Pengantar Metoda Kuantitatif dan Statistik Deskripsi sesi: Rumah sakit merupakan organisasi yang bersifat padat data. Dengan memanfaatkan statistik, berbagai data tersebut dapat diolah menjadi informasi yang lebih berguna untuk pengambilan keputusan. Materi pembelajaran ini membahas jenis variabel (diskret, kontinyu), skala pengukuran serta pemilihannya, sumber data (primer dan sekunder) serta cara pengumpulan data.
Tujuan sesi: Setelah mempelajari materi ini, diharapkan mahasiswa mampu: 1. Memahami manfaat statistik dalam mengolah data penelitian maupun data yang telah tersedia di rumah sakit 2. Menetapkan pemilihan skala pengukuran yang tepat 3. Mengidentifikasi berbagai skala pengukuran dan cara pengumpulan data
Materi pembelajaran: 1. Hand-out pengantar statistik 2. Bahan bacaan: a. Norman GR, Streiner DL. PDQ statistics. Toronto: BC Decker Inc; 1986.
Magister Manajemen Rumahsakit Fakultas Kedokteran UGM 1
Pengantar Metoda Kuantitatif dan Statistik
Definisi 1. Statistik
:
ilmu
pengetahuan
yang
berkaitan
dengan
pengumpulan,
penataan/pengorganisasian, analisis dan interpretasi data numeric, atau sekumpulan alat/metode/teknik yang kuat dan efisien untuk menyusun penjelasan dan keputusan secara mudah dan tepat dengan menggunakan informasi yang tersedia. 2. Statistik Kesehatan : data yang dibutuhkan untuk perencanaan pelaksanaan dan [enilaian program-program kesehatan. Termasuk statistika kesehatan adalah data mengenai : morbiditas, statistic rumahsakit dan statistic pelayanan kesehatan 3. Statistik Deskriptif : sekumpulan metode/teknik statistic yang digunakan terutama untuk mengelompokan dan meringkas data sedemikian rupa, sehingga ringkasan tersebut dapat tersaji secara menyeluruh. Teknik ini terutama digunakan agar data numeric menjadi jelas, informative dan berguna. 4. Fenomena Variasi : adalah suatu keadaan dimana sebuah karakteristik yang dapat dihitung atau diukur senderung berubah dari satu individu ke individu lainnya atau dari suatu saat ke saat lainnya pada individu yang sama 5. Variable adalah sebuah ukuran atau karakteristik yang nilainya tidak dapat diramalkan denan pasti artinya nilai tersbut berbeda dai satu individu ke individu lainya atau dari suatu saat ke saat lainnya pada individu yang sama. 6. Konstanta adalah sebuah ukuran atau karakteristik yang nilainya tetap
Variable Kuantitatif Variable kuantitatif adalah variable dimana kategori-kategori dapat disusun menurut kuantitas atau besarnya atau nilainya dapat dinyatakan dengan angka. Variabel ini dapat berbentuk ordinal dan rasio. Perbedaannya berkaitan dengan penggunaan simbol Magister Manajemen Rumahsakit Fakultas Kedokteran UGM 2
matematis: pada variabel interval berlaku operasi penjumlahan, sedangkan pada variabel rasio berlaku operasi penjumlahan dan perkalian. Pada variabel interval tidak dapat dilakukan operasi perkalian oleh karena tidak ada nilai nol mutlak, berbeda halnya dengan variabel rasio.contoh klasik variabel interval adalah temperatur. Apabila suhu udara di kota yogyakarta adalah 30 derajat celcius dan di Bandung 24 derajat celcius, maka suhu di Yogyakarta 6 derajat celcius lebih panas daripada di Bandung. Namun demukian, tidak dapat dikatakan bahwa suhu 40 derjat celcius dua kali lebih panas daripada 20 derajat. Variabel rasio bersifat kontinyus (artinya dapat dukur seakurat mungkin, sampai beberpa desimal) dan diskrit (artinya menggunakan angka bulat). Ada dua tipe variable kuantitatif, yaitu : 1. Diskreet Variable diskreet adalah variable yang hanya memiliki angka (nilai) bulat dan tidak pecahan Contoh : •
Frekuensi kunjungan ke Puskesmas
•
Frekuansi kehamilan
•
Frekuansi melakukan pemeriksaan ante natal selama kehamilan terakhir
•
Jumlah anak
2. Kontinyu Variable kontinyu adalah variable yang dapat memiliki setiap nilai (baik angka bulat maupun desimal) yang mungkin ada dan nilai-nilai tadi terletak dalam suatu rentang (range) tertentu.
