PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PADA TOKO BANGUNAN SUMBER USAHA DI LOA DURI Oleh : Sarinah, Bahransyah dan Kartina Eka Ningsih Penulis adalah Mahasiswa dan Dosen pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Kutai Kartanegara Tenggarong Abstract: The existing problem marketing mix strategy that has been applied to the building stores Sumber usaha has not produced maximum results, where there is a less than optimal customer satisfaction at this place. This is evident from some of the comments of consumer complaints. The owner of building stores sumber usaha also recognizes this problem in the last 3 months which decreased the number of customers who come. This research was conducted using quantitative methods. Data collection techniques by observation, questionnaire and literature research. Total sample as many as 48 people. The process of data analysis used F test and t test and calculation data using SPSS 19. From the ANOVA test or F test, obtained F count was 67.219, while the value of F table obtained a value of 2.42, this means that (Fcount 61.219> Ftable 2.42) so that it can be said price variable, product, place and promotion collectively equally able to demonstrate significant impact on customer satisfaction in Building Stores Sumber Usaha in Loa Duri, so the first hypothesis is accepted. Based on correlation tables show that the variable product has the most dominant influence on consumer satisfaction on Building Stores Sumber Usaha which amounted to 0.635, or 63.5%, followed by place variable of 0.489 or 48.9%, the price variable equal to 0,459, or 45 , 9 and promotion variables 0,270 or 27%. From the description, it can be concluded that the second hypothesis is accepted. Keywords: Price, Product, Place, Promotion, Customer Satisfaction PENDAHULUAN Aktivitas perdagangan di daerah Loa Duri semakin hari semakin berkembang seiring dengan semakin kompleknya kebutuhan hidup masyarakat Loa Duri. Daerah Loa Duri secara geografis cukup strategis dengan demikian sangat baik sebagai ajang distribusi barang, baik barang konsumsi maupun bukan dan hasil industri. Berkaitan dengan hal tersebut maka tampak kegiatan pemasaran produk/jasa di daerah ini cukup lancar. Beraneka ragam produk atau jasa yang ditawarkan oleh para produsen turut mendorong aspek persaingan yang semakin ketat. Tingginya alternatif produk di pasaran sangat mempengaruhi konsumen untuk mengkonsumsinya. Hal ini dikarenakan persaingan usaha yang semakin ketat, dimana saat ini ditandai dengan banyaknya berbagai macam jenis-jenis usaha dan pelayanan jasa yang berkembang di Loa Duri. Syarat yang harus dipenuhi oleh suatu agar dapat sukses dalam persaingan adalah berusaha mencapai tujuan untuk menciptakan dan mempertahankan konsumen. Agar dapat mencapai tujuan tersebut manajemen harus dapat memberikan
JEMI Vol 14/No 1/Juni/2014
kepuasan konsumen (customer satisfaction) dan mempunyai keunggulan bersaing yang lebih baik dari pesaing yang ada. Namun untuk merebut pelanggan-pelanggan baru dari pesaing dan mempertahankan konsumen yang sudah ada diperlukan dana yang tinggi serta strategi jangka panjang yang membutuhkan komitmen, baik menyangkut dana perusahaan maupun sumber daya manusia. Konsumen yang puas adalah konsumen yang akan berbagi kepuasan dengan produsen atau penyedia jasa. Bahkan konsumen yang puas, akan berbagi rasa dan pengalaman dengan konsumen lain. Ini akan menjadi referensi bagi perusahaan yang bersangkutan. Oleh karena itu, baik konsumen maupun produsen, akan sama-sama diuntungkan apabila kepuasan terjadi. Dengan melihat hubungan ini, jelaslah bahwa kepuasan konsumen haruslah menjadi salah satu tujuan dari setiap perusahaan. Toko Bangunan Sumber Usaha Loa Duri merupakan usaha yang menjual barang-barang material bangunan seperti besi, kayu, papan, bate, semen, pasir yang banyak dibutuhkan masyarakat
42
