PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI PADA USAHA KECIL DAN MENENGAH DI WILAYAH BEKASI
Nama NPM JURUSAN
: Christiana : 20209403 : Akuntansi
LATAR BELAKANG MASALAH •
Apabila diperhatikan perkembangan UMKM cukup baik terutama pada sektor Usaha Kecil dan Menengah. Masalah utama yang menjadi fokus dalam pengembangan UMKM adalah mengenai pengelolaan keuangan.
•
Sangatlah penting bagi pelaku UMKM agar dapat menilai secara pasti kinerja dan kesehatan usahanya. (Srikandi, 2010) menyebutkan penggunaan akuntansi juga bervariasi, dari sekedar memahami akuntansi sebagai: (1) Alat hitung menghitung; (2) Sumber informasi dalam mengambil keputusan; (3) Sampai kepemikiran bagaimana akuntansi ditetapkan sejalan atau sebagai bentuk pengalaman ajaran agama.
•
Belum ada penerapan prinsip-prinsip akuntansi yang tepat dan tidak adanya informasi akuntansi membuat para pelaku UMKM kesulitan untuk mengembangkan usahanya, dimana kurangnya suatu pemahaman dalam bidang akuntansi. (Muslim, 2011)
• Rumusan Masalah 1. Bagaimana penerapan prinsip-prinsip akuntansi pada Usaha Kecil dan Menengah? 2. Penyesuaian seperti apa yang perlu dilakukan untuk menerapkan prinsip-prinsip akuntansi pada Usaha Kecil dan Menengah? •
Batasan Masalah Berdasarkan rumusan masalah, maka peneliti akan membatasi permasalahan pada analisis penerapan prinsip-prinsip akuntansi pada Usaha Kecil dan Menengah. Peneliti melakukan penelitian pada Usaha Kecil dan Menengah yang bergerak dibidang Furniture dengan menggunakan 2 perbandingan pada wilayah Bekasi Timur dan Bekasi Utara pada bulan Juni 2013 serta melakukan analisis terhadap prinsip-prinsip akuntansi yang dilakukan oleh usaha tersebut.
• Tujuan Masalah 1. Untuk mengevaluasi bagaimana penerapan prinsip-prinsip akuntansi pada Usaha Kecil dan Menengah di wilayah Bekasi. 2. Untuk mengetahui penyesuaian seperti apa yang perlu dilakukan untuk menerapkan prinsip-prinsip akuntansi pada Usaha Kecil dan Menengah.
Analisis Deskriptif Tingkat pengetahuan pelaku Usaha Kecil dan Menengah mengenai pencatatan keuangan
Tahu 32%
Sedikit Tahu 52%
Tidak Tahu 16%
Kondisi pencatatan keuangan pada Usaha Kecil dan Menengah Sudah
Belum
72%
28%
Penerapan Prinsip-Prinsip Akuntansi Usaha Kecil dan Menengah yang sudah Melakukan Pencatatan Keuangan Tingkat pengetahuan pelaku Usaha Kecil dan Menengah berkaitan dengan Aturan-Aturan atau Prinsip-Prinsip yang terdapat dalam melakukan Pencatatan Keuangan Tahu
Tidak Tahu
33%
67%
Kondisi Penerapan : 1. Accounting Entity
Sudah 33,33%
Belum 66,67%
2. Going Concern
100,00%
0,00%
3. Measurement
75,00%
25,00%
4. Time Period
72,22%
27,78%
5. Monetery Unit
66,67%
33,33%
6. Accrual
77,78%
22,22%
Kesimpulan : kurang diterapkan diterapkan cukup optimal diterapkan cukup optimal diterapkan cukup optimal diterapkan cukup optimal diterapkan cukup optimal
7. Exchange Price
88,89%
11,11%
8. Approximation
30,56%
69,44%
9. Judgement 10. General Purpose 11. Interrelated Statement 12. Substance Over Form
38,89% 8,33%
61,11% 91,67%
diterapkan cukup optimal diterapkan cukup optimal kurang diterapkan kurang diterapkan
13,89%
86,11%
kurang diterapkan
80,56%
19,44%
13. Materiality
91,67%
8,33%
diterapkan cukup optimal diterapkan cukup optimal
Penerapan Sifat-Sifat lain yang Terkandung dalam Akuntansi pada Usaha Kecil dan Menengah yang sudah Melakukan Pencatatan Keuangan Kondisi Penerapan : Sudah Belum Kesimpulan : diterapkan cukup 1. Laporan Historis 80,56% 19,44% optimal 2. Classification 22,22% 77,78% kurang diterapkan 3. Summarization 47,22% 52,78% kurang diterapkan 4. Measurement Basis 36,11% 63,89% kurang diterapkan diterapkan cukup 5. Verifiability 88,89% 11,11% optimal diterapkan cukup 6. Conservatism 66,67% 33,33% optimal 7. Technical 47,22% 52,78% kurang diterapkan Terminology
Usaha Kecil dan Menengah yang tidak melakukan pencatatan keuangan Kendala Belum Diterapkannya Pencatatan Keuangan Tidak Mengetahui Mengetahui Caranya Caranya 64,29% 35,71%
Prinsip atau Sifat Dasar Akuntansi
• Warisan • Lokasi
• Laba Rugi
• Instansi Pemerintah
Sifat-Sifat Lain yang Terkandung dalam Akuntansi
• Catatan Transaksi
• Laporan Keuangan
• Dikelola Sendiri
