PENGARUH BRAND IMAGE (CITRA MEREK) TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN DI RESTORAN NASI UDUK AYAM GEBUK MR.ACHIANG, PONTIANAK
Fransisca Fortunata Huang Universitas Bina Nusantara Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27. Kebon Jeruk. Jakarta Barat 11530 (62 – 21 ) 535 0660 / 535 0644
[email protected] Agung Gita Subakti, SST., M.M.
ABSTRAK Pada era globalisasi ini semua sektor industri mengalami perkembangan dan perubahan, dan yang mengalami perkembangan paling signifikan terjadi pada sektor makanan dan minuman. Banyak usaha makanan dan minuman mulai bermunculan dengan keunikan dan inovasi baru yang menarik minat masyarakat di Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh citra merek terhadap keputusan pembelian di Restoran Nasi Uduk Ayam Gebuk Mr. Achiang, Pontianak. Dalam penelitian ini, analisa yang digunakan adalah analisa linear regresi sederhana dimana digunakan untuk mengetahui seberapa jauh perubahan nilai variabel independen terhadap variabel dependen serta. Hasil dari penelitian ini menunjukkan terdapat pengaruh yang signifikan antara brand image dan keputusan pembelian di Restoran Nasi Uduk Ayam Gebuk MrAchiang, Pontianak, yaitu sebesar 36% dan 64% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Diantara kedua variabel ini juga terdapat sebuah hubungan yang sedang(0,598) yang artinya terjadi hubungan searah antara brand image dengan keputusan pembelian. Kata Kunci: Citra Merek, Keputusan Pembelian
THE INFLUENCES OF BRAND IMAGE TOWARDS PURCHASE DECISION IN RESTAURANT NASI UDUK AYAM GEBUK MR. ACHIANG, PONTIANAK
Fransisca Fortunata Huang Universitas Bina Nusantara Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27. Kebon Jeruk. Jakarta Barat 11530 (62 – 21 ) 535 0660 / 535 0644
[email protected] Agung Gita Subakti, SST., M.M.
ABSTRACT In this globalization era all industry sectors experiencing growth and change, and that experienced the most significant growth occurred in the food and beverage sector. Many food and beverage businesses started popping up with a unique and new innovations that attract people in Indonesia. The purpose of this study was to determine the effect of brand image on purchase decisions in Restaurant Nasi Uduk Ayam Gebuk Mr. Achiang, Pontianak. In this study, the analysis used was the analysis of simple linear regression which is used to determine how far the changes in the value of the independent variable on the dependent variable as well. Results from this study showed a significant difference between brand image and purchase decision in Restaurant Nasi Uduk Ayam Gebuk Mr. Achiang, Pontianak, which amounted to 36% and 64% are influenced by other factors not examined in this study. Among these two variables there is also a mid correlation (0.598) which means going in the direction of the relationship between brand image with purchasing decision. Keywords: Brand Image, Purchase Decision
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di era globalisasi ini, semua sektor industri mengalami perkembangan dan perubahan, salah satu sektor yang mengalami perkembangan paling signifikan terjadi pada sektor makanan dan minuman. Banyak usaha makanan dan minuman yang kini mulai bermunculan dan hadir dengan keunikan dan inovasi baru yang menarik minat masyarakat di Indonesia. Menurut data dari Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menunjukkan peningkatan jumlah usaha makanan dan minuman pada tahun 2008 – 2011 Tabel 1. Perkembangan Usaha Restoran di Indonesia Tahun Jumlah Usaha Pertumbuhan (%) 2008
2,235
38.39
2009
2,704
20.98
