eJournal Administrasi Bisnis, 2017, 5 (2): 362-375 ISSN 2355-5408 , ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id © Copyright 2017
Pengaruh Bauran pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian pada Franchise Rumah Warna di Samarinda Fatimah Qadarsih 1 Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh bauran pemasaran, hasil penelitian diperoleh penulis bahwa bauran pemasaran secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian produk Rumah Warna. Secara parsial variabel produk, tempat, dan promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian produk Rumah Warna sedangkan variabel harga secara parsial tidak berpengaruh signifkan terhadap keputusan pembelian produk Rumah Warna. Variabel yang paling kuat pengaruhnya terhadap keputusan pembelian produk Rumah Warna adalah promosi.Berdasarkan kesimpulan, maka penulis menyampaikan saran kepada Rumah Warna untuk memperhatikan keinginan dan kebuutuhan konsumen dan harus mempunyai strategi pemasaran yang baik untuk mengimplementasikan bauran pemasaran dalam setiap kegiatan pemasarannya. Kata Kunci : Produk, Harga, Tempat, dan Promosi Pendahuluan Pertumbuhan dan perkembangan ekonomi dewasa ini menyebabkan persaingan bisnis semakin ketat. Tidak sedikit perusahaan-perusahaan basru bermunculan dengan menawarkan berbagai macam produk yang sangat bervariasi. Para produsen juga semakin kreatif dan inovatif dalam memasarkan produknya. Pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan pemikiran, penetapan harga, promosi, serta penyakluran barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memenuhi sasaran-saran individu dan organisasi. Keputusan pembelian adalah salah satu bentuk perilaku konsumen di dalam menggunakan atau mengkonsumsi suatu produk. Di dalam membeli atau memakai suatu produk tertentu untuk melakukan pengambilan suatu keputusan, Rumah Warna Samarinda yang beralamatkan di jalan Ir.H. Juanda no 78 Samarinda Provinsi kalimantan Timur adalan perusahaan yang bergerak dalam bidang penjualan tas. Adapun keputusan konsumen untuk memilih produk yang akan dibeli salah satunya dipengaruhi oleh bauran pemasaran yang terdiri dari (1) Produk; (2) Harga; (3) Tempat; (4) Promosi.
1
Mahasiswa Program S1 Ilmu Admistrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman. Email:
[email protected]
Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian (Fatimah)
Data Penjualan Produk Rumah Warna Penjualan No Keterangan Tahun Tahun Tahun 2013 2014 2015 1 Tas Ransel 15.956 6.599 2.027 2 Tas Selempang dan Cangklong 9.756 3.702 1.452 3 Dompet 2.365 1.585 759 28.077 11.886 4.238 Total Periode Tahun 2013-2015 (Dalam Unit) Sumber: Rumah Warna Samarinda, 2016 Berdasaarkan data tersebut dapat diketahuui bahwa terdapat penurunan penjualan pada produk Rumah Warna mulai tahun 2013 sampai dengan tahun 2015. Penurunan ini diduga disebabkan oleh kurang maksimalnya penerapan bauran pemasaran yang dilakukan Rumah Warna Samarinda, baik dari sisi produk, harga, tempat, dan promosi Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, maka dapat dirumuskan permasalahan dalam skripsi ini antara lain sebagai berikut: a. Apakah bauran pemasaran yang terdiri dari produk, harga, tempat, dan promosi secara simultan berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian pada Rumah Warna Samarinda? b. Apakah bauran pemasaran yang terdiri dari produk, harga, tempat, dan promosi secara parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian pada Rumah Warna Samarinda? c. Diantara variabel tersebut, variabel manakah yang paling kuat pengaruhnya terhadap keputusan pembelian pada Rumah Warna di Samarinda? Tujuan Masalah a. Untuk mengetahui dan menganalisis bauran pemasaran yang terdiri dari produk, harga, tempat, dan promosi secara simultan berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian pada Rumah Warna di Samarinda. b. Untuk mengetahui dan menganalisis bauran pemasaran yang terdiri dari produk, harga, tempat, dan promosi secara parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian pada Rumah Warna di Samarinda. c. Untuk mengetahui dan menganalisis variabel bauran pemasaran manakah yang paling kuat pengaruhnya terhadap keputusan pembelian pada Rumah Warna di Samarinda. Kerangka Dasar Teori Pengertian Bauran Pemasaran Menurut Kotler (2007:53) mengemukakan bauran pemasaran adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mencapai tujuan pemasarannya di pasar sasaran. 363
