PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING (SFAE) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA KELAS VIII SMP NURUL ISLAM
SKRIPSI disajikan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika
Oleh Dita Wuri Andari 4201408061
JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2013
PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Student Facilitator and Explaining (SFAE) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Kelas VIII SMP Nurul
Islam” telah disetujui oleh dosen pembimbing untuk diajukan ke
Sidang Panitia Ujian Skripsi Jurusan Fisika FMIPA Unnes pada Hari
: Kamis
Tanggal
: 28 Maret 2013
Pembimbing Utama
Pembimbing Pendamping
Drs. Sukiswo Supeni Edie, M.Si NIP. 195610291986011001
Dr. Achmad Sopyan, M. Pd NIP. 196006111984031001
ii
PENGESAHAN Skripsi yang berjudul: Penerapan Model Pembelajaran Student Facilitator and Explaining (SFAE) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Kelas VIII SMP Nurul Islam. Disusun oleh Nama : DitaWuriAndari NIM
: 4201408061
telah dipertahankan di hadapan Sidang Panitia Ujian Skripsi FMIPA UNNES pada tanggal 28 Maret 2013.
Panitia : Ketua
Sekretaris
Prof. Dr. Wiyanto, M.Si.
Dr. Khumaedi, M.Si.
NIP. 196310121988031001
NIP. 196306101989011002
Penguji I
Dra. Pratiwi Dwijananti, M. Si NIP.196203011989012001
Pembimbing Utama,
Pembimbing Pendamping,
Drs. Sukiswo Supeni Edie, M.Si NIP. 195610291986011001
Dr. Achmad Sopyan, M. Pd NIP. 196006111984031001 iii
PERNYATAAN
Saya menyatakan bahwa yang tertulis dalam skripsi ini adalah benar-benar hasil karya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian atau seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Semarang, 28 Maret 2013 Penulis,
Dita Wuri Andari NIM. 4201408061
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Ilmu tanpa agama adalah buta, agama tanpa ilmu adalah sesat. (Albert Einstein) Ketahuilah bahwa kemenangan itu selalu mengiringi kesabaran, jalan keluar selalu mengiringi cobaan dan kemudahan itu selalu mengiringi kesusahan. (H. R. Tirmidzi) Orang yang cerdas melihat suatu peluang sebagai sebuah kesempatan, sedangkan orang pemalas melihat suatu peluang sebagai sebuah kesempitan. (Penulis)
PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan untuk 1. Allah SWT, terimakasih atas semua yang telah Engkau berikan sehingga aku dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan lancar. 2. Bapakku ”Darso” dan Ibuku ”Sri Suyatni” yang selalu menyayangiku, memberi motivasi ketika aku hampir putus asa, memberi nasihat, dan mengiringi langkahku dengan doa. 3. Adikku tersayang (Hidayat Widyarsono), serta keluarga besarku yang selalu mendoakan. 4. Dosen dan Guruku. 5. Almamaterku.
v
KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmaanirrohiim. Alhamdulillahirobbil‟alamiin, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Student Facilitator and Explaining (SFAE) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Kelas VIII SMP Nurul Islam”. Penulis dalam menyelesaikan penelitian dan penyusunan skripsi ini tak lepas dari peran dan bantuan banyak pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih yang tulus kepada: 1.
Prof. Dr. H. Sudijono Sastroatmodjo, M.Si, selaku Rektor UNNES.
2.
Prof. Dr. Wiyanto, M.Si, selaku Dekan FMIPA UNNES.
3.
Dr. Khumaedi, M.Si, selaku Ketua Jurusan Fisika FMIPA UNNES dan selaku Dosen Wali yang telah membimbing dan mengarahkan kami selama studi.
4.
Drs. Sukiswo Supeni Edie, M.Si, selaku pembimbing I yang telah mengarahkan, memberikan masukan dan membantu selama penyusunan skripsi ini.
5.
Dr.Achmad Sopyan,M.Pd, selaku pembimbing II yang telah mengarahkan, memberikan masukan, dan membantu selama penyusunan skripsi ini.
6.
Dra. Pratiwi Dwijananti, M. Si, selaku penguji skripsi ini.
7.
Mashadi, S.Ag, Kepala Sekolah SMP Nurul Islam yang telah berkenan memberikan ijin penelitian.
vi
8.
Miftakhul Huda,S.Pd, guru Fisika SMP Nurul Islam yang telah membantu dan membimbing pada saat pelaksanaan penelitian.
9.
Sahabatku Ima, Vera, Nita dan seluruh mahasiswa Pendidikan Fisika angkatan 2008 yang sudah membantu menyelesaikan penyusunan skripsi ini.
10. Seluruh siswa kelas VIII C SMP Nurul Islam tahun ajaran 2012/2013 yang telah menjadi subyek penelitian. Semoga amal kebaikan yang telah diberikan kepada penulis mendapat balasan yang lebih baik dari Allah SWT. Peneliti menyadari bahwa penelitian ini masih jauh dari kesempurnaan karena keterbatasan yang ada. Saran dan kritik yang membangun sangat kami harapkan. Akhirnya dengan segala kerendahan hati, penulis mengharapkan semoga skripsi ini dapat memberi manfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.
Semarang,
Penulis
vii
Maret 2013
ABSTRAK Andari, Dita Wuri. 2013. Penerapan Model Pembelajaran Student Facilitator and Explaining (SFAE) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Kelas VIII SMP Nurul Islam. Skripsi, Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang. Pembimbing Utama Drs. Sukiswo Supeni Edie, M. Si. dan Pembimbing Pendamping Dr. Achmad Sopyan, M. Pd. Kata kunci: Model pembelajaran Student Facilitator and Explaining (SFAE), Hasil Belajar, Fisika. Fisika adalah suatu ilmu yang lebih banyak memerlukan pemahaman daripada hafalan. Sehingga siswa dituntut untuk lebih memahami materi fisika secara konsep. Hasil observasi awal di SMP Nurul Islam diperoleh data bahwa pembelajaran fisika di kelas VIII B memiliki hasil belajar yang rendah dengan presentase ketuntasan sebesar 62,1 %. Rendahnya hasil belajar dikarenakan penerapan model pembelajaran yang kurang sesuai, siswa pasif dalam pembelajaran, tidak ada penilaian terhadap tugas. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis peningkatan hasil belajar kelas VIII SMP Nurul Islam melalui penerapan model pembelajaran Student Facilitator and Explaining (SFAE). Untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran fisika, maka dilakukan penelitian tindakan kelas yang terdiri dari dua siklus. Setiap siklus terdiri dari tahap perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah siswa SMP Nurul Islam Kelas VIII C tahun ajaran 2012/2013 yang terdiri dari 29 siswa. Instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini adalah soal evaluasi untuk ranah kognitif yang dilaksankan setiap akhir siklus dan lembar observasi untuk ranah afektif dan psikomotorik. Hasil penelitian diperoleh rata-rata hasil belajar kognitif siswa pada siklus I sebesar 69,66 dengan ketuntasan klasikal 72,41 %. Rata-rata hasil belajar kognitif siswa pada siklus II sebesar 79,08 dengan ketuntasan klasikal 89,66 %. Adapun rata-rata hasil belajar afektif siswa pada siklus I sebesar 65 dengan ketuntasan klasikal 86,21 %. Rata-rata hasil belajar afektif siswa pada siklus II sebesar 83,10 dengan ketuntasan klasikal 100 %. Sedangkan rata-rata hasil belajar psikomotorik siswa pada siklus I sebesar 58,33 dengan ketuntasan klasikal 68,97 %. Rata-rata hasil belajar psikomotorik siswa pada siklus II sebesar 75,77 dengan ketuntasan klasikal 93,10 %. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penerapan Model Pembelajaran Student Facilitator and Explaining (SFAE) dapat meningkatkan hasil belajar. Saran yang berkaitan dengan penelitian ini yaitu guru hendaknya memberi motivasi atau penghargaan berupa nilai terhadap tugas siswa, sehingga siswa termotivasi untuk belajar karena merasa dihargai. Model pembelajaran Student Facilitator and Explaining (SFAE) dapat dijadikan alternatif untuk memvariasikan model pembelajaran. Untuk peneliti lain, yaitu hendaknya dapat meneliti aspek hasil belajar afektif dan psikomotorik yang lainnya.
viii
ABSTRACT Andari, Dita Wuri. 2013. Implementation of Learning Model Student Facilitator and Explaining (SFAE) To Improve Physics Learning Outcomes of Class VIII SMP Nurul Islam. Thesis, Department of Physics Faculty of Mathematics and Sciences Semarang State University. Main Supervisor Drs. Sukiswo Supeni Edie, M. Si. and supervising Companion Dr. Achmad Sopyan, M. Pd. Keywords: Learning Model Student Facilitator and Explaining (SFAE), Learning Outcomes, Physics. Physics is a science that requires a lot more understanding than rote. So that students are required to better understand the concepts of material physics. Results of preliminary observations in SMP Nurul Islam data showed that learning physics in class VIII B has a low learning outcomes with a percentage of 62.1% completeness. The low learning outcomes due to the application of learning models that are less appropriate, students are passive in learning, there is no assessment of the task. The purpose of this study to analyze the improvement of learning outcomes eighth grade junior Nurul Islam through the application of learning models Student Facilitator and Explaining (SFAE). To improve student learning outcomes in the subjects of physics, then research a class action consisting of two cycles. Each cycle consists of the planning, action, observation and reflection. The subjects were students SMP Nurul Islam VIII C school year 2012/2013 consists of 29 students. Data collection instrument in this study is a matter for the cognitive evaluation that was conducted each end of the cycle and observation sheet for the affective and psychomotor. The results obtained average cognitive learning outcomes of students in the first cycle of 69.66 with 72.41% classical completeness. Average cognitive learning outcomes of students in the second cycle of 79.08 with 89.66% classical completeness. As for, average affective learning outcomes of students in the first cycle at 65 with 86.21% classical completeness. Average affective learning outcomes of students in the second cycle of 83.10 with 100% classical completeness. While the average psychomotor learning outcomes of students in the first cycle of 58.33 with 68.97% classical completeness. Average psychomotor learning outcomes of students in the second cycle of 75.77 with 93.10% classical completeness. Based on these results it can be concluded that the application of Learning Model Student Facilitator and Explaining (SFAE) can improve learning outcomes. Suggestions related to this research that teachers should motivate or reward in the form of value to student assignments, so that students are motivated to learn because they feel valued. Learning Model Student Facilitator and Explaining (SFAE) can be used as an alternative to varying the learning model. For other researchers, which should be examined aspects of affective and psychomotor learning out comes others.
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ………………………………………………………..
i
HALAMAN PERSETUJUAN ………………………………………………
ii
HALAMAN PENGESAHAN ……………………………………………….
iii
PERNYATAAN …………………………………………………………….
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN …………………………………………...
v
KATA PENGANTAR ………………………………………………………
vi
ABSTRAK ………………………………………………………………….
vii
ABSTRACT ……………………………………………………………….....
ix
DAFTAR ISI ………………………………………………………………..
x
DAFTAR TABEL …………………………………………………………..
xii
DAFTAR GAMBAR ………………………………………………………. xiii DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………………………... xiv BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………..
1
1.1
Latar Belakang Masalah Penelitian ………….………………………...
1
1.2
Perumusan Masalah……………………………………………………..
6
1.3
Tujuan Penelitian ………………………………………………………
6
1.4
Manfaat Penelitian …………………………………………………….
6
1.5
Penegasan Istilah .....................................................................................
7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ……………………………………...…….
8
2.1
Model Pembelajaran Student Facilitator and Explaining …………...
8
2.2
Hasil Belajar …………..……………………………………………….
14
2.3
Materi Pembelajaran ……………………………………………………
16
x
2.4
Penelitian Terdahulu
….….………………………………………….
2.5
Kerangka Berfikir ……………………………………………………..
24
2.6
Hipotesis Penelitian …………………………………………………….
27
BAB III METODE PENELITIAN……………………………………………
29
21
3.1
Setting Penelitian dan Subjek Penelitian………………………………… 29
3.2
Faktor yang Diteliti……………………………………………………… 29
3.3
Desain Penelitian ………………………………………………………
30
3.4
Metode Pengumpulan Data …………………………………………….
36
3.5
Metode Analisis Data ………………………………………………….
37
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN……………………… 47 Hasil dan Pembahasan …………………………………………………
47
BAB V PENUTUP ……………………………………………………..……
60
5.1
Simpulan ………………………………………………………………
60
5.2
Saran …………………………………………………………..………
60
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………….
62
LAMPIRAN …………………………………………………………………
65
4.1
xi
DAFTAR TABEL
Tabel
Halaman
Tabel 2.1 Hasil Penelitian Terdahulu ………………………………………..
21
Tabel 3.1 Validitas Soal Instrumen Penelitian Siklus I…...…..………………
39
Tabel 3.2 Validitas Soal instrumen Penelitian Siklus II ……………..………
40
Tabel 3.3 Klasifikasi Koefisien Korelasi ……………………………………
41
Tabel 3.4 Tingkat Kesukaran Instrumen Penelitian Soal Siklus I …………..
43
Tabel 3.5 Tingkat Kesukaran Instrumen Penelitian Soal Siklus II ……….....
43
Tabel 4.1 Hasil Belajar Ranah Kognitif Siswa ………………………………
50
Tabel 4.2 Hasil Belajar Ranah Afektif Siswa ……………………………….
54
Tabel 4.3 Hasil Belajar Ranah Psikomotorik Siswa ………………………...
56
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Halaman
Gambar 2.1 Arahgaya yang diberikan pada balok searah dengan perpindahannya ........................…………………………………...
20
Gambar 2.2 Kerangka Berfikir...………………………………………….......
24
Gambar 3.1 Siklus Penelitian Tindakan Kelas ………………………………
31
Gambar 4.1 Diagram batang hasil belajar kognitif siswa ................................
50
Gambar 4.2 Diagram batang hasil belajar afektif siswa ..................................
54
Gambar 4.3 Diagram batanbg hasil belajar psikomotorik siswa .....................
57
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
Halaman
Lampiran 1
Daftar nilai harian kelas VIII B ..…………………………......
65
Lampiran 2
Daftar nama siswa kelas uji coba …………..…………..….....
66
Lampiran 3
Daftar nama kelas penelitian ......................………………...
Lampiran 4
Daftar pembagian kelompok...........................…………..........
68
Lampiran 5
Kisi-kisi soal uji coba instrumen penelitian siklus I ................
69
Lampiran 6
Soal uji coba instrumen penelitian siklus I ..............................
70
Lampiran 7
Kunci jawaban soal uji coba instrumen penelitian siklus I .....
73
Lampiran 8
Lembar jawaban soal uji coba instrumen penelitian siklus I....
74
Lampiran 9
Analisis tingkat kesukaran, daya beda, validitas dan realibilitas soal uji coba instrumen penelitian siklus I…….....
67
75
Lampiran 10 Kisi-kisi soal uji coba instrumen penelitiaan siklus II.....…..…
78
Lampiran 11 Soal uji coba instrumen penelitiaan siklus II.....................……
80
Lampiran 12 Kunci jawaban soal uji coba instrumen penelitiaan siklus II.…
83
Lampiran 13 Lembar jawaban soal uji coba instrumen penelitiaan siklus II... 84 Lampiran 14 Analisis tingkat kesukaran, daya beda, validitas dan realibilitas soal uji coba instrumen penelitiaan siklus II...…….. 85 Lampiran 15 Silabus ..........................……………………………………
88
Lampiran 16 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran siklus I ...........……….
91
Lampiran 17 Kisi-kisi soal evaluasi siklus I………………………………
97
Lampiran 18 Soal evaluasi siklus I ..........................................………..…
98
Lampiran 19 Kunci jawaban soal evaluasi siklus I ………………………
101
xiv
Lampiran 20 Lembar jawaban soal evaluasi siklus I.........................….…
102
Lampiran 21 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran siklus II .……….…….
103
Lampiran 22 Kisi-kisi soal evaluasi siklus II ...................………………
107
Lampiran 23 Soal evaluasi siklus II .....................................…………….
109
Lampiran 24 Kunci jawaban soal evaluasi siklus II ................………….
112
Lampiran 25 Lembar jawaban soal evaluasi siklus II .............…..……….
113
Lampiran 26 Analisis hasil belajar kognitif siklus I …….…….....………
114
Lampiran 27 Analisis hasil belajar kognitif siklus II ……………………
116
Lampiran 28 Analisis uji gain hasil belajar kognitif ………………..……
118
Lampiran 29 Pedoman penilaian aspek afektif........…………....…….....
120
Lampiran 30 Lembar observasi penilaian ranah afektif ......…....………..
122
Lampiran 31 Analisis hasil belajar afektif siklus I ............………………
125
Lampiran 32 Analisis hasil belajar afektif siklus II ...........………………
127
Lampiran 33 Analisis uji gain hasil belajar afektif ...............……………
129
Lampiran 34 Pedoman penilaian aspek psikomotorik……....…………..
131
Lampiran 35 Lembar observasi penilaian ranah psikomotorik ……....…
132
Lampiran 36 Analisis hasil belajar psikomotorik siklus I ……………….
134
Lampiran 37 Analisis hasil belajar psikomotoriks iklus II ………………
136
Lampiran 38 Analisis uji gain hasil belajar psikomotorik ……………….
138
Lampiran 39 Dokumentasi Penelitian .........……….……………………..
140
Lampiran 40 Hasil Diskusi Siswa ..............................................................
142
Lampiran 41 Surat Ijin Penelitian.................……….……………………..
145
Lampiran 42 Surat Keterangan Penelitian....……….……………………..
146
xv
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian Pendidikan sebagai suatu kegiatan yang sistematis dan sistemik terarah kepada terbentuknya kepribadian siswa (Tritarahardja & La Sulo, 2005:34). Proses pendidikan berlangsung melalui tahapan-tahapan berkesinambungan dan sistemik oleh karena itu bisa berlangsung dalam semua situasi kondisi, di semua lingkungan yang saling mengisi (lingkungan rumah, sekolah, dan masyarakat). Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukan pribadi manusia. Pendidikan sebagai suatu peristiwa yang memiliki norma menurut ukuran normatif (Sardiman, 2007:13). Sebagai suatu kegiatan yang sadar akan tujuan, maka dalam pelaksanaannya berada dalam suatu proses yang berkesinambungan dalam setiap jenis dan jenjang pendidikan. Semuanya berkaitan dalam suatu sistem pendidikan yang integral. Slameto, sebagaimana dikutip oleh Djamarah (2008:13), belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Belajar merupakan proses penting bagi perubahan perilaku manusia dan ia mencakup yang dipikirkan dan dikerjakan (Anni, 2006:2). Perubahan yang dipikirkan dalam artian adalah perubahan pola
1
2
pikir manusia, sedangkan perubahan yang dikerjakan adalah perubahan sikap manusia. Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh pembelajar setelah mengalami aktivitas belajar (Anni, 2006:5). Hasil belajar siswa tidaklah sama, ada yang baik dan ada yang kurang baik. Kebanyakan siswa mengalami masalah dalam belajar, sehingga masalah tersebut berdampak terhadap hasil belajar siswa yang rendah. Faktor Ekstern yang mempengaruhi hasil belajar salah satunya yaitu faktor model pembelajaran. Menurut Arends, sebagaimana dikutip oleh Suprijono (2009:46), model pembelajaran mengacu pada pendekatan yang akan digunakan, termasuk di dalamnya tujuan-tujuan pembelajaran, tahap-tahap dalam kegiatan pembelajaran, lingkungan pembelajaran, dan pengelolaan kelas. Selain siswa, unsur terpenting yang ada dalam kegiatan pembelajaran adalah guru. Seorang guru dalam menyampaikan materi perlu memilih model yang sesuai dengan keadaan kelas atau siswa sehingga siswa merasa tertarik untuk mengikuti pelajaran yang diajarkan. Model mengajar guru yang kurang baik akan mempengaruhi hasil belajar siswa menjadi kurang baik pula. Misalkan guru kesehariannya dalam mengajar biasa menggunakan model ceramah, siswa akan menjadi bosan, mengantuk, hanya mencatat, akhirnya siswa menjadi pasif. Jelaslah bahwa model pembelajaran itu mempengaruhi hasil belajar. Oleh karena itu, seorang guru harus yang progresif berani mencoba model-model pembelajaran yang baru untuk meningkatkan keaktifan siswa. Dalam kegiatan belajar mengajar, seorang guru sebaiknya memposisikan seorang siswa sebagai insan yang perlu
3
dihargai potensinya, sehingga hendaknya seorang siswa diberi kesempatan untuk aktif sehingga dapat mengembangkan potensinya. Maka dari itu, proses belajar mengajar perlu suasana yang akrab, terbuka dan saling menghargai. Fisika adalah suatu ilmu yang lebih banyak memerlukan pemahaman daripada hafalan. Siswa dituntut untuk lebih memahami fisika secara konsep. Oleh karena itu, fisika merupakan salah satu mata pelajaran yang dianggap sulit oleh siswa. Untuk mengatasi kesulitan tersebut maka guru diharapakn mampu menggunakan model pembelajaran yang membuat siswa aktif dan memudahkan siswa untuk memahami materi. Dalam setiap kegiatan belajar mengajar, guru perlu menggunakan model pembelajaran yang bervariasi untuk memudahkan siswa belajar fisika yang tentunya disesuaikan dengan kondisi siswa dan kondisi materi yang akan diajarkan sehingga diharapkan hasil belajar siswa baik. Hasil belajar SMP Nurul Islam Semarang kelas VIII B dilihat dari hasil nilai ulangan harian didapatkan banyak siswa yang tidak tuntas dengan Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) dan ketuntasan belajar belum memenuhi. KKM disekolah tersebut yaitu 70 dan ketuntasan belajar dikatakan berhasil apabila terjadi perubahan perilaku kurang lebih 75% (Mulyasa, 2009:218). Hasil observasi diperoleh nilai ulangan harian kelas VIII B (data dimuat di lampiran 1) yang berjumlah 29 siswa, yang tidak tuntas dalam belajar berjumlah 11 siswa dengan presentase ketuntasan 62,1 %. Berdasarkan uraian tersebut menunjukkan bahwa hasil belajar fisika siswa SMP Nurul Islam kurang baik. Setelah dilaksanakan wawancara dan pengamatan dilapangan, ditemukan beberapa faktor yang mempengaruhinya yaitu antara lain: banyaknya siswa yang pasif baik dalam
4
bertanya maupun dalam menjawab pertanyaan, model pembelajaran guru yang kurang sesuai dengan situasi dan kondisi siswa, tidak adanya penilaian terhadap tugas. Siswa kelas VIII SMP Nurul Islam pada umumnya menganggap bahwa pelajaran fisika itu sulit dan membosankan karena penuh dengan rumus-rumus dan konsep. Pada umumnya siswa menganggap pelajaran fisika adalah momok dalam belajar, sehingga menjadikan siswa pasif dalam pembelajaran dan hasil belajarnya kurang baik. Kepasifan itu pun salah satunya dikarenakan model pembelajaran yang digunakan guru bersifat monoton, guru sering menggunakan model ceramah tanpa melibatkan keaktifan siswa. Selain itu, setiap ada penugasan baik tugas rumah maupun tugas sekolah tidak ada penilaian oleh guru. Tidak adanya penilaian terhadap tugas-tugas tersebut mengakibatkan siswa pasif, karena mereka merasa tidak penting belajar dan mengerjakan tugas kalau tidak dinilai. Guru hendaknya menggunakan model pembelajaran yang melibatkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran fisika, sehingga diharapkan siswa merasa dihargai, dapat mengembangkan potensi karena adanya timbal balik/komunikasi dua arah antara guru dan siswa dan hasil belajar siswa menjadi lebih baik. Jadi model pembelajaran yang digunakan setiap pertemuan tidak monoton hanya ceramah, tanya jawab, penugasan, dll. Akan tetapi, dalam setiap pertemuan menggunakan model pembelajaran yang bervariasi, yang tentunya disesuaikan dengan situasi dan kondisi siswa dan materi. Agustina (2011) yang berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Student Facilitator and Explaining (SFAE) Pada Mata Pelajaran IPS Sub Mata Pelajaran
5
Ekonomi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII SMP Negeri 17 Malang”.