2010
2,916
7.84
2011
2,977
2.09
Sumber: Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sedangkan di Kalimantan Barat yang merupakan provinsi di mana penelitian ini dilakukan dapat ditunjukkan pada Tabel 1.2 bahwa angka pendapatan usaha rumah makan / restoran di Provinsi Kalimantan Barat turut meningkat dari tahun 2010-2012 dari Rp 1.820.695.130,00 menjadi Rp2.938.427.812,00. Tabel 2. Perkembangan Jumlah Pendapatan Restoran di Kalimantan Barat Tahun Jumlah Pendapatan 2010
Rp 1.820.695.130,00
2011
Rp 2.405.328.296,00
2012
Rp 2.938.427.812
Sumber: Badan Pusat Stastistik Jumlah restoran yang kian meningkat mendesak para pelaku bisnis restoran untuk meningkatkan citra merek (brand image) restoran supaya tetap dilirik oleh masyarakat. Simamora dalam Sangadji dan Sopiah (2013:327) mengatakan bahwa citra merek (brand image) berarti seperangkat asosiasi unik yang ingin diciptakan atau dipelihara oleh pemasar. Asosiasi-asosiasi itu menyatakan apa yang sesungguhnya merek dan apa yang dijanjikan kepada konsumen. Untuk mencapai sebuah keputusan pembelian konsumen, citra merek yang baik dan positif sangat diperlukan karena citra merek suatu produk seringkali digunakan konsumen menjadi acuan dalam membuat keputusan. Sangadji dan Sopiah (2013:338) mengemukakan bahwa, “Citra merek yang positif memberikan manfaat bagi produsen untuk lebih dikenal konsumen. Dengan kata lain, konsumen akan menentukan pilihannya untuk membeli produk yang mempunyai citra yang baik. Begitu pula sebaliknya, jika citra merek negatif, konsumen cenderung mempertimbangkan lebih jauh lagi ketika akan membeli produk.” Restoran yang ada di indonesia memiliki banyak jenis preferensi masakan, seperti masakan Western, Chinese, Japanese, dan Indonesian. Dan dari berbagai jenis masakan tersebut umumnya restoran menjual berbagai olahan nasi. Nasi merupakan makanan pokok orang Indonesia dan juga menjadi makanan pokok masyarakat dari negara Asia lainnya. Jenis olahan nasi yang ada di Indonesia terdapat berbagai macam, dari yang umum hingga yang hanya terdapat di suatu daerah yang merupakan ciri khas suatu tempat. Di antara berbagai macam jenis olahan nasi, terdapat seperti nasi goreng, nasi padang, dan nasi uduk yang umum di temukan di masyarakat, salah satunya di kota Pontianak. Dari seluruh jenis olahan tersebut, nasi uduk di pilih karena selain merupakan makanan utama masyarakat pontianak tetapi juga salah satu jenis yang lebih memungkinkan untuk
dilakukannya penelitian karena terdapat banyak restoran penyedia yang memiliki ukuran restoran yang relatif tidak jauh berbeda dibandingkan dengan jenis lainnya. Restoran Nasi Uduk Ayam Gebuk Mr. Achiang merupakan salah satu restoran yang menjual nasi uduk ayam di Pontianak yang telah berdiri sejak tahun 1991 di Jl. Gajahmada, Pontianak yang kemudian pada tahun 2001 pindah ke Jl. Setiabudi, Pontianak yang memiliki jam operasional mulai dari 09.00 hingga 21.00. Nama ayam gebuk pada merek mereka berarti setelah proses penggorengan daging ayam dipukul, sehingga menjadikan tekstur daging yang lembut dan menimbulkan aroma yang sedap. Seiring dengan berjalannya waktu, Restoran Nasi Uduk Ayam Gebuk Mr. Achiang menghadirkan beberapa inovasi menu baru, seperti ayam bakar, ayam goreng penyet, ayam penyet bakar, ayam taliwang, dan ayam kampung. Dari pra survei yang dilakukan, pada pertanyaan pertama terdapat hasil yang di mana Restoran Nasi Uduk Ayam Gebuk Mr. Achiang berada di urutan ketiga dibawah Nasi Uduk Ayam Borobudur dan Raja Uduk, yang di mana Nasi Uduk Ayam Borobudur merupakan pesaing kuat karena terletak tidak jauh dari