KE DAFTAR ISI ISSN 0216 - 3128
190
Sri Wahyuningsih,
dkk ..
PENGARUH ALIRAN UDARA TERHADAP TINGKAT RADIOAKTIVITAS a DI UDARA DALAM LABORATORIUM INSTALASI RADIOMETALURGI Sri Wahyuningsih,
Budi Prayitno
Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir -Batan
Sudaryo Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir -Batan
ABSTRAK Telah di/akukan pengukuran keradioaktifan udara di ruang /aboratorium Instalasi Radiometalurgi (lRM) untuk melihat adanya pengaruh VAC terhadap tingkat radioaktivitas di udara. Udara dicuplik dengan air sampler di beberapa ruangan pada saat VAC normal, saat dimatikan dan setelah dihidupkan. Kontaminan udara dicuplik melalui kertas filter fiber glass kemudian dicacah secara kuantitatif dengan alat Scinti/ation Alpha Counter-4 (SAC - 4). Untuk mengetahui jenis kontaminan udara filter juga dicacah menggunakan Spektrometer gamma. Hasi/ pengukuran menunjukkan bahwa terjadi peningkatan keradioaktifan udara pada .vaat VAC mati. Kemudian tingkat radioaktivitas menurun setelah VAC dihidupkan sampai menuju kondisi normalnya yaitu untuk operating area (1.227 ± 0.662) BqlmJ dan untuk service area (1.570 ± 0,763) BqlmJ . Tingkat radioaktivitas udara setelah 2 hari dimatikan mencapai (8.2/0 ± 3.157)BqlmJ Dari sudut pandang keselamatan tingkat radioal:tivitas udara tersebut masih di bawah batas yang diijinkan yailll 20 BqlmJ• sehingga memungkinkan VAC dimatikan selama 2 hari.
ABSTRACT A measurement of airborne radioactivity in laboratory of Radiometallurgy Installation to know effect of VAC against airborne radioaCtivity level has been done. The airs was sampled by air sampler in condition of VAC normal. cut off and turn on. Air contamination was collected by fiber glass filter and then counted by Scintillation Alpha Counter -4 (SAC-4) to know gross alpha radioactivity. In order to check radio nuclides of air contamination the sample was a/so measured by Gamma Spectrometer. The results shows that the airborne radioactivity increase when the VAC cut off and then decrease after the VAC turn on until normal condition around (1.227 ± 0.662) BqlmJ at operating area and (1,570 ± 0.763) BqlmJ at service area. After two days the VAC cut off the airborne radioactivity was about (8.210 ± 3. I 57)BqlmJ• From view point of safety. the airborne radioactivity less then Maximum Permissible Concentration (MPC) 20 BqlmJ, so thaI is possible to cut offtheVAC during two days.
il
PENDAHULUAN Pusat Dan Pcngcmbangan Instalasi Teknologi Radiomctalurgi Bahan Bakar Nuklir Daur Ulang ( IRM - P2TBDU) memiliki 12 bilik panas ( Hot cell) yang terdiri dari 3 bilik beton dan 9 bilik baja. Karena IRM memiliki bilik panas dan melakukan penelitian elemen bakar pasca irradiasi maka IRM merupakan daerah potensial bagi timbulnya bahaya radiasi intema. Timbulnya bahaya radiasi intema dimungkinkan jika ada masalah dengan sistem ventilation air condisioning ( VAC). Hal ini bisa terjadi karena gagalnya sistem tata udara sehingga poJa alir udara dalam laboratorium tidak memenuhi persyaratan. Unsur radioaktif yang terdapat di udara di dalam laboratorium Instalasi Radiometalurgi dapat berasal dari radioaktif alam deret Uranium, deret Aktinium dan deret Thorium. Sedangkan unsur radioaktif yang bukan berasal dari
