ENI MINARNI, S.E., Ak., M.Ak.
PENELITIAN KINERJA KEUANGAN SEBAGAI ALAT UKUR KEBERHASILAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT dr. ISKAK TULUNGAGUNG
PENERBIT FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS TULUNGAGUNG 1
KATA PENGANTAR
Puji syukur alhamdulillah, penulis panjatkan kehadirat Allah s.w.t. yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan buku penelitian ini dengan judul Kinerja Keuangan Sebagai Alat Ukur Keberhasilan Manajemen Rumah Sakit dr. Iskak Tulungagung ini dengan lancar. Hasil penelitian ini mengupas analisis kinerja keuangan Rumah Sakit dr. Iskak Tulungagung, dengan tujuan untuk memperkenalkan konsep analisis kinerja keuangan dengan studi empiris pada rumah sakit. Buku hasil penelitian ini sangat bermanfaat bagi praktisi, dosen, pemerhati atau peminat bidang laporan keuangan perusahaan, mahasiswa dan khalayak umum. Format penulisan disusun sedemikian rupa diawali pendahuluan yang merupakan konsep memunculkan permasalahan perlunya menganalisis kinerja keuangan sebagai alat ukur keberhasilan manajemen, dilanjutkan ulasan bab demi bab sampai dihasilkan simpulan dan saran berdasarkan hasil pembahasan permasalahan. Sasaran pokok dari penyusunan buku ini dimaksudkan sebagai guidance dalam penelitian sejenis maupun suplemen ilmu dalam akuntansi keuangan. Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberi masukan, bantuan serta dorongan hingga penelitian ini dapat penulis bukukan. Namun, adanya keterbatasan kemampuan penulis, saran dan kritik yang membangun senantiasa penulis harapkan demi kesempurnaan karya ini dan selanjutnya. Akhirnya smoga buku ini memberi manfaat yang sebanyak-banyaknya kepada masyarakat. Terima kasih dan selamat membaca. Tulungagung, Maret 2015 Penulis 2
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ......................................................... KATA PENGANTAR....................................................... DAFTAR ISI .................................................................... ABSTRAK......................................................................... BAB I : PENDAHULUAN ............................................. 1.1. Latar Belakang Permasalahan ................................... 1.2. Permasalahan ............................................................ 1.2.1. Identifikasi Masalah ........................................... 1.2.2. Pembatasan Masalah .......................................... 1.2.3. Perumusan Masalah............................................ 1.3. Tujuan dan Kontribusi Penelitian ............................. 1.3.1. Tujuan Penelitian .............................................. 1.3.2. Kontribusi Penelitian ......................................... BAB II : TINJAUAN PUSTAKA .................................... 2.1. Teori Pendukung........................................................ 2.1.1. Pengertian Laporan Keuangan ........................... 2.1.2. Tujuan Laporan Keuangan ................................. 2.1.3. Manfaat Laporan Keuangan ............................... 2.1.4. Pengertian Badan Layanan Umum..................... 2.1.5. Laporan Keuangan yang diperlukan dalam Analisis Kinerja Rumah Sakit ............................ 2.1.6. Kinerja Rumah Sakit ......................................... 1. Pengertian Kinerja .......................................... 2. Pengukuran Kinerja ......................................... 3. Aspek Kinerja Keuangan................................. 2.2. Hasil Penelitian Terdahulu......................................... 2.3. Kerangka pemikiran................................................... BAB III : METODOLOGI PENELITIAN ................... 3.1. Objek Penelitian......................................................... 3.2. Metode Penelitian ..................................................... 1. Desain Penelitian .................................................. 2. Metode Penelitian ................................................. 3.3. Teknik Pengumpulan Data......................................... 3.4. Variabel Penelitian..................................................... 3.4.1. Variabel Dependen ............................................ 3.4.2. Variabel Independen ......................................... 3
i iii iv v 1 1 3 4 4 4 4 4 6 6 6 6 8 9 10 12 12 12 14 19 21 23 23 23 23 23 23 24 24 24
3.5. Alat Analisis .............................................................. 3.5.1. Analisis Horisontal............................................. 3.5.2. Menghitung Rasio dari Aspek Keuangan .......... 1. Menghitung rasio setiap indikator aspek Keuangan ......................................................... 2. Menghitung nilai kinerja masing-masing Aspek ............................................................... 3. Menjumlahkan setiap kinerja untuk menentukan kinerja rumah sakit ..................... 4. Menghitung Kinerja......................................... BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian ......................................................... 4.1.1. Gambaran Umum .............................................. 1. Sejarah Perusahaan .......................................... 2. Dasar Hukum................................................... 3. Visi, Misi, Tujuan, Motto dan Nilai-nilai Dasar................................................................ Struktur Organisasi ......................................... 1) Staf Medis Fungsional................................ 2) Instalasi-instalasi ........................................ 3) Komite Medik ............................................. 4) Komite Perawatan ...................................... 5) Satuan Pengawas Internal........................... 6) Akreditasi ................................................... 7) Kuantitas dan Kualitas SDM ...................... a. Pelayanan Kesehatan Unggulan ............ b. Sarana Prasarana dan Peralatan ............. c. Sumber Pembiayaan .............................. d. Pengembangan Karyawan ..................... e. Upaya Peningkatan Usaha dan Pelayanan .............................................. f. Wilayah dan daerah Kerja ..................... g. Kegiatan Humas dan Pemasaran ........... h. Kompetitor ............................................ i. Jenis dan Produk Layanan..................... j. Profil Keuangan..................................... 4.2. Pembahasan 4.2.1. Deskripsi Data ................................................... 4.2.2. Analisis Data ..................................................... 4
25 25 25 25 28 28 28 29 29 29 29 30 32 33 35 35 35 36 36 36 36 39 40 41 41 42 42 42 43 43 44 48 48 48
1. Analisis Horisontal ......................................... 2. Analisis Rasio .................................................. a. Rentabilitas ................................................. b. Rasio Solvabilitas ....................................... c. Rasio Likuiditas.......................................... d. Kemampuan Jasa Layanan ......................... 3. Nilai Kinerja Keuangan ................................... 4. Kinerja Rumah Sakit ....................................... BAB V : SIMPULAN DAN SARAN ............................. 5.1. Simpulan .................................................................... 5.2. Saran-saran ................................................................ DAFTAR PUSTAKA
5
48 52 52 54 55 57 58 59 61 61 62
ABSTRAK Kinerja Keuangan Sebagai Alat Ukur Keberhasilan Manajemen Rumah Sakit dr. Iskak Tulungagung. RUMAH SAKIT DR. ISKAK Tulungagung Sebagai Badan Layanan Umum Mempunyai Laporan Keuangan Yang Merupakan Hasil Akhir Dari Proses Akuntansi Yang Memberikan Gambaran Tentang Keadaan Posisi Keuangan, Hasil Usaha, Serta Perubahan Dalam Posisi Keuangan Suatu Perusahaan. Untuk Mengetahui Kinerja Keuangan Rumah Sakit Bisa Dilakukan Melalui Analisis Laporan Keuangan Berupa Analisis Perbandingan Dan Analisis Rasio, Sehingga Dalam Penelitian Ini Bertujuan Untuk Mengetahui Kinerja Keuangan Rumah Sakit Dr. Iskak Tahun 2011-2013. Obyek penelitian adalah laporan keuangan. Untuk menganalisis kinerja keuangan ini dengan menggunakan alat analisis horizontal dan analisis rasio berupa rasio rentabilitas, solvabilitas, likuiditas dan kemampuan jasa layanan. Dari hasil analisis rasio kita tentukan bobot untuk mengetahui kinerja aspek keuangan. Untuk aspek lainnya yaitu aspek operasional dan pelayanan mutu dianggap ceteris paribus sehingga nilai perhitungan kinerja menggunakan bobot maksimum. Untuk mengetahui nilai kinerja rumah sakit kita jumlahkan bobot dari total aspek keuangan, operasional dan pelayanan mutu. Dari Hasil Analisis Diketahui Bahwa Nilai Kinerja Rumah Sakit Dr. Iskak Tulungagung Dari Tahun 2011 Sampai Dengan Tahun 2013 Dikategorikan Sehat Degan Klasifikasi Aa Dengan Total Skor Kinerja Berada Di Rentang Total Skor 80 Sampai 95 Yaitu Berturut-Turut 87,5, 88, 86, Dengan Asumsi Aspek Operasional Dan Pelayanan Mutu Dihitung Secara Maksimal. Untuk Kinerja Keuangan Sendiri Memberikan Kontribusi Masing-Masing Nilai 11,1 Untuk Tahun 2011, Nilai 14,7 Untuk Tahun 2012 Dan 13,7 Untuk Tahun 2013 Dari Bobot Maksimal 20. Kontribusi Sekitar 50 - 75% Porsi Maksimum Skor Nilai 20 Sebenarnya Bisa Menurunkan Predikat Jika Dari Dua Aspek Lainnya Tidak Diasumsikan Maksimal. KATA KUNCI : RUMAH SAKIT, ANALISIS RASIO, ASPEK KEUANGAN, ASPEK OPERASIONAL, 6
ASPEK MUTU RUMAH SAKIT.
7
PELAYANAN,
KINERJA
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Permasalahan Upaya pemerintah untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat dengan biaya terjangkau dilakukan pemerintah daerah dengan perbaikan secara terus-menerus (continous improvement) baik dalam bidang administrasi, pelayanan, teknologi kesehatan dan sebagainya. Berdasarkan keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 129/Menkes/SK/II/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit. Dalam PP No. 65 Tahun 2005 Pasal 1 ayat 6 menyebutkan bahwa sektor publik wajib memberikan SPM kepada masyarakat.
Dengan
keputusan
Menteri
Kesehatan
tersebut
diharapkan dapat menjawab semua keluhan masyarakat tentang pelayanan rumah sakit. Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi yang memberikan gambaran tentang keadaan posisi keuangan, hasil usaha, serta perubahan dalam posisi keuangan suatu perusahaan. Laporan keuangan juga merupakan kesimpulan dari pencatatan transaksi yang dilakukan oleh suatu perusahaan. Laporan keuangan adalah media yang paling penting untuk menilai kondisi 1
ekonomi dan prestasi manajemen. Ketentuan pada rumah sakit mengikuti ketentuan tentang sistem akuntansi dan pelaporan Badan Layanan Umum yang diatur pada Peraturan Menteri Keuangan No.76/PMK.05/2008. Setiap perusahaan memiliki tujuan khusus yang hendak dicapai. Dilihat dari tujuannya, Rumah Sakit dr. Iskak memberikan pelayanan dan menyelenggarakan seluruh aktivitas yang terkait dengan pemeriksaan, penanganan, dan pemeliharaan kesehatan yang dibutuhkan masyarakat. Meskipun tujuan utama Rumah Sakit dr. Iskak adalah memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat (public service) dan bersifat non profit, ini tidak berarti bahwa rumah sakit ini sama sekali tidak memiliki tujuan keuangan. Hal ini tergantung pada kondisi dan besarnya belanja operasional rumah sakit. Apabila pengelolaan keuangan rumah sakit tidak berjalan dengan baik, maka kebutuhan akan daya dukung pelayanan kesehatan akan terganggu. Kenyataannya, keuangan menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi perkembangan pelayanan kesehatan. Kinerja adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan
suatu
kegiatan/program/kebijaksanaan
dalam
mewujudkan sasaran, tujuan, visi dan misi organisasi yang tertuang dalam perumusan skema strategis (strategic planning) suatu organisasi. Penilaian kinerja diperlukan untuk melihat tingkat 2
pencapaian tujuan rumah sakit dr. Iskak, yaitu sebagai public service dan sumber keuangan daerah sudah terlaksana sesuai dengan yang diharapkan atau belum. Penilaian kinerja ditinjau dari aspek keuangan, pada hahekatnya adalah untuk mengetahui tingkat kesehatan keuangan suatu perusahaan dengan mempelajari unsur-unsur yang ada pada laporan keuangan sejalan dengan Keputusan Menteri Mendagri No. 61 tahun 2007. Kinerja pengelolaan keuangan suatu perusahaan termasuk organisasi kesehatan seperti Rumah Sakit dr. Iskak tercermin dari laporan keuangan yang disusun setiap tahun. Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan bertujuan untuk memenuhi kebutuhan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan dari semua kelompok pengguna yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan ekonomi. Setiap pengguna laporan keuangan memiliki motivasi berbeda dalam membaca laporan keuangan.
Suatu laporan keuangan akan
bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna apabila informasi yang disajikannya dapat dipahami. Akan tetapi, informasi dalam laporan keuangan belum begitu jelas dan tidak semua orang dapat memahaminya. Padahal interpretasi pengguna terhadap laporan keuangan akan menjadi bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan. 3
Dalam rangka membantu pengguna laporan keuangan dalam memahami dan menginterpretasikan laporan keuangan maka perlu dibuat analisis laporan keuangan. Analisis laporan keuangan dimaksudkan untuk membantu bagaimana memahami laporan keuangan, bagaimana menafsirkan angka-angka dalam
laporan
keuangan, bagaimana mengevaluasi laporan keuangan dan bagaimana menggunakan informasi keuangan untuk pengambilan keputusan. Teknik analisis yang sering digunakan dalam menganalisis laporan keuangan adalah analisis rasio. Analisis rasio adalah teknik analisis untuk mengetahui hubungan matematis dari pos-pos tertentu dalam setiap elemen laporan keuangan. Hasil dari perhitungan rasio akan dibandingkan dengan tahun sebelumnya, agar dapat diketahui perubahan yang terjadi, apakah mengalami kenaikan atau penurunan. Adanya analisis ini diharapkan dapat diketahui gambaran keadaan keuangan rumah sakit, sehingga interpretasi pengguna laporan terhadap laporan keuangan dapat menjadi bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan, terutama bagi direktur sebagai pimpinan rumah sakit dalam rangka menetapkan kebijakan, menyusun rencana yang lebih baik, serta menentukan kebijaksanaan yang lebih tepat agar prestasi manajemen semakin baik pada tahun-tahun berikutnya. Mengingat pentingnya analisis laporan keuangan sebagai alat bantu serta sumber informasi dalam menilai kondisi keuangan 4
serta prestasi (keberhasilan) suatu perusahaan bagi pihak-pihak yang berkepentingan seperti yang telah diuraikan di atas, maka peneliti sangat tertarik untuk mendalami dan membahas topik tentang “KINERJA
KEUANGAN
SEBAGAI
ALAT
UKUR
KEBERHASILAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT dr. ISKAK TULUNGAGUNG.”