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 5, Nomor 2, 2017: 362-375
Produk Menurut Kotler dan Amstrong (2001:346) produk adalah semua yang ditawarkan di pasar untuk mendapatkan perhatian, permintaan, pemakaian atau konsumsi yang dapat memenuhi keinginan atau kebutuhan konsumen. Harga Menurut Swastha (2010:147) harga adalah jumlah uang yang ditagihkan untuk suatu produk atau jasa. Harga merupakan satu-satunya elemen dalm bauran pemasaran yang menghasilkan pendapatan. Tempat Menurut Kotler (2008:54) mengemukakan bahwa saluran pemasaran adalah serangkaian oraganisasi yang saling tergantung yang terlibat dalam proses untuk menjadikan barang dan jasa siap digunakan atau dikonsumsi. Namun dalam hal bisnis ritel, tempat lebih mengarah pada lokasi pembangunan usaha ritel. Promosi Menurut Amir (2005:2007) promosi deigunakan untuk menggambarkan segala sesuatu yang berkaitan dengan usaha menyampaikan atau menunjukkan sesuatu. Keputusaan pembelian Menurut Kotler dan Amstrong (2008:207) mengenai keputusan pembelian, yaitu proses yang menggambarkan tahapan ang dialami oleh konsumen dalam memutuskan akan membeli atau tidak. Tahap-tahap keputusan pembelian 1. Pengenalan masalah 2. Pencarian informasi 3. Evaluasi alternatif 4. Keputusan pembelian 5. Keputusan pasca pembelian Metode Penelitian Jenis penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian Kuantitatif. Menurut Sugiyono (2008:68) metode penelitian yamg digunakan ialah teknik purposive sampling, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel dengan kriteria pertimbangan tertentu, teknik pengumpulan pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakn instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hiptesis yang telah ditetapkan. Teknik analisis data Uji validitas Uji validitas digunakan untuk mengukur data valid atau tidak valid dengan menggunakan kuesioner sebagai alat ukur. Pengujian validitas instrumen dilakukan pada 94 orang pelanggan PT Telko, Tbk Witel di
364
Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian (Fatimah)
Samarinda pengujian dilakukan dengan menggunakan sofware SPSS (Statistic package For the Social Science) ver 22, dengan kriteria sebagai berikut: Jika rhitung ≥ rtabel, maka pertanyaan dinyatakan valid Jika rhitung ≤ rtabel, maka pertanyaan dinyatakan tidak valid Uji Reliabilitas Salah satu teknik pengujian reliabilitas yang sering digunakan adalah menggunakan metode Alpha (Cronbach’s).Metode alpha sangat cocok digunakan pada skor berbentuk skala (misal1- 4, 1-5) atau skor rentangan (misal 0-20, 0-50). Metode alpha dapat juga digunakan pada skor dikotomi (0 dan 1). Suatu instrumen dapat dikatakan reliabel bila nilai alpha lebih besar dari r kritis product moment. Atau bisa menggunakan batasan dengan kriteria suatu instrumen dikatakan reliabel jika koefisien alpha hitung > 0,60 (Sudarmanto, 2005 : 8999). Uji Asumsi Klasik Uji Normalitas Model regresi Yang baik adalah yang memiliki nilai residual yang terdestribusi secara normal/ Residu adalah sisa atau perbedaan hasil antara nilai data pengamatan variabel terikat terhadap nilai variabel terikat hasil prediksi.untuk melihat apakah residu normal atau tidak, dapat dilakukan uji One sample kolmogorov Smirnov. Data yang normal adalah Sig. KolmogorovSmirnov- hitung > Alpha.cara melakukan uji normalitas dengan SPSS. Uji Multikolinieritas Dalam output SPSS, masalah multikolinieritas ditunjukan lewat tabel Coefficient, kolom Tolerance dan VIF (Variance Inflated Factors). Tolerance adalah indikator seberapa banyak variabilitas sebuah variabel bebas tidak bisa dijelaskan