,Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Wisatawan Untuk Berwisata Di Lawang Adventure Park Oleh: Sheren Yufaforevy Ulfa1 Irda1 Dahliana Khamener1 Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomu Universitas Bung Hatta Padang E-Mail:
[email protected] [email protected] [email protected]
The research have goal emperical improved effect of marketing mix on tourist decision visit in Lawang Adventure Park. The study using 160 respondent, they have visited Lawang Adventure Park. The process taken of the sample doing with purposive sampling. The study used primary data, the colecting of the data with questioner. The research have two importance variable. The first varible is depedent, the variable measure with tourist decision making visiting Lawang Adventure Park. The second variabel is independen. That variable consist of product, price, promotion, place, people, physical evidence and process. The solved of the problem of the research have using analysis statistical test with multiple regression analysis. The result of the test founding service marketing mix measure with promotion and people have individual significant effect on tourist decision for visiting Lawang Adventure Park Keyword
Product, Price, Promotion, Place, People, Physical Evidence , Proses and Decision visit
kepada seluruh masyarakat, walaupun
PENDAHULUAN 1.1
demikian pengembangan objek wisata
Latar Belakang Masalah Sumatera
Barat
adalah
daerah
dengan potensi sumber hayati yang tinggi, Sumatera
Barat
dikarunia
panorama
keindahan alam yang tinggi, sehingga daerah tersebut memiliki potensi yang besar untuk mengembangkan berbagai industri terutama berhubungan dengan pariwisata. Pengembangan daerah wisata menjadi sebuah solusi yang terbaik untuk meningkatkan perekonomian masyarakat di Sumatera Barat. Pada saat ini begitu banyak objek wisata alam yang ditawarkan
tidak
disertai
dengan
profesionalisme
dalam pengelolaan. Para wisatawan sering mengeluhkan bahwa mereka tidak nyaman mengunjungi berbagai objek wisata di Sumatera Barat, kondisi tersebut terjadi karena begitu banyaknya pungutan liar dari masyarakat,
hingga
tingginya
angka
pencurian disekitar objek wisata. Pengembangan objek wisata di Sumatera Barat juga dihadapkan pada tantangan yang besar terutama didalam pengelolaan perilaku dari masyarakat, sebagian besar masyarakat tentu memiliki
niat yang berbeda dalam mengunjungi
masyarakat
objek wisata, ada masyarakat yang benar
Adventure Park.
mengunjungi
Lawang
benar berwisata akan tetapi juga terdapat 1.2
sejumlah warga masyarakat yang menjadi
Berdasarkan uraian di atas, maka
tempat wisata sebagai lokasi berbuat untuk
perumusan masalah penelitian ini adalah
hal yang bersifat negativ. Faktor lainnya
sebagai berikut :
yang menghambat perkembangan sektor
1.
wisata di Sumatera Barat berhubungan
sebagai
2.
3.
pendapatan per kapita Sumatera Barat.
4.
5.
kedanau Maninjau dan dikelilingi dengan
terhadap
berpengaruh keputusan
Apakah people berpengaruh signifikan terhadap
perbukitan hijau ,dengan suhu yang sejuk ,
keputusan
wisatawan
berwisata pada Lawang Adventure
yang dapat dijadikan sebagai tempat
Park ?
dari 6.
rutinitas dan kebisingan kota. Lawang
Apakah berpengaruh
Adventure Park merupakan wahana wisata
Physical signifikan
Evidence terhadap
keputusan wisatawan berwisata pada
yang tergolong baru dan masih perlu pemasaran
distribusi
Adventure Park ?
objek wisata alam, yang menghadap
kegiatan
keputusan
wisatawan berwisata pada Lawang
Adventure Park menawarkan berbagai
berbagai
Apakah signifikan
Lawang
diri
terhadap
berpengaruh
Adventure Park ?
wisata tersebut berada di Kanagarian
menenangkan
promosi
wisatawan berwisata pada Lawang
apan pengembangan
adalah Lawang Adventure Park. Objek
dan
Apakah signifikan
Salah satu objek wisata yang
rekreasi
wisatawan
Park ?
menambah pemasukan masyarakat dan
Agam.
keputusan
berwisata pada Lawang Adventure
pengembangan potensi wisata sekaligus
Kabupaten
keputusan
Apakah harga berpengaruh signifikan terhadap
tersebut tentu harus disikapi serius untuk
Lawang
terhadap
berpengaruh
Adventure Park ?
objek
pengembangan wisata. Berbagai masalah
sedang dalam tah
produk
wisatawan berwisata pada Lawang
susahnya proses pembebasan tanah ulayat dijadikan
Apakah signifikan
dengan masalah tanah ulayat. Akibat
untuk
Perumusan Masalah
Lawang Adventure Park ?
untuk 7.
pengembangan. Oleh sebab itu manajemen
Apakah proses berpengaruh signifikan terhadap
Lawang Adventure Park giat melakukan berbagai strategi untuk menarik minat 1
keputusan
wisatawan
berwisata pada Lawang Adventure
7.
Park ?
Mengetahui pengaruh marketing mix yang diukur dengan processs terhadap keputusan wisatawan berwisata pada
1.3.1 Tujuan Penelitian
Lawang Adventure Park
Berdasarkan kepada latar belakang masalah peneliti mengajukan beberapa
LANDASAN TEORI
tujuan penelitian yang hendak dibuktikan
2.1.1
yaitu: 1.
2.
3.
