PENGARUH BEBAN KLAIM, CURRENT RATIO, PERTUMBUHAN PREMI TERHADAP RETURN ON INVESTMENT (Pada Perusahaan AsuransiyangTerdaftar Di Bursa Efek Indonesia 2011-2014) Oleh : Icuk Rupi Sianturi
Program Studi Akuntansi, Universitas Maritim Raja Ali Haji ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan pengaruh Beban Premi, Current Ratio dan Pertumbuhan Premi terhadap Return Of Investment dengan menggunkaan 10 Perusahaan Asuransi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama priode 2010-2014. Pada penelitian ini analisis data dimulai dengan mengelolah data menggunakan Microsoft excel, selanjutnya dilakukan pengujuian asumsi klasik dan pengujian menggunakan regresiberganda. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan software SPSS versi 22 dimulai dengan memasukkan variabel-variabel penelitian ke program SPP dan menghasilkan output sesuai metode analisis. Penelitian ini menggunakan Uji Asumsi Klasik dimana tujuannya untuk menghasilkan analisis yang akurat dalam satu model regresi. Model regresi yang baik harus memenuhi asumsu Klasik dan sumsi yang mendasari analisis regresi. Adapun hasil diperoleh dari analisis dan pembahasan mengenai Pengaruh Beban Premi, Current Ratio dan pertumbuhan Ekonomi Tehadap Return Of Investment adalah bahwa Beban Premi tidak berpengaruh singnifikan terhadap Return Investment sebesar 60 % Pertumbuhan Premi berpengaruh singnifikan terhadap Return Of Invesment sebesar 29,2 %. Kata kunci : Beban Premi, Current Ratio dan Pertumbuhan Premi berpengaruh signifikan terhadap Return Of Investment
PENDAHULUAN Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari kita sering mendengar mengenai orang sakit atau bahkan meninggal dunia karena suatu kecelakaan. Bangunan pabrik yang terbakar habis dilalap api. Barang bernilai tinggi yang habis dicuri. Kendaraan bermotor saling bertabrakan juga pesawat terbang jatuh dan kapal karam atau tenggelam. Semuanya itu tidak jarang mengakibatkan korban jiwa atau kerugian harta benda. Seiring dengan perkembangan pemikiran manusia baik dalam ilmu pengetahuan maupun teknologi, sehingga perlu suatu alat sebagai penyelaras yang bisa menjamin
kelangsungan hidup manusia itu sendiri. Karena manusia tidak bisa terlepas dari pemikiran bahwa antara manusia yang satu dengan yang lain tidak mau dirugikan. Dari gambaran diatas adalah bentuk resiko-resiko yang harus dihadapi manusia, karena resiko hampir selalu dijumpai dalam segi kehidupan manusia, baik secara individu, keluarga maupun masyarakat. Bagi sebagian orang resiko dianggap hal berdampak negatif, seperti menghadapi bahaya, musibah atau hal yang sifatnya dirugikan. Dalam hal ini yang dibutuhkan manusia adalah rasa aman. Rasa aman disini menyangkut jiwa dan keselamatan diri maupun harta benda yang dimiliki.
Harta benda bukan berarti aman dari segala kerusakan melainkan juga dari pencurian, kebakaran, bahaya alam dan sebagainya. Asuransi pada hakekatnya adalah suatu sistem yang digunakan menghadapi resiko kerugian financial, yaitu dengan cara pengalihan (transfer) resiko terhadap pihak lain, baik secara perorangan maupun secara kelomok dalam masyarakat. Akan tetapi sebelum membahas lebih jauh tentang asurasi. Sebaiknya kita terlebih dahulu memahami konsep dari resiko dan juga cara mengelolanya, karena asuransi tidak akanada kalau saja resiko tidak ada dijumpai.seperti yang kita ketahui bahwa resiko itu datang tanpa kita sadari, itu karena bahwa didunia ini penuh ketidakpastian. Akibat ketidak pastian ini akan mengakibatkan kerugian bagi pihak-ihak yang berkepentingan, apalagi dalam dunia bisnis, ketidakpastian beserta resiko yang akan timbul merupakan sesuatu hal yang tidak bisa diabaikan begitu saja. Menurut sifatnya, resiko dibedakan menjadi empat jenis yaitu: 1. Resiko murni, yaitu resiko yang apabila terjadi, menimbulkan kerugian dan terjadi tanpa disengaja. Misalnya kebakaran, bencana alam, pencurian, dan kecelakaan. 2. Resiko spekulatif, yaitu resiko yang diakibatkan oleh orang dalam usahanya untuk memperoleh keuntungan. 3. Resiko fundamental, yaitu resiko yang mengakibatkan kerugian yang sangat besar, seerti banjir, angin toan, gemaa bumi dan tsunami. 