oleh variabel bebas lainya. Jika nilai tolerance sangat kecil (<0,10), maka menandakan korelasi berganda satu variabel dengan variabel bebas lainya sangat tinggi dan terjadi multikolinieritas, jika nilai VIF > 10, maka menandakan terjadi multikolinieritas. Sehingga dasar pengambilan keputusan adalah sebagai berikut : Jika Tolerance > 0,10 dan VIF < 10, maka tidak terjadi multikolinieritas antara variabel bebas. Jika Tolerance < 0,10 dan VIF > 10, maka terjadi multikolinieritas antar variabel bebas. Uji Heteroskedastisitas Salah satu teknik yang digunakan untuk menguji heteroskedastisitas adalah dengan melihat pola titik-titik pada scatterplots regresi, yaitu dengan cara melihat grafik scatterplot antara standardized predicted value (ZPRED) dengan studentized residual (SRESID) dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi dan sumbu X adalah residual (Y prediksi – Y sesungguhnya). Dasar pengambilan keputusan yaitu :
365
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 5, Nomor 2, 2017: 362-375
Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk suatu pola yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka terjadi heteroskedastisitas. Jika tidak ada pola yang jelas, seperti titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi hanya dilakukan pada data time series (runtun waktu) dan tidak perlu dilakukan pada data cross section seperti pada kuesioner dimana pengukuran semua variabel dilakukan secara serempak pada saat yang bersamaan. Uji autokorelasi perlu dilakukan apabila data yang dianalisis merupakan data time series. Salah satu metode pengujian yang dapat digunakan adalah dengan uji Durbin-Waston (uji DW) dengan ketentuan sebagai berikut : Jika d
(4-dL), berarti terdapat autokorelasi. Jika d terletak antara dU dan (4-dU), berarti tidak ada auto korelasi. Jika d terletak antara dL dan dU atau diantara (4-dU) dan (4-dL), tidak menghasilkan kesimpulan yang pasti. Analisis Regresi Linier Berganda Untuk mengetahui pengaruh kompensasi langsung dan kompensasi tidak langsung terhadap peningkatan produktifitas, maka digunakan analisis Regresi linear berganda. Analisis regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui besar pengaruh dan perubahan lain yang ada hubungannya. Rumus persamaan regresi linear berganda untuk dua variabel menurut (Usman Akbar, 2005 : 242) adalah sebagai berikut : Y= a +b1X1+ b2X2+b3X3+b4X4+b5X5+e Koefisien Korelasi (R) Koefisien korelasi digunakan untuk mengetahui kuatnya pengaruh hubungan variabel indevenden secara bersama-sama terhadap variabel dependent.Semakin besar R, maka semakin kuat hubungan variabel indevendent secara bersama-sama terhadap variabel dependent. Koefisien Determinasi (R2) Perhitungan Koefisien Determinasi digunakan untuk mengukur seberapa besar atau kuatnya pengaruh dari variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y). Semakin besar nilai R2 maka semakin kuat pengaruh antara kedua variabel. dalam menghitung R2 (Rangkuti 2005 : 68) R2 = Keterangan SSR : Sumof Squares Regression Total SS : Total Sum of Squares Uji F ( Uji Simultan) Uji F (uji serentak) F hitung ( Rangkuti, 2002:165) Dengan menggunakan df = n – k -1 366
Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian (Fatimah)
k n R
: Jumlah variabel independen : banyak sampel : korelasi berganda Uji F merupakan pengujian guna mengetahui hubungan antara tiga variabel atau lebih. Dengan k menyatakan banyak variabel bebas dan n = ukuran sampel, statistik F ini berdistribusikan F dengan dk pembilang = k dan dk penyebut = (n-k-1). Pada koefisien determinasi berganda hasilnya akan positif karena menggunakan hasil pengkuadratan.Pengujian secara serentak adalah untuk mengetahui apakah secara serentak koefisien regresi variabel bebas mempunyai pengaruh tidak terhadap variabel tidak bebas.H o : b1 = b2 = 0, (tidak berpengaruh secara serempak variabel bebas terhadap variabel terikat ). Ha : b1 =b2 ≠ 0 = (berpengaruh secara serempak variabel bebas terhadap variabel terikat) Pembuktian ini dilakukan