank syariah juga rendah. Adanya kredit bermasalah akan menyebabkan kredit yang disalurkan banyak yang tidak memberikan kontribusi yang baik atau berhasil.Tingkat kesehatan pembiayaan (NPF) ikut mempengaruhi pencapaian commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
96 digilib.uns.ac.id
laba bank. Penelitian ini didukung didukung oleh Suyono (2005),Ponco (2008), dan tidak oleh Purwanto (2011) NetInterest Margin (NIM) dari hasil penelitian uji t diperoleh nilai Pvalue= 0,530 (P > 0,05) yang berarti bahwa NetInterest Margin (NIM) berpengaruh tidak signifikan terhadap Return On Asset (ROA).Artinya kondisi tersebut menunjukkan semakin besar NIM tidak diikuti dengan semakin besarnya laba, hal demikian memunghkinkan NIM merupakan komponen pendapatan bank dari interest income yaitu pendapatan bersih yang diperoleh bank dari selisih bunga antara bunga dana yang dibayar dengan bunga kredit yanmg diperoleh. Dalam kondisi persaingan penuh seperti sekarang ini bank cenderung lebih berhati-hati dalam memberikan kredit dan mengelola portofolionya, selain itu untuk memperbesar laba perbankan banyak mengandalkan sektor jasa diluar kredit.Hasil penelitian ini menunjukkan semakin kecil perubahan nilai NIM suatu bank maka semakin kecil profitabilitas bank tersebut.Untuk para investor NetInterest Margin (NIM)dapat digunakan sebagai pedoman untuk menentukan strategi investasi, semakin tinggi NIM maka semakin tinggi pula kemampuan bank untuk mendapatkan bunga bersihnya sehingga banyak investor yang tertarik berinvestasi ke bank. Penelitian ini didukung oleh Suyono (2005) dan tidak didukung oleh Mawardi (2005) dan Sabir (2012) Financial Deposit Ratio (FDR)dari hasil analisis penelitianuji t diperoleh nilai P-value = 0,139 (P > 0,05) yang berarti bahwa Financing Deposit Ratio (FDR)berpengaruh tidak signifikan terhadap Return On Asset (ROA). Artinya dalam penelitian ini semakin tinggi FDR bank syariah tidak mampu menjadi tolak commit to user
97 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
ukur keberhasilan manajemen bank untuk memperoleh keuntungan tinggi.variabel FDR tidak signifikan terhadap profitabilitas karena memiliki kesulitan dalam melakukan pembiayaan. Banyaknya dana pihak ketiga sedangkan pembiayaan yang dilakukan sedikit dapat menyebabkan terganggunya likuiditas pada bank tersebut. Hal tersebut disebabkan juga karena pendapatan bank syariah tidak langsung dari besarnya jumlah pembiayaan yang diberikan kepada nasabah tetapi perolehannya berdasarkan nisbah yang belum diketahui secara pasti nilainya. Hasil penelitian ini menunjukkan Rasio Financing Deposit Ratio (FDR)pada perbankan syariah yang berada pada standar telah ditetapkan oleh Bank Indonesia maka laba bank tersebutakan meningkat asalkan penyaluran kreditnya dilaksanakan secara efektif, karena dengan meningkatnya laba maka Return On Asset(ROA) juga akan meningkat. Penelitian ini didukung akan olah Ponco (2008) dan tidak didukung oleh Sabir (2012) Corporate Social Responsibility (CSR) dari hasil penelitian uji t diperoleh nilai
P-value
=
0,000
(P
<0,05)
yang
berarti
bahwa
Corporate
SocialResponsibility (CSR) berpengaruh signifikan terhadap Return On Asset (ROA). Hal ini menunjukkan semakin banyak pengungkapan aktivitas tanggungjawab sosial perusahaan dalam laporan tahunan perbankan syariah akan semakin
meningkat
kinerja
keuangan
perbankan
tersebut.Hal
ini
juga
mengkondisikan bahwa perbankan memberikan kontribusi bagi peningkatan kualitas hidup masyarakat sejalan dengan operasi bisnisnya, pelaksanan pengungkapan
CSR
dalam
jangka
panjang
akan
menumbuhkan
rasa
keberterimaan masyarakat terhadap kehadiran perusahaan perbankan. Kondisi commit to user
98 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
seperti itulah yang pada gilirannya dapat memberikan keuntungan ekonomi bisnis kepada perusahaan perbankan yang bersangkutan. Penelitian ini didukung oleh Melisa (2012), Bestari (2012).
BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI A. Kesimpulan Penelitian ini meneliti apakah Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Financing (NPF),NetInterest Margin (NIM),Financial Deposit Ratio (FDR), Corporate Social Responsibility(CSR)berpengaruh terhadap Return On commit to user Asset (ROA).
perpustakaan.uns.ac.id
99 digilib.uns.ac.id
1. Berdasarkan hasil perhitungan dengan uji t menunjukkanCapital Adequacy Ratio (CAR) berpengaruh signifikan terhadap Return On Asset (ROA) mengindikasikan bahwa semakin besar Capital Adequacy Ratio (CAR) semakin tinggikemampuan permodalan bank dalam menjaga kemungkinan timbulnya risiko kerugian usahanya sehingga kinerja bank juga akan meningkat. 2. Berdasarkan hasil perhitungan dengan uji t menunjukkanNon Performing Financing (NPF)berpengaruh tidak nsignifikan terhadap Return On Asset (ROA). Kondisi ini berarti bahwa NPF yang lebih besar dalam satu periode tidak secara langsung memberikan penuruna pada laba untuk periode yang sama.. NPF bank syariah relatif kecil atau sedikit yang macet sehingga NPF tidak mempengaruhi profitabilitas bank syariah. 3. Berdasarkan hasil perhitungan dengan uji t menunjukkanNetInterest Margin (NIM)berpengaruh tidak signifikan terhadap Return On Asset (ROA). Semakin kecil perubahan nilai NIM suatu bank maka semakin kecil profitabilitas bank tersebut.Sehingga diharapkan bank syariah mampu meningkatkan pendapatan bunga atas aktiva produktif yang dikelola maka kemungkinan kondisi bank dalam keadaan bermasalah semakin kecil. 4. Berdasarkan hasil perhitungan dengan uji t menunjukkanFinancing Deposit Ratio (FDR)berpengaruh tidak signifikan terhadap Return On Asset (ROA). Rasio Financing Deposit Ratio (FDR)pada perbankan syariah yang berada pada standar telah ditetapkan oleh Bank Indonesia maka laba bank tersebutakan meningkat asalkan penyaluran kreditnya dilaksanakan secara commit to user
100 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
efektif, karena dengan meningkatnya laba maka Return On Asset (ROA) juga akan meningkat. 5. Berdasarkan hasil perhitungan dengan uji t menunjukkanCorporate Social Responsibility (CSR)berpengaruhsignifikan terhadap Return On Asset (ROA).Hal ini menunjukkan semakin banyak pengungkapan aktivitas tanggung jawab sosial perusahaan dalam laporan tahunan perbankansyariah akan semakin meningkat kinerja keuangan perbankan tersebut. Pengungkapn CSR akan membentuk opini masyarakat terhadap perusahaan. Sehingga dengan meningkatnya tanggungjawan sosial perusahaan akan berpengaruh terhadap profitabilitas perusahaan.
B. Implikasi Hasil Penelitian 1. Melihat variabel Capital Adequacy Ratio (CAR) maka pada pihak perbankan syariah dalam meningkatkan Return On Asset (ROA) diharapkan mampu menyediakan dana (modal) untuk keperluan pengembangan usaha serta menampung kemungknan risiko kerugian yang diakibatkan dari operasional bank. Sehingga perbankan syariah untuk meningkatkan Return On Asset (ROA) maka harus meningkatkan Capital Adequacy Ratio (CAR). Karena semakin besar Capital Adequacy Ratio (CAR)bank syariahmaka semakin tinggi pula tingkat Return On Asset( ROA). Semakin besar Capital Adequacy Ratio (CAR) maka semakin tinggi kemampuan permodalan bank dalam menjaga kemungkinan timbulnya risiko kerugian usahanya sehingga kinerja bank tersebut akan menigkat.
commit to user
101 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
2. Dengan melihat variabel Non Performing Financing (NPF) maka manajemen perbankan syariah dalam meningkatkan Return On Asset ( ROA) diharapkan mampu menekan besarnya Non Performing Financing (NPF) karena Non Performing Financing (NPF) mencerminkan kredit/pembiayaan bermasalah dikarenakan kualitas kredit atau pembiayaan yang buruk. Apabila kualitas pembiayaan yang diberikan buruk maka akan meningkatkan resiko terlebih apabila pemberian kredit/pembiayaan dilakukan dengan tidak memperhatikan prinsip kehati-hatian dan ekspansi pemberian pembiayaan yang kurang terkendali sehingga bank syariah akan menanggung resiko yang lebih besar pula. 3. Melihat variabel NetInterest Margin (NIM) maka manajemen perbankan syariah dalam meningkatkan Return On Asset (ROA) diharapkan mampu untuk meningkatkan
besarnya
meningkatnya
NetInterest
NetInterest Margin
Margin (NIM)
(NIM)
karena
makasemakin
dengan
tinggi
pula
kemampuan bank syariah untuk memperoleh pendapatan bunga bersihnya. Sehbingga dengan meningkatnya pendapatan bunga atas aktiva produktif yang dikelola bank syariah maka kemungkinan bank dalam kondisi bermasalah kecil. 4. Melihat variabel Financing Deposit Ratio (FDR) maka manajemen perbankan syariah dalam meningkatkan Return On Asset (ROA) dengan cara menjaga besarnya Financing Deposit Ratio (FDR)dikisaran 80 % -110 % sesuai dengan standar Bank Indonesia, ketentuan tersebut merupakan batas pemberian kredit maksimal karena jika melebihi 110 % maka dapat menimbulkan risiko commit to user
102 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
likuiditas, Jika Financing Deposit Ratio (FDR) meningkat maka penyaluran dana kepada peminjam semakin besar sehingga bank syariah akan memperoleh keuntungan yang semakin tinggi pula dengan asumsi bank syariah mampu menyalurkan kredit/pembiayaan dengan efektif, sehingga jumlah kredit macetnya kecil. 5. Melihat variabel Corporate Social Responsibility(CSR) semakin meningkatnya pengungkapan Corporate Social Responsibility(CSR) pada perbankan syariah di Indonesia untuk masyarakat pada umumnya dan pada nasabah serta karyawan pada khususnya akan berdampak pada pada kepercayaan dari mereka sehingga akan berpengaruh pada peningkatan pendapatan yang
akan
menghasilkan laba yang besar bagi perbankan syariah.
