perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN COOPERATIVE TIPE EVERYONE IS A TEACHER HERE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XII AKUNTANSI 1 SMK KRISTEN 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010/2011 (Penelitian Tindakan Kelas)
SKRIPSI Oleh: WIKA DIAN WIJAYANTI K7407215
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 i commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini
Nama
: Wika Dian Wijayanti
NIM
: K7407215
Jurusan/Program Studi
: P.IPS/Pendidikan Akuntansi
Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul ” Penerapan Pendekatan Pembelajaran Cooperative Tipe Everyone Is A Teacher Here Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas XII Akuntansi 1 SMK Kristen 1 Surakarta Tahun Ajaran 2010/2011” ini bernar-benar merupakan hasil karya sendiri. Selain itu sumber informasi yang dikutip dan penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka.
Apabila pada kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan hasil jiplakan saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan saya.
Surakarta,
April 2012
Yang menyatakan
Wika Dian Wijayanti ii commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN COOPERATIVE TIPE EVERYONE IS A TEACHER HERE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XII AKUNTANSI 1 SMK KRISTEN 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010/2011 (Penelitian Tindakan Kelas)
Oleh: WIKA DIAN WIJAYANTI K7407215
Skripsi Ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi Program Studi Pendidikan Ekonomi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 iii commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
iv commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
v commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
vi commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRACT WIKA DIAN WIJAYANTI. K7407215. IMPLEMENTATION OF COOPERATIVE OF TYPE EVERYONE IS A TEACHER HERE TEACHING FOR INCREASING LEARNING OUTPUT OF ACCOUNTING OF STUDENTS CLASS XII SMK KRISTEN I SURAKARTA IN THE YEAR OF 2010/2011. Script, Surakarta. Faculty of Paedagogic and Education Science. Sebelas Maret University, April 2012. The purpose of this ressearch is to know the implentaton of teaching with method of Everyone Is A Teacher Here in line to increase output of accounting teaching in the class XII accounting of SMK Kristen 1 Surakarta in Education Year of 2010/2011. This ressearch uses approach of Classroom Action ressearch. Object of the ressearch is students of class XII Accounting of SMK Kristen I Surakarta which amounts 25 students. This ressearch is performed with collaboration between ressearcher, clasroom teacher, and student`s participation. The implementation of Action in this ressearch is done with giving simulation previously by ressearcher to classroom teacher. Technique of collecting data is performed by not structured interview, observation, documentation, and test. Procedure of the ressearch consists of several phases,they are: 1)Identification of problem, 2) preparation, 3) Action plan Arrangement, 4) implementation of action, 5) observation, and 6) report making. Process of ressearch is performed in two cycles, each syclus consists of four stages, namely : (1) planning of Education, (2) Action Implementation, (3) observation and interpretation, and (4) analisis and reflection. every cycles is performed in two meetings, each meeting lasts for 3 x 45 minute. Based on data of analysis and ressearch, it can be concluded that the implementation of method of Everyone Is A teacher Here can increase the output of accounting teaching. It is reflected from several indicators as follows: (1) Material mastering of students increased from 72 % or 18 students in cycle I to 80 % or 20 students in cycles II, (2) Passing grade of learning output increased from 84 % or 25 students in cycle I to 96 % or 24 students, (3) during process of teaching , student`s with good behaviour in following teaching process increased from 80 % or 20 students in cycle I to 92 % or 23 students in cycle II, (4) the increase of the sum of discipline and dilligent student from 20 students in cycle I to 24 students in cycle II, (5) in cycle I, student`s steadiness in teaching process amounts 80 % or 20 students to 92 % or 23 students in cycle II , (6) student`s activeness increased , it is showed by skill to ask which increased from 68 % or 17 students in cycle I to 84 % or 21 students in cycle II and skill to answer of the student in cycle I amounts 80 % or 20 students to 84 % or 21 students in cycle II, (7) there is increase of output learning of the student from 84 % or 21 students with KKM (minimum criteria of Passing) 75 in cycle I to 96 % or 24 students with KKM 80 in cycle II. vii commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
The increase hapenned after the teacher did several efforts, among of them are: (1) Implementation of method of Everyone Is A Teacher Here in teaching, (2) teacher made new innovation in presenting accounting lesson with making students more active in teaching process, (3) teacher motivates students continously in discussion implementation and presentation so that students master more deeply material and don`t be shy and doubtful to go to speak in front of the class. Thus it can be concluded that with application of teaching method of Everyone Is A Teacher Here output of accounting teaching can increase.
viii commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRAK
WIKA DIAN WIJAYANTI. K7407215. PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN COOPERATIVE TIPE EVERYONE IS A TEACHER HERE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XII AKUNTANSI 1 SMK KRISTEN 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010/2011. Skripsi. Surakarta. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sebelas Maret Surakarta, April 2012. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan pembelajaran dengan metode Everyone Is A Teacher Here dalam rangka meningkatkan hasil pembelajaran akuntansi di kelas XII Akuntansi SMK Kristen 1 Surakarta Tahun Pelajaran 2010/2011. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian tindakan kelas. Obyek penelitian ini adalah siswa kelas XII Akuntansi 1 SMK Kristen 1 Surakarta yang berjumlah 25 siswa. Penelitian ini dilaksanakan dengan kolaborasi antara peneliti, guru kelas dan melibatkan partisipasi siswa. Pelaksanaan tindakan dalam penelitian ini dilakukan dengan pemberian simulasi terlebih dahulu oleh peneliti kepada guru kelas. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara tidak terstruktur, observasi, dokumentasi, dan tes. Prosedur penelitian meliputi tahap: (1) identifikasi masalah, (2) persiapan, (3) penyusunan rencana tindakan, (4) implementasi tindakan, (5) pengamatan, dan (6) penyusunan laporan. Proses penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, masing-masing siklus terdiri dari empat tahap, yaitu: (1) perencanaan tindakan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi dan interpretasi, dan (4) analisis dan refleksi. Setiap siklus dilaksanakan dalam dua kali pertemuan, masing-masing pertemuan selama 3 x 45 menit. Berdasarkan analisis data dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa penerapan metode Everyone Is A Teacher Here dapat meningkatkan hasil pembelajaran akuntansi. Hal tersebut terefleksi dari beberapa indikator sebagai berikut: (1) Pemahaman materi oleh siswa meningkat dari 72% atau 18 siswa pada silkus I menjadi 80% atau 20 siswa pada siklus II, (2) Ketuntasan hasil belajar siswa meningkat yang semula 84% atau 21 siswa pada siklus I menjadi 96% atau sebanyak 24 siswa, (3) Selama proses pembelajaran berlangsung, siswa yang berkelakuan baik dalam mengikuti pembelajaran meningkat dari 80% atau 20 siswa pada siklus I menjadi 92% atau 23 siswa pada siklus II, (4) Peningkatan jumlah siswa yang rajin dan disiplin dari 20 siswa pada siklus I menjadi 24 siswa pada siklus II, (5) Pada siklus I kerapian siswa dalam proses pembelajaran sebanyak 80% atau 20 siswa menjadi 96% atau 24 siswa pada siklus II, (6) Keaktifan siswa meningkat ditunjukkan dengan keterampilan bertanya dari 68% atau 17 siswa pada siklus I menjadi 84% atau 21 siswa pada siklus II dan keterampilan menjawab siswa pada siklus I sebanyak 72% atau 18 siswa menjadi 84% atau 21 siswa pada siklus II, (7) Adanya peningkatan pencapaian hasil belajar siswa dari 84% atau 21 siswa dengan KKM 75 pada siklus I menjadi 96% atau 24 siswa dengan KKM 80 pada siklus II. ix commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Peningkatan tersebut terjadi setelah guru melakukan beberapa upaya, antara lain: (1) Penerapan metode Everyone Is A Teacher Here dalam pembelajaran, (2) Guru membuat inovasi baru dalam menyampaikan pelajaran akuntansi, yaitu dengan membuat siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran, (3) Guru terus memotivasi siswa dalam belajar melalui pelaksanaan diskusi dan presentasi sehingga siswa lebih menguasai materi dan tidak malu atau ragu untuk maju ke depan kelas. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dengan penerapan metode pembelajaran Everyone Is A Teacher Here dapat meningkatkan hasil pembelajaran akuntansi.
x commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
MOTTO v “Tuhan adalah Pelindungku” v “Setiap perkataan yang positif membawa keberhasilan dalam hidup kita tetapi perkataan yang negatif membawa kita pada kegagalan, sebab ada kuasa dalam setiap perkataan yang kita ucapkan”. v “Hadapi semua hal yang seharusnya dihadapi, keberanian menghadapinya saat ini memiliki kemampuan dan peluang untuk memenangkannya”, v “Hari ini sangat menarik untuk dijalani, hadapi tantangan dan kendalikan hari-hari indahmu dengan senyuman”
xi commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahkan sebagai wujud rasa sayang, cinta kasih penulis dan terima kasih penulis kepada : - Ibu dan Bapak tersayang yang telah memberikan doa restu, kasih sayang, dan nasehatnya. - Adik dan keluargaku tercinta, terima kasih atas nasehat, doa dan semangatnya. Love you all. - Risal Ariyanto yang selalu memberikan doa, semangat dan mewarnai setiap langkah dan hidupku. - Sahabat-sahabatku Wulan, Wiwin, Tika, Tri, Yuni thanks for all. - Teman-teman Pendidikan Ekonomi kelas C 2007 - Teman-teman Akuntansi 2007 yang tidak bisa tertulis semua terima kasih. - Almamater UNS.
xii commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan kehendak-Nya, skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik oleh penulis untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan. Hambatan dan kesulitan yang penulis hadapi dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini dapat diatasi berkat bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, atas segala bentuk bantuannya penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Drs. Saiful Bachri, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial yang telah memberikan ijin penulisan skripsi ini. 3. Drs. Wahyu Adi, M.Pd., selaku Ketua Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi yang telah memberikan bimbingan dan arahan dengan bijaksana. 4. Drs. Sukirman. M.M, selaku pembimbing I yang telah memberikan banyak sekali motivasi, ilmu dan arahan dengan penuh kesabaran. 5. Jaryanto, S.Pd, S.E, M.Si, selaku pembimbing II yang telah memberikan dorongan, semangat dan bimbingan dengan baik dan sabar. 6. Dra. Sri Haryanti, M.M, selaku Kepala SMK Kristen 1 Surakarta, yang telah banyak memberikan ijin kepada penulis untuk menyusunan skripsi ini. 7. Dra. Dwi Ruswantini, selaku wakil kepala sekolah bidang kurikulum yang memberikan informasi dan ilmu serta senantiasa memotivasi penulis dengan penuh kesabaran. 8. Dra. Nunik Heriyanti, selaku guru pamong yang telah memberikan dorongan, semangat dan bimbingan dengan baik. 9. Guru, karyawan, dan siswa-siswa XII Akuntansi 1 yang telah banyak memberikan bantuan bagi penulis dalam penyusunan skripsi ini. xiii commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
10. Bapak, Ibu, dan adik tercinta, yang selalu memberikan dorongan baik moral maupun spiritual, dan kasih sayang serta doa yang tak henti-hentinya mengiringi penulis hingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. 11. Teman-teman satu perjuangan Wulan, Wiwin, Tika Tri, Umi, Yuni, Lina, Titik dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Semoga amal kebaikan semua pihak tersebut mendapatkan imbalan dari Tuhan Yang Maha Esa. Amin. Penulis menyadari dalam penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan, untuk itu masukan berupa kritik dan saran yang membangun untuk kedepan akan penulis terima dengan penuh rasa terima kasih. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan perkembangan ilmu pengetahuan pada khususnya.
Surakarta,
April 2012
Penulis
xiv commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .....................................................................................
i
HALAMAN PENGAJUAN ..........................................................................
ii
HALAMAN PERSETUJUAN .....................................................................
iii
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................
v
HALAMAN ABSTRAK ...............................................................................
vi
HALAMAN MOTTO ...................................................................................
viii
HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................
ix
KATA PENGANTAR ....................................................................................
x
DAFTAR ISI ..................................................................................................
xii
DAFTAR GAMBAR .....................................................................................
xv
DAFTAR TABEL .........................................................................................
xvi
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xvii BAB I
PENDAHULUAN ...........................................................................
1
A. Latar Belakang Masalah .............................................................
1
B. Identifikasi Masalah ...................................................................
5
C. Pembatasan Masalah ..................................................................
6
D. Perumusan Masalah ...................................................................
7
E. Tujuan Penelitian .......................................................................
7
F. Manfaat Penelitian .....................................................................
7
BAB II. KAJIAN PUSTAKA .......................................................................
9
A. Tinjauan Pustaka ........................................................................
9
1. Hakikat Model Pembelajaran Kooperatif ..............................
9
a. Pengertian Pembelajaran Kooperatif ................................
9
b. Metode Pembelajaran Kooperatif .....................................
10
c. Tujuan Pembelajaran Kooperatif .....................................
11
d. Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Kooperatif ......
11
xv commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
e. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Everyone is a Teacher Here ...................................................................................
12
2. Hakikat Hasil Belajar ...........................................................
14
a. Hakikat Belajar .................................................................
14
b. Hakikat Hasil Belajar .......................................................
15
3. Hakikat Mata Pelajaran Akuntansi ......................................
16
B. Penelitian Yang Relevan ............................................................
18
C. Kerangka Pemikiran ...................................................................
19
D. Hipotesis Tindakan.....................................................................
22
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ...................................................
23
A. Tempat dan Waktu Penelitian .....................................................
23
B. Subjek dan Objek Penelitian .......................................................
24
C. Pendekatan Penelitian..................................................................
25
D. Teknik Pengumpulan Data ..........................................................
28
E. Prosedur Penelitian .....................................................................
29
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN..............................
32
A. Deskripsi Lokasi Penelitian..........................................................
32
B. Identifikasi Masalah Pembelajaran Mata Pelajaran Akuntansi ....
37
C. Deskripsi Hasil Penelitian ...........................................................
41
1. Siklus I ...................................................................................
41
a. Perencanaan Tindakan Siklus I ........................................
41
b. Pelaksanaan Tindakan Siklus I ........................................
45
c. Observasi dan Interpretasi .................................................
48
d. Analisis dan Refleksi Tindakan Siklus I ..........................
52
2. Siklus II ..................................................................................
54
a. Perencanaan Tindakan Siklus II .......................................
54
b. Pelaksanaan Tindakan Siklus II .......................................
57
c. Observasi dan Interpretasi .................................................
60
d. Analisis dan Refleksi Tindakan Siklus II .........................
64
xvi commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
D. Pembahasan ..................................................................................
66
BAB IV SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ....................................
72
A. Simpulan ......................................................................................
72
B. Implikasi ......................................................................................
73
C. Saran ............................................................................................
75
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................
77
LAMPIRAN .......................................................................................
80
PERIJINAN ....................................................................................... 139
xvii commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Bagan Kerangka Berpikir ............................................................
21
Gambar 2. Siklus Penelitian Tindakan Kelas ................................................
26
Gambar 3. Grafik Aspek Kognitif .................................................................
68
Gambar 4. Grafik Aspek Afektif ...................................................................
69
Gambar 5. Grafik Aspek Psikomotor ............................................................
69
Gambar 6. Grafik Gabungan .........................................................................
70
xviii commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan dalam Penelitian .............................
24
Tabel 2. Indikator Ketercapaian Belajar Siswa .............................................
30
Tabel 3. Hasil Ulangan Harian Aktif Siswa ..................................................
41
Tabel 4. Presentase Capaian Siswa Pada Siklus I .........................................
51
Tabel 5. Hasil Evaluasi Hasil Belajar Siklus I ..............................................
51
Tabel 6. Presentase Capaian Siswa pada Siklus I ..........................................
63
Tabel 7. Nilai Ulangan Harian Akhir Siklus II .............................................
63
Tabel 8. Profil Hasil Penelitian .....................................................................
68
xix commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR LAMPIRAN
Survei Awal ...................................................................................................
81
Catatan Lapangan I .......................................................................................
82
Daftar Nama Siswa .......................................................................................
84
Daftar Nilai Survei Awal Siswa ....................................................................
85
Siklus I ..........................................................................................................
86
Catatan Lapangan 2 .......................................................................................
87
RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) ...................................................
91
Soal Latihan Siklus I .....................................................................................
95
Kunci Jawaban Soal Latihan Siklus I ...........................................................
96
Soal Evaluasi Siklus I ...................................................................................
100
Kunci Jawaban Soal Evaluasi Siklus I ..........................................................
101
Daftar Nilai Siswa Evaluasi Siklus I .............................................................
105
Daftar Nilai Pemahaman Siswa ....................................................................
106
Daftar Nilai Kognitif Siswa ..........................................................................
107
Daftar Nilai Afektif Siswa ............................................................................
108
Daftar Nilai Psikomotor Siswa .....................................................................
109
Gambar 1. Guru Menjelaskan Materi ...........................................................
110
Gambar 2. Siswa Mendiskusikan Materi ......................................................
110
Gambar 3. Siswa Mempresentasikan Materi ................................................
111
Gambar 4. Evaluasi Siklus I ..........................................................................
111
Siklus II .........................................................................................................
112
Catatan Lapangan 3 .......................................................................................
113
RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) ...................................................
117
Soal Latihan Siklus II ....................................................................................
121
Kunci Jawaban Soal Latihan Siklus II ..........................................................
123
Soal Evaluasi Siklus II ..................................................................................
125
Kunci Jawaban Soal Evaluasi Siklus II .........................................................
128
xx commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Daftar Nilai Siswa Evaluasi Siklus II ...........................................................
132
Daftar Nilai Pemahaman Materi ...................................................................
133
Daftar Nilai Kognitif Siswa ..........................................................................
134
Daftar Nilai Afektif Siswa ............................................................................
135
Daftar Nilai Psikomotor Siswa .....................................................................
136
Gambar 1. Guru Menjelaskan Materi Siklus II .............................................
137
Gambar 2. Siswa Mendiskusikan Materi Siklus II .......................................
137
Gambar 3. Siswa Mempresentasikan Materi Siklus II ..................................
138
Gambar 4. Evaluasi Siklus II ........................................................................