Menurut Sumarwan et al (2010)
Mengetahui pengaruh marketing mix
mendefinisikan
yang diukur dengan produk terhadap
merupakan keinginan dari konsumen untuk
keputusan wisatawan berwisata pada
menwujudkan hasrat atau keinginannya
Lawang Adventure Park.
terhadap sebuah produk dengan melalukan
Mengetahui pengaruh marketing mix
berbagai aktifitas tertentu. Tahapan yang
yang diukur dengan harga terhadap
dilakukan
keputusan wisatawan berwisata pada
keputusan pembelian terdiri dari adanya
Lawang Adventure Park
kebutuhan,
Mengetahui pengaruh marketing mix
alternatif, melakukan pemilihan alternatif,
yang diukur dengan promosi terhadap
melakukan
keputusan wisatawan berwisata pada
evaluasi.
Lawang Adventure Park 4.
5.
keputusan
individu
pembelian
untuk
keinginan
tindakan
melakukan
untuk
dan
mencari
melakukan
Menurut Sumarwan et al (2010)
Mengetahui pengaruh marketing mix
keputusan pembelian merupakan tindakan
yang diukur dengan place terhadap
nyata yang dilakukan konsumen untuk
keputusan wisatawan berwisata pada
membeli
Lawang Adventure Park.
dibutuhkan. Untuk mengukur keputusan
Mengetahui pengaruh marketing mix
pembelian
yang diukur dengan people terhadap
meliputi:
keputusan wisatawan berwisata pada
6.
Keputusan Pembelian
produk
atau
digunakan
jasa
yang
indikator
yang
Kebutuhan, merupakan keinginan
Lawang Adventure Park
yang dimiliki individu untuk mendapatkan
Mengetahui pengaruh marketing mix
sejumlah
yang diukur dengan Physical Evidence
dibutuhkan.
terhadap
merupakan
keputusan
wisatawan
produk
atau
jasa
Pencarian tindakan
untuk
yang
informasi, mencari
berwisata pada Lawang Adventure
pengetahuan dan referensi sehubungan
Park
dengan produk yang akan dibeli. Pemilihan alternative, merupakan tindakan memilih 2
aneka produk sejenis yang dibutuhkan.
individu untuk memberikan pelayanan
Tindakan, merupakan spontanitas untuk
jasa.
membeli atau memiliki produk terbaik 2.2.1
yang telah diamati. Evaluasi merupakan analisis
untuk
Produk merupakan segala sesuatu
membandingkan
yang memiliki nilai dan bermanfaat bagi
performance yang diberikan produk yang dikonsumsi
dengan
yang
Produk
manusia (Tjiptono, 2010). Produk dibuat
diharapkan
melalui sebuah proses, kegiatan produksi
sebelun mengkonsumsi produk.
produk dilakukan melalui tahapan tahapan Bauran Pemasaran Jasa
penting. Proses yang pertama keberadaan
Bauran
merupakan
bahan baku, diolah menjadi bahan jadi
istilah yang sangat sering kita dengar
serta melalui sebuah proses menjadi bahan
didalam
melaksanakan
jadi.
pemasaran.
Bauran
2.2
pemasaran
kegiatan pada
Menurut Kotler dan Keller (2010)
dasarnya merupakan empat elemen inti
produk memiliki arti yang sangat penting,
dari
Menurut
karena produk akan menjaga eksistensi
Sumarwan et al (2010) bauran pemasaran
sebuah perusahaan untuk tetap bertahan
atau empat elemen inti pemasaran terdiri
hidup. Produk merupakan segala sesuatu
dari product, price, promotion, dan place.
yang memiliki nilai dan bermanfaat bagi
Empat elemen inti dari bauran pemasaran
orang banyak. Setiap perusahaan tentu
merupakan elemen inti dari produk.
memiliki produk dengan variasi jenis dan
aktifitas
Ketika
pemasaran
pemasaran.
kegiatan
pemasaran
kategori yang berbeda antara satu dengan
dilakukan dalam bentuk jasa maka elemen
yang lain.
bauran pemasaran akan ditambah oleh tiga elemen inti tambahan yaitu
2.2.2
people,
Menurut Kertajaya (2005) harga
Physical Evidence dan process. Jika kita
merupakan sejumlah pengorbanan yang
amati dari elemen tambahan tersebut
harus
people merupakan individu yang bertugas memberikan
jasa.
Physical
yang
kegiatan
yang
untuk
atau kualitas sebuah produk atau jasa. Semakin berkualitas sebuah jasa tentu akan
akan
mendorong meningkatnya nilai atau harga
dilaksanakan.sedangkan proses merupakan rangkaian
konsumen
tertentu. Harga menunjukan standar mutu
jasa yang disediakan untuk menunjang jasa
dibayarkan
mendapatkan sejumlah produk atau jasa
Evidence
merupakan merupakan segala peralatan
aktifitas
Harga
dilakukan 3
yang harus dibayarkan konsumen untuk
untuk
menyalurkan
produk
kepada
mendapatkan produk.
konsumen sasaran. Kegiatan distribusi yang dilakukan pemasar atau perusahaan
2.2.3 Promosi Untuk
tentu dapat dilakukan secara langsung atau memperkenalkan
merek
tidak langsung.
