Pengantar
Organisasi dan Tatalaksana (ORTALA)
Himpunan Kedokteran Fetomaternal Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia
(HKFM-POGI) Setelah melewati proses penyusunan yang lama dan banyak menguras tenaga dan
pikiran,
akhirnya
secara aklamasi revisi ORTALA Himpunan Kedokteran
Fetomaternal POGI diterima dan disahkan dalam sidang pleno himpunan yang diadakan pada tanggal 11 Juli 2005, di Hotel Planet Holiday , Batam. Sesuai dengan kesepakatan rapat Pengurus Besar Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi tanggal 7 Februari 2004 di Hotel Treva Jakarta, kelompok-kelompok konsultan dianjurkan membentuk organisasi dalam bentuk himpunan di bawah naungan POGI. Berdasarkan kesepakatan tersebut kelompok konsultan Kedokteran Ftomaternal membentuk
Himpunan Kedokteran Fetomatemal.
Sebagai suatu organisasi maka
Himpunan Kedokteran Fetomatemal harus mempunyai peraturan dan tatalaksana yang mengatur organisasi, dalam bentuk Organisasi dan Tatalaksana Organisasi (ORTALA). Proses penyusunan ORTALA HKFM ini memerlukan waktu yang cukup lama dan banyak memeras tenaga dan pikiran sekretariat. Draft pertama yang disajikan oleh koordinator dalam rapat organisasi pada tanggal 26 Februari 2004, di Ruang Sanur, Hote Gran Melia Jakarta, masih banyak kekurangannya, dan perlu disempurnakan dalam sidang pleno, ditulis ulang dan disempurnakan oleh Sekretaris Himpunan KFM (yang baru ditunjuk) yaitu Dr Made Komia Karkata SpOG (Denpasar). Draft tersebut disebar luaskan lewat e-mail ke seluruh pusat KFM di Indonesia untuk masukan dan perbaikan untuk dibahas dalam sidang pleno di PIT- POGI Bandung. Dalam sidang pleno organisasi tanggal 11 Juli 2004 di Hotel Horison Bandung ternyata masih banyak masukan baru untuk penyempurnaan ORTALA di antaranya nama organisasi adalah Himpunan Kedokteran Fetomaternal Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia,
dengan
susunan
pengurus terdiri dari Ketua,
Sekretaris,
Bendahara, Komisi Penelitian, Komisi Pendidikan dan Komisi Pengabdian Masyarakat. Dengan mekanisme yang sama draft terus disempurnakan oleh Sekretaris Himpunan dan diajukan pada sidang pleno organisasi tanggal 23 Maret 2005 di Ruang Ramayana, Hotel Patra Jasa, Semarang. Dalam sidang pleno tersebut ORTALA
diterima dan secara redaksional disempumakan oleh sekretaris untuk disahkan dalam sidang pleno di Batam. Dalam sidang pleno organisasi tanggal 11 Juli 2005 di Hotel Planet Holiday, Batam ORTALA disahkan dan mulai diberlakukan. Dengan tersusunnya ORTALA Himpunan Kedokteran Fetomaternal POGI, saya selaku Ketua Himpunan mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua anggota HKFM-POGI yang telah bersama-sama menyusun ORTALA ini dan khususnya kepada Dr. Made Kornia Karkata, dr., SpOG(K) selaku sekretaris Himpunan yang telah menyelesaikan ORTALA ini dengan sebaik-baiknya. Dalam kepengurusan HKFM periode 2009-2012 telah dilakukan beberapa kali pertemuan untuk melakukan revisi ORTALA ini dan hasilnya disahkan di Jakarta pada tanggal 8 Maret 2010 saat diselenggarakan PIT HKFM ke-11 tanggal 7-11 Maret 2010. Revisi selanjutnya dilakukan pada saat kepengurusan HKFM periode 2012- 2015 termasuk penambahan pasal ke-14 mengenai Tatacara Pemilihan Ketua dan Pengurus HKFM. ORTALA periode 2012-2015 ini disahkan di Palembang tanggal 11 Maret 2012 pada Rapat Pleno HKFM bersamaan dengan penyelenggaraan PIT ke-13 HKFM tanggal 10-14 Maret 2012.