Restoran Nasi Uduk Ayam Gebuk Mr. Achiang. Dan di ketahui bahwa jam operasional Nasi Uduk Ayam Borobudur adalah dari jam 15.00 hingga 22.00 malam. Pada pertanyaan kedua terdapat hasil di mana 52% masyarakat Pontianak pernah mendengar Restoran Nasi Uduk Ayam Gebuk Mr. Achiang, dengan hasil tersebut dapat diketahui bahwa merek Restoran Nasi Uduk Ayam Gebuk Mr. Achiang cukup dikenal masyarakat Pontianak. Dan pada pertanyaan ketiga dengan pertanyaan “Bagaimana menurut Anda tentang Restoran Nasi Uduk Ayam Gebuk Mr. Achiang” di mana pada pertanyaan ini penulis memberikan pilihan jawaban secara open, terdapat hasil sebanyak 53 orang berpendapat bahwa hidangan yang disajikan di Restoran Nasi Uduk Ayam Gebuk Mr. Achiang kurang enak, 22 orang berpendapat terlalu mewah, 14 orang berpendapat bahwa Restoran Nasi Uduk Ayam Gebuk Mr. Achiang mahal, dan 11 orang berpendapat bahwa pelayanan di Restoran Nasi Uduk Ayam Gebuk Mr. Achiang kurang ramah. Dengan demikian dapat di lihat bahwa Restoran Nasi Uduk Ayam Gebuk Mr. Achiang kurang dipilih masyarakat Pontianak berdasarkan beberapa alasan, maka penulis tertarik melakukan penelitian untuk menguji hubungan antara citra merek Restoran Nasi Uduk Ayam Gebuk Mr. Achiang terhadap keputusan pembelian di Restoran Nasi Uduk Ayam Gebuk Mr. Achiang, sehingga penulis memilih judul “PENGARUH BRAND IMAGE (CITRA MEREK) TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN DI RESTORAN NASI UDUK AYAM GEBUK MR.ACHIANG, PONTIANAK”. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis membuat rumusan masalah sebagai berikut: 1. 2. 3.
Bagaimana brand image restoran Nasi Uduk Ayam Gebuk Mr. Achiang,Pontianak di mata konsumen? Bagaimana keputusan pembelian di restoran Nasi Uduk Ayam Gebuk Mr. Achiang, Pontianak ? Bagaimana pengaruh brand image terhadap keputusan pembelian di restoran Nasi Uduk Ayam Gebuk Mr. Achiang, Pontianak ?
C. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penulisan tugas akhir ini : Untuk mengetahui bagaimana brand image d restoran Nasi Uduk Ayam Gebuk Mr. Achiang, Pontianak di mata konsumen Untuk mengetahui bagaimana keputusan pembelian di restoran Nasi Uduk Ayam Gebuk Mr. Achiang, Pontianak. Untuk mengetahui pengaruh brand image terhadap keputusan pembelian di restoran Nasi Uduk Ayam Gebuk Mr. Achiang, Pontianak.
1. 2. 3.
D. Manfaat Penelitian 1.
2.
Manfaat Formal Sebagai salah satu syarat kelulusan dalam menyelesaikan studi program Diploma IV Fakultas Ekonomi dan Komunikasi Jurusan Hotel Management. Manfaat Praktis Penelitian ini diharapkan dapat menjadi pertimbangan dan referensi dalam meningkatkan dan mempertahankan brand image perusahaan.
METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian kuantitatif yang bersifat deskriptif asosiatif – kausal. “Metode penelitian kuantitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan” (Sugiyono, 2012:8). Menurut Sugiyono (2012:35), metode rumusan masalah deskriptif adalah “Suatu rumusan masalah yang berkenaan dengan pertanyan terhadap keberadaan variabel mandiri, baik hanya pada satu variabel atau lebih.” Sugiyono (2012:36) mengemukakan bahwa, “Rumusan masalah asosiatif adalah suatu rumusan masalah penelitian yang bersifat menanyakan hubungan antara dua variabel atau lebih.” Sedangkan metode rumusan hubungan kausal adalah “Hubungan yang bersifat sebab akibat” (Sugiyono, 2012:37). Dalam penelitian ini, Time horizon yang digunakan penulis adalah cross-section. Menurut Siregar (2013:16), cross section adalah “Data yang dikumpulkan pada satu periode tertentu pada beberapa objek dengan tujuan untuk menggambarkan keadaan.”