produk atau jasa terentu kepada konsumen maka perlu dilakukan kegiatan promosi. Menurut
Kotler
dan
Keller
2.2.5
(2010)
People Ketika
usaha
yang
kita
mendefinisikan promosi sebagai kegiatan
kembangkan adalah jasa tentu kualitas jasa
yang
untuk
sangat tergantung kepada individu yang
memperkenalkan
memberikan jasa. Menurut Sumarwan et
dilakukan
mempromosikan sebuah
konsumen atau
merek
kepada
konsumen.
al (2010) people merupakan individu
Kegiatamn promosi dapat dilakukan secara
(pearson) yang memberikan jasa kepada
langsung maupun tidak langsung.
konsumen sasaran. People atau individu
Menurut Tjiptono et al (2010)
yang menawarkan jasa merupakan pihak
promosi merupakan sebuah kegiatan yang
yang memiliki kemampuan komunikasi
dilakukan
untuk
yang berkualitas. Sesuai dengan sifat jasa
memperkenalkan sebuah merek produk
kualitas jasa yang mampu diberikan relatif
yang mereka hasilkan dan akan mereka
berbeda antara satu dengan yang lain. Jasa
pasarkan.
sifatnya relatif dan hanya dapat dirasakan
oleh
perusajhaan
Kegiatan
promosi
sering
dilakukan dengan menggunakan berbagai
oleh individu yang menggunakannya.
media. Mulai dari media cetak, elektronik 2.2.6
hingga media cetak.
Physical Evidence Menurut Sumarwan et al (2010)
mendefinisikan
2.2.4 Distribusi Setelah proses produksi dilakukan
menunjukan
Physical sejumlah
Evidence
fasilitas
tentu sebuah produk siap dipasarkan
disediakan
kepada
untuk
meningkatkan kualitas mutu dan kualitas
menyalurkan produk kepada konsumen
jasa. Bentuk Physical Evidence tersedianya
sasaran
fasilitas
konsumen
terlebih
sasaran,
dahulu
harus
distribusikan kepada konsumen
di
perusahaan
yang
ditempat
individu
untuk
yang
akhir.
menyedikan jasa seperti keberadaan tempat
Menurut Tjiptono et al.,(2010) distribusi
duduk yang nyaman, meja tamu, fasilitas
merupakan sebuah aktifitas yang dilakukan
pendingin
perusahaan melalui tenaga pemasarnya
Evidence menunjukan fasilitas fasilitas 4
dan
sebagainya.
Physical
fisik yang disediakan sebagai alat untuk
pelayanan dari penyampaian informasi
meningkatkan standar mutu dan kualitas
hingga pelanggan meninggalkan lokasi
dari sebuah produk.
usaha jasa.
Supranto (2003) mengemukakan bahwa
wujud
mempengaruhi
dari
nyata
keputusan
2.3
cenderung
H1 Produk berpengaruh signifikan terhadap keputusan wisatawan berwisata pada Lawang Adventure Park
konsumen
dimasa yang akan datang untuk kembali menggunakan merek jasa yang sama.
H2 Price berpengaruh signifikan terhadap keputusan wisatawan berwisata pada Lawang Adventure Park
Wujud jasa yang dapat memenuhi segala harapan atau keinginan pelanggan tentu
H3 Promotion berpengaruh signifikan terhadap keputusan wisatawan berwisata pada Lawang Adventure Park
akan menciptakan rasa puas. Perasaan senang dan nyaman dalam menggunakan sebuah
jasa
tindakan
tentu
akan
mendorong
H4 Place berpengaruh signifikan terhadap keputusan wisatawan berwisata pada Lawang Adventure Park
yang berulang ulang untuk
menggunakan merek jasa yang sama
H5 People berpengaruh signifikan terhadap keputusan wisatawan berwisata pada Lawang Adventure Park
dimasa yang akan datang.
2.2.7
Pengembangan Hipotesis
H6 Physical Evidence berpengaruh signifikan terhadap keputusan wisatawan berwisata pada Lawang Adventure Park
Process
H7 Process berpengaruh signifikan terhadap keputusan wisatawan berwisata pada Lawang Adventure Park
Menurut Swastha (2010) proses merupakan kegiatan yang dilakukan secara terencana untuk memberikan pelayanan jasa kepada konsumen akhir. Proses terseut
3.1
METODOLOGI PENELITIAN Populasi dan Sampel
dimulai dari penyampaian infomasi yang
Menurut Ghozali (2005) populasi
berhubungan dengan jasa, dari informasi
merupakan kesatuan item yang saling
tentu akan terbentuk ketertarikan atau
bekerja sama untuk mencapai satu tujuan.
penilaian terhadap jasa yang ditawarkan.
Didalam model penelitian ini yang menjadi
Melalui
populasi
ketertarikan
direalisasikan menjadi
kemudian tindakan untuk
adalah
seluruh
anggota
masyarakat yang berwisata di Lawang
menggunakan jasa. Proses tersebut tentu
Adventure
dilalui dengan menggunakan sejumlah
pengamatan
uang tunai yang disimpan oleh konsumen.
masyarakat
Proses jasa berhubungan dengan
memiliki jumlah yang tidak terbatas,
siklus 5
Park.
Setelah
teridentifikasi yang
menjadi
dilakukan jumlah konsumen
sehingga didalam penelitian diperlukan
kelompok, atau pun perusahaan kepada
pengambilan sampel.
pihak pihak yang berkepentingan. Data
Sampel merupakan bagian dari populasi yang dianggap mewakili,
yang digunakan bersumber dari kuesioner
pada
penelitian
yang
disebarkan
kepada
penelitian yang menjadi sampel adalah 160
responden yang telah memenuhi kriteria
orang konsumen yang berkunjung di
pengambilan sampel.
