PENERAPAN MODEL QUANTUM TEACHING TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII
Oleh: Erni Syofna*, Atus Amadi Putra**,Villia Anggraini.** *Mahasiswa program studi pendidikan matematika STKIP PGRI Sumatera Barat **Staf pengajar program studi pendidikan matematika STKIP PGRI Sumatera Barat
ABSTRACT
There are several background in this research. First, the teacher still dominate all of theaching learning process so that the process applied one way communication or teacher centered. Second, the student are less activity. Third, the students less motivation which affect the understanding of math concept of student especially is grade VIII. The purpose in this research to know whether the understanding of math concept of student by applying the quantum teaching model is better than the understanding of math concept of student by using conventional learning. The kind of this research is experiment by using random subject. The population in this research is the student in grade VIII. The sample in this research is grade VIII.3 as experiment class and VIII.4 as control class. The instrument in this research is essay test with reliabilitas = 0,40. The technique of data analysis is used t-test one side, obtained, t > t ( ∝)( ) then the hypothesis in this research is accepted. It is conclude that of math concept of student by applying quantum teaching model is better than the understanding of math concept of student by using conventional learning. Based on data analysis of student can be seen an increasing number of student who are active in every meeting. Keyword: Quantum Teaching Model, Conventional learning, Understanding of Math Concept.
memiliki nilai penting yang dapat
PENDAHULUAN
diterapkan dalam berbagai bidang
Matematika mempunyai peranan
kehidupan. Kemahiran siswa dalam
yang penting dalam dunia pendidikan.
perhitungan
Hal ini disebabkan karena matematika
matematika
dapat
digunakan oleh siswa untuk mengatasi
merupakan salah satu ilmu dasar yang
masalah yang mereka hadapi dalam
1
kehidupan sehari-hari. Kenyataan di
rendah, sehingga pemahaman konsep
lapangan bahwa aktivitas dan motifasi
mereka akan lebih baik. Tujuan yang
siswa
hendak dicapai dalam penelitian ini
rendah.
Karena
mendominasi
semua
pembelajaran,
sehingga
guru kegiatan
adalah
terasa
untuk
mengetahui
apakah
pemahaman konsep matematis siswa
membosankan. Semangat belajar siswa
dengan
juga kurang. Siswa hanya menghafal
model quantum teaching lebih baik
rumus-rumus yang diberikan tanpa
daripada
memahaminya sehingga pemahaman
matematis siswa dengan menerapka
konsep
Menyikapi
pembelajaran konvensional. Penelitian
masalah tersebut maka diterapkan
ini relevan dengan penelitian yang
Model quantum teaching terhadap
dilakukan oleh Asrul Nofriza yang
pemahaman konsep matematis siswa
menunjukkan hasil belajar matematika
kelas VIII SMPN 5 Lubuk Alung.
siswadengan
Model quantum teaching menurut
quantum teaching lebih baik dari hasil
DePorter,dkk(2004:3):“Menyingkirkan
belajar
segalahambatan
menghalangi
menggunakan
proses belajar alamiah dengan secara
konvensional.
siswa
sengaja
kurang.
yang
menggunakan
mewarnai
lingkungan
sekeliling,
quantum
teaching
menjadikan
siswa
Seluruh siswa
memiliki
adalah rancangan
kelas VIII SMPN 5
Lubuk. Pengambilan sampel secara
yang
acak, dimana kelas VIII sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII
berbagi ilmu pengetahuan dengan yang
dengan
ini
Populasi dalam penelitian ini adalah
memiliki kemampuan tinggi biasa
siswa
yang
penelitian random terhadap subjek.
oleh guru dan siswa biasa berbagi ilmu artinya
siswa
model
pembelajaran
penelitian
eksperimen
pembelajaran tidak lagi didominasi
pengetahuan,
konsep
menggunakan
matematika
Jenis
Pembelajaran ini
pemahaman
METODE PENELITIAN
sesuai, cara efektif penyajian, dan aktif”.
