PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN HANDPHONE NEXIAN-BERRY (Studi Pada Counter A3 Cell Turen Plasa Kabupaten Malang)
Oleh Moh. Hufron*) dan Eko Exwanto **) Abstract The study is to know and analyse influence of marketing mix which consist of product, price, place and promotion by simultan or parsial to decision of purchasing of Handphone Nexian-Berry at Counter A3 Cell Turen Plasa Malang. Technique intake of sample the used is purposive sampling, with amount of sampel counted 63 responder people. Pursuant to result of analysis can know that a) Marketing Mix which consist of Product, Price, Promotion, and Place have influence by simultan to decision of purchasing of Handphone Nexian-Berry at Counter A3 Cell Turen Plasa Malang, b) Marketing mix which consist of Product, Price, Promotion, and Place have influence by parsial to decision of purchasing of Handphone Nexian-Berry at Counter A3 Cell Turen Plasa Malang, c) Product have dominant influence to decision of purchasing of Handphone Nexian-Berry at Counter A3 Cell Turen Plasa Malang. Keyword : Marketing Mix, Product, Price, Promotion, and Place, and decision of purchasing 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi adalah suatu proses penyampaian dan penerimaan pesan atau informasi diantara dua orang atau lebih dengan harapan terjadinya pengaruh yang positif atau menimbulkan efek tertentu yang diharapkan. Disadari atau tidak, setiap hari kita melkukan komunikasi, karena komunikasi merupakan salah satu kebutuhan manusia dan telah terbentuk Sejak manusia lahir di dunia, terlebih lagi komunikasi secara lisan. Komunikasi menjembatani segala macam bentuk penyampaian pemikiran pendapat diantara sesama manusia. Tanpa komunikasi manusia akan ketinggalan berbagai macam informasi yang sangat berguna bagi kehidupan mereka. Telepon merupakan media elektronik yang banyak digunakan oleh masyarakat karena dianggap lebih efektif. Masyarakat menganggap telepon merupakan salah satu kebutuhan yang penting. Dengan telepon, seorang individu dapat menghubungi individu yang lain dari jarak jauh sekalipun secara langsung. Salah satu kelemahan dari telepon adalah kurang fleksibel, artinya alat itu tidak dapat dibawa kemana-mana. Telepon selular atau sering disebut dengan ponsel bisa menjadi sebuah jawaban atas kelemahan telepon. Teknologi telepon seluler saat ini berkembang cukup pesat, dulu telepon seluler boleh dibilang telah mencapai puncak perkembangannya yang sangat mengagumkan. Telepon seluler yang selama ini dipandang hanya sebagai alat komunikasi, ternyata kemampuannya kini melebihi fungsi-fungsi dasarnya. Di Indonesia terdapat banyak sekali telepon seluler yang telah beredar di pasar dengan berbagai merek, antara lain Nokia, Siemens, Sony Ericson, Samsung, JEMA Vol. 9 No. 1 Maret 2012
|
19
Motorolla, LG, dan yang terbaru BlackBerry, Nexian-Berry dan merek-merek yang lainnya. Dengan banyaknya telepon seluler yang telah beredar, maka akan menjadikan persaingan dalam industri telepon seluler saat ini menjadi sangat ketat, setiap perusahaan telepon seluler saling berlomba-lomba menciptakan seri dan model terbaru dengan fitur-fitur dan kecanggihannya dalam waktu yang cukup singkat, sehingga pada saat kita belum sempat mencoba seri terbaru dari sebuah merek telepon seluler, konsumen sudah dihadapkan pada seri terbaru dari sebuah merek yang sama. Nexian merupakan salah satu perusahaan telepon seluler yang ada di Indonesia, nexian masih tergolong pemain baru jika dibandingkan dengan nokia, sony ericson dan merek yang lainnya, akan tetapi nexian masih tetap eksis dalam ketatnya persaingan dunia telekomunikasi. Hal ini disebabkan karena nexian sepertinya sangat menyadari betapa pentingnya bauran pemasaran dalam upaya mengejar tujuan pemasaran suatu produk. Satu hal pokok yang dilakukan nexian adalah menyesuaikan bauran pemasaran dengan keinginan konsumen. Saat ini sebagian masyarakat indonesia menjadi heboh dengan munculnya Handphone BlackBerry, dimana setiap orang ingin memiliki handphone tersebut, bagi mereka yang mempunyai banyak uang tentunya hal tersebut akan sangat mudah untuk tercapai, akan tetapi bagi masyarakat yang tidak mempunyai uang cukup tentunya akan menjadikan hal tersebut hanya mimpi. Booming BlackBerry dimanfaatkan Nexian dengan meluncurkan Nexian Berry. Nexian-Berry adalah produk terbaru dari nexian, dimana produk ini hadir dengan model mirip Black-Berry. Hal ini dilakukan untuk memenuhi keinginan masyarakat yang ingin memiliki Black-Berry tetapi mereka tidak sanggup membeli karena harga yang terlampau mahal. Nexian-Berry hadir dengan harga yang sangat terjangkau, serta fiturnya yang menyamai BlackBerry, antara lain untuk Facebook, chatting dan email. pada awalnya Nexian hanya bekerjasama dengan XL, akan tetapi sekarang nexian juga menggandeng operator lain yaitu Indosat dan Telkomsel, saat ini Nexian-Berry mempunyai tiga tipe, yaitu NX-G 900 (bundling Nexian dan XL), NX-G 911 (bundling Nexian dan Indosat), dan NX-G 922 (bundling Nexian dan Telkomsel). Malang merupakan salah satu kota pelajar atau kota tempat tujuan para penduduk produktif yang notabene bersifat konsumtif dan dinamis. Dikatakan dinamis karena dipundak mereka agen pembaharuan diletakkan. Sehingga setiap terjadi perkembangan kemajuan teknologi informasi akan mudah menerimanya sebagai sebuah modernitas yang diupayakan mengkonsumsinya. Karena itulah peneliti mengambil Malang sebagai tempat melakukan penelitian. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis merumuskan beberapa masalah sebagai berikut : 1. Apakah bauran pemasaran yang terdiri dari produk, harga, promosi dan tempat memiliki pengaruh yang signifikan baik secara simultan maupun parsial terhadap keputusan pembelian Handphone Nexian-Berry di Counter A3 Cell Turen Plasa Kabupaten Malang? 2. Varibel bauran pemasaran mana yang berpengaruh dominan terhadap keputusan pembelian Handphone Nexian-Berry di Counter A3 Cell Turen Plasa Kabupaten Malang.