untuk memenuhi kebutuhannya baik untuk membuat rumah, perkantoran, jalan raya. Toko ini didirikan oleh Bapak Heriansyah tahun 2006. Jam buka Toko Bangunan Sumber Usaha mulai dari 08.00 pagi hingga 17.00 dengan jumlah karyawan yang bekerja sebanyak 3 orang. Guna menghadapi persaingan-persaingan yang semakin hari semakin pesat, karena mulai banyaknya toko-toko baru yang ikut menjual bahan material bangunan di Loa Duri, maka Toko Bangunan Sumber Usaha mencoba untuk menambah dan melengkapi variasi barang yang disediakan agar konsumen tidak perlu lagi mencari bahan bangunan ditoko-toko lain. Hal ini coba dilakukan agar perusahaan dapat terus bertahan dan pelanggan tidak berpindah ke tempat lain. Salah satu strategi yang dipakai pihak Toko Bangunan Sumber Usaha untuk dapat menggaet konsumen dengan mempertahankan kepuasan konsumen yang optimal adalah menggunakan strategi bauran pemasaran. Sejauh yang peneliti lihat strategi bauran pemasaran yang telah diterapkan pihak Toko Bangunan Sumber Usaha belum membuahkan hasil yang maksimal, dimana terdapat kepuasan konsumen yang kurang optimal pada tempat ini. Ini terlihat dari beberapa komentar keluhan konsumen yang sempat peneliti tanyai pendapatnya. Konsumen ada yang mengeluh harga beberapa material bangunan terlampau mahal, harga yang dipasang tidak sesuai kualitas barang, beberapa produk yang dijual masih tipe lama / bukan keluaran terbaru, produk yang tersedia masih kurang lengkap untuk beberapa merek tertentu, lokasi tempat kurang terjaga kebersihannya, promosi yang diberikan Toko Bangunan Sumber Usaha kurang sesuai dengan kenyataan yang ada serta berbagai keluhan lainnya. Dan pemilik harus menganggap penting keluhan beberapa konsumen tadi karena kepuasan konsumen itu erat kaitannya dengan laba usaha. Dari pihak pemilik Toko Bangunan Sumber Usaha juga mengakui adanya masalah ini dimana dalam 3 bulan terakhir mengalami penurunan jumlah konsumen yang datang. Dulu dalam sehari rata-rata ada + 20 orang datang membeli, maka dalam 3 bulan terakhir ini konsumen yang datang membeli cuma 5 – 8 orang perharinya. Selain itu dapat diketahui bahwa hingga saat ini pemilik Toko Bangunan Sumber Usaha belum pernah melakukan penelitian tentang analisis bauran pemasaran terhadap kepuasan konsumen sehingga menurut peneliti agar Toko Bangunan Sumber Usaha harus
JEMI Vol 14/No 1/Juni/2014
melakukan pengukuran kepuasan konsumen terhadap pelayanan yang selama ini diberikan, agar diketahui sampai sejauh mana kepuasan konsumen terhadap bauran pemasaran yang diberikan pada Toko Bangunan Sumber Usaha. Perbedaan-perbedaan perilaku konsumen pada masing-masing segmen pasar, mengharuskan perusahaan merumuskan kombinasi 4 P dari bauran pemasaran yang berbeda pula, baik untuk menyesuaikan program pemasarannya dengan perilaku konsumen maupun dalam mepengaruhi perilaku konsumen itu sendiri. Adapun cara pengusaha agar dapat mempengaruhi konsumennya merupakan hal yang memerlukan perencanaan dan pengawasan yang matang, serta perlu tindakan-tindakan kongkrit dan terprogram. Untuk keperluan tersebut pengusaha dapat melakukan tindakan-tindakan dengan menerapkan unsur-unsur penting dari bauran pemasaran yang terdiri dari harga, produk, tempat dan promosi. Bauran Pemasaran Untuk dapat memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai tentang bauran pemasaran berikut ini diutarakan terlebih dahulu beberapa pengertian dari bauran pemasaran : Bauran pemasaran adalah kombinasi dari empat variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran perusahaan, yakni : produk, struktur harga, kegiatan promosi, dan sistem distribusi. (Assauri, 2007 ; 20). Bauran pemasaran adalah serangkaian alatalat pemasaran taktis yang dapat dikendalikan, yang dapat dipadukan oleh perusahaan untuk menghasilkan tanggapan yang diinginkan dalam pasar sasaran. (Kotler, 2007 ; 78). Bauran pemasaran merupakan variabelvariabel yang dipakai perusahaan sebagai sarana untuk memenuhi atau melayani kebutuhan dan keinginan konsumen, variabel-variabel yang terdapat didalamnya adalah produk, harga, distribusi dan promosi. (Swastha, 2006 ; 74). Dari beberapa pendapat diatas dapat penulis simpulkan bahwa bauran pemasaran adalah seperangkat variabel-variabel pemasaran yang merupakan kombinasi empat besar yang digunakan oleh perusahaan sebagai strategi pemasaran untuk mencapai tujuan perusahaan /organisasi. Perbedaan-perbedaan perilaku konsumen pada masing-masing segmen pasar, mengharuskan perusahaan merumuskan kombinasi 4 P dari