4. Resiko khusus, yaitu resiko yang bersumber pada peristiwa yang mandiri dan akibat yang ditimbulkannya terbatas pada objek spesifik. Asuransi adalah suatu transaksi yang melibatkan dua pihak, yaitu tertanggung dan penanggung. Dalam hal ini perusahaan asuransi bertindak sebgai penanggung terhadap kemungkinan resiko kerugian yang dialami tertanggung. Mekanismenya adalah penanggung menerima sejumlah uang menjamin pihak tertanggung bahwa dalam mendapatkan penggantian terhadap suatu kerugian yang mungkin dideritanya sebagai akibat dari suatu peristiwa yang semula belum tentu akan terjadi atau yang semula belum dapat ditentukan saat terjadinya. Akhir-akhir ini asuransi semakin berkembang seiring dengan semakin meningkatnya pemahaman masyarakat tentang pentingnya perlindungan terhadap resiko yang mungkin terjadi. Dilihat dari jenisnya asuransi terbagi 2 jenis, yaitu asuransi jiwa ( life insurance ) dan asuransi umum ( general insurance ). Letak perbedaan kedua jenis asuransi ini hanya terletak ada perlindungan yang diberikan asuransi jiwa memberikan perlindungan personal terhada individu maupun keluarga, seperti asuransi kecelakaan, kesehatan, dan kematian. Sedangkan asuransi umum memberikan perlindungan atas kerugian financial dari
resiko tertentu baik bagi individu mauun bisnis, seperti asuransi kebakaran,kendaran bermotor, alat berat,pengangkutan laut dan sebagainya. Ikatan asuransi Indonesia ( IAI ) telah mengeluarkan pernyataan standar akuntansi keuangan ( PSAK ) No. 28 sebagai pedoman dalam mengatur pengakuan pendapatan dan beban secara khusus dengan asuransi kerugian. Standar akuntansi ini merupakan acuan bagi perusahaan asuransi dalam memproses seluruh transaksi hingga penyajian laporan keuangan khususnya terhadap pencatatan, pendapatan dan beban. Klaim adalah pengajuan hak yang dilakukan oleh tertanggung kepada penanggung untuk mendapatkan haknya berupa pertanggungan atas kerugian berdasarkan perjanjian atau akad yang telah dibuat. Posisi klaim pada perusahaan asuransi merupakan beban/biaya yang harus ditanggung oleh perusahaan. Dikarenakan klaim adalah sebuah beban/biaya, maka jika terjadi klaim akan mengurangi tingkat pertumbuhan aset perusahaan asuransi. Menurut Fahmi (2011:61), kondisi perusahaan yang memiliki current ratio yang baik adalah dianggap sebagai perusahaan yang baik dan bagus, namun jika current ratio terlalu tinggi juga dianggap tidak baik karena dapat mengindikasikan adanya masalah seperti jumlah persediaan yang relatif tinggi dibandingkan taksiran tingkat penjualan sehingga tingkat perputaran persediaan rendah dan menunjukkan adanya over investment dalam persediaan tersebut atau adanya saldo piutang yang besar yang tak tertagih. Dalam perusahaan asuransi premi sebagai salah satu sumber pendapatan. Semakin besar premi yang diterima perusahaan asuransi, maka semakin besar dana yang akan diinvestasikan, semakin besar dana yang diinvestasikan, maka semakin besar pula peluang keuntungan yang akan diperoleh perusahaan, semakin besar keuntungan perusahaan maka semakin tinggi tingkat pertumbuhan aset suatu perusahaan. Penulis tertarik untuk meneliti objek yang termasuk dalam return on investment pada perusahaan asuransi yang terdaftar di bursa efek indonesia yaitu beban klaim, current ratio, pertumbuhan premi. Penulis juga ingin meneliti apakah objek tersebut berpengaruh terhadap peningkatan return on investment karena seharusnya bebanklaim, current ratio, pertumbuhan premi berbanding lurus terhadap return on investment.Oleh karena itu untuk membuktikannya penulis melakukan penelitian dengan mengangkat judul“PengaruhBebanKlaim, Current Ratio, PertumbuhanPremiTerhadapReturn On Investmentpada Perusahaan AsuransiyangTerdaftar Di Bursa Efek Indonesia 2011-2014”
TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Asuransi Sebelum penulis membahas lebih lanjut mengenai asuransi, ada baiknya dikemukakan beberapa pengertian umum mengenai asuransi, diantaranya: 1. Menurut Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD) Menurut ketentuan pasal 246 KUHD : “Asuransi atau pertanggungan adalah suatu perjanjian dengan mana seseorang penanggung mengikat diri kepada seorang penanggung, dengan menerima suatu premi, untuk memberikan pergantian kepadanya karena suatu kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, yang mungkin diderita akibat peristiwa tidak tertentu.” Berdasarkan pengertian asuransi atau pertanggungan diatas, dapat diuraikan usurunsur yuridis dari suatu asuransi atau pertanggungan adalah sebagai berikut: 1. Adanya pihak tertanggung ( pihak yang berkepentingan diasuransikan) 2. Adanya pihak penanggung ( pihak perusahaan asuransi yang menjamin akan membayar ganti rugi) 3. Adanya perjanjian asuransi ( antara tertanggung kepada penanggung ) 4. Adanya pembayaran premi ( oleh tertanggung kepada penanggung) 5. Adanya kerugian, kerusakan ataukehilangan keuntungan yang diharpkan ( yang diderita