20
|
JEMA Vol. 9 No. 1 Maret 2012
1.3 Tujuan Penelitian a. Untuk mengetahui pengaruh bauran pemasaran yang terdiri dari produk, harga, promosi dan tempat baik secara simultan terhadap keputusan pembelian Handphone Nexian-Berry di Counter A3 Cell Turen Plasa Kabupaten Malang b. Untuk mengetahui pengaruh bauran pemasaran yang terdiri dari produk, harga, promosi dan tempat baik secara parsial terhadap keputusan pembelian Handphone Nexian-Berry di Counter A3 Cell Turen Plasa Kabupaten Malang c. Untuk mengetahui variabel bauran pemasaran yang dominan pengaruhnya terhadap keputusan pembelian handphone Nexian-Berry di Counter A3 Cell Turen Plasa Kabupaten Malang.
2. LANDASAN TEORI 2.1 Hasil Penelitian Terdahulu Karim (2007), dalam penelitiannya yang berjudul Pengaruh Bauran Pemasaran Dalam Pengambilan Keputusan Pembelian HP CDMA di Kota Pasuruan didapatkan nilai F hitung sebesar 16,425 (signifikansi F = 0.000), hal ini dapat diartikan bahwa secara simultan atau bersama-sama variabel Product, Pricing, Place, dan Promotion berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian HP CDMA. Sedang secara parsial diketahui bahwa Product (t uji sebesar 6.332 dengan sig. 0,000 < 0,05), Pricing (t uji sebesar 3.654 dengan sig. 0,000 < 0,05), Place (t uji sebesar 3.214 dengan sig. 0,000 < 0,05), dan Promotion (t uji sebesar 2.842 dengan sig. 0,002 < 0,05) yang berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Pembelian HP CDMA. Dalam penelitiannya diketahui pula bahwa variabel produk berpengaruh dominan terhadap Keputusan Pembelian HP CDMA dengan koefisien regresi sebesar 0,473 yang lebih besar bila dibandingkan dengan koefisien regresi variabel bebas lainnya. Agnescia (2009) tentang “Variabel Bauran Pemasaran Yang Mempengaruhi Konsumen Dalam Pengambilan Keputusan Pembelian Ponsel Merek BlackBerry Di Kota Malang” menyebutkan:1) Metode yang digunakan untuk menganalisis data adalah dengan uji F yaitu untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas produk (X1), Harga (X2), Promosi (X3), dan Distribusi (X4) dan variabel terikat (Keputusan pembelian atau Y), dengan metode regresi berganda yaitu untuk menganalisis pengaruh antara variabel bebas dengan variabel terikat. 2) Dari penelitian ini diketahui bahwa variable bauran pemasaran yang terdiri dari Produk (X1), Harga (X2), Promosi (X3) dan Distribusi (X4) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian ponsel merek BlackBerry di Kota Malang. 3) Dari penelitian ini diketahui dari variable bauran pemasaran, variabel produk mempunyai pengaruh dominan terhadap keputusan pembelian ponsel merek BlackBerry di Kota Malang. Faza (2010) dalam penelitiannya yang berjudul “Variabel Bauran Pemasaran Yang Mempengaruhi Konsumen Dalam Pengambilan Keputusan Pembelian Ponsel Merek Nokia di Kota Malang” menyebutkan: 1) variable bauran pemasaran yang terdiri dari Produk (X1), Harga (X2), Promosi (X3) dan Distribusi (X4) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian ponsel merek Nokia di Kota Malang. d) Dari penelitian ini diketahui dari variable bauran pemasaran, variabel produk mempunyai pengaruh dominan terhadap keputusan pembelian ponsel merek Nokia di Kota Malang.
