Pengambilan Risiko
Kuliah 5
Seiring dengan perkembangan usaha yang biasanya diikuti dengan perubahan gaya manajemen, maka pada saat yang sama para wirausahawan dihadapkan pada berbagai risiko. Bagi sebagian wirausahawan yang memiliki keberanian dan kematangan berpikir risiko-risiko tersebut mungkin sudah diantisipasi dan dapat dilalui dengan baik. Namun bagi sebagian wirausahawan yang lain, risiko yang harus dihadapi dalam pengembangan usahanya bisa jadi dirasakan terlalu berat dan penuh ketidakpastian sehingga mereka lebih memilih untuk mempertahankan status quo.
Seorang wirausahawan adalah penentu risiko dan bukan penanggung risiko.
Ducker mengatakan bahwa ketika wirausawan menetapkan sebuah keputusan, sudah memahami secara sadar risiko yanga bakal di hadapinya. Selanjutnya wirausaha tersebut akan memperkecil risiko - risiko itu. Dalam hal ini,penerapan inovasi dalam usaha merupakan usaha yang kreatif untuk memperkecil kemungkinan terjadinya risiko. Dalam berwirausaha praktiknya penuh risiko. seperti adanya persaingan, harga turun naik, barang tidak laku dijual,serta adanya resesi dan inflasi. Namun semua risiko tersebut dengan membuat keputusan dari segala macam segi, serta tidak lupa berlindung dan memohon pertulungan dari Tuhan Yang Maha Esa.
Pada dasarnya ada dua risiko yang dihadapi oleh para wirausahawan ketika diberikan kesempatan untuk mengembangkan usahanya.
1. Risiko Riil, adalah risiko yang terlihat, bisa dihitung, bisa diantisipasi dan bisa dihindari. Termasuk dalam risiko ini adalah: { {
{ {
Kehilangan modal baik yang sudah ditanam dan akan ditanamkan ke dalam perusahaan Kehilangan kesempatan untuk mendapatkan keuntungan, di masa sekarang ataupun masa depan Kehilangan mata pencaharian untuk menutupi kebutuhan sehari-hari Kehilangan kendali atas kekuasaan yang selama ini dimilikinya (decision-making) karena ada pengalihan gaya bisnis keluarga menjadi bi i f i l
2. Risiko Psikologis, adalah risiko yang tidak terlihat, tidak bisa dihitung, bisa diantisipasi, tetapi belum tentu bisa dihindarkan. Termasuk dalam risiko ini adalah: { { { {
{
Kehilangan reputasi (hilang muka, nama besar, citra, dsb) dan risiko menanggung malu Kehilangan kepercayaan pada diri sendiri dan pada orang lain (Menjadi paranoid) Kehilangan perasaan "potent" atau mampu yang akan menyebabkan hilangnya rasa percaya diri Kehilangan jatidiri (terutama bagi mereka yang sudah menganggap keberadaan perusahaan sebagai keberadaan dirinya sendiri) Kehilangan motivasi untuk berjuang
Apakah Situasi Berisiko itu?
Situasi berisiko terjadi jika diminta membuat pilihan antara dua alternatif atau lebih, yang bakal hasilnya tidak diketahui dan harus dinilai secara obyektif. Situasi ini mengandung potensi kegagalan dan potensi sukses. Semakin besar kemungkinan kerugian, semakin besar risikonya.
Kebanyakan ciri-ciri wirausaha saling berkaitan pada perilaku pengambilan risiko. Beberapa kaitan itu antara lain:
Pengambilan risiko berkaitan dengan kreativitas dan inovasi serta merupakan bagian penting dalam mengubah ide menjadi realitas. Pengambilan risiko berkaitan dengan kepercayaan pada diri sendiri Pengetahuan realistik mengenai kemampuan-kemampuan anda sendiri juga penting.
Pengambilan Risiko Pribadi
Hal yang hakiki dalam merealisasi potensi anda sendiri sebagai wirausaha. Contohnya: pengambilan risiko dalam hubungan pribadi dengan keluarga, teman-teman dan tetangga akan membantu memperoleh pengalaman untuk menilai serta mengambil risiko dan mengelakkan risiko yang kecil ganjaran potensialnya.
Kemampuan mengambil risiko seorang wirausaha akan ditingkatkan oleh: { {
{
{
Keyakinan pada dirinya Kesedian dalam menggunakan kemampuan Kemampuan dalam menilai situasi Menghadapi situasi risiko sesuai tujuan
Ingat…
Inovasi dalam bisnis yang menghasilkan barang dan jasa yang berkualitas lebih tinggi adalah hasil dari tindakan para wirausaha, yang bersedia menerima tantangantantangan lebih besar dan memikul risiko yang sudah diperhitungkan.