138
xxi commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Pendidikan pada abad ini harus diorientasikan terhadap pencapaian 4 pilar pembelajaran yaitu: (1) Learning to know (belajar untuk tahu), (2) learning to do (belajar untuk melakukan), (3) Lerning to be (belajar untuk menjadi diri sendiri) (4) learning to live together (belajar bersama dengan orang lain). Bila seorang guru dapat membekali siswanya dan memberi pondasi agar 4 pilar tadi dapat berdiri kokoh, betapa bahagianya siswa yang mempunyai guru atau pendidik yang berkualitas seperti itu. Betapa bangganya bangsa dan negara ini bila pendidikan bisa menjadi tonggak berdirinya suatu negara yang kokoh (Menurut UNESCO). Pendidikan di Indonesia pada dasarnya bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan membentuk manusia yang utuh dan mandiri sesuai dengan tujuan nasional, sebagaimana yang termuat dalam Pembukaan UUD 1945 alinea 4. Wujud perhatian Pemerintah Indonesia terhadap pendidikan tersusun dalam Undang-Undang Republik Indonesia, nomor 20 tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional yang dalam Bab II pasal 3 menyatakan bahwa : Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Pendidikan dimulai dari Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA). Sekolah Menengah Atas (SMA) mempunyai tujuan yaitu menciptakan atau menyiapkan peserta didik agar mempunyai kemampuan untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi yaitu perguruan tinggi. Salah satu usaha yang digunakan untuk mewujudkan tujuan tersebut adalah dengan meningkatkan pendidikan secara optimal. Untuk mendapatkan hasil dari proses pendidikan yang optimal tentunya diperlukan pemikiran yang kreatif dan inovatif serta to didukung commit user dengan faktor pendanaan yang 1
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2 memadahi. Inovasi pendidikan tidak hanya pada inovasi sarana dan prasarana pendidikan serta kurikulum saja melainkan juga proses pendidikan itu sendiri. Inovasi dalam proses pembelajaran sangat diperlukan guna meningkatkan prestasi kearah yang optimal. Inovasi ini dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa pendekatan pembelajaran, strategi pembelajaran dan metode pembelajaran. Kewajiban sebagai pendidik atau guru, tidak hanya transfer of Knowlegde tapi juga dapat mengubah perilaku, memberikan dorongan yang positif sehingga dapat menciptakan suasana belajar siswa yang menyenangkan, agar mereka bisa berkembang semaksimal mungkin. Anak yang cerdas, bukan saja anak yang nilai ulangannya baik, nilai rapotnya tinggi, tapi emosional dan fungsi motoriknya berjalan dengan baik, sehingga tugas guru adalah menciptakan iklim belajar dalam pembelajaran yang sehat dan menyenangkan, memberikan dorongan kepada para siswanya agar mempunyai motivasi yang tinggi. Karenanya guru harus mengetahui model-model pembelajaran sebagai bagian dalam perencanaan mengajarnya, agar siswa dapat memahami yang diberikan oleh gurunya secara seksama. Setiap guru tentunya menginginkan proses pembelajaran yang dilaksanakannya menyenangkan dan berpusat pada siswa. Siswa diharapkan antusias untuk menjawab pertanyaan, memberikan pendapat atau bertukar informasi dan saling memberikan semangat. Berdasarkan hasil observasi awal yang dilakukan ketika Kegiatan Belajar Pembelajaran (KBM) berlangsung di kelas XII Akuntans 1 SMK Kristen 1 Surakarta dalam mata pelajaran akuntansi, untuk tugas-tugas rumah yang diberikan oleh guru, mayoritas siswa masih mengerjakan di kelas sebelum mata pelajaran akuntansi dimulai. Ini menunjukkan rendahnya keaktifan dan tanggung jawab siswa dalam mengikuti pelajaran, bahkan sebelum diadakan ujian tertulis siswa masih disibukkan dengan membaca buku materi secara individual dan meminta waktu untuk mengulang. Hal ini menunjukkan persiapan siswa sangatlah kurang dan keantusiasan siswa masih belum maksimal, mereka tampak enggan mempelajari pelajaran lebih dalam commitmembosankan, to user lagi dan proses pembelajaran terlihat sebagian siswa disibukkan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
3 dengan berbincang-bincang dengan teman sebangkunya, ataupun siswa yang mengantuk. Hal ini mengakibatkan hasil belajar yang diraih siswa sangat kurang, berdasarkan hasil observasi awal yang diperoleh siswa dari nilai hasil ulangan hanya 53,8% dari jumlah siswa sebanyak 25 siswa yang dinyatakan tuntas dengan KKM 72, kebanyakan mereka hanya mendengarkan penjelasan gurunya didepan kelas dengan ceramahnya dengan perhatian yang tidak fokus, tetapi tidak disertai keseriusan sehingga yang di dapat hari itu akan cepat dilupakan kemudian hari. Jarang pula terjadi interaksi aktif antara guru dan murid-murid, pembelajaran siswa juga masih cenderung individual, ada sebagian siswa yang sudah sangat paham pelajaran, tapi ada juga sebagian yang belum menguasai secara keseluruhan. Faktor yang mempengaruhi minat dan semangat belajar siswa berasal dari dalam maupun luar siswa. Dalam diri siswa yang menyebabkan siswa malas dan kurang aktif dalam proses pembelajaran seperti jenuh cepat merasa bosan terhadap proses pembelajaran. Siswa malas dan bosan disebakan model pembelajaran yang disampaikan guru monoton dan kurang menantang kreatifitas siswa. Permasalahan siswa yang dibawa hingga ke sekolah juga mempengaruhi semangat dan motivasi belajar siswa contohnya siswa sedang mempunyai masalah dengan orang tua atau teman dikelas sehingga tidak semangat untuk belajar. Faktor dari luar siswa adalah cara dan model pembelajaran yang disampaikan guru masih bersifat monoton dan kurang menantang, proses pembelajaran yang bersifat monoton dapat menghambat dan mematikan kreatifitas peserta didik. Pada umumnya guru enggan menggunakan model pembelajaran yang bervarasi, padahal penggunaan model pembelajaran yang bervariasi sangat penting agar siswa tidak merasa bosan, jenuh, kurang termotivasi dan kurang antusias dalam mengikuti proses pembelajaran. Hal inilah yang dapat mengakibatkan ketidak berhasilan proses pembelajaran dan hasil yang dicapai siswa kurang maksimal. Upaya peningkatan hasil belajar siswa tidak terlepas dari berbagai faktor yang mempengaruhinya, untuk itu diperlukan guru yang kreatif dapat membuat commit to user oleh peserta didik. Suasana kelas pembelajaran menjadi lebih menarik dan disukai
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
4 perlu direncanakan dan dibangun sedemikian rupa dengan menggunakan model pembelajaran yang tepat agar siswa dapat memperoleh kesempatan untuk berinteraksi satu sama lain sehingga pada gilirannya dapat diperoleh hasil belajar yang optimal. Keberhasilan pembelajaran akuntansi kelas XII Akuntansi 1 SMK Kristen 1Surakarta dapat diukur dari keberhasilan siswa yang mengikuti kegiatan pembelajaran tersebut. Keberhasilan itu dapat dilihat dari tingkat pemahaman, penguasaan materi, serta hasil belajar siswa. Semakin tinggi pemahaman dan penguasaan materi serta pencapaian hasil belajar, maka semakin tinggi pula tingkat keberhasilan pembelajaran. Model pembelajaran yang dilakukan oleh guru mempunyai peranan yang sangat penting dalam keberhasilan pendidikan. Penggunaan model pembelajaran yang tepat akan menentukan keefektifan dan keefisienan dalam proses pembelajaran. Guru harus senantiasa mampu memilih dan menerapkan model pembelajaran yang tepat sesuai dengan pokok bahasan yang diajarkan maupun tujuan yang ingin dicapai. Salah satu model pembelajaran yang dimungkinkan mampu mengantisipasi kelemahan model pembelajaran konvensional adalah dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif. Beberapa ahli menyatakan bahwa model ini tidak hanya unggul dalam membantu siswa memahami konsep yang sulit, tetapi juga sangat berguna untuk menumbuhkan kemampuan berpikir kritis, bekerjasama, dan membantu teman. Dalam pembelajaran kooperatif, siswa terlibat aktif pada proses pembelajaran sehingga memberikan dampak positif terhadap kualitas interaksi dan komunikasi yang berkualitas, dapat memotivasi siswa untuk meningkatkan hasil belajarnya. Salah satu model pembelajaran kooperatif adalah Everyone Is a Teacher Here, model
Everyone Is a Teacher Here merupakan suatu model
pembelajaran yaitu siswa mempresentasikan ide atau pendapat kepada kawankawannya. Langkah-langkah pembelajaran dengan model Everyone Is a Teacher Here yaitu yaitu guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai, guru menyajikan materi, memberikan kesempatan siswa untuk menjelaskan kepada to user siswa lainnya baik melalui bagancommit atau peta konsep maupun yang lainnya, guru
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
5 menyimpulkan ide atau pendapat dari siswa, guru menjelaskan semua materi yang disajikan pada saat itu dan penutup. Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti akan mengadakan penelitian tentang peningkatan hasil belajar siswa dalam pembelajaran akuntansi melalui model pembelajaran Everyone Is a Teacher Here pada siswa kelas XII Akuntansi 1 SMK Kristen 1 Surakarta. Dalam pelaksanaannya diperlukan guru pamong dan konsultasi dengan pembimbing agar proses Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dalam rangka memperbaiki proses pembelajaran dapat berjalan dan berhasil dengan baik. Proses PTK ini memberikan kesempatan kepada siswa dan guru untuk mengidentifikasi masalah-masalah pembelajaran di sekolah sehingga dapat dikaji, ditingkatkan dan dituntaskan permasalahan yang muncul. Dengan demikian proses pembelajaran akuntansi yang menerapkan model pembelajaran Everyone Is a Teacher Here diharapkan dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa. Dari uraian diatas, dapat diambil judul “Penerapan Pendekatan Pembelajaran Cooperative Tipe Everyone Is A Teacher Here Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas XII Akuntansi 1 SMK Kristen 1 Surakarta Tahun Ajaran 2010/2011”
B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan umum yang dicari jawabannya melalui penelitian ini adalah : 1. Rata-rata hasil belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi kelas XII Akuntansi 1 masih rendah. 2. Model pembelajaran yang digunakan oleh guru didominasi dengan model pembelajaran konvensional yang kurang memotivasi siswa untuk aktif dalam proses pembelajaran. 3. Siswa kurang antusias dan kurang percaya diri serta kurang berminat terhadap mata pelajaran akuntansi karena mata pelajaran akuntansi dirasa commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
6 kurang menarik, sehingga mereka mudah bosan dan sering berbicara sendiri ketika guru sedang mengajar. 4. Hasil belajar yang tercermin dari hasil belajar siswa belum menunjukkan hasil yang maksimal, dengan ditandai nilai rata-rata kelas untuk mata pelajaran akuntansi masih rendah. 5. Karena siswa belum terbiasa menjadi tutor bagi temannya sehingga model pembelajaran Everyone Is A Teacher Here diharapkan dapat melatih siswa menjadi tutor bagi temannya.
C. Pembatasan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah serta identifikasi masalah di atas, maka permasalahan pada penelitian ini difokuskan pada penerapan pendekatan pembelajaran cooperative tipe Everyone Is a Teacher Here untuk meningkatkan hasil belajar akuntansi siswa kelas XII Akuntansi 1 SMK Kristen 1 Surakarta tahun ajaran 2010/2011. Model pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah model pembelajaran Everyone Is a Teacher Here. Langkah-langkah pembelajaran dengan model Everyone Is a Teacher Here yaitu guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai, guru menyajikan materi, memberikan kesempatan siswa untuk menjelaskan kepada siswa lainnya baik melalui bagan atau peta konsep maupun yang lainnya, guru menyimpulkan ide atau pendapat dari siswa, guru menjelaskan semua materi yang disajikan pada saat itu dan penutup. Hasil belajar akuntansi adalah hasil yang diperoleh siswa setelah mengikuti pelajaran akuntansi yang mengakibatkan perubahan pada diri siswa berupa pengetahuan, pemahaman, kecakapan baru yang ditunjukkan dengan nilai materi pembelajaran yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah Jurnal Penyesuaian.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
7 D.Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas maka dapat dirumuskan permasalahan yang dihadapi yaitu: Apakah penerapan pendekatan pembelajaran Cooperative Tipe Everyone Is a Teacher Here dapat meningkatkan hasil belajar akuntansi siswa kelas XII Akuntansi 1 SMK Kristen 1 Surakarta Tahun Ajaran 2010/2011 ?
E.Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian adalah untuk mengetahui penerapan pendekatan pembelajaran Cooperative Tipe Everyone Is a Teacher Here dalam usaha meningkatkan hasil belajar akuntansi siswa kelas XII Akuntansi 1 SMK Kristen 1 Surakarta Tahun Ajaran 2010/2011.
F.Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan memberikan kontribusi positif bagi dunia pendidikan, baik manfaat secara praktis maupun teoritis, yaitu sebagai berikut: 1. Manfaat Teoritis : a. Secara teoritis untuk mendapatkan teori baru tentang upaya meningkatkan mutu pembelajaran akuntansi pada jenjang Sekolah Menengah Atas. b. Sebagai acuan bagi peneliti yang akan datang. 2. Manfaat Praktis : a. Bagi Siswa : ·
Siswa dapat secara mudah memahami dan menguasai konsep serta mampu menyerap dan memecahkan soal pada pelajaran akuntansi.
·
Memberikan suasana baru dalam pembelajaran akuntansi sehingga siswa lebih tertarik dalam belajar akuntansi.
·
Meningkatkan hasil belajar siswa. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
8 b. Bagi Guru : ·
Membantu para guru dalam mengajar mata pelajaran akuntansi dengan penerapan berbagai model sehingga membuat suasana tidak jenuh dan membosankan.
·
Memotivasi guru untuk meningkatkan kualitas pengelolaan pembelajaran dengan menggunakan Everyone Is a Teacher Here.
·
Mendorong para guru agar dapat mengadakan modifikasi pembelajaran yang menciptakan suasana aktif, efektif dan menyenangkan.
c. Bagi Sekolah : ·
Sebagai masukan atau informasi penggunaan metode alternatif yang sesuai dengan bidang mata pelajaran dan kondisi siswa, sarana dan prasarana.
·
Mewujudkan tercapainya visi, misi, dan tujuan sekolah.
·
Meningkatkan mutu dan prestasi sekolah.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB II LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka 1. Hakikat Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Everyone Is a Teacher Here
a.
Pengertian Pembelajaran Kooperatif Istilah cooperative learning dalam pengertian bahasa Indonesia dikenal dengan nama pembelajaran kooperatif. Menurut Slavin (1985) dalam Isjoni (2007: 12), pembelajaran kooperatif adalah suatu model pembelajaran, siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya 4-6 orang dengan struktur kelompok heterogen. Isjoni (2007: 19) menyebutkan bahwa pembelajaran kooperatif sebagai pembelajaran kelompok kooperatif yang menuntut diterapkannya pendekatan belajar yang siswa sentries, humanistic, dan demokratis yang disesuaikan dengan kemampuan siswa dan lingkungan belajarnya. Berdasarkan pengertian diatas dapat dirumuskan pembelajaran kooperatif sebagai kegiatan pembelajaran kelompok yang terarah, terpadu, efektif, efisien, kearah mencari atau mengkaji sesuatu melalui proses kerjasama dan saling membantu sehingga tercapai proses dan hasil belajar yang produktif. Beberapa ciri pembelajaran kooperatif adalah; (a) setiap anggota memiliki peran, (b) terjadi hubungan interaksi langsung di antara siswa, (c) setiap anggota kelompok bertanggung jawab atas belajarnya dan juga teman-teman sekelompoknya, (d) guru membantu mengembangkan ketrampilan-ketrampilan interpersonal kelompok, dan (e) guru hanya berinteraksi dengan kelompok saat diperlukan.
commit to user 9
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
10 b. Metode - Metode Pembelajaran Kooperatif Berbagai macam metode dalam model pembelajaran kooperatif yang efektif dipergunakan di dalam kelas, menurut Slavin dalam Isjoni (2007: 21), antara lain : 1. Student Teams-Achievement Divisions (STAD). Tipe ini dikembangkan oleh Robert Slavin, merupakan salah satu pembelajaran kooperatif yang menekankan adanya aktivitas dan interaksi siswa untuk saling memotivasi dan saling membantu dalam menguasai materi pelajaran guna mencapai prestasi yang maksimal. Metode diskusi ini masih sangat sederhana karena kegiatan pembelajaran yang dilakukan masih dekat kaitannya dengan pembelajaran konvensional. 2. Jigsaw. Pembelajaran kooperatif jigsaw merupakan salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang mendorong siswa aktif dan saling membantu dalam menguasai materi pelajaran untuk mencapai prestasi yang maksimal. Terdapat tahap-tahap penyelenggaraannya, antara lain siswa dikelompokkan dalam bentuk kelompok-kelompok kecil. Setiap anggota kelompk ditugaskan untuk mempelajari materi tertentu, kemudian siswa-siswa atau perwakilan dan kelompoknya masingmasing bertemu dengan anggota-anggota dan kelompok yang mempelajari materi yang sama. 3. Grup Investigation (Kelompok Investigasi). Model pembelajaran ini para siswa dibebaskan membentuk kelompoknya sendiri yang terdiri dari dua sampai enam anggota. Kelompok ini kemudian memilih topiktopik dari unit yang telah dipelajari oleh seluruh kelas, membagi topiktopik ini menjadi tugas-tugas pribadi dan melakukan kegiatan untuk mempersiapkan laporan kelompok. 4. Rotating Trio Exchange. Pada model ini kelas dibagi ke dalam beberapa kelompok yang terdiri dari 3 orang, kelas di tata sehingga setiap kelompok dapat melihat kelompok lainnya di kiri dan di kanannya. 5. Group resume. Model ini akan menjadikan interaksi antar siswa lebih baik, kelas dibagi ke dalam kelompok-kelompok, setiap kelompok commitBerikan to user penekanan bahwa mereka adalah terdiri dari 3-6 orang siswa.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
11 kelompok yang bagus, baik bakat maupun kemampuannya di dalam kelas yang terakhir kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya di depan kelas. c.
Tujuan Pembelajaran Kooperatif Model pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk mencapai setidak tidaknya tiga tujuan pembelajaran yaitu : 1. Meskipun pembelajaran kooperatif meliputi berbagai macam tujuan sosial, tetapi juga bertujuan untuk meningkatkan kinerja siswa dalam tugas-tugas akademik. Beberapa ahli berpendapat bahwa model ini unggul dalam membantu siswa memahami konsep-konsep yang sulit. Model struktur penghargaan kooperatif juga telah dapat meningkatkan penilaian siswa pada belajar akademik dan perubahan norma yang berhubungan dengan hasil belajar. 2. Penerimaan yang luas terhadap orang yang berbeda menurut ras, budaya, kelas sosial, kemampuan, maupun ketidakmampuan. Pembelajaran kooperatif memberikan peluang kepada siswa yang berbeda latarbelakang dan kondisi untuk bekerja saling bergantung satu sama lain atas tugas tugas bersama, dan melalui penggunaan struktur penghargaan kooperatif, belajar untuk menghargai satu sama lain. 3. Tujuan penting ketiga dari pembelajaran kooperatif adalah mengajarkan kepada siswa keterampilan kerjasama dan kolaborasi, keterampilan ini penting karena banyak anak muda dan orang dewasa masih kurang dalam keterampilan sosial.
d. Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Kooperatif Sebenarnya semua model, metode, strategi pengajaran dan pembelajaran itu baik, dan semuanya itu tergantung bagaimana guru mampu mengelola proses pelaksanaannya. Masing-masing model pembelajaran juga memiliki kelebihan dan kekurangannya, akan tetapi semua itu sangat tergantung kepada pemahaman dan keterampilan guru dalam pelaksanaannya. Model commit to user dan kekurangan antara lain: pembelajaran kooperatif memiliki kelebihan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
12 1. Kelebihan pembelajaran kooperatif Model pembelajaran ini memungkinkan siswa untuk mengembangkan pengetahuan, kemampuan, dan keterampilan secara penuh dalam suasana belajar yang terbuka dan demokratis. Siswa bukan lagi sebagai objek pembelajaran namun bisa juga berperan sebagai tutor bagi teman sebayanya, selain itu juga menghasilkan peningkatan kemampuan akademik, meningkatkan kemampuan berpikir kritis, membentuk hubungan persahabatan, menimba berbagai informasi, belajar menggunakan sopan-santun, rneningkatkan motivasi siswa memperbaiki sikap terhadap sekolah dan belajar mengurangi tingkah laku yang kurang baik, serta membantu siswa dalam menghargai pendapat orang lain 2. Kekurangan pembelajaran kooperatif Kekurangan model pembelajaran cooperative learning bersumber pada dua faktor yaitu faktor dari dalam (intern) dan faktor dari luar (ekstern). Faktor dari dalam yaitu: 1) Guru harus mempersiapkan pembelajaran secara matang, disamping itu memerlukan lebih banyak tenaga, pemikiran dan waktu; 2) Agar proses pembelajaran berjalan dengan lancar maka dibutuhkan dukungan fasilitas, alat dan biaya yang cukup memadai; 3) Selama kegiatan diskusi kelompok berlangsung, ada kecenderungan topik permasalahan yang sedang dibahas meluas, banyak yang tidak sesuai dengan waktu yang telah ditentukan; 4) Saat diskusi kelas, terkadang didominasi oleh seseorang, hal ini mengakibatkan siswa yang lain menjadi pasif.
e.