alam biasanya berasal dari produk fisi clemcn bakar bekas ataupun berasal dari penelitian yang mcnggunakan bahan nukur untuk kcgiatall penelitian di laboratorium lRM. Data-data dari elemen bahan bakar bakas tipe pelat hasil produksi Instalasi Elemen Bakar Reaktor Riset menunjukkan adanya produk fisi diantaranya : As, Se, Br, Kr, Rb, Sr, Y, Zn, Nb. Mo, Tc, Rn, Rh, Sn, Sb, Te, I, Xe, Cs, Ba, La, Ceo Pr, Nd, dan Pm. [I] Ventilasi dan pengkondisian udara atall Ventilation and Air Conditioning yang disingkat VAC adalah sistem tata udara atau penyegaran udara yang dioperasikan untuk mengkondisikan dan mengatur aliran udara di dalam bangunan pad a kondisi yang diinginkan dalam hal jumlah aliran, kebersihan udara, suhu, kelembaban dan tekanan udara di dalam bagian-bagian gedung. Khusus
Prosiding PPI - PDIPTN 2005 Pustek Akselerator dan Proses Bahan - BATAN Yogyakarta, 10 Juli 2006
sistem VAC untuk bangunan Instalasi Nuklir mempunyai persyaratan spesifik. Persyaratan spesifik tersebut diantaranya pola alir udara akan bergerak dari daerah yang tidak aktif menuju ke daerah yang aktif. Pengkondisian udara tidak sekedar membuat segar dan nyaman bagi para pekerja radiasi bekerja, tetapi juga menjaga kondisi peralatan laboratorium dalam kondisi temperatur kamar, serta menjadi sarana keselamatan pekerja radiasi terhadap bahaya radiasi interna. Peralatan yang dipergunakan dalam Instalasi Nuklir sepelii perangkat kendali reaktor, peralatan laboratorium, perangkat instrumentasi dan elektronika sangat peka dan mudahterpengaruh pad a perubahan temperatur ruangan. Oleh karena udara di dalam ruangan peralatan itu berada perlu dikondisikan pada suhu dan kelembaban yang dipcrsyaratkan, misal suhu di bawah 24 DC dengan kelembaban relatif RH 60 %, untuk menjamin kchandalan dan akurasi unjuk kerja alaI. [2J Berdasarkan fungsi dan resiko yang dihasilkan. maka IRM dibagi dalam 4 daerah kerja yaitu: - Zona I (tidak aktit)
/9/
ISSN 0216 - 3128
Sri Wahyuningsih, dkk.
: Ruang perkantoran
- Zona II 0< 25llSv/jam operating area.
: Laboratorium
tentang Ketentuan Radiasi 1999 (3].
Bahan Kertas filter berdiameter 5,8 cm dan Nitrogen cair
Alat I. Pencuplik udara (Air Sampler), petri disc, pinset, Scintillation Alpha Counter - 4. 2. (SAC-4), Spektrometer Gamma yang dihubungkan dengan Multi Channel Analyzer (MCA).
dan area,
Zona-zona terse but juga ditandai denga perbedaan warana pelapis lantainya, yaitu : : Warna putih dan warna biasa
Zona II
: Warna hijau
Zona III
: Warna kuning
Kerja Terhadap
Cara Kerja
: Sel beton berat
Zona I
Keselamatan
TAT A KERJA
Pengamhilan
- Zona III 25<0<3000 IlSv/jam: Service ruang penyimpanan limbah, ruang deko - Zona IV 0>3000 IlSv/jam dan sel baja (Hot Cell)
Oi dalam penelitian ini dipakai batasan yang diijinkan untuk kadar U238 dan U2J5 batas turunan di udara dengan penyinaran selama 2000 jam per tahun sebesar 20 Bq/m3 dalam harian yaitu menurut SK Ka. BAPETEN NO.I/Ka BAPETEN/V-99
cuplikan udara
I. Tempatkan alat pencuplik udara {movable} ditempatkan di ruangan kerja yang akan dipantau tingkat radioaktivitas udaranya pada ketinggian sekitar 150 cm. 2. Pasang udara.
kertas filter di filter holder pencuplik
3. Hubungkan alat pencuplik udara sumber listrik tegangan 220 volt.
dengan
4. Hidupkan alat pencuplik udara. Zona IV : Lantai beton dan lantai baja (Hot Cell) Kualitas bahan dan pekerjaan saluran udara (dueting) yang kuat dan tidak bocor sangat mendukung kehandalan operasi sistim VAC. Tetapi adakalanya karena sesuatu hal VAC tidak dapat beroperasi normal sehingga perlu diadakan pcnelitian tentang pengaruh VAC terhadap tingkat perubahan radioaktivitas a di udara dalam laboratorium dan kapan seorang pekerja radiasi boleh bekerja dalam laboratorium setelah VAC dihidupkan. Oisamping itu juga dipelajari apakah memungkinkan VAC dimatikan ( tidak termasuk VAC didalam hot cell) setiap hari Sabtu dan Minggu.
