PENGADAAN BAHAN PUSTAKA PADA PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAKARTA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Adab dan Humaniora untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.Ip)
Oleh: M. Khusnan Hadi NIM: 107025003183
JURUSAN ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULAH JAKARTA
1435 H / 2014
ABSTRAK M. Khusnan Hadi Pengadaan Bahan Pustaka Pada Perpustakaan Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta
Penelitian tentang pengadaan bahan pustaka pada Perpustakaan Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta ini bertujuan untuk mengungkapkan pelaksanaan beberapa proses pengadaan bahan dan upaya mengatasi beberapa kendala yang dihadapi dalam pengadaan bahan pustaka di Perpustakaan bersangkutan. Ada tiga metode pengadaan bahan pustaka pada Perpustakaan Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta yang menjadi fokus penelitian ini, yaitu pengadaan bahan pustaka melalui pembelian, pengadaan bahan pustaka melalui sumbangan/hadiah dan pengadaan bahan pustaka melalui deposit. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif, sedangkan teknik pengumpulan data yang dipakai adalah wawancara dan observasi. Temuan dari penelitian ini adalah ada tiga pengadaan bahan pustaka yang diterapkan di Perpustakaan Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta diantaranya pengadaan bahan pustaka melalui pembelian, pengadaan bahan pustaka melalui hadiah/sumbangan, dan pengadaan bahan pustaka melalui deposit.
Kata kunci : Pengadaan, Bahan Pustaka
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat
Allah SWT atas segala karunia yang telah
diberikan kepada kita semua khususnya bagi penulis, sehingga dapat menyelesaikan skripsi dengan baik. Shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, dan semoga terlimpahkan pula kepada para sahabat dan semua insan yang telah mengikuti sunahnya. Amin. Selama mengerjakan skripsi ini penulis mendapatkan banyak pengalaman dan
pelajaran
berharga,
terutama
untuk
lebih
mengenal sekaligus
mengetahui kemampuan dan kelemahan penulis dalam banyak hal. skripsi ini juga masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu penulis mebucapkan permohonan maaf atas kekurangan yang ada pada skripsi ini. Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, sangatlah sulit bagi penulis untuk menyelesaikannya. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1.
Bapak Prof. Dr. Oman Fathurahman, M.Hum selaku Dekan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2.
Bapak Pungki
Purnomo,
MLIS
selaku
Kepala Jurusan Ilmu
Perpustakaan dan Informasi sekaligus Pembimbing skripsi yang telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, arahan dan pemikiran kepada penulis dalam penulisan skripsi ini.
3.
Bapak Mukmin Suproyogi, M.Si selaku Sekretaris Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi sekaligus Penguji II Skripsi.
4.
Bapak Parhan Hidayat, M.Hum selaku Penguji I Skripsi.
5.
Seluruh Dosen Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, terlebih Dosen Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi yang telah memberikan ilmu yang bermanfaat untuk penulis.
6.
Bapak Amran Banurea, S.Sos. MP, selaku Kepala Perpustakaan beserta seluruh
staf
Perpustakaan
Universitas
Pembangunan
Nasional
“Veteran” Jakarta yang sangat membantu penulis untuk melakukan penelitian dan mendapatkan informasi. 7.
Ayahanda tercinta Sumardi, yang selalu memberi semangat dan mengajarkan bagaimana harus berusaha untuk mengapai cita-cita. Ibunda tercinta Khuzaimah yang selalu mendo’akan dan berkorban demi anaknya untuk masa depan.
8.
Adik-adikku Hazmi Mahmudi dan Ahmad Tsalist Jazilun Ni’am Terima kasih, semoga kalian berdua nanti menjadi orang yang sukses di Dunia dan di Akhirat.
9.
Untuk teman-teman Ilmu Perpustakaan angkatan 2007 semua, terima kasih buat hari-hari yang kita lalui bersama semoga kita tetap terjaga dalam tali silaturahmi.
10. Keluarga besar Wadah Silarurrahmi Alumni Tarbiyatut Tholabah (WASIAT) Jakarta 11. Keluarga besar UKM Resimen Mahasiswa (MENWA) Wira Dharma
satuan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 12. Keluarga
besar
Forum
Mahasiswa
Lamongan
(FORMALA)
Jabodetabek. 13. Dan semua pihak yang telah membantu yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terima kasih atas bantuan dan dukungannya. Penulis percaya tidak ada kebaikan yang sia-sia. Semoga Allah membalas semua kebaikan dengn berkah dan limpahan ksih sayang-Nya. Amiin Besar harapan penulis, semoga karya yang cukup sederhana ini dapat bermanfaat dan berguna bagi peneliti maupun pembaca pada umumnya.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Jakarta, 17 Agustus 2014
M. Khusnan Hadi
DAFTAR ISI ABSTRAK……………………………………………………………………… iv KATA PENGANTAR ……………………...………………………..……….. v DAFTAR ISI …………..………………………..…………………….…..….. viii DAFTAR TABEL……………………………………………………………... x DAFTAR GAMBAR.……………………………..…..………………………. xi
BAB I
PENDAHULUAN A. B. C. D. E.
BAB II
TINJAUAN LITERATUR A. B. C. D. E.
BAB III
Latar Belakang Masalah…………………………………….. 1 Pembatasan dan Perumusan Masalah……………………….. 6 Tujuan dan Manfaat Penelitian……………………………… 6 Metode Penelitian…..……………………………………….. 8 Sistematika Penulisan………...…………………………….. 10
Pengertian Bahan Pustaka…………………..……………… 12 Fungsi Pengadaan Bahan Pustaka………………………..… 15 Jenis Bahan Pustaka……………………………………..…. 18 Cara Pengadaan Bahan Pustaka……………………..……... 20 Sarana Pengadaan Koleksi…………………………………. 27
PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS NASIONAL “VETERAN” JAKARTA A. B. C. D. E. F. G.
PEMBANGUNAN
Sejarah Singkat dan Perkembangannya……………… …... 30 Struktur Organisasi dan Tugas Fungsi……………………... 32 Koleksi…………………………………………………..…. 37 Layanan……………………………………………..……… 42 Keanggotaan……………………………………..………… 44 Fasilitas Perpustakaan…………………………………..….. 47 Tata Tertib dan Prosedur Layanan…………………………. 47
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Proses Pelaksanaan Pengadaan Bahan Pustaka Di Perpustakaan UPNV Jakarta…………………………………………...…. 51 1. Pengadaan Bahan Pustaka Melalui Pembelian………..… 53 2. Pengadaan Bahan Pustaka Melalui Hadiah……………... 55 3. Pengadaan Bahan Pustaka Melalui Deposit…………..… 57 B. Kendala-Kendala Serta Upaya Mengatasi Kendala Dalam Pengadaan Bahan Pustaka………………………………..… 59 1. Pengadaan Bahan Pustaka Melalui Pembelian………….... 59 2. Pengadaan Bahan Pustaka Melalui Hadiah………….....… 61 3. Pengadaan Bahan Pustaka Melalui Deposit……...……….. 62
BAB V
PENUTUP A. Kesimpulan……………………………………..………...... 63 B. Saran-saran………………………………………..………... 64
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP
DAFTAR TABEL
No Tabel
Keterangan
Halaman
Tabel 1 :
Disiplin Ilmu................................................................... 38
Tabel 2 :
Jumlah Koleksi Perpustakaan UPNV Jakarta………… 38
Tabel 3 :
Jam Pelayanan Perpustakaan..........................................42
DAFTAR GAMBAR
No Gambar Gambar 1
Keterangan :
Halaman
Struktur Organisasi .............................................. 32
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Dalam upaya meningkatkan kualitas pembangunan bangsa di bidang pendidikan, sangat diperlukan berbagai sarana penunjang. Salah satu sarana penting adalah perpustakaan. Perpustakaan menjadi pusat informasi dan sumber ilmu pengetahuan yang tidak pernah habis-habisnya untuk digali, ditimba dan dikembangkan. Melalui perpustakaan, seseorang dapat saling tukar menukar informasi, saling menambah dan memperkaya khasanah ilmu pengetahuan, saling menguji dan saling memperoleh nilai tambah untuk mengikuti perkembangan zaman. Dengan perpustakaan, yang di dalamnya terdapat teknologi informasi dan teknologi komunikasi, kendala jarak, waktu sudah dapat teratasi. Melalui perpustakaan pula setiap penemuan dan pemikiran baru dengan cepat dapat menjadi milik bersama1 Perpustakaan perguruan tinggi adalah perpustakaan yang terdapat pada perguruan tinggi, unit bawahannya maupun lembaga berafiliasi dengan perguruan tinggi, dengan tujuan untuk membantu perguruan tinggi mencapai tujuannya, seperti tercermin pada tri dharma perguruan tinggi (pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat), maka perpustakaan perguruan tinggi pun bertujuan membantu melaksanakan ketiga tri dharma perguruan tinggi. Yang termasuk
1
Sutarto NS, Perpustakaan dan Masyarakat (Jakarta : Yayasan Obor Indonesia, 2003), cet ke-1, h.2
2
perpustakaan perguruan tinggi adalah perpustakaan jurusan, fakultas, universitas, institut, sekolah tinggi, politeknik, akademi, maupun perpustakaan non gelar.2 Di antara fungsi perpustakaan di setiap jenjang pendidikan adalah sebagai pusat kegiatan belajar mengajar, pusat penelitian sederhana, pusat membaca guna menambah ilmu pengetahuan, dan tempat rekreasi.3 Untuk mewujudkan fungsi tersebut, yang harus dipikirkan oleh suatu perpustakaan adalah upaya melengkapi bahan pustaka. Pengadaan bahan pustaka merupakan salah satu bidang kegiatan perpustakaan yang mempunyai tugas mengadakan dan mengembangkan semua jenis koleksi bahan pustaka.4 Dalam kegiatan pengadaan bahan pustaka, perpustakaan terikat dan sekaligus
dipandu
oleh
rambu-rambu
yang
tertuang
dalam
kebijakan
pengembangan bahan pustaka, dimana prioritas utama pengadaan sudah ditentukan dalam kebijakan pengembangan bahan pustaka. Dengan demikian arah pengembangan koleksi sudah jelas. Hal ini penting untuk dilaksanakan dengan tujuan untuk menghindari buku atau jenis lainnya yang sebenarnya kurang bermanfaat bagi pengguna jasa perpustakaan masuk ke dalam jajaran koleksi5 Secara umum bahan pustaka perpustakaan perguruan tinggi terdiri atas karya tulis (makalah, skripsi, tesis, disertasi, laporan penelitian dan manuskrip), karya cetak (buku, terbitan berseri seperti majalah, jurnal, surat kabar), karya
2
Sulistyo-Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan (Jakarta : Gramedia Pustaka Utama, 2003), cet ke-2, h.3 3 Kosam Rimbarawa, Gedung, Tata Ruang, Perabot dan Peralatan Perpustakaan (Jakarta: Hakaeser, 2004), h.4 4 Yuyu Yulia dkk, Pengadaan Bahan Pustaka (Jakarta: Universitas Terbuka, 1999), cet ke1, h.1 5 Darmono, Manajemen dan Tata Kerja Perpustakaan Sekolah (Jakarta : Gramedia, 2001), cet ke-2, h. 57-58
3
rekam (CD, VCD, film, microfilm dan lainnya). Perpustakaan tinggi memiliki bahan pustaka, baik jumlah judul maupun jumlah eksemplarnya yang mencukupi untuk mendukung pelaksanaan pedidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.6 Tersedianya berbagai bahan pustaka dan berbagai jenis bahan pustaka yang dimiliki sebuah perpustakaan merupakan dambaan bagi setiap perpustakaan, tidak terkecuali perpustakaan Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta. Terlebih lagi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta memiliki misi yang lebih dari universitas swasta lainnya yang dikelola di bawah Departemen Pendidikan Nasional. Seperti apa yang tertera dalam profil universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta bahwa universitas ini menyiapkan tenaga mahasiswa yang professional, alumnus mahasiswanya juga harus mampu menanamkan nilai-nilai dalam bidang pendidikan dan pengajaran yang berorientasi pada kepentingan pertahanan Negara. Dengan demikian menurut penulis, sekurang-kurangnya ada dua tantangan yang dihadapi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta. Pertama. Dari segi Kualitas Universitas harus berupaya mewujudkan kualitas lulusan mahasiswanya yang tidak kalah dengan universitas swasta lainnya, kalau tidak mau dikatakan universitas pembangunan nasional “veteran” kelas dua atau kelas tiga, apalagi kelas empat. Untuk itu peningkatan kualitas akademik dengan segala fasilitas pendukungnya, termasuk Perpustakaan harus diupayakan secara maksimal. 6
Sekretariat Negara, Lampiran Undang-undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2007 Tentang Perpustakaan, Pasal 24 ayat 2
4
Kedua, harus mampu menanamkan sikap yang tangguh bagi alumnus mahasiswanya
dalam
mendukung
pertahanan
Negara
dan
menjalankan
pengabdian masyarakat, sehingga dapat mendukung terciptanya good university governance. Ini cukup berat dan merupakan nilai plus dari Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta Guna menjawab tantangan tersebut, menurut penulis, peran perpustakaan di Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta sangat penting dan berat. Karena pencapaian peningkatan kualitas mahasiswa yang professional, yang menanamkan sikap tangguh dalam mendukung pertahanan Negara serta mendukung terciptakannya good university governance, hanya akan dapat dipenuhi jika Universitas ini memiliki perpustakaan yang lengkap; tidak hanya buku-buku tentang mata kuliah saja tapi juga bahan pustaka lainnya terutama bahan pustaka tentang pertahanan nasional. Akan tetapi dari survey awal yang penulis lakukan, ternyata kondisi bahan pada perpustakaan Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta saat ini, belum seperti yang didambakan di atas, karena masih kurangnya koleksi dibidang pertahanan yaitu hanya mempunyai 51 koleksi buku bidang pertahanan. Oleh sebab itu penulis ingin meneliti pengadaan bahan pustaka pada perpustakaan universitas ini, bagaimana pelaksanaan proses pengadaan bahan pustaka, bagaimana upaya mengatasi pengadaan beberapa kendala yang dihadapi dalam pengadaan tersebut oleh para pengelola perpustakaan untuk melaksanakan pengadaan, penambahan atau pengembangan bahan pustaka (karya tulis, karya cetak, dan karya non cetak, atau sarana-prasarana teknologi pustaka).