oleh tertanggung) 6. Adanya suatu peristiwa yang tidak pasti terjadinya Tujuan dan Jenis Asuransi Hidup tak ubahnya seperti permainan dari ketidakpastian. Secara awam, ketidakpastian itu diterjemahkan sebagai resiko. Sesuatu yang belum pasti terjadi, akibatnya tentu tidak dikehendaki juga. Misalnya resiko kecelakaan, kematian, kerugian material dikarenakan gempa, banjir atau bencana alam lainnya (Acts of Gods). Tak seorangpun mengetahui secara pasti kapan resiko itu akan terjadi Ana dan Alni (2008:8.5) asuransi sebenarnya tujuan – tujuan utama yang hendak dicapai. Tujuan – tujuan tersebut antara lain: a. Teori Pengalihan Resiko Menurut teori pengalihan resiko, (risk transfer theory), tertanggung menyadari bahwa ancaman bahaya terhadap harta kekayaan miliknya atau terhadap jiwanya. Jika harta kekayaan atau jiwanya terancam, dia akan menderita kerugian atau korban jiwa atau cacat raga. Untuk mengurangi atau menghilangkan beban resiko tersebut, pihak tertanggung berusaha mencari jalan bila ada pihak lain yang bersedia mengambil alih beban resiko ancaman bahaya dan dia sanggup membayar kontra prestasi yang disebut dengan premi. Tertanggung mengadakan asuransi dengan tujuan mengalihkan resiko yang mengancam harta kekayaan atau jiwanya. Dengan membayar sejumlah premi kepada perusahaan asuransi (penanggung) sejak saat itu resiko beralih kepada pihak penanggung.
Prinsip Dasar Asuransi Menurut Ana dan Alni (2008:8.7) prinsip dasar yang digunakan sebagai doktrin asuransi antara lain: 1. Insurable Interest Insurable Interest merupakan hak berdasarkan hukum untuk mempertanggungkan suatu resiko yang berkaitan dengan keuangan, yang diakui dengan sah antara piohak tertanggung dengan suatu yang dipertanggungkan. Prinsip ini menyangkut bentuk dan jenis pertanggungan yang dijaminkan dalam suatu kontrak asuransi. Hal yang dipertanggubgkan dapat berupa benda, harta atau kejadian yang dapat menimbulkan hubungan hak dan kewajiban keuangan secara hukum. Insurabke interest akan timbul hanya jika tertanggung menderita kerugian secara financial. 2. Utmost Good Faith Dalam penerapan persetujuan didsarkan pada itikat baik (utnost good faith). Tidak ada fakta atau hal yang disembunyikan antara pihak tertanggung denga pihak penanggung, oleh karena didasarkan pada itikat baik maka masing-masing pihak harus memberikan semua informasiyang akan mempengaruhi pengambilan keputusan. 3. Indemnity Indemnity, artinya mengembalikan posisi keuangan piak tetanggung setelah terjadinya kerugian seperti pada saat posisi keuangan sebelum terjadinya kerugian. Prinsip ini merupakan prinsip ganti rugi oleh penanggung kepada pihak tertanggung, tidak berlaku untuk asuransi jiwa atau kecelakaan karena prinsip ini berkaitan dengan keugian yang bersifat financial. 4. Proximate Cause Proximate cause adalah suatu sebab akibat, efisien, yang mengakibatkan peristiwa berantai tanpa intervensi kekuatan lain, yang diawali dan bekerja dengan efektif dari suatu sumber baru dan independen. Jika terjadi rentetan kejadian dalam sebuah kejadian maka perlu dilihat apakah rentetan kejadian tersebut dipengaruhi oleh intervensi pihak lain atau murni sebuah rentetan kejadian yang menyebabkan kerugian. 5. Subragation and Contribution Prinsip subrogation pada dasrnya merupakan hak penanggung, yang telah memberikan ganti rugi kepada pihak tertanggung, untuk menuntut pihak lain yang mengakibatkan terjadinya kerugian. Hal ini didasarkan pada kondisi dimana pihak tertanggung tidak menerima jumlah ganti rugi melebihi apa yang telah dijanjikan dalam polis. Manfaat dan Tujuan Asuransi Menurut Alna dan Alni (2008:8.11) tujuan masyarakat untuk memilih menjadi nasabah salah satu perusahaan asuransi adalah sebagai berikut: 1. Melakukan pencegahan kerugian yang diharapkan dapat memberikan keuntungan tertentu, bentuknya berupa pengurangan kerugianan dan pengurangan biaya yang berhubungan dengan pertanggungan tersebut. Jadi, dengen menjadi nasabah