• Laporan Keuangan
Hasil Laporan Keuangan UD. UVW (Neraca) Aktiva Aktiva Lancar Kas Persediaan Barang Dagang Perlengkapan
Aktiva Tetap Bangunan Akum. Peny. Bangunan
Rp Rp Rp Rp
4,860,000 26,551,000 650,000 32,061,000
Rp Rp
Modal Per 30 Juni 2013
Rp 171,778,000
TOTAL PASIVA
Rp 203,959,000
32,181,000
3,700,000 (950,000) Rp
Kendaraan Akum. Peny. Kendaraan
Rp
Rp 110,000,000 Rp (5,502,000) Rp 104,498,000
Peralatan Akum. Peny. Peralatan
Pasiva Kewajiban dan Modal Hutang Usaha
2,750,000
Rp 80,000,000 Rp (15,350,000) Rp 64,650,000 Rp 171,898,000
TOTAL AKTIVA
Rp 203,959,000
Hasil Laporan Keuangan UD. UVW (Lap. Laba Rugi dan Perubahan Modal) Penjualan
Rp 37,970,000
Harga Pokok Penjualan
Rp 26,045,000 Rp 11,925,000
Laba Bersih Prive UD. X
Beban Usaha Beban Gaji Beban Tlp Beban Listrik Beban Lain-lain Beban Peny. Bangunan Beban Peny. Peralatan Beban Peny. Kendaraan
Laba Bersih Usaha
Modal UD. X Per 1 Juni 2013
Rp 165,000,000 Rp 7,278,000 Rp (500,000) Rp
Rp 2,400,000 Rp 200,000 Rp 250,000 Rp 80,000 Rp 917,000 Rp 150,000 Rp 650,000
Perubahan Modal Per 30 Juni 2013
Rp
4,647,000
Rp
7,278,000
6,778,000
Rp 171,778,000
Hasil Laporan Keuangan UD. XYZ (Neraca) Aktiva Aktiva Lancar Kas Persediaan Barang Dagang Perlengkapan Sewa Dibayar Dimuka
Rp Rp Rp Rp Rp
41,725,000 15,116,000 330,000 20,400,000 77,571,000
Pasiva Kewajiban dan Modal Hutang Usaha
Rp
31,955,000
Modal Per 30 Juni 2013
Rp
57,996,000
TOTAL PASIVA
Rp
89,951,000
Aktiva Tetap Peralatan Akum. Peny. Peralatan
Rp Rp
2,750,000 (570,000) Rp
Kendaraan Akum. Peny. Kendaraan
Rp Rp
2,180,000
20,000,000 (9,800,000) Rp 10,200,000 Rp 12,380,000
TOTAL AKTIVA
Rp
89,951,000
Hasil Laporan Keuangan UD. XYZ (Lap. Laba Rugi dan Perubahan Modal) Penjualan
Rp 64,485,000
Harga Pokok Penjualan
Rp 45,309,000 Rp 19,176,000
Beban Usaha Beban Gaji Beban Tlp Beban Listrik Beban Lain-lain
Rp 1,700,000 Rp 300,000 Rp 500,000 Rp 30,000
Laba Bersih Prive UD. XYZ
Rp 17,350,000
Rp
1,826,000
Rp
56,170,000
Rp
1,826,000
Rp
57,996,000
Rp 1,826,000 Rp -
Perubahan Modal Per 30 Juni 2013
Beban Sewa Dibayar Dimuka Rp 14,600,000 Beban Peny. Peralatan Rp 20,000 Beban Peny. Kendaraan Rp 200,000
Laba Bersih Usaha
Modal UD. XYZ Per 1Juni 2013
Kesimpulan Berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan pada bab-bab sebelumnya diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Ada 12 responden atau sebesar 33% para pelaku Usaha Kecil dan Menengah belum mengetahui dan menyadari penerapan prinsip-prinsip akuntansi, sedangkan 24 responden atau sebesar 67% para pelaku Usaha Kecil dan Menengah dapat dikatakan telah melakukan penerapan terhadap prinsip-prinsip akuntansi didalam menjalankan usahanya. 2. Penyesuaian yang perlu dilakukan untuk dapat menerapkan aturan-aturan atau prinsip-prinsip akuntansi pada Usaha Kecil dan Menengah yaitu dengan cara memberikan suatu pengajaran atau pelatihan dasar serta pengadakan seminar yang dapat mensosialisasikan bahwa pentingnya penerapan prinsip-prinsip akuntansi dapat berguna untuk para pelaku Usaha Kecil dan Menengah dalam pengambilan suatu keputusan, mengembangkan usahanya serta secara konsisten sebagai pengusaha tahu dengan tepat kebutuhan akan modalnya.
Saran dan Keterbatasan Penelitian • Saran Para pelaku Usaha Kecil dan Menengah yang belum menerapkan prinsip-prinsip akuntansi, agar untuk dapat memulai menerapkan prinsip-prinsip akuntansi serta perlu diadakan khusus suatu pelatihan dan pendamping dengan mensosialisasikan ke tiap unit usaha. Hal ini dapat dijelaskan dengan memahami akuntansi diharapkan para pengusaha memperoleh besarnya manfaat dalam melakukan penerapan prinsip-prinsip akuntansi dalam pengembangan usaha serta kelangsungan hidup usaha.
• Keterbatasan Penelitian Dalam melakukan penelitian mengenai penerapan prinsip-prinsip akuntansi pada wilayah Bekasi, maka peneliti menyadari adanya keterbatasan dari penelitian ini. Keterbatasan tersebut diantaranya adalah: 1. Ketidakterbukaan pengusaha kecil dan menengah dalam memberikan informasi tentang akuntansi. 2. Keraguan terhadap instansi akademik yang berhubungan dengan akuntansi dan juga takut pada pihak lain seperti instansi pajak.