5
Adapun yang mendorong penulis untuk mengangkat kepermukaan tentang masalah ini dilandasi oleh beberapa alasan, yaitu : 1. Pengadaan buku perpustakaan merupakan bagian integral dari suatu perpustakaan karena awal dari berdirinya sebuah perpustakaan, faktor pengadaan memiliki peranan yang cukup vital dalam rangka memajukan dunia perpustakaan, terlebih lagi bagi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta yang memikul misi mempersiapkan tenaga mahasiswa yang professional, alumnus mahasiswanya juga harus mampu menanamkan nilainilai dalam bidang pendidikan dan pengajaran yang berorientasi pada kepentingan pertahanan Negara, seperti dikemukakan diatas. 2. Pentingnya bahan pustaka dirasakan sangat perlu bagi pemustaka yang membutuhkan informasi, baik informasi baru maupun informasi lama, sementara bahan pustaka yang dapat memenuhi kebutuhan pemustaka adalah sebuah tujuan yang layak dari suatu perpustakaan. Berdasarkan pada pola pikir di atas, penulis merasa tertarik untuk mengadakan penelitian dalam rangka penyelesaian studi penulis pada Jurusan Ilmu Perpustakaan pada Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta, yang penulis beri judul,
“Pengadaan Bahan Pustaka Pada
Perpustakaan Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta”.
6
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah 1. Pembatasan Masalah Banyak hal yang dapat diangkat dalam persoalan ini seperti seleksi bahan pustaka, evaluasi bahan pustaka, kebijakan pengadaan bahan pustaka dan proses pengadaan bahan pustaka. Agar dapat memberikan fokus masalah, maka pembahasan skripsi ini dibatasi pada pelaksanaan beberapa proses pengadaan bahan pustaka dan upaya mengatasi kendala yang dihadapi dalam pengadaan bahan pustaka pada perpustakaan Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta. 2. Perumusan Masalah Untuk lebih fokus atau terarahnya penelitian ini, maka rumusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Bagaimana pelaksanaan proses pengadaan bahan pustaka perpustakaan Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta? b. Bagaimana upaya mengatasi kendala yang dihadapi dalam pengadaan bahan pustaka pada perpustakaan Universitas Pembanguan Nasional “Veteran” Jakarta?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Sejalan dengan pembatasan dan perumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah :
7
a. Mengungkapkan pelaksanaan beberapa proses pengadaan bahan pustaka pada perpustakaan Universitas Pembangunan Nasioanal “Veteran” Jakarta, melalui pembelian, pengadaan bahan pustaka melalui sumbangan/hadiah dan pengadaan bahan pustaka melalui deposit. b. Mengungkapkan upaya mengatasi beberapa kendala yang dihadapi dalam pengadaan bahan pustaka pada perpustakaan Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta, melalui pembelian, pengadaan bahan pustaka melaui sumbangan/hadiah dan pengadaan bahan pustaka melalui deposit. 2. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai berikut: a. Sebagai salah satu persyaratan akademis untuk mencapai gelar kesarjanaan di bidang perpustakaan pada jurusan perpustakaan dan informasi Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. b. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan yang berarti bagi khazanah ilmu perpustakaan, khususnya tentang pelaksanaan beberapa proses pengadaan bahan pustaka dan upaya mengatasi beberapa kendala yang dihadapi dalam pengadaan bahan pustaka di perpustakaan Universitas Pembangunan Nasioanal “Veteran” Jakarta. c. Penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan kontribusi berupa buku bacaan perpustakaan di lingkungan Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta.
8
D. Metode Penelitian 1. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian Deskriptif dengan mengunakan Pendekatan Kualitatif, yakni berupa lisan atau kata tertulis dari seseorang subyek yang telah diamati dan memiliki karakteristik bahwa data yang diberikan merupakan data asli yang tidak diubah serta menggunakan cara yang sistematis dan dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya 2. Informan Informan ini adalah seseorang yang memiliki informasi (data) banyak mengenai objek yang sedang diteliti, dan dimintai informasi mengenai objek penelitian tersebut. Dengan berbagai pertimbangan yang dianggap relevan, maka peneliti menentukan beberapa kriteria bagi penelitian ini yaitu : a.
Kepala Perpustakaan Bapak Amran Banurea, S.Sos. Mp dengan kriteria orang terlama di Perpustakaan dan mengerti tentang keadaan perpustakaan.
b.
Staf Perpustakaan Bapak Saidun Sinaga, A.Md dengan kriteria orang yang paling mengerti tentang pengadaan di Perpustakaan tersebut.
3. Sumber Data Sumber data dalam penelitian ini adalah : a. Data Primer adalah data yang diperoleh dari lapangan, yakni unsur-unsur pustakawan, dokumen-dokumen dan pihak terkait
lainnya untuk
9
mendapatkan data dan keterangan-keterangan yang diperlukan dalam penelitian. b. Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh dari perpustakaan atau literature yang berkaitan dengan bahan yang akan diteliti. Sebab, sebagai salah satu bagian dari penelitian terapan, seperti dikatakan Prof. Dr. Hadari Nawawi dan Dr. Mimi Martini, penelitian lapangan (field research) tidak dapat dilepaskan dari teori-teori yang dipakai sebagai landasan menyusun tinjauan literature (kerangka teori).7 Karena itu penelitian ini juga dilengkapi dengan penelitian kepustakaan (library research), sebab tidak mungkin seorang peneliti sukse melaksanakan tugasnya (meneliti) di lapangan, kalau ia berangkat dengan kepala kosong. Jadi harus ada kerangka teori yang dipegangnya sebagai acuan untuk meneliti, yang tentunya diperoleh dari penelitian kepustakaan. 4. Teknik Pengumpulan Data Dalam melakukan penelitian lapangan, penulis menggunakan dua teknik pengumpulan data, yaitu : a. Wawancara, penulis mengadakan Tanya jawab dengan Kepala Perpustakaan Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta dan pihak terkait lainnya untuk mendapatkan data yang dianggap akurat. b. Observasi,
penulis
mengadakan
pengamatan
langsung
ke
Perpustakaan Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta 7
Hadari Nawawi dan Mimi Martini, Penelitian Terapan (Yogyakarta: Gajah Mada Univesity Press, 1996), h.23
10
untuk mendapatkan data yang akurat tentang gejala, peristiwa dan kondisi actual yang terjadi pada masa sekarang. 5. Teknik Analisis Data Pengumpulan data melalui teknik ini dimaksudkan untuk melengkapi hasil data yang diperoleh melalui wawancara dan observasi. Dengan analisis dokumen ini diharapkan data yang diperlukan menjadi benarbenar valid. Dokumen yang dapat dijadikan sumber antara lain foto, laporan penelitian, buku-buku yang sesuai dengan penelitian, dan data tertulis lainnya.
E. Sistematika Penulisan Secara garis besar skripsi ini terdiri dari 5 (lima) bab dengan sub bab. Agar mendapat arah dan gambaran yang jelas mengenai hal yang tertulis, berikut ini sistematika penulisannya secara lengkap : BAB I
PENDAHULUAN Bab ini menguraikan tentang pokok-pokok pikiran yang terdiri atas latar belakang masalah, pembatasan dan rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II
TINJAUAN LITERATUR Bab ini menguraikan landasan teoritis berkaitan dengan masalah yang diteliti, yakni : pengertian bahan pustaka, jenis bahan pustaka, kebijakan pengadaan bahan pustaka.
11
BAB III
PERPUSTAKAAN
UNIVERSITAS
PEMBANGUNAN
NASIONAL “VETERAN” JAKARTA Bab
ini
berisikan
deskripsi kondisi
factual Perpustakaan
Universitas Pembangunan Nasioanal “Veteran” Jakarta, yang meliputi sejarah singkat dan perkembangannya, struktur organisasi dan tata kerja, system layanan dan fasilitas perpustakaan, pemustaka dan kunjungan pustaka. BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini mendeskripsikan hasil penelitian, yang meliputi : (A) Proses pelaksanaan pengadaan bahan pustaka Di Perpustakaan Universitas
Pembangunan
Nasional
“Veteran”
Jakarta
(B)
Kendala-kendala serta upaya mengatasi kendala dalam pengadaan bahan pustaka BAB V
PENUTUP Bab ini berisikan kesimpulan yang merupakan jawaban terhadap rumusan masalah penelitian dan saran-saran, yang merupakan masukan dan sumbangan pemikiran penulis.
12
BAB II TINJAUAN LITERATUR
A. Pengertian Bahan Pustaka Untuk kesamaan persepsi tentang kata “bahan pustaka” dalam judul skripsi ini, terlebih dahulu akan dilihat pengertian kata ini secara etimologis dan terminologis. Dari segi etimologis, kata “bahan pustaka” merupakan kata majemuk yang terdiri dari kata “bahan” dan “pustaka”. pengertian kata “bahan” menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, artinya: (1) barang yang akan dibuat menjadi barang yang lain, (2) segala sesuatu yang dapat dipakai atau diperlukan untuk tujuan tertentu seperti untuk pedoman atau pegangan, untuk mengajar, atau member ceramah8. Yang dimaksud “bahan” disini adalah segala sesuatu yang dapat dipakai dan diperlukan untuk tujuan pengajaran, ceramah, seminar dan sejenisnya di perguruan tinggi. Kata “pustaka” secara etimologis, berasal dari bahasa sanskerta dengan akar kata “pustaka”. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, artinya: (1) kitab, (2) buku primbon9. Kata “pustaka” dengan pengertian buku dalam arti sempit, bermakna, kumpulan atau bahan sejenis berisi hasil tulisan atau cetakan, dijilid menjadi satu sehingga mudah dibaca, berjumlah sedikit-dikitnya 4810 halaman. Kata “pustaka”, dalam arti luas, mencakup segala bahan yang berisi tulisan atau
8
Trisno Yuwono dan Pius Abdullah, Kamus Lengkap Besar bahasa Indonesia Praktis (Surabaya : Arkola,1994), h.44 9 Trisno Yuwono dan Pius Abdullah, Kamus Lengkap Besar bahasa Indonesia Praktis, h.340 10 Syihabuddin Qalyubi dkk, Dasar-Dasar Ilmu Perpustakaan dan Informasi, h.3
13
cetakan, termasuk surat kabar, majalah, laporan, skripsi, pamflet, prosiding, manuskrip atau naskah dan lain-lainnya. 11 Dengan menggabungkan kedua kata tersebut (bahan+pustaka) sehingga menjadi kata majemuk “bahan pustaka”, maka pengertiannya secara etimologis adalah, kumpulan barang-barang atau segala sesuatu berupa buku, kitab, surat kabar, majalah, laporan, skripsi, pamflet, prosiding, manuskrip atau naskah dan lain-lainnya. Pengertian di atas, adalah pengertian awal dari kata bahan pustaka, ketika bahan pustaka baru dikenal berupa buku (mulai tulisan tangan sampai dengan proses cetak). Akan tetapi setelah ilmu pengetahuan dan teknologi semakin berkembang, seperti ditemukannya rekaman audio, film, kaset, disket, microfilm, email, internet dan lainnya, pengertian bahan pustaka tidak lagi hanya terbatas pada buku, tetapi mencakup semua aspek yang bias direkam dan disimpan sebagai bahan perpustakaan. Pengadaan dalam arti umum adalah suatu usaha penyediaan barang atau kebutuhan lain yang dikehendaki oleh seseorang ataupun suatu badan. Hal ini berarti cara untuk memperoleh suatu penerbitan atau publikasi guna pemupukan koleksi yang kadang-kadang dilaksanakan melalui proses pembelian, tetapi juga dapat dipenuhi dengan cara meminjam, menyewa, tukar menukar atau membuat foto copinya. Cara ini dapat juga dikatakan sebagai upaya pengadaan bahan pustaka.
11
Sulistyo Basuki, Pengantar Ilmu perpustakaan (Jakarta: Universitas Terbuka, 1993), h.3
14
Pengertian kata “bahan pustaka” Secara terminologis dapat dilihat dalam definisi yang ditawarkan Kosam Rimbarawa dalam bukunya, Gedung, Tata ruang, Perabot dan Peralatan Perpustakaan, yang mengartikan “bahan pustaka” adalah segala bentuk karya tulis, cetak, rekam seperti naskah, buku, terbitan berkala, surat kabar, brosur, peta film, foto, pita rekaman dan lain-lain bahan sejenisnya12. Dalam ilmu perpustakaan, istilah “bahan pustaka” dikenal juga dengan nama koleksi perpustakaan. 13 Dalam tataran administrasi pemerintahan, pengertian koleksi perpustakaan atau bahan pustaka adalah seperti yang terdapat dalam Undang-Undang Nomor 43 tahun 2007 tentang Perpustakaan, Bab I Pasal 1, ayat (2) bahwa yang dimaksud dengan bahan pustaka adalah “semua informasi dalam bentuk karya tulis, karya cetak dan karya rekam dalam berbagai media yang mempunyai nilai pendidikan yang dihimpun, diolah dan dilayankan”.14 Pengertian secara terminologis juga dikemukakan Sulistyo-Basuki seperti dikutip Yuyu Yulia, dkk yang mengartikan kata bahan pustaka (1) karya cetak, seperti buku, kitab, majalah, surat kabar, disertasi, tesis, skripsi, dan laporan; (2) karya rekam, piringan, rekaman audio, kaset, dan video; (3) bentuk mikro, seperti microfilm, mikrofis, dan micropaque; (4) karya dalam bentuk elektronik,
12
Kosam Rimbarawa, Gedung, Tata ruang, Perabot dan Peralatan Perpustakaan (Jakarta: Hakaesar, 2004), h.2 13 Yuyu Yulia,dkk, Pengadaan Bahan Pustaka (Jakarta: Universitas terbuka, 1999), h.3 14
Sekretariat Negara, Lampiran Undang-undang RI Nomor 43 Tahun 2007 Tentang Perpustakaan, Bab I Pasal 1, ayat (2), h.2
15
seperti disket, pita magnetic, dan kelongsong elektronik (catridge) yang disosialisasikan dengan komputer15. Dengan memperhatikan pengertian terminologis (definisi) di atas, dapat disimpulkan, “bahan pustaka” adalah, Kumpulan semua informasi dalam bentuk karya tulis (skripsi, tesis, disertasi, laporan, makalah), karya cetak (buku, jurnal ilmiah/berkala/jurnal surat kabar), karya rekam (piring hitam, rekaman audio, kaset, video, CD, microfilm, microfis, disket, pita magnetic, flashdisk) dan dalam berbagai media lainnya yang mempunyai nilai pendidikan yang dikumpulkan, diolah dan dilayankan.
B. Fungsi Pengadaan Bahan Pustaka Fungsi pengadaaan bahan pustaka adalah menghimpun dan menyediakan bahan pustaka yang akan dijadikan koleksi perpustakaan. Bagian pengadaan bahan pustaka juga mengusahakan agar buku-buku yang dibutuhkan ada dalam koleksi. Bagian pengadaan bahan pustaka juga sangat memerlukan pembinaan bahan pustaka atau koleksi. Pembinaan koleksi perpustakaan merupakan salah satu dari kerja pelayanan teknis yang harus dilakukan perpustakaan dalam usahanya untuk memberikan pelayanan informasi kepada pengguna. Untuk itu, perlu disadari oleh petugas, anggota staf, dan pengguna secara umum menjaga koleksi perpustakaan menjadi tanggung jawab bersama.