5. Catat: posisi penunjukflow ratemeter awal dan akhir pencuplikan, nomor ruangan kerja, waktu awal dan akhir pencuplikan (lama pencuplikan) 6. Matikan alat pencuplik udara setelah pencuplikan selama 15 menit dan matikan sumber listrik serta lepaskan kabel listrik yang terpasang. 7. Lepaskan kertas filter dengan menggunakan pinset dan tempatkan dalam wadahnya. 8. Kembalikan pencuplik udara ke tempat semula.
Pencacaltan cuplikan udara I. Persiapan alat pencacah cuplikan : alat cacah dihidupkan, diatur lama pencacahan (5 men it).
Prosiding PPI - PDIPTN 2006 Pustek Akselerator dan Proses Bahan - BATAN Yogyakarta, 10 Juli 2006
ISSN 0216 - 3128
192
kalibrasi alat cacah dengan sumber a (dengan Am 241), eaeah radiasi latar. Peneaeahan akan berhenti seeara otomatis setelah 5 menit. Hasil eaeahan adalah caeahan per 5 menit. Unit eaeahan tersebut dapat diubah menjadi eaeahan per detik (eps).
Sri WahYllning,~i1I.t1kk..
5. Hitung tingkat radioaktivitas a di udara dengan menggunakan rum us dibawah ini 14]:
Ak Dimana : Ak
2. Masukkan kertas filter tersebut dalam laci filter alat eaeah dengan menggunakan pinset. Untuk filter yang berukuran lebih besar daripada wadah filter pad a laci, filter dapat digunting dan debit udara yang melalui filter tersebut harus diperhatikan dalam perhitungan-perhitungan. 3. Caeah besarnya radioaktifitas yang terdapat di kertas filter euplikan udara dan eatat besar eaeahannya. 4. Matikan alat caeah setelah seluruh udara selesai dieacah.
euplikan
=
N
1 X
-
V
1 X
(1)
-
E
= Aktivitas zat radioaktif a di udara (Bq/m3)
N
= laju eaeahan (eps)
E
= efisiensi peneaeahan (%)
V
=volume udara (m:1)
Dan ralat aktivitas radioaktif
a
di udara dengan
rumus :
Ak = Ak
± SAk
(2)
(3) Dimana
6. Ulangi langkah c, d dan e untuk kertas filter yang berbeda.
Sn
= ralat statistik dari peneaeahan (eps)
Sv
= deviasi standar dihisap (m3)
Se
dari volume udara yang
= deviasi standar dari efisiensi detektor (%)
Sak = ralat aktivitas radioaktif a di udara (Bq/m3 Ak
HASIL PERCOBAAN HASAN
= rerata aktivitas
zat radioaktif
)
a di udara
( I3q/m")
alat
MCA
Grtec
I. Kalibrasi MCA dengan sumber Co-60 (untuk ke2 puneak tenaga Co-60) 2. Lakukan pengukuran aktivitas dan Jems radionuklida yang terdapat di ruang peletakan euplikan (Iatar radionuklida). 3. Letakkan filter bekas menangkap debu udara ke dalam ruang peletakan euplikan. 4.
Hasil pereobaan dapat dilihat pad a Tabel 1-3 dan Gambar 1-8
Kondisi VAC normal
Multi Channel Analyzer (MCA) Langkah-Iangkah penggunaan adalah sebagai berikut :
DAN PEMBA-
Caeah kertas filter tersebut dengan alat MCA Grtec detektor PGT-HPGe selama 6000 detik.