dengan mengamati nilai signifikan Fhitung pada alpha tertentu (5%) Signifikan Fhitung< α 0,05 maka H0 ditolak, Ha diterima Signifikan Fhitung> α 0,05 maka H0 diterima, Ha ditolak Uji t Uji t (secara parsial) T hitung = Dimana : bi : Koefisien Regresi Sbi : Standart Error (Sugiyono, 2004:214) Pengujian secara parsial digunakan untuk menguji apakah setiap koefisien regresi variabel bebas mempunyai pengaruh atau tidak terhadap variabel tidak bebas. Bentuk pengujiannya adalah: H0 : bi = 0, artinya tidak dapat berpengaruh yang nyata terhadap kepuasan konsumen Ha : bi # 0, artinya terdapat pengaruh yang nyata terhadap kepuasan konsumen. Pembuktian dilakukan dengan menggunakan uji 2 arah dan derajat kebebasan (degree of freedom) atau tingkat kepercayaan 95% dengan alpha 5%. Sedangkan proses penguji hipotesis dapat dilihat seperti dibawah ini : Apabila nilai Sig thitung> Sig tpenelitian maka Ho ditolak dan Ha diterim Apabila nilai Sig thitung> Sig tpenelitian maka Ho diterima dan Ha ditolak Hasil Penelitian dan Pembahasan Hasil penelitian Mengingat pengumpulan dan dilakukan dengan menggunakan kuesioner, maka sesusungguhnya responden dalam menjawab pernyataanpernyataan merupakan hal yang sangat penting dalam penelitian. Sesuai dengan standar pembuatan instrumen, bahwa sebelum instrumen digunakan sebagai alat uji penelitian, maka harus di uji cobakan terlebih dahulu. Oleh karena itu,
367
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 5, Nomor 2, 2017: 362-375
untuk mengetahui tingkat keandalan atau kepercayaan instrumen penelitian ini, penulis melakukan uji coba kepada 100 responden. Uji validitas dan reliabilitas Uji Validitas akan menguji masing-masing variabel yang digunakan dalam penelitian ini, dimana keseluruhan variabel penelitian memuat 17 pernyataan yang harus dijawab oleh responden. Adapun kriteria yang digunakan dalam menentukan valid tidaknya pernyataan yang digunakan dalam penelitian ini adalah apabila korelasi antara masing-masing indikator terhadap total skor konstruk menunjukkan hasil yang signifikan dengan tingkat signifikan jika r tabel besar dari 0,195 Variabel penelitian ini diketahui bahwa seluruh variabel memiliki cronbach alpha lebih dari 0,6 sehingga variabel dan dimensi penelitian dinyatakan reliabel. Dengan hasil cronbach alpha yang lebih besar dari 0,6 maka secara keseluran variabel penelitian dinyatakan reliabel, dan dasar indikator ini yang akan digunakan pada analisis lebih lanjut. Uji Validitas Butir-butir Pernyataan Koefisien NO Butir Pernyataan r tabel Keterangan Korelasi X1a 0,623 0,195 Valid 1 2
X1b
0,705
0,195
Valid
3
X1c
0,677
0,195
Valid
4
X2a
0,475
0,195
Valid
5
X2b
0,514
0,195
Valid
6
X2c
0,609
0,195
Valid
7
X3a
0,526
0,195
Valid
8
X3b
0,721
0,195
Valid
9
X3c
0,759
0,195
Valid
10
X4a
0,682
0,195
Valid
11
X4b
0,765
0,195
Valid
12
X4c
0,697
0,195
Valid
13
Ya
0,529
0,195
Valid
14
Yb
0,651
0,195
Valid
15
Yc
0,633
0,195
Valid
16
Yd
0,527
0,195
Valid
17
Ye
0,635
0,195
Valid
368
Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian (Fatimah)
Dari setiap item pertanyaan diperoleh rhitung lebih besar dari rtabel = 0,195 (nilai r tabel untuk n=100), maka item pertanyaan pada penelitian di atas adalah valid dan dengan demikian data yang diperoleh layak digunakan untuk analisis selanjutnya, menggunakan analisis regresi. Uji Reliabilitas Variabel Butir Cronbach’s NO r alpha r kritis Keterangan Pernyataan Alpha 1
X1
0,744
0,600
0,195
Reliabel
2
X2
0,632
0,600
0,195
Reliabel
3
X3
0,754
0,600
0,195
Reliabel
4
X4
0,769
0,600
0,195
Reliabel
5
Y
0,728
0,600
0,195
Reliabel