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Everyone Is a Teacher Here Model pembelajaran Everyone is a teacher here banyak tokoh yang menyebut model pembelajaran ini dengan sebutan yang beraneka macam. Menurut Agus Suprijono (2009:110) diperlukan metode-metode pendukung untuk mengembangkan pembelajaran kooperatif, Student Facilitator And Explaining merupakan salah satu model pendukung pengembangan pembelajaran kooperatif. Model pembelajaran ini merupakan cara tepat untuk mendapatkan partisipasi siswa secara keseluruhan maupun individu, model pembelajaran ini commit to user juga memberi kesempatan kepada setiap siswa untuk berperan sebagai guru
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
13 bagi kawan-kawannya. Langkah-langkah pembelajaran dalam menggunakan model pembelajaran Everyone is a teacher here sebagai berikut : 1). Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai. 2). Guru menyajikan garis-garis besar materi pembelajaran. 3). Guru memberikan kesempatan siswa untuk menjelaskan kepada siswa lain, misalnya melalui bagan/peta konsep, hal ini bisa dilakukan secara bergiliran. 4). Guru menyimpulkan ide/pendapat dari siswa. 5). Guru menerangkan semua materi yang disajikan saat itu. 6). Penutup. Sedangkan menurut Martinis Yamin (2006:163) mengatakan bahwa profesionalitas guru dapat dilihat dari pemilihan metode pembelajaran, metode Latihan Bersama Teman merupakan salah satu metode yang dikemukakan oleh beliau. Metode Latihan Bersama Teman merupakan suatu metode pembelajaran yang memanfaatkan siswa yang telah lulus atau berhasil untuk melatih temannya yang bertindak sebagai pelatih dan pembimbing seorang siswa lain. Ia dapat memilih metode penyampaian materi yang sesuai dan disukai temannya, setelah teman yang dilatih lulus, kemudian ia bertindak sebagai pelatih bagi teman yang lain. Kelebihan model pembelajaran Everyone is a teacher here : 1). Siswa diajak untuk dapat menerangkan kepada siswa lain, mengeluarkan ide-ide yang ada di pikirannya sehingga lebih memahami materi. 2). Siswa lain dapat lebih mudah menerima materi karena fasilitator menggunakan gaya bahasa sendiri sesuai dengan umur siswa. Kekurangan model pembelajaran Everyone is a teacher here: 1). Adanya pendapat yang sama sehingga hanya sebagian saja yang tampil. 2). Banyak siswa yang kurang aktif. 3). Kegiatan harus senantiasa dikontrol secara langsung untuk menjaga kualitas. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
14 2. Hakikat Hasil Belajar
a.
Hakikat Belajar 1).Pengertian Belajar Beberapa ahli telah mencoba merumuskan dan membuat tafsiran tentang ”belajar”. Sering kali pula rumusan dan tafsiran mereka itu berbeda satu sama lain. Tabrani Rusyan (1989: 7-9) mengemukakan bahwa belajar adalah memodifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman. Artinya belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan, dan bukan hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat, melainkan lebih luas dari itu, yakni mengalami. Hasil belajar bukan hanya penguasaan latihan, melainkan perubahan kelakuan. Nana Sudjana (1996: 5-6) memberikan pengertian belajar sebagai suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang. Perubahan sebagai hasil dari proses belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti berubah pengetahuan, pemahaman, sikap dan tingkah laku, keterampilan, kecakapan, kebiasaan, serta perubahan aspekaspek lain yang ada pada individu yang belajar dan juga terhadap lingkungannya. Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku individu melalui interaksi dengan lingkungan. Tujuan belajar pada prinsipnya sama, yakni perubahan tingkah laku, hanya berbeda cara atau usaha pencapaiannya, yang menitikberatkan interaksi antara individu dengan lingkungan, belajar selalu menunjukkan suatu proses perubahan perilaku atau pribadi seseorang berdasarkan praktek atau pengalaman tertentu. 2).Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Belajar Tabrani Rusyan (1989: 23 - 25) memaparkan bahwa belajar efektif dipengaruhi oleh beberapa faktor yang mendukung baik yang bersumber dari dalam diri siswa ataupun dari lingkungan luar, yaitu : 1. Peserta didik yang melakukan proses pembelajaran harus mengoptimalkan banyak kegiatan yang meliputi sistem saraf, seperti melihat, mendengar, merasakan, berpikir, dan sebagainya, maupun kegiatan-kegiatan lainnya yang diperlukan untuk memperoleh pengetahuan, sikap, antusias dan kebiasaan baik, minat, dan lain-lainnya yang bermanfaat. 2. Belajar memerlukan latihan dengan jalan mengulang secara berkelanjutan agar pelajaran yang terlupakan dapat dikuasai secara keseluruhan kembali dan pelajaran yang belum dikuasai akan dapat menjadi milik peserta didik sepenuhnya. Kemudian bisa diasosiasikan, itu sangat besar manfaatnya dalam belajar karena semua pengalaman belajar, antara lama dan yang commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
15 baru, secara berurutan diasosiasikan sehingga menjadi satu kesatuan pengalaman. 3. Pengalaman masa lampau (bahan apersepsi) dan pengertian-pengertian yang telah dimiliki oleh peserta didik, besar perannya dalam proses belajar yang sudah dilaksanakan. 4. Faktor kesiapan belajar dan minat usaha. Peserta didik yang yang telah siap belajar akan dapat melakukan kegiatan belajar lebih mudah dan lebih berhasil. Serta minat timbul apabila murid tertarik akan sesuatu karena sesuai dengan kebutuhannya atau akan merasakan bahwa sesuatu yang akan dipelajarinya dirasakan lebih bermakna bagi dirinya. Namun, bila minat itu tidak disertai dengan usaha yang baik, maka belajar juga sulit berhasil. 5. Faktor-faktor fisiologis. Badan yang lemah dan lelah akan menyebabkan perhatian terhadap belajar tidak terkonsentrasi dan tidak sempurna. Jadi kesehatan disini diperlukan. 6. Faktor intelegensi. Peserta didik yang cerdas akan lebih berhasil dalam kegiatan belajar karena ia lebih mudah menangkap dan mamahami pelajaran. Sedangkan Nana Sudjana (1996: 6) menerangkan faktor yang mempengaruhi proses belajar yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal, merupakan kemampuan yang dimilikinya, minat, dan perhatiannya, kebiasaan, usaha dan motivasi serta faktor-faktor lainnya. Sedangkan faktor eksternal dalam proses pendidikan dan pengajaran dapat dibedakan menjadi tiga lingkungan, yakni lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat. Berdasarkan pendapat kedua ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa terdapat dua faktor pokok yang mempengaruhi belajar yaitu faktor yang berasal dari dalam diri siswa itu sendiri (internal/individual) dan faktor yang berasal dari luar diri siswa atau lingkungan sekitarnya (eksternal/sosial). b. Hakikat Hasil Belajar Proses belajar mengajar dikelas dapat digunakan untuk mengetahui berhasil atau tidaknya pembelajaran yang dicapai siswa, maka harus dilakukan evaluasi. Evaluasi penilaian hasil dan proses belajar bertujuan untuk mengetahui ketuntasan peserta didik dalam mengusai kompetensi dasar yang telah ditetapkan. Dari hasil evaluasi terhadap penilaian tersebut dapat diketahui kompetensi dasar dan materi yang belum dikuasai peserta didik. Menurut Nana Sudjana (2008: 22-23) hasil belajar adalah kemampuankemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. to user Horward Kingsley membagi commit tiga macam hasil belajar, yakni (a) ketrampilan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
16 dan kebiasaan, (b) pengetahuan dan pengertian, (c) sikap dan cita-cita. Masing-masing jenis hasil belajar dapat diisi dengan bahan yang telah ditetapkan dalam kurikulum. Sedangkan Gagne membagi lima kategori hasil belajar, yakni (a) informasi verbal, (b) ketrampilan intelektual, (c) strategi kognitif, (d) sikap dan (e) ketrampilan motoris. Dalam sistem pendidikan nasional rumusan tujuan pendidikan, baik tujuan kurikuler maupun tujuan instruksional, menggunakan klasifikasi hasil belajar dari Benyamin Bloom yang secara garis besar membaginya menjadi tiga ranah, yakni ranah kognitif, ranah afektif dan ranah psikomotoris. Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek, yakni pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis dan evaluasi. Kedua aspek pertama disebut kognitif tingkat rendah dan keempat aspek berikutnya termasuk kognitif tingkat tinggi. Ranah afektif berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek, yakni penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi dan internalisasi. Ranah psikomotoris berkenaan dengan hasil belajar ketrampilan dan kemampuan bertindak. Ada ranah psikomotoris, yakni (a) gerakan reflex, (b) ketrampilan gerakan dasar, (c) kemampuan perseptual, (d) keharmonisan atau ketepatan, (e) gerakan ketrampilan kompleks (f) gerakan ekspresif dan interpretatif. Berdasarkan penjelasan tersebut diatas, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah kemampuan yang dicapai oleh siswa dalam penguasaan pengetahuan dan keterampilan suatu mata pelajaran tertentu sesuai dengan tujuan yang diharapkan, hasil belajar yang diperoleh dapat berupa keterampilan, pengetahuan, kebiasaan dan cita-cita. Hasil belajar terdiri dari tiga ranah yakni ranah kognitif, ranah afektif dan ranah psikomotoris yang semuanya sudah terangkum dalam ketuntasan hasil belajar siswa.
3. Hakikat Mata Pelajaran Akuntansi Ilmu Ekonomi saat ini telah berkembang menjadi cabang-cabang ilmu yang bersifat teoritis seperti ekonomi makro dan ekonomi mikro, user Ekonomi Perusahaan (bisnis). maupun yang bersifat ilmu commit terapantoseperti
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
17 Sedangkan dalam rangka pengambilan keputusan yang tepat para pengelola perusahaan memerlukan sejumlah informasi kuantitatif antara lain mengenai transaksi keuangan yang dihimpun oleh bagian akuntansi. Setiap mata pelajaran mempunyai karakteristik yang khas. Demikian juga halnya dengan mata pelajaran Akuntansi. Mata pelajaran Akuntansi memiliki karakteristik sebagai berikut: a. Akuntansi merupakan seperangkat pengetahuan untuk menghasilkan informasi yang bermanfaat. b. Materi Akuntansi berupa pokok-pokok bahasan dari pengertian secara umum pencatatan transaksi keuangan, penyusunan laporan keuangan baik perusahaan jasa, dagang, maupun koperasi sampai pada analisis laporan keuangan tersebut c. Pokok-pokok bahasan tersebut diurutkan sesuai dengan sekuensial proses akuntansi dari bukti transaksi sampai menjadi laporan keuangan. (Depdiknas, 2002: 3) Adapun fungsi mata pelajaran akuntansi di SMK salah satunya adalah mengembangkan pengetahuan, ketrampilan, sikap rasional, teliti, jujur, dan bertanggungjawab melalui prosedur pencatatan, pengelompokan, pengikhtisaran transaksi keuangan, penyusunan laporan keuangan berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan (SAK). Selain mempunyai fungsi, pelajaran akuntansi di SMK juga mempunyai tujuan yaitu membekali tamatan SMK dalam berbagai kompetensi dasar. Hal itu dimaksudkan agar mereka menguasai dan mampu menerapkan konsep-konsep dasar, prinsip, dan prosedur akuntansi dengan benar sehingga dapat menerjunkan para siswa ke masyarakat dan juga memberikan manfaat bagi siswa. Akuntansi mengkaji tentang suatu sistem untuk menghasilkan informasi berkenaan dengan transaksi keuangan. American Accounting Association (AAA) mendefinisikan akuntansi sebagai “...proses mengidentifikasi, mengukur, melaporkan informasi ekonomi untuk memungkinkan adanya penilaian serta keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut.” Definisi ini mengandung pengertian bahwa akuntansi sebagai proses kegiatan akuntansi yang commit user terdiri dari identifikasi, pengukuran, dan to pelaporan akuntansi, serta mengandung
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
18 arti sebagai kegunaan akuntansi, diharapkan berguna dalam penilaian dan pengambilan keputusan mengenai kesatuan usaha yang bersangkutan. Untuk mempelajari Akuntansi dibutuhkan logika berpikir kreatif dan keterampilan berhitung yang baik. Oleh karena itu dalam mempelajari Akuntansi tidak bisa dilakukan hanya pada saat menjelang ulangan harian atau ujian saja. Apalagi materi Akuntansi saling berurutan dan berkaitan antara satu dengan yang lainnya. Peserta didik harus berpikir secara komprehensif dan menyeluruh dalam mempelajari mata pelajaran ini. Pada mata pelajaran Akuntansi, aspek yang dinilai dari siswa adalah aspek kognitif dan aspek afektif. Penilaian dapat dilakukan selama proses belajar mengajar mata pelajaran Akuntansi berlangsung dengan menggunakan berbagai macam teknik penilaian yang telah dipersiapkan dan secara berkelannjutan oleh guru. Untuk mendapatkan gambaran mengenai perkembangan kemajuan belajar siswa maka pelaksanaan penilaian harus dilakukan secara berkelanjutan, akurat dan konsisten dari pokok bahasan satu ke pokok bahasan selanjutnya baik dalam bentuk angka, simbol maupun huruf yang diperoleh melalui berbagai instrumen penilaian.
B. Penelitian yang Relevan Penelitian-penelitian terdahulu yang sejenis dapat digunakan sebagai referensi dalam membantu kelancaran proses penelitian, penelitian yang sejenis dipakai dalam referensi penelitian ini adalah: Penelitian tentang metode ETH (Everyone Is a Teacher Here) terdahulu pernah dilakukan oleh Anggraini Pramesty dalam penelitiannya yang berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Everyone Is a Teacher Here Dalam Upaya Untuk Meningkatkan Keaktifan Siswa Pada Materi Himpunan Matematika Siswa Kelas VII Semester II SMP Muhammadiyah 10 Surakarta. Penelitian ini mengemukakan bahwa pembelajaran dengan strategi Everyone Is a Teacher Here dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika dibandingkan dengan siswa yang menggunakan metode konvensional. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
19 Sutriari, Astati (2008) dalam penelitiannya yang berjudul “Peningkatan Interaksi Pembelajaran Siswa Dalam Pembelajaran Ekonomi Di Kelas XI SMP Negeri 1 Solok, Dengan Tehnik Pembelajaran Everyone Is A Teacher Here” yang menyimpulkan bahwa kualitas interaksi pembelajaran dalam proses pembelajaran dan hasil belajar siswa meningkat dengan penerapan model pembelajaran Everyone Is a Teacher Here dibandingkan dengan siswa yang diajar menggunakan metode konvensional. Persamaan penelitian relevan yang pertama dengan penelitian yang dilakukan adalah jenis penelitian, yaitu penelitian tindakan kelas. Penelitian tersebut menjelaskan bahwa pembelajaran aktif tipe ETH meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran matematika. Apabila dibandingkan dengan penelitian relevan yang kedua persamaannya dengan penelitian yang dilakukan adalah model pembelajaran yang digunakan, yaitu model pembelajaran ETH, hal inilah yang memotivasi untuk melakukan penelitian dengan model pembelajaran yang sama. Perbedaan penelitian relevan yang pertama dengan penelitian yang akan dilakukan yaitu Anggraini Pramesty menekankan pada keaktifan siswa sedangkan penelitian ini menekankan hasil belajar. Apabila dibandingkan dengan penelitian relevan yang kedua terletak pada kualitas interaksi pembelajaran.
C. Kerangka Pemikiran Kerangka pemikiran merupakan arahan penalaran dan memberikan gambaran pemecahan masalah melalui argumentasi untuk dapat sampai pada pemberian jawaban sementara atas masalah yang telah dirumuskan sebelumnya. Kerangka berpikir ini digambarkan dengan skema secara sistematik, berdasarkan kajian teori yang telah dikemukakan maka dapat dibuat kerangka pemikiran sebagai berikut : Pengajaran yang baik adalah yang dapat mendukung keberhasilan pemahaman peserta didik, padahal pengajaran yang banyak digunakan di sekolah menengah adalah pembelajaran konvensional yang berpusat pada guru atau teacher center seperti yang terjadi di sekolah yang dijadikan penelitian ini. Metode konvensional adalah metode yang mudah digunakan dimana peran guru sangat dominan dalam commit user membosankan yang hanya di kelas serta kegiatan diskusi kelas yang tosangat
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
20 dominasi oleh siswa tertentu saja yang aktif, sebagian kurang antusias dalam mengajukan pertanyaan maupun menuangkan pendapat pribadi berdasarkan materi pelajaran yang sedang didiskusikan serta pembagian kelompok diskusi yang belum merata dan masih memakai teknik yang sudah sering dipakai. Pelaksanaan pembelajaran dengan metode konvensional, membuat siswa kurang aktif, partisipasi rendah, interaksi juga rendah dan guru tidak bisa menganalisis daya tangkap atau pemahaman siswanya secara individu. Maka dari itu, diperlukan metode yang bisa menarik perhatian siswa untuk meningkatkan antusias dan prosesnya menjadi menyenangkan serta ketuntasan belajar akan meningkat. Ada banyak model pembelajaran kooperatif yang bisa diterapkan dalam kelas untuk peningkatan hasil belajar, salah satunya dinyatakan dalam penelitian bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Everyone is a Teacher Here dalam pelajaran akuntansi ternyata efektif meningkatkan hasil belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran dikelas.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
21 Untuk itu disajikan skema kerangka pemikiran sebagai berikut: Kondisi Awal
Konvensional Ceramah bervariasi
§ § §
Siswa tidak perhatian Minat dan partisipasi siswa rendah Siswa kurang aktif
Hasil belajar siswa rendah
Penelitian Tindakan Kelas
Everyone Is a Teacher Here
§ § §
Kondisi Akhir
Siswa memperhatikan Minat dan partisipasi siswa meningkat Siswa aktif
Hasil belajar siswa meningkat Gambar 1. Bagan Kerangka Pemikiran
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
22 D. Hipotesis Tindakan Berdasarkan teori dan kerangka berpikir yang telah dipaparkan sebelumnya, maka dapat dirumuskan hipotesis dari tindakan kelas ini adalah Penerapan Pendekatan Pembelajaran Cooperatif
Tipe Everyone is a Teacher Here dapat
Meningkatkan Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas XII Akuntansi 1 SMK Kristen 1 Surakarta Tahun Ajaran 2010/2011.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
23 BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian akan dilaksanakan pada siswa kelas XII Akuntansi SMK Kristen 1 Surakarta, alasan pemilihan tempat tersebut karena berasumsi bahwa SMK Kristen 1 Surakarta memenuhi persyaratan untuk dijadikan obyek penelitian terkait dengan permasalahan yang akan diteliti antara lain : a.
Kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan di SMK Kristen 1 Surakarta secara umum masih menggunakan model pembelajaran konvensional yaitu didominasi oleh ceramah dan praktek.
b.
Pencapaian hasil belajar siswa belum optimal, hal ini dikarenakan guru masih menggunakan model pembelajaran konvensional sehingga siswa masih kesulitan di dalam memahami materi yang diberikan.
c.
Model Pembelajaran Everyone Is a Teacher Here belum pernah dijadikan obyek penelitian disekolah tersebut. 2. Waktu Penelitian Waktu pelaksanaan penelitian dari bulan Juli 2011 sampai dengan bulan
November 2011. Waktu ini meliputi kegiatan persiapan sampai penyusunan laporan penelitian, dengan jadwal sebagai berikut:
commit to user 23
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
24 Tabel 1. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Dalam Penelitian Jenis Kegiatan 1. Persiapan Penelitian a. Penyusunan Judul b. Penyusunan Proposal c. Perijinan 2. Perencanaan Tindakan 3. Implementasi Tindakan a. Siklus I b. Siklus II 4. Review
Juli 2011
Agst 2011
Sept 2011
Okt 2011
Nov 2011
5. Penyusunan Laporan B. Subyek dan Obyek Penelitian 1. Subyek Penelitian Subyek penelitian adalah sesuatu yang menjadi perhatian untuk diambil datanya. Adapun yang menjadi subyek penelitian adalah siswa-siswi kelas XII Akuntansi 1 SMK Kristen 1 Surakarta Tahun Ajaran 2010/2011. 2. Obyek Penelitian Obyek penelitian merupakan berbagai kegiatan yang terjadi di dalam kelas selama berlangsungnya proses belajar mengajar, obyek penelitian tindakan kelas ini terdiri dari: 1. Model pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah model Everyone Is A Teacher Here, langkah-langkah pembelajaran dengan metode Everyone Is A Teacher Here guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai, guru menyajikan materi, memberikan kesempatan siswa untuk menjelaskan kepada siswa lainnya baik melalui bagan atau peta konsep maupun yang lainnya, guru menyimpulkan ide atau pendapat dari siswa, guru menjelaskan semua materi yang disajikan pada saat itu dan penutup. 2. Penggunaan model pembelajaran Everyone Is A Teacher Here dengan commit to user menekankan pada hasil belajar siswa.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
25 Penilaian dilakukan dengan menilai proses dan hasil dari pembelajaran akuntansi dengan menggunakan model pembelajaran ETH. Proses pembelajaran yang dimaksudkan adalah proses kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan di dalam kelas. Sedangkan hasil yang ditingkatkan adalah hasil belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran dalam satu siklus.
C. Pendekatan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dengan pendekatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan pada suatu obyek dan mengkondisikannya seperti apa adanya. Rochiati Wiriaatmadja (2008: 13) mengungkapkan bahwa penelitian tindakan kelas adalah bagaimana sekelompok guru dapat mengorganisasikan kondisi praktek pembelajaran mereka sendiri. Mereka dapat mencobakan suatu gagasan perbaikan dalam praktik pembelajaran mereka, dan melihat pengaruh nyata dari upaya itu. Kegiatan penelitian berangkat dari permasalahan di lapangan yang dihadapi oleh guru dalam menyelenggarakan proses belajar mengajar, untuk selanjutnya dicarikan alternatif pemecahaan masalahnya dan ditindaklanjuti dengan tindakan-tindakan nyata yang terencana dan terstruktur. Hal penting dalam pelaksanaan PTK adalah tindakan nyata (action) yang dilakukan oleh guru (dan bersama pihak lain) untuk memecahkan masalah yang akan dihadapi dalam proses belajar mengajar. Tindakan itu harus direncanakan dengan baik dan dapat diukur tingkat keberhasilannya dalam pemecahan masalah tersebut. Jika ternyata program tersebut belum dapat memecahkan masalah yang ada, maka perlu dilakukan penelitian siklus berikutnya (siklus kedua) untuk mencoba tindakan lain (alternatif pemecahan lain sampai permasalahan dapat teratasi). Siklus pelaksanaan PTK dilakukan melaui empat tahap, yakni: (1) perencanaan tindakan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi dan interpretasi, dan (4) analisis dan refleksi tindakan yang dapat digambarkan sebagai berikut :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
26 Permasalahan
Perencanaan Tindakan I
Pelaksanaan Tindakan I
Siklus I
Refleksi I
Pengamatan/ Pengumpulan Data I
Permasalahan baru hasil refleksi
Perencanaan Tindakan II
Pelaksanaan Tindakan II
Siklus II
Refleksi II
Apabila permasalahan belum terselesaikan
Pengamatan/ Pengumpulan Data II
Dilanjutkan ke siklus berikutnya
Gambar 2. Siklus Penelitian Tindakan Kelas (Suhardjono dalam Suharsimi Arikunto, Suhardjono, dan Sapardi, 2007:74)
Keterangan: 1) Rencana Tindakan Berdasarkan hasil identifikasi dan perumusan masalah, peneliti kemudian mengajukan suatu solusi alternatif yang berupa penerapan model pembelajaran Everyone Is a Teacher Here. 2) Pelaksanaan Tindakan Keseluruhan tindakan yang dilaksanakan dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pencapaian kompetensi siswa, baik kompetensi kognitif, afektif, maupun psikomotorik mata pelajaran akuntansi yang sebelumnya dirasakan belum optimal. Tindakan dalam penelitian ini berupa pembelajaran berdasarkan masalah dengan model pembelajaran Everyone Is A Teacher Here agar dapat meningkatkan hasil belajar siswa sekaligus mengajarkan para siswa untuk mengembangkan kemampuan berpikir, pemecahan masalah, dan keterampilan commit to user intelektual, belajar berbagai peran orang dewasa melalui pelibatan mereka dalam
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
27 pengalaman nyata atau simulasi, dan menjadi pembelajar yang otonom dan mandiri. Dalam tahap ini dapat dilakukan observasi untuk mengetahui apakah tindakan yang dilakukan sudah sesuai dengan rencana dan telah dapat mengatasi permasalahan yang ada. Selain itu, diperlukan juga untuk melakukan observasi mengumpulkan data yang akan diolah untuk mengetahui pencapaian hasil tindakan. Data yang telah terkumpul kemudian diolah untuk merencanakan tindakan pada penelitian berikutnya. 3) Pemantauan dan Evaluasi Tindakan Kegiatan pemantauan dilakukan untuk mengawasi tindakan yang terjadi di dalam kelas. Dalam tahap ini, mengadakan observasi tentang proses belajar mengajar dengan model pembelajaran Everyone Is A Teacher Here, kemudian mengamati jalannya proses pembelajaran yang terjadi di dalam kelas sekaligus memberikan pendampingan secara langsung kepada para siswa sebagai fasilitator manakala siswa mengalami kesulitan dalam proses pembelajaran tersebut. Dengan demikian siswa akan lebih memahami tujuan dari pelaksanaan model pembelajaran tersebut. 4) Analisis dan Refleksi Tindakan Hasil evaluasi kemudian dianalisis untuk menentukan langkah-langkah perbaikan apa yang bisa dilaksanakan, sehingga didapatkan suatu alternatif pemecahan untuk semua permasalahan yang dialami oleh guru dan siswa dalam proses pembelajaran akuntansi. Pada tahap ini, menganalisis atau mengolah data yang telah dikumpulkan, kemudian diambil suatu kesimpulan. Dari kesimpulan tersebut dapat diketahui apakah penelitian ini berhasil atau tidak, sehingga dapat ditentukan langkah selanjutnya. Hasil dari evaluasi digunakan untuk menentukan langkah-langkah lebih lanjut atau tindak lanjut. Pelaksanaan tindakan kelas yang dihadapi tidak langsung dapat diselesaikan dalam satu tindakan atau satu siklus, sehingga perlu adanya satu tindakan perbaikan lanjutan terhadap masalah yang belum terselesaikan. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
28 D. Teknik Pengumpulan Data Sesuai dengan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini, maka teknik pengumpulan data yang digunakan: 1
Wawancara Wawancara dilakukan terhadap guru dan siswa untuk menggali informasi guna memperoleh data terkait dengan aspek-aspek pembelajaran, penentuan tindakan dan respon yang diberikan sebagai akibat dari tindakan yang dilakukan. Jenis wawancara yang akan dilakukan bebas terpimpin, membawa kerangka pertanyaan untuk disajikan, tetapi cara bagaimana pertanyaan itu diajukan sesuai dengan kebijaksanaan interviewer.
2
Observasi Observasi dilaksanakan dengan tujuan untuk mengamati pelaksanaan pembelajaran akuntansi yang dilakukan oleh siswa dan guru di dalam kelas. Pengamatan dilaksanakan sebelum dan ketika siklus penelitian berlangsung. Jenis observasi yang digunakan adalah observasi partisipan artinya peneliti ikut terlibat dalam proses pembelajaran (tindakan).
3
Dokumentasi Dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, legger, agenda, dan sebagainya. Dalam penelitian ini, metode dokumentasi digunakan untuk memperoleh data sekolah, data identitas siswa, data hasil belajar kognitif siswa yang berupa nilai ulangan harian mata pelajaran akuntansi, untuk memperoleh data tentang kemampuan awal siswa.
4
Tes Tes digunakan untuk mengetahui tingkat perkembangan atau keberhasilan pelaksanaan tindakan pembelajaran. Tes yang digunakan dalam bentuk tertulis dengan asumsi ada pembagian jenis soal sesuai tingkat kompetensi yang ingin dicapai meliputi: kompetensi kognitif, afektif, dan psikomotorik.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
29 E. Prosedur Penelitian Prosedur penelitian merupakan tahapan-tahapan yang ditempuh dalam penelitian dari awal sampai akhir. Prosedur penelitian ini terdiri dari beberapa tahap kegiatan yaitu: 1. Tahap Pengenalan Masalah Kegiatan yang dilakukan oleh peneliti pada tahap ini adalah: a. Mengidentifikasi masalah b. Menganalisis masalah secara mendalam dengan mengacu pada teori-teori yang relevan c. Menyusun bentuk tindakan yang sesuai dengan siklus pertama d. Menyusun alat monitoring dan evaluasi 2. Tahap Persiapan tindakan a. Penyusunan jadwal penelitian b. Penyusunan rencana pembelajaran c. Penyusunan soal evaluasi 3. Tahap Penyusunan Rencana Tindakan Rencana tindakan disusun dalam dua siklus, yaitu : siklus I, siklus II, dan siklus III. Setiap siklus terdiri empat tahap, yaitu perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan interpretasi, serta tahap analisis dan refleksi. a. Rancangan Siklus I 1) Tahap Perencanaan, Pada tahap ini peneliti dan guru kelas menyusun: a) skenario pembelajaran sebagai berikut : (1). Kegiatan awal : Guru menggali dan mengembangkan pengetahuan siswa terhadap materi pelajaran yang akan di bahas serta memberikan motivasi kepada siswa tentang materi pelajaran. (2). Kegiatan inti : Guru memberikan suatu permasalahan yang berkaitan dengan commit to Guru user menciptakan kelas yang terbuka konteks kehidupan nyata.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
30 serta mengarahkan siswa untuk melakukan pertukaran gagasan. Siswa mendiskusikan tugas yang telah diberikan oleh guru secara berkelompok. (3). Kegiatan akhir : Menarik kesimpulan pembelajaran dan Guru memberikan pekerjaan rumah kepada siswa. b) Instrumen untuk evaluasi yang berupa soal tes tertulis c) Menetapkan indikator ketercapaian yang akan dilaksanakan dalam proses pembelajaran. Tabel 2. Indikator Ketercapaian Belajar Siswa Persentase Cara mengukur Target Capaian Aspek yang diukur Aspek Kognitif · Pemahaman Materi ·
Ketuntasan Hasil Belajar (Evaluasi)
70%
70%
Aspek Afektif Dari Penilaian : · Kelakuan
75%
·
Kerajinan /Kedisiplinan
70%
·
Kerapian
75%
Aspek Psikomotorik · Keterampilan bertanya (gerak refleks) ·
Keterampilan menjawab (gerak expresif & interpretatif)
70%
Dihitung dari jumlah siswa yang memperoleh nilai sesuai KKM yaitu 75 (75% dari keseluruhan) ke atas, untuk siswa yang mendapat nilai 75 dianggap mencapai KKM. Diamati saat pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi dan dihitung dari jumlah nilai rata-rata siswa yang menunjukkan perhatian dan kesungguhan di dalam proses KBM dengan kriteria penilaian 1 : Cukup Baik; 2 : Baik; 3 : Amat Baik Diamati saat pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi oleh peneliti dan
70%
Sumber : Benyamin Bloom ( Nana Sudjana :22-31) commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
31 2) Tahap pelaksanaan, dilaksanakan sesuai skenario pembelajaran yang telah direncanakan yang dilakukan bersamaan dengan observasi terhadap dampak tindakan. 3) Tahap observasi dan interpretasi, dilakukan dengan mengamati dan menginterpretasikan aktivitas penerapan model pembelajaran Everyone Is A Teacher Here pada proses pembelajaran akuntansi tentang kekurangan dan kemajuan aplikasi tindakan pertama untuk mendapatkan data. 4) Tahap analisis dan refleksi, dilakukan dengan menganalisis hasil observasi dan interpretasi sehingga diperoleh kesimpulan bagian mana yang perlu diperbaiki/disempurnakan dan bagian mana yang telah memenuhi target. b. Rancangan Siklus II Siklus II perencanaan tindakan dengan hasil yang telah dicapai pada tindakan siklus I sebagai upaya perbaikan dari siklus tersebut dengan materi pembelajaran sesuai dengan silabus mata pelajaran akuntansi, termasuk perwujudan tahap pelaksanaan, observasi dan interpretasi, serta analisis dan refleksi yang juga mengacu pada siklus sebelumnya. 4. Tahap Implementasi Tindakan Tahap ini pelaksanakan hipotesis tindakan, yakni untuk meningkatkan hasil pembelajaran akuntansi melalui penerapan model pembelajaran Everyone Is A Teacher Here dalam proses pembelajaran akuntansi. Hipotesis tindakan ini dimaksudkan untuk menguji kebenarannya melaui tindakan yang telah direncanakan. 5. Tahap Pengamatan Tahap ini dilakukan pengamatan terhadap siswa yang sedang melakukan kegiatan belajar-mengajar dibawah bimbingan guru. 6. Tahap Penyusunan Laporan Tahap ini dilakukan penyusunan laporan dari semua kegiatan yang telah dilakukan selama penelitian.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Lokasi Penelitian 1. Riwayat Singkat Bermula dari inisiatif beberapa orang Kristen di Surakarta untuk mendirikan sekolah lanjutan atas dan kejuruan, maka dalam musyawarah telah diputuskan memilih sekolah lanjutan atas ekonomi. Mengingat jika pertimbangan keadaan ekonomi/perekonomian masyarakat perlu ada peningkatan, maka beberapa orang Kristen tersebut dan masyarakat Surakarta pada umumnya merasa wajib membantu pemerintah dalam meningkatkan perekonomian. Disamping itu yang paling penting adalah untuk mendirikan sekolah persetujuan pengurus. Perhimpunan Pendidikan Kristen Surakarta (PPKS) dan dari Kepala Inspeksi Daerah Pendidikan Ekonomi Jawa Tengah, yang ada di Semarang. Akhirnya pada tanggal 1 Agustus 1958, berdiri Sekolah Menengah Ekonomi Atas (SMEA) Kristen Surakarta yang bercorak Kristen. Pengelolaan SMEA Kristen Surakarta, di bawah bimbingan Panitia yang diketuai oleh Bp. O. Rekso Darmojo dan staf, sedangkan jalannya pelajaran diserahkan kepada Bp. Hartoyo, selaku Kepala Sekolah yang dibantu oleh Bp. Sucipto, B.A, untuk mencari tenaga pengajar sekolah yang beralamat di Jalan Bali No 142 Solo atau di SD Kristen Patihan. Tahun 1961 Drs. Hartoyo selaku Kepala Sekolah mendapat tugas yang baru yaitu menjadi dosen UNDIP Semarang. Jabatan Kepala Sekolah selanjutnya diserahkan kepada Bp. Sucipto, B.A yang waktu itu menjabat di SMEA Negeri 1 Surakarta. Pada tahun 1964 karena adanya peraturan bahwa Kepala Sekolah Negeri tidak diperkenankan merangkap jabatan Kepala Sekolah yang lain, maka jabatan Kepala Sekolah diserahkan kepada Bp. Subarjo, B.A. Pada tahun 1965 berdasarkan SK P dan K tertanggal 11 Februari 1965 No. 1757/BS/RI SMEA Kristen Surakarta mendapat bantuan pemerintah terhitung 1 Agustus 1984. Pada tahun 1968, diadakan pembaharuan permohonan bantuan. commit user Melalui Surat Keputusan Menteri P todan K Republik Indonesia tanggal 30 32
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
33 Agustus 1969 No 7160/Baum/Keu/OTSAB/1969; maka bantuan pemerintah
kepada SMEA Kristen Surakarta diperbaharui. Mulai tahun 1968, tanggungjawab panitia diserahkan sepenuhnya kepada pengurus PPKS dalam menangani kelangsungan hidup SMEA Kristen Surakarta. Pengurus mengangkat seorang guru tetap dan 2 orang pegawai Tata Usaha yang digaji langsung oleh PPKS, selain itu pengurus juga diberi subsidi sebagai honorarium guru tidak tetap dan kelebihan jam mengajar. Nama SMEA Kristen Surakarta berubah menjadi SMK Kristen Surakarta berdasar Surat Keputusan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan No 41007/AA/07/1997 tanggal 3 April 1997 dengan 3 jurusan yaitu Akuntansi, Sekretaris dan Penjualan. Pada tanggal tersebut juga mendatangkan perubahan nomor status. Nama SMEA Kristen Surakarta berubah menjadi SMK Kristen 1 Surakarta dan sebagai catatan pada tanggal 10 Mei 1996 PPKS telah mengangkat Bp. Kledi Sunyoto, S.Pd menjadi pelaksana harian kepala SMK Kristen 1 Surakarta, selama Ibu Dra. Kuminah selaku Kepala Sekolah SMK Kristen 1 Surakarta berhalangan hadir. Sampai saat ini yaitu pada tahun pelajaran 2010/2011 SMK Kristen Surakarta telah memiliki 4 jurusan yaitu Akuntansi, Administrasi Perkantoran, Penjualan dan Multimedia sebagai program/jurusan baru di SMK Kristen 1 Surakarta di bawah pimpinan/ Kepala Sekolah Ibu Dra. Sri Haryanti M.M. Dari awal berdiri sampai sekarang SMK Kristen 1 Surakarta telah mengalami pergantian kepala sekolah sebanyak 6 kali. Nama-Nama kepala sekolah yang pernah dan sampai sekarang menjabat adalah: 1. Tahun 1958 sampai dengan tahun 1964, Bapak S. Sucipto, BA. 2. Tahun 1965 sampai dengan tahun 1969, Bapak Suparjo, BA. 3. Tahun 1970 sampai tahun 1974 Bapak Drs. Santosa Adi Kusumo. 4. Tahun 1975 sampai dengan tahun 1978 Bapak Bob Hadianto. 5. Tahun 1979 sampai dengan tahun 1991 dipegang oleh Dra. Kusminah. 6. Tahun 1999 sampai sekarang oleh Ibu Dra. Sri Haryanti, M.M. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
34 Salah satu ciri yang membedakan antara sekolah Kristen dengan
lembaga pendidikan/sekolah yang lain adalah di Sekolah/Lembaga Kristen setiap hari diadakan pembukaan diawal jam pelajaran yang pertama. Pembukaan itu dilakukan dengan diadakan kebaktian singkat yang di dalam meliputi pujian, pembacaan Ayat Alkitab, Renungan, Doa. Selain itu, pada jam pelajaran yang terakhir diadakan doa penutupan secara bersama-sama. Kegiatan tersebut dipusatkan dari ruang guru, dan siswa bisa mengikutinya melalui speaker-speaker yang telah dipasang pada setiap sudut kelas. Semua kegiatan di atas dilakukan oleh siswa secara bergiliran dibawah pengawasan dan koordinasi guru piket.
