Regeng Penerapan Model Pembelajaran STAD Kuis Kompetisi Kelompok
Penerapan Model Pembelajaran STAD Kuis Kompetisi Kelompok untuk Meningkatkan Minat Belajar PKn REGENG Guru PKn SMK N 1 Pandak, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta
[email protected] Abstrak Penelitian ini bertujuan memperbaiki proses pembelajaran melalui model pembelajaran kooperatif STAD kuis kompetisi kelompok untuk meningkatkan minat belajar PKn pada siswa kelas X Agribisnis Ternak Unggas (ATU) 2 di SMK Negeri 1 Pandak Menggunakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action Reasearch). Dilaksanakan dalam dua siklus Pengumpulan data dilakukan melalui observasi langsung saat pembelajaran. Indikator keberhasilan didasarkan pada rerata persentase peningkatan minat dari 25% menjadi 75%. Data dianalisis dengan statistika deskriptif kuantitatif dengan persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran STAD kuis kompetisi kelompok dapat meningkatkan minat belajar siswa. Hal ini dilihat dari peningkatan rerata persentase minat siswa dalam pembelajaran PKn. Kata kunci : STAD kuis kompetensi kelompok, minat belajar, PKn Abstract The study explains about the recover of learning process with STAD Quiz Group Competitin Learning Model to increase the interest of study for Civil Education in the students of Agribusiness-Livestock-Fowl Class 2, Pandak Senior High School. It used Classroom Action Reasearch and was displayed for two cycles. Collecting data used direct observation that showed in the class. The successful indicates were based on the average of percentage of interest from 25% to 75%. The analysis use descriptive statistic. The results show that the implementation of STAD Quiz Group Competition Learning Models increase the interest to study Civil Education. It was noted by the rate of increasing percentage to study in the subject. Keywords: STAD Quiz Group Competition, the interest of study, Civil Education
91
SOCIA Volume 15. No.1 Juni 2016, 91-105
PENDAHULUAN
pelajaran kejuruan dan mata pelajaran
Kewarganegaraan
dan
kepribadian
yang di- UN- kan lainnya.
merupakan kelompok mata pelajaran yang dimaksudkan
untuk
meningkatkan
Kenyataan yang terjadi pada siswa kelas X Agribisnis Ternak Unggas (ATU) 2
kesadaran dan wawasan peserta didik
di
akan status, hak, dan kewajibannya dalam
mendukung
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
tersebut di atas karena kedisiplinan siswa
bernegara serta meningkatkan kualitas
rendah.
dirinya sebagai manusia (Permendiknas RI
seringnya siswa terlambat masuk kelas
No.22
struktur
baik ketika mulai jam pertama maupun
kurikulum pendidikan kejuruan bertujuan
setelah istirahat. Minat belajar siswa
untuk
kecerdasan,
rendah, kalau diberi tugas sering tidak
pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia
dikerjakan, sehingga hasil belajar pun
serta keterampilan peserta didik untuk
rendah (di bawah KKM).
tahun
2006).
Dalam
meningkatkan
SMK
hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih
lanjut
sesuai
dengan
kejuruannya.
Untuk
mencapai
Negeri
Hal
1
untuk
Pandak
kurang
mencapai
tujuan
tersebut
Pembelajaran
tampak
PKn
dari
selama
ini
program
banyak menggunakan metode ceramah
tujuan
bervariasi, diskusi, dan penugasan. Pada
tersebut kurikulum SMK berisi mata
pembelajaran berlangsung banyak siswa
pelajaran wajib, mata pelajaran kejuruan,
yang
muatan lokal, dan pengembangan diri.
pelajaran, ketika kegiatan diskusi banyak
Mata pelajaran wajib bertujuan untuk
siswa yang tidak aktif melaksanakan
membentuk manusia Indonesia seutuhnya
diskusi, tugas-tugas yang diberikan guru
dalam
tidak terselesaikan dengan baik bahkan
spektrum
manusia
kerja
(Permendiknas RI No.22 th 2006). Mata
Pelajaran
kurang
fokus
terhadap
materi
banyak yang tidak mengerjakan sama
Pendidikan
sekali.