15
Yuyu Yulia,dkk, Pengadaan Bahan Pustaka, h.3
16
Menurut Eva Philipps, kebijakan pengadaan dari suatu perpustakaan tergantung pada beberapa hal:16 1. Anggaran Organisasi harus menyisihkan dana untuk membeli buku dan majalah dari anggaran belanja tahunannya. Kadang-kadang lembaga lain memberi sumbangan dana untuk membeli buku-buku luar negeri. 2. Tujuan dan prioritas dari organisasi Bidang apa yang menjadi lingkup koleksi perpustakaan? Tidak semua buku dapat atau perlu dibeli. 3. Jenis pemakai dan kebutuhannya Apakah pemakaian memerlukan bahan ilmiah atau informasi yang sederhana dan praktis? 4. Hubungan dengan perpustakaan atau pusta dokumen lain Apakah di daerah anda terdapat perpustakaan? Dari mana anda dapat meminjam buku yang jarang diperlukan oleh pemakai perpustakaan anda, atau kemana anda dapat menyarankan pemakai untuk mendapatkan buku. 5. Kekhususan Apakah terdapat perjajian antara lembaga anda dan lembaga lain yang mengatur bidang koleksi yang harus dihimpun oleh perpustakaan anda dengan perpustakaan lain? Karena perpustakaan umumnya mempunyai dana yang terbatas, perjanjian kerjasama yang diperlukan.
16
Erma Yunita, “Pengadaan Bahan Pustaka Pada Arsip Negara Republik Indonesia (ANRI),” (Skripsi S1 Fakultas Adan dan Humaniora, Universitas Islam Negeri Jakarta, 2011), h.23
17
6. Staff Perpustakaan Dalam membeli buku harus dipertimbangkan jumlah tenaga di perpustakaan dan kemampuan mereka 7. Bahasa Kemampuan bahan pemakai menentukan koleksi perpustakaan. Kebijakan harus dibuat mengenai perincian koleksi berdasarkan bahasa pengantarnya. Misalnya buku dalam bahasa apa yang perlu dibeli dan berapa banyak. Kebijakan pengadaan bahan pustaka berfungsi sebagai berikut:17 a. Pedoman bagi para selektor untuk bekerja lebih terarah b. Sarana komunikasi untuk memberitahu pada para pemakai, administrator, dewan pembina dan pihak lain, apa cakupan dan ciri-ciri koleksi yang telah ada dan rencana untuk pengembangan selanjutnya. c. Sarana perencanaan untuk membantu daam proses alokasi dana.
17
Sofa, “Pengadaan Bahan Pustaka bag 1,” artikel diakses pada 29 Maret 2014 dari http://massofa.wordpress.com/2008/01/20/pengadaan-bahan-pustaka-bag-1/
18
C. Jenis Bahan Pustaka Bahan pustaka secara garis besarnya terdiri atas tiga jenis, yakni: 1. Karya Tulis18, adalah hasil pemikiran manusia yang dituangkan dalam bentuk tertulis, yang diperbanyak secara terbatas, tidak dipublikasikan untuk masyarakat umum. Di perguruan tinggi, pembuatan karya tulis merupakan bagian dari aktivitas perkuliahan, seminar atau untuk mengakhiri studi, diantaranya:
skripsi,
tesis,
disertasi,
makalah,
laporan
penelitian,
manuskrip. 19 Penjelasan lebih lanjut, sebagai berikut: a. Skripsi, adalah karya tulis untuk menyelesain studi tingkat Sarjana (S.1), tebalnya
antara
50-100
halaman,
bertujuan
melatih
mahasiswa
merumuskan telaah secara sistematis dan logis, memperkenalkan metodologi penelitian secara nyata, belum dituntut adanya temuan baru. b. Tesis, merupakan karya tulis untuk menyelesaikan studi Magister (S.2), tebalnya sekitar 150-250 halaman, bertujuan memperluas wawasan mahasiswa, memperkenalkan metodologi penelitian lanjutan, sehingga dapat menggambarkan kolerasi keilmuan yang dibahas dengan disiplin ilmu yang dituntut, dan berhasil menciptakan sebuah kajian lintas disiplin ilmu. c. Disertasi, adalah karya tulis untuk menyelesaikan studi program Doktor (S.3), tebalnya sekitar 250-350 halaman, bertujuan menyiapkan
18
Sekretariat Negara, Lampiran Undang-undang RI Nomor 43 Tahun 2007 tentang perpustakaan, BAB I, Pasal 1, ayat (3), h.2 19 Abd. Shomad,dkk (ed)., Pedoman Akademik 2009-2010 (Jakarta: Biro Akademik dan Kemahasiswaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2013), h.377
19
mahasiswa menghayati kultur penelitian dan mengantarkan lulusan menjadi peneliti mandiri, penyumbang ilmu pengetahuan dan teknologi, ada temuan baru dalam disertasinya. 20 d. Makalah, merupakan karya tulis ilmiah dalam proses perkuliahan21 atau kegiatan seminar atau loka karya, tebal isinya sekitar 10-25 halaman (tergantung ketentuan dosen pembimbing kuliah, panitia seminar). e. Laporan penelitian, adalah karya tulis ilmiah berdasarkan hasil penelitian, tebal isinya minimal 40 halaman (tergantung ketentuan sponsor prnrlitian). f. Manuskrip, adalah karya atau naskah yang ditulis dengan tangan, naskah yang belum dicetak.22 2. Karya Cetak, adalah hasil pemikiran manusia yang dalam bentuk cetak, yang disebarkan kepada orang banyak (public), tidak terbatas pada komunitas tertentu. Diantaranya karya-karya cetak tersebut adalah: a. Buku, adalah bahan pustaka yang merupakan satu kesatuan yang utuh dan yang paling umum terdapat dalam koleksi perpustakaan. Berdasarkan standar dari unesco tebal buku paling sedikit 49 halaman tidak termasuk kulit maupun jaket buku. Diantaranya buku fiksi, buku teks dan buku rujukan.23
20
Abd. Shomad,dkk (ed)., Pedoman Akademik 2009-2010, h. 377-378 Abd. Shomad,dkk (ed)., Pedoman Akademik 2009-2010, h. 395 22 Trisno Yuwono dan Pius Abdullah, Kamus Lengkap Besar bahasa Indonesia Praktis, 21
h.273 23
Puspita Winda Misa, “Pengadaan Bahan Pustaka Pada Perpustakaan Cabang Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara,” artikel diakses pada 28 Maret 2014 dari repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/19710/3/chapter II.pdf
20
b. Terbitan Berseri, yaitu terbitan dalam waktu tetentu, umpama : surat kabar
harian,
majalah
mingguan,
jurnal
ilmiah
triwulanan/
semesteran. 24 3. Karya non Cetak/Rekam, adalah hasil pikiran manusia yang dituangkan tidak dalam bentuk rekaman suara, video, rekaman gambar, diantaranya: a. Rekaman suara, seperti kaset dan piringan hitam b. Rekaman Audio-Visual, seperti film, video casset c. Bahan grafika, seperti foto, lukisan, illustrasi, bagan dan lain-lain d. Dalam bentuk mikro, menggunakan film, hanya dapat dibaca dengan alat reader (alat pembaca), contoh Microfilm (film kecil), yakni dalam gulungan film Microfis dalam lembaran (slide) e. Dalam bentuk pita magnetis atau cakram Compact Disk (CD), yang dapat dibaca melalui computer yang dilengkapi CD ROM (Compact Disk Read Only Memory.)25
D. Cara Pengadaan Bahan Pustaka Pengadaan koleksi adalah cara menghimpun bahan pustaka yang akan dijadikan koleksi suatu perpustakaan. Koleksi yang diadakan oleh suatu perpustakaan hendaknya relevan dengan minat dan kebutuhan, lengkap dan terbitan mutakhir, agar tidak mengecewakan masyarakat yang dilayani. Cara
24 25
Yuyu Yulia,dkk, Pengadaan Bahan Pustaka, h.3 Yuyu Yulia,dkk, Pengadaan Bahan Pustaka, h.5
21
pengadaan bahan pustaka pada perpustakaan dapat dilaksanakan dengan cara pembelian, tukar menukar, hadiah, penerbitan sendiri dan deposit.26 1. Pembelian Penambahan koleksi dengan cara pembelian merupakan kegiatan penambahan koleksi yang paling banyak dilakukan oleh perpustakaan. Dengan cara ini dapat dilakukan pemilihan koleksi yang benar-benar sesuai kebutuhan pengguna dan dana yang tersedia. Sebelum melakukan pembelian buku, setiap judul buku yang diperoleh dari hasil pemilihan, perlu diperiksa kembali untuk mengetahui apakah buku tersebut sudah dimiliki perpustakaan atau sedang dipesan. Kemudian dibuat daftar desiderata, yaitu daftar pesanan buku yang ditunda pembeliannya, karena belum tersedia dan atau karena kesulitan mendapatkan koelksi tersebut.27 Pemesanan langsung dapat dilakukan pada penerbit ataupun pada toko buku. Penerbit Indonesia pada umumnya melayani permintaan perpustakaan. Akan tetapi, penerbit asing umumnya tidak melayani permintaan perpustakaan. Mereka (penerbit asing) hanya melayani pembelian dari toko buku. Apabila bahan pustaka telah ditentukan pada tahap pemilihan, proses selanjutnya adalah pemesanan. Pemesanan dapat dilakukan melalui saluran berikut:
26
Maulana Sakti Lubis, “Pengadaan Bahan Pustaka Pada Perpustakaan Universitas Panca Budi Medan,” artikel diakses pada 28 Maret 2014 dari http://maulanahealth.blogspot.com/2009/07/pengadaan-bahan-pustaka-pada.html 27 F. Rahayuningsih, Pengelolaan Perpustakaan (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2007), h.15
22
a. Toko Buku Pembelian bahan pustaka secara langsung ke toko buku banyak dilakukan oleh perpustakaan yang jumlah dananya relative sedikit. Pembelian dengan cara ini juga dilakukan untuk memnuhi kebutuhan bahan pustaka yang sewaktu-waktu dibutuhkan, biasanya pembelian untuk jumlah judul dan eksemplar yang tidak banyak. b. Penerbit Pembelian bahan pustaka juga dapat dilakukan melalui penerbit, baik dalam negeri maupun luar negeri. Penerbit di Indonesia biasanya melayani pemesanan dari perpustakaan. Sementara itu, penerbit luar negeri hanya melayani pembelian dari toko buku ataupun vendor (penjajah) sehingga perpustakaan Indonesia harus melalu toko buku. Pemesanan bhan pustaka secara langsung ke penerbit dapat dilakukan apabila judul-judul yang dibutuhkan betul-betul diterbitkan oleh penerbit tersebut. Untuk mengenai hal ini perpustakaan dapat memanfaatkan katalog penerbit yang dikeluarkan penerbit sehingga bahan pustaka yangakan diadakan dapat dipesan langsung pada penerbitnya. c. Agen Buku Selain pembelian ke toko buku dan penerbit, perpustakaan juga dapat membeli buku melalui agen buku yang biasa disebut vendor. Agen buku ini berperan sebagai mediator antar perpustakaan dan penerbit, terutama untuk pengadaan bahan pustaka terbitan luar negeri tidak
23
lazim menjual langsug terbitan-terbitannya. Beberapa penerbit besar di tanah air juda sudah memanfaatkan jasa agen ini untuk pendistribusian terbitan-terbitan mereka.
2. Tukar Menukar Bahan Pustaka Bahan pustaka tertentu tidak dapat dibeli di toko buku, tetapi hanya dapat diperoleh melalui pertukaran atau hadiah. Tukar menukar bahan pustaka dapat dilakukan apabila perpustakaan memiliki sejumlah bahan pustaka yang tidak diperlukan lagi atau jumlah bahan pustaka yang terlalu banyak, atau hadiah yang tidak diinginkan, dan tentunya ada keinginan untuk ditukarkan dengan bahan pustaka lain. Pada proses tukar menukar dibutuhkan kesepakatan yang lazimnya memiliki perbandingan 1:1 tidak memandang berat, tebal, atau tipisnya publikasi dan harga. Jadi ada dua junis aktivasi pertukaran, penukaran bahan-bahan pustaka yang tidak diperlukan dan penukaran bahan-bahan pustaka yang baru antara dua perpustakaan.28 Adapun tujuan dari pertukaran bahan pustaka antar perpustakaan adalah sebagai berikut: a. Untuk memperoleh bahan pustaka tertentu yang tidak dapat dibeli di toko buku, penerbit, agen, atau yang tidak tersedia. b. Melalui pertukaran akan memberi jalan bagi perpustakaan untuk memanfaatkan bahan pustaka yang duplikasi atau penerimaan hadiah yang tidak sesuai. 28
Lina Khoerunnisa, “Pengadaan Bahan Pustaka,” artikel diakses pada 14 maret 2014 dari http://www.pemustaka.com/pengadaan-bahan-pustaka.Html
24
c. Dengan pertukaran akan memberi peluang untuk mengembangkan kerjasama yang baik antar perpustakaan.
3. Hadiah Sebagian besar pustaka yang terdapat di perpustakaan kadangkadang diperoleh melalui hadiah. Bahan pustaka yang diperoleh lewat hadiah sangat penting untuk mengembangkan koleksi perpustakaan. Perpustakaan yang menerima bahan pustaka berupa hadiah dapat menghemat biaya pembelian. Teknik penerimaan hadiah ada dua cara yang mungkin ditempuh dalam peeolehan hadiah, yaitu hadiah atas permintaan dan hadiah tidak atas permitaan. a. Hadiah atas permintaan29 1) Mempersiapkan daftar donatur yang akan diminta sumbangannya. Alamat dapat dicari pada direktori, bulletin, laporan lembaga dan lainnya. 2) Perpustakaan menyusun daftar bahan pustaka yang akan diajukan kepada pihak
lain (lembaga
ilmiah,
lembaga pemerintah,
perorangan dan seterusnya) di dalam maupun diluar negeri. Alamat adapat dicari pada direktori, bulletin, laporan lembaga dan seterusnya.
29
Yuyu Yulia, Pengadaan Bahan Pustaka, h.59
25
3) Daftar pemohon dikirimkan kepada alamat yang dituju disertai surat pengantar. 4) Apabila pihak donor telah mengirimkannya, petugas memeriksa kiriman tersebut dan dicocokan dengan surat pengantarnya dan mengirimkan ucapan terima kasih. 5) Selanjutnya bahan diproses seperti biasa yang diinventarisasi dan seterusnya. b. Hadiah tidak atas permintaan30 1) Bahan pustaka yang diterima dicocokkan dengan surat pengantar. 2) Perpustakaan menulis surat ucapan terima kasih. 3) Bahan pustaka yang diterima ditelusuri dulu apakah subyeknya sesuai dengan tujuan perpustakaan, dan tidak diduplikat. Jika belum bahan pustaka benar-benar telah sesuai, dapat segera diproses. 4) Jika bahan pustaka tidak sesuai, disidihkan sebagai bahan pertukaran atau dihadiahkan pada orang lain.
