Penerima ISMBEA Award 2008 Oleh Administrator Selasa, 10 Maret 2009 10:59 - Terakhir Diupdate Selasa, 10 Maret 2009 11:08
1. Bank DKI dan Peran KKMB Bank DKI adalah salah satu bank di Indonesia yang mempelopori dan mengembangkan secara konsisten peran Konsultan Keuangan Mitra Bank (KKMB). Peran KKMB dalam mendukung Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) sangat berarti dan menjadi bagian penting bagi upaya edukasi UMKM mengenal dan memiliki akses di dunia jasa keuangan. Peran KKMB ini akan membuat lompatan bagi kebangkitan UMKM Indonesia di masa mendatang. Berminat mengetahui lebih detail mengenai KKMB Bank DKI silakan menghubungi telepon 021-93078384/33924540/081314909087. 2. Herman Susanto Herman Susanto adalah CEO Action Coach Indonesia. Kehadiran Action Coach di Indonesia sebagai lembaga pelatihan bisnis memiliki peranan dalam menggelorakan dan menciptakan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Indonesia memiliki arah yang jelas dalam perkembangan dan pertumbuhannya. Pelatihan-pelatihan dan pendampingan bisnis yang telah dilakukannya membuat pengusaha memiliki arah jelas serta memahami perspektif kemana sebuah usaha harus dikembangkan. Informasi Action Coach dapat menghungi 021-3520909. 3. Badroni Yuzirman Badroni, atau akrap disebut Roni, adalah owner Manet Busana Muslim & Founder Komunitas TDA). Peran Roni dalam mengembangkan bisnis sangat unik dan inspiratif. Melalui Blog yang dibentuknya dan kemudian berkembang hingga menjadi komunitas TDA. Sebuah komunitas yang memberikan manfaat luar biasa bagi komunitas pebisnis di Indonesia. Hingga saat ini member TDA berjumlah tak kurang dari 2200 orang, dan merupakan member mailing list yang banyak mengupas sharing berwirausaha dan meneguhkan semangat untuk berbagi. Ingin mendapatkan info lebih lanjut dapat menghubungi telepon 021-7234326-7 4. Lies Sudianti Lies adalah Founder Komunitas Profec (Profesional & Entrepreneur). Sebagai mantan Senior Manager di sebuah perusahaan multinasional kelas atas, pengalaman Lies dalam komunitas tersebut untuk sharing dan membangun etos kerja, meningkatkan entrepreneurship spirit, wawasan pengembangan dan optimalisasi sumberdaya manusia menjadi hal yang sangat ditekankan dalam komunitas ini. Secara tidak langsung ia telah membangun sikap-sikap yang paling mendasar bagi kebangkitan entrepreneur Indonesia. Peran Lies Sudianti dalam membangun dan mengembangkan sumber daya manusia Indonesia melalui komunitas Profec merupakan langkah strategis yang sangat luar biasa. Komunitas ini kini memiliki anggota lebih dari 2000 orang. Ingin berkomunikasi dengannya, silakan kontak di 08170707770. 5. Drh Wuryanano Di Surabaya, Drh Wuryanano lebih dikenal sebagai seorang entrepreneur dengan berbagai usaha yang didirikannya. Ia juga sekaligus seorang akademisi. Swastika Prima Community College yang didirikannya telah melahirkan pewirausaha-pewirausaha muda yang tangguh dan handal. “Saya baru mewisuda mereka yang telah lulus dari Swastika Prima Community College jika sudah mendirikan usaha,” ujar dokter hewan alumnus Universitas Airlangga, Surabaya ini. Beberapa tahun terakhir ia mendirikan Wuryanano Foundation dan UKM Jatim, sebagai wadah berkiprah lebih luas dalam mengembangkan entrepreneur dan social entrepreneur di Indonesia. Penghargaan ISMBEA berharap dapat memacunya untuk lebih luas lagi kiprahnya. Ia dapat