5. Cetak jenis radionuklida yang tereaeah mesin printer.
dengan
Pada saat VAC laboratorium beroperasi normal, aktivitas radioaktif a di udara dalam laboratorium berkisar an tara r,086 Bq/m:1 - 1.728 Bq/m:1. Aktivitas radioaktif a di udara pad a operating area rata-rata adalah ( 1,227 ± 0,660 ) Bq/m3 sementara aktivitas radioaktif a di udara pada service area rata-rata adalah (1,570 ± 0,789) Bq/m3 .Keadaan ini dapat dilihat di tabel-I dan gambar- I untuk daerah operating area dan service area. Dalam keadaan VAC hidup aktivitas radioaktif a di udara operating area lebih keeil daripada aktivitas radioaktif a di udara service area. Hal ini dikarenakan tekanan udara di daerah service area lebih kecil daripada operating area sehingga saat VAC hidup aliran udara berjalan dari operating area ke service area baru dibuang ke lingkungan. sehingga terjadi penumpukan kontaminan udara di service area.
Prosiding PPI - PDlPTN 2005 Pustek Akselerator dan Proses Bahan - BATAN Yogyakarta, 10 Juli 2006
ISSN 0216-3128
Sri Waltyufliflg.\'ilt, tlkk.
Aktivitas radioaktif a di udara operating area dan service area pad a kondisi VAC normal
Tabel-J.
Service area Aktivitas ± Ralat) l,086±O,670 11,650±O,819 ,514±O, 767 I, 1,249±0,670 1,300±0,633 I55±0,633 1,728±O,845 1,468±0,750 ,492±0,633 Waktu I,346±0,704 Ak ± Sak(Bq/m3
193
TYN •••
_I ~
-.T'II.
-
•••
~
__
o. -..-. 1.Im-_
•
eo••. " ~
OAT.~I!CTI!D06T
.•.
••
tooo.OO~
•
~
T
J
o ~ x
Uam) Operating area
OJ
fZ ::>
ou
_
.
ENE;RGV
l<eV
OPRON.CHN
Gambar 3.
Aktivitas rerata radioaktif a di udara pada kondisi VAC normal operating area (1,227 ± 0,662) Bq/m3 dan service area (1,570 ± 0,763) Bq/m3
-----
JYN
_
-s
IlllUL.TDC.
MCA ••
Spektrum gamma hidup di Operating
1 ....,.
_n .• ~
IMn~u,*_
•••
uvn~ _ •• _--..u..-oa
pada Area
saat
VAC
••
110M."
~
3
2.5 .•............
~
L.
«~
•
•
..II
'";11.5 .. > ~ 121'" of
....•..
.......
:~~
~
;
x 1/1
fZ
au ::>
0.5
o o
3
..•..
Waktu()am)
ENERGY
-
..
keY
SERVON.CHN
Gambar-1.
Grafik
radioaktifitas
a versus waktu
pada saat VAC normal di operating area dan service area Dengan menggunakan Spektrometer gamma dapat dilihat nuklida-nuklida yang terdapat dalam udara pada kondisi VAC normal, seperti dalam gambar-2 untuk cacah latar, gambar-3 untuk Operating area dan gambar-4 untuk Service area, Hasil pengamatan dengan menggunakan Spektrometer gamma adalah sebagai berikut : Latar
: Pb212,Pb214,TI208,Bi214,AC228,K40,
Operatmg . area. 'Pb212Pb214TI208 , , , B'214 I , Ac,228 K40. Service area T ••••
w
OAU
~r.CT'l:D
-IICA'.I_~
101'-.-&.1'1" -
•• tl ••
: Pb212,Pb214,Tfo8, Bi214,AC228,K40. ••
K~
AT __
aT
_
I~'
I.t.-.tTIiC __
~!::!"__
•
.00_
~
OJ
f-
7-
oU::J
-
..ENERGY
keV
LA T AR1. CHN
Gambar
-2. Spektrum
gamma
latar.
Gambar-4.