C. Keterbatasan Penelitian Hasil penelitian ini terbatas pada sampel penelitian pada bank syariah di Indonesia yang masih sedikit dari 11 bank syariah yang sudah berbentuk Perseroan Terbatas berjumlah 9 bank syariah sebagai obyek penelitian ini. Serta rasio-rasio keuangan yang digunakan sebagai dasar untuk mempediksi Return On Asset (ROA) hanya terbatas pada rasio Capital Adequacy Ratio (CAR), Performing Financing (NPF),NetInterest Margin (NIM),Financing Deposit Ratio (FDR),Corporate Social Responsibility(CSR)yang mana klima variabel tersebut hanya
variabelCapital
Responsibility(CSR)yang
Adequacy
Ratio
(CAR)dan
mempunyai pengaruh
Corporate
Social
signifikan. Sehingga perlu
adanya pengkajian lain dengan menggunakann unsur rasio kesehatan keuangan commit to user
103 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
yang lain yang dapat mempunyai pengaruh terhadap profitabilitas perbankan syariah. D. Agenda Penelitian Mendatang Dalam penelitian mendatang perlu menambahkan variabel-variabel yang dapat mempengaruhi Return On Asset (ROA), rasio keuangan misalnya BOPO serta variabel lain misalnya stabilitas makro ekonomi, struktur modal dan efisiensi operasional serta GCG.
commit to user
104 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, F.2004. ManajemenPerbankan, Bank,Malang: UMM Press.
TeknikAnalisiKinerjaKeuangan
Almilia, L.Spica, dan H. Winny, 2005, Analisis Rasio Camel Terhadap Prediksi Kondisi Bermasalah pada Lembaga Perbankan Perioda 2000-2012. Jurnal Akuntansi & Keuangan,VII ( 2), pp. 131-147. Bank Indonesia,2008, Laporan Tahunan Publikasi, www.bi.go.id _____________,2009, Laporan Tahunan Publikasi, www.bi.go.id _____________,2010, Laporan Tahunan Publikasi, www.bi.go.id _____________,2011, Laporan Tahunan Publikasi, www.bi.go.id _____________,2012, Laporan Tahunan Publikasi, www.bi.go.id Bestari, D,H. 2012. Corporate Social Responsibility dan Kinerja Perbankan di Indonesia. Jurnal Keuangan dan Perbankan, XVI (2), pp. 318-328. Dendawijaya. 2003. Manajemen Perbankan. Jakarta: Penerbit Ghalia Indonesia.
El Mosaid,F., and R. Boutti. 2012. Relationship Between Corporate Social Responsibility and Financial performance in Islamic Banking , Research Journal of Finance and Accounting, III (10), pp. 1-11. Fauziah, K., dan P.J. Yudho.2013.Analisis pengungkapan tanggung jawab Sosial Perbankan Syariah di Indonesia berdasarkan Islamic Social Reporting Indeks. Jurnal Dinamika Akutansi V(1), pp. 12 – 20. Febryani, A., dan R. Zulfadin, 2003.AnalisiKinerja Bank Devisa dan Bank Non Devisa di Indonesia,Jurnal Kajian Ekonomi dan Keuangan, VII (4), pp. 53. Gomez, K. A., and A. A. Gomez. 1985. Statistical Procedures for Agricultural Research (2nd Edition). An International Rice Research Institute Book.A Wiley-Interscience Publication.New York: John Wiley & Sons. Ghozali Imam.2009. Ekonometrika Teori, Konsep dan aplikasi. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. commit to user
105 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Houston, B.E.F, dan Joel F.2006, Keuangana,Jakarta:Salemba Empat.
Dasar-Dasar
Manajemen
http://www.bi.go.id Imam, M. 2012.Kinerja Keuangan Bank dan Stabilitas Makro Ekonomi Terhadap Profitabilitas Bank Syariahb di Indonesia, Jurnal Keuangan dan Perbankan. XVI (2): pp 275-285. Kuncoro, M.,dan Suhardjono.2002. Manajemen Aplikasi.(1stEd). Yogyakarta: BPFE.
