PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBER HEAD TOGETHER UNTUK PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PEMAHAMAN KONSEP PADA SISWA Ardli Ahdika, Nila Kurniasih, Prasetyo Budi Darmono. Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo Email:
[email protected] Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan keaktifan belajar siswa dan pemahaman konsep siswa melalui model pembelajaran Number Head Together (NHT) pada kelas VIIC SMP Negeri 35 Purworejo tahun pelajaran 2013/2014. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) dengan 4 tahapan yaitu planning-acting-observing-reflecting yang terdiri dari dua siklus. Teknik pengumpulan data menggunakan metode observasi dan metode tes. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan lembar observasi dan tes. Analisis data dilakukan dengan analisa deskriptif komparatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa keaktifan belajar siswa dan pemahaman konsep siswa mengalami peningkatan setelah menggunakan model pembelajaran Number Head Together (NHT). Peningkatan keaktifan belajar klasikal siswa pada siklus I terhadap siklus II dari 60% menjadi 76,21%. Selain itu, peningkatan pemahaman konsep siswa siklus I terhadap siklus II dari rata-rata 31,71 menjadi 71,03 dengan ketuntasan belajar klasikal siswa siklus I 9% dan siklus II 75%.
Kata kunci: keaktifan belajar, pemahaman konsep, Number Head Together (NHT) PENDAHULUAN Pembelajaran matematika umumnya menjadi dasar dalam pengembangan ilmu-ilmu yang lain. Adanya pengembangan ilmu-ilmu yang lain diharapkan dapat membantu siswa dalam memahami materi pelajaran, sehingga mampu mewujudkan tujuan pembelajaran. Untuk mewujudkannya tentu saja banyak faktor yang mempengaruhi. Salah satunya adalah keaktifan siswa dan pemahaman konsep. Keaktifan siswa yang diharapkan pada kelas VII C saat ini adalah belajar dengan giat dan memperhatikan apa yang disampaikan guru. Namun, pada kenyataannya sebagian besar siswa tidak memperhatikan saat guru menjelaskan materi pelajaran, tidak mencatat apa yang disampaikan guru, tidak mengerjakan tugas yang diberikan guru, siswa lebih asik sibuk sendiri, siswa jarang bertanya, tidak menanggapi apa yang telah disampaikan guru, jarang yang membuat rangkuman materi, dan siswa takut Ekuivalen: Penerapan Model Pembelajaran Number Head Together untuk Peningkatan Keaktifan dan Pemahaman Konsep pada Siswa
107
salah dalam mempresentasikan jawaban di depan kelas. Sehingga pada akhirnya, pembelajaran kurang optimal. Sebagian besar siswa berpendapat bahwa pelajaran matematika sulit dipahami. Karena sulit dipahami siswa lebih cenderung pasrah dan tidak mau berusaha. Hal yang demikian justru membuat siswa sulit dalam mengembangkan pemahamannya sehingga berakibat siswa tidak dapat mengemukakan kembali informasi yang telah diperoleh dari penjelasan guru, dan pada akhirnya hasil pembelajaran kurang maksimal. Rendahnya keaktifan siswa dan pemahaman konsep terlihat dari hasil ulangan siswa yang hanya mencapai rata-rata 64 dengan nilai tertinggi 83,3 dan terendah 26,6. Sehingga didapat ketuntasan klasikal hanya mencapai 33,33%. Dalam usaha peningkatan keaktifan siswa dan pemahaman konsep siswa kelas VIIC SMP Negeri 35 Purworejo peneliti menggunakan model pembelajaran Number Head Together (NHT). Menurut Miftahul Huda (2011: 138) metode pembelajaran Number Head Together (NHT) atau kepala bernomor ini dikembangkan oleh