PENGABDIAN MASYARAKAT PADA UMKM BAKSO SAPI Yulian Findawati1, A’rasy Fahruddin2, Roni Pambudi3 1,2,3
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, Sidoarjo
Alamat Korespondensi : Jl. Raya Gelam 250, Telp.(031) 8051771 E-mail: 1)
[email protected], 2)
[email protected]
Abstrak Bakso Daging Sapi merupakan salah satu makanan khas Indonesia yang digemari oleh seluruh lapisan masyarakat. Oleh karena itu banyak bermunculan pedagang Bakso Sapi maupun UMKM bakso daging sapi salah satunya yaitu CV.Segar Abadi Utama yang terletak di Sidoarjo. CV.Segar Abadi Utama ini memproduksi bakso daging Sapi kurang lebih 1.5 ton perbulan untuk dipasarkan ke Kalimantan ataupun Bali. Namun berbagai kendala yang dialami Mitra CV. Segar Abadi Utama yaitu kemasan produk bakso daging sapi yang sederhana tanpa adanya informasi merk dan produk sehingga brand produk kurang dikenal, belum adanya kemasan yang tervacuum sehingga produk cepat rusak, belum adanya alat meat slicer untuk memotong bahan baku daging sapi yang beku sehingga produksi menjadi lambat, pemasaran bakso daging sapi masih bersifat pasif dipasarkan di rumah yang juga sekaligus toko sehingga kurang dikenal masyarakat, Manajemen usaha yang dikelola belum cukup baik maupun belum adanya inovasi produk Bakso Daging Sapi sehingga masyarakat mudah bosan. Oleh karena itu dibutuhkan solusi yaitu Produk dikemas secara menarik dengan diberi stiker yang besar disertai tulisan label merk, expired date, bahan , dan label halal, mengimplementasikan mesin meat slicer untuk mempermudah pemotongan bahan baku daging sapi, dan mengimplementasikan brand marketing melalui e-marketing secara massive. Solusi berikutnya juga memberikan pelatihan manajemen usaha dan pelatihan inovasi produk Bakso Daging Sapi. Dengan adanya solusi yang telah diimplementasikan diharapkan meningkatkan pendapatan UKM Bakso Daging Sapi Kata Kunci : Bakso Daging Sapi, Brand Marketing, Meat Slicer 1. PENDAHULUAN Sidoarjo merupakan kabupaten yang mempunyai lebih dari 15.000 UKM yang tersebar di 18 Kecamatannya, dan merupakan Kabupaten dengan jumlah UKM terbanyak di Indonesia [1]. UKM di Sidoarjo salah satunya didominasi oleh produk olahan daging Sapi. Olahan daging sapi dan ayam berupa bakso, nugget, ayam bakar/panggang, sosis, abon sapi, pentol kanji, dan ayam goreng. Berdasarkan banyaknya produksi ternak di Sidoarjo lebih banyak dijual dalam bentuk segar untuk diolah menjadi hidangan dibandingkan dengan yang diproduksi UKM pangan olahan. Yang paling banyak diproduksi adalah pentol atau bakso dari daging sapi[2] Mitra 1 yaitu CV. Segar Abadi Utama. Usaha dagang ini merupakan UKM yang memproduksi olahan daging sapi yaitu Bakso Daging Sapi. UKM ini terletak di Jl. Sunandar Priyosoedarmo 4 no 17 Taman Jenggala Sidoarjo. Adapun ruangan untuk produksi sebesar 3x4 meter. Dengan peralatan yang dimiliki yaitu 1 Buah elpiji besar, 1 buah elpiji kecil, 1 dandang besar, 1 kompor, 1 wadah untuk saringan bakso dengan air, 5 sendok untuk cetak bakso, 2 freezer untuk menyimpan bakso, 5 pisau, 1 mesin cetak bakso, 1 meat mixer dan 1 timbangan . Selain itu untuk proses administrasi UKM bakso sapi ini memiliki 1 meja dan 3 kursi untuk administrasi di ruangan 2x2 meter. UKM ini dalam sebulan memproduksi bakso sebanyak ±2500 kg. Permasalahan yang dialami Mitra 1 yaitu pemotongan bahan baku daging masih menggunakan cara konvensional yaitu menggunakan pisau. Belum mempunyai meat slicer. 520
SENASPRO 2016 | Seminar Nasional dan Gelar Produk
Sehingga memakan waktu karena bahan baku daging yang sudah disimpan di freezer mengalami pembekuan sehingga harus didiamkan dulu beberapa saat untuk dipotong. Kemudian proses pengemasan yaitu mengemas produk bakso daging sapi menggunakan plastik sederhana. Tanpa adanya informasi tulisan produk berupa merk, keterangan halal, maupun keterangan produk. Selain itu belum ter-vacuum dengan baik sehingga produk bakso mudah rusak. Sedangkan untuk pemasaran bakso daging sapi masih dipasarkan di rumah yang juga sekaligus toko. Sehingga untuk pemasaran masih bersifat pasif yaitu hanya menunggu pembeli yang datang dan pedagang bakso yang berniat untuk membeli. Walaupun bakso daging Sapi CV.Segar Abadi utama sudah memiliki brand, namun jarang dicantumkan dalam kemasan dan juga lama tidak