JEMA Vol. 9 No. 1 Maret 2012
|
21
2.2 Tinjauan Teori 2.2.1 Bauran Pemasaran Kotler dan Keller (2007:23), mendefinisikan bauran pemasaran sebagai seperangkat alat yang digunakan perusahaan untuk mengejar tujuan pemasarannya. Pendapat lain tentang bauran pemasaran dikemukakan oleh Payne (2000:27) adalah “Suatu proses mempersepsikan, memahami, menstimulasi dan memenuhi kebutuhan pasar sasaran yang dipilih secara khusus dengan menyalurkan sumber-sumber sebuah organisasi untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut”. Lupiyoadi (2001:58) bauran pemasaran adalah alat bagi marketer yang terdiri dari berbagai elemen suatu program pemasaran yang perlu dipertimbangkan agar implementasi strategi pemasaran dan positioning yang ditetapkan dapat berjalan sukses. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pemasaran adalah merupakan suatu kegiatan bisnis dalam pemenuhan kebutuhan konsumen disertai dengan kemampuan manajerial dalam merencanakan, menentukan harga, mempromosikan serta mendistribusikan barang dan jasa yang dipasarkan. a. Product (Produk) Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk memuaskan keinginan atau kebutuhan. (Kotler & Keller, 2007:4). Sedangkan menurut Payne (2000:156) mendefinisikan produk sebagai Konsep keseluruhan atas obyek atau proses yang memberikan berbagai nilai bagi para pelanggan. Menurut Alma (2000:98). Produk adalah Seperangkat atribut baik berwujud maupun tidak berwujud, termasuk didalamnya masalah warna, harga, nama baik pabrik, nama baik toko yang menjual (pengecer), dan pelayanan pabrik serta pelayanan pengecer, yang diterima oleh pembeli guna memuaskan keinginannya. Tjiptono (1997:95), mendefinisikan produk merupakan segala sesuatu yang ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan kebutuhan atau keingnan yang bersangkutan. b. Price (Harga) Alma (2002:169) pengertian harga yaitu: “Suatu atribut yang melekat pada suatu barang yang memungkinkan barang tersebut dapat memenuhi kebutuhan (needs), keinginan (wants) dan memuaskan konsumen (satisfaction) yang dinyatakan dengan uang. Tjiptono (1997:151) harga adalah: “Satuan moneter atau ukuran lainnya (termasuk dan barang jasa lainnya) yang ditukarkan agar memperoleh hak kepemilikan atau penggunaan suatu barang atau jasa” . c. Promotion (Promosi) Tjiptono (1997:219) yaitu: “Promosi merupakan suatu bentuk komunikasi pemasaran, yang merupakan aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi, membujuk, dan atau mengingat pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan”. Swastha dan Irawan (2004:349) menyatakan bahwa: “Promosi merupakan arus informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran”. Swastha dan Irawan (2004:349) pengertian promotional mix adalah: “Kombinasi strategi yang paling baik dari variabel-variabel periklanan, personal selling, dan alat promosi yang lain, yang semuanya direncanakan untuk mencapai tujuan program penjualan”. d. Place (Tempat) Dalam elemen bauran pemasaran tempat ini adalah lokasi/tempat kedudukan. 22
|
JEMA Vol. 9 No. 1 Maret 2012
Merupakan keputusan organisasi mengenai tempat semua kegiatan-kegiatan organisasi ataupun layout-layout penjualan. Produk tidak banyak artinya bagi pelanggan apabila tidak tersedia pada saat dan tempat yang diinginkan karena tempat merupakan uapya perusahaan untuk menyampaikan produk ke konsumen.. Pemilihan lokasi atau tempat umumnya berkaitan dengan upaya untuk memudahkan konsumen memperoleh produk atau jasa yang dibutuhkannya mudah dan cepat. Menurut Lupiyadi (2001:62) dalam hal ini ada tiga jenis interaksi yang mempengaruhi lokasi, yaitu: 1) Konsumen mendatangi pemberi jasa (perusahaan) apabila keadaanya seperti ini maka lokasi menjadi sangat penting. Perusahaan sebaiknya memilih tempat dekat dengan konsumen sehingga mudah dijangkau, dengan kata lain harus strategis. 2) Pemberi jasa (produk) mendatangi konsumen, dalam hal ini tidak terlalu penting tetapi harus diperhatikan adalah penyampaian harus tetap berkualitas. 3) Pemberi jasa (produk) dan konsumen tidak bertemu secara langsung, berarti service provider dan konsumen berinteraksi melalui sarana tertentu seperti telepon, komputer, atau surat. Dalam hal ini lokasi menjadi sangat tidak penting selama komunikasi antara kedua belah pihak dapat terlaksana.
2.2.2 Keputusan Pembelian Amirulloh (2002:61) yang di maksud dengan pengambilan keputusan adalah suatu proses pengintegrasian yang mengkombinasikan pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih perilaku alternative, dan memilih salah satu diantaranya. Keputusan pembelian sebagai proses terdiri dari beberapa tahap, tahap-tahap yang ditempuh dalam proses pengambilan keputusan, untuk dapat melakukan pengambilan keputusan menurut Alma (2002:58-59) yaitu: a. b.
c.
d.
e.
menyadari adanya suatu barang yang dibutuhkan, setelah menyadari adanya kebutuhan, maka ia akan membeli. Identifikasi alternatif, dengan mempertimbangkan apa barang yang betul-betul diperlukan, berapa banyak uang tersedia, apakah sudah memiliki pengetahuan tentang barang yang akan dibeli, dan berapa banyak informasi yang ia peroleh tentang barang tersebut dan sebagainya. Menilai alternatif, disni mungkin pula dinilai barang dari merek mana yang lebih baik, bagaiman kekuatan, keuntungan, manfaatnya dan sebagainya. Jika perlu minta pertimbangan keluarga atau klub-klub yang ia masuki. Keputusan membeli, setelah melakukan penilaian, maka di ambillah keputusan membeli, atau tidak membeli. Jika keputusan membeli, maka perlu ditetapkan, took mana, akan dibeli berapa, jumlah uang yang tersedia, merek apa, buatan mana, warna, type, besarnya. Perilaku setelah membeli, setelah membeli maka akan timbul semacam perilaku lain pada individu. Hal ini sangat dipengaruhi oleh apakah ia merasa puas atau tidak dengan barang yang dibelinya. Jika ia puas, tentu ia gembira. Sebaliknya, jika ia tidak puas maka perilakunya akan sangat berhati-hati untuk masa yang akan datang, mungkin ia akan merubah sikap, terhadap merek, took, dimana ia pernah belanja.