Sumber : Data diolah, 2016 Berdasarkan Tabel–tabel di atas, hasil uji reliabilitas tersebut menunjukkan bahwa semua variabel mempunyai koefisien Cronbach Alpha yang cukup besar yaitu diatas 0,6 untuk variabel x1, x2, x3, dan x4 serta untuk variabel y. Uji Asumsi Klasik Uji Normalitas Dari hasil Normal Probability Plot, data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka dapat disimpulkan data berdistribusi normal. Uji Autokeralasi Dari hasil output didapat DW yang dihasilkan dari model regresi adalah 1,776. Sedangkan dari tabel DW dengan signifikansi 0,05 dan jumlah data (n) = 100, serta k=4 (k adalah jumlah variabel independen) diperoleh nilai dL sebesar 1,592 dan dU sebesar 1,758. Karena nilai DW (1,776) terletak antara dU dan (4-dU), maka menghasilkan kesimpulan yang berati tidak ada autokorelasi. Uji Multikolinearitas hasil uji multikolinearitas dapat diketahui nilai variance inflantion factor (VIF), yaitu X1 = 1,156, X2 = 1,341, X3 = 1,485, X4 = 1,190 dan semuanya lebih kecil dari 10. Sehingga bisa diduga bahwa antarvariabel independen tidak terjadi persoalan multikolinearitas. Uji Heteroskedastisitas Dilihat dari Scatterplot, data menyebar dan tidak ada pola yang jelas serta titik-titik data menyebar diatas dan dibawah angka nol pada sumbu Y maka diartikan tidak ada gejala heteroskedastisitas.
369
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 5, Nomor 2, 2017: 362-375
Hasil Analisis Regresi Linear Berganda Coefficients Unstandardize d Coefficients
Standardized Coefficients
Model
1
Collinearity Statistics t
Sig.
B
Std. Error
(Constant)
2,290
,285
x1mean
,162
,057
,248
2,826 ,006
,865
1,156
x2mean
,108
,056
,183
1,937 ,056
,746
1,341
-,150
,063
-,236
,020 2,370
,673
1,485
,340
,060
,504
5,657 ,000
,840
1,190
x3mean x4mean a.
a
Beta
Tolerance VIF 8,032 ,000
Dependent Variable: Ymean
Persamaan regresi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut : a. Konstanta sebesar 2,290 ; artinya jika produk (X1), harga (X2), tempat (X3), dan promosi (X4), nilainya adalah 0 dan variabel lain (yang tidak diteliti) tetap, maka keputusan pembelian (Y) nilainya adalah 2,290. b. Koefisien regresi variabel produk (X1) sebesar 0,162 ; artinya jika variabel independen lainnya tetap dan produk mengalami kenaikan 1 satuan, maka keputusan pembelian (Y) akan mengalami peningkatan sebesar 0,162. Koefisien bernilai positif artinya terjadi hubungan positif antara produk dengan keputusan pembelian, semakin naik produk maka semakin meningkat keputusan pembelian. c. Koefisien regresi variabel harga (X2) sebesar 0,108 ; artinya jika variabel independen lainnya tetap dan harga mengalami kenaikan 1 satuan, maka keputusan pembelian mengalami peningkatan sebesar 0,108. Koefisien bernilai positif artinya terjadi hubungan positif antara harga dengan keputusan pembelian, semakin naik harga maka semakin meningkat keputusan pembelian. d. Koefisien regresi variabel tempat (X3) sebesar -0,150 ; artinya jika variabel independen lainnya tetap dan tempat mengalami kenaikan 1 satuan, maka keputusan pembelian mengalami penurunan sebesar 0,150. Koefisien bernilai negatif artinya terjadi hubungan negatif antara tempat dengan keputusan pembelian, semakin naik tempat maka semakin turun keputusan pembelian. e. Koefisien regresi variabel promosi (X4) sebesar 0,340 ; artinya jika variabel independen lainnya tetap dan promosi mengalami kenaikan 1 satuan, maka keputusan pembelian (Y) akan mengalami peningkatan sebesar 0,340. Koefisien bernilai positif artinya terjadi hubungan positif antara promosi dengan keputusan pembelian, semakin naik promosi maka semakin meningkat keputusan pembelian. 370
Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian (Fatimah)
Koefisien Determinasi Hasil uji koefisien determinasi dapat dilihat pada tabel summary berikut : Pada tabel tersebut di atas hasil koefisien Determinasi (R Square) sebesar b
Model Summary
Adjusted R Std. Error of the DurbinModel
R
1
,604
a
R Square
Square
Estimate
Watson
,365
,339
,2482
1,776
0.365. Hal ini dapat dijelaskan bahwa variabel X1, X2, X3, dan X4 dipengaruhi sebesar 36,5% oleh variabel Y. sedangkan sisanya dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel yang lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini yaitu sebesar (100% - 36,5%= 63,5%). Untuk kategori hasil koefisien determinasi pada penelitian ini adalah Cukup ketepatannya yaitu (36,5% > 31 %). Hasil Uji F a
ANOVA
Mean Model
Sum of Squares
Df
Square
F
Sig.