Kewarganegaraan (PKn) yang merupakan
Mengingat
kenyataan
diperlukan
dapat
untuk
menciptakan suasana pembelajaran yang
mencapai tujuan tersebut dan mendapat
menarik dan dapat memotivasi siswa
perhatian
mata
untuk meningkatkan minat belajar siswa
pelajaran yang lain, namun yang terjadi
agar hasil belajar meningkat, dan akhirnya
tidaklah demikian. PKn dianggap tidak
tujuan
penting, hanya pelengkap dari mata
harapan. Berkaitan dengan hal tersebut di
yang
kontribusi
sama
dengan
pembejaran
yang
atas
salah satu dari pelajaran wajib diharapkan memberikan
strategi
di
tercapai
mampu
sesuai
Regeng Penerapan Model Pembelajaran STAD Kuis Kompetisi Kelompok
atas
diperlukan
pembelajaran
model/
yang
metode
dapat
menarik maka diperlukan strategi/ model
mengatasi
pembelajaran yang
lebih menarik dan
berbagai problematika dalam pelaksanaan
dapat meningkatkan minat
pembelajaran. Syaiful Sagala (2004: 176)
belajar sehingga tujuan tercapai. Dalam
mengatakan bahwa model pembelajaran
hal ini yang sesuai dengan karakteristik
dirancang untuk mewakili realitas yang
siswa salah satu upaya yang dapat
sesungguhnya, walaupun model itu sendiri
dilakukan adalah dengan memilih model
bukanlah
yang
pembelajaran kooperatif Student Team-
pengertian
Achiement Division (STAD). Dalam STAD,
tersebut, maka model mengajar dapat
para siswa dibagi dalam tim belajar yang
difahami sebagai kerangka konseptual
terdiri atas empat orang yang berbeda-
yang mendeskripsikan dan melukiskan
beda tingkat kemampuan, jenis kelamin,
prosedur
dan
realitas
sebenarnya.
dari
Atas
yang
dunia
dasar
sistematik
dalam
latar
belakang
dan
etniknya.
Guru
mengorganisasikan pengalaman belajar
menyampaikan
dan pembelajaran untuk mencapai tujuan
bekerja
belajar
sebagai
memastikan bahwa semua anggota team
pedoman bagi perencanaan pengajaran
telah menguasai pelajaran. Selanjutnya,
bagi
semua siswa mengerjakan kuis mengenai
tertentu,
para
aktivitas.
dan
guru
dalam
Sobry
menjelaskan
fungsi
pelaksanaan
Sutikno
bahwa
dalam
dalam
pelajaran,
hasil
team
lalu
siswa
mereka
untuk
(2007)
materi secara sendiri-sendiri, dimana saat
proses
itu mereka tidak dibolehkan untuk saling
pembelajaran seorang pendidik dituntut
bantu (Robert E.Slavin, 2009: 11).
untuk dapat membangkitkan motivasi
Dengan
model
pembelajaran
belajar pada diri peserta didik. Selanjutnya
kooperatif STAD kuis diharapkan dapat
dijelaskan oleh Budiono (1998) bahwa
memberikan
salah satu usaha yang dapat dilakukan
permasalahan dalam pembelajaran PKn di
untuk meningkatkan
belajar
kelas X ATU 2 dengan alasan pembelajaran
mampu
kooperatif tipe STAD kuis tersebut dapat
menerapkan model pembelajaran yang
menanamkan sikap dalam diri siswa
inovatif sehingga peserta didik menikmati
seperti saling menghargai, membantu,
kegiatan belajar.
sabar, menghormati, dan bertanggung
peserta
didik
Sejalan
motivasi
adalah
dengan
guru
pengalaman,
solusi
terhadap
jawab. Dalam pembelajaran tersebut siswa
kenyataan, dan uraian di atas agar
akan
pembelajaran PKn di kelas X ATU 2
bertindak, berdiskusi, dan saling memberi 93
mempunyai
kebebasan
untuk
SOCIA Volume 15. No.1 Juni 2016, 91-105
informasi untuk memahami suatu konsep
pembelajaran dengan menerapkan teknik
dalam PKn. Siswa bekerja sama dalam
STAD kuis kompetisi kelompok dengan
kelompok untuk memecahkan masalah.
jenis data kualitatif meliputi dokumen,
Pada akhirnya termotivasi untuk dapat
data hasil observasi yang selanjutnya
belajar
dianalisis dengan analisis deskriptif.
lebih
baik,
minat
belajar
meningkat sehingga hasil belajar pun meningkat
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan uraian dan kondisi tersebut
di
atas
Implementasi
penelitian
model
tentang
pembelajaran
Deskripsi Kondisi Awal Sebelum
pelaksanaan
penelitian,
dilakukan pengamatan pendahuluan di
kooperatif STAD kuis kompetisi kelompok
kelas
yang
menjadi
subyek
menjadi sebuah bentuk tindakan yang
penelitian yaitu kelas X ATU 2 SMK N 1
dilakukan untuk meningkatkan minat
Pandak.
belajar PKn pada siswa kelas X ATU 2 SMK
difokuskan pada seluruh kegiatan proses
Negeri 1 Pandak.
pembelajaran PKn yang berlangsung di
Pengamatan
yang
dalam
dilakukan
kelas khususnya terkait dengan minat METODE
siswa dalam pembejaran PKn.