2.2.3 Hubungan Bauran Pemasaran dengan Pengambilan Keputusan Konsumen Dalam bauran pemasaran terdapat empat variabel yang terdiri dari produk, harga, promosi dan tempat merupakan sebuah strategi yang diterapkan oleh perusahaan. Kotler dan Keller (2007:23), mendefinisikan bauran pemasaran sebagai seperangkat alat yang digunakan perusahaan untuk mengejar tujuan pemasarannya. Dimana strategi ini dilakukan perusahaan untuk merangsang konsumen agar konsumen merespon positif terhadap produk yang tawarkan di pasar. Selain adanya variabel lain dari lingkungan yang dapat meliputi faktor ekonomi, teknologi, politik dan budaya. Kedua faktor ini, baik yang berasal dari pemasar maupun dari lingkungan berkaitan antara keduanya dalam mendorong keputusan konsumen. JEMA Vol. 9 No. 1 Maret 2012
|
23
2.3 Hipotesis Penelitian Hipotesis- hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Hipotesis I: Bauran Pemasaran yang terdiri dari variabel Produk, Harga, Promosi, dan Tempat memiliki pengaruh yang signifikan secara simultan terhadap keputusan pembelian Handphone Nexian-Berry di Counter A3 Cell Turen Plasa Kabupaten Malang. 2. Hipotesis II : Bauran Pemasaran yang terdiri dari variabel Produk, Harga, Promosi, dan Tempat memiliki pengaruh yang signifikan secara parsial terhadap keputusan pembelian Handphone Nexian-Berry di Counter A3 Cell Turen Plasa Kabupaten Malang 3. Hipotesis III : Produk memiliki pengaruh yang dominan terhadap keputusan pembelian Handphone Nexian-Berry di Counter A3 Cell Turen Plasa Kabupaten Malang. 3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh konsumen yang melakukan pembelian Handphone Nexian-Berry di Counter A3 Cell Turen Plasa Kabupaten Malang. Berdasarkan informasi dari pemilik Counter A3 Cell Turen Plasa Kabupaten Malang, jumlah penjualan Handphone Nexian-Berry pada bulan Maret 2011 sebanyak 71 unit, pada bulan April sebanyak 46 unit dan pada bulan Mei sebanyak 55 unit. Jadi populasi dalam penelitian ini ditentukan sebanyak 172 orang responden. Untuk menentukan besarnya sampel dari populasi yang ada, peneliti berpedoman pada Slovin dalam Umar (2005:59) dengan formula : N n 1 N (10%) 2 172 172 n 63,2 63 2 2,72 1 172(10%) Keterangan: n = Jumlah sampel N = Jumlah populasi yang diambil α = Prosentase kesalahan dalam penelitian yang digunakan yaitu 10% Dari populasi yang sebesar 172, diambil sampel sebanyak 63 orang sebagai responden. Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling yaitu teknik sampling yang digunakan dalam penelitian jika peneliti mempunyai pertimbangan tertentu untuk memudahkan penelitian misalnya keterbatasan waktu dan dana, (Arikunto:1998,87). Kriteria yang digunakan antara lain : 1. Responden tersebut melakukan pembelian di Counter A3 Cell Turen Plasa Kabupaten Malang 2. Responden tersebut melakukan pembelian produk Handphone Nexian-Berry 3.2 Model Penelitian Model penelitian secara terperinci dapat dilihat pada gambar 3.1 sebagai berikut : Produk (X1) 24
|
JEMA Vol. 9 No. 1 Maret 2012
Harga (X2)
Keputusan Pembelian (Y)
Promosi (X3) Tempat (X4) Gambar 3.1 Kerangka Konseptual Berdasarkan kerangka konseptual diatas, dapat dijelaskan bahwa penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mengetahui pengaruh bauran pemasaran yang terdiri dari produk, harga, promosi dan tempat terhadap keputusan pembelian. 3.3 Definisi Operasional Variabel Definisi operasional merupakan rumusan mengenai kasus dan atau variabel yang akan dicari untuk dapat ditemukan dalam penelitian di dunia nyata, di dunia empiris, atau di lapangan yang dapat dialami. Dalam penelitian ini peneliti menemukan variabelvariabel yang yang mempengaruhi keputusan pembelian handphone nexian-berry di Counter A3 Cell Turen Plasa Kabupaten Malang. a. Produk (X1) Produk adalah suatu bentuk penawaran kepada calon pelanggan mengenai suatu barang dan jasa yang dapat memenuhi kebutuhan mereka. Indikator-indikator yang terdapat dalam produk adalah: 1. Handphone Nexian Berry tahan dari benturan dan goyangan 2. Kemampuan menyimpan data (memori). 3. Design / tampilan (bentuk fisik handphone nexian-berry) meliputi model qwerty board dan tampilan layar. 4. Menu menu yang ada pada handphone nexian-berry memiliki fitur yag lengkap 5. Handphone nexian-berry memiliki Citra Merek yang terkenal. 6. Kemasan produk Handphone Nexian Berry menarik dan tampak elegan. 7. Handphone Nexian Berry memiliki masa garansi yang panjang b. Harga (X2) Harga yaitu jumlah uang yang menyatakan nilai tukar satu kesatuan benda tertentu. Indikator-indikator yang ada dalam harga adalah : 1. Harga Handphone Nexian Berry terjangkau 2. Kesesuaian antara harga dengan kualitas handphone 3. Kesesuaian antara harga dengan manfaat yang diperoleh konsumen dari handphone nexian-berry c. Promosi (X3) Promosi yaitu semua jenis kegiatan pemasaran yang ditujukan untuk mendorong permintaan, Indikator-indikator dalam promosi adalah : 1. Penyampaian pesan Handphone Nexian Berry dalam iklan media elektronik (TV) jelas 2. Visualisasi gambar produk dalam iklan di media cetak dan papan reklame menarik. 3. Informasi mengenai ponsel merek Nexian-berry cukup jelas 4. Pemasaran Langsung meliputi penjualan langsung melaui telepon catalog