2. Keadaan Lingkungan SMK Kristen 1 Surakarta SMK Kristen 1 Surakarta sebagai salah satu lembaga pendidikan kejuruan formal yang secara teknis memenuhi syarat sebagai lembaga pendidikan. Hal ini dapat dilihat dari letak lokasi yang strategis, sehingga mudah dijangkau kendaraan umum. Selain itu, fasilitas dan kontruksi gedung yang memiliki sirkulasi udara dan penerangan yang cukup, sarana dan prasrana yang memadai. Formasi gedung SMK Kristen 1 Surakarta berbentuk “U” sehingga tengahnya dapat dipakai sebagai tempat upacara, olahraga, bermain siswa. Di sisi lain, SMK Kristen 1 Surakarta juga mengalami sedikit hambatan. Hambatan itu yaitu, suara bising kendaraan karena letak SMK Kristen yang berada di samping jalan besar. SMK Kristen 1 Surakarta terletak satu lokasi dengan SMP Kristen 4 Surakarta, tepatnya berada di Jalan A. Yani No. 2 Tegalharjo, Jebres, Surakarta. Ruang-ruang yang ada di SMK Kristen 1 Surakarta adalah: 1. Ruang Kelas Jumlah ruang kelas ada 19 terdiri dari 7 ruang di lantai bawah dan 12 ruang di lantai atas. 2. Ruang Kepala Sekolah commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
35 Ruang kepala Sekolah ada 1 ruang berada di lantai atas menghadap ke
utara. Letak ruang kepala sekolah berada di sebelah barat ruang kelas XI TKI 2 dengan luas 30,56 m2. 3. Ruang Guru Ruang guru berjumlah 1 buah berada di lantai bawah di sudut menghadap ke timur dengan luas 146 m2. 4. Ruang Penerimaan SPP Berada di lantai bawah, sebelah barat pintu gerbang dan berbatasan dengan Bank Mini. 5. Ruang Toko Berada di lantai bawah, tepatnya di sebelah barat gerbang yang paling luar. Ruang toko ini menghadap ke selatan berhadapan dengan Hotel Asia. 6. Ruang Bank Mini Terletak di lantai atas, di sebelah barat Ruang pembayaran SPP dan di sebelah selatan Ruang kelas XII Tata Niaga. Luas ruang Bank Mini adalah 55 m2. 7. Ruang Tata Usaha Berada di lantai bawah di sebalh barat gerbang bagian tengah, ruang tata usaha menghadap ke timur, dengan luas ruangan 32 m2. 8. Ruangn Kantin. Kantin ada 1 ruang yang letaknya di sebelah selatan Smart, menghadap ke timur dengan total luas ruangan 18 m2. 9. Ruang BK Ruang BK ada 1 ruangan di sebelah barat ruang kelas Keuangan 1, mengahadap ke utara dengan total luas ruangan 22,5 m2. 10.
Ruang UKS
11.
Ruang Laboratorium Mengetik Ruang Laboratorium mengetik memiliki 1 ruang dengan luas ruangan commit to user 72 m2 dan total Luas ruangan 56 m2.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
36
12.
Ruang Laboratorium Komputer Ruang Laboratorium Komputer memiliki 1 ruang dengan luas ruangan 84 m2 dan total Luas ruangan 56 m2
13.
Ruang Sepeda
14.
Ruang Perpustakaan Memiliki 1 buah ruang perpustakaan yang berada di depan kelas X administrasi 2. Ruang perpustakaan menghadap ke utara.
15.
WC dan Kamar Mandi Jumlah Toilet yang ada di SMK Kristen ada 13 buah, dengan luas 26,1m2. Untuk kepentingan koordinasi, maka ruangan-ruangan yang dianggap
penting di pasang airphone, ruangan itu meliputi: 1. Ruang Kepala Sekolah 2. Ruang Guru 3. Ruang Tata Usaha 4. Ruang BP 5. Ruang Toko 6. Ruang Perpustakaan
3. Visi dan Misi Visi Mewujudkan Lembaga pendidikan dan pelatihan berstandar Nasional yang menghasilkan tenaga kerja yang kompeten, mandiri serta memiliki iman, pengharapan dan kasih. Misi a)
Melaksanakan pendidikan dan pelatihan yang berstandar dan berorientasi pada mutu.
b)
Melaksanakan kegiatan yang berorientasi pada pusat produksi dan pemasaran.
c)
Menghasilkan Sumber Daya Manusia yang kompeten, mandiri dan beriman. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
37
Tujuan Dan Sasaran Program SMK Kristen 1 Surakarta Tujuan : 1. Menyiapkan siswa untuk memasuki dunia kerja serta mengembangkan setiap potensinya. 2. Menyiapkan siswa mampu memilih karier maupun berpotensi untuk mengembangkan dirinya di era globalisasi. 3. Menyiapkan tenaga kerja tingkat menengah untuk mengisi kebutuhan dunia usaha/industri pada saat ini maupun di masa mendatang. 4. Menyiapkan tamatan menjadi warga negara yang normatif, adaptif, produkrif dan kreatif serta inovatif Sasaran program SMK Kristen 1 Surakarta 1. Meningkatkan hasil PMB menjadi lebih mantap dari tahun sebelumnya. 2. Meningkatkan administrasi sekolah tenaga pendidikan serta PMB 3. Meningkatkan hubungan sekolah dengan dunia usaha/ industri dan masyarakat untuk peningkatan pelaksanaan sistem ganda (PSG). 4. Meningkatkan Unit Produksi dalam rangka menggali Sumber dana dan menjadi sasaran peningkatan ketrampilan.
B. Identifikasi Masalah Pembelajaran Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XII Akuntansi 1 SMK Kristen 1 Surakarta Sebelum melaksanakan proses penelitian, terlebih dahulu peneliti melakukan kegiatan identifikasi masalah (observasi awal) dengan tujuan untuk mengetahui keadaan nyata yang ada di lapangan. Observasi awal dilakukan pada tanggal 13 September 2011 diSMK Kristen 1 Surakarta. Hasil dari identifikasi masalah tersebut adalah sebagai berikut :
1. Ditinjau dari Segi Siswa : a. Sarana dan prasarana pembelajaran kurang memadai. Dalam pembelajaran akuntansi di SMK Kristen 1 Surakarta ini commit to user didukung dengan buku paket yang mana masing-masing siswa berhak
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
38 meminjam buku yang tersedia di perpustakaan sekolah. Dalam realisasinya,
sarana penunjang belajar siswa seperti buku akuntansi yang terdapat dalam perpustakaan belum mampu memenuhi kebutuhan informasi yang diperlukan oleh siswa (buku paket untuk mata pelajaran ini kurang bervariasi dan buku lama). Keterbatasan literatur tersebut berdampak pada terhambatnya proses belajar siswa. Terlebih lagi siswa kurang antusias untuk memanfaatkan buku yang telah tersedia guna meningkatkan pemahaman materi. b. Siswa mudah jenuh terhadap pelajaran akuntansi. Kejenuhan siswa terhadap mata pelajaran akuntansi disebabkan karena materi yang kompleks dan metode pembelajaran yang diterapkan oleh guru kurang bervariasi dan memotivasi siswa. Siswa dapat berkonsentrasi pada awal pelajaran dimulai tapi setelah setengah jam kemudian siswa sudah mulai bosan dan kehilangan konsentrasi belajar. Hal tersebut dapat diatasi jika melibatkan siswa untuk aktif dan kreatif untuk mengikuti kegiatan pembelajaran. Di samping itu, guru memberikan latihan terbimbing untuk siswa baik disekolah maupun dirumah, sehingga siswa akan memahami dengan jelas konsep materi yang diberikan dan aktif mengungkapkan pendapatnya tentang materi yang sedang dibahas serta bertanya di saat mereka mengalami kesulitan. c. Pembagian jadwal yang kurang mendukung (dalam arti terlalu siang) untuk mata pelajaran akuntansi. Salah satu faktor penyebab kurangnya antusias siswa terhadap mata pelajaran akuntansi adalah pengaturan jadwal untuk mata pelajaran akuntansi di kelas XII Akuntansi 1 SMK Kristen 1 Surakarta yang kurang mendukung. Jadwal yang terlalu siang untuk jenis mata pelajaran yang membutuhkan pemahaman lebih daripada mata pelajaran lainnya. Dari hasil wawancara yang diperoleh sebagian besar siswa merasa penat dan capek setelah menempuh beberapa mata pelajaran sebelumnya (terlebih setelah pelajaran olah raga) sehingga pada waktu proses pembelajaran untuk mata pelajaran commit to user akuntansi, konsentrasi siswa sudah mulai berkurang.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
39 d. Siswa cenderung tidak mempergunakan kesempatan untuk bertanya tentang
kesulitan yang mereka hadapi. Siswa cenderung malu untuk mengungkapkan pendapatnya jika diadakan tanya jawab. Mereka memilih diam tidak bertanya meskipun sebenarnya mereka belum paham tentang materi yang sedang dibahas. Sebagian siswa juga masih malu untuk maju ke depan jika diminta guru untuk menjelaskan kembali apa yang mereka terima setelah mendengarkan penjelasan guru. Siswa cenderung bermasalah dalam menuangkan ide, gagasan dan kreatifitas. Mereka lebih senang bertanya kepada teman yang telah menguasai materi tersebut. Selan itu, dari hasil beberapa wawancara, dominasi siswa tertentu (siswa yang pandai di kelas) menyebabkan siswa yang lainnya kurang bisa menyatakan pendapatnya. e. Siswa lebih tertarik pada kebebasan dan keleluasaan. Hal ini didasarkan pada hasil pengamatan peneliti pada saat survei awal, bahwa mayoritas siswa kelas XII Akuntansi 1 SMK Kristen 1 Surakarta didominasi oleh perempuan, mereka lebih senang belajar dengan serius tetapi santai, dalam artian mereka belajar dengan serius, namun dalam pembelajaran mereka menghendaki keleluasaan dan fleksibel (tidak ada paksaan/rileks). Menurut pendapat beberapa siswa, mereka akan mudah dalam belajar apabila selama proses pembelajaran guru tidak mengkekang siswa untuk serius tetapi tetap harus mengedepankan konsep atau isi materi atau dapat dikatakan mewujudkan iklim ”sersan” (serius tapi santai). Selain itu, akan lebih mudah jika ada penjelasan materi kemudian mereka langsung diminta untuk praktek. Misalnya, memperbanyak latihan soal, pembahasan, diskusi yang terkait dengan materi pembelajaran siswa SMK.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
40
2. Ditinjau dari Segi Guru a. Guru merasa kesulitan dalam menerapkan metode pembelajaran yang bervariasi dan tepat untuk meningkatkan kualitas mata pelajaran akuntansi Pada saat pembelajaran akuntansi guru sudah mencoba membangkitkan minat siswa dengan memberikan pendekatan secara langsung dan dengan memotivasi serta menegur langsung siswa yang tidak mau memperhatikan pelajaran. Namun, cara ini ternyata belum mampu membangkitkan semangat dan minat belajar siswa. Guru belum dapat menemukan suatu metode pembelajaran yang dapat meningkatkan antusiasme siswa terhadap pelajaran akuntansi. b. Hasil belajar yang tercermin dari prestasi siswa belum menunjukkan hasil yang maksimal. Berdasarkan survei awal yang dilakukan peneliti menunjukkan bahwa kualitas pembelajaran akuntansi di SMK Kristen 1 Surakarta dapat dikatakan masih di bawah standar kelulusan minimal, karena dalam pengamatan yang dilakukan peneliti pada siswa kelas XII Akuntansi 1 SMK Kristen 1 Surakarta, dari hasil pekerjaan siswa menunjukkan rata-rata nilai yang mereka peroleh adalah 76,4. Rata-rata tersebut sedikit diatas standar normal yaitu 75, serta siswa yang mendapatkan nilai 75 ke atas hanya 17 dari 25 siswa dan hal itu mengindikasikan bahwa pembelajaran akuntansi yang selama ini dilakukan belum berhasil. Hasil belajar yang tercermin dari prestasi siswa belum menunjukkan hasil yang maksimal.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
41
C. Deskripsi Hasil Penelitian Sebagai data awal peneliti mengambil nilai akhir ulangan harian siswa yang terbaru yang untuk mengetahui kemampuan siswa sebelum masuk pada siklus I Tabel 3. Hasil ulangan harian akhir siswa Nilai
Jumlah siswa
Persentase
> 95
-
-
90-94
-
-
85-89
3
12 %
80-84
3
12 %
75-79
11
44 %
70-74
6
24 %
65-69
2
8%
60-64
-
-
55-59
-
-
50-54
-
-
Jumlah
25
100 %
Sumber : Hasil pengolahan data nilai ulangan harian siswa (lampiran prasiklus)
Proses penelitian ini dilakukan dalam dua siklus yang masing-masing siklus terdiri dari 4 tahapan, yaitu : (1) perencanaan tindakan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi dan interpretasi, dan (4) analisis dan refleksi tindakan.
1. Siklus I Penerapan pembelajaran akuntansi pada siklus I melalui metode Everyone Is A Teacher Here adalah : a. Perencanaan Tindakan Siklus I Kegiatan perencanaan Tindakan I dilaksanakan pada hari Selasa 13 commit to user September 2011 di ruang Guru dan dikelas XII Akuntansi 1 SMK Kristen
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
42 1 Surakarta. Guru bersama peneliti mendiskusikan rancangan tindakan
yang akan dilakukan dalam penelitian ini. Peneliti mengungkapkan bahwa siswa menemui permasalahan dalam memahami materi dan masih rendahnya tingkat keaktifan siswa serta kurangnya minat mengikuti pelajaran akuntansi. Kemudian disepakati bahwa pelaksanaan tindakan pada siklus I akan dilaksanakan selama 2 kali pertemuan, yakni pada hari sabtu, 17 September 2011 dan hari selasa, 20 September 2011. Tahap perencanaan tindakan I meliputi kegiatan sebagai berikut : 1) Peneliti bersama guru mendiskusikan skenario pembelajaran akuntansi menggunakan metode Everyone Is A Teacher Here, dengan skenario pembelajaran sebagai berikut: a) Pertemuan pertama (1) Salam pembuka, mengecek kehadiran siswa (2) Menciptakan situasi pembelajaran yang kondusif untuk membangkitkan minat siswa dengan mengecek kondisi baik siswa maupun kelas. (3) Guru memberikan pengarahan tentang metode Everyone Is A Teacher Here yang akan diterapkan. (4) Mengulangi sedikit materi yang terdahulu yang masih ada kaitannya dengan materi yang akan diajarkan dengan cara memberikan pertanyaan kepada siswa (tanya jawab) agar guru tahu seberapa jauh pemahaman siswa. (5) Guru menjelaskan meteri jurnal penyesuaian dan penyusunan neraca lajur. Siswa memperhatikan dengan seksama. (6) Siswa diberi kesempatan untuk memahami materi yang telah disampaikan dan diberikan kesempatan untuk bertanya maupun berpendapat. (7) Guru memberikan lembar kegiatan penyusunan kertas kerja dengan data penyesuaian kepada setiap siswa untuk bahan yang akan dipelajari siswa. Kemudian mengarahkan masingmasing siswa untuk memulai diskusi dengan cara saling bertukar commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
43 pikiran dengan temannya dalam menyelesaikan penyusunan
kertas kerja. (8) Guru memonitoring berlangsungnya kegiatan diskusi oleh siswa, dan membantu atau memberikan masukan-masukan guna melengkapi materi-materi yang didiskusikan tersebut. (9) Guru memberitahukan bahwa akan dilaksanakan presentasi, oleh sebab itu guru menunjuk siswa secara acak untuk presentasi kedepan kelas proses penyusunan kertas kerja guna mengetahui tingkat pemahaman materi. (10) Kemudian guru memberikan kesempatan kepada murid (teman) yang lain untuk bertanya dan memberikan masukan atau pendapat baik kepada presenter maupun kepada teman yang lainya. (11) Guru memonitoring jalannya presentasi dan meluruskan pendapat serta materi yang didiskusikan. Karena waktu sudah habis, guru menyuruh seluruh siswa untuk menyiapkan dan memahami materi penyusunan laporan biaya produksi untuk dipresentasikan pada pertemuan berikutnya. (12) Guru menyampaikan rencana kegiatan pertemuan mendatang dan menutup dari meteri yang telah dipelajari (menyampaikan kesimpulan). (13) Salam penutup b) Pertemuan Kedua (1) Salam pembuka, mengecek kehadiran siswa (2) Guru menyampaikan rencana kegiatan yang akan dilakukan dalam pembelajaran. (3) Membahas sedikit materi yang terdahulu dengan tanya jawab kepada siswa untuk menilai pemahaman/konsepsi yang ada pada diri siswa. (4) Guru membahas materi penyusunan laporan biaya produksi. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
44 (5) Siswa diminta untuk melanjutkan diskusi materi penyusunan
laporan biaya produksi dengan teman. (6) Guru mengacak siswa yang terpilih untuk mempresentasikan hasil penyusunan laporan biaya produksi. (7) Kemudian guru memberikan kesempatan kepada murid (teman) yang lain untuk bertanya dan memberikan masukan atau pendapat baik kepada presenter maupun kepada teman yang lainya. (8) Guru memonitoring jalannya presentasi dan meluruskan pendapat serta materi yang didiskusikan, kemudian guru memberikan evaluasi dengan membagikan lembar kegiatan evaluasi kepada siswa untuk dikerjakan secara individu. (9) Guru mengawasi dengan seksama agar siswa tidak bekerjasama dengan siswa lain karena hasil nilai yang dicapai siswa secara individu mencerminkan peningkatan atau penurunan tingkat ketuntasan hasil belajar siswa, tuntas atau belum tuntas. (10) Guru meminta siswa untuk mengumpulkan lembar jawab. (11) Guru menyampaikan apresiasi yang sangat besar kepada siswa karena telah menyelesaikan soal evaluasi dengan baik. (12) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya atas materi-materi yang belum dimengerti (13) Guru menyimpulkan materi yang telah disampaikan pada siklus I ini dan menutup pembelajaran dengan salam penutup 2) Guru dan peneliti menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk materi menyusun laporan harga pokok produksi dengan metode Everyone Is A Teacher Here,. 3) Peneliti dan guru menyusun instrumen penelitian, yang berupa tes dan nontes. Instrumen tes dari hasil pekerjaan siswa (evaluasi akhir siklus). Sedangkan instrumen nontes dinilai berdasarkan pedoman observasi commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
45 yang dilakukan oleh peneliti dengan mengamati keaktifan dan sikap
siswa selama proses belajar mengajar berlangsung.