Merupakan
penelitian
(Classroom
Action
tindakan
Research)
kelas dengan
variabel yang dijadikan fokus utama untuk menjawab permasalahan yang dihadapi. Variabel yang diteliti adalah variabel masalah yang terdiri atas input, proses pembelajaran, dan output. Prosedur dan
Berdasarkan
Tabel 1. Analisis data minat siswa terhadap PKn secara klasikal pada kondisi awal N o 1
prinsip dasar penelitian tindakan kelas
2
(PTK) yang terdiri atas beberapa tahap,
3
rencana
pelaksanaan pengamatan
tindakan
(planning),
tindakan
(acting),
(observing)
dan
refleksi
(reflecting). Sumber adalah
siswa,
data
yang
dokumen,
digunakan dan
proses
peneliti
sebagai berikut:
langkah-langkah penelitian ini mengikuti
yaitu
temuan
4
Indikator Memusatkan perhatian terhadap materi pelajaran Mengerjakan tugas Mencatat materi pelajaran Merespon positif terhadap pelajaran PKn Jumlah ratarata
Y a
%
Ti da k
%
Indikator Perlu perhatian
15
3
20
12
80
Perlu
15
4
27
11
73
Perlu
15
5
33
10
67
Perlu
15
3
20
12
80
Perlu
Jml siswa
25
75
Regeng Penerapan Model Pembelajaran STAD Kuis Kompetisi Kelompok
Dari tabel di atas dapat disimpulkan
Tabel 2.Proses pelaksanaan STAD Kuis Kompetisi Kelompok siklus I
bahwa hanya 25% siswa yang berminat N o 1
dalam pelajaran PKn, sementara yang kurang berminat masih 75% sehingga perlu dilakukan tindakan perbaikan dalam proses pembelajaran. Berdasarkan kondisi tersebut di atas yang didukung oleh dokumen
yang
berupa
catatan
guru
sebelumnya dan pertimbangan berbagai
2
kelebihan
a.
dan
kelemahannya
maka
peneliti memutuskan untuk menggunakan model pembelajaran STAD. Berikut hasil
b.
penelitian yang telah dilakukan melalui
c.
observasi dalam pembelajaran PKn.
3
Deskripsi Siklus I
a.
Hasil Penelitian
b. c.
Dalam penelitian ini peneliti menyajikan materi pelajaran Sistem politik di Indonesia 4
Pembelajaran dimulai dengan presentasi
d.
materi pelajaran, yang mencakup kegiatan awal
(mengkondisikan
e.
kelas,
f.
apersepsi,motivasi, menyampaikan tujuan pembelajaran,
pengembangan,dan
pengarahan-pengarahan komponen
dari
praktis
keseluruhan
5
tiap
g.
proses
h.
pembelajaran ; kegiatan-kegiatan tim; kuis
i.
yang mencakup latihan dan penilaian individual). Selama proses pembelajaran berlangsung
kolabolator
6
melakukan
j.
observasi terhadap aktivitas siswa untuk memperoleh data tentang minat maupun partisipasi dalam pembelajaran.
95
Indikator Kemauan siswa untuk mengerjakan LKS a. Siswa selalu mengerjakan LKS b. Siswa sering mengerjakan LKS c. Siswa jarang mengerjakan LKS d. Siswa tidak pernah mengerjakan LKS Total Kemauan siswa untuk saling tutorial a. Siswa selalu saling tutorial b. Siswa sering saling tutorial c. Siswa jarang sering tutorial d. Siswa tidak pernah saling tutorial Total Kemauan siswa untuk saling bantu anggota a. Siswa selalu saling bantu anggota b. Siswa sering saling bantu c. Siswa jarang saling bantu anggota d. Siswa tidak pernah saling bantu anggota Total Kemauan siswa untuk saling bertanya a. Siswa selalu saling bertanya b. Siswa sering saling bertanya c. Siswa jarang saling bertanya d. Siswa tidak pernah saling bertanya Total Kemauan siswa untuk saling diskusi a. Siswa selalu mengikuti diskusi b. Siswa sering mengikuti diskusi c. Siswa jarang mengikuti diskusi d. Siswa tidak pernah mengikuti diskusi Total Kemauan siswa menjawab kuis a. Siswa selalu menjawab kuis b. Siswa sering menjawab kuis c. Siswa jarang menjawab kuis d. Siswa tidak pernah menjawab kuis Total
Juml Siswa
15
15
Frek
Prosen tase (%)
4
26,67
5
33,33
6
40
-
-
15
100
3
20
6
40
6
40
-
-
15
100
3 15
6
40
6
40
-
-
15
100
3 15
15
20
20
8
53,33
4
26,67
-
-
15
100
3
20
7
46,67
5
33,33
-
-
15
15
5
33,33
6
40
4
26,67
-
-
15
100
SOCIA Volume 15. No.1 Juni 2016, 91-105
Tabel tersebut dapat menunjukkan bahwa model
pembelajaran
STAD
mampu
Diagram 1. Peningkatan minat siswa dalam pembelajaran PKn siklus I
mengaktifkan siswa dalam pembelajaran PKn dengan turut berpartisipasi dalam seluruh proses kegiatan belajar. Hasil pengamatan terhadap peningkatan minat siswa dalam pembelajaran PKn pada
siklus
tercantum
I
beserta
analisisnya
pada
lampiran.