Palembang, 11 Maret 2012 Ketua HKFM Indonesia
Prof.Dr.Johanes C. Mose, dr,SpOG(K)
Organisasi dan Tatalaksana (ORTALA) Himpunan Kedokteran Fetomaternal Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia
Pendahuluan Taraf kesehatan perempuan Indonesia masih memprihatinkan seperti tercermin pada tingginya angka kesakitan dan angka kematian ibu maupun perinatal. Disadari bahwa kesehatan maternal merupakan kondisi yang mutlak harus diperhatikan, karena dari ibu yang sehat akan lahir generasi penerus yang sehat sehingga mampu menjadi tumpuan harapan bangsa Indonesia untuk bersaing diantara bangsa didunia dalam era globalisasi. Dalam upaya meningkatkan Kesehatan Maternal dan Perinatal, sangatlah penting
peran
yang
dilakukan
oleh
seluruh
komponen
Perkumpulan
Obstetri
Ginekologi, khususnya para anggota Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia yang bernaung dalam kelompok Kedokteran Fetomatemal. Melalui organisasi kelompok ini dapat melakukan peningkatan profesionalisme yang mencakup peningkatan ilmu dan ketrampilan (expertise), mengokohkan kesejawatan yang didasari oleh etika dan nilainilai yang tinggi (corporateness) serta meningkatkan rasa tanggung jawab profesi langsung kepada pasien maupun melalui peningkatan kualitas jaringan pelayanan Kedokteran Fetomaternal (responsibility). Untuk mencapai cita-cita, maksud dan tujuan tersebut
disusunlah
struktur
organisasi
dan
tatalaksana
Himpunan
Kedokteran
Fetomaternal.
BAB I ORGANISASI
Pasal 1 NAMA
Organisasi ini bernama
Himpunan Kedokteran Fetomaternal Perkumpulan
Obstetri dan Ginekologi Indonesia disingkat menjadi HKFM yang dalam bahasa Inggris bernama Indonesian Society of Maternal Fetal Medicine yang disingkat menjadi ISMFM
Pasal 2 SAAT PENDIRIAN
Himpunan Kedokteran Fetomaternal didirikan di Semarang pada tanggal 12 Juli 1999 pada saat dilakukan PIT POGI X oleh para penggagas yaitu: Prof DR dr Gulardi H. Wiknyosastro (Jakarta), Prof DR dr Hidayat Wijayanegara (Bandung) , Prof Sulchan Sofuwan Ph.D.(Yogyakarta ), Prof R Hariadi (Surabaya), Dr R Harjono (Medan) dan Dr Made Kornia Karkata (Denpasar).
Pasal 3 DASAR DAN PEDOMAN
Himpunan Kedokteran Fetomatemal merupakan kelengkapan Perkumpulan dan Kolegium Obstetri Ginekologi Indonesia dan mempunyai dasar dan pedoman yang mengacu pada Misi dan Visi serta Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Perkumpulan Obstetri Ginekologi Indonesia.
Pasal 4 SIFAT.
Himpunan Kedokteran Fetomaternal adalah satu-satunya organisasi ilmiah yang menghimpun para Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi yang aktif di bidang Kedokteran Fetomaternal, bersifat bebas dan tidak mencari keuntungan. Penyertaan sebagai anggota bersifat aktif.
BAB II TUJUAN, UPAYA DAN USAHA
Pasal 5 TUJUAN
Himpunan Kedokteran Fetomaternal bertujuan ikut a. Meningkatkan derajat kesehatan perempuan bersama sama dengan komponen Perkumpulan Obgin Indonesia b. Meningkatkan dan mengamalkan ilmu dan teknologi Kedokteran Fetomaternal c. Menjadikan organisasi mempunyai otoritas dan kredibilitas dalam pengelolaan kesehatan Fetomaternal
Pasal 6 UPAYA DAN USAHA
Untuk mencapai tujuannya, Himpunan Kedokteran Fetomaternal berupaya dan berusaha: a. Menyelenggarakan pelayanan, pendidikan dan penelitian dalam bidang kedokteran fetomaternal. b. Meningkatkan pengetahuan iptek dan menapis teknologi kesehatan dan kedokteran umumnya, khususnya dalam bidang kedokteran fetomaternal, serta ilmu- ilmu yang berhubungan dengannya. c. Mengadakan hubungan kerjasama dengan instansi lain yang mempunyai tujuan sama atau selaras baik pemerintah maupun swasta didalam atau di luar negeri.