b. Pelaksanaan Tindakan I Pelaksanaan tindakan I dilaksanakan selama 2 kali pertemuan, seperti yang telah direncanakan, yaitu pada hari sabtu, 17 September 2011 dan hari selasa, 20 September 2011 di ruang kelas XII Akuntansi 1. Pertemuan dilaksanakan selama 6 x 45 menit sesuai dengan skenario pembelajaran dan RPP. Pada pertemuan pertama, guru menjelaskan konsep materi dan memberikan topik diskusi kepada siswa kemudian dipresentasikan secara acak. Pertemuan kedua mirip dengan pertemuan pertama namun diakhir pertemuan dilaksanakan evaluasi siklus I. Urutan pelaksanaan tindakan tersebut adalah sebagai berikut : 1) Pertemuan Pertama (Sabtu, 17 September 2011) (a) Guru mengawali pembelajaran dengan salam, kemudian melakukan presensi siswa yang mengikuti pelajaran, siswa hadir semua. Guru mengkondisikan kelas untuk mengecek apakah siswa sudah siap untuk mengikuti proses pembelajaran. (b) Siswa diberi motivasi oleh guru sebelum memulai pelajaran agar siswa fokus terhadap materi yang akan dipelajari. (c) Siswa diberi pertanyaan oleh guru tentang materi pelajaran pada pertemuan sebelumnya yaitu mengenai Buku Besar. Hanya beberapa siswa yang terlihat aktif menjawab pertanyaan dari guru masih terlihat siswa yang belum aktif. Siswa yang aktif tersebut adalah siswa yang sudah terbiasa mendominasi jalannya pembelajaran. (d) Guru melanjutkan materi dengan mendeskripsikan materi jurnal penyesuaian dan penyusunan kertas kerja. Kemudian guru mendemonstrasikan penyusunan jurnal penyesuaian dan kertas kerja. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
46 (e) Siswa diberi kesempatan untuk menanyakan hal-hal yang mereka rasa belum
jelas. Pada awalnya tidak ada siswa yang mau bertanya, namun akhirnya guru memberikan beberapa pertanyaan secara bergilir dan apabila siswa tidak dapat menjawab maka akan dilemparkan ke siswa yang lain. (f) Guru memberikan Lembar Kegiatan kepada setiap siswa untuk bahan yang akan dipelajari siswa. Kemudian mengarahkan masing-masing siswa untuk memulai diskusi dengan saling bertukar pikiran dengan siswa lainya. (g) Guru memonitoring berlangsungnya kegiatan diskusi oleh masing masing siswa, dan membantu atau memberikan masukan-masukan guna melengkapi materi-materi yang didiskusikan tersebut. (h) Guru memberitahukan bahwa akan dilaksanakan presentasi, oleh sebab itu guru menunjuk siswa secara acak untuk presentasi kedepan kelas proses penyusunan kertas kerja guna mengetahui tingkat pemahaman materi. Dalam kesempatan ini yang ditunjuk untuk presentasi adalah Fransiska Tri Agustin. (i) Kemudian guru memberikan kesempatan kepada murid (teman) yang lain untuk bertanya dan memberikan masukan atau pendapat baik kepada presenter maupun kepada teman yang lainya. Ada 4 siswa yang mau mengutarakan pendapat, pertanyaan dan masukan-masukan dalam penyusunan kertas kerja. (j) Guru memonitoring jalannya presentasi dan meluruskan pendapat serta materi yang didiskusikan. Karena waktu sudah habis, guru menyuruh seluruh siswa untuk menyiapkan dan memahami materi penyusunan laporan biaya produksi untuk dipresentasikan pada pertemuan berikutnya. (k) Guru menyampaikan rencana kegiatan pertemuan mendatang dan menutup dari meteri yang telah dipelajari (menyampaikan kesimpulan). (l) Salam penutup. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
47
2) Pertemuan Kedua (selasa,20 September 2011) (a) Salam pembuka, mengecek kehadiran siswa. (b) Guru menyampaikan rencana kegiatan yang akan dilakukan dalam pembelajaran. (c) Membahas sedikit materi yang terdahulu dengan tanya jawab kepada siswa untuk menilai pemahaman/konsepsi yang ada pada diri siswa. (d) Guru membahas materi penyusunan laporan biaya produksi. (e) Siswa diminta untuk melanjutkan diskusi materi penyusunan laporan biaya produksi dengan teman. (f) Guru mengacak siswa yang terpilih untuk mempresentasikan hasil penyusunan laporan biaya produksi. Guru menunjuk Katarina SJ untuk mempresentasikan laporan biaya produksi. (g) Kemudian guru memberikan kesempatan kepada murid (teman) yang lain untuk bertanya dan memberikan masukan atau pendapat baik kepada presenter maupun kepada teman yang lainya. Ada 6 anak yang bertanya dan memberikan masukan dalam penyusunan laporan biaya produksi. Dalam menjawab pertanyaan presenter (Katarina) dibantu oleh siswa lain dan diluruskan oleh guru. (h) Guru memberikan evaluasi dengan membagikan lembar kegiatan evaluasi kepada siswa untuk dikerjakan secara individu. (i) Guru mengawasi dengan seksama agar siswa tidak bekerjasama dengan siswa lain karena hasil nilai yang dicapai siswa secara individu mencerminkan peningkatan atau penurunan tingkat ketuntasan hasil belajar siswa, tuntas atau belum tuntas. Namun masih ada siswa yang bekerjasama dalam mengerjakan evaluasi sehingga ditegur dan diperingatkan oleh guru. (j) Setelah waktu habis, guru meminta siswa untuk mengumpulkan lembar jawab dimeja guru. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
48 (k) Guru menyampaikan apresiasi yang sangat besar kepada siswa
karena telah menyelesaikan soal evaluasi dengan baik. (l) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya atas materi-materi yang belum dimengerti (m) Guru menyimpulkan materi yang telah disampaikan pada siklus I ini dan menutup pembelajaran dengan salam penutup.
c. Observasi dan Interpretasi Peneliti mengamati proses pembelajaran akuntansi perusahaan manufaktur dengan menggunakan metode pembelajaran Everyone Is A Teacher Here di kelas XII Akuntansi 1. Peneliti mengambil posisi di dalam kelas, dengan tujuan agar peneliti dapat secara jelas melihat (mengamati) proses belajar mengajar akuntansi pada hari itu. Pada pertemuan pertama yaitu hari sabtu, 17 September 2011, guru menyampaikan materi akuntansi jurnal penyesuaian dan penyusunan neraca lajur dengan metode Everyone Is A Teacher Here secara jelas dan mengadakan presentasi hasil latihan soal (latihan secara terbimbing) yang diberikan kepada siswa. Sedangkan pada pertemuan kedua dilaksanakan pada hari selasa tanggal 20 September 2011, guru melanjutkan materi penyusunan biaya produksi kemudian siswa disuruh latihan dan presentasi didepan kelas. Pada pertemuan kedua ini, guru dan peneliti juga melakukan evaluasi akhir dari siklus I agar hasil belajar dari siklus I dapat segera diketahui. Dari kegiatan tersebut, deskripsi tentang jalannya proses pembelajaran akuntansi dikelas XII Akuntansi I dengan menggunakan metode Everyone Is A Teacher Here sudah dijelaskan secara rinci dalam pelaksanaan tindakan I. Berdasarkan hasil pengamatan terhadap pelaksanaan proses belajar mengajar akuntansi dengan menerapkan metode Everyone Is A Teacher Here, diperoleh gambaran tentang aktivitas siswa selama kegiatan belajar mengajar berlangsung, yaitu sebagai berikut: commit to user 1) Nilai kognitif siswa yang tuntas KKM (kriteria ketuntasan minimal).
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
49 Nilai kognitif ini merupakan hasil olah nilai dengan indikator
pemahaman materi dan ketuntasan hasil belajar (evaluasi). Yaitu : (a) Hasil olah nilai siswa dengan indikator pemahaman materi menunjukkan hal positif. Hal ini dapat dibuktikan dengan jumlah siswa yang tuntas KKM (yang ditetapkan 75% dari presentasi) indikator ini sebanyak 72% yaitu 18 siswa dari jumlah keseluruhan siswa (25 siswa) dan nilai rata-rata kelas adalah 76,6%. (b) Sedangkan hasil olah nilai siswa dengan indikator ketuntasan hasil belajar (evaluasi) juga menunjukkan hal positif. Jumlah siswa yang lolos indikator ini sebanyak 84% (21 siswa) sedangkan 16% sisanya belum lolos dari jumlah keseluruhan siswa (25 siswa). 2) Secara global, nilai afektif siswa selama siklus I menunjukkan nilai yang baik. 92% siswa memperoleh nilai ”B” dan ”A” dan hanya 8% siswa yang memperoleh nilai ”C”. Penilaian ini didasari oleh 3 indikator penilaian yaitu : (a).Kerajinan Kerajinan dinilai dari aspek dalam diri masing-masing siswa mengenai tingkat ketelitian siswa dalam mengerjakan tugas, format penyusunan laporan dan tulisan yang jelas, serta intensitas mengumpulkan tugas. Hasil olah nilai aspek kerajinan menunjukkan bahwa 80% siswa dikelas XII Akuntansi I rajin dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar. Hal ini dapat dibuktikan dengan melihat jumlah siswa yang mendapat nilai ”C” hanya 5 orang dari 25 siswa, sedangkan yang lain telah mendapat nilai ”B” dan ”A”.
(b).Kerapian Hasil olah nilai aspek kerapian dilihat dari cara penyusunan laporan dan cara mengerjakan tugas yang diberikan menunjukkan bahwa 80% siswa mendapat nilai yang baik dan hanya 5 orang dari 25 siswa yang commit to user mendapatkan niai ”C”.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
50
(c).Kelakuan Nilai kelakuan siswa dalam kegiatan belajar mengajar selama siklus I menunjukkan bahwa 80% (20 siswa) berkelakuan baik dalam proses KBM. Mereka mengikuti KBM dengan tertib dan kondusif. 3) Nilai psikomotor siswa yang diukur dengan kriteria aspek ketrampilan bertanya dan ketrampilan menjawab. Secara global, nilai psikomotor siswa kelas XII Akuntansi I adalah baik. 80% siswa mendapat nilai ”B” dan ”A” sedangkan yang mendapat nilai ”C” hanya 18% saja (5 siswa) dari jumlah keseluruhan yaitu 25 siswa. (a). Keterampilan bertanya (gerak refleks) Jumlah siswa yang tuntas indikator ini sebesar 68% yaitu sebanyak 17 siswa sedangkan yang tidak tuntas sebanyak 32% dari jumlah keseluruhan siswa (25 siswa). (b). Keterampilan menjawab (gerak expresif & interpretatif) Keterampilan menjawab yang terjadi selama proses pembelajaran siklus I sebesar 72% yaitu 18 siswa dan 7 sisanya (sebesar 28%) kurang aktif.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
51
Tabel 4. Persentase capaian siswa pada Siklus I No 1
tuntas
Aspek
jml
%
tidak total jml
%
Kognitif
1.1
Pemahaman materi
18
72%
7
28%
25
1.2
Ketuntasan hasil belajar (Evaluasi)
21
84%
4
16%
25
23
92%
2
8%
25
2
Afektif
2.1
Kelakuan
20
80%
5
20%
25
2.2
Kerajianan / kedisiplinan
20
80%
5
20%
25
2.3
Kerapian
20
80%
5
20%
25
3
Psikomotor
20
80%
5
20%
25
3.1
Keterampilan bertanya
17
68%
8
32%
25
3.2
Keterampilan menjawab
18
72%
7
28%
25
Sumber : Hasil pengolahan data nilai ulangan harian siswa (lampiran)
Prestasi belajar dapat ditunjukkan dengan tabel dibawah ini. Tabel 5. Nilai Evaluasi Hasil Belajar Siklus I Nilai
Jumlah siswa
Persentase
> 95
17
90-94
-
68%
85-89
-
-
80-84
3
-
75-79
1
12 %
70-74
3
4%
65-69
-
12 %
60-64
-
-
55-59
-
-
50-54
1
4
Jumlah
25 100 % commit to ulangan user Sumber : Hasil pengolahan data nilai harian siswa (lampiran)
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
52
d. Analisis dan Refleksi Tindakan Siklus I Berdasarkan hasil observasi dan interpretasi tindakan pada siklus I, peneliti melakukan analisis sebagai berikut: 1) Beberapa kelemahan guru dalam siklus I ini adalah: (a) Guru lebih banyak memberikan teguran daripada motivasi kepada siswa. Sehingga siswa merasa tertekan dan takut untuk mengutarakan pertanyaan ataupun pendapat mereka. (b) Guru dalam menjelaskan materi dan memberikan contoh atau mendemonstrasikan pengerjaan soal terlalu cepat sehingga sulit untuk diikuti. Waktu yang disediakan guru untuk tanya jawab juga sangat terbatas, sehingga siswa merasa tidak ada kesempatan siswa untuk mengungkapkan permasalahannya tentang materi yang belum dipahami kepada guru. (c) Guru belum dapat menjangkau semua siswa untuk dimonitoring hasil pekerjaannya. (d) Guru belum memberikan penghargaan kepada siswa yang mampu menyelesaikan tugas dengan benar, teliti, dan lebih cepat daripada siswa yang lain. 2) Beberapa kekurangan yang ditemukan dari segi siswa adalah sebagai berikut: (a) Masih banyak siswa enggan bertanya langsung pada guru pada saat pembelajaran, mereka bertanya atau mengemukakan pendapat setelah ditunjuk langsung oleh guru. Mereka merasa lebih nyaman bertanya kepada guru apabila guru mendekati mereka (seperti pada saat monitoring) atau kepada teman yang lain. (b)Siswa masih belum berani untuk mengungkapkan pendapatnya di depan kelas (sebagai presenter/fasilitator). Siswa masih cenderung berani jika berhadapan dengan teman sebayanya. (c) Siswa kurang percaya diri dan malu pada saat berperan sebagai fasilitator/presenter. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
53 (d) Ketrampilan berkomunikasi di depan kelas seperti pada saat presentasi
masih kurang. Guru sebaiknya memberikan masukan bagaimana berkomunikasi dengan baik dalam hal ini waktu presentasi, memberikan pendapat dan bertanya. (e) Dari segi nilai yang diperoleh siswa, nilai evaluasi hasil belajar tertinggi adalah 100 dan nilai terendah adalah 50 serta nilai ratarata kelas yaitu 91. Siswa yang sudah mencapai standar nilai < 75 sebanyak 21 siswa (84% dari 25 siswa) dan siswa tersebut dapat dinyatakan sudah mencapai ketuntasan hasil belajar Sisanya 4 siswa (16%) belum mencapai KKM (belum tuntas). Walaupun demikian bila dibandingkan dengan nilai awal siswa sudah terdapat peningkatan, sebelumnya siswa yang tuntas hanya 17 siswa (68%) kini meningkat menjadi 21 siswa (84%) dari total 25 siswa. (Dapat dilihat pada lampiran). Berdasarkan observasi dan analisis di atas, maka tindakan refleksi yang dapat dilakukan antara lain : 1) Guru lebih banyak melakukan pendekatan dan monitoring yang merata kepada semua siswa, selain sebagai pengawasan juga agar tidak ada siswa yang merasa kurang diperhatikan. 2) Sebaiknya guru lebih banyak lagi memberikan motivasi kepada siswa agar siswa tidak merasa tertekan tetapi siswa dapat lebih bersemangat dan ikut aktif terlibat dalam mengikuti pembelajaran. 3) Guru harus memberikan penghargaan kepada siswa yang bisa bekerjasama dan menyelesaikan tugas dengan baik. Penghargaan ini bertujuan untuk memacu semangat setiap siswa dalam menyelesaikan pekerjaannya dengan baik dan rapi.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
54
2. Siklus II Penerapan pembelajaran akuntansi pada siklus II melalui metode Everyone Is A Teacher Here adalah : a. Perencanaan Tindakan Siklus II Kegiatan perencanaan Tindakan II dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 24 September 2011 di ruang guru SMK Kristen 1 Surakarta. Guru bersama peneliti mendiskusikan rancangan tindakan yang akan dilakukan dalam penelitian ini. Peneliti mengungkapkan bahwa berdasarkan hasil analisis dan refleksi dari siklus I terdapat beberapa kekurangan, kemudian disepakati bahwa pelaksanaan tindakan pada siklus II akan dilaksanakan selama 2 kali pertemuan, yakni pada hari Sabtu tanggal 24 September 2011 dan Selasa 27 September 2011 dengan rancangan sebagi berikut : 1. Peneliti bersama guru mendiskusikan skenario pembelajaran akuntansi dengan menggunakan metode Everyone Is A Teacher Here skenario pembelajaran tersebut dapat diuraikan sebagai berikut: a) Pertemuan pertama (1)
Salam pembuka, mengecek kehadiran siswa
(2)
Menciptakan situasi pembelajaran yang kondusif untuk membangkitkan minat siswa dengan mengecek kondisi baik siswa maupun kelas.
(3)
Guru memberikan pengarahan tentang metode Everyone Is A Teacher Here yang akan diterapkan.
(4)
Mengulangi dan mengulas sedikit evaluasi materi kertas kerja dan laporan biaya produksi yang masih ada kaitannya dengan materi yang akan diajarkan yaitu menyajikan laporan keuangan perusahaan manufaktur dengan cara memberikan pertanyaan kepada siswa (tanya jawab) agar guru tahu seberapa jauh pemahaman siswa.