pembelajaran
musik,
menyusun bahan pengajaran yang
keterlibatan
menerapkan
sebagai
kelas kontrol. Variabel bebas dalam
kemampuan
2
penelitian ini adalah penerapan model quantum
teaching
dalam
1. Berdasarkan
proses
persentase
aktivitas
siswa diperoleh Tabel 1:
pembelajaran matematika. Sedangkan variabel terikat pemahaman konsep
Tabel 1. Hasil Persentase Aktivitas Siswa
matematis siswa dan aktivitas siwa setelah pembelajaran menggunakan model quantum teaching. Uji coba tes
N o
Aktivitas yang Diamati
1
Siswa memperhati kan
2
dilakukan bertujuan untuk mengetahui apakah soal memiliki kriteria yang baik, setelah dilakukan uji coba tes, kemudian dilakukan analisis item,ada 3 hal yang perlu diselidiki yaitu: 1) Daya
pembeda
soal,
3
berdasarkan
perhitungan diperoleh bahwa soal 4
nomor 1,2,3 dibuang, soal nomor 5 dan 7 diterima, adapun soal 4,6 dan 8
perhitungan
I 50 %
II 53 %
III 61 %
IV 61 %
V 61 %
VI 76 %
Siswa dalam mengerjaka n latihan mendengar kan musik Siswa memberika n tanggapan dan pertanyaan Siswa
37 %
34 %
48 %
53 %
57 %
50 %
34 %
34 %
34 %
46 %
38 %
53 %
15
46
46
53
53
65
dalam
%
%
%
%
%
%
membuat kesimpulan
diperbaiki. 2) Tingkat kesukaran soal, berdasarkan
Persentase dan KeaktifanSiswa Pada Pertemuan
diperoleh
2. Hasil analisis diperoleh gambaran
soal nomor 1,4,6,7 termasuk kriteria
pemahaman
mudah, soal nomor 3 dan 5 termasuk
pada kelas eksperimen dan kelas
kriteria sedang. Sedangkan soal nomor
kontrol terdistribusi pada tabel 2
2 dan 8 termasuk kriteria sukar. 3)
berikut:
Reliabilitas tes mempunyai reliabilitas
esai sebanyak 8 butir soal dengan pedoman
matematis
Tabel 2. Hasil Tes Pemahaman Konsep Matematis Siswa
= 0,40. Instrumen penelitian berupa
menggunakan
konsep
Kelas Sampel S Eksperimen 47,46 21,42 Kontrol 20 23,10 Berdasarkan Tabel 2 dapat
penilaian
rubrik analitik.
dilihat bahwa nilai rata-rata siswa pada
HASIL DAN PEMBAHASAN
kelas eksperimen lebih tinggi dari nilai rata-rata siswa pada kelas kontrol,
3
sedangkan simpangan baku di kelas
mengulangi
kontrol lebih baik dari pada kelas
akhir
kontrol. Hal ini berarti siswa kelas
siswa merayakan pengalaman yang
kontrol lebih beragam dari pada kelas
baru diperolehnya dengan penguatan
eksperimen.
baik secara verbal maupun non verbal.
Hasil
diperoleh t >
(
analisis
∝)(
)
data
2)
pada taraf
pelajaran,
pembelajaran
Pembelajaran
pada
guru
tahap
bersama
dengan
model
kepercayaan 95 % sehingga tolak H
pembelajaran quantum teaching, siswa
dan terima H . Jadi terlihat bahwa
dibagi berdasarkan heterogen, artinya
pemahaman konsep matematis siswa
siswa yang berkemampuan rendah bisa
dengan penerapan quantum teaching
belajar
lebih baik dari pada pemahaman
berkemampuan tinggi. Jadi dengan
konsep
adanya
dengan
menerapkan
pembelajaran Pembelajaran quantum
siswa
quantum
yang
teaching
ini
konvensional.
menjadikan pembelajaran tidak lagi
penerapan
terpusat kepada guru dan menjadikan
dengan
teaching
dengan
pada
interaksi antara siswa akan baik di
kelas
eksperimen ini memberikan dampak
dalam
yang positif terhadap pemahaman
matematika,
konsep matematis siswa. Hal ini
konsep lebih baik. Berdasarkan lembar
disebabkan oleh: 1) Pelaksanaan dari
hasil kerja siswa eksperimen yang
model quantum teaching berawal dari
bernama NG yang merupakan siswa
siswa yang mengerjakan tugas yang
yang berkemampuan tinggi, mampu
diberikan oleh guru, kemudian siswa
mengklasifikasikan
berdiskusi dengan kelompok untuk
menurut
sifat-sifat
mengerjakan
dengan
konsepnya.
latihan
sambil
proses
pembelajaran
sehingga
pemahaman
objek-objek tertentu
sesuai
Berdasarkan
mendengarkan musik, setelah latihan
jawaban siswa ini memperoleh skala 3
dikerjakan siswa mendemonstrasikan
dan
pengetahuan yang baru diperolehnya,
dikali skala sehingga mendapat skor 9.