asuransi pihak tertanggung dapat melakukan pencegahan terhadap kerugian yang mungkin timbul. 2. Pencegahan dan perlindungan untuk memperkecil kerugian yang terjadi. Hal ini dapat berupa mengurangi, menghilangkan sebab-sebab yang dapat menimbulkan kerugian, perlindungan terhadap produk atau orang yang akan dirugikan, pengurangan kerugian dan perlindungan agar agar produk yang telah terlanjur rusak tidak menjadi semakin parah. 3. Melalui keikut sertaan masyarakat pada salah satu perusahaan asuransi maka dapat mengetahui besarnya resiko yang mungkin terjadi dan besar kerugian yang dapat dialami. Hal ini akan mendorong untuk berhati-hati. Selain dari tujuan-tujuan diatas manfaat yang diperoleh oleh pihak tertanggung adalah sebagai berikut: 1. Rasa aman. Tertanggung akan memiliki perasaan aman dan terlindungi karena apabila terjadi kerugian akibat peristiwa tertentu sudah ada pihak yang akan ikut menanggung kerugian tersebut. 2. Pembagian biaya dan manfaat. Mengikuti asuransi maka ada pembagian biaya dan manfaat secara adil antara pihak tertanggung dengan penanggung. Nilai pertanggungan dan besarnya premi akan dihitung dengan akurat, semakin besar nilai pertanggungan maka akan semakin besar premi yang harus dibayar oleh pihak tertanggung. 3. Polis asuransi dapat digunakan sebagai jaminan untuk memperoleh pinjaman dari lembaga keuangan lainnya. 4. Berfungsi sebagai tabungan, premi yang dibayarkan setiap priode memilikisubstansi yang sama dengan tabungan. 5. Alat penyebaran resiko. Pihak tertanggung dapat menebarkan resiko suatu kejadian pada pihan penanggung. 6. Membantu meningkatkan jegiatan usaha. Pada umumnya investor akan menyukai jenis bidang usaha yang memiliki resiko menimal. Salah satu cara meminimalkan resiko adalah melalui asuransi.
METODE PENELITIAN Metode Penelitian Metode penelitian tidak terlepas dari teknik (alat-alat pengukur apa yang diperlukan dalam melaksanakan penelitian) dan prosedur (urutan – urutan pekerjaan yang harus dilakukan dalam suatu penelitian). Menurut Sugiyono (2010:4), yang dimaksud dengan metode penelitian adalah “Merupakan cara ilmiah yang digunakan untuk mendapatkan data yang objektif, valid dan reliabel dengan tujuan dapat ditemukan, dibuktikan, dan
dikembangkan suatu pengetahuan sehingga dapat digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah”. Sumber Data dan Teknik Penelitian Sumber Data Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu data yang dioleh dan diambil dari PT (Persero) Angkasa Pura II Bandara Raja Haji Fisabilillah (RHF), khususnya departemen keuangan (Finance Department) pada perusahaan tersebut. Departemen ini merupakan departemen yang menangani segala hal yang berkaitan dengan keuangan perusahaan TeknikPengumpulan Data Agar memperoleh data informasisecaraakuratdiperlukanpembuktiandalampenelitianini, denganmelakukanpengumpulan data dengancarasebagaiberikut: PenelitianLapangan (Field Research). Penelitianinidilakukandengancaramendatangilangsungkelapanganuntukmemperoleh datadata yang berkaitandenganmasalah yang dibahas, penelitianinidilakukanmelalui: a.
TeknikWawancara (Interview) Teknikwawancaraadalahteknikpengumpulan data dengancaramelakukantanyajawabatauwawancarasecaralangsungkepadapihak-pihak yang terkait, gunauntukmelancarkan proses pengumpulan data dibutuhkanolehpenulis, karenawawancara yang dilakukantidakterstruktur. b. TeknikObservasi Teknikobservasiadalahteknikpengumpulan data denganmelakukanpengamatanlangsungterhadapobjek yang ditelitigunamemperolehbuktidanprosedur yang adapadaperusahaansaatdilakukanpenelitian. c. Dokumentasi Dokumentasiadalahpengumpulan data dengancaramencatat data yang berhubungandenganmasalah yang akanditelitidaridokumen-dokumen yang dimilikiperusahaan. d. PenelitianKepustakaan (Library Research) Penelitiankepustakaanadalahpenelitian yang dilakukandengancaramembacabukubukudiperpustakaandantulisan-tulisan yang berkaitandenganmasalah-masalahditeliti. Penulismengumpulkan data teoritis yang menjadilandasanteoriuntukmelaksanakanpenelitianini. InstrumenPenelitian Di manapenulismelakukantekniktanyajawabsecaralangsungdenganmanajemenperusahaandanm emberikandaftarpertanyaan. TeknikAnalisis Data
Dalammenganalisis data, penulismenggunakanmetodedeskriptif, dimana data yang dikumpulkan, disusun, diinterpretasikan, dandianalisissehinggamemberikanketeranganlengkapsebagaipemecahanmasalah yang dihadapi. Untukmenganalisis data diperolehdalampembahasanini, teknik yang digunakanadalahmetodeanalisis data deskriptifyaitu data-data yang diperolehdaripenelitiandikumpulkan, kemudiandisusundanseterusnyadiolahsehinggadiperolehgambarandarimasalahtersebut. Menurut Sugiyono (2009:244) analisis data adalah “Proses mencari dan menyusun data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan–bahan lain secara sistematis sehingga mudah dipahami dan temuannya dapat di informasikan kepada orang lain”. Untuk menganilisa data yang diperoleh dalam pembahasan ini, teknik yang gunakan adalah metode analisis data deskriptif yaitu data-data yang diperoleh dari penelitian dikumpulkan, kemudian disusun dan seterusnya diolah sehingga diperoleh gambaran dari masalah tersebut.