BAB III. KEANGGOTAAN
Pasal 7. JENIS ANGGOTA
1. Anggota Himpunan Kedokteran Fetomatemal adalah sebagai berikut: a. Anggota Biasa: adalah anggota POGI yang sudah dikukuhkan sebagai Konsultan Fetomaternal (SpOGK) b. Anggota muda adalah anggota POGI yang sedang mengikuti program pendidikan Konsultan Fetomaternal. c. Anggota Luar biasa: adalah anggota POGI yang bekerja sebagai staf pengajar di institusi pendidikan atau staf media fungsional di RS Pendidikan.
2. Status keanggotaan
dapat berubah
sesuai dengan perkembangannya
dan perubahan itu ditetapkan pada rapat pleno. Pasal 8 KEWAJIBAN DAN HAK-HAK ANGGOTA
a. Menjadi anggota aktif b. Anggota Biasa memiliki hak menyampaikan pendapat, hak suara, hak memilih, hak dipilih serta hak mengikuti kegiatan perkumpulan.
c. Anggota Luar Biasa mempunyai hak mengeluarkan pendapat, hak suara, hak memilih dan hak mengikuti kegiatan perkumpulan. d. Anggota mempunyai kewajiban:
Mengembangkan ilmu Fetomatemal dengan kegiatan mengajar/pendidikan , melayani masyarakat dan melakukan riset;
Membuat publikasi fetomatemal pada majalah setingkat nasional sekurang kurangnya satu buah per dua tahun; dan
Menyelesaikan persyaratan administratif yang diberlakukan termasuk membayar uang pangkal dan iuran anggota.
Pasal 9 SATUAN ORGANISASI HIMPUNAN KEDOKTERAN FETOMATERNAL
a. Pengurus organisasi terdiri atas: Ketua, Sekretaris, Bendahara, Komisi Penelitian, Komisi Pendidikan dan Komisi Pengabdian Masyarakat (PM). b. Ketua, Bendahara dan Sekretaris berdomisili di kota yang sama. c. Rapat Pleno Himpunan Kedokteran Fetomaternal 1) Rapat Pleno Luar Biasa Himpunan Kedokteran Fetomaternal 2) Divisi / SubBagian Kedokteran Fetomaternal di Institusi Pendidikan
BAB IV SATUAN ORGANISASI DAN FUNGSI
Pasal 10 FUNGSI SATUAN ORGANISASI
a. Rapat Pleno adalah forum tertinggi anggota himpunan untuk membahas berbagai masalah Fetomaternal dan mempunyai wewenang untuk mengambil keputusan b. Ketua dan Sekretaris adalah pelaksana organisasi di tingkat pusat yang menjalankan roda organisasi dan bertanggung jawab kepada Rapat Pleno c. Pada keadaan dimana Ketua berhalangan teap (mengundurkan diri, meninggal, atau tersangka pada proses hukum) maka harus diadakan rapat pleno Luar Biasa untuk memilih ketua yang baru, selambat-lambatnya dalam waktu diadakanya PIT HKFM/POGI berikutnya.
d. Bendahara, adalah perseorangan yang ditunjuk untuk mengatur pengelolaan keuangan baik pemasukan dan pengeluaran oleh organisasi dan bertanggung jawab pada Rapat Pleno. e. Komisi Penelitian, adalah kelompok anggota KFM yang bertugas untuk koordinasi penelitian fetomaternal di senter serta, memilih dan mengawasi usulan penelitian yang akan dijadikan penelitian multisenter. f.
Komisi Pendidikan, adalah kelompok anggota KFM yang bertugas untuk menyusun dan mengembangkan kurikulum pendidikan konsultan Fetomaternal serta menyiapkan dan menyelenggarakan ujian nasional konsultan serta menentukan proses adaptasi lulusan konsultan luar negeri.
g. Komisi Pengabdian Masyarakat, adalah kelompok anggota KFM yang bertugas untuk menentukan kebijakan pelayanan fetomaternal di berbagai tingkat pelayanan kesehatan dan memberi arah serta tema pertemuan ilmiah tahunan berikutnya. h. Divisi/SubBagian Kedokteran Fetomaternal adalah pelaksana organisasi di tingkat Institusi Pendidikan dan melakukan koordinasi dengan pengurus pusat.