43
marketing mix yang berbeda pula, baik untuk menyesuaikan program pemasarannya dengan perilaku konsumen maupun dalam mepengaruhi perilaku konsumen itu sendiri. Adapun cara pengusaha agar dapat mempengaruhi konsumennya merupakan hal yang memerlukan perencanaan dan pengawasan yang matang, serta perlu tindakan-tindakan kongkrit dan terprogram. Untuk keperluan tersebut pengusaha dapat melakukan tindakan-tindakan dengan menerapkan unsurunsur dari merketing mix yang terdiri dari : 1. Harga (Price) 2. Produk (product 3. Promosi (Promotion) 4. Distribusi (Placement). (Alma, 2005;162) Kepuasan Konsumen Rangkuti (2006 ; 30), mengungkapkan bahwa kepuasan pelanggan merupakan respons pelanggan terhadap ketidaksesuaian antara tingkat kepentingan sebelumnya dan kinerja aktual yang dirasakannya setelah pemakaian. Philip Kotler (2007 ; 40) menandaskan bahwa kepuasan pelanggan adalah tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja (atau hasil) yang ia rasakan dibandingkan dengan harapannya. Kesamaan di antara kedua definisi di atas, yaitu menyangkut komponen kepuasan pelanggan. Umumnya pelanggan merupakan perkiraan atau keyakinan pelanggan tentang apa yang akan diterimanya bila ia membeli atau mengkonsumsi suatu produk (barang atau jasa). Sedangkan kinerja yang dirasakan adalah persepsi pelanggan terhadap apa yang ia terima setelah mengkonsumsi produk yang dibeli. Umumnya banyak penelitian mengenai kepuasan pelanggan dilakukan dengan menggunakan metode survey, baik melalui pos, telepon, wawancara pribadi. Melalui survey, perusahaan akan memperoleh tanggapan dan umpan balik secara langsung dari pelanggan dan sekaligus juga memberikan tanda positif bahwa perusahaan menaruh perhatian terhadap para pelanggannya. Pengukuran kepuasan pelanggan melalui metode ini dapat dilakukan dengan berbagai cara, menurut Fandi Tjiptono (2005 ; 40-46) diantaranya : 1. Directly reported satisfaction Pengukuran dilakukan secara langsung melalui pertanyaan untuk menunjukkan tentang seberapa
puas terhadap barang dan jasa yang dikonsumsi dengan skala penilaian; sangat tidak puas, tidak puas, netral, puas dan sangat puas 2. Derived dissatisfaction Pertanyaan yang diajukan menyangkut dua hal utama, yakni besarnya harapan pelanggan terhadap atribut tertentu dan besarnya kinerja yang mereka rasakan. 3. Problem analysis Pelanggan yang dijadikan pelanggan diminta untuk mengungkapkan dua hal pokok. Pertama, masalah-masalah yang mereka hadapi berkaitan dengan penawaran dari perusahaan. Kedua, saransaran untuk melakukan perbaikan. 4. Importance-performance analysis Dalam teknik ini responden diminta untuk meranking berbagai elemen (atribut) dari penawaran berdasarkan derajat pentingnya setiap elemen tersebut. Selain itu responden juga diminta meranking seberapa besar kinerja perusahaan. Harapan pelanggan dibentuk dan didasarkan oleh beberapa faktor, diantaranya pengalaman berbelanja di masa lampau, opini teman dan kerabat, serta informasi dan dan janji-janji perusahaan dan para pesaing. (Philip Kotler, 2007 ; 40). Faktor-faktor tersebutlah yang menyebabkan harapan seseorang biasa-biasa saja atau sangat kompleks. Beberapa indikator (Rangkuti, 2006 ; 45) yang umumnya dijadikan konsumen merasa puas atau tidak terhadap barang / jasa yang ditawarkan adalah 1. Perasaan konsumen setelah menggunakan barang / jasa tersebut. 2. Kesesuaian barang / jasa dengan harapan. Jika jasa yang dirasakan sesuai dengan harapan maka konsumen tersebut akan puas dan begitu pula sebaliknya. 3. Datang kembali menggunakan produk / jasa, konsumen yang puas pasti akan bersedia kembali mengunakan jasa tersebut. 4. Rekomendasi kepada konsumen lain. Jika konsumen puas biasanya akan merekomendasikan jasa tersebut kepada orang lain dan sebaliknya sehingga tercipta promosi mulut ke mulut.
