Kompresi Bimanual Matrikulasi Calon Peserta Didik PPDS Obstetri dan Ginekologi
Persiapan pasien 1. Persiapan tindakan medik (informed consent) · Beritahu pada ibu apa yang akan dikerjakan dan berikan kesempatan untuk mengajukan pertanyaan · Berikan dukungan emosional · Memberitahu suami atau keluarga terdekat akan kondisi ibu dan tindakan yang akan dilakukan 2. Posisi litotomi 3. Pastikan kembali kelengkapan alat dan kondisi pasien 4. Penerangan yang cukup 5. Tempat yang hangat Pencegahan infeksi sebelum tindakan 1. Kenakan pelindung pribadi 2. Cuci tangan 3. Keringkan tangan dan gunakan sarung tangan pendek disinfektan tingkat tinggi atau steril Persiapan tindakan 1. Pastikan kandung kemih kosong, atau kosongkan kandung kemih menggunakan kateter urin. 2. Lepaskan sarung tangan pendek dan ganti dengan sarung tangan panjang. disinfektan tingkat tinggi atau steril
Pencegahan Infeksi 1. Gunakan alat pelindung diri. 2. Cuci tangan. 3. Gunakan sarung tangan pendek.
Persiapan Sebelum Tindakan 1. Lakukan antisepsis genitalia eksterna 2. Kosongkan kandung kemih dengan kateter urin ATAU pastikan kandung kemih kosong
Ganti sarung tangan pendek dengan sarung tangan panjang steril atau DTT.
Kompresi Bimanual Interna 1. Dengan lembut masukan tangan (dengan menyatukan kelima ujung jari) ke introitus vagina dan kedalam vagina ibu. 2. Periksa vagina dan serviks (jika ada selaput ketuban atau bekuan darah pada kavum uteri, mungkin uterus tidak akan berkontraksi secara penuh) 3. Ubah tangan tersebut menjadi kepalan tinju dan letakkan kepalan tangan pada forniks anterior. Tekan dinding anterior uteri (usahakan seluruh dataran punggung jari telunjuk hingga kelingking menyentuh fornik anterior), sementara telapak tangan lain pada abdomen, menekan dengan kuat dinding belakang uterus kearah kepalan tangan dalam. 4. Tetap berikan tekanan pada uterus dengan kedua tangan secara kuat sampai perdarahan berhenti dan uterus berkontraksi. Kompresi uterus ini memberikan tekanan langsung pada pembuluh darah di dalam dinding uterus dan merangsang miometrium untuk berkontraksi 5. Evaluasi Keberhasilan : · Jika uterus berkontraksi dan perdarahan berkurang, teruskan melakukan KBI selama 2 menit, kemudian perlahan – lahan keluarkan tangan dari dalam vagina pantau kondisi ibu selama kala IV. · Jika uterus berkontraksi tapi perdarahan terus berlangsung, periksa perineum, vagina dan serviks apakah ada laserasi di bagian tersebut. Segera lakukan penjahitan jika ditemukan laserasi · Jika kontraksi uterus tidak terjadi dalam waktu 5 menit, lanjutkan langkah berikut
1. Dengan ibu jari dan telunjuk tangan non-dominan, sisihkan kedua labia minora ke lateral. 2. Masukkan tangan dominan dengan posisi obstetrik (menyatukan kelima ujung jari)
1. Ubah posisi tangan dominan menjadi kepalan tinju dan letakkan pada forniks anterior. 2. Telapak tangan non-dominan menekan dengan kuat dinding posterior uterus melalui abdomen.
Posisi yang diharapkan pada KBI. Pertahankan posisi ini selama maksimal 5 menit, sambil dievaluasi setiap 2 menit.
Kompresi Bimanual Eksterna 1. Ajarkan keluarga untuk melakukan kompresi bimanual eksternal (KBE) sementara penolong melanjutkan dengan langkah–langkah penatalaksanaan atonia uteri selanjutnya : a. Mencuci tangan pada larutan klorin 0,5% dan melepaskannya b. Menggunakan sarung tangan steril c. Berikan ergometrin 0,2 mg IM d. Pasang infus (RL) dengan 20 unit oksitosin 2. Tekan dinding perut bawah untuk menaikkan fundus uteri agar telapak tangan kiri dapat mencakup dinding belakang uterus. 3. Pindahkan posisi tangan kanan sehingga telapak tangan kanan dapat menekan korpus uteri bagian depan 4. Tekan korpus uteri dengan jalan mendekatkan telapak tangan kiri dan kanan dan perhatikan perdarahan yang terjadi. 5. Bila perdarahan berhenti, pertahankan posisi tersebut hingga uterus dapat berkontraksi dengan baik. Serta lanjutkan ke langkah berikut.
Posisi yang diharapkan pada KBE.
Dekontaminasi dan pencegahan infeksi pasca tindakan 1. Perhatikan tanda vital, perdarahan dan kontraksi uterus tiap 10 menit dalam 2 jam pertama 2. Tuliskan hasil tindakan dan instruksi perawatan lanjutan, jelaskan dan serahkan pemantauan dan status pada petugas 3. Beritahukan kepada pasien dan keluarganya tentang tindakan dan hasilnya serta perawatan lanjutan yang masih diperlukan 4. Dokumentasikan tindakan yang dilakukan 5. Namun apabila KBE, perdarahan belum berhenti, lakukan inform consent untuk perujukan