ANALISA DATA Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metodeanalisis statistik yang menggunakan persamaan regresi berganda. Analisis datadimulai dengan mengolah data dengan menggunakan Microsoft excel, selanjutnyadilakukan pengujian asumsi klasik dan pengujian menggunakan regresi berganda.Pengujian asumsi klasik dan regresi berganda dilakukan dengan menggunakansoftware SPSS (Statistical Product and Service Solution) versi 22.Dimulai dengan memasukkan variabel-variabelpenelitian ke program SPSS dan menghasilkan output-output sesuaimetode analisis data yang telah ditentukan.Berdasarkankriteria yang telahditetapkan, didapat 10 perusahaan yang memenuhikriteria dan dijadikansampeldalampenelitianini dan diamatiselamaperiode 20112014. 4.3.1 Hasil Uji Asumsi Klasik Uji asumsi klasik dilakukan untuk menghasilkan analisis yang akurat dalam suatu model regresi.Model regresi yang baik harus memenuhi asumsi-asumsi klasik, yang merupakan asumsi yang mendasari analisis regresi.Setelah dilakukan pengujian terhadap 4 variabel diperoleh hasil bahwa data tidak berdistribusi normal. Data tidak berdistribusi normal tersebut dilihat dari uji Kolmogorov-Smirnovberikut : Berdasarkan tabel diatas, besarnya Kolmogorov-Smirnov (K-S) adalah 0,068 dan signifikansi pada 0,200 sehingga dapat disimpulkan bahwa data telah berdistribusi secara normal, dimana nilai signifikansi > 0,05 (0,200> 0,05). Dengan demikian, secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwanilai-nilai observasi data telah berdistribusi secara normal dan dapat dilanjutkan dengan uji asumsi klasik lainnya.Terdapat dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal, yaitu
dengan analisis grafik dan analisis statistik. Pada penelitian ini akan digunakan kedua cara tersebut. Dalam analisis, grafik yang digunakan berupa grafik histogram dan grafik p-p plot, dimana data yang baik adalah data yang memiliki pola distribusi normal. Pada grafik histogram, data yang mengikuti atau mendekati distribusi normaladalah distribusi data dengan bentuk lonceng.Pada grafik P-P Plot, sebuah data dikatakan berdistribusi normal jika titik menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal. 4.3.2 Uji Multikolonearitas Uji Multikolonearitas bertujuan tuk menguji apakah model regresi ditentukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen).Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antara variabel independen. Multikolonearitas dapat dilihat dari nilai tolerance dan lawannya Variance Inflation Factor (VIF) jika nilai Tolerance < 0,1 atau VIF > 10 maka terjadi multikolonearitas (Ghozali, 2013:92). Hasil pengujian terhadap multikolonearitas pada penelitian ini dapat dilihat pada table Tabel 4.3 Uji Normalitas Coefficients Model
a
Collinearity Statistics Tolerance VIF
(Constant) 1
a.