pada
Refleksi
Berdasarkan data tersebut dapat dilihat
Dari pengolahan data hasil observasi maka
pada tabel berikut:
refleksi ini disimpulkan bahawa indikator
Tabel 3. Peningkatan minat siswa dalam pembelajaran PKn pada siklus I N o 1
2 3 4
Indikator Memusatka n perhatian terhadap materi pelajaran Mengerjaka n tugas Mencatat materi pelajaran Merespon positif terhadap pelajaran PKn Jumlah rata-rata
Jml sisw a
Y a
%
15
9
15 15
15
Indikato r Perlu perhatia n
siswa belum tercapai, hal ini menurut peneliti masih sangat perlu adanya upaya
Tida k
%
6 0
6
4 0
perlu
1 0
6 7
5
3 3
perlu
tutorial, saling bantu dengan anggota,
1 1
7 3
4
2 7
perlu
saling
9
6 0
6
4 0
perlu
6 5
peningkatan
penguatan motivasi
dan
bimbingan dalam proses pembelajaran baik dalam hal mengerjakan LKS, saling bertanya,
mengikuti
diskusi,
maupun dalam menjawab kuis, karena
3 5
Berdasarkan data tersebut minat siswa sudah ada peningkatan dari 25% menjadi 65%.
keberhasilan penelitian 75% untuk minat
dilihat dari hasil observasi walaupun sudah banyak peningkatan tetapi hasilnya belum sesuai dengan yang diharapkan. Berdasarkan
catatan
/rekomendasi kolabolator: 1. Agar peneliti menginformasikan tujuan pembelajaran/ kompetensi yang ingin dicapai secara rinci sehingga siswa kurang memahami sepenuhnya tentang tugas yang harus dilakukan 2. Agar peneliti memberikan kepercayaan sepenuhnya kepada siswa agar siswa terbiasa berani mengemukakan ide/
Regeng Penerapan Model Pembelajaran STAD Kuis Kompetisi Kelompok
pendapat, sehingga siswa lebih percaya
Tabel 4. Peningkatan minat belajar siswa antara kondisi awal dan siklus I
diri dalam kelompoknya untuk saling tutorial, saling bertanya, dan saling
N o
mengikuti diskusi dengan baik, serta
1
dapat menjawab kuis secara mandiri dengan
tetap
berkompetisi
antar
kelompok.
2
3. Agar peneliti meningkatkan motivasi
3
supaya siswa memusatkan perhatian terhadap
materi
mengerjakan
tugas
mencatat memberikan
materi respon
4
pelajaran, dengan
baik,
pelajaran,
dan
positif
meningkatkan
minat
dalam
Fr ek
%
Fr ek
%
Fr ek
%
20
9
60
6
40
Mencatat materi pelajaran Merespon positif terhadap pelajaran PKn
3
15
4
27
10
67
6
40
15
5
33
11
73
6
40
20
9
60
6
40
15
3
65
40
menginformasikan
tujuan/
kompetensi yang akan dicapai secara rinci sehingga siswa memahami tugas yang harus dilakukan.
4. Dalam pembelajaran yang menerapkan
2. Peneliti
model STAD sudah menunjukkan hasil
memberikan
sehingga
yang baik ternyata bisa mengaktifkan
siswa
kepercayaan
terbiasa
berani
mengemukakan ide/ pendapat dan
siswa dan menimbulkan kompetisi yang
percaya diri untuk saling tutorial, saling
sehat antar kelompok, maupun antar masih
Peningkatan
15
1. Peneliti
untuk
tugas individu secara maksimal.
namun
Siklus I
Rumusan tindak lanjut adalah:
mengerjakan tugas kelompok maupun
individu,
Memusatk an perhatian terhadap materi pelajaran Mengerjak an tugas
Kondisi Awal
25
proses pembelajaran sehingga siswa dapat
Jml Siswa
Indikator
bertanya, dan saling mengikuti diskusi
perlu
dengan baik dalam kelompok, dapat
dioptimalkan lagi.
menjawab kuis secara mandiri dengan
Adapun peningkatan minat dalam
tetap berkompetisi antar kelompok.
pembelajaran PKn dengan menerapkan
3. Peneliti meningkatkan rangsangan yang
model STAD kompetisi kelompok antara
lebih kuat supaya siswa termotivasi
kondisi awal dengan siklus I dapat dilihat
untuk
pada tabel berikut:
meningkatkan
partisipasi
sehingga siswa dapat meningkatkan minat
untuk
kelompok
maupun
secara maksimal 97
mengerjakan tugas
tugas individu
SOCIA Volume 15. No.1 Juni 2016, 91-105
4. Peneliti
mengoptimalkan
penerapan
Tabel 5. Proses Pelaksanaan STAD Kuis Kompetisi Siklus II
strategi pembelajaran dengan model STAD
kompetisi
mengaktifkan
kelompok,
siswa
supaya
lebih terjadi
N o 1
kompetisi yang sehat antar kelompok, maupun antar individu. Siklus II 2
Perencanaan 1. Mengidentifikasi masalah yang ada pada siklus I.
b.
