PENGARUH BIAYA PRODUKSI TERHADAP LABA OPERASIONAL (Studi kasus pada Perusahaan Galunggung Raya Block)
Oleh : MELISA KARINDA 083403140 Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi Tasikmalaya
Dibawah Bimbingan : Iman Pirman Hidayat Iwan Hermansyah
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) biaya produksi dan laba operasional pada Perusahaan Galunggung Raya Block, (2) pengaruh biaya produksi terhadap laba operasional pada Perusahaan Galunggung Raya Block. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analitis dengan pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Alat analisis yang digunakan adalah analisis regresi sederhana. Pengujian hipotesis dengan menggunakan uji t. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh biaya produksi terhadap laba operasional. Perusahaan Galunggung Raya Block diharapkan mengevaluasi anggaran untuk pengeluaran biaya produksi variabel sehingga laba operasional dapat ditingkatkan.
Kata kunci: biaya produksi, laba operasional.
BAB I PENDAHULUAN Perusahaan yang bertujuan mencari laba maupun yang tidak bertujuan mencari laba mengolah masukan berupa sumber ekonomi lain yang nilainya harus lebih tinggi daripada nilai masukannya. Dengan laba perusahaan akan memiliki kemampuan untuk berkembang dan mampu mempertahankan eksistensinya dimasa yang akan datang. Dengan demikian untuk menjamin bahwa suatu kegiatan usaha menghasilkan nilai keluaran yang lebih tinggi daripada nilai masukan diperlukan alat untuk mengukur nilai masukan yang dikorbankan untuk menghasilkan keluaran. Akuntansi biaya dapat digunakan untuk mengukur pengorbanan nilai masukan tersebut guna menghasilkan informasi bagi manajer untuk mengetahui apakah kegiatan usahanya menghasilkan laba. Salah satu tujuan akuntansi biaya adalah untuk menentukan harga pokok produk. Dalam menghitung harga pokok produksi akuntansi biaya harus mengikuti proses pengolahan bahan baku menjadi produk jadi. Setiap pengolahan bahan baku memerlukan pengorbanan sumber ekonomi sehingga akuntansi biaya dapat digunakan untuk mencatat setiap sumber ekonomi yang dikorbankan dalam setiap tahap pengolahan tersebut, untuk menghasilkan informasi biaya produksi yang dikonsumsi untuk menghasilkan produk. Perusahaan Galunggung Raya Block adalah Perusahaan yang bergerak dalam bidang Manufaktur, yang memproduksi paving block dalam beberapa tipe atau model dengan berbagai ukuran. Sehingga akan menghasilkan biaya produksi yang berbeda antara tipe yang satu dengan tipe yang lain. Selain itu, harga semen yang semakin melambung sebagai salah satu bahan baku
yang utama menyebabkan biaya produksi yang terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Hal tersebut akan mempengaruhi pencapaian laba operasional yang dihasilkan oleh perusahaan dari setiap kali produksi. Akan tetapi, meskipun harga jual semakin tinggi, permintaan juga terus meningkat dari waktu ke waktu sehingga meningkatkan penjualan perusahaan yang pada akhirnya menentukan tingkat laba yang berhasil diperoleh. Perusahaan Galunggung Raya Block terus berupaya untuk mendapatkan laba operasional sesuai dengan yang ditargetkan. Perusahaan Galunggung Raya Block tentu selalu memerlukan laba. Laba merupakan salah satu unsur terpenting dalam menjalankan roda perusahaan. Oleh karena itu, pihak perusahaan harus melakukan evaluasi dan memperbaiki hal-hal untuk mendapatkan laba operasional yang optimal. Besarnya biaya produksi merupakan faktor yang ikut mempengaruhi perolehan laba operasional. Tujuan utama dari kegiatan bisnis perusahaan adalah mencari keuntungan yang maksimal. Laba merupakan sumber utama perusahaan untuk menjaga kelangsungan hidupnya. Dalam pengeluaran biaya produksi diharapkan perusahaan dapat menggunakan secara efisien, sehingga perusahaan dapat mencapai laba operasional yang optimal. Namun permasalahan yang sering terjadi pada Perusahaan Galunggung Raya Block adalah mengenai besarnya biaya yang dikeluarkan untuk memenuhi aktivitas operasional perusahaan yang tidak disertai dengan kenaikan laba operasional perusahaan mengalami kendala dalam pencapaian laba operasional yang maksimal, maka penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian yang berhubungan dengan pengaruh biaya produksi dalam kaitannya dengan tingkat pencapaian laba operasional yang diperoleh perusahaan. Oleh karena itu, Penulis mengambil judul "Pengaruh Biaya Produksi Terhadap Laba Operasional Pada Perusahaan Galunggung Raya Block"