Spektrum gamma pad a sa at VAC hidup di Service Area
Kondisi VAC dimatikan Pada saat VAC dimatikan terjadi peningkatan aktivitas radioaktif a di udara pada laboratorium. Pada tabel -2 dan gambar-5 dapat dilihat peningkatan aktivitas radioaktif a diudara pada operating area dan service area. Peningkatan aktivitas radioaktif a diudara pad a operating area mencapai 3,970 Bq/m3• Peningkatan aktivitas radioaktif a diudara pada service area mencapai 3,739 Bq/m3.Hal ini disebabkan pad a saat VAC dimatikan maka ventilasi tidak bekerja sehingga tidak ada aliran udara yang mengakibatkan difusi Radon222dinding menumpuk dalam ruangan dan AC (pengkondisian udara) juga tidak bekerja sehingga suhu udara meningkat yang akan mempercepat difusi Radon222 dari dinding sehingga menambah tumpukan Radon222 dalam ruangan yang berakibat meningkatnya radioaktivitas a di udara. Setelah dua jam VAC dimatikan terjadi peningkatan aktivitas radioaktif a di udara dua kali lipat dari pada aktivitas normalnya. Walaupun aktivitas meningkat tetapi masih dibawah nilai batas kontaminasi udara yang diijinkan yaitu 20 Bq/m3 •
Prosiding PPI - PDIPTN 2006 Pustek Akselerator dan Proses Bahan - BATAN Yogyakarta, 10 Juri 2006
am)
ISSN 0216-3128
/94
Dalam keadaan VAC mati aktivitas radioaktif a di udara operating area lebih besar daripada aktivitas radioaktif a di udara service area hal ini dikarenakan pada saat VAC mati berarti udara tidak mengalir ke tempat yang seharusnya yang tekanan lebih negatif dan temyata ruangan service area lebih dekat dengan udara luar daripada operating area hal ini dapat dilihat pada denah ruangan sehingga pertukaran udara dengan lingkungan lebih cepat terjadi pada daerah service area. Ruangan daerah operating area lebih sempit dengan banyak dinding dan langit-Iangit pendek sehingga difusi Radon222 dari dinding semakin banyak sedangkan ruangan dalam service area lebih luas dan langit-Iangit yang tinggi sehingga Radon222 lebih menyebar, keadaan ini mengakibatkan radioaktivitas a di udara service area lebih kecil dibanding operating area. IS] TabeJ-2.
Waktu
Peningkatan aktivitas radioaktif a di udara operating area dan service area pada kondisi VAC dimatikan. Aktivitas ± RaJat) Service area 2,238± 2,997± 3,614±1,127 3,970± 3,556± 3,565± 3,442± 2,484±1,116 3, 3,313± 1,920±0,914 174± 1,302 1,655 I,503 1,153 I,469 3,225± I,367 I,413 I,389 Ak ± Sak(Bq/m3 2,891 ± I,029 I,260 2, 1,865±0,899 3,031±1,319 2,945± 3,250± 3, 2,914± 3,431±1,462 3,739± 1,927±0,921 I37±0,998 136± I,394 I,353 I,280 I,285 I,572
Sri Waltyuningsilt, dkk..
Dengan menggunakan Spektrometer gamma dapat dilihat nuklida-nuklida yang terdapat dalam udara pada kondisi VACmati, seperti terlihat dalam gambar-6 untuk Operating area dan gambar 7 untuk Service area. Hasil pengamatan dengan menggunakan Spektrometer gamma adalah sebagai berikut : Latar : Pb212,Pb214,T1208,Bi214,AC228,K40. Operating area :Pb212,Pb214,TI208, Bi214,Ac228,K40. Service area: Pb212,Pb214,T1208,Bi214,AC228,K40.
,..,.. _"
•• ~I ICA • O. _~ ••• _ ••• _ -.
CY.'tA 'i::-U(CTWII
AT
••
1 __ t..1¥'RT1""
10: •••••
•
_.
0
__
x "' IZ· :J
oU
-.0ENERGY
Operating area
COIoOII
., __
KeV
OPOF.CHN
Gambar-6.
_71_" T~"
~I
-...
1M'" ~C:T'"
Spektrum gamma pad a saat mati di Operating Area
•••._ ---. • 01
lot
_-"
I.,.,.,
•••
__ LI"'T~
VAC
•• ••
•• (1M--,,-
_._
~ J...._.