Hasil
penelitiannya
menunjukkan
bahwa
penggunaan
model
pembelajaran Student Facilitator and Explaining ada peningkatan hasil belajar. Dibuktikan dengan jumlah siswa yang tuntas pada siklus I sebanyak 81,8% siswa, pada siklus II siswa yang tuntas sebanyak 93,1%. Terkait dengan hasil penelitian di atas dan permasalahan-permasalahan yang telah ditemukan di SMP Nurul Islam maka untuk mengatasi masalahmasalah tersebut peneliti menawarkan strategi model pembelajaran yaitu model pembelajaran Student Facilitator and Explaining. Rachmad Widodo (2009) model pembelajaran Student Facilitator and Explaining merupakan model pembelajaran dimana siswa/peserta didik belajar mempresentasikan ide/pendapat pada rekan peserta didik lainnya. Model pembelajaran Student Facilitator and Explaining merupakan salah satu model pembelajaran kooperatif yang melibatkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran. Model pembelajaran kooperatif dengan menggunakan kelompokkelompok kecil dengan jumlah anggota tiap kelompok 4-5 siswa secara heterogen (Trianto, 2007:52). Menurut Suprijono (2009:128), model pembelajaran Student Facilitator and Explaining adalah model yang melibatkan keaktifan siswa yang memiliki enam sintaks, yaitu: 1) Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai, 2) Guru mendemonstrasikan/menyajikan materti, 3) memberikan kesempatan siswa untuk menjelaskan kepada siswa lainnya misalnya melalui bagan/peta konsep, 4) Guru menyimpulkan ide/pendapat dari siswa, 5) Guru menerangkan semua materi
6
yang disajikan saat itu, 6) Penutup. Model pembelajaran Student Facilitator and Explaining merupakan metode pembelajaran aktif. Hakikatnya pembelajaran aktif untuk mengarahkan atensi peseta didik terhadap materi yang dipelajarinya. Berdasarkan latar belakang tersebut maka peneliti merumuskan penelitian yang berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Student Facilitator and Explaining (SFAE) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Kelas VIII SMP Nurul Islam”.
1.2 Perumusan Masalah Penelitian ini dilaksanakan dengan maksud untuk mengetahui apakah penerapan model pembelajaran Student Facilitator and Explaining (SFAE) dapat meningkatkan hasil belajar fisika kelas VIII SMP Nurul Islam?.
1.3 Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peningkatan hasil belajar fisika kelas VIII SMP Nurul Islam melalui penerapan model pembelajaran Student Facilitator and Explaining (SFAE).
1.4 Manfaat Penelitian a.
Bagi guru Sebagai masukan atau alternatif untuk memvariasikan model pembelajaran.
b.
Bagi peneliti
7
Mendapat pengalaman langsung dalam pelaksanaan pembelajaran dan menambah pengetahuan dalam bidang pendidikan. c.
Bagi peneliti lain Sebagai informasi tentang hasil penelitian.
1.5 Penegasan Istilah a.
Model pembalajaranStudent Facilitator and Expalining (SFAE) Model pembelajaran Student Facilitator and Explaining merupakan model pembelajaran dimana siswa/peserta didik belajar mempresentasikan ide/pendapat pada rekan peserta didik lainnya.
b.
Hasil Belajar Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh pembelajar setelah mengalami aktivitas belajar (Anni, 2007:5). Hasil belajar yang dimaksud disini meliputi hasil belajar ranah kognitif, ranah afektif dan ranah psikomotorik.
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Model Pembelajaran Student Facilitator and Explaining
2.1.1 Model Pembelajaran Menurut Arends, sebagaimana dikutip oleh Suprijono (2009:46), model pembelajaran mengacu pada pendekatan yang akan digunakan, termasuk di dalamnya tujuan-tujuan pembelajaran, lingkungan pembelajaran, dan pengelolaan kelas.
Soekamto
et.al.,
sebagaimana
dikutip
oleh
Trianto
(2007:5),
mengemukakan maksud dari model pembelajaran adalah: Kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan aktivitas belajar mengajar. Menurut Joyce & Weil, sebagaimana dikutip oleh Rusman (2012:133), berpendapat bahwa model pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk membentuk kurikulum (rencana pembelajaran jangka panjang), merancang bahan-bahan pembelajaran, dan membimbing pembelajaran di kelas atau yang lain. Model pembelajaran merupakan suatu pola yang dipakai oleh guru untuk membentuk kurikulum, artinya para guru boleh memilih model pembelajaran yang sesuai dan efisien untuk mencapai tujuan pembelajarannya. Dengan
8
9
demikian model pembelajaran tersebut merupakan pola umum perilaku untuk mencapai tujuan pembelajaran. Peserta didik akan lebih mudah mendapatkan informasi, ide, keterampilan, cara berpikir, dan mengekspresikan ide melalui model pembelajaran yang digunakan oleh guru. Model pembelajaran dapat digunakan guru sebagai pedoman dalam merencanakan proses belajar mengajar.
2.1.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan model pembelajaran, sebagai berikut: a.
Tujuan yang hendak dicapai Tujuan adalah sasaran yang dituju dari setiap kegiatan belajar-mengajar.
Karakteristik tujuan yang akan dicapai sangat mempengaruhi penentuan model. b.
Materi pelajaran Materi pelajaran ialah sejumlah materi yang hendak disampaikan oleh guru
untuk bisa dipelajari dan dikuasai oleh peserta didik. c.
Peserta didik Peserta didik sebagai subjek belajar memiliki karakteristik yang berbeda-
beda, baik minat, bakat, kebiasaan, motivasi, situasi sosial, lingkungan keluarga dan harapan terhadap masa depannya. Semua perbedaan itu akan berpengaruh terhadap penentuan model pembelajaran. d.
Fasilitas
10
Fasilitas
dapat
mempengaruhi
pemilihan
dan
penentuan
model
pembelajaran. Ketiadaan fasilitas akan sangat mengganggu pemilihan model yang tepat. e.
Situasi Situasi kegiatan belajar merupakan setting lingkungan pembelajaran yang
dinamis. Guru harus teliti dalam melihat situasi. f.
Guru Setiap orang memiliki kepribadian, perfomance style, kebiasaan dan
pengalaman mengajar berbeda-beda. Kompetensi mengajar biasanya dipengaruhi oleh latar belakang pendidikan. Guru yang latar belakang pendidikan keguruan biasanya lebih terampil dalam memilih model dan tepat dalam menerapkannya. http://surantoro.staff.fkip.uns.ac.id/ (7 Mei 2012).
2.1.3 Pengertian Student Facilitator And Explaining Model pembelajaran Student Facilitator and Explaining merupakan salah satu dari tipe model pembelajaran kooperatif. Di dalam kelas kooperatif siswa belajar bersama dalam kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 4-6 orang siswa yang sederajat tetapi heterogen, kemampuan, jenis kelamin, suku/ras, dan satu sama lain saling membantu. Tujuan dibentuknya kelompok tersebut adalah untuk memberikan kesempatan kepada semua siswa untuk dapat terlibat secara aktif dalam proses berpikir dan kegiatan belajar mengajar (Trianto, 2007:41). Devira (2012) Model Student Facilitator and Explaining merupakan suatu model yang memberikan kesempatan kepada siswa atau peserta untuk
11
mempresentasikan ide atau pendapat pada rekan peserta lainnya. Model Student Facilitator and Explaining mempunyai kelebihan yaitu siswa diajak untuk dapat menjelaskan kepada siswa lain, siswa dapat mengeluarkan ide-ide yang ada dipikirannya sehingga dapat lebih memahami materi tersebut. Model pembelajaran Student Facilitator and Explaining adalah model pembelajaran yang digunakan oleh pendidik dengan maksud meminta peserta didik untuk berperan menjadi narasumber terhadap temannya di kelas. Rachmad Widodo (2009) model pembelajaran Student Facilitator and Explaining merupakan
model
pembelajaran
dimana
siswa/peserta
didik
belajar
mempresentasikan ide/pendapat pada rekan peserta didik lainnya. Model pembelajaran ini efektif untuk melatih siswa berbicara untuk menyampaikan ide/gagasan atau pendapatnya sendiri. Model ini merupakan model yang mudah, guna memperoleh keaktifan kelas secara keseluruhan dan tanggungjawab secara individu. Model ini memberikan kesempatan kepada setiap peserta didik untuk bertindak sebagai seorang “pengajar/penjelas materi dan seorang yang memfasilitasi proses pembelajaran” terhadap peserta didik lain. Dengan model ini, peserta didik yang selama ini tidak mau terlibat akan ikut serta dalam pembelajaran secara aktif. 2.1.4 Langkah-langkah Penerapan Model Pembelajarn Student Facilitator and Explaining Menurut Suprijono (2009: 128) terdapat enam langkah dalam pelaksanaan model pembelajarn Student Facilitator and Explaining, yaitu sebagai berikut: a.
Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai.
12
Guru menjelaskan tujuan belajarnya, menyampaikan ringkasan dari isi dan mengaitkan dengan gambaran yang lebih besar mengenai silabus atau skema kerja. b.
Guru mendemonstrasikan atau menyajikan materi. Guru menyajikan materi yang dipelajari pada saat itu dan siswa
memperhatikan. Setelah selesai menjelaskan guru membagi siswa menjadi berkelompok secara heterogenitas. Guru menjelaskan dan mencontohkan kepada siswa bagaimana membuat bagan/peta konsep. Kemudian guru bisa meminta siswa untuk mencatat apa yang telah mereka ketahui atau yang bisa dilakukan, berkaitan dengan aspek apapun yang berhubungan dengan materi tersebut. Guru juga bisa meminta siswa saling bertukar pikiran sehingga mereka lebih percaya diri. c.
Memberikan kesempatan siswa untuk menjelaskan kepada siswa lainnya misalnya melalui bagan/peta konsep. Dalam tahap ini guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
menjelaskan kepada siswa lainnya misalnya melalui bagan/peta konsep. Meminta seorang sukarelawan untuk maju dan menjelaskan di depan kelas apa yang dia ketahui. Siswa lain boleh bertanya, dan sang sukarelawan berhak berkata “lewat” jika dia tidak yakin dengan jawabannya dan guru dapat menambahkan komentar pada tahap berikutnya. d.
Guru menyimpulkan ide/pendapat dari siswa. Ketika sang sukarelawan menjelaskan apa yang mereka ketahui di depan
kelas, guru mencatat poin-poin penting untuk diulas kembali. Informasi yang
13
tidak akurat, ide yang kurang tepat atau yang hanya dijelaskan separuh, miskonsepsi, bagian yang hilang, hal ini bisa ditangani langsung sehingga siswa tidak membentuk kesan yang salah, atau mereka dapat membuat dasar dari rencana pembelajaran yang telah diperbaiki untuk beberapa pelajaran berikutnya. e.
Guru menerangkan semua materiyang disajikan saat itu. Guru menjelaskan keseluruhan dari materi agar siswa lebih memahami
materi yang sudah dibahas pada saat itu. f.
Penutup.
2.1.5 Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Student Facilitator and Explaining Setiap model yang sudah ada selama ini memiliki kelebihan dan kekurangan, begitu juga dengan model Student Facilitator and Explaining memiliki kedua hal tersebut. Menurut Prasetya (2009) adapun kelebihan dan kekurangan dari model ini yaitu: a. Kelebihan 1) Dapat mendorong tumbuh dan berkembangya potensi berpikir kritis siswa secara optimal. 2) Melatih siswa aktif, kreatif dalam menghadapi setiap permasalahan. 3) Mendorong tumbuhnya tenggang rasa, mau mendengarkan dan menghargai pendapat orang lain. 4) Mendorong tumbuhnya sikap demonstrasi.
14
5) Melatih siswa untuk meningkatkan kemampuan saling bertukar pendapat secara obyektif, rasional guna menemukan suatu kebenaran dalam kerjasama anggota kelompok. 6) Mendorong tumbuhnya keberanian mengutarakan pendapat siswa secara terbuka. 7) Melatih siswa untuk selalu dapat mandiri dalam menghadapi setiap masalah. 8) Melatih kepemimpinan siswa. 9) Memperluas wawasan siswa melalui kegiatan saling bertukar informasi, pendapat dan pengalaman antar mereka. b. Kekurangan 1) Timbul rasa yang kurang sehat antar siswa satu dengan yang lainnya. 2) Peserta didik yang malas mungkin akan menyerahkan bagian pekerjaannya kepada siswa yang pintar. 3) Penilaian individu sulit karena tersembunyi dibalik kelompoknya. 4) Model Student Facilitator and Explaining memerlukan persiapan yang rumit dibanding dengan model lain, misalnya model ceramah. 5) Apabila terjadi persaingan yang negatif hasil pekerjaan akan memburuk. 6) Peserta didik yang malas memiliki kesempatan untuk tetap pasif dalam kelompoknya, dan memungkinkan akan mempengaruhi kelompoknya sehingga usaha kelompok tersebut gagal.
15
2.2
Hasil Belajar Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian,
sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan (Suprijono, 2009:5).Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh pembelajar setelah mengalami aktivitas belajar. Perolehan aspek-aspek perubahan perilaku tersebut tergantung pada apa yang dipelajari oleh pembelajar (Anni, 2007:5). Menurut Gagne, sebagaimana dikutip oleh Suprijono(2007:5), hasil belajar berupa sikap adalah kemampuan menerima atau menolak objek berdasarkan penilaian terhadap objek tersebut. Sikap berupa kemampuan menginternalisasi dan eksternalisasi nilai-nilai.Sikap merupakan kemampuan menjadikan nilai-nilai sebagai standar perilaku. Menurut Bloom, sebagaimana dikutip oleh Anni (2007:7), hasil belajar mencakup kemampuan tiga ranah belajar, yaitu: 1. Ranah Kognitif Ranah kognitif berkaitan dengan hasil berupa pengetahuan, kemampuan dan kemahiran intelektual. Ranah kognitif mencakup kategori pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis,sintesis, penilaian. 2. Ranah Afektif Tujuan pembelajaran ranah afektif berhubungan dengan perasaan, sikpa, minat, dan nilai.Kategori ranah afektif meliputi penerimaan, penanggapan, penilaian, pengorganisasian, dan pembentukan pola hidup. 3. Ranah Psikomotorik
16
Tujuan pembelajaran ranah psikomotorik menunjukkan adanya kemampuan fisik seperti keterampilan motorik dan syaraf, manipulasi objek, dan koordinasi syaraf. Kategori ranah psikomotorik meliputi persepsi, kesiapan, gerakan terbimbing, gerakan terbiasa, gerakan kompleks, penyesuaian, dan kreativitas. Dalam penelitian ini, hasil belajar yang dimaksud adalah perubahan pada diri siswa yang mencakup ranah kognitif, ranah afektif dan ranah psikomotorik. Ranah kognitif yang dinilai dengan soal evaluasi. Ranah afektif yang meliputi tanggungjawab, mandiri, menjadi pendengar yang baik, menghargai pendapat orang lain dan keberanian menyampaikan pendapat. Ranah psikomotorik yang meliputi aktif dalam diskusi, membuat pertanyaan yang kreatif, kemampuan menjawab pertanyaan baik dari guru atau siswa lainnya. 2.3
Materi Pembelajaran
2.3.1 Energi 2.3.1.1 Pengertian Energi Energi adalah kemampuan untuk melakukan usaha. Satuan energi menurut Satuan Internasional (SI) adalah joule, satuan energi yang lain: erg, kalori, kWh. Satuan kWh biasa digunakan untuk menyatakan energi listrik dan kalori biasanya untuk energi kimia. Konversi satuan energi: 1 joule = 1 N.m 1 joule = 0,24 kalori 1 kalori= 4,2 joule 1 joule = 107 erg 1 erg = 10-7 joule
17
1 kWh = 3.600.000 joule.
2.3.1.2 Bentuk-bentuk Energi a. Energi kimia: energi yang tersimpan dalam persenyawaan kimia. b. Energi listrik: energi yang dipindahkan dalam bentuk aliran muatan listrik melalui kawat logam konduktor yang disebut arus listrik. c. Energi panas (kalor): energi yang dapat menaikkan suhu benda. d. Energi cahaya: energi yang dihasilkan oleh benda-benda yang bercahaya. e. Energi bunyi: energi yang dihasilkan oleh benda uang bergetar. f. Energi mekanik: merupakan penjumlahan energi potensial dan energi kinetik. g. dan lain-lain.
2.3.1.3 Energi Mekanik a. Energi Potensial Energi potensial: energi yang dimiliki suatu benda karena kedudukannya. Energi potensial gravitasi: energi yang dimiliki suatu benda karena memiliki kedudukan tertentu terhadap bumi. Persamaan energi potensial gravitasi: Ep = m.g.h dengan: Ep
= energi potensial, dengan satuan J
m
= massa benda, dengan satuan kg
g
= percepatan gravitasi, dengan satuan m/s2
h
= ketinggian, dengan satuan m.
18
b. Energi Kinetik Energi kinetik: energi yang dimiliki oleh benda yang bergerak yang besarnya bergantung pada massa benda dan kecepatan benda tersebut. Secara matematis, energi kinetik suatu benda dapat ditulis sebagai berikut: Ek = mv2 dengan: Ek v
= energi kinetik, dengan satuan J = kecepatan gerak benda, dengan satuan m/s.
Energi mekanik merupakan penjumlahan energi potensial dan energi kinetik. Secara matematis dapat ditulis sebagai berikut: Em = Ep + Ek dengan: Em
= energi mekanik, dengan satuan J
2.3.1.4 Perubahan Bentuk-bentuk Energi Suatu bentuk energi dapat berubah menjadi bentuk energi yang lain. Perubahan bentuk energi yang biasa dimanfaatkan sehari-hari antara lain sebagai berikut: a. Energi listrik menjadi energi panas. Contoh perubahan energi listrik menjadi energi panas terjadi pada mesin pemanas ruangan, kompor listrik, setrika. listrik, heater, selimut listrik, dan solder. b. Energi mekanik menjadi energi panas. Contoh perubahan energi mekanik menjadi energi panas adalah dua buah benda yang bergesekan. Misalnya,
19
ketika kamu menggosok-gosokkan telapak tanganmu maka kamu akan merasa panas. c. Energi mekanik menjadi energi bunyi. Perubahan energi mekanik menjadi energi bunyi dapat terjadi ketika kita bertepuk tangan atau ketika kita memukulkan dua buah benda keras. d. Energi kimia menjadi energi listrik. Perubahan energi pada baterai dan aki merupakan contoh perubahan energi kimia menjadi energi listrik. e. Energi listrik menjadi energi cahaya dan kalor. Perubahan energi listrik menjadi energi cahaya dan kalor terjadi pada berpijarnya bohlam lampu. Seperti telah disebutkan sebelumnya bahwa energi cahaya biasanya disertai bentuk energi lainnya, misalnya kalor. Coba dekatkan tanganmu ke bohlam lampu yang berpijar! Lama kelamaan tanganmu akan merasa semakin panas. f. Energi cahaya menjadi energi kimia. Perubahan energi cahaya menjadi energi kimia dapat kita amati pada proses pemotretan hingga terbentuknya foto.
2.3.1.5 Hukum Kekekalan Energi Hukum kekekalan energy berbunyi: “Energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan, tetapi hanya dapat berubah dari satu bentuk ke bentuk yang lain”.
20
2.3.2 Usaha Usaha besarnya gaya yang bekerja pada suatu benda sehingga benda tersebut mengalami perpindahan. Jika gaya dilambangkan dengan F dan perpindahan dengan s maka secara matematis usaha dapat dituliskan: W = Fs dengan: W
= usaha, dengan satuan J
F
= gaya, dengan satuan N
s
= perpindahan, dengan satuan m
persamaan tersebut berlaku untuk gaya yang arahnya sama dengan perpindahan.
Gambar 2.1 Arah gaya yang diberikan pada balok searah dengan perpindahannya
Selain pengertian di atas jika dihubungkan dengan energi maka usaha dapat didefinisikan sebagai besarnya perubahan energi yang digunakan, sehingga selain persamaan di atas usaha juga dapat dirumuskan: W = ∆E dengan : ∆E = perubahan energi, dengan satuan J.
21
2.3.3 Daya Daya adalah laju usaha yang dilakukan. Dengan kata lain daya adalah usaha yang dilakukan tiap satuan waktu. Secara matematis daya dapat dirumuskan sebagai berikut: P= dengan: P = daya, dengan satuan W t = waktu, dengan satuan s.
2.4
Penelitian Terdahulu Hasil penelitian terdahulu tentang model pembelajaran Student Facilitator
and Explaining (SFAE) antara lain sebagai berikut: Tabel 2.1 Hasil Penelitian Terdahulu No. 1.
Peneliti Yeni Saraswati
Tahun 2009
Judul
Hasil
Penerapan
Penerapan
Pembelajaran
pembelajaran
Kooperatif
Model Kooperatif
Model
Student
Facilitator Student Facilitator and
and
Explaining Explaining
(SFAE)
Untuk dapat
(SFAE)
meningkatkan
Meningkatkan Minat minat belajar fisika dan Belajar
Fisika
dan dapat
meningkatkan
Prestasi Belajar Siswa prestasi belajar siswa.