BAB V RAPAT PLENO
Pasal 11 PELAKSANAAN
a. Rapat Pleno dipimpin oleh Ketua dan Sekretaris Himpunan Kedokteran Fetomaternal b. Rapat Pleno dihadiri oleh Ketua, Sekretaris, Bendahara, Komisi Penelitian, Komisi Pendidikan dan Komisi Pengabdian Masyarakat serta seluruh Anggota Biasa, Anggota muda dan Anggota Luar biasa. serta Ketua Divisi Kedokteran Fetomaternal di Institusi Pendidikan c. Rapat Pleno diadakan pada setiap Pertemuan Ilmiah Himpunan Kedokteran Fetomaternal dan Kongres/PIT POGI d. Rapat Pleno Luar Biasa diadakan bilamana dianggap perlu dan diusulkan oleh paling sedikit lima anggota Himpunan Kedokteran Fetomaternal
e. Rapat pleno dianggap sah apabila dihadiri oleh sekurang-kurangnya setengah jumlah anggota ditambah satu orang. f.
Apabila kuorum Rapat Pleno tidak tercapai maka rapat pleno diundur selamalamanya 24 (dua puluh empat) jam, kemudian Rapat Pleno dianggap sah.
Pasal 12 RAPAT PLENO MENETAPKAN
1. Tata Tertib Rapat Pleno 2. Agenda Rapat Pleno 3. Penerimaan, penolakan dan pengesahan laporan Ketua, Bendahara, Ketua Komisi Penelitian Pendidikan serta PM. 4. Rencana kerja perkumpulan untuk tahun atau masa bakti berikutnya. 5. Perubahan isi Organisasi dan Tatalaksana 6. Tempat, tema dan waktu Pertemuan Ilmiah Tahunan Fetomaternal berikutnya. 7. Ketua, Sekretaris, Bendahara dan Komisi Penelitian, Komisi Pendidikan dan Komisi Pengabdian Masyarakat Himpunan Kedokteran Fetomaternal 8. Program Kerja Himpunan Kedokteran Fetomaternal 9. Perubahan status anggota.
BAB VI KETUA, SEKRETARIS DAN BENDAHARA HIMPUNAN Pasal 13 TUGAS
1. Registrasi dan konsolidasi anggota Himpunan Kedokteran Fetomaternal 2. Melakukan koordinasi dan sinkronisasi kegiatan institusi pendidikan Fetomaternal di Indonesia. 3. Melaksanakan keputusan Rapat Pleno HKFM 4. Menyiapkan bahan/sidang Rapat Pleno HKFM. 5. Membantu menyiapkan pelaksanaan ujian konsultan Fetomatemal. 6. Bendahara bertugas menggali dana, mengelola dan mempertanggung jawabkannya pada sidang pleno. 7. Melapor dan bertanggung jawab pada rapat pleno.
Pasal 14 TATACARA PEMILIHAN KETUA DAN PENGURUS HKFM
1. Ketua Divisi KFM di senter pendidikan diminta untuk mengusulkan 1 (satu) nama calon Ketua HKFM periode berikutnya beberapa bulan sebelum diadakan Rapat Pleno. 2. Dipilih 3 (tiga) nama calon ketua yang terbanyak dipilih oleh senter pendidikan/ Divisi KFM 3. Setelah dimintakan persetujuannya, ke tiga calon ketua diberi kesempatan untuk menyampaikan visi dan misinya pada Rapat Pleno sebelum dilakukan pemelihan. 4. Pemilihan ketua HKFM dilaksanakan sesuai azas demokrasi. 5. Ketua Terpilih adalah yang paling banyak dipilih oleh peserta rapat pleno yang khusus diadakan untuk itu. 6. Masa jabatan ketua terpilih adalah 3 tahun sesuai masa jabatan Ketua PB POGI. 7. Jabatan ketua HKFM maksimal 2 (dua) kali. 8. Ketua Terpilih akan memilih dan menentukan Sekretaris, Bendahara dan ketuaketua Komisi pendidikan, Penelitian dan Pengabdian Masyarakat. 9. Susunan Pengurus HKFM yang baru harus dilaporkan pada Pengurus/Ketua PB POGI yang baru untuk dibuatkan SK.