•
• __
x
"' IZ
oU:J
-
..ENERGY
_:.
keY
SEOF.CHN
Gambar-7.
_.------
Spektrum gamma pada V ACmati di Service Area
saat
6
Kondisi VAC baru dihidupkan "E
•
~
f'lm~ ~
2
~HH
H
••
HPH
pPPH
o o
•
6
10
Waktu(jam)
Gambar-5.
Grafik radioaktivitas a versus waktu pada saat VAC dimatikan di operating area dan service area.
Pad a saat VAC mati selama 48 jam Radioaktivitas a di udara operating area mencapai 8,210 Bq/m3 dan service area mencapai 5,557 Bq/m3• Keadaan ini menunjukkan bahwa radiokontaminan dalam udara di laboratoriul11 tetap dalam keadaan aman karena nilai tersebut masih di bawah batas kontaminasi udara yang diijinkan. Oleh sebab itu dengan dimatikannya VAC pad a hari libur maka dapat mengurangi penggunaan listrik yang pad a akhirnya menuju pada penghematan anggaran bclanja kantor, keadaan laboratorium masih dalam keadaan aman.
Prosiding PPI - PDIPTN 2005 Pustek Akselerator dan Proses Bahan - BATAN Yogyakarta, 10 Juli 2006
Sri Wahyullillgsih, dkk.
Setelah VAC dihidupkan maka terjadi pertukaran udara. Hal ini terjadi pengenceran udara laboratorium sehingga menurunkan radioaktivitas a dalam laboratorium dan mencapai kondisi operasi normal yaitu untuk operating area (1,227 ± 0,660) Bq/mJ dan service area (1,570 ± 0,789) Bq/mJ • Keadaan ini dapat dilihat pada tabel-3 dan gambar8 untuk operating area dan service area. Kondisi udara di laboratorium mencapai normal setelah 2,5 jam VAC dihidupkan. Tabel-3.
Uam)
Penurunan
/95
ISSN 0216-3128
aktivitas
radioaktif
udara operating area dan service pada kondisi VAC dihidupkan. Service area Aktivitas ± Ralat) 5,557:1:2,217 8,21 0±3,I,349 157 5,086±2,046 3,653± 1,049±0,597 1,859±0,892 1,377±0,717 ]47±0,630 2,698± I,785 199 3, 124± I, 1,071±0,601 1,205±0,655 1,147±0,630 1,477±0,756 1,109±0,615 I95±0,650 2,565± 11,453±0,744 I,426±0,736 1,912±0,912 1,554±0, ,568±0, ,4 ,442±0,738 ,632±0,813 I5±0,730 I,I,541 786 152 Wal\tu 2,351±1,075 ,568±0,786 Ak ± Sak(8a/mJ 4,89~± 1,978 Operatinf.! area
a
di
area
KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dilakukan dapat diambil beberapa sebagai berikut :
yang telah kesimpulan
I. Aktivitas radioaktif a di udara untuk operating area pada kond isi VA C normal rata-rata ( I,227 ± 0,660 ) 8q/m3 dan untuk service area (1,570 ± 0,789) 8q/m3 • Terjadi peningkatan radioaktivitas a di udara laboratorium ketika VAC dimatikan selama 8 jam sebesar (3,970 ± 1,655) 8q/m3 untuk operating area dan untuk service area sebesar (3,739 batasan ± I,572) 8q/m3, tetapi masih dibawah yang diijinkan. Tingkat radioaktivitas tersebut akan mencapai pad a tingkat aktivitas normal setelah sistem VAC dihidupkan sclama 2,5 jam. 2. Radionuklida. yang terdapat kondisi sistem VAC normal berikut : LataI'
di udara pad a adalah sebagai
: Pb2l2, Pb214,T1208,Bi2l4, Ac228,K40.
Operating area:
Pb2l2, Pb214, Tfo8, 8i2l4, Ac228,
K40•
Service area: 3. Radionuklida
Pb212,Pb2l4, TI208,8i214, Ac228,K40. yang terdapat
di
udara
pada
kondisi sistem VAC mati adalah sebagai berikut: LataI'
: Pb212,Pb214,T1208,Bi214,AC228,K40.