Kerangka Pemikiran
JEMI Vol 14/No 1/Juni/2014
44
Sumber : - Harga oleh Fandy Tjiptono (2005) - Produk oleh Buchari Alma (2005) - Tempat oleh Sofjan Assauri (2007) - Promosi oleh Basu Swastha (2005) - Kepuasan konsumen oleh Freedy Rangkuti (2006) Hipotesis Berdasarkan latar belakang dan rumusan Alasan ilmiah penulis tertarik meneliti pada tempat masalah yang telah dikemukakan pada bab I ini adalah untuk mengetahui seberapa besar terdahulu, maka dapat dikemukan hipotesis sebagai pengaruh bauran pemasaran (harga, produk, tempat, berikut ini : dan promosi) terhadap kepuasan konsumen. 1. Bahwa variabel bauran pemasaran berpengaruh Populasi dalam penelitian ini adalah konsuterhadap kepuasan konsumen pada Toko men atau pelanggan yang datang membeli pada Bangunan Sumber Usaha di Loa Duri. Toko Bangunan Sumber Usaha dalam satu. Rata2. Bahwa variabel harga berpengaruh parsial rata dalam sehari konsumen yang datang adalah 8 terhadap kepuasan konsumen pada Toko orang. Jadi jumlah populasi 30 x 8 = 240 orang. Bangunan Sumber Usaha di Loa Duri. Dikarenakan peneliti mempunyai keter-batasan waktu, tenaga dan sebagainya maka jumlah sampel yang bisa peneliti ambil sebanyak 20%. Dari jumlah BAHAN DAN METODE populasi 240 orang, maka sampel yang bisa diambil Tempat Dan Populasi Penelitian ini dilakukan pada Toko sebanyak 20% (240 x 20 : 100 = 48) adalah 48 orang Bangunan Sumber Usaha milik bapak Heriansyah, sampel. Teknik pengambilan data menggunakan yang beralamatkan di Jalan Gerbang Dayaku No. 70 teknik sampel secara acak (random sampling) RT. 1 Loa Duri Kabupaten Kutai Kartanegara. dimana sampel diambil secara acak tanpa
JEMI Vol 14/No 1/Juni/2014
45
memperhatikan latar belakang konsumen dan strata sampel tersebut Uji Validitas dan Reliabilitas Uji validitas adalah suatu skala pengukuran dimana dikatakan valid apabila skala tersebut digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Untuk menghitung validitas suatu kuisioner, digunakan teknik korelasi, jika korelasi hitung > korelasi tabel maka butir pertanyaan kuisioner dianggap valid. Uji reliabilitas menunjuk pada adanya konsistensi dan stabilitas nilai hasil skala pengukuran tertentu. Reliabilitas berkonsentrasi pada masalah akurasi pengukuran dan hasilnya. Untuk menghitung reliabilitas digunakan model tes ulang, tes ini dilakukan dengan menguji kuisioner kepada kelompok tertentu, jika hasil korelasinya > 0,4 maka intrumen tersebut dinyatakan reliabel Uji Asumsi Klasik Asumsi klasik dalam penelitian ini menggunakan empat tehnik yang meliputi uji normalitas dilakukan untuk melihat apakah dalam model regresi variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal ataukah tidak. Kedua uji multikolineritas merupakan uji yang ditunjukan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Ketiga Heterokedastisitas memiliki daya uji untuk menentukan apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan kepengamatan yang lain Alat Analisis dan Pengujian Hipotesis Dalam analisis data, sesuai dengan objek penelitian dimana variabel yang digunakan lebih dari satu, maka analisis yang dipergunakan untuk pembuktian hipotesis dalam penelitian ini adalah analisis kualitatif dengan model Regresi Berganda. Adapun model persamaan yang dipergunakan sebagai berikut : Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + ê (Sugiyono, 2007 ; 251) Dimana : Y = Kepuasan Konsumen X1 = Harga X2 = Produk X3 = Tempat X4 = Promosi b1,b2,b3,b4 = Koefisisen regresi partial
JEMI Vol 14/No 1/Juni/2014
a