Perbankan
Teori
dan
Khusnul, F. dan Y. Prabowo. 2013. Analisis Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perbankan Syariah di Indonesia Berdasarkan Islamic Social Reporting Indeks. Jurnal Dinamika Akuntansi.V (1), pp. 12-20. Lindrawati, Felisia dan Budianto. 2008. Pengaruh Corporate Social Resposibility Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan yang tetdaftar sebagai 100 Best Corporate Citizens oleh KLD Researchand Analytiecs. Majalah Ekonomi. Tahun XVIII. No 1 April: 66-83. Lukman, D. 2005. Manajemen Perbankan. Jakarta: Penerbit Ghalia Indonesia. Mawardi, W. 2005.Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan Bank Umumdi Indonesia (Studi kasus pada Bank Umum dengan Total Asset kurang darin 1 triliun).Jurnal Bisnis Strategi. XIV (1), pp.37-49. McClave, J. T., and T. Sincich. 2000. Statistics (8th Edition). Prentice Hall, Upper New Jersey: Saddle River. Melisa, S. 2012. Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan. Skrpsi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya. Mendenhall, W., R. L. Scheaffer, and D. D. Wackerly. 1985. Mathematical Statistics (3trd Edition). University of Florida.Boston: Duxbury Press. Merkusiwati, dan N. K.L. Aryani.2007.Evaluasi Pengaruh Camel Terhadap Kinerja Perusahaan.Buletin Studi Ekonomi, XII (1). Pohan, A. 2002, Arah Perkembangan Kebijakan Perbankan Nasional. Ventura, V (1), pp.1-13. Ponco, B. 2008. Analisis Pengaruh CAR, NPL, BOPO, NIM dan LDR terhadap ROA. Tesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen, Universitas commit to user Diponegoro (Tidak dipublikasikan).
106 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Puspitasari. D.2009. Analisis Pengaruh CAR, NPL, PDN, NIM, BOPO, LDR, dan Suku Bunga SBI,Terhadap ROA. (Studi Pada Bank Devisa di Indonesia Perioda 2003-2007).Tesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen. Universitas Diponegoro (Tidak dipublikasikan). Rahman, R. 2009. Corporate Social Responsibility AntaraTeoridanKenyataan” ,Yogyakarta: Media Pressindo. Sabir, M. 2012. Pengaruh Rasio Kesehatan Bank Terhadap Kinerja Keuangan Bank Umum Syariah dan Bank Konvensional di Indonesia, Jurnal Analisis. I (1), pp. 79-86. Satrio,W.E.,dan M.Syaicu. 2013, Analisis Suku Bunga, Inflasi,CAR,BOPO,NPF Terhadap Profitabilitas Bank Syariah. Diponegoro Journal of Management, II (2), pp. 1-10. Septi W., dan R.Surya.2012. Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Islamic Social Reporting Perusahan-Perusahaan yang Terdapat pada Daftar Effek Syariah Tahun 2009-2011.Diponegoro Journal of Accounting, I (2), pp.1-15. Sekaran,U. 2011. Research Methods For Busines (Metodologi Penelitian untuk Bisnis). Edisi 1 dan 2.Jakarta: Salemba Empat. Steel, R. G. D., dan J. H. Torrie. 1985. Principles and Procedures of Statistics.A Biometrical Approach (3trd Edition). International Student Edition, Auckland, London: McGraw-Hill International Book Company. Suad,H.1998. Manajemen Keuangan Teori dan Penerapan,” Buku 2.Yogyakarta: BPFE. Suyono, A. 2005. Analisis Rasio-Rasio Bank yang Berpengaruh Terhadap Return On Asset (ROA). Tesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen, Universitas Diponegoro (Tidak dipublikasikan). Syaffii, M.A. 2009, Ekonomi Islam Substantif .Jakarta: Gaung Persada Press. Syaffii M.A. 2005, Bank SyariahdariTeorikePraktek, Jakarta: Gema Insani.
Tarmizi, A., dan W. K. Kusumo, 2003, Analisis Rasio-rasio Keuangan sebagai Indikator dalam Memperbaiki Potensi Kebangkrutan Perbankan Indonesia . Media Ekonomi dan Bisnis, XV (1), pp. 54-75. commit to user
107 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Werdaningtyas, H.2002. Faktor yang Mempengaruhi Profitabilitas Bank Take Over Pramarger di Indonesia. Jurnal Manajemen Indonesia , III (1), pp.59-74. Wibisono, Yusuf.2007.Membedah Konsep dan Aplikasi Corporate Social Responsibility. Gresik: Fascho Publising.