22
Kelas VIII B SMP Negeri 1 Singosari. 2.
Wuri
2011
Agustina
Penerapan
Model Penerapan
Pembelajaran Student Pembelajaran
Model Student
Facilitator
and Facilitator
and
Explaining
(SFAE) Explaining
(SFAE)
Pada Mata Pelajaran dapat IPS
Sub
Pelajaran
meningkatkan
Mata hasil belajar siswa Ekonomi
Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas
VIII
SMP
Negeri 17 Malang. 3.
Anisah Prafitralia
2011
Penerapan Student
Strategi Penerapan
Facilitator Student Facilitator and
and Explaining dalam Explaining Meningkatkan Keaktifan Pemahaman Kelas
Strategi
VIII-D
meningkatkan dan keaktifan Siswa pemahaman siswa. pada
Pembelajaran Pendidikan
dapat
Agama
Islam di SMP Negeri
dan
23
1 Pasisiran 4.
Ifan
2012
Kurniawan
Pengembangan
Pengembangan
Perangkat
Perangkat
Pembelajaran Metode Pembelajaran Student
Metode
Facilitator Student Facilitator And
And Explaining Pada Explaining
dapat
Standar
hasil
Kompetensi meningkatkan
Menjelaskan
Dasar- belajar
dan
Dasar Sinyal Video di siswa SMK
Negeri
pembelajaran
5 Metode
Surabaya.
respon
Student
Facilitator
And
Explaining positif. 5.
Abdur Rahman
2012
Pengaruh
Model hasil belajar siswa dan
Pembelajaran Kooperatif
keterampilan
Tipe siswa yang dikenakan
Student Facilitator And model Explaining
Siswa Pada Standart Kompetensi
lebih
tinggi
dibandingkan
dengan
siswa yang dikenakan Gambar
Teknik Listrik SMKN 2 Pamekasan
pembelajaran
(SFAE) kooperatif tipe SFAE
Terhadap Hasil Belajar
Menafsirkan
sosial
model kooperatif
pembelajaran
24
6.
Sonia Lara, 2005
Effectiveness
of Menurut
Charo
cooperative
Repáraz
fostered by working dapat
hasil
pada
learning manfaat perancah, kita
with WebQuest
mengatakan
bahwa pedoman-fered dalam WebQuest untuk membuat siswa bekerja sama dan independen yang
memadai.
Sebagian besar siswa mengatakan mereka mengatur
bahwa berhasil dan
mendistribusikan tugas antara
anggota
kelompok.
2.5
Kerangka Berfikir Fisika adalah suatu ilmu yang memiliki kaitan yang erat dengan kehidupan
sehari-hari. Dalam pembelajaran fisika, materi fisika kebanyakan disajikan dalam bentuk rumus-rumus daripada dalam bentuk kalimat. Setiap pokok bahasan memiliki rumus tersendiri dan rumus tersebut berkaitan antara pokok bahasan yang satu dengan yang lain. Sehingga fisika lebih memerlukan pemahaman daripada hafalan. Karena jika hanya hafalan tanpa memahami konsep siswa akan
25
merasa bingung ketika menemukan rumus yang harus didapatkan terlebih dahulu dari rumus yang lain. Dari rumus juga mengandung makna yang bisa diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga jika tidak memahami konsep siswa tidak bisa mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, umumnya siswa menganggap bahwa fisika itu sulit dan menjadi momok dalam belajar. Hal tersebut menjadikan siswa pasif dalam belajar dan mengakibatkan hasil belajar siswa rendah. Guru sebagai pendidik memegang peranan yang sangat penting dalam proses belajar mengajar. Melaui proses belajar mengajar, guru dituntut untuk menampilkan keahliannya di depan kelas. Salah satu keahlian yang dimiliki guru yaitu kemampuan menyampaikan pelajaran. Agar penyampaian pelajaran tepat pada tujuan pembelajaran maka harus memilih model pembelajaran yang inovatif tidak monoton. Pemilihan model pembelajaran pada materi fisika misalnya dengan model
yang melibatkan keaktifan siswa dan menuntut siswa untuk
menemukan konsep sendiri, sehingga memudahkan siswa untuk memahami konsep-konsep fisika. Cara mengatasi masalah tersebut, maka dipilih model pembelajaranStudent Facilitator and Explaining (SFAE). Model Pembelajaran Student Facilitator and Explaining merupakan model pembelajaran dimana siswa/peserta didik belajar mempresentasikan ide/pendapat pada rekan peserta didik lainnya. Dalam pelaksanaanya siswa diminta untuk berkelompok, dengan kelompoknya membuat bagan/peta konsep dari materi pelajaran yang telah diterima kemudian mempresentasikannya. Model ini memberikan kesempatan kepada setiap peserta
26
didik untuk bertindak sebagai seorang “pengajar/penjelas materi dan seorang yang memfasilitasi proses pembelajaran” terhadap peserta didik lain. Dengan model ini, peserta didik yang selama ini tidak mau terlibat akan ikut serta dalam pembelajaran secara aktif. Sehingga siswa dapat lebih mudah memahami konsep fisika dan pemahaman siswa terhadap suatu konsep akan meningkat. Dengan meningkatnya pemahaman terhadap suatu konsep fisika melalui penerapan Student Facilitator and Explaining dalam pembelajaran, diharapkan mampu meningkatkan hasil belajar kognitif, afektif maupun psikomotorik siswa. Model Student Facilitator and Explaining (SFAE) pada penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang terdiri dari dua siklus. Pelaksanaan penelitian ini mengacu pada instrument yang sudah disusun pada tahap perencanaan berupa silabus dan RPP.Penyusunan RPP pada siklus II mengacu pada hasil penelitian dari siklus I dengan materi yang berbeda. Penilaian terhadap hasil belajar kognitif siswa dilaksanakan setiap akhir siklus. Penilaian hasil belajar afektif dan psikomotorik diambil dari pengamatan selama pembelajaran berlangsung dengan menggunakan lembar observasi. Kemudian hasil penilaiannya dikumpullkan untuk dianalisis peningkatan hasil belajarnya. Jika hasil belajar siswa setelah dianalisis belum memenuhi indikator ketuntasan belajar baik ranah kognitif, ranah afektif maupun ranah psikomotorik, maka kekurangan penelitian akan diperbaiki pada siklus berikutnya. Berdasarkan uraian di atas, maka kerangka berpikir dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut: Kerangka berpikir Penerapan Model
27
Pembelajaran Student Facilitator And Explaining (SFAE) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Kelas VIII SMP Nurul Islam.
Masalah
Penerapan model pembelajaran Student Facilitator and Explaining (SFAE)
SIKLUS I 1. Perencanaa n 2. Pelaksanaa n 3. Pengamata n 4. Refleksi
SIKLUS II 1. Perencanaa n 2. Pelaksanaa n 3. Pengamatan 4. Refleksi
Hasil belajar dengan menerapkan model pembelajaran Student Facilitator and Expalining (SFAE) Gambar 2.2 Kerangka Berfikir
2.6
Hipotesis Penelitian Hipotesis merupakan suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap
permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul (Arikunto, 2006:71).
28
Berdasarkan kerangka berpikir diatas, maka hipotesis penelitian ini adalah “Ada peningkatan hasil belajar fisika kelas VIII SMP Nurul Islam dengan menerapkan model pembelajaran Student Facilitator And Explaining (SFAE)”.
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Setting Penelitian dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Nurul Islam Semarang yang terletak di Jl. Siliwangi 574, Semarang, Jawa Tengah. Subjek penelitian ini adalah siswa Kelas VIII C semester II tahun 2012/2013. Subjek terdiri dari 29 siswa dengan 17 siswa laki-laki dan 12 siswa perempuan (data dimuat di lampiran 3).
3.2 Faktor yang Diteliti Faktor-faktor yang diteliti dalam penelitian ini adalah hasil belajar (aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek psikomotorik) yang diperoleh siswa pada setiap siklus.Aspek kognitif, yang diamati adalah pemahaman konsep fisika. Aspek afektif, yang diamati adalah aspek tanggungjawab, mandiri, menjadi pendengar yang baik, menghargai pendapat orang lain dan berani mengungkapkan pendapat. Aspek psikomotorik dalam penelitian ini meliputi aspek kemampuan aktif berdiskusi, kemampuan membuat pertanyaan yang kreatif, kemampuan menjawab pertanyaan baik dari guru atau dari peserta didik lainnya.
29
30
3.3 Desain Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan desain penelitian tindakan kelas (PTK) yang terdiri dari dua siklus. Dalam penelitian tindakan kelas (PTK) ini, peneliti mengadopsi model yang dikembangkan oleh Kemmis dan Mc Taggart. Adapun komponen-komponen pokok yang dapat dijadikan sebagai langkah dalam penelitian adalah: perencanaan atau planning, tindakan atau acting, pengamatan atau observing, refleksi atau reflecting. Siklus prosedur penelitian ini dapat divisualisasikan sebagai berikut:
31
PRE PENELITIAN: 1. Menentukan permasalahan 2. Mengumpulkan data awal tentang hasil belajar siswasebagai studi awal
PENELITIAN: Perencanaan
Refleksi
SIKLUS I
Pelaksanaan
Pengamatan
Perencanaan
Refleksi
SIKLUS II
Pelaksanaan
Pengamatan
Indikator tercapai SELESAI
Indikator belum tercapai Dilanjutkan ke siklus berikutnya dengan memperbaiki skenario pembelajaran
Gambar 4.1 Siklus Penelitian Tindakan Kelas
32
Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus. Siklus I meliputi: a. Perencanaan (Planning) Perincian langkah-langkah penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Menyusun silabus dan menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) siklus I dengan menerapkan model pembelajaran Student Facilitator and Explaining (SFAE) (data dimuat di lampiran 15 dan lampiran 16). 2) Membentuk kelompok belajar: Dilakukan pengelompokan heterogenitas berdasarkan kemampuan akademis yang dilakukan oleh guru dan peneliti. Satu kelas terdiri dari 7 kelompok belajar siswa dengan daftar kelompok terlampir (data dimuat di lampiran 4). 3) Menyiapkan soal tes evaluasi untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran yang telah diuji cobakan terlebih dahulu (data dimuat di lampiran 18). 4) Menyiapkan lembar observasi afektif dan psikomotorik siswa (data dimuat di lampiran 29 dan lampiran 34).
b. Pelaksanaan (Action) Pendahuluan: 1) Pengajar membuka pelajaran dan mengecek kehadiran siswa. 2) Pengajar memotivasi dan menyampaikan materi apa yang akan dipelajari serta menyampaikan tujuan pembelajaran. Kegiatan Inti
33
1) Pengajar menyajikan materi Energi. 2) Pengajar membentuk siswa menjadi 7 kelompok sesuai dengan yang ada di tahap perencanaan, kemudian mengarahkan siswa untuk duduk sesuai dengan kelompoknya. 3) Siswa bersama kelompok berdiskusi membuat bagan atau peta konsep tentang materi Energi. 4) Siswa secara sukarelawan maju ke depan kelas untuk menjelaskan bagan/peta konsep hasil diskusi dengan kelompoknya, sementara kelompok lain memperhatikan dan menanggapi. 5) Pengajar menyimpulkan ide/pendapat dari siswa. 6) Pengajar menjelaskan semua materi yang telah dibahas agar siswa lebih memahami materi. Penutup 1) Pengajar menutup pelajaran. 2) Pengajar memberikan tes evaluasi kepada siswa.
c. Pengamatan (Observation) Pada tahap ini peneliti mengambil data dari mengamati dan menilai kegiatan yang dilakukan siswa melalui lembar observasi afektif dan lembar kerja psikomotorik selama pembelajaran.Selain itu pada tahap ini dilakukan penilaian terhadap hasil tes evaluasi siswa untuk mengetahui kemampuan kognitif siswa setelah proses pembelajaran. Tujuan dari tahap ini yaitu untuk mengetahui seberapa besar efek tindakan terhadap hasil belajar.
34
d. Refleksi (Reflection) Pada tahap refleksi, data hasil tes evaluasi dan data lembar observasi dikumpulkan, dianalisis dan dievaluasi untuk mengetahui berhasil atau tidaknya tindakan yang sudah dilakukan. Hasil refleksi pada siklus I ini menjadi acuan untuk memperbaiki proses pembelajaran pada siklus selanjutnya yaitu siklus II.
Siklus II meliputi: a. Perencanaan (Planning) Perincian langkah-langkah penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Membuat skenario pembelajaran dengan menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) siklus II dengan menerapkan model pembelajaran Student Facilitator and Explaining (SFAE) (data dimuat di lampiran 21). 2) Menyiapkan lembar observasi afektif dan psikomotorik siswa. 3) Menyiapkan soal tes evaluasi untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran (data dimuat di lampiran 23).
b. Pelaksanaan (Action) Pendahuluan 1) Siswa sudah duduk sesuai dengan kelompoknya. 2) Pengajar membuka pelajaran dan mengecek kehadiran siswa.
35
3) Pengajar menyampaikan materi apa yang akan dipelajari, menyampaikan tujuan pembelajaran serta memberikan motivasi kepada siswa untuk belajar. Kegiatan Inti 1) Pengajar menyajikan materi Usaha dan Daya. 2) Siswa bersama kelompoknya berdiskusi membuat bagan atau peta konsep tentang materi Usaha dan Daya. 3) Siswa secara sukarelawan maju ke depan kelas untuk menjelaskan bagan/peta konsep hasil diskusi dengan kelompoknya, sementara kelompok lain memperhatikan dan menanggapi. 4) Pengajarmenyimpulkan ide/pendapat dari siswa. 5) Pengajar menjelaskan semua materi yang telah dibahas agar siswa lebih memahami materi. Penutup 1) Pengajar menutup proses pembelajaran. 2) Pengajarmemberikan tes evaluasi kepada siswa.
c. Pengamatan (Observation) Pada tahap ini peneliti mengambil data dari mengamati dan menilai kegiatan yang dilakukan siswa melalui lembar observasi afektif dan lembar kerja psikomotorik selama pembelajaran. Selain itu pada tahap ini dilakukan penilaian terhadap hasil tes evaluasi siswa untuk mengetahui kemampuan kognitif siswa setelah proses pembelajaran.
36
d. Refleksi (Reflection) Pada tahap refleksi siklus II, data hasil tes evaluasi dan data lembar observasi dikumpulkan, dianalisis dan dievaluasi untuk mengetahui berhasil atau tidaknya tindakan yang sudah dilakukan. Pada pelaksanaan siklus II jika sudah memenuhi indikator maka penelitian dihentikan.
3.4 Metode Pengumpulan Data Untuk memperoleh data dalam penelitian ini diperlukan alat pengumpul data sebagai berikut: a. Metode Dokumentasi Metode dokumentasi merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis, gambar maupun elektronik (Sukmadinata, 2009:221). Adapun data-datayang diperoleh oleh penulis yaitu daftar nama, jumlah siswa, nilai ulangan harian fisika kelas VIII B SMP Nurul Islam tahun ajaran 2012/2013 dan foto dokumentasi penelitian. b. Metode Tes Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok (Daryanto, 2008:35). Metode tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes objektif pilihan ganda, karena mencakup banyak materi, penskorannya objektif, dan dapat dikoreksi oleh komputer maupun orang lain yang bukan bidangnya (Arikunto, 2007:109).
37
c. Metode Observasi Observasi (observation) atau pengamatan merupakan suatu teknik atau cara mengumpulkan data dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung (Sukmadinata, 2009:220).
3.5 Metode Analisis Data 3.5.1 Analisis Instrumen Penelitian a. Instrumen Tes Kognitif 1. Tahap Persiapan Tahap persiapan dalam penyusunan instrumen tes dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Membatasi bahan yang akan diujikan, yaitu pokok bahasan Energi dan Usaha. 2) Menentukan alokasi waktu untuk mengerjakan 40 soal uji coba instrumen dengan rincian 20 soal untuk siklus I dan 20 soal untuk siklus II (data dimuat di lampiran 6 dan lampiran 11). 3) Menentukan jumlah item soal yang disesuaikan dengan tingkat kesukaran dan waktu mengerjakan soal. Jumlah item soal yang akan diujicobakan adalah sebanyak 40 soal. 4) Menentukan komposisi jenjang perangkat tes yang disesuaikan dengan garisgaris besar pokok pembelajaran pokok materi energi dan usaha yaitu
38
pengetahuan (C1) sebanyak 32,5%, pemahaman (C2) sebanyak 40%, penerapan (C3) sebanyak 27,5%. 5) Menentukan bentuk soal. Bentuk soal yang digunakan adalah obyektif tes dengan 4 alternatif jawaban 6) Membuat tabel kisi-kisi soal. Dalam tabel kisi-kisi soal tercantum ruang lingkup bahan yang akan diuji, indikator, komposisi jenjang soal dan jumlah setiap jenjang soal (data dimuat di lampiran 5 dan lampiran 10).
2. Tahap Uji Coba Uji coba perangkat tes digunakan untuk menentukan soal-soal yang memenuhi syarat untuk dijadikan instrumen penelitian yang baik. Hasil uji coba ini kemudian dianalisis untuk mengetahui validitas, daya beda, tingkat kesukaran dan reliabilitas soal. Instrumen berupa 40 soal tes objektif diuji cobakan kepada siswa kelas IX B SMP Nurul Islam Semarangyang berjumlah 26 siswa (data dimuat di lampiran 2). 3.
Tahap Analisis
a) Uji Validitas Soal Uji validitas butir soal dalam penelitian ini menggunakan rumus korelasi product moment, dengan persamaan:
(Arikunto, 2006:170)
39
Keterangan: rXY = koefisienkorelasiproduct moment N
= banyaknya subyek
∑ X = jumlah skor tiap item soal ∑ Y = jumlah skor total. Kriteria pengukuran dikategorikan jika r
hitung>
r
tabel
maka butir soal
validdengan dk = 5 % dan n adalah jumlah siswa. Berdasarkan uji coba yang dilakukan, diperoleh hasil perhitungan pada siklus I validitas butir soal nomor 1, diperoleh rpbi = 0,576 dan rtabel = 0,388. Dengan α 5% dan n = 26. Karena rpbi> rtabel maka butir soal nomor 1 valid. Dengan melihat perhitungan validitas butir soal. Untuk siklus I, terdapat 16 butir soal valid dan 4 butir soal tidak valid. Untuk siklus II, terdapat 15 butir soal valid dan 5 butir soal tidak valid. Untuk data hasil validitas soal dapat dilihat pada Tabel 3.1. Tabel 3.1 Validitas Soal Instrumen Penelitian Siklus I Kriteria Valid Tidak valid
Nomor soal 1, 2, 3, 4, 5, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 16, 18, 19, 20 6, 14, 15, dan 17
40
Tabel 3.2 Validitas Soal Instrumen Penelitian Siklus II Kriteria Valid Tidak valid
Nomor soal 1, 3, 4, 5, 6, 8, 9, 10, 11, 14, 15, 16, 17, 18, 19 2, 7, 12,13dan 20
b) Reliabilitas Dalam penelitian ini reliabilitas tes diuji dengan rumus K-R 20 yang dirumuskan sebagai berikut:
(Arikunto, 2006:188) Keterangan : r11 = koefisien reliabilitas instrumen k = banyaknya butir item = varian total p= jumlah siswa yang menjawab dengan betul butir item yang bersangkutan q = jumlah siswa yang menjawab dengan salah butir item yang bersangkutan, atau q=1-p ∑ p q = jumlah dari hasil perkalian antara p dengan q Untuk menentukan nilai varian total, menggunakan rumus:
41
Dimana: Y = skor siswa N = jumlah siswa. Harga r11 yang dihasilkan dikonsultasikan dengan aturan penetapan reliabel yang disajikan pada Tabel 3.3. Tabel 3.3 Klasifikasi Koefisien Korelasi Nilai r11
Keterangan
r11 ≤ 0.2
Sangat rendah
0,20 ≤ r11< 0,40
Rendah
0,40 ≤ r11< 0,60
Cukup
0,60 ≤ r11< 0,80
Tinggi
0,80 ≤ r11 ≤ 1,00
Sangat tinggi
Harga r11 dikonsultasikan dengan rtabel product moment dengan taraf signifikan 5 %. Jika
>
maka perangkat tes dikatakan reliabel. Hasil
analisis reliabilitas soal pada uji coba soal siklus I dan II diperoleh bahwa soal yang diujicobakan bersifat reliabel.
42
c) Tingkat Kesukaran Dalam penelitian ini tingkat kesukaran diuji dengan menggunakan persamaan : (Suharsimi, 2007:208) Keterangan: P = indeks kesukaran B = banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan betul JS = jumlah seluruh siswa peserta tes Arikunto (2007:210) mengkriteriakan indeks kesukaran soal (P) sebagai berikut: Soal dengan P 0,00 sampai 0,30 adalah soal sukar Soal dengan P 0,31 sampai 0,70 adalah soal sedang Soal dengan P 0,71 sampai 1,00 adalah soal mudah. Berdasarkan hasil perhitungan pada silkus I soal nomor 1 diperoleh TK = 0,654 yang berarti soal nomor 1 mempunyai tingkat kesukaran sedang. Berdasarkan uji coba instrumen penelitian siklus I, soal yang termasuk kategori sukar berjumlah 1 butir, kategori sedang berjumlah 15 butir dan kategori mudah berjumlah 4 butir. Untuk uji coba instrumen penelitian siklus II, soal yang termasuk kategori sukar berjumlah 1 butir, kategori sedang berjumlah 16 butir dan kategori mudah berjumlah 3 butir. Untuk data hasil tingkat kesukaran soal dapat dilihat pada Tabel 3.4 dan 3.5.
43
Tabel 3.4 Tingkat Kesukaran Soal Instrumen Penelitian Siklus I Kriteria
Nomor soal
Sukar
16
Sedang
1, 4, 5, 7, 8, 9, 10, 12, 13, 14, 15, 17, 18, 19, dan 20
Mudah
2, 3, 6, dan 11
Tabel 3.5Tingkat Kesukaran Soal Instrumen Penelitian Siklus II Kriteria
Nomor soal
Sukar
20
Sedang
1, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, dan 19
Mudah
2, 3, dan 11
d) Daya Beda Soal Daya pembeda tes dapat dicari dengan menggunakan persamaan:
Keterangan: D = indeks daya pembeda JA = banyaknya peserta kelompok atas JB = banyaknya peserta kelompok bawah BA= banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar BB= banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan benar
44
PA= proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar PB= proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar
Suharsimi (2007:218) mengemukakan klasifikasi daya bedaD, yaitu: D : 0,00-0,20 : jelek (poor) D : 0,21-0,40 : cukup (satisfactory) D : 0,41-0,70 : baik (good) D : 0,71-1,00 : sangat baik (excellent) D : negatif, semuanya tidak baik, semua butir soal yang mempunyai nilai D negatif sebaiknya dibuang saja. Berdasarkan hasil analisis daya pembeda, pada siklus I diperoleh 4 soal dikategorikan sangat baik, 14 soal dalam kategori baik dan 2 soal dikategorikan cukup. Pada siklus II diperoleh 3 soal dikategorikan sangat baik, 14 soal dikategorikan baik, 1 soal dikategorikan cukup dan 2 soal dikategorikan jelek.