1Regression
3,369
4
,842
13,671 ,000
Residual
5,853
95
,062
Total
9,222
99
b
Karena Sig.Fhitung sebesar 0,000 < 0,05, maka Ho ditolak, artinya ada pengaruh secara signifikan antara produk (X1), harga (X2), tempat (X3), promosi (X4) secara bersama-sama terhadap keputusan pembelian. Hasil Uji T Coefficients
a
Unstandardized Standardized Coefficients
Collinearity
Coefficients
Statistics
Model
t B
1
Std.
2,290
,285
x1mean
,162
,057
x2mean
,108
x3mean
x4mean
Beta
Error
(Constant)
Sig. Tolerance
VIF
8,032
,000
,248
2,826
,006
,865
1,156
,056
,183
1,937
,056
,746
1,341
-,150
,063
-,236
,020
,673
1,485
,340
,060
,504
,000
,840
1,190
2,370 5,657
371
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 5, Nomor 2, 2017: 362-375
a. Variabel produk menghasilkan nilai Sig.t hitung sebesar 0,006 < 0,05, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa secara parsial produk berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. b. Variabel harga menghasilkan nilai Sig.thitung sebesar 0,056 > 0,05, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa secara parsial harga tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. c. Variabel tempat menghasilkan nilai Sig.thitung sebesar 0,020 < 0,05, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa secara parsial tempat berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. d. Variabel promosi menghasilkan nilai Sig.thitung sebesar 0,000 < 0,05, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa secara parsial promosi berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. Uji Dominan Standardised Coefficients No VariabelBebas Standardised – Coefficients 1 Produk 0,248 2 Harga 0,183 3 Tempat -0,236 4 Promosi 0,504 Sumber : Data diolah, 2016 Pada tabel standardized coefficients dapat dilihat bahwa nilai promosi mempunyai nilai koefisien regresi baku lebih besar dari nilai koefisien regresi baku yang lain yaitu 0,504. Jadi dapat diberi kesimpulan bahwa variabel promosi adalah variabel yang paling kuat pengaruhnya terhadap keputusan pembelian. Pembahasan Dari Hasil Analisis variabel produk (X1), harga (X2), tempat (X3), dan promosi (X4), secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel keputusan pembelian (Y), ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Kotler dan Amstrong (2007) dimana kualitas produk merupakan senjata strategis yang potensial untuk mengalahkan pesaing. Fakta yang ditemukan dilapangan yaitu Dalam hal bauran pemasaran yang terdiri dari produk, harga, tempat, dan promosi Rumah Warna telah mampu menciptakan bauran pemasaran yang baik sehingga mampu menarik minat konsumen untuk membeli produk Rumah Warna. Dari segi produk Rumah Warna, yang paling menarik perhatian konsumen adalah garansi yang diberikan Rumah Warna disetiap pembelian tas, untuk beberapa jenis kerusakan seperti jahitan yang lepas, tali yang putus, resleting yang rusak dan lepasnya atribut-atribut lainnya, meskipun konsumen menyadari harga produk Rumah Warna semakin naik, akan tetapi konsumen merasa puas dengan produk Rumah Warna sehingga konsumen setuju bahwa harga produk Rumah Warna sesuai dengan kualitas produknya, yang dimana bahan produknya diakui konsumen memiliki ketahanan. Bahan kulit Rumah Warna yang disebut vynil memiliki keunggulan yaitu tidak mengalami 372
Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian (Fatimah)
pengelupasan, sangat mudah untuk dibersihkan, anti air dan kelebihankelebihan lainnya. Apalagi bentuk promosi yang dilakukan Rumah Warna sangat menarik minat konsumen terkadang disetiap promosi yang dilakukan Rumah Warna memberikan bonus disetiap pembelian tas, promosi Rumah Warna yang sering dilakukan ialah melalui media sosial hal ini dibuktikan dengan penelitian yaitu Rumah Warna melakukan promosi melalui internet (Sosial Media ) seperti Instagram, Facebook, Line, dan Blackberry Messenger, melalui media sosial tersebutlah para konsumen mengetahui promosi apa saja yang ditawarkan Rumah Warna. Selain itu dalam hasil penelitian ini mengenai variabel tempat dari bauran pemasaran konsumen beranggapan bahwa untuk menuju lokasi Rumah Warna sangat mudah dijangkau Hasil analisis menunjukkan bahwa variabel produk secara parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian pada produk Rumah Warna Samarinda, hasil ini sejalan dengan teori menurut Kotler dan Amstrong (2004:283) bahwa kualitas produk mencerminkan kemampuan produk untuk menjalankan