2. Memperbaiki dengan model
strategi
pembelajaran
mengoptimalkan STAD
kompetisi Rencana
c.
penerapan kelompok
berdasarkan hasil refleksi siklus I. 3. Menyusun
a.
Pelaksanaan
3 k. l. m.
Pembelajaran untuk siklus II sesuai hasil
refleksi
siklus
I
dengan 4
memperbaiki strategi. 4. Memfokuskan
tujuan
pembelajaran
yang sama dengan siklus I. Guru juga
n. o. p.
memberikan penguatan/ motivasi agar siswa
mengikuti
semua
pelajaran
dengan sepenuh hati dan menanamkan pemahaman bahwa semua pelajaran itu penting baik yang di-UN-kan maupun
5 q. r. s.
tidak di-UN-kan. Diiformasikan pula tentang kegiatan pertemuan yang akan datang. Hasil Tindakan 1. Hasil pengamatan terhadap proses pelaksanaan tindakan dapat dilihat pada tabel berikut:
6 t.
Indikator Kemauan siswa untuk mengerjakan LKS a. Siswa selalu mengerjakan LKS b. Siswa sering mengerjakan LKS c. Siswa jarang mengerjakan LKS e. Siswa tidak pernah mengerjakan LKS Total Kemauan siswa untuk saling tutorial a. Siswa selalu saling tutorial b. Siswa sering saling tutorial c. Siswa jarang sering tutorial d. Siswa tidak pernah saling tutorial Total Kemauan siswa untuk saling bantu anggota a. Siswa selalu saling bantu anggota b. Siswa sering saling bantu c. Siswa jarang saling bantu anggota d. Siswa tidak pernah saling bantu anggota Total Kemauan siswa untuk saling bertanya a. Siswa selalu saling bertanya b. Siswa sering saling bertanya c. Siswa jarang saling bertanya d. Siswa tidak pernah saling bertanya Total Kemauan siswa untuk mengikuti diskusi a. Siswa selalu mengikuti diskusi b. Siswa sering mengikuti diskusi c. Siswa jarang mengikuti diskusi d. Siswa tidak pernah mengikuti diskusi Total Kemauan siswa menjawab kuis a. Siswa selalu menjawab kuis b. Siswa sering menjawab kuis c. Siswa jarang menjawab kuis d. Siswa tidak pernah menjawab kuis Total
Juml Siswa
15
15
Frek
Prosenta se (%)
10
66,67
5
33,33
-
-
-
-
15
100
3
20
10
66,67
2
13,33
-
-
15
100 20
3 15
12
80
-
-
-
-
15
100
3 15
15
20
11
73,33
1
6,67
-
-
15
100
4
26,67
9
60
2
13,33
-
-
15
15
8
53,33
7
46,67
-
-
-
-
15
100
Regeng Penerapan Model Pembelajaran STAD Kuis Kompetisi Kelompok
Berdasarkan data tersebut dapat dilihat
Refleksi
analisis pada tabel berikut :
1. Peneliti
Indikat or
1
Memu satkan perhat ian terhad ap materi pelajar an Menge rjakan tugas Menca tat materi pelajar an Meres pon positif terhad ap pelajar an PKn Jumlah ratarata(% )
2 3
4
Jml sisw a
Ya
%
Tida k
%
ingin dicapai secara rinci sehingga
Indikat or Perlu perhat ian
siswa mampu memahami sepenuhnya tugas yang diberikan. 2. Peneliti
15
14
93
1
7
sudah
supaya
siswa
mengemukakan 13
87
2
13
Tidak perlu
15
14
93
1
7
Tidak perlu
memberikan
kepercayaan sepenuhnya kepada siswa
Tidak perlu
15
menginformasikan
tujuan pembelajaran/ kompetensi yang
Tabel 6. Analisis data peningkatan minat siswa pada siklus II N o
sudah
terbiasa ide/
berani pendapat,
sehingga siswa percaya diri untuk mengerjakan LKS, saling tutorial, saling bantu, saling bertanya, dan saling mengikuti diskusi dalam kelompoknya
15
14
93
1
7
dengan baik, serta dapat menjawab kuis
Tidak perlu
secara
mandiri
dengan
tetap
berkompetisi antar kelompok. 91,5
3. Peneliti
8,5
sudah
meningkatkan
rangsangan yang lebih kuat sehingga
Jika dibandingkan dengan siklus I maka
siswa
pada sklus II minat siswa sudah meningkat
aktivitas/ partisipasi dalam proses
di
ditargetkan.
pembelajaran. Hal itu terlihat pada
Peningkatan tersebut dapat dilihat pada
peningkat minat untuk mengerjakan
diagram berikut:
tugas kelompok maupun tugas individu
atas
dengan
yang
termotivasi
meningkatkan
secara maksimal.
Diagram 2. Peningkatan minat siswa dalam pembelajaran PKn
4. Model STAD sudah diterapkan secara maksimal sehingga berhasil memotivasi siswa untuk lebih mengaktifkan siswa dan menimbulkan kompetisi yang sehat antar individu.