Sumber Data Kesehatan Data di klasifikasikan menurut sumbernya menjadi : 1. Data primer Magister Manajemen Rumahsakit Fakultas Kedokteran UGM 3
Data primer adalah data yang dikumpulkan oleh peneliti (tangan pertama) yang digunakan untuk menjawab tujuan penelitian secara spesifik. Disebut data primer karena data tersebut dikumpulkan dan digunakan oleh atau lembaga yang mengumpulkan. Sumber data primer a. Sensus kegiatan pengumpulan data atau informasi pada seluruh individu yang bertempat tinggal di suatu wilayah administrasi tertentu b. Survey adalah kegiatan mengumpulkan data yang dilakukan pada suatu saat tertentu seperti sensus, tetapi informasi dikumpulkan pada bagian populasi yang disebut cuplikan atau sampel, jadi hanya pada individu yang telah di cuplik saja. c. Eksperimen, pada eksperimen data tidak tersedia/dimiliki oleh individu jadi pada eksperimen peneliti harus menimbulkan data dengan memberikan perlakuan pada subjek penelitian. 2. Data sekunder Data sekunder adalah data yang sudah tersedia atau telah dikumpulkan oleh orang atau lembaga tertentu, misalnya Bori Pusat Statistik. Data sekunder sebelum digunakan perlu diperiksa ulang mengenai ketepatan dan kesahihannya Sumber data sekunder sebagai berikut a. Pencatatan kelahiran b. Pencatatan kematian c. Pelaporan penyakit d. Catatan kasus e. Pencatatan penyakit f. Laporan dan publikasi
Magister Manajemen Rumahsakit Fakultas Kedokteran UGM 4
Skala Pengukuran Ada empat jenis pengukuran, disusun menurut kekuatan dan pilihan dari rendah ke tinggi : 1. Skala Nominal Terdiri atas dua atau lebih kategori. Kalau terdiri dari dua kategori disebut dikotomi, tiga atau lebih disebut politomi. Kategori bersifat mutually exclusive. Contoh :
Jenis kelamin : pria, wanita
Status perkawinan : menikah, lajang, janda/duda
2. Skala Ordinal Memiliki tambahan kualitas, yaitu penjenjangan seperti tangga. Hal ini disebabkan karena kategori-kategori diurutkan. Jarak antar kategori tidak harus sama Contoh :
Kebiasaan : merokok, bukan merokok, perokok ringan, perokok sedang, perokok berat
Kepastian diagnosis : definitive, probable, possible
3. Skala Interval Jarak antar kelas atau kategori sama, tidak memiliki nol absolute Contoh ; suhu 4. Skala Ratio Selain memiliki sifat skala interval juga memiliki nol absolute (nol berarti yang diukur tidak ada) Contoh
Berat badan diukur dalam kilogram
Pendapatan diukur dalam rupiah
Hemoglobin diukur dalam gram tiap 100 cc darah
Magister Manajemen Rumahsakit Fakultas Kedokteran UGM 5
Pemilihan Skala Pengukuran Pemilihan skala pengukuran sebagian ditetapkan oleh : 1. Variable yang akan diukur 2. Metode pengukuran yang tersedia Status perkawinan, jenis pekerjaan dan jenis anemia tidak bisa diukur dengan skal ainterval. Untuk kebanyakan variable berbagai metode pengukuran dapat digunakan. Penetapan skala pengukuran akan dipengaruhi metode pengumpulannya.