1.2. Permasalahan 1.2.1. Identifikasi Permasalahan Sesuai dengan permasalahan di atas, maka masalah dapat diidentifikasi sebagai berikut : 1. Apakah kinerja keuangan Rumah Sakit dr. Iskak Tulungagung sesuai dengan yang diharapkan? 2. Bagaimana
perkembangan
kinerja
keuangan
Rumah Sakit dr. Iskak Tulungagung ? 3. Bagaimana tingkat perolehan laba yang dicapai Rumah Sakit dr. Iskak Tulungagung
1.2.2. Pembatasan Masalah Menyikapi keterbatasan peneliti dalam penulisan ini, maka agar pembahasan bisa terarah diperlukan pembatasan masalah, yaitu kinerja ditinjau dari aspek keuangan Rumah Sakit dr. Iskak Tulungagung tahun 2011 – 2013 dengan aspek kinerja operasional dan 5
kinerja mutu pelayanan dan manfaat bagi masyarakat dianggap ceteris paribus. 1.2.3. Rumusan Masalah Rumusan
masalah
penelitian
yang
didasarkan
permasalahan di atas, dapat dikemukan sebagai berikut : Bagaimanakah kinerja keuangan Rumah Sakit dr. Iskak Tulungagung selama tiga tahun terakhir yaitu tahun 2011-2013?
1.3. Tujuan dan Kontribusi Penelitian 1.3.1.
Tujuan Penelitian Tujuan penelitian dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja keuangan Rumah Sakit dr. Iskak Tulungagung selama tiga tahun terakhir yaitu tahun 2011-2013.
1.3.2.
Kontribusi Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan memiliki kontribusi bagi pihak-pihak yang terkait, baik manfaat teoritis maupun praktis, antara lain: 1. Manfaat Teoritis a)
Memberikan khasanah keilmuan serta sumber pustaka
(referensi)
dalam
bidang
kinerja
keuangan perusahaan pada umumnya dan rumah sakit pada khususnya.
6
b)
Sebagai acuan bagi direksi dan manajemen perusahaan dalam hal ini rumah sakit dalam meningkatkan kinerja keuangan yang lebih efektif, efisien dan akuntabel.
c)
Sebagai bahan pengembangan dalam proses pembelajaran di Fakultas Ekonomi Prodi Akuntansi.
2. Manfaat Praktis a)
Memberikan masukan bagi para pengambil keputusan
dalam
merumuskan
kebijakan
strategis untuk meningkatkan kinerja khususnya bidang keuangan pada Rumah Sakit dr. Iskak Tulungagung. b)
Diharapkan dapat digunakan sebagai bahan informasi
dan
referensi
bagi
penelitian-
penelitian selanjutnya tentang kinerja keuangan.
7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Teori Pendukung 2.1.1.
Pengertian Laporan Keuangan Menurut Standar Akuntansi Keuangan, bahwa laporan keuangan merupakan bagian prosses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara, misalnya sebagai laporan arus kas, atau laporan arus dana), catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan.
2.1.2.
Tujuan Laporan Keuangan Menurtut Standar Akuntansi Indonesia bahwa tujuan dari Laporan Keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suaatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi. Berikut
ini
adalah
pengertian-pengertian
menurut Pemyataan Standar Akuntansi Keuangan Nomor 45: 8
a. Tujuan Laporan Keuangan Tujuan Iaporan keuangan adalah menyediakan informasi yang relevan untuk memenuhi kepentingan para penyumbang, anggota organisasi, kreditur dan pihak lain yang menyediakan sumber daya bagi organisasi nirlaba. Pihak pengguna Iaporan keuangan organisasi nirlaba memiliki kepentingan bersama dalam rangka menilai (IAI, 2012): 1) Jasa yang diberikan oleh organisasi nirlaba dan kemampuannya untuk terus memberikan jasa tersebut. 2)
Cara manajer melaksanakan tanggung jawabnya dan aspek lain dari kinerja mereka.
Secara rinci, tujuan laporan keuangan termasuk catatan atas laporan keuangan, adalah untuk menyajikan informasi mengenai: 1)
Jumlah dan sifat aktiva, kewajiban, dan aktiva bersih suatu organisasi.
2) Pengaruh transaksi, peristiwa, dan situasi lainnya yang mengubah nilai dan sifat aktiva bersih. 3) Jenis dan jumlah arus masuk dan arus keluar sumber daya dalam suatu periode dan hubungan antara keduanya. 4)
Cara suatu organisasi mendapatkan dan membelanjakan kas, memperoleh pinjaman dan melunasi pinjaman, dan faktor lainnya yang berpengaruh pada likuiditasnya.
5) Usaha jasa suatu organisasi. 9
Menurut
Kepmenkes RI Nomor 1981
/MENKES/SK/XII/2010 menyebutkan tujuan laporan keuangan sebagai berikut : 1. Tujuan Laporan Keuangan a. Laporan Keuangan bertujuan untuk menyediakan informasi yang bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan (pengguna laporan keuangan) dalam pengambilan keputusan ekonomi yang rasional, seperti: 1) Pemberi bantuan (donatur); 2) Investor; 3) Kreditur; 4) Otoritas pengawasan; 5) Pemerintah; dan 6) Masyarakat. b. Pihak pengguna laporan keuangan BLU rumah sakit memiliki kepentingan bersama dalam rangka menilai: 1) Jasa yang diberikan oleh BLU rumah sakit dan kemampuan-nya untuk terus memberikan jasa tersebut; dan 2) Cara manajemen BLU rumah sakit melaksanakan tanggung jawabnya dan aspek lain dari kinerja mereka. c. Informasi yang bermanfaat dapat disajikan dalam laporan keuangan antara lain, meliputi informasi mengenai : 1) Jumlah dan sifat aset, kewajiban, dan ekuitas BLU rumah sakit; 2) Pengaruh transaksi, peristiwa, dan situasi lainnya yang mengubah nilai dan sifat Ekuitas; 3) Jenis dan jumlah arus masuk dan arus keluar sumber daya dalam satu periode dan hubungan antara keduanya ; 4) Cara BLU rumah sakit mendapatkan dan membelanjakan kas, memperoleh pinjaman dan melunasi pinjaman, dan faktor lainnya yang berpengaruh pada likuiditasnya; dan 5) Usaha jasa pelayanan BLU rumah sakit. 10
d. Laporan Keuangan juga merupakan sarana pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumber daya yang dipercayakan kepada mereka. 2.1.3.
Manfaat Laporan Keuangan Laporan keuangan akan memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang memiliki kepentingan terhadap perusahaan. Informasi tersebut berguna di dalam pengambilan
keputusan,
yaitu
dengan
melihat
perkembangan keuangan suatu perusahaan baik dilihat dalam satu periode akuntansi maupun jika dibandingkan dengan periode-periode sebelumnya. Pihak-pihak
yang
memiliki
kepentingan
dalam perusahaan tersebut adalah : 1. Manajer Manajer perusahaan menggunakan akuntansi untuk menyusun perqancangan, mengevaluasi kemajuan yang dicapai dalam usaha
mencapai
tujuan
dan
melakukan
tindakan-tindakan koreksi yang diperlukan. 2. Investor Para investor melakukan penanaman modal dalam perusahaan dengan tujuan untuk mendapatkan hasil yang saesuai dengan harapannya. melakukan
11
Oleh
karena
penanaman
itu
sebelum
modal,
mereka
mengevaluasi pendapatan yang diperkirakan akan dapat diperoleh dari investasinya. 3. Kreditur Kreditur hanya bersedia memberikan kredit kepada calon penerima kredit yang dipandang mampu mengembalikan bunga dan mengembalikan kredit tepat pada waktunya. 4. Instansi Pemerintah Badan-badan
pemerintah
tertentu
seperti badan pelayanan pajak atau badan pengembangan pasar modal (Bappepam) membutuhkan
informasi
perusahaan-perusahaan
keuangan
wajib
pajak
dari atau
perushaan yang menjual saham melalui pasar modal. 5. Organisasi Nirlaba Organisasi-organisasi
yang
tidak
bertujuan mencari laba seperti organisasi keagamaan, yayasan atau lembaga pendidikan juga
membutuhkan
informasi
akuntansi
seperti halnya organisasi yang bertujuan mencari laba. 6. Pemakai Lainnya Informasi akuntansi dipelukan juga oleh berbgai pihak lain untuk kepentingankepentingan
tertentu,
misalnya
oleh
organisasi buruh. Para buruh membutuhkan 12
informasi
tentang
kadang-kadang
juga
laba
perusahaan
informasi
dan
keuangan
lainnya. (Haryono Jusuf : 2001: 5)
2.1.4.
Pengertian Badan Layanan Umum Sesuai dengan pasal 1 butir 23. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara disebutkan: Badan Layanan Umum adalah instansi di lingkungan pemerintah yang dibentuk untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa penyediaan barang dan/ atau jasa yang dijual tanpa mengutamakan mencari keuntungan dalam melakukan kegiatannya didasarkan pada prinsip efisiensi dan produktivitas. Secara spesifik karakteristik organisasi yang merupakan Badan Layanan Umum, yaitu: 1. Berkedudukan sebagai lembaga pemerintah yang tidak dipisahkan dari kekayaan Negara. 2. Menghasilkan barang dan/atau jasa yang diperlukan masyarakat. 3. Tidak mengutamakan pencarian laba. 4. Dikelola secara otonom dengan prinsip efisiensi dan produktivitas ala korporasi. 5. Rencana kerja, anggaran dan pertanggungjawabannya dikonsolidasikan pada instansi induk. 6. Penerimaan baik pendapatan maupun sumbangan dapat digunakan secara langsung. 7. Pegawai dapat terdiri dari pegawai negeri sipil dan bukan pegawai negeri sipil. 8. BLU bukan subyek pajak. 13
Sehubungan dengan karakteristik yang spesifik tersebut. BLU dihadapkan pada peraturan yang spesifik pula, berbeda dengan organisasi yang merupakan kekayaan Negara yang dipisahkan (BUMN/ BUMD). Perbedaan tersebut terletak pada hal-hal sebagai berikut: 1. BLU dibentuk untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. 2.
Kekayaan BLU merupakan bagian dari kekayaan negara/ daerah yang tidak dipisahkan serta dikelola dan
dimanfaatkan
menyelenggarakan
sepenuhnya kegiatan
BLU
untuk yang
bersangkutan. 3. Pembinaan
BLU
instansi
pemerintah
pusat
dilakukan oleh Menteri Keuangan dan pembinaan teknis dilakukan oleh Menteri yang bertanggung jawab
atas
bidang
pemerintahan
yang
bersangkutan. 4. Pembinaan keuangan BLU instansi pemerintah daerah dilakukan oleh pejabat pengelola keuangan daerah dan pembinaan teknis dilakukan oleh kepala satuan kerja perangkat daerah yang bertanggung jawab atas bidang pemerintahan yang bersangkutan. 5. Setiap BLU wajib menyusun rencana kerja dan anggaran tahunan. 14
6. Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) serta laporan keuangan dan laporan kinerja BLU disusun dan disajikan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari RKA serta laporan keuangan dan laporan kinerja kementerian negara/ lembaga/ pemerintah daerah. 7. Pendapatan yang diperoleh BLU sehubungan dengan jasa layanan yang diberikan merupakan pendapatan negara/ daerah. 8. Pendapatan tersebut dapat digunakan langsung untuk membiayai belanja yang bersangkutan. 9.
BLU dapat menerima hibah atau sumbangan dari masyarakat atau badan lain.
10. Ketentuan lebih lanjut mengenai pengelolaan keuangan BLU diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) No. 23 tahun 2005.
2.1.5.
Laporan Keuangan Yang Diperlukan dalam Analisis Kinerja Rumah Sakit Laporan keuangan menggambarkan posisi keuangan suatu perusahaan yang berasal dari transaksi dan peristiwa lain yang diklasifikasikan dalam beberapa kelompok besar menurut karakteristik ekonominya. Kelompok
besar
ini
merupakan
unsure
laporan
keuangan. (Haryono Jusuf : 2001: 21-24) a. Neraca Neraca
adalah
suatu
daftar
yang
menggambarkan aktiva (harta kekayaan), kewajiban 15
dan modal yang dimiliki oleh suatu perusahaan pada saat tertentu. Neraca ini terdiri atas dua bagian yaitu sisi sebelah kanan yang biasa disebut dengan aktibva dan sisi sebelah kiri yang disebut dengan pasiva. 1). Aktiva Aktiva atau harta perusahaan adalah sumbersumber ekonomi yang dimiliki perusahaan yang biasanya dinyatakan dalam satuan uang. Ada kekayaan yang berupa barang berwujud seperti tanah, gedung dan mesain. Ada pula yang berupa tagihan yang dalam akuntansi disebut piutang dagang, dan ada pula yang berbentuk pembayaran di muka atas jasa tertentu yang baru akan diterima di masa yang akan datang. 2). Kewajiban Kewajiban adalah urtang yang harus dibayar oleh perusahaan dengan uang atau jasa pada saat tertentu di masa yang akan datang. Drngan kata lain, kewajiban merupakan tagihan kreditur kepada perusahaan. 3). Modal Modal dapa hakekatnya merupakan hak pemilik perusahaan atas kekayaan (aktiva) perusahaan. Arnya hak pemilik sama deengan aktiva bersih 16
perusahaan, yaitu selisih antara aktiva dan kewajiban. b. Laporan Rugi Laba Laporan maksud
untuk
perusahaan
rugi
laba
disusun
menggambarkan
dengan
hasil
operasi
dalam suatu periode waktu tertentu.
Dengan kata lain laporan rugi laba menggambarkan keberhasilan atau kegagalan operasi perusahaan dalam mencapai tujuan. Laporan rugi laba dibagi dalam dua golongan yaitu pendapatan dan biaya. 1). Pendapatan Pendapatan adalah aliran penerimaan kas atau harta lain yang diterima dari konsumen sebagai hasil penjualan barang atau pemberian jasa. 2). Biaya. Biaya adalah harga pokok barang yang dijual dan
jasa-jasa
yang
dikonsumsi
untuk
menghasilkan pendapatan.
2.1.6.
Kinerja Rumah Sakit 1. Pengertian Kinerja Pengertian
kinerja
“adalah
gambaran
mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu 17
kegiatan/program/kebijaksanaan
dalam
mewujudkan sasaran, tujuan, misi, dan visi organisasi yang tertuang dalam perumusaan skema strategis (strategic planning) suatu organisasi”. (Bastian, Indra : 2002). Pengertian kinerja perusahaan dinyatakan bahwa : “Kinerja perusahaan adalah hasil dari semua keputusan yang dilakukan secara terusmenerus. Oleh karena itu untuk menilai kinerja perusahaan perlu mengukurnya dengan kinerja keuangan kumulatif dan ekonomi dari keputusan-keputusan itu. Analisis kinerja keuangan didasarkan pada data keuangan yang dipublikasikan, seperti tercermin di dalam laporan keuangan yang dapat dibuat sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang lazim. Kinerja keuangan perusahaan harus diukur untuk melihat apakah kinerja keuangan perusahaan mengalami pertumbuhan atau tidak. Ukuran ini diperlukan untuk menyediakan informasi mengenai kinerja keuangan perusahaan yang dapat dipergunakan sebagai dasar pengambilan keputusan manajemen di masa yang akan datang. (Helfert, 2001 : 52-53).