30
Yuyu Yulia, Pengadaan Bahan Pustaka, h.60
26
4. Deposit Salah satu fungsi perpustakaan merupakan tempat menyimpan hasil karya sesorang. Hal ini bisa menjadikan alasan utama bahwa setiap publikasi di lingkungan kerja perpustakaan berkewajiban mendepositkan hasil karyanya di perpustakaan. Melalui deposit, perpustakaan memungkinkan untuk mendapat tambahan bahan pustaka yang bersifat grey literature atau pustaka kelabu, misalnya hasil seminar, rapat kerja, dan hasil-hasil karya dari karyawan sendiri (civitas akademik). Koleksi ini bisa didayagunakan bagi kepentingan masyarakat pengguna.31
5. Penerbitan Sendiri Terbitan sendiri, cara pengadaan koleksi yang adalah dengan menerbitkan sendiri koleksi perpustakaan. Contoh kongkrit dari cara pengadaan ini antara lain adalah dengan cara menerbitkan terbitan berseri (bulletin), phamflet, jurnal, indeks ataupun bibliografi perpustakaan.
31
Noorika Retno Widuri, “Solusi Pengadaan Bahan Pustaka Minim Dana”, artikel diakses pada 9 April 2014 dari http://bpib-art.blogspot.com/2006/08/solusi-pengadaan-bahan-pustakaminim.html
27
E. Sarana Pengadaan Koleksi Pengandaan koleksi dalam arti menambah koleksi baru dapat selalu dilakukan dengan cara mencari informasi tentang terbitan-terbitan terbaru dari penerbit. Beberapa sarana yang dapat digunakan sebagai alat bantu dalam pengandaan bahan koleksi antara lain: 1. Katalog penerbit, leaflet, brosur Katalog penerbit adalah daftar informasi terbitan dari penerbit buku. Informasi yang dimuat dapat berupa informasi tentang buku-buku yang baru diterbitkan, buku edisi baru, dan buku cetak ulang. Pada umumnya informasi yang disajikan disertai informasi harga setiap buku. Selain katalog penerbit yang dibuat secara periodik, penerbit kadangkadang membuat informasi terbitan berupa leaflet dan brosur yang hanya memuat informasi beberapa buku terbaru yang tidak mencakup periode terbitan tertentu. 2. Iklan dan majalah Iklan dapat ditemukan di koran atau di majalah. Penerbit-penerbit besar kadang-kadang memasukkan iklan dalam majalah tentang bukubuku baru yang diterbitkan. Informasi yang ada di dalam iklan biasanya berisi tentang buku-buku baru yang baru terbit, yang barangkali sesuai dengan keperluan pengguna perpustakaan. 3. Resensi buku di majalah dan surat kabar Resensi adalah tinjauan tentang buku. Kadang-kadang dikenal dengan timbangan buku. Pada umumnya resensi berupa penilaian
28
objektif terhadap buku, baik fisik, susunan, maupun isi. Resensi dapat membantu dalam mempertimbangkan suatu buku yang dibeli atau tidak, karena kekurangan dan kelebihan buku yang diresensi pada umumnya dibahas oleh peresensi. 4. Daftar penerimaan buku baru yang dimiliki perpustakaan Perpustakaan sebaiknya membuat daftar buku yang baru diterima. Daftar tersebut dapat digunakan sebagai alat pemeriksa sebelum melakukan pembelian. Buku-buku yang sudah dimiliki atau yang termuat dalam daftar penerimaan buku baru sebaiknya tidak dibeli ulang, lebihlebih jika tidak bermaksud menambah jumlah eksemplar buku. 5. Bibliografi nasional Bibliografi nasional adalah daftar buku yang diterbitkan oleh penerbit-penerbit dalam suatu cakupan wilayah negara tertentu. Sebagai contoh
Bibilografi
Nasional
Indonesia
yang
diterbitkan
oleh
Perpustakaan Nasional Republik Indonesia setiap tiga bulan sekali. Bibliografi Nasional Indonesia mendaftar semua terbitan dari setiap penerbit yang tergabung dalam Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI). 6. Daftar pustaka Daftar pustaka adalah daftar judul-judul buku yang digunakan oleh seorang penyusun karya tulis yang dicantumkan pada bagian akhir tulisan. Daftar pustaka perlu diperiksa oleh petugas perpustakaan untuk mengetahui apakah buku yang didaftar sudah dimiliki perpustakaan atau belum. Jika belum dimiliki sedapat mungkin diusahakan untuk dimiliki.
29
7. Daftar usulan buku dari pengguna Salah satu cara untuk mengetahui kebutuhan pengguna perpustakaan yang mereka perlukan yaitu dengan menyediakan formulir usulan buku yang dapat diisi oleh pengguna. Daftar usulan buku dari pengguna merupakan sarana yang sangat baik untuk mengetahui kebutuhan mereka secara langsung. 8. Books in print Book in print adalah daftar buku-buku yang masih beredar dipasaran yang siap untuk dibeli. 9. Internet Saran apaling modern yang dapat digunakan untuk mengetahui adanya buku-buku terbaru adalah akses internet.32
32
F. Rahayuningsih, Pengelolaan Perpustakaan, h.16-19
30
BAB III PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAKARTA
A. Sejarah Singkat dan Perkembangannya Perpustakaan Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta didirikan oleh dekan Koordinasi ke II UPN ”Veteran” cabang Jakarta yaitu Bapak Nurman Noor Teks.Ing (alm) pada tanggal 12 april 1973 dengan nama perpustakaan PTPN ”Veteran” cabang Jakarta, bertempat di Jl.Batu No.3 Gambir – Jakarta Pusat. Pada Tanggal 30 November 1977 keluarlah SK Menhankam/ pangab No :Skep/1555/XI/1977 yang berisi mengenai perubahan nama dari PTPN ”Veteran” Cabang Jakarta menjadi UPN ”Veteran” Cabang Jakarta.33 Pada periode ini pula kampus UPN ”Veteran” Jakarta dipindahkan ke Pondok Labu Cilandak Jakarta selatan dengan menempati gedung Makopur – II Kostrad. Pada awal berdirinya perpustakaan di UPN ”Veteran” Jakarta, koleksi buku yang dimiliki masih sangat kurang. Setelah dipindahkan ke Pondok Labu, koleksi bukunya semakin bertambah walaupun dana yang tersedia masih terbatas. Oleh karena itu perpustakaan di UPN ”Veteran” Jakarta melakukan kerjasama dengan instansiinstansi pemerintah maupun swasta untuk meminta bantuan buku-buku ilmiah. Mulai tahun akademik 1993 - 1994 koleksi buku pada perpustakaan UPN ”Veteran” Jakarta cukup memadai walaupun masih perlu penambahan koleksi 33
“Profil UPT Perpustakaan UPN Veteran Jakarta”, artikel diakses pada 9 Februari 2014 dari http://library.upnvj.ac.id/profil-upt-perpustakaan.html
31
buku-buku sebagai referensi. Selain itu di dalam perpustakaan tersimpan sejumlah skripsi- skripsi mahasiswa yang telah menempuh ujian akhir (sidang skripsi), yang disimpan dan dijadikan sebagai referensi bagi para mahasiswa lain yang akan menempuh tugas akhir lainnya. Dalam pengembangan perpustakaan di UPN ”Veteran” Jakarta. Sampai saat ini perpustakaan masih terus menambah koleksi-koleksi bukunya. Dan membina hubungan dengan beberapa instansi/lembaga baik pemerintah maupun swasta. Ruangan perpustakaan itu sendiri digunakan untuk koleksi buku-buku, ruang referensi, dan ruang untuk kegiatan administrasi dan pelayanan. Didalam penempatanya, buku-buku dibagi menjadi beberapa kelompok, yang fungsinya agar memberi kemudahan didalam proses pencarian buku- buku yang diinginkan. Kelompok buku ini disebut koleksi, koleksi ini terdiri dari buku teks, dan buku pengembangan ilmu, kliping, surat kabar, referensi, penertbit berkala, penerbit pemerintah, publikasi ilmiah. Koleksi buku-buku ilmiah disusun dan dikelompokkan sesuai dengan nomor dan klasifikasinya. Sedangkan koleksi buku referensi, terutama skripsi dikelompokkan dan disusun sesuai dengan jurusan atau akademiknya masing-masing. Perpustakaan ”Veteran”
Jakarta sebagai
unit
pelaksanaan teknis
merupakan perangkat UPN ”Veteran” Jakarta dibidang pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian masyarakat, yang mempunyai kedudukan sejajar dengan UPT (Unit Pelaksana Teknis) lainnya yang langsung berada dibawah rektor UPN ”Veteran” Jakarta dengan koordinasi Wakil Rektor sesuai dengan fungsinya masing-masing.
32
B. Struktur Organisasi dan Tugas Fungsi
Secara kebijakan di Perpustakaan Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta mempunyai dua jabatan, yaitu jabatan fungsional dan struktural, yang termasuk dalam jabatan fungsional adalah pustakawan, jumlah pustakawan di perpustakaan universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta ada 3 orang dan ketika sudah mempunyai jabatan di bagian fungsional itu tidak mempunyai jabatan di struktural. Berikut ini Struktur Organisasi UPT Perpustakaan UPN “Veteran” Jakarta :
Gambar 1 Struktur Organisasi UPT Perpustakaan UPN “Veteran” Jakarta
Berikut ini adalah tugas dan fungsi dari masing-masing bagian yang terdapat pada struktur organisasi UPT Perpustakaan UPN ”Veteran” Jakarta:
33
1. Unit Pelaksanaan Teknis Perpustakaan Pusat disingkat UPT Perpustakaan mempunyai tugas pokok menyediakan informasi sumber-sumber pustaka untuk menunjang pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi 2. Untuk menyelanggarakan tugas pokok seperti ayat (1), UPT Perpustakaan menyelanggarakan fungsi; a. Melaksanakan penyusunan rencana program pengembangan UPT Perpustakaan b. Menyusun pilihan koleksi perpustakaan sesuai dengan kebutuhan sivitas akademika, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta perkembangan kurikulum berkoordinasi dengan fakultas – fakultas. c. Mengusahakan tersedianya sarana informasi dan komunikasi teknis layanan perpustakaan guna menunjang kebutuhan informasi-informasi bagi sivitas akademika d. Mengusahakan kesiapan pakai dan terpeliharanya bahan koleksi perpustakaan dengan baik e. Menyebarkan informasi dalam melayani sivitas akademika, alumni dan masyarakat yang membutuhkan bahan-bahan informasi kepustakaan f. Menyelenggarakan dokumentasi bahan-bahan koleksi perpustakaan 3. UPT Perpustakaan dipimpin oleh seorang Kepala UPT, yang bertanggung jawab langsung atas pelaksanaan tugasnya kepada Rektor, yang dalam pelaksanaan tugas sehari-hari dikoordinasikan dengan Para Wakil Rektor sesuai tugas dan fungsi 4. UPT Perpustakaan dalam pelaksanakan tugas dibantu oleh;
34
a. TTUD (Tata Usaha dan Urusan Dalam) UPT Perpustakaan 1) Tata Usaha dan Urusan Dalam mempunyai tugas pokok membantu Ka UPT Perpustakaan dalam pelaksanaan layanan adiministrasi umum, personil dan keuangan serta sarana prasarana UPT Perpustakaan 2) Untuk melaksanakan tugas pkok seperti ayat (1), sub TTUD menyelenggarakan fungsi : a) Menyelesaikan administrasi surat menyurat rutin, pengarsipan dan menyiapkan administrasi pengadaan koleksi perpustakaan. b) Melaksanakan penyusunana rencana anggaran dan pembukuan serta pertanggung jawaban keuangan. c) Mengatur, memelihara dan memenuhi sarana dan prasarana pendukung UPT Perpustakaan. d)
Melaksanakan
pembinaan
administrasi
personil
UPT
Perpustakaan. e) Menyusun laporan pelaksanaan program UPT Perpustakaan. 3) Sub Bagian TTUD dipimpin oleh Kepala Sub Bagian dalam pelaksanaan tugas bertanggung jawab langsung kepada Ka UPT Perpustakaan.
35
b. Subbag Teknik Perpustakaan 1) Sub Bagian Teknik Perpustakaan, mempunya tugas pokok membantu Ka UPT Perpustakaan dalam memilih, mengolah dan menyiapkan bahan-bahan pustaka. 2) Untuk menyelanggarakan tugas pokok seperti ayat (1), Sub Bagian Teknik Perpustakaan menyelanggarakan fungsi; a) Melaksanakan
pengkatalogan,
memelihara
katalog
dan
pengklasifikasian bahan pustaka b) Melaksanakan pencatatan bahan pustaka c) Membuat kartu katalog dan entri tambahan pustaka d) Mencatat buku yang ditarik dari koleksi e) Mengawasi penyiapan bahan pustaka untuk dilayankan f) Menyiapkan data pengembangan koleksi 3) Sub
Bagian
Teknik
Perpustakaan
dalam
pelaksanaan
tugas
bertanggung jawab langsung kepada Ka UPT Perpustakaan c. Subbag Pengembangan dan Teknologi Informasi Pustaka 1) Sub Bagian Pengembangan dan Teknologi Informasi Pustaka, mempunyai tugas pokok menyiapkan, memilih dalam pengadaan bahan pustaka serta pelaksanaan kegiatan Pengembangan sistem informasi dan Komunikasi Perpustakaan 2) Untuk menyelanggarakan tugas pokok seperti ayat (1), Sub Bagian Pengembangan dan Teknologi Informasi Pustaka menyelanggarakan fungsi;
36
a) Merumuskan kebijakan pemilihan dan pengadaan pustaka b) Memilih buku dari tunjauan buku, katalog dan penerbit c) Menyiapakan daftar pustaka d) Mengawasi pencatatan pustaka e) Merencanakan dan melaksanakan pengembangan aplikasi dalam layanan perpustakaan f) Melakasanakan pengawasan dan memalihara alat-alat pendukung layanan informasi g) Mengawasi jaringan perangkat lunak dan perangkat keras 3) Sub Bagian Pengembangan dan Teknologi Informasi Pustaka dalam pelaksanaan tugas bertanggung jawab langsung kepada Ka UPT Perpustakaan. d. Subbag Pelayanan dan Sirkulasi 1) Sub Bagian Layanan dan Sirkulasi, mempunyai tugas pokok membantu Ka UPT Perpustakaan dalam pelaksanaan kegiatan layanan dan sirkulasi pustaka 2) Untuk menyelanggarakan tugas pokok seperti ayat (1), Sub Bagian Layanan dan Sirkulasi Perpustakaan menyelanggarakan fungsi; a) Merumuskan peraturan pembinaan kegiatan Layanan dan Sirkulasi pustaka b) Merancang formulir untuk keperluan layanan dan sirkulasi kepada pengguna
37
c) Mengawasi koleksi pustaka dan menyiapkanm statistic layanan sirkulasi dan daftar pengunjung serta mensurvei kebutuhan informasi pengguna d) Menghimpun dan menyebarluaskan informasi perpustakaan e) Menyusun kebijakan perawatan pustaka dan kegiatan bimbingan pengguna f) Menyusun peraturan peminjaman dan mensosialisakan kepada pengguna g) Menangani kebutuhan pengguna yang meliputi : pendaftaran, peminjaman, perpanjang kartu anggota, pengunduran diri anggota, dan pengembalian pustaka. h) Menerima dan mencatat uang denda i) Membuat surat peringatan keterlambatan pengembalian pustaka j) Mengawasi keamanan urusan penitipan tas pengunjung. 3) Sub Bagian Layanan dan Sirkulasi Perpustakaan dalam pelaksanaan tugas bertanggung jawab langsung kepada Ka UPT Perpustakaan.