(5)
Guru menjelaskan meteri laporan laba/rugi dan laporan perubahan ekuitas. Siswa memperhatikan dengan seksama dan mempersiapkan commit to user diri untuk presentasi.
perpustakaan.uns.ac.id
(6)
digilib.uns.ac.id
55 Siswa diberi kesempatan untuk memahami materi yang telah
disampaikan dan diberikan kesempatan untuk bertanya maupun berpendapat. (7)
Guru memberikan Lembar Kegiatan penyusunan laporan laba/rugi dan laporan perubahan ekuitas kepada setiap siswa untuk bahan yang akan dipelajari siswa. Kemudian mengarahkan masingmasing siswa untuk memulai diskusi dan saling bertukar pikiran dengan temannya dalam menyelesaikan laporan laba/rugi dan laporan perubahan ekuitas.
(8)
Guru memonitoring berlangsungnya kegiatan diskusi oleh siswa, dan membantu atau memberikan masukan-masukan guna melengkapi materi-materi yang didiskusikan tersebut.
(9)
Guru memberitahukan bahwa akan dilaksanakan presentasi, oleh sebab itu guru menunjuk siswa secara acak untuk presentasi kedepan kelas proses penyusunan laporan laba/rugi dan laporan perubahan ekuitas guna mengetahui tingkat pemahaman materi.
(10) Kemudian guru memberikan kesempatan kepada murid (teman) yang lain untuk bertanya dan memberikan masukan atau pendapat baik kepada presenter maupun kepada teman yang lainya. (11) Guru memonitoring jalannya presentasi dan meluruskan pendapat atau jawaban serta materi yang didiskusikan. (12) Guru membagikan lembar latihan soal kepada setiap siswa. (13) Karena waktu sudah habis, guru menyuruh seluruh siswa untuk menyiapkan dan memahami materi penyusunan neraca untuk dipresentasikan pada pertemuan berikutnya. (14) Guru menyampaikan rencana kegiatan pertemuan mendatang dan menutup dari meteri yang telah dipelajari (menyampaikan kesimpulan). (15) Salam penutup b) Pertemuan Kedua
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
56
(1)
Salam pembuka, mengecek kehadiran siswa
(2)
Guru menyampaikan rencana kegiatan yang akan dilakukan dalam pembelajaran.
(3)
Membahas sedikit materi yang terdahulu dengan tanya jawab kepada siswa untuk menilai pemahaman/konsepsi yang ada pada diri siswa.
(4)
Guru membahas materi penyusunan neraca.
(5)
Siswa diminta untuk melanjutkan diskusi materi penyusunan neraca dengan teman.
(6)
Guru mengacak siswa yang terpilih untuk mempresentasikan hasil penyusunan neraca.
(7)
Kemudian guru memberikan kesempatan kepada murid (teman) yang lain untuk bertanya dan memberikan masukan atau pendapat baik kepada presenter maupun kepada teman yang lainya.
(8)
Guru memonitoring jalannya presentasi dan meluruskan pendapat serta materi yang didiskusikan. Kemudian guru memberikan evaluasi dengan membagikan lembar kegiatan evaluasi kepada siswa untuk dikerjakan secara individu.
(9)
Guru mengawasi dengan seksama agar siswa tidak bekerjasama dengan siswa lain. Karena hasil nilai yang dicapai siswa secara individu mencerminkan peningkatan atau penurunan tingkat ketuntasan hasil belajar siswa, tuntas atau belum tuntas.
(10) Guru meminta siswa untuk mengumpulkan lembar jawab. (11) Guru menyampaikan apresiasi yang sangat besar kepada siswa karena telah menyelesaikan soal evaluasi dengan baik. (12) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya atas materi-materi yang belum dimengerti (13) Guru menyimpulkan materi yang telah disampaikan pada siklus II ini dan menutup pembelajaran dengan salam penutup commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
57 2. Guru dan peneliti menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
untuk materi menyusun laporan keuangan perusahaan manufaktur dengan metode Everyone Is A Teacher Here. 3. Peneliti dan guru menyusun instrumen penelitian, yang berupa tes dan nontes. Instrumen tes dari hasil pekerjaan siswa (evaluasi akhir siklus). Sedangkan instrumen nontes dinilai berdasarkan pedoman observasi yang dilakukan oleh peneliti dengan mengamati keaktifan dan sikap siswa selama proses belajar mengajar berlangsung. b. Pelaksanaan Tindakan II Kegiatan pelaksanaan Tindakan II dilaksanakan selama 2 kali pertemuan seperti yang telah direncanakan, yakni pada hari Sabtu tanggal 24 September 2011 dan Selasa 27 September 2011 di ruang XII Akuntansi 1. Pertemuan dilaksanakan selama 6x45 menit sesuai dengan skenario pembelajaran dan RPP. Pelaksanaan tindakan II hampir sama dengan pelaksanaan tindakan I, hanya pada pelaksanaan tindakan II ini terdapat perbaikan/penguatan yang masih diperlukan dari tindakan I. Materi yang disampaikan pada pelaksanaan tindakan II yaitu Laporan Rugi/Laba, Laporan Perubahan Ekuitas dan Neraca. Pada pertemuan pertama Siklus II guru menjelaskan dan mendemonstrasikan cara menyusun Laporan Rugi/Laba dan Laporan Perubahan Ekuitas kemudian dilaksanakan presentasi secara acak dan dibuka kesempatan tanya jawab, kemudian siswa mengerjakan soal secara individu maupun kelompok dengan metode yang diterapkan di siklus I. Dilaksanakan kegiatan diskusi dan presentasi, kegiatan ini ditambah dengan tanya jawab yang lebih efektif untuk membangun pemahaman siswa, ditutup dengan evaluasi akhir siklus II. Urutan pelaksanaan tindakan tersebut adalah sebagai berikut: 1) Pertemuan Pertama (Sabtu tanggal 24 September 2011) (a) Guru mengawali pembelajaran dengan salam, kemudian melakukan presensi siswa yang mengikuti pelajaran, siswa hadir semua. Guru mengkondisikan kelas untuk mengecek apakah siswa sudah siap commit to user untuk mengikuti proses pembelajaran.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
58 (b) Siswa diberi motivasi oleh guru sebelum memulai pelajaran agar
siswa fokus terhadap materi yang akan dipelajari. (c) Siswa diberi pertanyaan oleh guru tentang materi pelajaran pada pertemuan sebelumnya yaitu mengenai laporan biaya produksi. Sebagian siswa mulai terlihat aktif menjawab pertanyaan dari guru sehingga dapat dilihat peningkatan jumlah siswa yang mulai aktif. (d) Guru melanjutkan materi dengan mendeskripsikan materi laporan rugi/laba dan laporan perubahan ekuitas, kemudian guru mendemonstrasikan penyusunan laporan rugi/laba dan laporan perubahan ekuitas (e) Siswa diberi kesempatan untuk menanyakan hal-hal yang mereka rasa belum jelas. Sebagian siswa langsung menunjukkan jari untuk bertanya kepada guru. Kemudian guru memberikan beberapa pertanyaan secara bergilir dan apabila siswa tidak dapat menjawab maka akan dilemparkan ke siswa yang lain. (f) Guru memberikan Lembar Kegiatan kepada setiap siswa untuk bahan yang akan dipelajari siswa. Kemudian mengarahkan masingmasing siswa untuk memulai diskusi dengan saling bertukar pikiran dengan siswa lainya. (g) Guru memonitoring berlangsungnya kegiatan diskusi oleh masing masing siswa, dan membantu atau memberikan masukan-masukan guna melengkapi materi-materi yang didiskusikan tersebut. (h) Guru memberitahukan bahwa akan dilaksanakan presentasi, oleh sebab itu guru menawarkan kepada siswa yang secara sukarela ingin mempresentasikan ide, gagasan dan pendapatnya tentang materi laporan rugi/laba dan laporan perubahan ekuitas. Karena siswa masih malu dan minder,maka guru menunjuk siswa secara acak untuk presentasi kedepan kelas. Dalam kesempatan ini yang ditunjuk untuk presentasi adalah Ana Chairul Norma. (i) Kemudian guru memberikan kesempatan kepada murid (teman) commit to user yang lain untuk bertanya dan memberikan masukan atau pendapat
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
59 baik kepada presenter maupun kepada teman yang lainya. Ada 6
siswa yang mau mengutarakan pendapat, pertanyaan dan masukanmasukan dalam penyusunan kertas kerja. (j) Guru memonitoring jalannya presentasi dan meluruskan pendapat serta materi yang didiskusikan. Karena waktu sudah habis, guru menyuruh seluruh siswa untuk menyiapkan dan memahami materi penyusunan neraca untuk dipresentasikan pada pertemuan berikutnya. (k) Guru menyampaikan rencana kegiatan pertemuan mendatang dan menutup dari materi yang telah dipelajari (menyampaikan kesimpulan). (l) Salam penutup. 2) Pertemuan Kedua (Selasa 27 September 2011) (a) Salam pembuka, mengecek kehadiran siswa. (b) Guru menyampaikan rencana kegiatan yang akan dilakukan dalam pembelajaran. (c) Membahas sedikit materi yang terdahulu dengan tanya jawab kepada siswa untuk menilai pemahaman/konsepsi yang ada pada diri siswa. (d) Guru membahas materi penyusunan neraca. (e) Siswa diminta untuk melanjutkan diskusi materi penyusunan neraca dengan teman. (f) Guru mengacak siswa yang terpilih untuk mempresentasikan hasil penyusunan neraca. Guru menunjuk siswa yaitu Diana Natalia untuk mempresentasikan proses penyusunan neraca. (g) Kemudian guru memberikan kesempatan kepada murid (teman) yang lain untuk bertanya dan memberikan masukan atau pendapat baik kepada presenter maupun kepada teman yang lainya. Ada 5 anak yang bertanya dan memberikan masukan dalam penyusunan neraca. Dalam menjawab pertanyaan presenter (Diana Natalia) dibantu oleh siswa lain dan diluruskan oleh guru. (h) Guru memberikan evaluasi dengan membagikan lembar kegiatan commit to user evaluasi kepada siswa untuk dikerjakan secara individu.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
60 (i) Guru mengawasi dengan seksama agar siswa tidak bekerjasama
dengan siswa lain, karena hasil nilai yang dicapai siswa secara individu mencerminkan peningkatan atau penurunan tingkat ketuntasan hasil belajar siswa, tuntas atau belum tuntas. Namun masih ada siswa yang bekerjasama dalam mengerjakan evaluasi sehingga ditegur dan diperingatkan oleh guru. (j) Setelah waktu habis, guru meminta siswa untuk mengumpulkan lembar jawab dimeja guru. (k) Guru menyampaikan apresiasi yang sangat besar kepada siswa karena telah menyelesaikan soal evaluasi dengan baik. (l) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya atas materi-materi yang belum dimengerti (m) Guru menyimpulkan materi yang telah disampaikan pada siklus II ini dan menutup pembelajaran dengan salam penutup c. Observasi dan Interpretasi Peneliti mengamati proses pembelajaran akuntansi dengan menggunakan metode Everyone Is A Teacher Here di kelas XII Akuntansi 1. Peneliti mengambil posisi di dalam kelas, sebab guru menginginkan agar peneliti dapat mengamati langsung proses belajar mengajar akuntansi. Pada pertemuan pertama yaitu hari sabtu, 24 September 2011, guru menyampaikan materi akuntansi laporan rugi/laba dan laporan perubahan ekuitas dengan metode Everyone Is A Teacher Here secara jelas dan mengadakan presentasi hasil latihan soal (latihan secara terbimbing) yang diberikan kepada siswa, sedangkan pada pertemuan kedua dilaksanakan pada hari selasa, 27 September 2011, guru melanjutkan materi penyusunan neraca kemudian siswa disuruh latihan dan presentasi didepan kelas. Pada pertemuan kedua ini, guru dan peneliti juga melakukan evaluasi akhir dari siklus II agar hasil belajar dari siklus II dapat segera diketahui dari kegiatan tersebut, deskripsi tentang jalannya proses pembelajaran akuntansi dikelas XII Akuntansi I commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
61 dengan menggunakan metode Everyone Is A Teacher Here sudah dijelaskan
secara rinci dalam pelaksanaan tindakan II. Berdasarkan hasil observasi terhadap pelaksanaan proses belajar mengajar akuntansi, diperoleh informasi tentang aktivitas siswa selama kegiatan belajar mengajar berlangsung, yaitu sebagai berikut: 1) Nilai kognitif siswa yang tuntas dari KKM (kriteria ketuntasan minimal naik dari 75 menjadi 80). Nilai kognitif ini merupakan hasil olah nilai dengan indikator pemahaman materi dan ketuntasan hasil belajar (evaluasi). Yaitu : (a) Hasil olah nilai siswa dengan indikator pemahaman materi menunjukkan hal positif. Hal ini dapat dibuktikan dengan jumlah siswa yang tuntas KKM (80% dari presentasi) indikator ini sebanyak 80% yaitu 20 siswa dari jumlah keseluruhan siswa (25 siswa) dan nilai rata-rata kelas adalah 82%. (b) Sedangkan hasil olah nilai siswa dengan indikator ketuntasan hasil belajar (evaluasi) juga menunjukkan hal positif. Jumlah siswa yang tuntas indikator ini sebanyak 96% (24 siswa) sedangkan 4% sisanya tidak tuntas dari jumlah keseluruhan siswa (25 siswa). 2) Secara global, nilai afektif siswa selama siklus II menunjukkan nilai yang baik. 12% siswa memperoleh nilai ”A” dan 88% sisanya memperoleh nilai ”B”. Penilaian ini didasari oleh 3 indikator penilaian yaitu : a). Kerajinan Kerajinan dinilai dari aspek dalam diri masing-masing siswa mengenai tingkat ketelitian siswa dalam mengerjakan tugas, format penyusunan laporan dan tulisan yang jelas, serta intensitas mengumpulkan tugas. Hasil olah nilai aspek kerajinan menunjukkan bahwa 96% dari 25 siswa dikelas XII Akuntansi I rajin dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar. Hal ini dapat dibuktikan dengan melihat jumlah commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
62 siswa yang mendapat nilai ”C” hanya 1 orang, sedangkan yang lain
telah mendapat nilai ”B” dan ”A”. b). Kerapian Hasil olah nilai aspek kerapian dilihat dari cara penyusunan laporan dan cara mengerjakan tugas yang diberikan menunjukkan bahwa 92% (23 siswa) mendapat nilai yang baik dan hanya 8% dari keseluruhan siswa yang mendapatkan niai ”C”. c). Kelakuan Nilai kelakuan siswa dalam kegiatan belajar mengajar selama siklus I menunjukkan bahwa 92% dari 25 siswa berkelakuan baik dalam proses KBM. Mereka mengikuti KBM dengan tertip dan kondusif. 3) Nilai psikomotor siswa yang dengan kriteria aspek ketrampilan bertanya dan ketrampilan menjawab. Secara global, nilai psikomotor siswa kelas XII Akuntansi I adalah baik. 92% (23 siswa) mendapat nilai ”B” dan ”A” sedangkan yang mendapat nilai ”C” hanya 8% (2 siswa). jumlah keseluruhan yaitu 25 siswa. (a) Keterampilan bertanya (gerak refleks) Jumlah siswa yang tuntas indikator ini sebesar 84% yaitu sebanyak 21 siswa sedangkan yang tidak tuntas sebanyak 16% dari jumlah keseluruhan siswa (25 siswa). (b) Keterampilan menjawab (gerak expresif & interpretatif) Keterampilan menjawab yang terjadi selama proses pembelajaran siklus II sebesar 84% yaitu 21 siswa dan 4 sisanya (sebesar 16%) kurang aktif.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
63
Tabel 6. Persentase capaian siswa pada Siklus II No 1
tuntas
Aspek
jml
%
tidak total jml
%
Kognitif
1.1
Pemahaman materi
20
80%
5
20%
25
1.2
Ketuntasan hasil belajar (Evaluasi)
24
96%
1
4%
25
25
100%
0
0%
25
2
Afektif
2.1
Kelakuan
23
92%
2
8%
25
2.2
Kerajianan / kedisiplinan
24
96%
1
4%
25
2.3
Kerapian
23
92%
2
8%
25
3
Psikomotor
25
100%
2
0%
25
3.1
Keterampilan bertanya
21
84%
4
16%
25
3.2
Keterampilan menjawab
21
84%
4
16%
25
Sumber : Hasil pengolahan data nilai evaluasi akhir siswa (lampiran)
Dari segi prestasi dapat ditunjukkan dengan tabel dibawah ini. Tabel 7. Nilai Evaluasi Hasil Belajar Siklus II Nilai
Jumlah siswa
Persentase
> 95
14
56%
90-94
9
36%
85-89
1
4%
80-84
-
-
75-79
-
-
70-74
-
-
65-69
-
-
60-64
-
-
55-59
-
-
< 55
1
4%
Jumlah
25
100%
Sumber : Hasil pengolahancommit data nilai evaluasi akhir siswa (lampiran) to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
64
d. Analisis dan Refleksi Tindakan Siklus II Berdasarkan hasil observasi dan interpretasi tindakan pada siklus II, peneliti melakukan analisis sebagai berikut: 1) Kelemahan guru dalam siklus II ini adalah: Guru sudah dapat memahami kondisi konsentrasi siswa meskipun masih dirasa kurang bagi siswa guru terkesan mengabaikan beberapa siswa yang belum berkonsentrasi pada saat diadakan apersepsi. Sebaiknya guru memberikan perhatian menyeluruh pada siswa dari awal sampai jam pelajaran akuntansi berakhir. 2) Sedangkan dari segi siswa ditemukan beberapa kekurangan, yaitu sebagai berikut: (a) Siswa kurang percaya diri dan malu pada saat berperan sebagai fasilitator/presenter. (b) Dari segi nilai yang diperoleh siswa, nilai evaluasi hasil belajar tertinggi adalah 100 dan nilai terendah adalah 25,63 serta nilai ratarata kelas yaitu 93,5. Siswa yang sudah mencapai standar nilai < 80 sebanyak 24 siswa (96% dari 25 siswa) dan siswa tersebut dapat dinyatakan sudah mencapai ketuntasan hasil belajar Sisanya 1 siswa (4%) belum mencapai KKM (belum tuntas). Walaupun demikian bila dibandingkan dengan nilai awal siswa sudah terdapat peningkatan, sebelumnya siswa yang tuntas hanya 21 siswa (84%) kini meningkat menjadi 24 siswa (96%) dari total 25 siswa. (Dapat dilihat pada lampiran)
Tindakan refleksi yang dapat diambil berdasarkan pengamatan dan analisis yang telah dilakukan adalah : 1) Guru lebih kreatif dalam menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif sehingga siswa memiliki motivasi belajar yang tinggi. 2) Guru masih harus meluangkan waktu untuk melakukan pendekatan commit to user langsung terhadap anak yang mengalami kesulitan bekerjasama
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
65 dengan anggota kelompoknya, sehingga setiap siswa memiliki
motivasi dan kesadaran bekerjasama dengan orang lain. 3) Guru harus memberikan motivasi, stimulus atau umpan yang lebih intens daripada sebelumnya untuk meningkatkan kemampuan setiap siswa dalam hal mengungkapkan pendapat dan presentasi.