1/6
Penerima ISMBEA Award 2008 Oleh Administrator Selasa, 10 Maret 2009 10:59 - Terakhir Diupdate Selasa, 10 Maret 2009 11:08
dihubungi di telepon 031-5024031/5034461 6. Masbukhin Pradana Masbukhin Pradana. Selain CEO PT. Masbukhin Pradana Indonesia, ia juga Founder Komunitas Bisnis Smart. Sebuah komunitas sharing pengalaman bagaimana mengoptimalisasi waktu dan kehidupan dengan berbisnis. Di kalangan Komunitas Bisnis Smart, yang sebelumnya adalah Komunitas Bisnis Sambilan, Masbukhin Pradana yang biasa diapnggil Raja Voucher karena bisnisnya sebagai grosir voucher handphone ini memiliki kesadaran dan kepedulian dengan membangun mindset kewirausahaan melalui komunitasnya. Buku Menjadi Karyawan Beromzet Miliaran juga menjadi bagian dari upayanya untuk membangun kesadaran itu. Berminat sharing kontak di 08121055772 7. Jaya Setiabudi Jaya Setiabudi adalah anak muda yang memiliki pandangan luas tentang makna hari tua. Karenanya ia secara khusus mendirikan Entrepreneur Camp yang bermarkas di Batam, Riau. Sebuah camp tempat menggodok dan merobek-robek mindset kewirausahaan bagi siapapun. Jaya Setiabudi meyakini adanya potensi yang luar biasa besar bagi para pensiunan Indonesia untuk mengembangkan potensi dirinya lebih besar lagi. Entrepreneur Camp adalah wahana menggodok maindset kewirausahaan terintergrasi dan menjadi bagian dari cita-cita Jaya Setiabudi untuk menjadikan entrepreneur-entrepreneur tangguh Indonesia. Ingin lebih jauh tahu mengenai Entrepreneur Camp silakan hubungi 0819818919. 8. Uud Machmud, S.E,.M.M Uud Machmud dikenal sebagai pebisnis salon mobil. Namun ia menciptakan sendiri produk-produk untuk kebutuhan salon mobil miliknya, dan jadilah produk UM-1 sebagai merek salon juga bahan-bahan salon. Keunggulan produk salon miliknya dikenal ramah lingkungan, karena terbuat dari bahan-bahan nabati yang khas Indonesia. Menguasai pasar global adalah impiannya. Produk salon otomotif yang dibuatnya berani bersaing di pasar luar negeri, karenanya ia berkelana ke berbagai negara untuk membuka pasar-pasar baru. Kini selain membuat Salon dan Produk Bahan Salon, ia juga mendirikan Lembaga Tranning Center Kewirausahaan, khususnya para pensiunan. Melahirkan pensiunpreneur itulah misinya. Uud dapat ditelepon di 08129940906 9. Setiana Wijaya Setiana Wijaya. Ia seorang guru. Kepeduliannya dengan dunia pendidikan itulah yang menjadikan ia mengapa mendirikan lembaga pendidikan Saint Anna Education Centre (SAEC). Dengan motto “Unleash the genius within you” ibu dari empat anak ini kini telah mengembangkan SAEC ke berbagai kota di Indonesia. Kini sudah lebih dari 40 cabang SAEC yang tersebar di seluruh kota besar di Indonesia hingga Singapura. Ia telah bertekad mengajak mitra-mitra dari kota lainnya untuk membangun lembaga pendidikan yang bukan saja berkelas tetapi memiliki kualitas yang dapat diandalkan. Berminat mengembangkan kemitraan dengan SAEC dapat menghubungi handphone 08179971437/0818136012. 10. Saptuari Sugiharto Saptuari Sugiharto dikenal sebagai pengusaha muda asal Yogyakarta yang melejit seperti meteor. Dari semula tidak dikenal, setahun terakhir namanya melambung dimana-mana.