4.
Hasil Analisis Uji Coba Soal Berdasarkan hasil analisis soal uji coba, baik validitas, reliabilitas soal,
daya pembeda soal, dan tingkat kesukaran soal, untuk siklus I yang terdiri dari 20 butir soal yang diuji cobakan ada 16 yang memenuhi syarat sebagai instrumen penelitian. Dalam penelitian ini, dari 16 butir soal yang memenuhi syarat, hanya diambil 15 butir soal saja. Dengan demikian ada 1 butir soal yang memenuhi syarat tapi tidak digunakan, yaitu nomor 19. Tidak dipakainya butir soal tersebut karena tujuan pembelajaran dari masing-masing butir soal telah terwakili oleh
45
beberapa butir soal yang lain. siklus II yang terdiri dari 20 butir soal yang diuji cobakan ada 15 yang memenuhi syarat sebagi instrumen penelitian. Dalam hal ini, 15 butir soal yang memenuhi syarat teresbut semua digunakan.
3.6.2Analisis Hasil Belajar Siswa a. Analisis hasil belajar kognitif siswa
(Purwanto, 1990:102) b. Analisis hasil belajar afektif Hasil belajar afektif dan psikomotorik siswa dinilai melalui lembar observasi. Pemberian skor pada lembar observasi menggunakan interval 1-4.
(Purwanto, 1990:102)
c. Perhitungan nilai rata-rata
(Sudjana, 2002: 67) Keterangan: : nilai rerata X: jumlah nilai seluruh siswa
46
N: banyaknya siswa yang mengikuti tes
d. Perhitungan ketuntasan belajar klasikal
(Purwanto, 1990: 112) Keterangan: % : tingkat persentase yang dicapai n : jumlah siswa tuntas N: jumlah seluruh siswa
e. Pengujian terhadap peningkatan hasil belajar siswa Hake (Wiyanto, 2008:86) Keterangan: g
: gain ternormalisasi (normal gain)
Spre
: nilai rata-rata pada siklus I
Spost: nilai rata-rata pada suklus II Kriteria faktor g (gain) yaitu sebagai berikut: g ≥ 0,7
: tinggi
0,3 ≤ g < 0,7 : sedang g< 0,3
:
rendah.
BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1
Hasil dan Pembahasan
4.1.1 Deskripsi Penerapan Student Facilitator and Expalaining (SFAE) Penelitian Tindakan Kelas (PTK) pada materi energi dan usaha dengan menerapkan model pembelajaran Student Facilitator and Explaining (SFAE) kelas VIII C SMP Nurul Islam dilakukan secara kolaboratif antara peneliti dengan guru mata pelajaran, yaitu peneliti sebagai pengajar dan guru sebagai pengamat. Penelitian tindakan kelas dilaksanakan dalam dua siklus, siklus I dan siklus II. Siklus I membahas tentang bentuk-bentuk energi, konsep energi dan perubahannya dalam kehidupan sehari-hari, konsep energi kinetik dan energi potensial pada suatu benda yang bergerak, dan hukum kekekalan energi. Siklus II membahas kaitan antara energi dan usaha, penerapan daya dalam kehidupan sehari-hari. Setiap siklusnya terdiri dari tahap perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Pelaksanaan pembelajaran dengan model Student Facilitator and Explaining (SFAE) mengacu pada silabus, RPP yang sudah disusun oleh pengajar. Pelaksanaan pembelajaran ini juga ditunjang dengan adanya soal evaluasi untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa yang berbentuk obyektif tes, serta lembar observasi afektif dan psikomotorik.
47
48
Proses pembelajaran dengan model Student Facilitator and Explaining (SFAE) diawali dengan salam, mengecek kehadiran siswadengan siswa sudah duduk sesuai dengan kelompoknya sebelum pembelajaran dimulai. Kemudian pengajar memulai dengan bertanya tentang masalah sehari-hari yang berhubungan dengan materi yang akan dipelajari serta memberi motivasi kepada siswa tidak lupa pengajar menyampaikan tujuan pembelajaran. Kegiatan inti pengajar menyajikan materi kepada siswa dimulai dengan melakukan apersepsi kepada siswa dengan mengajukan pertanyaan tentang materi yang sudah didapat pada pertemuan sebelumnya yang berhubungan dengan materi yang akan dibahas. Kemudian pengajar menyajikan materi. Setelah selesai penyampaian materi, pengajar meminta kepada siswa untuk berdiskusi membuat bagan/peta konsep materi energi bersama kelompoknya masing-masing dengan bebas berkreatifitas. Sebelum siswa berdiskusi pengajar memberi motivasi kepada semua siswa untuk ikut aktif dalam tugas kelompok, karena siswa akan ditunjuk secara acak untuk presentasi dan diberi pertanyaan oleh pengajar. Sehingga jika mereka tidak serius dan tidak bisa menjawab pertanyaan maka akan dikurangi nilainya. Bagi yang aktif tanpa pengajar yang meminta, serius dan bisa menjawab pertanyaan maka akan ditambah nilainya. Pada siklus II siswa sudah dapat beradaptasi dengan model Student Facilitator and Explaining (SFAE), sehingga pengajar tidak perlu memberikan arahan kembali dan tidak perlu membimbing secara khusus, hanya saja jika ada siswa yang gaduh dan pasif pengajar menegur dan memotivasi. Salah satu siswa mewakili kelompoknya menyampaikan hasil diskusi
dengan
presentasi
di
depan
kelas,
sedangkan
kelompok
lain
49
memperhatikan serta memberikan tanggapan berupa pertanyaan atau sanggahan. Kelompok yang melakukan presentasi menanggapi dengan menjawab pertanyaan kelompok yang tidak presentasi.pada siklus II siswa tidak perlu ditunjuk untuk presentasi, mereka secara sukarelawan maju kedepan. Selain itu siswa banyak yang
aktif
bertanya.
Pengajar
menyimpulkan
hasil
presentasi.Pengajar
menjelaskan semua materi secara garis besarnya agar siswa lebih memahami materi yang dipelajarinya. Pada kegiatan penutup yaitu di akhir siklus pengajar meminta siswa mengumpulakn tugas pada pertemuan sebelumnya dan menutup pelajaran. Kemudian guru memberikan tes evaluasi kognitif terhadap siswa. Pelaksanaan pembelajaran dengan model Student Facilitator and Explaining (SFAE) dengan langkah-langkah tersebut dapat meningkatkan hasil belajar, karena siswa terlibat secara langsung dalam proses pembelajaran. Pembelajaran dengan model tersebut juga melatih siswa mengungkapkan idenya melatih keberanian berbicara didepan. Kemudian adanya diskusi dalam kelompok dan tanya jawab ketika presentasi, terjadi proses pertukaran pikiran hal itu membuat siswa yangkurang paham menjadi paham, yang tidak tahu menjaid tahu. Hal itu sesuai dengan yang disamapikan Devira (2012) Model Student Facilitator and Explaining merupakan suatu model yang memberikan kesempatan kepada siswa atau peserta untuk mempresentasikan ide atau pendapat pada rekan peserta lainnya.
50
4.1.2 Hasil Belajar Ranah Kognitif Hasil belajar ranah kognitif siswa diukur melalui tes evaluasi di setiap akhir siklus yang berbentuk soal pilihan ganda. Tes evalusi kognitif pada masingmasing siklus terdiri dari 15 soal. Hasil analisis tes yang diperoleh siswa pada siklus I dan siklus II (data dimuat di lampiran 28) dapat dilihat pada Tabel 4.1: Tabel 4.1 Hasil Belajar Ranah Kognitif Siswa Keterangan
Siklus I
Siklus II
Nilai terendah
47.00
53.00
Nilai tertinggi
87.00
93.00
Rata-rata kelas
69.66
79.08
Ketuntasan klasikal
72.41
89.66
Gain Score Siklus I ke Siklus II Kriteria Peningkatan
0.31 Sedang
Perbandingan Peningkatan Hasil Belajar Kognitif Rata-rata Hasil Belajar Kognitif
80.00 78.00 76.00 74.00
Siklus I
72.00
Siklus II
70.00
68.00 66.00 64.00
Penilaian Kognitif
Gambar 4.1 Diagram batang hasil belajar kognitif siswa
51
Berdasarkan Tabel 4.1 dan Gambar 4.1 hasil belajar kognitif mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II dan sudah memenuhi kriteria ketuntasan. Peningkatan hasil belajar tersebut disebabkan oleh penerapan model pembelajaran Student Facilitator and Explaining (SFAE) pada materi energi dan usaha. Model pembelajaran Student Facilitator and Explaining (SFAE) adalah model yang melibatkan keaktifan siswa (Suprijono, 2009:128). Model pembelajaran Student Facilitator and Explaining (SFAE) melatih siswa untuk mempresentasikan ide atau pendapat pada peserta didik lainnya yaitu ide yang berupa bagan/peta konsep dari materi pelajaran (Widodo, 2009). Dalam pembelajaran materi energi dan usaha dengan menerapakan model pembelajaran Student Facilitator and Explaining (SFAE) dibentuk 7 kelompok dengan anggota 4 orang. Masing-masing kelompok membuat bagan/peta konsep kemudian
mempresentasikannya.Keterlibatan
siswa
dalam
pembelajaran
menyebabkan penguasaan materi energi dan usaha dari siklus I ke siklus II meningkat. Hal ini dikarenakan model pembelajarna Student Facilitator and Explaining (SFAE) melibatkan siswa untuk ikut berperan dalam proses pembelajaran. Siswa ikut berperan dalam proses pembelajaran menjadikan siswa terlatih untuk mau belajar maupun membaca materi, sehingga dapat menjadi pendukung bagi peningkatan hasil belajar siswa.Selain itu, kegiatan pembelajaran dilakukan secara berkelompok. Bekerja dalam kelompok sangat menguntungkan karena siswa dapat berinteraksi dengan siswa lainnya serta dapat bertukar pendapat maupun berbagi pengetahuan.
52
Pada siklus I hasil belajar siswa belum bisa dikatakan berhasil dan belum memenuhi kriteria ketuntasan. Hal tersebut dikarenakan Pembagian kelompok yang baru disampaikan pada pertemuan pertama dan siswa disuruh duduk sesuai dengan kelompoknya masing-masing. Hal tersebut membuat keributan dan menyita waktu yang sudah dialokasikan. Selain itu siswa belum terbiasa dengan model Student Facilitator and Expalining (SFAE), kebanyakan siswa masih merasa bingung bagaimana membuat konsep sehingga guru harus membimbing secara khusus. Dari kekurangan pada siklus I maka disusunlah rencana tindakan pada siklus II dengan melakukan perbaikan, yaitu pengajar mengarahkan siswa pada pertemuan selanjutnya sebelum pembelajaran dimulai sudah harus duduk sesuai dengan
kelompoknya
masing-masing.
Kemudian
guru
memberi
tugas
mengerjakan soal untuk dikumpulkan pada pertemuan berikutnya. Pengajar menghimbau siswa pada pertemuan selanjutnya untuk lebih mempersiapkan diri dalam menerima pelajaran. Pada siklus II hasil belajar siswa mengalami peningkatan.Hal ini dikarenakan alokasi waktu sudah sesuai dengan alokasi waktu yang sudah dietntukan dan siswa sudah terbiasa dengan model pembelajaran Student Facilitator and Expalining (SFAE). Jadi, dapat disimpulkan bahwa model Student Facilitator and Expalining (SFAE) yang melibatkan siswa secara langsung sebagai fasilitator bagi siswa yang lain dapat meingkatkan hasil belajar. Hal ini bersesuaian dengan kelebihan dari model Student Facilitator and Expalining (SFAE) yaitu dapat memperluas wawasan siswa melalui kegiatan saling bertukar
53
informasi,
pendapat
dan
pengalaman
serta
mendorong
tumbuh
dan
berkembangnya potensi berpikir kritis siswa secara optimal. Pernyataan tersebut bersesuaian dengan hasil penelitian Agustina (2011) yang menyimpulkan bahwa model Student Facilitator and Expalining (SFAE) dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Selain sesuai dengan pernyataan Agustina, sesuai dengan hasil penelitian Ifan Kurniawan (2012) yang menyimpulkan bahwa Pengembangan Perangkat Pembelajaran Metode Student Facilitator And Explainingdapat meningkatkan hasil belajar. Peningkatan hasil belajar kognitif yang dianalisis dengan uji gain menunjukkan bahwa peningkatannya dalam kriteria sedang. Hal tersebut dikarenakan siswa yang belum terbiasa dengan model pembelajaran Student Facilitator and Explaining (SFAE).
4.1.3 Hasil Belajar Ranah Afektif Penilaian hasil belajar afektif meliputi tanggungjawab siswa, kemandirian, menjadi pendengar yang baik, menghargai pendapat orang lain dan keberanian menyampaikan pendapat. Hasil analisis ranah afektif siswa pada siklus I dan siklus II (data dimuat di lampiran 31) dapat dilihat pada Tabel 4.2:
54
Tabel 4.2 Hasil Belajar Ranah Afektif Siswa Keterangan
Siklus I
Siklus II
Nilai terendah
45
75
Nilai tertinggi
75
90
Rata-rata kelas
65.00
83.10
Ketuntasan klasikal
86.21
100.00
Gain Score Siklus I ke Siklus II Kriteria Peningkatan
0.52 Sedang
Rata-rata Hasil Bekajar Afektif
Perbandingan Peningkatan Hasil Belajar Afektif 90.00 80.00 70.00 60.00
Siklus I Siklus II
50.00 40.00 30.00 20.00 10.00 0.00
Penilaian Afeltif Gambar 4.2 Diagram batang hasil belajar afektif siswa
Berdasarkan Tabel 4.2 dan Gambar 4.2 hasil belajar afektif mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II.Peningkatan hasil belajar afektif ini terjadi karena siswa terlibat secara langsung dalam pembelajaran dengan penerpan Student Facilitator and Explaining (SFAE). Siswa tertarik untuk mengikuti pembelajaran. Karena dengan berkelompok siswa saling bertukar pendapat
55
dengan siswa yang lain, mandiri, bertanggungjawab, dll. Selain itu keberhasilan kelompok ditentukan oleh kerjasama dari masing-masing siswa dalam satu kelompok. Jika ada siswa yang tidak bertanggungjawab, tidak berani menyampaikan pendapat dan tidak menghargai pandapat orang lain maka ada kemungkinan hasil diskusinya kurang baik. Pada siklus I hasil belajar sudah dikatakan memenuhi kriteria ketuntasan. Akan tetapi walau begitu tetap memiliki kekurangan, ketika proses pembelajaran berlangung ada beberapa siswa yang berbicara sendiri dan membuat gaduh. Selain itu ada siswa yang berpangku tangan kepada siswa yang lain. Oleh karena itu pada siklus II diperbaiki dengan memberi teguran dan motivasi berupa penghargaan berupa tambahan nilai bagi kelompok yang kompak dan hasil kerjanya bagus dengan menyampaikan bahwa berhasil/tidaknya kelompok tergantung dari anggotanya. Menjelaskan kepada siswa bahwa jika mereka tidak meperhatikan dan tidak mengikuti jalannya diskusi maka mereka tidak akan menguasai materi yang nantinya tidak dapat menjawab pertanyaan. Sehingga pada siklus II dapat meningkatkan hasil belajar. Hal tersebut membuktikan bahwa model pembelajaran Student Facilitator and Explaining (SFAE) dapat meningkatkan hasil belajar. Hal ini bersesuain dengan kelebihan dari model Student Facilitator and Explaining (SFAE) yaitu mendorong tumbuhnya rasa mau mendengarkan dan menghargai pendapat orang lain, keberanian mengutarakan pendapat, mandiri , bertanggungjawab.Selain itu bersesuaian dengan hasil penelitian Abdur Rahman (2012) hasil belajar siswa dan keterampilan sosial siswa yang dikenakan model pembelajaran kooperatif tipe
56
Student Facilitator and Expalining(SFAE) lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang dikenakan model pembelajaran kooperatif. Peningkatan hasil belajar afektif yang dianalisis dengan uji gain menunjukkan bahwa peningkatannya dalam kriteria sedang. Hal tersebut dikarenakan siswa yang belum terbiasa dengan model pembelajaran Student Facilitator and Explaining (SFAE) serta ada beberapa siswa yang masih membuat gaduh dan kurang menjadi pendengar yang baik.
4.1.4 Hasil Belajar Ranah Psikomotorik Penilaian hasil belajar psikomotorik meliputi aktif dalam diskusi, membuat pertanyaan yang kreatif, kemampuan menjawab pertanyaan baik dari guru atau peserta didik lainnya. Hasil belajar ranah psikomotorik siswa pada siklus I dan siklus II (data dimuat di lampiran 38) dapat dilihat pada Tabel 4.3: Tabel 4.3 Hasil Belajar Ranah Psikomotorik Siswa Keterangan
Siklus I
Siklus II
Nilai terendah
42
50
Nilai tertinggi
75
92
Rata-rata kelas
58.33
75.57
Ketuntasan klasikal
68.97
93.10
Gain Score Siklus I ke Siklus II Kriteria Peningkatan
0.41 Sedang
57
Rata-rata hasil belajar psikomotorik
Perbandingan Rata-rata Hasil Belajar Psikomotorik 80.00
70.00 60.00
Siklus I
50.00 40.00
Siklus II
30.00 20.00 10.00 0.00
Penilaian psikomotorik Gambar 4.3 Diagram batang hasil belajar psikomotorik siswa Berdasarkan Tabel 4.3 dan Gambar 4.3 hasil belajar psikomotorik mengalami peningkatan setelah diterapkan model pembelajaran
Student
Facilitator and Expalaining (SFAE) pada materi energi dan usaha dari siklus I ke II. Peningkatan hasil belajar psikomotorik ini terjadi karena siswa dituntut untuk aktif dalam diskusi karena jika tidak siswa tidak mampu membuat pertanyaan dan tidak mampu menjawab pertanyaan dari pengajar maupun siswa lainnya.Model pembelajaran Student Facilitator and Explaining (SFAE) melatih siswa untuk mempresentasikan ide atau pendapat pada peserta didik lainnya yaitu ide yang berupa bagan/peta konsep dari materi pelajaran. Model ini melatih siswa untuk bertindak sebagai seorang pengajar/penjelas materi tehadap peserta didik lainnya. Oleh karena itu ketika pengajar memberikan materi siswa harus memperhatikan, ketika berdiskusi siswa harus ikut terlibat aktif agar bisa menguasai konsep materi. Karena, jika siswa tidak memperhatikan dan tidak terlibat aktif maka
58
siswa akan kurang memahami materi atau bahkan sama sekali tidak memahami sehingga ketika presentasi siswa tidak bisa menyampaikan konsep dengan benar dan tidak dapat menjawab pertanyaan baik dari pengajar maupun siswa lain Pada siklus I hasil belajar belum bisa dikatakan berhasil karena belum memenuhi kriteria ketuntasan. Hal tersebut dikarenakan pada saat pelaksanaan pembelajaran ada beberapa siswa yang pasif, karena siswa merasa tidak bisa dan berpangku tangan pada siswa lain dalam satu kelompok. Ketika presentasi tidak ada siswa yang mau maju karena malu, sehingga pengajar harus menujuk salah satu dari murid. Ketika ditunjuk siswa tetap menolak karena takut ditertawakan atau dimarahi jika salah, akhirnya dengan arahan dari pengajar siswa bersedia maju.Siswa sedikit yang bertanya dan banyak yang tidak bisa menjawab pertanyaan, hal itu karena mereka belum terbiasa dengan model pembelajaran Student Facilitator and Expalining (SFAE). Pada siklus II pengajar memberi arahan bahwa siswa yang akan presentasi dan yang akan diberi pertanyaan oleh pengajar akan dipilih secara acak. Bagi siswa yang tidak aktif dalam diskusi dan tidak serius dalam menguasai materi, tidak akan mampu presentasi dan menjawab pertanyaan ketika ditunjuk pengajar karena tidak menguasai materi. Bagi siswa yang berlaku seperti itu akan dikurangi nilainya dan bagi yang aktif dan mampu membuat pertanyaan maupun menjawab pertanyaan akan ditambah nilainya. Sehingga menjadikan siswa berusaha untuk aktif dan berusaha menguasai materi karena merasa takut jika tidak bisa ketika ditunjuk. Akan tetapi ketika disuruh presentasi siswa tetap malu-malu untuk maju,takut jika salah. Pengajar memotivasi dengan memberi penghargaan nilai
59
bagi yang presentasi maupun yang bertanya, siswa tetap masih tidak mau maju sehingga pengajar memotivasi kepada siswa bahwa mereka pasti bisa, tidak akan ditertawakan dan tidak akan dimarahi, siswa yang lain juga belum tantu paham, dan bisa jadi mereka salah satu dari yang paham dan bisa berbagi ilmu dengan teman sekelas sehingga siswa yang lain ikut menjadi paham. Dari hal itulah akhirnya ada beberapa siswa yang mau maju tanpa ditunjuk oleh pengajar dan banyak yang aktif bertanya.Sehingga pada siklus II hasil belajarnya dapat memenuhi kriteria ketuntasan. Pernyataan tersebut bersesuaian dengan kelebihan model Student Facilitator and Explaining (SFAE) yaitu melatih siswa aktif dan kreatif. Hal itu didukung dari hasil penelitian Prafitralia (2011) yang menyimpulkan bahwa model Student Facilitator and Explaining (SFAE) dapat meningkatkan keaktifan dan pemahaman siswa. Peningkatan hasil belajar psikomotorik yang dianalisis dengan uji gain menunjukkan bahwa peningkatannya dalam kriteria sedang. Hal tersebut dikarenakan siswa yang belum terbiasa dengan model pembelajaran Student Facilitator and Explaining (SFAE) serta ada beberapa siswa yang kurang bisa menjawab pertanyaan dan hanya bisa membuat pertanyaan yang kurang kreatif.
