SEMINAR NASIONAL KIMIA DAN PENDIDIKAN KIMIA V
“Kontribusi Kimia dan Pendidikan Kimia dalam Pembangunan Bangsa yang Berkarakter” Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan PMIPA FKIP UNS Surakarta, 6 April 2013
MAKALAH PENDAMPING
PENDIDIKAN KIMIA (Kode : B-09)
ISBN : 979363167-8
PENERAPAN PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT PADA MATA PELAJARAN KIMIA SMA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA Lusiani Dewi Assaat1,*, Anna Poedjiadi 2, Kurnia3
1
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Serang, Indonesia 2,3 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung, Indonesia *Keperluan korespondensi : Telp. 0818189832 ,email:
[email protected] ABSTRAK Penelitian Penerapan Pendekatan Sains Teknologi Masyarakat (STM) Pada Mata Pelajaran Kimia SMA memiliki tujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa terutama peningkatan pada domain konsep, proses, aplikasi, kreativitas, sikap, dan tindakan. Penelitian yang dilakukan terhadap siswa kelas 2 SMA di Bandung ini mengikuti tahapantahapan dalam pembelajaran pendekatan STM. Yang diawali dengan tahap apersepsi, inisiasi, invitasi, atau eksplorasi, dimana siswa secara berkelompok diberikan tugas melakukan observasi lapangan ke 4 tempat. Hal ini dilakukan untuk menggali isu atau masalah pencemaran air di lingkungan terdekatnya. Observasi dilakukan ke PDAM Pengelolaan Air Bersih, Pengelolaan Air Kotor, Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Industri Selulosa, dan Warga masyarakat sepanjang sungai Citepus, Dayeuh Kolot, Bandung. Kemudian dilanjutkan dengan tahap pembentukan konsep, aplikasi konsep, pemantapan konsep, dan evaluasi. Adapun kesimpulan yang diperoleh adalah pembelajaran menggunakan pendekatan STM dapat meningkatkan domaindomain hasil belajar dalam STM. Kata Kunci: Pendekatan Sains Teknologi Masyarakat, Hasil Belajar, Kimia SMA
perkembangan ilmu pengetahuan dan
PENDAHULUAN informasi
teknologi (IPTEK) telah menjadi bagian
dewasa ini ditandai oleh adanya saling
yang berarti bagi kehidupan manusia.
ketergantungan
serta
IPTEK disamping memberikan manfaat
adanya persaingan antar negara dalam
juga menimbulkan dampak negatif bagi
bidang industri dan perdagangan. Kini
manusia
Era
globalisasi
antar
dan
bangsa,
dan
lingkungannya.
Oleh
karena itu perkembangan IPTEK harus
Seminar Nasional Kimia dan Pendidikan Kimia V
194
ISBN = 979363167-8
direspon secara positif, selektif, dan
pendekatan Sains Teknologi Masyarakat
inovatif agar dapat memberikan manfaat
(STM). Pendekatan STM merupakan
yang
pendekatan sains yang tidak hanya
sebesar-besarnya
bagi
umat
manusia.
menekankan pada konsep-konsep saja,
Peningkatan kualitas sumber daya
tetapi juga menekankan pada peranan
manusia sangat diperlukan umtuk dapat
sains
mengikuti perkembangan IPTEK. Salah
kehidupan lapisan masyarakat. Pada
satu upaya pemerintah dalam usaha
STM
mencerdaskan kehidupan bangsa dan
khusus
meningkatkan
pembelajarannya. [2-3]
kualitas
manusia
dan
teknologi
terdapat
pada
berbagai
langkah-langkah
di
dalam
yang
penerapan
Indonesia adalah dengan pembangunan nasional
di
bidang
pendidikan.
METODE PENELITIAN
Pendidikan sains atau pendidikan IPA
Penelitian ini dilakukan terhadap
memberikan kontribusi yang cukup besar
siswa SMA kelas 2 di Bandung. Adapun
dalam
langkah-langkah penerapan pendekatan
upaya
peningkatan
kualitas
sumber daya manusia. Bila dikelola
Sains
secara
dilakukan
baik,
pendidikan
sains
Teknologi
Masyarakat
melalui
dikelas,
tahapan-tahapan
mempunyai peran yang strategis dalam
sebagai berikut:
mengantisipasi perkembangan IPTEK.
1. Tahap apersepsi, inisiasi, invitasi,
Pendidikan sains mempunyai potensi
atau eksplorasi guru terhadap siswa.
untuk
Tahap
menyadarkan
siswa
terhadap
ini
diawali
dengan
guru
perubahan lingkungan yang merupakan
mengemukakan isu atau masalah
dampak dari perkembangan sains dan
aktual yang ada di masyarakat dan
teknologi. [1]
mula-mula diamati peserta didik. Isu
Kesadaran lingkungannya
siswa akan
tumbuh
terhadap
atau masalah ini juga dapat digali
apabila
dari pendapat peserta didik dan
siswa mengerti gejala-gejala sains yang
dikaitkan
dipelajari di sekolah dengan keadaan
yang akan dibahas.
lingkungannya.
