Modul ke:
Pengantar Psikodiagnostik Dasar-Dasar Interpretasi Tes Psikologi
Fakultas
PSIKOLOGI
Program Studi
Psikologi www.mercubuana.ac.id
Muhammad Ramadhan, M.Psi, Psikolog.
Dasar-Dasar Interpretasi • Tes Psikologis menginterprestasikan penilaian psikologis yaitu proses yang melibatkan memeriksa integrasi informasi dari berbagai sumber, seperti tes kepribadian normal dan abnormal, tes kemampuan atau kecerdasan, tes minat atau sikap, serta informasi dari wawancara pribadi. • Penilaian psikologis mirip dengan tes psikologis tetapi biasanya melibatkan penilaian yang lebih komprehensif dari individu
Dasar-Dasar Interpretasi • Memeriksa korelasi antara ukuran-ukuran ciri-ciri seperti kecemasan dan kemampuan pemecahan masalah (Zeidner, 1995). • Teknik Multivariat seperti analisis faktor dan penskalaan multidimensi, untuk memisahkan komponen-komponen dalam satu set data perilaku (Jones&Sabers,1992) • Skema Struktural yang menampung berbagai variabel dan mewakili antar hubungan variabel-variabel secara topografis bisa dirancang • Menggunakan kategori yang kompleks yang mencakup baik elemen kognitif maupun afektif (Salovey & Mayer, 1990)
Dasar-Dasar Interpretasi • Tes dengan Tujuan Riset • Tes dengan Tujuan Diagnosis Psikologis : ¾Diagnosis untuk seleksi ¾Diagnosis untuk keperluan pemilihan jabatan dan pendidikan ¾Diagnosis untuk keperluan bimbingan dan konseling ¾Diagnosis untuk keperluan terapi
Dasar-Dasar Interpretasi • Aspek Kognitif : ¾ Untuk mendapatkan informasi tentang keberhasilan belajar dalam wujud prestasi belajar konseli. ¾ Untuk mendapatkan informasi tentang tingkat kecerdasan/intelegensi konseli yang merupakan salah satu factor utama keberhasilan belajar. ¾ Untuk mendapatkan informasi tentang bakat atau kemampuan khusus yang bersifat potensial sebagai bahan studi lanjut bimbingan karir atau jabatan.
Dasar-Dasar Interpretasi • Aspek Non Kognitif ¾Mendapatkan informasi tentang arah minat serta bakat terhadap bidang tertentu. ¾Mendapatkan informasi tentang pendapat atau sikap konseli terhadap dirinya maupun anggapan bahwa system nilai akan sangat berpengaruh pada perilakunya. ¾Mendapatkan informasi tentang aspek kepribaadian yang lain, misalnya penyesuaian diri, control diri, rasa kecukupan, kepastian diri, harga diri, kematangan emosi, kecenderungan lingkungannya. ¾Mendapatkan informasi tentang system nilai daripada konseli. Hal ini didasarkan atas neorotis, dan sebagainya.
Dasar-Dasar Interpretasi • Gaya Kognitif • Tipe Kepribadian • Myers_Briggs Type Indicator (MBTI)
Dasar-Dasar Interpretasi 1. Tes Situasional : ¾ Tes Penyelidikan Pendidikan Karakter ¾ Tes Situasional dalam Pusat Penaksiran dan Teknik-teknik memainkan Peran. 2. Konsep Diri dan Konstruk Personal : Menaksir kepribadian dari cara orang memandang/menilai dirinya sendiri
Dasar-Dasar Interpretasi . Laporan Pengamat (Observasi) Pengamat langsung atas perilaku memainkan peranan penting dalam penaksiran kepribadian baik dalam klinik, pusat konseling, ruang kelas, kantor dll yang memerlukan evaluasi individual.
Dasar-Dasar Interpretasi • Observasi Naturalistik : Observasi langsung atas perilaku spontan dalam lingkungan alamiah terutama dengan anak-anak prasekolah. • Wawancara memenuhi berbagai tujuan untuk dalam psikologi klinis, konselimg, psikologi personalia, dan pendidikan. • Peringkat-peringkat digunakan untuk evaluasi individu atas dasar observasi
Dasar-Dasar Interpretasi Biodata Data hasil testing diintegrasikan dengan informasi lain yang dimiliki testi, baik dari sumber langsung (klien) atau sumber lain yang diperlakukan setara.
Terima Kasih Muhammad Ramadhan , M.Psi