Lawang Adventure Park. Untuk dapat 3.4
memilih sampel yang dapat mewakili
Definisi Operasional Pengukuran Variabel
dan
populasi, karena adanya jumlah populasi Untuk
yang tidak terbatas maka diperlukan
variabel
menentukan sampel yang dapat mewakili
sampling. sampling
adalah
Istijanto adalah
yang
digunakan
purposive
(2005)
metode
penelitian
menjadi dua kelompok variabel yaitu:
populasi. Metode pengambilan sampel digunakan
tahapan
pengujian hipotesis maka dikelompokan
sebuah teknik pengambilan sampel untuk
yang
melakukan
purposive
pengambilan
sampel yang disasarkan pada kriteria 3.4.1
khusus yang melekat pada responden.
Keputusan Mengunjungi Objek Wisata Lawang Adventure Park
Kriteria yang digunakan ditentukan secara bebas oleh peneliti. Kriteria sampel yang
Menurut Kotler (2009) keputusan
digunakan adalah sebagai berikut: a) Konsumen
yang
menggunakan jasa adalah tindakan atau
mengunjungi
prilaku untuk melakukan aksi membeli
objek wisata Lawang Adventure
sebuah produk atau jasa yang terbentuk
Park yang berasal dalam Sumatera
karena adanya sejumlah kebutuhan yang
Barat.
harus segera dipenuhi.
b) Responden yang bergender laki laki dan perempuan yang berusia antara
3.4.2
18 – 55 tahun. 3.2
yang digunakan didalam penelitian ini
Jenis dan Sumber Data
ikadalah sebagai berikut 1. Produk (X1)
data primer yaitu data yang dicari secara
Menurut Kotler dan Keller (2010)
manual dan diolah sendiri oleh penulis dan dipublikasikan
Variabel Independen Secara umum variable independen
Jenis data yang digunakan adalah
belum
Variabel Depeden
oleh
produk merupakan segala sesuatu yang
individu, 6
memiliki
nilai
atau
manfaat
bagi
dilakukan individu dalam memberikan
konsumen.
jasa. 3.5
Untuk
2. Harga (X2)
pengujian
Menurut Kotler dan Keller (2010)
diberikan
konsumen
maka
digunakan
tahapan pengujian statistik sebagai berikut pengujian validitas, reliabilitas, pengujian
1. Promosi (X3)
asumsi klasik dan analisis model regresi
Menurut Kotler dan Keller (2010) merupakan
hipotesis
tahapan
model analisis tersebut peneliti melakukan
untuk
mendapatkan sebuah produk atau jasa.
promosi
melakukan
metode analaiisis kuantitatif. Didalam
harga merupakan sejumlah pengorbanan yang
Metode Analisis Data
kegiatan
linear berganda.
untuk
memperkenalkan merek produk atau jasa
Analisis Dan Pembahasan
kepada konsumen sasaran.
4.1
Pengujian Statistik Berdasarkan
hasil
pengujian
statistik yang telah dilakukan dengan bantuan program SPSS dapat diperoleh 2. Place (X4)
ringkasan hasil terlihat pada sub bab
Menurut Kotler dan Keller (2010)
dibawah ini yaitu:
place merupakan lokasi usaha yang sedang
Tabel 4.26 Ringkasan Hasil Pengujian Hipotesis
dikembangkan.
Variabel Penelitian (Constanta) Produk Harga Promosi Lokasi People Phisycal evidence Proses
3. People (X5) Menurut Kotler dan Keller (2010) people
merupakan
memberikan
layanan
individu jasa
yang kepada
konsumen.
Koefisien Regresi 38,577 0,071 -0,062 0,476 -0,123 0,063 -0,135 -0,116
t-hit
Sig
0,604 -0,429 2,611 -1,093 3,549 -1,003 -0.674
0,547 0,669 0,010 0,276 0,004 0,317 0,501
4. Physical Evidence (X6) 4.1.1
Merupakan perilaku dari individu
Analisis Koefisien Determinasi Untuk mengetahui kontribusi yang
dalam memberikan jasa kepada pelanggan.
diberikan oleh seluruh elemen bauran pemasaran jasa yang terdiri dari produk,
5. Process (X7) Menurut Kotler dan Keller (2010)
harga, promosi, lokasi, people, Physical
proses adalah rangkaian kegiatan yang
Evidence dan proses untuk mempengaruhi
7
variabel
dependen
mengunjunggi
objek
(keputusan
bersama
sama
berpengaruh
Lawang
signifikan terhadap keputusan konsumen
Adventure Park) yang diukur dengan
untuk mengunjungi objek wisata Lawang
persentase
Adventure Park. Hasil yang diperoleh
maka
wisata
secara
dilakukan
analisis
koefisien determinasi (R-squre). Berdasarkan
Tabel
menunjukan model regresi yang akan
4.16
diatas
dibentuk
terlihat bahwa nilai R2 yang dihasilkan
memang
tepat
dan
dapat
dilanjutkan.
adalah sebesar 0,369. Nilai koefisien yang 4.1.3
dihasilkan menunjukan bahwa dimensi
Berdasarkan
kualitas pelayanan yang diukur produk,
keputusan konsumen mengunjungi objek
kontribusi untuk mempengaruhi keputusan
wisata
konsumen untuk mengunjung objek wisata
bahwa nilai signifikan sebesar 0,547 >
didalam model penelitian saat ini.