= Konstanta, yaitu nilai Y yang tidak dapat dipengaruhi oleh variabel X ê = Error atau sisa (residual) Sebagai langkah untuk menganalisis regresi linier berganda dalam penelitian ini menggunakan perangkat lunak berupa program SPSS versi 19. Pengujian hipotesis dilakukan dengan dua alat analis. Pertama uji F dimaksudkan untuk menguji apakah variabel bebas memiliki pengaruh secara serentak terhadap variabel terikat. Sementara uji t digunakan untuk mengukur seberapa besar tingkat korelasi regresi secara parsial HASIL DAN PEMBAHASAN Uji Validitas dan Reliabilitas Untuk pengujian reliabillitas, pada bagian Reliability Statistic terlihat bahwa nilai Alpha Cronbach adalah 0,755 dengan jumlah pertanyaan 20 butir atau item. sedangkan nilai R hitung ini lebih besar daripada standar reliabilitas 0,400 yang berarti semua instrumen kuisioner pada penelitian ini bisa dianggap terbukti reliabel. Nilai cronbach alpha = 0,755 terletak diantara 0,60 hingga 0,80 sehingga tingkat reliabilitasnya adalah reliable. Untuk pengujian validitas (kuisioner secara satuan), dilihat pada bagian tabel item total statistic (lampiran), dimana nilai masing-masing R hitung 20 butir pertanyaan kuisioner skripsi ini terlihat pada kolom corrected item total correlation semuanya berada diatas atau lebih besar daripada nilai R tabel dengan jumlah populasi N = 48 – 2 = 46 dengan standar 5% senilai 0,291. Jadi R hitung > R tabel atau (0,409 – 0,768 > 0,291). Sehingga disimpulkan dalam penelitian skripsi ini 20 butir pertanyaan bisa dianggap valid dan tidak ada yang diganti atau dikeluarkan dari data. Uji Asumsi Klasik Normalitas Data Uji normalitas data untuk mengetahui apakah suatu variabel normal atau tidak. Normal atau tidaknya berdasar patokan distribusi normal dari data dengan mean dengan standar deviasi yang sama. Model yang digunakan adalah tes kolmogorov–smirnov (K-S) dan shaphiro-wilk. Syarat pengujiannya normalitas data adalah Jika nilai sig > 0,05 maka data dianggap normal distribusinya Jika nilai sig < 0,05 maka data dianggap tidak normal distribusinya.
46
Hasil perhitungan tabel test of normality diatas didapatkan nilai signifikan KolmogorovSmirnov dan Shapiro-Wilk > 0,05 sehingga dalam penelitian skripsi ini memiliki data distribusi yang normal Multikolinieritas Multikolinieritas berarti adanya korelasi linier diantara satu atau lebih variabel bebas, sehingga akan sulit untuk memisahkan pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap variabel tidak bebas. Guna mendeteksi keberadaan multikolinieritas dilakukan analisis korelasi pearson diantara variabel bebas. Syarat pengujiannya adalah bahwa apabila korelasi antara variabel bebas sebesar 0,800 keatas maka terjadi multikolinieritas (Sugiyono, 2007 ; 48). Dari tabel pearson correlation menunjukkan bahwa penelitian ini dengan model analisis regresi linier berganda tidak terdapat permasalahan multikolinieritas, karena koefisien korelasi antar variabel harga, produk, tempat dan promosi masih dibawah 0,800 Heteroskedastisitas Metode ini digunakan untuk mengetahui tidak terjadinya kesalahan faktor pengganggu yang mempunyai varian yang sama dalam penyebaran untuk variabel independennya. Dalam uji klasik ini, apabila residual sama atau mendekati nol dan berdistribusi normal serta varian residunya sama maka tidak akan terjadi heteroskedastisitas begitu pula sebaliknya. pada tabel residual statisticx diketahui bahwa nilai dari standard residual ratarata (mean) adalah 0,000, ini berarti bahwa model analisis linier berganda dalam penelitian ini tidak terjadi gejala heteroskedastisitas Uji linearitas Uji linearitas digunakan untuk mengkonfirmasikan apakah sifat linear antara dua variabel yang diidentifikasikan secara teori sesuai atau tidak dengan hasil observasi yang ada. Hasil perhitungan tabel coefficient bagian kolom t didapatkan nilai keempat variabel harga, produk, tempat dan promosi memiliki nilai signifikansi 0,000 atau lebih kecil dari 0,05, sehingga dalam penelitian skripsi ini data perhitungan dapat dikatakan linear Uji F (Pengujian Hipotesis Secara Simultan) Tabel 1. Anova