Russ Frank. Pada model pembelajaran ini siswa dibagi menjadi 4-5 orang dalam satu kelompoknya. Model pembelajaran ini memiliki 4 tahap yaitu: (1) Penomoran; (2) Pengajuan Pertanyaan; (3) Berpikir Bersama; (4) Pemberian Jawaban. Dari 4 tahap tersebut proses pembelajaran di dalam kelas menjadi lebih aktif. Menurut Slameto (2010 : 2) “belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungan”. Melalui pengalamannya sendiri diharapkan keaktifan siswa dan pemahaman konsep dapat meningkat. Keaktifan dalam proses pembelajaran merupakan salah satu kunci keberhasilan dalam belajar. Keaktifan yang dimaksud tentunya bukan hanya sekedar aktif atau ramai saja tetapi jasmani dan rohaninya juga ikut aktif. Menurut Ahmad Rohani (2010: 8) “dua aktivitas (psikis dan fisik) merupakan satu kesatuan ”. Jadi, dapat diartikan bahwa keaktifan adalah kegiatan ataupun kesibukan yang timbul karena adanya
108
Ekuivalen: Penerapan Model Pembelajaran Number Head Together untuk Peningkatan Keaktifan dan Pemahaman Konsep pada Siswa
aktivitas psikis dan fisik sehingga dapat memberikan pengaruh pada pembelajaran. Pengaruh yang diharapkan dapat memberikan peningkatan pada pemahaman konsep. Menurut Agus Suprijono (2013: 25) ”pemahaman konsep adalah tindakan memahami kategori atau konsep-konsep yang sudah ada sebelumnya”. Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa pemahaman konsep adalah kegiatan untuk memahami dan mengerti sebuah konsep. Untuk mengetahui sejauh mana siswa paham akan sebuah konsep materi pembelajaran diukur dengan menggunakan tes. Sebagai bahan acuan dan pembanding dalam penelitian ini, peneliti memaparkan hasil penelitian terdahulu yang berhubungan dengan penggunaan model pembelajaran Number Head Together (NHT) yaitu penelitian yang dilakukan Nurhayati dengan judul “Meningkatkan Pemahaman Siswa dalam Konsep Bilangan Bulat Melalui Penerapan Model Pembelajaran Numbered Head Together (NHT)” pada tahun 2011. Penelitian ini menunjukkan bahwa Model Pembelajaran Number Head Together (NHT) dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa. Dalam penelitian yang telah dilaksanakan oleh peneliti pada SMP Negeri 35 Purworejo dengan menerapkan model pembelajaran Number Head Together (NHT) bertujuan untuk mengetahui bagaimana: (1) Peningkatan keaktifan siswa kelas VIIC; (2) Peningkatan pemahaman konsep pada siswa kelas VIIC.
METODE PENELITIAN Penelitian yang dilakukan adalah Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian dimulai bulan November 2014, subyek penelitian adalah siswa kelas VIIC SMP Negeri 35 Purworejo dengan jumlah siswa 33, yang terdiri dari 21 siswa putra dan 12 siswa putri. Penelitian ini telah dilaksanakan dua siklus. Setiap siklusnya terdiri dari empat tahapan, yaitu perencanaan (planning), pelaksanaan (acting), pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting). Teknik pengumpulan data yang digunakan berupa metode observasi dan tes. Analisis data dilakukan dengan analisa deskriptif komparatif. Indikator keberhasilan sebagai berikut: (1) Keaktifan belajar siswa ditandai dengan keaktifan belajar siswa mencapai rata-rata minimal 70% atau kategori baik; (2) Rata-
Ekuivalen: Penerapan Model Pembelajaran Number Head Together untuk Peningkatan Keaktifan dan Pemahaman Konsep pada Siswa
109
rata tes pemahaman konsep belajar siswa mencapai minimal 70; (3) Ketuntasan klasikal belajar siswa dalam satu kelas mencapai minimal 70% dengan nilai KKM 75.