alpha 0,05 maka keputusannya adalah Ho
4.1.2 Pengujian F-statistik
diterima dan H1 ditolak sehingga dapat
Untuk mengetahui ketepatan model dibentuk
disimpulkan bahwa bauran pemasaran jasa
maka
yang
F-statistik.
konsumen
diperoleh seperti terlihat pada tabel 4.16
Lawang
diperoleh nilai signifikan yang dihasilkan sebesar
pengolahan
0,000.
data
Pada
tahapan
digunakan
tingkat
kesalahan
sebesar
0,05.
diperoleh
menunjukan
Hasil
yang
bahwa
nilai
dapat
produk
mengunjungi Adventure
Sesuai
tidak
objek
Park
wisata
(Hipotesis
dengan
hasil
pengujian
hipotesis kedua yang bertujuan untuk mengetahui
pengaruh
harga
terhadap
keputusan konsumen mengunjungi objek wisata Lawang Adventure Park. Pada
keputusannya adalah Ho ditolak dan Ha sehingga
dengan
pertama ditolak).
signifikan sebesar 0,000 < 0,05 maka
diterima
diukur
berpengaruh signifikan terbadap keputusan
Berdasarkan hasil pengujian F-statistik
adalah
Park.
Hasil yang diperoleh tersebut menunjukan
oleh variabel lain yang tidak digunakan
pengujian
Adventure
diperoleh nilai signifikan sebesar 0,547.
sedangkan sisanya 63,10% lagi dijelaskan
dilakukan
Lawang
Berdasarkan hasil pengujian t-statistik
Lawang Adventure Park sebesar 36,90%
akan
pengujian
mengetahui pengaruh produk terhadap
Evidence dan proses mampu memberikan
yang
hasil
hipotesis pertama yang bertujuan untuk
harga, promosi, lokasi, people, Physical
regresi
Uji t-statstik (Uji Hipotesis)
tahapan pengujian statistik diperoleh nilai
disimpulkan
signifikan
bahwa produk, harga, promosi, lokasi,
sebesar
0,669,
dengan
menggunakan tingkat kesalahan sebesar
people, Physical Evidence dan proses 8
0,05. Hasil yang diperoleh menunjukan
konsumen
mengunjungi
bahwa nilai signifikan sebesar 0,669 >
Lawang Adventure Park.
objek
wisata
alpha 0,05 maka keputusannya adalah Ho
Dimensi bauran pemasaran jasa
diterima dan H2 ditolak sehingga dapat
kelima adalah people, hasil pengujian
disimpulkan bahwa bauran pemasaran jasa
statistik diperoleh nilai signifikan sebesar
yang
tidak
0,004. Pada tahapan pengolahan data
berpengaruh signifikan terbadap keputusan
digunakan tingkat kesalahan sebesar 0,05.
konsumen
Hasil yang diperoleh tersebut menunjukan
diukur
dengan
mengunjungi
harga
objek
wisata
Lawang Adventure Park. (H2 ditolak). Pada
ketiga
alpha 0,05 maka keputusannya adalah Ho
promosi
ditolak dan H5 diterima sehingga dapat
sebesar
disimpulkan bahwa people berpengaruh
0,010, pada tahapan pengolahan data
signifikan terhadap keputusan konsumen
digunakan tingkat kesalahan sebesar 0,05.
mengunjungi
Hasil yang diperoleh tersebut menunjukan
Adventure Park (H5 diterima).
terlihat
persamaan
bahwa
menghasilkan
regresi
bahwa nilai signifikan sebesar 0,004 <
variabel
nilai
signifikan
objek
wisata
Lawang
bahwa nilai signifikan 0,010 < alpha 0,05
Dimensi bauran pemasaran keenam
maka keputusannya adalah Ho ditolak dan
adalah Physical Evidence, berdasarkan
H3 diterima sehingga dapat disimpulkan
hasil pengujian statistik diperoleh nilai
bahwa promosi berpengaruh signifikan
signifikan
sebesar
terhadap
pengolahan
data
mengunjungi
keputusan objek
konsumen
wisata
Lawang
hasil
Proses
dilakukan
dengan
menggunakan tingkat kesalahan sebesar
Adventure Park. (H3 diterima). Berdasarkan
0,317.
0,05.
Hasil
yang
diperoleh
tersebut
pengujian
menunjukan bahwa nilai signifikan sebesar
hipotesis keempat dengan menggunakan
0,317 > alpha 0,05 maka keputusannya
variabel bauran pemasaran yang diukur
adalah Ho diterima dan H6 ditolak
dengan lokasi, diperoleh nilai signifikan
sehingga
sebesar 0,276. Pada tahapan pengolahan
keputusan konsumen mengunjungi objek
data digunakan tingkat kesalahan sebesar
wisata
0,05. Hasil yang dihasilkan menunjukan
ditolak).