2/6
Penerima ISMBEA Award 2008 Oleh Administrator Selasa, 10 Maret 2009 10:59 - Terakhir Diupdate Selasa, 10 Maret 2009 11:08
Mengawali usahanya dari nol dengan mendirikan perusahaan merchandise Kedai Digital setelah gagal berkali-kali karena bangkrut berbisnis ayam potong. Kini usahanya telah berkembang menjadi 17 cabang. Pengalamannya dalam berbisnis ditularkan melalui seminar dan workshop kepada anak-anak muda lainnya. Ia telah menjadi inspirator bagi kalangan anak muda bahwa menjadi pewirausaha itu bukan bakat turunan, tetapi bisa ditularkan dan bisa dicoba dan dipelajari oleh siapapun. Berminat berkenalan dengan anak muda yang masih lajang ini dapat menghubungi handphone 08122789648. 11. Kornelia Laurensia Bisnis otomotif biasanya identik dengan laki-laki. Tapi kali ini berbeda, dia seorang wanita dan kini telah memiliki lebih dari 10 outlet salon mobil yang tersebar di seluruh Indonesia. Macsauto itulah brandnya. Kornelia telah mematahkan sebagian anggapan bahwa wanita tidak dapat berbisnis di dunia laki-laki, seperti bengkel dan salon mobil. Dalam sambutannya yang mendapatkan aplaus dari pengunjung acara ISMBEA 2008 dan rekan-rekan pengusaha di Hotel Sahid, Jakarta adalah pernyataannya bahwa dengan pengetahuan pasar yang baik, manajemen dan system yang baik, bisnis dapat dilakukan oleh siapapun, dan jenis bisnis apapun oleh semua orang, termasuk wanita. Ia bertekad mengajak siapapun yang ingin berbisnis bengkel dan salon mobil untuk bermitra karena peluang bisnis ini sangat besar. Peminat calon mitra dapat menghubungi handphone 08158353474. 12. Muhammad Asmelda Pernah menjadi Ketua Senat Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Indonesia. Pernah berbisnis vulkanisir ban, tour & travel, supplier computer, bahkan kontraktor, tetapi usahanya tak berbekas. Pengalaman bisnisnya yang berdarah-darah inilah yang membuatnya ia memutuskan pulang kampung di Riau, untuk mencalonkan diri menjadi Kepala Desa, di kampungnya. Ia urung mencalonkan diri menjadi Kepala Desa karena adanya syarat harus tinggal menetap sekurang-kurangnya 3 tahun di desa tersebut. “Mana mungkin syarat ini bisa saya penuhi,” ujarnya. Namun inspirasi bisnis baru justru muncul saat ia mondar-mandir ke desa-desa di Riau. Ia melihat di kantor-kantor desa, papan informasi dan data desa tidak ada bahkan kalau ada kualitasnya sangat tidak sesuai dengan harapan. Berangkat dari sinilah ia menjadi seorang pebisnis yang memproduksi papan data. Bisnis ini mengantarkannya ia menjadi seorang miliarder yang unik. Bisnis Papan Data, sebuah bisnis yang sangat inspiratif dengan prospek omzet mencapai milyaran rupiah per bulan. Ia bahkan telah melakukan inovasi dengan membuat produk lain. “Potensi bisnis ini trilyunan,” ujarnya. Tidak percaya, kontak saja di 08158353474 13. Sukahar, S.E Sukahar SE dikenal oleh para pelaku bisnis di Yogyakarta sebagai inovator keuangan mikro. Langkahnya dengan mendirikan 48 Baitul Mal wa Tanwil (BMT) di Yogyakarta dan Jawa Tengah serta mempelopori terbentuknya unit-unit bisnis mikro di kawasan Yogyakarta menjadikan ia memahami betapa semangat kewirausahaan harus ditumbuhkan mulai dari masyarakat bawah, ditingkat mikro. Cita-cita selanjutnya adalah terbentuknya ribuan BMT yang akan menjadikan UKM Indonesia tidak mengalami kendala financial dalam penyediaan modal yang diperlukan untuk membangun dan mengembangkan usahanya. Ingin terinspirasi dari Sukahar langsung, silakan kontak di 0818253444.