BAB 5 PENUTUP
5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa penerapan model Student Facilitator and Explaining (SFAE) pada materi energi dan usaha di SMP Nurul Islam dapat meningkatkan hasil belajar siswa, baik ranah kognitif, ranah afektif dan ranah psikomotorik. Peningkatan ini dapat dilihat dari kenaikan nilai rata-rata dan ketuntasan belajar secara klasikal dari siklus I ke siklus II. Ketuntasan klasikal ranah kognitif pada siklus I sebesar 72,41 % dan meningkat pada siklus II sebesar 89,66%. Ketuntasan klasikal ranah Afektif pada siklus I sebesar 86,21% meningkat sebesar 100% pada siklus II. Sedangkan ketuntasan klasikal ranah psikomotorik pada siklus I sebesar 68,97% dan pada siklus II meningkat sebesar 93,10%.
5.2
Saran
a.
Guru hendaknya memberi motivasi atau penghargaan berupa nilai terhadap tugas kepada siswa, sehingga siswa termotivasi untuk belajar karena merasa dihargai.
b.
Model pembelajaran Student Facilitator and Explaining (SFAE) dapat dijadikan alternatif untuk memvariasikan model pembelajaran.
60
61
c.
Untuk peneliti lain, yaitu hendaknya dapat meneliti aspek hasil belajar afektif dan psikomotorik yang lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Agustina. Wuri. 20011. Penerapan Model Pembelajaran Student Facilitator and Explaining (SFAE) Pada Mata Pelajaran IPS Sub Mata Pelajaran Ekonomi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII SMP Negeri
17
Malang.
Malang:
Jurnal
UM
(http://library.um.ac.id/ptk/index.php?mod=detail&id=49717). Anni, Catharina Tri,dkk. 2006. Psikolog iBelajar. Semarang: UPT MKK UNNES. Arikunto, Suharsimi. 2006. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta. . 2007. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT . Bumi Aksara. Daryanto. 2008. Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta. Djamarah, SyaifulBahri. 2008. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta. Halliday, David. 1985. Fisika. Jakarta: Erlangga. http://surantoro.staff.fkip.uns.ac.id/ (7 Mei 2012). http://www.scribd.com/doc/61780036/Model-Pembelajaran-Student-FacilitatorAnd-Explaining Ibrahim & Nana Syaodih. 2003. Perencanaan Pengajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta. Karim, Saeful, dkk. 2008. Belajar IPA: membuka cakrawala alam sekitar 2 untuk kelas VIII/ SMP/MTs. Jakarta: Pusat Perbukuan.
62
63
Kurniawan, Ifan. 2012. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Metode Student Facilitator And Explaining
Pada Standar Kompetensi Menjelaskan
Dasar-Dasar Sinyal Video di SMK Negeri 5 Surabaya. Jurnal Pendidikan Teknik Elektro » Vol 1 Nomer 2 (2012). Lara, Sonia & Repáraz, Chario. 2005.
Effectiveness of cooperative learning
fostered by working with WebQuest. Spanyol: University of Navarra. Mulyasa. 2009. Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Prafitalia, Anisah. 2011. Penerapan Strategi Student Facilitator and Explaining dalam Meningkatkan Keaktifan dan Pemahaman Siswa Kelas VIII-D pada Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 1 Pasisiran. Malang: UIN Maulana Malik Ibrahim. Purwanto, M. Ngalim. 2004. Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Rahman, Abdur. 2012. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Facilitator And Explaining (SFAE) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Standart Kompetensi Menafsirkan Gambar Teknik Listrik SMKN 2 Pamekasan. Jurnal Pendidikan Teknik Elektro » Vol 1 Nomer 2 (2012)
Rusman. 2012. Model-model Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada Saraswati. Yeni. 2009. Penerapan Pembelajaran Kooperatif Model Student Facilitator and Explaining (SFAE) Untuk Meningkatkan Minat Belajar Fisika dan Prestasi Belajar Siswa Kelas VIII B SMP Negeri 1 Singosari.
64
Malang: Jurnal UM (http://fisika.um.ac.id/index.php/abstrak-skripsimahasiswa/122-yeni-saraswati.html) Sukmadinata, Nana Syaodih. 2009. Metode PenelitianPendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Suprijono. 2009. Cooperative Learning (Teori & Aplikasi PAIKEM). Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Suryabrata, Sumadi. 2006. Metodologi Penelitian. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Tim MGMP IPA Fisika. 2012. LKS IPA Fisika. Semarang: Perusda. Tirtarahardja, Umar & La Sulo, S. L. 2005. Pengantar Pendidikan. Jakarta: PT. Asdi Mahasatya. Trianto.(2007). Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstuktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka. Wiyanto. 2008. Menyiapkan Guru Sains. Semarang: Unnes Press.
65
Lampiran 1 DaftarNilai SMP Nurul Islam TahunPelajaran 2012/2013 Kelas : VIII B Semester : Genap NO. NAMA 1 ADILA SALMA KHATWANG 2 AHMAD JALIL 3 ALIF LAWU WIJAYA 4 ANDIKA SUCI ROMDHONI 5 ANISA TRIAS FEBRIANA 6 BILLY ANDIKA FIRDAUS 7 DEWI PUSPITASARI 8 DIMAS LUTHFI AZIZ 9 ENDANG RUSNIWATI 10 FREDY PRATAMA 11 IBNU MUHAMMAD SYAIFUDIN 12 JIHAN LUTHFI CHOIRUNNISA 13 LUTHFIANA KHAIRUNNISA H 14 MAHARDHIKA ABIANSYAH 15 MIFTAKHUL HUDA 16 MOHAMMAD BAGUS S 17 MUHAMMAD CHAIDIR A 18 MUHAMMAD NOOR LUQMAN 19 NURHAYATI SOFYAN 20 R. MOCHAMMAD ARMAND G 21 RAHMA ARUM AMALIA 22 RINDANI RIZKI WULANDARI 23 RIVALDI WIDHIARNANTA 24 ROSALIA KUSUMAWARDHANI 25 SULTAN MAULANA IBRAHIM 26 TIWI SAFITRI FEBRIANI 27 WAHYU ISNAINI HUTAMI 28 YUSMITA ANGGRAINI 29 YUSRIL IHZA MAHENDRA
L/P P L L L P L P L P L L P P L L L L L P L P P L P L P P P L
NILAI 75 65 80 65 75 70 67 65 75 65 75 77 75 75 65 77 78 77 75 65 67 72 65 75 75 67 75 77 67
KET. Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak
66
Lampiran 2 DAFTAR NAMA SISWA KELAS UJI COBA KELAS IX B
NO. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
NAMA ACHMAD SYAEFUDDIN AGUNG KUMORO ADHI ALVIN JOVAN ANISA PRATIWI AURELLIA HANCELINA A. S BAGUS DWIYANTO DEBI ANGGUN MENTARI P DEDI DIMAS DITA AULIA FANI CHOIRUL RIJAL HIFDZULLAH AL-HASYIDAN ISMALYANTI NUR ARIFAH LULUK HUSNA RAHMAWATI M RIKZA MUSTHAFA M. AULIA HAFIZD R MEGA INDAH P. U. P MUHAMMAD ANDI B. A. T MUHAMMAD KHOLIL UMAR NABILLA ELVIRA PUTRI PUTRA SATRYA PRATAMA RENO DWI SEPTIAWAN RIMA NUR'AINI RIZKA FORMA MADANIA SATYA FIRMAN SAPUTRA SHINTA PUTRI N SINDY NILASARI PUTRI W
L/P L L L P P L P L P L L P P L L P L L P L L P P L P P
KODE SISWA R-01 R-02 R-03 R-04 R-05 R-06 R-07 R-08 R-09 R-10 R-11 R-12 R-13 R-14 R-15 R-16 R-17 R-18 R-19 R-20 R-21 R-22 R-23 R-24 R-25 R-26
67
Lampiran 3 DAFTAR NAMA SISWA KELAS VIII C (KELAS PENELITIAN) SMP NURUL ISLAM TAHUN PELAJARAN 2012/2013
NO 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29.
NAMA Alfin Cita Maulana Andi Eko Saputro Anggraeni Safitri Arlinda Dina Kharisma Arneta Ruly Risyanti Arya Fajar Ramadhan Dinar Wahyu H Eka Sayang Wicaksana Hidayatullah Bagus A. P Ilham Surya Cahyadi Indarisa Nur Faizah Kharisma Rais Sutarno Kurnia Okta Lestari Maimuna Miftah Santalia Mochamad Rizal Ihza S Muhammad Ferial Muhammad Rozak Pramudita Putri F R. Aditya Restu F R. Angger Kusuma N Restina Ratnadila Ronaldo Rifky Aditya Rosita Sekar Sari Salsabila Qurrotu „Ain N. A Septian Aditya D Taufiqurrahman Windi Susilowati Bayu Prasetyo W
L/P L L P P P L L L L L P L P P P L L L P L L P L P P L L P L
KODE SISWA S-01 S-02 S-03 S-04 S-05 S-06 S-07 S-08 S-09 S-10 S-11 S-12 S-13 S-14 S-15 S-16 S-17 S-18 S-19 S-20 S-21 S-22 S-23 S-24 S-25 S-26 S-27 S-28 S-29
68
Lampiran 4 DAFTAR PEMBAGIAN KELOMPOK SISWA KELAS VIII C NO KELOMPOK 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29.
I
II
III
IV
V
VI
VII
NAMA Arneta Ruly Risyanti Kharisma Rais Sutarno Bayu Prasetyo W Kurnia Okta Lestari Pramudita Putri F Salsabila Qurrotu „Ain N. A Restina Ratnadila Rosita Sekar Sari Muhammad Ferial R. Angger Kusuma N Ronaldo Rifky Aditya Septian Aditya D Alfin Cita Maulana Arya Fajar Ramadhan Mochamad Rizal Ihza S Muhammad Rozak Anggraeni Safitri Arlinda Dina Kharisma Indarisa Nur Faizah Windi Susilowati Dinar Wahyu H Hidayatullah Bagus A. P Miftah Santalia R. Aditya Restu F Andi Eko Saputro Eka Sayang Wicaksana Ilham Surya Cahyadi Maimuna Taufiqurrahman
JENIS KELAMIN P L L P P P P P L L L L L L L L P P P P L L P L L L L P L
69
5.3 Menjelaskan hubungan bentuk energi dan perubahannya , prinsip usaha dan energi serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
KISI-KISI SOAL UJI COBA INSTRUMEN PENELITIAN SIKLUS I (Pre-Test) Materi Pokok Indikator Aspek yang Diamati C1 C2 C3 Energi dan Usaha 1. Menunjukkan bentuk-bentuk 1, 2, 4 3 energi dan contohnya dalam kehidupan sehari-hari. 2. Mengaplikasikan konsep energi 8, 9, 11 dan perubahannya dalam kehidupan sehari-hari.
5, 6
3. Membedakan konsep energi 13 kinetik dan energi potensial pada suatu benda yang bergerak.
12, 14
4. Mengenalkan hukum kekekalan 15 energi melalui contoh dalam kehidupan sehari-hari.
7, 10
⅀Soal
Jumlah Soal 4
Lampiran 5
Kompetensi Dasar
5
16, 17, 18, 19, 20
8
3
20
Keterangan: C1 : Pengetahuan C2 : Pemahaman C3 : Penerapan
69
Lampiran 6
70
SOAL UJI COBA INSTRUMEN PENELITIAN SIKLUS I Mata Pelajaran: IPA (Fisika) Kelas
: VIII
Sekolah
: SMP Nurul Islam
Waktu
: 1 X 40 menit
Perhatikan petunjuk di bawah! 1.Berdo‟alah terlebih dahulu sebelum mengerjakan 2.Tulis nama dan nomor absen di lembar jawaban yang disediakan 3.Pilih salah satu jawaban yang anda anggap benar dengan tanda silang (X) pada pilihan A, B, C, atau D di lembar jawaban yang disediakan 4.Kerjakan terlebih dahulu soal yang anda anggap lebih mudah 5.Kerjakan seluruh soal yang disediakan
1. Kemampuan untuk melakukan usaha adalah pengertian dari …. a. Usaha c. Daya b. Energi d. Gaya 2. 1) energi kalor 3) energi kimia 2) energi getar 4) energi gerak Manakah yang termasuk bentuk-bentuk energi …. a. 1), 2) dan 3) c. 1), 3) dan 4) b. 2), 3) dan 4) d. 1), 3) dan 5) 7 3. Diketahui: 1 joule= 10.000.000 erg= 10 erg a. 2,5 × 108 erg c. 25 × 107 erg b. 2,5 × 107 erg d. 25 × 104 erg 4. Bensin, solar, dan gas alam menyimpan energi …. a. panas c. potensial b. kimia d. mekanik 5. Perubahan energi yang terjadi pada gambar di samping adalah …. a. kimia – listrik – gerak b. kimia – listrik – kalor
71
c. kimia – listrik – cahaya d. listrik – kimia – cahaya 6. Perubahan energi yang terjadi pada gambar di samping adalah …. a. energi listrik menjadi energi kalor b. energi kimia menjadi energi kalor c. energi listrik menjadi energi cahaya d. energi listrik menjadi energi gerak 7. Keuntungan-keuntungan pemakaian sumber energi yang dapat diperbarui di antaranya: 1. sedikit menimbulkan polusi; 2. biaya terjangkau masyarakat; 3. tidak banyak merusak lingkungan; 4. menghasilkan daya yang besar. Pernyataan yang paling tepat adalah nomor …. a. 1 c. 3 b. 2 d. 4 8. Energi yang dimiliki oleh suatu benda karena memiliki kedudukan tertentu terhadap bumi adalah energi …. a. energi listrik c. energi kinetik b. energi potensial d. energi mekanik 9. Energi yang dimiliki oleh benda yang bergerak adalah energi …. a. energi listrik c. energi kinetik b. energi potensial d. energi mekanik 10. Buah jambu yang sedang bergerak jatuh dari dahannya, semakin lama semakin mendekati tanah. Dalam peristiwa tersebut …. a. energi kinetik berkurang, energi potensial berkurang b. energi kinetik bertambah, energi potensial bertambah c. Energi kinetik tetap, energi potensial berkurang d. Energi kinetik bertambah, energi potensial berkurang 11. Energi yang dapat diperbaharui, kecuali …. a. air c. sinar matahari b. angin d. minyak bumi 12. Energi kinetik berbanding lurus dengan .... a. volume c. gaya b. massa d. posisi 13. Besar energi potensial gravitasi bergantung pada ….
72
a. kelajuan dan berat benda c. percepatan dan waktu b. waktu dan berat d. berat dan ketinggian 14. Mobil balap A bergerak lebih lambat daripada mobil balap B. Jika mA = mB maka energi kinetik mobil balap A …. a. lebih kecil daripada energi kinetik mobil balap B b. lebih besar daripada energi kinetik mobil balap B c. sama dengan energi kinetik mobil balap B d. berubah-ubah 15. “Energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan, tetapi hanya dapat berubah bentuk dari satu bentuk ke bentuk yang lain” Hal di atas merupakan bunyi dari hukum …. a. energi potensial c. kekekalan bentuk b. energi mekanik d. kekekalan energy 16. Buah jeruk massanya 200 g tergantung di pohon yang tingginya 2 m. Jika percepatan gravitasi di tempat tersebut 10 m/s2, buah jeruk tersebut memiliki energi potensial sebesar …. a. 4000 joule c. 40 joule b. 400 joule
d. 4 joule
17. Sebuah benda massanya 2 kg bergerak dengan kecepatan 2 m/s2. Energi kinetik yang dimiliki benda adalah …. a. 2 joule c. 6 joule b. 4 joule d. 8 joule 18. Seorang atlet terbang layang sedang melayang dengan gantole pada ketinggian 50 meter. Kecepatan gantole 10 m/s dan massa atlet dengan gantolenya 70 kg. Jika percepatan gravitasi di daerah tersebut 9,8 m/s2. Berapakah energy potensial yang dimiliki atlet beserta gantolenya …. a. 3.430 J c. 34.200 J b. 32.300 J d. 34.300 J 19. Dari soal nomor 18, hitunglah energi kinetiknya …. a. 343 J c. 3.500 J b. 2.500 J d. 34.300 J 20. Dari soal nomor 18, hitunglah energi mekaniknya …. a. 378 J c. 3.780 J b. 37.800 J d. 378.000 J
73
Lampiran 7 KUNCI JAWABAN UJI COBA SOAL INSTRUMEN PENELITIAN SIKLUS I 1.
B
11. D
2.
C
12. B
3.
B
13. D
4.
B
14. A
5.
C
15. D
6.
A
16. D
7.
C
17. B
8.
B
18. D
9.
C
19. C
10. B
20. B
74
Lampiran 8 LEMBAR JAWABAN
Nama
:
No. Absen
:
Kelas
:
1.
A B
C
D
11. A B
C
D
2.
A B
C
D
12. A B
C
D
3.
A B
C
D
13. A B
C
D
4.
A B
C
D
14. A B
C
D
5.
A B
C
D
15. A B
C
D
6.
A B
C
D
16. A B
C
D
7.
A B
C
D
17. A B
C
D
8.
A B
C
D
18. A B
C
D
9.
A B
C
D
19. A B
C
D
10 A B
C
D
20
C
D
A B
Analisis Tingkat Kesukaran, Daya Beda, Validitas dan Reliabilitas Soal Uji Coba Instrumen Penelitian SIKLUS I ITEM SOAL
ITEM SOAL
ITEM SOAL
ITEM SOAL
Respo nden
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
Tot al
1
R-1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
19
2
R-2
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
19
3
R-3
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
17
4
R-4
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
0
1
17
5
R-5
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
0
1
1
1
1
17
6
R-6
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
0
1
1
17
7
R-7
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
17
8
R-8
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
0
15
9 1 0 1 1 1 2 1 3 1 4 1 5 1 6
R-9
1
1
1
0
1
1
1
1
0
0
1
0
1
1
1
1
0
0
1
1
14
R-10
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
0
0
0
1
1
0
1
1
14
R-11
0
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
0
0
0
0
1
0
13
R-12
1
1
1
0
1
1
0
0
0
1
1
1
1
1
1
0
0
1
0
0
12
R-13
0
1
1
0
1
1
1
1
0
1
0
0
1
1
0
0
1
0
1
1
12
R-14
1
1
1
1
1
1
1
0
0
0
1
0
0
0
0
1
1
0
1
1
12
R-15
0
1
1
0
0
1
0
1
1
1
1
0
0
0
1
0
1
0
1
0
10
R-16
1
1
1
0
0
1
1
1
0
0
1
0
1
1
1
0
0
0
0
0
10
Y2 36 1 36 1 28 9 28 9 28 9 28 9 28 9 22 5 19 6 19 6 16 9 14 4 14 4 14 4 10 0 10 0
R-17
1
1
1
0
0
1
1
1
0
0
1
0
0
1
1
0
0
0
0
0
9
81
1
Lampiran 9
N o
75
7
Validitas
DP
TK
1 8 1 9 2 0 2 1 2 2 2 3 2 4 2 5 2 6
R-18
1
1
0
0
0
0
1
0
0
1
1
1
1
1
1
0
0
0
0
0
9
81
R-19
1
0
0
1
1
1
0
1
0
0
1
1
0
1
0
0
0
0
0
0
8
64
R-20
0
0
1
1
1
1
0
0
0
0
1
1
1
1
0
0
0
0
0
0
8
64
R-21
0
0
0
1
0
1
0
0
1
0
0
0
1
0
1
0
0
0
0
1
6
36
R-22
0
1
1
0
0
0
1
0
0
0
0
1
0
0
1
0
1
0
0
0
6
36
R-23
0
0
1
1
1
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
0
6
36
R-24
0
1
0
1
0
1
0
0
0
0
1
0
0
1
0
0
0
0
0
0
5
25
R-25
0
1
0
0
0
1
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
5
25
R-26
1
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
1
1
0
0
0
0
0
17 0.65 4 Seda ng
21 0.80 8 Mud ah
20 0.76 9 Mud ah
16 0.61 5 Seda ng
17 0.65 4 Seda ng
23 0.88 5 Mud ah
13 0.50 0 Seda ng
10 0.38 5 Seda ng
13 0.50 0 Seda ng
19 0.73 1 Mud ah
13 0.56 5 Seda ng
15 0.57 7 Seda ng
17 0.65 4 Seda ng
7 0.26 9 Suka r
15 0.57 7 Seda ng
13 0.50 0 Seda ng
1
1
1
0.88
0.88
0.75
0.88
0.75
0.88
0.75
0.88
0.88
0.88
0.25
0.38
0.38
0.38
0.75
0.25 0.62 5
0.13
0.13
0.13
0.38
0.38
0.25
0.5
10 0.38 5 Seda ng 0.62 5 0.12 5
9 0.34 6 Seda ng
1
16 0.61 5 Seda ng 0.87 5 0.37 5
16 40 49
1
17 0.65 4 Seda ng 0.87 5
4 30 1
0.13
0.25
0.25
0.75
0.75
0.63
SB
SB
SB
SB
SB
TK Kriteria Kel. Atas Kel. Bawah D
0.75
0.63
0.63
1 0.62 5 0.37 5
Kriteria
SB
SB
SB
B
0.63
0.25 C
0.5 SB
0.38
0.63
B
SB
0.25 C
0.5 SB
0.5 0 0.5 SB
0.5 SB
0.75
0.63
0.63
SB
SB
SB
ΣX
17
21
20
16
17
23
17
13
10
13
19
13
15
17
16
7
10
9
15
13
ΣY
301
301
301
301
301
301
301
301
301
301
301
301
301
301
301
301
301
301
301
301
ΣXY
230
269
264
210
237
280
228
184
152
179
245
174
207
208
201
112
137
139
207
186
2
17
21
20
16
17
23
17
13
10
13
19
13
15
17
16
7
10
9
15
13
ΣX
76
ΣY2 r rtabel Kriteri a ket
Reliabilitas
ΣY2 σ2 σ2total Σσ2 r11
4049 0.57 6 0.38 8 Vali d Dipa kai 17 0.22 6 21.7 06 4.39 5 0.81 3
4049 0.54 2
4049 0.63 6 0.39 Vali d Dipa kai
4049 0.42 0 0.38 8 Vali d Dipa kai
0.39 Vali d Dipa kai 21 0.15 5
20 0.17 8
16 0.23 7
4049 0.69 7
4049 0.54 1 0.38 8 Vali d Dipa kai
4049 0.55 3
4049 0.61 5
4049 0.47 1
4049 0.46 6
4049 0.38 8
4049 0.55 7
0.39 Vali d Dipa kai
4049 0.35 5 0.38 8 Invali d Dibu ang
4049 0.26 8 0.38 8 Invali d Dibu ang
4049 0.57 6 0.38 8 Vali d Dipa kai
4049 0.36 0 0.38 8 Invali d Dibu ang
4049 0.60 4
4049 0.55 7
4049 0.58 6
0.39 Vali d Dipa kai
4049 0.19 4 0.38 8 Invali d Dibu ang
0.39 Vali d Dipa kai
0.39 Vali d Dipa kai
0.39 Vali d Dipa kai
0.39 Vali d Dipa kai
0.39 Vali d Dipa kai
0.39 Vali d Dipa kai
0.39 Vali d Dipa kai
0.39 Vali d Dipa kai
17 0.22 6
23 0.10 2
17 0.22 6
13 0.25 0
10 0.23 7
13 0.25 0
19 0.19 7
13 0.25 0
15 0.24 4
17 0.22 6
16 0.23 7
7 0.19 7
10 0.23 7
9 0.22 6
15 0.24 4
13 0.25 0
77
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Indikator C1
5.3 Menjelaskan hubungan bentuk energi dan perubahannya, prinsip usaha dan energi serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