dapat
Lawang
disimpulkan
Adventure
bahwa
Park
(H6
bahwa nilai signifikan sebesar 0,276 >
Dimensi bauran pemasaran ketujuh
alpha 0,05 maka keputusannya adalah Ho
adalah proses, berdasarkan hasil pengujian
diterima dan H4 ditolak sehingga dapat
statistik diperoleh nilai signifikan sebesar
disimpulkan
tidak
0,501. Proses pengolahan data dilakukan
berpengaruh signifikan terhadap keputusan
dengan menggunakan tingkat kesalahan
bahwa
lokasi
9
sebesar 0,05. Hasil yang diperoleh tersebut
berpengaruh
positif
yang
signifikan
menunjukan bahwa nilai signifikan sebesar
terhadap keputusan pembelian konsumen
0,501 > alpha 0,05 maka keputusannya
terhadap sebuah merek produk. Japarianto
adalah Ho diterima dan H7 ditolak
dan Pantja Jati (2011) hasil penelitiannya
sehingga dapat disimpulkan bahwa proses
menunjukan produk berpengaruh positif
tidak
berpengaruh signifikan terhadap
terhadap keputusan pembelian. Imanullah
keputusan konsumen mengunjungi objek
(2011) hasil penelitiannya menunjukan
wisata Lawang Adventure Park.
bahwa bauran pemasaran jasa yang diukur dengan produk, berpengaruh signifikan
4.2
Pembahasan Sesuai
terhadap keputusan pembelian konsumen
dengan
analisis
hasil
dalam
pengujian statistik yang telah dilakukan
menggunakan
layanan
jasa
Telkomsel di Kota Surabaya.
dapat dibuat narasi tentang hasil yang diperoleh diperoleh seperti yang terlihat
4.2.2 Hipotesis II
pada sub bab dibawah ini: Berdasarjan
tahapan
yang
diperoleh
didalam
pengujian
hipotesis
pertama
tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen mengunjungi objek wisata Lawang Adventure Park, hasil yang
ditemukan bahwa bauran pemasaran yang
diperoleh tersebut menunjukan bahwa
diukur dengan produk tidak berpengaruh
harga
signifikan terhadap keputusan konsumen mengunjungi
objek
wisata
tahapan
pengujian
mengunjungi
mengungkapkan
yang
yang
sangat
objek
konsumen
wisata
Lawang
diajukan.
Menyimpangnya
hasil
pengujian hipotesis kedua terjadi karena
bahwa
bagi para wisatawan harga bukanlah
produk merupakan bagian dari bauran pemasaran
keputusan
yang
tersebut tidak konsisten dengan hipotesis
penelitian yang dilakukan oleh Kotler dan (2010)
variabel
Adventure Park. Hasil yang diperoleh
hipotesis
pertama tidak konsisten dengan hasil
Keller
bukanlah
mempengaruhi
Lawang
Adventure Park, Temuan yang diperoleh didalam
pengujian
hipotesis kedua ditemukan bahwa harga
4.2.1 Hipotesis I Hasil
hasil
masalah penting yang harus ditakutkan,
penting,
bagi sebagian besar wisatawan keindahan
konsistensi mutu dan kualitas produk tentu
alam,
akan mendorong meningkatkan keputusan
dilokasi
konsumen untuk membeli sebuah produk. Jadi dapat disimpulkan bahwa produk 10
suasana wisata
yang
damai,
lebih
nyaman
mendorong
menguatnya keputusan pelanggan untuk
hipotesis keempat tidak sejalan dengan
mengunjungi Lawang Adventure Park.
penelitian yang dilakukan oleh aparianto dan Pantja Jati (2011) hasil yang diperoleh
4.6.3 Hipotesis III
menunjukan bahwa place atau distribusi
Berdasarkan
hasil
pengujian
berpengaruh terhadap keputusan konsumen
hipotesis ketiga ditemukan bahwa bauran
terhadap sebuah merek produk. Semakin
pemasaran yang diukur dengan promosi
baik distribusi produk akan semakin
berpengaruh signifikan terhadap keputusan
mudah bagi konsumen untuk mendapatkan
konsumen
wisata
produk pada saat dibutuhkan, sehingga
Lawang Adventure Park. Temuan yang
menciptakan kepuasan tersendiri dalam
diperoleh pada tahapan pengujian hipotesis
diri konsumen dalam mengkonsumsi atau
ketiga konsisten dengan penelitian yang
menggunakan
dilakukan oleh Januarti dan Arifin (2010)
tersebut
hasil yang diperoleh menunjukan bahwa
konsumen
promosi berpengaruh signifikan terhadap
Januarti
kepuasan konsumen dalam menggunakan
penelitiannya menemukan bahwa place
sebuah
atau
mengunjungi
merek.
menunjukan
objek
Temuan
bahwa
tersebut
semakin
tinggi
semakin
mempermudah
dan
Arifin
pembelian
sebuiah
merek.
(2010)
didalam
berpengaruh signifikan
keputusan
konsumen
dalam
pemenuhan 4.6.5 Hipotesis V
produk atau merek, sehingga melalui tersebut
memperkuat
situasi
menggunakan sebuah merek
kebutuhan informasi konsumen terhadap
informasi
produk,
terhadap
distribusi
terhadap
aktifitas promosi yang dilakukan akan
tentu
sebuah
mendorong
Berdasarkan
hasil
pengujian
lebih
hipotesis kelima ditemukan bahwa bauran
maksimalnya kepuasan yang dirasakan
pemasaran yang diukur dengan people
konsumen dalam menggunakan sebuah
berpengaruh signifikan terhadap keputusan
merek produk atau jasa
konsumen
menunjungi
objek
wisata
Lawang Adventure Park. Temuan yang 4.6.4 Hipotesis IV Berdasarkan
diperoleh pada tahapan pengujian hipotesis hasil
pengujian
kelima tidak konsisten dengan peneltian
hipotesis keempat ditemukan bahwa lokasi
yang dilakukan oleh Japarianto dan Pantja
tidak berpengaruh signifikan terhadap
Jati (2011) menemukan bahwa people
keputusan konsumen mengunjungi objek
berpengaruh signifikan terhadap keputusan
wisata Lawang Adventure Park. Temuan
pembelian konsumen pada sebuah produk.