Tabel 3. Desain Penelitian Desain Penelitian
Tujuan Penelitian
Jenis Penelitian
Unit Analisis
Time Horizon
T -> 1
Deskriptif
Individu- Konsumen
Cross Section
T -> 2
Deskriptif
Individu- Konsumen
Cross Section
T -> 3
Asosiatif Kausal
Individu-Konsumen
Cross Section
Sumber: Penulis, 2015
B. Operasionalisasi Variabel Penelitian Menurut Sugiyono (2012:38), variabel penelitian adalah “Segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.” Pada penelitian “Restoran Nasi Uduk Ayam Gebuk Mr. Achiang, Pontianak” akan digunakan dua variabel yaitu operasionalisasi variabel brand image dan operasionalisasi variabel keputusan pembelian. C. Jenis dan Sumber Data Jenis dan sumber data yang akan digunakan penulis dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. D. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data-data yang diperlukan dalam penelitian “Restoran Nasi Uduk Ayam Gebuk Mr. Achiang, Pontianak” adalah:
1.
Observasi
Observasi adalah “Kegiatan pengumpulan data dengan melakukan penelitian langsung terhadap kondisi lngkungan objek penelitan yang mendukung kegiatan penelitan, sehingga didapat gambaran secara jelas tentang kondisi objek penelitian tersebut” (Siregar, 2013: 19). Dengan metode observasi penulis melakukan pengamatan secara langsung di Restoran Nasi Uduk Ayam Gebuk Mr. Achiang, Pontianak. 2.
Kuesioner
Kuesioner adalah “Suatu teknik pengumpulan informas yang memungkinkan analisis mempelajari sikap-sikap, keyakinan, perilaku, dan karakteristik beberapa orang utama di dalam organisasi yang bisa terpengaruh oleh sistem yang diajukan atau oleh sistem yang sudah ada” (Siregar, 2013: 21). 3.
Studi Pustaka
Studi pustaka bertujuan untuk memperoleh teori-teori yang mendukung penelitian ini dengan sumber dari buku-buku dan penelitian-penelitian yang sebelumnya telah di teliti.
E. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi Penelitian “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek / subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya” (Sugiyono, 2012:80). Dalam penelitian ini populasi yang digunakan adalah konsumen yang makan di tempat / dine in di Restoran Nasi Uduk Ayam Gebuk Mr. Achiang, Pontianak pada bulan Juli 2015 yang berjumlah 4.672 orang. Sampel Penelitian “Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga, dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu” (Sugiyono, 2012:81). Dalam penelitian ini sampel yang digunakan adalah berjumlah 98 responden yang didapat dari hasil menggunakan rumus slovin. F. Metode Analisis Data Analisis Regresi Linear Sederhana Menurut Siregar (2013:284), “Regresi linear sederhana digunakan hanya untuk satu variabel bebas (independent) dan satu variabel tak bebas (dependent).” Alat Bantu Statistik Dalam penelitian ini, penulis menggunakan software SPSS (Software Statistical Product and Service Solution) versi 22 untuk menghitung data statistik. G. Uji Hipotesis Dalam penelitian in tingkat signifikan yang dipilih oleh penulis adalah 0,05 (5%) karena dianggap cukup mewakili pengaruh antara kedua variabel dimana tingkat signifikan ini adalah merupakan tingkat signifikan yang umum digunakan dalam penelitian ilmu sosial. Tingkat signifikansi 0,05 (5%) berarti kemungkinan besar dari hasil penarikan kesimpulan memliki probabilitas 95% atau toleransi kesalahan 5%. Dan untuk menguji diterima atau ditolaknya hipotesis, penulis melakukan pengujian terhadap dua variabel pengaruh, dimana variabel X (brand image) terhadap variabel Y (keputusan pembelian), yang diuji menggunakan uji t dengan membandingkan
dengan
.
Dalam menguji hipotesis (uji t) terdapat rumus yang digunakan dalam penelitian ini (Sugiyono 2012 : 184), yaitu:
Dasar pengambilan keputusan dalam pengujian hipotesis pada penelitian ini adalah: Ho : Tidak terdapat pengaruh antara brand image terhadap keputusan pembelian di Restoran Nasi Uduk Ayam Gebuk Mr. Achiang, Pontianak . Ha : Terdapat pengaruh antara brand image terhadap keputusan pembelian di Restoran Nasi Uduk Ayam Gebuk Mr. Achiang, Pontianak.