untuk mengetahui sejauh mana siswa
Seperti yang dapat dilihat pada lembar
memahami
jawaban
diberikan
materi
maka
kesempatan
siswa untuk 4
bobot soal 3, kemudian bobot
siswa
pada
gambar
1:
tinggi, berdasarkan jawaban tersebut siswa memperoleh skala 1 dan bobot soal 3, kemudian bobot ddikali skala Gambar 1. Jawaban nomor 5 siswa
mendapatkan skor 3. Jawaban siswa
kelas eksperimen
tersebut dapat diihat pada gambar 3:
Berdasarkan hasil penelitian di kelas
eksperimen,
Dari
dokumen
lembar hasil kerja siswa yang bernama
Gambar 3. Jawaban Soal Nomor 7
DP yang merupakan siswa yang
Siswa Kelas Eksperimen
berkemampuan
sedang sedang,
mampu Berdasarkan hasil penelitian di
menyatakan ulang sebuah konsep. Berdasarkan
jawaban
siswa
kelas kontrol, siswa yang bernama RS
ini
merupakan
memperoleh skala 3 dan bobot soal 0,
siswa
berkemampuan
tinggi, dalam menjawab soal tes akhir
kemudian bobot dikali skala sehingga
siswa
mendapat skor 0. Jawaban siswa
kurang
mampu
menjawab
dengan baik. Adapun indikator soal
tersebut dapat diihat pada gambar 2:
menentukan luas permukaan balok adalah
siswa
mampu
menyatakan
ulang sebuah konsep. Berdasarkan Gambar 2. Jawaban nomor 5 siswa
jawaban siswa tersebut memperoleh
kelas eksperimen
skala 1 dan bobot soal 3, kemudian bobot dikali skala sehingga mendapat
Jawaban an siswa yang bernama GIS
yang
merupakan
skor 3. Hal ini dapat dilihat dari
siswa
jawaban
siswa
pada
gambar
4:
berkemampuan rendah, juga masih keliru dalam menyatakan ulang konsep yaitu
dalam
perhitungan
dan
menentukan rumus volume limas,
Gambar 4. Jawaban Soal Nomor 5
seharusnya rusnya rumus volume limas 1/3 x
Siswa Kelas Kontrol
luas alas x tinggi,, bukan luas alas x
5
Jawaban siswa yang bernama FA merupakan
siswa
berkemampuan
sedang, dalam menjawab soal tes akhir Gambar 6.. jawaban nomor 7 siswa kelas kontrol.
tidak mampu menjawab dengan baik. Adapun indikator soal menghitung
KESIMPULAN
luas permukaan balok adalah siswa mampu menyatakan ulang sebuah
Berdasarkan asarkan hasil analisis data
konsep. Berdasarkan jawaban siswa s
dan
tersebut memperoleh skala 0 dan bobot
dikemukakan
soal 3, kemudian bobot dikali skala
bahwa pemahaman konsep matematis
sehingga mendapat skor 3. Hal ini
siswa dengan penerapan Quantum
dapat dilihat dari jawaban jawab siswa pada
Teaching
Gambar5:
pemahaman konsep matematis siswa dengan
pembahasan
yang
dapat
lebih
konvensional
dan
disimpulkan
baik
menerapkan
telah
daripada
pembelajaran
aktivitas
siswa
meningkat dari persentase keaktifan Gambar 5.. Jawaban Soal Nomor 5
dari setiap pertemuan pada kelas VIII
Siswa Kelas Kontrol
SMPN 5 Lubuk Alung. DAFTAR RUJUKAN
Jawaban siswa yang bernama YB merupakan siswaberkemampuan
Asrul, Nofriza (2005).” Pener Penerapan pembelajaran Quantum Teaching dalam pembelajaran matematika pada siswa kelas XI IPS SMA Negeri 3 Lengayang”. Padang: STKIP.
rendah, dalam menjawab soal tes akhir tidak mampu menjawab dengan baik. Adapun indikator volume limas adalah siswa mampu u menyatakan konsep.
DePorter, Bobby.dkk. 2004. Quantum Teaching.. Bandung: PT Mizan Pustaka.
Berdasarkan jawaban siswa tersebut memperoleh skala 0 dan bobot soal 3, kemudian bobot dikali skala sehingga mendapat skor 0. Hal ini dapat dilihat dari jawaban siswa pada Gambar 6:
6