D. Pembahasan
Penerapan metode Everyone Is A Teacher Here berdampak terhadap proses dan hasil kegiatan pembelajaran akuntansi. Dampak positif tersebut antara lain siswa lebih memahami materi yang disampaikan oleh guru, siswa menjadi lebih aktif dan bersemangat dalam mengikuti proses pembelajaran. Siswa dapat bekerjasama dalam kelompok dengan siswa yang lain dan mendiskusikan hasil pekerjaannya kemudian dipresentasikan didepan kelas agar teman yang lain semakin paham. Selain itu, hasil belajar siswa juga mengalami peningkatan. Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus dilaksanakan dalam empat tahap, yaitu : (1) perencanaan tindakan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi dan interpretasi, dan (4) analisis dan refleksi tindakan. Deskripsi hasil penelitian dari siklus I sampai siklus II dapat dijelaskan sebagai berikut: Sebelum melaksanakan siklus I, peneliti melakukan survei awal untuk mengetahui kondisi/ keadaan yang ada di kelas XII Akuntansi 1 SMK Kristen 1 Surakarta dengan cara observasi dan wawancara baik dengan guru kelas maupun dengan siswa. Dari hasil survei ini, peneliti menemukan permasalahan rendahnya hasil pembelajaran akuntansi pada siswa kelas XII Akuntansi 1 SMK Kristen 1 Surakarta. Oleh karena itu, peneliti mengadakan diskusi dengan guru kelas dan mencari solusi untuk mengatasi masalah tersebut, yaitu dengan menerapkan metode Everyone Is A Teacher Here. Setelah mengadakan diskusi dengan guru, selanjutnya peneliti dibantu guru menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran commit to user (RPP) yang akan dilaksanakan dalam siklus I tindakan kelas. Sesuai dengan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
66 kesepakatan antara peneliti dan guru mata pelajaran akuntansi, maka materi pada
pelaksanaan tindakan siklus I ini adalah jurnal penyesuaian, kertas kerja atau neraca lajur dan laporan biaya produksi. Setelah guru menjelaskan materi dan mendemonstrasikan materi, siswa diberi latihan terbimbing dan diminta untuk dapat mempresentasikan hasil pekerjaannya, sehingga pengetahuan yang diperoleh siswa tidak hanya dari melihat guru, melainkan juga dari menyaksikan secara langsung proses yang dicontohkan maupun dijelaskan oleh teman sekelas. Dalam pengerjaan soal, guru memberi kelonggaran kepada siswa untuk mengerjakan secara kelompok maupun individu hal ini dilakukan agar siswa dapat belajar bekerjasama dengan siswa yang lain. Namun, dari hasil pengamatan terhadap proses belajar mengajar akuntansi pada siklus I masih terdapat kekurangan dan kelemahan, yaitu siswa kurang aktif dalam mengikuti pembelajaran akuntansi. Hal ini dapat dilihat dari respon siswa pada saat diminta untuk presentasi yang didominasi oleh beberapa siswa. Selama proses pembelajran berlangsung banyak siswa yang kurang percaya diri dalam mengemukakan pendapat dan bertanya. Selain itu, kesempatan tanya jawab yang diberikan guru juga cukup terbatas. Karena itu, peneliti mencari solusi dan menyusun rencana pembelajaran siklus II untuk mengatasi kekurangan dan kelemahan dalam pembelajaran akuntansi pada siklus I. Materi pembelajaran pada siklus II adalah laporan rugi/laba, laporan perubahan ekuitas dan neraca. Selain itu, pelaksanakan siklus II didasarkan atas perbaikan dari kelemahan siklus I. Pada saat peneliti melakukan wawancara dengan siswa, siswa merasa cukup tertarik dengan pembelajaran menggunakan metode Everyone Is A Teacher Here, selain siswa menjadi aktif, siswa juga merasa lebih bisa memahami materi karena selain guru memberikan penjelasan materi secara bertahap, guru juga memberikan latihan secara terbimbing kepada siswa dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk presentasi. Selain itu, siswa juga diajarkan untuk bekerja secara kelompok dalam menyelesaikan latihan soal. Dengan cara ini, siswa menjadi lebih aktif karena selain dapat bertanya commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
67 langsung kepada guru, siswa juga dapat bertanya dengan teman atau presenter
mereka dalam kelompok. Berdasarkan hasil pengamatan terhadap proses belajar mengajar akuntansi pada siklus II, hasil pembelajaran baik hasil maupun proses sudah menunjukkan peningkatan. Dari aspek kognitif, pemahaman materi dan ketuntasan hasil belajar (evaluasi) meningkat dari silkus I dan siklus II. Sama halnya dengan aspek afektif dimana siswa semakin rajin dan rapi dalam proses maupun kegiatan pembelajaran. Sedangkan aspek psikomotor juga mengalami perkembangan yang baik. Hal ini dapat ditunjukkan dengan keterampilan siswa dalam bertanya maupun menjawab pertanyaan mengalami peningkatan. Begitupula pada prestasi siswa, seiring dengan peningkatan hasil pembelajaran maka secara otomatis prestasi mereka juga meningkat. Siswa yang sebelumnya kurang aktif saat pembelajaran, sekarang menjadi lebih antusias dalam proses pembelajaran. Selain itu siswa yang sebelumnya tidak bisa bekerjasama dalam kelompok dan kurang percaya diri dalam menjawab maupun bertanya, pada siklus II ini sudah dapat bekerjasama dengan siswa lain dengan baik dan dapat mengungkapkan pendapat (presentasi) didepan kelas. Meskipun begitu, masih diperlukan juga motivasi dan pendekatan dari guru untuk mendukung berhasilnya proses belajar mengajar akuntansi. Oleh sebab itu masalah yang dihadapi pada pembelajaran akuntansi sudah dapat teratasi dengan cara penerapan metode Everyone Is A Teacher Here yang secara langsung dapat meningkatkan pemahaman siswa, mengaktifkan siswa dalam proses pembelajaran dan meningkatkan hasil belajar siswa. Berdasarkan hasil pelaksanaan tindakan pada siklus I dan II dapat dinyatakan bahwa terjadi peningkatan hasil pembelajaran akuntansi menggunakan metode Everyone Is A Teacher Here dari siklus satu ke siklus berikutnya. Hal tersebut dapat dilihat dari tabel berikut ini:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
68
Tabel 8. Profil Hasil Penelitian Siklus I No 1 1.1 1.2 2 2.1 2.2 2.3 3 3.1 3.2
Aspek
tuntas
Kognitif Pemahaman materi Evaluasi hasil belajar Afektif Kelakuan Kerajianan / kedisiplinan Kerapian Psikomotor Keterampilan bertanya Keterampilan menjawab
jml
%
18 21 23 20 20 20 20 17 18
72% 84% 92% 80% 80% 80% 80% 68% 72%
Siklus II
tidak jml 7 4 2 5 5 5 5 8 7
tuntas
%
jml
%
28% 16% 8% 20% 20% 20% 20% 32% 28%
20 24 25 23 24 23 25 21 21
80% 96% 100% 92% 96% 92% 100% 84% 84%
tidak jml 5 1 0 2 1 2 0 4 4
total
% 20% 4% 0% 8% 4% 8% 0% 16% 16%
25 25 25 25 25 25 25 25 25
Sumber : Hasil pengolahan data
Peningkatan hasil pembelajaran akuntansi tersebut juga dapat dilihat pada grafik berikut ini : 1. Aspek Kognitif : 24
25 21 20
20
18
15
Penguasaan Materi Ketuntasan Hasil Belajar
10 5 0 Siklus I
Siklus II
Gambar 3. Grafik aspek kognitif
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
69
2. Aspek Afektif : 24 24 23
23
23 22 Kelakuan
21
Kerajinan
20
20
20 Kerapian
20 19 18 Siklus I
Siklus II
Gambar 4. Grafik aspek afektif
3. Aspek Psikomotor : 25 20 20
21
21
17
Keterampilan Bertanya
15 Keterampilan Menjawab
10 5 0 Siklus I
Siklus II
Gambar 5. Grafik aspek psikomotor
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
70
4. Grafik Gabungan :
20
24
23
25
21
20
25 25
Kognitif Penguasaan
20
18
Kognitif Ketuntasan
15
Afektif
10 Psikomotor
5 0 Siklus I
Siklus II
Gambar 6. Grafik gabungan
Berdasarkan tindakan tersebut, guru berhasil melaksanakan pembelajaran akuntansi yang dapat menarik perhatian siswa, sehingga proses dan hasil pembelajaran akuntansi dapat meningkat. Selain itu, peneliti juga dapat meningkatkan kinerja guru dalam melaksanakan pembelajaran yang efektif, menarik, dan menyenangkan. Keberhasilan pembelajaran akuntansi dengan menggunakan metode Everyone Is A Teacher Here dapat dilihat dari indikator-indikator sebagai berikut: 1. Siswa terlihat antusias dan bersemangat selama kegiatan apersepsi berlangsung. 2. Siswa menjadi lebih menyadari pentingnya kerjasama dalam kelompok untuk menyelesaikan suatu tugas bersama. Mereka terlihat aktif dalam mengikuti diskusi kelompok maupun diskusi pada saat presentasi. 3. Siswa menjadi lebih mandiri dalam mengerjakan setiap soal yang diberikan. 4. Siswa sudah tidak malu dan berani untuk maju ke depan kelas mempresentasikan tugas yang diberikan guru. Hal ini dikarenakan siswa sudah paham tentang materi yang akan dipresentasikan, karena sebelumnya sudah melihat secara langsung guru menjelaskan dan memberikan contoh secara langsung mengenai materi yang sedang dipelajrari. 5. Nilai-nilai siswa baik aspek kognitif, afektif maupun psikomotor telah mencapai target yang ditetapkan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Simpulan Berdasarkan analisis data dan pembahasan yang telah penulis lakukan pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa ”penerapan model Everyone Is a Teacher Here dapat meningkatkan hasil pembelajaran pada siswa kelas XII Akuntansi I SMK Kristen 1 Surakarta”. Hal ini di diskripsikan sebagai berikut : 1. Proses Pembelajaran : Dalam proses pembelajaran, peningkatan hasil pembelajaran dapat dilihat dari berbagai aspek yaitu : a. Aspek Kognitif : (1) Pemahaman materi oleh siswa meningkat dari 72% (18 siswa) pada silkus I menjadi 80% (20 siswa) pada siklus II. (2) Ketuntasan hasil belajar (evaluasi) siswa juga meningkat yang semula 84% (21 siswa) pada siklus I menjadi 96% atau sebanyak 24 siswa. b. Aspek Afektif : (1) Kelakuan siswa selama mengikuti proses belajar mengajar menjadi lebih baik dimana pada siklus I 80% (20 siswa) dikatakan lolos dari standar dan pada siklus II meningkat menjadi 92% (23 siswa dari jumlah keseluruhan 25 siswa). (2) Siswa lebih rajin dan disiplin dalam mengikuti pembelajaran, hal ini dapat ditunjukkan selama proses pembelajaran berlangsung jumlah siswa yang dikategorikan rajin dan disiplin pada siklus I sebanyak 20 siswa (80%) dan pada siklus II meningkat menjadi 24 siswa (96%). (3) Kerapian siswa dalam proses pembelajaran yang dilaksanakan juga mengalami peningkatan dari 80% (20 siswa) pada siklus I menjadi 92% (23 siswa) pada sikus II dari 25 siswa.
commit to user 72
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
73 c. Aspek psikomotor : Keaktifan siswa selama proses pembelajaran meningkat. Keterampilan bertanya meningkat dari 68% pada siklus I menjadi 84% pada siklus II atau meningkat dari 17 siswa menjadi 21 siswa dari jumlah siswa sebanyak 25 orang. Sedangkan keaktifan menjawab siswa pada siklus I sebanyak 72% (18 siswa), pada siklus II naik menjadi 84% (21 siswa). Namun selama proses pembelajaran berlangsung, penerapan model pembelajaran Everyone Is a Teacher Here menemukan beberapa hambatan yaitu sarana dan prasarana seperti buku referensi untuk belajar siswa masih kurang dan siswa jarang memanfaatkan perpustakaan untuk memperoleh ilmu lebih dalam, kemampuan siswa dalam berkomunikasi dan presentasi didepan kelas yang masih rendah, serta kurang maksimalnya peran guru dalam mengelola kelas. 2. Hasil Pembelajaran Hasil pembelajaran dapat ditunjukkan oleh nilai evaluasi siswa yang menunjukkan peningkatan dari 84% siswa yang lolos KKM 75 yaitu 21 siswa pada siklus I menjadi 24 siswa dimana KKM dinaikan menjadi 80 dengan jumlah siswa yang lolos 96%.
B. Implikasi Berdasarkan simpulan di atas, maka dapat dikaji implikasinya baik implikasi teoritis maupun implikasi praktis sebagai berikut : 1. Implikasi Teoritis Penggunaan model Everyone Is a Teacher Here dapat meningkatkan hasil pembelajaran akuntansi bagi siswa kelas XII Akuntasi 1 SMK Kristen 1 Surakarta. Kesimpulan hasil penelitian ini mendukung pendapat Rob Sims and Peter Demediuk, yang menyatakan bahwa memanfaatkan siswa untuk dijadikan fasilitator pada setiap pertemuan akan mempengaruhi proses dan hasil belajar siswa. Dengan menjadikan siswa sebagai fasilitator, siswa lebih termotivasi dan aktif untuk belajar dalam rangka mempersiapkan diri menjadi presenter. Mereka akan lebih aktif dalam kegiatan tanya commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
74 jawab tanpa didasari rasa takut dan malu. Dengan memanfaatkan siswa sebagai fasilitator, materi yang disampaikan akan lebih mudah diterima dan dipahami karena fasilitator menggunakan gaya bahasa yang sejajar dengan siswa lain. Dengan membuat siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran
maka hasil
pembelajaran akan dapat dicapai secara optimal. Dalam menentukan hasil belajar yang dicapai siswa diperkuat oleh teori Benyamin Bloom yang mengklasifikasikan hasil belajar menjadi tiga ranah yaitu kognitif, afektif dan psikomotor. Dalam penilaian tiap ranah terdiri dari berbagai aspek dimana aspek satu dengan yang lain dapat saling berkaitan. Peningkatan hasil pembelajaran dapat dilihat dari segi proses maupun hasil. Dari segi proses dilihat dari aspek kognitif (pemahaman materi dan ketuntasan hasil belajar dalam evaluasi), aspek afektif (keterampilan bertanya, keterampilan menjawab dalam mengikuti pembelajaran), serta aspek psikomotor (kelakuan dan kedisiplinan serta kerapian dalam proses belajar mengajar). Sedangkan dari hasil dapat diketahui dari nilai evaluasi akhir siswa. 2. Implikasi Praktis Dari hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa penerapan model Everyone Is a Teacher Here dapat meningkatkan hasil pembelajaran siswa yang dapat dilihat dari proses dan hasil belajar siswa yang meningkat. Siswa menjadi aktif dalam proses pembelajaran baik dalam bertanya maupun menjawab serta dalam presentasi didepan kelas karena model Everyone Is a Teacher Here dapat meningkatkan hasil pembelajaran, seharusnya guru SMK Kristen 1 Surakarta menerapkan model Everyone Is a Teacher Here dalam pembelajaran akuntansi, sehingga dapat dijadikan alternative untuk diterapkan oleh guru. Namun kenyataanya dalam pembelajaran akuntansi guru belum menggunakan model Everyone Is a Teacher Here atau sejenisnya. Namun upaya untuk meningkatkan hasil pembelajaran akuntansi pada siswa kelas XII Akuntasi 1 SMK Kristen 1 Surakarta dengan menerapkan model pembelajaran Everyone Is a Teacher Here menemui beberapa hambatan sebagai berikut: commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
75 1. Sarana dan prasarana sekolah yang kurang mendukung proses pembelajaran. Fasilitas pembelajaran seperti buku dan referensi yang dibutuhkan siswa kurang. Hal ini menyebabkan kelancaran proses pembelajaran menjadi terganggu. 2. Kemampuan siswa dalam bekerjasama dan berkomunikasi dengan siswa lain yang masih belum maksimal, sehingga menyebabkan kemampuan siswa untuk bekerjasama dengan siswa lain menjadi agak sulit, khususnya dengan anggota kelompok yang bukan dari siswa yang sudah dikenal akrab sebelumnya, maka kemampuan komunikasi siswa ketika presentasi didepan kelas kurang fleksibel. 3. Siswa malas untuk membaca dan memperoleh ilmu diperpustakaan, mereka cenderung menunggu perintah dari guru maupun cenderung untuk menanti penjelasan dari guru. 4. Kemampuan guru dalam mengelola kelas, khususnya dalam mendorong siswa untuk ikut aktif dalam proses pembelajaran masih belum maksimal, karena selama proses pembelajaran dapat dilihat siswa yang aktif biasanya didominasi oleh siswa tertentu.
C. Saran Berdasarkan simpulan dan implikasi yang telah dikemukakan, maka dapat dikemukakan saran-saran sebagai berikut : 1. Bagi Sekolah hendaknya: a. Lebih mengusahakan fasilitas berupa buku-buku dan sumber referensi lain yang dapat mendukung kelancaran kegiatan belajar mengajar. b. Hendaknya mendorong dan memotivasi guru untuk selalu berusaha mengembangkan model dan metode pembelajaran yang merangsang siswa untuk aktif dan lebih mudah dalam memahami materi pembelajaran. 2. Bagi Guru: a. Hendaknya guru selalu meningkatkan kemampuannya dalam mengembangkan dan menyampaikan materi pembelajaran serta dalam mengelola kelas, sehingga hasil pembelajaran dapat terus meningkat seiring dengan peningkatan kemampuan yang dimilikinya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
76 b. Kepada guru yang belum menerapkan model Everyone Is a Teacher Here atau model pembelajaran yang lain dapat menerapkan metode tersebut dalam pembelajaran akuntansi agar pemahaman siswa menjadi lebih meningkat yang tentunya disesuaikan dengan materi dan kondisi siswa. c. Kerjasama guru dan siswa selama proses pembelajaran harus diperhatikan sehingga suasana pembelajaran menjadi lebih kodusif dan siswa dapat lebih mudah memahami materi pembelajaran. d. Guru terus memotivasi siswa untuk aktif dalam belajar, diskusi dan presentasi agar siswa lebih menguasai materi yang diberikan. 3. Bagi Siswa : a. Hendaknya dapat bekerjasama dalam arti yang positif, baik dengan guru maupun dengan siswa yang lain dalam proses belajar mengajar. b. Siswa hendaknya mampu memiliki ketrampilan berkomunikasi yang baik terlebih ketika presentai didepan kelas, hal ini pada akhirnya akan sangat bermanfaat bagi siswa. c. Siswa hendaknya mempersiapkan diri dengan membaca materi sebelum dijelaskan oleh guru ketika dikelas sehingga mereka akan semakin menguasai materi. d. Hilangkan perasaan malu dan takut untuk presentasi didepan kelas serta memiliki motivasi internal untuk terus berkembang dan menjadi lebih baik dari sebelumnya.
commit to user