Mengevaluasi Risiko
Data kuantitatif (angka-angka) akan membantu anda mengevaluasi setiap risiko dan menetapkan tujuan-tujuan anda dan juga memungkinkan anda menggariskan kemajuan secara sistematis. melalui data kuantitatif, anda akan mampu mengukur hasil-hasil yang dicapai dalam hubungan dengan ideide semula anda.
Ada beberapa pertanyaan sebelum memutuskan untuk mengambil risiko, sebagai berikut: 1. 2. 3. 4.
5. 6. 7. 8. 9. 10.
Apakah risiko itu sepadan dengan hasilnya? Bagaimanakah risiko dapat dikurangi? Informasi apakah yang diperlukan sebelum risiko di ambil? Orang-orang dan sumber-sumber daya manakah yang dapat membantu mengurangi risiko dan dan mencapai tujuan? Mengapa risiko ini penting? Apakah kekuatan anda dalam mengambil risiko ini? Apakah anda bersedia berusaha sekuat tenaga untuk mencapai tujuan ini? Apakah yang akan dapat anda capai dengan mengambil risiko itu? Bagaimana anda dapat mengetahui secara kuantitatif bahwa tujuan anda telah tercapai? Apakah halangan-halangan terbesar dalam mencapai tujuan ini?
Dalam bisnis, seperti juga dalam hidup , jelas tidak mungkin mengelakkan risiko. Jika kita mengambil risiko, akan menemukan kemampuan anda dan akan lebih yakin pada diri sendiri dan pandangan kita terhadap pengambilan risiko akan lebih positif, karena anda percaya pada kemampuan-kemampuan anda. Dan anda menerima risiko sebagai tantangantantangan yang menuntut upaya-upaya yang terbaik dalam mencapai tujuan.
Contoh Pengambilan Risiko
Meskipun pengambilan risiko merupakan suatu gaya perilaku, pengambilan risiko dengan penuh perhitungan merupakan suatu keterampilan yang dapat ditingkatkan. Berikut ini adalah prosedur-prosedur untuk menganalisis sebuah situasi risiko.: { { { { {
Taksiran Risiko itu Tujuan dan sasaran Telitilah Alternatif Kumpulkan Informasi dan Ukurlah Alternatif-alternatif Bagaimana Meminimkan Risiko? Rencanakan dan Laksanakan Sebuah Alternatif
1. Taksiran Risiko Itu
Langkah pertama adalah menaksir ada tidaknya risiko di dalam yakni apakah terdapat potensi rugi dalam memilih sebuah alternative. Misal pilihan-pilihan adalah: { { { {
Tetaplah pada tingkat permintaan anda yang sekarang Membeli peralatan lebih banyak untuk memenuhi permintaan Menyewa peralatan untuk memenuhi permintaan Mensubkontrakkan kepada pembikin-pembikin yang lebih kecil
2. Tujuan dan sasaran
Sasaran sebuah perusahaan mungkin dirumuskan: mencapai pertumbuhan yang pelan-pelan, atau pertumbuhan mantap, atau tidak tumbuh atau pertumbuhan dalam bidang produk lain. Kitalah yang harus memutuskan apakah risiko yang muncul itu taat azas dengan tujuan dan sasaran anda. Jika taat azas, proses pengambilan keputusan diteruskan; dan lakukanlah penaksiran alternative yang rinci.
3. Telitilah Alternatif
Pengambilan risiko tertentu (yakni keputusan untuk meluaskan produksi) konsisten dengan sasaransasaran perusahaan anda, maka langkah berikutnya adalah mengadakan survai atas pelbagai alternative. Beberapa pertanyaan bagi yang ingin teliti dalam alternatif : {
{ {
Apakah sebuah alternative akan menyita usaha pribadi anda? Apakah kegagalan akan menjatuhkan prestise social? Anda perlu menentukan biaya keuangan dan biaya-biaya lain untuk setiap alternative yang dapat dijalankan
4. Kumpulkan Informasi dan Ukurlah Alternatif-alternatif
Tahap berikutnya adalah mengumpulkan informasi secara intensif sehingga penaksiran setiap kemungkinan realistic dapat dibuat secara realistis. Berbagai akibat sebaiknya ditelusuri terus dengan kesimpulan-kesimpulan logisnya. {
{
{ •
Jika permintaan mendekati titik kejenuhan, apakah modifikasi produk mendorong kenaikan permintaan di pasar baru? Apakah terdapat pasar-pasar baru jika kegiatan persaingan mengurangi bagaian pasar yang sekarang? Dapatkan peralatan mesin dimodifikasi dengan mudah untuk membuat produk-produk lain? Apakah ada kemungkinan para pembekal dan sub kontraktor menaikkan harga-harganya jika permintaan bertambah