3/6
Penerima ISMBEA Award 2008 Oleh Administrator Selasa, 10 Maret 2009 10:59 - Terakhir Diupdate Selasa, 10 Maret 2009 11:08
14. Fath Aulia Muhammad, Eko Yulianto, Ashari Tamimi, Febri Irianto. Mereka berempat adalah pendiri Tele-Tela Friedcassava, Yogyakarta yang memiliki 1500 lebih mitra usahan di seluruh Indonesia dan memiliki omset milyaran dalam satu bulan. Bisnis yang unik, inspiratif, mudah dikelola dan menghasilkan income yang besar jika dikembangkan melalui outlet di mana-mana. Telepon yang bisa dihubungi 08157800994/08882932176 15. Raden Ayu Rianti Wulandari, S.Psi. Pemilik usaha PT. Parama Adira Jasa, Solo ini mengawali bisnisnya dari sebuah keprihatinan. Inovasi dan kreasinya membangun bisnis produk-produk makanan organik telah mengantarkan Rianti menjadi pebisnis handal, dan menjadikan produk makanan organik (Beras Zora) menjadi beras organik dengan Brand yang sangat dikenal oleh kalangan menengah dan atas Indonesia. Ria, demikian ia dipanggil, Lulusan Fakultas Psikologi UGM ini berbisnis beras organik. Cerita soal beras organik ini berawal dari pertemuannya dengan seorang petani yang sederhana, namun dalam menyambut tamu yang tak dikenalnya, sungguh luar biasa. Ia menyuguhkan makanan, yang sebenarnya mereka sangat sedikit memilikinya. Sangat tulus. Dan inilah yang membuatnya trenyuh. “Mengapa tidak ada yang menolong petani. Mengapa mereka hidup dalam keterjepitan karena tidak ada kebijakan yang membuatnya untuk hidup lebih beruntung, karena harga pupuk untuk bertani sangat mahal,” gumamnya. Mengapa beras organik. Pertimbangannya sederhana. Di Indonesia telah banyak beras organik yang dikonsumsi oleh orang-orang kaya di kota-kota besar di Indonesia, namun bukan diproduksi oleh petani kita. Peluang bisnis inilah yang dibidik oleh Ria. Ingin membangun kemitraan dengan pebisnis ini, dapat menghubungi 0271-713648,08882932176. 16. Eddy Aji Poerwanto Terdesak oleh persaingan bisnis yang tidak sehat, Eddy Aji Poerwanto patah arang meninggalkan Jakarta. Ia meluncur ke sebuah kota kecil, Cimahi, di kawasan pinggiran Bandung. Ia mendirikan bisnis berbasis Informasi dan Teknologi (IT), Owner warung Barokah Dot Com. Terobosan Eddy dengan membangun bisnis berbasis IT yang simpel, sederhana dan mudah pengelolaannya tetapi menghasilkan omset milyaran menjadi inspirasi betapa dunia IT menjadi tantangan sekaligus peluang. Anak-anak muda Indonesia harus merebut peluang kewirausahaan berbasis IT, karena jika terlambat bangsa lain yang akan memanfaatkannya. Diskusi serius untuk menjadi mitra dapat menghubungi telepon 0818640400. 17. Odi Anindita Muda, gesit, dan handal dalam berwirausaha. Odi Anindita, owner Coffee Toffee, Surabaya. Langkah Odi dengan membuat bisnis Coffee Toffee merupakan peran kewirausahaan yang harus diapresiasi karena telah menjadikan minuman coffe menjadi tuan di negeri sendiri. Coffee Toffee sebagai perusahaan yang mampu mengubah nilai ekonomis tinggi sebuah minuman kopi dengan brand lokal kini telah berkembang dan membanggakan. Bisnis ini sungguh sangat menarik Yang ingin berinvestasi dapat menghungi 081703701979/0315941921. 18. Adi Kharisma Sebagai pebisnis distributor produk makanan di Denpasar, Bali, Adi Kharisma mengalami
4/6
Penerima ISMBEA Award 2008 Oleh Administrator Selasa, 10 Maret 2009 10:59 - Terakhir Diupdate Selasa, 10 Maret 2009 11:08