2. Pengukuran Kinerja Bastian (2008) mengemukakan bahwa setiap organisasi terlepas dari besar, jenis, sektor
18
atau
spesialisasinya
memerlukan
pengukuran
kinerja pada aspek-aspek: 1. Finansial, yang meliputi anggaran rutin dan pembangunan. 2. Kepuasan Pelanggan, dimana pelanggan mempunyai peran dan posisi yang sangat krusial dalam penentuan strategi organisasi. 3. Operasi bisnis internal, dimana informasi operasi bisnis internal diperlukan untuk memastikan bahwa seluruh kegiatan instansi pemerintah sudah seirama untuk mencapai tujuan dan sasaran organisasi. 4. Kepuasan pegawai, dimana dalam setiap organisasi pegawai merupakan asset yang harus dikelola dengan baik. 5. Kepuasan komunitas dan stakeholders, dimana instansi pemerintah di dalam menjalankan kegiatannya berinteraksi dengan berbagai pihak yang menaruh kepentingan terhadap keberadaannya. 6. Waktu, dimana ukuran waktu merupakan variabel yang perlu diperhatikan agar informasi dapat digunakan tepat waktu dan tidak kadaluarsa. Analisis rasio keuangan menggunakan data laporan keuangan yang telah ada sebagai dasar penilaiannya. Meskipun didasarkan pada data dan kondisi masa lalu, analisis rasio keuangan dimaksudkan untuk menilai risiko dan peluang di masa yang akan datang. Pengukuran dan hubungan satu pos dengan pos lain dalam laporan keuangan yang tampak dalam rasio-rasio keuangan dapat memberikan kesimpulan yang berarti
dalam
penentuan tingkat kesehatan keuangan suatu 19
perusahaan. Tetapi bila hanya memperhatikan satu alat rasio saja tidaklah cukup, sehingga harus dilakukan pula analisis persaingan-persaingan yang sedang dihadapi oleh manajemen perusahaan dalam
industri
yang
lebih
luas,
dan
dikombinasikan dengan analisis kualitatif atas bisnis dan industri manufaktur, analisis kualitatif, serta penelitian-penelitian industri. Menurut
Kepmenkes RI Nomor 1981
/MENKES/SK/XII/2010 tentang Rasio Keuangan adalah : Rasio keuangan merupakan alat analisis keuangan rumah sakit untuk menilai kinerja suatu rumah sakit berdasarkan perbandingan data keuangan yang terdapat pada pos laporan keuangan (neraca, aktivitas, laporan arus kas). Rasio menggambarkan suatu hubungan atau perimbangan (mathematical relationship) antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain.
Analisis rasio dapat digunakan untuk membimbing investor dan kreditor untuk membuat keputusan atau pertimbangan tentang pencapaian perusahaan dan prospek di masa datang. Salah satu cara pemrosesan dan penginterpretasian informasi akuntansi, yang dinyatakan dalam artian relatif maupun absolut untuk menjelaskan hubungan 20
tertentu antara angka yang satu dengan angka yang lain dari suatu laporan keuangan. Sistem penilaian kinerja melalui indikator merupakan salah satu alat yang dapat digunakan untuk menilai suatu proses kegiatan BLU Rumah Sakit secara terus menerus. Sebagai rumah sakit milik Negara, BLU rumah sakit harus mampu memberikan
informasi
yang
menggambarkan
kemajuan rumah sakit pada suatu periode tertentu. Indikator kinerja rumah sakit BLU mengacu pada Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan BUMN No.
KEP215/M.BUMN/1999
tanggal
27
September 1999 dan disempurnakan melalui Keputusan Menteri BUMN No. 100/MBU/2002 tanggal 4 Juni 2002 tentang penilaian tingkat kesehatan Badan Usaha Milik Negara, yang kemudian disesuaikan dengan jenis dan sifat kegiatan rumah sakit melalui Kepmenkes No. 550/Menkes/SK/VII/2009
tentang
Pedoman
Penyusunan Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA) Badan Layanan Umum Rumah Sakit. Jenis indikator yang dinilai untuk BLU rumah sakit sesuai Kepmenkes No. 550/Menkes/SK/VII/2009 meliputi tiga aspek, yaitu: Indikator Kinerja Keuangan, dengan bobot 20, Indikator Kinerja Operasional dengan bobot 40, Indikator kinerja mutu pelayanan dan manfaat bagi masyarakat dengan bobot 40. 21
3. Aspek Kinerja Keuangan Kinerja rumah sakit dilihat dari aspek keuangan harus memenuhi indikator sebagai berikut :
Tabel 2.1. : Analisis Laporan Keuangan A. Rasio Likuiditas NO. 1.
URAIAN Cash Ratio (%)
2.
Acid Test Ratio (%) (Quick Ratio) Current Ratio
3. 4.
Net Working Capital To Sales
PERSAMAAN __________Kas____ x 100 % Kewajiban Lancar Kas + Efek + Piutang x 100% Kewajiban Lancar Aktiva Lancar x 100% Kewajiban Lancar Modal kerja bersih x 100% Pendapatan
B. Rasio Aktivitas NO. URAIAN 1 Inventory Turn Over (kali) 2 3 4 5 6 7
PERSAMAAN Pendapatan Bruto Persediaan Receivaible Turn Over (kali) Pendapatan Bruto Piutang Collection Period (hari) Piutang x 360 hari Pendapatan Netto Current Asset Turn Over (kali) Pendapatan Bruto Aktiva Lancar Fixed Asset Turn Over (kali) Pendapatan Bruto Aktiva Lancar Total Asset Turn Over (kali) Pendapatan Bruto Total Aktiva Sales to Net Working Capital (kali) Pendapatan Bruto Net Working Capital
22
NO. 1. 2.
NO. 1.
2.
3.
4.
5.
6.
C. Rasio Solvabilitas URAIAN PERSAMAAN Solvabilitas (%) Total Aktiva x 100% Total Hutang Debt to Equity Ratio (%) Total Hutang Equity
D. Rasio Rentabilitas URAIAN PERSAMAAN Gross Profit Margin (%) Surplus Operasional --------------------x 100 % Pendapatan Netto Base Cost Produtcivity (BASE PRO) (%) Biaya Pelayanan+Biaya Umum & Adm -------------------- x 100 % Pendapatan Bruto Net Profit Margin (%) Laba sebalum pajak ------------------- x 100 % Pendapatan Netto Net return on Investment (%) Laba sebelum pajak ------------------ ----x 100 % Total asset Return On Capital Employed(%) EBIT ---------------------x 100% Capital Emploved Net Return On Equity %) Laba setelah pajak ---------------------- x 100% Equity Sumber data : Data Sekunder, 2014. Dalam manajemen konvensional, ukuran kinerja yang biasa digunakan adalah ukuran keuangan,
karena
ukuran
keuangan
mudah
dilakukan pengukurannya. Ukuran keuangan yang biasa digunakan adalah rasio keuangan meliputi :
23
a. Rasio likuiditas, yang mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya bila jatuh tempo. Rasio ini merupakan rasio aktiva lancar terhadap utang lancar. b. Rasio leverage, yang mengukur hingga sejauh mana perusahaan dibiayai oleh utang. c. Rasio aktivitas, yang mengukur seberapa efektif perusahaan menggunakan sumber dayanya. d. Rasio profitabilitas, yang mengukur efektivitas manajemen yang ditunjukkan oleh laba yang dihasilkan dari penjualan dan investasi perusahaan. e. Rasio pertumbuhan, yang mengukur kemampuan perusahaan mempertahankan posisi ekonominya. f. Rasio penilaian mengukur kemampuan manajemen dalam menciptakan nilai pasar yang melampaui biaya industri. (Mulyadi, 2001 : 446). Evaluasi dan penilaian kinerja dari aspek keuangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 127 ayat (1) Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 61 tahun 2007, dapat diukur berdasarkan tingkat kemampuan BLUD dalam: a. memperoleh hasil usaha atau hasil kerja dari layanan yang diberikan (rentabilitas); b. memenuhi kewajiban jangka pendeknya (likuiditas); c. memenuhi seluruh kewajibannya (solvabilitas); d. kemampuan penerimaan dari jasa layanan untuk membiayai pengeluaran
24
Penilaian kinerja dari aspek non keuangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 127 ayat (1), dapat diukur berdasarkan perspektif pelanggan, proses internal pelayanan, pembelajaran, dan pertumbuhan.
a. Rasio Rentabilitas : Rentabilitas
ekonomi
merupakan
perbandingan laba sebelum pajak terhadap total aset. Dapat diartikan bahwa ratio rentabilitas mengidentikasikan seberapa besar kemampuan aset
perusahaan
untuk
menghasilkan
pendapatan. Rumus: Rentabilitas Ekonomi =
Laba Bersih Sebelum Pajak Total Aktiva
1). Operating Profit Margin Rasio ini menggambarkan apa yang biasanya disebut pure profit yang diterima atas
setiap
dilakukan. Rumus :
25
Rp
dari
penjualan
yang
Operating Profit Margin = Laba bersih sebelum pajak Penjualan 2). Asset Turnover Rasio yang biasanya digunakan untuk mengukur aset perusahaan untuk memperoleh pendapatan, makin cepat aset perusahaan berputar makin besar pendapatan perusahaan tersebut. Rumus : Aset turnover =
Penjualan Total Aktiva
b. Ratio Solvabilitas Rasio ini menggambarkan kemampuan perusahaan
untuk
memenuhi
kewajiban
finansial baik jangka waktu pendek atau panjang
apabila
sekiranya
perusahaan
dilikuidasi. Rasio solvabilitas terdiri dari: 1). Ratio Hutang Modal (Debt to Equity Ratio atau Ratio Leverage) Menggambarkan
sampai
sejauh
mana modal pemilik dapat menutupi hutanghutang pada pihak luar dan digunakan untuk 26
mengukur hingga sejauh mana perusahaan dibiayai oleh hutang.
Rumus Ratio Hutang Modal (Debt to Equity Ratio atau Ratio Leverage )= Total Hutang Total Modal
2). Debt Ratio Rasio ini menunjukkan sejauh mana hutang dapat ditutupi oleh aktiva. Rumus Debt Ratio = Total Hutang Total Aktiva
3). Times Interest Earned / Coverage Ratio (Rasio Penutupan) Rasio yang mencerminkan besarnya jaminan keuangan untuk membayar bunga hutang jangka panjang. Rumus Times Interest Earned / Coverage Ratio (Rasio Penutupan) = Laba Bersih Sebelum Bunga dan Pajak Beban Bunga
27
c. Ratio Likuiditas Rasio kemampuan
ini
menunjukkan
perusahaan
untuk
besarnya memenuhi
kewajiban jangka pendek pada saat jatuh tempo. 1). Current Ratio = Aktiva Lancar Hutang Lancar
2). Quick Ratio Rasio mengukur memenuhi
ini
digunakan
kemampuan kewajiban
untuk
perusahaan
finansialnya
atas
aktiva paling liquid. Rumus: Aktiva Lancar - Persediaan Hutang Lancar
X 100%
3). Cash Ratio Rasio mengukur
ini
digunakan
kemampuan
untuk
perusahaan
memenuhi kewajiban finansial kas dan bank. Rumus: Kas(Bank) Hutang Lancar 28
X 100%
d. Kemampuan penerimaan dari jasa layanan untuk membiayai pengeluaran Rumus =
Penerimaan dari jasa layanan x 100% Pengeluaran
2.2. Hasil Penelitian Terdahulu Penelitian Rahmawati (2009) yang berjudul Analisis Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Tulungagung. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif - studi kasus pada PDAM Kabupaten Tulungagung, yang bertujuan mengetahui kinerja keuangan Perusahaan
Daerah
Air
Minum
(PDAM)
Kabupaten
Tulungagung tahun 2006 – 2008. Pengumpulan data dilakukan dengan membentuk unit studi, yaitu bagian keuangan untuk penggalian data serta informasi. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi. Sebagai alat analisis yang dipergunakan adalah analisis horizontal berdasarkan Surat Keputusan Mendagri No 47 Tahun 1999. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa kinerja Perusahaan Tulungagung
Daerah dari
Air tahun
Minum 2006
(PDAM) dampai
Kabupaten
dengan
2008
dikategorikan tidak baik dengan nilai rata-rata 20,25. Indikator kinerja keuangan PDAM Kabupaten Tulungagung dari tahun 2006 sampai dengan 2008, yaitu rasio rugi terhadap aktiva produktif, rasio rugi terhadap penjualan, rasio biaya operasi terhadap pendapatan operasi, dan rasio rugi operasi sebelum penyusutan terhadap angsuran pokok dan bunga jatuh tempo adalah tidak baik. Demikian juga untuk indikator : rasio aktiva 29
lancar terhadap hutang lancar dan rasio total aktiva terhadap total hutang juga tidak baik. Untuk indikator rasio hutang jangka panjang terhadap ekuitas, jangka waktu penagihan dan efektivitas penagihan adalah sudah baik. Penelitian Meidyawati (2011) yang berjudul Analisis Implementasi Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PPK-BLU) Pada Rumah Sakit Stroke Nasional Bukittinggi. Tujuan penelitian ini adalah 1) menggambarkan dan menjelaskan konsep Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan
Umum
(PPK-BLU),
2)
menggambarkan
dan
menganalisis implementasi Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PPK-BLU) pada Rumah Sakit Stroke Nasional Bukittinggi, 3) menggambarkan dan menganalisis kinerja Rumah Sakit Stroke Nasional Bukittinggi sebelum dan setelah mengimplementasikan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PPK-BLU) 4) mengindentifikasi dan menjelaskan kendala yang dihadapi oleh Rumah SakitStroke Nasional Bukittinggi di dalam implementasi Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PPK-BLU). Hasil Penelitian menunjukkan bahwa Rumah Sakit Stroke Nasional Bukittinggi telah menyusun dan mengimplementasikan semua persyaratan administratif PPK-BLU yang meliputi Pola Tata Kelola, Rencana Strategis Bisnis, Rencana Bisnis Anggaran, Standar Pelayanan Minimal, dan Laporan Keuangan. Implementasi pola tata kelola diwujudkan dalam bentuk organisasi dan tata laksana, akuntabilitas, serta transparansi.