BAB VII KOMISI PENELITIAN, KOMISI PENDIDIKAN DAN KOMISI PENGABDIAN MASYARAKAT
Pasal 15 KOMISI PENELITIAN
Mempunyai tugas melakukan koordinasi penelitian fetomaternal di tiap senter serta memilih topik penelitian yang dapat diangkat menjadi penelitian multisenter sesuai dengan urutan prioritas berdasarkan relevansinya dengan persoalan fetomaternal di Indonesia.
Pasal 16 KOMISI PENDIDIKAN
Mempunyai tugas untuk menyusun dan mengembangkan kurikulum pendidikan konsultan Fetomaternal, menetapkan syarat akredisasi untuk menjadi senter pendidikan Konsultan Fetomatemal, menyiapkan dan menyelenggarakan ujian nasional konsultan serta menentukan proses adaptasi lulusan konsultan luar negeri. Pasal 17 KOMISI PENGABDIAN MASYARAKAT
Mempunyai tugas untuk membuat rekomendasi standar minimal kebijakan pelayanan fetomatemal berbasis bukti dan juga mengusulkan arah dan tema pertemuan ilmiah tahunan himpunan berikutnya.
Bab VIII KETUA DIVISI KEDOKTERAN FETOMATERNAL DI INSTITUSI PENDIDIKAN
Pasal 18 KETUA
Dipilih secara demokratis di Institusi pendidikan oleh Staf Fetomaternal sepengetahuan dan disetujui oleh Kepala Bagian Obgin Setempat.
Pasal 19 TUGAS
1. Melaksanakan kebijakan Fetomaternal ditingkat institusi pendidikan bekerja sama dengan Kepala Bagian Obgin. 2. Menyiapkan pendidikan, latihan serta pematangan staf fetomaternal. 3. Bertanggung jawab pada penelitian multi-senter yang telah disepakati. 4. Meningkatkan mutu pelayanan fetomaternal di institusi masing-masing
Bab IX KEKAYAAN
Pasal 20 KEUANGAN
1. Sumber Keuangan berasal dari: a. Uang Pangkal b. Uang iuran anggota c. Uang ujian konsultan d. Upaya dan usaha lain yang sah dan tidak mengikat e. Sumbangan dari pantiia penyelenggara PIT KFM 2. Semua tersebut diatas ditetapkan pada rapat pleno himpunan 3. Pencatatan dan pengelolaan kekayaan diatur sepenuhnya oleh Bendahara dan diketahui oleh Ketua dan dilaporkan serta dipertanggungjawabkan pada rapat pleno
Bab X Pembubaran Himpunan Pasal 21 PEMBUBARAN HIMPUNAN
Pembubaran himpunan diputuskan dalam rapat pleno yang khusus dilakukan untuk itu berdasarkan kenyataan/evaluasi bahwa Himpunan sudah gagal melakukan misi dan visinya atau dalam perkembangannya sudah ada lembaga lain yang sudah mengambil alih perannya dan Himpunan sudah dipandang tidak diperlukan lagi.
Bab XI Peraturan Tambahan
Pasal 22. Segala sesuatu yang belum diatur dalam ORTALA ini dapat diputuskan oleh Ketua asalkan tidak boleh bertentangan dengan isi Bab II, mengenai Tujuan, Upaya dan Usaha dan nantinya harus dilaporkan pada rapat Pleno berikutnya. Pasal 23. Bila dikemudian hari ada kekeliruan atau kekurangan pada ORTALA ini maka dapat dilakukan perubahan sebagaimana mestinya melalui keputusan pada rapat pleno.
Palembang, 11 Maret 2012
Mengetahui, Ketua Himpunan KFM
Sekretaris
Periode 2009-2012
Prof.Dr. Johanes C.Mose,dr, SpOG(K)
dr. Adhi Pribadi, SpOG(K)