PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT TAHUN 2010
Judul
: IbM KELOMPOK PETANI TAMBAK RUKUN GAWE
Ketua
: Ating Yuniarti S.Pi, M. Aqua. (NIP. 19750604 199903 2 002)
Anggota
: 1. Ir. Anik M. Hariati MSc. (NIP. 19610310 198701 2 001)
DESA KENDALKEMLAGI, KEC. KARANGGENENG, KAB. LAMONGAN
2. Ir. Purwohadijanto. (NIP. 19480920 198103 1 001)
Dibiayai Oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan Nasional, Sesuai Dengan Surat Perjanjian Pelaksanaan Hibah Program Pengabdian Kepada Masyarakat Nomor : 159/SP2H/PPM/DP2M/VIII/200 Tanggal 24 Agustus 2010.
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2010
RINGKASAN Tujuan dari kegiatan ini adalah disseminasi teknologi pembuatan pakan berbasis bahan lokal dan teknologi bio-floc pada para petani tambak di Desa Kendalkemlagi, Kec. Karanggeneng, Kabupaten Lamongan. Penerapan teknologi ini diharapkan akan dapat membantu meningkatkan pendapatan para petani tambak. Metode pelaksanaan kegiatan ini terdiri dari: (1) survei pra-kondisi dan pengenalan khalayak sasaran; (2) penyuluhan manajemen pakan berbasis bahan lokal dan model budidaya dengan teknologi bio-floc; (3) percontohan sistem budidaya tambak udang dengan teknologi pakan berbasis bahan lokal dan teknologi bio-floc serta monitoring dan (4) evaluasi keberhasilan program. Percontohan sistem budidaya udang dengan teknologi pakan berbasis bahan lokal dan teknologi bio-floc dilakukan pada tambak dengan luas 800m2 dengan padat penebaran udang (PL 30) 10 ekor/m2. dan nila (7-9 cm) 2 ekor/10 m2. Pakan yang diberikan pakan buatan sendiri sebesar 10% total biomass di awal dan berkurang sampai menjadi 4% total biomass di akhir pemeliharaan. Tepung gaplek diberikan 200g/kg pakan/hari untuk menumbuhkan bakteri floc. Setelah 40 hari pemeliharaan diperoleh hasil produksi vannamei sebesar 60 kg atau setara dengan 750 kg/ha dan nila sebesar 20 kg atau setara dengan 250 kg/ha. Keuntungan bersih dari produksi dengan menggunakan teknologi ini adalah sebesar Rp.605.000,- per siklus produksi. Terdapat peningkatan keuntungan sebesar Rp. 281.000,- (86,7%) dibandingkan dengan budidaya yang biasa dilakukan karena adanya penurunan biaya pakan dan peningkatan produksi udang dengan sistem teknologi yang diterapkan. Dari hasil kegiatan penyuluhan dan percontohan sistem budidaya udang vannamei dengan teknologi 88,24% petambak yang mengikuti menyatakan sangat tertarik dan ingin mencoba teknologi ini. Kata kunci: teknologi pakan berbasis bahan lokal, teknologi bio-floc, budidaya udang
SUMMARY The objective of this work were to disseminate the local-based feed and bio-floc technology to shrimp farmers in Kendalkemlagi village, Distict of Karanggeneg, Lamongan. Later, the application of this technology may increase the income of the shrimp farmers. The method of this work were: (1) survey of pre-condition of shrimp farmers; (2) dissemination of feed management based on local ingredients and shrip culture with bio-floc technology; (3) demo-pond of shrimp culture using local-based feed and bio-floc technology and (4) evaluation of the whole program. The demo-pond was conducted in 800m2 ponds with stocking density of 10 post larvae shrimp/m2 (PL 30) and 2 tilapia fry/10m2 (7-9cm). Shrimp diet produced locally was fed at the rate of 10% of total biomass in the beginning and reduced to 4% of total biomass at the end of culture period. Tapioca flour was added at the level of 200 g/kg feed/day to stimulate the growth of floc-bacteria. After 40 days of culture, the yield harvested were 60 kg of shrimp (equivalent to 750kg/ha) and 20 kg of tilapia (equivalent to 250kg/ha). The profit got in this simulation culture was IDR 605.000,-. It means that there was IDR. 281.000,- (86.71%) of profit increase. Evaluation conducted after dissemination and demo-pond program showed that 88.24% of shrimp farmers involved was very keen to apply these technologies. Keywords: local-based feed technology, bio-floc technology, shrimp culture
DAFTAR PUSTAKA
Avnimelech, Y. 1999. Carbon/nitrogen ratio as a control element in aquaculture system. Aquculture 176, 227-235. Boyd, C.E. 2001. Water quality standards: total suspended solid. Global aquaculture Advocate, 4(1), 70-71 Crab, R. et al. 2007. Nitrogen removal techniques in aquaculture for a sustainable production. Aquaculture 270, 1-14. Cripps. S., & M. Kumar. (2003). Environmental and other impacts of aquaculture. In J. S. Lucas & P. C. Southgate (Eds.), Aquaculture, farming aquatic animals and plants. Carlton, Australia: Blackwell Publishing. DISPERIKLA. 2007. Laporan Statistik Perikanan Kabupaten Lamongan. Lamongan Elovaara, Arnold K. 2001. Shrimp Farming Manual, Practical Technology For Intensive Shrimp Production. Caribbean Press. LTD. 196 Hal. FAO, 2001. State of world Fisheries and Aquaculture. FAO. Rome Haliman, R. W. Dan D. Adiwijaya. S. 2005. Udang Vannamei. Penebar Swadaya. Jakarta. 75 Hal. Handajani, H. Dan S. D. Hastuti. 2002. Budidaya Perairan. UMM Press dan Bayu Media. Malang. 201 Hal. Hargreaves, J.A. 2006. Photosynthetic suspended-growth systems in aquaculture. Aquac. Eng. 34, 344-363. Hari, B.; Madhusoodana B.K.; Johny T. Varghese; J.W. Schrama; M.C.J Verdegem.2006. The effect of carbohydrate addition on water quality and the nitrogen budget in extensive shrimp culture systems. Aquaculture 252, 248-263 Khairuman, dan K. Amri. 2004. Budidaya Udang Galah Secara Intensif. PT Agromedia Pustaka. Depok. 89 Hal. Piedrahita, R.H. 2003. Reducing the potential environment impact of tank aquaculture effluents through intensification and recirculation. Aquaculture 226, 35-44. Primavera, J.H . 1994. Environmental and socioeconomics effect of shrimp farming: the Philippine experience. Infofish International, I (94): 44-49. Samocha, T.M. et al. 2006. Use of molasses as carbon source in limited discharge nursery and grow-out systems for Litopenaeus vannamei. Aquacultural Engineering 36, 1517-1525.
Schneider, O., Sereti, V., Eding, E.H., Verreth, J.A.J. 2005. Analysis of nutrient flow in integrated intensive aquaculture systems. Aquac. Eng.32, 379-401. Subaidah, S. Dan S. Harjono. 2003. Pembenihan Udang Vannamei (Litopenaeus vannamei). Materi dalam Pelatihan Pembenihan Ikan Multispecies bagi Pengelola BBIP di BBAP Situbondo. Thompson, F.L. Abreu, P.C., Wasielesky, W. 2002. Importance of biofilm for water quality and nourishment in intensive shrimp culture aquaculture 203, 263-278.