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Biaya produksi adalah biaya-biaya yang berkaitan dengan pembuatan barang dan penyediaan jasa. Menurut Carter dan Usry (2002:40): "Manufacturing cost also called production cost is usually defined as the sum of three cost elements: direct materials, direct labor, and factory overhead". Dengan kata lain biaya manufaktur juga disebut biaya produksi atau biaya pabrik, biasanya didefinisikan sebagai jumlah dari tiga elemen biaya: bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, overhead pabrik. Selanjutnya menurut Raybum (2001:31): "Biaya produksi termasuk bahan langsung, tenaga kerja langsung, dan overhead pabrik yang dikeluarkan untuk memproduksi barang atau jasa". Menurut Garrison dan Noreen yang dialih bahasakan oleh Totok Budisantoso (2000:47), "Biaya produksi merupakan jumlah dari tiga elemen biaya yaitu bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan overhead pabrik". Dalam pengertian secara umum, laba dapat diartikan sebagai selisih antara pendapatan dengan biaya. Apabila pendapatan lebih besar dari biaya maka selisihnya
merupakan laba dan sebaliknya apabila pendapatan lebih kecil dari biaya maka selisihnya merupakan kerugian. Menurut PSAK (2007:105) "Laba merupakan jumlah residual yang tertinggal setelah semua beban (termasuk penyesuaian pemeliharaan modal, kalau ada) dikurangkan pada penghasilan". Menurut Stice, et’al yang dialih bahasakan oleh tim penerjemah Salemba Empat (2004:226) "Laba adalah hasil dari investasi. Definisi lebih luas adalah jumlah yang dapat diberikan kepada investor (sebagai hasil investasi) dan kondisi perusahaan diakhir periode masih sama baiknya atau kayanya dengan diawal periode". Menurut Weygand, Kieso, Kimmel (2002: 205): "Laba operasional atau income from operation adalah "Income from a company principal operating activity: determined by subtracting cost of goods sold and operating expenses from net sales". Pendapatan dari aktivitas utama perusahaan ditentukan dengan cara mengurangi penjualan bersih dengan harga pokok produksi dan biaya operasi. Menurut Keown, Martin, Petty, dan Scott Jr (2005:33), pengertian laba operasi adalah: “Laba perusahaan yang diperoleh dari kegiatan usaha pokok perusahaan yang bersangkutan dalam jangka waktu tertentu. faktor - faktor yang menyebabkan laba
operasional yaitu pendapatan penjualan dikurangi Harga pokok penjualan dan Biaya operasional". Berdasarkan pengertian dari para ahli dapat disimpulkan bahwa laba operasional didapat dari kelebihan atau selisih dari pendapatan operasional dengan beban operasional. KERANGKA PEMIKIRAN Kegiatan produksi merupakan kegiatan menciptakan barang dan jasa yang ditawarkan perusahaan kepada konsumen. Kegiatan produksi ini melibatkan bagian terbesar dari karyawan dan mencakup jumlah terbesar dari asset perusahaan. Produksi merupakan kegiatan yang berhubungan dengan penciptaan atau pembuatan barang dan jasa. Istilah produksi cenderung dikaitkan dengan pabrik, mesin maupun lini perakitan karena pada mulanya teknik dan metode dalam manajemen produksi memang digunakan untuk mengoperasikan pabrik atau kegiatan perakitan yang lainnya. Melalui kegiatan produksi, segala sumber daya masukan perusahaan diintegrasikan untuk menghasilkan nilai tambah menjadi suatu produk yang dapat berupa barang akhir, setengah jadi atau jasa. Masukan tersebut terdiri atas manusia, mesin, material, modal, manajemen, energi dan informasi. Namun perusahaan dalam menjalankan usahanya tidak dapat hanya mengandalkan kemampuannya untuk membeli segala kebutuhan dalam kegiatan produksinya, tetapi juga harus memperhatikan kemampuan perusahaan menyediakan biaya produksinya.