Tetapi,
dengan
konsep-konsep
kenyataannya
2. Tahap pembentukan konsep, dimana
pendidikan sains yang terjadi sekarang
pembelajaran dilaksanakan dengan
hanya
menggunakan
terbatas
pada
konsep-konsep
strategi
belajar
saja, sehingga belum dapat digunakan
tertentu yang dipilih oleh guru sesuai
dalam menghadapi berbagai masalah.
dengan pedagogi materi subyek atau
[2]
pedagogi materi pelajaran. Salah
satu
inovasi
dalam
3. Tahap
aplikasi
peningkatan kualitas pendidikan sains
penggunaan
adalah
dipahami
dengan
menggunakan
Seminar Nasional Kimia dan Pendidikan Kimia V
konsep,
konsep siswa
yang
yaitu telah dalam
195
ISBN = 979363167-8
menyelesaikan
masalah
atau
mencari informasi, dan memecahkan
menganalisis
isu-isu
yang
isu-isu sosial.
dikemukakan di awal pembelajaran.
4. Domain
4. Tahap pemantapan konsep, dimana guru
memberikan
konsep-konsep
agar
kreativitas,
meliputi
siswa
dalam
kemampuan
pemantapan
mengajukan
tidak
menganalisis permasalahan.
terjadi
pertanyaan
dan
miskonsepsi pada siswa sehingga
5. Domain sikap, meliputi peningkatan
siswa dapat merekonstruksi atau
minat dan motivasi belajar siswa
merestrukturisasi konsep yang salah.
serta pandangan siswa bahwa sains
5. Tahap Evaluasi, yang dilaksanakan
adalah
secara berkesinambungan meliputi semua aspek.
suatu
cara
untuk
memecahkan masalah. 6. Tindakan, penyelesaian masalah.
Sebagai titik ukur dari penelitian ini,
Maka keenam domain inilah yang harus
dibatasi oleh parameter-parameter dalam
muncul di dalam penerapan pendekatan
pendekatan STM. Adapun parameter
STM di kelas. Oleh karena itu, penelitian
tersebut meliputi domain konsep, proses,
ini berfokus pada pencapaian keenam
aplikasi, kreativitas, sikap, dan tindakan
domain ini, yang akan diuji melalui tes
dengan rincian :
hasil belajar siswa, observasi lapangan,
1. Domain
konsep,
dimana
angket dan wawancara.
pengetahuan adalah sesuatu yang berguna untuk berhubungan dengan
HASIL DAN PEMBAHASAN
masalah-masalah.
Penerapan pendekatan STM pada
2. Domain proses, dimana proses sains merupakan
keterampilan
untuk
pembelajaran ini dilaksanakan melalui 5 tahap di bawah ini :
pengembangan kualitas diri. 3. Domain kemampuan
aplikasi, siswa
meliputi menggunakan
sains dalam kehidupan sehari-hari,
Seminar Nasional Kimia dan Pendidikan Kimia V
196
ISBN = 979363167-8
1. Tahap inisiasi / eksplorasi Sebelum
kegiatan
belajar
Pada mengajar
tahap
awal
mendengarkan
siswa
penjelasan
materi
berlangsung, secara berkelompok siswa
proses pengolahan air minum oleh
diberikan tugas melakukan observasi
petugas PDAM. Kemudian siswa
lapangan ke 4 tempat. Hal ini dilakukan
mengamati proses pengolahan air
untuk
masalah
minum PDAM secara langsung. Data
lingkungan
pengamatan dicatat siswa dalam
mengali
pencemaran terdekatnya.
isu air
atau di
Observasi
dilakukan
ke
LKS
tempat-tempat di bawah ini:
sehingga
dapat
dijadikan
sebagai bahan diskusi kelompok.
a. PDAM 1 (PDAM Pengelolaan Air
b. PDAM 2 (Pengelolaan Air Kotor)
Bersih)
Kunjungan
Kunjungan ke PDAM Pusat dilakukan
dilakukan oleh sekelompok siswa
oleh sekelompok siswa sebanyak 9
sebanyak 8 orang, yang didampingi
orang, yang didampingi oleh guru
oleh
pembimbing.
kunjungan
ini
siswa dapat memperoleh informasi
memperoleh
informasi
mengenai sistem pengelolaan air
sistem pengolahan limbah domestik
minum yang dilakukan oleh PDAM.