Untuk memenuhi
persyaratan BLU, Rumah sakit Stroke Nasional Bukittinggi telah melakukan penilaian kinerja atas tiga aspek, yaitu keuangan, operasional, dan peningkatan mutu layanan dan 30
manfaat bagi masyarakat, dengan memperoleh nilai kinerja “A” dengan skor 79,20, dengan tingkat kesehatan “SEHAT”. Implementasi PPK-BLU telah memberikan peningkatan nilai kinerja, peningkatan pertumbuhan pendapatan, dan peningkatan kemandirian rumah sakit, serta memberikan manfaat langsung dalam mempermudah proses pengadaan obat-obatan, bahan habis pakai, dan peralatan dalam rangka peningkatan layanan kesehatan kepada masyarakat. Penelitian Minarni (2012) yang berjudul Analisis Tingkat Kesehatan Unit Simpan Pinjam (USP) pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) HIDUP – Tulungagung. Permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah bagaimana tingkat kesehatan USP KPRI HIDUP Tulungagung dari tahun
2009-2011
dengan
tujuan
penelitian
untuk
mengetahui tingkat kesehatan USP KPRI HIDUP Tulungagung dari tahun 2009-2011. Subyek yang diteliti adalah data-data laporan keuangan dan manajemen koperasi dari tahun 20092011. Data dianalisis tingkat kesehatannya menggunakan tujuh aspek: (1) permodalan, (2) kualitas aktiva produktif, (3) Manajemen, (4) Efisiensi, (5) likuiditas, (6) Kemandirian dan pertumbuhan serta (7) Jatidiri Koperasi. Hasil analisis menunjukkan bahwa KPRI HIDUP Tulungagung untuk tahun 2009-2011 tergolong cukup sehat. Pada tahun 2009 tingkat kesehatannya mencapai 60,85 dalam kategori cukup sehat, pada tahun 2010 naik menjadi sebesar 62,1 dalam kategori cukup sehat, pada tahun 2011 sedikit menurun menjadi sebesar 61,6 namun masih dalam kategori cukup sehat. Dari ketujuh aspek yang diukur, aspek yang menyebabkan rendahnya kualitas kesehatan adalah aspek likuiditas, aspek jati diri koperasi, aspek 31
kualitas aktiva produktif dari sisi pinjaman beresiko terhadap pinjaman yang diberikan, aspek efisiensi dari sisi beban usaha terhadap SHU kotor, aspek permodalan dari sisi rasio modal sendiri terhadap asset dan aspek kemandirian dilihat dari sisi kemandirian operasional. Untuk aspek lainnya selain yang disebutkan sebelumnya termasuk manajemen pada kondisi skor yang cukup bagus. 2.3. Kerangka Pemikiran Kerangka pemikiran penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut :
32
Gambar 2.1.: Kerangka Pemikiran Analisis Perbandingan Laporan Keuangan
Neraca Laporan Keuangan
Kinerja Keuangan
` Laporan
Analisis Rasio
Laba Rugi
Pengukuran kinerja keuangan dalam mengelola rumah sakit diperlukan informasi-informasi dan data-data yang berkaitan dengan laporan Laba Rugi dan neraca. Berdasarkan data dan informasi tersebut, dilakukan analisis perbandingan laporan keuangan dan rasio sesuai dengan ketentuan yang berlaku untuk menentukan/menghitung nilai kinerja keuangan. Tingkat keberhasilan kinerja keuangan Rumah Sakit dr. Iskak merupakan jumlah nilai unsur-unsur dari aspek keuangan. Nilai kinerja keuangan dari hasil pengukuran ini merupakan informasi yang dapat dipergunakan sebagai dasar pengambilan keputusan manajemen di masa yang akan datang.
33
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Obyek Penelitian Obyek penelitian merupakan data atau variabel yang akan dicari sesuai dengan masalah penelitian. Sebagai obyek dalam penelitian ini adalah laporan keuangan rumah sakit dr. Iskak Tulungagung yang beralamat di Jl. Dr. Wahidin Sudirohusodo, Kedungwaru Tulungagung, Jawa Timur.
3.2. Metode Penelitian 3.2.1.
Desain Penelitian Desain penelitian dalam penelitian ini adalah studi
deskriptif,
merupakan
penelitian
terhadap
fenomena atau populasi tertentu yang diperoleh peneliti dari subyek berupa : individu, organisasional, industri atau perspektif yang lain. Tujuan studi ini untuk menjelaskan
aspek-aspek
yang
relevan
dengan
fenomena yang diamati. Studi ini membantu peneliti untuk menjelaskan karakteristik subyek yang diteliti, mengkaji berbagai aspek dalam fenomena tertentu, dan
34
menawarkan
ide
masalah
untuk
pengujian
atau
penelitian selanjutnya. (N. Indriantoro: 2002 : 88).
3.2.2.
Metode Penelitian Metode
penelitian
yang
dipakai
adalah
deskriptif, yaitu mendeskripsikan mengenai obyek dan kondisi perusahaan berdasarkan data yang ada dengan rujukan teori
untuk mengetahui
tingkat
Kinerja
Keuangan pada Rumah sakit dr. Iskak Tulungagung.
3.3. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data adalah cara-cara yang dapat diwujudkan oleh peneliti untuk mengumpulkan data-data. Pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini terdiri dari data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif merupakan data yang bersifat tidak terstruktur dalam arti variasi yang diberikan oleh sumbernya sangat beragam dan data ini dikumpulkan berasal dari pendapat, ide, alasan-alasan, tindakan dan sebagainya. Sebaliknya data kuantitatif bersifat terstruktur atau berpola, oleh karena itu data kuantitatif berasal dari angkaangka atau pendapat/alasan yang bisa diubah menjadi satuan kuantitatif / angka. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 35
3.3.1.
Wawancara Adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka dengan menggunakan alat panduan wawancara.
3.3.2.
Observasi Metode ini merupakan proses pengamatan dan pencatatan yang sistematis terhadap gejala-gejala yang diteliti.
3.3.3.
Teknik Dokumentasi Merupakan pengumpulan data dengan cara mengambil/mencatat data di perusahaan, atau data dari penelitian yang dilakukan orang lain dan juga dari buku-buku literatur yang berhubungan dengan topik penelitian.
3.4. Variabel Penelitian 3.4.1.
Variabel Dependen (Terikat) Variabel
dependen
adalah
dijelaskan/dipengaruhi oleh
variabel
yang
variabel bebas (variabel
independen). Yang termasuk dalam variabel dependen pada penelitian ini adalah : - Kinerja keuangan. 3.4.2.
Variabel Independen (Bebas) Variabel
independen
adalah
variabel
yang
mempengaruhi/ menjelaskan variabel yang lain. Adapun yang termasuk dalam variabel bebas pada penelitian ini meliputi : Laporan keuangan. 36
3.5. Alat Analisis 3.5.1.
Analisis
horizontal
/
analisis
perbandingan
(comparative analysis) Merupakan analisis yang dilakukan dengan cara membandingkan laporan keuangan untuk dua periode atau
lebih
dengan
kenaikan/penurunan
tujuan
unsur-unsur
untuk
mengetahui
dalam
laporan
keuangan selama jangka waktu tertentu. Perhitungan ini menggunakan prosentase sebagai alat pembanding untuk memperoleh bagaimana perkembangan usaha selama tahun yang dibandingkan. 3.5.2. Menghitung rasio dari aspek keuangan : Analisis Rasio Keuangan merupakan perhitungan yang dirancang
untuk
membantu
mengevaluasi
laporan
keuangan. Alat analisis yang digunakan adalah : Metode yang digunakan untuk menganalisis dalam penelitian ini adalah analisis horizontal, yang meliputi : aspek keuangan. Langkah-langkah untuk melakukan penilaian terhadap kinerja rumah sakit sebagai berikut : 1.
Menghitung
rasio
setiap
indikator
dan
menentukan nilai dari setiap aspek keuangan a). Rasio Rentabilitas : -
Rentabilitas
ekonomi
merupakan
perbandingan laba sebelum pajak terhadap total aset. Hal ini dapat diartikan bahwa ratio rentabilitas 37
mengidentikasikan
seberapa
besar kemampuan aset perusahaan untuk menghasilkan pendapatan. Rumus: Rentabilitas Ekonomi =
-
Laba Bersih Sebelum Pajak Total Aktiva
Operating Profit Margin Menggambarkan apa yang biasanya disebut pure profit yang diterima atas setiap Rp dari penjualan yang dilakukan. Rumus :
Operating Profit Margin = Laba bersih sebelum pajak Penjualan -
Asset Turnover Rasio yang biasanya digunakan untuk mengukur
aset
perusahaan
untuk
memperoleh pendapatan, makin cepat aset perusahaan berputar makin besar pendapatan perusahaan tersebut. Rumus : Aset turnover =
Penjualan Total Aktiva
b) Rasio Solvabilitas Rasio
ini
perusahaan
menggambarkan untuk
38
memenuhi
kemampuan kewajiban
finansial baik jangka waktu pendek atau panjang
apabila
sekiranya
perusahaan
dilikuidasi. Rasio solvabilitas terdiri dari: -
Ratio Hutang Modal (Debt to Equity Ratio atau Ratio Leverage) Rasio ini menggambarkan sampai sejauh mana modal pemilik dapat menutupi hutanghutang pada pihak luar dan digunakan untuk mengukur hingga sejauh mana perusahaan dibiayai oleh hutang.
Rumus Ratio Hutang Modal (Debt to Equity Ratio atau Ratio Leverage ) = Total Hutang Total Modal -
Debt Ratio Rasio ini menunjukkan sejauh mana hutang dapat ditutupi oleh aktiva. Rumus Debt Ratio = Total Hutang Total Aktiva
b) Rasio Likuiditas Rasio ini menunjukkan besarnya kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek pada saat jatuh tempo. - Current Ratio, dirumuskan = Aktiva Lancar Hutang Lancar 39
- Quick Ratio Rasio
ini
digunakan
untuk
mengukur
kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban finansialnya atas aktiva paling liquid. Rumus: Aktiva Lancar - Persediaan Hutang Lancar
X 100%
- Cash Ratio Rasio
ini
digunakan
untuk
mengukur
kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban finansial kas dan bank. Rumus: Kas(Bank) Hutang Lancar
X 100%
c) Kemampuan penerimaan dari jasa layanan untuk membiayai pengeluaran
Rumus =
Penerimaan dari jasa layanan x 100% Pengeluaran
40
2.
Menghitung
nilai
kinerja
dengan
menjumlahkan total nilai bobot dari masingmasing aspek.
Jumlah nilai yang diperoleh a). Aspek keuangan =
x Bobot Maksimum nilai
Jumlah nilai yang diperoleh b). Aspek = x Bobot operasional Maksimum nilai
Jumlah nilai yg diperoleh c). Aspek mutu =
x Bobot Pelayanan Maksimum nilai
3.
Menjumlahkan nilai kinerja dari setiap aspek untuk menentukan kinerja rumah sakit. NKPRS = NKAK + NKAO + NKAM
Dimana : NKRS
=Nilai
kinerja
keberhasilan
dalam satu tahun NKAK
=Nilai kinerja aspek keuangan
NKAO
=Nilai kinerja aspek operasional
41
NKAM
=Nilai
kinerja
aspek
mutu
pelayanan dan manfaat
4.
Menghitung nilai kinerja keuangan :
∑ Nilai Unsur Yang Diperoleh Kinerja Keuangan = x Bobot Maksimum Nilai
42
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah Perusahaan Berawal dari klinik pengobatan masa Pemerintahan Kolonial Belanda tahun 1917, merupakan cikal bakal berdirinya Rumah Sakit di Tulungagung yang mempunyai fungsi memberikan pelayanan berlokasi
pengobatan di
Jalan
Tulungagung.
Pada
kepada
Pahlawan masa
masyarakat, Nomor
1
itu Rumah Sakit
mengalami pindah lokasi hingga 9 (Sembilan) kali dan pada Tahun 1950 kembali ke lokasi semula. Seiring dengan perkembangan pelayanan dibutuhkan lahan yang lebih luas. Pada Tahun 1985 berpindah ke Desa Kedungwaru Kecamatan Kedungwaru tepatnya di Jalan Dr.Wahidin Sudiro Husodo Tulungagung dengan Status Rumah Sakit Klas C. Tahun 1999 berubah status menjadi Rumah Sakit Dr.Iskak Tulungagung dan ditetapkan menjadi Rumah Sakit Unit Swadana berdasarkan Keputusan
Menteri
43
Dalam
Negeri
No:
445.35/1047/1999
tentang
Pengesahan
Perda
Kabupaten Tulungagung No. 3 Tahun 1999. Pada Tahun 2001 bertepatan dengan peringatan Hari Kesehatan Nasional yang ke 37, RSUD Kabupaten Tulungagung berubah nama menjadi Badan Pelayanan Kesehatan (BPK) Rumah Sakit dr.Iskak Tulungagung sebagaimana Keputusan Bupati Nomor 954 Tahun 2001. Tahun Tulungagung
2005,
telah
RSUD
menjadi
Dr.
Kelas
Iskak B
Non
Pendidikan berdasarkan Keputusan Menkes RI Nomor: 522/Menkes/SK/IV/2005 dan Keputusan Bupati Tulungagung No: 395 Tahun 2005 tentang Penetapan Kelas RSUD Dr. Iskak Tulungagung dari Kelas C menjadi Kelas B Non Pendidikan. Berdasarkan Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara dan Peraturan Pemerintah Nomor 23 tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan BLUD, RSUD dr. Iskak
Tulungagung
ditetapkan
sebagai
Pola
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah
dengan
Keputusan
status
Bupati
penuh
Tulungagung
berdasarkan Nomor
:
188.45/554/031/2008 tanggal 31 Desember 2008. Tujuan rumah sakit dijadikan BLUD adalah untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat
dalam
rangka
memajukan
kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa dengan memberikan fleksibilitas dalam 44
pengelolaan
keuangan
berdasarkan
prinsip
ekonomi dan produktivitas serta penerapan praktek bisnis yang sehat. 2. Dasar Hukum Beberapa produk hukum yang melandasi status RSUD dr. Iskak Tulungagung sebagai berikut : a.
Keputusan Menkes RI No : 552/ Menkes/ SK/ IV/ 2005 tentang Peningkatan Kelas RSD Dr. Iskak
Milik
Tulungagung
Pemerintah Propinsi
Jawa
Kabupaten Timur
Keputusan Bupati Tulungagung No
dan 395
Tahun 2005 tentang Penetapan Peningkatan Kelas RSUD dr. Iskak Tulungagung Dari Kelas C Menjadi Kelas B Non Pendidikan; b.
Peraturan Daerah Kabupaten Tulungagung Nomor
8
Tahun
2010
tentang
Penyelenggaraan Pelayanan Pada Rumah Sakit Umum Daerah dr. Iskak Tulungagung; c.
Peraturan Daerah Kabupaten Tulungagung Nomor 16 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah;
d.
Peraturan Bupati Tulungagung Nomor 66 Tahun 2008 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Pada Rumah Sakit Umum Daerah dr. Iskak Tulungagung;
45
e.
Peraturan Bupati Tulungagung Nomor 9 Tahun 2013 tentang Standar
Pelayanan
Minimal Rumah Sakit Umum Daerah dr.Iskak Tulungagung; f.
Peraturan Bupati Tulungagung Nomor 11 Tahun 2011 tentang Pengadaan Barang / Jasa Pada Rumah Sakit Umum Daerah dr.Iskak Kabupaten Tulungagung;
g.
Peraturan Bupati Tulungagung Nomor 58 Tahun 2011 tentang Tugas, Fungsi Dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah dr. Iskak Kabupaten Tulungagung;
h.
Peraturan Bupati Tulungagung Nomor 40 Tahun 2012 tentang Pola Tata Kelola RSUD dr. Iskak Tulungagung;
i.
Peraturan Bupati Tulungagung Nomor 5 Tahun 2013 tentang Tarip Layanan Rumah Sakit Umum Daerah dr. Iskak Kabupaten Tulungagung;
j.
Keputusan Bupati No. 954 Tahun 2001 tentang Perubahan Nama Rumah Sakit Daerah Kabupaten Tulungagung Menjadi Rumah Sakit Umum Daerah dr. Iskak Kabupaten Tulungagung;
k.
Keputusan Bupati Tulungagung Nomor : 188.45/554/031/2008
tentang
Penetapan
Rumah Sakit Umum Daerah dr. Iskak Tulungagung Umum Daerah; 46
Sebagai
Badan
Layananan
l.