Operating area:
Pb2l2, Pb214, T1208,8i214, Ac228,
K40•
4. Setelah 48 jam VAC dimatikan radioaktivitas a di udara laboratorium IRM maksimum mencapai 8,2 I0 8q/m3 sehingga sistem VAC laboratorium dapat dimatikan pad a hari Sabtu dan Minggu tanpa membahayakan pekerja radiasi yang bekerja pada hari Senin berikutnya.
10
SARAN dd,UUdU
2.· o o
ud"
u'u'~
Untuk menindaklanjuti penelitian yang dilakukan diatas dapat disarankan beberapa penelitian lanjutan diantaranya :
1
~~~ ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ I ~-: ••• ~~~~I •
6
10
Waktu (jam)
Gambar-8.
Grafik
radioaktivitas
a versus waktu
pada saat VAC dihidupkan operating area dan service area.
di
I. Agar dilakukan penelitian khususnya tentang peningkatan radioaktif a di udara laboratorium IRM seandainya terjadi kegagalan listrik dari sum bel' PLN dan Genset yang ada di P2TBDU sehingga VAC untuk seluruh Gedung IRM tidak berfungsi melebihi dari 48 jam.
Prosiding PPI - PDIPTN 2006 Pustek Akselerator dan Proses Bahan - BATAN Yogyakarta, 10 Juli 2006
/96
ISSN 0216-3128
2. Perlu ditelusuri adanya produk radionuklida yang bukan berasal dari alam baik saat VAC laboratorium hidup maupun saat VAC mati.
Sri WaltyunillKsilt, dkk..
Sri Wahyuningsih - Kontaminan yang terdapat di IIdara baik hidllp atau mati kebanyakan adalah unslIre-unsur radioakt!f alam seerti : Pb, TI. Bi, Ac dan K.
DAFT AR PUSTAKA I. PRA YITNO, B, WIBOWO L. N, DARMINI, " Analisis Kemampuan Hepa Filter. Terhadap Radionuklida Di Instalasi Radiometalurgi" , Prosiding Presentasi IImiah Daur Bahan Bakar Nuklir II, PEBN-BA TAN, 1996. 2. Pusat Pengembangan Teknologi Bahan Bakar Nuklir Dan Daur Ulang, "Laporan Analisis Keselamatan Instalasi Radiometalurgi", Revisi 5, P2TBDU, Serpong, 2000. 3. Surat Keputusan Kepala Badan Pengawas Tenaga Nuklir No. 01 / Ka- BAPETEN / V-99 tentang Ketentuan Keselamatan Kerja Terhadap Radiasi, 1999. 4. Prosedur Pengambilan Dan Pengukuran Cuplikan Udara, BATAN-PTDBR-P2TBDU nomor Dok: KK 22011003 rev. 2,2000. 5. SOEDOYO, P., 'Mekanisme Transport Dan Distribusi Gas Radon Alam", Disertasi, Universitas Gajah Mada, Yogyakarta, 1983.
Deni Swantono - Kenapa pada saat VAC normal,aktivitas area lebih besar daripada operating?
service
Sri Wahyuningsih - Hal ini dikarenakan tekanan di daerah sen'ice area lebih keci/ daripada di operating area sehingga saat VAC normal aliran udara beljalan dari operating area ke service area barzl dibuang ke lingkungan. sehingga terjadi penllmpukan kontaminan di service area.
Kartini Megasari - Pada gambar 5, ditunjukkan radioaktivitas waktu ditunjukkan sampai 8 jam. pertimbangannya?
a Vs Apa
Sri Wahyuningsih - Penelitian dilakukan sampai 8 jam saja dengan asumsi hahwa pegawai berada di laboratoriul/1 maximum 8jam setiap harinya.
TANYAJAWAB Sutri Indaryati - Kontaminan apa yang mayoritas terdapat didalam udara, service area,dengan ventilasi hidup atau mati?
Prosiding PPI - PDIPTN 2005 Pustek Akselerator dan Proses Bahan - BATAN Yogyakarta, 10 Juli 2006
KE DAFTAR ISI