C. Koleksi Koleksi adalah kumpulan bahan pustaka berdasarkan kriteria tertentu. Semua bahan pustaka yang telah diorganisasikan berdasarkan sistem klasifikasi Dewey seperti diuraikan sebelumnya, kemudian dikelompokan berdasarkan disiplin ilmu, kelompok disiplin ilmu tersebut adalah sebagai berikut :
38
Tabel 1 Disiplin Ilmu
Penyusunan koleksi di rak berdasarkan nomor panggil (nomor pada label/punggung buku) yang terdiri atas nomor klasifikasi Dewey, tiga huruf pertama pengarang, dan huruf pertama judul yaitu dari nomor kecil ke besar, berikut ini jumlah koleksi yang ada di Perpustakaan Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta : Tabel 2 Jumlah koleksi Perpustakaan UPN “Veteran” Jakarta
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Bidang Studi Koleksi Umum Filsafat & Psikologi Agama Ilmu Sosial Bahasa Ilmu Murni Ilmu Terapan Kesenian Kesustraan Geografi,Sejarah & Biografi Majalah Populer Majalah Ilmiah UPN Majalah Ilmiah Nasional Skripsi Ekonomi Skripsi Ilmu kesehatan Skripsi Ilmu Sosial Politik Skripsi Ilmu Komputer Skripsi Kedokteran Skripsi Hukum Skripsi Teknik
Eksemplar 788 232 265 386 397 315 254 105 203 465 1263 18 10 638 536 475 394 254 225 97
39
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72
Tesis PPS Tesis FE Tesis FH Artikel Ilmiah Nasional Artikel Majalah Ilmiah UPN Artikel Jurnal FT Artikel Jurnal FE Artikel Ilmiah Internasional Artikel Jurnal FH Artikel Jurnal FISIP Artikel Jurnal PPS Artikel Proseding UPN Artikel Prosiding Nasional Artikel Jurnal FK Artikel Jurnal FIK Islam Laporan Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Tugas Akhir D3 Keuangan dan Perbankan Tugas Akhir D3 Akuntansi Tugas Akhir D3 Manajemen Informatika Tugas Akhir D3 Keperawatan Tugas akhir D3 Fisioterapi Jurnal Internasional IPTEK Jurnal Nasional IPTEK Jurnal Nasional Ekonomi Jurnal Internasional Ekonomi Jurnal Internasional Sosial Jurnal Nasional Kesehatan Jurnal Terakreditasi Nasional Jurnal Nasional Hukum Jurnal Internasional Kesehatan Jurnal Internasional Jurnal FH Jurnal FE Jurnal FT Jurnal Kedokteran Jurnal FISIP Jurnal FIK Jurnal Nasional Sosial-Humaniora Warta/ Newsletter Kamus Prosiding Nasional Buletin Prosiding UPN Poster Abstract Hand Book Seminar Penelitian Kliping Buku Akademik Compact Disc Digital Versatile Disc
TOTAL
82 122 26 325 129 77 52 42 27 19 11 10 6 3 2 379 89 80 72 61 42 34 14 42 34 27 15 19 14 14 9 6 11 6 5 5 4 1 73 53 48 10 24 4 6 6 4 4 3 2 240 77
9790
40
Perpustakaan UPN Veteran memiliki berbagai jenis koleksi, koleksi tersebut dapat dimanfaatkan, baik didalam maupun diluar perpustakaan. Setiap koleksi memiliki kriteria dan juga aturan masing-masing yang harus dipatuhi oleh pengunjung perpustakaan. Seperti lokasi rak dan aturan peminjaman yang berbeda. Berikut jenis-jenis koleksi yang tersedia di perpustakaan:34 1. Koleksi Referensi; adalah koleksi yang memuat informasi ringkas tentang sesuatu hal, seperti: Kamus, Ensiklopedi, Buku pegangan, Peraturan perundang-undangan, dan sebagainya. Koleksi ini tidak dipinjamkan tetapi hanya untuk digunakan, fotocopy di dalam Perpustakaan 2. Koleksi Buku Teks; adalah koleksi ini meliputi bahan pustaka dalam semua bidang, koleksi ini dapat dipinjam keluar perpustakaan sesuai aturan pinjam yaitu: a) Mahasiswa = 7 (tujuh) hari b) Dosen/Karyawan = 14 (empat belas) hari 3. Koleksi Serial; adalah semua bahan pustaka yang diterbitkan secara berlanjut bukan terbitan tunggal (monograf) seperti buku. Koleksi ini terdiri dari : jurnal, majalah, surat kabar, dan terbitan berkala lainnya. Koleksi jenis ini tidak dipinjamkan tetapi hanya untuk digunakan, fotocopy di dalam Perpustakaan.
34
Yulnelly dkk, Buku Panduan UPT Perpustakaan UPN Veteran Jakarta,(Jakarta Selatan: Kampus UPN Veteran Jakarta,2011), h.7
41
4. Koleksi Pinjam Singkat (KPS); adalah bahan-bahan pustaka yang termasuk permintaan
tinggi
(heavy
demand)
yang
sebahagian
besar
direkomendasikan oleh dosen untuk dibaca oleh mahasiswa. Bahan jenis ini dapat dipinjam selama satu hari. Perlu diketahui bahwa hanya satu eksemplar (copy) dari setiap judul yang ditempatkan di KPS, selebihnya ditempatkan di kelompok koleksi biasa. 5. Koleksi UPN ana/Deposit; adalah bahan pustaka oleh dan tentang UPN Veteran. Sebahagian besar dari koleksi ini terdiri dari karya tulis dosen, tugas akhir D3, skripsi, dan tesis. Koleksi Deposit hanya bisa dibaca dan di fotocopy
(maksimal
sebanyak
10lembar)
di
dalam
Perpustakaan.
Penyusunan koleksi deposit di rak kelompokkan berdasarkan fakultas dan jurusan disusun menurut NRP (Nomor Registrasi Pokok) Mahasiswa. 6. Koleksi CD-ROM; adalah semua bahan yang terekam dalam bentuk CD. Bahan-bahan ini berisikan antara lain: indeks artikel jurnal, daftar buku terbitan terbaru, ensiklopedi, kamus, peta geografi, buku dan multimedia lainnya. Koleksi dan komputer untuk menggunakannya terdapat di dalam ruang Layanan Komputer. 7. Koleksi Digital; perpustakaan menyediakan koleksi digital berupa artikelartikel, abstrak, skripsi maupun tesis yang dapat diakses melalui www.library.upnvj.ac.id akan dijumpai link-link sebagai berikut: a) Katalog : pencarian katalog yaitu memudahkan temu kembali koleksi yang tersedia di perpustakaan UPN Veteran Jakarta b) Profil : Profil Perpustakaan UPN Veteran Jakarta
42
c) Info Perpustakaan : Informasi perpustakaan UPN Veteran Jakarta d) Berita : Terdapat berita terbaru dari perpustakaan UNP Veteran Jakarta e) Jurnal : Terdapat beberapa alamat website dari masing-masing database jurnal internasional dan juga jurnal lokal f) Bantuan Pencarian : Terdapat cara untuk memudahkan pencarian di katalog online (OPAC) g) Member Area : Terdapat informasi mengenai anggota perpustakaan UPN Veteran Jakarta seperti status peminjaman dan juga tanggal harus kembali dari koleksi yang dipinjam. Dalam menggunakan menu ini anggota perpustakaan harus login terlebih dahulu dimana ID anggota yaitu NRP/NIK dan sandi login yaitu 123456 bagi yang ingin merubah sandi dilakukan sendiri setelah berhasil masuk. Bagi anggota yang tidak bias mengakses menu ini bias menghubungi bagian sirkulasi.
D. Layanan Jam layanan perpustakaan UPN Veteran Jakarta adalah : Tabel 3 Jam Pelayanan Perpustakaan
HARI
PUKUL
Senin s/d Jum’at
08.00 - 19.00 WIB
Sabtu
08.00 - 13.00 WIB
Minggu
Libur
43
Perpustakaan Universitas menawarkan berbagai jenis layanan lainnya. Jenis-jenis layanan Perpustakaan UPNV Jakarta tersebut adalah sebagai berikut: 1. Layanan Rujukan & Informasi, adalah layanan untuk menjawab semua pertanyaan yang berkaitan dengan fasilitas Perpustakaan dan informasi lainnya yang dibutuhkan oleh pengguna Perpustakaan. 2. Layanan Sirkulasi, yaitu layanan yang berkaitan dengan peredaran bahan pustaka termasuk diantaranya keanggotaan, peminjaman, perpanjangan, pengembalian, penagihan, dan penerbitan surat keterangan bebas dari Perpustakaan untuk mahasiswa yang akan diwisuda. 3. Layanan Bantuan Pengguna, adalah layanan untuk membantu setiap pengguna perpustakaan yang mengalami kesulitan dalam menemukan suatu bahan pustaka atau menggunakan suatu peralatan. 4. Layanan Internet, yaitu layanan penggunaan terminal internet dalam mencari informasi, artikel atau pun tugas mahasiswa. Setiap penggunaan terminal internet tidak dikenakan biaya (Gratis). 5. Layanan Fotocopi, disediakan untuk menfotocopi bagian-bagian dari suatu bahan pustaka yang diperlukan oleh pengguna. Tidak dibenarkan untuk memfotocopi secara utuh suatu bahan pustaka karena melanggar undangundang hak cipta. 6. Layanan Pemilihan Bahan Pustaka, pengguna dapat setiap saat mengusulkan pembelian suatu judul bahan pustaka dengan mengisi formulir usulan pengadaan bahan pustaka yang tersedia.
44
E. Keanggotaan Semua mahasiswa yang terdaftar di UPN Veteran Jakarta, secara otomatis menjadi anggota Perpustakaan, tetapi untuk dapat meminjam buku atau memakai setiap layanan perpustakaan mahasiswa harus Registrasi terlebih dahulu ke bagian sirkulasi dengan mengisi formulir keanggotaan dan menyerahkan pasfoto atau foto langsung di perpustakaan. Setiap mahasiswa yang registrasi akan memperoleh kartu tanda anggota (KTA) secara gratis dan KTA tersebut akan berlaku selama masa studi. KTA tidak boleh digunakan oleh orang lain. Penyalahgunaan KTA menjadi tanggungjawab si pemilik karena tagihan bahan pustaka dan dendanya akan dibebankan kepada pemilik KTA. Oleh karena itu, jagalah KTA anda dengan baik dan jangan sampai tercecer atau digunakan oleh pihak lain. Apabila KTA Anda hilang, segera memberitahukannya kepada Layanan Sirkulasi baik melalui telepon atau datang langsung ke perpustakaan, agar penggunaannya dapat segera diblokir. KTA yang hilang atau rusak dapat diganti dan
dikenakan biaya
penggantian kartu baru. 1. Hak Anggota a. Memperoleh KTA secara cuma-Cuma b. Menggunakan semua jenis bahan pustaka di dalam Perpustakaan c. Menggunakan fasilitas yang disediakan Perpustakaan sesuai dengan fungsinya masing-masing
45
d. Menggunakan peralatan termasuk terminal komputer (katalog, CD-ROM dan Internet) e. Memperoleh bimbingan dari pustakawan dalam penggunaan semua fasilitas Perpustakaan f. Memperoleh jawaban dari pustakawan atas pertanyaan-pertanyaan referens atau rujukan g. Meminjam sekaligus sebanyak 3 (tiga) eksemplar bahan pustaka yang termasuk kategori untuk dipinjamkan yang terdiri dari buku koleksi biasa selama satu minggu dan Koleksi Pinjam Singkat (KPS) selama satu hari h. Memperpanjang pinjaman untuk satu kali masa pinjam, dapat dilakukan dengan datang langsung ke perpustakaan, atau melalui telepon dengan menyebutkan nomor anggota dan judul / nomor panggil buku (barcode). i. Mengusulkan pengadaan judul bahan pustaka baru atau penambahan jumlah
eksemplar,
tetapi keputusan
terakhir
adalah
wewenang
pustakawan pengadaan yang didasarkan pada pertimbangan prioritas dan ketersediaan anggaran j. Memberikan saran sebagai masukan untuk perbaikan pelayanan Perpustakaan k. Memperoleh Surat Keterangan Bebas dari Perpustakaan 2. Kewajiban Anggota a. Menjaga KTA agar tidak sampai digunakan oleh orang lain b. Menitipkan tas, jaket dan yang sejenisnya pada tempat Penitipan Tas sebelum memasuki ruang koleksi
46
c. Mengisi buku tamu (absen) pada komputer absen yang telah disediakan dan mengisi buku absensi khusus layanan komputer jika ingin menggunakan komputer. d. Tidak merobek lembar-lembar bahan pustaka, dan menjaga kerusakan yang mungkin terjadi pada bahan pustaka, peralatan dan perlengkapan lainnya e. Tidak mengembalikan sendiri bahan pustaka yang selesai dibaca ke dalam rak, tetapi menaruhnya di atas sudut meja baca dalam keadaan tertutup dan rapi f. Mengembalikan pinjaman bahan pustaka tidak melampaui batas tanggal kembali g. Membayar denda keterlambatan Rp. 500,- perhari untuk setiap kolesi yang dipinjamankan h. Mengganti buku yang hilang atau rusak selama masa pinjaman dan sewaktu digunakan i. Tidak merokok, makan dan minum selama berada di dalam ruang perpustakaan. j. Menjaga ketenangan dengan tidak menimbulkan suara atau bunyi yang dapat mengganggu ketenangan pembaca lain di dalam Perpustakaan, dan menjaga ketertiban dan kebersihan Perpustakaan.