JEMA Vol. 9 No. 1 Maret 2012
|
25
d. Tempat (X4) Merupakan keputusan organisasi mengenai tempat semua kegiatan - kegiatan organisasi ataupun layout-layout penjualan. Produk tidak banyak artinya bagi pelanggan apabila tidak tersedia pada saat dan tempat yang diinginkan karena tempat merupakan uapya perusahaan untuk menyampaikan produk ke konsumen. Indikator-indikator dalam variable tempat ini adalah: 1. Jumlah dan lokasi gerai atau counter yang menjual handphone nexian-berry cukup banyak. 2. Lokasi distributor atau gerai Handphone Nexian Berry mudah di jangkau 3. Persediaan handphone di setiap gerai (ready-stock). e. Keputusan Pembelian, yang ditulis dengan notasi (Y) Dalam penelitian ini variabel terikat diidentifikasikan dengan keputusan pembelian handphone nexian-berry di Counter A3 Cell Turen Plasa Kabupaten Malang. Indikator ang digunakan antara lain : 1. Akan selalu mengutamakan handphone nexian-bherry 2. Akan selalu menggunakan handphone nexian-bherry 2.1 Skala Pengukuran Sugiyono (2000:87) skala pengukuran merupakan aturan yang diperlukan untuk mengkuantitatifkan data dari pengukuran suatu variabel. Data yang diperoleh dari penelitian ini adalah data yang bersifat kualitatif dari data kualitatif diubah menjadi data yang bersifat kuantitatif dengan menggunakan sklala linkert. Malhotra (2002:298) menyatakan bahwa skala Likert adalah skala pengukuran dengan lima kategori respon, berkisar antara sangat setuju hingga sangat tidak setuju yang mengharuskan responden menentukan derajat persetujuan atau ketidaksetujuan terhadap masing-masing dari serangkaian pernyataan mengenai obyek stimulus. Tabel 3.1 Tabel Skala Pengukuran Skala nilai Jawaban untuk pertanyaan variabel Penelitian 5 Sangat setuju 4 Setuju 3 Netral 2 Tidak Setuju 1 Sangat Tidak Setuju Sumber:data primer diolah, 2011 2.2 Metode Analisis Data Penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda dengan langkahlangkah sebagai berikut : 2.2.1 Uji Validitas dan Reliabilitas a. Uji Validitas Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur. Karena peneliti menggunakan kuesioner di dalam pengumpulan data penelitian, maka kuesioner yang telah tersusun harus diuji validitasnya. Pengertian lainnya yaitu menurut Sharma dalam Husein (1998: 55) "Validitas adalah suatu derajat ketepatan alat ukur". Oleh karena itu uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah instrumen dalam penelitian ini valid atau tidak. Pengujian validitas dilakukan dengan metode Kaiser Meiyer Olkin Measure of Sampling Adequacy (KMO–MSA). Menurut Rice (2002:98) sebuah instrumen dikatakan valid 26
|
JEMA Vol. 9 No. 1 Maret 2012
bila memiliki KMO-MSA 0,500. b. Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah indeks yang menunjukan sejauh mana alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Dengan kata lain, reliabilitas menunjukan konsistensi suatu alat pengukur didalam mengukur gejala yang sama. Uji reabilitas dilakukan untuk mengetahui konsistensi jawaban responden dari waktu ke waktu yang diperoleh dengan cara menghitung koefisien alpha dengan mengunakan metode alpha cronbach’s. Nilai alpha yang didapatkan kemudian dibandingkan dengan nilai batas reabilitas minimum, yaitu 0,6 (Malhotra, 1996). 2.2.2 Uji Normalitas Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, variabel dependen, variabel independen, atau keduanya mempunyai distribusi normal ataukah tidak. Model regresi yang baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal. Dalam penelitian ini digunakan uji One Sample Kolmogorov-Smirnov Test dengan tingkat signifikansi 0,05. 2.2.3 Analisa Regresi Berganda Analisa regresi linear berganda merupakan teknik analisis yang umum digunakan dalam menganalisa hubungan dan pengaruh satu variabel terikat dengan dua atau lebih variabel bebas. Teknik analisis regresi berganda dapat dihitung dengan menggunakan rumus (Rangkuti, 2003; 132) Y = a + b1X1 + b2X2+ b3X3+ b4X4 + e Dimana, Y = Keputusan Pembelian a = Bilangan konstan b1-4 = Koefisien Regresi X1 = Produk X2 = Harga X3 = Promosi X4 = Tempat e = Variabel diluar model 2.2.4 Uji Asumsi Klasik a. Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan asumsi klasik multikolinearitas, atau adanya hubungan linear antar variabel independen dalam model regresi. Prasyarat yang harus terpenuhi dalam model regresi adalah tidak adanya multikolinearitas. Uji ini dilakukan dengan melihat koefisien VIF. Jika nilai VIF antar 1 sampai 10 maka persamaan regresi tidak terkena multikolinieritas. Dengan rumus (Mandala, 1989:227) b. Uji Heteroskedastisitas Heterokedastisitas berarti variasi (varian) variabel tidak sama untuk semua pengamatan. Pada heterokedastisitas, kesalahan yang terjadi tidak random (acak) tetapi menunjukkan hubungan yang sistematis sesuai dengan besarnya satu atau lebih variabel bebas. Gejala heterokedastisitas dapat mengakibatkan: a. Varian koefisien regresi tidak lagi minimum. b. Confident interval akan menjadi lebih besar sehingga uji signifikan tidak akurat lagi.