HASIL DAN BAHASAN A. Uji Validitas Penulis menggunakan jenis validitas konstruk (construct validity), menurut Siregar (2013:47), validitas konstruk adalah validitas yang berkaitan dengan kesanggupan suatu alat ukur dalam mengukur pengertian suatu konsep yang diukurnya. Untuk menguji validitas adalah valid atau tidak, penulis menggunakan koefisien korelasi product moment. Tabel 4. Tabel Hasil Uji Validitas Variabel X (Brand Image) No. 1
Pernyataan Nama Restoran Nasi Uduk Ayam Gebuk Mr. Achiang diingat
Keterangan 0.850
0.198
Valid
0.836
0.198
Valid
0.879
0.198
Valid
0.836
0.198
Valid
Produk yang disajikan oleh Rest. Nasi 2
Uduk Ayam Gebuk Mr. Achiang memenuhi kebutuhan, keinginan, dan sesuai dengan harapan Anda Anda merasa puas dengan produk yang
3
disajikan di Restoran Nasi Uduk Ayam Gebuk Mr. Achiang Anda merasa puas dengan pelayanan di
4
Rest. Nasi Uduk Ayam Gebuk Mr. Achiang
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa 4 pernyataan diatas memiliki nilai . Maka dapat dikatakan bahwa semua pernyataan tersebut valid, sehingga hasilnya dapat dipercaya untuk mengukur variabel X (Brand Image). Untuk variabel Y (Keputusan Pembelian), berdasarkan hasil uji validitas menggunakan program SPSS versi 22 melalui 7 pernyataan, diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 5. Tabel Hasil Uji Validitas Variabel Y (Keputusan Pembelian)
No.
5
Pernyataan
Keterangan
Anda memutuskan untuk membeli produk nasi uduk ayam.
0.820
0.198
Valid
0.848
0.198
Valid
0.847
0.198
Valid
0.867
0.198
Valid
0.832
0.198
Valid
0.842
0.198
Valid
0.783
0.198
Valid
Anda memilih untuk membeli nasi uduk 6
ayam di Restoran Nasi Uduk Ayam Gebuk Mr.Achiang berdasarkan porsi ukuran. Anda merasa perlu untuk terlebih dahulu
7
memutuskan restoran mana yang akan Anda pilih Anda mengetahui Restoran Nasi Uduk
8
Ayam Gebuk Mr.Achiang melalui teman, keluarga
9
10
11
Anda memutuskan untuk membeli berapa banyak produk yang akan dibeli Anda berkunjung ke Restoran Nasi Uduk Ayam Gebuk Mr.Achiang kapan saja Anda menentukan cara pembayaran produk yang dibeli
Sumber : Hasil Olahan Output SPSS 22
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa 7 pernyataan diatas memiliki nilai . Maka dapat dikatakan bahwa semua pernyataan tersebut valid, sehingga hasilnya dapat dipercaya untuk mengukur variabel Y (Keputusan Pembelian). B. Uji Reliabilitas Siregar (2013 : 55) menyatakan bahwa “Reliabilitas adalah untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten apabila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan menggunakan alat pengukur yang sama pula”. Dengan menggunakan teknik alpha cronbach, hasil uji reliabilitas dinyatakan reliabel bila hasil uji > 0,6 (Siregar 2013 : 57).