(limbah
Dari
kunjungan
ini
Seminar Nasional Kimia dan Pendidikan Kimia V
ke
guru
PDAM
Air
pembimbing.
rumah
siswa
Kotor
Dari dapat
mengenai
tangga)
yang
197
ISBN = 979363167-8
dilakukan
oleh
PDAM
wilayah
Kunjungan
kepada
Bandung Timur dan Selatan. Pada
masyarakat
dilakukan
tahap awal siswa mendengarkan
sekelompok
penjelasan
proses
orang, yang didampingi oleh guru
pengolahan air limbah domestik oleh
pembimbing. Dengan panduan LKS
petugas PDAM. Kemudian siswa
yang telah diberikan, siswa dapat
mengamati
dan
mengamati daerah yang mengalami
kolam-kolam
pencemaran air yang disebabkan
pengolahan limbah domestik. Data
oleh industri-industri tekstil. Siswa
pengamatan dicatat siswa dalam
melakukan
LKS
beberapa sampel air (limbah pabrik,
materi
proses
mengobservasi
sehingga
dapat
dijadikan
sebagai bahan diskusi kelompok. c.
Balai
Besar
Penelitian
air dan
dan
10
terhadap
air
bersih).
Pengamatan terhadap sampel air dilakukan
Kunjungan ke Balai Besar Penelitian
dalam
dan
dilakukan
Industri
oleh
sebanyak
pengamatan
sungai,
Pengembangan Industri Selulosa
Pengembangan
siswa
warga
siswa
LKS.
sesuai
prosedur
Tahap-tahap
siswa
mulai
yang dari
Selulosa atau sebelumnya dikenal
pengambilan sampel air, uji kualitas
dengan nama Balai Besar Selulosa
air berdasarkan sifat fisis, kimia, dan
(BBS) dilakukan oleh sekelompok
biologis.
siswa
siswa mengamati kejernihan air, bau,
sebanyak
9
orang,
yang
Berdasarkan
didampingi oleh guru pembimbing.
dan
Kunjungan
Berdasarkan
ini
dilakukan
dengan
ada
tujuan agar siswa dapat memperoleh
mengukur
informasi
Sedangkan
pengolahan
mengenai limbah
sistem
industri
yang
biologis
dilakukan oleh Balai Besar Penelitian
tidaknya
dan
dengan
Pengembangan
Industri
sifat
tidaknya sifat suhu
detergen.
kimia dan
siswa
pH
berdasarkan
siswa
ada
yang
tidaknya
air. sifat
mengamati
bakteri
fisis,
ada
ditandai gumpalan
Selulosa. Pada tahap awal siswa
setelah air didiamkan selama dua
mendengarkan
materi
malam. Hasil pengamatan di catat
limbah.
pada LKS dan digunakan sebagai
Kemudian siswa mengamati proses
sumber dalam membuat prediksi,
pengolahan limbah industry selulosa.
merumuskan
Data
menginterpretasi
proses
penjelasan
pengolahan
pengamatan
dicatat
siswa
hipotesis, data-data
yang
dalam LKS sehingga dapat dijadikan
diperoleh, dan membuat kesimpulan.
sebagai bahan diskusi kelompok.
Kemudian
siswa
melengkapi
d. Warga masyarakat sepanjang sungai
temuannya
dengan
melakukan
Citepus, Dayeuh Kolot, Bandung.
Seminar Nasional Kimia dan Pendidikan Kimia V
wawancara terhadap masyarakat di
198
ISBN = 979363167-8
lingkungan
tersebut.
Sehingga
merancang dan melakukan percobaan,
seluruh informasi tersebut dijadikan
melakukan pengamatan, mencatat data,
sebagai
menafsirkan data, dan menyimpulkan.
sumber
dalam
diskusi
kelompok.
Guru membimbing tahap demonstrasi
2. Tahap pembentukan konsep
kelompok dan membantu siswa dalam
Pada tahap ini dilakukan forum diskusi
membuat kesimpulan mengenai materi
kelompok, dimana keempat kelompok
kesadahan air.
melaporkan
3. Tahap aplikasi konsep
hasil
observasi
masing-
masing menggunakan data-data yang
Pada
diperoleh dari hasil observasi lapangan.
pertanyaan-pertanyaan
Setiap
mengaplikasikan
konsep
observasi menggunakan bantuan alat
dipelajari
kejadian
peraga (chart), sampel air, dan beberapa
Selain itu guru mencontohkan beberapa
bahan-bahan penjernih air (tawas, pasir
kasus pencemaran, dan membimbing
kuarsa) yang diperoleh dari lapangan.