Perusahaan dipandang sebagai suatu sistem yang memproses masukan (input) untuk menghasilkan keluaran (output). Perusahaan yang tujuannya mencari laba berupaya menghasilkan nilai keluaran lebih tinggi dari nilai masukan yang dikorbankan. Untuk itu diperlukan Akuntansi Biaya yang berfungsi untuk mengukur pengorbanan nilai masukan tersebut agar kegiatan usaha menghasilkan laba. Nilai masukan ini menjadi biaya sedangkan nilai keluaran menjadi pendapatan. Dengan Akuntansi Biaya, biaya-biaya dapat dikendalikan dan dibandingkan setiap periodenya. Pengertian Biaya Menurut Mulyadi (2000:8)dalam bukunya "Akuntansi Biaya adalah sebagai berikut: "Biaya adalah pengorbanan sumber yang diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi atau yang kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu". Dalam perusahaan manufaktur biaya dapat diklasifikasikan menurut tiga fungsi pokok yaitu biaya produksi, biaya pemasaran, dan biaya administrasi dan umum. Biaya produksi adalah biaya yang dikeluarkan oleh fungsi produksi untuk mengolah bahan baku menjadi produk jadi. Biaya pemasaran adalah biaya yang dikeluarkan oleh fungsi pemasaran untuk memasarkan produk perusahaan. Biaya administrasi dan umum merupakan biaya yang dikeluarkan oleh fungsi-fungsi lain selain fungsi produksi dan fungsi pemasaran. Sedangkan pengertian Biaya Produksi menurut Mulyadi (2000:14)dalam bukunya "Akuntansi Biaya": "Biaya Produksi merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk mengolah bahan baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual".
Menurut objek pengeluarannya, secara garis besar biaya produksi dibagi menjadi Biaya Bahan Baku, Biaya Tenaga Kerja Langsung, dan Biaya Overhead Pabrik. Biaya Bahan Baku dan Biaya Tenaga Kerja Langsung disebut pula dengan istilah biaya utama (Prime Cost), sedangkan Biaya Overhead Pabrik sering disebut biaya konversi (conversion Cost) yang merupakan biaya untuk menghasilkan (mengubah) bahan baku menjadi produk jadi. Biaya produksi merupakan biaya yang harus dikeluarkan perusahaan dalam rangka penciptaan produknya. Biaya ini akan membentuk harga pokok penjualan setelah diperhitungkan jumlah persediaan barang dalam proses dan persediaan barang jadi. Kemudian harga pokok penjualan ini akan menjadi pengurang bagi penjualan sehingga diperoleh laba operasional. Menurut Stice, et.al yang dialih bahasakan oleh tim penerjemah Salemba Empat (2004:243), "Laba operasi mengukur kinerja operasi bisnis fundamental yang dilakukan oleh sebuah perusahaan dan didapat dari laba kotor dikurangi beban operasi". Menurut Keown, Martin Petty dan Scott Jr (2005:33), pengertian laba operasional adalah laba perusahaan yang diperoleh dari kegiatan usaha pokok perusahaan yang bersangkutan dalam jangka waktu tertentu. Terdapat faktor - faktor yang menyebabkan laba operasional yaitu pendapatan penjualan dikurangi Harga pokok penjualan dan biaya operasional. Biaya Produksi berpengaruh terhadap pencapaian Laba Operasional. Hal ini diperkuat oleh pernyataan Menurut Mulyadi (2000:42), manfaat pengumpulan Biaya Produksi adalah sebagai berikut:
1. Menentukan Harga Jual 2. Menentukan Keputusan Mengenai Penerimaan atau penolakan terhadap suatu pesanan 3. Memantau Realisasi Biaya Produksi 4. Menghitung Laba Rugi setiap pesanan secara periodik" Melihat manfaat pengumpulan biaya produksi diatas, maka data biaya produksi dapat digunakan untuk menentukan harga jual, yang dapat menentukan harga pokok produk, harga pokok tersebut akan mempengaruhi harga jual, sehingga biaya produksi akan mempengaruhi naik turunnya laba yang diperoleh oleh perusahaan. Bagi Perusahaan Galunggung Raya Block pendapatan operasional berasal dari laba penjualan dikurangi biaya operasional. Dan biaya produksi juga diakui sebagai beban atau biaya yang akan mempengaruhi laba operasional. Hipotesis Berdasarkan kerangka pemikiran diatas maka penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut : “Biaya Produksi Berpengaruh terhadap Laba Operasional.” BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus. Dalam studi kasus ini, penelitian dilakukan secara rinci mengenai suatu objek tertentu selam kurun waktu tertentu dengan cukup mendalam dan menyeluruh termasuk lingkungan dan kondisi masa lalunya dimana data yang diperoleh selama penelitian akan diolah,