sebuah suasana yang penuh dengan persaingan. Adu Murah. Suasana inilah yang mendorongnya untuk berkreasi membuat produk-produk ice cream dari bahan ubi jalar. Rekayasa Adi dalam menciptakan minuman berbasis ubi jalar bukan saja membuat bisnisnya berkibar-kibar tetapi ia telah mendapatkan betapa ubi jalar menghasilkan uang yang luar biasa besar. Karena berbisnis ice cream dari bahan ubi jalarlah Adi banyak mendapatkan undangan mengikuti seminar dan pameran ke berbagai negara. Bulan Oktober mendatang Adi diundang secara khusus ke Dewan Pangan Italia khusus membicarakan ice cream ubi jalar buatannya. Ingin berbisnis serupa dan bekerjasama dengan Adi silakan kontak telepon 0811397590/087877977527 19. Anggara Kasih Nugroho Jati Kuliahnya di ITS memang belum kelar. Tetapi ia sudah merekrut para karyawan bergelar sarjana untuk membantu mengurusi usahanya. Owner usaha bakso Kepala Sapi, yang berkantor pusat di Bogor ini terus mengembangkan usahanya hingga ke berbagai daerah. Usianya yang masih muda, namun telah menjadi bos bagi usahanya ini berawal dari langkahnya menemukan ‘emas’ dari sebuah resep bakso kaki lima dan dikembangkan melalui manajemen modern menjadi bakso yang kini berkembang menjadi bisnis sangat menggairahkan. Saat menyampaikan kata pengantar untuk penerimaan award ISMBEA 2008 yang diperolehnya ia sembari memandang sang mama, yang hadir. “Ma, saya bisa ma,” ujarnya. Anda ingin membuka cabang Bakso Kepala Sapi? Kontak di telepon 0817329914/081332417314 20. Wachid Basir Krisnanto Mengaku hanya lulus SMA dihadapan hadirin di forum ISMBEA, Wachid pede dengan gayanya. “Orang ndeso juga bisa kaya kalau mau jadi pewirausaha,” ujarnya. Pendiri Bakso Kuto Cak To, Sidoarjo ini memang telah memiliki puluhan cabang usaha Bakso Kuto Cak To di mana-mana. Tekad Wahid Basir makanan bakso harus mampu menjadi bsinis makanan paling digemari di negeri sendiri. Semangat inilah yang ditangkap Wahid sehingga Ia sangat serius mengembangkan Bakso Kuto Cak To ke berbagai daerah. Ingin menjadi mitra hubungi telepon 085931231100/031-70793003 21. Baron Mahadewa Wajahnya memang sangar. Anak muda ini mengakui bahwa jalan hidupnya pernah ‘tersesat’ dan bersyukur dapat kembali ke jalan baik-baik karena semangat yang ditularkan oleh Jaya Setiabudi, sang mentor. Calon istrinya yang ikut acara ini berbinar-binar menyaksikan Baron Mahadewa, owner PT. Satria Pembebas Group, Surabaya ini naik ke panggung menerima ISMBEA Award 2008. Bisnis Baron sungguh sangat sederhana. Baron menjungkirbalikan paradigma bahwa bisnis Debt Collector penuh dengan kekerasan, ketidaksopanan dan identik dengan hal-hal yang kurang menyenangkan bagi nasabah yang wanprestasi. Ia mendirikan perusahaan Debt Collector yang terdiri dari wanita-wanita lemah lembut, sopan dan memberikan inspirasi kepada penunggak kredit untuk patuh dan memenuhi kewajibannya. Ia juga membuat bisnis crespy organik yang memiliki cabang dimana-mana. Ingin berbagi cerita? Kontak di 081330233316 22. H. Iso Rustandi H. Iso Rustandi awalnya hanyalah pebisnis barang bekas namun belakangan Ia telah sukes
5/6
Penerima ISMBEA Award 2008 Oleh Administrator Selasa, 10 Maret 2009 10:59 - Terakhir Diupdate Selasa, 10 Maret 2009 11:08
mendirikan pabrik furniture dan menjadi inspirasi bahwa setiap usaha memiliki peluang untuk besar seperti yang telah dibuktikannya. “Jangan takut berbisnis meskipun sudah uzur. Saya telah membuktikannya,” ujar H Iso. Terbukti bahwa usia memang tidak menghalangi untuk memulai berbisnis. Usianya kini sudah 77 tahun namun terus bersemangat untuk mengembangkan bisnisnya. “Dengan berbisnislah kita banyak bersedekah kepada orang lain, dan memberikan pekerjaan kepada orang lain,” cetusnya. Ingin berbagi cerita dengan H Iso mengenai pabriknya yang memproduksi furniture berkualitas dengan harga murah? Hubungi 0817707149.
6/6