Yuniasih, N.W., dan M. G Wirakusuma.2008. Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan dengan Pengungkapan Corporate Social Responsibility dan Gaood Corporate Governance sebagai Variabel Pemoderas.Online dalam www.ejournal.unud.ac.id.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
Bank Muamalat Syariah
Syariah Mandiri
Mega Syariah
BRI Syariah
Syariah Bukopin
BNI Syariah
BCA Syariah
Panin Syariah
Victoria Syariah
Tertinggi Terendah Rerata
digilib.uns.ac.id
Tahun 2008 2009 2010 2011 2012 2008 2009 2010 2011 2012 2008 2009 2010 2011 2012 2008 2009 2010 2011 2012 2008 2009 2010 2011 2012 2008 2009 2010 2011 2012 2008 2009 2010 2011 2012 2008 2009 2010 2011 2012 2008 2009 2010 2011 2012
LAMIRAN 1 DATA TRANSFORMASI CAR NPF NIM FDR 20.09174 20.25975 22.17767 21.1343 20.75702 21.68188 21.45579 19.90467 23.23096 22.63261 22.35727 20.22447 22.07922 21.15132 22.38167 8.106352 25.12379 27.69733 23.36493 20.56626 8.065241 22.01339 20.70514 23.79439 21.78175 8.085822 8.044608 32.36732 27.78767 22.95324 8.065241 8.044608 61.59017 43.2053 34.74236 8.106352 8.085822 48.31697 52.44867 35.16916 8.044608 8.023924 8.065241 42.80343 32.62006 61.59017 8.023924 22.87354
9.5941 9.6462 12.2699949 12.7173 13.0465 10.573842 8.79557557 8.70036072 8.02392441 8.40845171 9.09377593 10.1036482 12.2699949 11.5760791 11.0401206 8.08582152 8.26880703 10.2026297 10.1697384 9.69805053 8.06524054 11.8923498 12.6504408 9.52415941 13.645584 8.02392441 8.0446083 9.88593232 10.6529046 8.94587768 6.54432757 6.286529 8.52637877 6.286529 6.01788168 6.01788168 9.97020879 6.54432757 7.75014448 6.26017507 6.286529 6.792513 7.26394971 9.86899416 10.6371369 13.645584 6.01788168 9.21487652
13.7327 14.1852 14.3529 14.4599 16.8615 16.07165 16.01776 15.96371 16.92326 16.68537 16.27496 20.59236 23.94911 23.8254 22.72917 8.106352 17.24944 16.94381 16.41277 16.58099 8.085822 16.75808 16.211 15.67998 16.63325 8.085822 8.106352 14.25729 17.5205 16.74771 8.065241 8.085822 18.89964 20.52271 18.99286 8.065241 8.085822 14.55428 16.42333 16.07165 8.044608 8.065241 8.106352 10.16974 10.55796 23.94911 8.044608 14.6381
commit to user
61.111 59.362 62.542 63.394 67.042 64.651 67.45 68.038 68.864 69.584 64.827 69.162 68.82 68.458 71.422 8.1064 84.227 79.696 73.071 89.964 8.1064 89.964 89.964 66.131 74.957 8.0652 8.0446 56.716 63.124 67.992 8.0652 8.0446 62.63 63.267 64.059 8.0652 8.0446 57.243 81.837 81.837 8.0858 8.0652 8.0858 43.309 59.824 89.964 8.0446 54.074
ROA 75.527748 76.766241 79.318825 80.641717 81.318825 80.527748 81.766241 81.527748 80.641717 81.641717 79.127655 49.583491 50.748053 81.108726 83.108726 42.688535 44.981895 46.127655 48.42656 55.527748 45.55466 47.275255 44.981895 49.583491 54.309603 44.409129 45.55466 49.583491 51.922371 51.922371 42.688535 44.409129 44.981895 48.42656 48.42656 39.799101 40.959591 42.688535 42.688535 42.688535 39.799101 40.959591 42.688535 44.981895 46.127655 83.108726 39.799101 55.967072
CSR 6.9113 8.8334 9.1304 9.1669 10.933 9.6807967 10.349402 10.316959 9.8859323 10.381749 8.0858215 10.333193 9.8009605 9.2393859 12.66383 5.5615333 4.1732094 3.3902799 2.5621688 6.2601751 1.2807639 1.4030299 4.932883 4.1335828 4.2513623 4.3281145 4.3659884 4.4777032 6.5189988 6.98483 4.2124658 4.3659884 6.0178817 5.4415512 5.1294833 3.8448587 3.9711522 4.5867196 7.5987436 10.446155 3.8448587 4.2899087 5.6790123 15.256789 6.865251 15.256789 1.2807639 6.7086327
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
LAMPIRAN 2 HASIL ANALISIS DATA Descriptive Statistics: CAR; NPF; NIM; FDR; CSR; ROA Variable CAR NPF NIM FDR CSR ROA
Total Count 45 45 45 45 45 45
Mean 22,87 9,215 14,638 55,49 55,97 6,709
StDev 12,46 2,101 4,588 28,83 16,05 3,107
Minimum 8,02 6,018 8,045 8,04 39,80 1,281
Median 21,78 9,094 16,072 66,04 48,43 6,018