Tabel 6. Tabel Hasil Uji Reliabilitas Variabel X dan Y Variabel
Alpha Cronbach
Total Item
Keterangan
Brand Image (X)
0,871
4
Reliabel
Keputusan Pembelian (Y)
0,926
7
Reliabel
Sumber : Hasil Olahan Output SPSS 22 C. Analisis Deskriptif
Dalam penelitian ini, penulis menyebarkan kuesioner mengenai brand image dan keputusan pembelian kepada responden yang berjumlah 98 orang. Responden merupakan konsumen di Restoran Nasi Uduk Ayam Gebuk Mr. Achiang, Pontianak. Kuesioner terdiri dari 11 butir pernyataan dimana 4 pernyataan mewakili variabel X (Brand Image) dan 7 pernyataan mewakili variabel Y (Keputusan Pembelian). Pada kuesioner ini terdapat lima alternatif jawaban, pernyataan tersebut dikelompokan menjadi: 1. Pernyataan 1 – 4 mewakili variabel X (Brand Image), pernyataan digunakan untuk mengukur bagaimana brand image Restoran Nasi Uduk Ayam Gebuk Mr. Achiang, Pontianak dengan alternatif jawaban sangat setuju, setuju, netral, tidak setuju dan sangat tidak setuju. 2. Pernyataan 5 – 11 mewakili variabel Y (Keputusan Pembelian), pernyataan digunakan untuk mengukur bagaimana keputusan pembelian konsumen Restoran Nasi Uduk Ayam Gebuk Mr. Achiang, Pontianak dengan alternatif jawaban sangat setuju, setuju, netral, tidak setuju dan sangat tidak setuju.
Analisis Deskriptif Variabel X (Brand Image)
Tabel 7. Descriptive Statistic Hasil Jawaban Responden Variabel X N X1
98
X2
98
X3
98
X4
98
Valid N (listwise)
98
Minimum
Maximum
Mean
1
5
3.84
1
5
3.66
1
5
3.43
1
5
3.80
Sumber : Hasil Olahan Output SPSS 22
Berdasarkan tabel hasil pengolahan pada tabel 4.9, dapat dilihat bahwa hasil jawaban responden pada variabel X (Brand Image) secara rata – rata dengan nilai terendah 3,43 pada butir pertanyaan nomor 3 yaitu konsumen “Anda merasa puas dengan produk yang disajikan di Restoran Nasi Uduk Ayam Gebuk Mr. Achiang”, Sedangkan rata – rata tertinggi 3,84 terdapat pada butir pertanyaan nomor 1 dimana “Nama Restoran Nasi Uduk Ayam Gebuk Mr. Achiang mudah diingat”. Dari hal ini dapat disimpulkan bahwa Restoran Nasi Uduk Ayam Gebuk Mr. Achiang memiliki citra korporat yang baik dengan menciptakan hal kenyamanan dan kebersihan.
Analisis Deskriptif Variabel Y(Keputusan Pembelian)
Tabel 8. Descriptive Statistic Hasil Jawaban Responden Variabel Y N
Minimum
Maximum
Mean
Y1
98
1
5
3.48
Y2
98
1
5
3.40
Y3
98
1
5
3.56
Y4
98
1
5
3.27
Y5
98
2
5
3.51
Y6
98
1
5
3.09
Y7
98
1
5
3.45
Valid N (listwise)
98 Sumber : Hasil Olahan Output SPSS 22
Berdasarkan tabel hasil pengolahan pada tabel 4.10, dapat dilihat bahwa hasil jawaban responden pada variabel Y (Keputusan Pembelian) secara rata – rata dengan nilai terendah 3,09 pada butir pertanyaan nomor 10 di mana “Anda berkunjung ke Restoran Nasi Uduk Ayam Gebuk Mr. Achiang kapan saja”, Sedangkan rata – rata tertinggi 3,56 terdapat pada butir pertanyaan nomor 7 di mana “Anda merasa perlu untuk terlebih dahulu memutuskan restoran mana yang akan Anda pilih”. Hal ini menyatakan bahwa konsumen merasa perlu untuk terlebih dahulu melakukan perbandingan dengan merek lain.
D. Analisis Regresi Linear Sederhana Koefisien Determinasi
Tabel 9. Model Summary R
R Square
.598
.358
Sumber : Hasil Olahan Output SPSS 22
Dari tabel 4.11 diatas, dapat dilihat bahwa angka dari kolom R, merupakan hubungan antara Brand Image dengan Keputusan Pembelian (koefisien korelasi), dimana angka dari kolom R adalah 0,598. Sedangkan, R square menyatakan besarnya pengaruh brand image terhadap keputusan pembelian (koefisien determinasi) adalah 0.358.