99
kelompok,
maupun
antar
SOCIA Volume 15. No.1 Juni 2016, 91-105
Peningkatan minat siswa dengan menerapkan
model
kelompok pada
STAD
kompetisi
mencatat materi, dan merespon positif
siklus I dan Siklus II
terhadap PKn, serta terdapat dua orang
dapat dilihat pada tabel berikut:
siswa yang mengerjakan tugas belum
Tabel 7. Peningkatan minat belajar siswa antara kondisi siklus I dan siklus II N o
Idikator
Jml Siwa
1 Memusat kan perhatia n terhadap materi pelajara n 2 Mengerj akan tugas 3 Mencatat materi pelajara n 4 Merespo n positif terhadap pelajara n PKn Rerata prosenta se ketercap aian
Data
Siklus I Fr ek
%
9
60
Sklus II Fr ek
%
14
93
Peningkata n Fr % ek
5
33
15
10
67
13
87
3
20
15
11
73
14
93
3
20
perlu
diberikan
bimbingan
khusus melalui pendekatan personal. Dari proses penelitian tindakan dianalisis. Menurut Rogers, yang dikutip dkk
(1995:
108),
manusia
mempunyai hasrat alami untuk belajar. Hal ini mudah dibuktikan: perhatikan saja betapa ingin tahunya anak kalau sedang mengekplorasi lingkungannya. Dorongan
15
9
60
14
93
5
40
ingin tahu untuk belajar ini merupakan asumsi dasar pendidikan humanistik. Di
65
91 ,5
dalam kelas yang humanistik anak-anak diberi kesempatan dan kebebasan untuk
tabel
tersebut
dapat
aspek minat pada siklus I dan siklus II mengalami peningkatan sesuai harapan. prosentase
ketercapaian
meningkat dari 65% menjadi 91,5%. Dengan memperhatikan data hasil tindakan sampai dengan siklus II, baik dari proses
maupun
tersebut
Rumini,
diinterpretasikan bahwa indikator semua
segi
secara keseluruhan. Terhadap siswa-siswa
kelas terdapat beberapa hal yang dapat 15
dari
Rerata
sepenuhnya bisa memusatkan perhatian,
pelaksanaan
peningkatan
minat,
tindakan dapat
dikatakan semua sudah mencapai kriteria keberhasilan tindakan oleh karena itu tidak perlu dilakukan siklus berikutnya. Ada seorang siswa yang masih belum
memuaskan
dorongan
ingin
tahunya,
untuk memenuhi minatnya dan untuk menemukan apa yang penting dan berarti tentang dunia di sekitarnya. Berdasarkan minat
belajar
uraian
sangat
tersebut
menentukan
keberhasilan dalam pembelajaran. Hasrat untuk belajar sehingga dapat menemukan sesuatu yang penting dalam kehidupan dan bermakna tentang dunia di sekitarnya. Untuk itu minat/ hasrat dapat timbul karena adanya kebutuhan. Siswa perlu diberi
motivasi,
didorong,
diberikan
penguatan suapaya menyadari bahwa
Regeng Penerapan Model Pembelajaran STAD Kuis Kompetisi Kelompok
pedidikan
kewarganegaraan
itu
Berdasarkan uraian tersebut di atas,
merupakan salah satu kebutuhan yang
dengan menerapkan model pembelajaran
harus terpenuhi bagi setiap warga negara.
STAD kuis kompetisi kelompok dapat
Dalam kegiatan pembelajaran PKn perlu
meningkatkan minat belajar PKn yang
adanya
pada akhirnya akan berdampak positif
rangsangan
yang
dapat
meningkatkan minat belajar.
terhadap hasil belajar.
Menurut Endang dan Made (2010: 87)
beberapa
strategi
yang
dapat
Penerapan
Model
Pembelajaran
merangsang minat dan perhatian peserta
Kooperatif Student Team Achiement
didik adalah:a) menggunakan metode
Divitions
yang bervariasi b) menggunakan media c)
Kelompok dalam Meningkatkan Minat
menggunakan humor d) menggunakan
Belajar PKn
fakta/
dapat
Peningkatan minat belajar dapat dilihat
menunjang dan memperjelas konsep yang
dari hasil observasi langsung dalam proses
disampaikan.
uraian
pembelajaran melalui penerapan teknik
tersebut lebih jebih memperjelas bahwa
STAD kuis kompetisi kelompok pada
ada berbagai upaya yang dapat dilakukan
siklus I dan siklus II. Penerapan model
oleh guru, selain menggunakan strategi,
pembalajaran
pendekatan maupun model pembelajaran
meningkatkan minat belajar PKn dengan
juga memanfaatkan media yang sesuai
memperbaiki proses pembelajaran yang
dengan tujuan dan materi pembelajaran.
selama ini guru masih mendominasi.