Kruskal-Wallis Test: ROA versus CAR Kruskal-Wallis Test on ROA CAR 8,0239 8,0446 8,0652 8,0858 8,1064 19,9047 20,0917 20,2245 20,2597 20,5663 20,7051 20,7570 21,1343 21,1513 21,4558 21,6819 21,7818 22,0134 22,0792 22,1777 22,3573 22,3817 22,6326 22,9532 23,2310 23,3649 23,7944 25,1238 27,6973 27,7877 32,3673 32,6201 34,7424 35,1692 42,8034 43,2053 48,3170 52,4487 61,5902
N 1 3 3 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Median 4,290 4,366 4,212 4,150 4,703 10,317 6,911 10,333 8,833 6,260 4,933 10,933 9,167 9,239 10,349 9,681 4,251 1,403 9,801 9,130 8,086 12,664 10,382 6,985 9,886 2,562 4,134 4,173 3,390 6,519 4,478 6,865 5,129 10,446 15,257 5,442 4,587 7,599 6,018
Ave Rank 12,0 11,5 11,0 10,0 13,3 38,0 27,0 39,0 31,0 24,0 18,0 43,0 33,0 34,0 40,0 35,0 11,0 2,0 36,0 32,0 30,0 44,0 41,0 28,0 37,0 3,0 8,0 9,0 4,0 25,0 16,0 26,0 19,0 42,0 45,0 20,0 17,0 29,0 23,0
Z -0,85 -1,57 -1,64 -1,43 -1,07 1,15 0,31 1,23 0,62 0,08 -0,38 1,54 0,77 0,85 1,31 0,92 -0,92 -1,62 1,00 0,69 0,54 1,62 1,39 0,38 1,08 -1,54 -1,15 -1,08 -1,46 0,15 -0,54 0,23 -0,31 1,46 1,69 -0,23 -0,46 commit 0,46 0,00
to user
Maximum 61,59 13,646 23,949 89,96 83,11 15,257
perpustakaan.uns.ac.id
Overall
45
digilib.uns.ac.id
H = 41,59 H = 41,60
23,0 DF = 38 DF = 38
P = 0,317 P = 0,317
(adjusted for ties)
* NOTE * One or more small samples
Kruskal-Wallis Test: ROA versus NPF Kruskal-Wallis Test on ROA NPF 6,0179 6,2602 6,2865 6,5443 6,7925 7,2639 7,7501 8,0239 8,0446 8,0652 8,0858 8,2688 8,4085 8,5264 8,7004 8,7956 8,9459 9,0938 9,5242 9,5941 9,6462 9,6981 9,8690 9,8859 9,9702 10,1036 10,1697 10,2026 10,5738 10,6371 10,6529 11,0401 11,5761 11,8923 12,2700 12,6504 12,7173 13,0465 13,6456 Overall H = 40,99 H = 40,99
N 2 1 3 2 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 45
Median 4,487 10,446 4,366 4,400 4,290 5,679 7,599 7,107 4,366 1,281 5,562 4,173 10,382 6,018 10,317 10,349 6,985 8,086 4,134 6,911 8,833 6,260 15,257 4,478 3,971 10,333 2,562 3,390 9,681 6,865 6,519 12,664 9,239 1,403 9,466 4,933 9,167 10,933 4,251 DF = 38 DF = 38
Ave Rank 12,3 42,0 13,3 13,5 12,0 22,0 29,0 25,0 14,5 1,0 21,0 9,0 41,0 23,0 38,0 40,0 28,0 30,0 8,0 27,0 31,0 24,0 45,0 16,0 7,0 39,0 3,0 4,0 35,0 26,0 25,0 44,0 34,0 2,0 34,0 18,0 33,0 43,0 11,0 23,0 P = 0,341 P = 0,341
Z -1,18 1,46 -1,32 -1,05 -0,85 -0,08 0,46 0,22 -0,65 -1,69 -0,15 -1,08 1,39 0,00 1,15 1,31 0,38 0,54 -1,15 0,31 0,62 0,08 1,69 -0,54 -1,23 1,23 -1,54 -1,46 0,92 0,23 0,15 1,62 0,85 -1,62 1,21 -0,38 0,77 1,54 -0,92
(adjusted for ties)
* NOTE * One or more small samples
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Kruskal-Wallis Test: ROA versus NIM Kruskal-Wallis Test on ROA NIM 8,0446 8,0652 8,0858 8,1064 10,1697 10,5580 13,7327 14,1852 14,2573 14,3529 14,4599 14,5543 15,6800 15,9637 16,0178 16,0716 16,2110 16,2750 16,4128 16,4233 16,5810 16,6333 16,6854 16,7477 16,7581 16,8615 16,9233 16,9438 17,2494 17,5205 18,8996 18,9929 20,5227 20,5924 22,7292 23,8254 23,9491 Overall
N 1 3 4 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 45
H = 42,87 H = 42,88
Median 3,845 4,212 4,150 5,562 15,257 6,865 6,911 8,833 4,478 9,130 9,167 4,587 4,134 10,317 10,349 10,063 4,933 8,086 2,562 7,599 6,260 4,251 10,382 6,985 1,403 10,933 9,886 3,390 4,173 6,519 6,018 5,129 5,442 10,333 12,664 9,239 9,801 DF = 36 DF = 36
Ave Rank 5,5 9,2 8,9 19,2 45,0 26,0 27,0 31,0 16,0 32,0 33,0 17,0 8,0 38,0 40,0 38,5 18,0 30,0 3,0 29,0 24,0 11,0 41,0 28,0 2,0 43,0 37,0 4,0 9,0 25,0 23,0 19,0 20,0 39,0 44,0 34,0 36,0 23,0 P = 0,200 P = 0,200
Z -1,35 -1,89 -2,25 -0,52 1,69 0,23 0,31 0,62 -0,54 0,69 0,77 -0,46 -1,15 1,15 1,31 1,71 -0,38 0,54 -1,54 0,46 0,08 -0,92 1,39 0,38 -1,62 1,54 1,08 -1,46 -1,08 0,15 0,00 -0,31 -0,23 1,23 1,62 0,85 1,00
(adjusted for ties)
* NOTE * One or more small samples
Kruskal-Wallis Test: ROA versus FDR Kruskal-Wallis Test on ROA FDR 8,0446 8,0652 8,0858 8,1064 43,3086 56,7163 57,2429
N 3 4 2 2 1 1 1
Median 4,366 4,251 4,762 3,421 15,257 4,478 4,587
Ave Rank 12,0 10,1 13,8 11,0 45,0 16,0 17,0
Z -1,50 -2,05 -1,02 -1,32 1,69 commit -0,54 -0,46