BEBAN_KLAIM CURRENT RATIO PRTBHN_PREMI Dependent Variable: ROI
.556 .688 .679
1.799 1.454 1.472
Sumber: Data diolah penulis dengan Spss 22, 2015. Berdasarkan tabel 4.2 diatas dapat dilihat bahwa tidak ada satupun variabel independen yang memiliki nilai VIF lebih dari 10 dan ridak ada yang memiliki Tolerance value lebih kecil dari 0,1. Nilai VIF untuk variabel BEBAN_KLAIM adalah 1,799 <10 dan nilai tolerance 0,556>0,1,Nilai VIF untuk variabel CR adalah 1,454<10 dan nilai tolerance 0,688>0,1,Nilai VIF untuk variabel PRTBHN_PREMI adalah 1,472<10 dan nilai tolerance 0,679>0,1. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat gejala multikolonearitas antar variabel independen. 4.2.3 Uji Auto Korelasi uji auto korelasi adalah pengujian yang dilakukanuntuk mengetahui apakah model regresi linier ada korelasi antar kesalahan pengganggu pada periode sebelumnya. untuk mendeteksi adanya auto korelasi bias digunakan tes Durbin Watson (D-W) dengan pedoman sebagai berikut;
Tabel 4.5 Uji Auto Korelasi b
Model
R
Model Summary R Square Adjusted R Square
Std. Error Durbinof the Watson Estimate a 1 .510 .260 .199 .02716 1.851 a. Predictors: (Constant), PRTBHN_PREMI, CR, BEBAN_KLAIM b. Dependent Variable: ROI
Sumber: Data diolah penulis dengan Spss 22, 2015 Menurut Sunyoto (2011: 91) salah satu ukuran dalam menentukan ada tidaknya masalah autokorelasi dengan uji Durbin-Watson (DW), dengan ketentuan sebagai berikut: 1. Terjadi autokorelasi positif jika nilai DW di bawah -2 (DW <-2). 2. Tidakterjadiautokorelasijikanilai DW berada di antara -2 dan +2 atau -2 ≤ DW ≤ +2. 3. Terjadiautokorelasi negative jikanilai DW di atas +2 atau DW > +2. Dari tabel 4.3.5 diatas bahwa nilai Durbin Watson 1,851.Hal ini menunjukkan tidak ada autokorelasi karena nilai Durbin Watson berada pada interval -2 ≤1,851≤ +2. Dengan demikian, maka dalam regresi linier berganda ini tidak ada auto korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode sebelum penelitian. 4.2.4 Uji Heteroskedastisitas Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dan residual satu pengamatan kepengamatan lain (Ghozali, 2013:105).Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi heteroskedastisitas. Pengujian heteroskedastisitas dilakukan dengan uji grafik dengan melihat grafik scatterplot (gambar 4.3). 4.3 Analisis Regresi Linier Berganda Dalam analisis regresi, selain mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel atau lebih, juga menunjukkan arah hubungan variabel dependen dengan variabel independen. Variabel independen dalam penelitian ini yaitu Beban Premi, Current Rasio, Pertumbuhan Premi dan Return of Investment. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teknik analisis regresi linear berganda, berdasarkan dari hasil pengolahan data dengan menggunakan program SPSS 22 dapat dilihat pada tabel 4.4 berikut : Tabel 4.6 a
Model
1
(Constant) BK
Coefficients Unstandardized Standardiz Coefficients ed Coefficients B Std. Error Beta .080 .020 -.013
.025
-.102
T
Sig.
3.954
.000
-.530
.600
CR PP a. Dependent Variable: ROI
-.065 .007
.024 .006
-.471 .186
-2.725 1.070
.010 .292
Sumber: Data diolah penulis dengan Spss 22, 2015. Analisis regresi linear berganda dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut: Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + ε α =Konstanta β1 = Beban Klaim β2 = Current Rasio β3 = Pertumbuhan Premi Berdasarkan tabel 4.6 diperoleh hasil persamaan model regresi linear sebagai berikut: ROI = 0.080–0,013 BK-0.065CR+ 0.007PP+ ε Dari persamaan model regresi linear tersebut dapat diinterprestasikan sebagai berikut: 1. Konstanta (α) Nilai konstanta (α)0.080 menunjukkan bahwa apabila nilai variabel Beban Premi, Current Rasio dan Pertumbuhan Premi konstan, maka nilai variabel Return of Investmentsebesar 0,080. 2. Koefisien β1 untuk variabel BEBAN_KLAIM Besar nilai koefisien regresi (β1) sebesar -0.013 artinya jika nilai variabel Beban Premi naik maka akan mempengaruhi nilai Return of Investmentnaik sebesar 1,3% , dengan asumsi variabel bebas lainnya konstan. 3. Koefisien β2 untuk variabel CR Besar nilai koefisien regresi (β2) sebesar 0,065nilai β2 variabel Current Rasio maka akan mempengaruhi nilai Return of Investment naik sebesar -6,5%, dengan asumsi variabel bebas lainnya konstan. 4. Koefisien β3 untuk variabel PRTBHN_PREMI Besar nilai koefisien regresi (β3) sebesar 0.007 nilai β3 yang positif menunjukkan adanya hubungan yang searah antara variabel Return of Investment dengan variabel Pertumbuhan Premi yang artinya jika nilai variabel Pertumbuhan Premi naik maka akan mempengaruhi nilai Return of Investment naik sebesar 0,7%, dengan asumsi variabel bebas lainnya konstan. Uji Hipotesis Uji hipotesis ini bertujuan untuk mengukur pengaruh Beban Premi, Current Rasio dan Pertumbuhan Premi secara parsial terhadap Return of Investment. Yaitu dengan membandingkan antara t-hitung dan t-tabel, tingkat signifikansi yang digunakan adalah sebesar 5%, dengan tingkar kepercayaan 95% (α = 0,05). Hipotesi yang akan diuji adalah sebagai berikut: H0 = Tidak semua variabel independen berpengaruh secara parsial terhadap variabel dependen.