Peraturan
Direktur
RSUD
dr.
Iskak
Tulungagung Nomor 1 Tahun 2013 tentang Petunjuk
Pelaksanaan
Peraturan
Bupati
Tulungagung Nomor 5 tahun 2013 tentang Tarip
Layanan
Pada
RSUD
dr.
Iskak
Tulungagung.
3. Visi, Misi, Tujuan, Motto dan Nilai-nilai Dasar Visi adalah citra atau gambaran dari keadaan masa depan yang kita inginkan. Rumah sakit dr. Iskak Tulungagung sebagai salah satu unsur SKPD telah merumuskan visi. Adapun visi yang hendak diwujudkan adalah: “ Terwujudnya rumah
sakit
rujukan
yang
handal
dan
terjangkau dalam pelayanan ” Guna mewujudkan Visi yang telah ditetapkan maka perlu penetapan Misi secara jelas sebagai suatu pernyataan yang menetapkan arah kebijakan dan strategi yang ingin dicapai sebagai berikut : a. Meningkatkan pelayanan kesehatan paripurna; b. Meningkatkan kemudahan akses pelayanan; c. Meningkatkan sumber daya manusia yang profesional sesuai standar pelayanan; d. Meningkatkan pendidikan dan penelitian yang bermutu dibidang kesehatan dan kedokteran;
47
e. Mewujudkan rumah sakit yang berwawasan lingkungan Adapun tujuan dari rumah sakit dr. Iskak adalah mewujudkan kesehatan masyarakat melalui pengembangan
kebijakan
dan
manajemen
pembangunan kesehatan. Untuk mewujudkan visi dan misi Rumah Sakit dr. Iskak Tulungagung menetapkan motto yaitu : “ Kesembuhan dan Keselamatan Pasien Tujuanku “ Nilai
atau value RSUD dr. Iskak
Tulungagung dalam wujud budaya kerja meliputi 5 (lima) citra dengan nama ” Panca Karya Citra Husada ”, terdiri dari : a. Citra Pelayanan yaitu berupa pelayanan cepat,
mudah,
penuh
perhatian
serta
ketepatan pengobatan dan penyembuhan penyakit b. Citra Kebersihan yaitu melalui terciptanya Rumah Sakit yang bersih, tertib, sehat, indah dan menarik (BERSINAR); c. Citra Tertib Pelaksanaan yaitu meliputi tertib pelayanan,
tertib
administrasi,
tertib
pencatatan medis dan tertib anggaran ; d. Citra Keramahan yaitu melalui terciptanya penampilan yang baik, sopan, murah senyum dan tidak membeda-bedakan; 48
e. Citra Ikhlas Bekerja yaitu terbentuknya sikap yang tulus menjalankan amanah, tanpa pamrih dan penuh rasa tanggung jawab. 4. Struktur Organisasi Struktur organisasi Rumah Sakit dr. Iskak Tulungagung
mengacu
dan
berpedoman
pada
ketentuan yang sudah diatur dalam Perda Nomor 6 tahun 2008, yang terdiri atas jabatan struktural dan jabatan fungsional sebagaimana terlihat di bawah ini:
49
Gambar 4.1. : Struktur Organisasi Rumah Sakit ”dr. Iskak” Tulungagung DIREKTUR
Kelompok Jafung
Wadir Umum dan Keuangan
Wadir Pelayanan
Bagian
Bagian
Bagian
Bid Yanmed
Bid.
Bid. Pengend.
TU
Keuangan
Perencanaan
Keperawatan
Penunjang
Pelayanan
Subag.
Subag.
Kepegawaian
Anggaran
Subag.
Subag.
Perlengkapan
Perbend.
Subag. Umum
Subag.
Seksi
Seksi Yan
Hukum dan
Pelayanan
Penunjang
Per-UU
Medis
Medis
Subag.
Seksi Pelayanan
Penyusunan
Keperawatan
& Evaluasi
Seksi Pelayanan Penunjang Non Medis
Seksi Rekam Medis
Seksi Penelitian & Toryan
Subag. Verifikasi &
Subag. Pengemb SDM
Akuntansi
50
Sumber : Data Sekunder, 2014
Untuk
kelompok
jabatan
fungsional
mempunyai tugas melaksanakan kegiatan teknis pelayanan kesehatan sesuai dengan bidang keahlian masing-masing. Kelompok jabatan fungional di sini terbagi menjadi beberapa kelompok kerja, yakni: 1) Staf Medis Fungsional, yang dikelompokkan menjadi: (a) SMF penyakit dalam; (b) SMF bedah; (c) SMF obgyn; (d) SMF anak; (e) SMF gigi;
(f) gabungan I yaitu untuk spesialis
jantung, syaraf, paru-paru dan radiologi; dan (g) SMF gabungan II yaitu untuk spesialis mata dan THT. 2) Instalasi-Instalasi, Direktur
RSUD
berdasarkan ”Dr.
Iskak”
Keputusan Kabupaten
Tulungagung Nomor: 188.4/12/206/2009, maka jumlah instalasi yang ada adalah : (a) Instalasi rawat jalan; (b) Instalasi rawat inap; (c) Instalasi rawat darurat; (d) Instalasi bedah sentral; (e) Instalasi perawatan intensif (ICU); (f) Instalasi kamar bersalin; (g) Instalasi paviliun (Graha Hita Husada);
(h)
Instalasi
patologi
klinik
(laboratorium); (i) Instalasi farmasi; (j) Instalasi radiologi; dan
(k) Instalasi Hemodialisa; (l)
Instalasi para klinik yang meliputi: Voluntary Conceling and testing (VCT), bank darah rumah sakit, endoscopy, general check up, treadmill, echo cardiografi, gymnasti;
(m) Instalasi gizi;
(n) Instalasi pemulasaraan jenazah; (o) Instalasi 51
ambulance; (p) Instalasi pemeliharaan sarana; (q) CSSD dan Laundry; (r) Instalasi sanitasi; (s) Instalasi Humas; serta (t) Instalasi Keamanan dan Ketertiban. 3) Komite Medik Komite medik merupakan kelompok tenaga medis yang keanggotaannya terdiri dari staf medik fungsional dan bertanggung jawab kepada direktur. Adapun tugas dari komite medik adalah membantu Direktur dalam menyusun standard pelayanan medik, memantau pelaksanaannya, melasanakan pembinaan etika profesi, mengatur kewenangan fungsional
profesi dan
anggota
staf
mengembangkan
medik program
pelayanan. 4) Komite Keperawatan Kelompok keperawatan merupakan kelompok profesi perawat/bidan yang anggotanya terdiri dari perawat/bidan dan bertanggung jawab kepada
Direktur
membantu
yang
Direktur
mempunyai menyusun
tugas
standard
keperawatan, melaksanakan pembinaan etika profesi keperawatan 5) Satuan Pengawas Internal Satuan pengawas internal merupakan kelompok fungsional
yang
bertugas
melaksanakan
pengawasan terhadap pengelolaan sumberdaya dan kinerja rumah sakit yang bertanggung jawab 52
kepada Direktur dalam mengadakan penilaian atas pelaksanaan manajemen serta memberikan saran-saran perbaikan. 6) Akreditasi Pada tahun 1998 RSUD ”Dr. Iskak” Kabupaten Tulungagung telah melaksanakan akreditasi. Di mana hasil akreditasi tersebut menetapkan bahwa RSUD ”Dr. Iskak” Kabupaten Tulungagung terakreditasi penuh tingkat dasar (lima program pelayanan) yaitu: (a) pelayanan administrasi dan manajemen; (b) pelayanan medik; (c) pelayanan keperawatan; dan (d) pelayanan gawat darurat; serta (e) pelayanan rekam medik. Hasil akreditasi ini telah membuktikan bahwa RS dr. Iskak Tulungagung telah memenuhi standard yang telah ditentukan dan mutu pelayanan rumah sakit dapat dipertanggungjawabkan. 7) Kuantitas dan Kualitas SDM Dalam
menjalankan
operasional
pelayanan kesehatan, maka dukungan personil secara kuantitatif maupun kualitatif adalah mutlak diperlukan baik itu personil yang memiliki latar belakang tenaga medis, paramedis maupun tenaga nonmedis. Sampai
dengan
tanggal 31 Desember 2013 keadaan tenaga di RSUD dr. Iskak Tulungagung sebanyak 1.006 orang terdiri dari : 502 PNS dan 488 tenaga kontrak dan 16 tenaga lepas. 53
Adapun rincian ketenagaan sebagai berikut: Tabel 4.1. : Sumber Daya Manusia pada RS dr. Iskak per Desember 2013 No
A 1 2 3 4
5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
KUALIFIKASI PENDIDIKAN
PNS
KON TRAK
Tenaga Medis Dr. Umum 6 10 Dr. PPDS 10 Dr. Gigi 4 Dr. Gigi Spesialis 1 Konservasi Dokter Spesialis : 21 10 Dr. Spesialis Bedah 2 Dr. Spesialis 2 1 Penyakit Dalam Dr. Spesialis 2 1 Kesehatan Anak Dr. Spesialis Obgyn 2 1 Dr. Spesialis 2 Radiologi Dr. Spesialis 1 Anesthesi Dr. Spesialis 1 Pathologi Klinik Dr. Spesialis THT 1 Dr. Spesialis Mata 1 1 Dr. Spesialis Kulit & 2 Kelamin Dr. Spesialis 2 Kardiologi Dr. Spesialis Paru 1 1 Dr. Spesialis Saraf 3 Dr. Spesialis 1 Orthopedi Dr. Spesialis 1 Rehabilitasi Medik Dr. Spesialis 1 Emergency Medik Dr. Spesialis 1 Urologi 54
HARIAN LEPAS
TOTAL
-
16 10 4 1
-
31 2 3
-
3
-
3 2
-
1
-
1
-
1 1 2
-
2
-
2 3 1
-
1
-
1
-
1
No
B 1 2 3 4 5 6 7
KUALIFIKASI PENDIDIKAN
PNS
KON TRAK
HARIAN LEPAS
TOTAL
JUMLAH Tenaga Keperawatan
42
20
-
62
Sarjana Keperawatan D4 keperawatan Akper Perawat Kesehatan (SPK) Akbid Bidan Perawat Gigi (SPRG)
52 3 12 7 5 15 1 7 21 0
27 1 214 1 26 -
1 2 -
79 4 342 6 43 1 7
4
7
7
7
10 21
25 39
5 1 5 2
2 1 -
13
3
-
16
3 8
2
-
3 10
11
2
-
13
5 1 6
-
-
5 1 6
8 4
-
-
8 4
16
1
-
17
JUMLAH C 1 2 3 D 1 2 3 4
E 1 2
F 1 2 G 1 2 3
Tenaga Kefarmasian Apoteker Analis Farmasi (D3 farmasi) Asisten Apoteker JUMLAH Tenaga Kesehatan Masyarakat S1 Kesehatan Masyarakat S1 Teknik Lingkungan D3 Sanitarian / AKL Tenaga Kes. Masy.Lainnya/SPPH JUMLAH Tenaga Gizi Sarjana Gizi/Dietzen D3 Gizi/Akademi/Dietzen JUMLAH Tenaga Keterapian Fisik Fisio Terapi Okupasi terapi JUMLAH Tenaga Keteknisian Medis Radiografer (APRO) Teknisi Elektromedis (ATEM) Analis Medis
55
269
3
482
-
11
-
35 60
-
14
7 1 6 2
KUALIFIKASI KON PNS PENDIDIKAN TRAK 4 Refraksionis Optik 2 (ARO) 5 Perekam Medis 4 16 JUMLAH 34 17 Tenaga Non G Kesehatan 1 S2 Ilmu Administrasi 1 2 S2 Manajemen 2 3 S1 Ekonomi Akuntansi 8 9 S1 Ekonomi 4 11 9 Manajemen S1 Ekonomi 5 2 Pembangunan 6 S1 Hukum 1 2 S1 Kesejahteraan 7 5 2 Sosial S1 Komputer/Tehnik 8 3 1 Informatika 9 S1 Administrasi Bisnis 2 10 S1 Administrasi Publik 1 11 S1 Ilmu Komunikasi 1 12 S1 Psikologi 1 13 S1 Teknik Elektronika 1 14 D4 Kearsipan 1 15 D3 3 6 16 SMA/SMU 66 59 17 SMEA 21 4 18 SPPU 1 19 STM 6 32 20 SMKK 6 1 Pekarya Kesehatan 21 3 Atas 22 SMP 11 4 23 SD 14 3 Jumlah 16 138 5 Jumlah Tenaga 50 488 Seluruhnya 2 No
HARIAN LEPAS -
Sumber : Data Sekunder, 2014
56
TOTAL 2
-
20 51
-
1 2 17
-
20 2 3 7 4
3 2 3 1 -
2 1 1 1 1 1 9 128 27 1 41 8
1 3 13
16 20 316
16
1.006
3
a. Pelayanan Kesehatan Unggulan Bahwa kegiatan utama (core business) rumah
sakit
adalah
memberikan
pelayanan
kesehatan pada masyarakat dengan mengutamakan pelayanan kesehatan yang bersifat kuratif dan bersifat sosio ekonomi termasuk masyarakat tidak mampu.
Pelayanan
kesehatan
unggulan
yang
diperankan Rumah Sakit dr. Iskak Tulungagung saat ini dan ke depan adalah: 1) Unit Pelayanan Poli Spesialis Paviliun berupa Day Care, Day Surgery ataupun Intermediate Care, memberikan pelayanan khusus kepada pasien berupa: a) Pasien bebas memilih dokter spesialis dengan alokasi waktu tertentu dengan “slot” waktu yang fleksibel b) Pelayanan dilakukan oleh dokter spesialis dengan sistem perjanjian dan alokasi waktu tertentu c) Pelayanan penunjang lengkap 24 jam 2) Unit Pelayanan Rawat Inap a) Berkembangnya pelayanan perawatan home care b) Program hospice untuk pasien terminal yang minta dirawat di rumah yang akan dibantu oleh pekerja sosial dan profesional di bidang kesehatan
57
c) Pelayanan antar jemput baik dari rumah maupun sampai pulang 3) Digitalisasi hasil pemeriksaan laboratorium dan radiologi
pada
unit
pelayanan
penunjang
sehingga hasilnya dapat langsung diakses oleh dokter yang medmberi rujukan.
b. Sarana-Prasarana dan Peralatan 1) Sarana Gedung Rumah
Sakit
dr.