to user
perpustakaan.uns.ac.id
59,8240 62,6298 62,8197 63,1241 63,2665 63,8270 64,0593 65,1617 66,0378 66,1306 66,4498 66,4577 67,9916 68,1488 68,6852 68,8636 71,4220 71,6511 73,0714 74,0978 74,9569 77,2465 77,5840 79,6957 81,8370 84,2269 89,9638 Overall
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 4 45
H = 38,99 H = 38,99
6,865 6,018 9,801 6,519 5,442 8,086 5,129 10,333 10,317 4,134 10,349 9,239 6,985 9,167 8,833 9,886 12,664 9,681 2,562 9,130 4,251 10,933 10,382 3,390 9,022 4,173 5,597 DF = 33 DF = 33
digilib.uns.ac.id
26,0 23,0 36,0 25,0 20,0 30,0 19,0 39,0 38,0 8,0 40,0 34,0 28,0 33,0 31,0 37,0 44,0 35,0 3,0 32,0 11,0 43,0 41,0 4,0 35,5 9,0 17,8 23,0 P = 0,218 P = 0,218
0,23 0,00 1,00 0,15 -0,23 0,54 -0,31 1,23 1,15 -1,15 1,31 0,85 0,38 0,77 0,62 1,08 1,62 0,92 -1,54 0,69 -0,92 1,54 1,39 -1,46 1,38 -1,08 -0,84
(adjusted for ties)
* NOTE * One or more small samples
Kruskal-Wallis Test: ROA versus CSR Kruskal-Wallis Test on ROA CSR 39,7991 40,9596 42,6885 44,4091 44,9819 45,5547 46,1277 47,2753 48,4266 49,5835 50,7481 51,9224 54,3096 55,5277 75,5277 76,7662 79,1277 79,3188 80,5277 80,6417 81,1087 81,3188
N 2 2 6 2 4 2 2 1 3 3 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1
Median 3,845 4,131 5,620 4,347 5,475 2,823 5,128 1,403 5,129 4,478 9,801 6,752 4,251 6,260 6,911 8,833 8,086 9,130 9,681 9,526 9,239 10,933
Ave Rank 5,5 9,5 23,5 13,8 23,8 7,8 15,0 2,0 14,0 21,0 36,0 26,5 11,0 24,0 27,0 31,0 30,0 32,0 35,0 35,0 34,0 43,0
Z -1,93 -1,49 0,10 -1,02 0,12 -1,68 -0,88 -1,62 -1,23 -0,27 1,00 0,39 -0,92 0,08 0,31 0,62 0,54 0,69 0,92 1,32 0,85 commit 1,54
to user
perpustakaan.uns.ac.id
81,5277 81,6417 81,7662 83,1087 Overall
1 1 1 1 45
H = 30,27 H = 30,27
digilib.uns.ac.id
10,317 10,382 10,349 12,664 DF = 25 DF = 25
38,0 41,0 40,0 44,0 23,0
1,15 1,39 1,31 1,62
P = 0,214 P = 0,214
(adjusted for ties)
* NOTE * One or more small samples
General Regression Analysis: ROA versus CAR Regression Equation ROA
=
5,24229 + 0,0641066 CAR
Coefficients Term Constant CAR
Coef 5,24229 0,06411
SE Coef 0,954711 0,036746
T 5,49096 1,74457
P 0,000 0,088
Summary of Model S = 3,03730 PRESS = 437,870
R-Sq = 6,61% R-Sq(pred) = -3,09%
R-Sq(adj) = 4,44%
Analysis of Variance Source Regression CAR Error Lack-of-Fit Pure Error Total
DF 1 1 43 37 6 44
Seq SS 28,077 28,077 396,682 384,934 11,748 424,759
Adj SS 28,077 28,077 396,682 384,934 11,748
Adj MS 28,0772 28,0772 9,2252 10,4036 1,9581
F 3,04354 3,04354
P 0,0882036 0,0882036
5,31325
0,0217220
Fits and Diagnostics for Unusual Observations Obs 33 39 44
ROA 6,0179 7,5987 15,2568
Fit 9,19062 8,60459 7,98627
SE Fit 1,49300 1,17732 0,86101
Residual -3,17274 -1,00585 7,27052
St Resid -1,19952 -0,35925 2,49614
X X R
R denotes an observation with a large standardized residual. X denotes an observation whose X value gives it large leverage.
General Regression Analysis: ROA versus CAR; NPF Regression Equation ROA
=
1,74372 + 0,0627442 CAR + 0,383047 NPF
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Coefficients Term Constant CAR NPF
Coef 1,74372 0,06274 0,38305
SE Coef 2,15271 0,03583 0,21253
T 0,81001 1,75118 1,80234
P 0,422 0,087 0,079
Summary of Model S = 2,96087 PRESS = 420,667
R-Sq = 13,31% R-Sq(pred) = 0,96%
R-Sq(adj) = 9,19%
Analysis of Variance Source Regression CAR NPF Error Lack-of-Fit Pure Error Total
DF 2 1 1 42 41 1 44
Seq SS 56,555 28,077 28,478 368,204 368,068 0,136 424,759
Adj SS 56,555 26,884 28,478 368,204 368,068 0,136
Adj MS 28,2777 26,8844 28,4782 8,7668 8,9773 0,1358
F 3,2256 3,0666 3,2484
P 0,0497573 0,0872159 0,0786716
66,1124
0,0972815
Fits and Diagnostics for Unusual Observations Obs 22 33 44
ROA 1,4030 6,0179 15,2568
Fit 7,68026 8,87415 8,20967
SE Fit 0,72133 1,46599 0,84845
Residual -6,27723 -2,85627 7,04711
St Resid -2,18592 -1,11032 2,48426
R X R
R denotes an observation with a large standardized residual. X denotes an observation whose X value gives it large leverage.