Agar tujuan pembelajaran PKn tercapai
Setiap pembelajaran dalam STAD dimulai
maka harus bisa meningkatkan minat
dengan
siswa dalam kegiatan pembejaran selain
mencakup pembukaan, pengembangan,
memanfaatkan media/ alat yang ada,
dan pengarahan praktis tiap komponen
menggunakan metode bervariasi juga
dari keseluruhan; kegiatan-kegiatan tim
menerapkan
dan kuis yang meliputi latihan dan
Berbagai
peristiwa
nyata,
Sejalan
model strategi
juga
dengan
pembelajaran. maupun
model
(STAD)
Kuis
STAD
presentasi
Kompetisi
ini
pelajaran
untuk
yang
penilaian.
pembelajaran yang bisa digunakan untuk
Untuk menumbuhkan rasa ingin tahu
menyiasati agar bisa meningkatkan minat
dan minat belajar siswa, maka pada bagian
siswa, di antaranya model pembelajaran
pembukaan
STAD kuis kompetisi kelompok.
disampaikan kepada siswa tentang apa
(bagian
pendahuluan)
dan pentingnya materi Sistem politik di 101
SOCIA Volume 15. No.1 Juni 2016, 91-105
Indonesia yang harus mereka pelajari,
mengerjakan kuis. Ini akan membuat jelas
dikaitkan
hubungan antara melakukan tugas dengan
dengan
masalah
dalam
kehidupan nyata. Di samping itu para
baik
dan
menerima
siswa bekerja dalam tim diberi motivasi
akhirnya akan meningkatkan motivasi
untuk menemukan konsep-konsep untuk
mereka untuk melakukan yang terbaik.
membangkitkan minat mereka terhadap
Sejalan
materi pelajaran.
sesegera mungkin setelah melakukan tiap
dengan
hal
rekognisi,
tersebut,
pada
maka
Dalam pengembangannya terfokus
kuis dilakukan pengenghitungan skor tim
pada materi Sistem politik di Indonesia
maupun skor individu, kemudian memberi
yang ingin dipelajari pada pemaknaan
penghargaan kepada tim dengan skor
bukan penghapalan, mendemonstrasikan
tertinggi.
konsep-konsep dengan menggunakan alat
STAD
kuis
kompetisi
kelompok
bantu visual, dan menilai siswa sesering
menekankan pada aktivitas siswa dalam
mungkin
banyak
hal mengerjakan LKS, saling tutorial,
pertanyaan. Siswa dirangsang agar selalu
saling bantu, saling bertanya, mengikuti
mengerjakan
diskusi, dan menjawab kuis. Dengan
dengan
memberi
tiap
soal,
dan
mempersiapkan jawaban pertanyaan.
menerapkan teknik STAD ini diharapkan
Selama belajar dalam tim, para
dapat meningkatkan minat belajar pada
anggota bertugas menguasai materi dan
pembelajaran PKn. Keberhasilan proses
membantu
untuk
pembelajaran dalam penelitian tindakan
menguasai materi tersebut. Para siswa
ini ditunjukkan dengan meningkatnya
mempunyai lembar kegiatan dan lembar
minat belajar PKn yang mencakup aspek
jawaban yang dapat digunakan untuk
pemusatan perhatian terhadap materi
melatih
teman
sekelasnya
kemampuan
selama
proses
pelajaran, mengerjakan tugas, mencatat
waktu
siswa
materi pelajaran, dan respon positif
mengerjakan kuis secara individual, tidak
terhadap pelajaran PKn dapat dilihat pada
boleh saling bantu. Siswa saling bertukar
hasil penelitian di atas. Untuk mengetahui
lembar
perbandingan minat belajar siswa dapat
pembelajaran.
Pada
jawaban
kuis
ataupun
mengumpulkan kuis untuk dinilai setelah
dilihat
pembelajaran selesai.
setiap indikator dan prosentase rerata
Menurut
Slavin
(2009:159)
jika
memungkinkan umumkanlah skor tim pada
periode
pertama
setelah
pada
prosentase
peningkatan
peningkatan minat yang dicapai dari hasil tindakan siklus I dan siklus II.
Regeng Penerapan Model Pembelajaran STAD Kuis Kompetisi Kelompok
Pada
siklus
I,
skor
rerata
Diagram 3. Peningkatan minat siswa dari kondisi Awal, Siklus I, dan Siklus II
peningkatan minat dari kondisi awal 25% menjadi
65%,
sehingga
mengalami
peningkatan 40%. Walaupun minat belajar tersebut sudah menunjukkan peningkatan dari kondisi awal tetapi belum sesuai dengan
target
Kemudian
yang
pada
ingin
siklus
II
dicapai. dilakukan
perbaikan tindakan untuk meningkatkan
Peningkatan minat siswa dalam belajar
minat belajar agar sesuai target yang
PKn
diharapkan.
Pembelajaran
Hasil
yang
dicapai
dari
dengan
menggunakan STAD
kuis
model
kompetisi
tindakan pada siklus II menunjukkan skor
kelompok terlihat jelas dalam diagram
rerata
tersebut.
minat
belajar 91,5%.