diajukan kembali untuk pengajuan merknya . Selain itu walapun sudah dikirm ke kalimantan dan malang namun terkendala bentuk kemasan yang masih sederhana dan belum tervacuum hampa udara dengan baik sehingga pelanggan menghentikan permintaan. Adapun permasalahan berikutnya yaitu Kondisi manajemen masih harus tertata dengan baik yang meliputi peyediaan dan pembagian kerja karyawan yang harus spesifik, pembukuan dan laporan keuangan usaha.Pelaku usaha tidak melakukan pencatatan – pencatatan terhadap semua transaksi yang dilakukannya, bahkan seringkali modal usaha tercampur dengan keuangan keluarga. Kondisi ini mengakibatkan tidak tersediannya laporan keuangan secara periodik. 2. METODE Mekanisme kerja selama pelaksanaan program ini adalah tim pengusul adalah terjun langsung ke lapangan dan melihat kondisi permasalahan yang dihadapi oleh mitra. Kemudian setelah program IbM disetujui, tim pengusul diskusi untuk membuat workplan, yang berupa nama kegiatan serta waktu pelaksanaan. Dimana masing-masing kegiatan akan terdapat penanggung jawab, sehingga kegiatan sesuai dengan yang telah ditentukan. Selama pelaksanaan tim pengusul selalu berkoordinasi dengan mitra, sehingga dalam prosesnya mitra memahami dan dapat menjalankan secara mandiri atas teknologi yang telah ditransfer melalui workshop, pendampingan secara intensif dari masing-masing kegiatan. Dalam pelaksanaan program ini tim akan selalu mengevaluasi dan melaporkan hasil kegiatan yang telah dilaksanakan sampai kegiatan terealisasi. Sehingga kerjasama tim dapat terwujud, dan masing-masing anggota tim dapat mengoptimalkan potensi dan bidang pakarnya. Mitra berkontribusi dalam memberikan gambaran permasalahan sehingga tim pengusul dapat dengan jelas menawarkan solusi. Selain itu mitra menyediakan tempat untuk pelatihan pembukuan UKM.
Gambar 1. Tahap Pelaksanaan Kegiatan.
Adapun solusi pengabdian masyarakat UMKM Bakso Daging Sapi dapat dilihat pada tabel 1 sebagai berikut.
Seminar Nasional dan Gelar Produk | SENASPRO 2016
521
Tabel 1. Solusi yang Ditawarkan No 1
2
3
Permasalahan
Solusi yang ditawarkan
Kemasan produk Bakso daging sapi yang kurang menarik (hanya terbungkus plastik tanpa gambar) dan informasi produk yang kurang pada kemasan
Produk Bakso daging sapi dikemas dengan plastik PE secara menarik dengan diberi stiker yang besar disertai tulisan label merk, expired date, bahan , label halal
Kemasan produk bakso daging sapi masih belum ter-vacuum hampa udara dengan baik sehingga produk mudah rusak dan kurang tahan lama.
mesin Vacuum Packaging
Kesulitan di dalam memotong daging sapi beku yang merupakan bahan baku bakso karena Belum mempunyai mesin meat slicer untuk memotong bahan baku produk bakso yaitu daging sapi yang beku
mesin Meat Slicer Semi Otomatis dengan spesifikasi sebagai berikut ]:
Model Blade Dia (mm) Voltage (V/Hz) Power (W) Material Pembuat Slice Thickness (mm) Size (cm) N.W / G.W (Kg)
: Meat Slicer : 250 : 220/50 : 240 : Stainless Steel : 0-13 : 53,5 x 47,5 x 49 : 19,5/22
4
Kurang tertib administrasi dan menajamen usaha yang kurang dikelola dengan baik
Mengadakan pelatihan manajemen usaha berupa pembukuan UKM
5
Belum adanya pemasaran yang luas dan merk produk kurang dikenal
Brand Marketing melalui internet –marketing dan pengajuan merk
6
Kurang adanya inovasi produk bakso daging sapi
Memberikan pelatihan Inovasi Bakso daging sapi isi keju, Bakso daging sapi isi cabe rawit
3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Implementasi Kemasan Untuk kemasan akan divacuum dan memasang merk menggunakan stiker. Adapun rancangan stiker dapat dilihat pada gambar 1 sebagai berikut
Gambar 2. Rancangan stiker Bakso daging sapi
522
SENASPRO 2016 | Seminar Nasional dan Gelar Produk
Dengan adanya identitas produk maka dapat digunakan sebagai alat komunikasi dan informasi kepada konsumen melalui label yang terdapat pada kemasan, selain itu juga menambah daya tarik pada calon pembeli dan memberikan kenyamanan pada pembeli 3.2. Implementasi Vacuum Sealer Adapun implementasi vacuum sealer ini dengan memberikan produk vacuum sealer kepada UMKM Bakso Sapi. Dengan adanya vacuum sealer akan membuat kemasan semakin awet dan sehat. Adapun perubahan kemasan setelah di-vacuum dapat dilihat pada gambar di bawah ini
Gambar 2. Penggunaan vacuum sealer.