yang diperoleh pada tahapan pengujian
Jika individu yang ditugaskan dalam 11
menawarkan jasa dapat melaksanakan
menunjukan bahwa kenyamanan dalam
tugasnya dengan baik seperti berlaku
menggunakan sebuah jasa menciptakan
sopan, tidak emosional dalam memberikan
komitmen untuk terus menggunakan jasa
pelayanan
yang sama. Berdasarkan uraian ringkas
hingga
senyuman
selalu
kepada
menawarkan tentu
tersebut dapat disimpulkan bahwa Physical
yang
Evidence berpengaruh positif terhadap
keputusan
keputusan pembelian konsumen membeli
konsumen untuk membelikan sebuah jasa.
senbuah jasa. Japarianto dan Pantja Jati
Januarti dan Arifin (2010) menemukan
(2011)
didalam model penelitiannya bahwa people
Evidence berpengaruh signifikan terhadap
berpengaruh
keputusan pembelian konsumen, hasil
menciptakan mendoronbg
konsumen
kenyamanan menguatnya
positif
yang
signifikan
menemukan
Physical
terhadap keputusan pembelian sebuah jasa,
yang
hasil yang diperoleh tersebut menunjukan
semakin
bahwa orang
diberikan dalam bentuk Physical Evidence
yang memberikan jasa
mampu
memberikan
terbaik
kepada
memunculkan mendorong
pelayanan
konsumen kesan
semakin
sehingga
positif
meningkatnya
yang
diperoleh
bahwa
sesuai
menunjukan pelayanan
mendorong
bahwa
jasa
yang
menguatnya
keputusan konsumen untuk menggunakan
yang
jasa dengan merek yang sama.
keputusan 4.7.7 Hipotesis VII
pembelian konsumen dalam menggunakan sebuah jasa
Berdasarkan
hasil
pengujian
hipotesis ketujuh ditemukan bahwa bauran 4.6.6 Hipotesis VI Berdasarkan hipotesis
keenam
Physical
Evidence
pemasaran yang diukur dengan proses hasil
pengujian bahwa
keputusan konsumen mengunjungi objek
berpengaruh
wisata Lawang Adventure Park. Temuan
signifikan terhadap keputusan konsumen
yang diperoleh pada tahapan pengujian
mengunjungi
hipotesis
objek
ditemukan
tidak berpengaruh signifikan terhadap
tidak
wisata
Lawang
ketujuh
konsisten
dengan
Adventure Park. Temuan yang diperoleh
penelitian yang dilakukan oleh Hanifudin
pada tahapan pengujian hipotesis keenam
et al (2012) menemukan bahwa proses
tidak sejalan dengan penelitian yang telah
berpengaruh positif terhadap keputusan
dilaksanakan oleh Hanifudin et al (2012)
pembelian konsumen dalam menggunakan
menemukan bahwa Physical Evidence
sebuah jasa, ketika jasa yang digunakan
berpengaruh signifikan terhadap keputusan
konsumen dilaksanakan dengan cepat dan
pembelian konsumen, hasil yang diperoleh
tepat tentu kenyamanan akan terbentuk 12
sehingga
mendorong
meningkatkan
4. Bauran pemasaran lokasi tidak
keputusan konsumen untuk menggunakan
berpengaruh signifikan terhadap
jasa produk yang sama. Januarti dan Arifin
keputusan konsumen mengunjungi
(2010)
objek wisata Lawang Adventure
menemukan
berpengaruh
positif
bahwa yang
proses signifikan
Park (H4 ditolak).
terhadap keputusan pembelian konsumen,
5. Bauran
pemasaran
people
hasil yang diperoleh tersebut menunjukan
berpengaruh signifikan terhadap
bahwa ketika proses dalam memberikan
keputusan konsumen mengunjungi
pelayanan jasa dilakukan dengan cepat dan
objek wisata Lawang Adventure
tepat tentu akan mendorong menguatnya
Park (H5 diterima).
keputusan pembelian konsumen dalam
6. Bauran
membeli sebuah merek PENUTUP 5.1
Kesimpulan
hasil
phisycal
evidence
tidak
berpengaruh
signifikan
terhadap
konsumen
mengunjungi
keputusan objek
wisata Lawang Adventure Park (H6
Berdasarkan kepada analisis dan pembahasan
pemasaran
pengujian
ditolak).
hipotesis
7. Bauran pemasaran proses tidak
maka dapat diajukan beberapa kesimpulan
berpengaruh signifikan terhadap
penting yaitu:
keputusan konsumen mengunjungi
1. Bauran pemasaran produk tidak
objek wisata Lawang Adventure
berpengaruh signifikan terhadap
Park (H7 ditolak).