JEMI Vol 14/No 1/Juni/2014
Dari uji anova atau F test, didapat F hitung adalah 67,219 sedangkan nilai F tabel diperoleh nilai sebesar 2,42 hal ini berarti bahwa F hitung > F tabel atau 67,219 > 2,42 dengan tingkat signifikansi 0,000. oleh karena probabilitas (0,000) jauh lebih kecil dari 0,05 maka model regresi dapat dipakai untuk mempredikasi kepuasan konsumen, atau dapat dikatakan variabel independen harga, produk, tempat dan promosi yang diberlakukan secara bersama-sama berpengaruh terhadap kepuasan konsumen. Tabel 2. Korelasi
Berdasarkan tabel korelasi diatas terlihat bahwa korelasi atau hubungan antara variabel independen harga, produk, tempat dan promosi secara serentak terhadap kepuasan konsumen adalah sangat kuat hubungannya karena terletak diantara 0,80 – 1,000. Nilai adjusted R square sebesar 0,862 ini berarti 86,2% kepuasan konsumen dipengaruhi oleh variabel harga, produk, tempat dan promosi dan sisanya 13,8% dipengaruhi oleh variabel lainnya diluar penelitian ini Uji t (Pengujian Hipotesis Secara Parsial) Secara matematis dari model hasil uji t (korelasi parsial) di atas dapat dinyatakan sebagai berikut : a. Variabel harga (X1) berpengaruh secara parsial terhadap kepuasan konsumen, karena t hitung lebih besar dari t tabel (t hitung = 8,009 > t tabel = 1,678) dan tingkat signifikansi < 0,05 sehingga Ho ditolak dan H1 diterima. b. Variabel produk (X2) berpengaruh secara parsial terhadap kepuasan konsumen, karena t hitung lebih besar dari t tabel (t hitung = 9,821 > t tabel = 1,678) dan tingkat signifikansi < 0,05 sehingga Ho ditolak dan H1 diterima. c. Variabel tempat (X3) berpengaruh secara parsial terhadap kepuasan konsumen, karena t hitung lebih besar dari t tabel (t hitung = 6,503 > t tabel = 1,678) dan tingkat signifikansi < 0,05 sehingga Ho ditolak dan H1 diterima.
47
d. Variabel promosi (X4) berpengaruh secara parsial terhadap kepuasan konsumen, karena t hitung lebih besar dari t tabel (t hitung = 6,171 > t tabel = 1,678) dan tingkat signifikansi < 0,05 sehingga Ho ditolak dan H1 diterima Dari hasil analisis antara variabel harga, produk, tempat dan promosi terhadap kepuasan konsumen pada Toko Bangunan Sumber Usaha di Loa Duri maka diperoleh persamaan regresi berganda sebagai berikut Y = - 0,246 + 0,262X1 + 0,298X2 + 0,221X3 + 0,281X4. Dari hasil persamaan tersebut dapat diketahui kontanta (a) sebesar - 0,246 menyatakan bahwa jika X1, X2, dan X3, sama dengan nol maka kepuasan konsumen sebesar - 0,246 atau dapat dikatakan jika tidak ada variabel harga, produk, tempat dan promosi maka kepuasan konsumen akan tetap konstant sebesar 0,246. Dari uji anova atau F test, didapat F hitung adalah 67,219, sedangkan nilai F tabel diperoleh nilai sebesar 2,42 hal ini berarti bahwa ( Fhitung 61,219 > Ftabel 2,42) sehingga dapat dikatakan variabel harga, produk, tempat dan promosi secara bersama-sama mampu menunjukkan pengaruhnya secara signifikan terhadap kepuasan konsumen pada Toko Bangunan Sumber Usaha di Loa Duri . Hal tersebut diperkuat dengan hasil angka R adalah 0,929. Hal ini bahwa korelasi antara variabel harga, produk, tempat dan promosi terhadap kepuasan konsumen adalah sangat kuat hubungannya. Angka adjusted R square adalah 0,862 hal ini berarti 86,2% kepuasan konsumen dapat dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel harga, produk, tempat dan promosi, sedangkan sisanya 13,8% minat beli dipengaruhi oleh sebab-sebab lain seperti selera konsumen, pelayanan dan lain sebagainya. Sehingga hipotesis pertama dalam penelitian ini diterima. Berdasarkan tabel correlation menunjukkan bahwa variabel produk mempunyai pengaruh yang paling dominan terhadap kepuasan konsumen pada Toko Bangunan Sumber Usaha di Loa Duri yakni sebesar 0,635 atau 63,5% kemudian diikuti oleh variabel tempat sebesar 0,489 atau 48,9%, variabel harga sebesar 0,459 atau 45,9% dan variabel promosi 0,270 atau 27%. Dari uraian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis kedua yang menyatakan “bahwa variabel produk mempunyai pengaruh paling dominan terhadap