5. Bagaimana Meminimkan Risiko?
Langkah yang menentukan berisikan penaksiran secara realistis tentang sejauh mana anda dapat mempengaruhi keadaan. Hal ini mengandung unsur-unsur: {
{
{
{
Kesadaran yang jelas tentang kemampuan-kemampuan kita dan kekuatan perusahaan Kreativitas dalam menentukan cara mengubah keadaan (demi keuntungan anda) Kemampuan merencanakan taktik dan strategi untuk mewujudkan perubahan itu; dan Dorongan, energi dan antusiasme untuk melaksanakan strategi itu.
Rencanakan dan Laksanakan Sebuah Alternatif
Sekali sebuah alternative telah dipilih, maka disusunlah sebuah rencana untuk pelaksanaannya. Rencana ini mengandung sebuah : { { {
{
Jadwal waktu, Rumusan tujuan yang jelas Seperangkat rencana darurat untuk pelbagai hasil yang mungkin terjadi Sebuah proses umpan balik
Konsep Risiko: Sebuah Pengantar
Difinisi Risiko { { { {
Ketidakpastian (uncertainty) Konsekuensi yang memunculkan dampak yang merugikan Risiko dan Pengambilan keputusan bisnis Hubungan antara: Risk - Risiko – Rizki – Rejeki
Motivasi mengambil risiko {
Menginginkan pengembalian yang sepadan (return)
{
mampu mengkalkulasi risiko
Kepepet
tidak mampu mengkalkulasi risiko, atau tidak tahu risiko yang dihadapi
Jenis-jenis Risiko Dalam Bisnis {
Risiko Murni
{
Risiko hilang/rusaknya aset yang dimiliki Kecelakaan kerja Risiko akibat tuntutan hukum Risiko operasional lainnya Bencana alam (force majure)
Risiko spekulatif
Risiko Perubahan Harga { {
Perubahan harga input Perubahan harga output
Risiko Kredit
Bentuk Kerugian Akibat Risiko {
Kerugian Langsung
{
Nominal yang harus ditanggung akibat dampak langsung risiko yang terjadi
Kerugian Tidak Langsung
Kemungkinan sales/profit yang gagal diterima Munculnya biaya operasional tambahan Kesempatan investasi yang hilang Kerugian lainnya
Bagaimana Mengkalkulasi Risiko {
{
{
Tentukan seberapa sering risiko tersebut terjadi (frekuensi atau probability) Tentukan dampak yang timul dari risiko yang terjadi (dampak) Hitung kemungkinan prediksi kerugian, dengan formula: Frekuensi x Dampak
Contoh Mengkalkulasi Risiko {
{ {
{
Risiko terjadinya pencurian barang dagangan Frekuensi: 1 bulan 5 kali Dampak: Dalam setiap kejadian rata-rata kerugian yang ditanggung adalah Rp300 ribu Kemungkinan prediksi kerugian: 5 x 300.000 = 1.500.000 Artinya: Dalam satu bulan terdapat risiko pencurian barang dagangan yang berpotensi menyebabkan kerugian sebesar Rp1,5 juta
Pengelolaan Risiko {
{
Mulai dari Risiko yang memiliki kemungkinan prediksi kerugian terbesar (prinsip Pareto) Pilihan Strategi Pengelolaan:
Dikontrol, supaya risiko-risiko tidak muncul, misal: SOP, Quality Control Ditransfer kepada pihak lain, misal: konsumen, supplier dan asuransi Dibiayai sendiri, dibuat cadangan dana untuk membiayai jika risiko terjadi
Tips & Trik
Bagaimana menghadapi risiko {
{
{ {
{
Perlu difahami bahwa risiko tidak untuk menjadi penghambat untuk maju. Risiko harus diambil sebagai konsekuensi menginginkan sesuatu yang lebih baik (keberhasilan) Identifikasi risiko apa yang berpotensi muncul dalam bisnis Identifikasi seberapa sering risiko tersebut muncul Identifikasi seberapa besar dampak dari risiko yang muncul tersebut Siapkan langkah-langkah mitigasi risiko hanya pada risiko yang dominan/prioritas