Energi dan Usaha
Aspek yang Diamati C2
Jumlah Soal C3
1. Menunjukkan bentuk-bentuk 2, 4 energi dan contohnya dalam kehidupan sehari-hari.
2
2. Mengaplikasikan konsep energi dan perubahannya dalam kehidupan sehari-hari.
3, 1
2
3. Membedakan konsep energi 5 kinetik dan energi potensial pada suatu benda yang bergerak.
6
2
4. Mengenalkan hukum kekekalan energi melalui contoh dalam kehidupan sehari-hari.
10, 11, 12
14
4
5. Menjelaskan kaitan antara energi dan usaha. 7, 16
9, 13
15, 18, 20
7
6. Menunjukkan penerapan daya dalam kehidupan sehari-hari.
8
17, 19
3
⅀Soal
Lampiran 10
KISI-KISI SOAL UJI COBA INSTRUMEN PENELITIAN SIKLUS II (Post-Test)
20
78
Keterangan: C1
: Pengetahuan
C2
: Pemahaman
C3
: Penerapan
79
80 Lampiran 11 SOAL UJI COBA INSTRUMEN PENELITIAN SIKLUS II Mata Pelajaran: IPA (Fisika) Kelas : VIII Sekolah : SMP Nurul Islam Waktu : 1 X 40 menit Perhatikan petunjuk di bawah! 6.Berdo‟alah terlebih dahulu sebelum mengerjakan 7.Tulis nama dan nomor absen di lembar jawaban yang disediakan 8.Pilih salah satu jawaban yang anda anggap benar dengan tanda silang (X) pada pilihan A, B, C, atau D di lembar jawaban yang disediakan 9.Kerjakan terlebih dahulu soal yang anda anggap lebih mudah 10. Kerjakan seluruh soal yang disediakan 1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Dewasa ini konversi atau hemat energi sangat diperlukan karena: 1) jumlah energi yang tidak terbaharui terbatas 2) laju konsumsi energi berkembang pesat 3) pemakaian energi cenderung melimpah 4) ketergantungan masyarakat terhadap energi yang dapat diperbaharui sangat besar Pernyataan di atas yang benar adalah …. b. 1), 2) dan 3) c. 1), 3) dan 4) c. 1), 2) dan 4) d. 2), 3) dan 4) Satuan energi dalam SI adalah . . . . a. dyne c. newton b. joule d. watt Jika kita menyalakan kipas angin maka terjadi perubahan energi dari . . . . a. energi listrik menjadi energi panas b. energi listrik menjadi energi kimia c. energi listrik menjadi energi gerak d. energi panas menjadi energi listrik Energi yang tersimpan dalam makanan adalah energi . . . . a. kimia c. cahaya b. gerak d. bunyi Banyaknya energi kinetik dan potensial yang dimiliki oleh suatu benda disebut .... a. kalor jenis c. energi mekanik b. energi tersimpan d. massa Benda A dan B bermassa sama. Jika benda A berada pada tempat yang lebih tinggi dari B maka …. a.Ep A = Ep B c. Ep A lebih kecil dari Ep B c. Ep A lebih besar dari Ep B d. Ep A=0 Usaha akan terjadi apabila terdapat …. a. gaya yang bekerja dan merubah bentuk benda b. gaya yang bekerja pada benda sehingga benda berpindah
81
c. daya yang bekerja pada benda sehingga benda berubah d. daya yang bekerja pada benda sehingga benda diam 8. Terdapat pernyataan: I. kecepatan melakukan usaha II. kecepatan menggunakan energi III. usaha persatuan waktu IV. usaha yang diperlukan setiap waktu Pernyataan yang tepat tentang arti daya adalah …. a. I dan II c. II dan III b. I dan III d. III dan IV 9. Pernyataan manakah yang tidak tepat? a. usaha ada kaitannya dengan energi b. energi memiliki keterkaitan dengan usaha c. sesuatu dikatakan memiliki energi apabila memiliki kemampuan untuk melakukan usaha d. usaha dapat dilakukan tanpa memiliki energi 10. Pada saat sebuah benda dilemparkan vertikal ke atas, energi apakah yang terus membesar? …. a. energi gravitasi c. energi potensial b. energi kinetik d. energi mekanik 11. Dari soal nomor 10 energi apakah yang terus mengecil? …. a. energi gravitasi c. energi potensial b. energi kinetik d. energi mekanik 12. Dari soal nomor 10 energi apakah yang besarnya tetap? …. a. energi gravitasi c. energi potensial b. energi kinetik d. energi mekanik 13. Saat suatu gaya bekerja pada benda ditunjukkan oleh keadaan berikut, kecuali .... a. benda diam menjadi bergerak b. benda bergerak menjadi diam c. benda mengalami perubahan arah gerak d. benda mengalami perubahan bentuk 14. Anak panah yang lepas dari busur menunjukkan perubahan energi potensial menjadi .... a. energi kinetik c. energi cahaya b. energi panas d. energi suara 15. Seorang anak mendorong tembok, usaha yang dilakukan anak tersebut adalah . . . . a. tetap c. 0 b. berubah-ubah d. 0,5 J 16. Untuk mencari besarnya usaha dapat dicari dengan persamaan …. a. W = F–s c. W = F.s b. W = F+s d. W = F.2s 17. Andi melakukan usaha untuk mengangkat karung beras sebesar 250 J dalam waktu 125 sekon. Besar daya Andi adalah . . . . a. 1 watt c. 2 watt
82
b. 1,5 watt d. 2,5 watt 18. Berapakan usaha yang dilakukan Fikri jika dia mendorong sebuah meja dengan gaya 40 N dan sejauh 2 m? a. 80 J c. 40 J b. 20 J d. 10 J 19. Isti mendorong sebuah almari dengan gaya sebesar 60 N sejauh 4 m. Untuk memindahkan balok diperlukan waktu selama 2 menit. Tentukan daya yang dimiliki anak tersebut? a. 1 watt c. 2 watt b. 1,5 watt d. 2,5 watt 20. Usaha yang dilakukan Wida 150 J sehingga meja berpindah sejauh 2,5 m. Maka gayanya sebesar …. a. 375 N c. 147,5 N b. 152,5 N d. 60 N
83 Lampiran 12
KUNCI JAWABAN UJI COBA SOAL INSTRUMEN PENELITIAN SIKLUS II 21. B
31. B
22. B
32. D
23. C
33. D
24. A
34. A
25. C
35. C
26. B
36. C
27. B
37. C
28. D
38. A
29. D
39. C
30. C
40. D
84
LEMBAR JAWABAN
Nama
:
No. Absen
:
Kelas
:
1.
A B
C
D
11. A B
C
D
2.
A B
C
D
12. A B
C
D
3.
A B
C
D
13. A B
C
D
4.
A B
C
D
14. A B
C
D
5.
A B
C
D
15. A B
C
D
6.
A B
C
D
16. A B
C
D
7.
A B
C
D
17. A B
C
D
8.
A B
C
D
18. A B
C
D
9.
A B
C
D
19. A B
C
D
10 A B
C
D
20
C
D
A B
ITEM SOAL
ITEM SOAL
ITEM SOAL
ITEM SOAL
N o
Respo nden
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
Tot al
1
R-1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
17
2
R-2
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
0
16
3
R-3
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
0
1
1
1
1
1
1
0
16
4
R-4
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1
0
0
1
1
1
0
15
5
R-5
0
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
0
1
0
1
1
15
6
R-6
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
0
1
1
0
1
0
0
1
1
14
7
R-7
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
1
0
0
1
1
1
1
1
0
0
14
8
R-8
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
0
1
0
0
1
1
0
1
0
13
9 1 0 1 1 1 2 1 3 1 4 1 5 1 6 1 7
R-9
1
1
1
1
0
0
1
1
0
0
1
1
0
0
1
0
1
1
1
1
13
R-10
1
1
1
1
1
0
1
1
0
0
1
0
0
1
0
1
1
1
0
0
12
R-11
0
0
1
0
0
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
0
1
0
12
R-12
0
1
1
0
0
1
1
0
1
1
0
0
1
0
0
0
1
1
0
1
10
Y2 28 9 25 6 25 6 22 5 22 5 19 6 19 6 16 9 16 9 14 4 14 4 10 0
R-13
0
0
1
0
0
0
1
0
1
0
1
1
1
0
1
0
1
0
1
0
9
81
R-14
0
1
1
0
0
0
1
1
0
1
1
0
0
0
0
1
0
1
1
0
9
81
R-15
1
1
1
0
1
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
1
0
7
49
R-16
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
1
1
1
1
0
1
0
1
0
0
7
49
R-17
0
1
1
0
0
1
0
1
0
0
1
0
0
1
0
0
0
0
1
0
7
49
Lampiran 14
Analisis Tingkat Kesukaran, Daya Beda, Validitas dan Reliabilitas Soal Uji Coba Instrumnet Penelitian SIKLUS II
85
DP
TK
1 8 1 9 2 0 2 1 2 2 2 3 2 4 2 5 2 6
R-18
0
0
1
0
0
0
0
1
1
0
0
0
1
1
1
0
1
0
0
0
7
49
R-19
1
0
0
1
0
0
1
0
0
0
1
0
0
0
0
0
1
1
1
0
7
49
R-20
0
1
1
1
0
0
1
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
1
0
6
36
R-21
0
1
1
0
1
0
0
0
1
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
6
36
R-22
0
0
1
0
0
1
1
0
0
0
1
0
1
0
0
0
0
0
0
1
6
36
R-23
0
1
1
1
0
0
1
0
0
0
0
1
0
0
0
1
0
0
0
0
6
36
R-24
0
1
1
0
0
0
1
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
4
16
R-25
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
3
9
R-26
0
0
0
0
1
0
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
11 0.42 3 Seda ng
19 0.73 1 Mud ah
23 0.88 5 Mud ah
13 0.50 0 Seda ng
11 0.42 3 Seda ng
9 0.34 6 Seda ng
18 0.69 2 Seda ng
14 0.53 8 Seda ng
13 0.50 0 Seda ng
8 0.30 8 Seda ng
20 0.76 9 Mud ah
12 0.46 2 Seda ng
8 0.30 8 Seda ng
11 0.42 3 Seda ng
15 0.57 7 Seda ng
5 0.19 2 Suka r
1
1
0.88
0.63
0.75
0.75
1
0.63
1
0.88
0.5
0.88
0.63
0.88
0.25
0.63
0.63
0.38
0.25
0.13
0.75
0.13
0.13
0.13
0.63
0
0
0.13
0.13
0.25
0.5
0.38
0.38
0.63
0.63
0.5
0
0.63
0.88
0.5
0.38
0.25
0.25 0.37 5
10 0.38 5 Seda ng 0.62 5 0.12 5
15 0.57 7 Seda ng
1
12 0.46 2 Seda ng 0.62 5
9 29 54
0.75
7 0.30 4 Seda ng 0.37 5 0.12 5
3 25 4
0.88
0.5
0.5
0.75
0.5
0.63
0.25 0.12 5 0.12 5
B
SB
SB
SB
SB
TK Kriteria Kel. Atas Kel. Bawah DP
Validitas
Kriteria
B
B
SB
J
SB
B
C
B
SB
SB
SB
SB
SB
SB
J
ΣX
11
19
23
13
11
9
18
14
13
8
20
7
12
12
8
10
15
11
15
5
ΣY
254
254
254
254
254
254
254
254
254
254
254
254
254
254
254
254
254
254
254
254
ΣXY
131
203
241
164
133
109
186
163
164
102
218
83
129
152
103
120
183
136
176
58
2
11
19
23
13
11
9
18
14
13
8
20
7
12
12
8
10
15
11
15
5
2
2954
2954
2954
2954
2954
2954
2954
2954
2954
2954
2954
2954
2954
2954
2954
2954
2954
2954
2954
2954
ΣX ΣY
86
r rtabel Kriteri a ket
Reliabilitas
ΣY2 σ2 σ2total Σσ2 r11
0.43 0 0.38 8 Vali d Dipa kai 11 0.24 4 18.1 78 4.39 6 0.77 3
0.35 4
0.46 0
0.66 8
0.46 6
0.40 0
0.47 5
0.66 8
0.46 6
0.48 4
0.39 Vali d Dipa kai
0.19 8 0.38 8 Invali d Dibu ang
0.39 Invali d Dibu ang
0.39 Vali d Dipa kai
0.39 Vali d Dipa kai
0.39 Vali d Dipa kai
19 0.19 7
23 0.10 2
13 0.25 0
11 0.24 4
0.21 3 0.38 8 Invali d Dibu ang
0.62 9
0.48 6
0.39 Vali d Dipa kai
0.29 7 0.38 8 Invali d Dibu ang
0.39 Vali d Dipa kai
0.39 Vali d Dipa kai
0.39 Vali d Dipa kai
9 0.22 6
18 0.21 3
14 0.24 9
13 0.25 0
8 0.21 3
0.66 6
0.52 1
0.53 8
0.39 Vali d Dipa kai
0.41 4 0.38 8 Vali d Dipa kai
0.39 Vali d Dipa kai
0.39 Vali d Dipa kai
0.39 Vali d Dipa kai
0.21 0 0.38 8 Invali d Dibu ang
0.39 Vali d Dipa kai
20 0.17 8
7 0.19 7
12 0.24 9
12 0.24 9
8 0.21 3
10 0.23 7
15 0.24 4
11 0.24 4
15 0.24 4
5 0.15 5
87
SILABUS Lampiran 15
NAMA SEKOLAH : SMP Nurul Islam Semarang MATA PELAJARAN : Fisika KELAS/SEMESTER : VIII/Genap STANDAR KOMPETENSI : Memahami peranan usaha, gaya dan energi dalam kehidupan sehari - hari DURASI PEMBELAJARAN : 4×40 menit Materi Kompetensi Pembelajara Dasar n 5.3Menjelaskan Energi dan hubungan Usaha bentuk energi dan perubahannya ,prinsip usaha dan energi serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
Kegiatan pembelajaran Studi pustaka untuk mendeskripsikan pengertian energi dan bentuk-bentuk energi.
Studi referensi untuk membandingkan
Indikator
Penilaian Bentuk Teknik Contoh Instrumen Instrumen
Alokasi Sumber Waktu Belajar
Tes tertulis Menunjukkan bentuk-bentuk energi dan contohnya dalam kehidupan sehari-hari.
Tes isian 4. Bensin, solar, dan gas alam 4x40„ menyimpan energi …. c. panas c. potensial d. kimia d. mekanik
Mengaplikasikan konsep energi dan perubahannya dalam kehidupan sehari-hari.
Tes tertulis
Tes isian 3. Jika kita menyalakan kipas angin maka terjadi perubahan energi dari . . . . a.energi listrik menjadi energi panas b.energi listrik menjadi energi kimia c.energi listrik menjadi energi gerak d.energi panas menjadi energi listrik
Tes tertulis
Tes isian 6. Benda A dan B bermassa sama. Jika benda A berada pada tempat yang lebih
Membedakan konsep energi kinetik dan
Buku paket IPA, LKS, buku referensi yang relevan
88
Kompetensi Materi Dasar Pembelajara n
Kegiatan pengertian energi kinetik pembelajaran dan energi potensial.
Mencari informasi tentang hukum kekekalan energi.
Indikator
Penilaian tinggi dari B maka …. c.Ep A = Ep B d. Ep A lebih besar dari Ep B e. Ep A lebih kecil dari Ep B f. Ep A=0
energi potensial pada suatu benda yang bergerak.
Tes tertulis Mengenalkan hukum kekekalan energi melalui contoh dalam kehidupan sehari-hari.
Tes tertulis Studi pustaka untuk mendeskripsikan kaitan antara energi dan usaha.
Tes isian
Menjelaskan kaitan antara energi dan usaha.
Tes isian
Alokasi Sumber Waktu Belajar
15.“Energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan, tetapi hanya dapat berubah bentuk dari satu bentuk ke bentuk yang lain” Hal di atas merupakan bunyi dari hukum …. a. energi potensial b. energi mekanik c. kekekalan bentuk d. kekekalan energi 15.Seorang anak mendorong tembok, usaha yang dilakukan anak tersebut adalah . . . . a. tetap c. 0 b. berubah-ubah d. 0,5 J . 19.Isti mendorong sebuah almari dengan gaya sebesar
89
Kompetensi Materi Dasar Pembelajara n
Kegiatan pembelajaran Melakukan percobaan untuk menemukan hubungan antara daya, usaha, dan kecepatan.
Indikator
Penilaian Tes tertulis
Menunjukkan penerapan daya dalam kehidupan sehari-hari.
Tes isian
60 N sejauh 4 m. Untuk memindahkan balok diperlukan waktu selama 2 menit. Tentukan daya yang dimiliki anak tersebut? c.1 watt c. 2 watt b.1,5 watt
Alokasi Sumber Waktu Belajar
d. 2,5 watt
Semarang, ……………………. 2013
Guru Bidang Studi
Peneliti
Miftakhul Huda, S. Pd
Dita Wuri Andari
90
91
Lampiran 16
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS I
Sekolah
: SMP Nurul Islam
Kelas/semester
:VIII/genap
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Alam Fisika
Topik Bahasan
: Energi dan Usaha
Waktu
: 2 × 40 menit
STANDAR KOMPETENSI : 5. Memahami peranan usaha, gaya dan energi dalam kehidupan sehari - hari. KOMPETENSI DASAR: 5. 3. Menjelaskan hubungan bentuk energi dan perubahannya, prinsip usaha dan energi serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. A. INDIKATOR : Kognitif : a. Menunjukkan bentuk-bentuk energi dan contohnya dalam kehidupan sehari-hari. b. Mengaplikasikan konsep energi dan perubahannya dalam kehidupan sehari-hari. c. Membedakan konsep energi kinetik dan energi potensial pada suatu benda yang bergerak.
92
d. Mengenalkan hukum kekekalan energi melalui contoh dalam kehidupan sehari-hari.
Psikomotorik: Siswa memiliki kemampuan aktif berdiskusi, kemampuan membuat pertanyaan yang kreatif, kemampuan menjawab pertanyaan baik dari guru atau dari peserta didik lainnya. Afektif: Bertanggungjawab, mandiri, menjadi pendengar yang baik, menghargai pendapat orang lain dan berani menyampaikan pendapat.
B. TUJUAN PEMBELAJARAN Kognitif : a. Siswa dapat menjelaskan pengertian energi. b. Siswa mampu menunjukkan bentuk-bentuk energi dan contohnya dalam kehidupan sehari-hari. c. Siswa dapat mengaplikasikan konsep energi dan perubahannya dalam kehidupan sehari-hari. d. Siswa dapat membedakan konsep energi kinetik dan energi potensial pada suatu benda yang bergerak. e. Siswa dapat menjelaskan hukum kekekalan energi. Psikomotorik: Siswa memiliki kemampuan aktif berdiskusi, kemampuan membuat pertanyaan yang kreatif, kemampuan menjawab pertanyaan baik dari guru atau dari peserta didik lainnya. Afektif:
93
Siswa memiliki kemampuan untuk bertanggungjawab, mandiri, menjadi pendengar yang baik, menghargai pendapat orang lain dan berani menyampaikan pendapat.
C. MATERI PEMBELAJARAN 1. Energi Energi adalah kemampuan untuk melakukan kerja atau usaha. 2. Bentuk – bentuk energi: a. Energi kimia b. Energi listrik c. Energi panas d. Energi mekanik 1) Energi potensial 2) Energi kinetik 3. Perubahan bentuk energi. 4. Hukum kekekalan energi “Energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahakan, akan tetapi energi hanya dapat diubah dari satu bentuk energi ke bentuk energi yang lain.
D. MODEL PEMBELAJARAN 1. Model : Cooperative Learning. 2. Metode : Student Facilitator And Explaining. E. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
PERTEMUAN PERTAMA 1. Kegiatan Awal (10 menit) Memberi salam dan mengecek kehadiran siswa.
94
Guru membentuk siswa menjadi 7 kelompok dan duduk sesuai dengan kelompoknya. Guru memberikan penjelasan mengenai model Student Facilitator and Explaining serta tidak lupa memberikan motivasi siswa untuk belajar. Mengaitkan materi dengan kehidupan sehari-hari dengan bertanya kepada siswa: Saat kalian menggosokkan kedua telapak tangan,apa yang kalian rasakan? Apakah telapak tangan menjadi hangat? mengapa demikian? Menyampaikan tujuan pembelajaran kepada siswa.
2. Kegiatan Inti (60 menit) Eksplorasi Untuk memancing pengetahuan konsep awal, guru bertanya: 1. Kalian ke sekolah dengan jalan kaki, setelah sampai sekolah apa yang kalian rasakan?. 2. Mengapa tubuh terasa capek dan lemas?. 3. Apakah tidur juga membutuhkan energi?. 4. Apakah energi itu?. (guru menjelaskan pengertian energi).
Elaborasi Guru menyajikan materi energi, bentuk-bentuk energi, dan hukum kekekalan energi. Guru memberikan waktu kepada masing-masing kelompok untuk berdiskusi membuat bagan atau peta konsep tentang materi yang baru saja diterimanya. Guru membimbing siswa melakukan diskusi. Disamping membimbing, guru mengamati kegiatan masing-masing kelompok dan menilai aktivitas siswa sesuai dengan rubrik penilaian psikomotorik.
95
Konfirmasi Guru meminta sukarelawan maju ke depan kelas untuk menjelaskan bagan/peta konsep hasil diskusi dengan kelompoknya, sementara kelompok lain memperhatikan dan menanggapi. Guru melakukan penilaian afektif menggunakan lembar acuan penilaian afektif. Guru menyimpulkan ide/pendapat dari siswa. Guru menjelaskan semua materi yang telah dibahas agar siswa lebih memahami materi.