tugasnya yang mencakup daya tahan, kehandalan atau kemajuan, kekuatan, kemudahan dalam pengemasan dan reperasi produk dan ciri-ciri lainnya. Hal ini yang membuat Rumah Warna Samarinda terus mempertahankan kualitas produknya, dengan memberikan keunggulan-keunggulan produk yang dimilikinya. Dengan kemampuan produk Rumah Warna yang awet dan tahan lama. Hasil analisis menunjukkan bahwa variabel produk, tempat dan promosi secara parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian pada produk Rumah Warna Samarinda. Hal ini yang membuat Rumah Warna Samarinda terus mempertahankan kualitas produknya, dengan memberikan keunggulan-keunggulan produk yang dimilikinya. Dengan kemampuan produk Rumah Warna yang awet dan tahan lama, dalam hal tempat Rumah Warna memudahkan konsumen untuk dapat menjangkau lokasi ruko Rumah Warna Samarinda. Sehingga variabel tempat berpengaruh secara parsial terhadap keputusan pembelian pada produk Rumah Warna Samarinda. Untuk promosi yang dilakukan Rumah Warna Samarinda ialah dengan melalui media sosial, dimana para konsumen dapat dengan mudah melihat contoh gambar produk yang ditawarkan, dalam hal lain bentuk promosi yang dilakukan Rumah Warna ialah melalui personal selling, yaitu sales promotion girl. Dan dalam hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel harga secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian produk Rumah Warna Samarinda. Fakta yang penulis temukan dilapangan yaitu beberapa konsumen mengeluhkan adanya kenaikan harga produk Rumah Warna tiap tahunnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel promosi paling berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen pada Rumah Warna di Samarinda. Hasil ini sejalan dengan yang dikemukakan oleh teori Amir (2005:207) para pemasar akhirnya sadar urusan menyampaikan segala sesuatu (tentang produk baru, ajakan membeli, pemberitahuan diskon, masa promosi, dan seterusnya ). Fakta yang penulis temukan dilapangan yaitu Rumah Warna Samarinda beberapa bulan terakhir ini seringkali mengadakan promosi salah satu promosi 373
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 5, Nomor 2, 2017: 362-375
yang dilakukan dan paling berdampak pada konsumen ialah melalui beberapa media sosial sehingga mampu menarik konsumen untuk membeli produk Rumah warna Samarinda, karena dimedia sosial Rumah Warna dapat mengenalkan produk-produk yang ditawarkan, memberitahukan tentang promo dan lainnya, selain itu Rumah Warna dapat merespon dengan baik segala pertanyaan yang diberikan konsumen online. Penutup Kesimpulan dari hasil penelitian pengaruh Bauran Pemasaran terhadap keputusan pembelian pada Franchise Rumah Warna di Samarinda ialah : Secara simultan, bauran pemasaran yang terdiri dari produk (X1), harga (X2), tempat (X3), dan promosi (X4), berpengaruh signifkan terhadap keputusan pembelian produk Rumah Warna. Secara parsial, bauran pemasaran yang berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian pada Rumah Warna adalah produk (X1), tempat (X3) dan promosi (X4), sedangkan harga (X3), tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian pada Rumah Warna. Diantara empat variabel bebas yang diteliti, maka variabel yang paling berpengaruh terhadap keputusan pembelian produk Rumah Warna adalah variabel promosi (X4). Adapun saran bagi Rumah Warna Samarinda untuk lebih sering melakukan promosi mengenai keunggulan produk Rumah Warna melalui media sosial, brosur ataupun media promosi lainnya, untuk mempermudah konsumen dalam mengetahui produk Rumah Warna, hendaknya Rumah Warna Samarinda memasang Neon box Stopper untuk mempermudah konsumen dalam melihat outlet Rumah Warna. Diharapkan Rumah Warna Samarinda dapat menyediakan barang yang variatif agar dapat lebih memudahkan konsumen untuk memilih produk. Disarankan bagi Rumah Warna Samarinda dapat membuat kartu member untuk konsumen Rumah Warna, agar konsumen mendapatkan potongan harga disetiap transaksi, sehingga dapat meningkatkan minat konsumen dalam melakukan pembelian. Daftar Pustaka Amir, Taufiq. 2005. Dinamika Pemasaran : Jelajahi Dan Rasakan, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta. Assauri, Sofjan. 2004. Manajemen Pemasaran. Edisi Pertama Cetakan 7. PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta. Boyd,HarperW,dkk. 2000. Manajemen Pemasaran (Suatu Pendekatan Strategis dan Orientasi Global), Edisi ke Dua Jilid1. Erlangga. Jakarta.