JEMA Vol. 9 No. 1 Maret 2012
|
27
c. Jika tetap menggunakan ordinary least square, maka akan menimbulkan kesimpulan yang salah. Pada analisis ini gejala heteroskedastisitas dideteksi dengan metode White Heteroscedastic dengan ketentuan Apabila p-value chi-square < 0,05 maka menunjukan adanya masalah heterokedastisitas. Sebaliknya jika p-value chi-square > 0,05 maka tidak ada masalah heterokedastisitas. c. Autokorelasi Uji ini berarti bahwa tidak terdapat pengaruh dan variabel dalam model melalui tenggang waktu (Time Lag) pengujian ini dilakukan dengan cara melakukan pengujian asumsi autokorelasi salah satunya dengan melihat p-value LMF test. Secara umum nilai p-value LMF test > 0,05 berarti tidak ada masalah autokorelasi, dan sebaliknya bila p-value LMF test < 0,05 berarti terdapat masalah autokorelasi dalam model. 4. PEMBAHASAN 4.1 Pembahasan 4.1.1 Uji Instrumen Penelitian a. Uji Validitas Hasil pengujian validitas disajikan dalam tabel 4.1 sebagai berikut: Tabel 4.1 Hasil Uji Validitas No
Variabel
KMO
Nilai Kritis
Keterangan Hasil
X1 0.784 ≥ 0.500 Valid X2 0.708 ≥ 0.500 Valid X3 0.709 ≥ 0.500 Valid X4 0.733 Valid ≥ 0.500 Y 0.500 Valid ≥ 0.500 Sumber : Data Primer (diolah), 2011. Berdasarkan pada tabel 4.1 diatas dapat diketahui bahwa masing-masing instrumen dalam penelitian ini memiliki KMO ≥ 0,500. Maka dapat dikatakan bahwa masing-masing instrumen bersifat valid dan proses analisis dapat dilanjutkan pada tahap selanjutnya. b. Uji Reliabilitas Hasil dari uji reliabilitas diasjikan dalam tabel 4.2 sebagai berikut: Tabel 4.2 Hasil Pengujian Reliabilitas No Variabel Alpha Nilai Kritis Keterangan 1. X1 0.844 > 0,6 Reliabel 2. X2 0.915 > 0,6 Reliabel 3. X3 0.718 > 0,6 Reliabel 4. X4 0.914 > 0,6 Reliabel 5. Y 0.869 > 0,6 Reliabel Sumber : Data primer yang diolah, 2011 . Berdasarkan pada tabel 4.2 dapat diketahui koefisien reliabilitas atau alpha masing-masing instrumen dalam penelitian ini berada diatas 0,6, maka semua reliabel dapat dikatakan reliabel. 1 2 3 4 5
28
|
JEMA Vol. 9 No. 1 Maret 2012
4.1.2
Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data tersebar normal atau tidak. Prosedur uji dilakukan dengan uji Kolmogorov-Smirnov, dengan hasil sebagai berikut: Tabel 4.3 Uji Normalitas Kolmogorov Smirnov Z 1. X1 1,053 2. X2 1,208 3. X3 1,044 4. X4 0,904 5. Y 1,151 Sumber: Data primer diolah 2011 No
Variabel
Asymptot Significancy 0,218 0,108 0,226 0,387 0,141
Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid
Dari tabel 4.3 diatas, dapat diketahui bahwa masing-masing variabel memiliki Asymptot Significant diatas 0,05. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa masing-masing variabel berdistribusi normal. 4.1.3 Hasil Analisis Regresi Berganda Hasil analisis regresi berganda dapat dilihat pada tabel 4.4 berikut : Tabel 4.4 Rekapitulasi Analisis Regresi Linier Berganda Variable Coefficient Std. Error t-statistic p-value const -1,40254 0,518222 -2,7065 0,008917 Produk 0,52914 0,133181 3,9731 0,000199 (X1) Harga 0,263563 0,0889022 2,9646 0,004392 (X2) Promosi 0,340109 0,149531 2,2745 0,026651 (X3) Tempat 0,235645 0,0862944 2,7307 0,008357 (X4) F Hitung 31,0125 (p-value < 0,00001) R2 0,681406 Variabel terikat (Y) Keputusan Pembelian
*** *** *** ** ***
Sumber data : diolah, 2011 Dari tabel 4.4 di atas dapat dibuat persamaan regresi linier berganda sebagai berikut: Y = -1,40254 + 0,52914 X1 + 0,263563 X2 + 0,340109 X3 + 0,235645 X4 + e Berdasarkan model persamaan diatas, tampak bahwa masing-masing variabel bebas bertanda positif, ini menandakan bahwa masing-masing variabel bebas berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian, artinya bila masing-masing variabel bebas meningkat maka akan meningkatkan nilai keputusan pembelian, dan sebaliknya bila terjadi penurunan maka akan menurunkan nilai keputusan pembelian. 4.1.4 Uji Asumsi Klasik a. Uji Autokorelasi
JEMA Vol. 9 No. 1 Maret 2012
|
29
Berdasarkan analisis, didapatkan p-value LMF test = P(F(2,54) > 0,696253) = 0,503. Oleh karena p-value LMF test berada diatas 0,05, maka dapat dikatakan bahwa tidak ada autokorelasi pada model. b. Uji Multikolinieritas Berdasarkan analisis, dapat diketahui bahwa masing-masing variabel memiliki VIF berada dibawah 10. Sehingga dapat dikatakan bahwa tidak ada multikolinieritas pada model. c. Uji Heterokedastisitas Berdasarkan analisis, tampak bahwa nilai p-value = P(Chi-square(14) > 23,057890) = 0,059334. Oleh karena p-value > 0,05, maka dapat dikatakan bahwa tidak ada heteroskedastisitas pada model. 