Iskak
saat
ini
mempunyai gedung yang memadai dan sangat representatif
untuk
memberikan
pelayanan
kepada masyarakat, namun demikian terus melakukan
pembangunan
dan
rehabilitasi
bangunan untuk peningkatan pelayanan. Adapun sarana gedung antara lain: 1) Unit Instalasi Rawat Darurat (IRD) 2) Unit Gedung Poliklinik Terpadu 3) Unit Perkantoran 4) Unit Rawat Inap 5) Unit Paviliun (Graha Hita Husada) Klas Utama B (Nakula-Sadewa)
:
15
:
14
:
3
kamar, 30 TT Klas Utama (Arjuna-Bima) kamar, 14 TT Klas VIP (Yudistira 1 dan 2) kamar, 3 TT
58
Klas VIP (Yudistira 3 dan 4)
:
2
kamar, 2 TT 6) Unit Penunjang (Patologi Klinik, Radiologi, Gizi, IPS, ISL, Farmasi, Bedah Sentral, Pemulasaraan Jenazah, Ambulance, CSSD & Laundry, Humas, Keamanan dan Ketertiban) 7) Unit Gedung Pertemuan 2) Sarana Peralatan Peralatan baik medis maupun nonmedis dari tahun ke tahun selalu bertambah. Khusus peralatan medis keadaan sampai saat ini sudah cukup memadai untuk memberikan pelayanan kesehatan
kepada
masyarakat.
Pengadaan
peralatan selain melalui dana APBD baik kabupaten maupun propinsi, juga APBN dan bahkan bantuan luar negeri. Peralatan canggih yang
dimiliki
Rumah
Sakit
dr.
Iskak
Tulungagung antara lain: (1) CT Scan; (2) Endoscopy; (3) USG; (4) Ventilator dewasa dan bayi; (5) Refrigerator (penyimpan jenazah); (6) Incenerator (pembakar sampah). c. Sumber Pembiayaan Anggaran/sumber dana untuk melaksanakan kegiatan operasional sehari-hari Rumah Sakit dr. Iskak Tulungagung berasal dari: (1) retribusi pelayanan kesehatan; (2) bantuan dana alokasi umum (DAU) dari APBD Kabupaten; (3) bantuan dana pembangunan dari APBN. Semua dana tersebut 59
dipergunakan sesuai dengan petunjuk yang telah ditentukan oleh sumber dana masing-masing. d. Pengembangan Karyawan Dalam rangka meningkatkan produktivitas SDM dan kinerja pelayanan sehingga secara kuantitas dan kualitas menciptakan tenaga yang terampil dan lebih profesional dilakukan melalui dua jalur: 1) Diklat Penjenjangan, yakni diperuntukkan bagi pejabat struktural dalam rangka meningkatkan kapasitas
dan
mengikutsertakan
kompetensi pejabat
jabatan
yaitu
struktural
pada
Diklatpim IV, Diklatpim III dan Diklatpin II; 2) Pengembangan SDM, yakni mengikutsertakan karyawan RS ini untuk mengikuti: (a) sekolah keperawatan
dan
mengikutsertakan
kebidanan;
karyawan
pada
(b) pelbagai
pelatihan medis 5 orang, paramedis keperawatan 18 orang, paramedis nonkeperawatan 13 orang dan
nonmedis
21
orang;
serta
(c)
mengikutsertakan mengikuti pelbagai seminar/ workshop/sosialisasi di bidang medis 25 orang, paramedis keperawatan 2 orang, paramedis nonkeperawatan 5 orang dan nonmedis 17 orang.
60
e. Upaya Peningkatan Usaha dan Pelayanan Strategi yang ditempuh oleh Rumah Sakit dr. Iskak Tulungagung
dalam rangka peningkatan
pelayanan saat ini dan ke depan, adalah: 1) Meningkatkan kuantitas, kualitas, kapabilitas dan profesionalitas
karyawan
dengan
melakukan
berbagai Diklat dan pengembangan; 2) Peningkatan pemanfaatan teknologi kedokteran dan teknologi informasi; 3) Menjaga dan memelihara hubungan baik dengan pelanggan; 4) Memantau pelayanan dan mutu
pelayanan
kesehatan
secara
ketat;
5)
Meningkatkan loyalitas pelanggan; 6) Menjalin hubungan baik antara pihak manajemen, karyawan dan pelanggan; 7) Pemantauan secara kontinu terhadap
pelanggan
dalam
masa
asuhan
keperawatan; 8) Mempercepat proses pelayanan, baik pra pelayanan maupun pascapelayanan; dan 9) Meningkatkan produktivitas karyawan; serta 10) Melengkapi
sarana-prasarana
representatif
sesuai
pelayanan
kebutuhan
dan
yang
tuntutan
kemajuan teknologi. f. Wilayah dan Daerah Kerja Dalam menjalankan kegiatan usahanya dan core business pelayanan kesehatan, Rumah Sakit dr. Iskak Tulungagung memiliki wilayah kerja seKabupaten Tulungagung dengan segmen pasien di wilayah Tulungagung dan sekitarnya. Cakupan dan distribusi pelayanan berasal dari rujukan Puskesmas 61
dan dokter yang ada di wilayah Tulungagung maupun
rujukan
dari
rumah
sakit
di
luar
Tulungagung. g. Kegiatan Humas dan Pemasaran Dalam rangka meningkatkan peran dan fungsi
usahanya
serta
mampu
mendatangkan
pelanggan, maka kegiatan promosi dan pemasaran adalah penting untuk dilakukan. Ada tiga kegiatan utama promosi dan pemasaran yang dilakukan oleh pihak
manajemen
Rumah
Sakit
dr
Iskak
Tulungagung, yaitu: (1) promosi yang bertujuan mencitrakan rumah sakit sebagai tempat yang representative
sehingga
mampu
mendatangkan
pasien; (2) promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat; (3) melalui media
brosur, dan
mensosialisasikan pola hidup sehat. h. Kompetitor Kompetitor potensial adalah setiap lembaga pelayanan kesehatan yang mengedepankan prinsip pelayanan kesehatan yang prima pada konsumen meliputi RSU Islam, RSU Baptis Kediri, BKIA, Puskesmas, dan lain-lain badan layanan kesehatan. Hal ini menyebabkan usaha pelayanan kesehatan masuk dalam pasar persaingan yang cukup ketat. Pasien memiliki banyak opsi dan pilihan yang beragam untuk berkunjung dan berobat ke rumah sakit.
Untuk
memenangkan
itu
kata
persaingan 62
kunci adalah
untuk
dapat
pelayanan,
kapasitas
dan
kompetensi
karyawan,
sarana-
prasarana yang representatif serta kapasitas dan kompetensi karyawan. i. Jenis dan Produk Layanan Rumah sakit merupakan industri jasa yaitu pelayanan kesehatan yang erat kaitannya dengan tingkat kepuasan pengguna jasa. Oleh karenanya Rumah Sakit dr. Iskak Tulungagung tidak hentihentinya
berupaya
meningkatkan
pelayanan,
berinovasi serta mengikuti perkembangan teknologi di bidang kedokteran untuk memenuhi tuntutan dan harapan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan di masa kini. Secara keseluruhan pelayanan yang dimiliki oleh RS dr. Iskak Tulungagung adalah: 1) Instalasi Rawat Darurat: ( 24 TT, buka 24 jam, 3 shift dan dokter jaga, ambulan siaga) 2) Instalasi rawat Jalan: melayani 16 poliklinik, yaitu : a) Poli penyakit bedah; b) Poli Bedah; c) Poli Anak; d) Poli Kandungan; e) Poli KB; f) Poli THT; g) Poli Paru ; h) Poli Jantung dan Pembuluh Darah; i) Poli Mata j) Poli Gigi;
k)
Poli Kesehatan Jiwa; l) Poli Laktasi; m) Poli Syaraf; n) Poli Kulit dan Kelamin; o) Poli Gizi; p) Poli Rehabilitasi Medik. 3) Pelayanan Rawat Inap: jumlah tempat tidur (TT) 274 buah terdiri atas 10 unit ruang rawat inap, yaitu a) Bougenfil; b) Cempaka; c) Flamboyan; d) Dahlia; e) Wijaya Kusuma; f) Mawar; g) 63
Melati; h) ICU; i) Anggrek; dan j) Graha Hita Husada. 4) Pelayanan Penunjang, baik pelayanan penunjang medis maupun nonmedis yaitu a) Instalasi Bedah Sentral;
b)
Instalasi
Patologi
Klinik
(laboratorium); c) Instalasi Radiologi; d) Instalasi Farmasi; e) Instalasi Gizi; f) Instalasi Sanitasi Lingkungan; g) Instalasi Pemeliharaan Sarana; h) Instalasi Pemulasaraan Jenazah; i) CSSD; j) Pelayanan Endoskopi; k) Klinik VCT; l) Instalasi Ambulance; m) Instalasi Humas 5) Program Khusus, yakni meliputi a) Rumah Sakit sayang Ibu dan Bayi (RSSIB); b) Program Keluarga Berencana Rumah Sakit (PKBRS); dan c) Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS). 6) Jamkesmas
j. Profil Keuangan Gambaran profil keuangan RS dr. Iskak Tulungagung dapat dilihat berdasarkan laporan keuangan yang meliputi neraca dan laporan realisasi anggaran. Neraca adalah laporan keuangan yang menggambarkan posisi keuangan Rumah Sakit dr. Iskak mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas dana pada tanggal tertentu. Ringkasan Neraca per 31 Desember 2011 sampai dengan 2013 Rumah Sakit dr. Iskak Tulungagung disajikan sebagai berikut: 64
Tabel 4.2. : Neraca Rumah Sakit dr. Iskak per 31 Desember 20112013 URAIAN
NO
1
ASET
1.1
ASET LANCAR 1.1.1
1.1.2
1.1.3
1.1.4
1.1.5
1.1.6
Kas
Per 31 Desember 2011
Per 31 Desember 2012
Per 31 Desember 2013
4.725.650.884,99
7.726.946.400,57
500.000.000,00
500.000.000,00
639.181.987,00
13.066.797.512,00
0,00
0,00
3.325.683.491,36
4.067.124.664,57
0,00
0,00
0,00
0,00
(120.039.507,00)
0,00
12.703.320.568,13
9.070.476.856,35
25.360.868.577,14
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
1.243.016.000,00
5.025.327.240,00
5.025.327.240,00
50.763.236.034,00
64.460.621.279,00
69.779.032.777,00
37.349.298.932,00
40.332.583.252,00
52.749.101.852,00
0,00
0,00
806.321.120,00
7.547.824.059,13
Investasi Jangka
0,00
Pendek Piutang
1.906.515.770,00
Piutang Lain-
0,00
lain Persediaan
3.248.980.739,00
Belanja dibayar dimuka Cadangan
1.1.7
Kerugian Piutang
JUMLAH ASET LANCAR 1.2
INVESTASI JANGKA PANJANG 1.2.1
1.2.2
Investasi Non Permanen Investasi Permanen
JUMLAH INVESTASI JANGKA PANJANG 1.3
ASET TETAP 1.3.1 1.3.2
1.3.3 1.3.4
Tanah Peralatan dan Mesin Gedung dan Bangunan Jalan, Irigasi
65
dan Jaringan 1.3.5
Aset Tetap
79.523.900,00
Lainnya
89.480.700,00
90.718.700,00
0,00
5.842.260.880,00
0,00
0,00
0,00
0,00
89.435.074.866,00
115.750.273.351,00
128.450.501.689,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
10.165.000,00
10.165.000,00
10.165.000,00
10.165.000,00
10.165.000,00
102.148.560.434,13
124.830.915.207,35
153.821.535.266,14
0,00
1.250.000,00
1.250.000,00
0,00
5.772.000.000,00
Konstruksi 1.3.6
Dalam Pengerjaan Akumulasi
1.3.7
Penyusutan Aset Tetap
JUMLAH ASET TETAP 1.5
ASET LAINNYA Tagihan 1.5.1
Penjualan Angsuran Tagihan
1.5.2
Tuntutan Ganti Kerugian Daerah Kemitraan
1.5.3
dengan Pihak Ketiga
1.5.4 1.5.5
Aset Tak Berwujud Aset Lain-Lain
10.165.000,00
JUMLAH ASET LAINNYA JUMLAH ASET 2 2.1
KEWAJIBAN KEWAJIBAN JANGKA PENDEK Utang 2.1.1
Perhitungan Pihak Ketiga (PFK) Bagian Lancar
2.1.2
Utang Jangka Panjang
-
66
2.1.3
2.1.4
Pendapatan diterima dimuka
17.000.000,00
0,00
0,00
3.897.178.282,00
4.732.444.346,00
17.000.000,00
3.898.428.282,00
10.505.694.346,00
0,00
5.842.260.880,00
1.918.000.000,00
0,00
5.842.260.880,00
1.918.000.000,00
17.000.000,00
9.740.689.162,00
12.423.694.346,00
7.530.824.059,13
5.225.650.884,99
8.225.696.400,57
1.906.515.770,00
519.142.480,00
13.066.797.512,00
3.248.980.739,00
3.325.683.491,36
4.067.124.664,57
Utang Jangka Pendek Lainnya
-
JUMLAH KEWAJIBAN JANGKA PENDEK 2,2
KEWAJIBAN JANGKA PANJANG 2.2.1
Utang Dalam Negeri Lembaga
2.2.1.1
Keuangan Bank
JUMLAH KEWAJIBAN JANGKA PANJANG JUMLAH KEWAJIBAN 3 3.1
EKUITAS DANA EKUITAS DANA LANCAR Sisa 3.1.1
Lebih
Perhitungan Anggaran (SILPA)
3.1.2
3.1.3 3.1.4
Cadangan Piutang Cadangan Persediaan Dana
yg
Hrs
0,00
(3.898.428.282,00) (10.504.444.346,00)
disediakan untuk Pembayaran Utang
Jk.
Pendek JUMLAH EKUITAS DANA LANCAR 3.2
12.686.320.568,13
EKUITAS DANA
67
5.172.048.574,35
14.855.174.231,14
INVESTASI Diinvestasikan 3.2.1
dalam Investasi
0,00
0,00
0,00
Jangka Panjang Diinvestasikan 3.2.2
dalam
Aset
89.435.074.866,00 115.750.273.351,00 128.450.501.689,00
Tetap Diinvestasikan 3.2.3
dalam
10.165.000,00
10.165.000,00
10.165.000,00
0,00
0,00
0,00
0,00
(5.842.260.880,00)
(1.918.000.000,00)
Aset
Lainnya 3.2.4
Diinvestasikan dalam
Aset
Lainnya
(tidak
termasuk Cadangan) 3.2.5
Dana
yg
hrs
disediakan untuk Pembayaran Utang
Jk.
Panjang JUMLAH EKUITAS DANA INVESTASI 3.3
89.445.239.866,00 109.918.177.471,00 126.542.666.689,00
EKUITAS DANA CADANGAN Diinvestasikan 3.3.1
dalam
Dana
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
Cadangan JUMLAH EKUITAS DANA CADANGAN JUMLAH EKUITAS DANA
102.131.560.434,13 115.090.226.045,35 141.397.840.920,14
JUMLAH KEWAJIBAN DAN
102.148.560.434,13 124.830.915.207,35 153.821.535.266,14
EKUITAS DANA
Sumber : Data Sekunder, diolah, 2014
68
Untuk laporan realisasi anggaran RS. dr Iskak Tulungagung periode yang berakhir 31 Desember 2011-2013 disajikan pada tabel 4.3 berikut ini. Tabel 4.3. : Laporan Realisasi anggaran RS dr Iskak Tulungagung 2011-2013 REALISASI
REALISASI
2013
2012
3
4
5
1.1.1 Pendapatan Pajak Daerah
-
-
-
1.1.2 Pendapatan Retrebusi Daerah
-
-
-
-
-
-
NO
URAIAN
1
2 1
REALISASI 2011
PENDAPATAN PENDAPATAN ASLI
1.1
DAERAH
1.1.3 Pendapatan Hasil Penegelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan 1.1.4 Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yg sah / BLUD 1,2
1.2.1 Pinjaman dari BPD Jatim Jumlah 2 2.1.
106.995.091.197,30 149.162.016.447,00 75.223.797.575,38
PENERIMAAN PENDANAAN 6.657.739.120,00
5.842.260.880,00
-
113.652.830.317,30 155.004.277.327,00 75.223.797.575,38
BELANJA BELANJA OPERASI
122.099.532.388,72 107.950.664.116,74 83.471.706.888,00 57.417.053.820,00
51.650.247.707,00
39.936.237.077,00
2.1.2 Belanja Barang dan Jasa
64.682.478.568,72
56.300.416.409,74
43.535.469.811,00
2.2.