3. Kegiatan Penutup(10 menit) Guru menutup pembelajaran dan memberikan tes.
F. SUMBER BELAJAR 1. Karim, Saeful, dkk. 2008. Belajar IPA untuk Kelas VIII. BSE: Depdiknas 2. Pratiwi, Rini, dkk. 2008. IPA SMP. BSE: Depdiknas 2. LKS. 3. Halliday, David. 1985. Fisika. Jakarta: Erlangga. G. ALAT DAN BAHAN White board dan spidol.
H. PENILAIAN Penilaian Kognitif
: tes evaluasi berupa pilihan ganda
Penilaian Psikomotorik : lembar observasi Penilaian Afektif
: lembar observasi
96
Semarang,
Januari 2013
Guru Mata Pelajaran
Guru Praktikan
Miftakhul Huda, S. Pd
Dita Wuri Andari Mengetahui, Kepala SMP Nurul Islam
Mashadi, S. Ag
Materi Pokok
5.3 Menjelaskan hubungan bentuk energi dan perubahannya , prinsip usaha dan energi serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
Energi dan Usaha
Aspek yang Diamati C1 C2 C3 1. Menunjukkan bentuk- 1, 2, 4 3 bentuk energi dan contohnya dalam kehidupan sehari-hari. 8, 9, 11 5 2. Mengaplikasikan konsep energi dan perubahannya dalam kehidupan sehari-hari. 13 12 16, 18, 3. Membedakan konsep energi 20 kinetik dan energi potensial pada suatu benda yang bergerak. 7, 10 4. Mengenalkan hukum kekekalan energi melalui contoh dalam kehidupan sehari-hari. ⅀Soal
Jumlah Soal 4
4
5
2
15
97
Keterangan: C1 : Pengetahuan C2 : Pemahaman C3 : Penerapan
KISI-KISI SOAL Pre-Test (SIKLUS I) Indikator
Lampiran 17
Kompetensi Dasar
98
Lampiran 18 TES EVALUASI SIKLUS I Mata Pelajaran: IPA (Fisika) Kelas : VIII Sekolah : SMP Nurul Islam Waktu : 1 X 15 menit Perhatikan petunjuk di bawah! 1.Berdo‟alah terlebih dahulu sebelum mengerjakan 2.Tulis nama dan nomor absen di lembar jawaban yang disediakan 3.Pilih salah satu jawaban yang anda anggap benar dengan tanda silang (X) pada pilihan A, B, C, atau D di lembar jawaban yang disediakan 4.Kerjakan terlebih dahulu soal yang anda anggap lebih mudah 5.Kerjakan seluruh soal yang disediakan
1. Kemampuan untuk melakukan usaha adalah pengertian dari …. c. Usaha
c. Daya
d. Energi
d. Gaya
2. 1) energi kalor
3) energi kimia
2) energi getar
4) energi gerak
Manakah yang termasuk bentuk-bentuk energi …. a. 1), 2) dan 3)
c. 1), 3) dan 4)
b. 2), 3) dan 4)
d. 1), 3) dan 5)
3. Diketahui: 1 joule= 10.000.000 erg= 107 erg a. 2,5 × 108 erg
c. 25 × 107 erg
b. 2,5 × 107 erg
d. 25 × 104 erg
4. Bensin, solar, dan gas alam menyimpan energi …. e. panas
c. potensial
f. kimia
d. mekanik
5. Perubahan energi yang terjadi pada gambar di samping adalah …. a. kimia – listrik – gerak b. kimia – listrik – kalor c. kimia – listrik – cahaya d. listrik – kimia – cahaya
99
6. Keuntungan-keuntungan pemakaian sumber energi yang dapat diperbarui di antaranya: 5. sedikit menimbulkan polusi; 6. biaya terjangkau masyarakat; 7. tidak banyak merusak lingkungan; 8. menghasilkan daya yang besar. Pernyataan yang paling tepat adalah nomor …. a. 1
c. 3
b. 2
d. 4
7. Energi yang dimiliki oleh suatu benda karena memiliki kedudukan tertentu terhadap bumi adalah energi …. b. energi listrik
c. energi kinetik
c. energi potensial
d. energi mekanik
8. Energi yang dimiliki oleh benda yang bergerak adalah energi …. a. energi listrik
c. energi kinetik
b. energi potensial
d. energi mekanik
9. Buah jambu yang sedang bergerak jatuh dari dahannya, semakin lama semakin mendekati tanah. Dalam peristiwa tersebut …. e. energi kinetik berkurang, energi potensial berkurang f. energi kinetik bertambah, energi potensial bertambah g. Energi kinetik tetap, energi potensial berkurang h. Energi kinetik bertambah, energi potensial berkurang 10. Energi yang dapat diperbaharui, kecuali …. c. air
c. sinar matahari
d. angin
d. minyak bumi
11. Energi kinetik berbanding lurus dengan .... a. volume
c. gaya
b. massa
d. posisi
12. Besar energi potensial gravitasi bergantung pada …. a. kelajuan dan berat benda
c. percepatan dan waktu
b. waktu dan berat
d. berat dan ketinggian
100
13. Buah jeruk massanya 200 g tergantung di pohon yang tingginya 2 m. Jika percepatan gravitasi di tempat tersebut 10 m/s2, buah jeruk
tersebut
memiliki energi potensial sebesar …. a. 4000 joule
c. 40 joule
b. 400 joule
d. 4 joule
14. Seorang atlet terbang layang sedang melayang dengan gantole pada ketinggian 50 meter. Kecepatan gantole 10 m/s dan massa atlet dengan gantolenya 70 kg. Jika percepatan gravitasi di daerah tersebut 9,8 m/s2. Berapakah energy potensial yang dimiliki atlet beserta gantolenya …. c. 3.430 J
c. 34.200 J
d. 32.300 J
d. 34.300 J
15. Dari soal nomor 14, hitunglah energi mekaniknya …. a. 378 J
c. 3.780 J
b. 37.800 J
d. 378.000 J
101
Lampiran 19
KUNCI JAWABAN SOAL SIKLUS I
1.
B
2.
C
3.
B
4.
B
5.
C
6.
B
7.
B
8.
C
9.
B
10. D 11. B 12. D 13. D 14. D 15. B
102 Lampiran 20
LEMBAR JAWABAN
Nama
:
No. Absen
:
Kelas
:
1.
A B
C
D
2.
A B
C
D
3.
A B
C
D
4.
A B
C
D
5.
A B
C
D
6.
A B
C
D
7.
A B
C
D
8.
A B
C
D
9.
A B
C
D
10
A B
C
D
11. A B
C
D
12. A B
C
D
13. A B
C
D
14. A B
C
D
15. A B
C
D
103
Lampiran 21
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS II
Sekolah Kelas/semester Mata Pelajaran Topik Bahasan Waktu
: SMP Nurul Islam :VIII/genap : Ilmu Pengetahuan Alam Fisika : Energi dan Usaha : 2 × 40 menit
STANDAR KOMPETENSI : 5. Memahami peranan usaha, gaya dan energi dalam kehidupan sehari - hari. KOMPETENSI DASAR: 5. 3. Menjelaskan hubungan bentuk energi dan perubahannya, prinsip usaha dan energi serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. A. INDIKATOR : Kognitif : e. Menjelaskan kaitan antara energi dan usaha. f. Menunjukkan penerapan daya dalam kehidupan sehari-hari. Psikomotorik: Siswa memiliki kemampuan aktif berdiskusi, kemampuan membuat pertanyaan yang kreatif, kemampuan menjawab pertanyaan baik dari guru atau dari peserta didik lainnya. Afektif: Bertanggungjawab, mandiri, menjadi pendengar yang baik, menghargai pendapat orang lain dan berani menyampaikan pendapat. B. TUJUAN PEMBELAJARAN Kognitif : f. Siswa dapat menjelaskan pengertian usaha. g. Siswa dapat menjelaskan kaitan antara energi dan usaha. h. Siswa dapat menerapkan konsep daya dalam kehidupan sehari-hari.
104
Psikomotorik: Siswa memiliki kemampuan aktif berdiskusi, kemampuan membuat pertanyaan yang kreatif, kemampuan menjawab pertanyaan baik dari guru atau dari peserta didik lainnya. Afektif: Siswa memiliki kemampuan untuk bertanggungjawab, mandiri, menjadi pendengar yang baik, menghargai pendapat orang lain dan berani menyampaikan pendapat. C. MATERI PEMBELAJARAN 5. Usaha 6. Hubungan antara usaha dan energi. 7. Daya D. MODEL PEMBELAJARAN 1. Model : Cooperative Learning. 2. Metode : Student Facilitator And Explaining.
E. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN 1. Kegiatan Awal (10 menit) Memberi salam dan mengecek kehadiran. Mengaitkan materi dengan kehidupan sehari-hari dengan betanya kepada siswa: 1. Jika kalian akan ujian, maka apa yang kalian lakukan untuk mendapat nilai yang baik? Belajar dan berdoa disebut sebagai apa?. 2. Kemudian apa itu usaha menurut Fisika?.(Akan kita bahas nanti). Menyampaikan tujuan pembelajaran kepada siswa serta memberi motivasi.
105
2. Kegiatan Inti (65 menit) Eksplorasi Untuk memancing awal konsep guru bertanya: Pada pertemuan yang lalu apa yang disebut dengan energi? Apa yang dimaksud dengan usaha? Guru menjelaskan apa itu usaha. Elaborasi Guru menjelaskan materi usaha dan daya. Guru memberikan waktu kepada masing-masing kelompok untuk berdiskusi membuat bagan atau peta konsep tentang materi yang baru saja diterimanya. Guru membimbing siswa melakukan diskusi. Disamping membimbing, guru mengamati kegiatan masingmasing kelompok, memberi motivasi dan menilai aktivitas siswa sesuai dengan rubrik penilaian psikomotorik rubrik penilaian afektif. Konfirmasi Guru meminta sukarelawan maju ke depan kelas untuk menjelaskan bagan/peta konsep hasil diskusi dengan kelompoknya, sementara kelompok lain memperhatikan dan menanggapi. Guru melakukan penilaian afektif dan psikomotorik menggunakan lembar acuan penilaian afektif dan lembar acuan psikomotorik. Guru menyimpulkan ide/pendapat dari siswa. Guru menjelaskan semua materi yang telah dibahas agar siswa lebih memahami materi. 3. Kegiatan Penutup (5 menit) Guru menutup pelajaran dan memberikan tes evaluasi.
F. SUMBER BELAJAR 3. Karim, Saeful, dkk. 2008. Belajar IPA untuk Kelas VIII. BSE: Depdiknas. 4. Pratiwi, Rini, dkk. 2008. IPA SMP. BSE: Depdiknas. 5. LKS. 6. Halliday, David. 1985. Fisika. Jakarta: Erlangga.
106
G. ALAT DAN BAHAN White board dan spidol. H. PENILAIAN Penilaian Kognitif
: tes evaluasi berupa pilihan ganda
Penilaian Psikomotorik : lembar observasi Penilaian Afektif
: lembar observasi
Semarang,
Januari 2013
Guru Mata Pelajaran
Guru Praktikan
Miftakhul Huda, S. Pd
Dita Wuri Andari
Mengetahui, Kepala SMP Nurul Islam
Mashadi, S. Ag,
MateriPokok
5.3 Menjelaskan hubunganben tukenergidan perubahannya , prinsipusahad anenergiserta penerapannya dalamkehidu panseharihari.
Energidan Usaha
1. Menunjukkanbentukbentukenergidancontohnya dalamkehidupansehari-hari.
Aspek yang Diamati C1 C2 C3
4
JumlahSoal 1
2. Mengaplikasikankonsepenergid anperubahannyadalamkehidupa nsehari-hari.
3, 1
2
3. Membedakankonsepenergikineti 5 kdanenergipotensialpadasuatube nda yang bergerak.
6
2
4. Mengenalkanhukumkekekalane nergimelaluicontohdalamkehidu pansehari-hari. 5. Menjelaskan kaitan energi dan usaha.
14
3
9
15, 18
4
8
17, 19
3
antara
6. Menunjukkanpenerapandayadal amkehidupansehari-hari. ⅀Soal
10, 11
Lampiran 22
KompetensiDasar
KISI-KISI SOAL Post-Test (SIKLUS II) Indikator
16
15 107
Keterangan: C1 : Pengetahuan C2 : Pemahaman C3 : Penerapan
108
109 Lampiran 23
TES EVALUASI SIKLUS II Mata Pelajaran: IPA (Fisika) Kelas
: VIII
Sekolah
: SMP Nurul Islam
Waktu
: 1 X 15 menit
Perhatikan petunjuk di bawah! 1.Berdo‟alah terlebih dahulu sebelum mengerjakan 2.Tulis nama dan nomor absen di lembar jawaban yang disediakan 3.Pilih salah satu jawaban yang anda anggap benar dengan tanda silang (X) pada pilihan A, B, C, atau D di lembar jawaban yang disediakan 4.Kerjakan terlebih dahulu soal yang anda anggap lebih mudah 5.Kerjakan seluruh soal yang disediakan
Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat! Dengan memberi tanda (X) pada lembar jawaban 1.
2.
Dewasa ini konversi atau hemat energi sangat diperlukan karena: 1) jumlah energi yang tidak terbaharui terbatas 2) laju konsumsi energi berkembang pesat 3) pemakaian energi cenderung melimpah 4) ketergantungan masyarakat terhadap energi yang dapat diperbaharui sangat besar Pernyataan di atas yang benar adalah …. d. 1), 2) dan 3) c. 1), 3) dan 4) e. 1), 2) dan 4) d. 2), 3) dan 4) Jika kita menyalakan kipas angin maka terjadi perubahan energi dari . . . . a. energi listrik menjadi energi panas b. energi listrik menjadi energi kimia c. energi listrik menjadi energi gerak d. energi panas menjadi energi listrik
110
3.
4.
5.
6.
7.
1.
2.
3.
4.
Energi yang tersimpan dalam makanan adalah energi . . . . a. kimia c. cahaya b. gerak d. bunyi Banyaknya energi kinetik dan potensial yang dimiliki oleh suatu benda disebut .... a. kalor jenis c. energi mekanik b. energi tersimpan d. massa Benda A dan B bermassa sama. Jika benda A berada pada tempat yang lebih tinggi dari B maka ….. a. Ep A = Ep B c. Ep A lebih kecil dari Ep B b. Ep A lebih besar dari Ep B d. Ep A=0 Terdapat pernyataan: I. kecepatan melakukan usaha II. kecepatan menggunakan energi III. usaha persatuan waktu IV. usaha yang diperlukan setiap waktu Pernyataan yang tepat tentang arti daya adalah …. c. I dan II c. II dan III d. I dan III d. III dan IV Pernyataan manakah yang tidak tepat? a. usaha ada kaitannya dengan energi b. energi memiliki keterkaitan dengan usaha c. sesuatu dikatakan memiliki energi apabila memiliki kemampuan untuk melakukan usaha d. usaha dapat dilakukan tanpa memiliki energi Pada saat sebuah benda dilemparkan vertikal ke atas, energi apakah yang terus membesar? …. c. energi gravitasi c. energi potensial d. energi kinetik d. energi mekanik Dari soal nomor 8 energi apakah yang terus mengecil? …. c. energi gravitasi c. energi potensial d. energi kinetik d. energi mekanik perubahan bentuk anak panah yang lepas dari busur menunjukkan perubahan energi potensial menjadi .... c. energi kinetik c. energi cahaya d. energi panas d. energi suara Seorang anak mendorong tembok, usaha yang dilakukan anak tersebut adalah . . . . a. tetap c. 0 b. berubah-ubah d. 0,5 J
111
Untuk mencari besarnya usaha dapat dicari dengan persamaan …. b. W = F–s c. W = F.s c. W = F+s d. W = F.2s 13. Andi melakukan usaha untuk mengangkat karung beras sebesar 250 J dalam waktu 125 sekon. Besar daya Andi adalah . . . . a. 1 watt c. 2 watt b. 1,5 watt d. 2,5 watt 14. Berapakan usaha yang dilakukan Fikri jika dia mendorong sebuah meja dengan gaya 40 N dan sejauh 2 m? a. 80 J c. 40 J b. 20 J d. 10 J 15. Isti mendorong sebuah almari dengan gaya sebesar 60 N sejauh 4 m. Untuk memindahkan balok diperlukan waktu selama 2 menit. Tentukan daya yang dimiliki anak tersebut? d. 1 watt c. 2 watt e. 1,5 watt d. 2,5 watt 5.
112 Lampiran 24
KUNCI JAWABAN SOAL SIKLUS II
1. B 2. C 3. A 4. C 5. B 6. D 7. D 8. C 9. B 10. A 11. C 12. C 13. C 14. A 15. C
113 Lampiran 25
LEMBAR JAWABAN
Nama
:
No. Absen
:
Kelas
:
1.
A B
C
D
2.
A B
C
D
3.
A B
C
D
4.
A B
C
D
5.
A B
C
D
6.
A B
C
D
7.
A B
C
D
8.
A B
C
D
9.
A B
C
D
10
A B
C
D
11. A B
C
D
12. A B
C
D
13. A B
C
D
14. A B
C
D
15. A B
C
D
NO.
BUTIR SOAL
KODE
SKOR
NILAI
KET
SISWA
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10 11 12 13 14 15 TOTAL
%
1
R-1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
0
1
0
1
1
1
11
73
tuntas
2
R-2
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
0
0
11
73
tuntas
3
R-3
0
0
0
1
0
1
1
0
0
1
1
0
1
1
0
7
47
tidak tuntas
4
R-4
0
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
1
1
1
0
11
73
tuntas
5
R-5
0
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
0
11
73
tuntas
6
R-6
0
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
1
1
1
0
11
73
tuntas
7
R-7
0
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
1
1
1
0
11
73
tuntas
8
R-8
0
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
1
1
1
0
11
73
tuntas
9
R-9
0
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
1
1
1
0
11
73
tuntas
10
R-10
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
13
87
tuntas
11
R-11
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
0
12
80
tuntas
12
R-12
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
0
11
73
tuntas
13
R-13
0
1
1
1
1
1
1
0
0
1
0
0
0
1
0
8
53
tidak tuntas
14
R-14
1
1
0
1
0
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
11
73
tuntas
15
R-15
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
0
1
1
12
80
tuntas
16
R-16
1
1
1
1
0
0
1
0
0
1
0
0
0
1
1
8
53
tidak tuntas
Lampiran 26
ANALISIS NILAI KOGNITIF SIKLUS I
114
17
R-17
0
1
0
1
0
1
1
1
0
0
1
1
1
0
0
8
53
tidak tuntas
18
R-18
1
1
1
1
0
0
1
0
1
0
1
1
1
0
0
9
60
tidak tuntas
19
R-19
1
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
0
1
1
0
11
73
tuntas
20
R-20
1
0
1
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
1
0
11
73
tuntas
21
R-21
1
1
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
1
0
1
12
80
tuntas
22
R-22
0
1
0
1
0
0
1
1
1
0
1
0
1
1
1
9
60
tidak tuntas
23
R-23
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
0
1
0
1
11
73
tuntas
24
R-24
0
1
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
11
73
tuntas
25
R-25
0
1
1
1
1
0
0
0
1
1
1
0
1
1
0
9
60
tidak tuntas
26
R-26
0
1
1
1
0
0
1
1
0
0
1
0
1
0
1
8
53
tidak tuntas
27
R-27
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
12
80
tuntas
28
R-28
0
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
0
1
1
0
11
73
tuntas
29
R-29
1
0
0
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
11
73
tuntas
= = = = = =
21 8 87 47 69.66 72.41
Jumlah siswa yang tuntas Jumlah siswa yang tidak tuntas Nilai tertinggi Nilai terendah Rata-rata Ketuntasan klasikal
115
73
NO
BUTIR SOAL
KODE
NILAI
TOTAL
%
1
13
87
tuntas
0
0
12
80
tuntas
0
1
0
10
67
tidak tuntas
1
1
1
1
12
80
tuntas
1
1
0
1
1
13
87
tuntas
1
0
1
1
1
1
12
80
tuntas
1
1
0
1
1
1
1
12
80
tuntas
1
0
1
1
1
1
1
1
11
73
tuntas
1
1
1
1
0
1
1
1
1
12
80
tuntas
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
14
93
tuntas
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
13
87
tuntas
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
12
80
tuntas
1
0
1
0
1
1
0
1
1
1
1
1
0
11
73
tuntas
1
1
1
0
0
1
1
1
0
1
1
0
1
1
11
73
tuntas
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
13
87
tuntas
1
1
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
0
0
1
11
73
tuntas
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10 11 12 13 14 15
1
R-1
1
1
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
1
1
2
R-2
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
3
R-3
1
1
1
1
0
1
0
1
1
0
1
1
4
R-4
1
1
1
0
0
0
1
1
1
1
1
5
R-5
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
6
R-6
0
1
1
1
1
0
1
1
1
7
R-7
1
1
0
0
1
1
1
1
8
R-8
1
1
1
0
0
0
1
9
R-9
1
1
1
1
0
0
10
R-10
1
1
1
1
0
11
R-11
1
1
1
0
12
R-12
0
1
1
13
R-13
1
1
14
R-14
1
15
R-15
16
R-16
KET
116
SKOR
SISWA
Lampiran 27
ANALISIS NILAI KOGNITIF SUKLUS II
17
R-17
0
1
0
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
0
1
10
67
tidak tuntas
18
R-18
1
1
1
1
0
1
0
1
0
1
1
1
0
1
1
11
73
tuntas
19
R-19
1
1
0
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
12
80
tuntas
20
R-20
1
1
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
1
0
1
12
80
tuntas
21
R-21
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
0
1
1
12
80
tuntas
22
R-22
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
13
87
tuntas
23
R-23
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
12
80
tuntas
24
R-24
0
1
1
0
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
12
80
tuntas
25
R-25
1
1
1
1
0
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
12
80
tuntas
26
R-26
1
1
1
1
0
0
1
0
1
0
0
1
1
0
1
9
60
tidak tuntas
27
R-27
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
14
93
tuntas
28
R-28
1
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
0
1
1
0
11
73
tuntas
29
R-29
0
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
12
80
tuntas
= = = = = =
26 3 93 60 79.08 89.66
Jumlah siswa yang tuntas Jumlah siswa yang tidak tuntas Nilai tertinggi Nilai terendah Rata-rata Ketuntasan klasikal
117
118 Lampiran 28
UJI GAIN NILAI KOGNITIF Nilai No.