4.1.5 R square (R2) Dari hasil analisis diperoleh nilai R adjust square (R2) sebesar 0,681406 hal ini menunjukkan bahwa variabel bebas (X1, X2, X3, dan X4) secara bersama-sama memberikan kontribusi terhadap variabel terikat Y (Keputusan Pembelian) sebesar 68,1406% dan setelah disesuaikan nilai sisanya sebesar 31,8594% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini. 4.1.6 Uji F (Pengujian Hipotesis I) Dari tabel di atas didapatkan hasil F hitung sebesar 31,0125 dengan p-value < 0,00001, yang menunjukkan bahwa Produk, Harga, Promosi, dan Tempat memiliki pengaruh yang signifikan secara simultan terhadap keputusan pembelian Handphone Nexian-Berry di Counter A3 Cell Turen Plasa Kabupaten Malang. Dengan demikian H1 pada penelitian ini dapat diterima 4.1.7 Uji t (Pengujian Hipotesis II) Untuk menguji hipotesis kedua yang menyatakan bahwa Bauran Pemasaran yang terdiri dari variabel Produk, Harga, Promosi, dan Tempat memiliki pengaruh yang signifikan secara parsial terhadap keputusan pembelian Handphone Nexian-Berry di Counter A3 Cell Turen Plasa Kabupaten Malang, dilakukan dengan melihat besarnya masing-masing nilai t hitung dari variabel bebas. Dari tabel 4.4 dapat diketahui hasil koefisien t hitung menunjukkan bahwa masing-masing variabel yang terdiri dari Produk, Harga, Promosi, dan Tempat memiliki t-statistic dengan p-value < 0,05. Hasil ini menunjukkan bahwa secara parsial Produk, Harga, Promosi, dan Tempat berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. Dengan hasil ini maka H2 teruji secara statistik. Dari tabel 4.4 di atas dapat dijelaskan juga bahwa variabel produk (X1) mempunyai Beta paling besar jika dibandingkan dengan beta variabel lainnya. Sehingga hipotesis ketiga yang menyatakan bahwa Produk memiliki pengaruh yang dominan terhadap keputusan pembelian Handphone Nexian-Berry di Counter A3 Cell Turen Plasa Kabupaten Malang teruji secara statistik. 4.1.8 Implikasi Hasil Penelitian Dari hasil analisis data yang dilakukan di atas, didapatkan hasil bahwa keempat variabel Bauran Pemasaran yang terdiri dari variabel Produk, Harga, Promosi, dan Tempat memiliki pengaruh yang signifikan baik secara parsial maupun simultan terhadap keputusan pembelian Handphone Nexian-Berry di Plasa Turen Kabupaten Malang. Hal ini menunjukkan bahwa keputusan pembelian konsumen untuk menggunakan Handphone Nexian-Berry bergantung pada keempat Bauran Pemasaran yang terdiri dari variabel Produk, Harga, Promosi, dan Tempat. Variabel produk berpengaruh terhadap keputusan pembelian Handphone Nexian-Berry di Counter A3 Cell Turen Plasa Kabupaten Malang. Dengan demikian 30
|
JEMA Vol. 9 No. 1 Maret 2012
diharapkan pihak produsen dapat lebih memperhatikan Keawetan handphone termasuk tahan akan benturan, Kemampuan menyimpan data (memori) dan kecepatan transfer data, Design / tampilan (bentuk fisik handphone nexian-berry) meliputi model qwerty board dan tampilan layar, Fitur meliputi menu-menu yang terdapat pada handphone nexian-berry, Merek (citra perusahaan) meliputi seberapa besar kekuatan merek nexianberry mempengaruhi konsumen dalam pembelian, Kemasan meliputi warna dan bentuk handphone yang tampak elegan, dan Garansi meliputi panjang masa garansi. Variabel harga berpengaruh terhadap keputusan pembelian Handphone NexianBerry di Counter A3 Cell Turen Plasa Kabupaten Malang. Dengan demikian diharapkan pihak produsen juga dapat memperhatikan harga (besarnya uang yang harus dikeluarkan konsumen untuk membeli handphone nexian-berry), kesesuaian antara harga dengan kualitas handphone, kesesuaian antara harga dengan manfaat yang diperoleh konsumen dari handphone nexian-berry. . Variabel promosi berpengaruh terhadap keputusan pembelian Handphone Nexian-Berry di Counter A3 Cell Turen Plasa Kabupaten Malang. Dengan demikian diharapkan pihak produsen dan manajemen toko juga dapat menggunakan periklanan dengan media elektronik (penyampaian pesan produk agar lebih jelas jelas), periklanan dengan media cetak dan papan reklame (visualisasi gambar produk agar lebih menarik), kehumasan meliputi informasi yang memuat segala tentang handphone nexian-berry dan pemasaran langsung meliputi penjualan langsung melaui telepon catalog. . Variabel tempat juga berpengaruh terhadap keputusan pembelian Handphone Nexian-Berry di PlCounter A3 Cell Turen Plasa Kabupaten Malang. Dengan demikian diharapkan pihak produsen dan manajemen toko juga lebih memperhatikan jumlah distributor (jumlah dan lokasi gerai atau counter yang menjual handphone nexianberry), lokasi distributor atau gerai handphone nexian-berry (Lokasi mudah di jangkau), persediaan yaitu adanya persediaan handphone di setiap gerai (ready-stock). Dari hasil analisis juga didapatkan bahwa variabel bukti Produk (X1) ternyata mempunyai pengaruh dominan terhadap keputusan pembelian, hal ini hendaknya mendapatkan perhatian secara ekstra oleh pihak produsen. Dengan hasil penelitian sebagaimana telah diuraikan diatas, maka penelitian ini Karim (2007), Agnescia (2009) dan Faza (2010) yang juga dapat membuktikan secara parsial maupun simultan bahwa Produk, Harga, Promosi, dan Tempat memiliki pengaruh yang signifikan secara simultan terhadap keputusan pembelian. 5. SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh bauran pemasaran yang terdiri dari produk, harga, promosi dan tempat baik secara simultan maupun parsial terhadap keputusan pembelian Handphone Nexian-Berry di Counter A3 Cell Turen Plasa Kabupaten Malang. Berdasarkan pembahasan sebelumnya dapat disimpulkan bahwa: 1. Bauran Pemasaran yang terdiri dari variabel Produk, Harga, Promosi, dan Tempat memiliki pengaruh yang signifikan secara simultan terhadap keputusan pembelian Handphone Nexian-Berry di Counter A3 Cell Turen Plasa Kabupaten Malang. 2. Bauran Pemasaran yang terdiri dari variabel Produk, Harga, Promosi, dan Tempat memiliki pengaruh yang signifikan secara parsial terhadap keputusan pembelian Handphone Nexian-Berry di Counter A3 Cell Turen Plasa Kabupaten Malang. 3. Produk memiliki pengaruh yang dominan terhadap keputusan pembelian Handphone Nexian-Berry di Counter A3 Cell Turen Plasa Kabupaten Malang JEMA Vol. 9 No. 1 Maret 2012