12.343.828.338,00
49.358.786.385,00
27.403.308.981,00
-
3.782.311.240,00
3.782.311.240,00
4.962.011.498,00
36.077.556.245,00
15.777.931.354,00
2.1.1 Belanja Pegawai
BELANJA MODAL
2.2.1. Belanja Tanah 2.2.2. Belanja Peralatan dan Mesin
9.488.962.100,00
Belanja Gedung dan 2.2.3. Bangunan
6.574.257.720,00
7.822.389.187,00
Belanja Jalan, Irigasi dan 2.2.4. Jaringan 2.2.5. Belanja Aset Tetap Lainnya 2.2.6. Belanja Aset Lainnya 2,3
PENGELUARAN
806.321.120,00
-
-
1.238.000,00
9.956.800,00
20.677.200,00
-
-
4.810.000.000,00
-
69
PENDANAAN Pembayaran Pinjaman ke 2.3.1 BPD Jatim
4.810.000.000,00
Jumlah
139.253.360.726,72 157.309.450.501,74 110.875.015.869,00
Surplus / (Defisit)
(25.600.530.409,42) (2.305.173.174,74) (35.651.218.293,62)
Sumber : Data Sekunder, diolah, 2014
4.2. Pembahasan 4.2.1.
Deskripsi Data Deskripsi data diperlukan sebagai dasar untuk melakukan analisis kinerja keuangan RS dr Iskak Tulungagung tahun 2011 – 2013. Data-data yang dapat diinformasikan berkaitan dengan pembahasan ini meliputi : Laporan Keuangan yang terdiri dari Neraca dan Laporan Realisasi anggaran tahun 2011 - 2013, sebagaimana disajikan dalam tabel 4.2. dan tabel 4.3.
4.2.2.
Analisis Data 1.
Analisis Horisontal Merupakan
analisis
yang
dilakukan
dengan cara membandingkan laporan keuangan untuk dua periode atau lebih dengan tujuan untuk mengetahui
kenaikan/penurunan
unsur-unsur
dalam laporan keuangan selama jangka waktu tertentu. Dipergunakan prosentase sebagai alat pembanding
untuk
perkembangan usaha. 70
memperoleh
bagaimana
Berikut
ini
adalah
hasil
analisis
horizontal pada rumah sakit dr. Iskak Tulungagung : Tabel 4.4 : Perbandingan Realisasi dan Target Pendapatan RS dr. Iskak Tulungagung Tahun 2011-2013
No
2011
2012
2013
(Rp)
(Rp)
(Rp)
JENIS
1 Target
2 Realisasi 3 Prosentase
59.000.000.000
70.000.000.000
90.000.000.000
75.223.797.575,39
91.998.791.135,60
106.995.091.197,30
127,49%
131,43%
118,88%
Sumber : Data Sekunder, diolah, 2014
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa prosentase pencapaian target tertinggi terjadi pada tahun 2012 dan yang terendah terjadi pada tahun 2013. Berikut ini tabel perbandingan neraca RS dr. Iskak Tulungagung tahun 2013 dan 2012.
71
Tabel 4.5
NO.
1 1.1
URAIAN
Kenaikan / Penurunan %
ASET LANCAR Kas Investasi Jangka Pendek
7.725.696.400,57
500.000.000,00
500.000.000,00
Piutang Piutang Lainlain
13.066.797.512,00
639.181.987,00
-
-
-
Persediaan Belanja dibayar 1.1.6 dimuka Cadangan Kerugian 1.1.7 Piutang JUMLAH ASET LANCAR INVESTASI JANGKA PANJANG Investasi Non 1.2.1 Permanen Investasi 1.2.2 Permanen JUMLAH INVESTASI JANGKA PANJANG
3.997.124.664,57
3.325.683.491,36
671.441.173,21
-
-
-
-
(120.039.507,00)
120.039.507,00
1.1.2 1.1.3 1.1.4 1.1.5
1.3
Per 31 Desember Per 31 Desember 2013 2012
ASET
1.1.1
1.2
: Perbandingan Neraca RS dr. Iskak Tulungagung Tahun 2013 dan 2012
25.289.618.577,14
4.725.650.884,99 3.000.045.515,58
63,48
-
1.944,3 12.427.615.525,00 0
20,19
(100,00 )
9.070.476.856,35 16.219.141.720,79 178,81
-
-
-
-
-
-
-
-
-
5.025.327.240,00
5.025.327.240,00
-
ASET TETAP 1.3.1
1.3.5
Tanah Peralatan dan Mesin Gedung dan Bangunan Jalan, Irigasi dan Jaringan Aset Tetap Lainnya
1.3.6
Konstruksi
1.3.2 1.3.3 1.3.4
69.779.032.777,00 64.460.621.279,00 5.318.411.498,00
8,25
52.749.101.852,00 40.332.583.252,00 12.416.518.600,00 30,79 806.321.120,00
-
806.321.120,00
90.718.700,00
89.480.700,00
1.238.000,00
-
72
1,38
5.842.260.880,00 (5.842.260.880,00) (100,00
1.3.7
1.5
Dalam Pengerjaan Akumulasi Penyusutan Aset Tetap JUMLAH ASET TETAP
ASET LAINNYA Tagihan Penjualan 1.5.1 Angsuran 1.5.2 Tagihan Tuntutan Ganti Kerugian Daerah 1.5.3 Kemitraan dengan Pihak Ketiga Aset Tak 1.5.4 Berwujud Aset Lain1.5.5 Lain JUMLAH ASET LAINNYA JUMLAH ASET 2
2.1
2,2
KEWAJIBAN KEWAJIBAN JANGKA PENDEK 2.1.1 Utang Perhitungan Pihak Ketiga (PFK) 2.1.2 Bagian Lancar Utang Jangka Panjang 2.1.3 Pendapatan diterima dimuka 2.1.4 Utang Jangka Pendek Lainnya JUMLAH KEWAJIBAN JANGKA PENDEK KEWAJIBAN JANGKA PANJANG
)
-
115.750.273.351,0 128.450.501.689,00 0 12.700.228.338,00 10,97
-
-
-
-
-
-
-
-
10.165.000,00
10.165.000,00
-
-
10.165.000,00
10.165.000,00
-
-
153.750.285.266,14 124.830.915.207,35 28.919.370.058,79 23,17
1.250.000,00
1.250.000,00
-
5.772.000.000,00
-
5.772.000.000,00
-
-
-
4.732.444.346,00
3.897.178.282,00
835.266.064,00
-
21,43
10.505.694.346,00
73
3.898.428.282,00 6.607.266.064,00 169,49
2.2.1
Utang Dalam Negeri
2.2.1.1 JUMLAH KEWAJIBAN JANGKA PANJANG JUMLAH KEWAJIBAN 3 3.1
3.2
1.918.000.000,00
5.842.260.880,00 (3.924.260.880,00) (67,17)
1.918.000.000,00
5.842.260.880,00 (3.924.260.880,00) (67,17)
12.423.694.346,00
9.740.689.162,00 2.683.005.184,00
27,54
EKUITAS DANA EKUITAS DANA LANCAR 3.1.1 Sisa Lebih 8.225.696.400,57 5.225.650.884,99 3.000.045.515,58 Perhitungan Anggaran (SILPA) 57,41 Cadangan 2.417,0 3.1.2 Piutang 13.066.797.512,00 519.142.480,00 12.547.655.032,00 0 Cadangan 3.1.3 Persediaan 3.997.124.664,57 3.325.683.491,36 671.441.173,21 20,19 3.1.4 Dana yg Hrs (10.505.694.346,00) (3.898.428.282,00) (6.607.266.064,00) disediakan untuk Pembayaran Utang Jk. Pendek 169,49 JUMLAH 14.783.924.231,14 5.172.048.574,35 9.611.875.656,79 EKUITAS DANA LANCAR 185,84 EKUITAS DANA INVESTASI 3.2.1 Diinvestasikan dalam Investasi Jangka Panjang 3.2.2 Diinvestasikan 128.450.501.689,00 115.750.273.351,0 12.700.228.338,00 dalam Aset 0 Tetap 10,97 3.2.3 Diinvestasikan 10.165.000,00 10.165.000,00 dalam Aset Lainnya 3.2.4 Diinvestasikan dalam Aset Lainnya (tidak termasuk Cadangan)
74
3.2.5
3.3
Dana yg hrs (1.918.000.000,00) (5.842.260.880,00) 3.924.260.880,00 disediakan untuk Pembayaran Utang Jk. Panjang 67,17) JUMLAH EKUITAS DANA 109.918.177.471,0 INVESTASI 126.542.666.689,00 0 16.624.489.218,00 15,12 EKUITAS DANA CADANGAN 3.3.1 Diinvestasikan dalam Dana Cadangan JUMLAH EKUITAS DANA CADANGAN JUMLAH EKUITAS 115.090.226.045,3 DANA 141.326.590.920,14 5 26.236.364.874,79 22,80 JUMLAH 153.750.285.266,14 124.830.915.207,3 28.919.370.058,79 KEWAJIBAN 5 DAN EKUITAS DANA 23,17
Sumber : Data Sekunder, diolah, 2014 Berikut ini tabel perbandingan laporan realisasi anggaran tahun 2013 dan 2012.
75
RS dr. Iskak Tulungagung
Tabel 4.6. Perbandingan Laporan Realisasi Anggaran 2013 dan 2012 RS dr. Iskak Tulungagung NO
URAIAN
REALISASI 2013
REALISASI 2012
1
2
3
4
1.1.1 Pendapatan Pajak Daerah
-
-
-
1.1.2 Pendapatan Retrebusi Daerah 1.1.3
-
-
-
-
-
-
1
Kenaikan / Penurunan %
PENDAPATAN
1.1 PENDAPATAN ASLI DAERAH
Pendapatan Hasil Penegelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan 1.1.4
Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yg sah / BLUD 106.995.091.197,30 149.162.016.447,00 (42.166.925.249,70) 1,2 PENERIMAAN PENDANAAN
6.657.739.120,00
1.2.1 Pinjaman dari BPD Jatim
Jumlah 2
(28,27)
5.842.260.880,00
815.478.240,00
113.652.830.317,30 155.004.277.327,00 (41.351.447.009,70)
13,96 (26,68)
-
BELANJA
2.1. BELANJA OPERASI
122.099.532.388,72 107.950.664.116,74 14.148.868.271,98
13,11
2.1.1 Belanja Pegawai
57.417.053.820,00 51.650.247.707,00 5.766.806.113,00
11,17
2.1.2 Belanja Barang dan Jasa
64.682.478.568,72 56.300.416.409,74 8.382.062.158,98
14,89
2.2. BELANJA MODAL
12.343.828.338,00 49.358.786.385,00 (37.014.958.047,00)
(74,99)
3.782.311.240,00 2.2.1. Belanja Tanah
-
(3.782.311.240,00)
(100,00)
(31.115.544.747,00)
(86,25)
(2.914.704.380,00)
(30,72)
36.077.556.245,00 2.2.2. Belanja Peralatan dan Mesin
4.962.011.498,00 9.488.962.100,00
2.2.3. Belanja Gedung dan Bangunan
6.574.257.720,00
2.2.4. Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan
806.321.120,00
2.2.5. Belanja Aset Tetap Lainnya
1.238.000,00
2.2.6. Belanja Aset Lainnya
PENGELUARAN 2,3 PENDANAAN Pembayaran Pinjaman ke BPD 2.3.1 Jatim Jumlah Surplus / (Defisit)
9.956.800,00
806.321.120,00 (8.718.800,00)
-
-
-
4.810.000.000,00
-
4.810.000.000,00
4.810.000.000,00
(87,57)
4.810.000.000,00
139.253.360.726,72 157.309.450.501,74 (18.056.089.775,02)
(11,48)
(25.600.530.409,42) (2.305.173.174,74) (23.295.357.234,68) 1.010,57
Sumber : Data Sekunder, 2014 76
2.
Analisis Rasio a. Rentabilitas Rasio mengukur
yang
tingkat
digunakan rentabilitas
untuk adalah
rentabilitas ekonomi, Operating Profit Margin dan Asset turnover dengan hasil perhitungan pada tabel 4.7. sampai dengan 4.9. Tabel 4.7. :
Rasio Rentabilitas Ekonomi RS. dr. Iskak Tulungagung Tahun 2011 – 2013
Tahun
Laba (Rugi) sebelum Pajak
Aktiva
Rasio (%)
2011
(35.651.218.294)
102.148.560.434,13
(35)
(2.305.173.175)
124.830.915.207,35
2012
(2) (25.600.530.409)
153.821.535.266,14
2013
(17)
Sumber : Data sekunder, diolah, 2014. Rasio ini mengukur tingkat kerugian perusahaan dari jumlah aktiva produktif yang dikelolanya.. Pada tahun 2011 rasio rugi terhadap aktiva sebesar (35%), artinya setiap rupiah aktiva dibebani kerugian sebesar Rp 0,35.
Kerugian
menunjukkan
bahwa
pendayagunaan aktiva sangat tidak efisien 77
sehingga pendapatan operasi yang diperoleh perusahaan lebih rendah dari pada biaya operasinya. Pada tahun 2012 rasio rugi terhadap aktiva
sebesar (2%), artinya setiap rupiah
aktiva dibebani kerugian Rp 0,02. Rasio ini mengalami
penurunan
dibandingkan
dengan
sebesar rasio
0,33
tahun
%
2011.
Penurunan ini disebabkan oleh kenaikan aktiva dan penurunan kerugian perusahaan. Pada tahun 2013 rasio rugi terhadap aktiva
sebesar (17%), artinya setiap rupiah
aktiva dibebani kerugian Rp 0,17 Rasio ini mengalami
kenaikan
dibandingkan
dengan
sebesar rasio
0,15
tahun
% 2012.
Meskipun terjadi kenaikan pada aktiva sebesar 23,17% tetapi juga disertai adanya kenaikan kerugian sebesar 1.010,57 %. Tabel 4.8. :
Rasio Operating Profit Margin Tulungagung Tahun 2011 – 2013
RS.
dr.