Ha = Semua variabel independen berpengaruh secara parsial terhadap variabel dependen.
Tabel 4.7 Uji T Model
(Constant) BEBAN_KLAIM CR PRTBHN_PREMI a. Dependent Variable: ROI 1
a
Coefficients Unstandardized Standardiz Coefficients ed Coefficients B Std. Error Beta .080 .020 -.013 -.065 .007
.025 .024 .006
-.102 -.471 .186
T
Sig.
3.954
.000
-.530 -2.725 1.070
.600 .010 .292
Sumber: Data diolah penulis dengan Spss 22, 2015. Dari tabel 4.5.2 diatas dapat diketahui hasil sebagai berikut: 1. Nilai t hitungBEBAN_KLAIM sebesar -0,530 dengan nilai sig 0.600 > derajat kepercayaan = 0,05 yang berarti H0 diterima dan Ha ditolak. Artinya hasil tersebut diindikasikan bahwa tidak berpengaruh signifikan secara positif terhadap Return of Investment. 2. Nilai t hitung CR sebesar -2,725 dengan nilai sig 0.010 < derajat kepercayaan = 0,05 yang berarti H0 ditolak dan Ha diterima. Artinya hasil tersebut diindikasikan bahwa pengaruh terhadap Return of Investment. 3. Nilai t hitung PRTBHN_PREMI sebesar 1.070 dengan nilai sig 0.292 > derajat kepercayaan = 0,05 yang berarti H0 diterima dan Ha ditolak. Artinya hasil tersebut diindikasikan bahwa tidak berpengaruh signifikan secara positif terhadap Return of Investment. Uji hipotesis ini bertujuan untuk mengukur pengaruh Beban Premi, Current Rasio dan Pertumbuhan Premi secara bersama-sama atau simultan terhadap Return of Investment. Yaitu dengan membandingkan antara F-hitung dan F-tabel, tingkat signifikansi yang digunakan adalah sebesar 5%, dengan tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05). Hipotesi yang akan diuji adalah sebagai berikut : H0 = Tidak semua variabel independen berpengaruh secara simultan terhadap variabel dependen. Ha = Semua variabel independen berpengaruh secara simultan terhadap variabel dependen.
Tabel 4.8 Uji F a
Model Regression 1
Residual Total
Sum of Squares .009 .027 .036
ANOVA Df 3 36
Mean Square .003 .001
F 4.224
Sig. .012
b
39
a. Dependent Variable: ROI b. Predictors: (Constant), PRTBHN_PREMI, CR, BEBAN_KLAIM
Sumber: Data diolah penulis dengan Spss 22, 2015. Dari tabel 4.8 diatas dapat diketahui nilai F hitung sebesar 4,224 dengan nilai sig = 0.012 < derajat kepercayaan = 0.05 yang berarti H0 ditolak dan Ha diterima. Dari hasil tersebut di indikasikan variabel Beban Premi, Current Rasio dan Pertumbuhan Premi secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Return of Investment. Pembahasan Hasil pengujian hipotesis pertama berdasarkan Uji T dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Hasil uji regresi linear berganda menunjukkan bahwa Beban Premi tidak berpengaruh signifikan secara positif terhadap Return of Investment. Ini ditunjukan dengan nilai sig 0.600> derajat kepercayaan = 0,05, sehingga diindikasikan H0 diterima dan Ha ditolak 2. Hasil Current Rasio, berpengaruh terhadap Return of Investment. Ini ditunjukkan dengan sig = 0,010<derajat kepercayaan = 0.05, sehingga dindikasikan H0 ditolak dan Ha diterima. 3. Hasil Pertumbuhan Premitidak berpengaruh signifikan secara positif terhadap Return of Investment. Ini ditunjukkan dengan nilai sig 0.292>derajat kepercayaan = 0,05, sehingga diindikasikan H0 diterima dan Ha ditolak 4. Hasil pengujian hipotesis kedua berdasarkan uji F menunjukkan bahwa nilai sig = 0.012 <derajat kepercayaan = 0,05. Dari hasil tersebut maka dapat disimpulkan H0 ditolak dan Ha diterima.. Artinya Beban Premi, Current Rasio dan Pertumbuhan Premi secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Return of Investment.