Kriteria Pemilihan Skala Pengukuran Suatu skala pengukuran memuaskan bila memenuhi kriteris-kriteris berikut ini : 1. Kesesuaiannya dnegan penggunaannya pada pneleitian yang bersangkutan terutama definisi konseptual dan tujuan penelitian 2. Kepraktisan
skala
pengukuran,
yaitu
apakah
sesuai
dengan
metode
pengukurannya. Untuk data primer kita bisa memilih skala pengukuran sesuai dengan metode pengukuran yang diinginkan 3. Skala pengukuran harus cukup kuat untuk memenuhi tujuan penelitian 4. Didefinisikan secara jelas. Kalau diperlukan tidak hanya variable yang akan diukur tetapi bahkan kategori dalam skala pengukuran harus didefinisikan terutama kalu kita menggunakan skala nominal dan ordinal 5. Skala pengukuran harus memiliki kategori yang cukup artinya tidak terlalu banyak secara tidak perlu dan terlalu sedikit sehingga informasi yang ingin diperoleh dengan pengukuran menjadi hilang. Kalau kita menggabungkan beberapa karegori menjadi satu atau lebih maka konsekuansinya kita kehilangan informasi. 6. Harus menyeluruh/komprehensif artinya setiap subjek bisa digolongkan dalam kategori yang ada. Kalu perlu dibuat kategori tambahan, misalnya tidak diketahui atau lainnya dan disebutkan. 7. Tiap kategori dalam skala harus mutually exclusive artinya kategori harus terpisah secara tegas, batas antar kategori harus jelas. Magister Manajemen Rumahsakit Fakultas Kedokteran UGM 6
Metode Pengumpulan Data Secara garis besar metode pengumpulan data dapat diklasifikasikan sebagai berikut: 1. Observasi 2. Kuestioner 3. Data documenter/ checklist
Memilih Uji Statistik Yang Tepat
Apakah penelitian menggunakan sample atau seluruh populasi ? Populasi penelitian adalah sekumpulan subjek yang menjadi pusat perhatian penelitian. Sedangkan sample adalah sebagian dari populasi yang dipilih dengan metode tertentu dan dianggap dapat mewakili atau mencerminkan populasi penelitian. Sebagai contoh : 1. pada suatu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui angka kejadian anemia pada wanita hamil, maka populasi penelitiannya adalah seluruh wanita ha,il. Mengingat pada kenyataannya kita tidak selalu mampu meneliti seluruh populasi (oleh karena keterbatasan sumberdaya), maka dipilih sekelompok wanita hamil yang periksa ke puskesmas. (apa kemungkinan bias akibat tekhnik sampling tersebut ?) 2. Penelitian mengenai validitas diagnosis klinik pada kasus tipoid dewasa din RSUP Dr. Sardjito dengan populasi seluruh pasien tipoid dewasa yang dirawat di RSUP Dr. Sardjito dan sample pasien tipoid dewasa yang dirawat pada tahun 1994. 3. Penelitian mengenai penggunaan antibiotika pada kasus ISPA pada anak di bawah 10 tahun di praktek swasta, menjaring seluruh kasus ISPA yang dididentifikasi di praktek swasta di propinsi DIY selama 1 minggu. Dengan demikian subjek penelitiannya adalah seluruh populasi, tanpa melakukan sampling. Magister Manajemen Rumahsakit Fakultas Kedokteran UGM 7
Apakah peneliti bemaksud menguji perbedaan ataukah mencari hubungan antar variabel ? Perhatikan kedua contoh kasus berikut ini, Kasus 1. anda diminta oleh suatu perusahaan obat untuk membuktikan bahwa obat A efektif untuk menurunkan tekanan darah diastolik. Meskipun anda belum menguasai rancangan penelitian, anda merencanakan 2 alternatif cara untuk membuktikan keefektifan obat A: 1. Dengan cara membandingkan obat A dengan obat lain atau placebo. Dalam hal ini anda mempunyai 2 kelompok subjek yang mendapat perlakuan yang berbeda. Kelompok pertama diberi obat A, dan kelompok kedua diberi obat B. Pada akhir penelitian, anda ukur tekanan darah diastolik kedua kelompok tersebut, kemudian dibandingkan hasilnya. Berapa besar perbedan tekanan darah diastolik pada kelompok yang mendapat obat A bila dibandingkan dengan kelompok yang mendapat obat B ? apakah selisih perbedaan tersebut secara statistik bermakna (bukan hanya suatu kebetulan) ? 