Berdasarkan
hal
tersebut
diartikan bahwa besarnya pengaruh brand image terhadap keputusan pembelian adalah sebesar 35,8 % yang kemudian dibulatkan menjadi 36%. Sedangkan sisanya sebesar 64% (100% - 36%) dipengaruhi oleh variabel – variabel lain yang tidak diteliti penulis dalam penelitian ini.
Koefisien Regresi
Tabel 10. Hasil Pengujian Koefisien Regresi Coefficientsa Standardize
Model 1
Unstandardized
d
Coefficients
Coefficients
B (Constant)
9.389
Std. Error
Beta
2.006
Brand
.976 .132 image a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
.598
t
Sig.
4.682
.000
7.393
.000
Sumber : Hasil Olahan Output SPSS 22
Berdasarkan tabel diatas, persamaan regresi untuk memperkirakan keputusan pembelian yang dipengaruhi oleh brand image adalah Y = 9,389 + 0,976X, dimana Y merupakan keputusan pembelian dan X merupakan brand image. Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat, nilai Sig. sebesar 0,000 yang berarti terdapat pengaruh yang signifikan dari brand image terhadap keputusan pembelian. karena 0,000 < 0,05 dimana 0,05 merupakan taraf signifikan.
SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian, dapat diambil beberapa kesimpulan, yaitu : 1.
2.
3.
Berdasarkan hasil dari perhitungan statistik deskriptif untuk variabel brand image maka diketahui bahwa nilai mean tertinggi sebesar 3,84 pada butir pernyataan nomor 1 dengan pernyataan “Nama Restoran Nasi Uduk Ayam Gebuk Mr. Achiang diingat”. Berdasarkan hal tersebut maka dapat disimpulkan bahwa dimensi citra korporat mempunyai pengaruh dalam terciptanya brand image yang baik. Sedangkan untuk nilai mean terendah sebesar 3,43 terdapat pada butir pernyataan nomor 3 yaitu konsumen “Anda merasa puas dengan produk yang disajikan di Restoran Nasi Uduk Ayam Gebuk Mr. Achiang”. Pernyataan ini menyatakan bahwa harapan konsumen akan produk kurang atau tidak sesuai dengan harapan. Berdasarkan hasil dari perhitungan statistik deskriptif untuk variabel keputusan pembelian maka diketahui bahwa nilai mean tertinggi sebesar 3,56 terdapat pada butir pertanyaan nomor 7 yaitu “Anda merasa perlu untuk terlebih dahulu memutuskan restoran mana yang akan Anda pilih”. Berdasarkan hal tersebut maka dapat disimpulkan bahwa dimensi keputusan tentang merek di mana pada indikator memutuskan untuk memilih merek mana yang akan dipilih mempunyai pengaruh yang signifikan. Sedangkan untuk nilai mean terendah sebesar 3,09 terdapat pada butir pernyataan nomor 10 yaitu “Anda berkunjung ke Restoran Nasi Uduk Ayam Gebuk Mr. Achiang kapan saja”. Meskipun merupakan mean terendah, pernyataan indikator ini dapat disimpulkan bahwa konsumen memiliki motif tersendiri dalam perihal waktu pembelian. Berdasarkan hasil analisis regresi linear sederhana diperoleh bahwa brand image berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian yaitu sebesar 35,8% yang kemudian dibulatkan menjadi 36%. Sedangkan sisanya sebesar 64% dipengaruhi oleh variabel – variabel lainnya yang tidak diteliti oleh penulis dalam penelitian ini.