Iskak
Tahun
Laba (Rugi) sebelum Pajak
Penjualan
Rasio (%)
2011
(35.651.218.294)
75.223.797.575,38
(47)
2012
(2.305.173.175)
155.004.277.327,00
(1)
2013
(25.600.530.409)
113.652.830.317,30
(23)
Sumber : Data sekunder diolah, 2009. 78
Rasio operating profit margin atau rugi terhadap
penjualan
penjualan
yang
menunjukkan dilakukan
bahwa
perusahaan
mengalami kerugian atau penjualan lebih rendah dari pada biaya operasinya. Pada tahun 2011 rasio rugi terhadap penjualan sebesar (47%), artinya setiap rupiah penjualan dibebani kerugian sebesar Rp 0,47. Pada tahun 2012 rasio rugi terhadap penjualan sebesar (1%), artinya setiap rupiah penjualan dibebani kerugian sebesar Rp 0,01. Rasio ini mengalami penurunan sebesar 46% dibanding tahun 2011. Pada tahun 2013 rasio rugi terhadap penjualan sebesar (23%), artinya setiap rupiah penjualan dibebani kerugian sebesar Rp 0,23. Rasio ini mengalami kenaikan sebesar 22% dibanding tahun 2012. Meskipun penjualan mengalami kenaikan akan tetapi kerugian juga meningkat. Tabel 4.9. :
Tahun 2011 2012 2013
Rasio Asset turnover RS. dr. Iskak Tulungagung Tahun 2011 – 2013 Penjualan
Aktiva
Rasio (%) 75.223.797.575,38 102.148.560.434,13 0,73 155.004.277.327,00 124.830.915.207,35 1,24 113.652.830.317,30 153.821.535.266,14 0,74 Sumber : Data sekunder, diolah, 2014. 79
Pada tahun 2011 rasio asset turnover sebesar 0,73
artinya setiap rupiah penjualan
menggunakan aset sebesar Rp 0,73. Pada tahun 2012 rasio ini sebesar 1,24 mengalami kenaikan 0,51 dari tahun 2011. Pada tahun 2013 ini sebesar 0,74.
b. Rasio Solvabilitas Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban finansial jangka pendek atau panjang apabila sekirannya
perusahaan
dilikuidasi.
Dalam
penelitian ini rasio yang digunakan adalah Rasio
leverage
dan
debt
ratio.
Hasil
perhitungan rasio ini disajikan pada tabel 4.10 dan 4.11. Tabel 4.10. : Rasio Leverage RS. dr. Iskak 2011 – 2013 Tahun
Hutang
Tulungagung Tahun
Modal
Rasio (%)
2011
17.000.000,00
102.131.560.434,13
0,02
2012
9.740.689.162,00
115.090.226.045,35
8,46
2013
12.423.694.346,00
141.397.840.920,14
8,79
Sumber : Data sekunder, diolah, 2014
80
Pada tahun 2011 rasio leverage sebesar 0,02%, pada tahun 2012 sebesar 8,46% dan pada tahun 2013 ini sebesar 8,79%.
Tabel 4.11. : Debt Ratio RS. dr. Iskak Tulungagung Tahun 2011 – 2013 Tahun
Hutang
Aktiva
Rasio (%)
2011
17.000.000,00
102.148.560.434,13
0,02
2012
9.740.689.162,00
124.830.915.207,35
7,8
2013
12.423.694.346,00
153.821.535.266,14
8,08
Sumber : Data sekunder, diolah, 2014 Pada tahun 2011 debt ratio sebesar 0,02%, pada tahun 2012 sebesar 7,08% dan pada tahun 2013 ini sebesar 8,08%. c. Rasio Likuiditas Rasio Likuiditas yang digunakan untuk mengukur besarnya kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya pada saat jatuh tempo adalah Current Ratio, Quick ratio dan Cash ratio. Hasil perhitungan dapat dilihat pada tabel 4.12. sampai dengan tabel 4.14.
81
Tabel 4.12. : Current Ratio RS. dr. Iskak Tulungagung Tahun 2011 – 2013 Tahun
Aktiva Lancar
Hutang Lancar
Rasio (%)
2011
12.703.320.568,13
17.000.000,00
74.725,42
2012
9.070.476.856,35
3.898.428.282,00
232,67
2013
25.360.868.577,14
10.505.694.346,00
241,4
Sumber : Data sekunder, diolah, 2014 Current ratio atau rasio aktiva lancar terhadap
hutang
lancar
menunjukkan
kemampuan aktiva lancar yang digunakan untuk menjamin hutang lancar. Tahun 2011, rasio aktiva lancar terhadap hutang lancar sebesar 74.725,42% artinya Rp 74.725,42 aktiva lancar digunakan untuk menjamin Rp 1,hutang lancar. Untuk tahun 2012 dan tahun 2013 masing-masing rasio ini dihitung sebesar 232,67% dan 241,4%. Tabel 4.13. :
Thn
Quick Ratio RS. dr. Iskak Tulungagung Tahun 2011 – 2013
Aktiva Lancar
Persediaan
Hutang Lancar
Rasio (%)
2011
12.703.320.568,13
3.248.980.739,00
17.000.000,00
2012
9.070.476.856,35
3.325.683.491,36
3.898.428.282,00
147,36
2013
25.360.868.577,14
4.067.124.664,57
10.505.694.346,00
202,69
Sumber : Data sekunder, diolah, 2014
82
55.613,76
Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban finansialnya atas aktiva paling liquid. Hasil perhitungan rasio ini berturut-turut mulai tahun 2011, 2012 dan 2013 sebesar 55.613,76%, 147,36% dan 202,69%. Tabel 4.14. : Cash Ratio RS. dr. Iskak Tulungagung Tahun 2011 – 2013 Tahun
Kas
Hutang Lancar
Rasio (%)
2011
7.547.824.059,13
17.000.000,00
44.398,97
2012
4.725.650.884,99
3.898.428.282,00
121,22
2013
7.726.946.400,57
10.505.694.346,00
73,55
Sumber : Data sekunder, diolah, 2014 Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban finansial kas dan bank. Hasil perhitungan rasio ini berturut-turut mulai tahun 2011, 2012 dan 2013
sebesar
44.398,97%,
121,22%
dan
73,55%. d. Kemampuan Jasa Layanan Rasio ini digunakan untuk menilai kemampuan penerimaan dari jasa layanan untuk membiayai
pengeluaran
di
rumah
sakit.
Perhitungan rasio ini disajikan dalam tabel 4.15
83
Tabel 4.15. : Kemampuan Jasa Layanan RS. dr. Iskak Tulungagung Tahun 2011 – 2013 Ta
Jasa Layanan
Pengeluaran
Rasio (%)
hun 2011
75,223,797,575,.38
110,875,015,869.00
67,85
2012
149,162,016,447.00
157,309,450,501.74
94,82
2013
106,995,091,197.30
139,253,360,726.72
76,83
Sumber : Data sekunder, diolah, 2014 Hasil perhitungan kemampuan jasa layanan
menunjukkan tahun 2011 sebesar
67,85%, tahun 2012 sebesar 94,82% dan tahun 2013 sebesar 76,83%. Untuk tahun 2011 sebesar 67,85% artinya setiap Rp 0,6785 dari jasa layanan digunakan membiayai Rp 1,pengeluaran. Untuk tahun 2012 dan 2013 untuk membiayai Rp 1,- pengeluaran memerlukan masing-masing
Rp 0,95 dan Rp 0,77 jasa
layanan. 3.
Nilai Kinerja Keuangan Penilaian kinerja keuangan berdasarkan tingkat keberhasilan pengelolaan aspek keuangan dalam satu tahun buku tertentu. Adapun penilaian kinerja
keuangan
Rumah
Sakit
dr.
Iskak
Tulungagung tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 adalah sebagai berikut :
84
Tabel 4.16 :
Rumah Sakit dr. Iskak Tulungagung Nilai Indikator dari Aspek Keuangan Tahun 2011 - 2013 2011
No
Rasio 1
2012 Nilai
a. Rentabilitas Ekonomi
(35%)
b.Operating Profit
(47%)
c. Asset turnover
3
Rasio
Nilai
Rasio
Nilai
Rentabilitas
Margin
2
2013
Aspek Penilaian
1
(2%)
1
(1%) 1
(17%)
1
(23%) 1
1
0,73
1
1,24
2
0,74
1
a. Rasio Leverage
0,02%
2
8,46%
5
8,79%
5
b.Debt ratio
0,02%
2
7,8%
5
8,08%
5
Rasio Solvabilitas
Likuiditas 74.725, a. Current Ratio
42%
232,67% 5
55.613, b. Quick Ratio
76%,
97%,
5 147,36%
5
44.398, c. Cash ratio
241,4 5
202,69 5
121,22% 5
%
%.
5
73,55 5
%.
5
Kemampuan jasa 4
layanan
a. Rasio jasa layanan
67,85
terhadap pengeluaran
%
Jumlah
94,82%
76,83
3
4
25
33
%
Sumber : Data Sekunder, diolah, 2014 25 1) Nilai Kinerja Keuangan tahun 2011 =
x 20 = 11,1 45
85
3
31
33 2) Nilai Kinerja Keuangan tahun 2012 =
x 20 = 14,7 45 31
3) Nilai Kinerja Keuangan tahun 2013 =
x 20 = 13,7 45
Berdarkan hasil perhitungan di atas kinerja keuangan rumah sakit tahun 2011-2013 disajikan pada tabel berikut. Tabel 4.17 :
Rumah Sakit dr. Iskak Tulungagung Keuangan Tahun 2011 - 2013
Tahun
Nilai Kinerja Keuangan
2011
11,1
2012
14,7
2013
13,7
Kinerja
Sumber : Data Sekunder, diolah, 2014.
4.
Kinerja Rumah Sakit Kinerja rumah sakit maksimum dapat dihitung dari ketiga aspek yaitu aspek keuangan dengan bobot 20, aspek operasional 40 dan aspek pelayanan mutu sebesar 40 sehingga total ketiga 86
aspek adalah 100 sesuai Keputusan Menteri Kesehatan
Nomor
550/Menkes/SK/VII/2009.
Untuk kinerja Rumah Sakit dr. Iskak dalam penelitian ini dengan asumsi aspek operasional dan aspek pelayanan mutu sebesar maksimal maka dihasilkan nilai kinerja rumah sakit sebagai berikut : Tabel 4.18 :
Rumah Sakit dr. Iskak Tulungagung Prediksi Kinerja dan Kategor Tahun 2011 - 2013
Kinerja Tahun
Kinerja pelayanan mutu
Kinerja Keuangan
Total Kinerja
Kate gori
Operasional 2011
11,1
40
40
91,1
AA
2012
14,7
40
40
94,7
AA
2013
13,7
40
40
93,7
AA
Sumber : Data Sekunder, diolah, 2014 Berdasarkan hasil perhitungan nilai kinerja berdasarkan total skor
Rumah Sakit dr. Iskak
Tulungagung tahun 2011 sampai dengan 2013 berada pada rentang total skor 80 sampai 95 termasuk predikat kinerja sehat dengan kategori AA. 87
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
5.1. Simpulan Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan pada bab-bab sebelumnya, yaitu tentang analisis kinerja keuangan Rumah Sakit dr. Iskak Tulungagung dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2013, maka penulis mengambil simpulan yang mungkin berguna sebagai bahan pertimbangan bagi rumah sakit. 5.1.1.
Kinerja rumah sakit dr. Iskak Tulungagung dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 dikategorikan sehat degan klasifikasi AA dengan total skor kinerja berada di rentang total skor 80 sampai 95 yaitu berturut-turut 91,1, 94,7, 93,7, dengan asumsi aspek operasional dan pelayanan mutu dihitung secara maksimal. Hal ini berarti bahwa kondisi kinerja rumah sakit selama tiga tahun ditinjau dari keseluruhan aspek adalah sehat. Untuk kinerja keuangan sendiri dengan memberikan kontribusi sekitar 50 - 75% porsi maksimum skor 20 sebenarnya bisa menurunkan predikat jika dari dua aspek lainnya tidak diasumsikan maksimal.
5.1.2.
Indikator kinerja keuangan rumah sakit dr. Iskak dari tahun 2011 sampai dengan 2013, yaitu
rasio
rentabilitas, rasio solvabilitas, rasio likuiditas dan kemampuan jasa layanan, Dari rasio rentabilitas yang 88
diukur melalui rentabilitas ekonomi dan operating profit margin
menghasilkan
nilai
negatif.
Hal
ini
menunjukkan bahwa perusahaan mengalami kerugian atau biaya operasional lebih tinggi dari pada pendapatan operasional. Untuk indikator rasio solvabilitas yang dilihat dari rasio leverage dan debt ratio maupun rasio likuiditas yang diukur dengan current ratio, quick ratio dan cash ratio menunjukkan nilai yang cukup bagus. Demikian juga untuk penilaian kinerja dilihat dari kemampuan pelayanan jasa terhadap pengeluaran menunjukkan kinerja yang cukup dengan menutup pengeluaran biaya lebih dari 50% tetapi tidak sampai 100%. 5.2. Saran 5.2.1.
Mengingat perusahaan mengalami kerugian maka perusahaan harus dapat memberdayakan penggunaan dana secara lebih efisien sesuai dengan kebutuhan, sehingga dapat menekan biaya operasional.
5.2.2.
Mengoptimalkan penggunaan aktiva sehingga akan meningkatkan
kemampuan
perusahaan
dalam
menghasilkan laba, karena rumah sakit selama ini beroperasi dengan biaya dalam kategori yang tinggi. 5.2.3.
Melakukan pengawasan yang lebih intensif terhadap aktivitas tenaga kerja untuk menekan biaya usaha baik langsung maupun tidak langsung.
89
DAFTAR PUSTAKA
Helfert, E.A., 1996, Teknik Analisa Keuangan: Petunjuk Praktis Untuk Mengelola dan Mengukur Kinerja Perusahaan, Erlangga, Jakarta. Ikatan Akuntansi Indonesia, 2012, Standar Akuntansi Keuangan, Salemba Empat, Jakarta. Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo, 2002, Metodologi Penelitian Bisnis – Untuk Akuntansi & Manajemen, BPFE, Yogyakarta. Keputusan menteri Kesehatan RI Nomor 550 Tahun 2009 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA) BLU RS, Jakarta. Mulyadi, 1997, Akuntansi Manajemen : Konsep, Manfaat dan Rekayasa, Edisi Kedua, Bagian penerbit STIE YKPN, Yogyakarta. Meidyawati, 2006, Analisis Implementasi Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PPK-BLU) pada Rumah Sakit Stroke Nasional Bukittinggi, Artikel tesis. Minarni, Eni (2012) Penelitian : Analisis Tingkat Kesehatan Unit Simpan Pinjam (USP) pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) HIDUP – Tulungagung, Fakultas Ekonomi, Universitas Tulungagung. Peraturan Menteri Keuangan No. 76 Tahun 2008 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Badan Layanan Umum, Jakarta. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2013 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Bisnis dan Anggaran Badan Layanan Umum di lingkungan Ditjen Bina Upaya kesehatan. Rahmawati, Dwi (2009) Perusahaan Daerah
Analisis Kinerja Keuangan Pada Air Minum (PDAM) Kabupaten 90
Tulungagung, skripsi tidak dipublikasikan, Fakultas Ekonomi, Universitas Tulungagung.
91