keputusan konsumen mengunjungi objek wisata Lawang Adventure
5.3
Park (H1 ditolak). 2. Bauran
pemasaran
Saran Sesuai dengan kesimpulan dan
harga
tidak
keterbatasan penelitian terdahulu peneliti
berpengaruh signifikan terhadap
mengajukan beberapa saran yang dapat
keputusan konsumen mengunjungi
memberikan manfaat positif bagi:
objek wisata Lawang Adventure
1. Perusahaan,
Park (H2 ditolak) 3. Bauran
pemasaran
disarankan
agar
berusaha menjaga kualitas staragic promosi
yang
meliputi
seluruh
elemen
berpengaruh signifikan terhadap
bauran pemasaran, seperti menjaga
kepuasan
kualitas
keputusan
konsumen
jasa
yang
mengunjungi objek wisata Lawang
kebijakan
Adventure Park (H3 diterima).
melakukan strategi promosi yang 13
harga
ditawarkan,
yang
optimal,
jitu
dan
efektif,
Mempengaruhinya. www.artikel & Journal.co.id.
menawarkan
berbagai kenyamana selama di
Istijanto. 2005. Kumpulan Riset Pemasaran. Gramedia Pustaka, Jakarta.
lokasi perbelanjaan, menggunakan tenaga professional yang memiliki kompetensi
yang
tinggi
dalam Japarianto Edwin dan S Pantja Djati. 2011. Pengaruh Sevice Retail Marketing Mix Terhadap Kepuasan Belanja Tourism Shopper di Plaza Plaza Surabaya. Jurnal Mitra Ekonomi dan Manajemen Bisnis Vol 2 No 1 April 2011 Page 135 – 154
bekerja hingga adanya jaminan akan proses layanan yang cepat, tepat dan akurat. 2. Peneliti
dimasa
mendatang
disarankan untuk menambahkan jumlah
sampel
yang
Kasali Rhenal. 2001. Membidik Pasar Indonesia, Sebuah Tinjauan dan Analisis. Universitas Indonesia, Jakarta.
akan
digunakan dengan cara mengganti metode pengambilan sampel, serta mencoba menambahkan minimal
Kertajaya, Hermawan. 2002. Analisis Prilaku Konsumen. Badan Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta.
satu variabel baru yang belum digunakan
pada
penelitian
ini
seperti sikap, kepercayaan dan Khairul, Sobirin. 2008. Dasar Dasar Pemasaran Jasa. Gramedia Pustaka, Jakarta.
berbagai variabel lainnya. DAFTAR PUSTAKA Angel,
Wiiliam, Consumer Indonesia. Jakarta.
Kotler, Philips. 2009. Marketing 13th. McGrawhill. Newyork. USA.
Blackwal. 2001. Behaviour. Edisi Rieneka Chipta,
Krisitina, Julianti. 2008. Faktor Faktor yang mempengaruhi Keputusan Konsumen Pada Produk Sabun Kesehatan. Jurnal Manajemen Pemasaran Universitas Kristen Petra, Surabaya.
Durianto, Darmodi. 2003. Analisis Efektifitas Komunikasi Periklanan yang Efektif. BPFE, Yogyakarta.
Muladi. 2007. Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Konsumen. Studi Kasus Pada Sepeda Motor merek Yamaha. Skripsi Jurusan Manajemen Universitas Andalas, Padang.
Gujarati, Damodar. 2001. Dasar-dasar Ekonometrika Jilid I dan II. Gramedia Pustaka, Jakarta. Ghozali, Imam. 2005. Dasar Dasar Statistik dalam Aplikasi SPSS 13. BPFE, Yogyakarta.
Muriati Indah. 2004. Pengaruh Bauran Pemasaran Jasa Terhadap Keputusan Konsumen Membeli Produk Kosmetik. Jurnal
Herlambanng, Didi. 2007. Marketing Mix dan Faktor Faktor yang 14
Manajemen Pemasaran Universitas Ghunadharma, Jakarta.
Tjiptono, Fandi. 2010. Dasar Dasar Pemasaran. Rieneka Chipta, Jakarta.
Notokusmo. 2007. Analisis Prilaku Konsumen. Ghalia, Jakarta. Olson,
Wijaya Hanifudin Burham, Hari Dwi Utami dan Bambang Ali Nugroho. 2013. Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Konsumen Membeli Produk Ayam Olahan Rumah Makan Resto Gama Malang. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Volume 4 Nomor 1 Universitas Brawijaya, Malang.
C., Jerry. 1999. Consumer Behaviour. McGrawhill. USA.
Prama, Gede. 2004. Riset Bisnis dalam Keajaiban dan Cinta. Universitas Indonesia, Jakarta. Rangkuty, Fredi. 2003. Analisis Kepuasan Pelanggan Aplikasi dalam Riset. Rieneka Chipta, Jakarta.
Ziithaml, dan Bitner. 2005. Marketing Analisys. Princehall. USA.
Simamora, Bilson. 2002. Analisis Prilaku Konsumen. Gramedia Pustaka, Jakarta. Singgih
Santoso. 2003. Dasar-dasar Statistik dan Aplikasi SPSS. Gramedia Pustaka, Jakarta.
Sitinjak, Tony, Hermawan, Arifin, Dharmadi Durianto. 2003. Pembentukan Efektifitras Komunikasi Periklanan. BPFE, Yogyakarta. Supranto, J. 2005. Analisis Kepuasan Pelanggan. Rieneka Chipta, Jakarta. Sujoko.
2007. Faktor Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pemakaian Jasa Warnet dikota Jember. Jurnal Manajemen Pemasaran. Universitas Kristen Petra, Surabaya.
Sumarwan Ujang, Toni Sitinjak, Abdul Arifin, Dharmadi Durianto. 2010. Pemasran Jasa. BPFE Yogyakarta.
15