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil analisa dan pembahasan mengenai Pengaruh Beban Premi, Current Rasio dan Pertumbuhan Premi terhadap Return of Investment, maka dapat disimpulkan sebagai berikut; 1. Beban Premi berpengaruh signifikan terhadap Return of Investmentsebesar 60 %. 2. Current Rasio tidak berpengaruh terhadap Return of Investment. 3. Pertumbuhan Premi berpengaruh signifikan terhadap Return of Investment sebesar 29,2%. 4. Beban Premi, Current Rasio dan Pertumbuhan Premi berpengaruh signifikan terhadap terhadap Return of Investment dibuktikan melalui Uji F. Uji Determinasi membuktikan sebesar1,2% mempengaruhi secara simultan terhadap Return of Investmentsedangkan 98,8% dipengaruhi diluar dari variabel penelitian ini. Saran Darihasilanalisis dan pembahasanpenulismencobamemberikansaranbagipihakperusahaan, caloninvestor dan investorsertapenelitiselanjutnya. 1. Bagi peneliti selanjutnya di harapkan menggunakan sampel yang lebih banyak dari penelitian ini agar hasil penelitian akan lebih baik dan dapat digeneralisasikan. 2. Bagi penelitian berikutnya diharapkan menambah variabel dependen lainnya, karena masih banyak faktor-faktor yang dapat mempengaruhi variabel independen.
DAFTAR PUSTAKA Anto, Joni. 2014. “Pengaruh Current Ratio, Debt To Equity Ratio, Receivable Turnover Sales Growth Terhadap Return On Asset Pada Semua Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Dibuesa Efek Indonesia Priode 2008-2012”. Jurnal Skripsi dipublikasi. Tanjungpinang. Fakultas Ekonomi. Universitas Maritim Raja Ali Haji. Arikunto, Suharsimi. 2007. Manajemen Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta Budiarjo, Rifki Santoso. 2015. “Pengaruh tingkat keuangan perusahaanasuransi terhadap peningkatan pendapatan premi pada perusahaan asuransi yang terdaftar dibursa efek indonesia tahun 2010-2013”. Skripsi dipublikasi. Yogyakarta. Fakultas Ekonomi. Universitas Negeri Yogyakarta. Fahmi. Irham. 2011. Analisis Laporan Keuangan, Cetakan Ke-2, Bandung: Alfabeta.
Fauzan, Faisal. 2011. “Pengaruh Struktur Kepemilikan Dan Kinerja Keuanganearly Warning System Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Asuransi Yang Terdaftar Dibuersa Efek Indonesia”. Jurnal Skripsi dipublikasi. Banda Aceh. Fakultas Ekonomi. Universitas Syiah Kuala. Ghofur, Abd. 2012.” Pengaruh Premi, Klaim, Investasi Dan Profitabilitas Terhadap Pertumbuhan Aset Pada Perusahaan Asuransi Syariah Diindonesia”. Skripsi dipublikasi. Medan. Fakultas Ekonomi. Univesitas Islam Negeri Sunan Kalijaga. Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro Handayati, Ruri. 2011. “Analisis Pengaruh Biaya Operasional Terhadap Pendapatan Premi Pada PT Asuransi Jiwasraya Regional Oficer Medan priode 2005-2009”. Skripsi dipublikasi. Medan. Fakultas Ekonomi . Universitas Sumatera Utara. Harahap, Sofyan Syafri. 2011. Analisa Kritis Atas Laporan Keuangan. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Hasibuan, M Reza Irjaldi. 2014. “Pengaruh Risk Base Capital Dan Pertumbuhan Premi Neto Terhadap Return On Investment Pada Perusahaan Asuransi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia”. Skripsi dipublikasi. Medan. Fakultas Ekonomi. Universitas Sumatera Utara. Herwidy, Diantik. (2014). “Analisis Pengaruh Current Ratio, Debt To Equity Ratio, Dan Total Assset Turnover Terhadap Return On Investment Pada Perusahaan Food And Beverage Di Bursa Efek Indonesia Priode 2007-2012”. Skripsi dipublikasi. Surakarta. Fakultas ekonomi. Universitas Muhammadiyah. Ikatan Akuntan Indonesia, 2009. Standar Akuntansi Keuangan Revisi 2009, PSAK NO. 28, diperoleh pada tanggal 06 Juni 2012, staff.blog.ui.ac.id/martani/files/2011/04/EDPSAK-1.pdf Kasmir. 2011. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Rajawali Pers. Martono, Nanang. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada Munawir, S. 2007. Analisa Laporan Keuangan. Yogyakarta: Penerbit Liberty. Parina, Ana dan Rahmawati, Alni. 2008. Bank Dan Lembaga Keuangan Nonbank. Jakarta: Universitas Terbuka. Saymsudin, Lukman. 2013. Managemen Keuangan Perusahaan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Sudana, I Made. 2011. Manajemen Keuangan Perusahaan Teori & Praktek. Jakarta: Penerbit Erlangga. Sunyoto, Danang. 2011. Analisis Regresi dan Uji Hipotesis.Yogyakarta: CAPS) Umar, Husein. 2008. Desain Penelitian Akuntansi Keperilakuan. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2014 Tentang Perasuransian. Jakarta Yaslis, Ilyas. 2006. Asuransi Kesehatan: Review Utilisasi, Manajemen Klaimdan Fraud(Kecurangan Asuransi Kesehatan). Jakarta: FKM UI