dianalisis, dan diproses lebih lanjut dengan teori-teori yang telah dipelajari di bangku kuliah Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi. Operasionalisasi Variabel Variable Definisi Indikator Biaya Biaya Produksi merupakan biaya- Biaya Bahan Baku, Produksi (X) biaya yang terjadi untuk mengolah - Biaya Tenaga Kerja bahan baku menjadi produk jadi yang Langsung, Biaya siap untuk dijual. (Mulyadi, 2000:14) Overhead Pabrik (periode 2005-2011) Laba Laba operasional adalah - Pendapatan Penjualan. Operasional laba perusahaan yang diperoleh dari (Y) kegiatan usaha pokok perusahaan - Harga pokok yang bersangkutan dalam jangka penjualan waktu tertentu. faktor - faktor yang menyebabkan laba operasional yaitu - Biaya operasional. pendapatan penjualan dikurangi Harga pokok penjualan dan Biaya operasional (Keown, Martin, Petty dan Scott Jr, ( 2005:33)
Ukuran Skala Rupiah Rasio
Rupiah Rasio
Teknik Pengumpulan Data Untuk memperoleh hasil penelitian yang diharapkan maka dibutuhkan data dan informasi yang akan mendukung penelitian ini. Dalam memperoleh data dan informasi yang akan mendukung penelitian ini, maka penulis mengumpulkan data berupa : 1. Penelitian Lapangan (Field Research) Dalam teknik penelitian lapangan, penulis meninjau secara langsung objek penelitian untuk memperoleh data primer. Tujuan dari penelitian lapangan ini adalah untuk memperoleh data yang akurat dengan cara :
a. Observasi Yaitu pengamatan langsung dengan cara merekam kejadian, mengukur, menghitung dan mencatat kegiatan objek yang diteliti. b. Wawancara Yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara mengadakan tanya jawab langsung dengan pihak manajemen perusahaan yang berkompeten untuk memperoleh penjelasan-penjelasan yang diperlukan yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. c. Studi Dokumentasi Yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara mengadakan penelaahan terhadap dokumen, formulir, laporan-laporan yang berkaitan dengan masalah yang diteliti dan mendukung terhadap penelitian ini. 2. Penelitian Kepustakaan (Library Research) Penelitian ini dilakukan dengan cara mempelajari, meneliti, mengkaji serta menelaah literatur-literatur yang ada kaitannya dengan masalah yang diteliti. Teknik Analisis Data Adapun analisis regresi yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi sederhana dengan alasan jumlah variabel bebas sebagai prediktor hanya satu sehingga persamaan yang digunakan adalah sebagai berikut:
Persamaan regresi adalah :
(Sudjana, 2002:312)
Untuk mencari nilai a dan b menggunakan rumus sebagai berikut :
a=
b=
(∑ 𝒀) (∑𝑿 𝟐)−(∑ 𝑿𝒀) 𝟐
𝒏(∑𝑿 𝟐)(∑ 𝑿)
𝒏(∑ 𝑿𝒀)−(∑ 𝑿)(∑ 𝑿𝒀) 𝒏(∑ 𝑿𝟐 )−(∑ 𝑿)𝟐
Dimana : Y = Laba operasional X = Biaya produksi a = nilai konstan b = Koefisien regresi n = lamanya periode (Sudjana, 2002:312) BAB IV HASIL PENELITIAN Analisis regresi linier sederhana digunakan untuk mengetahui bagaimana variabel dependen dapat diprediksikan melalui variabel independen atau prediktor secara individual. Maksud dari penggunaan teknik analisis ini juga untuk memutuskan apakah naik dan menurunnya variabel dependen dapat dilakukan melalui menaikkan dan menurunkan variabel independen, atau untuk meningkatkan keadaan variabel dapat dilakukan dengan meningkatkan variabel independen/dan sebaliknya.