374
Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian (Fatimah)
Ferdinand, Augusty T. 2006. Metode Penelitian Manajemen Pedoman Penelitian untuk Penulisan Skripsi, Tesis dan Desertasi, BP Undip,Semarang. Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang. Hurriyati, Ratih. 2010. Bauran pemasaran dan loyalitas, CV Alfabeta , FE UNPAS, Bandung. Koesworodjati, Yudhi. 2006. Prinsip Dasar Manajemen Pemasaran : Rancangan Pemikiran Strategis, FE UNPAS, Bandung. Kotler, Philip. 2007. Manajemen Pemasaran, Edisi ke Dua Belas Jilid1. PT Indeks. Jakarta. Lamb, Charles W, dkk. 2001. Pemasaran, Edisi Pertama Jilid 1. Salemba Empat. Jakarta. Lopiyoadi, Rambat. 2001. Manajemen Pemasaran Jasa, Salemba Empat, Jakarta. Prasetijo, Ristiyani & Ihalauw, John JOI. 2005. Perilaku Konsumen. Andi, Yogyakarta. . Rangkuti, Freddy. 2013. Custemer Service Satisfaction & Call Center. PT Gramedia Pustaka Utama.Jakarta Simamora, Nugroho J. 2001. Memenangkan Pasar Dengan Pemasaran Efektif dan Profitabel. IKAPI, Jakarta. Sugiyono, 2009. Metodologi Penelitian Bisnis, Alfabeta, Bandung, Sugiono. 2007. Statistika Untuk Penelitian , CV Alfabeta, Bandung. Sugiyono. 2008. Statistik untuk Penelitian. Edisi Keenam. Jilid 2.Alfabeta. Bandung Sunyoto, Danang. 2013. Perilaku Konsumen. Cetakan Pertama. : PT. Buku Seru. Jakarta Swastha, Basu. 2002. Pengantar Bisnis Modern, Cetakan Ketiga, Liberty, Yogyakarta. Tjiptono, Fandi, Gregorius Chandra, dan Dadi Andriana. 2008. Pemasaran Strategik, Penerbit ANDI, Yogyakarta. Widyanto, Ibnu. 2008. Poiters Metodologi Penelitian , CV Dikalia, Semarang. Arum Cahyasari (2009), https://digilib.uns.ac.id/dokumen/download/13511/MjgxNzE=/pengaruhfaktor-faktor-bauran-pemasaran-tehadap-keputusan-pembelian-ulang-sepedamotor-honda-abstrak.pdf (Diakses pada tanggal 9 Mei 2016) Vicky Irawan (2012), https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=10&c ad=rja&uact=8&ved=0ahUKEwig_8O14szMAhUCFqYKHfyQBBIQFghdMA k&url=http%3A%2F%2Frepository.unej.ac.id%2Fbitstream%2Fhandle%2F12 3456789%2F7971%2FVicky%2520Irawan_1.pdf%3Fsequence%3D1&usg=A FQjCNGb_RE5AtI-oDhimifoe_NnXV0vzw&bvm=bv.121421273,d.dGY (Diakses pada tanggal 9 Mei 2016
375