JEMI Vol 14/No 1/Juni/2014
kepuasan konsumen pada Toko Bangunan Sumber Usaha di Loa Duri” diterima karena terbukti kebenarannya. Dari perhitungan uji validitas dan reliabilitas, didapatkan nilai alpha crocbanh sebesar 0,755 lebih besar dari standar nilai reliabilitas 0,400 maka kuisioner yang diuji terbukti reliabel nilai tingkat kemantapannya adalah reliabel. Dari uji reliabilitas Pada bagian Item Total Statistics, ternyata dari sebanyak 20 butir pertanyaan yang diajukan, semuanya telah memenuhi syarat validitas, dimana r hitung > r tabel (0,291). KESIMPULAN Berdasarkan penelitian yang telah peneliti lakukan pada Toko Bangunan Sumber Usaha di Loa Duri maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut : 1. Hasil dari persamaan regresi yang dihasilkan menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan atau searah antara variabel harga, produk, tempat dan promosi terhadap kepuasan konsumen pada Toko Bangunan Sumber Usaha di Loa Duri. Maksudnya, apabila variabel independen (bebas) ada penambahan maka variabel dependen (terikat) juga mengalami penambahan dan sebaliknya. 2. Dari hasil uji F didapatkan hasil bahwa keempat variabel harga, produk, tempat dan promosi berpengaruh simultan terhadap kepuasan konsumen pada Toko Bangunan Sumber Usaha di Loa Duri sehingga hipotesis pertama diterima. 3. Hubungan antara variabel harga, produk, tempat dan promosi terhadap kepuasan konsumen sangat kuat hubungannya. Keempat variabel bebas tersebut mampu menerangkan perubahan terhadap kepuasan konsumen sebesar 86,2% sedangkan sisanya sebesar 13,2% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini misalnya selera konsumen dan pelayanan. 4. Dari keempat hasil uji korelasi parsial diatas terlihat nilai korelasi variabel produk yang paling besar dibandingan variabel harga, tempat dan promosi, sehingga variabel produk merupakan variabel yang paling dominan berpengaruh terhadap kepuasan konsumen pada Toko Bangunan Sumber Usaha di Loa Duri, sehingga hipotesis kedua diterima.
48
DAFTAR PUSTAKA Alma, Buchari, 2005, Manajemen Pemasaran Dan Pemasaran Jasa, Alfabeta, Bandung. Kotler, Philip, 2007, Manajemen Pemasaran Suatu Analisis, Perencanaan, Implementasi Dan Kontrol, alih bahasa Alexander Sindoro, PT. Prenhallindo, Jakarta.
Radiosunu, 2004, Manajemen Pemasaran, Suatu Pendekatan Analisis, Edisi Ke Empat, Penerbit PT. BPFE, Yogyakarta. Sugiyono, 2007, Statistika Untuk Penelitian, Cetakan Kelima, CV. Alfabeta, Bandung.
________, dkk, 2007, Dasar-Dasar Pemasaran, edisi Bahasa Indonesia, Prenhallindo, Jakarta.
Swastha, Basu, dan T. Hani Handoko, 2006, Manajemen Pemasaran Analisa Perilaku Konsumen, Edisi Pertama cetakan Ketiga, BPFE, Yogyakarta.
Mursid, M, 2006, Manajemen Pemasaran, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.
Tjiptono, Fandy, 2005, Prinsip-prinsip Total Quality Service, Andi Offset, Yogjakarta
Rangkuti, Freddy, 2007, Creating Effective Marketing Plan (Taktik Membuat Rencana Pemasaran Berdasarkan Customer Value & Analisis Kasus), PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Umar, Husein, 2005, Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
JEMI Vol 14/No 1/Juni/2014
Winardi, 2008, Asas-asas Marketing, CV. Mandar Maju, Bandung.
49