Tabel 4.4 Data Perhitungan Untuk Pengujian Statistik Tingkat Biaya Produksi (X) dan Tingkat Laba Operasional (Y) Perusahaan Galunggung Raya Block Periode 2005 - 2011 Tahun
X
Y
X²
Y²
XY
(Dalam Jutaan Rupiah) 2005
800,71
137,2
641.136,50
18.823,84
109.857,41
2006
1.089,12
153,18
1.186.182,37
23.464,11
166.831,40
2007
1.298,19
219,31
1.685.297,27
48.096,11
284.706,05
2008
1.468,25
219,15
2.155.758,06
48.026,88
321.766,99
2009
1.579,97
371,10
2.496.305,20
137.715,21
586.326,87
2010
1.672,08
487,3
2.795.851,53
237.461,29
814.804,58
2011
1.855,47
581,72
3.442.768,92
338.398,16
1.079.364,01
TOTAL
9763,79
2168,96
14.403.299,85 851.986,21 3.363.657,31
Dari hasil perhitungan di atas dapat diketahui persamaan regresinya sebagai berikut: Ý = -2,92 + 0, 43 X Berdasarkan persamaan di atas dapat disimpulkan bahwa biaya produksi (variabel X) memiliki pengaruh terhadap Laba operasional (variabel Y), dimana setiap kenaikan Rp 1 biaya produksi maka akan mengakibatkan terjadinya kenaikan pada laba operasional 0,43. Koefisien regresi ini bertanda positif menunjukan bahwa terdapat hubungan positif antara biaya produksi terhadap tingkat laba operasional.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang diajukan penulis yaitu terdapat pengaruh positif antara biaya produksi terhadap laba operasional pada Perusahaan Galunggung Raya Block dapat diterima. Didasarkan pada hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa biaya produksi dengan laba operasional memiliki hubungan fungsional yang ditunjukkan dengan persamaan regresi yang diperoleh yaitu Ŷ = -2,92 + 0,43X. Dari persamaan ini dapat dilihat bahwa konstanta (a) adalah -2,92 yang merupakan intercept yang mengandung pengertian bahwa garis regresi memotong sumbu Y pada titik -2,92 dan merupakan nilai variabel dependen taksiran pada saat biaya produksi sebesar nol. Sedangkan b sebesar 0,43 mengandung pengertian bahwa setiap perubahan Rp 1 biaya desain produk akan mengakibatkan peningkatan laba operasional sebesar 0,43. Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan tehnik analisis regresi dan korelasi serta Koefeisien Determinasi untuk mengetahui derajat hubungan antar variabel. Koefisien korelasi digunakan untuk mengukur besarnya konstribusi dan hubungan X (Biaya Produksi) terhadap Y (Laba Operasional) yaitu dengan menggunakan analisa korelasi Product Moment. Berdasarkan hasil perhitungan, maka diperoleh hasil koefisien korelasi antara variabel X (Biaya Produksi) dan Y (Laba Operasional) sebesar r = 0,901 koefisien korelasi yang hasilnya positif berarti menunjukan semakin tinggi nilai X (Biaya Produksi), maka akan semakin besar pula Y (Laba Operasional), maka hipotesis yang
menyatakan “makin tinggi nilai X, makin tinggi Y korelasi (+) Ha diterima. Dan korelasi yang menyatakan makin tinggi nilai X, makin rendah nilai Y (-) Ho ditolak”. Setelah mengetahui sifat dan derajat hubungan antara Biaya Produksi dan Laba Operasional kemudian akan dihitung seberapa besar pengaruh Biaya Produksi terhadap Laba Operasional dengan menggunakan Koefisien Determinasi yaitu KD = (0,901)2 x 100 % = 0.811 artinya bahwa nilai rata – rata
Laba operasional sebesar 81,1 %
ditentukan oleh biaya produksi yang telah dikeluarkan perusahaan, adapun sisanya sebesar 18.9 % dipengaruhi oleh faktor lain. BAB V Simpulan Berdasarkan hasil penelitian di Perusahaan Galunggung Raya Block Tasikmalaya dalam membahas tentang pengaruh biaya produksi terhadap laba operasional, maka penulis dapat membuat kesimpulan sebagai berikut:
1.