|
31
5.2 Saran Berdasarkan kesimpulan dan pembahasan hasil penelitian, dikemukakan saran-saran sebagai berikut: 1. Penelitian lanjutan perlu dilakukan dengan memperluas variabel yang diteliti maupun pengembangan indikator serta item lain yang diduga juga berpengaruh terhadap keputusan pembelian, misalnya faktor internal dan eksternal seperti budaya, sikap, pembelajaran dan sebagainya 2. Penelitian ini masih bersifat lokal, artinya hasil penelitian dan kesimpulan ini hanya berlaku untuk populasi, belum dapat berlaku untuk umum. sehingga ruang lingkupnya perlu diperluas lagi. Misalnya dengan menambah jumlah sampel dalam penelitian dari populasi yang lebih luas, dengan kata lain membagi responden ke dalam wilayah-wilayah, sehingga hasil kesimpulan dari penelitian dapat lebih mewakili (representatif) terhadap keputusan pembelian. Sebab hal ini dapat berdampak kepada kekuatan keputusan uji statistika yang dipakai dalam penelitian ini. Oleh karena itu, agar keputusan itu mempunyai kekuatan uji yang lebih besar, maka disarankan agar melakukan penelitian lanjutan dengan memperbanyak jumlah sampel penelitian di beberapa wilayah pengamatan yang berbeda. DAFTAR PUSTAKA Arief, Sritua. 1993. Metodologi Penelitian Ekonomi. UI Press : Jakarta. Arikunto, Suharsimi 1998. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Edisi Kedua, Rineka Cipta : Jakarta. Agnescia, 2009, Variabel Bauran Pemasaran Yang Mempengaruhi Konsumen Dalam Pengambilan Keputusan Pembelian Ponsel Merek BlackBerry Di Kota Malang, Skripsi, Tidak dipublikasikan. FE-Unibraw. Malang. Alma, Buchari, 2002, Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, Edisi Revisi, Cetakan Keempat, Penerbit Alfabeta, Bandung Amirullah, 2002, Perilaku Konsumen, Edisi pertama, Graha Ilmu, Yogyakarta. Assauri, Sofyan. 2001, Manajemen Produksi dan Operasi. Edisi Revisi. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Engel, James F, Roger D. Blackwell dan Paul W Miniard 1994, Perilaku Konsumen, Terjemahan :Drs. FX Budiyanto, Jilid 1 Jakarta, Binapura Aksara. Faza, Banin, 2010, Variabel Bauran Pemasaran Yang Mempengaruhi Konsumen Dalam Pengambilan Keputusan Pembelian Ponsel Merek Nokia di Kota Malang, Skripsi, Tidak dipublikasikan. FE-Unibraw. Malang. Ghozali, Imam. 2007, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang. Karim, 2007, Pengaruh Bauran Pemasaran Dalam Pengambilan Keputusan Pembelian HP CDMA di Kota Pasuruan, Skripsi, Tidak dipublikasikan. UMM. Kotler dan Amstrong, 2002, Dasar-dasar Pemasaran, Jilid 2, Alih bahasa : Alexander Sindono, Prenhallindo, Jakarta. Kotler, Philip & Keller, Kevin Lane, 2007, Manajemen Pemasaran, Edisi Kedua Belas Jilid 2, Penerjemah Benyamin Molan, 2007, Indeks, Jakarta. Lupiyoadi, Rambat. 2001. Manajemen Pemasaran, Jakarta :Salemba Empat. Madura, Jeff, 2001, Pengantar Bisnis, Edisi Pertama, Jilid II, Jakarta: Salemba Empat. Malhotra, Naresh. 2002. Marketing Research. Prentice Hall Int : England Mangkunegara, Prabu Anwar, AA, 2002, Perilaku Konsumen, Edisi revisi, Penerbit Refika Aditama Bandung. 32
|
JEMA Vol. 9 No. 1 Maret 2012
Mowen, J. C & Michael Minor. 2006, Perilaku Konsumen, jilid 2 Edisi 5, Jakarta: Erlangga. Payne Adrian, 2000, The Essence of Service Marketing Pemasaran Jasa: Terjemahan Fandy Tjiptono, Edisi Pertama, Cetakan Pertama, Penerbit ANDI Yogyakarta. Peter, Paul J, dan Olson, Jerry C, 1996, Perilaku Konsumen Dan Strategi Pemasaran, Edisi Keempat, Erlangga, Jakarta Rambat Lupiyoadi, 2001, Manajemen Pemasaran Jasa, Salemba Empat, Jakarta. Sekaran, Uma, 2006, Research Methods For Business Metodologi Penelitian untuk Bisnis, Terjemahan Kwan Men Yon. Edisi 4 Jilid 1, Jakarta, Salemba Empat Simamora, Henry. 2000, Manajemen Pemasaran Internasional, Jilid II, Cetakan Pertama, Penerbit Salemba Empat, Jakarta. Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi, 1995, Metode Penelitian Survai, Edisi Revisi, LP3ES, Jakarta. Sugiyono, 2000, Statistika Untuk Penelitian, CV. Alfabeta : Bandung. Sigit, Soehardi. 1999. Pengantar Metodologi Penelitian Sosial-Bisnis-Manajemen. Fakultas Ekonomi Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa: Yogyakarta. Sumarwan, Ujang, 2004, “perilaku konsumen : teori dan penerapannya dalam pemasaran”, Bogor Selatan, : PT. Ghalia Indonesia. Swastha, Basu dan Irawan, 2004, Manajemen Pemasaran Modern, Liberty : Yogyakarta. Swastha, Basu dan T. Hani Handoko, 2000, Manajemen Pemasaran (analisa perilaku konsumen), Yogyakarta, BPFE Tjiptono, Fandy. 2002, Strategi Pemasaran, Edisi ke-2. Yogyakarta, Andi Offse. Umar, Husein. 2005, Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, PT. Raja Grafindo Persada, Yakarta Widayat dan Amirullah, 2002,Riset Bisnis, Edisi 1, Malang: CV. Cahaya Press *) Moh. Hufron adalah dosen Tetap Pada Prodi Manajemen FE Unisma **) Eko Exwanto adalah alumni Prodi Manajemen FE Unisma
JEMA Vol. 9 No. 1 Maret 2012
|
33