2. Dengan cara memberikan obat A kepada satu kelompok subjek, kemudian diukur tekanan darah diastolik sebelum dan sesudah pemberian obat tersebut. Berbeda dengan pendekatan pertama, anda hanya memiliki 1 kelompok subjek, namun dilakukan 2 kali pengukuran tekanan darah diastolik, yaitu sebelum dan sesudah pemberian obat. Pada akhir penelitian, anda ingin mengetahui besar perbedaan tekanan darah diastolik sebelum danb sesudah diberi obat A. Apakah perbedaan tersebut bermakna ? Contoh di atas memberi ilustrasi penelitian yang bertujuan untuk menguji perbedaan. Kasus 2. anda sedang menjalani kepaniteraan di bagian THT, RSUP Dr, Sardjito. Pada waktu anda bertugas di poliklinik umum, anda menemukan banyak kasus kanker nasofaring dan sebagian besar kasus berdomisili di Kebumen, Jawa Tengah yang terkenal dengan produksi tembakaunya. Fakta tersebut memunculkan pertanyaan: apakah ada hubungan antara merokok dengan kejadian kanker nasofaring ? dengan Magister Manajemen Rumahsakit Fakultas Kedokteran UGM 8
bekal kuliah Metode Penelitian dan Epidemiologi, anda mulai menyususn rancangan penelitian, sebagai berikut : 1. Pasien-pasien dengan kanker nasofaring (kelompok kasus) yang ditemukan di RSPP Sardjito diwawancarai mengenai pemaparan terhadap rorkok. Demikian pula pasien-pasien yang tidak menderita kanker nasofaring atau penyakit lain yang berkaitan
dengan merokok (kelompok kontrol). (Apa rancangan
penelitiannya?) 2. Anda mengunjungi daerah Kebumen, kemudian mengamati orang-orang yang merokok (kelompok terpapar) dan non perokok (kelompok tidak terpapar) dalam jangka waktu tertentu. (Apa rancangan penelitiannya?) Pada akhir penelitian anda ingin menjawab pertanyaan berikut ini : seberapa kuat hubungan anatara merokok dan kanker nasofaring? Apakah hubungan tersebut bermakana? Berpa besar risiko terjadinya kanker nasofaring pada kelompok perokok dan non perokok ? seberapa besar perbedaan kejadian kanker nasofaring pada perokok dan non perokok disebabkan oleh faktor merokok / Apa skala atau tingkat pengukuran variabelnya ? Variabel dapat dikelompokkan berdasarkan kenis informasi yang dikumpulkan (kualitatif dan kuantitatif) ataupun hubungan antar variabel utama dalam penelitian (tergantung dan bebas). Variabel kualitatif adalah variabel yang pengukurannya tidak melibatkan angka (dalam koding angka hanya menujukkan simbol bukan angka sesungguhnya !). variabel kualitatif dibedakan menjadi nominal dan ordinal. Nominal berasal dari kata name, artinya variabel dikelompokkan berasarkan nama kelompok variabelnya. Misalnya jenis kelamin (laki, perempuan), status perkawinan (menikah, belum menikah), diagnosis penyakit, atau varibel lain yang responnya dikotomus (ya - tidak). Ordinal berasal dari kata order yang berarti ; urutan. Variabel ordinal adalah variabel yang dapat diurutkan secara berjenjang. Contohnya status sosial ekonomi yang dibedakan menjadi rendah, sedang, tinggi; derjat keparahan penyakit, stadium penyakit kanker derjat hipertensi, dan lain-lain. Magister Manajemen Rumahsakit Fakultas Kedokteran UGM 9
Berapa jumlah kelompok yang dibandingkan ? Jumlah perbandingan tergantung dari jumlah kelompok yang dibandingkan. Apabila digunakan 2 kelompok subjek (misalnya kelompok yang mendapat obat A dan yang mendapat obat B), maka hanya ada satu perbandingan, yaitu antara yang memperoleh obat A dan B, obat A dan terapi relaksasi, serta obat B dan terapi relaksasi. Apakah dilakukan matching ? Untuk meminimalkan variasi antara kelompok yang diperbandingkan, penelitian seringkali melakukan matching subjek menurut jenis kelamin, umur, ras, atau faktor lainnya yang dianggap dapat mempengaruhi hasil pengukuran. Disamping itu, peneliti mungkin pula melakukan pengukuran lebih dari satu kali pada subjek yang sama (pairing). Misalnya pengukuran tekanan darah diastolik sebelum dan sesudah diberi obat A. Setelah mengetahui definisi dan hal-hal lain yang terkait, dalam halaman lampiran terdapat DIAGRAM ALIR yang dapat membantu memilih uji statistik Daftar Pustaka Supadi, Pramono, Nawi, Statistika Kesehatan-Unpublish report, Bagian IKM FK UGM Kirkwood BR. Essentials of Medical Statistics. Oxford, Blackwell Scientific Publications; 1988 Norman GR, Streiner DL. PDQ statistics. Toronto, BC Decker Inc; 1986. Reigelman RK. Studying a Study and Testing a Test: How to Read the Medical Literature. Boston, Little, Brown and company; 1981.
Magister Manajemen Rumahsakit Fakultas Kedokteran UGM 10