Biaya produksi pada Perusahaan Galunggung Raya Block periode 2005 sampai dengan 2011 pada umumnya mengalami peningkatan. Hanya saja tingkat pertumbuhannya tidak stabil. Hal tersebut disebabkan oleh fluktuasi ketiga elemen biaya produksi yaitu biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik.
2.
Laba operasional pada Perusahaan Galunggung Raya Block periode 2005 sampai dengan 2011 mengalami fluktuasi. Hal tersebut disebabkan oleh fluktuasi pendapatan dan biaya operasional.
3.
Terdapat pengaruh biaya produksi terhadap laba operasional perusahaan Galunggung Raya Block Tasikmalaya. Hal ini dapat dilihat dari persamaan regresi linier sederhana yang telah diperoleh melalui analisis statstik yang telah dilakukan. Adapun dari hasil persamaan regresi memperlihatkan bahwa bentuk hubungan antara biaya produksi dan laba operasional adalah positif. Hal ini berarti bahwa untuk setiap kenaikan biaya produksi akan diikuti dengan kenaikan laba operasional pada Perusahaan Galunggung Raya Block Tasikmalaya.
Saran
Berdasarkan simpulan yang telah dikemukakan diatas, penulis mencoba memberikan saran yang diharapkan dapat memberikan manfaat yang berguna bagi kemajuan perusahaan di masa yang akan datang. Adapun saran yang dapat penulis kemukakan adalah sebagai berikut : 1. Perusahaan Galunggung Raya Block diharapkan mengevaluasi anggaran untuk pengeluaran biaya produksi sehingga laba operasional dapat ditingkatkan. 2. Bagi peneliti selanjutnya disarankan untuk lebih memperhatikan faktor – faktor lain dan menambahkan jumlah sampel agar dapat diperbandingkan seberapa besar faktor lain tersebut mempengaruhi laba operasional.
DAFTAR PUSTAKA Basu Swasta. 2002. Manajemen Penjualan. Jakarta: Salemba Empat. Garrison, Ray. H. Noreen, Eric. W. Brewer Peter. Diterjemahkan oleh Nuri Hinduan. 2006. Akuntansi Manajerial. Jakarta: Interaksara. Harold Amrine dan Jhon Ritchey dan Oliver Hulley 2001. diterjemahkan oleh Sedyana. Manajemen dan Organisasi Produksi. Edisi keempat. Jakarta : Erlangga Henry Simamora. 1997. Akuntansi Manajemen. Jakarta: Salemba Empat. Horngren, Charles T. 1996. Pengantar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Erlangga. Malayu, S.P. Hasibuan. 2003. Manajemen (Dasar, Pengertian, dan Masalah). Jakarta: PT. Bumi Aksara. Mohammad Nazir. 2003. Metodelogi Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia. M. Munandar. 2001. Budgeting Perencanaan Kerja, Pengkoordinasian Kerja, Pengawasan Kerja. Yogyakarta: BPFE. Mulyadi. 1999. Akuntansi Manajemen. Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN. dan Jhony. 2001. Sistem Perencanaan dan Pengendalian Manajemen. Jakarta: Salemba Empat. Soemarso. 2002. Akuntansi Suatu Pengantar. Jakarta: Salemba Empat. Sofyan Assauri. 1999. Manajemen Produksi dan Operasi. Edisi Revisi. Jakarta : Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Sugiyono. 2007. Statistika untuk Penelitian. Bandung: CV. Alfabeta.