General Regression Analysis: ROA versus CAR; NPF; NIM Regression Equation ROA
=
1,35842 + 0,0260467 CAR + 0,206647 NPF + 0,194712 NIM
Coefficients Term Constant CAR NPF NIM
Coef 1,35842 0,02605 0,20665 0,19471
SE Coef 2,13530 0,04279 0,23945 0,12838
T 0,63617 0,60877 0,86299 1,51673
P 0,528 0,546 0,393 0,137
Summary of Model S = 2,91607 PRESS = 449,318
R-Sq = 17,92% R-Sq(pred) = -5,78%
R-Sq(adj) = 11,91%
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Analysis of Variance Source Regression CAR NPF NIM Error Total
DF 3 1 1 1 41 44
Seq SS 76,117 28,077 28,478 19,562 348,642 424,759
Adj SS 76,117 3,151 6,333 19,562 348,642
Adj MS 25,3724 3,1514 6,3330 19,5619 8,5035
F 2,98377 0,37060 0,74476 2,30046
P 0,042193 0,546035 0,393161 0,137009
Fits and Diagnostics for Unusual Observations Obs 22 44
ROA 1,4030 15,2568
Fit 7,65231 6,49287
SE Fit 0,71065 1,40694
Residual -6,24928 8,76392
St Resid -2,20967 3,43117
R R
R denotes an observation with a large standardized residual.
General Regression Analysis: ROA versus CAR; NPF; NIM; FDR Regression Equation ROA FDR
=
1,29648 + 0,0269816 CAR + 0,212223 NPF + 0,199306 NIM - 0,0014073
Coefficients Term Constant CAR NPF NIM FDR
Coef 1,29648 0,02698 0,21222 0,19931 -0,00141
SE Coef 2,51734 0,04749 0,26880 0,16139 0,02931
T 0,51502 0,56815 0,78952 1,23493 -0,04802
P 0,609 0,573 0,434 0,224 0,962
Summary of Model S = 2,95221 PRESS = 471,851
R-Sq = 17,92% R-Sq(pred) = -11,09%
R-Sq(adj) = 9,72%
Analysis of Variance Source Regression CAR NPF NIM FDR Error Total
DF 4 1 1 1 1 40 44
Seq SS 76,137 28,077 28,478 19,562 0,020 348,622 424,759
Adj SS 76,137 2,813 5,433 13,292 0,020 348,622
Adj MS 19,0343 2,8133 5,4328 13,2916 0,0201 8,7156
F 2,18395 0,32279 0,62334 1,52505 0,00231
P 0,088221 0,573112 0,434463 0,224062 0,961940
Fits and Diagnostics for Unusual Observations Obs 22 33 44
ROA 1,4030 6,0179 15,2568
Fit 7,62766 8,44645 6,51176
SE Fit Residual St Resid 0,88381 -6,22463 -2,20981 1,73084commit -2,42857 -1,01546 to user 1,47771 8,74503 3,42169
R X R
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
R denotes an observation with a large standardized residual. X denotes an observation whose X value gives it large leverage.
General Regression Analysis: ROA versus CAR; NPF; NIM; FDR; CSR Regression Equation ROA = -3,54748 + 0,100551 CAR + 0,113192 NPF + 0,0820793 NIM 0,0364378 FDR + 0,13818 CSR Coefficients Term Constant CAR NPF NIM FDR CSR
Coef -3,54748 0,10055 0,11319 0,08208 -0,03644 0,13818
SE Coef 2,20693 0,04022 0,21294 0,12942 0,02414 0,02748
T -1,60742 2,50032 0,53157 0,63421 -1,50921 5,02890
P 0,116 0,017 0,598 0,530 0,139 0,000
Summary of Model S = 2,32866 PRESS = 331,585
R-Sq = 50,21% R-Sq(pred) = 21,94%
R-Sq(adj) = 43,83%
Analysis of Variance Source Regression CAR NPF NIM FDR CSR Error Total
DF 5 1 1 1 1 1 39 44
Seq SS 213,276 28,077 28,478 19,562 0,020 137,138 211,484 424,759
Adj SS 213,276 33,900 1,532 2,181 12,351 137,138 211,484
Adj MS 42,655 33,900 1,532 2,181 12,351 137,138 5,423
F 7,8661 6,2516 0,2826 0,4022 2,2777 25,2899
P 0,000034 0,016721 0,598037 0,529645 0,139305 0,000011
Fits and Diagnostics for Unusual Observations Obs 12 40 44
ROA 10,3332 10,4462 15,2568
Fit 5,79705 4,93330 7,34578
SE Fit 0,86408 0,99155 1,17734
Residual 4,53614 5,51286 7,91101
St Resid 2,09772 2,61644 3,93756
R R R
R denotes an observation with a large standardized residual. * NOTE * Command canceled.
commit to user