Persalinan Preterm Matrikulasi Calon Peserta Didik PPDS Obstetri dan Ginekologi
Definisi • Persalinan preterm adalah perubahan serviks dan disertai kontraksi uterus yang teratur sebanyak 4 kali dalam 20 menit atau 8 kali dalam 60 menit yang terjadi di usia kehamilan sebelum 37 minggu • Persalinan preterm menjadi salah satu penyumbang angka mortalitas dan morbiditas tertinggi pada neonataus
Epidemiologi • Insidensi persalinan preterm 5-10% dari persalinan tetapi menjadi penyebab utama kematian perinatal • Persalinan preterm paling rendah terjadi pada ibu berusia 20 tahun-an, dan akan meningkat pada remaja dan ibu di atas 30 tahun. • Insidensi persalinan preterm lebih tinggi terjadi pada kehamilan pertama
Patofisiologi • Inisiasi persalinan preterm disebabkan turunnya kadar hormon (progesterone) dan juga adanya peran mediator inflamasi • Progesterone berperan untuk menekan kontraksi myometrium dan menghambat produksi prostaglandin • Mediator inflamasi (sitokin) berasal dari infeksi dan perdarahan intrauterine kontraksi uterin, pecah ketuban, dan pematangan serviks
Patofisiologi Janin Patologis (defek atau kelainan genetik)
Gangguan pada plasenta (preeclampsia, Vaskulopati ureteroplasenta)
Persalinan Preterm
Kehamilan Mulitpel
Infeksi (sistemik atau asending)
Patofisiologi
Infeksi Toll-like-receptor
Respon inflamasi: Sitokin (TNF, IL-1, IL-6, IL-10), Kemokin (MIP, MCP), Prostaglandin, Proteases, Functional progesterone withdrawal
Persalinan Preterm: Pematangan serviks, Kontraksi myometrium, Ruptur membrane janin, Pelepasan plasenta
Faktor Predisposisi • Usia ibu < 18 tahun atau > 40 tahun • Hipertensi • Perkembangan janin terhambat • Solusio plasenta • Plasenta previa • Ketuban pecah dini • Infeksi intrauterine
• Bakterial vaginosis • Serviks inkompetens • Kehamilan ganda • Penyakit periodontal • Riwayat persalinan preterm sebelumnya • Kurang gizi • Merokok
Gejala • Kontraksi uterus yang teratur • Nyeri pada pelvis • Nyeri punggu • Keluarnya lender bercampur darah dari vagina • Adanya riwayat keputihan disertai gatal
Tanda • Terjadi kontraksi: 4 kali dalam 20 menit, ATAU 8 kali dalam 60 menit diikuti dengan perubahan serviks yang progresif • Pembukaan serviks ≥ 2 cm • Fluor (+) berwarna putih susu dan bergumpal pada dinding vagina
Pemeriksaan Penunjang • Pemeriksaan swab keputihan • Cek darah perifer lengkap • Cek urin lengkap
Penatalaksanaan • Tirah baring • Tokolitik tidak diberikan pada: a) Usia kehamilan di bawah 24 minggu atau di atas 34 minggu b) Pembukaan > 3 cm c) Ada Korioamnionitis, preeclampsia, atau perdarahan janin d) Gawat janin atau janin meninggal atau cacat
• Tokolitik: diberikan pada 48 jam pertama a) Nifedipin 3 x 10 mg per oral b) Terbutalin sulfat 1000 µg dalam 500 ml larutan infus NaCl 0,9% dengan dosis awal 10 tetes/menit lalu dinaikkan 5 tetes / menit tiap 15 menit hingga kontraksi hilang c) Salbutamol: dosis awal 10 mg IV dalam 1 liter cairan infus 10 tetes / menit. Jika kontraksi masih ada, naikkan kecepatan 10 tetes / menit setiap 30 menit
• Antibiotik: Ampisilin: 2 g IV setiap 6 jam atau Klindamisin: 3 x 300 mg PO • Kortikosteroid: a) Deksametason 6 mg IM setiap 12 jam sebanyak 4 kali, ATAU b) Betametason 12 mg IM setiap 24 jam sebanyak 2 kali
Prognosis • Beberapa komplikasi dapat timbul pada janin akibat kelahiran preterm, antara lain: a) Sistem pernafasan: sindrom distress pernafasan b) Sistem gastrointestinal: hiperbilirubineia, enterokolitis nekrotikans c) Sistem saraf pusat: cerebral palsy, periventrucar leukomalasia, hearing loss, perdarahan intraventrikular d) Mata: retinopati of prematurity e) Sistem hematologi: anemia iatrogenik f) Nutrisi: gagal tumbuh
Daftar Pustaka 1.Cunningham FG, dkk. Williams Obstetric, ed. 23. McGraw-Hill; 2010. 2.Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2013 3.Phillip Bennett. Preterm labour in Dewhurst's Textbook of Obstetrics and Gynaecology 7th Edition. Blackwell Publishing 4.Kevin P Hanretty. Obstetrics Illustrated 6th edition. Churchill Livingstone