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian pada setiap siklus tindakan diperoleh rata-rata keaktifan siswa siklus I 60% dan mengalami peningkatan pada siklus II menjadi 76,21%. Berikut diagram yang menunjukkan peningkatan keaktifan siswa. Keaktifan Siswa 100 80 60 40 20 0
keaktifan siswa
siklus I
siklus II Diagram Keaktifan Siswa
Peningkatan keaktifan siswa dikarenakan sebagian besar siswa sudah tahu tujuan dari model pembelajaran Number Head Together (NHT). Model pembelajaran Number Head Together (NHT) menuntut siswa aktif dalam belajar. Sehingga dengan menerapkan model pembelajaran Number Head Together (NHT) keaktifan siswa telah meningkat dan mencapai indikator keberhasilan. Sedangkan rata-rata hasil tes pemahaman konsep siswa siklus I telah mengalami peningkatan pada siklus II. Peningkatan rata-rata tes pemahaman konsep telah tersaji dalam diagram dibawah ini. 80 60 40
Nilai Rerata Tes Pemahaman Konsep
20 0
Siklus I
Siklus II
Diagram Rata-rata Tes Pemahaman Konsep Siklus I dan Siklus II
110
Ekuivalen: Penerapan Model Pembelajaran Number Head Together untuk Peningkatan Keaktifan dan Pemahaman Konsep pada Siswa
Rata-rata tes pemahaman konsep siklus I didapat 31,71 sehingga mengalami peningkatan pada siklus II menjadi 71,03. Peningkatan ini juga terlihat pada hasil ketuntasan klasikal siklus I terhadap siklus II. Peningkatan ketuntasan klasikal telah disajikan dalam diagram dibawah ini. Ketuntasan Klasikal 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0%
Ketuntasan Klasikal
Siklus I
Siklus II
Diagram Persentase Ketuntasan Klasikal Siklus I dan Siklus II Terlihat pada diagram di atas bahwa Ketuntasan klasikal siklus I 9% dan mengalami peningkatan pada siklus II menjadi 75%. Peningkatan rata-rata tes pemahaman konsep karena siswa mampu memahami dan mengemukakan kembali informasi yang telah diperoleh. Peningkatan tersebut terlihat bahwa dengan menerapkan model pembelajaran Number Head Together (NHT) dapat meningkatkan keaktifan siswa dan pemahaman konsep siswa kelas VIIC. PENUTUP Setelah melalui pembahasan dari hasil penelitian, bahwa penerapan model pembelajaran Number Head Together (NHT) dapat meningkatkan keaktifan dan pemahaman konsep pada siswa kelas VIIC SMP Negeri 35 Purworejo tahun pelajaran 2013/2014, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut. Keaktifan siswa pada siklus I rata-ratanya mencapai 60%, untuk siklus II rata-ratanya mencapai 76,21%. Ini berarti rata-rata keaktifan siswa sudah melebihi target rata-rata yang telah ditetapkan yaitu sebesar 70%, dan disimpulkan sudah berhasil. Sedangkan untuk nilai tes pemahaman konsep pada siklus I rata-ratanya 31,71, untuk siklus II rata-ratanya 71,03. Ini
Ekuivalen: Penerapan Model Pembelajaran Number Head Together untuk Peningkatan Keaktifan dan Pemahaman Konsep pada Siswa
111
menunjukkan bahwa nilai rata-rata tes pemahaman konsep sudah memenuhi target yang ditentukan yaitu sebesar 70. Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas ini, maka dalam usaha peningkatan keaktifan siswa dan pemahaman konsep disarankan: (1) Guru diharapkan dapat menerapkan pembelajaran yang tepat agar dalam menjalankan tugas mengajar benarbenar dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam belajar sehingga pemahaman konsep siswa lebih baik; (2) Guru dapat menggunakan model pembelajaran Number Head Together (NHT) sebagai alternatif dalam menghilangkan kejenuhan siswa; (3) Kepada peneliti lain agar dapat menggunakan model pembelajaran Number Head Together (NHT) dengan mencakup selain pemahaman konsep dan diharapkan juga dapat mengaplikasikannya pada materi yang berbeda.
DAFTAR PUSTAKA Huda, Miftahul. 2011. Cooperative Learning Metode, Teknik, Struktur dan Model Penerapan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Nurhayati. 2010. Penerapan Pembelajaran Kooperatif Model NHT untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Siswa Kelas VIIA SMP Negeri 3 Satu Atap Karang Sambung. Skripsi UM Purworejo. Rohani, Ahmad. 2010. Pengelolaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta. Suprijono, Agus. 2013. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi Paikem. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
112
Ekuivalen: Penerapan Model Pembelajaran Number Head Together untuk Peningkatan Keaktifan dan Pemahaman Konsep pada Siswa