Nama
Siklus I
Siklus II
1 Alvin Cita Maulana
73
87
2 Andi Eko Saputro
73
80
3 Anggraeni Safitri
47
67
4 Arlinda Dina Kharisma
73
80
5 Arneta Ruly Risyanti
73
87
6 Arya Fajar Ramadhan
73
80
7 Dinar Wahyu H
73
80
8 Eka Sayang Wicaksana
73
73
9 Hidayatullah Bagus Aji Pameling
73
80
10 Ilham Surya Cahyadi
87
93
11 Indarisa Nur Faizah
80
87
12 Kharisma Rais Sutarno
73
80
13 Kurnia Okta Lestari
53
73
14 Maimuna
73
73
15 Miftah Santalia
80
87
16 Mochamad Rizal Ihza Sesy
53
73
17 Muhammad Ferial
53
67
18 Muhammad Rozak
60
73
19 Pramudita Putri Febrianti
73
80
20 R. Aditya Restu Firmansyah
73
80
21 R. Angger Kusuma Negara
80
80
22 Restina Ratnadila
60
87
23 Ronaldo Rifky Aditya
73
80
24 Rosita Sekar Sari
73
80
25 Salsabila Qurrotu 'Ain Nailah A
60
80
26 Septian Aditya Dzulkarnaen
53
60
27 Taufiqurrahman
80
93
119
28 Windi Susilowati
73
73
29 Bayu Prasetyo W
73
80
Jumlah
2014
2293
Rata-rata
69.66
79.08
Analisis
Keterangan
Siklus I
Siklus II
Nilai terendah
47.00
53.00
Nilai tertinggi
87.00
93.00
Rata-rata kelas
69.66
79.08
Ketuntasan klasikal
72.41
89.66
Gain Score Siklus I ke Siklus II Kriteria Peningkatan
0.31 Sedang
120 Lampiran 29
PEDOMAN PENILAIAN ASPEK AFEKTIF
ASPEK YANG DINILAI: A. Bertanggungjawab B. Mandiri C. Menjadi pendengar yang baik D. Menghargai pendapat orang lain G. Keberanian menyampaikan pendapat
KRITERIA PENSKORAN A. Bertanggungjawab Skor 4: Sangat bertanggungjawab saat pembelajaran berlangsung Skor 3: Bertanggungjawab saat pembelajaran berlangsung Skor 2: Kurang bertanggungjawab saat pembelajaran berlangsung Skor 1: Tidak bertanggungjawab saat pembelajaran berlangsung B. Mandiri Skor 4: Selalu mandiri saat pembelajaran berlangsung Skor 3: Sering mandiri saat pembelajaran berlangsung Skor 2: Kadang mandiri saat pembelajaran berlangsung Skor 1: Tidak bisa mandiri saat pembelajaran berlangsung C. Menjadi pendengar yang baik Skor 4: Selalu mendengarkan sampai selesai saat pembelajaran berlansung Skor 3: Sering mendengarkan saat pembelajaran berlansung Skor 2: Kurang mendengarkan saat pembelajaran berlansung Skor 1: Tidak mendengarkan D. Menghargai pendapat orang lain Skor 4: Selalu mendengarkan sampai selesai dan tidak menyalahkan orang lain Skor 3: Kurang mendengarkan dan tidak menyalahkan orang lain Skor 2: Kurang mendengarkan dan sering menyalahkan orang lain Skor 1: Tidak mendengarkan E. Keberanian menyampaikan pendapat
121
Skor 4: Penuh perhatian dan sering menyampaikan pendapat Skor 3: Penuh perhatian tetapi jarang menyampaikan pendapat Skor 2: Kurang perhatian dan jarang menyampaikan pendapat Skor 1: Tidak perhatian dan tidak menyampaikan pendapat
Kriteria
: 85-100 = Sangat tinngi 69-84 = Tinggi 53-68 = Cukup 37-52 = Rendah 20-36 = Sangat rendah
Indikator ketuntasan = tuntas apabila sikap afektif minimal cukup
Lampiran 30
LEMBAR OBSERVASI PENILAIAN RANAH AFEKTIF
No
Nama Siswa
Bertanggung jawab
1 1.
Alvin Cita Maulana
2.
Andi Eko Saputro
3.
Anggraeni Safitri
4.
Arlinda Dina Kharisma
5.
Arneta Ruly Risyanti
6.
Arya Fajar Ramadhan
7.
Dinar Wahyu H
8.
Eka Sayang Wicaksana
9.
Hidayatullah Bagus Aji P
10.
Ilham Surya Cahyadi
2
3
4
Mandiri
1
2
3
Menjadi pendengar yang baik 4
1
2
3
4
Menghargai pendapat orang lain 1
2
3
4
Keberanian menyampaikan pendapat 1
2
3
4
122
Indarisa Nur Faizah
12.
Kharisma Rais Sutarno
13.
Kurnia Okta Lestari
14.
Maimuna
15.
Miftah Santalia
16.
Mochamad Rizal Ihza Sesy
17.
Muhammad Ferial
18.
Muhammad Rozak
19.
Pramudita Putri Febrianti
20.
R. Aditya Restu Firmansyah
21.
R. Angger Kusuma Negara
22.
Restina Ratnadila
23.
Ronaldo Rifky Aditya
24.
Rosita Sekar Sari
25.
Salsabila Qurrotu 'Ain N. A
123
11.
26.
Septian Aditya D
27.
Taufiqurrahman
28.
Windi Susilowati
29.
Bayu Prasetyo W
124
125 Lampiran 31 ANALISIS NILAI AFEKTIF SIKLUS I Aspek yang diamati
Kode
Jumlah
%
No
Siswa
A
B
C
D
E
skor
skor
Kriteria
1
S1-01
4
2
3
3
3
15
75
Tuntas
2
S1-02
3
2
2
1
2
10
50
Tidak Tuntas
3
S1-03
4
2
2
2
2
12
60
Tuntas
4
S1-04
3
2
2
2
2
11
55
Tuntas
5
S1-05
4
2
2
3
2
13
65
Tuntas
6
S1-06
4
2
2
2
2
12
60
Tuntas
7
S1-07
4
2
3
2
3
14
70
Tuntas
8
S1-08
4
3
2
3
3
15
75
Tuntas
9
S1-09
4
2
1
2
2
11
55
Tuntas
10
S1-10
4
3
2
3
3
15
75
Tuntas
11
S1-11
4
1
1
1
2
9
45
Tidak Tuntas
12
S1-12
4
3
2
3
3
15
75
Tuntas
13
S1-13
4
1
2
2
2
11
55
Tuntas
14
S1-14
4
3
2
3
3
15
75
Tuntas
15
S1-15
4
2
3
3
3
15
75
Tuntas
16
S1-16
4
2
2
2
3
13
65
Tuntas
17
S1-17
4
2
2
3
2
13
65
Tuntas
18
S1-18
4
2
2
2
2
12
60
Tuntas
19
S1-19
4
3
3
2
3
15
75
Tuntas
20
S1-20
4
3
2
3
3
15
75
Tuntas
21
S1-21
4
3
2
2
2
13
65
Tuntas
22
S1-22
4
2
3
2
2
13
65
Tuntas
23
S1-23
4
2
3
3
3
15
75
Tuntas
24
S1-24
4
2
1
1
2
10
50
Tidak Tuntas
25
S1-25
4
2
3
3
3
15
75
Tuntas
26
S1-26
4
1
2
1
2
10
50
Tidak Tuntas
27
S1-27
4
3
2
2
2
13
65
Tuntas
126
28
S1-28
4
3
3
2
3
15
75
Tuntas
29
S1-29
4
2
2
2
2
12
60
Tuntas
114
64
63
65
71
377
1885
25
13
65
Jumlah Rata-rata
3.93 2.21 2.17 2.24 2.45 % skor tertinggi
75
% skor terendah
45
Rata-rata
65
Kriteria
Cukup
Ketuntasan klasikal
86.21
127 Lampiran 32 ANALISIS NILAI AFEKTIF SIKLUS II Aspek yang diamati
Kode
Jumlah
No
Siswa
A
B
C
D
E
skor
% skor
Kriteria
1
S1-01
4
3
4
3
4
18
90
Tuntas
2
S1-02
4
3
4
3
3
17
85
Tuntas
3
S1-03
4
3
4
3
3
17
85
Tuntas
4
S1-04
4
3
3
3
3
16
80
Tuntas
5
S1-05
4
4
3
3
4
18
90
Tuntas
6
S1-06
4
3
3
3
4
17
85
Tuntas
7
S1-07
4
3
4
3
3
17
85
Tuntas
8
S1-08
4
4
3
3
3
17
85
Tuntas
9
S1-09
4
3
3
3
3
16
80
Tuntas
10
S1-10
4
3
4
4
3
18
90
Tuntas
11
S1-11
4
3
3
4
3
17
85
Tuntas
12
S1-12
4
3
4
3
3
17
85
Tuntas
13
S1-13
4
3
3
3
3
16
80
Tuntas
14
S1-14
4
4
3
3
3
17
85
Tuntas
15
S1-15
4
4
3
3
2
16
80
Tuntas
16
S1-16
4
3
3
3
2
15
75
Tuntas
17
S1-17
4
3
3
3
3
16
80
Tuntas
18
S1-18
4
3
4
3
3
17
85
Tuntas
19
S1-19
4
3
3
3
3
16
80
Tuntas
20
S1-20
4
3
3
3
3
16
80
Tuntas
21
S1-21
4
3
4
3
3
17
85
Tuntas
22
S1-22
4
3
3
3
3
16
80
Tuntas
23
S1-23
4
4
3
3
3
17
85
Tuntas
24
S1-24
4
3
3
3
3
16
80
Tuntas
25
S1-25
4
3
3
3
3
16
80
Tuntas
26
S1-26
4
3
3
3
3
16
80
Tuntas
27
S1-27
4
3
3
3
3
16
80
Tuntas
128
28
S1-28
4
3
3
4
3
17
85
Tuntas
29
S1-29
4
4
3
3
3
17
85
Tuntas
Jumlah
116
93
95
90
88
482
2410
29
Rata-rata
4
3.2
3.3
3.1
3.03
16.62
83.10
% skor tertinggi
90
% skor terendah
75
Rata-rata
83.10
Kriteria
Tinggi
Ketuntasan klasikal
100.00
129 Lampiran 33
UJI GAIN NILAI AFEKTIF Nilai No.
Nama
Siklus I
Siklus II
1 Alvin Cita Maulana
75
90
2 Andi Eko Saputro
50
85
3 Anggraeni Safitri
60
85
4 Arlinda Dina Kharisma
55
80
5 Arneta Ruly Risyanti
65
90
6 Arya Fajar Ramadhan
60
85
7 Dinar Wahyu H
70
85
8 Eka Sayang Wicaksana
75
85
9 Hidayatullah Bagus Aji Pameling
55
80
10 Ilham Surya Cahyadi
75
90
11 Indarisa Nur Faizah
45
85
12 Kharisma Rais Sutarno
75
85
13 Kurnia Okta Lestari
55
80
14 Maimuna
75
85
15 Miftah Santalia
75
80
16 Mochamad Rizal Ihza Sesy
65
75
17 Muhammad Ferial
65
80
18 Muhammad Rozak
60
85
19 Pramudita Putri Febrianti
75
80
20 R. Aditya Restu Firmansyah
75
80
21 R. Angger Kusuma Negara
65
85
22 Restina Ratnadila
65
80
23 Ronaldo Rifky Aditya
75
85
24 Rosita Sekar Sari
50
80
25 Salsabila Qurrotu 'Ain Nailah A
75
80
26 Septian Aditya Dzulkarnaen
50
80
27 Taufiqurrahman
65
80
130
28 Windi Susilowati
75
85
29 Bayu Prasetyo W
60
85
Jumlah
1885
2410
Rata-rata
65
83.10
Siklus I
Siklus II
Nilai terendah
45
75
Nilai tertinggi
75
90
Rata-rata kelas
65.00
83.10
Ketuntasan klasikal
86.21
100.00
Analisis
Keterangan
Gain Score Siklus I ke Siklus II Kriteria Peningkatan
0.52 Sedang
131 Lampiran 34
PEDOMAN PENILAIAN ASPEK PSIKOMOTORIK SISWA
ASPEK YANG DINILAI: A. Aktif dalam diskusi B. Membuat Pertanyaan yang kreatif C. Kemampuan menjawab pertanyaan baik dari guru atau peserta didik lainnya KRITERIA PENSKORAN A. Aktif dalam diskusi Skor 4: Selalu aktif saat berdiskusi Skor 3: Sering aktif saat berdiskusi Skor 2: Kadang aktif saat berdiskusi Skor 1: Tidak pernah aktif saat berdiskusi B. Membuat pertanyaan yang kreatif Skor 4
: Selalu membuat pertanyaan yang kreatif
Skor 3
: Kadang membuat pertanyaan yang kreatif
Skor 2
: Mampu membuat pertanyaan tingkat rendah
Skor 1
: Tidak mampu membuat pertanyaan
C. Kemampuan menjawab pertanyaan baik dari guru atau peserta didik lainnya Skor 4: selalu menjawab pertanyaan dalam pembelajaran dengan benar Skor 3: sering menjawab pertanyaan dalam pembelajaran dengan benar Skor 2: kadang menjawab pertanyaan dalam pembelajaran dengan benar Skor 1: tidak pernah menjawab pertanyaan dalam pembelajaran dengan benar
Kriteria
: 85-100 = Sangat tinggi 69-84 = Tinggi 53-68 = Cukup 37-52 = Rendah 20-36 = Sangat rendah
Indikator ketuntasan
= tuntas apabila sikap psikomotorik minimal cukup.
132 Lampiran 35
LEMBAR OBSERVASI PENILAIAN RANAH PSIKOMOTORIK
No
Nama Siswa
Aktif dalam diskusi 1
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10 . 11 . 12 . 13 . 14 . 15 . 16 . 17 . 18 . 19
Alvin Cita Maulana Andi Eko Saputro Anggraeni Safitri Arlinda Dina Kharisma Arneta Ruly Risyanti Arya Fajar Ramadhan Dinar Wahyu H Eka Sayang Wicaksana Hidayatullah Bagus Aji P Ilham Surya Cahyadi Indarisa Nur Faizah Kharisma Rais Sutarno Kurnia Okta Lestari Maimuna Miftah Santalia Mochamad Rizal Ihza Sesy Muhammad Ferial Muhammad Rozak Pramudita Putri
2
3 4
Membuat Kemampuan pertanyaan menjawab yang kreatif pertanyaan 1 2 3 4 1 2 3 4
133
. 20 . 21 . 22 . 23 . 24 . 25 . 26 . 27 . 28 . 29 .
Febrianti R. Aditya Restu Firmansyah R. Angger Kusuma Negara Restina Ratnadila Ronaldo Rifky Aditya Rosita Sekar Sari Salsabila Qurrotu 'Ain N. A Septian Aditya D Taufiqurrahman Windi Susilowati Bayu Prasetyo W
134 Lampiran 36
ANALISIS NILAI PSIKOMOTORIK SIKLUS I Aspek yang diamati
Kode
Jumlah
%
No
Siswa
A
B
C
Skor
skor
Kriteria
1
S1-01
3
3
3
9
75
Tuntas
2
S1-02
2
1
2
5
42
Tidak Tuntas
3
S1-03
3
1
1
5
42
Tidak Tuntas
4
S1-04
3
2
2
7
58
Tuntas
5
S1-05
2
1
2
5
42
Tidak Tuntas
6
S1-06
3
2
2
7
58
Tuntas
7
S1-07
3
3
3
9
75
Tuntas
8
S1-08
3
2
3
8
67
Tuntas
9
S1-09
2
1
2
5
42
Tidak Tuntas
10
S1-10
3
2
3
8
67
Tuntas
11
S1-11
3
3
2
8
67
Tuntas
12
S1-12
3
2
3
8
67
Tuntas
13
S1-13
2
2
2
6
50
Tidak Tuntas
14
S1-14
3
2
2
7
58
Tuntas
15
S1-15
3
1
3
7
58
Tuntas
16
S1-16
2
2
2
6
50
Tidak Tuntas
17
S1-17
3
2
3
8
67
Tuntas
18
S1-18
3
2
1
6
50
Tidak Tuntas
19
S1-19
2
2
3
7
58
Tuntas
20
S1-20
2
1
2
5
42
Tidak Tuntas
21
S1-21
2
3
2
7
58
Tuntas
22
S1-22
2
2
3
7
58
Tuntas
23
S1-23
2
3
3
8
67
Tuntas
24
S1-24
2
1
3
6
50
Tidak Tuntas
25
S1-25
3
3
3
9
75
Tuntas
26
S1-26
3
2
2
7
58
Tuntas
135
27
S1-27
2
3
2
7
58
Tuntas
28
S1-28
3
3
3
9
75
Tuntas
29
S1-29
3
2
2
7
58
Tuntas
Jumlah
75
59
69
203
1692
20
Rata-rata
2.59
2.03
2.38
7.00
58.33
% skor tertinggi
75
% skor terendah
42
Rata-rata
58.33
Kriteria
Cukup
Ketuntasan klasikal
68.97
136 Lampiran 37
ANALISIS NILAI PSIKOMOTORIK SIKLUS II Aspek yang diamati
Kode
Jumlah
%
No
Siswa
A
B
C
Skor
skor
Kriteria
1
S1-01
4
3
4
11
92
Tuntas
2
S1-02
4
3
3
10
83
Tuntas
3
S1-03
2
2
2
6
50
Tidak Tuntas
4
S1-04
3
4
3
10
83
Tuntas
5
S1-05
3
4
3
10
83
Tuntas
6
S1-06
4
2
3
9
75
Tuntas
7
S1-07
3
3
3
9
75
Tuntas
8
S1-08
3
3
3
9
75
Tuntas
9
S1-09
3
3
4
10
83
Tuntas
10
S1-10
4
4
3
11
92
Tuntas
11
S1-11
3
3
3
9
75
Tuntas
12
S1-12
4
3
3
10
83
Tuntas
13
S1-13
3
3
3
9
75
Tuntas
14
S1-14
4
3
4
11
92
Tuntas
15
S1-15
3
3
3
9
75
Tuntas
16
S1-16
4
3
3
10
83
Tuntas
17
S1-17
3
4
2
9
75
Tuntas
18
S1-18
3
2
2
7
58
Tuntas
19
S1-19
4
3
3
10
83
Tuntas
20
S1-20
2
2
2
6
50
Tidak Tuntas
21
S1-21
3
3
2
8
67
Tuntas
22
S1-22
3
3
2
8
67
Tuntas
23
S1-23
2
2
3
7
58
Tuntas
24
S1-24
3
2
3
8
67
Tuntas
25
S1-25
4
3
3
10
83
Tuntas
26
S1-26
3
3
3
9
75
Tuntas
137
27
S1-27
4
2
3
9
75
Tuntas
28
S1-28
3
3
3
9
75
Tuntas
29
S1-29
4
3
3
10
83
Tuntas
Jumlah
95
84
84
263
2192
27
Rata-rata
3.28
2.90
2.90
9.07
75.57
% skor tertinggi
92
% skor terendah
50
Rata-rata
75.57
Kriteria
Tinggi
Ketuntasan klasikal
93.10
138 Lampiran 38
UJI GAIN NILAI PSIKOMOTORIK Nilai No.
Nama
Siklus I
Siklus II
1 Alvin Cita Maulana
75
92
2 Andi Eko Saputro
42
83
3 Anggraeni Safitri
42
50
4 Arlinda Dina Kharisma
58
83
5 Arneta Ruly Risyanti
42
83
6 Arya Fajar Ramadhan
58
75
7 Dinar Wahyu H
75
75
8 Eka Sayang Wicaksana
67
75
9 Hidayatullah Bagus Aji Pameling
42
83
10 Ilham Surya Cahyadi
67
92
11 Indarisa Nur Faizah
67
75
12 Kharisma Rais Sutarno
67
83
13 Kurnia Okta Lestari
50
75
14 Maimuna
58
92
15 Miftah Santalia
58
75
16 Mochamad Rizal Ihza Sesy
50
83
17 Muhammad Ferial
67
75
18 Muhammad Rozak
50
58
19 Pramudita Putri Febrianti
58
83
20 R. Aditya Restu Firmansyah
42
50
21 R. Angger Kusuma Negara
58
67
22 Restina Ratnadila
58
67
23 Ronaldo Rifky Aditya
67
58
24 Rosita Sekar Sari
50
67
25 Salsabila Qurrotu 'Ain Nailah A
75
83
26 Septian Aditya Dzulkarnaen
58
75
27 Taufiqurrahman
58
75
139
28 Windi Susilowati
75
75
29 Bayu Prasetyo W
58
83
Jumlah
1692
2192
Rata-rata
58.33
75.57
Siklus I
Siklus II
Nilai terendah
42
50
Nilai tertinggi
75
92
Rata-rata kelas
58.33
75.57
Ketuntasan klasikal
68.97
93.10
Analisis
Keterangan
Gain Score Siklus I ke Siklus II Kriteria Peningkatan
0.41 Sedang
140 Lampiran 39
DOKUMENTASI PENELITIAN
Fototessoalujicoba
PBM padasiklus I
Fototessoalujicoba
PBM padasiklus II
Siswaberdiskusimembuatpetakonsep
141
Siswa presentasi peta konsep siklus I
Siswa diskusi pada siklus II
Suasana diskusi saat presentasi
Siswa diskusi siklus II
Siswa presentasi
142 Lampiran 40
HASIL DISKUSI SISWA
143
144
145 Lampiran 41
145
YAYASAN NURUL ISLAM PURWOYOSO
SMP NURUL ISLAM SEMARANG AKTA NOTARIS MUHAMMAD HAFIDI, SH TGL.23 MARET 2009 NO.7 SEMARANG
Jl. Siliwangi 574 Telp. (024) 7604405, 7612854 Semarang 50146
SURAT KETERANGAN Nomor : 309 / 4.a / KET / IX /2012 Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama
: Mashadi, S. Ag
Jabatan
: Kepala Sekolah
Unit Kerja
: SMP Nurul Islam
Alamat
: Jl. Siliwangi 574 Semarang
Menerangkan bahwa: Nama
: Dita Wuri Andari
NIM
: 4201408061
Prodi
: Pendidikan Fisika
Jurusan
: Fisika
Perguruan Tinggi
: Universitas Negeri Semarang
Bahwa nama tersebut di atas telah melakukan penelitian dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Student Facilitator and Explaining (SFAE) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Kelas VIII SMP Nurul Islam” yang telah dilaksanakan mulai tanggal 30 Januari–12 Februari 2013.
Demikian surat keterangan ini kami buat untuk dapat digunakan sebagaimana semestinya. Semarang, 13 Februari 2013 Kepala Sekolah
Mashadi, S.Ag