47
F. Fasilitas perpustakaan Perpustakaan UPN Jakarta memiliki fasilitas penunjang bagi para mahasiswa, karyawan/dosen dan fasilitas tersebut tentunya disediakan secara gratis, fasilitas perpustakaan yang ada diperpustakaan UPN Vetran Jakarta diantaranya : 1. Ruang baca 2. Ruang Internet 3. Wireless Fidelity (WI-FI) 4. Ruang Diskusi 5. Penitipan Batang/Tas
G. Tata Tertib dan Prosedur Layanan 1. Tata Tertib Di Perpustakaan UPN Veteran Jakarta : a. Mengisi buku tamu (absen) pada komputer absen yang telah disediakan dan mengisi buku absensi khusus layanan komputer jika ingin menggunakan komputer. b. Tidak
diperkenakan
membawa
tas,
jaket,
topi kedalam
ruangan
perpustakaan, kecuali barang-barang berharga seperti handphone (HP), laptop, dompet, dsb c. Kartu anggota perpustakaan tidak diperbolehkan dipinjamkan kepada orang lain
48
d. Bila
kartu
perpustakaan
hilang,
segera
melapor
kepada
petugas
perpustakaan untuk memblokir kartu tersebut sebelum diganti dengan yang baru e. Tidak mengembalikan sendiri bahan pustaka yang selesai dibaca kedalam rak, tetapi menaruhnya di atas sudut meja baca dalam keadaan tertutup dan rapi f. Tidak merobek lembar-lembar bahan pustaka, dan menjaga kerusakan yang mungkin terjadi pada bahan pustaka, peralatan dan pelengkap lainnya g. Tidak mengembalikan pinjaman bahan pustaka melampaui batas tanggal kembali h. Tidak merokok, makan dan minum selama berada di dalam ruang perpustakaan i. Menjaga ketenangan dengan tidak menimbulkan suara atau bunyi yang dapat mengganggu ketenangan pembaca lain di dalam perpustakaan, dan menjaga ketertiban dan kebersihan perpustakaan 2. Prosedur Peminjaman, Perpanjangan dan Pengembalian : a. Semua transaksi peminjaman dan pengembalian buku dilakukan di layanan sirkulasi b. Anggota berhak meminjam buku, maksimal 3 (tiga) buku selama 1 (satu) minggu (hari kerja) c. Perpanjangan waktu peminjaman dapat dilakukan 1 (satu) kali d. Peminjam wajib menjaga agar buku yang dipinjam tetap bersih, utuh/tidak rusak, dan tidak membuat coret-coretan
49
e. Peminjam membawa buku dan kartu anggota ke bagian layanan sirkulasi lalu akan diproses oleh bagian sirkulasi sampai buku yang akan dipinjam di cap tanggal kembali oleh petugas sirkulasi lalu petugas sirkulasi mengingatkan tanggal tanggal harus kembalinya, setelah itu buku dan kartu anggota di kembalikan ke peminjam f. Perpanjaman buku juga dilakukan di bagian layanan sirkulasi dengan membawa kartu anggota dan buku yang akan diperpanjang atau melalui telepon ke perpustakaan dengan menyebutkan NRP dan kode buku (Barcode). Lalu buku akan diperpanjang. Pengembalian buku juga dilakukan di bagian layanan sirkulasi dengan membawa kartu anggota dan buku yang akan dikembalikan, lalu petugas sirkulasi akan mengecek di aplikasi apakah buku yang dipinjam terlambat atau tidak, jika terlambat peminjam harus membayar denda terlebih dahulu, jika tidak terlambat petugas akan mengembalikan kartu anggota dan transaksi selesei. 3. Saksi a. Membayar denda keterlambatan setiap koleksi yang terlambat dikembalikan b. Mengganti buku yang hilang atau rusak selama masa pinjaman dan sewaktu digunakan 4. Surat Bebas Perpustakaan a. Berlaku wajib untuk seluruh mahasiswa yang telah menyelesaikan studinya (siap mengikuti ujian sidang kelulusan) b. Wajib menyerahkan Tugas akhir/skripsi/tesis dan disertasi dengan CD tugas akhir/skripsi/tesis tersebut yang sesuai format yang diberikan. Bagi
50
mahasiswa yang akan menyerahkan tugas akhir/skripsi/tesis langsung ke bagian layanan sirkulasi dengan membawa hasil tugas akhir/skripsi/tesi dan juga CD yang sesuai format, lalu petugas sirkulasi akan mengecek bagian: 1) Status keanggotaan dan sejarah peminjaman yang nantinya dikeluarkan surat bebas pustaka yang artinya mahasiswa tersebut tidak mempunyai pinjaman buku ataupun denda 2) Kelengkapan hardcover tugas akhir/skripsi/tesis apakah sudah sesuai format atau belum, jika belum akan diminta memperbaiki formatnya 3) Kelengkapan dari softcopy atau isi dari CD nya apakah sudah sesuai dengan format yang diberikan atau belum, jika belum akan diminta memperbaiki formatnya. c. Jika mahasiswa sudah mengirimkan tugas akhir/skripsi/tesis secara lengkap dan sesuai dengan formatnya akan diberikan 2 (dua) surat yaitu: 1) Surat keterangan bebas pustaka 2) Surat bukti penyerahan tugas akhir/skripsi/tesis + CD.35
35
Yulnelly dkk, Buku Panduan UPT Perpustakaan UPN Veteran Jakara, h.17-20
51
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Proses Pelaksanaan Pengadaan Bahan Pustaka Di Perpustakaan UPNV Jakarta Pengadaan bahan pustaka adalah penambahan bahan pustaka untuk dijadikan koleksi perpustakaan yang sudah terencanakan terlebih dahulu. Dalam pengadaan bahan pustaka harus sesuai dengan yang dibutuhkan oleh pemakai dan isinya yang relevan, mutakhir, serta lengkap sesuai kebutuhan pemakai. Hal ini dapat dilakukan dengan berbagai cara sesuai dengan kebijakan masing-masing perpustakaan tersebut. Penelitian tentang bahan pustaka ini dilakukan di perpustakaan Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” (UPNV) Jakarta. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan penelitian kualitatif. Untuk mendapatkan data, penulis melakukan wawancara langsung dengan Kepala perpustakaan yang menjabat dan pustakawan yang menjabat dibagian pengadaan perpustakaan tersebut. Dalam wawancara penulis menanyakan kepada Bapak Amran Banurea yang menjabat sebagai kepala perpustakaan, dan bapak Saidun yang menjabat sebagai pustakawan dibagian pengadaan di perpustakaan Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” (UPNV) Jakarta, hal-hal yang berkaitan dengan pengadaan
52
bahan pustaka, diantaranya dengan beberapa cara seperti dengan cara pembelian, hadiah dan deposit. Perpustakaan Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” (selanjunya disingkat : UPNV) Jakarta, telah mempunyai kebijakan pengadaan bahan pustaka, namun belum bersifat kebijakan tertulis yang telah di SK-kan oleh pimpinan lembaga dalam hal ini adalah Rektor UPNV Jakarta. Akan tetapi menurut Kepala UPT Perpustakaan UPNV Jakarta Amran Banurea, S.sos, Mp, kebijakan yang dimiliki saat ini adalah kebijakan yang bersifat Logis yang ditentukan oleh Kepala UPT Perpustakaan UPNV Jakarta, yang merupakan hasil rapat dengan staf perpustakaan berdasarkan pengajuan permintaan pengadaan bahan pustaka dari tiap-tiap perpustakaan fakultas. Pengadaan bahan pustaka pada Perpustakaan UPNV Jakarta, meliputi tiga metode pengadaan bahan pustaka yaitu pengadaan bahan pustaka melalui pembelian, pengadaan bahan pustaka melalui sumbangan/hadiah, dan pengadaan bahan pustaka melalui deposit.36 Sedangkan metode pengadaan bahan pustaka yang belum menjadi kebijakan pengadaan bahan pustaka pada Perpustakaan UPNV Jakarta adalah pengadaan bahan pustaka melalui tukar menukar dan pengadaan bahan pustaka melalui penerbitan sendiri.37 Adapun penyebabnya menurut Kepala UPT Perpustakaan UPNV Jakarta adalah karena keterbatasan sumber daya manusia (SDM) yang hanya mempunyai dua personel yang ikut
36
Wawancara Pribadi dengan Banurea Amran, Kepala UPT Perpustakaan UPNV, Jakarta 13 Juni 2014. 37 Wawancara Pribadi dengan Banurea Amran.
53
dalam pengadaan bahan pustaka serta padatnya volume kerja pada Perpustakaan UPNV Jakarta. 1. Pengadaan Bahan Pustaka Melalui Pembelian Pelaksanaan pengadaan bahan pustaka di Perpustakaan UPNV Jakarta salah satunya dilakukan melalui pembelian, pengadaan di Perpustakaan UPNV Jakarta dilakukan oleh kepala perpustakaan. Untuk mengadakan bahan pustaka dengan pembelian, perpustakaan perlu menyediakan anggaran untuk pembelian bahan pustaka. Anggaran pengadaan bahan pustaka merupakan bagian dari anggaran perpustakaan yang telah direncanakan. Biasanya perpustakaan membuat rencana baik. Disamping anggaran perpustakaan harus menentukan macam dan jenis bahan pustaka yang dijadikan koleksi perpustakaan, maka diperlukan juga kebijakan dalam seleksi bahan pustaka. Untuk sekarang ini kebijakan secara tertulis di Perpustakaan Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” (UPNV) Jakarta belum ada, hanya kebijakan secara lisan tentang anggaran untuk pengadaan. Hanya saja setiap anggaran yang diminta tidak seutuhnya disetujui secara langsung tetapi hanya setengahnya yang diminta yang dapat dicairkan. Penyelenggaraan pembelian bahan pustaka pada Perpustakaan UPNV Jakarta terjadi atau dilakukan apabila ketika sudah ada pengajuan dari masingmasing program studi bahwa perpustakaan jurusan membutuhkan bahan pustaka untuk menambah koleksinya. Apabila masing-masing prodi/jurusan sudah mendata semua bahan pustaka apasaja yang dibutuhkan setelah itu
54
langsung diserahkan kepada pihak perpustakaan utama dan seketika itu juga perpustakaan utama melalui Kepala UPT Perpustakaan langsung mengajukan bahan-bahan pustaka yang sudah diserahkan oleh masing-masing program studi tadi ke atas (Rektor), setelah Kepala UPT Perpustakaan sudah mengajukan tinggal menunggu respon dari atas (Rektor). Ketika bahan pustaka sudah diajukan misalnya jumlah bahan pustaka yang diajukan jumlahnya banyak dan keuangan/anggara diatas tidak mencukupi, maka bahan pustaka yang sudah diajukan tadi dikembalikan lagi ke perpustakaan untuk diseleksi lagi bahan pustaka mana yang benar-benar dibutuhkan terlebih dahulu untuk dibeli, dan setelah diseleksi kemudian bahan pustaka dikembalikan keatas lagi, barulah bahan pustaka yang sudah diminta tadi baru bisa dicairkan.38 Untuk anggaran dana pengadaan bahan pustaka di perpustakaan Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta berasal dari uang pangkal mahasiswa baru yang di alokasikan ke perpustakaan untuk pengembangan perpustakaan dan pelaksanaan pengadaan bahan pustaka melalui pembelian ini dilakukan selama dua kali dilakukan satu tahun, tepatnya dilakukan diawal semester.
38
Wawancara Pribadi dengan Banurea Amran.
55
2. Pengadaan Bahan Pustaka Melalui Sumbangan/hadiah Secara umum, menurut Kepala UPT Perpustakaan UPNV Jakarta Amran Banurea, perpustakaan UPNV Jakarta mempunyai kebijakan menerima sumbangan/hadiah dari pihak manapun, selama tidak mengikat. Pengertian tidak mengikat adalah, tidak ada kebijakan bahwa bahan pustaka tersebut wajib dipajang di rak-rak khusus, juga tidak ada kebijakan bahwa buku sumbangan tersebut wajib dipajang. Semuanya terserah kepada petugas perpustakaan UPNV Jakarta mengaturnya sesuai dengan teori Ilmu Perpustakaan. Kalau sumbangan/hadiah bahan pustaka tersebut cocok dengan misi dan tujuan perpustakaan UPNV Jakarta, bahan pustaka tersebut akan dipajang. Tetapi jika sumbangan/hadiah bahan pustaka tersebut tidak cocok dengan misi dan tujuan perpustakaan UPNV Jakarta, tidak akan disuplai, tidak disirkulasikan.39 Jadi tidak ada ikatan apapun
dalam
pengadaan
bahan
pustaka
melalui
penerimaan
sumbangan/hadiah. Selain sumbangan bahan pustaka dari pihak eksternal (luar kampus), perpustakaan UPNV Jakarta (melalui keputusan Rektor UPNV Jakarta) juga mempunyai kebijakan menerima sumbangan bahan pustaka dari dosen-dosen, individu-individu pencinta perpustakaan. Kebijakan penerimaan sumbangan bahan pustaka yang ada pada perpustakaan UPNV Jakarta barulah kebijakan yang bersifat menunggu, dan 39
Wawancara Pribadi dengan Banurea Amran.