Dengan
Adanya
peningkatan
minat
demikian, minat belajar pada siklus II
tersebut karena kegiatan pembelajaran
sudah
mampu menarik perhatian, sehingga siswa
mencapai
target
sesuai
yang
diharapkan pada penelitian ini yaitu 75%
mampu
maka
mengerjakan tugas dengan baik, mencatat
tidak
perlu
dilakukan
siklus
selanjutnya. seiring
perhatian,
materi, dan merespon positif terhadap
Peningkatan minat belajar siswa tersebut
memusatkan
dengan
pelajaran. Di samping itu siswa juga
peningkatan
berminat untuk mengerjakan LKS, saling
aktivitas dan partisipasi siswa dalam
tutorial, saling Bantu, saling bertanya, aktif
proses pembelajaran STAD kuis kompetisi
mengikuti diskusi, dan menjawab kuis
kelompok dari siklus I dan siklus II. Dilihat
dengan baik
dari indikator setiap aspek menunjukkan bahwa
seluruh
siswa
mengalami
SIMPULAN
peningkatan dalam hal mengerjakan LKS,
Diperoleh bukti secara empiris ternyata
saling tutorial, saling bantu anggota, saling
model pembelajaran STAD kuis kompetisi
bertanya, dan dalam menjawab kuis.
kelompok dapat
meningkatkan
minat
Adapun peningkatan minat siswa
belajar siswa pada mata pelajaran PKn.
mulai dari kondisi awal, siklus I, dan siklus
Hal tersebut terlihat pada hasil analisis
II dalam pembelajaran PKn dapat dilihat
data
pada diagram di bawah ini.
minat belajar siswa
pengamatan
rerata
peningkatan
dari kondisi awal
25% meningkat pada siklus I menjadi 103
SOCIA Volume 15. No.1 Juni 2016, 91-105
65%, kemudian pada siklus II meningkat
UCAPAN TERIMA KASIH
menjadi 91,5%.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada
Agar menarik
Pembelajaran minat
penelitian
siswa,
ini
pembelajaran
PKn
dapat
civitas akademik di SMK N 1 Pandak yang
maka
dalam
telah membantu proses penelitian. Selain
model
itu kepada MGMP PKn Kabupaten Bantul
diterpkan
STAD
yang
dilakukan
yang
selalu
memberikan
dukungan
dengan cara: (1) Pada tahap pendahuluan
terhadap peningkatan kompetensi guru-
guru harus memulai dengan presentasi
guru
pelajaran
Selanjutnya kami ucapkan terima kasih
yang
mencakup
pembukaan,pengembangan,
dan
PKn
kepada
di
Kabupaten
redaksi
Bantul.
yang
telah
pengarahan praktis tiap komponen dari
mempublikasikan artikel hasil penelitian
keseluruhan; (2) Pada kegiatan inti guru
ini sehingga penelitian ini dapat dibaca
harus memberi motivasi dan memfasilitasi
oleh berbagai kalangan. Hasil penelitian
siswa agar berpartisipasi aktif dalam
ini masih dapat dikembangkan ke dalam
timnya untuk menguasai materi dengan
bentuk penelitian lain sehingga kami
saling
berharap penelitian ini dapat dijadikan
tutorial,saling
diskusi,saling
bertanya jawab,dan saling bantu. Proses
sebagai
pembelajaran
selanjutnya. Semoga hasil penelitian ini
diakhiri
dengan
referensi bagi
terhadap
penelitian
mengerjakan kuis secara individual dan
bermanfaat
perkembangan
ilmu
tidak boleh saling bantu; (3) Penilaian kuis
pengetahuan. Harapan lain semoga guru-
dilakukan setelah pembelajaran selesai,
guru semakin semangat membuat karya
skor individu juga diperhitungkan untuk
penelitian.
skor tim, kemudian kepada tim dengan skor tertinggi diberi penghargaan. Secara
keseluruhan
DAFTAR PUSTAKA
penerapan
model pembelajaran STAD kuis kompetisi kelompok
secara
maksimal
dapat
meningkatkan minat belajar PKn pada siswa kelas X ATU 2 di SMK Negeri 1 Pandak tahun pelajaran 2013/2014.
Boediono. 1998. Panduan Manajemen Sekolah. Jakarta. Depdikbud. Departemen Pendidikan Nasional. 2006. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Depdiknas.
Regeng Penerapan Model Pembelajaran STAD Kuis Kompetisi Kelompok
Rahayu, Endang Sadbudhy dan I Made Nuryata. 2010. Pembelajaran Masa Kini. Jakarta: Sekarmita Training and Publishing. Rumini, Sri. 1995. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta : FIP UNY. Sagala, Syaiful. 2004. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Penerbit Alfabeta. Slavin,
Robert E.. 2009. Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik. Bandung: Penerbit Nusa Media.
Sutikno, M. Sobry. 2007. Menggagas Pembelajaran Efektif dan Bermakna. Mataram : NTP Press. Tukiran Taniredja. 2013. Konsep Dasar Pendidikan Kewarganegaraan. Yogyakarta: Penerbit Ombak.
105