siswa dalam memberikan solusi-solusi
Pada forum ini terlihat antusias dan
penanganan pencemaran. Dalam tahap
keseriusan
mengikuti
ini respon siswa positif, siswa aktif dalam
diskusi kelompok karena masing-masing
mengemukakan pendapat ataupun ide-
kelompok
ide penanganan pencemaran karena
kelompok
melaporkan
siswa
dalam
memaparkan
hasil
pengalaman
tahap
ini
pada
guru
memberikan untuk yang
telah
sehari-hari.
observasi yang berbeda-beda. Kemudian
lebih
setiap kelompok mengumpulkan laporan
dihubungkan dengan kehidupan sehari-
hasil observasi lapangan dan diskusi
hari. Pada tahap ini semua siswa turut
kelompok sebagai bahan penilaian. Guru
menyimak dan mengikuti diskusi kelas,
membimbing forum diskusi kelompok
tidak hanya terbatas pada siswa yang
dengan
termasuk ke dalam kelompok tinggi saja.
memberikan
arahan
dan
nyata
dan
aplikatif
penjelasan seperlunya. Kemudian guru
4. Tahap pemantapan konsep
menjelaskan materi pencemaran air yang
Pada
merupakan materi utama yang harus
penjelasan
guru
disampaikan dalam penelitian ini. Sekali-
penjelasan
dengan
kali guru mengajukan pertanyaan kepada
penekanan-penekanan
siswa,
konsep
dan
siswa
memberi
respon
tahap
ini
tertentu,
siswa yang
karena
menyimak memberikan
cara
memberi
pada
untuk
konsep
meluruskan
terhadap pertanyaan-pertanyaan guru.
kesalahpahaman pada siswa agar tidak
Kemudian siswa melakukan demonstrasi
terjadi miskonsepsi. Selain itu siswa
kesadahan
diingatkan
air
yag
dilakukan
oleh
kembali
mengenai
proses
perwakilan siswa. Dengan panduan LKS
pengolahan air dan limbah yang telah
yang
diketahui
telah
menggunakan
diberikan, alat
siswa dan
dapat bahan,
siswa
pada
observasi
lapangan. Siswa juga diberi kesempatan
Seminar Nasional Kimia dan Pendidikan Kimia V
199
ISBN = 979363167-8
untuk mengajukan pertanyaan mengenai
Dan sebagai tahap akhir, siswa diberi
hal-hal yang belum dimengerti.
soal-soal evaluasi. Hasil evaluasi ini
5. Tahap penutup dan evaluasi.
kemudian dianalisis untuk mengetahui
Pada tahap ini guru membantu siswa
peningkatan hasil belajarnya.
untuk dapat menyimpulkan pelajaran.
KESIMPULAN Pembelajaran
menggunakan
pendekatan STM dapat meningkatkan domain-domain
hasil
belajar dalam STM. Hasil belajar pada
dalam
domain
dari
yang terlihat pada observasi lapangan.
peningkatan penguasaan konsep siswa
Peningkatan yang terjadi pada domain
pada tes tertulis terutama pada soal-
proses ditandai dengan meningkatnya
soal yang berhubungan dengan domain
keterampilan
konsep (55,3%). Hasil belajar pada
observasi
domain
dari
pembelajaran berlangsung. Hasil belajar
peningkatan penguasaan konsep pada
pada domain sikap ditandai dari respon
tes tertulis terutama pada soal-soal yang
positif
berhubungan dengan aplikasi konsep
permasalahan lingkungan. Sedangkan
(51,7%) dan meningkatnya kemampuan
hasil belajar pada domain kreativitas
siswa dalam mengaplikasikan konsep-
dan
konsep
aplikasi
ditandai
ditandai
kehidupan sehari-hari seperti
proses lapangan
siswa
tindakan
siswa dan
terutama
terlihat
pada selama
terhadap
pada
saat
konsep yang telah di pelajari di sekolah
Seminar Nasional Kimia dan Pendidikan Kimia V
200
ISBN = 979363167-8
observasi
lapangan
dan
selama
pembelajaran berlangsung.
UCAPAN TERIMA KASIH Makalah ini didedikasikan untuk Prof.Dr.Anna banyak
Poedjiadi
memberi
yang
telah
inspirasi,
dan
membimbing dalam penelitian ini.
DAFTAR RUJUKAN [1] Hadiat (1993). Pendidikan Sains Teknologi
Masyarakat
di
Indonesia. Bandung: Depdikbud Dirjen Dikdasmen PPPG IPA. [2] Poedjiadi, A. (1999). Pengantar Filsafat
Ilmu
Bagi
Pendidik.
Bandung : Yayasan Cendrawasih. [3] Yager, R.E. (1996). STS Providing Useful and Appropriate Science For All. A Paper at The Seminar on
Science-Technology-Society.
Bandung : Indonesia Association for Science Education and The Graduate School of IKIP.
Seminar Nasional Kimia dan Pendidikan Kimia V
201