56
belum ada kebijakan “menjemput bola”, artinya melakukan sosialisasi perpustakaan UPNV Jakarta ke pihak eksternal dengan mengajukan proposal, melakukan kerjasama atau MoU kepada pihak individu atau institusi/lembaga pemerintah atau swasta. Di
antara
sumbangan-sumbangan/hadiah
yang
diberikan
kepada
Perpustakaan UPNV Jakarta berasal dari alumni-alumni UPNV Jakarta khususnya, dosen-dosen UNPV Jakarta, individu-individu pencinta ilmu/buku. Sedangkan sumbangan buku dari mahasiswa yang baru menyelesaikan studinya atau yang akan diwisuda juga ada. Sementara itu tentang sumbangan buku dari mahasiswa yang aktif kuliah, menurut Kepala UPT Perpustakaan UPNV Jakarta, tidak ada kebijakan pimpinan Universitas mewajibkan mahasiwa yang aktif kuliah untuk memberikan sumbangan bahan pustaka. Oleh karena itu juga tidak ada penerapan kewajiban memberikan sumbangan bagi mahasiswa yang masih aktif kuliah. Kendatipun tidak diwajibkan, namun demikian masih ada juga mahasiswa yang memberikan sumbangan secara sukarela. Menjawab pertanyaan penulis, bagaimana teknik yang diterapkan pihak Perpustakaan UPNV Jakarta dalam penerimaan sumbangan/hadiah untuk pengadaan/penambahan bahan pustaka, apakah pihak perpustakaan melakukan teknik “menjemput bola” yaitu mengadakan sosialisasi Perpustakaan UPNV Jakarta kepada pihak eksternal (luar kampus) dengan menjelaskan, misi dan tujuan
fakultas
serta
kebutuhan
dan
kondisi
keterbatasan
koleksi
57
perpustakaannya dengan mengajukan proposal permintaan sumbangan atau hanya
menunggu
datangnya
pihak-pihak
penyumbang,
Kepala
UPT
Perpustakaan UPNV Jakarta Amran Banurea, mengakui sejauh ini hanya baru menunggu pihak-pihak penyumbang, belum menerapkan kebijakan yang lebih pro-aktif. Sedangkan tentang ada atau tidaknya, dokumentasi penerapan kebijakan pengadaan bahan pustaka melalui penerimaan hadiah ini, Kepala UPT Perpustakaan UPNV Jakarta Amran Banurea mengatakan, bahwa pengadaan bahan pustaka melalui penerimaan sumbangan/hadiah ini didokumentasikan dengan baik. Untuk itu ia mempersilahkan penulis (peneliti) melakukan observasi terhadap dokumentasinya. Hasil observasi penulis melihat adanya dokumentasi yang rapi dari pustakawan, termasuk judul bahan pustaka beserta jumlah examplarnya. 3. Pegadaan Bahan Pustaka melalui Kegiatan Deposit Perpustakaan UPNV Jakarta tidak mempunyai kebijakan pengadaan bahan pustaka untuk memperoleh limpahan deposit dari Perpustakaan Nasional atau PDII- LIPI. Alasannya menurut Kepala Urusan Perpustakaan UPNV Jakarta Amran Banurea adalah, Perpustakaan UPNV Jakarta tidak mempunyai wewenang kebijakan pengadaan bahan pustaka melalui limpahan deposit. Sedangkan untuk memperoleh deposit dari penerbitan internal dari lembaga induk (Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta), menurut Kepala UPT Perpustakaan UPNV mengatakan, “yang memiliki kebijakan ini di
58
lingkungan internal UPNV adalah Rektor Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta. Namun beliau belum mengetahui secara pasti apakah rektor mewajibkan seluruh penyelenggara penerbitan menyerahkan depositnya kepada perpustakaan utama atau tidak. Penerapan kegiatan deposit (serah-simpan) yang ada baru deposit bahan pustaka dari mahasiswa yang baru menyelesaikan studinya atau yang akan diwisuda, karena sudah di wajibkan bagi para calon alumni memberikan deposit hasil karya mahasiswa sebelum mereka diberi “Surat Bebas Pustaka” sebagai salah satu syarat untuk bisa mengikuti wisuda. Untuk skripsi yang di deposit ke perpustakaan UPNV Jakarta, kebijakan ini menurut Kepala UPT Perpustakaan UPNV Jakarta Amran Banurea, telah ditetapkan bagi para mahasiswa calon wisudawan. Deposit skripsi mahasiswa yang mengakhiri studi, ada yang diserahkan dalam bentuk hard cover, maupun dalam bentuk CD soft copy, sehingga dari aspek ini terpenuhi dua unsur bahan pustaka, yakni dalam bentuk karya tulis, maupun dalam CD (soft copy) skripsi. Deposit yang bersumber dari Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” (UPNV) Jakarta yakni buku pedoman akademik tahunan. B. Kendala-Kendala Serta Upaya Mengatasi Kendala Dalam Pengadaan Bahan Pustaka Dalam pengadaan bahan pustaka Perpustakaan Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta melakukan beberapa cara seperti pembelian secara
59
langsung maupun tidak langsung. Biasanya kesulitan yang dihadapi pihak perpustakaan dalam pengadaan bahan pustaka itu mempunyai bermacam-macam kendala, baik itu dalam hal pembelian, hadiah maupun dari deposit. Dari hasil wawancara peneliti dengan Kepala Perpustakaan Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” (UPNV) Jakarta ada beberapa hal yang menjadi kendala didalam pembelian bahan pustaka. Berikut ini kendala-kendala yang dihadapi serta cara mengatasi kendala dalam pengadaan bahan pustaka : 1. Pengadaan Bahan Pustaka Melalui Pembelian a. Kendala Pada Cara Pembelian 1) Birokrasi Tidak sesuai alur yang sudah ditentukan atau birokrasi yang jelas ketika mengajukan pembelian buku, misalnya ketika progam studi mengajukan permohonan pembelian buku, programstudi tersebut langsung mengajukan keatas (Rektor) tidak melalui Perpustakan Utama terlebih dahulu. 2) Keuangan Apabila buku yang diminta terlalu banyak dan bagian keuangan pusat tidak hanya mempunyai anggaran sedikit, secara otomatis buku yang bisa dibeli hanya beberapa saja, tidak bisa dibeli semuanya.
60
b. Cara Mengatasi Kendala Pada Pembelian 1) Birokrasi Ketika mau mengajukan pembelian buku harus dimulai ada pengajuan dari program studi terlebih dahulu bahwa perpustakaan jurusan
membutuhkan
buku-buku
yang
harus
dibeli
untuk
menambah koleksinya, kemudian diajukan langsung keatas (Rektor) melalui perpustakaan utama, apabila tidak sesuai alur yang sudah ada atau birokrasi yang jelas, maka buku yang diajukan tadi tidak akan disetujui. 2) Keuangan Ketika anggaran untuk pembelian buku yang diminta terlalu banyak dan dibagian keuangan pusat hanya mempunyai anggaran sedikit, buku tersebut dikembalikan kembali ke program studi kemudian pihak program studi menyeleksi kembali buku-buku mana yang terlebih dahulu harus dibeli. . 2. Pengadaan Bahan Pustaka melalui Hadiah a. Kendala Pada Cara Hadiah Kendala yang terjadi pengadaan bahan pustaka melalui hadiah yaitu banyaknya sumbangan/hadiah bahan pustaka yang datang dari berbagai penerbit dan lembaga lain yang bahan pustaka tersebut kebanyakan tidak sesuai dengan apa yang diinginkan oleh perpustakaan. Namun pihak Perpustakaan UPNV Jakarta tetap menampung/menerima
61
sumbangan yang diberikan dari penerbit dan lembaga lain tersebut, hanya saja bahan pustakanya tidak dipajang di rak koleksi, karena ruang perpustakaan
yang
sempit
dan
kurangnya
rak
koleksi
yang
menyebabkan bahan pustaka tersebut tidak terpakai. b. Cara Mengatasi Kendala Pada Hadiah Cara mengatasi bahan pustaka yang didapat melalui hadiah/sumbangan yang tidak sesuai dengan apa yang di inginkan pihak perpustakaan yaitu dengan cara membarterkan bahan pustaka tersebut dengan perpustakaan atau instansi lain, supaya bahan pustaka yang diinginkan pihak perpustakaan bisa terpenuhi dan bisa dipajang di rak koleksi.
3. Pengadaan Bahan Pustaka Melalui Deposit a. Kendala Pada Cara Deposit 1) Komunikasi Lemahnya komunikasi tentang kewajiban mendepositkan hasil-hasil karya dari pihak perpustakaan ke semua pihak karyawan atau dosen mengenai pendepositan hasil karya-karya mereka, sehingga hanya sebagian kecil karyawan atau dosen yang mendepositkan hasil karya mereka ke perpustakaan. 2) Dualime Pengolahan Dualisme pengolahan ini maksudnya ada pengolahan hasil-hasil karya mahasiswa di perpustakaan fakultas dan di perpustakaan universitas. Selama ini hasil karya-karya mahasiswa yang berbentuk
62
skripsi diserahkan ke perpustakaan fakultas dan ke perpustakaan universitas sehingga mengalami dualisme pengolahan. b. Cara Mengatasi Kendala Pada Deposit 1) Komunikasi Cara mengatasi masalah lemahnya komunikasi pihak perpustakaan dan pihak karyawan atau dosen harus menjalin komunikasi yang baik, apabila perlu dibuat pengumuman dari pihak perpustakaan ke semua pihak karyawan dan dosen tentang kewajiban mendepositkan hasil karya-karya mereka.
2) Dualisme Pengolahan Untuk mengatasi kendala dualisme pengelolahan, perpustakaan UPNV dalam hal ini Bapak Amran Banurea lagi merencanakan kalau di perpustakaan universitas hanya mengelolah soft copy dari karya-karya mahasiswa saja, sedangkan di perpustakaan fakultas mengelolah hard copinya.
63
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan uraian hasil penelitian tentang proses pengadaan bahan pustaka, ada tiga metode pengadaan bahan pustaka yang diterapkan di perpustakaan Universitas Pembangun Nasional Veteran Jakarta yaitu: 1. Pengadaan bahan pustaka melalui pembelian, dilakukan ketika ada pengajuan dari masing-masing program studi bahwa perpustakaan jurusan membutuhkan bahan pustaka. 2. Pengadaan bahan pustaka melalui hadiah adalah, menerima sumbangan bahan pustaka dari pihak manapun selama tidak mengikat. Kebijakan pengadaan bahan pustaka melalui sumbangan ini adalah kebijakan yang bersifat menunggu dan belum ada kebijakan “menjemput bola”. 3. Perpustakaan Universitas Pembangunan Nasional
Veteran jakarta hanya
menerapkan kebijakan deposit lokal, yakni dari deposit skripsi mahasiswa yang menyelesaian studi di tingkat sarjana (S1). Sedangkan kendala-kendala yang dihadapi dalam pengadaan pada bahan pustaka: 1. Kendala yang dialami dalam pengadaaan bahan pustaka pada cara pembelian yaitu tidak sesuai alur yang telah ditentukan dan masalah anggaran keuangan yang tidak semuanya dapat dicairkan.
64
2. Kendala yang dialami dalam pengadan bahan pustaka pada cara hadiah, yaitu bahan pustaka yang disumbang oleh penerbit atau instansi lain tidak sesuai dengan yang di inginkan pihak perpustakaan. 3. Kendala pada cara deposit dalam pengadaan bahan pustaka adalah lemahnya komunikasi dan mengalami dualisme pengolahan antara perpustakaan fakultas dengan perpustakaan pusat mengenai hasil karya-karya mahasiswa (skripsi). D. Saran-Saran 1. Sebaiknya dalam pengadaan bahan pustaka melalui pembelian, kepala UPT perpustakaan seharusnya yang memutuskan kebijakan bukan harus menunggu pengajuan dari program studi terlebih dahulu karena itu akan memakan waktu yang lama dan melalui jalur/birokrasi yang sudah ditentukan dan menyeleksi terlebih dahulu buku-buku mana yang benar-benar dibutuhkan, supaya anggaran yang disediakan tercukupi. 2. Sebaiknya Kepala Perpustakaan UPNV Jakarta dalam pengadaan bahan pustaka melalui sumbangan, menerapkan kebijakan “menjemput bola”, artinya lebih pro-aktif melakukan sosialisasi perpustakaan UPNV Jakarta ke pihak eksternal dengan mengajukan proposal permintaan sumbangan, melakukan kerjasama kepada pihak individu atau institusi lembaga pemerintahan/swasta. 3. Sebaiknya dalam pengadaan bahan pustaka melalui deposit semua para karyawan/dosen harus mengetahui bahwa mereka wajib mendepositkan hasil karya-karyanya dengan cara melalui dibuat pengumuman dan untuk dualisme pengelolahan sebaiknya perpustakaan pusat hanya mengelola soft copy hasil karya-karya mahasiswanya sedangkan perpustakaan fakultas hard copinya.
65
DAFTAR PUSTAKA “Profil UPT Perpustakaan UPN Veteran Jakarta”. Artikel diakses pada 9 Februari 2014 dari http://library.upnvj.ac.id/profil-upt-perpustakaan.html Abd. Shomad,dkk (ed). Pedoman Akademik 2013-2014. Jakarta: Biro Akademik dan Kemahasiswaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2013. Darmono, Manajemen dan Tata Kerja Perpustakaan Sekolah. Jakarta : Gramedia, 2001. Eva Philipps. Membina Perpustakaan. Jakarta: Pusat Dokumentasi dan Informasi Ilmiah (PDII-LIPI), 1992. F. Rahayuningsih. Pengelolaan Perpustakaan. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2007. Hadari Nawawi dan Mimi Martini. Penelitian Terapan. Yogyakarta: Gajah Mada Univesity Press, 1996. Kosam Rimbarawa. Gedung, Tata ruang, Perabot dan Peralatan Perpustakaan. Jakarta: Hakaesar, 2004. Lina Khoerunnisa. “Pengadaan Bahan Pustaka.” Artikel diakses pada 14 maret 2014 dari http://www.pemustaka.com/pengadaan-bahan-pustaka.Html Maulana Sakti Lubis. “Pengadaan Bahan Pustaka Pada Perpustakaan Universitas Panca Budi Medan.” Artikel diakses pada 28 Maret 2014 dari http://maulanahealth.blogspot.com/2009/07/pengadaan-bahan-pustakapada.html Noorika Retno Widuri. “Solusi Pengadaan Bahan Pustaka Minim Dana.” Artikel diakses pada 9 April 2014 dari http://bpib-art.blogspot.com/2006/08/solusipengadaan-bahan-pustaka-minim.html Puspita Winda Misa. “Pengadaan Bahan Pustaka Pada Perpustakaan Cabang Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.” Artikel diakses pada 28 Maret 2014 dari repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/19710/3/chapter II.pdf Sekretariat Negara, Lampiran Undang-undang Republik Indonesia no. 43 Tahun 2007 Tentang Perpustakaan.
66
Sofa. “Pengadaan Bahan Pustaka bag 1.” Artikel diakses pada 29 Maret 2014 dari http://massofa.wordpress.com/2008/01/20/pengadaan-bahan-pustakabag-1/ Sulistyo Basuki. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama, 2003. Sulistyo Basuki. Pengantar Ilmu perpustakaan. Jakarta: Universitas Terbuka, 1993. Sutarto NS. Perpustakaan dan Masyarakat. Jakarta : Yayasan Obor Indonesia, 2003. Syihabuddin Qalyubi dkk. Dasar-Dasar Ilmu Perpustakaan dan Informasi. Yogyakarta: Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi, Fakultas Adab, 2003. Trisno Yuwono dan Pius Abdullah. Kamus Lengkap Besar bahasa Indonesia Praktis. Surabaya : Arkola,1994. Wawancara Pribadi dengan Banurea amran, Kepala UPT Perpustakaan UPNV. Jakarta, 13 Juli 2014 Yulnelly dkk. Buku Panduan UPT Perpustakaan UPN Veteran Jakarta. Jakarta Selatan: Kampus UPN Veteran Jakarta,2011. Yuyu Yulia dkk. Pengadaan Bahan Pustaka. Jakarta: Universitas Terbuka, 1999.
67
HASIL WAWANCARA TENTANG
PELAKSANAN PROSES PENGADAAN BAHAN PUSTAKA PADA PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAKARTA
Responden
: Amran Banurea, S.sos, Mp
Jabatan
: Kepala UPT Pepustakaan Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta
Hari/Tanggal : Jum’at/ 13 Juni 2014 Tempat
: Ruang Perpustakaan UPNV Jakarta, Jl. RS. Fatmawati Pondok Labu – Jakarta Selatan 12450. Tlp/Fax. (021) 7656971 Ext.123
Tanya
: Apakah ada kebijakan tertulis tentang pengandaan bahan pustaka pada Perpustakaan Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta?
Jawab
: Tidak Ada.
Tanya
: Siapa yang merumuskan konsep kebijakan pengandaan bahan pustaka pada Perpustakaan Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta, dan siapa yang menetapkan keputusannya sebagai kebijakan?
Jawab
: Kebijakan itu ditentukan saya sendiri selaku Kepala Perpustakaan UPT Perpustakaan, untuk pengadaan dirapatkan dengan staff perpustakaan berdasarkan pengajuan judul-jdul dari masing-masing perpustkaan fakultas.