B. Saran Adapun beberapa saran yang dapat disarankan untuk Restoran Nasi Uduk Ayam Gebuk Mr. Achiang, Pontianak adalah sebagai berikut: 1. Restoran Nasi Uduk Ayam Gebuk Mr. Achiang, Pontianak disarankan untuk dapat memperhatikan aspek citra produk, di mana dalam penelitian ini merupakan mean terendah, hal yang disarankan untuk dapat dilakukan adalah dengan cara melakukan memperbaiki rasa karena dengan nilai yang dikeluarkan diharapkan konsumen merasa puas. Karena nilai yang dirasakan diartikan sebagai persepsi kualitas yang dibagi dengan harga. Ada lima unsur pembentuk nilai yang dirasakan salah satunya kualitas produk, Durianto dalam Sangadji dan Sopiah (2013:329). 2. Dari hasil penelitian, berdasarkan mean tertinggi pada keputusan pembelian yaitu keputusan tentang merek, di mana konsumen membandingkan dengan merek lain terlebih dahulu sebelum membeli, yang dapat diartikan bahwa konsumen memiliki pilihan lain selain Restoran Nasi Uduk Ayam Gebuk Mr. Achiang, Pontianak. Karena “keputusan membeli konsumen dipengaruhi oleh faktor keterlibatan konsumen dan kepercayaan mereka. Konsumen yang memiliki kepercayaan pada merek tertentu lebih yakin dalam memutuskan pembelian, faktor internal tersebut sangat besar pengaruhnya terhadap keputusan pembelian” (Mowen dan Minor dalam jurnal penelitian Janah, 2013). 3. Saran untuk penelitian selanjutnya adalah diharapkan untuk dapat menambahkan dimensi lain selain dari dimensi brand image yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian konsumen, sehingga dapat diketahui apa saja yang berpengaruh terhadap keputusan pembelian. 4. Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan evaluasi bagi Restoran Nasi Uduk Ayam Gebuk Mr. Achiang, Pontianak dalam meningkatkan brand image restoran.
REFERENSI Kotler, P. dan Keller, Kevin Lane. (2012). Marketing Management. Edisi ke-14 Jakarta: Pearson Education.
Sangadji, E., & Sopiah. (2013). Perilaku konsumen; Pendekatan Praktis disertai Himpunan Jurnal Penelitian. Yogyakarta: Penerbit Andi. Sugiyono, P. D. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D (Cetakan ke-17). Bandung: Penerbit Alfabeta. Siregar, S. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif Dilengkapi dengan Perbandingan Perhitungan Manual & SPSS. Jakarta: Kencana.
Sumber Jurnal: Fristiana, Dessy A. (2012). Pengaruh Citra Merek dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian pada Ramai Swalayan Peterongan Semarang. Jurnal Ilmu Administrasi Bisnis, Page 1. Janah, Maslichah R. (2013). Hubungan Antara Citra Merek Mobil Suzuki Dengan Keputusan Pembelian Pada Konsumen di Dealer Mobil Sumber Baru Mobil Purwokerto. Jurnal Psikologi, Volume 2, No. 2. Musay, Fransisca P. (2013). Pengaruh Brand Image Terhadap Keputusan Pembelian (Survei Pada Konsumen KFC Kawi Malang). Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya, Page 1. Ratama, Rita. (2013). Analysis Perceived Quality, Brand Image and Perceived Value on Buying Interest and Implications for Purchasing Decisions. International Journal of Behavior Marketing, Volume 5, No. 10. Waris S., Sherazi S.K, Shah S.S.H, Jaffari A., Fatima M., Aziz. J. (2012). The Impact of Brands on Consumer Purchase Intentions. Asian Journal of Business Management, Volume 4, Page 1-6. Yoestini, Ikanita N.S. (2012). Analisis Pengaruh Citra Merek, Kualitas Produk, dan Harga Terhadap Minat Beli Produk Oriflame. Jurnal Manajemen, Volume 1, No.1, Hal 4. Yulianthini, Ni Nyoman, Suwendra, I Wayan, Pratiwi, Made. S (2014). Pengaruh Citra Perusahaan, Citra Produk, Citra Pemakai Terhadap Keputusan Pembelian Produk Foremost Pada Distro Ruby Soho di Singaraja. Jurnal Manajemen, Volume 2, Hal 4-7.
Sumber Website: www.bps.go.id www.dgip.go.id www.parekraf.go.id www.thefreedictionary.com RIWAYAT PENULIS Fransisca Fortunata Huang lahir di kota Jakarta pada tanggal 17 November 1993. Penulis menamatkan pendidikan D4 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Hotel Management pada 2015.