Gambar 3. Bakso sebelum divacuum
Gambar 4. Bakso sesudah vacuum
Pada gambar 2 memperlihatkan penggunaan vacuum sealer , pada gambar 3 memperlihatkan gambar bakso sebelum di-vacuum , sedangkan pada gambar 4 memperlihatkan gambar bakso setelah di-vacuum 3.3. Implementasi Meat slicer Implementasi dilakukan dengan pemberian bantuan mesin meat slicer. Dengan adanya meat slicer akan mempermudah memotong daging sapi yang beku yang merupakan bahan baku bakso daging sapi.
Gambar 5. Penggunaan Meat Slicer.
Meat slicer adalah alat potong daging beku maupun daging sapi segar yang merupakan bahan baku bakso daging sapi. Dengan adanya meat slicer mempermudah produksi bakso daging sapi karena mempermudah ketika memotong daging sapi lebih kecil-kecil sebelum dimasukkan ke meat grinder
Seminar Nasional dan Gelar Produk | SENASPRO 2016
523
3.4 Implementasi Pelatihan Pembukuan UMKM dan Internet Marketing Adapun untuk membangun manajemen usaha maka diadakan pelatihan pembukuan UMKM sederhana dan e-marketing. Adapun pelatihan dapat dilihat pada gambar 6 sebagai berikut :
Gambar 6.pelatihan pembukuan umkm dan e-marketing
Dengan adanya pelatihan pembukuan UMKM maka diharapkan UMKM Bakso Sapi ini mampu menganalisa sumber penghasilan usaha, memonitor keuangan yang mengalir, mengetahui posisi keuangan, sebagai alat bantu pengambilan keputusan, maupun untuk merencanakan cash flow. Selain itu pada pelatihan ini juga dilakukan pelatihan internet marketing sebagai upaya memasarkan produk melalui internet. Selain itu disini juga dilakukan pelatihan pengurusan merk maupun ijin usaha sehingga UMKM Bakso sapi dapat memahami pentingnya merk di dalam pemasaran produk. 3.5.
Implementasi Brand marketing
Branding mempunyai peranan di dalam pemasaran suatu produk. Dengan adanya branding produsen memperlihatkan bahwa produknya berkualitas dan mampu mendapatkan kepercayaan dari konsumen. Salah satunya yaitu branding melalui facebook seperti yang terlihat pada gambar 7 berikut ini
Gambar 7. Branding melalui Facebook.
Dengan adanya branding melalui facebook diharapkan dapat memperluas pemasaran produk. Dengan adanya suatu brand maka akan menunjukkan image, nama dan kualitas produk. 524
SENASPRO 2016 | Seminar Nasional dan Gelar Produk
3.6 Implementasi Pelatihan inovasi bakso daging sapi Untuk memperbanyak varian rasa maka diperlukan pelatihan Inovasi Bakso Daging Sapi diantaranya Bakso Daging Sapi isi Keju dan Bakso daging sapi isi Jamur.Pelathan dapat dilihat pada gambar 7
Gambar 7.pelatihan inovasi rasa bakso daging sapi
Dengan adanya pelatihan inovasi bakso sapi aneka isi diharapkan memperbanyak varian rasa bakso sapi sehingga pelanggan tidak mudah jenuh
4. KESIMPULAN Adapun kesimpulan dari pengabdian masyarakat ini adalah sebagai berikut : 1. Dengan adanya identitas produk maka dapat digunakan sebagai alat komunikasi dan informasi kepada konsumen melalui label yang terdapat pada kemasan, selain itu juga menambah daya tarik pada calon pembeli dan memberikan kenyaman pada pembeli 2. Dengan adanya kemasan yang ter-vacuum akan membuat kemasan semakin awet dan sehat . 3. Dengan adanya pelatihan pembukuan UMKM maka diharapkan UMKM Bakso Sapi ini mampu menganalisa sumber penghasilan usaha, memonitor keuangan yang mengalir, mengetahui posisi keuangan, sebagai alat bantu pengambilan keputusan, maupun untuk merencanakan cash flow. 4. Dengan adanya meat slicer akan mempermudah memotong daging sapi yang beku yang merupakan bahan baku bakso daging sapi 5. Dengan adanya internet marketing akan semakin memperluas pemasaran Bakso Sapi Bu Lukman dan Bakso sapi Vinda 6. Dengan adanya pelatihan inovasi bakso sapi aneka isi diharapkan memperbanyak varian rasa bakso sapi sehingga pelanggan tidak mudah jenuh
DAFTAR PUSTAKA [1] www.ukmsidoarjo.com.“Sidoarjo Kota UKM”. Diakses 14 Maret 2015 [2] Nurlaela L & Astuti N. 2014. “Kajian potensi Pangan lokal Kabupaten Sidoarjo”. Artikel [3] www.tokomesin.com . Diakses 15 maret 2015
Seminar Nasional dan Gelar Produk | SENASPRO 2016
525