Tanya
: Dari lima macam teknik pengadaan/pengembangan bahan pustaka (melalui pembelian, sumbangan/hadiah, tukar menukar, deposit dan melalui membuat sendiri bahan pustaka), berapa macam yang terjadi kebijakan dan diterapkan Perpustakaan Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta?
68
Jawab
: Dari lima teknik pengadaan bahan pustaka di perpustakaan UPNV Jakarta yang ada melalui pembelian, sumbangan/hadiah, deposit seangkan teknik pengadaan bahan pustaka melalui penerbitan sendiri dan tukar menukar tidak ada.
Tanya
: Bagaimana kebijakan pengadaan bahan pustaka pada perpustakaan UPNV Jakarta melalui Pembelian.?
Jawab
: Pembelian bahan pustaka pada perpustakaan UPNV Jakarta ada ketika ada pengajuan dari perpustakaan jurusan (program studi), bahwa perpustakaan jurusan itu membutuhkan buku2nya untuk menambah koleksinya, setelah itu di ajukan ke atas (Rektor) tinggal nunggu respon dari atas, ketika sudah di atas disesuaikan dengan keuangannya.
Tanya
: Apabila di UPT Negeri jika menggunakan anggaran diatas 50 juta melalui proyek/tender, bagaimana jika di UPT swasta, terutama di perpustakaan UPNV Jakarta sendiri.?
Jawab
: kalau di perpustakaan UPNV Jakarta ini menggunakan (sistem satu), sama seperti yang sebelumnya, mau jumlahnya banyak atau sedikit tetep sama aja.
Tanya
: Bagaimana prinsip kebijakan pengadaan bahan pustaka pada perpustakaan UPN “Veteran” Jakarta dari hadiah/sumbangan?
Jawab
: Selama ini perpustakaan UPNV Jakarta sudah menerima sumbangan bahan pustaka, namun sifatnya tidak mengikat, dimana perpustakaan UPNV
Jakarta
tidak
mempunyai
kewajiban
untuk
meletakkan
sumbangan bahan pustaka tersebut ditempat yang khusus atau punya kewajiban harus memajang sumbangan bahan pustaka mereka tersebut. Semuanya bebas terserah bagaimana perpustakaan UPNV Jakarta yang mengaturnya. Kalau seandainya sumbangan tersebut tidak cocok, maka tidak akan kita suplai, tidak disirlukasikan dan itu tidak akan menjadi masalah.
69
Tanya
: Bagaimana teknik kebijakan pengadaan bahan pustaka melalui sumbangan? Apakah perpustakaan UPN Veteran Jakarta “menjemput bola” dalam mengupayakan sumbangan atau menunggu sumbangan datang?
Jawab
: Berhubung karena keterbatasan SDM dan padatnya volume kerja, perpustakaan UPNV Jakarta tidak selalu menggunakan teknik menjemput bola.
Tanya : Selain dari pihak luar kampus, biasanya sebuah perguruan tinggi menerima sumbangan bahan pustaka (cetak atau rekam) dari mahasiswa yang sedang aktif dan mahasiswa yang baru selesei menjelang wisuda. Bagaimana kebijakan pimpinan perpustakaan UPN “Veteran” dalam hal pengadaan sumbangan bahan pustaka dari mahasiswa (mahasiswa baru atau mahasiswa yang masih aktif kuliah)? Jawab : Di perpustakaan UPNV Jakarta tidak ada kebijakan pengadaan bahan pustaka melalui mahasiswa yang masih aktif. Namun jika ada mahasiswa yang mau menyumbang maka perpustakaan UPNV pun tidak menolak, kebijakan yang seperti itu hanya diterapkan di perpustakaan fakultas. Tanya : Bagaimana pula kebijakan pimpinan perpustakaan UPN “Veteran” dalam pengadaan sumbangan bahan pustaka bagi mahasiswa yang baru selesai studi? Jawab : Mahasiswa yang akan di wisuda tidak diharuskan untuk menyumbang buku. Tanya : Apakah perpustakaan UPN “Veteran” memiliki kebijakan pengadaan bahan pustaka melalui pertukaran koleksi bahan pustaka dengan perpustakaan lain? Jawab : Sejauh ini perpustakaan UPNV Jakarta tidak memiliki kebijakan pengadaan bahan pustaka melalui pertukaran koleksi bahan pustaka.
70
Tanya : Jika belum ada dilakukan, apakah ke depan perpustakaan UPN “Veteran” akan merencanakan pengadaan bahan pustaka melalui pertukaran koleksi bahan pustaka? Jawab : Bisa di rencanakan asalkan :
Kalau memang ada bahan pustaka yang dipertukarkan
Tidak kekurangan SDM, kalau pustakawannya lebih dari tiga atau lima pasti kita berani memakai kebijakan tersebut.
Tanya : Apakah perpustakaan UPN “Veteran mempunyai kebijakan melalui pengadaan bahan pustaka melalui penerbitan sendiri? Mohon bapak jelaskan? Jawab
: Perpustakaan UPNV Jakarta tidak mempunyai kebijakan pengadaan bahan pustaka melalui penerbitan sendiri karena tidak mempunyai percetakan sendiri
Tanya : Apakah perpustakaan UPN “Veteran mempunyai kebijakan melalui pengadaan bahan pustaka melalui deposit? Mohon bapak jelaskan? Jawab : Sebenarnya kalau di Perpustakaan UPNV Jakarta deposit itu diartikan lebih sempit lagi menjadi produk UPNV itu yang boleh dikatakan karya dosen, skripsi laporan mahasiswa, Tanya : Berdasarkan UU No 43 tahun 2007, tentang perpustakaan, pasal 24 dinyatakan, perpustakaan perguruan tinggi memiliki koleksi, baik jumlah judul maupun jumlah exemplarnya mencukupi untuk mendukung pelaksanaan pendidikan, penelitian dan pengajaran, dan pengabdian pada masyarakat. Apakah telah ada seluruh mata kuliah memiliki bahan pustaka yang cukup di perpustakaan UPN “Veteran”. Mohon gambaran garis besar tentang kecukupan data bahan pustaka tersebut (rata-rata setiap judul tersedia berapa examplar)?
71
Jawab : Kita berbeda dengan Perpustakaan lain kalau di universitas lain ada yang punya perpustakaan utama tapi tidak mempunyai perpustakaan fakultas tapi kita disini mempunyai kedua itu sehingga ujung tombak kita itu perpustakaan fakultas, di fakultas buku-bukunya harus lengkap, kita mempunyai kerjasama dengan perpustakaan fakultas kalau di perpustakaan fakultas belum ada baru kita yang melengkapi apa yang tidak ada di perpustakaan fakultas. Tanya : Apakah perpustakaan UPN “Veteran” punya kebijakan dalam penyiangan (pembersihan) koleksi yang ada diperpustakaan, dalam pengertian melakukan evaluasi buku-buku apa yang ternyata sudah tidak cukup halamannya (hilang, robek, dimakan rayap) atau ada buku-buku yang sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan zaman, sehingga bukubuku itu perlu disiangi? Jawab : setiap tahun ada, dan sudah di programkan. Akan tetapi kegiatan penyiangan tidak bisa dilakukan secara mendadak Tanya : Selain dari hal-hal yang telah diungkapkan diatas, problem lain apalagi yang dialami perpustakaan UPN “Veteran” dalam pengadaan/penambahan bahan pustaka? Jawab : Selama ini karya2 mahasiswa itu diserahkan ke perpustakaan fakultas dan
ke
perpustakaan
universitas
sehingga
mengalami
dualisme
pengolahan. Kita lagi merencanakan kalau di perpustakaan utama itu hanya mengelolah soft copy dari karya mahasiswa saja, sedangkan di fakultas hard copinya. Tanya
: Apakah pengadaan bahan pustaka melalui sumbangan/hadiah dengan mengajukan proposal?
Jawab
: Tidak.
Tanya
: Pengadaan bahan pustaka melalui sumbangan/hadiah apakah ada MoU?
72
Jawab
: Tidak ada MoU.
Tanya
: Apakah ada pengadaan bahan pustaka dari individu?
Jawab
: Dari individu ada, yakni dari mahasiswa
Tanya
: Sumbangan bahan pustaka yang diberikan, ternyata bila ada tidak sesuai dengan permintaan, bagaimana penerapannya?
Jawab
: Sejauh ini sumbangan/hadiah bahan pustaka selalu sesuai dengan permintaan, karena pengusulan berasal dari masing2 program studi.
Tanya
: Apakah ada pihak perpustakaan meminta sumbangan/hadiah kepada perorangan?
Jawab
: Belum ada
Tanya
:
Penerapan
kebijakan
pengadaan
bahan
pustaka
melalui
sumbangan/hadiah, apa terdokumentasikan atau tidak? Jika ada mohon bapak berkenan mengizinkan pewawancara melakukan observasi dokumentasinya, karena metode penelitian saya disamping metode wawancara juga menggunakan metode observasi? Jawab
: Tidak.
Tanya
: Mohon bapak berkenan menjelaskan, pengalaman perpustakaan UPN “Veteran”
Jakarta
dalam
menerima
bahan
pustaka
dari
hadiah/sumbangan? Jawab
: Perpustakaan UPNV Jakarta sudah menerima sumbangan bahan pustaka dari para alumni, dosen-dosen dan individu.
Tanya
: Pengadaan bahan pustaka melalui deposit, apakah pihak perpustakaan pro-aktif meminta ke civitas akademik atau menunggu saja?
Jawab
: Perpustakaan UPNV Jakarta hanya menunggu sumbangan bahan pustaka yang di deposit
73
Tanya
: Pengadaan bahan pustaka melalui deposit, apakah ada hasil seminar konfrensi, laporan penelitian dan diktat dosen?
Jawab
: Semuanya tergantung dosennya. Tapi sejauh ini belum ada dosen yang mendepositkan hasil seminar konfrensi, laporan penelitian dan diktat dosen.
Tanya
: Pengadaan bahan pustaka melalui deposit, yang bersumber dari mahasiswa dalam hal ini skripsi, apakah dalam bentuk tercetak atau softcopy?
Jawab
: Deposit bahan pustaka dari mahasiswa ada dalam bentuk tercetak dan soft copy.
Tanya
: Pengadaan bahan pustaka melalui deposit, apakah ada diktat civitas akademik yang didepositkan?
Jawab
: Ada.
Tanya
: Pengadaan bahan pustaka melalui deposit, apakah ada deposit buku pedoman akademik, jurnal dan brosur?
Jawab : Deposit buku pedoman, jurnal dan brosur ada semuanya Tanya : Sebelum melaksanakan penambahan bahan pustaka, apakah perpustakaan UPN “Veteran” melakukan evaluasi terhadap koleksi yang ada? Jawab : Ada. Perpustakaan UPNV Jakarta selalu melakukan evaluasi terhadap koleksi sebelum melakukan penambahan bahan pustaka. Tanya : Kendala apa yang dialami Perpustakaan UPNV dalam pengadaan bahan pustaka melalui pembelian? Jawab : Kendala yang dialami di pembelian diantaranya : 1. Birokrasi : Punya alur yang jelas dan harus diikuti, ketika mau mengajukan pembelian buku harus dimulai dulu dari program studi
74
dan disitu didata buku-buku apasaja yang harus dibeli kemudian diajukan keatas (Rektor) melalui perpustakaan utama, apabila tidak sesuai alur yang sudah ada, maka buku yang diajukan tidak ada dibeli. 2. Keuangan : Apabila buku yang diminta banyak tetapi bagian keuangan pusat hanya mempunyai anggarasan sedikit, otomatis buku yang dibeli hanya beberapa saja tidak bisa dibeli semuanya. Tanya : Kendala apa yang dialami Perpustakaan UPNV dalam pengadaan bahan pustaka melalui hadiah? Jawab : selama ini kendala yang dialami pengadaan bahan pustaka melalui hadiah di Perpustakaan UPNV yaitu banyak bahan pustaka yang datang dari berbagai penerbit dan lembaga lain, tetapi kebanyakan yang tidak sesuai dengan apa yang di inginkan oleh perpustakaan. Namun pihak Perpustakaan UPNV tetap menampung, hanya tidak dipajang di rak koleksi karena keadaan tempat yang sempit dan kurangnya rak koleksi. Tanya : Kendala apa yang dialami Perpustakaan UPNV dalam pengadaan bahan pustaka melalui deposit? Jawab : Untuk kendala yang dialami Perpustakaan UPNV dalam pengadaan bahan pustaka melalui deposit hanya lemahnya komunikasi antar internal (pihak kampus) dan bersifat searah. Tanya : Menurut bapak bagaimana idealnya kebijakan pengadaan bahan pustaka di perpustakaan UPN Veteran, secara tertulis atau tidak? Jawab : Idealnya tertulis, tetapi karena keterbatasan SDM dan volume kerja yang padat, kebijakan tertulis itu belum sempat diwujudkan.
75
Jakarta, 1 Juli 2014 Pewawancara,
Responden,
M. Khusnan Hadi
Amran Banurea, S.sos, Mp
76
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama saya M. Khusnan Hadi, S.Ip Biasa dipanggil Hadi atau Husnan. Saya lahir tanggal 27 April 1990 di Lamongan. Tempat tinggal saya di Jl. Raya Deandles No. 23 Rt 002/ Rw 002 Dusun Banjaranyar
Kelurahan Banjarwati Kecamatan
Paciran Kabupaten Lamongan Provinsi Jawa Timur. Saya anak pertama dari 3 (tiga) bersaudara, kebetulan saudara saya laki-laki semua, adik pertama saya bernama Hazmi Mahmudi dan adik kedua saya bernama Ah. Tsalis Jazilun Ni’am, sedangkan nama Bapak kandung saya Sumardi dan nama Ibu kandung saya Khuzaimah. Saat MI saya bersekolah di MI Muawanah lulus tahun 2001, setelah lulus saya melanjutkan MTs dan MA di Pondok Pesantren Tarbiyatut Tholabah Kranji Paciran Lamongan selama 6 (enam) tahun dan berijazah pada tahun 2007, setelah itu saya mendaftar Kuliyah di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan mengambil jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi. Selama kuliah saya mengikuti berbagai organisasi dan kegiatan di kampus, baik yang bersifat internal maupun eksternal seperti PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia, FORMALA (Forum Mahasiswa Lamongan), WASIAT (Wadah Silaturrahmi Alumni Tarbiyatut Tholabah) dan UKM MENWA (Resimen Mahasiswa), diantara keempat organisasi yang saya ikuti saya paling aktif di Menwa, di menwa saya mendapat pelajaran yang sangat amat berharga, selain saya bisa belajar tentang ilmu pengetahuan saya juga bisa belajar tentang ilmu kemiliteran. Untuk pengalaman kerja, pada tahun 2011 saya magang di Perpustakaan Umum Daerah Kabupaten Lebak Banten selama satu bulan, kemudian pada tahun 2012 saya bekerja sebagai entry data di Perpustakaan Nasional.